bab ii pt. aneka gas industri cabang medan a. sejarah

25
BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Aneka Gas Industri merupakan salah satu bentuk badan usaha bermodal asing yang bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan mendistribusikan berbagai gas-gas industri meliputi Oksigen (O 2 ), Nitrogen (N 2 ), Argon (Ar), Asetilen (C 2 H 2 ), Hidrogen (H 2 ), Karbondioksida (CO 2 ), Nitrous Oksida (N 2 O), dan lain-lain. Pendirian PT. Aneka Gas Industri, pada awalnya bermula dari dua perusahaan Belanda yang bernama NV. WA. Hoek’s Machine en Zuurstaf Fabriek (NV. WA Hoek’s) dan NV. Javasche Koelzuur (NV. Jako). NV. WA Hoek’s adalah perusahaan zat asam yang pabrik pertamanya di Indonesia didirikan di Tanjung Priok, Jakarta pada tahun 1916, disusul kemudian pabrik yang kedua dibangun di Surabaya pada tahun 1920, dan pabrik ketiga di Bandung yang dibangun pada tahun 1939. Sedangkan NV. Jako merupakan perusahaan zat asam yang mendirikan pabriknya di Bandung pada tahun 1924. Setelah beberapa kali mengalami pengambilalihan kekuasaan, maka pada tahun 1958 perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan diserahkan kepada BAPPIT (Badan Pengelola Perusahaan-Perusahaan Industri dan Tambang). Secara operasional manajemen keduanya dibuat terpisah dan nama perusahaan diganti menjadi BAPPIT Pusat Zat Asam dan Mesin Zat Asam, yang

Upload: tranquynh

Post on 12-Jan-2017

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

BAB II

PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Aneka Gas Industri merupakan salah satu bentuk badan usaha

bermodal asing yang bergerak dalam bidang usaha memproduksi dan

mendistribusikan berbagai gas-gas industri meliputi Oksigen (O2), Nitrogen (N2),

Argon (Ar), Asetilen (C2H2), Hidrogen (H2), Karbondioksida (CO2), Nitrous

Oksida (N2O), dan lain-lain.

Pendirian PT. Aneka Gas Industri, pada awalnya bermula dari dua

perusahaan Belanda yang bernama NV. WA. Hoek’s Machine en Zuurstaf Fabriek

(NV. WA Hoek’s) dan NV. Javasche Koelzuur (NV. Jako). NV. WA Hoek’s

adalah perusahaan zat asam yang pabrik pertamanya di Indonesia didirikan di

Tanjung Priok, Jakarta pada tahun 1916, disusul kemudian pabrik yang kedua

dibangun di Surabaya pada tahun 1920, dan pabrik ketiga di Bandung yang

dibangun pada tahun 1939. Sedangkan NV. Jako merupakan perusahaan zat asam

yang mendirikan pabriknya di Bandung pada tahun 1924.

Setelah beberapa kali mengalami pengambilalihan kekuasaan, maka pada

tahun 1958 perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan

diserahkan kepada BAPPIT (Badan Pengelola Perusahaan-Perusahaan Industri

dan Tambang). Secara operasional manajemen keduanya dibuat terpisah dan nama

perusahaan diganti menjadi BAPPIT Pusat Zat Asam dan Mesin Zat Asam, yang

Page 2: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

mengelola perusahaan eks NV. WA. Hoek’s Machine en Zuurstaf Fabriek dan

BAPPIT Pusat Asam Arang, yang mengelola eks NV. Javasche Koelzuur.

Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara, maka

melalui Peraturan Pemerintah No. 134 tahun 1961 dan No. 127 tahun 1961,

BAPPIT Pusat Zat Asam (PN Zatas) dan BAPPIT Pusat Zat Asam Arang diubah

menjadi PN Zat Asam Arang (PN Asam Arang). Sejak itu koordinasi operasional

kedua Pn diserahkan kepada Badan Pimpinan Umum (BPU) Industri Kimia,

Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan.

Pada tahun 1966 PN Zatas mengadakan perluasan dengan menambah

pabrik baru di kota Medan, Semarang dan Ujung Pandang. Kemudian

penggabungan PN Zatas dan PN Asam Arang terjadi melalui Peraturan

Pemerintah No. 11 tahun 1971 menjadi sebuah perusahaan Persero yang diberi

nama PT. Aneka Gas Indistri, dibawah Direktorat Jenderal Industri Kimia Dasar,

Departemen Perindustrian, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara.

Adanya keinginan untuk melakukan Go-Internasional yang dilakukan pada

tahun 1993. Rencana tersebut mendapat sambutan dari beberapa perusahaan

multinasional yang melakukan negosiasi untuk bekerja sama. Diantara perusahaan

tersebut yakni Iwantani International Corp. sebuah perusahaan Jepang yang

melakukan penawaran kerja sama pada tahun 1994. Pada tahun itu juga Messer

Grieshem GmbH dan PT. Tira Austenite mulai menjajaki kemungkinan kerjasama

dengan Pemerintah. Kerjasama tersebut terealisir dengan ditandatanganinya suatu

Page 3: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

perjanjian pembelian saham dan perjanjian antar pemegang saham pada tanggal

13 Februari 1996.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penggerak Dana Investasi/Ketua

Badan Koordinasi Penanam Modal No. 25 V/PMA/1996, tanggal 25 Maret 1996

memberikan persetujuan perubahan status menjadi Penanam Modal Asing.

Susunan Pemegang Saham pada perusahaan ini adalah sebagai berikut :

• Pemerintah Indonesia 12500 saham (50%)

• Messer Grieshem GmbH saham (30%)

• PT. Tira Austenite saham (20%)

Selanjutnya terhitung mulai tanggal 1 Januari 1998, Pemerintah Indonesia

menjual keseluruhan sahamnya kepada Messer Grieshem GmbH sehingga status

PT. Aneka Gas Industri resmi berubah menjadi perusahaan Penanaman Modal

Asing (PMA).

Adapun visi dan misi perusahaan ini adalah sebagai berikut :

Keberadaan PT. Aneka Gas Industri bertujuan untuk melaksanakan dan

menunjang kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan

nasional terutama di bidang gas-gas industri serta industri kimia lainnya.

Dibalik tujuannya PT. Aneka Gas Industri mempunyai misi sebagai

berikut :

Page 4: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

• Sebagai unit usaha

• Sebagai agen pembangunan

• Sebagai stabilisator

Sebagai unit usaha, maka dalam geraknya PT. Aneka Gas Industri harus

mampu berperan sebagai perusahaan pada umumnya, dengan demikian harus

dikelola secara profesional agar senantiasa berkemampuan :

• Mendapatkan keuntungan yang layak dan wajar

• Mempertahankan kelangsungan hidup

• Menyesuaikan dan mengembangkan diri sebagai tuntutan bisnis.

Sebagai agen pembangunan, maka aktivitas PT. Aneka Gas Industri

diarahkan untuk memberikan sumbangan nyata pada pertumbuhan ekonomi

nasional maupun regional. Sebagai stabilisator, maka PT. Aneka Gas Industri

senantiasa berusaha menjaga kestabilan suplai dan harga gas produksi di pasaran

sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi secara tepat jumlah, tepat harga,

tepat waktu, dan tepat mutu.

B. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan dalam mencapai

tujuannya, yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perusahaan. Untuk

mengkoordinasikan semua kegiatan perusahaan maka perlu ada suatu struktur

organisasi yang baik.

Page 5: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

PT. Aneka Gas Industri dipimpin oleh seorang Direktur utama yang

selanjutnya dipimpin oleh lima Manajer dan tiga Direktur sebagai bawahannya,

yaitu :

1. Manajer Sumber Daya Manusia

2. Manajer Pengembangan Bisnis

3. Manajer Keselamatan Nasional

4. Manajer Manajemen Asset

5. Manajer Komunikasi Kerja Sama

6. Direktur Teknik

7. Direktur Pemasaran

8. Direktur Keuangan

PT. Aneka Gas Industri mempunyai beberapa cabang dan masing-masing

cabang dipimpin oleh seorang Manajer Pemasaran Wilayah. Manajer pemasaran

Wilayah bertanggung jawab kepada Direktur Pemasaran Pusat.

Adapun Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah berdiri sendiri

dan bertanggung jawab kepada Direktur Teknik Pusat. Walaupun letak kantor

pemasaran dan pabrik untuk lokasi produksi terletak pada lokasi yang sama.

Page 6: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

Sumber : PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan

Technical Director

Manager Sales Region

Manager Prodistek

SPV

Production

SPV

Maintenance

Operator Technical

Administration and Storement

SPV

Distribution

Page 7: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

Fungsi, tugas pokok, dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam

fungsi produksi adalah sebagai berikut :

1. Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah (Prodistek)

Fungsi :

1. Membantu Direktur Teknik dalam hal pelaksanaan produksi, maintenance,

dan distribusi dalam rangka memenuhi kebutuhan Wilayah Pemasaran dan

Distrik Manajer Penjualan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dengan

target yang telah ditetapkan di lingkungan Wilayah Pemasaran.

2. Memimpin kegiatan operasional dalam hal menjamin ketersediaan produk

serta membimbing dan mengkoordinir seluruh kegiatan prodistek dan

mengawasi pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh stafnya.

3. Bekerja sama dengan Manajer Produksi, Distribusi, dan Teknik Wilayah

lainnya dalam hal memenuhi kebutuhan produksi untuk kepentingan

pelanggan PT. Aneka Gas Industri di Wilayah Pemasaran setempat.

Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :

a. Mengkoordinasikan kegiatan produksi, distribusi, teknik, dan

pemeliharaan.

b. Mengorganisasikan kegiatan pengendalian mutu terpadu.

c. Mengendalikan semua biaya produksi, distribusi, teknik, dan

pemeliharaan.

d. Membina dan mengembangkan karyawan pada unit prodistek.

Page 8: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

e. Bertanggung jawab atas kelancaran dan pengawasan operasional pabrik

sehingga terpenuhinya permintaan Wilayah Pemasaran.

2. Supervisor Produksi (SPV Produksi)

Fungsi :

1. Membantu dan bertanggung jawab kepada Manajer Prodistek dalam hal

kelancaran produksi.

2. Mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan produksi untuk memenuhi

kebutuhan pemasaran.

3. Menjaga suasana kerja sama yang sebaik-baiknya sehingga menimbulkan

etos kerja yang tinggi.

Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :

a. Memimpin fungsi produksi serta memberikan bimbingan, mengkoordinasi,

dan mengawasi pelaksanaan tugas bidang produksi.

b. Membuat rencana produksi serta mengatur dan mengawasi pelaksanaan

dalam usaha memenuhi kebutuhan penjualan yang bekerja sama dengan

Supervisor Distribusi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif sesuai

dengan arget yang ditetapkan.

c. Mengatur dan mengawasi proses pengisian storage tank sesuai dengan

hasil laporan harian operator produksi sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Membuat laporan hasil produksi secara periodic melalui Manajer

Prodistek kepada Direktur Teknik berikut penjelasan hasil produksi

kepada Supervisor Produksi sesuai standar pelaporan yang ditetapkan.

Page 9: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

e. Membantu dan mengatasi bersama stafnya apabila terjadi kerusakan pada

mesin produksi yang bekerja sama dengan Supervisor Maintenance.

f. Melakukan penelitian atas hasil produksi

g. Mengatur dan melaksanakan penggunaan peralatan dan uang didalam

fungsinya dengan efisien dan terawatt baik.

h. Memeriksa pengaduan dari pelanggan dalam masalah kemurnian hasil

produksi yang bekerja sama dengan Supervisor Quality Control.

i. Menyusun sample dan mengadakan pengawasan tentang mutu hasil

produksi.

j. Mengadakan check up dan kalibrasi peralatan yang ada.

k. Membuat catatan untuk bahan rekomendasi terhadap Quality Assurance

hasil produksi untuk kepentingan pihak lain melalui Manajer Prodistek.

l. Selalu menjaga rambu-rambu instruksi kerja K3 (safety) untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja.

3. Supervisor Maintenance

Fungsi :

1. Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam

hal terjaminnya maintenance alat-alat mesin sehingga tidak terganggu

kelancaran produksi.

2. Mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan maintenance mesin-mesin

produksi serta sarana pemasaran lainnya (gedung emplasment dan

perkantoran)

Page 10: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

3. Melakukan kerja sama dengan bidang pemasaran melalui Manajer Prodistek

khususnya dalam penanganan proyek-proyek yang mengandung aspek teknik.

Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :

a. Memimpin fungsi teknik pemeliharaan serta mengkoordinir dan

mengawasi pelaksanaan tugas maintenance sesuai rencana yang telah

ditetapkan agar menjamin kelancaran produksi.

b. Membuat rencana maintenance peralatan mesin produksi, sarana

pemasaran, dan lain-lain serta pekerjaan-pekerjaan proyek dan instalasi

tangki serta pemasangan tangki beserta instalasinya sesuai ketentuan dan

prosedur yang berlaku.

c. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan butir b serta melakukan

pengetesan setelah diperbaiki.

d. Membantu dan mengatasi terjadinya kerusakan bersama-sama dengan

stafnya untuk melakukan perbaikan peralatan butir b.

e. Melakukan verifikasi atas pergantian spare parts atas perbaikan peralatan

butir b tersebut diatas sesuai ketentuan yang berlaku kepada Manajer

Prodistek.

f. Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan maintenance umum yang

menjadi aktiva tetap perusahaan.

g. Mengatur dan melaksanakan pengawasan penggunaan peralatan dan uang

yang menjadi tanggung jawab fungsinya dengan efisien dan terawatt baik.

h. Selalu mengupayakan metode kerja yang baik dan efisien dengan

memperhatikan rambu-rambu instruksi kerja K3 (safety).

Page 11: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

i. Memberikan laporan secara periodik kepada Manajer Prodistek sesuai

dengan pelaksanaan tugas di lingkungannya.

4. Supervisor Distribusi

Fungsi :

1. Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam

hal merencanakan, mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kelancaran

distribusi kepada pelanggan sehingga tercapai target dan tujuan perusahaan

dapat terlaksana.

2. Merencanakan kebutuhan sarana distribusi yang diperlukan, baik jangka

pendek atau jangka panjang meliputi tangki liquid atau botol baja dan

kendaraan armada serta mengalokasikan peralatan dan fasilitas distribusi.

Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :

a. Mengatur dan mengawasi kegiatan pendistribusian bulk/botol serta

melakukan pencatatan dan pelaporan kepada Manajer Prodistek.

b. Memberikan penerangan yang baik kepada pelanggan tentang penggunaan

tangki atau botol yang efektif, efisien, dan aman menurut ketentuan yang

berlaku.

c. Melaksanakan penyusunan rencana anggaran distribusi produksi bulk

sesuai prosedur yang berlaku.

d. Selalu menjaga hubungan kerja sama yang baik dengan produsen lain

apabila persediaan hasil produksi sendiri tidak ada (pabrik mengalami

kerusakan) yang menjadi barang dagangan.

Page 12: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

e. Mengatur permintaan dan penggunaan uang, barang, perabotan, dan

peralatan di lingkungan distribusi agar lebih efisien dan terawatt baik.

f. Memberikan laporan secara periodik dan insidentil kepada Manajer

Prodistek.

g. Dalam melaksanakan tugas harus mencari metode kerja yang lebih baik

dan menjaga serta memperhatikan rambu-rambu instruksi kerja K3

(safety).

h. Menjaga suasana kerja sama baik intern maupun ekstern serta para

pelanggan untuk meningkatkan gairah dan etos kerja yang tinggi.

5. Operator Technical Administration & Storement

Fungsi :

1. Membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer Prodistek dalam

hal pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan administrasi teknik dan teknik

serta gudang.

2. Melakukan tertib administrasi di bidang prodistek yang meliputi biaya, surat

menyurat, dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan asset di bawah

pengawasan prodistek serta tertib administrasi, baik asset produksi maupun

persediaan barang di gudang.

3. Mengkoordinasikan laporan-laporan unit kerja di bagian prodistek.

4. Mencatat semua barang-barang yang dikeluarkan dari gudang.

Page 13: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah :

a. Menyimpan dan menyusun pembuatan laporan prodistek bagian produksi

dan teknik. Distribusi berdasarkan data yang ada baik yang diperlukan

oleh intern region maupun Kantor Pusat menurut prosedur yang telah

ditetapkan.

b. Mencatat dan menyimpan semua arsip-arsip dokumentasi brosur-brosur

yang menjadi kepentingan bidang Produstik Region.

c. Membuat penjelasan permintaan/pengeluaran uang yang dikeluarkan oleh

unit kerja Prodistek dan mengarsipkannya sesuai ketentuan yang berlaku.

d. Membantu pekerjaan-pekerjaan administrasi yang diperlukan untuk

kelancaran Prodistek.

e. Melakukan pemeriksaan dan penelitian atas penerimaan barang agar sesuai

dengan spesifikasi dan kualitas menurut prosedur yang berlaku.

C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi,

dan akuntansi yang mempunyai arti tersendiri, apabila ketiga kata tersebut

digabungkan akan mempunyai satu rumusan atas definisi yang baru. Berikut ini

dijelaskan arti ketiga kata tersebut menurut beberapa pengertian.

Page 14: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

Sistem

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang

saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem

hampir selalu terdiri dari beberapa sub sistem kecil, yang masing-masing

melakukan fungsi khusus yang penting untuk dan mendukung bagi sistem yang

lebih besar, tempat mereka berada. (Marshall B. Romney, 2006 : 2)

Dari definisi tersebut dapat dilihat lebih rinci mengenai pengertian umum

suatu sistem sebagai berikut :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

2. Unsur-unsur merupakan bagian yang terpadu system yang bersangkutan

3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar

Informasi

Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan

arti. (Marshall B. Romney, 2006 : 11)

Arti lain dari informasi adalah data yang berasal dari fakta yang tercatat

dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau

bermanfaat bagi penggunanya.

Dengan kata lain, informasi adalah suatu data, fakta, pengamatan, persepsi

atau suatu yang lain yang siap olah untuk menambah pengetahuan dan apabila

dihubungkan dengan data maka informasi-informasi tersebut adalah merupakan

Page 15: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

output dari suatu proses pengolahan data. Dengan mengamati lebih cermat

mekanisme sistem informasi, kita akan melihat adanya 5 tugas atau fungsi

informasi yaitu :

1. Pengumpulan data

2. Pemrosesan data

3. Manajemen data

4. Pengendalian dan pengamatan data

5. Pengadaan informasi

Sistem informasi sangat berkaitan erat dengan akuntansi, secara definisi

Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan

pelaporan data keuangan yang sudah diolah dan digunakan dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

Akuntansi

Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang

penting, sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya

perusahaan secara efisien, akuntansi dapat juga didefinisikan sebagai proses

pengidentifikasi, pengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk

memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka

yang menggunakan informasi tersebut. (Soemarso, 2005 : 7)

Dengan demikian apabila ketiga kata tersebut dihubungkan maka akan

menghasilkan definisi yang baru.

Page 16: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Moscove adalah :

Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan,

mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, mengkomunikasikan informasi

akuntansi finansial dan decision making yang relevan kepada pihak luar

perusahaan maupun pihak intern perusahaan. (Hall, 2001 : 18)

Informasi akuntansi juga dipergunakan untuk mengetahui apakah kegiatan

yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan. System

informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber dayanya. Menurut Will

Kinson adalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi yang didominasi oleh sumber daya manusia dikenal

sebagai sistem informasi manual.

2. Sistem informasi yang mengutamakan peralatan dikenal dengan sistem

informasi yang menggunakan komputer serta peralatan pendukungnya

disebut sistem informasi yang berdasarkan komputer.

PT. Aneka Gas Industri Cabang Medan sebagai objek penelitian dalam

menerapkan sistem akuntansinya menggunakan sistem komputer yang disebut

EDP (Electronic Data Processing). Sebagaimana diketahui data-data yang

dikumpulkan dibagian akuntansi diproses lebih lanjut untuk menghasilkan laporan

keuangan tersebut, dikirimkan ke tiap manajemen sebagai informasi mengenai

perusahaan untuk ditindak lanjuti oleh pihak manajemen perusahaan.

Page 17: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

Dengan adanya komputer sebagai pengolah data, kebutuhan manajemen

dapat terpenuhi sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Ada beberapa tahap yang

dilakukan dalam pemrosesan akuntansi, yaitu :

1. Menjurnal

2. Memindahkan ke buku besar

3. Menyiapkan Neraca saldo

4. Membuat dan memindahkan jurnal penyesuaian

5. Menyiapkan neraca saldo yang telah disesuaikan

6. Menyiapkan laporan keuangan

Informasi akuntansi haruslah dikelola dengan baik, cepat, akurat dan

terpadu dalam kegiatan yang dilakukan dalam pengambilan keputusan. Hal ini

dapat terlaksana dengan bantuan komputer sehingga data-data dapat tersimpan

dengan baik dan dapat diakses bila suatu waktu dibutuhkan dan dapat dilakukan

analisa yang tepat. Jadi, sistem informasi akuntansi yang disusun itu harus dapat

memenuhi prinsip cepat, yaitu sistem informasi yang dapat menyediakan

informasi yang dibutuhkan tepat pada waktunya dan dengan kualitas yang sesuai

sehingga keputusan yang diambil perusahaan tidak salah.

D. Tipe-tipe Keputusan

Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah, manajemen

mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan

untuk menghindari atau mengurangi dari dampak negatif yang ditimbulkan.

Page 18: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

Jenis-jenis keputusan ada tiga, yaitu :

1. Keputusan Terstruktur (Structured decision)

Keputusan ini bersifat berulang-ulang, rutin, dan dipahami dengan baik

hingga dapat didelegasikan kepada pegawai di tingkat yang lebih rendah

dalam suatu organisasi.

2. Keputusan Semi Terstruktur (Semistructured decision)

Keputusan yang ditandai dengan peraturan-peraturan yang tidak lengkap

untuk mengambil keputusan, dan adanya kebutuhan untuk membuat penilaian

serta pertimbangan subjektif sebagai pelengkap analisis data yang formal.

3. Keputusan Tidak Terstruktur (Unstructured decision)

Keputusan yang bukan merupakan keputusan yang berulang-ulang dan rutin.

(Marshall B. Romney, 2006 : 12)

Menurut Simon keputusan berada pada satu rangkaian terprogram pada

satu ujung lainnya. Keputusan terprogram merupakan suatu prosedur yang pasti

dibuat untuk menangani sehingga keputusan tersebut tidak diberlakukan sebagai

suatu yang baru tiap kali terjadi.

Ketiga jenis keputusan tersebut biasa dilakukan manajer tingkat

menengah, manajemen tingkat menengah dibagian organisasi kebanyakan

memusatkan perhatiannya kepada keputusan-keputusan terstruktur.

Berdasarkan pengaruhnya, terdapat bermacam-macam jenis ruang lingkup

keputusan, yaitu :

Page 19: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

1. Pengendalian Operasional

Berurusan dengan kinerja yang efektif dan efisien atas tugas tertentu.

Keputusan yang berhubungan dengan manajemen persediaan dan pemberian

kredit adalah contoh-contoh aktivitas pengendalian operasional.

2. Pengendalian Manajemen

Berurusan dengan pemakaian yang efektif dan efisien atas sumber daya yang

digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Penganggaran dan

pengembangan praktek sumber daya manusia adalah contoh dari

pengendalian manajemen.

3. Perencanaan Strategis

Berurusan dengan penetapan tujuan organisasi dan kebijakan untuk mencapai

tujuan tersebut. Menetapkan kebijakan keuangan dan akuntansi adalah contoh

dari perencanaan strategis. (Marshall B. Romney, 2006 : 13)

Tipe-tipe keputusan pada setiap tingkat manajemen perusahaan

mengambarkan perencanaan dan pengendalian terhadap jalan usahanya.

Manajemen pada setiap tingkatan, baik manajemen puncak, manajemen

menengah maupun manajemen lini harus mampu menunjukkan kesesuaian antara

perencanaan yang telah ditetapkan dengan hasil yang telah mereka capai melalui

mekanisme pengendalian yang baik.

PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN, mengutamakan

kreativitas, kemampuan personilnya dalam melakukan aktivitas sehingga

keputusan terhadap karyawan yang lebih banyak mendapat perhatian manajemen.

Salah satu bentuk perhatian manajemen, karyawan diberikan motivasi untuk

Page 20: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

melaksanakan tugas agar bekerja lebih baik, namun dalam menetapkan keputusan

melibatkan karyawan secara garis besar merupakan kegiatan operasional kinerja

perusahaan sehari-hari.

E. Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan merupakan tanggapan manajemen terhadap permasalahan.

Keputusan adalah proses yang ditempuh manajemen untuk mencapai keadaan

yang diinginkan. Dalam mengambil keputusan manajemen membutuhkan

pemikiran dan pertimbangan yang mendalam.

Proses pengambilan keputusan untuk menghasilkan keputusan yang

memiliki nilai dan kualitas mempunyai langkah-langkah sebagai berikut :

1. Identifikasi masalah

Jika masalah tidak diidentifikasi dengan tepat, apapun keputusan yang dibuat

tidak akan menuju kearah pemecahan masalah.

2. Membuat alternatif

Setelah masalah didefinisikan dibuat alternatif yang layak terhadap masalah

dan berbagai konsekwensi yang mungkin terjadi atas setiap alternatif dan

sebaiknya dipertimbangkan oleh pihak internal dan eksternal organisasi untuk

menghasilkan informasi yang bisa digunakan dalam membuat alternatif.

3. Penilaian alternatif

Alternatif-alternatif harus ditandai dan dibandingkan dengan melihat hasil

mana yang paling menguntungkan, ini menjelaskan bagaimana pentingnya

Page 21: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

sasaran dan tujuan, karena dalam penilaian sebuah alternatif, pengambilan

keputusan sebaiknya dituntun oleh sasaran daan tujuan yang dibuat

sebelumnya. Hubungan alternatif dan hasil didasarkan pada tiga kondisi,

yaitu:

a. Pasti

Pengambilan keputusan memiliki pengetahuan atas akibat dari setiap

alternatif.

b. Beresiko

Pengambilan keputusan memiliki beberapa perkiraan kemungkinan akibat

dari setiap alternatif.

c. Tidak pasti

Pengambilan keputusan secara mutlak tidak memiliki pengetahuan atas

kemungkinan hasil dari setiap alternatif.

4. Pemikiran alternatif

Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan

memecahkan sebuah masalah sebuah perusahaan tidak berakhir pada tujuan

itu sendiri, tetapi hanya suatu cara mancapai tujuan yang mengambil alternatif

yang diharapkan menghasilkan pencapaian tujuan.

5. Implementasi keputusan

Sebuah keputusan harus diimplementasikan secara efektif untuk mencapai

tujuan, implementasi keputusan melibatkan orang dalam, sebagian besar

situasi keunggulan atas kelemahan sebuah keputusan dapat dilihat pada

perilaku orang yang dipengaruhi keputusan tersebut.

Page 22: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

6. Pengendalian

Manajemen yang efektif melakukan pengukuran hasil secara periodik untuk

menilai kinerja. Jika hasil-hasil yang sesungguhnya tidak sesuai dengan hasil

yang direncanakan sesuai dengan keputusan oleh manajemen.

Berikut ini adalah tahapan pemecahan masalah dalam proses pengambilan

keputusan, yaitu :

Pertama, identifikasi masalah. Lalu, pengambil keputusan harus memilih

suatu metode untuk memecahkan masalah. Kemudian, pengambil keputusan harus

mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk melaksanakan model keputusan

tersebut, dan selanjutnya menginterpretasikan model tersebut, serta mengevaluasi

sisi positif dari tiap alternatif yang ada. Akhirnya, pengambil keputusan memilih

dan melaksanakan solusi yang dipilihnya. (Marshall B. Romney, 2006 : 6)

Tahapan ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari

pendekatan. Sistem kegiatan intelijen berhubungan dengan sistem untuk bergerak

dan tingkat sistem ke subsistem untuk bergerak secara berurutan. Kegiatan

merancangnya berhubungan dengan langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi berbagai alternatif serta kegiatan. Kegiatan memilihnya berkaitan

dengan langkah untuk menerapkan solusi dan membuat tindak lanjut. Tahap-tahap

ini merupakan suatu interprestasi lain pendekatan sistem. Para manajer mengikuti

pola ini secara khusus atau umum ketika mereka memecahkan masalah yang

dihadapinya.

Page 23: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

F. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan

Oleh Manajemen

Setiap perusahaan pasti membutuhkan informasi, terutam informasi

akuntansi yang dapat menjelaskan kegiatan dari suatu perusahaan. Untuk

menghasilkan informasi PT. Aneka Gas Industri cabang Medan menerapkan

sistem informasi akuntansi. Informasi tersebut bermanfaat untuk mengetahui

sebatas mana target yang ingin dicapai dan dibandingkan dengan kenyataan yang

diperoleh. Sebagaimana telah diketahui bahwa sebelum melakukan kegiatan

perusahaan, perusahaan terlebih dahulu menyusun anggaran yang saling

berkorelasi satu sama lainnya. Jika terjadi penyimpangan yang mencolok dari

realisasinya, kemungkinan ada pengaruh pihak intern maupun ekstern perusahaan.

Penyimpangan tersebut merupakan masalah bagi manajemen, dan mengharuskan

pihak manajemen dalam hal ini pimpinan untuk mengambil suatu keputusan.

Perbedaan ini lebih jelas kelihatan setelah dihasilkan informasi berupa laporan-

laporan dari sistem informasi akuntansinya. Walaupun pimpinan perusahaan yang

menganalisa dan membuat keputusan dari laporan tersebut dan memberikan

kebijakan-kebijakan, namun setiap kepala bagian memiliki wewenang-wewenang

dalam proses pengambilan keputusan untuk pengaturan manajemen perusahaan

yang sifatnya otonom tapi tidak terlepas pantauan pimpinan perusahaan.

Perusahaan dalam menghasilkan informasi, diperoleh dari laporan

keuangan yang disusun oleh bagian bendahara/administrasi. Laporan ini disusun

berdasarkan data yang diperoleh dari setiap bagian, yang kemudian diolah dan

Page 24: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

hasilnya, yaitu berupa laporan keuangan yang merupakan informasi-informasi

yang disalurkan kepada pihak manajemen yang membutuhkan.

Dari laporan keuangan tersebut dapat diketahui berapa penjualan,

persediaan, dan berapa biaya yang dikeluarkan dari masing-masing bagian. Jika

dilihat dari penjualan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Penjualan

menurun apa penyebabnya, apakah terjadi karena kesalahan karyawan, harganya

terlalu besar ataupun kurangnya pemasaran, kemungkinan setiap bagian dapat

memberikan masukan dalam pengambilan keputusan. Mengenai persediaan

perusahaan, adanya beban biaya yang akan dibayarkan kepada pihak bank, apabila

persediaannya terlalu besar, hal ini harus diantisipasi oleh manajemen perusahaan

agar tidak terjadi kerugian.

Disoroti dari biaya yang dikeluarkan, seperti biaya telepon, AC, listrik,

biaya iklan dan lain-lain sebagainya harus diperhitungkan seminimal mungkin dan

tidak terjadi pemborosan. Manajemen perusahaan, dalam hal ini direktur

perusahaan mengadakan pengecekan terhadap biaya-biaya tersebut dengan cara

melihat rekening telepon. Pada rekening telepon dapat diketahui karyawan yang

menelepon keluar bukan untuk kepentingan perusahaan melainkan untuk

kepentingan pribadi karyawan. Selanjutnya biaya listrik, AC, diusahakan untuk

digunakan dengan seminimalnya dengan mematikannya jika tidak digunakan.

Informasi-informasi tersebut dibutuhkan oleh pimpinan perusahaan dalam

mengambil keputusan. Peranan Sistem Informasi Akuntansi semakin penting

Page 25: BAB II PT. ANEKA GAS INDUSTRI CABANG MEDAN A. Sejarah

untuk menghasilkan informasi yang valid dan dapat dipercaya serta membantu

perusahaan untuk mampu bersaing dan meningkatkan kredibilitas perusahaan.