bab ii pengaruh daging skripsi
DESCRIPTION
uiuiTRANSCRIPT
Asupan daging sapi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi asam empedu di usus. Asam empedu tersebut menyebabkan terganggunya keseimbangan antara sel matur dan sel yang berapoptosis [10,21]. Dari hasil produksi metabolisme asam empedu, contohnya asam deoxycholic, mempunyai kemampuan untuk menghancurkan membran sitoplasma sel epitel pada rektum atau kolon. Proses tersebut secara tidak langsung meningkatkan proliferasi sel dan meningkatkan sensitivitas terhadap faktor mutagen yang dapat menyebabkan transformasi maligna.[21-24]. Asam empedu juga dapat mengaktivasi cyclooxygenase 2, yang menstimulasi diproduksinya prostaglandin. Dimana proses ini dapat mengakibatkan resistensinya sel terhadap apoptosis dan menstimulasi keganasan.[22]Karsinogen yang terbentuk selama proses memasak daging adalah heterocyclic amines (HCAs), policyclic aroatic hydrocarbons (PAHs) dan N-nitroso compounds (NOCs) (9). Selama memasak daging sapi pada suhu yang tinggi, senyawa heterocyclic amine (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) terbentuk [25-27]. Metabolisme heterocyclic amines dan terlibatnya N-acetyltransferase (NAT)2 dan (NAT)1 dapat merusak sel DNA, yang bisa menyebakan kanker kolon (2). PAH, terbentuk selama memasak daging sapi pada suhu yang tinggi, senyawa tersebut bertanggung jawab sebagai faktor karsinogenik (25). Asap yang terbentuk selama proses memasak menganduh PAH, seperti benzopyrene akan menyatu dengan permukaan daging (18). Eksposur NOCs bisa terjadi dari sumber eksogen,Di dalam study ini, hubungan antara konsumsi ikan ( kaya atau sedikit asam lemak omega 3) terhadap terhadap terjadinya kanker kolorektal dibahas. Asam lemak omega 3 mempunyai mekanisme yang bisa mengubah proses karsinogenesis, seperti menahan biosintesis eicosanoids dari asam arakidonat, perubahan respon imun terhadap sel karsinogen dan memodulasi inflamasi yang berdampak pada proliferasi sel, apoptosis, metastasis dan angiogenesis; mempengaruhi faktor nuclear transition, ekspresi gen dan rute transduksi sinyal, menstimulasi perubahan pada metabolisme sel, pertumbuhan dan diferensiasi; perubahan metabolisme estrogen, dan perubahan mekanisme sensitivitas insulin dan cairan membran.(22)