bab ii perencanaan strategis dan penetapan kinerja
TRANSCRIPT
II - 1
BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Purwakarta
encana Strategis Pemerintah Kabupaten Purwakarta Tahun
Anggaran 2018 adalah penyelenggaraan program dan kegiatan
pembangunan pemerintahan daerah tahun 2018, yang
merupakan tahun kelima dalam periode Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2013–
2018. Prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun 2018 merupakan
rumusan kebijakan pembangunan daerah yang merupakan hasil kajian
dari evaluasi hasil kinerja pembangunan pada tahun sebelumnya, aspirasi
masyarakat dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang)
tahunan, perkiraan kemampuan keuangan daerah dan kebijakan
pembangunan tahunan pemerintah, dengan mengacu kepada arahan
RPJMD Kabupaten Purwakarta Tahun 2013–2018 yang memiliki Visi, Misi,
Strategi dan Arah Kebijakan Daerah serta Prioritas Pembangunan, yaitu
sebagai berikut:
1. Visi dan Misi Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 (Visi Jangka
Menengah)
Visi Kabupaten Purwakarta yang tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 yang
telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor
15 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
R
II - 2
(RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018 adalah Purwakarta
Berkarakter.
Penjelasan dari Visi tersebut merupakan pola pembangunan
terintegrasi yang didasarkan pada persenyawaan nilai dasar tanah, air,
udara dan matahari sebagai basis penciptaan manusia yang tercermin
dari tata kota dan bangunan, tata kelola pemerintahan, tata kehidupan
masyarakat yang berorientasi pada kemanunggalan, keparipurnaan dan
kemuliaan sebagai bentuk pertanggungjawaban keterwakilan manusia di
muka bumi yang dipilih oleh Allah SWT sebagai makhluk yang istimewa.
Dalam rangka mencapai Visi dimaksud dirumuskan Misi yang
berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi
segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan
mandat yang diberikannya. Adapun makna dari Misi dalam upaya
pencapaian Visi Purwakarta Berkarakter adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal yang
Bernilai Religiusitas, Berorientasi pada Keunggulan Pendidikan,
Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan Pemerataan Ekonomi yang
Berkeadilan bagi Seluruh Masyarakat
Pengertian dari Misi ini adalah pengembangan pembangunan yang
berbasis kearifan lokal yang bernilai religiusitas yang dapat ditempuh
dengan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan,
meningkatkan peran aktif seluruh stakeholders dalam pembangunan
mental masyarakat, meningkatkan dan tetap mempertahankan nilai-nilai
budaya dan kearifan lokal, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
serta meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat melalui
pembangunan di sektor ekonomi yang berkelanjutan.
b. Pengembangan Struktur Wilayah dan Tata Ruang yang Berorientasi
pada Keutuhan Lingkungan Baik Hulu maupun Hilir serta Unsur
Tanah, Air, Udara, dan Matahari
II - 3
Pengertian dari Misi ini adalah pengembangan struktur wilayah
yang tetap memperhatikan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan/atau aspek fungsional; pengembangan susunan pusat-
pusat pertumbuhan dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat; serta
pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan tata ruang yang tetap menjaga keutuhan
lingkungan baik hulu maupun hilir serta unsur tanah, air, udara dan
pencahayaan matahari.
c. Mengembangkan Struktur Pemerintahan yang Berorientasi
Kepuasan Pelayanan Publik Berbasis Perdesaan yang Berorientasi
Kemakmuran Rakyat
Pengertian dari Misi ini adalah mengembangkan struktur
pemerintahan dengan peningkatan capaian dan optimalisasi pelayanan
publik sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan dalam
kerangka perencanaan pembangunan yang cepat, tanggap, efektif,
efisien, berdaya dan berhasil guna.
Peningkatan kualitas menjamin penyediaan dan pemenuhan hak
kebutuhan dasar penduduk dalam kerangka pencapaian kepuasan
pelayanan publik yang meliputi pelayanan administrasi kependudukan,
perlindungan jaminan kesehatan, hari tua dan kematian, pemberian
bantuan pembangunan rumah tidak layak huni, pemberian bantuan
modal peternakan/modal usaha, pendidikan gratis bagi masyarakat
berpenghasilan rendah sampai tingkat SMA, beasiswa bagi
siswa/mahasiswa berprestasi istimewa.
Sementara itu pemberian hak, wewenang dan kewajiban desa untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakatnya berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
II - 4
diakui dan dihormati yang berorientasi pada kemakmuran masyarakat
perdesaan.
2. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah
Dengan telah diuraikannya Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran,
selanjutnya dijabarkan bagaimana upaya mencapainya melalui
penentuan strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang
ditentukan oleh pemerintah daerah dalam kurun waktu lima tahun
mendatang. Setelah tujuan dan sasaran serta indikator kinerja RPJMD
dirumuskan, dibutuhkan metodologi (rumusan strategi) dalam
menentukan program prioritas terhadap target kinerja yang akan dicapai
dalam 5 (lima) tahun. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan
perencanaan komprehensif bagaimana Pemerintah Kabupaten
Purwakarta mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan
efisien. Strategi juga digunakan sebagai sarana melakukan transformasi,
reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi.
Strategi adalah serangkaian langkah-langkah yang memuat program-
program indikatif yang bertujuan mewujudkan visi dan misi, baik secara
langsung maupun tidak langsung merupakan langkah strategis dalam
rangka mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD. Rumusan strategi berupa
pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan
dicapai, yang sesuai dengan serangkaian arah kebijakan. Rumusan
strategi harus menunjukkan keinginan kuat bagaimana Pemerintah
Kabupaten Purwakarta menciptakan nilai tambah bagi stakeholder
pembangunan.
Untuk mengetahui seberapa jauh strategis menciptakan nilai
tambah diperlukan parameter utama, sehingga dapat dikenali indikasi
keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus menciptakan
budaya “berpikir strategik” untuk menjamin bahwa transformasi menuju
pengelolaan keuangan yang lebih baik, transparan, akuntabel dan
berkomitmen terhadap kinerja, oleh sebab itu strategi harus
II - 5
dikendalikan dan dievaluasi. Pemahaman strategis dan berpikir strategik
timbul sebagai konsekuensi logis arsitektur perencanaan pembangunan
daerah yang dipisahkan menjadi dua, yaitu:
a) Perencanaan Strategik yaitu perencanaan pembangunan daerah
yang menekankan pada pencapaian Visi dan Misi Pembangunan
Daerah, sekaligus menerjemahkan Visi dan Misi Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih kedalam rencana kerja yang
dapat diaplikasikan.
b) Perencanaan Operasional yaitu perencanaan yang menekankan pada
pencapaian kinerja layanan pada tiap urusan.
Segala sesuatu yang secara langsung dimaksudkan untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD maka dianggap strategis.
Perencanaan strategik didukung oleh keberhasilan kinerja dari
implementasi perencanaan operasional.
a. Strategi Misi Kesatu
1) Meningkatkan Pemerataan dan Kemudahan Akses Terhadap
Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi yang Berkualitas;
2) Meningkatkan Kualitas Prasarana dan Sarana Perpustakaan;
3) Mengembangkan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal;
4) Mengembangkan Potensi dan Peran Serta Pemuda dalam
Pembangunan;
5) Meningkatkan Ketersediaan Kualitas Pemenuhan Tenaga
Kesehatan, Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
Kualitas Kesehatan Lingkungan Masyarakat;
6) Meningkatkan Cakupan Bantuan Sosial Bagi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Melalui Validasi Data
Jumlah Keluarga/Rumah Tangga Sasaran;
7) Meningkatkan Pemahaman Akan Pentingnya Kesetaraan
Gender dan Perlindungan Bagi Perempuan Terhadap Berbagai
Tindak Kekerasan;
II - 6
8) Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Keluarga
Berencana;
9) Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja;
10) Meningkatkan Ketersediaan Pangan Masyarakat;
11) Meningkatkan Produktivitas Komoditas Pertanian dan
Perkebunan;
12) Mengoptimalkan Pemanfaatan Potensi dan Sumberdaya
Peternakan dan Perikanan Untuk Pengembangan Usaha Yang
Produktif;
13) Meningkatnya Fungsi Ekologi dan Ekonomi Sumberdaya Hutan
Sebagai Sistem Penyangga Kehidupan;
14) Meningkatkan Jaminan Keamanan dan Kepastian Iklim
Investasi;
15) Meningkatkan Peran Koperasi dalam Peningkatan Ekonomi
Kerakyatan;
16) Mengembangkan Iklim Usaha yang Kondusif bagi
Pengembangan UMKM;
17) Pembinaan dan Pengembangan Industri Secara Terpadu;
18) Menciptakan Iklim Usaha Industri yang Sehat;
19) Mewujudkan Struktur Perdagangan dan Iklim Usaha
Perdagangan yang Kondusif;
20) Terlindunginya Konsumen Atas Penggunaan Barang dan atau
Jasa; dan
21) Mengembangkan Wisata Berbasis Alam dan Seni Budaya Lokal.
b. Strategi Misi Kedua
1) Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan Kabupaten
dan Jalan Desa;
2) Mengembangkan Sistem Pengaturan dan Pengamanan Lalu
Lintas Kendaraan;
3) Mengembangkan Pelayanan Angkutan Umum;
II - 7
4) Meningkatkan Akses Masyarakat terhadap Sumber Energi;
5) Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Air Bersih;
6) Meningkatkan Luasan Efektif Daerah Layanan Irigasi Berbasis
Partisipasi Masyarakat;
7) Memberdayakan Perkumpulan Petani Pemakai Air
(P3A)/Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)
dalam Program Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi
Partisipatif (PPSIP);
8) Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas RTH, Fasilitas Publik
dan Ornamen Kota;
9) Meningkatkan Kondisi Sirkulasi Internal Lingkungan
Permukiman;
10) Meningkatkan Kondisi Sanitasi Lingkungan Permukiman;
11) Meningkatkan Kemampuan Pengamanan Kebakaran dan
Penyelamatan;
12) Meningkatkan Kecukupan dan Pelayanan Tempat Pemakaman
Umum;
13) Meningkatkan Partisipasi Publik Dalam Penyediaan dan
Pengelolaan Sarana Prasarana Lingkungan;
14) Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Hunian Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah;
15) Melaksanakan Standarisasi Pelayanan Bidang Lingkungan
Hidup;
16) Mengembangkan Sistem Pengawasan Kualitas Lingkungan yang
Partisipatif dan Akuntabel;
17) Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Pedoman
Pemanfaatan Ruang;
18) Optimalisasi Pemanfaatan Ruang Sesuai Rencana Tata Ruang
yang Telah Ditetapkan; dan
II - 8
19) Optimalisasi Pengendalian Pemanfaatan Bahan Tambang, Air
Tanah dan Daerah Rawan Bencana.
c. Strategi Misi Ketiga
1) Terlaksananya Tertib Administrasi Kependudukan Melalui
Ketersediaan Data dan Informasi Penduduk yang Akurat dan
Terpadu;
2) Menerapkan Kaidah Perencanaan dalam Proses Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah;
3) Peningkatan Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal
yang Efektif;
4) Meningkatkan Kesadaran Aparat Birokrasi dalam Hal
Pengelolaan Arsip;
5) Terpeliharanya Secara Rutin/Berkala Prasarana dan Sarana
Kearsipan;
6) Meningkatkan Aksesibilitas Data dan Informasi Bagi Seluruh
OPD dan Masyarakat;
7) Mengembangkan e-Government untuk Meningkatkan Pelayanan
Pemerintahan dan Pembangunan Hingga Tingkat RT;
8) Pemenuhan Kebutuhan Pengadaan Tanah untuk Kepentingan
Pemerintah Daerah;
9) Optimalisasi Potensi Pendapatan Daerah;
10) Optimalisasi Sistem Penganggaran dan Pembiayaan Daerah;
11) Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Pengelolaan Asset
Daerah;
12) Optimalisasi Organisasi Perangkat Daerah Sesuai dengan
Kebutuhan Pelayanan Publik;
13) Meningkatkan Kompetensi dan Disiplin Aparatur;
14) Menjalin Hubungan Kerjasama Publik/Lembaga dan Pemerintah
Daerah Lain;
II - 9
15) Pemberian Hak, Wewenang dan Kewajiban Desa untuk
Mengatur dan Mengurus Sendiri Urusan Pemerintahan dan
Kepentingan Masyarakatnya yang Berorientasi pada
Kemakmuran Masyarakat Perdesaan;
16) Menciptakan Produk Hukum yang Berkeadilan dan Tepat
Sasaran;
17) Memelihara Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat; dan
18) Membangun Wawasan Hak Berpolitik Masyarakat.
Arah Kebijakan
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan
strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan
sasaran selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan
pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai pengaturan
pelaksanaannya. Dengan arah kebijakan, strategi dapat diterangkan
secara logis kapan dijalankan mendahului atau menjadi prasyarat bagi
strategi lainnya. Urutan strategi dari tahun ke tahun selama 5 (lima)
tahun dipandu dan dijelaskan dengan arah kebijakan. Strategi dan arah
kebijakan merupakan rumusan perencanaan yang komprehensif
mengenai bagaimana Pemerintah Kabupaten Purwakarta dapat mencapai
tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
a. Arah Kebijakan Misi Kesatu
1) Memperluas Kesempatan Memperoleh Pendidikan Bagi Seluruh
Masyarakat;
2) Meningkatkan Pelayanan dan Aksesibilitas Masyarakat
Terhadap Sarana Bacaan;
3) Mengembangkan Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Situs Sejarah;
4) Mengembangkan Potensi dan Peran Serta Pemuda Dalam
Pembangunan;
5) Mengembangkan Potensi dan Prestasi Olahraga;
6) Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan;
II - 10
7) Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Dalam
Pelayanan Kesejahteraan Sosial;
8) Memberdayakan dan Membuka Akses Perempuan, Anak dan
Remaja Dalam Partisipasi Pembangunan Daerah;
9) Mengintensifkan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
Penggunaan Alat Kontrasepsi bagi Pasangan Usia Subur;
10) Menciptakan Tenaga Kerja yang Terampil Sesuai Dengan
Kebutuhan Pasar;
11) Fasilitasi Penyelesaian Masalah-Masalah Ketenagakerjaan;
12) Meningkatkan Ketersediaan, Akses dan Penganekaragaman
Pangan Masyarakat;
13) Mengoptimalkan Sarana Produksi dan Penerapan Teknologi
Pertanian dan Perkebunan;
14) Meningkatkan Populasi dan Produksi Peternakan;
15) Meningkatkan Produksi Perikanan;
16) Mengoptimalkan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan dan
Rehabilitasi Lahan Kritis;
17) Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian Investasi;
18) Meningkatkan Pelayanan Perizinan Bagi Masyarakat dan Dunia
Usaha;
19) Melakukan Promosi Daerah;
20) Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Manusia, Kelembagaan
dan Usaha Koperasi;
21) Membina UMKM Menjadi Wiraswasta yang Profesional dan
Tangguh;
22) Meningkatkan Standar Mutu Industri Kecil dan Menengah;
23) Menyediakan Lahan Untuk Kawasan dan Zona Industri Milik
Pemkab Purwakarta;
24) Menyediakan Sarana Promosi/Penjualan Produk Industri Kecil;
II - 11
25) Membangun Pasar Tradisional yang Memiliki Fisik dan Sistem
Pengelolaan Konsep Modern (Pasar);
26) Meningkatkan Pengawasan Barang/Jasa;
27) Optimalisasi Potensi Objek Daya Tarik Serta Sarana Prasarana
Wisata; dan
28) Intensifikasi Promosi Kepariwisatan Daerah di Dalam dan Luar
Negeri serta Memanfaatkan Teknologi Informasi.
b. Arah Kebijakan Misi Kedua
1) Membangun, Mengembangkan dan Memperbaiki Ruas-Ruas
Jalan Strategis;
2) Optimalisasi Rekayasa Lalu Lintas Melalui Pemanfaatan
Teknologi dan Intensifikasi Koordinasi Antar Instansi;
3) Meningkatkan Ketersediaan Angkutan Laik Jalan;
4) Mengembangkan Terminal Angkutan Umum;
5) Memfasilitasi Pemasangan Sambungan dan Mengembangkan
Sumber Energi Listrik Alternatif;
6) Mengembangkan Pemanfaatan Sumber Energi Alternatif;
7) Meningkatkan Ketersediaan Sarana Prasarana Air Bersih
Komunal dan Perpipaan;
8) Mengamankan Sumber Air;
9) Meningkatkan dan Merevitalisasi Fungsi Jaringan Irigasi dan Air
Alami Berbasiskan Partisipasi Masyarakat Melalui Program
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif
(PPSIP);
10) Penguatan dan Memberdayakan P3A/GP3A Yang Telah
Berbadan Hukum Dalam Program Pengembangan dan
Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif (PPSIP);
11) Membangun/Merevitalisasi Taman dan Jalur Hijau, Fasilitasi
Publik dan Ornamen Kota;
12) Mempertahankan Kualitas Taman dan Jalur Hijau;
II - 12
13) Mempertahankan Kualitas Ornamen Kota;
14) Meningkatkan Jumlah Lampu Hias Pada Ruang Publik dan Jalur
Perlintasan Strategis;
15) Membangun dan Memperbaiki Jalan Lingkungan;
16) Membangun dan Memperbaiki Sistem Drainase Lingkungan;
17) Meningkatkan Ketersediaan Sarana Prasarana Pelayanan
Pengolahan Limbah;
18) Meningkatkan Kapasitas Penanganan Sampah;
19) Mengembangkan Ketersediaan Sarana Prasarana dan
Keterampilan Aparatur Pemadam Kebakaran;
20) Meningkatkan Luasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Yang
Dikelola Pemda;
21) Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Menyediakan dan
Memelihara Sarana Prasarana Lingkungan;
22) Memfasilitasi Penyediaan dan Perbaikan Tempat Tinggal Bagi
Kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah;
23) Mewujudkan Layanan Laboratorium Lingkungan Hidup Yang
Terakreditasi;
24) Merasionalisasi Proses Perijinan Lingkungan Hidup;
25) Memperluas Cakupan Pemantauan Lingkungan Melalui
Peningkatan Sarana Prasarana dan Partisipasi Publik;
26) Melaksanakan Dokumen Lingkungan Hidup Daerah;
27) Mengembangkan Sistem Penyelesaian Sengketa Lingkungan
Hidup;
28) Meningkatkan Kualitas dan Proses Penetapan Produk
RDTR/RTR KSK Melalui Pemanfaatan Teknologi dan Partisipasi
Publik;
29) Merasionalisasi Proses Pengesahan Rencana Tapak dan
Penertiban Rekomendasi IMB;
II - 13
30) Mengintensifkan Pemantauan dan Penyelesaian Sengketa
Pemanfaatan Ruang;
31) Mengembangkan Basis Data dan Pengkajian Geologi Tata
Lingkungan/SDA;
32) Mengintensifkan Pemantauan Kegiatan Pemanfaatan Bahan
Tambang dan Air Tanah; dan
33) Mengintensifkan Penertiban Kegiatan Pemanfaatan Lahan
Tambang dan Air Tanah Tidak Berijin.
c. Arah Kebijakan Misi Ketiga
1) Optimalisasi Pelaksanaan Layanan Administrasi
Kependudukan;
2) Meningkatkan Kualitas Data dan Informasi Kependudukan;
3) Meningkatkan Kesesuaian Antar Dokumen Perencanaan
Daerah;
4) Menerapkan Mekanisme dan Prosedur Perencanaan
Pembangunan Daerah;
5) Meningkatkan Kualitas Data dan Informasi Perencanaan
Pembangunan Daerah;
6) Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Sistem Pengawasan;
7) Meningkatkan Pengelolaan Arsip Daerah Secara Aman dan
Tertib;
8) Mengembangkan Jaringan Sistem Komunikasi dan Informasi
Pembangunan Sampai Tingkat Desa dan Kelurahan;
9) Fasilitasi/Penyediaan Tanah untuk Kepentingan Pemerintah
Daerah;
10) Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pengelolaan
Sumber Pendapatan Daerah Lainnya;
11) Pengelolaan Anggaran dan Belanja Daerah yang Efisien dan
Akuntabel;
12) Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Asset Daerah;
II - 14
13) Penataan Organisasi Perangkat Daerah dan Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan Pemerintah;
14) Memperkuat Pelaksanaan Tata Pemerintahan dan Pelayanan
Berbasis Kewilayahan;
15) Meningkatkan Kapasitas Aparatur Melalui Pendidikan dan
Pelatihan;
16) Penataan Hubungan Kerjasama Untuk Kepentingan
Publik/Lembaga/Pemerintah Daerah;
17) Meningkatkan Partisipasi Aktif Masyarakat Dalam
Pembangunan Desa;
18) Penataan Regulasi Untuk Kepentingan Publik;
19) Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Sishankamrata;
20) Meningkatkan Pengendalian, Pengamanan dan Penertiban
Penegakan Perda; dan
21) Mengintensifkan Kegiatan Pendidikan Politik Bagi Masyarakat.
3. Prioritas Daerah
Prioritas Pembangunan Kabupaten Purwakarta merupakan tindak
lanjut atau dalam rangka mendukung program pembangunan lanjutan
yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) tahun 2013-2018. Prioritas pembangunan tersebut dirumuskan
dalam “9 Tangga Cinta Purwakarta Istimewa“ yang terdiri atas :
1) Peningkatan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah
melalui bantuan pembangunan rumah tidak layak huni, pemberian
bantuan modal peternakan/modal usaha.
2) Perlindungan jaminan kesehatan, hari tua dan kematian bagi
seluruh masyarakat, peningkatan kualitas Puskesmas rawat inap dan
pembentukan Bank Gizi di setiap Puskesmas.
3) Pengembangan sistem penyelenggaraan pendidikan yang berbasis
kearifan lokal yang bernilai religiusitas melalui pengenalan baca
tulis Al-Qur`an sejak dini, integrasi pendidikan dasar 9 tahun,
II - 15
penguatan nilai 7 hari istimewa, pendidikan gratis bagi masyarakat
berpenghasilan rendah sampai tingkat SLTA, beasiswa bagi
siswa/mahasiswa berprestasi istimewa, optimalisasi bantuan
kelembagaan sosial dan keagamaan sebagai basis ketahanan
kultur/tradisi serta peningkatan kualitas hidup para pendidik tradisi
(guru ngaji, muazin, imam jum’at, khotib dan lain-lain).
4) Pengembangan sistem pertanian organik di 17 kecamatan yang
terintegrasi dengan sistem kehutanan, perkebunan, peternakan,
perikanan dan ketahanan energi serta penguatan pusat pengobatan
tradisional dan lumbung obat tradisional di Kecamatan Pasawahan,
Pondoksalam, Wanayasa, Kiarapedes dan Darangdan.
5) Penyempurnaan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan,
irigasi, jaringan listrik, drainase perkotaan serta pengembangan
sistem dan jaringan air bersih siap minum bagi masyarakat.
6) Pengembangan layanan administrasi pemerintahan yang berbasis
perdesaan melalui penguatan Sistem e-Government sampai tingkat
RT, Penguatan peran desa sebagai basis otonom Negara melalui
program investasi desa, serta Peningkatan kualitas hidup Kepala
Desa/Perangkat Desa, Bamusdes, LPM, Karang Taruna, Tim
Penggerak PKK, Linmas, Kader Posyandu, Kadus, RW dan RT.
7) Pengembangan program investasi melalui penguatan dan
pembukaan kawasan industri baru meliputi Kecamatan Bungursari,
Campaka, Cibatu, Babakan Cikao, Jatiluhur, Sukatani, Plered,
Tegalwaru, serta pengembangan Kawasan Kota Hijau (Green City)
di Kecamatan Pondoksalam, Sukatani, Darangdan, Bojong dan
Wanayasa.
8) Pengembangan Purwakarta sebagai Kabupaten Pariwisata melalui
penataan ruang publik, penataan bangunan perkantoran, penataan
kawasan GOR Purnawarman, penyempurnaan Masjid Agung
Purwakarta, pengembangan pusat kuliner berbasis tradisi, penataan
II - 16
kawasan perdagangan ciri khas Purwakarta Kecamatan Sukatani dan
Bungursari, pengembangan Jatiluhur, Sukasari, Tegalwaru,
Sukatani, sebagai daerah pariwisata berbasis hutan dan air,
penataan Situ Bungursari, penyempurnaan kawasan Situ Buleud,
Situ Wanayasa, Situ Cikumpay, Situ Cigangsa, serta Penataan
Kawasan Wisata Hutan Cirende, Wanawali dan Cibukamanah.
9) Penguatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan Pasar
Tradisional Leuwipanjang, Maniis, Sukatani, Bojong, Wanayasa,
Pasawahan, Darangdan, Cibatu dan Campaka serta Penyempurnaan
penataan pusat perbelanjaan Pasar Jumat.
Dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Kabupaten Purwakarta Tahun 2018 yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 137 Tahun 2017 tentang Rencana
Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2018,
tema pembangunan Kabupaten Purwakarta Tahun 2018 adalah:
“Membangun Kemandirian Desa”
Dengan memperhatikan permasalahan dan isu strategis daerah,
penyusunan prioritas pembangunan perlu dilakukan mengingat upaya
mengatasi permasalahan pembangunan daerah berdasarkan masing-
masing isu strategis tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya antara lain
karena kendala keterbatasan anggaran pembangunan, waktu dan
sumberdaya manusia. Untuk itu prioritas pembangunan harus merupakan
upaya terpilih yang diproyeksikan dapat mengatasi permasalahan pada
masing-masing isu secara optimal pada tahun 2018.
2.2. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah A. Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan,
dan peluang yang ada di Kabupaten Purwakarta serta merujuk kepada
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008 tentang RPJPD Kabupaten
Purwakarta Tahun 2005-2025, Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta
II - 17
Nomor 01 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten
Purwakarta Nomor 15 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purwakarta Tahun 2013-2018,
evaluasi pembangunan Tahun 2016 dan tahun 2017, serta perumusan
permasalahan dan tantangan pada tahun 2018 yang merupakan tahun
kelima masa berlakunya RPJMD 2013-2018, maka tujuan dan sasaran
pembangunan Tahun 2018 harus mengacu kepada Visi Pemerintahan
Daerah Kabupaten Purwakarta Tahun 2013–2018:
"PURWAKARTA BERKARAKTER"
Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan
tersebut di atas, maka untuk kerangka perencanaan pembangunan
daerah tahun 2018 diperlukan kerangka yang jelas pada setiap misi
menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran
pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi
pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib
maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan
dalam matriks Tabel 2.1 berikut ini.
II - 18
TABEL 2.1 HUBUNGAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PURWAKARTA
VISI/MISI TUJUAN SASARAN
Visi: Purwakarta Berkarakter
Misi Pertama : Mengembangkan Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal Yang Bernilai Religiusitas, Berorientasi Pada Keunggulan Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial dan Pemerataan Ekonomi Yang Berkeadilan Bagi Seluruh Masyarakat
1. Membentuk Generasi Purwakarta Yang Sesuai Dengan Tata Nilai Keunggulan Personal, Yang Memiliki Kearifan Intelektual, Emosional dan Spiritual
1. Meningkatnya Aksesibilitas dan Kualitas pendidikan
2. Meningkatnya Kapasitas Kepemudaan dan Keolahragaan
3. Berkembangnya Budaya Baca dan Meningkatnya Sarana Perpustakaan
2. Membangun Sarana Pelayanan Kesehatan Masyarakat Yang Memadai Untuk Mendekatkan Pelayanan Negara Terhadap Masyarakat
Meningkatnya Indeks Kesehatan Masyarakat
Misi Kedua : Mengembangkan Struktur Pemerintahan yang Berorientasi Kepuasan Pelayanan Publik Berbasis Perdesaan yang Berorientasi Kemakmuran Rakyat
3. Meningkatkan Optimalisasi Potensi Ekonomi Kerakyatan Yang Merupakan Potensi Keunggulan Daerah
1. Berkembangnya Koperasi dan UMKM
2. Meningkatnya Kemitraan Dengan Lembaga Keuangan /BUMN/BUMD/BUMS dan Koperasi.
4. Pengembangan Upaya-Upaya Untuk Menekan Angka Pengangguran
1. Meningkatnya Kesempatan Kerja
2. Meningkatnya Minat Penduduk Yang Tidak Mempunyai Pekerjaan dan Lahan Tinggal Untuk Menempati Daerah Sasaran Transmigrasi
II - 19
B. Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Purwakarta Tahun
Anggaran 2018 erjanjian kinerja merupakan komitmen yang ingin diwujudkan
(target setting) penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang
tersedia. Dalam perjanjian kinerja dijabarkan sasaran dan program yang
telah ditetapkan dalam perencanaan strategis, yang akan dilaksanakan
oleh satuan organisasi/kerja melalui berbagai kegiatan tahunan.
VISI/MISI TUJUAN SASARAN
Misi Ketiga : Pengembangan Struktur Wilayah dan Tata Ruang Yang Berorientasi Pada Keutuhan Lingkungan Baik Hulu Maupun Hilir Serta Unsur Tanah, Air Udara dan Matahari
1. Mengembangkan Jaringan Jalan, Arsitektur Rumah, Penataan Perkantoran serta Sarana dan Prasarana Lainnya Yang Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal dan Berorientasi Pada Semangat Perubahan dan Kompetisi Global
1. Tersedianya Infrastruktur Jalan dan Jembatan Yang Memadai
2. Tersedianya Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Yang Memadai
3. Terpeliharanya Saluran Drainase/Gorong-Gorong
4. Tersedianya Kebutuhan Air Minum Untuk Masyarakat
5. Meningkatnya Kualitas Tempat Tinggal
6. Meningkatnya Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
2. Menegakkan Peraturan Sebagai Upaya Menjaga Keutuhan Lingkungan Hidup Serta Kehidupan Sosial Lainnya yang Merupakan Upaya Terciptanya Simbiosis Mutualisme Antara Manusia dan Alam Lingkungannya
1. Terkendalinya Pemanfaatan Ruang
2. Terkendalinya Kerusakan Lingkungan Dalam Pemanfaatan Hasil Pertambangan dan Galian
3. Terpenuhinya Kebutuhan Listrik Masyarakat Khususnya di Pedesaan
4. Meningkatnya Pemanfaatan Energi, Sumber Daya Mineral serta Air Bawah Tanah
P
II - 20
Penyusunan perjanjian kinerja dilaksanakan setelah pengesahan
dokumen anggaran.
Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2018 menguraikan sasaran
yang hendak dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dengan
indikator dan target kinerja yang telah direncanakan dalam dokumen
RPJMD Tahun 2013-2018 dan Rencana Kinerja Tahun 2018 dengan
memperhatikan besarnya anggaran yang telah ditetapkan. Target kinerja
pada tingkat sasaran strategis merupakan acuan untuk mengukur
keberhasilan organisasi dalam upaya pencapaian visi dan misi.
1. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Sasaran pada Misi 1 (Mengembangkan Pembangunan Berbasis
Kearifan Lokal Yang Bernilai Religiusitas, Berorientasi Pada
Keunggulan Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosialdan
Pemerataan Ekonomi Yang Berkeadilan Bagi Seluruh Masyarakat)
sebanyak 18 sasaran, yaitu:
1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan bagi seluruh
masyarakat, dengan indikator:
Rata-rata Lama Sekolah ditargetkan sebesar 8,00 tahun;
Angka Melek Huruf ditargetkan sebesar 97,64 persen;
Penduduk Yang Berusia Dibawah 15 Tahun Yang Melek Huruf
ditargetkan sebesar 99,50 persen;
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Sederajat 99,00
persen;
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs Sederajat ditargetkan
sebesar 98,00 persen;
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Sederajat ditargetkan sebesar
0,00 persen;
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Sederajat ditargetkan
sebesar 0,00 persen;
Angka Kelulusan (AL) SD/MI ditargetkan sebesar 100 persen;
II - 21
Angka Kelulusan (AL) SMP ditargetkan sebesar 100 persen;
Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs ditargetkan sebesar
99,50 persen;
Angka Melanjutkan Dari SMP/ MTs ke SMA/ SMK/ MA ditargetkan
sebesar 96,00 persen;
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK Sederajat ditargetkan
sebesar 90,00 persen (wewenang dialihkan ke Provinsi Jawa
Barat);
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA (wewenang dialihkan ke
provinsi Jawa Barat pada tahun 2017);
Meningkatnya Kualitas Pendidikan Non Formal ditargetkan sebesar
100 persen;
Guru-Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S1/D.IV ditargetkan sebesar
75,00 persen;
Tercapainya Peningkatan Manajemen Pelayanan Pendidikan
ditargetkan sebesar 100 persen.
2. Meningkatnya prasarana dan sarana perpustakaan dan minat baca
masyarakat, dengan indikator:
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun ditargetkan sebanyak
39.500 orang;
Jumlah anggota perpustakaan per tahun ditargetkan sebanyak
8.000 orang;
Jumlah titik layanan perpustakaan keliling ditargetkan sebanyak
103 titik;
Jumlah perpustakaan binaan ditargetkan sebanyak 215 unit;
Jumlah buku perpustakaan ditargetkan sebanyak 38.000 buku.
3. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah dan
berkembangnya nilai-nilai tradisi dan budaya dan kearifan lokal (local
genius), dengan indikator:
II - 22
Jumlah kelompok seni budaya lokal yang dibina ditargetkan
sebanyak 6 kelompok;
Jumlah event pagelaran seni budaya yang diikuti dan
diselenggarakan ditargetkan sebanyak 5 event;
Dokumentasi Naskah Kebudayaan Daerah ditargetkan sebanyak 2
dokumen;
Situs Sejarah Yang Dikelola ditargetkan sebanyak 8 lokasi;
4. Berkembangnya potensi generasi muda dan prestasi keolahragaan,
dengan indikator:
Jumlah pembinaan kepemudaan ditargetkan sebanyak 15 kegiatan
Jumlah kegiatan pembinaan/kompetisi olahraga ditargetkan
sebanyak nihil kegiatan hal ini disebabkan lebih kepada
pembenahan kedalam struktur;
Prasarana olahraga yang direvitalisasi/dibangun ditargetkan
sebanyak 1 buah;
Cabang olahraga yang sarananya disediakan ditargetkan sebanyak
35 buah;
Pembinaan Kepemudaan, Keolahragaan dan Keagamaan Yang
Dibina ditargetkan sebanyak 1 kegiatan;
5. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dengan indikator:
Jumlah kematian bayi ditargetkan sebanyak 35 kasus;
Jumlah kematian ibu ditargetkan sebanyak 16 kasus;
Persentase bayi dan balita gizi buruk ditargetkan sebesar 0,012
persen;
Persentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
ditargetkan 100 persen;
Jumlah Posyandu ditargetkan sebanyak 1.038 unit;
Persentase Imunisasi BCG ditargetkan sebanyak 100 persen;
Persentase Imunisasi DPT ditargetkan sebesar 97,30 persen;
Persentase Imunisasi Polio ditargetkan sebesar 97.69 persen;
II - 23
Persentase Imunisasi Campak ditargetkan sebesar 98,18 persen;
Persentase Permohonan Registrasi Obat dan Makanan Yang
Diproses ditargetkan sebesar 100 persen;
Frekuensi Operasi Pengawasan Obat dan Makanan ditargetkan
sebanyak 4 kegiatan;
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Individu, Keluarga dan
Masyarakat Dalam Menumbuhkan Perilaku Hidup Sehat dan
Mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
ditargetkan sebesar 80 persen;
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan ditargetkan
sebesar 100 persen;
Cakupan Kesehatan Lingkungan ditargetkan sebesar 67,00
persen;
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC
ditargetkan sebesar 80 persen;
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
ditargetkan sebesar 100 persen;
Persentase Masyarakat Yang Memanfaatkan Program Jamkesmas
ditargetkan sebesar 60 persen;
Jumlah Puskesmas ditargetkan sebanyak 24 unit;
Jumlah Poned ditargetkan sebanyak 16 buah;
Jumlah Puskesmas dengan Perawatan ditargetkan sebanyak 10
buah;
Jumlah Poskesdes ditargetkan sebanyak 13 buah;
Cakupan Pelayanan Kemitraan Kesehatan ditargetkan sebesar
100 persen;
Jumlah Puskesmas Yang Terakreditasi ditargetkan sebanyak 5
unit;
Jumlah Kasus Kematian Neonatal ditargetkan sebanyak 75 orang;
II - 24
Persentase Persalinan Dengan Bantuan Tenaga Kesehatan
ditargetkan sebesar 88,72 persen;
Persentase Ibu Yang Mendapatkan Pelayanan Kehamilan dan
Kunjungan K1 ditargetkan sebesar 92,00 persen;
Persentase Ibu Yang Mendapatkan Pelayanan Kehamilan dan
Kunjungan K4 ditargetkan sebesar 95 persen;
Terakreditasinya Laboratorium Kesehatan Daerah ditargetkan
terakredisi di tahun 2018;
Persentase Stimulasi Deteksi Interpensi Dini Tumbuh Kembang
Anak Balita ditargetkan sebesar 80 persen;
Cakupan Pemberian Vitamin A ditargetkan sebesar 90 persen;
Cakupan Penjaringan Anak Sekolah ditargetkan sebesar 80
persen;
Jumlah Pasien IGD Yang Ditangani ditargetkan sebanyak 41.275
orang;
Jenis Pelayanan Kesehatan Yang Tersedia ditargetkan sebanyak
15 buah;
Jenis Penunjang Pelayanan Kesehatan Yang Tersedia ditargetkan
sebanyak 22 buah;
Rasio Ketersediaan Tempat Tidur dan Pasien ditargetkan sebesar
85;
Ketersediaan Alat Kesehatan Dengan Jenis Pelayanan ditargetkan
sebesar 100 persen;
Ketersediaan Sistem Informasi Pelayanan Rumah Sakit ditargetkan
sebesar 100 persen;
Ketersediaan Sarana dan Prasana Pelayanan ditargetkan sebesar
100 persen;
Ketersediaan Sarana dan Prasana Penunjang Pelayanan
ditargetkan sebesar 100 persen;
II - 25
Ketersediaan Jenis dan Jumlah Obat Dengan Kebutuhan Pasien
ditargetkan sebesar 100 persen;
Ketersediaan Biaya Peningkatan Kapasitas SDM ditargetkan
sebesar 2,50 persen;
6. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial,
dengan indikator:
Jumlah Penyandang Penyakit Sosial Yang Dibina ditargetkan
sebanyak 382 orang;
Jumlah Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK,
Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) Yang Dibina dan
Diberdayakan ditargetkan sebanyak 132 orang;
Capaian Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
ditargetkan sebanyak 250 orang;
Banyaknya Upaya Pembinaan Terhadap Para Penyandang Cacat
dan Trauma ditargetkan sebanyak 150 orang;
Jumlah Anak Terlantar Yang Dibina (Jumlah Anak) ditargetkan
sebanyak 180 orang;
Jumlah Lembaga Kesejahteraan Sosial Yang Dibina ditargetkan
sebanyak 70 yayasan;
Jumlah Resiko Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
ditargetkan sebanyak 382 orang;
Jumlah Fakir Miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Lainnya Yang Diberdayakan ditargetkan sebanyak 6.036 orang;
Jumlah Pembinaan Penanganan Bencana (Kegiatan) ditargetkan
sebanyak 1 kegiatan;
Pengembangan Kesejahteraan Sosial dan Kemasyarakatan
ditargetkan sebanyak 2 Kelompok Kegiatan;
Jumlah Transmigran yang diberangkatkan ditargetkan sebanyak
15 KK.
II - 26
7. Meningkatnya Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan, Anak dan
Remaja, dengan indikator:
Indeks Pemberdayaan Gender ditargetkan sebanyak 23;
Indeks Pembangunan Gender ditargetkan sebanyak 25;
Penanganan Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
ditargetkan sebanyak 4 kasus;
Jumlah Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
ditargetkan sebanyak 60 kasus;
Jumlah Perempuan Usia Produktif Yang Aktif Dalam Kegiatan
Pemberdayaan Perempuan ditargetkan sebanyak 300 orang
perempuan;
Jumlah Kader PKK, Tokoh Masyarakat dan Unsur Kecamatan Yang
Dibina ditargetkan sebanyak 380 orang;
8. Meningkatnya keluarga berencana dalam pengendalian pertumbuhan
penduduk, dengan indikator:
Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur Yang Menjadi Peserta KB
Aktif ditargetkan sebesar 63,70 persen;
Persentase Jumlah Peserta KB Aktif ditargetkan sebesar 63,80
persen;
Persentase Jumlah Peserta KB Mandiri ditargetkan sebesar 45
persen;
Cakupan Pasangan Usia Subur Yang Ingin Ber-KB Tidak Terpenuhi
Unmet Need ditargetkan sebesar 7,10 persen;
Jumlah Kelompok Tumbuh PIK/KIR (Kelompok) ditargetkan
sebanyak 58,00 persen;
Cakupan Jumlah Pelayanan Kontrasepsi (Orang) ditargetkan
sebanyak 30 persen;
Jumlah Remaja Yang Dibina (Orang) ditargetkan sebanyak 150
orang;
II - 27
Jumlah Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) ditargetkan
sebanyak 190 kelompok;
Jumlah Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga ditargetkan
sebanyak 576 kader;
9. Meningkatnya kualitas dan iklim ketenagakerjaan, dengan indikator:
Banyaknya Pelatihan Yang Diselenggarakan ditargetkan sebanyak
8 kegiatan;
Persentase Jumlah Peningkatan Kesempatan Kerja Yang Tersedia
ditargetkan sebesar 78,60 persen
Persentase Penyelesaian Perselisihan Antara Buruh Dengan
Pengusaha ditargetkan sebesar 100 persen.
10. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat, dengan indikator:
Ketersediaan energi protein per kapita (AKE=2200 Kkal/Kap/hr,
AKP=57 gr/Kap/hr) ditargetkan sebesar 100 persen;
Penganekaragaman konsumsi pangan ditargetkan sebesar 100,00
skor PPH;
Jumlah Lumbung Pangan Yang Terbangun ditargetkan sebanyak 12
unit;
Terpenuhinya Kebutuhan Beras ditargetkan sebanyak 103.008 ton;
Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Umbi-Umbian ditargetkan
sebanyak 37.457 ton;
Terpenuhinya Kebutuhan Sayuran dan Buah ditargetkan sebanyak
93.644 ton;
Jumlah Ternak Unggas Yang Disebarkan ditargetkan sebanyak
1000 ekor;
Jumlah Benih Ikan Yang Ditebarkan ditargetkan sebanyak 75.000
ekor;
Kawasan Peternakan dan Perikanan Terpadu 1 kegiatan;
Pembinaan Penyelenggaraan Kelembagaan Ketahanan Pangan
ditargetkan sebanyak 1 kegiatan;
II - 28
11. Meningkatnya produksi berbagai komoditas pertanian dan
perkebunan, dengan indikator:
Produksi padi ditargetkan sebanyak 226.424 ton;
Produksi palawija ditargetkan sebanyak 133.294 ton;
Produksi perkebunan (teh dan cengkeh) ditargetkan sebanyak
5.501 ton;
Produksi hotikultura (sayuran dan buah-buahan) ditargetkan
sebanyak 160.927 ton;
Penanaman Manggis ditargetkan sebanyak 1.155 pohon;
Penanaman/Rehabilitasi Teh ditargetkan seluas 30 ha;
Penanaman Cengkeh ditargetkan seluas 1,75 ha;
Penanaman Ubi Kayu ditargetkan seluas 1.610 ha;
Penanaman Pala ditargetkan seluas 1,50 ha;
Penerapan Pertanian Organik ditargetkan seluas 50 ha;
Jumlah Promosi Produk Pertanian/Perkebunan Yang Dilaksanakan
ditargetkan sebanyak 2 kegiatan;
Produktivitas Padi Sawah ditargetkan sebanyak 63,85 (ku/ha);
Produktivitas Padi Ladang ditargetkan sebanyak 37,64 ku/ha;
Produktivitas Jagung ditargetkan sebanyak 53,02 ku/ha;
Produktivitas Ubi Kayu ditargetkan sebanyak 199,16 ku/ha;
Produktivitas Cengkeh ditargetkan sebanyak 253,29 kg/ha;
Produktivitas Teh ditargetkan sebanyak 1.117,22 kg/ha;
Produktivitas Pala ditargetkan sebanyak 322,66 kg/ha;
Pendidikan Pelatihan dan Bimbingan Teknis yang Diikuti oleh
Penyuluh ditargetkan sebanyak 30 kegiatan;
Kelompok Tani yang Menerapkan Teknologi Pertanian ditargetkan
sebanyak 450 kelompok;
12. Meningkatnya produksi pangan hasil peternakan dan perikanan,
dengan indikator:
II - 29
Persentase Peningkatan Produksi Peternakan ditargetkan
sebanyak 5,00 persen;
Persentase Peningkatan Produksi Perikanan ditargetkan sebanyak
2,00 persen;
Pembibitan Ternak ditargetkan sebanyak 2 lokasi;
Produksi Hasil Ternak ditargetkan sebanyak 5,00 persen;
Persentase Populasi Ternak Yang Divaksin ditargetkan sebanyak
80,00 persen;
Presentase Populasi Ternak Yang Diobati ditargetkan sebanyak
20,00 persen;
Sarana Kesehatan Hewan ditargetkan sebanyak 1 kegiatan;
Jumlah Akseptor IB ditargetkan sebanyak 3.000 ekor;
Jumlah Paket Teknologi Yang Diterapkan ditargetkan sebanyak 2
paket;
Sarana Pemasaran Hasil Peternakan ditargetkan sebanyak nihil
unit;
Jumlah Produksi Ikan KJA ditargetkan sebanyak 110.900 ton;
Produksi Ikan Kolam Budidaya ditargetkan sebanyak 625 ton;
Produksi Ikan Hasil Tangkapan ditargetkan sebanyak 2.000 ton;
Jumlah Unit Pengolahan Hasil Perikanan ditargetkan sebanyak 100
unit;
Sarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan ditargetkan
sebanyak 2 kegiatan;
Jumlah Kelompok Usaha Perikanan ditargetkan sebanyak 150
kelompok;
Jumlah Pelaku Usaha Pemasaran Hasil Peternakan ditargetkan
sebanyak 125 orang;
Jumlah Kelompok Usaha Peternakan ditargetkan sebanyak 95
kelompok;
II - 30
Pendapatan Usaha Tani Tanaman Padi ditargetkan sebanyak
(Rp12.000.000,-/ha)
Jumlah Unit Pembenihan Ikan Rakyat ditargetkan sebanyak (UPR)
40 unit;
Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya ditargetkan sebanyak 1
kegiatan;
Jumlah Unit Pemasaran Hasil Perikanan ditargetkan sebanyak
1.170 unit;
Produksi Benih Ikan UPR ditargetkan sebanyak 350.000 ekor;
13. Meningkatnya fungsi ekologi dan ekonomi sumberdaya hutan sebagai
sistem penyangga kehidupan, dengan indikator:
Produksi Hasil Hutan (Kayu) ditargetkan sebanyak 4.504 m3;
Produksi Kayu ditargetkan sebanyak 4.504 m3;
Rehabilitasi Hutan dan Lahan ditargetkan seluas 1.102 ha;
Bangunan Konservasi Tanah dan Air ditargetkan sebanyak 60 unit;
Luas Hutan Rakyat ditargetkan seluas 5.710 ha;
Luas Hutan Negara ditargetkan seluas 19.376 ha;
Produksi Jamur Kayu ditargetkan sebanyak 792 kg;
Produksi Madu ditargetkan sebanyak 25 liter;
Terdatanya Perizinan Industri Hasil Hutan ditargetkan sebanyak
55 buah.
14. Meningkatnya pertumbuhan investasi PMA dan PMDN, dengan
indikator:
Persentase Peningkatan Nilai Realisasi Investasi PMA dan PMDN
ditargetkan sebesar 3 persen;
Persentase Peningkatan Proses Pengolahan Pelayanan
Administrasi Perijinan ditargetkan sebesar 95 persen;
Berperan Serta Pada Kegiatan Pameran Investasi Dalam Negeri
ditargetkan sebanyak 4 event;
II - 31
Prosentase Perusahaan PMA dan PMDN Yang Dapat Dimonitoring
Secara Berkala ditargetkan sebesar 90 persen;
Jumlah Dokumen Data dan Laporan Investasi Yang Akurat
ditargetkan sebanyak 1 dokumen/laporan;
Prosentase Kepastian dan Ketepatan Biaya Pelayanan Perizinan
ditargetkan sebesar 100 persen;
15. Terwujudnya koperasi yang sehat dan UMKM yang tangguh, dengan
indikator:
Persentase Koperasi Yang Bermitra Dengan Lembaga Perbankan
ditargetkan sebesar 30,00 persen;
Jumlah UMKM Yang Termonitoring dan Terevaluasi ditargetkan
sebanyak 750 unit;
Terfasilitasinya UMKM Dalam Mengakses Kredit Perbankan dan
Non Perbankan ditargetkan sebanyak 360 unit;
Terfasilitasinya UMKM Untuk Bermitra Dengan Usaha Besar
ditargetkan sebanyak 15 unit;
Terfasilitasinya UMKM Untuk Bermitra Dengan BUMN/BUMD
ditargetkan sebanyak 105 unit;
Jumlah Dokumen Data dan Laporan Investasi Yang Akurat
ditargetkan sebanyak 1 dokumen;
Prosentase Kepastian dan Ketepatan Biaya Pelayanan Perizinan
ditargetkan sebesar 100 persen;
Prosentase Pencapaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
ditargetkan sebesar 80,00 persen;
Prosentase Target Penyelesaian Pengaduan Pelayanan Perijinan
ditargetkan sebesar 100 persen;
Persentase Koperasi Yang Memenuhi Kriteria Koperasi Sehat
ditargetkan sebesar 25 persen;
Terbinanya Pelaku UMKM Menjadi Wiraswasta Yang Profesional
ditargetkan sebesar 25 unit;
II - 32
Prosentase Peningkatan Sistem Informasi dan Pengembangan
Database Pelayanan Perjinan ditargetkan sebesar 100 persen;
Tersusunnya Buku Promosi Potensi Unggulan Daerah ditargetkan
sebanyak 1 set;
Tersusunnya Buku Peluang Potensi Investasi ditargetkan sebanyak
1 set;
16. Terwujudnya industri kecil dan menengah yang produktif, memiliki
mutu produk kompetitif dan mengembangkan persaingan usaha
industri yang sehat, dengan indikator:
Jumlah Industri Kecil yang memiliki SNI, P-IRT dan GKM
ditargetkan sebanyak 230 unit;
Terpeliharanya Bangunan Sarana dan Prasarana UPTD Litbang
Keramik ditargetkan sebanyak 1 paket;
Terciptanya Desain Produk Keramik Yang Standar/Spesifik
(Berkarakter) ditargetkan sebanyak 100 desain;
Terciptanya Desain Kemasan Produksi ditargetkan sebanyak 120
unit;
Tersedianya Lahan Kawasan IKM ditargetkan seluas 6,00 ha;
Tersedianya Data Potensi dan Informasi Industri yang up to date
ditargetkan sebanyak 10 jenis;
Terciptanya Percontohan Mesin Pengolahan Bahan Baku Keramik
(TTG) ditargetkan sebanyak 1 unit;
Terciptamya Percontohan Tungku Pembakaran Keramik Dengan
Bahan Bakar Yang Ramah Lingkungan ditargetkan sebanyak 1 unit;
Luas Lahan Kawasan IKM Yang Disediakan Pemda ditargetkan
seluas 6,00 ha;
Lokasi Sarana/Prasarana Promosi/Penjualan Produk Industri Kecil
ditargetkan sebanyak 5 titik;
Industri Kecil Pangan Memiliki P-IRT ditargetkan sebanyak 120
unit;
II - 33
GKM Industri Kecil Yang Terbentuk ditargetkan sebanyak 10 unit;
Industri Kecil Yang Memiliki SNI ditargetkan sebanyak 100 unit;
Tersedianya Bahan Baku Yang Standard Hasil Litbang ditargetkan
sebanyak 10 jenis;
Tersedianya Lokasi Sarana/Prasarana Promosi dan Penjualan
Produk Industri Kecil ditargetkan sebanyak 5 unit.
17. Meningkatnya daya saing komoditas perdagangan serta meningkatkan
perlindungan konsumen, dengan indikator:
Jumlah Pasar Tradisional Yang Modern ditargetkan sebanyak 9
unit;
Terbangunnya Kantor Pengelola/Pelayanan Pasar Tradisional Yang
Representative ditargetkan sebanyak 6 unit;
Terbentuknya Peraturan (Regulasi) tentang Penataan dan
Pemetaan Lokasi Pasar Modern ditargetkan sebanyak 1 buah;
Pengawasan Barang/Jasa Terhadap Pelaku Usaha ditargetkan
sebanyak 300 Jumlah Pelaku Usaha per Tahun;
Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan Konsumen
ditargetkan sebanyak 100 persen;
Terbangunnya Pasar Tradisional Yang Memiliki Fisik dan Sistem
Pengelolaan Konsep Modern ditargetkan sebanyak 9 Pasar;
Tertatanya Penyempurnaan Pusat Perbelanjaan Pasar Jum’at
ditargetkan sebanyak 1 Pasar;
Meningkatnya Pembinaan Konsumen sebanyak 780 Orang;
Meningkatnya Jumlah Pelayanan Eksport ditargetkan sebanyak 56
pelayanan;
Tertatanya Sarana/Prasarana (Kios/Los/Jalan) Yang
Representative di Pasar Tradisional ditargetkan sebanyak 6 Unit;
Pembinaan Organisasi Pedagang Kaki Lima dan Asongan
ditargetkan sebanyak 1 lokasi;
II - 34
Terpromosikannya Komoditas Unggulan di Event Lokal, Nasional
dan Internasional ditargetkan sebanyak 20 komoditi;
Tertatanya Sarana dan Prasarana Yang Representative Untuk
Penataan Pedagang Kaki Lima dan Asongan ditargetkan sebanyak
1 lokasi;
Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan Konsumen
(BPSK)/ Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen ditargetkan
sebesar 100 persen;
Meningkatnya Tera dan Tera Ulang Alat UTTP/Ukur, Timbang,
Takar dan Perlengkapan ditargetkan sebanyak 600 UTTP/Tahun;
Meningkatnya Pengukuran Barang Dalam Keadaan
Terbungkus/BDKT ditargetkan sebanyak 40 BDKT/Tahun;
Meningkatnya Pengawasan Barang/Jasa Terhadap Pelaku Usaha
ditargetkan sebanyak 300 Pelaku Usaha;
Komoditi Yang Diawasi Dalam Pengawasan Barang/Jasa
ditargetkan sebanyak 60 Komoditi;
Jumlah Komoditi Yang Diuji (Lab.) Pertahun ditargetkan sebanyak
25 Komoditi;
18. Meningkatnya tingkat kunjungan wisatawan, dengan indikator:
Jumlah Wisatawan Asing dan Domestik sebanyak 700.000
Orang/Tahun;
Jumlah Event Promosi Yang Diikuti/Diselenggarakan sebanyak 8
event;
Jumlah Obyek dan Daya Tarik Wisata/ODTW Yang Ditata sebanyak
4 ODTW.
Sasaran pada Misi 2 (Pengembangan Struktur Wilayah dan Tata
Ruang Yang Berorientasi Pada Keutuhan Lingkungan Baik Hulu Maupun
Hilir Serta Unsur Tanah, Air, Udara dan Matahari) sebanyak 11
sasaran, yaitu:
II - 35
1. Tersedianya jaringan jalan yang mendukung kemudahan interaksi
antar kawasan dan antar daerah, dengan indikator:
Persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap ditargetkan
sebesar 77,50 persen;
Persentase daerah terisolir ditargetkan sebesar 1.56 persen;
Panjang Ruas Jalan Baru ditargetkan sebesar 0,5 km;
Jumlah Pembangunan Interchange tidak ditargetkan tahun ini;
Jumlah Jembatan Baru ditargetkan sebanyak 1 titik;
Jumlah RW Yang Drainase Lingkungannya Dibangun/Diperbaiki
ditargetkan sebanyak 4 RW;
Persentase Panjang Jalan Aspal/Beton Rusak dan Rusak Berat
Yang Direhabilitasi ditargetkan sebesar 20 persen;
Persentase Panjang Jalan Aspal/Beton Kondisi Sedang dan Baik
Yang Ditangani ditargetkan sebesar 80 persen;
Persentase Jembatan Rusak Yang Diperbaiki 20 persen;
Persentase Panjang Saluran Drainase Jalan Dalam Kondisi Baik
ditargetkan sebesar 75 persen;
Jumlah Gorong-Gorong Yang Diperbaiki ditargetkan sebanyak 5
unit;
Persentase Penanganan Jalan dan Jembatan Rusak Oleh Bencana
Alam ditargetkan sebesar 100 persen;
Persentase Alat Berat Dalam Kondisi Baik ditargetkan sebesar 75
persen;
Jumlah Tambahan Alat Berat ditargetkan sebanyak 1 unit;
Panjang Jalan Kabupaten Yang Ditingkatkan ditargetkan
sepanjang 0,40 km;
2. Tersedianya sistem transportasi yang mendukung kelancaran dan
keamanan lalulintas, dengan indikator:
II - 36
Jumlah Terminal Dalam Kondisi Baik ditargetkan sebanyak 4
lokasi;
Jumlah Alat Uji Kelayakan Kendaraan ditargetkan sebanyak 29
unit;
Persentase Kecukupan Buku KIR Kendaraan ditargetkan sebesar
100 persen;
Basis Data Lalu Lintas dan Sarana Prasarana Perhubungan tidak
ditargetkan tahun ini;
Jumlah Jembatan Yang Ditingkatkan ditargetkan sebanyak 1 unit;
Ketersediaan Basis Data Jalan dan Jembatan tidak ditargetkan
pada tahun 2018;
Dokumen Perencanaan Teknis Pengembangan Jalan dan Jembatan
ditargetkan sebanyak 2 dokumen;
Rasio Kelengkapan Pengatur dan Pengamanan Lalu Lintas
ditargetkan sebesar 456,30;
Jumlah Trayek Angkutan Umum ditargetkan sebanyak 50 trayek;
Jumlah Armada Angkutan Umum ditargetkan sebanyak 1.378
unit;
Frekuensi Operasi Kelaikan Kendaraan Bermotor ditargetkan
sebanyak 28 hari;
Jumlah Rambu, Cermin Lalu Lintas, Lampu Lalu Lintas dan
Petunjuk Arah ditargetkan sebanyak 3.466 unit;
Panjang Marka Jalan ditargetkan sepanjang 2.800 m;
Frekuensi Operasi Ketertiban Lalu lintas ditargetkan sebanyak 22
hari/tahun;
Lama Waktu Pengujian Kelayakan Kendaraan (KIR) ditargetkan
selama 20 menit;
Persentase Angkutan Umum Laik Jalan ditargetkan sebesar 80
persen;
Rasio Terminal ditargetkan sebesar 2, 21 m2/unit.
II - 37
Pedoman Bidang Perhubungan (Jumlah Perda, Perbup dan
Kepbup) ditargetkan sebanyak 1 pedoman.
3. Terpenuhinya kebutuhan energi masyarakat, dengan indikator:
Rasio Elektrifikasi Masyarakat ditargetkan sebesar 100 persen;
Jenis Potensi Energi Daerah Yang Termanfaatkan ditargetkan
sebanyak 7 jenis;
Persentase Pemegang Ijin Eksploitasi Bahan Tambang Yang
Dipantau/Dibina ditargetkan sebesar 100 persen;
Persentase Pengaduan dan Sengketa Pemanfaatan Bahan
Tambang Yang Diselesaikan ditargetkan sebesar 100 persen;
Persentase Tambang Liar/Pengambilan Air Tanah Tidak Berizin
Yang Ditertibkan ditargetkan sebesar 100 persen;
Jaringan Tegangan Rendah/JTR Yang Terpasang ditargetkan
sebanyak 150 titik;
Neraca SDA Yang Terinventarisasi ditargetkan 1 jenis di tahun ini;
Jumlah Rumah Keluarga Miskin yang Menerima Bantuan
Sambungan Listrik ditargetkan sebanyak 500 unit.
4. Terpenuhinya kebutuhan air bersih masyarakat, dengan indikator:
Persentase Desa Rawan Air Bersih ditargetkan sebesar 5,23
persen;
Persentase Mata Air Yang Diamankan ditargetkan sebesar 55
persen;
Jumlah Sarana Prasarana Air Bersih Komunal Yang Dibangun
ditargetkan sebanyak 5 unit;
Jumlah Situ dan Badan Air Yang Dinormalisasi (Jumlah Situ/Badan
Air Lainnya) ditargetkan sebanyak 1 lokasi;
Panjang Saluran Air Bersih Perpipaan Yang Dibangun ditargetkan
sepanjang 1 km;
Rasio Luas Daerah Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik
ditargetkan sebesar 6,90 persen;
II - 38
Panjang Saluran Irigasi Dalam Kondisi Baik ditargetkan sepanjang
40,70 km;
Bangunan Air Dalam Kondisi Baik ditargetkan sebanyak 80 unit;
Unit Pengolah Air Baku Yang Terbangun tidak ditargetkan di tahun
ini;
Fasilitas Sanitasi Komunal Yang Dibangun/Diperbaiki ditargetkan
sebanyak 3 unit.
5. Terpenuhinya kebutuhan air areal persawahan, dengan indikator:
Dokumen Perencanaan Teknis Pengembangan Jaringan Irigasi
ditargetkan sebanyak 2 dokumen;
Perkumpulan Petani Pemakai Air Yang Dibina ditargetkan sebesar
85,00 persen.
6. Meningkatnya kualitas ruang dan fasilitasi publik, dengan indikator:
Jumlah RTH, Fasilitas Publik, dan Ornamen Kota Yang
Dibangun/Direvitalisasi sebanyak 5 titik;
Persentase RTH Yang Terpelihara sebesar 100 persen;
Persentase Ornamen Kota Yang Terpelihara sebesar 100 persen;
Rasio Lampu Hias Yang Terpasang sebesar 2,00 persen.
7. Meningkatnya pelayanan sarana prasarana lingkungan, dengan
indikator:
Jumlah RW yang jalan lingkungannya dibangun/diperbaiki
sebanyak 8 RW;
Persentase daerah genangan yang tertangani sebesar 10 persen;
Jumlah unit pengelolaan limbah komunal yang dibangun sebanyak
2 unit;
Persentase panggilan kebutuhan penyedotan tinja yang terlayani
sebesar 100 persen;
Persentase volume sampah yang terangkut menuju TPA sebesar
30 persen;
II - 39
Tingkat waktu tanggap wilayah managemen kebakaran (WMK)
sebesar 70.00 persen;
Rasio ketersediaan TPU milik Pemda sebesar 7,60 persen;
Jumlah kelompok masyarakat yang dibina sebanyak 192
kelompok.
8. Tersedianya hunian yang layak bagi seluruh masyarakat, dengan
indikator:
Rasio rumah layak huni sebesar 94,04 persen.
9. Meningkatnya kualitas pengelolaan lingkungan hidup, dengan
indikator:
Jenis layanan pengujian Lingkungan Hidup yang terakreditasi 2
jenis;
Waktu penyelesaian perijinan lingkungan hidup selama 60 hari;
Jenis kualitas lingkungan yang dipantau sebanyak 3 jenis;
Jumlah dokumen lingkungan hidup yang disusun sebanyak 4
dokumen;
Persentase pengaduan dan sengketa lingkungan hidup yang
diselesaikan sebanyak 85.00 persen.
10. Meningkatnya kualitas penyelengaraan tata ruang daerah, dengan
indikator:
Persentase RDTR/RTR kawasan strategis yang ditetapkan sebesar
70 persen;
Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana tata
ruang dengan target 100 persen;
Lama proses pengesahan rencana tapak/penertiban rekomendasi
IMB selama 9 hari;
Persentase pemegang izin pemanfaatan ruang yang dipantau
sebesar 60 persen;
Persentase pengaduan dan sengketa pemanfaatan ruang yang
diselesaikan sebesar 100 persen.
II - 40
11. Meningkatnya pengelolaan bahan tambang dan air tanah serta
daerah rawan bencana, dengan indikator:
Wewenang dialihkan ke Provinsi Jawa Barat.
Sasaran pada Misi 3 (Mengembangkan Struktur Pemerintahan
Yang Berorientasi Kepuasan Pelayanan Publik Berbasis Perdesaan
Yang Berorientasi Kemakmuran Rakyat) sebanyak 11 sasaran, yaitu:
1. Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi dasar kependudukan,
dengan indikator:
Cakupan penertiban KK sebesar 100 persen;
Cakupan penertiban akte kelahiran sebesar 90 persen;
Cakupan penertiban KTP sebesar 100 persen;
Cakupan penertiban akte kematian sebesar 70 persen;
Sistem informasi kependudukan sebanyak 1 paket.
2. Meningkatnya Kualitas Perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan, dengan indikator:
Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan daerah
sebesar 95 persen;
Jumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah tahunan yang
tepat waktu sebanyak 8 dokumen;
Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan sebesar
100 persen.
3. Meningkatnya pengelolaan arsip pemerintah daerah secara aman dan
tertib, dengan indikator:
Jumlah dokumen arsip yang dapat diselamatkan sebanyak 1.000
box.
4. Meningkatnya sistem komunikasi dan informasi pembangunan daerah,
dengan indikator:
Capaian jumlah jaringan IT yang telah sebanyak 225 unit;
Jumlah siaran radio dan televisi yang tersedia sebanyak 9 saluran.
5. Optimalisasi tata kelola pertanahan, dengan indikator:
II - 41
Persentase pemenuhan kebutuhan tanah untuk pembangunan
sebesar 100 persen.
6. Meningkatnya tata kelola keuangan daerah secara efektif dan
akuntabel, dengan indikator:
Rasio pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah
sebesar 15.00 persen;
Jumlah persentase capaian temuan hasil pemeriksaan sebesar
100,00 persen;
Persentase inventarisasi aset daerah sebesar 90 persen;
Jumlah aset daerah yang tersertifikasi 20 unit.
7. Meningkatnya tata kelola pemerintahan dan kapasitas aparatur sesuai
dengan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) yang
ditetapkan, dengan indikator:
Jumlah standar pelayanan minimal (SPM) di setiap OPD sebanyak
15 SPM;
Frekuensi pembinaan/pengawasan penyelenggaraan pelayanan
pemerintahan tingkat desa/kelurahan sebanyak 51 kegiatan;
Jumlah aparatur yang mengikuti Diklat/Bimtek sebanyak 150
orang;
Jumlah MoU/perjanjian kerjasama yang ditandatangani pimpinan
daerah sebanyak 6 buah.
8. Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan masyarakat desa dalam
pembangunan, dengan indikator:
Jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat
sebanyak 680 kelompok.
9. Meningkatnya Sistem Peraturan Perundang-Undangan, dengan
indikator:
Fasilitasi penetapan Perda dan Perbup sebanyak 100 persen;
Capaian Jumlah Perda Yang Ditetapkan 19 dokumen Perda;
Capaian Jumlah Perbup Yang Ditetapkan 85 dokumen Perbup.
II - 42
10. Meningkatnya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat,
dengan indikator:
Forum partisipasi masyarakat dalam Sishankamrata sebanyak 6
forum;
Frekuensi pengendalian, pengamanan dan penertiban penegakan
Perda sebanyak 120 kegiatan;
Frekuensi Pengamanan Trantibmas sebanyak 10 kali;
Frekuensi Pengendalian Trantibmas sebanyak 45 kali;
Frekunsi Penertiban Trantibmas sebanyak 65 kali;
Jenis Pelatihan Penanganan Kantribmas (jenis) sebanyak 4
kegiatan;
Jenis Sarana Prasarana Penanganan Kantribmas sebanyak 2 jenis.
11. Meningkatnya kesadaran politik masyarakat, dengan indikator:
Persentase jumlah partisipasi aktif masyarakat dalam Pilkada,
Pileg, Pilpres dan Pilkades sebesar 76,00 persen;
Pembinaan Forum Penanganan Keamanan Daerah sebanyak 4
tim/forum;
Pembinaan Wawasan Kebangsaan Bagi LSM sebanyak 27 LSM;
Pembinaan Wawasan Kebangsaan Bagi Guru dan Pelajar sebanyak
5 kegiatan;
Forum Masyarakat Untuk Ketertiban dan Keamanan (FKUB, FPK,
dan FKDM) Yang Dibina sebanyak 3 forum;
Pembinaan Anggota Linmas Dalam Penanggulangan Bencana
sebanyak 330 orang.