bab ii latar belakang pendirian yayasan ...repository.ump.ac.id/7302/3/bab ii.pdf32 bab ii latar...

20
BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A. Profil Kabupaten Banjarnegara Banjarnegara adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah bagian barat dengan luas wilayah 106,970,99 Ha, terdiri dari 20 Kecamatan 253 Desa dan 12 Kelurahan. Batas-batas Kabupaten Banjarnegara yaitu: - Sebelah Utara : Kabupaten Pekalongan dan Kab. Batang - Sebelah Timur : Kabupaten Wonosobo - Sebelah Selatan :Kabupaten Kebumen - Sebelah Barat :Kabupaten Purbalingga dan Kab. Banyumas (sumber: http://www.banjarnegarakab.go.id diakses tanggal 12 juni 2012) Sedangkan Gambaran umum wilayah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 3 Zona yaitu : 1. Zona Utara : Merupakan wilayah pegunungan yang lebih di kenal dengan pegunungan Kendeng Utara, rona alamnya bergunung berbukit, bergelombang dan curam. Potensi utamanya adalah sayur mayur, kentang, kobis, jamur, teh, jagung, kayu, getah pinus, sapi kereman, kambing dan domba. Juga pariwisata dan tenaga listrik panas bumi di dataran tinggi Dieng. 23 Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Upload: others

Post on 25-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

32

BAB II

LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM

COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA

A. Profil Kabupaten Banjarnegara

Banjarnegara adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah bagian

barat dengan luas wilayah 106,970,99 Ha, terdiri dari 20 Kecamatan 253 Desa

dan 12 Kelurahan. Batas-batas Kabupaten Banjarnegara yaitu:

- Sebelah Utara : Kabupaten Pekalongan dan Kab. Batang

- Sebelah Timur : Kabupaten Wonosobo

- Sebelah Selatan :Kabupaten Kebumen

- Sebelah Barat :Kabupaten Purbalingga dan Kab. Banyumas

(sumber: http://www.banjarnegarakab.go.id diakses tanggal 12 juni 2012)

Sedangkan Gambaran umum wilayah Kabupaten Banjarnegara terdiri

dari 3 Zona yaitu :

1. Zona Utara :

Merupakan wilayah pegunungan yang lebih di kenal dengan

pegunungan Kendeng Utara, rona alamnya bergunung berbukit, bergelombang

dan curam. Potensi utamanya adalah sayur mayur, kentang, kobis, jamur, teh,

jagung, kayu, getah pinus, sapi kereman, kambing dan domba. Juga pariwisata

dan tenaga listrik panas bumi di dataran tinggi Dieng.

23

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 2: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

33

2. Zona Tengah :

Merupakan dataran lembah sungai Serayu. Rona alamnya relatif datar

dan subur. Potensi utamanya adalah padi, palawija, buah-buahan, ikan, home

industri, PLTA Mrica, keramik dan anyam-anyaman bambu.

3. Zona Selatan :

Merupakan pegunungan kapur dengan nama pegunungan Serayu

Selatan. Rona alamnya bergunung, bergelombang dan curam. Potensi utamanya

adalah ketela pohon, gula kelapa, bambu, getah pinus, damar dan bahan

mineral meliputi : marmer, pasir kwarsa, feld spart, asbes, andesit, pasir dan

kerikil. Buah-buahan : duku, manggis, durian, rambutan, pisang dan jambu.

(BAPEDA Banjarnegara, 2003: 4)

Topografi wilayah ini sebagian besar (65% lebih) berada di ketinggian

antara 100 s/d 1000 meter dari permukaan laut. Secara rinci pembagian wilayah

berdasarkan topografi adalah sebagai berikut.

a) Kurang dari 100 m dari permukaan air laut, meliputi luas 9,82 % dari seluruh

luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan

Susukan dan Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwanegara dan Bawang.

b) Antara 100 - 500 m dari permukaan air laut, meliputi luas 37,04 % dari

seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, Meliputi

Punggelan, Wanadadi, Rakit, Madukara,sebagian Susukan, Mandiraja, Purwa

negara, Bawang, Pagedongan, Banjarmangu dan Banjarnegara.

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 3: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

34

c) Antara 500-1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 28,74% dari

seluruh luas wilayah Kabupaten Banjarnegara, meliputi Kecamatan Sigaluh,

sebagian Banjarnegara, Pagedongan dan Banjarmangu.

d) Lebih dari 1.000 m dari permukaan air laut, meliputi luas 24,40% dari seluruh

wilayah Kabupaten Banjarnegara meliputi kecamatan Pejawaran,

Batur, Wanayasa, Kalibening, Pandanarum, Karangkobar dan Pagentan.

Sungai Serayu mengalir menuju ke Barat, serta anak-anak sungainya

termasuk Kali Tulis, Kali Merawu, Kali Pekacangan, Kali Gintung dan Kali Sapi.

Sungai tersebut dimanfaatkan sebagai sumber irigasi pertanian. Wilayah

Kabupaten Banjarnegara memiliki iklim tropis, dengan curah hujan rata-rata

3.000 mm/tahun, serta suhu rata-rata 20°- 26° C. (http://purnoko.word-

press.com/profil-banjarnegara/).

Penduduk Kabupaten Banjarnegara kurang lebih berjumlah sekitar

917.630 jiwa, yang terdiri dari 458.656 laki-laki dan 458.974

perempuan.Penduduk akhir tahun 2008, yang berarti mengalami kenaikan

sebesar 0,76 persen dari jumlah penduduk akhir tahun 2007 sebanyak 910.513

jiwa. Kecamatan Banjarnegara, Purworejo Klampok dan Rakit adalah

kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi, masing-masing dengan

jumlah kepadatan 2.323 jiwa per km2, 2.209 jiwa per km2 dan 1.584 jiwa per

km2. Sedangkan kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya rendah adalah

Kecamatan Pandanarum dan Kecamatan Pagedongan, yakni sebesar 378 per km2

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 4: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

35

dan 457 per km 2. Adapun data dari pertumbuhan penduduk Kabupaten

banjarnegara dari tahun 1994 – 2008 adalah sebagai berikut.

Tabel 1.

Pertumbuhan Penduduk Kab. Banjarnegara Tahun 1994-2008

Tahun Pria Perempuan Jumlah Pertumbuhan Ratio %

1994 403.093 403.451 806.544 1,01 99,91

1995 407.424 403.329 810.753 0,52 101,02

1996 412.793 413.426 826.219 1,91 99,85

1997 417.418 418.331 835.749 1,15 99,78

1998 420.715 421.468 842.183 0,77 99,82

1999 426.084 427.807 853.891 1,39 99,60

2000 430.670 431.813 862.483 1,01 99,74

2001 435.156 436.385 871.541 1,05 99,72

2002 438.575 440.040 878.615 0,81 99,67

2003 442.391 442.825 885.216 0,75 99,90

2004 445.193 445.604 890.797 0,63 99,91

2005 448.240 448.817 897.057 0,70 100,00

2006 451.270 451.789 903.059 0,67 99,89

2007 454.986 455.527 910.513 0,83 99,88

2008 458.656 458.974 917.630 0,78 99,93

(Sumber: BPS Kabupaten Banjarnegara)

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 5: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

36

Dalam aspek agama, Kabupaten Banjarnegara memiliki ragam jenis

pemeluk agama. Seperti Islam, Katholik, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan

lainnya. Dimana Agama Islam menjadi Agama mayoritas, yang bila dihitung

hampir mencapai 97% dari jumlah total masyarakat di Kabupaten Banjarnegara.

Sedangkan agama Hindu menjadi agama yang paling sedikit pemeluknya.

Table 2.

Jumlah Pemeluk Agama Kabupaten Banjarnegara tahun 1994-2008

TAHUN JUMLAH PEMELUK AGAMA

ISLAM KATHOLIK PROTESTAN HINDU BUDDHA

1994 806.789 1.802 3.187 344 649

1995 815.668 1.878 3.243 389 744

1996 819.721 1.987 3.266 438 849

1997 829.396 2.116 3.208 460 567

1998 835.459 2.099 3.655 506 522

1999 847.049 2.060 3.724 511 518

2000 855.014 1.975 3.758 514 503

2001 865.254 1.700 2.227 309 711

2002 872.285 1.722 3.250 311 571

2003 878.848 1712 3.269 312 578

2004 884.069 2.403 3.072 381 589

2005 912.097 3.319 2.346 90 562

2006 896.135 3.038 2.859 478 559

2007 926.038 3.182 2.545 74 476

2008 904.585 3.038 2.849 86 636

(Sumber: BPS Kabupaten Banjarnegara)

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 6: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

37

Di Kabupaten Banjarnegara terdapat beberapa lembaga-lembaga yang

bersifat keagamaan Islam. Kecuali Sarekat Islam ternyata di Banjarnegara juga

terdapat Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Nahdlatul Ulama merupakan

Lembaga Islam yang didirikan oleh Kiai Hasyim Asy’ari, lembaga ini

berasaskan Ahlussunnah wal Jamaahnya, yang diartikan sebagai golongan yang

mengikuti sunnah-sunnah Nabi. Nahdlatul Ulama berdiri pada 31 Januari 1926

dan bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan politik. Di bidang politik

Nahdlatul Ulama telah memiliki wadah untuk mengapresiasikannya, yaitu pada

diri Partai Kebangkitan Bangsa. Sedangkan dalam dunia kependidikan Nahdlatul

Ulama telah lama membangun Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama

(LP Ma'arif NU) merupakan aparat departentasi Nahdlatul Ulama (NU) yang

berfungsi sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama,

yang ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan

Pengurus Majelis Wakil Cabang.

Sementara itu Muhammadiyah merupakan juga salah satu lembaga

keagamaan yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Pada mulanya lembaga ini

berdiri di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau

18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian

dikenal dengan KH. A Dahlan. Sedangkan di Banjarnegara itu sendiri berdiri

sejak tahun 1334 H atau 1916 Masehi. Dalam bidang pendidikan di Kabupaten

Banjarnegara hingga tahun 2010 Muhammadiyah telah memiliki 95 Taman

Kanak-kanak, 23 Lembaga Pendidikan Al Qur’an,12 Madin, Pendidikan Tingkat

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 7: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

38

Dasar 72 SD/MI, 17 SMP/MTs, Pendidikan Tingkat Menengah 3 SMA/SMK. Di

bidang Kesehatan Muhammadiyah Banjarnegara memiliki 1 RSU PKU

Muhammadiyah, 2 Balai Pengobatan. Dalam bidang kesejahteraan sosial,

Muhammadiyah mengelola Panti asuhan, Panti Wreda dan juga santunan-

santunan sosial lainnya lewat PKU, BAKESOS PKU Muhammadiyah di Cabang

dan Ranting. Sedangkan dalam bidang ekonomi menggerakkan BTM dan

Koperasi baik di tingkat Daerah maupun Cabang. Di bidang dakwah dan sarana

operasional organisasi Muhammadiyah telah membangun Masjid-Masjid di atas

tanah wakaf Muhammadiyah. Dan di bidang Wakaf dan kehartaan

Muhammadiyah memiliki tanah hak milik maupun wakaf, gedung-gedung dan

sarana lainnya yang masih perlu diberdayakan secara maksimal.

Seperti halnya Kabupaten yang lainnya, Kabupaten Banjarnegara juga

memiliki visi dan misi untuk mencapai tujuan yang semula direncanakan.

Adapun visi dan misi dari Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut.

1. Visi : Terwujudnya masyarakat banjarnegara yang beriman, bertaqwa,

sejahtera, mandiri berbudaya berdasarkan Pancasila.

2. Misi :

a. Menyelenggarakan proses pendidikan yang mengacu pada

keseimbangan kecerdasan nalar dan emosi dengan memnafaatkan

potensi-potensi lokal, manajemen berbasis masyarakat sekitar serta

kurikulum yang berdasrkan kesesuaian dan kesepadanan dengan

kebutuhan masyarakat.

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 8: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

39

b. Meningkatkan derajat hidup manusia melalui upaya peningkatan

kesehatan rohani dan jasmani.

c. Mengembangkan sektor pertanian, pariwisata dan industri kecil yang

berwawasan lingkungan.

d. Mewujudkan Pemerintahan yang efektif, dan efisien dalam rangka

mengoptimalkan Pelayanan Masyarakat.

e. Meningkatkan kemampuan daerah dalam pembiayaan pemerintahan

dan pembangunan.

f. Menciptakan rasa aman dan tentram dalam suasana kehidupan yang

demokratis dan agamis.

g. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat, ekonomi rakyat dan

kemitraan dalam pelaksanaan pembangunan (BAPEDA Banjarnegara,

2003: 4).

Sebagai sebuah Kabupaten, tentunya Banjarnegara memiliki banyak

sekali ciri khas yang membedakan Kabupaten Banjarnegara dengan Kabupaten-

Kabupaten yang lainnya. Dalam hal makanan contohnya banyak sekali makanan

khas yang berasal dari Kabupaten Banjarnegara yang tidak bisa kita temui di

Kabupaten-Kabupaten lainnuya. Contohnya Dawet Ayu, Tempe Mendhoan,

Combro Kering, Bakso (bukan merupakan asli Banjarnegara, melainkan dibawa

oleh pendatang dari Wonogiri), Apem Madukara, Jenang Salak Madukara, Buntil

(di pasar tersedia banyak), jipang, keripik kentang Batur, keripik Mujahir dari

Luwung Kec. Rakit dan lain-lainnya. Tak hanya itu Banjarnegara juga memiliki

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 9: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

40

tempat pariwisata yang dapat dijadikan berekreasi dengan keluarga contohnya

Obyek Wisata Dataran Tinggi Dieng, Taman Rekreasi Marga Satwa

Serulingmas, Arung Jeram Sungai Serayu, Bendungan Panglima Besar Jenderal

Soedirman dan Curug Pitu (http://www.banjarnegarakab.go.id diakses 20 juli 2012)

B. Sekilas Pendirian Kabupaten Banjarnegara

Awal mula Banjarnegara dimulai ketika perang Diponegoro,

R.Tumenggung Dipoyudo IV berjasa kepada pemerintah mataram, sehingga di

usulkan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono VII untuk ditetapkan menjadi bupati

banjar berdasarkan Resolutie Governeor General Buitenzorg tanggal 22 agustus

1831 nomor I, untuk mengisi jabatan Bupati Banjar yang telah dihapus

setatusnya yang berkedudukan di Banjarmangu dan dikenal dengan

Banjarwatulembu. Usul tersebut disetujui.

Persoalan meluapnya Sungai Serayu menjadi kendala yang menyulitkan

komunikasi dengan Kasunanan Surakarta. Kesulitan ini menjadi sangat dirasakan

menjadi beban bagi bupati ketika beliau harus menghadiri Pasewakan Agung

pada saat-saat tertentu di Kasultanan Surakarta. Untuk mengatasi masalah ini

diputuskan untuk memindahkan ibukota kabupaten ke selatan Sungai Serayu.

Daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara) menjadi pilihan untuk ditetapkan

sebagai ibukota yang baru. Kondisi daerah yang baru ini merupakan persawahan

yang luas dengan beberapa lereng yang curam. Di daerah persawahan (Banjar)

inilah didirikan ibukota Kabupaten (Negara) yang baru sehingga nama daerah ini

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 10: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

41

menjadi Banjarnegara (Banjar: Sawah, Negara: Kota) (sumber: http://www.ba-

njarnegarakab.go.id diakses tanggal 12 juni 2012).

R.Tumenggung DipAyuda menjabat Bupati sampai tahun 1846,

kemudian diganti R. Adipati Dipodiningkrat, tahun 1878 pensiun. Penggantinya

diambil dari luar Kabupaten Banjarnegara. Gubermen (pemerintahan)

mengangkat Mas Ngabehi Atmodipuro, patih Kabupaten Purworejo(Bangelan) I

Gang Kolopaking di Panjer (Kebumen) sebagai penggantinya dan

bergelar Kanjeng Raden Tumenggung Jayanegara I. Beliau mendapat ganjaran

pangkat "Adipati" dan tanda kehormatan "Bintang Mas" Tahun 1896 beliau

wafat diganti putranya Raden Mas Jayamisena, Wedana distrik Singomerto

(Banjarnegara) dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung JayanegaraII.

Dari pemerintahan Belanda Raden Tumenggung Jayanegara II mendapat

anugrah pangkat "Adipati Aria" Payung emas Bintang emas besar, Officer

Oranye. Pada tahun 1927 beliau berhenti, pensiun. Penggantinya putra

beliau Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro, yang juga mendapat anugrah

sebutan Tumenggung Aria, beliau keturunan kanjeng R. Adipati Dipadingrat,

berarti Kabupaten kembali kepada keturunan para penguasa terdahulu. Di antara

para Bupati Banjarnegara, Arya Sumitro Kolopaking yang menghayati 3 jaman,

yaitu jaman Hindia Belanda, Jepang dan RI, dan menghayati serta menangani

langsung Gelora Revolusi Nasional (1945 - 1949).

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 11: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

42

Ia mengalami sebutan "Gusti Kanjeng Bupati", lalu "Banjarnegara Ken

Cho" dan berakhir "Bapak Bupati". Selanjutnya yang menjadi Bupati setelah

Raden Aria Sumtro Kolopaking Purbonegoro ialah :

1. R. Sumitro, Tahun 1949 - 1959.

2. R. Mas Soedjirno, Tahun 1960 - 1967.

3. R. Soedibjo, Tahun 1967 - 1973.

4. Drs. Soewadji, Tahun 1973 - 1980.

5. Drs.H. Winarno Surya Adisubrata, Tahun 1980 - 1986.

6. H. Endro Soewarjo, Tahun 1986 - 1991.

7. Drs.H.Nurachmad, Tahun 1991 - 1996.

8. Drs.H.Nurachmad, Tahun 1996 - 2001.

9. Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup : Drs. Hadi Supeno, Msi, Tahun 2001-

2006

10. Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup : Drs. Soehardjo. MM, Tahun 2006-

20011

11. H. Sutedjo Slamet Utomo, SH, M.Hum dan Wabup : Drs. Hadi Supeno.

M.Si, Tahun 2011-20016.

(sumber: http://www.banjarnegarakab.go.id diakses tanggal 12 juni 2012)

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 12: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

43

C. Pendirian Sarekat Islam Kabupaten Banjarnegara

Sejarah Sarekat Islam bermula ketika dibentuknya Organisasi Sarekat

Dagang Islam (SDI). Yang pada awalnya Sarekat Dagang Islam ini, merupakan

perkumpulan pedagang-pedagang Islam. Organisasi ini dirintis oleh Haji

Samanhudi di Surakarta pada tahun 1905, dengan tujuan awal untuk

menghimpun para pedagang pribumi Muslim (khususnya pedagang batik) agar

dapat bersaing dengan pedagang-pedagang besar Tionghoa. Pada saat itu,

pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju usahanya dan

memiliki hak dan status yang lebih tinggi dari pada penduduk Hindia Belanda

lainnya.

Kebijakan yang sengaja diciptakan oleh pemerintah Hindia-Belanda

tersebut kemudian menimbulkan perubahan sosial karena timbulnya kesadaran di

antara kaum pribumi yang biasa disebut sebagai Inlanders. SDI merupakan

organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama Islam dan perekonomian

rakyat sebagai dasar penggeraknya. Di bawah pimpinan H. Samanhudi,

perkumpulan ini berkembang pesat hingga menjadi perkumpulan yang

berpengaruh. R.M. Tirtoadisurjo pada tahun 1909 mendirikan Sarekat Dagang

Islamiyah di Batavia. Pada tahun 1910, Tirtoadisuryo mendirikan lagi organisasi

semacam itu di Buitenzorg (Korver, A.P.E 1985: 237).

Masuknya Hadji Oemar Said Tjokroaminoto pada Mei 1912

memberikan pengaruh tersendiri bagi kelangsungan Sarekat Dagang Islam.

Tjokroaminoto lahir pada 16 Agustus 1882 di Desa Bakur, Madiun. Dia berasal

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 13: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

44

dari kalangan priyayi. Kakeknya dulu bupati di Ponorogo, bapaknya seorang

Wedana, dan saudaranya berjumlah 12 orang. Tjokroaminoto sendiri masuk

OSVIA di Magelang dan kemudian pada 1903 menjadi juru tulis patih di Ngawi.

Pada tahun 1906 dia pindah ke Surabaya dan bekerja pada sebuah biro teknik. Di

sinilah ia berhubungan dengan beberapa orang wakil Sarekat Dagang Islam

Surakarta.

Setelah masuknya Tjokroaminoto ke Sarekat Dagang Islam ia dengan

segera menjadi tokoh yang memiliki pengaru dalam organisasi tersebut. Tidak

lama kemudian, Samanhoedi yang kurang akan pendidikan terdesak oleh

kehadirannya. Pada tahun 1912, Tjokroaminoto telah diangkat menjadi penerus

Samanhoedi sebagai ketua Sarekat Dagang Islam (Korver, A.P.E 1985: 237).

Upaya yang pertama untuk menjadikan SI menjadi suatu organisasi

nasional dilakukan dengan menyusun anggaran dasar di Surabaya pada

September 1912. Kemudian pada bulan Juni 1913 jatuhlah keputusan Gubernur

Jendral Idenburg mengenai status hukum Sarekat Islam. Namun status badan

hukum ini hanya diberikan kepada cabang setempat, kabupaten, atau daerah.

Kemudian dibentuklah CIS (Central Sarekat Indonesia) sebagai induk dari

perkumpulan Sarekat Islam didaerah-daerah (A.P.E Korver, 1985: 166).

Pengubahan Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam dilakukan

agar organisasi tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam

bidang lain seperti politik. Jika ditinjau dari anggaran dasarnya, dapat

disimpulkan tujuan Sarekat Islam adalah sebagai berikut:

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 14: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

45

1. Mengembangkan jiwa dagang.

2. Membantu anggota-anggota yang mengalami kesulitan dalam bidang

usaha.

3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya

derajat rakyat.

4. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam.

5. Hidup menurut perintah agama.

Sarekat Islam tidak membatasi keanggotaanya hanya untuk

masyarakat Jawa dan Madura saja. Tujuan Sarekat Islam adalah membangun

persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong di antara muslim dan

mengembangkan perekonomian rakyat. Keanggotaan Sarekat Islam terbuka

untuk semua lapisan masyarakat muslim (http://id.wikipedia.org/wiki/Sar-

ekat_Islam diakses tanggal 4 Agustus 2012).

Pada perkembangan selanjutnya tumbuhlah cabang-cabang Sarekat

Islam di berbagai daerah, seperti Sarekat Islam Semarang, Sarekat Islam

Yogyakarta, Sarekat Islam Surakarta serta Sarekat Islam Surabaya dan di daerah-

daerah lainnya. Salah satu faktor berkembangnya Sarekat Islam secara pesat

dengan memiliki basis massa yang besar adalah karena diperbolehkannya kartu

keanggotaan rangkap. Akibatnya, mayoritas anggota Sarekat Islam merupakan

anggota dari organisasi lain, seperti ISDV (Indisch Sociaal Democratische

Vereniging), PKI, ataupun serikat-serikat kerja/buruh. (M.A Gani, 1984: 55)

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 15: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

46

Perkembangan Sarekat Islam begitu cepat, pada periode 1912-1916

Sarekat Islam telah mempunyai 180 cabang di daerah-daerah. Dengan jumlah

anggotanya sebanyak kurang lebih 700.000 orang. Dari jumlah itu sebanyak

setengah juta orang berasal dari tanah jawa, dan lainnya berasal dari pulau lain

(Korver A.P.E, 1985: 195).

Di Banjarnegara, Sarekat Islam berdiri sejak tahun 1913. Masuknya

sarekat Islam di Banjarnegara dan di daerah-daerah tidak luput dari pengaruh

propaganda Sarekat Islam. Baik itu dari Tjokroaminoto itu sendiri ataupun dari

para pedagang. Karena sistem kerja pedagang yang berpindah-pindah dari suatu

tempat ketempat lain menyebabkan organisasi ini dapat menyebar secara cepat.

Selain itu pers atau media juga tidak luput dari penyebab penyebaran Sarekat

Islam. Jumlah Koran pada periode tersebut sangat cepat bertambah. Disamping

itu pengaruhnya tidak hanya sebatas pada kaum atas saja. Karena mereka juga

menyebarkan juga kepada kalangan yang tidak bisa baca dan tulis.

Anggota Sarekat Islam di Banjarnegara merupakan yang terbesar di

daerah karisidenan Banyumas. Sebagai bukti pada tahun 1914 anggotanya sudah

mencapai 11.251 orang. Itu lebih banyak dari daerah lain semisal Purbalingga

5.823, Purwokerto 4.793, Cilacap 1349. (Korver A.P.E, 1985: 192)

Di Banjarnegara SI merupakan salah satu organisasi bergenre agama

yang memiliki massa yang banyak, selain Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama.

Hal ini dibuktikan dengan hasil Pemilu, dimana Partai Syarikat Islam Indonesia

hampir selalu meraih suara yang cukup banyak.

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 16: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

47

Dalam keorganisasian Sarekat Islam, terdapat Departemen-departemen

yang menjalankan setiap kegiatannya. Salah satunnya adalah Departemen

kebudayaan dan Pendidikan. Departemen ini bertugas untuk mengatur dan

mengelola aspek kebudayaan dan kependidikan. Untuk melaksanakan tujuannya

dalam rangka memajukan pendidikan padamasyarakat Banjarnegara, Sarekat

Islam kemudian membangun Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto.

D. Latar Belakang Pendirian Yayasan Pendidikan Cokroaminoto

Pendirian Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto bermula ketika

adanya wakaf dari Partai Syarikat Islam. Sebenarnya tanah yang dijadikan lahan

untuk membangun gedung Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto dan

sekolah-sekolah yang berada dalam satu komplek tersebut, merupakan tanah

wakaf. Ketika itu, Pada tahun 1926 Partai Syarikat Islam Cabang Banjarnegara

membentuk Badan Wakaf Syiarul Islam. Yang beranggotakan oleh HOS Parto

Adiwijoyo sebagai ketua Badan Wakaf Syiarul Islam, Achmad Djamhuri sebagai

sekretaris, dan Kiai Nu'man sebagai bendahara.

Pada tahun 1930 badan yang bersifat panitia tetap itu menerima wakaf

dari Kiai Mochammad Noor yang berupa tanah seluas 3.044 m2. Pada awalnya

Kiai Mochammad Noor sebagai pemberi wakaf mengamanatkan di tanah itu

dibangun madrasah untuk warga setempat. Namun pada 19 Oktober 1952 Badan

Syiarul Islam mewasiatkan kepada Ketua Badan Wakaf Syiarul Islam yang baru

yaitu Much Ni'matullah, Ach Hadisiswoyo sebagai sekertaris, dan Bendahara

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 17: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

48

Muh Nur Idris. Untuk meneruskan hak wakaf itu, dan menjaga tanah beserta

bangunan untuk sarana pendidikan. Maka pada tahun 1971 digunakanlah tanah

tersebut untuk dibangun suatu yayasan yang bergerak dalam dunia kependidikan

Yaitu Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto (Wawancara Triyono Pada

tanggal 21 April 2012)

Menurut bapak H. Sukamto pendirian Yayasan Pendidikan Islam

Cokroaminoto tersebut dilatar belakangi oleh dua hal. pertama pada tahun

1970an pembangunan Kabupaten Banjarnegara belumlah mengalami

perkembangan yang signifikan. Hal itu ditunjang tidak adanya sumber daya

manusia yang memadai untuk mengelola potensi yang ada di Kabupaten

Banjarnegara (Wawancara H. Sukamto tanggal 21 April 2012).

Pembangunan suatu daerah sangat ditentukan oleh masyarakatnya,

karena masyarakat adalah salah satu modal penting bagi pembangunan, hal ini

mengacu pada konsep masyarakat yang merupakan pelaku, pelaksana, dan

penikmat pembangunan. Diartikan bahwa, jika kualitas sumber daya manusia itu

rendah maka masyarakat tersebut akan lebih konsumtif, dan juga sebaliknya jika

masyarakat tersebut memiliki sumber daya yang relatif tinggi maka masyarakat

tersebut akan lebih produktif lagi dalam pembangunan.

Teknologi sebagai sumber daya pembangunan yang lain memang

menjadi penting pula belakangan ini. Namun perkembangan dan pemanfaatan

teknologi itu sendiri sangat tergantung pada manusia. Dengan tersedianya sumber

daya yang memadai dalam arti kuantitas dan kualitas, maka tantangan di masa

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 18: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

49

mendatang akan bisa diatasi dengan baik. Para ahli juga sepakat bahwa kualitas

sumber daya manusia yang sekarang kita miliki masih perlu ditingkatkan, agar

tantangan tersebut bisa teratasi dengan baik.

Untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas maka

pendidikan menjadi salah satu ujung tombak untuk mencapainya. Sesuai dengan

undang-undang no 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional yang

menyatakan bahwa fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan

kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia

Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Dari situ dapat dilihat

bahwa pendidikan sangatlah penting untuk meningkatkan nilai-nilai kehidupan

umat manusia (Wawancara, H.Sukamto tanggal 21 April 2012).

Selain itu, pendidikan pun sebagai norma dan bekal bagi kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan sangat penting serta untuk

membentuk adab, moral serta mengaplikasikannya dalam disiplin bidang ilmu

pengetahuan. Ilmu pengetahuan dengan disiplin ilmu tertentu diperoleh melalui

proses pendidikan yang notabene dalam hal ini secara undang-undang telah

diterapkan.

Melihat permasalahan diatas maka pemerintah Kabupaten Banjarnegara

mengupayakan bagaimana agar pendidikan di Banjarnegara mampu berkembang

lebih baik. Tetapi masalah lain muncul setelahnya, untuk menyediakan sarana

dan prasarana yang dapat menciptakan pendidikan yang berkualitas sangat

memerlukan dana yang tidak sedikit. Karena sektor perekonomian Kabupaten

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 19: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

50

Banjarnegara waktu itu belum dikatakan stabil. Untuk itu pemerintah Kabupaten

banjarnegara memerlukan bantuan dari pihak non-negeri yaitu SI (Syarikat

Islam) untuk mengusahakan dan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan.

Maka dari itu didirikanlah Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto (wawancara

H. Sukamto, pada tanggal 21 April 2012)

Latar belakang yang kedua yaitu, bahwa sebelum tahun 1971 jumlah

sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Banjarnegara sangatlah sedikit, terutama

untuk sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP) dan sekolah lanjutan tingkat atas

(SMA). Waktu itu hanya terdapat beberapa sekolah setingkat SMP dan beberapa

sekolah setingkat SMA. Padahal untuk memenuhi kebutuhan pendidikan

masyarakat Banjarnegara jumlah tersebut dinilai belumlah memenuhi standar.

Sadar bahwa Kabupaten Banjarnegara waktu itu sangat krisis akan

sekolah menengah, maka kemudian didirikanlah Yayasan pendidikan Islam

Cokroaminoto. Dengan harapan Yayasan Pendidikan Cokroaminoto ini akan

mampu memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat Banjarnegara dan juga bisa

menyediakan sekolah yang berorientasi pada rakyat, karena yayasan merupakan

organisasi yang bersifat nirlaba, sehingga diharapkan bisa menyelenggarakan

pendidikan yang murah dan terjangkau bagi kalangan bawah.

Pendirian yayasan ini dikomandoi oleh bapak Muhtarom Sudja’i beliau

merupakan tokah sentral dan dikatakan sebagai pemimpin dalam pendirian

Yayasan. Waktu itu beliau adalah anggota dari organisasi Syarikat Islam.

Adapun dana yang digunakan untuk membangun yayasan Pendidikan Islam

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012

Page 20: BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN ...repository.ump.ac.id/7302/3/BAB II.pdf32 BAB II LATAR BELAKANG PENDIRIAN YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM COKROAMINOTO KABUPATEN BANJARNEGARA A

51

Cokroaminoto tersebut berasal dari swadaya masyarakat dan dari para donatur.

Terutama oleh bapak Muhtarom Sudja’i, yang sebagian besar dana

pembangunan yayasan berasal dari bantuan beliau. Akhirnya pada tanggal 1

November tahun 1971 berdirilah yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto di

Kabupaten Banjarnegara (Wawancara H. Sukamto tanggal 21 april 2012).

Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto ini juga tidak akan bisa berdiri

jika tidak ada orang-orang yang berupaya untuk merintisnya sejak tahun 1971.

Adapun tokoh-tokoh yang mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto

yaitu:

1. Achmad Atmowardjoyo.

2. R. Soenardi.

3. Arief Hajat H.P.

4. Ahmad hadi siswoyo.

5. Agus Salim.

6. Mustaqim W.H

7. Muchtarom S.

(Sumber: Monografi Yayasan Pendidikan Islam Cokroaminoto)

Perkembangan Yayasan Pendidikan..., Danu Lutfianafis, FKIP, UMP, 2012