bab ii makalah...2013 yang diselenggarakan oleh fakultas sains dan matematika uksw tanggal 15 juni...

23
3 BAB II MAKALAH Makalah I. Judul : Linear Goal Programming untuk Optimasi Perencanaan Produksi Dipresentasikan : Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII UKSW 2013 yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Matematika UKSW tanggal 15 Juni 2013 Publikasi : Prosiding Seminar Nasional Matematika VIII UKSW 15 Juni 2013”. ISSN 2087-0922 Vol.4 No.1, 15 Juni 2013. Makalah II. Judul : Linear Goal Programming untuk Perencanaan Produksi dengan Kendala Permintaan yang Diramalkan Menggunakan Metode Regresi Linear Berganda. Dipresentasikan : Ujian Skripsi yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Matematika UKSW tanggal 9 September 2013

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 3

    BAB II

    MAKALAH

    Makalah I.

    Judul : Linear Goal Programming untuk Optimasi Perencanaan

    Produksi

    Dipresentasikan : Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII UKSW

    2013 yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan

    Matematika UKSW tanggal 15 Juni 2013

    Publikasi : Prosiding Seminar Nasional Matematika VIII UKSW 15 Juni

    2013”. ISSN 2087-0922 Vol.4 No.1, 15 Juni 2013.

    Makalah II.

    Judul : Linear Goal Programming untuk Perencanaan Produksi

    dengan Kendala Permintaan yang Diramalkan Menggunakan

    Metode Regresi Linear Berganda.

    Dipresentasikan : Ujian Skripsi yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan

    Matematika UKSW tanggal 9 September 2013

  • 4

    MAKALAH I

  • PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

    398

    LINEAR GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI

    PERENCANAAN PRODUKSI

    Natalia Esther Dwi Astuti1)

    , Lilik Linawati2)

    , Tundjung Mahatma2)

    1) Mahasiswa Program Studi Matematika FSM UKSW 2)

    Dosen Program Studi Matematika FSM UKSW

    Fakultas Sains dan Matematika UKSW

    Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711

    1)

    [email protected], 2)

    [email protected],2)

    [email protected]

    ABSTRAK

    Optimasi produksi adalah suatu cara untuk merencanakan atau mengatur penggunaan sumberdaya yang

    dimiliki perusahaan seperti bahan baku, tenaga kerja, modal kerja, dan fasilitas produksi supaya dapat

    memenuhi permintaan konsumen, mengoptimalkan bahan baku yang ada dan agar proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk mencapai hal ini, maka perlu dibuat suatu perencanaan

    produksi yang mengacu pada metode matematis. Metode Liniear Goal Programming dapat digunakan

    untuk memodelkan permasalahan optimasi produksi yang mempunyai tujuan lebih dari satu, misalkan

    terpenuhinya tingkat permintaan konsumen, memaksimalkan penggunaan bahan baku yang ada dan

    meminimumkan saldo produk di gudang pada setiap akhir bulan. Dalam makalah ini akan dibahas

    bagaimana menerapkan dan merumuskan model Linear Goal Programming untuk optimasi produksi

    pada perusahaan minuman dalam kemasan botol. Model Linear Goal Programming yang diperoleh

    diselesaikan menggunakan alat bantu Solver. Berdasarkan data untuk perencanaan produksi minuman

    dalam kemasan botol selama tiga bulan diperoleh solusi optimal sehingga dapat disimpulkan bahwa

    semua sasaran yang ingin dicapai terpenuhi.

    Kata kunci : Optimasi Produksi, Perencanaan Produksi, Linear Goal Programming (LGP)

    PENDAHULUAN

    Optimasi produksi merupakan suatu cara untuk merencanakan atau mengatur

    penggunaan sumberdaya yang dimiliki

    perusahaan seperti bahan baku, tenaga kerja, modal kerja, fasilitas produksi supaya

    dapat memenuhi permintaan konsumen,

    mengoptimalkan bahan baku yang ada dan agar proses produksi dapat dapat berjalan

    dengan efektif dan efisien [1] . Cara

    mengoptimalkan produksi bisa dengan

    meningkatkan kualitas produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi dan

    mengatur jumlah produksi [5].

    Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi minuman dalam kemasan

    botol berbahan dasar teh memproduksi

    lima jenis produk yaitu produk 1, produk 2,

    produk 3, produk 4 dan produk 5. Mengingat bahwa hasil produksi sangat

    penting bagi perusahaan maka optimasi

    produksi sangat dibutuhkan dalam proses produksi untuk memenuhi permintaan

    konsumen. Namun, pada kenyataannya

    suatu industri tidak mengorientasikan

    tujuan hanya untuk memenuhi permintaan konsumen. Di lain sisi ada beberapa tujuan

    yang harus dicapai. Misalnya,

    memaksimumkan pemanfaatan mesin produksi , meminimumkan biaya produksi

    dan lainnya.

    Agar terjadi optimasi produksi, maka

    perlu dibuat suatu perencanaan produksi yang mengacu pada metode matematis.

    Metode Linear Goal Programming

    dikembangkan oleh A. Charnes dan W.M. Cooper yang diperkenalkan pada tahun

    1955, merupakan perluasan dari

    pemrograman linear, sehingga seluruh

    asumsi, notasi, formulasi model matematis, prosedur perumusan model dan

    penyelesaiannya tidak berbeda.

    Perbedaannya terletak pada kehadiran sepasang variabel deviasi di fungsi kendala

    sasaran [4]. Dalam penelitian ini, akan

    dibahas bagaimana menerapkan dan merumuskan model Linear Goal

    Programming untuk optimasi produksi

    pada perusahaan minuman dalam kemasan

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

    399

    botol untuk memenuhi tingkat permintaan konsumen, memaksimumkan penggunaan

    bahan baku yang ada dan meminimumkan

    saldo produk di gudang. Penelitian menggunakan model Linear

    Goal Programming sudah pernah dilakukan

    oleh Purwanto (2011) yaitu untuk menentukan perencanaan produksi pakaian

    jadi menggunakan konsep penundaan

    dengan mempertimbangkan tiga kegiatan

    dalam proses produksi (produksi langsung, poduksi master, dan perakitan) untuk

    meminimalkan biaya operasional, biaya

    persediaan, dan biaya tenaga kerja [6].

    Linear Goal Programming

    Linear goal programming (LGP) biasanya diterapkan pada masalah-masalah

    linear dengan memasukkan berbagai tujuan

    dalam formulasi modelnya. Dalam

    formulasi (LGP), sasaran dalam numerik untuk setiap tujuan harus ditetapkan lebih

    dahulu. Kemudian, tujuan yang ingin dicari

    adalah meminimumkan besarnya simpangan capaian pada kendala terhadap

    sasarannya. Untuk menyatakan simpangan

    (deviasi) dalam formulasi modelnya

    diperlukan suatu variabel yang disebut variabel deviasi. Ada dua variabel deviasi

    dalam formulasi modelnya yaitu variabel

    deviasi positif dan variabel deviasi negatif. Variabel deviasi positif berfungsi untuk

    menampung kelebihan capaian pada nilai

    ruas kiri terhadap sasaran yang ditentukan (RHS), sementara variabel deviasi negatif

    berfungsi untuk menampung kekurangan

    capaian pada nilai ruas kiri terhadap sasaran

    yang ditentukan (RHS) [3][4].

    Bentuk Umum Linear Goal

    Programming

    Berikut bentuk umum dari metode

    Linear Goal Programming [2] :

    Mencari nilai 𝒙 = (𝒙𝟏,𝒙𝟐,… ,𝒙𝒏) Min 𝒂 = 𝑎1 𝜂,𝜌 ,… ,𝑎𝑙(𝜂,𝜌)

    dengan kendala 𝑓𝑖 𝑥 + 𝜼𝒊 − 𝝆𝒊 = 𝒃𝒊 untuk i=1,2,....,m

    𝑥, 𝜂,𝜌 ≥ 0

    dengan 𝑓𝑖 𝑥 = 𝑐𝑖 ,𝑗𝑥𝑗𝑛𝑗=1

    𝜂𝑖 = deviasi negatif pada kendala ke-i, 𝜌𝑖 = deviasi positif pada kendala ke-i, 𝑐𝑖 ,𝑗 = konstanta dari kendala ke-i,

    variabel keputusan ke-j,

    𝑥𝑗 = variabel keputusan ke-j, m = banyak kendala,

    n = banyak variabel keputusan,

    bi = nilai sasaran kendala ke-i,

    𝒂 = fungsi pencapaian tujuan, l = banyaknya fungsi tujuan/fungsi

    kendala.

    Menurut Ignizio langkah-langkah dalam

    proses merumuskan model Linear Goal

    Programming sebagai berikut [2] :

    Mengembangkan baseline model (yang dimaksud dengan baseline model yaitu

    model matematika dari sebuah

    permasalahan)

    Menentukan nilai sasaran untuk setiap kendala

    Menambahkan variabel deviasi negatif dan positif untuk setiap kendala

    Menentukan fungsi tujuan untuk setiap kendala

    Tabel 1. Perumusan Fungsi Tujuan

    Jenis

    Tujuan

    Bentuk LGP

    Variabel

    deviasi yg

    di min

    𝒇𝒊 𝒙 ≤ 𝒃𝒊 𝒇𝒊 𝒙 ≥ 𝒃𝒊 𝒇𝒊 𝒙 = 𝒃𝒊

    𝒇𝒊 𝒙 + 𝜼𝒊 −𝝆𝒊 = 𝒃𝒊 𝒇𝒊 𝒙 + 𝜼𝒊 −𝝆𝒊 = 𝒃𝒊 𝒇𝒊 𝒙 + 𝜼𝒊 −𝝆𝒊 = 𝒃𝒊

    𝝆𝒊 𝜼𝒊

    𝜼𝒊 + 𝝆𝒊

    Tabel 1 digunakan untuk merumuskan

    fungsi tujuan yang berhubungan dengan variabel deviasi yang akan diminimumkan,

    dimana : 𝒇𝒊 𝒙 menyatakan fungsi tujuan/kendala, dengan nilai sasaran

    kendala ke-i (𝒃𝒊) , deviasi negatif pada kendala ke-i (𝜼𝒊) dan deviasi positif pada kendala ke-i (𝝆𝒊).

    Menetapkan fungsi pencapaian tujuan

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini diselesaikan melalui

    langkah-langkah penelitian yang dijabarkan

    sebagai berikut :

  • PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

    400

    Pengumpulan data

    Data yang dianalisis adalah data

    sekunder pada proses produksi

    minuman teh siap minum dalam

    kemasan botol antara lain persediaan bahan baku dan jumlah permintaan,

    jumlah kemasan/botol di gudang

    selamakurun waktu 3 bulan (Oktober-Desember 2012)

    Menyusun model LGP

    Menyelesaikan model dengan Solver

    Menginterpretasikan

    Menarik kesimpulan

    Formulasi LGP untuk Optimasi

    Produksi

    Untuk merumuskan model LGP terlebih

    dahulu memformulasikan model dasar

    linear programming (LP) seperti berikut :

    Kendala tingkat permintaan konsumen

    𝑋𝑖 ,𝑡 + 𝐼𝑖 ,(𝑡−1) − 𝐼𝑖 ,𝑡 = 𝑇𝑃𝑖,𝑡 (1)

    Kendala saldo persediaan di gudang

    𝐼𝑖 ,𝑡3𝑡=1 ≥ 𝑆𝑖 ,𝑡 (2)

    Kendala penggunaan bahan baku

    𝑐𝑖 .𝑋𝑖,𝑡 ≤3𝑡=1 𝐵𝐵𝑖,𝑡 (3)

    Kendala persediaan kemasan/botol

    𝑋𝑖 ,𝑡3𝑡=1 ≤ 𝑃𝐵𝑖,𝑡 (4)

    Kendala ketersedian waktu proses

    𝑑𝑖3𝑡=1 .𝑋𝑖 ,𝑡 ≤ 𝑊𝑃𝑖,𝑡 (5)

    Setelah memformulasikan model dasar LP , selanjutnya memformulasikan model

    LGP dengan dimisalkan variabel keputusan

    𝑋𝑖,𝑡 adalah banyaknya produk i yang harus diproduksi pada periode t (pallet) dengan

    𝑖 = 1,2,… ,𝑛, dan 𝑡 = 1,2,3. Model disusun untuk setiap produk i dan t ditentukan untuk 3 bulan.

    Kendala Sasaran :

    F1 : Memenuhi tingkat permintaan

    konsumen

    Dari persamaan (1) untuk kendala ini maka dapat diformulasikan model LGP

    seperti berikut :

    𝑋𝑖,𝑡 + 𝐼𝑖 ,(𝑡−1) − 𝐼𝑖 ,𝑡 + 𝜂𝑘 − 𝜌𝑘 = 𝑇𝑃𝑖 ,𝑡 (6)

    𝑘 = 1,2, … , 𝑙,

    𝑀𝑖𝑛 𝑎1 = (𝜂𝑘 + 𝜌𝑘)

    3

    𝑡=1

    dengan :

    𝐼𝑖 ,𝑡 = Jumlah saldo akhir produk i pada akhir periode t (pallet)

    𝐼𝑖 ,(𝑡−1) = Jumlah saldo awal produk i pada

    akhir periode t (pallet)

    𝑇𝑃𝑖,𝑡 = Jumlah permintaan produk i pada periode t (pallet)

    F2 : Meminimumkan saldo persediaan di

    gudang

    Selanjutnya untuk kendala saldo

    persediaan produk di gudang berdasarkan

    persamaan (2) dan diformulasikan ke model LGP dengan meminimumkan deviasi

    positif 𝜌𝑘 dengan 𝑘 = 𝑙 + 1, … ,2𝑙, 𝑙 adalah banyaknya kendala seperti pada rumus (7) yaitu :

    𝐼𝑖 ,𝑡 + 𝜂𝑘 − 𝜌𝑘3𝑡=1 = 𝑆𝑖 ,𝑡 (7)

    𝑀𝑖𝑛 𝑎2 = 𝜌𝑘

    3

    𝑡=1

    dengan 𝑆𝑖 ,𝑡 adalah rata-rata saldo produk i per bulan (pallet)

    F3 : Memaksimumkan penggunaan bahan

    baku

    Sementara itu kendala lainnya adalah

    kendala penggunaan bahan baku sesuai

    model dasar pada rumus (3) dapat diformulasikan ke model LGP seperti

    berikut :

    𝑐𝑖 .𝑋𝑖,𝑡 + 𝜂𝑘 − 𝜌𝑘3𝑡=1 = 𝐵𝐵𝑖 ,𝑡 (8)

    𝑘 = 2𝑙 + 1,… , 5𝑙,

    𝑀𝑖𝑛 𝑎3 = 𝜌𝑘

    3

    𝑡=1

  • PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

    401

    dengan :

    𝑐𝑖 = kebutuhan bahan baku untuk satu pallet produk i

    𝐵𝐵𝑖 ,𝑡 = jumlah persediaan bahan baku i pada periode t

    F4 : Memaksimumkan persediaan kemasan/botol

    Untuk kendala ini sesuai model dasar pada rumus (4) dapat diformulasikan ke

    model LGP seperti berikut (9) :

    𝑋𝑖 ,𝑡 + 𝜂𝑘 − 𝜌𝑘3𝑡=1 = 𝑃𝐵𝑖 ,𝑡 (9)

    𝑘 = 5𝑙 + 1,… , 6𝑙 ,

    𝑀𝑖𝑛 𝑎4 = 𝜌𝑘

    3

    𝑡=1

    dengan 𝑃𝐵𝑖,𝑡 adalah jumlah persediaan botol kosong i pada periode t (pallet)

    F5 : Memaksimumkan penggunaan waktu

    proses

    Sesuai dengan model dasar (5) maka

    kendala ini dapat diformulasikan ke model LGP seperti rumus (10) yaitu :

    𝑑𝑖 .𝑋𝑖,𝑡 + 𝜂𝑘 − 𝜌𝑘3𝑡=1 = 𝑊𝑃𝑖,𝑡 (10)

    𝑘 = 6𝑙 + 1,… ,7𝑙

    𝑀𝑖𝑛 𝑎5 = 𝜌𝑘

    3

    𝑡=1

    dengan :

    𝑑𝑖 = kebutuhan waktu proses produk i pada periode t

    𝑊𝑃𝑖,𝑡= rata-rata waktu yang dibutuhkan produk i per bulan

    Formulasi pencapaian tujuan dari model LGP di atas adalah :

    𝑀𝑖𝑛 𝒂 = (𝑎1,𝑎2,𝑎3,𝑎4,𝑎5 )

    Penerapan Model Linear Goal

    Programming

    Data yang dianalisis adalah data sekunder pada proses produksi minuman

    teh siap minum dalam kemasan botol antara

    lain persediaan bahan baku, jumlah permintaan, dan jumlah kemasan/botol di

    gudang selama kurun waktu 3 bulan

    (Oktober-Desember 2012) seperti yang

    tersaji pada Tabel 2 dan Tabel 3 serta kebutuhan bahan baku untuk setiap produk

    pada Tabel 4, dimana banyak produk yang

    diamati adalah 5 jenis produk dengan total jam kerja yang tersedia dalam satu bulan

    adalah 448 jam yang terlampir pada hal.8.

    Berdasarkan model LGP di atas disusun model untuk setiap produk dengan

    memasukan parameter-parameter yang

    sesuai dengan data yang dimiliki . Dengan

    menggunakan fungsi kendala pada rumus (6) sampai rumus (10) maka akan dicari

    solusi optimum untuk setiap produk dalam

    kurun waktu 3 bulan . Berikut disajikan model LGP untuk produk 1 dan

    penyelesaian optimumnya.

    𝑋1,1 + 𝐼1,0 − 𝐼1,1 + 𝜂1 − 𝜌1 = 5999,3 𝑋1,2 + 𝐼1,1 − 𝐼1,2 + 𝜂2 − 𝜌2 = 7078,32 𝑋1,3 + 𝐼1,2 − 𝐼1,3 + 𝜂3 − 𝜌3 = 5266,73

    𝐼1,1 + 𝜂4 − 𝜌4 = 120,09 𝐼1,2 + 𝜂5 − 𝜌5 = 120,09 𝐼1,3 + 𝜂6 − 𝜌6 = 120,09

    1,887𝑋1,1 + 𝜂7 − 𝜌7 = 13228,03 155,172𝑋1,1 + 𝜂8 − 𝜌8 = 47870,67

    332,051𝑋1,1 + 𝜂9 − 𝜌9 = 330000 1,887𝑋1,2 + 𝜂10 − 𝜌10 = 16663,15 155,172𝑋1,2 + 𝜂11 − 𝜌11 = 56054,73

    332,051𝑋1,2 + 𝜂12 − 𝜌12 = 330000 1,887𝑋1,3 + 𝜂13 − 𝜌13 = 12235,35

    155,172𝑋1,3 + 𝜂14 − 𝜌14 = 40803,29 332,051𝑋1,3 + 𝜂15 − 𝜌15 = 330000

    𝑋1,1 + 𝜂16 − 𝜌16 = 6778

    𝑋1,2 + 𝜂17 − 𝜌17 = 7960 𝑋1,3 + 𝜂18 − 𝜌18 = 5941

    0,076𝑋1,1 + 𝜂19 − 𝜌19 = 90

    0,076𝑋1,2 + 𝜂20 − 𝜌20 = 90 0,076𝑋1,3 + 𝜂21 − 𝜌21 = 90

  • PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

    402

    untuk meminimumkan 𝒂 = (𝑎1 𝜂1 + 𝜌1 +𝜂2+𝜌2+𝜂3+𝜌3,𝑎2𝜌4+𝜌5+𝜌6,𝑎3𝜌7+𝜌8+..+𝜌15,𝑎4𝜌16+𝜌17+𝜌18,𝑎5(𝜌19+𝜌20+𝜌21))

    𝑋1,𝑡 , 𝐼1,(𝑡−1), 𝐼1,𝑡 , 𝐼1,𝑡 ,𝜂1,𝑡 ,𝜌1,𝑡 ≥ 0

    (𝑡 = 1,2,3) Untuk keempat produk lain (i = 2,3,4,5)

    disusun model LGP dan diselesaikan

    menggunakan cara yang sama seperti pada

    produk 1. Model di atas diselesaikan

    menggunakan alat bantu Solver pada MS. Excel 2007 dan diperoleh solusi optimum

    seperti Tabel 5 berikut :

    Tabel 5. Solusi Optimum LGP untuk

    kelima produk.

    Produk

    1 Produk

    2 Produk

    3 Produk

    4 Produk

    5

    Xi,1 304,35 210,63 388,1 339,5 106,72

    Xi,2 356,39 246,64 472,29 387,52 140,96

    Xi,3 259,42 179,54 308,48 286,92 0

    Ii,1 120,09 100,7 87,55 85,33 88,35

    Ii,2 120,09 100,7 87,55 85,33 88,35

    Ii,3 120,09 100,7 87,55 85,33 88,35

    𝜼𝟏 0 0 0 0 0

    𝝆𝟏 0 0 0 0 0

    𝜼𝟐 0 0 0 0 0

    𝝆𝟐 0 0 0 0 0

    𝜼𝟑 0 0 0 0 0

    𝝆𝟑 0 0 0 0 0

    𝜼𝟒 0 0 0 0 0

    𝝆𝟒 0 0 0 0 0

    𝜼𝟓 0 0 0 0 0

    𝝆𝟓 0 0 0 0 0

    𝜼𝟔 0 0 0 0 0

    𝝆𝟔 0 0 0 0 0

    𝜼𝟕 12713,72 12947,65 0 0 0

    𝝆𝟕 0 0 0 0 0

    𝜼𝟖 15990,65 16264,58 16,35 16,35 16,35

    𝝆𝟖 0 0 0 0

    𝜼𝟗 11745,84 11945,23 0 0 0

    𝝆𝟗 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟎 0 0 3416,04 3416,04 3416,04

    𝝆𝟏𝟎 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟏 0 0 0 0 0

    𝝆𝟏𝟏 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟐 0 0 22361,6 22361,6 22361,6

    𝝆𝟏𝟐 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟑 24461 24461,3 127801 127801 127801

    𝝆𝟏𝟑 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟒 0 0 0 0 0

    𝝆𝟏𝟒 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟓 0 0 0 0 0

    Produk

    1 Produk

    2 Produk

    3 Produk

    4 Produk

    5

    𝝆𝟏𝟓 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟔 6473,64 111,36 64,67 64,67 64,67

    𝝆𝟏𝟔 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟕 7603,61 101,35 34,23 34,23 34,23

    𝝆𝟏𝟕 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟖 5681,58 64,46 58,59 58,59 58,59

    𝜼𝟏𝟗 20,06 21,86 75,56 75,56 75,56

    𝝆𝟏𝟗 0 0 0 0 0

    𝜼𝟐𝟎 0 0 0 0 0

    𝝆𝟐𝟎 0 0 0 0 0

    𝜼𝟐𝟏 0 0 0 0 0

    𝝆𝟐𝟏 0 0 0 0 0

    𝜼𝟐𝟐 - - 9,87 9,95 0

    𝝆𝟐𝟐 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟑 - - 0 0 0

    𝝆𝟐𝟑 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟒 - - 0 0 0

    𝝆𝟐𝟒 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟓 - - 0 0 0

    𝝆𝟐𝟓 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟔 - - 5,91 11,4 0

    𝝆𝟐𝟔 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟕 - - 0 0 0

    𝝆𝟐𝟕 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟖 - - 0 0 0

    𝝆𝟐𝟖 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟗 - - 0 0 0

    𝝆𝟐𝟗 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟎 - - 8,27 9,07 0

    𝝆𝟑𝟎 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟏 - - 25,30 25,30 25,30

    𝝆𝟑𝟏 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟐 - - 23,25 23,25 23,25

    𝝆𝟑𝟐 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟑 - - 24,53 24,53 24,53

    𝝆𝟑𝟑 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟒 - - 3,97 3,97 3,97

    𝝆𝟑𝟒 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟓 - - 3,37 3,37 3,37

    𝝆𝟑𝟓 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟔 - - 3,52 3,52 3,52

    𝝆𝟑𝟔 - - 0 0 0

    Solusi optimum tersebut diatas dapat di ulas sebagai berikut :

    1. Tabel 5 merupakan hasil penyelesaian model LGP untuk setiap produk dimana produk 1 pada bulan pertama (Oktober)

    memproduksi sebanyak 304,35 pallet

  • PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

    403

    ditambah saldo awal sebanyak 5815,04 pallet dengan jumlah permintaan 5999,3

    pallet sehingga diperoleh saldo akhir

    sebanyak 120,09 pallet yang nantinya ditambahkan pada bulan berikutnya

    sampai pada bulan ketiga (Desember).

    Sehingga pada pemenuhan tingkat permintaan dan saldo produk di gudang

    dapat terpenuhi pada setiap bulannya

    artinya bahwa tidak ada kelebihan dan

    kekurangan produk maupun saldo di gudang karena masing-masing variabel

    deviasi ((𝜂𝑘 + 𝜌𝑘 ) dan 𝜌𝑘) yang diminimumkan bernilai nol.

    2. Pemenuhan kendala penggunaan bahan baku.

    Variabel yang diminimumkan pada

    kendala ini adalah 𝜌𝑘 (𝑘 = 7,8,9, … ,15) diperoleh nilai 𝜂𝑘 = 0 dan 𝜌𝑘 = 0 yang berarti bahwa pada kendala ini

    terdapat kelebihan bahan baku terutama

    pada bahan baku teh kering yaitu

    𝜂8 = 15990,65 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada kendala ini

    nilai sasaran sudah tercapai dengan tepat

    pada setiap bulannya.

    3. Pemenuhan Kendala Persediaan

    kemasan/ botol

    Variabel yang diminimumkan adalah 𝜌𝑘 (𝑘 = 16,17,18) diperoleh nilai 𝜌𝑘 = 0 yang berarti tidak ada kekurangan

    kemasan, dan nilai 𝜂𝑘 > 0 artinya terdapat kelebihan kemasan/botol. terutama pada periode November

    𝜂17 = 7603,61 . Hal ini dapat dikatakan bahwa pada kendala persediaan

    kemasan/botol terpenuhi pada setiap bulannya.

    4. Pemenuhan Kendala Penggunaan Waktu

    Proses

    Variabel yang diminimumkan adalah 𝜌𝑘 (𝑘 = 19,20,21) diperoleh nilai 𝜌𝑘 = 0 ini tidak ada kekurangan waktu proses

    produksi melainkan terdapat kelebihan

    waktu proses produksi pada periode

    Oktober yaitu 𝜂19 = 20,06 jam. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kendala

    ini dapat terpenuhi pada setiap bulannya.

    Untuk keempat produk lain diselesaikan dan diulas seperti pada produk 1 dimana

    solusi optimumnya tersaji pada Tabel 5.

    Secara ringkas analisis pencapaian tujuan dari setiap tujuan yang ditetapkan dalam

    permasalahan LGP ini seperti tersaji pada

    Tabel 6.

    Tabel 6. Hasil Pencapaian Setiap Tujuan

    Berdasarkan Model LGP Tujuan Pencapaian Keterangan

    F1 : Memenuhi

    tingkat

    permintaan

    konsumen

    Terpenuhi

    (𝜂𝑘 = 0 , 𝜌𝑘 = 0)

    Jumlah

    permintaan tiap bulan selama 3

    bulan (Oktober-

    Desember) adalah

    5999,3 , 7078,32 ,

    dan 5266,73 pallet

    F2 :

    Meminimum

    kan saldo

    persediaan

    di gudang

    Terpenuhi

    (𝜂𝑘 = 0 , 𝜌𝑘 = 0)

    Saldo minimum di

    gudang adalah

    120,09 untuk

    produk 1 , 100,7

    untuk produk 2 ,

    87,55 untuk

    produk 3, 85,33

    produk 4 dan 88,35 produk 5

    F3 :

    Memaksimu

    mkan

    penggunaan

    bahan baku

    Terpenuhi

    (𝜂𝑘 ≥ 0 , 𝜌𝑘 = 0)

    Kekurangan

    penggunaan bahan

    baku seminimum

    mungkin

    F4 :

    Memaksimu

    mkan

    persediaan

    kemasan/bot

    ol

    Terpenuhi

    (𝜂𝑘 ≥ 0 , 𝜌𝑘 = 0)

    Kekurangan

    penggunaan

    kemasan/botol tiap

    bulannya

    seminimum

    mungkin

    F5 :

    Memaksimu

    mkan

    penggunaan

    waktu proses

    Terpenuhi

    (𝜂𝑘 ≥ 0 , 𝜌𝑘 = 0)

    Waktu proses

    minimum tiap bulan adalah 90

    jam untuk produk

    1 dan 2,sementara

    270 jam untuk

    produk 3, produk

    4 dan produk 5

    Hasil analisis pencapaian tujuan

    menggunakan model LGP untuk produk 1 tersaji pada tabel 6. Pada tujuan memenuhi

    tingkat permintaan konsumen dan

    meminimumkan saldo produk di gudang dapat terpenuhi, artinya bahwa tidak ada

    kekurangan maupun kelebihan produk yang

    diproduksi pada setiap bulannya. Sementara

    itu pada tujuan memaksimumkan penggunaan bahan baku, memaksimumkan

    persediaan kemasan/botol, dan

  • PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

    404

    memaksimumkan penggunaan waktu proses terpenuhi dengan masing-masing kendala

    memiliki sisa atau kelebihan bahan baku,

    kemasan/botol dan waktu proses pada setiap bulannya, disini berarti bahwa setiap

    kali proses produksi tidak pernah

    kekurangan bahan baku, kemasan/botol dan juga waktu proses produksi.

    Berdasarkan analisis dan pembahasan

    yang diperoleh solusi optimal pada

    produksi minuman dalam kemasan botol yang diselesaikan dengan memodelkan ke

    dalam bentuk Linear Goal Programming

    maka dapat disimpulkan bahwa semua tujuan pada setiap produk dapat terpenuhi

    yang diantaranya memenuhi jumlah

    permintaan konsumen, meminimumkan saldo produk di gudang, memaksimumkan

    penggunaan bahan baku dan kemasan serta

    memaksimumkan waktu proses produksi.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan kajian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Metode Linear Goal

    Programming (LGP) dapat digunakan

    sebagai alat bantu untuk membuat

    perencanaan untuk menentukan jumlah produksi dari produk-produk yang

    dihasilkan dalam kurun waktu tiga bulan

    atau dapat dikembangkan untuk kurun waktu lebih panjang misalnya satu tahun.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Gitosudarmo, Indriyo. 1982. Sistem

    Perencanaan dan Pengendaian

    produksi. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

    [2] Ignizio, D. P. 1982. Operations

    Research in Decision Making, Lexington book, D.C. Heath and

    Company, Lexington, Massachussetts.

    [3] Linawati, Lilik 2012. Penentuan Alokasi Beban Kerja Dosen

    Menggunakan Pemodelan

    Lexicographic Linear Goal

    Programming. Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VII UKSW, 21

    September 2012

    [4] Siswanto. 2007. Operation Research Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

    [5] Subagyo, Pangestu . Asri, Marwan dan

    Handoko, T. Hanni. 1984. Dasar-

    dasar Operations Research Edisi 1. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

    [6] Web 2 :

    http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16339-1206100704-

    Paper.pdf. Purwanto, Y. Sulistyo.

    Dan Wahyuningsih. N. Model Goal Programming untuk Perencanaan

    Produksi Produk Musiman (diunduh

    pada tanggal 17 Februari 2013)

    http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16339-1206100704-Paper.pdfhttp://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16339-1206100704-Paper.pdfhttp://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16339-1206100704-Paper.pdf

  • PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VIII UKSW

    405

    LAMPIRAN

    Tabel 2. Persediaan Bahan Baku selama 3 bulan

    Persediaan Bahan Baku (pallet)

    No. Bahan Baku Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

    1 Teh A (kg) 13228,03 16663,15 12235,35

    2 Teh B (kg) 532,07 568,48 401,28

    3 Teh C (kg) 1008,7 1226,28 719,84

    4 Gula Pasir (kg) 239353,33 280273,68 204016,428

    5 Air (liter) 1650000 1650000 1650000

    6 Flavour C1 81,67 92,56 65,34

    7 Flavour C2 55,44 63,36 47,52

    8 Flavour C3 32,23 42,57 0

    9 Asam sitrat (kg) 462 541,75 351,45

    10 Sodium Sitrat (kg) 193,82 224,4 144,21

    11 Asam Ascorbic (kg) 32,34 37,4 23,76

    Tabel 3. Jumlah Permintaan Produk ,Kemasan/botol dan Jumlah produksi minimum selama 3 bulan

    Produk Jumlah Permintaan (pallet) Jumlah kemasan/botol (pallet)

    Jumlah

    produksi

    minimum (pallet) Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

    1 5999,3 7078,32 5266,73 6778 7960 5941 120,09

    2 285,45 307,13 216,52 322 348 244 100,7

    3 366,82 411,5 290,4

    899 1035 654

    87,55

    4 339,5 387,52 286,92 85,33

    5 87,92 115,05 0 88,35

    Tabel 4. Kebutuhan Bahan Baku tiap Produk selama 3 bulan

    Kebutuhan Bahan baku tiap produk

    Bahan baku yang dibutuhkan Produk 1 Produk2 Produk 3 Produk 4 Produk 5

    Teh Kering (kg) 54 32 32,4 32,4 32,4

    Gula Pasir (kg) 4500 4500 4500 4500 4500

    Air (liter) 9500 9500 9500 9500 9500

    Flavour (kg) - - 4,85 3,6 8,1

    Citric Acid (kg) - - 14 14 14

    Sodium Sitrat (kg) - - 5,4 5,4 5,4

    Ascorbic Acid (kg) - - 0,9 0,9 0,9

  • MAKALAH II

  • 1

    LINEAR GOAL PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI

    DENGAN KENDALA PERMINTAAN YANG DIRAMALKAN

    MENGGUNAKAN REGRESI LINEAR BERGANDA

    Natalia Esther Dwi Astuti

    1), Lilik Linawati

    2), Tundjung Mahatma

    2)

    1) Mahasiswa Program Studi Matematika FSM UKSW 2) Dosen Program Studi Matematika FSM UKSW

    Fakultas Sains dan Matematika UKSW

    Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711

    1)[email protected], 2) [email protected],2) [email protected]

    ABSTRAK

    Model Linear Goal Programming untuk perencanaan produksi yang salah satu kendalanya adalah

    permintaan pelanggan , dalam hal ini didasarkan pada data yang ditetapkan oleh perusahaan.

    Sasaran kendala permintaan pada setiap bulannya tidak tetap atau berfluktuasi. Oleh karena itu,

    untuk menentukan permintaan yang berfluktuasi ini digunakan metode peramalan berdasarkan

    data atau periode sebelumnya. Hasil peramalan permintaan akan digunakan dalam model LGP

    untuk perencanaan produksi selama tiga bulan ke depan. Untuk mendapatkan hasil peramalan yang

    baik dipilih metode peramalan dengan nilai kesalahan (error) terkecil, dalam hal ini metode regresi berganda memiliki error terkecil dibandingkan dengan metode lainnya. Berdasarkan hasil

    peramalan permintaan yang diperoleh menggunakan metode regresi berganda ini selanjutnya

    digunakan untuk perencanaan produksi yang didasarkan pada model LGP untuk periode Januari-

    Maret 2013. Banyaknya produk yang diproduksi hasil model LGP dibandingkan dengan data riil

    yang menunjukkan bahwa nilai error pada dua produk dari lima produk yang diamati, ternyata

    berbeda cukup signifikan. Hal ini dikarenakan kedua produk tersebut tidak diproduksi oleh

    perusahaan yang disebabkan adanya satu bahan baku yang tidak tersedia.

    Kata kunci : Optimasi Produksi, Peramalan, Linear Goal Programming (LGP)

    PENDAHULUAN

    Linear Goal Programming (LGP) pada

    permasalahan optimasi produksi minuman

    dalam kemasan botol, dipresentasikan dengan model yang bertujuan memenuhi

    tingkat permintaan konsumen,

    memaksimumkan penggunaan bahan baku yang ada dan meminimumkan saldo

    produk di gudang. Model LGP ini disusun

    untuk perencanaan produksi bulanan

    dalam kurun waktu tiga bulan [1]. Kendala permintaan dalam model

    didasarkan pada data yang ditentukan oleh

    perusahan. Sasaran kendala permintaan setiap bulannya dalam jumlah tertentu

    namun tidak tetap/berfluktuasi. Untuk

    menentukan permintaan yang berfluktuasi ini dapat digunakan metode peramalan

    berdasarkan data sebelumnya.

    Kajian dalam makalah ini merupakan

    penelitian lanjutan dari penerapan LGP untuk perencanaan produksi [1], dimana

    sasaran kendala permintaan

    didasarkan pada hasil peramalan. Oleh

    karena itu, akan didapatkan terlebih

    dahulu model peramalan yang sesuai dengan data yang dimiliki. Selanjutnya

    disusun model LGP untuk perencanaan

    produksi minuman dalam kemasan botol dan dilakukan modifikasi seperlunya.

    Model LGP ini bertujuan memenuhi

    permintaan konsumen yang dalam hal ini adaah hasil peramalan, yaitu

    memaksimalkan penggunaan bahan baku

    yang ada, meminimumkan saldo produk

    di gudang, memaksimumkan penggunaan persediaan kemasan/ botol dan

    memaksimumkan penggunaan waktu

    proses produksi.

    KAJIAN TEORI

    A. Peramalan Metode peramalan dapat dibedakan

    berdasarkan pada kategori datanya, yaitu

    data kuantitatif atau data kualitatif. Berdasarkan data kuantitatif terdapat

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 2

    metode peramalan deret berkala (time

    series) seperti moving average, metode

    regresi sementara yang berdasarkan data

    kualitatif terdapat metode eksploratoris dan normatif [5]. Pada penelitian ini akan

    digunakan metode peramalan dengan data

    kuantitatif : metode rata-rata dan metode regresi.

    1. Metode rata-rata (Average) Metode rata-rata adalah suatu metode

    penilaian yang di dasari atas nilai rata-rata

    dalam periode yang bersangkutan.

    1.1. Rata-rata sederhana Metode rata-rata sederhana

    merupakan metode yang tepat untuk deret berkala yang memiliki pola

    stasioner dan tidak menunjukkan

    adanya trend maupun unsur musiman [5]. Peramalan untuk periode ke (T+

    1) dirumuskan sebagai berikut :

    𝐹𝑇+1 = 1

    𝑇 𝑋𝑖

    𝑇

    𝑖=1

    ……………………… (1)

    Persamaan (1) menunjukkan bahwa

    metode rata-rata sederhana menggunakan nilai rata-rata masa

    lalu untuk meramalkan periode

    mendatang

    1.2. Rata-rata bergerak tunggal (Single Moving Average)

    Salah satu cara untuk mengubah pengaruh data masa lalu terhadap

    nilai tengah sebagai ramalan adalah

    terlebih dahulu memasukkan nilai

    observasi masa lalu untuk menghitung nilai rata-rata. Pada rata-

    rata bergerak ini dinyatakan bahwa,

    apabila muncul nilai observasi baru, nilai rata-rata baru dapat dihitung

    dengan membuang nilai observasi

    yang lama dan memasukan nilai observasi yang baru. Rumus untuk

    menghitung ramalan rata-rata

    bergerak pada periode T+1 yaitu :

    𝐹𝑇+1 =𝑋1 + 𝑋2 + 𝑋3 + ⋯+ 𝑋𝑇

    𝑇… . . (2)

    Metode ini kurang baik untuk

    deret berkala dengan pola trend atau

    musiman, walaupun metode ini lebih

    baik dibanding rata-rata sederhana [5].

    1.3 Rata-rata bergerak ganda Dari dua metode sebelumnya

    telah dinyatakan bahwa apabila

    digunakan sebagai ramalan untuk periode mendatang, tidak dapat

    mengatasi trend yang ada. Untuk itu

    dikembangkan metode rata-rata

    bergerak ganda yaitu rata-rata bergerak dari rata-rata bergerak dan

    disimbolkan sebagai MA(M × N) artinya MA M-periode dari MA N-periode[2][5]. Metode rata-rata

    bergerak ganda ini kemudian

    dikembangkan menjadi metode rata-

    rata bergerak linear yang secara umum diterangkan melalui

    persamaan berikut :

    𝑆𝑡′ =

    𝑋𝑡 + 𝑋𝑡−1 + 𝑋𝑡−2 + ⋯+ 𝑋𝑡−𝑁+1𝑁

    … . . (3)

    𝑆𝑡′′ =

    𝑆′𝑡 + 𝑆′𝑡−1 + 𝑆′𝑡−2 + ⋯+ 𝑆′𝑡−𝑁+1𝑁

    . . (4)

    𝑎𝑡 = 𝑆′𝑡 + 𝑆′𝑡 − 𝑆

    ′′𝑡 = 2𝑆′𝑡 − 𝑆′′𝑡 …… (5)

    𝑏𝑡 =2

    𝑁 − 1 𝑆′ 𝑡 − 𝑆

    ′′𝑡 ………… . . .……… 6

    𝐹𝑡+𝑚 = 𝑎𝑡 + 𝑏𝑡𝑚…………… . .………… . (7)

    dengan :

    𝑆′𝑡 = rata-rata bergerak tunggal pada periode ke- t,

    𝑆′′𝑡 = rata-rata bergerak ganda pada periode ke- t,

    𝑎𝑡 = penyesuaian trend pada periode ke-t,

    𝐹𝑡+𝑚 = peramalan untuk periode t + m.

    2. Metode Regresi Pada metode regresi terdapat suatu

    variabel dependen yakni variabel yang

    akan diramalkan, dan satu atau lebih variabel independen yang mempengaruhi

    variabel dependen. Jadi metode regresi

    merupakan metode yang digunakan untuk mencari bentuk atau pola hubungan antara

    variabel dependen dengan satu atau lebih

    variabel independen.

  • 3

    2.1. Regresi Sederhana Dalam analisis regresi linier

    sederhana ini akan ditentukan

    persamaan yang menghubungkan dua variabel yang dapat dinyatakan

    sebagai bentuk model linier. Bentuk

    umum regresi linier sederhana :

    𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 + 𝑒............................(8)

    𝑌 : vektor peubah tak bebas 𝑋 : vektor peubah bebas 𝑎 : intersep atau konstanta 𝑏 : koefisien regresi yang menunjukan tingkat perubahan 𝑌 apabila 𝑋 mengambil nilai tertentu. 𝑒: variabel kesalahan (error) Penentuan koefisien

    kemiringan (slope) b untuk regresi

    linear sederhana pada persamaan (8) adalah sebagai berikut :

    𝑏 =𝑛 𝑥𝑖𝑦𝑖

    𝑛𝑖=1 − ( 𝑥𝑖)(

    𝑛𝑖=1 𝑦𝑖

    𝑛𝑖=1 )

    𝑛 𝑥𝑖2 −𝑛𝑖=1 ( 𝑥𝑖

    𝑛𝑖=1 )

    2… (9)

    Sedangkan rumus untuk mendapatkan koefisien intersep a ,

    adalah sebagai berikut :

    𝑎 = 𝑦𝑖

    𝑛𝑖=1

    𝑛− 𝑏

    𝑥𝑖𝑛𝑖=1

    𝑛……………… . (10)

    2.2. Regresi Berganda Pada regresi berganda terdapat satu

    variabel tidak bebas (misalnya permintaan) yang akan diramalkan, tetapi

    terdapat dua atau lebih variabel bebas [5].

    Bentuk umum dari regresi berganda

    adalah :

    𝑌 = 𝑏0 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + ⋯+ 𝑏𝑘𝑋𝑘 + 𝑒. . (11)

    Untuk menentukan koefisien regresi berganda (untuk dua variabel bebas

    misalnya penjualan dan persediaan saldo

    di gudang) seperti pada persamaan (12) -(14) sebagai berikut :

    𝑏0𝑛 + 𝑏1 𝑋1 +𝑏2 𝑋2 = 𝑌 ……… . . . . (12)

    𝑏0 𝑋1 + 𝑏1 𝑋12 +𝑏2 = 𝑋1𝑌… . . . (13)

    𝑏0 𝑋2 + 𝑏1 𝑋1𝑋2 + 𝑏2 𝑋22 = 𝑋12 …… . . (14)

    Berikut adalah langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk melakukan

    peramalan menggunakan metode regresi,

    yaitu : 1. Menentukan variabel dependen dan

    variabel independen.

    2. Melakukan penaksiran terhadap koefisien regresi .

    3. Menghitung koefisien korelasi antara kedua variabel untuk mengetahui

    tingkat keeratan hubungan kedua variabel dan koefisien determinasi

    untuk mengetahui berapa persen

    ukuran variasi total pada peubah tak bebas yang dapat dijelaskan

    hubungannya oleh peubuah bebas.

    Koefisien korelasi untuk regresi

    sederhana disimbolkan dengan r dan R untuk regresi berganda, sementara

    koefisien determinasi untuk regresi

    sederhana disimbolkan dengan d dan D untuk regresi berganda.

    Berikut adalah rumus untuk menghitung koefisien korelasi regresi

    sederhana:

    𝑟 =𝑛 𝑥𝑖𝑦𝑖 − 𝑥𝑖 𝑦𝑖

    𝑛 𝑥𝑖2 − ( 𝑥𝑖)

    2 𝑛 𝑦𝑖2 − ( 𝑦𝑖)

    2

    . . (15)

    dan koefisien determinasi (d)

    diperoleh dengan 𝑑 = 𝑟2 dan untuk regresi berganda yaitu :

    𝐷 = (𝑌𝑖 − 𝑌 )

    2

    (𝑌𝑖 − 𝑌 )2…………………… .… (16)

    dan koefisien korelasi (R) diperoleh

    dengan :

    𝑅 = 𝐷………… . .……………… . (17)

    4. Melakukan peramalan terhadap variabel 𝑌 dengan mengambil nilai tertentu pada variabel 𝑋

    3. Ketepatan Metode Peramalan Dalam banyak situasi peramalan,

    ketepatan dipandang sebagai kriteria

    penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam pemodelan deret

  • 4

    berkala, sebagian data yang diketahui

    dapat digunakan untuk meramalkan sisa

    data berikutnya sehingga memungkinkan

    orang untuk mempelajari ramalan secara lebih langsung [5].

    3.1. Ukuran Statistik Standar

    Jika 𝑋𝑖 merupakan data aktual untuk periode i dan 𝐹𝑖 merupakan data hasil ramalan (atau nilai kecocokan) untuk periode yang sama, maka

    kesalahan data ke i di definisikan

    sebagai berikut :

    𝑒𝑖 = 𝑋𝑖 − 𝐹𝑖 ...............................(18) Jika terdapat nilai pengamatan dan

    ramalan untuk n periode, maka akan

    terdapat n buah kesalahan dan ukuran

    statistik standar disajikan pada Tabel 1.

    Tabel 1. Ukuran Statistik Standar

    No Ukuran Statistik

    Standar

    Formulasi

    1 Mean Error 𝑀𝐸 = 𝑒𝑖/𝑛

    𝑛

    𝑖=1

    2 Mean Absolute

    Error 𝑀𝐴𝐸 = |𝑒𝑖 |/𝑛

    𝑛

    𝑖=1

    3 Sum of

    Squared Error 𝑆𝑆𝐸 = 𝑒𝑖

    𝑛

    𝑖=1

    2

    4 Mean Squared

    Error 𝑀𝑆𝐸 = 𝑒𝑖

    𝑛

    𝑖=1

    2

    /𝑛

    1.1. Ukuran-ukuran Relatif

    Hubungan dengan keterbatasan MSE sebagai suatu ukuran ketepatan

    peramalan maka diusulkan ukuran-

    ukuran alternatif, yang diantaranya

    menyangkut kesalahan presentase. Tiga ukuran yang sering digunakan

    disajikan pada Tabel 2.

    Tabel 2. Ukuran-ukuran relatif

    No Ukuran-ukuran

    Relatif Formulasi

    1 Precentage

    Error 𝑃𝐸𝑖 =

    𝑋𝑖−𝐹𝑖

    𝑋𝑖 𝑥100

    2 Mean

    Precentage

    Error

    𝑀𝑃𝐸 = 𝑃𝐸𝑖/𝑛

    𝑛

    𝑖=1

    3 Mean Absolute

    Precentage

    Error

    𝑀𝐴𝑃𝐸 = |𝑃𝐸𝑖|/𝑛

    𝑛

    𝑖=1

    Penelitian ini menggunakan Mean Absolute Precentage Error (MAPE)

    karena sebagai presentase, ukuran ini

    bersifat relatif, sehingga ukuran ini lebih disukai daripada kesalahan rata-rata

    sebagai ukuran kesalahan [2][6].

    B. Linear Goal Programming

    Linear goal programming (LGP)

    biasanya diterapkan pada masalah-

    masalah dengan tujuan ganda dalam formulasi modelnya. Dalam formulasi

    (LGP), terdapat dua variabel deviasi yaitu

    variabel deviasi positif dan variabel deviasi negatif. Variabel deviasi positif

    berfungsi untuk menampung kelebihan

    capaian pada nilai ruas kiri terhadap

    sasaran yang ditentukan (RHS), sementara variabel deviasi negatif berfungsi untuk

    menampung kekurangan capaian pada

    nilai ruas kiri terhadap sasaran yang ditentukan (RHS) [1][4][7].

    Berikut bentuk umum dari model Linear Goal Programming [3] :

    Mencari nilai 𝒙 = (𝒙𝟏,𝒙𝟐,… ,𝒙𝒏) Min 𝒂 = 𝑎1 𝜂,𝜌 ,… ,𝑎𝑙(𝜂,𝜌)

    dengan kendala 𝑓𝑖 𝑥 + 𝜼𝒊 − 𝝆𝒊 = 𝒃𝒊 untuk i=1,2,....,m

    𝑥, 𝜂,𝜌 ≥ 0

    dengan 𝑓𝑖 𝑥 = 𝑐𝑖 ,𝑗𝑥𝑗𝑛𝑗=1

    𝜂𝑖 = deviasi negatif pada kendala ke-i, 𝜌𝑖 = deviasi positif pada kendala ke-i, 𝑐𝑖 ,𝑗= konstanta dari kendala ke-i, variabel

    keputusan ke-j,

    𝑥𝑗 = variabel keputusan ke-j,

    m = banyak kendala, n = banyak variabel keputusan,

    bi = nilai sasaran kendala ke-i,

  • 5

    𝒂 = fungsi pencapaian tujuan, l = banyaknya fungsi tujuan/fungsi

    kendala.

    LGP untuk Optimasi Perencanaan

    Produksi

    Untuk merumuskan model LGP

    terlebih dahulu memformulasikan model

    dasar linear programming (LP) seperti pada penelitian sebelumnya [1] dan

    selanjutnya memformulasikan model LGP

    dengan dimisalkan variabel keputusan

    𝑋𝑖,𝑡 adalah banyaknya produk i yang harus diproduksi pada periode t (pallet) dengan

    𝑖 = 1,2,… ,𝑛, dan 𝑡 = 1,2,3. Model disusun untuk setiap produk i dan t

    ditentukan untuk 3 bulan.

    Kendala Sasaran :

    F1 : Memaksimumkan permintaan

    konsumen berdasarkan hasil peramalan. Untuk kendala tingkat permintaan

    dapat diformulasikan model LGP seperti

    berikut :

    𝑋𝑖 ,𝑡 + 𝐼𝑖 ,(𝑡−1) − 𝐼𝑖 ,𝑡 + 𝜂𝑘 − 𝜌𝑘 = 𝑇𝑃𝑖 ,𝑡 (19)

    𝑘 = 1,2,… , 𝑙,

    𝑀𝑖𝑛 𝑎1 = (𝜌𝑘)

    3

    𝑡=1

    dengan :

    𝐼𝑖 ,𝑡 = Jumlah saldo akhir produk i pada akhir periode t (pallet),

    𝐼𝑖 ,(𝑡−1) = Jumlah saldo awal produk i pada

    akhir periode t (pallet),

    𝑇𝑃𝑖,𝑡 = Jumlah permintaan produk i pada periode t (pallet).

    F2 : Meminimumkan saldo persediaan di

    gudang.

    Selanjutnya untuk kendala saldo persediaan produk di gudang dapat

    diformulasikan ke model LGP dengan

    meminimumkan deviasi positif 𝜌𝑘 dengan 𝑘 = 𝑙 + 1,… ,2𝑙, 𝑙 adalah banyaknya kendala yaitu :

    𝐼𝑖 ,𝑡 + 𝜂𝑘 − 𝜌𝑘

    3𝑡=1 = 𝑆𝑖 ,𝑡 (20)

    𝑀𝑖𝑛 𝑎2 = 𝜌𝑘

    3

    𝑡=1

    dengan 𝑆𝑖 ,𝑡 adalah rata-rata saldo produk i per bulan (pallet),

    F3 : Memaksimumkan penggunaan bahan

    baku.

    Sementara itu kendala lainnya adalah

    kendala penggunaan bahan baku akan

    diformulasikan ke model LGP seperti

    berikut : 𝑐𝑖 . 𝑋𝑖 ,𝑡 + 𝜂𝑘 − 𝜌𝑘

    3𝑡=1 = 𝐵𝐵𝑖 ,𝑡 (21)

    𝑘 = 2𝑙 + 1,… , 5𝑙,

    𝑀𝑖𝑛 𝑎3 = 𝜌𝑘

    3

    𝑡=1

    dengan :

    𝑐𝑖 = kebutuhan bahan baku untuk satu pallet produk i,

    𝐵𝐵𝑖 ,𝑡 = jumlah persediaan bahan baku i pada periode t,

    F4 : Memaksimumkan persediaan

    kemasan/botol.

    Untuk kendala ini dapat diformulasikan ke model LGP seperti

    berikut: 𝑋𝑖 ,𝑡 + 𝜂𝑘 − 𝜌𝑘

    3𝑡=1 = 𝑃𝐵𝑖 ,𝑡 (22)

    𝑘 = 5𝑙 + 1,… , 6𝑙 ,

    𝑀𝑖𝑛 𝑎4 = 𝜌𝑘

    3

    𝑡=1

    dengan 𝑃𝐵𝑖,𝑡 adalah jumlah persediaan botol kosong i pada periode t (pallet),

    F5 : Memaksimumkan penggunaan waktu

    proses.

    Dan kendala penggunaan wktu proses

    dapat diformulasikan ke model LGP yaitu :

    𝑑𝑖 .𝑋𝑖 ,𝑡 + 𝜂𝑘 − 𝜌𝑘

    3𝑡=1 = 𝑊𝑃𝑖 ,𝑡 (23)

    𝑘 = 6𝑙 + 1,… ,7𝑙 ,

    𝑀𝑖𝑛 𝑎5 = 𝜌𝑘

    3

    𝑡=1

  • 6

    dengan :

    𝑑𝑖 = kebutuhan waktu proses produk i pada periode t,

    𝑊𝑃𝑖,𝑡= rata-rata waktu yang dibutuhkan produk i per

    bulan.

    Formulasi fungsi pencapaian tujuan

    dari model LGP di atas adalah :

    𝑀𝑖𝑛 𝒂 = (𝑎1 , 𝑎2 ,𝑎3 ,𝑎4 , 𝑎5 )

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini bertujuan menerapkan LGP untuk perencanaan produksi

    minuman dalam kemasan botol dengan

    tujuan memaksimumkan permintaan yang didasarkan hasil peramalan,

    meminimumkan saldo persediaan produk

    di gudang, memaksimumkan penggunaan bahan baku, memaksimumkan

    penggunaan persediaan kemasan/botol

    dan memaksimumkan penggunaan waktu

    proses yang didasarkan data hasil peramalan yaitu jumlah permintaan, dan

    data sekunder dari perusahaan yaitu

    persediaan bahan baku dan jumlah kemasan/botol di gudang untuk produk-1,

    produk-2, produk-3, produk-4 dan

    produk-5 pada bulan Januari-Maret 2013.

    Penelitian ini diselesaikan melalui langkah-langkah yang dijabarkan sebagai

    berikut :

    1. Membuat peramalan permintaan

    produk bulan Januari-Maret 2013

    didasarkan data Januari-Desember

    2012.

    1.1 Menguji normalitas data yang

    akan diramalkan,

    1.2 Menggunakan metode peramalan

    kuantitatif : metode rata-rata dan

    metode regresi,

    1.3 Menentukan/memilih hasil

    peramalan berdasarkan nilai error

    terkecil (paling baik),

    2. Menyusun model LGP,

    3. Menyelesaikan model dengan Solver,

    4. Menginterpretasikan hasil

    penyelesaian dan membandingkan

    hasil penyelesaian dengan data real,

    5. Menarik kesimpulan.

    PENERAPAN MODEL LGP PADA

    PERENCANAAN PRODUKSI

    1. Menentukan permintaan produk

    berdasarkan peramalan

    Peramalan dilakukan menggunakan

    data permintaan tahun sebelumnya (2012) untuk mengetahui perkiraan permintaan

    tahun 2013. Sebelum melakukan

    peramalan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data yang dalam hal ini adalah

    data permintaan menggunakan alat bantu

    software SPSS 16.0. Berdasarkan uji

    normalitas yang dilakukan diperoleh

    bahwa nilai signifikansi 𝑝 ≥ 0,05 yang berarti data berdistribusi normal.

    Selanjutnya data yang akan diramalkan dihitung menggunakan metode rata-rata

    bergerak ganda berdasarkan rumus (3) –

    (7), metode regresi sederhana menggunakan rumus (8) – (10) dan

    regresi berganda menggunakan rumus

    (12) – (14). Dari kedua perhitungan ini

    dipilih salah satu metode peramalan dengan nilai kesalahan (error) terkecil.

    Berdasarkan perhitungan yang telah

    dilakukan sehingga diperoleh bahwa pada penelitian ini digunakan metode regresi

    berganda dengan menentukan data

    permintaan sebagai variabel dependen,

    dan data penjualan serta saldo gudang ditentukan sebagai variabel independen

    untuk mengetahui perkiraan permintaan

    tahun 2013. Berikut disajikan model regresi berganda untuk permintaan

    produk-1 yang diperoleh.

    Dari perhitungan yang dilakukan

    diperoleh 𝑏0 = −157,159 , 𝑏1 = 0,83, dan 𝑏2 = 5,009 , sehingga persamaan regresi berganda untuk produk-1 yaitu :

    𝑌 = −157,159 + 0,83𝑋1 + 5,009𝑋2.......(24)

    Selanjutnya, dengan menggunakan rumus

    (16-17) diperoleh hasil 0,857366 untuk

    koefisien determinasi dan 0,92594 untuk koefisien korelasinya. Dengan demikian,

    dapat dikatakan bahwa hubungan antara

  • 7

    variabel dependen (permintaan) dengan

    kedua variabel independen (penjualan dan

    saldo gudang) sangat kuat. Menggunakan

    persamaan (24) selanjutnya didapat peramalan permintaan tahun 2012 dengan

    mensubstitusikan data pada variabel

    independen yaitu data penjualan dan saldo gudang diperoleh nilai permintaan produk

    seperti Tabel 3 :

    Tabel 3. Nilai permintaan hasil

    peramalan regresi berganda untuk tahun

    2012 bagi kelima produk

    Bln Produk

    1 2 3 4 5

    Jan 3966,3 213,5 159,6 216,6 166,1

    Feb 4214,4 373,9 244,9 219,9 100,6

    Mar 5102,6 190,1 283,8 262,9 107,1

    Apr 4951,4 260,7 265,6 260,9 96,3

    Mei 6123,9 241,5 339,2 309,1 103,5

    Jun 7103,4 181,9 313,5 312,4 77,1

    Jul 6632,7 257,2 383,5 337,9 75,8

    Agst 5047,2 232,5 250,3 243,8 42,1

    Sep 6562,6 182,3 285,2 277,8 60,2

    Okt 6335,6 219,1 423,7 334,9 68,6

    Nop 6788,5 256,1 362,8 322,7 62,4

    Des 5952,1 210,1 362,8 348,4 29,4 Error

    (%) 5,33 20,85 17,81 13,58 31,38

    Berdasarkan Tabel 3 akan dihitung

    nilai kesalahan peramalan untuk setiap produk menggunakan Mean Absolute

    Precentage Error (MAPE) dan keempat

    produk lainnya (i=2,3,4,5) diselesaikan menggunakan cara yang sama seperti pada

    produk-1.

    Berdasarkan analisis model regresi berganda diperoleh hasil peramalan

    permintaan Januari-Maret 2013 untuk

    setiap produk yang tersaji pada Tabel 4:

    Tabel 4. Hasil peramalan regresi

    berganda Januari-Maret 2013 untuk

    kelima produk

    Bln Produk

    1 2 3 4 5

    Jan 3969,2 280,7 177,2 227,5 168,1

    Feb 4214,4 384 258,7 221,8 211

    Mar 5106,6 195,1 300,9 271,5 133,2

    2. Formulasi Model LGP

    Berdasarkan data dan permintaan yang

    diramalkan disusun model untuk setiap produk dengan menggunakan fungsi

    kendala pada rumus (19) sampai rumus

    (23) selanjutnya akan dicari solusi optimum untuk setiap produk dalam

    kurun waktu 3 bulan .

    Berikut disajikan model LGP untuk produk-1 dan penyelesaian optimumnya.

    𝑋1,1 + 𝐼1,0 − 𝐼1,1 + 𝜂1 − 𝜌1 = 3969,27 𝑋1,2 + 𝐼1,1 − 𝐼1,2 + 𝜂2 − 𝜌2 = 4214,43

    𝑋1,3 + 𝐼1,2 − 𝐼1,3 + 𝜂3 − 𝜌3 = 5106,63

    𝐼1,1 + 𝜂4 − 𝜌4 = 120,09 𝐼1,2 + 𝜂5 − 𝜌5 = 120,09

    𝐼1,3 + 𝜂6 − 𝜌6 = 120,09

    1,887𝑋1,1 + 𝜂7 − 𝜌7 = 10952,1

    155,172𝑋1,1 + 𝜂8 − 𝜌8 = 39483,1 332,051𝑋1,1 + 𝜂9 − 𝜌9 = 330000 1,887𝑋1,2 + 𝜂10 − 𝜌10 = 11334,83

    155,172𝑋1,2 + 𝜂11 − 𝜌11 = 44607,4 332,051𝑋1,2 + 𝜂12 − 𝜌12 = 330000

    1,887𝑋1,3 + 𝜂13 − 𝜌13 = 11905,95 155,172𝑋1,3 + 𝜂14 − 𝜌14 = 36505,3 332,051𝑋1,3 + 𝜂15 − 𝜌15 = 330000

    𝑋1,1 + 𝜂16 − 𝜌16 = 6412,28 𝑋1,2 + 𝜂17 − 𝜌17 = 6412,28 𝑋1,3 + 𝜂18 − 𝜌18 = 6412,28

    0,076𝑋1,1 + 𝜂19 − 𝜌19 = 90 0,076𝑋1,2 + 𝜂20 − 𝜌20 = 90

    0,076𝑋1,3 + 𝜂21 − 𝜌21 = 90

    untuk meminimumkan 𝒂 = (𝑎1 𝜌1 +𝜌2 + 𝜌3 ,𝑎2 𝜌4 + 𝜌5 + 𝜌6 ,𝑎3 𝜌7 +𝜌8+. . +𝜌15 ,𝑎4 𝜌16 + 𝜌17 +𝜌18 ,𝑎5(𝜌19 + 𝜌20 + 𝜌21))

    𝑋1,𝑡 , 𝐼1,(𝑡−1), 𝐼1,𝑡 , 𝐼1,𝑡 ,𝜂1,𝑡 ,𝜌1,𝑡 ≥ 0

    (𝑡 = 1,2,3)

    Untuk keempat produk lain (i = 2,3,4,5) disusun model LGP dan

    diselesaikan menggunakan cara yang

    sama seperti pada produk-1. Model di atas

  • 8

    diselesaikan menggunakan alat bantu

    Solver pada MS. Excel 2007.

    3. Pembahasan dan Interpretasi

    Dari formulasi model LGP diatas

    diperoleh solusi optimum untuk kelima

    produk yang yang diselesaikan menggunakan Solver dan tersaji pada

    Tabel 5 :

    Tabel 5. Solusi Optimum LGP untuk

    kelima produk.

    Produk

    1

    Produk

    2

    Produk

    3

    Produk

    4

    Produk

    5

    Xi,1 251,03 173,73 264,76 315,1 59

    Xi,2 283,61 0 323,76 236,4 25,76

    Xi,3 232,09 160,62 164,16 206,9 0

    Ii,1 120,09 100,7 87,55 87,55 87,55

    Ii,2 120,09 100,7 85,33 85,33 85,33

    Ii,3 120,09 100,7 88,35 88,35 88,35

    𝜼𝟏 0 0 0 0 0

    𝝆𝟏 0 0 0 0 0

    𝜼𝟐 0 0 0 0 0

    𝝆𝟐 0 0 0 0 0 𝜼𝟑 0 0 0 0 0

    𝝆𝟑 0 0 0 0 0

    𝜼𝟒 0 0 0 0 0

    𝝆𝟒 0 0 0 0 0

    𝜼𝟓 0 0 0 0 0

    𝝆𝟓 0 0 0 0 0 𝜼𝟔 0 0 0 0 0

    𝝆𝟔 0 0 0 0 0

    𝜼𝟕 10478 388,06 276 276 276

    𝝆𝟕 0 0 0 0 0

    𝜼𝟖 0 0 11110,8 11110,8 11110,8

    𝝆𝟖 0 0 0 0 0

    𝜼𝟗 75408 169579 423017 423017 423017

    𝝆𝟗 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟎 10799 0 0 0 0

    𝝆𝟏𝟎 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟏 0 0 35363,8 35363,8 35363,8

    𝝆𝟏𝟏 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟐 0 0 0 0 0

    𝝆𝟏𝟐 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟑 11468 7,95 0 0 0

    𝝆𝟏𝟑 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟒 0 0 47169,5 47169,5 47169,5

    𝝆𝟏𝟒 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟓 0 0 0 0 0

    𝝆𝟏𝟓 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟔 6161,2 92,44 117,96 117,96 117,96

    𝝆𝟏𝟔 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟕 6128,9 266,17 170,81 170,81 170,81

    𝝆𝟏𝟕 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟖 6180,2 105,55 385,71 385,71 385,71

    𝝆𝟏𝟖 0 0 0 0 0

    𝜼𝟏𝟗 31,73 54,22 142,24 142,24 142,24

    𝝆𝟏𝟗 0 0 0 0 0

    𝜼𝟐𝟎 0 0 0 0 0

    𝝆𝟐𝟎 0 0 0 0 0

    𝜼𝟐𝟏 0 0 0 0 0

    𝝆𝟐𝟏 0 0 0 0 0

    𝜼𝟐𝟐 - - 21,8 19,93 0

    𝝆𝟐𝟐 - - 0 0 0

    Produk

    1

    Produk

    2

    Produk

    3

    Produk

    4

    Produk

    5

    𝜼𝟐𝟑 - - 0 0 27,75

    𝝆𝟐𝟑 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟒 - - 7,74 0 0

    𝝆𝟐𝟒 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟓 - - 96,1 96,1 96,1

    𝝆𝟐𝟓 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟔 - - 5,99 5,99 5,99

    𝝆𝟐𝟔 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟕 - - 8,17 8,17 8,17

    𝝆𝟐𝟕 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟖 - - 54,42 54,42 54,42

    𝝆𝟐𝟖 - - 0 0 0

    𝜼𝟐𝟗 - - 18,63 18,63 18,63

    𝝆𝟐𝟗 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟎 - - 8,58 8,58 8,58

    𝝆𝟑𝟎 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟏 - - 8,75 8,75 8,75

    𝝆𝟑𝟏 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟐 - - 2,85 2,85 2,85

    𝝆𝟑𝟐 - - 0 0 0

    𝜼𝟑𝟑 - - 1,24 1,24 1,24

    𝝆𝟑𝟑 - - 0 0 0

    Berdasarkan solusi optimal pada Tabel 5

    secara ringkas analisis pencapaian tujuan

    dari setiap tujuan yang ditetapkan dalam

    permasalahan LGP ini seperti tersaji pada Tabel 6.

    Tabel 6. Hasil Pencapaian Setiap Tujuan Berdasarkan Model LGP.

    Tujuan Pencapaian Keterangan

    F1 :

    Memaksimum-

    kan permintaan

    konsumen

    berdasarkan hasil peramalan

    Terpenuhi

    (𝜂𝑘 = 0 , 𝜌𝑘 = 0)

    Jumlah

    permintaan

    tiap bulan

    selama 3

    bulan (Jan-

    Feb 2013)

    untuk kelima produk

    tersaji pada

    Tabel 4.

    F2 :

    Meminimumkan

    saldo persediaan

    di gudang

    Terpenuhi

    (𝜂𝑘 = 0 , 𝜌𝑘 = 0)

    Saldo

    minimum di

    gudang

    adalah

    120,09 untuk

    produk-1 ,

    100,7 untuk

    produk-2 ,

    87,55 untuk

    produk-3, 85,33

    produk-4 dan

    88,35

    produk-5

  • 9

    F3 :

    Memaksimum-

    kan penggunaan

    bahan baku

    Terpenuhi

    (𝜂𝑘 ≥ 0 , 𝜌𝑘 = 0)

    Kekurangan

    penggunaan

    bahan baku

    seminimum

    mungkin

    F4 :

    Memaksimum-

    kan persediaan

    kemasan/botol

    Terpenuhi

    (𝜂𝑘 ≥ 0 , 𝜌𝑘 = 0)

    Kekurangan

    penggunaan

    kemasan/bo-

    tol tiap

    bulannya

    seminimum

    mungkin

    F5 :

    Memaksimum-

    kan penggunaan

    waktu proses

    Terpenuhi

    (𝜂𝑘 ≥ 0 , 𝜌𝑘 = 0)

    Waktu

    proses minimum

    tiap bulan

    adalah 90

    jam untuk

    produk-1 dan

    2,sementara

    270 jam

    untuk

    produk-3,

    produk-4 dan

    produk-5

    Selanjutnya akan dibandingkan antara

    hasil penyelesaian menggunakan model

    dengan data riil perusahaan untuk periode

    Januari-Maret 2013, yang tersaji pada Tabel 7, yaitu :

    Tabel 7. Perbandingan hasil penyelesaian dan data real perusahaan

    Produk 1 2 3 4 5

    Hasil

    Model

    Jan 3969,3 280,7 177,2 227,4 168,0

    Feb 4214,4 384 258,7 221,8 211

    Mar 5106,6 195,1 300,9 271,5 133,2

    Data

    Riil

    Jan 4602,9 363,3 322, 4 395,4 47,55

    Feb 4831,6 0 266,4 189,7 92,7

    Mar 5079,3 141,7 169,7 167,8 0

    Error (%) 10,38 52,25 42,84 42,17 75,92

    Tabel 7 menunjukan perbandingan hasil penyelesaian/model dengan data riil

    perusahaan dimana hasil model

    didasarkan pada permintaan yang

    diramalkan menggunakan metode regresi berganda untuk periode Januari-Maret

    2013 dan nilai error pada peramalan

    menggunakan metode tersebut adalah produk-1 sebesar 5,33% dan produk-3,

    produk-4 masing-masing sebesar 17,81%

    dan 13,58%. Sementara itu untuk dua produk lainnya yaitu produk-2 sebesar

    20,85% dan 31,38% untuk produk-5.

    Berdasarkan hasil model dan data riil

    perusahaan yang diperoleh sehingga

    didapat nilai error keduanya dimana

    untuk produk-1,produk-3, dan produk-4

    error yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan produk-2 dan

    produk-5 sesuai dengan nilai error

    peramalan pada Tabel 3. Untuk produk-2 dan produk-5 terdapat perbedaan yang

    signifikan dengan nilai error seperti pada

    Tabel 7 yaitu 52,25% dan 75,92% , hal ini dikarenakan pada bulan Februari untuk

    produk-2 dan bulan Maret untuk produk-5

    terdapat salah satu bahan baku yang tidak

    tersedia digudang maka pada bulan tersebut kedua produk tidak produksi

    sehingga menjadikan nilai errornya besar.

    PENUTUP

    1. Kesimpulan Berdasarkan kajian di atas maka dapat

    disimpulkan bahwa:

    Kendala permintaan ditentukan menggunakan peramalan metode

    regresi berganda dengan error terkecil pada produk-1 yaitu 5,33%.

    Nilai permintaan yang merupakan hasil peramalan digunakan untuk perencanaan produksi bulanan yang

    didasarkan pada model LGP untuk

    periode Januari-Maret 2013, dimana

    diperoleh nilai error yang berbeda signifikan terhadap data riil, yaitu pada

    produk-2 dan produk-5. Hal ini

    dikarenakan kedua produk tersebut tidak diproduksi yang disebabkan

    adanya satu bahan baku yang tidak

    tersedia. Penerapan model LGP dengan

    permintaan yang diramalkan dapat

    digunakan untuk perencanaan produksi

    bulanan dalam kurun waktu 3 bulan sekaligus.

    Saran

    Untuk pengkajian lebih lanjut dapat

    digunakan penggunaan metode peramalan yang berbeda untuk setiap produk yang

    diteliti, agar diperoleh metode yang paling

    tepat untuk setiap produknya.

  • 10

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Astuti, Natalia. E. D., Linawati, L.,

    Mahatma, T. 2013. Linear Goal

    Programming untuk Optimasi Perencanaan Produksi. Prosiding

    Seminar Nasional Sains dan

    Pendidikan Sains VII UKSW tanggal 15 Juni 2013. ISSN: 2087-0922.

    [2] Awat, Napa. J. 1990. Metode

    Peramalan Kuantitatif. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

    [3] Ignizio, D. P. 1982. Operations

    Research in Decision Making,

    Lexington book, D.C. Heath and Company, Lexington,

    Massachussetts.

    [4] Linawati, Lilik 2012. Penentuan Alokasi Beban Kerja Dosen

    Menggunakan Pemodelan

    Lexicographic Linear Goal Programming. Seminar Nasional

    Sains dan Pendidikan Sains VII

    UKSW, 21 September 2012

    [5] Makridakris, S., Steven, W., Victor, E. M. G. 1995. Metode dan Aplikasi

    Peramalan. Edisi 2. Jilid 1. Jakarta :

    Erlangga. [6] Makridakris, S., Steven, W. 1994.

    Metode-metode Peramalan untuk

    Manajemen. Edisi 5. Jakarta :

    Binapura Aksara. [7] Siswanto. 2007. Operation Research

    Jilid 1. Jakarta : Erlangga.