bab ii studi pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_chapter_ii.pdf ·...

56
TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 4 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Perencanaan Dimensi Saluran Pintu Air 2.1.1 Tipe-tipe Saluran Pintu Air Tipe-tipe saluran pintu air dapat dibagi menjadi beberapa bentuk kemungkinan sebagai berikut : 1. Kapal ditempatkan berurutan secara seri. Kelemahan bentuk ini adalah memerlukan kamar yang cukup panjang, sehingga membutuhkan lahan yang besar pula, khususnya ke arah memanjang. Di samping itu, jika dinding kamar terlampau panjang, maka bahaya rembesan juga semakin besar. Keuntungannya adalah lebar saluran kecil dan kapal yang masuk pertama keluar pertama, seperti pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Saluran Pintu Air dengan Kapal Ditempatkan Seri 2. Kapal ditempatkan sejajar (paralel) satu dengan lainnya, di mana kapal yang masuk kamar lebih dahulu harus menunggu kapal lainnya yang belum masuk. Kelemahan bentuk ini yaitu kapal yang masuk terakhir akan keluar lebih dahulu. Keuntungannya adalah kamar tidak terlalu panjang dibandingkan dengan penempatan secara seri, seperti pada Gambar 2.2.

Upload: hathuy

Post on 06-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 4 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Perencanaan Dimensi Saluran Pintu Air

2.1.1 Tipe-tipe Saluran Pintu Air

Tipe-tipe saluran pintu air dapat dibagi menjadi beberapa bentuk

kemungkinan sebagai berikut :

1. Kapal ditempatkan berurutan secara seri. Kelemahan bentuk ini adalah

memerlukan kamar yang cukup panjang, sehingga membutuhkan lahan

yang besar pula, khususnya ke arah memanjang. Di samping itu, jika

dinding kamar terlampau panjang, maka bahaya rembesan juga semakin

besar. Keuntungannya adalah lebar saluran kecil dan kapal yang masuk

pertama keluar pertama, seperti pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Saluran Pintu Air dengan Kapal Ditempatkan Seri

2. Kapal ditempatkan sejajar (paralel) satu dengan lainnya, di mana kapal

yang masuk kamar lebih dahulu harus menunggu kapal lainnya yang

belum masuk. Kelemahan bentuk ini yaitu kapal yang masuk terakhir

akan keluar lebih dahulu. Keuntungannya adalah kamar tidak terlalu

panjang dibandingkan dengan penempatan secara seri, seperti pada

Gambar 2.2.

Page 2: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 5 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Gambar 2.2 Saluran Pintu Air dengan Kapal Ditempatkan Paralel dengan

Pintu Masuk dan Keluar Sejajar

3. Kapal ditempatkan sejajar (paralel) satu dengan lainnya, akan tetapi

kapal yang masuk kamar dahulu nantinya akan keluar kamar terlebih

dahulu pula, setelah sebelumnya harus menunggu kapal yang lainnya

memasuki kamar. Keuntungan bentuk ini adalah dalam hal keadilan, di

mana kapal yang masuk pertama akan keluar pertama. Akan tetapi,

kelemahan bentuk ini adalah membutuhkan lahan yang cukup lebar,

sehingga kurang efisien, seperti pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Saluran Pintu Air dengan Kapal Ditempatkan Paralel dengan

Pintu Masuk dan Keluar Tidak Sejajar

Dari uraian di atas perencanaan saluran pintu air menggunakan yang

ke tiga, karena lebih adil dan lebih ekonomis.

2.1.2 Kelonggaran Kapal

Kelonggaran kapal direncanakan untuk mencegah kapal bergesekan

dengan dinding saluran dan dengan kapal yang lain jika konstruksi

direncanakan menggunakan lebih dari 1 kapal untuk sekali operasi.

Perencanaan menggunakan 1 kapal saat berada di gerbang dan 2 kapal

Page 3: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 6 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

saat berada di kamar. Penentuan jumlah kapal ini didasarkan atas banyak

sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah

kapal yang dilayani kurang dari 30 kapal/hari (asumsi) selama waktu

pengoperasian. Berikut ini diberikan data-data kelonggaran depan, belakang,

samping kiri,samping kanan dan bawah untuk perencanaan saluran pintu air

seperti pada Gambar 2.4 dan Gambar 2.5..

Gambar 2.4 Kelonggaran Melintang 2 Kapal

Gambar 2.5 Kelonggaran Memanjang untuk Kapal Paralel

(a) Tampak Atas; (b) Tampak Samping

Page 4: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 7 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Keterangan :

a = kelonggaran samping = (0,7-1,5) m, diambil a= 1 m

w = lebar kapal (m)

e = jarak antar kapal = 2,0 m

d = kelonggaran bawah = (0,5-1,5) m, diambil d = 1,0 m

m = jarak celah schotbalk ke tepi luar kamar = 2,5 m

g = celah schotbalk (m)

t = jarak antara celah schotbalk = (0,8-1,0) m, diambil t = 1 m

W1 = lebar gerbang (m)

b, c = kelonggaran depan dan belakang = (1-5) m

diambil b + c = 1,5 m + 1,5 m = 3,0 m

l = panjang kapal (m)

L = panjang pintu gerbang (m)

n = kelonggaran depan pintu = min 25 cm, diambil n = 0,25 m

s = kelonggaran belakang pintu = (0,02 – 0,05) m, diambil s = 3 cm

Untuk menentukan besarnya angka-angka kelonggaran kapal dalam

kamar berdasarkan lokasi pelayaran dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kelonggaran Kapal

Sumber : Irrigation And Hydraulic Design Vol. 3 Hydraulic Structures For

Irrigation And Other Purposes, Serge Leliavsky.

2.1.3 Dimensi Gerbang

Gerbang merupakan bagian terpenting dari pintu air yaitu suatu bagian

dari saluran pintu air yang secara umum terdiri atas pintu dan schotbalk.

Melalui gerbang ini, kapal atau perahu satu persatu menuju atau keluar dari

kamar. Dalam perhitungan dimensi gerbang harus diketahui dahulu ukuran

Lokasi Pelayaran Kelonggaran Melintang (a)

Kelonggaran

Ke bawah (d) Membujur (b+c)

Kanal 0,1 – 0,9 m 0,5 – 1,0 m 1–5m

Sungai 0,7 – 1,5 m 0,5 – 1,5 m 1–5m

Page 5: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 8 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

celah schotbalk, lebar dinding geser yang menahan schotbalk, dan lebar

pintu gerbang seperti pada Gambar 2.6 dan gambar 2.7 berikut.

Lebar gerbang = lebar kapal + (2 x kelonggaran samping)

W1 = w + (2 x a) (2.1)

Panjang gerbang = (2 x jarak celah schotbalk ke tepi luar gerbang) +

(2 x celah schotbalk) + (2 x jarak antara celah

schotbalk) + panjang pintu gerbang

Lg = (2 x m) + (2 x g) + (2 x t) + L (2.2)

Gambar 2.6 Panjang Gerbang Bagian Hulu

Gambar 2.7 Panjang Gerbang Bagian Hilir

Page 6: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

2.1.4 Dimen

K

gerban

beda e

tempat

2.9.

P

layana

- leba

- pan

- luas

- Rua

Di man

a =

n =

w =

e = ja

b =

c =

l =

d =

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

nsi Kamar

Kamar adal

ng dari suatu

elevasi muka

t yang satu k

Perhitungan

an pintu air)

ar kamar (W

njang kamar

s kamar (Fk)

ang gerak se

na :

kelonggaran

jumlah kapa

lebar kapal

arak antar ka

kelonggaran

kelonggaran

panjang kap

kelonggaran

Gambar 2

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

lah bangun

u saluran p

a air akibat a

ke tempat ya

luas kamar

dengan rum

W2)

(Lk)

)

elam kapal (H

n samping (m

al atau perah

atau perahu

apal (m)

n depan (m)

n belakang (m

pal atau pera

n bawah (m)

.8 Panjang K

Ta

006 131

AIR PADA

an berbentu

intu air, yan

adanya bend

ang lain sep

r disesuaikan

mus sebagai b

= 2.a + n.w

= b + c + n

= W2.Lk

H) = draft +

m)

hu

(m)

m)

ahu (m)

)

Kamar untuk

Tampak A

ampak Atas

BENDUNG

uk kolam y

ng berfungs

dung agar ka

perti pada Ga

n dengan dim

berikut :

w + (n-1).e

n.l + (n-1).e

d

k Kapal seca

Atas

s

G KLAMBU

yang berad

i untuk men

apal dapat be

ambar 2.8 da

mensi kapal

ara Paralel

9

U

da diantara

nyesuaikan

erlayar dari

an Gambar

l (kapasitas

(2.3)

(2.4)

(2.5)

(2.6)

Page 7: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

2

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

2.1.5 Elevas

A. Ele

asu

ber

dite

- m

- e

B. Tin

air,

dan

2.2 Macam

2.2.1 Macam

a. Pin

leba

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

Gambar 2.

si Dasar Sal

evasi Dasar S

Perhitung

umsi bahwa

dasarkan el

entukan arah

muka amban

elevasi dasar

nggi Kamar

Tinggi ka

tinggi selam

n tinggi jagaa

m, Operasi

m Pintu Air

ntu Kembar /

Jenis pint

ar saluran l

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

.9 Panjang K

luran dan T

Saluran

gan elevasi

elevasi mu

levasi muk

h aliran airny

ng = muka ai

– (draft

r saluran = m

amar (H) ada

m kapal (dra

an (freeboar

dan Jumlah

r

/ Kupu Tarun

tu ini diguna

lebih dari 6

Ta

006 131

AIR PADA

Kamar Untuk

Tampak Sa

Tinggi Kam

untuk peil

uka air pada

a air salur

ya. Cara men

ir di titik ter

+ kelonggar

muka amban

alah hasil pe

aft), jarak k

rd).

h Pintu Air

ng (Mitre Ga

akan pada sa

6 meter. Pe

ampak Sam

BENDUNG

k Kapal Seca

mping

ar

l-peil dasar

a saluran tel

ran yang te

nentukan ele

rtentu

ran dasar)

ng – tinggi am

enjumlahan d

kelonggaran

ate)

aluran yang

masangan m

mping

G KLAMBU

ara Pararel

r saluran b

lah diketahu

elah diketah

evasi dasar sa

mbang

dari beda ele

dasar salura

cukup lebar

menyudut 4

10

U

berdasarkan

ui. Dengan

hui, dapat

aluran :

(2.7)

(2.8)

evasi muka

an, ambang

r, yaitu jika

50 dengan

Page 8: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

mak

pint

men

b. Pin

kur

ber

keb

cara

c. Pin

pint

Ham

dar

ini

2.12

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

ksud untuk

tu menjadi

nggunakan b

ntu Sorong / G

Jenis pin

rang dari 3

at. Bahan p

butuhan dan

a menggeser

ntu Angkat /

Pintu ini

tu dari atas

mpir sama d

i 3 meter, ji

ideal dipaka

2..

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

mengurang

i lebih kec

bahan baja s

Gambar

Geser (Rolli

ntu ini digun

meter. Kare

pintu ini bi

perencanaan

r pintu ke ara

Gambar

Kerek (Lift G

i digunakan

saluran deng

dengan pintu

ika lebih dar

ai jika salura

006 131

AIR PADA

gi tekanan a

cil dan he

eperti pada G

r 2.10 Pintu K

ing Gate)

nakan pada s

ena jika me

isa memaka

n. Untuk me

ah samping

r 2.11 Pintu

Gate)

dengan ca

gan menggu

u sorong yait

ri 3 meter p

an tidak terl

BENDUNG

air pada pin

emat. Jenis

Gambar 2.10

Kembar

saluran yang

elebihi 3 me

ai baja atau

embuka atau

seperti terlih

Sorong

ara mengang

nakan kabel

tu dengan le

intu akan te

lampau leba

G KLAMBU

ntu, sehingg

pintu ini

0.

g tidak terlam

eter pintu ak

kayu, sesu

menutup pin

hat pada gam

gkat dan m

l pengerek/p

ebar maksim

erlalu berat.

ar seperti pad

11

U

ga dimensi

i biasanya

mpau lebar

kan terlalu

uai dengan

ntu dengan

mbar 2.11.

menurunkan

pengangkat.

mum kurang

Jenis pintu

da Gambar

Page 9: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

d. Pin

sam

cara

kem

2.2.2 Opera

O

muka

oleh k

Beriku

- Kap

dar

Ele

salu

mel

sed

kam

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

ntu Rebah (F

Untuk m

mpai sejajar

a menegakan

Dari ura

mbar/kupu ta

asi Pintu

Operasi pint

air di dalam

apal yang ak

ut penjelasan

pal dari salu

i saluran B)

evasi muka a

uran A, deng

lalui lubang

dang pintu 2

mar, setelah

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

Gambar

Falling Gate)

membuka sal

plat lantai, s

nnya seperti

Gambar

aian di at

arung karena

tu air adalah

m kamar mau

kan menuju

nnya :

uran A men

air dalam ka

gan cara men

g pengisian.

2 tetap dala

itu pintu 1

006 131

AIR PADA

r 2.12 Pintu

)

luran, pintu

sedangkan u

pada Gamb

r 2.13 Pintu

tas perenca

a lebar salura

h suatu cara k

upun di luar

saluran lain

nuju saluran

amar disama

nutup pintu

Setelah mu

am kondisi

1 kembali d

BENDUNG

Angkat

ini ditarik/

untuk menutu

bar 2.13.

Rebah

anaan men

an lebih dari

kerja pintu u

kamar agar

yang berbed

B (elevasi

akan dengan

1 dan 2 kem

uka air sama

tertutup. K

ditutup. Untu

G KLAMBU

/direbahkan

upnya kemb

nggunakan

i 3 meter.

untuk menga

saluran dap

da elevasi mu

saluran A le

elevasi muk

mudian meng

a maka pintu

apal masuk

uk menuju

12

U

ke bawah

bali dengan

pintu air

atur elevasi

pat dilewati

uka airnya.

ebih tinggi

ka air pada

galirkan air

u 1 dibuka

ke dalam

saluran B,

Page 10: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 13 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

muka air dalam kamar harus disamakan dengan muka air di saluran B

dengan cara mengalirkan air melalui saluran pengosongan. Setelah muka

airnya sama maka pintu 2 bisa dibuka dan kapal bisa berlayar ke saluran

B. Pergerakan kapal dari saluran A ke saluran B dapat dilihat pada

Gambar 2.14 berikut.

Page 11: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 14 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Gambar 2.14 Pergerakan Kapal dari Saluran A ke Saluran B

(a ) pintu 1 dan 2 tertutup, lubang pengisian terbuka; (b) pintu 1 terbuka, pintu 2

tertutup; (c) pintu 1 dan 2 tertutup, saluran pengosongan terbuka; (d) pintu 1

tertutup, pintu 2 terbuka.

- Kapal dari saluran B menuju saluran A (elevasi saluran B lebih rendah

dari saluran A)

Sebelum kapal dari saluran B masuk ke kamar, pastikan elevasi muka air

dalam kamar sama dengan elevasi muka air saluran B. Apabila sudah

sama maka pintu 2 bisa dibuka dan kapal bisa masuk dalam kamar.

Selanjutnya untuk menuju ke saluran A pastikan bahwa pintu 1 dan 2

tertutup selama kapal berada dalam kamar. Kemudian menyamakan

elevasi muka air di kamar dengan saluran A dengan cara mengalirkan air

melalui lubang pengisian. Setelah muka airnya sama, pintu 1 bisa dibuka

dan kapal bisa berlayar ke saluran A. Pergerakan kapal dari saluran B ke

saluran A dapat dilihat pada Gambar 2.15 berikut.

Page 12: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 15 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Page 13: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

(

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

G

(a ) pintu 1 d

2 t

2.2.3 Penen

D

muka

pada u

a. Pin

pas

arah

men

b. Pin

pen

terd

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

Gambar 2.15

dan 2 tertutu

terbuka; (c)

(

ntuan Jumla

Dalam mene

air dan arah

umumnya da

ntu pada daer

Pada dae

ang surut ai

h dari alira

nghadap alir

Gambar 2.

ntu pada daer

Pada dae

ngaruh pasan

dapat 2 pintu

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

5 Pergerakan

up, saluran p

pintu 1 dan

(d) pintu 1 te

ah Pintu

entukan jum

h aliran yang

apat dijelaska

rah tanpa pen

erah sungai

ir. Yang haru

an air. Hal

ran air sepert

16 Pintu Air

rah pasang s

erah sungai

ng surut air

u seperti pad

006 131

AIR PADA

n Kapal dari

engosongan

2 tertutup, lu

erbuka, pintu

mlah pintu a

g ditahan ole

an sebagai b

ngaruh pasan

yang jauh

us diperhatik

ini terkait

ti pada gamb

r pada Daera

urut

yang deka

laut. Pada

da Gambar 2

BENDUNG

Saluran B k

n terbuka; (b)

ubang pengi

u 2 tertutup

air harus ber

eh pintu. Op

berikut :

ng surut

dari laut m

kan pada da

dengan ara

bar 2.16.

ah Tanpa Pas

at dengan

kondisi sep

.17.

G KLAMBU

ke Saluran A

) pintu 1 tert

isian terbuka

rdasarkan pa

perasi dan ju

maka tidak m

aerah seperti

ah bukaan p

sang Surut

laut biasany

erti ini setia

16

U

A

tutup, pintu

a;

ada elevasi

umlah pintu

mengalami

i ini adalah

pintu yaitu

ya terkena

ap gerbang

Page 14: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

c. Pin

suru

dap

bad

G

dila

dip

2.3 Peren

B

dilaksa

bentuk

jangka

yaitu m

alterna

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

Gambar

ntu pada daer

Setiap ge

ut dan untuk

pat sewaktu-

dai yang berg

Gambar 2.18

Perencan

aksanakan p

engaruhi ole

canaan Ben

Bentuk bang

anakan ada

k tersebut te

a waktu ter

mampu mel

atif perenca

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

r 2.17 Pintu

rah pasang s

erbang terda

k daerah de

-waktu terja

guna sebagai

8 Pintu Air p

aan meng

pada daerah

eh pasang su

ntuk Bangun

gunan salura

beberapa

elah mempe

rtentu terma

ayani beber

naan ini ad

006 131

AIR PADA

Air pada Da

urut dan pen

apat 2 pintu

engan gelom

adi badai pa

i perisai.

pada Daerah

gunakan 1

h sungai y

urut air.

nan

an pintu air

alternatif, d

ertimbangkan

asuk juga p

rapa kapal/pe

dalah untuk

BENDUNG

aerah Pasang

ngaruh badai

untuk peng

mbang yang

ada bagian h

Pasang Suru

1 pintu,

ang jauh d

yang memu

dengan angg

n perkemba

ertimbangan

erahu sekali

dapat men

G KLAMBU

g Surut

i

garuh terhad

cukup tingg

hilir ditamb

ut dan Badai

karena pe

dari laut, m

ungkinkan u

gapan bahw

angan pelaya

n kapasitas

igus. Tujuan

nentukan sua

17

U

dap pasang

gi sehingga

ah 1 pintu

i

erencanaan

maka tidak

untuk dapat

wa bentuk-

aran dalam

pelayaran,

n dari pada

atu bentuk

Page 15: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 18 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

bangunan yang efektif dan efisien. Beberapa alternatif bangunan yang

mungkin dilaksanakan dapar dilihat pada Gambar 2.19.

Gambar 2.19 Penempatan Saluran Pintu Air

(a) Saluran Pintu Air Terpisah dengan Bendung; (b) Saluran Pintu Air Terletak

pada Bendung

Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam teknis pelaksanaan pada

gambar di atas adalah sebagai berikut :

a. Saluran Pintu Air Terpisah dengan Bendung

- Adanya pekerjaan pembebasan tanah yang cukup luas.

- Adanya pekerjaan galian dan urugan dengan volume yang cukup besar.

- Dalam pelaksanaan pekerjaan tidak mengganggu aktifitas bendung dan

tidak ada pekerjaan pemindahan aliran sungai.

b. Saluran Pintu Air Terletak pada Bendung

Page 16: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 19 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

- Terdapat pekerjaan pembebasan tanah namun tidak begitu besar.

- Pekerjaan galian dan urugan tidak begitu besar.

- Dalam pelaksanaan pekerjaan mengganggu aktifitas bendung serta

terdapat pekerjaan pemindahan aliran sungai.

Dari pertimbangan di atas perencanaan menggunakan saluran pintu air

yang terpisah dengan bendung karena masih terdapat tanah yang cukup luas

untuk saluran pintu airnya, dan dalam pengerjaannya tidak menggangu

aktivitas bendung.

2.4 Konstruksi Pintu Air

Perencanaan konstruksi pintu air meliputi: perhitungan schotbalk,

bidang geser penahan schotbalk, pintu gerbang, engsel, angker, dinding dan

lantai.

2.4.1 Schotbalk

Schotbalk adalah konstruksi yang terdiri dari profil baja yang disusun

melintang saluran/kanal dan berfungsi untuk membendung air pada saat

perbaikan pintu gerbang ataupun pada saat pembersihan kolam dari lumpur.

Untuk mencegah kebocoran, maka diantara balok schotbalk diisi dengan

tanah lempung dan kapur, karena sifat tanah lempung yang tidak tembus air.

Direncanakan menggunakan profil baja IWF dengan

mempertimbangkan tekanan air yang dibendung. Perhitungan dimensi

schotbalk yaitu:

A. Pembebanan

Tekanan hidrostatis diambil yang terbesar untuk penentuan dimensi

seperti pada Gambar 2.20 berikut. Rumus tekanan hidrostatis adalah

sebagai berikut :

Paw = γw . 1 / 2. (h1 + h2) (t/m2) (2.9)

qh = γw .1 / 2. (h1 + h2).b (t/m) (2.10)

M = 1/8. qh .L2 (2.11)

Di mana:

Page 17: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

γw

L

Dit

Che

Di m

D

T

SX

E

IX

B. Per

untu

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

= 1 (t/m3)

= lebar sa

Gambar

entukan pro

eck terhadap

mana :

= gaya lin

= tebal ba

= momen

= modulu

= momen

rhitungan Ce

Celah balo

uk memper

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

)

aluran (m)

r 2.20 Tekan

fil……..(mi

p kekuatan b

ntang (kg)

adan profil (

n statis profil

us elastisitas

n inersia prof

elah Balok

k schotbalk

rmudah dal

syarat : τ ≤

syarat : ƒ ≤

006 131

AIR PADA

nan Hidrosta

sal profil x),

ahan :

(cm)

l (cm3)

baja = 2,1 .

fil (cm4)

salah satu si

am pemasa

τ ijin = 0,58.

≤ 1/500.L (cm

BENDUNG

atis pada Sch

, didapat WX

106 kg/cm2

isinya dibua

angan atau

σijin (kg/cm

m)

G KLAMBU

hotbalk

X > Wbr

at miring den

pembongka

m2)

20

U

ngan tujuan

aran balok

(2.12)

(2.13)

(2.14)

(2.15)

Page 18: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

sch

Rum

a

b

g

Di m

a

b

g

h

C. Leb

ges

untu

Rum

P

D

τb

A

Di m

W

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

otbalk seper

mus :

= (0,5.h

= a + (3 +

= h + (3 +

mana :

= panjang

= kedalam

= celah sc

= tebal sc

bar Bidang G

Lebar bida

er yang men

uk menentuk

mus-rumus p

= ½. γw.H

= P.W (k

= D/A (k

= HD.L (m

mana :

= lebar sa

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

rti pada Gam

Gambar 2

+ 5), minim

+ 0,1.h) (cm)

+ 0,1.h) + 1

g minimum s

man celah sc

chotbalk (m

chotbalk (tin

Geser

ang geser y

nahan schotb

kan jarak an

perhitungan

H2 (kg/m)

kg)

kg/m2)

m2)

aluran (m)

006 131

AIR PADA

mbar 2.21.

2.21 Celah S

mal 30 cm

)

(cm)

schotbalk pa

chotbalk (cm

)

nggi profil) (

ang dimaks

balk pada sa

ntara celah sc

:

BENDUNG

Schotbalk

ada celah sch

m)

cm)

ud di sini a

at membend

chotbalk (t).

G KLAMBU

hotbalk (cm)

adalah bidan

dung air yang

21

U

(2.16)

(2.17)

(2.18)

)

ng dinding

g sekaligus

(2.19)

(2.20)

(2.21)

(2.22)

Page 19: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

A

HD

γw

P

D

τb

H

L

U

menahan

G

2.4.2 Pintu

P

konstr

pintu

berbed

Syarat

- Ger

men

- Ger

pen

satu

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

= luas leb

= tinggi b

= berat je

= beban m

= gaya ge

= teganga

= tinggi m

= lebar bi

Untuk kesera

n tekanan hid

Gambar 2.2

Gerbang (L

Pintu gerba

ruksi pintu a

gerbang ini

da pada satu

t utama pintu

rbang harus

nghindari ke

rbang harus

ngoperasiann

u kesatuan

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

bar bidang g

bendung (m)

enis air = 100

merata akiba

eser yang be

an geser ijin

muka air dar

idang geser

agaman (L) h

drostatis terb

2 Bidang Ge

Lock Gates)

ang merup

ir, karena de

ilah maka p

saluran atau

u gerbang ad

kedap air, m

ebocoran teru

s merupakan

nya. Lantai

yang kokoh

006 131

AIR PADA

geser (m2)

)

00 kg/m3

at tekanan hi

ekerja pada d

beton (kg/m

ri dasar salur

(m)

hanya diperh

besar seperti

eser Dinding

pakan bagia

engan pengo

proses pemin

u lebih dapat

dalah sebaga

meskipun da

utama keboc

n konstruks

dan dinding

h, tidak bol

BENDUNG

idrostatis pad

dinding akiba

m2)

ran (m)

hitungkan te

i pada Gamb

g Penahan Sc

an terpentin

operasian (m

ndahan kap

t terlaksana.

ai berikut :

alam praktek

coran kecil.

si kaku dan

g pada bagia

leh terjadi

G KLAMBU

da schotbalk

at schotbalk

erhadap scho

bar 2.22.

chotbalk

ng dari k

membuka dan

al dari leve

knya sangat

n tetap stab

an gerbang m

perubahan

22

U

k (kg/m)

k (kg)

otbalk yang

keseluruhan

n menutup)

el air yang

sulit untuk

bil selama

merupakan

kedudukan

Page 20: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

sela

A. Pem

mem

gra

dite

pad

B. Per

untu

Di m

C. Per

mem

yan

(dia

Di m

σijin

k

a

b

P

t

D. Per

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

ama pengope

mbebanan un

Untuk m

mbagi tingg

fis dengan p

erima pintu

da gerbang sa

qh =

rhitungan Le

Hasil per

uk perhitung

L = √ (1/

mana : W =

rhitungan Te

Pembeban

mpunyai lap

ng menderit

ambil segme

mana :

n = teganga

= koefisie

= jarak an

= jarak an

= tekanan

= tebal pe

rhitungan Ba

Balok ve

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

erasiannya.

ntuk Pintu G

menentukan

gi pintu ger

panjang yang

gerbang. Ru

ama seperti p

γw .1 / 2. (h

ebar Pintu Ge

rhitungan leb

gan dimensi

/6 W)2 + (1/2

lebar salura

ebal Pelat Ba

nan untuk

pangan terlu

ta tekanan

en terluas) m

an baja yang

en kondisi tu

ntar segmen

ntar segmen

n air (kg/cm2

elat baja pen

alok Vertikal

ertikal dan b

006 131

AIR PADA

Gerbang

pembebana

rbang (H) m

g sama sesua

umus menca

pembagian s

h1 + h2).b (k

erbang

bar praktis in

pintu selanj

2 W)2

an (m)

aja Penutup P

pelat penu

as. Perhitun

terbesar da

menggunakan

g diijinkan (k

umpuan, k =

vertikal (cm

horizontal (2)

nutup pintu (

l dan Balok

balok horiz

BENDUNG

an pada pi

menjadi beb

ai dengan te

ari tekanan (

segmen pada

kg/m)

ni akan dipe

utnya. Rumu

Pintu Gerban

utup dicari

gan pelat di

an mempun

n rumus Bac

kg/cm2)

= 0,8 (muatan

m)

(cm)

(mm)

Horizontal

ontal direnc

G KLAMBU

intu gerban

berapa segm

ekanan hidro

(pembebana

a schotbalk d

ergunakan se

us praktisny

ng

dengan qm

idasarkan pa

nyai lapang

h berikut :

n tetap)

canakan me

23

U

ng, dengan

men secara

ostatis yang

an) terbesar

di atas.

ebagai data

ya :

(2.23)

maks yang

ada segmen

gan terluas

nggunakan

(2.24)

Page 21: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

dim

pad

den

men

• Pem

1. Pem

M =

Di m

qv =

b =

2. Pem

M =

Di m

qh =

L =

• Pen

• Che

Di m

D

t

SX

E

IX

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

mensi yang s

da beban ya

ngan tumpu

nggunakan b

mbebanan

mbebanan ba

= 1/8. qv. b2

mana :

= muatan yan

jarak antar b

mbebanan ba

= 1/8. qh. L2

mana :

= muatan yan

= lebar salur

nentuan Prof

eck Terhada

mana :

= gaya lin

= tebal ba

= momen

= modulu

= momen

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

sama sehing

ang terbesar

uan sendi d

baut.

alok vertikal

(kg.m)

ng diterima

balok horizo

alok horizon

(kg.m)

ng diterima

ran (m)

fil

D

W

ap Kekuatan

ntang (kg)

adan profil (

n status profi

us elastisitas

n inersia prof

syarat :

syarat :

006 131

AIR PADA

gga untuk pe

(antara bal

dan rol ata

l

balok vertik

ontal (m)

ntal

balok horizo

Ditentukan p

WX > Wbr

Bahan

(cm)

il (cm3)

baja = 2,1.1

fil (cm4)

τ ≤ τijin = 0,

ƒ ≤ 1/500.L

BENDUNG

erhitungan d

lok vertikal

au persamb

kal (kg/m)

ontal (kg/m)

profil…….(m

106 kg/cm2

58. σijin (kg

L (cm)

G KLAMBU

dimensinya

dan balok

bungan balo

misal profil

g/cm2)

24

U

didasarkan

horizontal)

ok dengan

(2.25)

x), didapat

Page 22: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

E. Per

tp

Di m

h

t

F. Per

data

atas

Di m

w

m

z

t

j

α

2.4.3 Engse

P

bawah

- Pen

- Pen

A

yang

sebaga

A. Per

• Kes

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

rhitungan Te

= h + 2t

mana :

= tinggi b

= tebal pe

rhitungan Le

Perhitung

a yang dibu

s). Rumus le

mana :

= lebar ge

= 2 - 5 cm

= 10 - 15

= tebal pi

= 0,2 t (c

= sudut a

el Pintu Ger

Pembebanan

h) yang diper

ngaruh berat

ngaruh tekan

Akibat peng

bekerja pad

ai gaya- gaya

rhitungan Ga

seimbangan

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

ebal Pintu Ge

balok horizo

elat penutup

ebar Pintu Ge

gan ini adala

utuhkan tela

ebar pintu ge

erbang (cm)

m

5 cm

intu gerbang

m)

antara gerban

rbang

n pada eng

rhitungan ad

pintu gerban

nan hidrostat

garuh kedua

da engsel a

a engsel.

aya-Gaya pa

akibat berat

006 131

AIR PADA

erbang

ontal (cm)

p pintu (cm)

erbang

ah untuk leb

ah diketahui

erbang (L) ad

g (cm)

ng saat terbu

gsel pintu g

dalah akibat

ng sendiri

tis

gaya terseb

atas dan en

da Engsel

t pintu :

BENDUNG

ar pintu seb

(langkah-la

dalah sebaga

uka dengan g

gerbang (en

:

but maka ter

gsel bawah

G KLAMBU

benarnya sete

angkah perh

ai berikut :

garis vertical

ngsel atas d

rdapat dua g

h yang dipe

25

U

(2.26)

elah semua

hitungan di

l

dan engsel

gaya reaksi

erhitungkan

(2.27)

(2.28)

Page 23: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

Kg

Kg2

Di m

Kg

G

a =

h =

V=

b =

• Ke

Di m

Kw

Fb

L

H

H’

H

P

B. Per

• Per

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

1 = Kg (← )

2 = Kg (→ )

mana :

= gaya re

= berat pi

lengan mom

tinggi pintu

gaya angkat

lengan mom

eseimbangan

mana :

= gaya re

= tinggi j

= lebar pi

= tinggi t

= tinggi t

= tinggi p

= resultan

rhitungan Di

rhitungan dia

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

eaksi engsel

intu (kg)

men G terhad

gerbang (m

t pengapung

men V terhad

n akibat tekan

eaksi engsel

agaan (freeb

intu gerbang

tekanan hidr

tekanan hidr

pintu gerban

n tekanan hi

mensi Engse

ameter pen e

006 131

AIR PADA

akibat berat

dap sumbu en

m)

g (kg)

dap sumbu en

nan hidrosta

akibat tekan

board) (m)

g (m)

ostatis (m)

ostatis = H-

ng (m)

drostatis = ½

el Atas

engsel:

BENDUNG

pintu (kg)

ngsel (m)

ngsel (m)

atis

nan hidrostat

tinggi sponn

½. γw.H’.L (k

G KLAMBU

tis (kg)

ning (m)

kg/m)

26

U

(

(2.29)

(2.30)

Page 24: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

M=

Did

Di m

K’

y

D

• Che

Di m

R

• Per

K’

F

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

= y.K1

dapat diamet

mana :

= resultan

= lengan

= diamete

eck terhadap

mana :

= jari-jari

rhitungan dia

= ½. K1.

= ¼ π D2

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

Gamba

ter pen engse

n gaya pada

momen (cm

er pen engse

p geser, rumu

i engsel (cm

ameter stang

Cos (½ α)

(cm2)

σijin =

σijin = 1400

006 131

AIR PADA

r 2.23 Engse

el atas D

engsel atas

m)

el atas (cm)

us :

τ ≤ τ ijin

m)

g angker

(kg)

maka didap

= 1400 kg/cm

0 kg/cm2

BENDUNG

el Atas

(kg)

= 0,58 σijin

pat D

m2

G KLAMBU

n

27

U

(2.32)

(2.35)

(2.36)

(2.38)

(2.31)

(2.33)

(2.34)

(2.37)

Page 25: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

• Per

Di m

F =

σbs

δ =

Tin

- Po

M

W

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

rhitungan Pe

mana :

luas pelat an

s = 0,56 √

tebal pelat (m

njauan terhad

otongan I-I

= ½ σbs.a

= 1/6.a.δ2

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

Gambar

lat Angker

ngker = a2 (c

σ’bk = 0,56√

mm)

Gambar

dap potongan

a.(½.a)2 = 1/

2 (cm3)

didapat n

σijin = 1

006 131

AIR PADA

r 2.24 Stang

cm2)

√ 225 = 8,4

r 2.25 Pelat A

n

/8 σbs.a3 (kg

nilai a (lebar

1400 kg/cm2

BENDUNG

Angker

kg/cm2

Angker

g cm)

r pelat)

2

G KLAMBU

28

U

(2.40)

(2.41)

(2.42)

(2.43)

(2.39)

Page 26: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

Dip

- Po

P

M

W

Dip

Dar

C. Dim

• Per

K2

F

Dip

Che

D

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

peroleh tebal

otongan II-II

= ½.a2. σ

= P.1/3.½

= 1/6.a.δ2

peroleh diam

ri peninjauan

mensi Engse

rhitungan dia

= Kw2

= ¼ π D2

peroleh diam

eck terhadap

= diamete

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

l pelat (δ) (m

I

bs (kg)

½.a.√ 2 (kg c

2 (cm3)

meter pelat an

n dicari yang

l Bawah

Gambar

ameter pen e

(cm2)

meter pen eng

p geser :

Di m

er pen engse

σijin =

σijin =

τ ≤

006 131

AIR PADA

mm)

cm)

ngker atas (δ

g terbesar

2.26 Engsel

engsel :

gsel (D) (mm

mana :

el bawah (cm

1400 kg/cm

1400 kg/cm

τ ijin = 0,58 σ

BENDUNG

δ) (mm)

l Bawah

m)

m)

m2

m2

σijin

G KLAMBU

29

U

(2.44)

(2.45)

(2.46)

Page 27: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

G

V

D. Per

F=

Dip

σbs

2.4.4 Dindin

D

pada p

pintu

untuk

dan a

perenc

mengg

kamar

bahaya

besar

kamar

pelat d

2.30.

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

= berat pi

= gaya an

rhitungan Pe

σ

Luas penam

peroleh panja

s = 0,36√ σ’b

ng (Lock Wa

Dinding yan

pintu gerban

gerbang dib

dapat mena

agar tidak

canaan din

gunakan pel

r dapat digun

a rembesan t

maka pada

r yang meng

diberi water

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

intu (kg)

ngkat pengap

lat Andas

Gamba

σ ijin= 1400 k

mpang andas

ang sisi pela

bk (kg/cm2)

Walls)

ng dimaksud

ng dan dind

buat monoli

ahan tekanan

terjadi re

ding pada

lat lantai m

nakan tanah

tidak sampa

kamar pelat

ggunakan p

stop seperti

006 131

AIR PADA

pung (kg)

r 2.27 Pelat

kg/cm2

= a2 (cm2)

at andas (a) (

→ beban tet

d di sini ter

ding pada k

it dengan p

n pada saat

mbesan/keb

bagian k

aupun tanpa

biasa karen

i ke kamar, t

t lantai di bu

elat lantai,

pada Gamb

BENDUNG

Andas

(cm)

tap

rdiri dari du

kamar. Peren

pelat lantainy

pintu air m

ocoran pad

kamar dapa

a pelat lanta

na tidak terd

tetapi jika ba

uat monolit

hubungan a

bar 2.28, Gam

G KLAMBU

ua jenis, yai

ncanaan din

ya. Hal ini

membuka dan

da pintu.

at dilakuka

ai (tanah bi

dapat pintu a

ahaya rembe

dengan din

antara dindi

mbar 2.29 da

30

U

(2.47)

itu dinding

nding pada

dilakukan

n menutup

Sedangkan

an dengan

iasa). Pada

air dan jika

esan terlalu

nding. Pada

ing dengan

an Gambar

Page 28: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

Gam

Gambar 2

Gambar 2

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

bar 2.28 Di

2.29 Dinding

.30 Dinding

006 131

AIR PADA

nding pada B

g pada Kam

g Pada Kama

BENDUNG

Bagian Gerb

mar tanpa Pela

ar dengan Pe

G KLAMBU

bang

at Lantai

elat Lantai

31

U

Page 29: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 32 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Ada beberapa tipe dinding yang dapat digunakan untuk konstruksi

pintu air, dari bentuk yang paling sederhana berupa konstruksi turap (sheet

pile) kayu, hingga konstruksi dinding konsol dari beton bertulang

(reinforced concrete).

Dinding saluran pintu air terdiri dari konsol beton bertulang dengan

perkuatan belakang (counterfort). Sebelum melakukan perhitungan dinding,

harus diketahui dulu kondisi tanahnya dan dalam perhitungan dinding dibagi

dalam tiga bagian yaitu :

1. Bagian tapak (toe and heel)

2. Bagian dinding tegak

3. Bagian perkuatan belakang (counterfort)

Langkah-langkah perencanaan dinding untuk bangunan pintu air

adalah sebagai berikut :

A. Pembebanan pada dinding

Dalam perencanaan dimensi dinding, gaya-gaya yang bekerja

ditinjau pada saat kamar dalam keadaan kosong. Gaya-gaya yang bekerja

adalah akibat tekanan tanah aktif, tekanan air tanah, beban merata di atas

tanah, berat sendiri dinding yang sudah ditentukan dimensinya dan gaya

gempa. Perhitungan terdiri dari beberapa langkah yaitu :

• Rencana dimensi dinding

Dimensi dinding direncanakan terlebih dahulu dengan ketentuan seperti

pada Gambar 2.31 berikut :

Gambar 2.31 Bentuk Rencana Dinding Konsol

Page 30: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 33 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Keterangan :

d1 = 2 – 3 (cm)

t4 = H/14 – H/12 (m)

B1 = 1/3 H (m)

B3 = H/12 – H/10 (m)

B = 0,4 – 0,7 H (m)

b = 2 – 3 (m)

• Perhitungan koefisien tekanan tanah aktif

Dari boring test dapat diketahui besarnya kohesi (C) dan sudut geser

tanah (φ)

Rumus : Ka = tan2 (45° -φ/2 ) (2.48)

• Perhitungan tekanan tanah aktif

Diperhitungkan di permukaan ada beban merata sebesar 1 t/m. Tekanan

tanah horisontal pada dinding tegak menggunakan rumus :

Pa = q.h.Ka + ½.γ.H2.Ka - 2C√Ka (2.49)

Di mana:

Pa = tekanan tanah aktif (ton)

q = beban merata = 1 t/m

Ka = koefisien tekanan tanah aktif

C = kohesi

γ = berat jenis tanah (t/m3)

h = tebal lapisan (m)

• Perhitungan tekanan air tanah

Pw = ½. γw. H2

Di mana :

Pw = tekanan air tanah (t/m)

γw = berat jenis air tanah=1 t/m3

H = tinggi muka air tanah dari dasar dinding (m)

• Perhitungan gaya-gaya vertical

Adalah akibat berat tanah dan air tanah di atas tapak dinding serta berat

Page 31: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

din

B. Kon

• Ter

e

Di m

ΣM

ΣM

B

e

ΣG

• Kon

SF

SF

• Kon

Sya

Di m

Jika

pem

• Day

Day

tana

Dia

terl

diru

Di m

D

B

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

ding sendiri

ntrol Stabilit

rhadap Eksen

= ½.B - (

mana :

Mp = jumlah

Ma = jumlah m

= lebar da

= eksentr

= jumlah

ntrol Terhad

= (ΣG tan φ

≥ 1,5

ntrol Terhad

arat : Σ Mp/

mana : SF d

a dinding

meriksaan ter

ya Dukung T

ya dukung t

ah tanpa terj

q ult = C.

ambil nilai k

letak. Menur

umuskan seb

mana :

= kedalam

= lebar da

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

(diperhitung

tas Struktur

ntrisitas

(ΣMp – ΣMa

momen pasi

momen aktif

asar pondasi

risitas

beban (ton)

dap Geser

φ + C.B + ΣP

dap Guling

ΣMa ≥ SF

iambil 2

menggunak

rhadap gulin

Tanah

tanah adalah

jadi penurun

.Nc + γ.D.N

kohesi C, γ d

rut Krizek,

bagai berikut

man dinding

asar pondasi

006 131

AIR PADA

gkan per 1 m

a)/(ΣG) ; e ≤

if (menahan

f (penyebab

i (m)

)

Ppasif)/(ΣP)

kan tiang p

ng.

h tekanan m

nan (settleme

Nq + ½.B.Nγ

dan φ pada la

nilai faktor

t :

g dari dasar t

i (m)

BENDUNG

m lebar)

1/6 B

guling) (tm)

guling) (tm)

(2.51)

pancang m

maksimal ya

ent).

apisan tanah

r daya duku

tanah (m)

G KLAMBU

)

)

maka tidak

ang dapat di

di mana das

ung Nc, Nq,

34

U

(2.50)

dilakukan

ipikul oleh

(2.52)

sar dinding

, Nγ dapat

(2.53)

Page 32: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 35 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

γ = berat jenis tanah (t/m3)

Daya dukung tanah yang diijinkan ditentukan dengan membagi qult

dengan suatu faktor keamanan (SF) yaitu :

qall = q ult SF (t/m2) ; dengan SF = 3 (2.54)

• Kontrol Terhadap Gaya Horisontal

Untuk menahan gaya horisontal akibat tekanan aktif tanah, maka ada dua

hal yang diperhitungkan yaitu :

- Tahanan geser akibat berat sendiri dinding

- Tekanan tanah pasif dari tiang pancang

Dilakukan pengecekan satu persatu apakah dari komponen tersebut

mampu untuk menahan gaya horisontal.

C. Perhitungan Bagian Tapak Dinding (Toe dan Heel)

Pembebanan untuk pelat kaki dinding ditinjau pada dua bagian

yang nantinya akan digunakan dalam mendesain tulangan, yaitu :

• Bagian Tapak Depan (Toe)

Pembebanan pada bagian tapak depan (toe) adalah berat konstruksi,

reaksi tanah dan berat air di atas bagian toe. Rumus yang digunakan :

q= Σ qv (t/m)

V = ∫ qdx (ton)

M = ∫ Vdx (tm)

• Bagian Tapak Belakang (Heel)

Pembebanan pada bagian tapak belakang adalah beban merata di

atas tanah, berat konstruksi, reaksi tanah, dan berat air di atasnya. Rumus

yang digunakan adalah :

q= Σ qv (t/m)

V = ∫ qdx (ton)

M = ∫ Vdx (tm)

Dimana :

Σqv = jumlah gaya (vertikal) yang bekerja pada bagian tapak dinding.

Page 33: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

Gay

2.32

Lan

salu

ber

Teb

Dip

Sel

d =

Mu

Mn

k =

F =

Fm

Sya

As

ρ =

ρmi

ρm

Lua

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

ya – gaya ya

2 berikut.

Gambar

ngkah perhit

uran dengan

ikut:

bal tapak (H)

pakai tulanga

imut beton (

H - d’ - ½ Ø

u = (dari hasi

n = Mu / ø =

Mn / (b.d2.R

= 1 -√ 1- 2k

maks =β1.450

arat F < Fma

= F.b.d.Rl/fy

As/(b.d) sya

in = 1,4/ fy

aks = β1.450

as tulangan b

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

ang bekerja

2.32 Gaya y

tungan penu

n berdasarka

) = direncan

an rencana =

(d’) = 50 mm

Øtulangan re

il perhitunga

Mu / 0,8

Rl) dimana R

/(600 + fy) (

aks (under re

y

arat ρmin <

0/(600 + fy).

bagi = 20%.A

006 131

AIR PADA

pada bagian

yang Bekerja

ulangan peke

an perhitung

nakan, denga

=.....mm

m

encana

an momen)

Rl = β1.f’c

(

einforced)

ρ < ρmaks

(Rl/fy)

As

BENDUNG

n tapak dapa

a pada Bagia

erjaan beton

gan SKSNI

an lebar pelat

G KLAMBU

at dilihat pad

an Tapak

bertulang u

2000 adala

t tiap 1 mete

36

U

da Gambar

untuk lantai

ah sebagai

er.

(2.55)

(2.56)

(2.57)

(2.58)

(2.59)

(2.60)

(2.61)

(2.62)

(2.63)

(2.64)

Page 34: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 37 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Dari tabel tulangan, dapat diketahui jumlah tulangan yang diperlukan.

Keterangan :

d = jarak tepi dari serat teratas sampai pusat tulangan tarik (mm)

d’ = jarak tepi dari serat teratas sampai pusat tulangan tekan (mm)

H = tebal tapak (mm)

Mu = momen yang terjadi akibat pembebanan (kg cm)

Mn = momen yang terjadi dibagi faktor nominal 0,8 (kg cm)

fc = kuat tekan beton rencana (kg/cm2)

fy = kuat leleh tulangan rencana < 400 Mpa (kg/cm2)

F = bagian penampang beton tertekan

Rl = tegangan tekan pada penampang beton (kg/mm2)

ρ = ratio luas penampang tulangan tarik terhadap luas penampang

efektif

As = luas penampang tulangan yang dibutuhkan (mm2)

• Check Geser Pons (Pounching Shear)

d = H – d’ (direncanakan) (2.65)

untuk kondisi : Vu > Ø.Vc

Vc = (√f’c / 6).bo.d (2.66)

Av = (Vu - $.Vc) / ($.fy.Sin α) (2.67)

Vs = Av.fy.Sin α (tulangan geser pons berupa tulangan miring) (2.68)

Vn = (Vc + Vs) (2.69)

Di mana :

Vu = gaya geser yang terjadi akibat pembebanan (kg)

Vn = kuat geser nominal (kg)

Vc = kuat geser beton (kg)

Vs = kuat geser tulangan geser (kg)

bo = keliling penampang kritis (cm)

$ = koefisien reduksi

Av = luas total penampang tulangan miring (cm2)

• Check Terhadap Pengaruh Geser Lentur

dengan syarat : τ ≤ τb (2.70)

Page 35: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 38 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Di mana :

V = gaya normal (kg)

q = tegangan merata pada tapak (t/m)

τ = tegangan geser beban yang terjadi (kg/cm2)

τb = tegangan geser ijin beton yang terjadi (kg/cm2)

D. Bagian Dinding Tegak

Perhitungan dinding tegak dilakukan dengan cara membagi dinding

menjadi beberapa segmen. hal ini dilakukan untuk menghindari

pemborosan dalam penggunaan material, karena bagian-bagian dinding

tegak dalam menahan tekanan tanah horizontal dan air tanah tidak sama

besar (makin ke bawah makin besar).

Langkah-langkah perhitungannya :

• Menghitung pembebanan pelat dinding tegak.

• Segmen atas dan tengah diasumsikan dengan pelat terjepit di kedua

sisinya.

• Segmen bawah diasumsikan pelat terjepit tiga sisi.

• Menghitung momen tumpuan dan momen lapangan yang terjadi.

Mlap = k1.q.l2 (2.71)

Mtump = k2.q.l2 (2.72)

Di mana :

k1 dan k2 adalah koefisien yang besarnya tergantung pada perbandingan

panjang dan lebar bentang.

• Menghitung tulangan tumpuan dan lapangan (analog dengan

perhitungan tulangan pelat tapak)

E. Bagian Perkuatan Belakang (Counterfort)

Perkuatan belakang dinding diperhitungkan sebagai balok pengaku

dinding tegak dengan tumpuan jepit – bebas. Cara perhitungan

penulangan :

• Menghitung beban yang bekerja. Beban terdiri dari beban merata di

Page 36: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 39 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

atasnya, berat konstruksi, berat tanah, dan berat air.

• Menghitung momen yang terjadi berdasarkan jenis tumpuan dan

panjang bentang. Momen yang terjadi merupakan jumlah dari momen

tiap-tiap beban dari pusat beban bekerja terhadap titik berat counterfort.

• Menghitung jumlah tulangan lentur yang dibutuhkan.

Mu = (dari hasil perhitungan momen) (tm)

Mn = Mu / ø = Mu / 0,8 (tm)

K = Mn / (b.d2.R1) dimana R1 = β1.fc’

F = 1 - √1- 2k

Fmaks = β1.450 / (600 + fy)

syarat F < Fmaks (under reinforced)

As = F.b.d. R1/ fy (mm2)

ρ = As / (b.d) syarat ρmin < ρ < ρmaks

ρmin = 1,4 / fy

ρmaks = β1.(450 / (600 + fy)).( R1/fy)

perhitungan tulangan horizontal : As = ∑ H / fy (mm2) (2.73)

perhitungan tulangan vertikal : As = ∑ G / fy (mm2) (2.74)

F. Gaya Gempa

Gaya gempa merupakan gaya yang bersifat acak dan mengarah ke

segala arah. Pada perencanaan struktur gaya gempa dianggap bekerja

pada titik berat struktur yang ditinjau. Besarnya gaya gempa dapat

dihitung berdasarkan rumus :

F = kg. M (2.75)

Dimana :

F = Gaya gempa pada suatu bagian stuktur (ton)

kg = Koefisien gempa (dilihat dari gambar wilayah gempa Indonesia)

M = Berat struktur (ton)

Perhitungan gaya gempa pada keadaan normal dilakukan pada bangunan

yang direncanakan > 15 m (JICA, Design of Sabo Facilities).

Page 37: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

2.4.5 Pelat d

P

tergan

keuntu

• She

Keu

Ker

• Pel

Keu

Ker

D

penger

memak

P

(LH) k

pengge

beriku

Di man

C =

LH =

LV =

H =

Ĉ =

Maka

LH = 3

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

dan Balok L

Pertimbanga

ntung dari pe

ungan dan ke

eet pile

untungan : t

rugian : p

at lantai

untungan :

rugian :

Dari uraian

rjaannya yan

kan waktu y

Perhitungan

konstruksi l

erusan deng

ut :

na :

panjang rem

panjang tota

panjang tota

beda tinggi

koefisien La

:

3.(C.H - LV)

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

Lantai

an digunakan

ertimbangan

erugian shee

tidak membu

pengerjaann

: mudah dala

: membutuhk

n diatas d

ng lebih mud

yang banyak.

rembesan

lantai pada g

gan berdasa

mbesan (m)

al segmen ho

al segmen ve

air ekstrim (

ane, untuk je

006 131

AIR PADA

nnya sheet

n keuntungan

et pile dan pe

utuhkan laha

nya susah jik

am pengerjaa

kan lahan ya

dipilih men

dah sehingga

.

ini adalah u

gerbang me

arkan teori

orizontal (m)

ertikal (m)

(m)

enis tanah la

BENDUNG

pile atau pe

n dan kerugi

elat lantai :

an yang luas

a tanahnya k

annya.

ang luas dala

nggunakan

a bisa lebih

untuk meme

encukupi ata

Lane dan

)

anau + pasir =

G KLAMBU

elat lantai p

iannya. Beri

s dalam peng

keras.

am pengerjaa

pelat lanta

cepat selesa

eriksa apaka

au tidak dar

Gambar 2.

= 8,5

40

U

pada kamar

ikut adalah

gerjaannya

annya.

ai, karena

ai dan tidak

ah panjang

i pengaruh

.33 seperti

(2.77)

(2.76)

Page 38: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 41 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Gambar 2.33 Rembesan Air pada Pintu Air

Pada perencanaan konstruksi pelat/balok lantai pintu air, ada 2 jenis

alternatif yang dapat dipakai sebagai pilihan, yaitu :

a. Dinding dan lantai merupakan konstruksi yang terpisah

b. Dinding dan lantai merupakan satu kesatuan konstruksi (monolit)

Dari kedua pilihan tersebut direncanakan konstruksi dinding dan lantai

menjadi satu kesatuan (monolit) dengan pertimbangan untuk menghindari

persambungan yang dapat menjadi penyebab kebocoran.

Yang perlu diperhitungkan pada perencanaan konstruksi pelat dan

balok lantai pintu air adalah sebagai berikut :

A. Perhitungan Dimensi Pelat Lantai

Pembebanan :

Perhitungan pelat lantai pada gerbang berdasarkan beban yang bekerja

terhadap pelat. Beban – beban tersebut adalah adalah :

- Beban akibat berat sendiri pelat.

- Berat air dalam kamar.

- Gaya Up Lift akibat tekanan hidrostatis (Hydrostatic Pressure).

Langkah-langkah perhitungan lantai gerbang :

- Menghitung momen untuk pelat terjepit empat sisi, yaitu momen

tumpuan dan lapangan.

Mlap = k1.q.l2

Page 39: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 42 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Mtump = k2. q.l2

- Mencari jumlah tulangan yang dibutuhkan (analog dengan

perhitungan tulangan pelat di atas).

B. Perhitungan Dimensi Pelat Balok Lantai

Langkah-langkah perhitungan :

• Menghitung pembebanan, mencari momen maksimum akibat beban.

• Mencari tulangan dengan melihat peraturan SKSNI 2000.

Dimensi balok, lebar (B) dan tinggi (H) = direncanakan

Dipakai tulangan rencana = .........mm

Selimut beton (d’) = 40 mm

d = H – d’ – ½ ø tulangan.

Mu = (dari hasil perhitungan)

Mn = Mu / ø = Mu / 0,8

k = Mn / (b.d2.R1) dimana R1 = β1 . fc’

F = 1 - √ 1- 2k

Fmaks = β1.450 / (600 + fy)

syarat F < Fmaks (under reinforced)

As = F.b.d. R1 / fy

ρ = As / (b.d) syarat ρmin < ρ < ρmaks

ρmin = 1,4 / fy

ρmaks = β1.(450 / (600 + fy)).( R1/fy)

Luas tulangan bagi = 20% . As

Dari tabel tulangan dapat diketahui jumlah tulangan yang diperlukan.

Keterangan:

d= jarak tepi dari serat teratas sampai pusat tulangan tarik (mm)

d’= jarak tepi dari serat teratas sampai pusat tulangan tekan (mm)

H= tebal tapak (mm)

B= lebar balok (mm)

Mu = momen yang terjadi akibat pembebanan (kg cm)

Mn = momen yang terjadi dibagi faktor nominal 0,8 (kg cm)

Page 40: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 43 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

fc= kuat tekan beton rencana (kg/cm2)

fy= kuat leleh tulangan rencana < 400 Mpa (kg/cm2)

F= bagian penampang beton tertekan

Rl= tegangan tekan pada penampang beton (kg/mm2)

ρ = ratio luas penampang tulangan tarik terhadap luas penampang efektif

As = luas penampang tulangan yang dibutuhkan (mm2)

• Perhitungan tulangan geser pada balok

Vn = Vu / 0,6 (2.78)

Vc = 0,17.b.d.√fc (2.79)

Jika Vu < 0,6.Vc / 2 (tidak perlu tulangan geser)

Jika Vu > 0,6.Vc / 2 (perlu tulangan geser)

Tulangan geser perlu, Av = (Vn – Vc).s / (d.fy) (2.80)

Tulangan geser minimum, Av = b.s / (3.fy) (2.81)

Jarak spasi sengkang maksimal, s < d / 2

Di mana :

Vu = gaya lintang pada balok akibat beban (kg)

Vn = gaya lintang terfaktor (kg)

Vc = kuat geser yang disumbangkan beton (kg)

Av = luas tulangan geser (cm2)

s = spasi antar tulangan geser (mm)

2.5 Konstruksi Pondasi

A. Pondasi Menerus

Perancangan struktur pondasi didasarkan pada momen dan

tegangan geser yang terjadi akibat tegangan sentuh antara dasar pondasi

dan tanah. Dalam analisis dianggap bahwa pondasi sangat kaku dan

tekanan pondasi didistribusikan secara linier pada dasar pondasi.

Persamaan umum daya dukung untuk pondasi menerus ádalah :

qult = c.Nc + D.γ.Nq + ½.B.γ.Nγ

Di mana :

D = kedalaman tanah (m)

Page 41: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

B =

Nc,

γ =

B. Pon

apa

mem

perm

dar

mem

gul

tian

2.5.1 Daya

U

apabila

Begem

Di man

Qtiang

A

O

qc

f

3 & 5

Sehing

syarat

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

= lebar dasar

, Nq, Nγ = k

berat jenis t

ndasi Tiang

Pondasi t

abila kondis

mikul beba

mukaan tana

i pengaruh g

Namun m

mpunyai da

ing yang cu

ng pancang y

Dukung Tia

Untuk meng

a data yang

mann sebaga

na :

= daya du

= luas pe

= keliling

= nilai ko

= total fri

= angka k

gga beban y

:

Q ≤ P tiang

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

r pondasi (m)

koefisien day

tanah (t/m3)

tiang pancan

si tanah da

an konstruks

ah, dan untu

gaya angkat

meskipun pad

aya dukung

ukup besar

yang dapat m

ang Terhad

ghitung day

g diambil ad

i berikut :

ukung tiang

nampang be

g tiang (cm)

onus pada ke

iction (kg/cm

keamanan

yang dapat

g dan Q ≤ Q

006 131

AIR PADA

)

ya dukung ta

ng digunakan

sar jelek (d

si di atasny

uk stabilitas k

(up lift).

da lokasi ren

tanah yang

akan lebih

menjaga stab

dap Kekuata

a dukung ta

dalah hasil

(ton)

eton tiang tan

edalaman tan

m)

dipikul tian

Q tiang

BENDUNG

anah Terzagh

n dengan pe

daya dukun

ya, letak ta

konstruksi di

ncana pemb

g baik, untu

tepat apabi

bilitas konstr

an Tanah (M

anah pada p

uji CPT m

npa tulangan

nah keras (kg

ng pancang

G KLAMBU

hi

ertimbangan

ng tanah ke

anah keras

i atas permu

buatan salura

uk keamanan

ila digunaka

ruksi pada da

Menahan Be

pondasi tian

maka digunak

n (cm2)

g/cm2)

(Q) harus

44

U

antara lain

ecil) untuk

jauh dari

ukaan tanah

an pintu air

n terhadap

an pondasi

aerah ini.

eban)

ng pancang

kan rumus

memenuhi

(2.82)

Page 42: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 45 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Namun apabila data yang diambil merupakan hasil dari test Sondir

maka rumus yang digunakan adalah metode Schmertmann yaitu :

Tahanan Friksi = keliling . Σ (Side Friction . h . N) (2.83)

Tahanan ujung = 1,6 . N . Ab (2.84)

P all = Tahanan friksi + tahanan ujung (2.85)

Di mana :

N = Nilai SPT

H = Selisih Rentang Kedalaman (m)

Ab = Luas Tiang Pancang (cm2)

2.5.2 Daya Dukung Tiang Terhadap Kekuatan Bahan (Menahan Uplift)

Rumus : P tiang = τb . A tiang (2.86)

Di mana :

τb = tegangan tekan karkteristik beton (kg/cm2)

P tiang = daya dukung ijin tiang pancang (ton)

A tiang = Ab+ n.As (cm2)

Ab = luas penampang beton tiang (cm2)

As = luas penampang tulangan pokok tiang pancang (cm2)

n = angka ekivalensi

2.5.3 Perhitungan Tulangan Tiang Pancang

Perhitungan tulangan untuk tiang pancang direncanakan berdasarkan

momen yang terjadi saat pelaksanaan pemancangan ( m1 = m2 ) seperti pada

Gambar 2.34 dan Gambar 2.35.

Page 43: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

• Pengan

M1 = ½

Mx = R

Syarat

2.a2 - 4

a = 0,2

M1 = M

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

ngkatan pad

Gambar

½.q.L2 q = b

R1 x -½ q x2

t

4.a.L + L2 =

29.L

M2 = ½.q.(0,

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

da saat peman

2.34 Pengan

beban merata

2

Ekstrim

0

,29)2

006 131

AIR PADA

ncangan

ngkatan pad

a berat tiang

:

BENDUNG

a saat peman

(kg/m)

R1 – qx =

G KLAMBU

ncangan

= 0

46

U

(2.87)

(2.89)

(2.92)

(2.93)

(2.94)

(2.88)

(2.90)

(2.91)

Page 44: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 47 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

• Pada saat pengangkatan dari atas truk

Gambar 2.35 Pengangkatan dari truk

M1 = ½ qL2 q = beban merata berat tiang (kg/m)

M2 = ⅛.q.(L - 2a)2 - ½.q.a2 (2.95)

M1 = M2 (2.96)

½.q.L2= ⅛.q.(L - 2a)2 - ½.q.a2

4.a2 + 4.a.L – L2 = 0 (2.97)

a = 0,209 L (2.98)

M1 = M2 = ½.q.(0,209)2 (2.99)

Perhitungan tulangan tiang pancang dilakukan menurut SKSNI 2000 :

Menentukan diameter dan panjang tiang serta tulangan rencananya =….mm

Selimut beton (d’) = 50 mm

d = Øtiang pancang – d’- ½.Øtulangan (2.100)

Mu = (dari hasil perhitungan)

Mn = Mu / ø = Mu / 0,8

K = Mn / (b.d2.R1) dimana R1 = β1 . fc’

F = 1 - √ 1- 2k

Fmaks = β1.450 / (600 + fy)

syarat F < Fmaks (under reinforced)

As = F.b.d. R1 / fy

ρ = As / (b.d) syarat ρmin < ρ < ρmaks

ρmin = 1,4 / fy

ρmaks = β1.(450 / (600 + fy)).( R1/fy)

Page 45: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

2.6 Pengis

P

kompo

atau m

Pekerj

- Uku

- Pen

L

gerban

2.36 d

Gamba

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

sian dan Pe

Pekerjaan p

onen dalam

menurunkan e

aan ini dipen

uran luas ka

ngoperasian

Lubang salu

ng ataupun

dan 2.37.

ar 2.36 Salu

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

engosongan

pengisian at

pengoperasi

elevasi muka

ngaruhi oleh

mar yang ak

pintu gerban

uran pengisia

pada sisi (s

uran Pengisia

006 131

AIR PADA

Kamar

tau pengoso

ian pintu air

a air dalam k

h faktor- fakt

kan diisi atau

ng

an atau pen

samping) ge

an/Pengoson

BENDUNG

ongan kam

r yang berfu

kamar.

tor :

u dikosongka

ngosongan bi

erbang dapat

ngan yang Te

G KLAMBU

mar adalah

ungsi untuk

an

isa terletak

t dilihat pad

erletak pada

48

U

salah satu

menaikkan

pada pintu

da Gambar

Pintu

Page 46: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 49 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Gambar 2.37 Saluran Pengisian/Pengosongan yang Terletak pada Samping

Gerbang (a) Tampak Depan; (b) Tampak Atas

Keuntungan terletak di pintu gerbang yaitu mudah dalam hal

pembuatannya, akan tetapi harus memperhitungkan perbandingan luasan

antara lubang tersebut dengan luasan pintu gerbang. Besar lubang saluran

pengisian/pengosongan diperhitungkan terhadap waktu

pengisian/pengosongan. Semakin cepat pengisian/pengosongan, maka

lubang pengisian/pengosongan akan semakin besar. Hal ini perlu

diperhatikan karena pengisian yang cepat akan menimbulkan pancaran air

yang besar dan terjadinya efek turbulensi pada kamar sehingga dapat

membahayakan kapal yang ada di dalamnya.

Sedangkan apabila lubang/katup pengisian dan pengosongan terletak

di sisi (samping) gerbang, maka tidak terpengaruh dengan luasan pintu,

akan tetapi pembuatannya lebih sulit jika dibandingkan dengan lubang yang

terletak di pintu. Keuntungan lubang pengisian/pengosongan pada dinding

adalah tidak terjadi turbulensi yang besar pada kamar karena pancaran air

cukup kecil sehingga tidak membahayakan kapal yang ada di dalam kamar.

Page 47: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

2.6.1 Waktu

W

untuk

perhitu

Di man

T

h

µ

µ

Fk

a

g

D

atau p

dipind

yang

pengis

tidak

dalam

2.6.2 Perhit

P

sisinya

(condu

Di man

σ

k

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

u Pengisian

Waktu peng

mengisi atau

ungan waktu

na :

= waktu p

= beda ke

= koefisie

= koefisie

= luas sal

= luas pen

= percepa

Dengan men

pengosongan

dahkan, mak

dibutuhka

sian/pengoso

dianjurkan

kamar sehin

tungan Pela

Pintu berup

a pada balo

uits) yang di

na :

= teganga

= koefisie

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

n dan Pengo

gisian dan p

u mengurang

u tersebut ád

pengisian ata

etinggian mu

en pengeluar

en pengeluar

luran keselur

nampang pip

atan gravitas

nentukan ata

n kamar (T)

ka akan dapa

an. Waktu

ongan sekita

karena dap

ngga dapat m

at Pipa Salu

pa pelat per

ok vertikal

ibutuhkan.

an baja yang

en kondisi tu

006 131

AIR PADA

songan

pengosongan

gi air pada k

dalah sebagai

au pengoson

uka air (m)

ran melalui d

ran melalui p

ruhan = W .

pa pengisian

si (m/dt2)

au memperk

yang terga

at diketahui

u minimu

ar 5 menit. W

at menimbu

membahayak

uran Pengisi

rsegi panjan

dan horizo

g diijinkan (k

umpuan: k=

BENDUNG

n adalah wa

kamar melalu

i berikut :

ngan (detik)

dinding gerb

pintu gerban

L (m2)

n atau pengos

kirakan kebu

antung dari v

i diameter p

um yang

Waktu pengi

ulkan efek

kan kapal.

ian dan Pen

ng yang ber

ontal dan k

kg/cm2)

0,8 (muatan

G KLAMBU

aktu yang d

ui pipa salur

bang = 0,62

ng = 0,32

songan (m2)

utuhan waktu

volume air

pipa saluran

dibutuhka

sian yang te

turbulensi y

ngosongan

rtumpu pad

ketebalan pip

n tetap)

50

U

dibutuhkan

ran. Rumus

u pengisian

yang akan

(conduits)

an untuk

erlalu cepat

yang besar

da keempat

pa saluran

(2.101)

(2.102)

Page 48: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

T

LP

2

TAUFAN M

LAPORAN PERENCAN

a

b

P

t

2.7 Dewat

P

dimak

lokasi

mengg

pekerj

diesel

• Lan

air

gali

ber

ada

men

pom

• Per

Rum

Di m

S

Qo

r

k

H

R

MARHENDR

TUGAS AKNAAN LAL

= lebar pe

= panjang

= tekanan

= tebal pe

tering

Pekerjaan d

ksudkan untu

pekerjaan

ganggu jalan

aan. Pekerj

yang disesu

ngkah Perhit

Perhitung

di sekitar ga

ian untuk m

ada di baw

alah -1,5 m

ngetahui lua

mpa dan nila

rhitungan

mus yang di

mana :

= draw d

= debit su

= jarak ti

= koefisie

= tebal la

= jari-jari

RA L2A 0

KHIR LU LINTAS

elat (mm)

g pelat (mm)

n air (t/m2)

elat penutup

dewatering

uk menguran

selama pe

nnya pekerj

aan dewater

uaikan denga

tungan

gan dewateri

alian dengan

memompa a

wah galian.

di bawah

as bagian y

ai koefisien p

gunakan ada

down (m)

umur (m3/dt)

tik terhadap

en permeabi

apisan aquife

i pengaruh (

006 131

AIR PADA

)

p pintu (mm)

pada pemb

ngi ketinggi

ekerjaan te

rjaan konstr

ring dilakuk

an tinggi muk

ing dilakuka

n memasang

air keluar da

Ketinggian

galian. Dar

yang terkena

permeabilita

alah sebagai

)

sumur (m)

ilitas (m/dt)

er (m)

m) = 3000.S

BENDUNG

)

bangunan s

an muka air

ersebut berl

ruksi dan k

kan dengan

ka air yang h

an hanya un

sumur-sum

ari tanah, h

muka air t

ri jenis tana

a pengaruh

as tanahnya.

berikut :

Sw.k½

G KLAMBU

saluran pint

r tanah yang

langsung y

keamanan p

pompa air

harus dikura

ntuk menurun

mur pompa di

hingga muka

tanah yang

ah yang ada

akibat sebu

51

U

tu air ini

g terjadi di

ang dapat

elaksanaan

bertenaga

angi.

nkan muka

i sekeliling

a air tanah

diinginkan

a kita bisa

uah sumur

(2.102)

Page 49: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 52 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Dari perhitungan dengan rumus nantinya akan didapat debit sumur

dan debit pompa yang dibutuhkan. Setelah debit pompa didapat, dihitung

kembali besarnya draw down yang terjadi.

2.8 Tempat Parkir, Gudang dan Kantor Operasi

Berkaitan dengan aktifitas kapal melintasi saluran pintu air, maka

sangat mungkin terjadi antrian kapal. Untuk mengatasi hal tersebut, maka

dibuat tempat parkir dengan dilengkapi fasilitas bolder atau penambat kapal

tanpa fender, karena di lokasi tidak terdapat gelombang, angin, atau arus

yang besar sehingga tumbukan antara kapal dengan dinding tempat berlabuh

(parkir) tidak besar. Direncanakan tempat parkir berada di bagian hulu dan

hilir saluran pintu air. Gudang digunakan untuk menyimpan balok schotbalk

apabila sedang tidak digunakan, sedangkan kantor dipakai sebagai tempat

mengatur dan mengawasi aktifitas di saluran pintu air.

2.9 Bolder

Bolder digunakan untuk menambatkan kapal yang sedang parkir.

Bolder yang digunakan pada perencanaan ini menggunakan bahan dari

beton bertulang. Jarak antar bolder tergantung dari kapal yang bersandar

seperti pada Tabel 2.2

Tabel 2.2 Jarak Antar Bolder

Sumber : Pelabuhan, Ir. Nirmolo Supriyono

Bobot Kapal Jarak

Maksimum (m)

Jumlah Minimum

- 2000 10 - 15 4

2000 – 5000 20 6

5001 – 20000 25 6

20001 – 50000 35 8

50001 - 100000 45 8

Page 50: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 53 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Gaya yang diperhitungkan adalah gaya tarik horizontal kapal (akibat

berat kapal, arus dan angin) seperti pada Tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3 Tarikan pada Kapal

Sumber : Pelabuhan, Ir. Nirmolo Supriyono

Nilai dalam kurung adalah untuk gaya pada tambatan yang dipasang

di sekitar tengah kapal yang mempunyai lebih dari dua pengikat.

Langkah – langkah perhitungan bolder

• Menghitung pembebanan, mencari momen maksimum akibat beban.

• Mencari tulangan dengan melihat peraturan SKSNI 2000.

Dimensi, lebar (B) dan tinggi (H) = direncanakan

Dipakai tulangan rencana = .........mm

Selimut beton (d’) = 50 mm

d = H – d’ – ½ ø tulangan.

Mu = (dari hasil perhitungan)

Mn = Mu / ø = Mu / 0,8

K = Mn / (b.d2.R1) dimana R1 = β1 . fc’

F = 1 - √1- 2k

Bobot Kapal Gaya tarik (ton)

Bolder Bilt

200 – 500 15 15

501 – 1000 25 25

1001 – 2000 35 25

2001 – 3000 35 35

3001 – 5000 50 35

5001 – 10000 70 50 (25)

10001 – 15000 100 70 (35)

15001 – 20000 100 70 (35)

20001 – 50000 150 100 (50)

50001 - 100000 200 100 (50)

Page 51: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 54 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Fmaks = β1.450 / (600 + fy)

syarat F < Fmaks (under reinforced)

As = F.b.d. R1 / fy

ρ = As / (b.d) syarat ρmin < ρ < ρmaks

ρmin = 1,4 / fy

ρmaks = β1.(450 / (600 + fy)).( R1/fy)

Luas tulangan bagi = 20% . As

Dari tabel tulangan dapat diketahui jumlah tulangan yang diperlukan.

Keterangan:

d = jarak tepi dari serat teratas sampai pusat tulangan tarik (mm)

d’ = jarak tepi dari serat teratas sampai pusat tulangan tekan (mm)

H = tebal tapak (mm)

B = lebar balok (mm)

Mu = momen yang terjadi akibat pembebanan (kg cm)

Mn = momen yang terjadi dibagi faktor nominal 0,8 (kg cm)

fc = kuat tekan beton rencana (kg/cm2)

fy = kuat leleh tulangan rencana < 400 Mpa (kg/cm2)

F = bagian penampang beton tertekan

Rl = tegangan tekan pada penampang beton (kg/mm2)

ρ = ratio luas penampang tulangan tarik terhadap luas penampang

efektif

As = luas penampang tulangan yang dibutuhkan (mm2)

• Perhitungan tulangan geser pada balok

Vn = Vu / 0,6

Vc = 0,17.b.d.√fc

Jika Vu < 0,6.Vc / 2 (tidak perlu tulangan geser)

Jika Vu > 0,6.Vc / 2 (perlu tulangan geser)

Tulangan geser perlu, Av = (Vn – Vc).s / (d.fy)

Tulangan geser minimum, Av = b.s / (3.fy)

Jarak spasi sengkang maksimal, s < d / 2

Dimana :

Page 52: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 55 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

Vu = gaya lintang pada balok akibat beban (kg)

Vn = gaya lintang terfaktor (kg)

Vc = kuat geser yang disumbangkan beton (kg)

Av = luas tulangan geser (cm2)

s = spasi antar tulangan geser (mm)

2.10 Operasi dan Pemeliharaan

2.11.1 Operasi

Bendung Klambu merupakan bendung gerak yang dilengkapi dengan

8 pintu radial yang dibuat dari baja. Pintu 1 dan 8 digunakan juga untuk

mengatur debit yang masuk ke pembilas bawah. Pada waktu aliran sungai

kecil, pengaliran dapat dilewatkan ke pembilas bawah, yang berfungsi

untuk mengurangi sedimen dasar yang terjadi di depan intake.

A. Pengoperasian Pintu - pintu Bendung

Bendung dibagi menjadi 8 lubang dengan lebar masing-masing 10

m dilengkapi dengan pintu radial dengan tinggi 7,45 m yang dipisahkan

oleh pilar-pilar dengan lebar 1,15 m. Pintu - pintu mampu untuk

bersama - sama melewatkan banjir 100 tahun (1100 m3/detik) apabila

dibuka penuh. Pintu-pintu radial dapat dioperasikan dengan tenaga

listrik yang terdapat di depan pintu. Pintu-pintu dapat dioperasikan

secara otomatis untuk mengatur ketinggian muka air di muka pintu

dengan Programmable Logic Controller (PLC) yang dipasang di rumah

pengatur (control building). Pintu-pintu radial selain dapat dioperasikan

secara electrik (otomatis) dapat pula dioperasikan secara manual.

Dalam hal ini hanya akan dibuka dengan tahapan bukaan setinggi 300

mm untuk menghindarkan pembukaan pintu melebihi yang

direkomendasikan. Berikut adalah cara pengoperasian pintu-pintu

radial tersebut:

− Pengoperasian pintu dimulai dari pintu samping kemudian secara

berurut ke pintu-pintu di tengah.

− Pintu nomor 1 dan 8 (pintu - pintu samping) dioperasikan bersama-

Page 53: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 56 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

sama kemudian pintu nomor 2 dan 7, selanjutnya pintu nomor 3 dan

6 dan terakhir adalah pintu-pintu nomor 4 dan 5, secara berturut-

turut dengan selisih tinggi lubang masing-masing 300 mm.

− Pintu luar (nomor 1 dan 8) dibuka pertama 300 mm sebelum urut-

urutan bukaan yang lain dan harus selalu terbuka minimum 300 mm

lebih dari pintu yang sebelah dalam sampai pintu itu terbuka penuh.

B. Pembilas Bawah (Under Sluices)

Pembilas bawah terletak di depan intake kanan dan kiri serta

intake minihidro yang diatur dengan pintu radial 1 dan 8. Dengan

adanya pembilas bawah, sedimen di muka intake irigasi dan intake

minihidro akan dapat banyak dikurangi.

Lubang pembilias bawah dibagi menjadi 4 terowongan dengan

masing-masing tinggi 1,4 m dan lebar 2 m. Ini disesualkan dengan

muka dasar intake irigasi dan minihidro. Arus aliran minimum agar

dapat menguras sedimen yaitu 2 m/detik. Ini dapat diusahakan dengan

membuka pintu radial 1 dan 8 setinggi 0,6 m.

C. Pintu Pengatur Air Minum

Pemberian air untuk air minum lewat pintu yang terletak di

dinding tegak bendung bagian kiri, mendapatkan prioritas pertama.

Besarnya air yang dijatahkan adalah maximum 3,5 m3/dt. Dalam

pelaksanaannya untuk keperluan irigasi dan minihidro dikalahkan oleh

keperluan air minum selama permintaan tidak melebihi 3,5 m3/dt.

D. Pintu Pengatur Air irigasi

Pintu - pintu untuk keperluan irigasi sebelah kanan dan sebelah

kiri bendung masing-masing terdiri dari 6 pintu sorong dari besi dengan

ukuran tinggi 2 m dan lebar 3 m. Pada operasi normal pintu dibuka

penuh dengan debit rencana pada MOL (Minimum Operasi Level) ialah

+ 16.00. Pintu-pintu sebelah kiri dan kanan dapat diatur untuk

memasukkan air sebesar masing - masing 33,54 m3/dt dan 2,11 m3/dt.

Page 54: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 57 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

E. Kantong Lumpur (Pintu intake)

Kapasitas debit rencana adalah untuk Klambu Kiri 33,54 m3/dt

dan Klambu Kanan 2,11 m3/dt. Debit rencana ini diperkirakan 1% lebih

besar dari debit maksimum saluran yang dibutuhkan. Kantong lumpur

dapat dibilas untuk seluruhnya atau sebagian karena dibagi 2 dengan

dinding pemisah setinggi 1,5 m. Debit maksimum melalui kantong

lumpur dibatasi 60 m3/dt dengan maksud untuk menghindarkan gerusan

di hilir.

F. Pintu Pembilas

Pintu pembilias yang jumlahnya ada 4 terletak pada ujung hilir

dari kantong lumpur mengalirkan kembali sedimen ke sungai.

Pengoperasian pintu pembilas ada 3 cara yaitu:

− Pintu ditutup selama pemberian air ke saluran irigasi.

− Pintu dibuka sebagian selama pengurangan air di kantong lumpur.

− Pintu dibuka sepenuhnya selama mengadakan pembilasan.

2.11.2 Pemeliharaan

Ditinjau dari segi kebutuhan pemeliharaan pemeliharaan

dikategorikan menjadi pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan

pemeliharaan darurat. Perawatan rutin biasanya dikerjakan oleh petugas

lapangan, dimana beberapa pekerjaan kecil yang memerlukan tenaga

terampil tambahan, dikerjakan dengan aturan swakelola. Perbaikan berkala

dan darurat dapat dikerjakan secara swakelola atau dikontrakkan dan

diurus oleh Cabang Dinas.

A. Pemeliharaan Rutin

Pekerjaan ini pada umumnya meliputi pelumasan pintu,

pemeliharaan tanggul saluran, pembuangan lumpur dan sebagainya.

Pada dasarnya pemeliharaan yang dilakukan secara teratur dan

dilaksanakan sepanjang tahun.

Page 55: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 58 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

B. Pemeliharaan Berkala

Pekerjaan ini mencakup perbaikan yang sangat besar atau

memerlukan dana yang lebih banyak dari yang tersedia pada tingkat

Ranting Dinas. Kebutuhan pemeliharaan diidentifikasi oleh Ranting

Dinas dan dilaporkan kepada Cabang Dinas yang akan memeriksa,

merencanakan dan melaksanakan pekerjaan.

Pemeliharaan berkala terdiri dari pekerjaan sedang sampai besar.

Beberapa pekerjaan yang diidentifikasi dimasukkan dalam kategori

perbaikan berkala mencakup : pembuangan lumpur yang banyak dan

perbaikan tanggul atau bangunan.

C. Perbaikan Darurat

Perbaikan darurat pada dasarnya tidak mudah untuk dilakukan,

namun dapat meliputi pekerjaan - pekeriaan seperti dibawah ini :

− Bobolnya Tanggul Saluran atau Sungai

Tanggul sungai atau saluran dapat bobol bila terlalu banyak air

yang ditampung atau bilamana suatu kebocoran berkembang jadi

lubang yang lebih besar. Kebobolan biasanya terjadi dalam musim

hujan, dimana air melimpah di saluran dan sungai sesudah turun

hujan lebat. Pintu pengambilan perlu ditutup untuk mengurangi debit

dan sungai masuk saluran dan kemudian menutup pintu - pintu

dimulai dari sebelah hulu. Cara ini dapat mencegah terjadinya

kebobolan dibagian lain dari jaringan irigasi. Pekerjaan darurat

mencakup juga tindakan pencegahan, seperti menimbun karung pasir

di atas tempat - tempat yang rendah pada tanggul sungai atau saluran

pada waktu terlihat seakán—akan permukaan air akan melimpas.

− Kerusakan Bangunan

Kerusakan bangunan irigasi biasanya tidak seberat kerusakan

tanggul dan biasanya juga tidak begitu serius. Perbaikan segera dapat

dilakukan dengan menghentikan air yang masuk ke dalam saluran

dengan menggunakan anyaman bambu dan karung pasir.

Page 56: BAB II Studi Pustaka - eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/34344/6/2177_CHAPTER_II.pdf · sedikitnya kapal yang dilayani selama waktu pengoperasian. Dimana jumlah kapal yang dilayani

TAUFAN MARHENDRA L2A 006 131 59 TRI AJI NUR ROCHMAN L2A 006 135

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN LALU LINTAS AIR PADA BENDUNG KLAMBU

− Banjir

Banjir ini sukar dicegah atau ditanggulangi apabila sudah

teriadi. Suatu tindakan pencegahan dapat dicoba dengan

mengalihkan arah air banjir, misalnya bilamana saluran pembuang

suatu jaringan irigasi menggenangi daerah di sebelahnya, maka

saluran jaringan itu harus ditutup untuk mengurangi debit saluran

pembuang.

(Pedoman Manual Pengoperasian dan Pemeliharaan Bendung Klambu, Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana).