bab ii laporan kerja praktek

38
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Sejarah Perusahaan 2.1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota Palembang adalah salah satu unsur perangkat kerja daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah berdasarkan Otonomi dan Tugas Pembantuan di bidang pekerjaan umum kebinamargaan dan pengelolaan sumber daya air yaitu melakukan pembinaan, pembangunan, pemeliharaan, peningkatan sarana dan prasarana jalan, jembatan dan Pengelolaan sumber daya air di Kota Palembang. Pada awalnya Dinas Pekerjaan Umum masih berada dibawah Sekretariat Daerah Kotapraja Palembang sesuai dengan Keputusan Dewan Pemerintah Daerah Kota Palembang Nomor 160/DPD tanggal 1 Oktober 1955 menyatakan bahwa urusan pekerjaan umum dilaksanakan oleh Bagian Pekerjaan Umum. 5

Upload: amaliatanjung

Post on 31-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II laporan kerja praktek

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan

2.1.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengelolaan Sumber

Daya Air Kota Palembang adalah salah satu unsur perangkat kerja daerah

yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9

Tahun 2008 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan

Struktur Organisasi Dinas Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan

sebagian urusan pemerintahan daerah berdasarkan Otonomi dan Tugas

Pembantuan di bidang pekerjaan umum kebinamargaan dan pengelolaan

sumber daya air yaitu melakukan pembinaan, pembangunan,

pemeliharaan, peningkatan sarana dan prasarana jalan, jembatan dan

Pengelolaan sumber daya air di Kota Palembang.

Pada awalnya Dinas Pekerjaan Umum masih berada dibawah

Sekretariat Daerah Kotapraja Palembang sesuai dengan Keputusan Dewan

Pemerintah Daerah Kota Palembang Nomor 160/DPD tanggal 1 Oktober

1955 menyatakan bahwa urusan pekerjaan umum dilaksanakan oleh

Bagian Pekerjaan Umum. Barulah pada tahun 1959 berdasarkan

Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotapraja

Palembang Nomor 11/DPRIK/59 Bagian Pekerjaan Umum tersebut diubah

namanya menjadi Dinas Pekerjaan Umum Kotapraja Palembang.

Kemudian pada tahun 1974 tugas-tugas dan fungsi dari Dinas

Pekerjaan Umum tersebut dipecah dan dibagi lagi dengan membentuk

beberapa Dinas baru yaitu Dinas Tata Kota Kotamadya Daerah Tingkat II

Palembang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah

Tingkat II Palembang Nomor 6/Perda/DPRD/1973-1974, Dinas

Kebersihan dan Keindahan Kota Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang

(DKK) ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II

5

Page 2: BAB II laporan kerja praktek

Palembang Nomor 9 Tahun 1980 dan Dinas Penolong Bahaya Kebakaran

(PBK) Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang ditetapkan dengan

Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang Nomor 10

Tahun 1981.

Dengan keluarnya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor

363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Daerah dan Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 9 Tahun 1985 tentang Jenjang Pangkat dan Tunjangan Jabatan

Struktural maka pada tahun 1985 berdasarkan Peraturan Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang Nomor 8 Tahun 1985 ditetapkan

Peraturan Daerah Tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang.

Selanjutnya untuk mengimbangi lajunya pembangunan dan perkembangan

kota maka susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Nomor 8 Tahun

1985 tersebut diubah dan direvisi dengan Peraturan Daerah Kotamadya

Daerah Tingkat II Palembang Nomor 10 Tahun 1990 tentang Perubahan

Pertama Peraturan Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang Nomor 8

Tahun 1985 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang.

Pada tahun 1995 dalam rangka menindaklanjuti ketentuan pasal

202 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 1994 tentang

Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkup Pekerjaan Umum

Daerah yang mengatur tentang peningkatan pola organisasi Dinas Daerah

Otonom Tingkat II dari Pola Minimal menjadi Pola Maksimal maka Dinas

Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang menggunakan

Pola Pelayanan Maksimal ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kotamadya

Tingkat II Palembang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang.

Pada tahun 2001 dalam rangka menindaklanjuti Pasal 68

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan

sejalan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000

6

Page 3: BAB II laporan kerja praktek

Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai

Daerah Otonomi maka berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang

Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok,

Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Daerah nama Dinas Pekerjaan

Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang diubah menjadi Dinas

Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Palembang atau lebih dikenal

dengan nama Dinas Kimpraswil Kota Palembang .

Kemudian pada tahun 2005 dalam rangka menindaklanjuti

ketentuan pasal 120 Undang- undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah dan dalam upaya menyikapi perkembangan

kemajuan kota yang makin pesat maka Dinas Permukiman dan Prasarana

Wilayah Kota Palembang dipecah dan dibagi menjadi dua yaitu Dinas

Pekerjaan Umum Kota Palembang (kembali ke nama Dinas semula) yang

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 5 Tahun

2005 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kota Palembang dan Dinas

Penerangan Jalan, Sarana Jaringan Utilitas dan Pertamanan Kota

Palembang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang

Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok,

Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Penerangan Jalan, Sarana Jaringan

Utilitas dan Pertamanan Kota Palembang

Selanjutnya pada tahun 2008 dalam rangka menindaklanjuti

ketentuan pasal 128 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun

2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

serta pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah maka Dinas Pekerjaan Umum Kota

Palembang dipecah dan dibagi lagi menjadi dua yaitu terdiri dari Dinas

Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kota

Palembang dan Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Perumahan Kota

7

Page 4: BAB II laporan kerja praktek

Palembang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang

Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Dinas Daerah.

2.1.2 Sejarah Proyek

Pekerjaan Pembuatan Kolam Retensi Griya Buana Indah

merupakan program pemerintah kota Palembang untuk mengatasi banjir

di daerah Griya Buana Indah. Dikarenakan saluran yang telah ada di

Griya Buana Indah saat ini belum mampu memenuhi daya tampung

terhadap volume jumlah air hujan. Sehingga air sering menggenangi

jalan bahkan masuk ke rumah penduduk disekitarnya.

Pelaksanaan kegiatan pekerjaan pembuatan Kolam Retensi

Griya Buana Indah, dibiayai sumber dana APBD Kota Palembang

2015 dan disediakan dana sebesar Rp.993.929.000,- Dalam proyek ini

Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina

Marga dan PSDA selaku owner. Proyek tersebut dilaksanakan oleh CV.

DEVINA

2.2 Data Umum Proyek

Nama Proyek : Pembuatan Kolam Retensi Griya Buana Indah

Lokasi Proyek : Perumahan Griya Buana Indah Kecamatan

Sukarame Palembang

Pekerjaan : Pembuatan Kolam Retensi Griya Buana Indah

Kontraktor : CV. DEVINA

Konsultan Pengawas : CV. SASANA CITRA MANDIRI

No/ Tanggal Kontrak : 22 Juli 2015

Nilai Kontrak : Rp. 993.929.000,-

Tahun Anggaran : APBD Kota Palembang Tahun Anggaran 2015

Waktu Pelaksanaan :

Awal Pelaksanaan :

Akhir Pelaksanaan : 24 Oktober 2015

8

Page 5: BAB II laporan kerja praktek

Pengguna AnggaranH. Darma Budhi, SH.,ST.,MT

Kuasa Pengguna AnggaranIr. Bambang Irawan, MT

Pejabat Pembuat KomitmenErlian Walmi, ST.,M.Si

Pengawas Lapangan

Paisal ZASepran Wahyu Dinata, SE., ST

Ismail, STFazri Kurniawan, Amd

AdministrasiKms. Syarif UsmanDewi Anggraini, SE

Melina Sabela

KeuanganHj. Kartini

EdisonUswatun Hasanah, SE.,MM

2.3 Struktur Organisasi

2.3.1 Struktur Organisasi Pekerjaan Umum

Di dalam suatu proyek memerlukan suatu sistem organisasi yang

terkoordinasi dengan baik. Sistem organisasi ini bertujuan untuk

mencapai sasaran yang diinginkan, mewujudkan kelancaran dan untuk

lebih terjaminnya pelaksanaan suatu proyek. Berdasarkan tujuan itulah,

maka didalam proyek ini disusun organisasi yang efektif dan effisien.

9

Page 6: BAB II laporan kerja praktek

Dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai berikut :

a. Pengguna Anggaran ( PA )

Tugas dan Tanggung Jawab Pengguna Anggaran ( PA )

1. Menyusun RKA-SKPD;

2. Menyusun DPA_SKPD;

3. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban

anggaran belanja;

4. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinya;

5. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;

6. Melaksanakan pemungutan pajak;

7. Mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam

batas anggaran yang telah ditetapkan;

8. Menandatangani surat perintah membayar (SPM);

9. Menandatangani surat-surat pernyataan pengajuan SPP;

10. Menandatangani surat-surat pengesahan SPJ;

11. Mengelola uang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD

yang dipimpinya;

12. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang

dipimpinya;

13. Menandatangani laporan keungan SKPD yang dipimpinya;

14. Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinya;

15. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran lainya berdasarkan

kuasa yang dilimpahkan oleh Gubernur.

16. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya Gubernur melalui

Sekretariat Daerah;

b. Kuasa Pengguna Anggaran ( KPA )

Tugas dan Tanggung Jawab Kuasa Pengguna Anggaran ( KPA )

1. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban

anggaran belanja.

10

Page 7: BAB II laporan kerja praktek

2. Melakukan anggaran unit kerja yang dipimpinya;

3. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;

4. Mengadakan ikatan/perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam

batas anggaran yang telah ditetapkan;

5. Menandatangani SPM LS dan SPM TU;

6. Mengawasi pelaksanaan anggaran unit kerja yang dipimpinya;

7. Melaksanakan tugas-tugas Kuasa Pengguna Anggaran lainya

berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Pejabat Pengguna

Anggaran.

8. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada SKPD;

c. Pejabat Pembuat Komitmen

Tugas dan Tanggung Jawab Kuasa Pengguna Anggaran ( KPA )

1. Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang dan Kuasa dalam

melaksanakan program dan kegiatan menunjuk pejabat pada unit

kerja Surat Keputusan Peraturan Daerah (SKPD).

2. Penunjukan pejabat sebagimana dimaksudkan pada ayat (1)

berdasarkan pertimbangan kompetensi jabatan, anggaran kegiatan,

beban kerja, Lokasi dan atau tentang kendali dan pertimbangan

objektif lainnya.

3. PPTK yang ditunjuk oleh Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna

Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab atas

pelaksana tugasnya kepada Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.

4. PPTK yang ditunjuk oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa

Pengguna Barang sebagaimana dimaksud ayat (1) bertanggung

jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kuasa Pengguna

Anggaran/Kuasa Pengguna Barang.

5. PPTK mempunyai tugas mencakup, yaitu:

a. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan

b. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan dan,

11

Page 8: BAB II laporan kerja praktek

c. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran

pelaksanaan kegiatan.

6. Dokumen anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf c

mencakup dokumen administrasi kegiatan maupun dokumen

administrasi yang terkait dengan persyaratan pembayaran yang

ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

d. Keuangan

Tugas dan Tanggung Jawab keuangan :

1. Melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan

anggaran pada SKPD;

2. Baik secara langsung maupun tidak langsung dilarang melakukan

kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa

atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan/pekerjaan/penjualan,

serta membuka rekeningnya atau giro pos atau menyimpan uang

pada suatu suatu bank atau lembaga keuangan lainya atas nama

pribadi;

3. Membantu Pengguna Anggaran dalam menyusun laporan realisasi

anggaran penerimaan dan belanja SKPD;

4. Secara fungsional bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya

kepada PPKD selaku BUD;

5. Secara administratif bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya

kepada pengguna anggaran;

6. Bendahara penerimaan dan bendahara penerimaan pembantu

bertugas untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,

menatausahakan dan mempertanggung jawabkan penerimaan

pendapatan dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD;

7. Bendahara pengeluaran dan bendahara pengeluaran pembantu SKPD

bertugas untuk menerima, menyimpan, membayar, menatausahakan

dan mempertanggung jawabkan pengeluran uang dalam rangka

pelaksanaan APBD pada SKPD

12

Page 9: BAB II laporan kerja praktek

e. Pengawas Lapangan

Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas Lapangan

Dalam tugas dan bertanggung jawabnya sebagai pengawas

lapangan, kepadanya diberikan kepercayaan mewakili pemimpin

pelaksanaan kegiatan untuk mengawasi pekerjaan kepercayaan

mewakili pemimpin bagian pelaksanaan kegitan untuk mengawasi

pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa, serta menyelesaikan

segala persoalan yang terjadi dilapangan, baik teknis maupun non teknis

dengan ketentuan tidak terlepas dari peraturan yang berlaku, dan

melaksanakan seperti:

1. Membantu mengelola kegiatan dengan baik pihak direksi maupun

pelaksanaan dalam proses kegiatan dilapangan agar kelancaran kerja

terjaga dan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dalam

melaksanakan proyek;

2. Memberikan bimbingan teknis pekerjaan kepada pelaksana agar

pekerjaan kepada pelaksana agar pekerjaan berjalan lancar sesuai

yang direncanakan antara lain ; membantu menyusun jadwal

pelaksanaan pekerjaan, rencana penyedia bahan dan peralatan, dan

rencana penyelesaian pekerjaan;

3. Ikut serta melaksanakan pengendalian mutu antara lain; meneliti

bahan yang disediakan, cara-cara pelaksanaan kegiatan dan mutu

hadil pekerjaan;

4. Wajib mengadakan pencatatan atas segala kegiatan/kejadian sehari-

hari dan mencantumkannya dalam Buku Laporan Harian serta

membuat Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan;

5. Mengadakan buku Perintah harian, Buku Direksi, Buku tamu dll.

f. Administrasi

Tugas dan Tanggung Jawab Pengelola Administrasi

1. Staff administrasi memiliki tugas mengawasi kinerja dari pegawai

atau staff lainnya dalam sebuah perusahaan.

13

Page 10: BAB II laporan kerja praktek

2. Mengurus segala jenis urusan administrasi perusahaan.

3. Mengatur masalah penggajian pegawai, mulai dari sistem

penggajian, pengaturan waktu penggajian, sampai laporan

penggajian.

4. Melakukan wawancara kerja pada pengawai baru. Terkadang tidak

hanya sampai pada wawancara, staff administrasi juga harus memilih

siapa calon pegawai yang masuk dalam kriteria perusahaan, dengan

persetujuan petinggi perusahaan tentunya.

5. Melatih dan memberikan arahan kepada pegawai baru mengenai

pekerjaan yang akan dilakukannya.

6. Mengawasi keluar masuknya surat-surat perusahaan.

7. Membuat surat keluar serta surat-surat lainnya yang menjadi

tanggung jawab staff administrasi.

8. Absensi seluruh pegawai berada dalam pengawasan staff

administrasi. Staff administrasi wajib mengetahui pegawai mana saja

yang tidak pernah absen kerja dan pegawai yang kadang-kadang atau

sering absen. Staff administrasi pun wajib melaporkan absensi

karyawan kepada atasan sebagai salah satu tugasnya sebagai

pengawas absensi pegawai.

9. Mengurus berbagai kepentingan rapat. Staff administrasi mengurus

persiapan rapat, mencatat hasil rapat, dan menyampaikan hasil rapat

yang harus disampaikan kepada pengawai lainnya.

10. Bertanggung jawab atas ATK (Alat Tulis Kantor). ATK berada

dibawah pegawasan staff administrasi. Ketersediaan ATK, persiapan

dana untuk pembelian ATK, pengawasan penggunaan ATK oleh

pegawai lainnya, serta pengaturan ATK yang akan digunakan dan

ATK yang sudah tidak digunakan untuk dicatat dalam catatan khusus

tentang ATK.

11. Bertanggung jawab pada atasan mengenai seluruh tanggung jawab

kerjanya.

14

Page 11: BAB II laporan kerja praktek

12. Membuat berbagai jenis laporan yang menjadi bagian staff

administrasi seperti laporan menyedian barang.

2.3.2 Struktur Organisasi Proyek

Secara garis besar pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi

proyek meliputi pemilik, konsultan pengawas, dan kontraktor.

a. Pemilik ( Owner )

Pemilik proyek (owner) adalah pihak yang mempunyai modal

atau gagasan untuk membangun. Dalam proyek ini yang berperan

sebagai Owner ialah Pemerintah Kota Palembang Melalui Dinas

Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga dan PSDA. Keinginan

tersebut disampaikan kepada konsultan perencana untuk kemudian

diwujudkan dalam bentuk gambar rencana, termasuk di dalamnya

perhitungan yang menyangkut pembangunan proyek tersebut.

Selanjutnya pemilik proyek tersebut menunjuk kontraktor pelaksana

15

Owner

Pekerjaan Umum Bina Marga dan PSDA

Konsultan Pengawas

CV. SASANA CITRA MANDIRI

Kontraktor

CV. DEVINA

Page 12: BAB II laporan kerja praktek

untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan tersebut, dengan

berdasarkan pada gambar rencana dan perhitungan yang telah dibuat

oleh konsultan perencana.

Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pemilik :

1. Menyediakan dana yang cukup untuk merealisasikan

pembangunan proyek.

2. Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai

pembangunan proyek setelah berkonsultasi dengan konsultan

perencana / pengawas.

3. Mengurus segala perijinan yang diperlukan untuk pelaksanaan

pembangunan seperti Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

4. Menyetujui atau menolak hasil pekerjaan.

5. Mengadakan kegiatan administrasi.

6. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan

pekerjaan proyek.

7. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau

manajemenkonstruksi ( MK )

8. Membuat surat perintah kerja ( SPK ) 

9. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah

direncanakan.

10. Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas

hasil pekerjaan konstruksi.

11. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang

tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat

perjanjian kontrak.

b. Kontraktor

Kontraktor adalah badan hukum atau perseorangan yang

memiliki dana dan keahlian yang menjual jasa untuk membuat

( mendirikan ) proyek konstruksi.

Tugas, Wewenang dan Tanggang Jawab kontraktor :

16

Page 13: BAB II laporan kerja praktek

1. Melaksanakan sesuai dengan waktu yang diberikan dan serta

melaksanakan sesuai dengan spesifikasi (RKS) sesuai dengan

standar atau sesuai dengan perjanjian.

2. Menyerahkan pekerjaan bila pekerjaan telah sesuai seratus persen.

3. Mengevaluasi semua pekerjaan sebelum diserahterimakan kepada

pemilik.

4. Menyelesaikan semua pekerjaan yang dianggap kurang serta

perbaikan-perbaikan bilamana perlu.

5. Mengadakan serah terima pekerjaan kepada pemilik.

6. Mengikuti proses pelelangan setelah mendapatkan undangan dari

pimpinan  proyek melalui pengumuman atau edaran.

7. Berhak mendapatkan imbalan jasa yang besarnya sesuai dengan

bobot atau  prestasi pekerjaan yang telah dicapai di lapangan.

8. Mengadakan perhitungan ulang apabila terjadi penyimpangan atas

gambar kerja dengan pelaksanaan yang dilakukan atas perintah

pemberi tugas.

9. Mendapatkan penambahan biaya berdasarkan harga yang telah

disepakati apabila terjadi penambahan pekerjan atas perintah

pemberi tugas.

10. Bertanggung jawab terhadap keselamatan pekerjaan selama

pelaksanaan.

11. Bertanggung jawab atas kekeliruan yang terjadi karena kelalaian

pelaksana.

12. Bertanggung jawab atas kekuatan dan kekokohan hasil pekerjaan

sesuai dengan  persyaratan yang telah ditentukan. 

13. Bertanggung jawab atas keselamatan bangunan selama masa

pemeliharaan

17

Page 14: BAB II laporan kerja praktek

Staff TenderPadma Srie Dewi

Staff AccountingRien Anggraini

OperasionalSukamto

Rendi Saputra

Staff Purchasing dan Admin

Wening Wahyu W

DirekturTomi Toha

Wakil DirekturSony Toha

MarketingIndra Sukma W

Sturktur Organisasi Kontraktor

5

Page 15: BAB II laporan kerja praktek

Dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai berikut :

a. Direktur

1. Memimpin dan mengkoardinasi kegiatan kerja di proyek

secara umum hingga mempunyai sasaran yang telah

ditetapkan.

2. Mengajukan usulan perubahan pada gambar kerja

3. Membina dan membimbing dalam pelaksanaan pekerjaan

sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan

mencapai hasil yang maksimal.

4. Memecahkan masalah di lapangan dengan pengawas jika

terjadi hambatan

5. Mengadakan koordinasi dengan pengawas proyek

b. Wakil Direktur

1. Mengkoardinasi manajer bidang dalam menjalankan

fungsinya

2. Membantu direktur dalam menjalankan tugasnya

3. Memberi masukan kepada direktur dan pengurus

4. Mengontrol Manajer

5. Peningkatan SDM anggota khususnya

c. Staff Tender

1. Mempelajari persyaratan teknis (persyaratan tender atau

kontrak).

2. Mempelajari dokumen tender, seperti gambar dan petunjuk

pelaksanaan.

3. Menyiapkan dokumen kelengkapan tender dan dokumen

pendukung lainnya.

4. Melaporkan Kesiapan Data Tender kepada Manajer Estimasi

dan Tender.

5

Page 16: BAB II laporan kerja praktek

5. Bertugas untuk melaksanakan kerjasama dalam tim dalam hal

penyelesaian pekerjaan di lapangan maupun di kantor pusat

6. Memberi pertimbangan teknis dalam proses tender kepada

Manajer Estimasi dan Tender.

d. Staff Accounting

1. Mengkoordinasikan dan menyiapkan kebutuhan anggaran dan

SDM .

2. Mengurus dan menyelesaikan pembayaran atau penagihan

kepada pihak-pihak terkait yang menjadi kewajiban atau hak.

3. Membuat laporan mingguan yang dilaporkan ke Finance &

Accounting Manager 

4. Memeriksa kebenaran dan kelengkapan berkas tagihan

5. Melakukan pengaturan administrasi keuangan perusahaan 

6. Menyusun dan membuat laporan perpajakan perusahaan 

7. Menyusun dan membuat anggaran pengeluaran perusahaan

secara periodik (bulanan atau tahunan ) 

8. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan perusahaan

secara periodik (bulanan atau tahunan ) 

9. Melakukan pembayaran gaji karyawan 

10. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan

perbankan dan kemampuan keuangan perusahaan

e. Operasional

1. Memimpin dan mengarahkan pada mandor dan pekerja serta

member arahan atau penjelasan terhadap maksud dan tujuan

setiap jenis pekrjaan sebagaimana telah tercantum dalam

rencana baik kualitas, kuntitas, waktu.

2. Mengambil tindakan atas masalah yang terjadi di lapangan

atas persetujuan site manager

3. Mengawasi langsung pekerjaan proyek di lapangan

4. Melaporkan kondisi kemajuan di lapangan

6

Page 17: BAB II laporan kerja praktek

5. Membina dan melatih ketrampilan para staf, tukang dan mandor.

f. Staff Purchasing dan Admin

1. Bertanggung jawab pada Commercial Manager 

2. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu dalam unit kerja.

3. Mencari calon supplier 

4. Membuat daftar rekanan supplier 

5. Mendapatkan jatah bahan dan  Delivery Order dari proyek

yang sudah disetujui oleh Project Manager 

6. Meminta penawaran harga dan membuat perbandingan harga. 

7. Membuat Purchase Order.

8. Memonitor  realisasi pengiriman barang.

9. Menentukan  supplier yang akan ditunjuk atas persetujuan

Commercial  Manager.

g. Marketing

1. Menyusun program dan strategi pemasaran, baik jangka pendek

maupun jangka panjang sesuai dengan kebijaksanaan yang

telah ditentukan oleh perusahaan.

2. Menawarkan melalui media elektronik, media cetak, maupun

presentasi ke instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta

serta pameran

c. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah badan hukum atau perseorangan

yang memiliki keahlian dan menjual jasa dalam bidang pengawasan

konstruksi di lapangan.

1. Tugas, Wewenang dan Tanggang Jawab Konsultan Pengawas:

2. Mengikuti rapat penjelasan pekerjaan karena dengan mengikuti

rapat tersebut mengikuti semua dasar perubahan yang terjadi

3. Mempelajari dokumen kontrak, termasuk spesifikasi dan gambar

kerja

7

Page 18: BAB II laporan kerja praktek

4. Memberi persetujuan atas semua program rencana pelaksanaan

proyek yang diajukan oleh konsultan

5. Melakukan pengawasan dan pengendalian proyek sesuai yang

tercantum dalam kontrak, misalnya laporan harian, mingguan

serta kejadian di lapangan

6. Membuat berita acara untuk pemilik dan kontraktor bahwa

pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan kontrak dan siap di

bayar

7. Merupakan wakil pemberi tugas dalam hal pengawasan

pelaksanaan pekerjaan.

8. Berhak menolak pekerjaan dari kontraktor berdasarkan penilaian-

penilaian yang diberikan

8

Page 19: BAB II laporan kerja praktek

Struktur Organisasi Konsultan

5

MARKETINGLEGAL OFFICER ADMINISTRASI DAN UMUM

PELAKSANA FINANCIAL DAN ACOUNTING

DIREKSI

GENERAL MANAGER

Page 20: BAB II laporan kerja praktek

Dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai berikut :

a. Direksi

1. Direksi dalam memimpin dan mengurus perseroan semata -

mata hanya untuk kepentingan dan tujuan perseroan dan

senantiasa berusaha meningkatkan efisensi dan efektivitas

2. Direksi berwewenang untuk mengusulkan perubahan

anggaran

3. Direksi berwenang untuk mengatur dan menyelenggarakan

kegiatan

b. General Manager

1. Memimpin perusahaan

2. Mengelola operasional harian perusahaan

3. Membuat prosedur dan standar perusahaan

4. Mengelola anggaran keuangan perusahaan

c. Legal Officer

1. Sebagai konsultan hokum perusahaan

2. Sebagai advokat perusahaan

3. Sebagai pelaksana perusahaan

d. Administrasi

1. Staff administrasi memiliki tugas mengawasi kinerja dari

pegawai atau staff lainnya dalam sebuah perusahaan.

2. Mengurus segala jenis urusan administrasi perusahaan.

3. Mengatur masalah penggajian pegawai, mulai dari sistem

penggajian, pengaturan waktu penggajian, sampai laporan

penggajian.

4. Melakukan wawancara kerja pada pengawai baru. Terkadang

tidak hanya sampai pada wawancara, staff administrasi juga

harus memilih siapa calon pegawai yang masuk dalam kriteria

perusahaan, dengan persetujuan petinggi perusahaan tentunya.

5

Page 21: BAB II laporan kerja praktek

5. Melatih dan memberikan arahan kepada pegawai baru

mengenai pekerjaan yang akan dilakukannya.

e. Financial atau Accounting

1. Melakukan pengaturan keuangan perusahaan

2. Melakukan transaksi keuangan perusahaan

3. Melakukan evaluasi budget

4. Membuat laporan manajemen

f. Marketing

1. Memperkenalkan perusahaan, melalui produk yang dibuat

oleh perusahaan tersebut

2. Menghasilkan pendapatan bagi perusahaan

3. Menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan

tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan

kualitas dan penjualan

g. Pelaksana

1. Memimpin dan mengarahkan pada mandor dan pekerja serta

member arahan atau penjelasan terhadap maksud dan tujuan

setiap jenis pekerjaan sebagaimana telah tercantum dalam

rencana baik kualitas, kuntitas, waktu.

6

Page 22: BAB II laporan kerja praktek

5

Page 23: BAB II laporan kerja praktek

5

Page 24: BAB II laporan kerja praktek

5

Page 25: BAB II laporan kerja praktek

5

Page 26: BAB II laporan kerja praktek

5

Page 27: BAB II laporan kerja praktek

5