bab ii landasan teori...sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat...

18
6 BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Sistem Pendukung Keputusan Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ditandai dengan sistem interaktif berbasis komputer yang membantu mengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstuktur. Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan sampai mengevaluasi pemilihan. Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang paling tepat. Untuk menghasilkan keputusan yang baik didalam sistem prndukung keputusan, perlu didukung oleh informasi dan fakta fakta yang berkualitas antara lain: a. Aksebilitas Atribut ini berkaitan dengan kemudahan mendapatkan informasi, informasi akan lebih berarti bagi si pemakai kalau informasi itu mudah didapat, karena akan berkaitan dengan aktifitas dari nilai informasinya. b. Kelengkapan Atribut ini berkaitan dengan kelengkapan isi informasi, dalam hal ini isi tidak menyangkut hanya volume tetapi juga kesesuaian dengan harapan si

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

6

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1. Sistem Pendukung Keputusan

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ditandai dengan sistem

interaktif berbasis komputer yang membantu mengambil keputusan

memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak

terstuktur. Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap

pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang

relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan

keputusan sampai mengevaluasi pemilihan.

Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada

hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari

alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang paling tepat. Untuk

menghasilkan keputusan yang baik didalam sistem prndukung keputusan, perlu

didukung oleh informasi dan fakta fakta yang berkualitas antara lain:

a. Aksebilitas

Atribut ini berkaitan dengan kemudahan mendapatkan informasi,

informasi akan lebih berarti bagi si pemakai kalau informasi itu mudah

didapat, karena akan berkaitan dengan aktifitas dari nilai informasinya.

b. Kelengkapan

Atribut ini berkaitan dengan kelengkapan isi informasi, dalam hal ini isi

tidak menyangkut hanya volume tetapi juga kesesuaian dengan harapan si

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

7

pemakai sehingga sering kali kelengkapan ini sulit diukur secara

kuantitatif.

c. Ketelitian

Atribut ini berkaitan dengan tingkat kesalahan yang mungkin didalam

pelaksanaan pengelolaan data dalam volume besar. Tipe kesalahan yang

sering terjadi yaitu berkaitan dengan perhitungan.

d. Ketepatan

Atribut ini berkaiatan dengan kesesuaian antara informasi yang dihasilkan

dengan kebutuhan pemakai. Sama halnya dengan kelengkapan, ketepatan

pun sangat sulit diukur secara kuantitatif.

e. Ketepatan waktu

Kualitas informasi juga sangat ditentukan oleh ketepatan waktu

penyampaian dan aktualisasinya. Misal informasi yang berkaitan dengan

perencanaan harian akan sangat berguna kalau disampaikan setiap dua

hari sekali.

f. Kejelasan

Atribut ini berkaitan dengan bentuk atau format penyampaian informasi.

g. Fleksibilitas

Atribut ini berkaitan dengan tingkat adaptasi dari informasi yang

dihasilkan terhadap kebutuhan berbagai keputusan yang akan diambil

terhadap sekelompok pengambil keputusan yang berbeda.

Sistem Pendukung Keputusan memiliki karakteristik yang beragam,

diantaranya yaitu:

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

8

a. Tujuan utama dari SPK adalah untuk memperbaiki mutu keputusan serta

performnence. SPK tidak hanya sekedar menyajikan informasi yang lebih

banyak, lebih baik atau lebih akurat pada waktu yang tepat saja.

b. SPK ditujukan untuk environtmen yang komplek, kurang terstruktur

bahkan politis sifatnya.

c. SPK bertumpu pada laporan pengecualian dan macamnya untuk

menunjang proses identifikasi masalah.

d. SPK berkombinasi modelling dan teknik-teknik analisa yang lain dengan

fungsi penyajian kembali data.

e. SPK berfokus pada prinsip mudah dipakai dan fleksibel dalam

berhadapan dengan pamakai tertentu atau sekelompok pemakai

1.2.Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution(TOPSIS)

TOPSIS diperkenalkan pertama kali oleh Yoon dan Hwang pada tahun 1981

untuk digunakan sebagai salah satu metode dalam memecahkan masalah

multikriteria. TOPSIS memberikan sebuah solusi dari sejumlah alternatif yang

mungkin dengan cara membandingkan setiap alternatif dengan alternatif terbaik

dan alternatif terburuk yang ada diantara alternatif-alternatif masalah.

TOPSIS mengasumsikan bahwa setiap kriteria akan dimaksimalkan ataupun

diminimalkan. Maka dari itu nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif dari

setiap kriteria ditentukan. Setiap alternatif dipertimbangkan dari informasi

tersebut. Solusi ideal positif didefenisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai

terbaik yang dapt dicapai dari setiap atribut. Sedangkan solusi ideal negatif terdiri

dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

9

Secara umum, prosedur TOPSIS mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:.

a. Menentukan matriks keputusan yang ternormalisasi (R)

rij = Xij , (𝑖 = 1,2, . . . . . , 𝑛 ; 𝑗 = 1,2, . … , 𝑚) m

Σ xij2

i-1

Keterangan.

xjmerupakan rating kinerja alternatif ke-iterhadap atribut ke-j

rij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi

b. Menghitung matriks keputusan ternormalisasi yang berbobot (Y), seperti

persamaan 2

yij=wi rij , dimana i=1,2...m dan j=1,2,....

keterangan.

wj adalah bobot dari kriteria ke-j

yij adalah elemen dari matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot

c. Menghitung matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif

Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan

berdasarkan terbobot ternormalisasi (Yij ), yaitu:

A+ = y+1, y

+2,......y

+n

A- = y-1, y

-2,......y

-n

Dimana

maxyij ; jika j adalah atribut keuntungan

Y+j =

i

Minyij ; jika j adalah atribut biaya i

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

10

minyij ; jika j adalah atribut keuntungan

Y-j= i

Maxyij ; jika j adalah atribut biaya i

d. Menghitung jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal

positif dan matriks solusi negatif.

Jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif

dirumuskan sebagai

rij = Xij , (𝑖 = 1,2, . . . . . , 𝑛 ; 𝑗 = 1,2, . … , 𝑚) m

Σ xij2

i-1

Keterangan

Y+j adalah elemen dari matriks solusi ideal positif jarak solusi ideal

negatif.

Jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal negatif

dirumuskan sebagai

rij = Xij , (𝑖 = 1,2, . . . . . , 𝑛 ; 𝑗 = 1,2, . … , 𝑚) m

Σ xij2

i-1

Keterangan

Y –j adalah elemen dari matriks solusi ideal negatif

e. Menghitung nilai prefensi untuk setiap alternatif

Nilai prefensi untuk setiap alternatif (V1) dirumuskan sebagai

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

11

Vi =

𝐷−𝑖

𝐷−𝑖 + 𝐷+𝑖 dimana i = 1,2, .......... m

Keterangan:

nilai D1 yang lebih besar menunjukkan prioritas alternatif.

1.3. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier

(sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun

menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau

terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung

(Support) (Rosa dan Shalahuddin, 2013:28)

Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2013:29)

Gambar II.1

Ilustri Model Waterfall

Gambar menjelaskan bahwa model waterfall menekan pada sebuah keturunan

dalam proses pengembangan perangkat lunak. Berikut ini adalah penjelasan dari

tahap-tahap yang dilakukan dalam model waterfall.

1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

12

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami

perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi

kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

2. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada

desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data,

arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka dan prosedur

pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari

tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat

diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain

perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu

didokumentasikan.

3. Pembuatan Kode Program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah

dibuat pada tahap desain.

4. Pengujian

Penguian fokus pada perangkat lunak secara dari segi Logic dan

Fungsional dan memastikan bahwa semua bagian yang sudah diuji. Hal

ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (Error) dan memastikan

keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pendukung (Support)atau Pemeliharaan (Maintenance)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

13

Tidak menutupi kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami

perubahan ketika sudah dikirimkan ke User. Perubahan bisa terjadi karena

adanya kesalahan yang yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian

atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. tahap

pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan

mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang

sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

1.4. Perancangan Basis Data

1.4.1. Database Management System (DBMS)

Database atau basis data adalah sekumpulan informasi yang disimpan dalam

komputer secara sistematik dam merupakan sumber informasi yang dapat

diperiksa menggunakan suatu program komputer. Database berfungsi untuk

menyimpan informasi atau data (Madcoms, 2011:12).

Untuk mengelola database diperlukan software yang sering disebut dengan

DBMS (Duatabase Management System). Dengan DBMS pengguna atau user

dapat membuat, mengelola, mengontrol dan mengakses database dengan mudah,

praktis dan efisien.

Database terdiri dari tabel yang didalamnya terdapat field-field. Sebuah

database bisa terdiri dari beberapa tabel. Dalam pembuatan database ada beberapa

hal yang harus diperhatikan:

1. Setiap tabel database harus memiliki field (kolom) yang unik yang disebut

dengan primary key

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

14

2. Tabel dalam database tidak boleh redudancy data yaitu mengandung

record ganda. Jika terdapat data yang sama, maka perlu dilihat kembali

rancangan, tabelnya.

3. Pilih tipe data yang tepat sehingga ukuran database seminimal mungkin.

1.4.2. My Structure Query Languange (MySQL)

SQL (Structure Query Languange) adalah bahasayang digunaka untuk

mengelola data pada RDBMS (Relational Database Management System)

(Sukamto dan Shalahuddin, 2015:46). MySQL adalah databaseyang

menghubungkan script PHP (Hypertext Preprocessor) menggunakan query dan

escaps character yang sama dengan PHP. MySQL mempunyai tampilan client

yang mempermudah anda dalam mengakses database dengan kata sandi untuk

mengijinkan proses yang boleh anda lakukan (Kurniawan, 2010:16).

1.4.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah bentuk paling awal dalam

melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan Object Oriented

Database Managemen System (OODMS) maka perancangan ERD tidak perlu

dilakukan (Sukamto dan Shalahuddin, 2015:53). Elemen-elemen diagram

hubungan entitas, terdiri dari:

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah suatu yang nyata atau abstrak dimana kita akan menyimpan

data.

2. Relasi (Relationship)

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

15

Relasi adalah yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan

kata kerja.

3. Atribut

Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas

tertentu. Sebutan lain atribut adalah property, elemen data atau field. Misalnya

nama, alamat, nomor pegawai dan gaji. Sebuah atribut atau kombinasi atribut

yang mengidentifikasikan satu dan hanya satu instansi suatu entitas disebut kunci

utama atau pengenal. Misalnya nomor pegawai adalah kunci utama untik pegawai.

Istilah yang harus dipahami sebelum merancang basis data dengan

menggunakan model entity relationship diagram menurut Kusrini (2007:22),

yaitu:

1. Super Key

Satu atau lebih atribut minimal yang membedakan setiap baris data dalam

tabel secara unik.

2. Kandidat Key

Merupakan kumpulan atribut minimal yang membedakan setiap baris data

dalam tabel secara unik. Untuk bisa menjadi kandiat key, suatu atribut

harus memnuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Untuk satu nilai hanya mengidentifikasi satu baris dalam satu relasi

(unik).

b. Tidak memilih subjek yang juga merupakan kunci relasi.

c. Tidak dapat bernilai null.

3. Kunci Relasi (Relation Key) atau Kunci Utama (Primary Key)

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

16

Nilai dari kunci relasi harus mengidentifikasikan sebuah baris yang unik

didalam sebuah relasi. Kunci relasi terdiri dari satu atau lebih atribut-

atribut relasi. Agar bisa menjadi primary key, sebuahatribut haruslah

memnuhi persyaratan sebagai kandidat key.

4. Kunci Alternatif (Alternative Key)

Kunci yang tidak ada didunia nyata, tetapi diadakan dan dijadikan

primary key . kunci alternatif ketila tidak ada satupun atribut dalam

sebuah relasi yang bisa mewakili relasi tersebut atau ada yang bisa

menjadi kandidat key tetapi tidak cukup efektif untuk dijadikan primary

key.

5. Komposit Key

Komposit key merupakan primary key yang terdiri lebih dari satu atribut.

6. Foreign Key

Istilah foreign key juga banyak digunakan dalam perancangan. sebuah

foreign key adalahsekumpulan atribut dalam suatu relasi (misal A)

sedemikian sehingga kumpulan atribut ini bukan kunci relasi A tetapi

merupakan kunci dari relasi lain.

7. Kardinalitas Pemetaan

Kardinalitas pemetaan atau rasio kardinalitas merupakan jumlan entity

yang dihubungkan kesatu entity lain dengan suatu relationship sets.

Kardinalitas pemetaan meliputi:

a. Hubungan Satu ke Satu (One to One)

Yaitu satu entity dalam A dihubungkan dengan maksimum satu entity.

b. Hubungan Satu ke Banyak (One to Many)

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

17

Yaitu satu entity dalam A dihubungkan dengan sejumlah entity dalam

entity dalam entity dalam B dihubungkan dengan maksimum satu

entity dalam A.

c. Hubungan Banyak ke Satu (Many to One)

Yaitu satu entity dalam A dihubunhkan dalam maksimum satu entity .

satu entity dalam B dapat dihubungkan denga sejumlah entity dalam

A.

d. Hubungan Banyak ke Banyak (Many to Many)

Satu entity dalam A dihubungkan dengansejumlah entity dalam entity

B dihubungkan dengan sejumlah entity dalam A.

1.4.4. Logical Record Struktur (LRS)

Logical Record Struktur dibentuk dengan nomor tipe record (Wulandari,

2013:17). Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empatpersegi panjang

dan dengan nama yang unik. Beda LRS dengan Entity Relationship Diagram

adalah nama tipe record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan. LRS

terdiri dari link link tentara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe

record lainnya. Banyak linl dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan

pada kedua link tipe record. Pengambilan LRS mulai dengan menggunakan

model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan dimulai dengan

hubungan kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS. Metode lain dimulai

dengan ERD dan langsung dikonversikan ke LRS.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

18

1. Konversi ERD ke LRS dengan ERD harus diubah kebentuk LRS secara

logika. Dari bentuk LRS inilah yang nantinya dapat ditransformasikan

kebentuk relasi (tabel).

2. Konversi ERD ke LRS sebuah model sistem yang digambarkan dengan

sebuah ERD akan mengikuti pada pemodelan tertentu. Dalam kaitannya

dengan konversi ke LRS, untuk perubahan yang terjadi adalah mengikuto

aturan-aturan berikut:

a. Setiap entitas diubah kebentuk kotak dengan nama entitas berada

diluar kotak dan atribut berada didalam kotak.

b. Sebuah relationship kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama

entitas, kadang sebuah kotak bersama-sama dengan entitas, kadang

disatukan dalam kotak tersendiri.

3. Konversi LRS ke relasi (tabel), relasi atau tabel adalah bentuk penyatuan data

secara grafis 2 dimensi yang terdiri dari kolom dan baris. Relasi adalah bentuk

visual dari sebuah file, dan tiap tuple dalam sebuah field atau yang dalam

bentuk lingkarn ERD dikenal dengan sebutat atribut. Konversi LRS dilakukan

dengan cara:

a. Nama LRS menjadi nama relasi.

b. Tiap atribut menjadi sebuah kolom didalam relasi.

1.5. Struktur Navigasi

Struktur Navigasi adalah struktur atau alur suatu program yang merupakan

rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat

membantu mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan website (Sutopo,

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

19

2007:6). Menentukan sruktur navigasi merupakan halaman yang sebaiknya

dilakukan sebelum membuat suatu website, ada empat macam bentuk dasar dari

struktur navigasi yang biasanya digunakan dalam proses pembuatan website,

yaitu:

1. Struktur Navigasi Linear

Struktur navigasi linear hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut,

yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut

urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah

satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua

halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya.

2. Struktur Navigasi Non Linear

Struktur navigasi non linear merupakan pengembangan dari struktur navigasi

linear. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang.

Percabangan pada struktur ini berbeda denagn percabangan pada struktur

hirarki, karena pada percabanagan non linear ini walaupun terdapat

percabangan, tetap tiap tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu

tidak ada master page dan slave page.

3. Struktur Navigasi Hirarki

Struktur navigasi hirarki biasa disebut struktur bercabang. Merupakan suatu

struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data

berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu satu akan disebut sebagai

master page (halaman utama pertama). Halaman utama ini mempunyai

halaman percabanagn yang disebut slave page (halaman pendukung). Jika

salah satu halaman pendukung dipilih atau diaktifkan, maka tampilan tersebut

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

20

akan bernama Imaster page (halaman utama kedua) dan seterusnya pada

navigasi ini tidak diperkenankan adanya tampilan secara linear.

1.6. Alat Bantu Pengembangan Aplikasi

1.6.1. Hypertext Markup Languange (HTML)

Hypertext Markup Languange atau HTML adalah bahasa yang digunakan

pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web (Sibero,

2011:19-20). Struktur dokumen HTML terdiri dari tag pembuka dan tag penutup.

HTML versi 1.0 dibangun oleh W3C dan terus mengalami perkembangan. Sampai

saat ini HTML terakhir adalah versi 5.0. Struktur HTML sebagai berikut

<html>

<head>

<title></title>

<head>

<body></body>

<html>

Struktur diatas adalah satu kesatuan yang harus ada dalam setiap dokumen

HTML. Dokumen HTML terdiri dari tiga komponen yaitu tag, elemen dan

atribut.

1.6.2. CascandiSng Style Sheet (CSS)

File CSS (Cascanding Style Sheet) dipakai untuk mengatur tampilan website.

Terutama pengaturan pada desain tabel, teks dan menu dalam halaman website

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

21

dan program admin (Nugroho, 2013:27). Tanpa adanya CSS maka aplikasi web

yang anda bangun bangun kurang menarik dilihat.

1.6.3. Adobe DreamweaverCS5

Dreamweaver merupakan suatu perangkat lunak web editor keluaran Adobe

System yang digunakan untuk membangun dan mendesain suatu website dengan

fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunaannya (Sadeli, 2011:2).

Selain mudah digunakan dalam membuat dan mendesain, web Dreamweaver

juga menambah fleksibilitas dengan bahasa pemrograman web lainnya dan dapat

berintegrasi pada beberapa perangkat lunak lainnya dan tidak salah jika perangkat

lunak ini menjadi pilihan utama bagi para web designer amatir maupun expert.

Pada Dreamweaver CS5 terdapat beberapa fitur baru yang dapat digunakan

mulai dari seputar CSS (Cascading Style Sheet), penggunaan fitur canggih seperti

Ajax dan JQuery menggunakan Browser Widget, serta pengujian tampilan web

menggunakan Web Adobe BrowserLab.

1.6.4. Xampp

XMPP merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling

populer dikalangan pengembangan web dengan menggunakan PHP dan MySQL

sebagai databasenya (Sidik, 2014:72).

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

22

1.7. Pengujian Web

Pengujian adalah satu set aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk

menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan. Aktifitas pengujian terdiri

dari satu set atau sekumpulan langkah dimana dapat menempatkan desain kasus

uji yang spesifik dan metode pengujian (Sukamtodan Shalahuddin, 2015:272)

Untuk menguji sebuah website penulis menggunakan Blackbox. Blackbox

Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa

menguji desain dan kode pemrograman (Sukamto dan Shalahuddin, 2015:275).

Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakan fungsi-fungsi, masukan dan

keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI...Sistem pendukung keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta penentu yang matang dari alternatif yang dihadapi

23