bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · organisasi. dari pengertian-pengertian di atas,...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar akuntansi yaitu hal-hal dasar mengenai informasi akuntansi.
Konsep dasar akuntansi diperlukan agar memahami bagaimana mengolah data
keuangan pada perusahaan. Berikut adalah hal-hal dasar yang ada pada akuntansi.
A. Pengertian Pengolahan
(Sutirna, 2018) menjelaskan bahwa “Pengolahan atau proses adalah rangkaian
tindakan, perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus yang dihasilkan suatu
produk”.
Menurut (Abriana, 2017) “Pengolahan pada dasarnya adalah pengubahan suatu
bahan menjadi produk yang dikehendaki oleh akal budi manusia”.
(Sedianingsih, dkk, 2014) mengatakan bahwa “Mengolah adalah bermacam-
macam kegiatan mengerjakan keterangan dengan maksud menyajikannya dalam
bentuk yang lebih berguna”.
Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengolahan adalah
tindakan pengubahan bahan menjadi produk yang lebih berguna secara terus-
menerus.
B. Pengertian Data
Menurut (Lubis, 2016) “Data adalah fakta-fakta yang menggambarkan suatu
kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.
(Hanief dan Himawanto, 2017) menjelaskan bahwa “Data merupakan kumpulan
fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga
dapat digunakan sebagai dasar menarik suatu kesimpulan”.
6
Menurut The Liang Gie dalam (Yulianto, dkk, 2018) “Data adalah hal/
peristiwa/kenyataan lainnya apapun yang mengandung suatu pengetahuan untuk
dijadikan dasar guna penyusunan, pembuatan kesimpulan atau penetapan
keputusan”.
Dari pengertian di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa data adalah
kumpulan fakta yang berguna sebagai penarikan kesimpulan atau penetapan
keputusan. Data dapat berupa angka, hal, peristiwa, dan segala sesuatu yang
mengandung kebenaran dan pengetahuan.
C. Pengertian Akuntansi
Pengertian akuntansi menurut (Samryn, 2015), “Akuntansi dapat didefinisikan
sebagai suatu proses identifikasi, pengukuran, dan pengomunikasian informasi
ekonomi yang menghasilkan informasi yang berguna bagi pembuatan kebijakan dan
keputusan oleh pemakainya”.
(Hery, 2017) menjelaskan bahwa “Akuntansi merupakan teknik yang
menggambarkan proses hubungan antara sumber data keuangan dengan para
penerima informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus
akuntansi”.
Menurut (Zamzani dan Nusa, 2016) “Akuntansi dapat didefinisikan secara
ringkas sebagai suatu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, yang
menghasilkan informasi ekonomi untuk diberikan kepada pihak pengguna”.
Dari beberapa pengertian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
akuntansi adalah tahapan atau alur penyusunan data keuangan yang berguna bagi
para penerima informasi sebagai sarana pengambilan keputusan.
7
D. Pengertian Pengolahan Data Akuntansi
Terry menyatakan dalam (Hutahaean, 2015) bahwa “Pengolahan data adalah
serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau
hasil yang diinginkan.
Menurut (Sutarman, 2014) “Pengolahan data adalah proses
perhitungan/transformasi data input menjadi informasi yang mudah dimengerti
ataupun sesuai dengan yang diinginkan”.
(Hanief dan Himawanto, 2017) menjelaskan bahwa “Pengolahan data
dimaksudkan sebagai proses untuk memperoleh data ringkasan dari data mentah
dengan menggunakan cara atau rumus tertentu”.
Dari pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengolahan data
merupakan proses untuk meringkas data menjadi informasi yang dibutuhkan dengan
menggunakan cara atau rumus tertentu.
Jadi, Pengolahan Data Akuntansi merupakan proses meringkas data transaksi
hingga menghasilkan laporan keuangan yang berguna sebagai informasi untuk
pengambilan keputusan.
E. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood dalam (Fauzi, 2017) “Sistem Informasi
Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur
untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi yang berguna”.
(Mahatmyo, 2014) menjelaskan bahwa “Sistem informasi akuntansi merupakan
sekelompok struktur dalam sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan
sumber daya lain untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, agar
dapat memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak”.
8
(Sarmyn, 2015) mendefinisikan bahwa:
Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu mekanisme formal untuk
mengumpulkan dan mengomunikasikan data dalam rangka penyeragaman
informasi untuk membantu pembuatan dan mengkoordinasikan keputusan-
keputusan akhir kolektif yang berhubungan dengan setiap sasaran atau tujuan
organisasi.
Dari pengertian-pengertian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sitem informasi akuntansi adalah pengumpulan dan pemrosesan data keuangan
menjadi suatu informasi yang berguna dalam pembuatan keputusan.
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan
sangat berbeda-beda tergantung pada jenis keputusan yang hendak diambil. Para
pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu
pemakai internal (internal users) dan pemakai eksternal (external users).
1. Yang termasuk dalam kategori pemakai internal menurut (Hery, 2016) antara
lain:
a. Direktur dan Manajer Keuangan. Untuk menentukan mampu tidaknya
perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat waktu kepada kreditur,
maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas
yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh temponya
pinjaman/utang.
b. Direktur Operasional dan Manajer Pemasaran. Untuk menentukan efektif
tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah
dilakukan perusahaan, maka mereka membutuhkan informasi akuntansi
mengenai besarnya penjualan.
c. Manajer dan Pengawas Produksi. Mereka membutuhkan informasi akuntansi
biaya untuk menentukan besarnya harga pokok produksi, yang pada akhirnya
juga sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per unit.
9
2. Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal menurut (Hery,
2016) antara lain:
a. Investor (penanam modal). Untuk mengambil keputusan dalam hal membeli
atau melepaskan saham investasinya.
b. Kreditur, seperti supplier dan bankir, menggunakan informasi akuntansi
debitur untuk mengevaluasi besarnya tingkat resiko dari pemberian kredit
atau pinjaman uang.
c. Pemerintah, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib
pajak) dalam hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang
harus disetor ke kas negara.
d. Badan Pengawas Pasar Modal, mewajibkan public corporation untuk
melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada BAPEPAM.
e. Ekonom, Praktisi dan Analis menggunakan informasi akuntansi untuk
memprediksi situasi perekonomian, menentukan besarnya tingkat inflasi,
pertumbuhan pendapatan nasional, dan lain sebagainya.
F. Pengertian Perusahaan Jasa
Menurut (Hery, 2017) “Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi
dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (barang dan
atau jasa) kepada pelanggannya”.
Untuk pengertian jasa, (Sudarso, 2016) mengungkapkan bahwa “Jasa dapat
diartikan sebagai sesuatu yang tidak berwujud, yang melibatkan tindakan atau unjuk
kerja melalui proses dan kinerja, yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak
lain”.
10
Menurut (Fatihudin dan Firmansyah, 2019) “Jasa adalah kegiatan yang dapat
diidentifikasikan, yang bersifat tidak dapat diraba, yang direncanakan untuk
pemenuhan kepuasan konsumen”.
(Almana, dkk, 2018) menjelaskan bahwa “Jasa adalah setiap tindakan atau
keinginan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya hasil produksinya tidak berwujud”.
Dari beberapa pengertian tersebut, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa jasa
adalah kegiatan atau tindakan tidak berwujud yang ditawarkan satu pihak ke pihak
lain untuk pemenuhan kepuasan konsumen.
Jadi, Perusahaan Jasa adalah sebuah organisasi yang kegiatannya menjual
produk tidak berwujud atau jasa kepada pelanggannya untuk menghasilkan
keuntungan.
Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan.
Contoh perusahaan jasa, diantaranya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pendidikan (bimbingan belajar), pelayanan transportasi (jasa angkut), pelayanan
kesehatan (rumah sakit), jasa konsultan, telekomunikasi, dan sebagainya.
G. Persamaan Dasar Akuntansi
(Hery, 2016) menjelaskan bahwa:
Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan
aktiva/harta/kekayaan (assets). Utang (liabilities) merupakan kewajiban
perusahaan kepada kreditur dan pihak lainnya. Ekuitas (equity) merupakan hak
pemilik dana atau pemegang saham atas assets perusahaan.
Hubungan antara kekayaan, kewajiban dan ekuitas dapat dirumuskan ke dalam
sebuah persamaan akuntansi (accounting equation) sebagai berikut:
Assets = Liabilities + Equity
Rumusan persamaan dasar akuntansi di atas sifatnya baku (mutlak), dimana
liabilities harus ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity, ini mengandung
makna bahwa kreditur memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan,
setelah itu sisa assets yang masih ada barulah merupakan hak pemilik
dana/pemegang saham.
11
H. Siklus Akuntansi
(Hery, 2016) menjabarkan bahwa:
Seluruh transaksi bisnis yang terjadi dalam perusahaan mula-mula akan
dianalisis (dalam rangka mengidentifikasi akun) dan dicatat ke dalam jurnal.
Seluruh data transaksi ini yang telah tercatat dalam jurnal lalu akan dipindah-
bukukan (diposting) ke dalam buku besar sesuai dengan klasifikasi masing-
masing akun terkait. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan neraca saldo,
menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian, neraca
saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, ayat jurnal penutup, neraca saldo
setelah penutupan, dan ayat jurnal pembalik.
Proses akuntansi diawali dengan menganalisis dan menjurnal transaksi, dan yang
diakhri dengan membuat laporan dinamakan sebagai siklus akuntansi
(accounting cycle). Produk akhir dari siklus akuntansi ini adalah laporan
keuangan.
Jika digambarkan dalam bagan arus, tahapan siklus akuntansi akan tampak
sebagai berikut:
12
Sumber : Hery (2016:57)
Gambar II.1
Siklus Akuntansi
1. Analisis Transaksi dan Jurnal
Dalam akuntansi, proses pencatatan selalu di mulai dengan menganalisis setiap
transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Analisis ini mengandung pengertian bahwa
seorang akuntan harus dapat menentukan pengaruh dari masing-masing transaksi
13
terhadap akun. Pada tahapan ini, akuntan sudah selayaknya memiliki pemahaman
yang baik mengenai definisi dari aktiva, kewajiban, ekuitas, prive, pendapatan, dan
beban yang semuanya itu merupakan akun utama laporan keuangan.
a. Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang
diperoleh atau dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari transaksi atau
peristiwa di masa lalu.
b. Kewajiban adalah pengorbanan atas manfaat ekonomi yang mungkin terjadi
di masa depan, yang timbul dari kewajiban entitas pada saat ini, untuk
menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lainnya di masa
depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.
c. Ekuitas adalah kepemilikan atau kepentingan residu dalam aktiva entitas yang
masih tersisa setelah dikurangi dengan kewajiban.
d. Prive adalah pengambilan dana oleh pemilik perusahaan untuk keperluan
pribadi yang akan mengurangi ekuitas.
e. Pendapatan adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya atas aktiva
atau penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya) dari
pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan
operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
f. Beban adalah arus keluarnya aktiva atau penggunaan lainnya atas aktiva atau
terjadinya (munculnya) kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya)
yang disebabkan oleh pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa,
atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral
perusahaan.
14
Setelah dianalisis, transaksi akan di catat ke dalam jurnal. Jurnal dibedakan
menjadi dua, yaitu jurnal umum (general journal) dan jurnal khusus (special
journal). Jurnal umum (general journal) adalah sebuah jurnal yang digunakan untuk
pencatatan segala jenis transaksi keuangan pada periode tertentu. Sedangkan jurnal
khusus (special journal) adalah jurnal yang dikelompokan secara khusus sesuai
dengan jenis transaksinya. Jurnal umum dibuat atas transaksi yang tidak dicatat
dalam jurnal khusus.
Jurnal khusus dibagi menjadi:
a. Jurnal penjualan (sales journal), digunakan untuk mencatat seluruh transaksi
penjualan barang dagangan ke pelanggan secara kredit.
b. Jurnal pembelian (purchase journal), digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi pembelian barang dagangan dari supplier secara kredit.
c. Jurnal penerimaan kas (cash receipts journal), digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi penerimaan kas.
d. Jurnal pembayaran kas (cash payments journal), digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi pengeluaran kas.
2. Buku Besar
Setelah transaksi dianalisis dan dicatat ke dalam jurnal, langkah selanjutnya
adalah mem-posting (memindah-bukukan) setiap saldo akun yang terdapat pada
jurnal ke dalam buku besar untuk masing-masing akun. Intinya adalah bahwa setiap
saldo akun yang masih “tercerai-berai” dalam jurnal akan diakumulasikan ke dalam
buku besar sesuai masing-masing akun. Nantinya, buku besar untuk masing-masing
akun ini akan memperlihatkan secara terperinci mengenai setiap perubahan (mutasi
debet dan mutasi kredit) yang ditimbulkan dari seluruh transaksi yang terjadi selama
periode akuntansi.
15
Buku besar (ledger) dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Buku besar umum (general ledger) adalah pencatatan transaksi keuangan
berupa perkiraan pada suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha,
persediaan, utang usaha dan modal.
b. Buku besar pembantu (subsidiary ledger) adalah buku besar khusus yang
digunakan untuk mencatat akun tertentu serta perubahan-perubahannya secara
lebih rinci.
3. Neraca Saldo
Neraca saldo (trial balance) adalah daftar akun beserta saldonya pada satu waktu
tertentu. Neraca saldo diperlukan untuk memastikan bahwa tidak adanya kesalahan
di dalam memposting jumlah debet/kredit dari jurnal ke buku besar. Kecocokan
antara jumlah debet dengan jumlah kredit ini harus dibuktikan pada setiap akhir
periode laporan akuntansi.
4. Ayat Jurnal Penyesuaian
Ketika bagian akuntansi suatu perusahaan akan menyiapkan laporan keuangan,
mereka menyadari bahwa periode pembukuan perusahaan yang akan dilaporkannya
dapat dibagi ke dalam beberapa periode. Dengan menggunakan konsep periode
akuntansi ini, atau yang dikenal dengan sebutan accounting period concepts, akuntan
harus berhati-hati dan setepat mungkin dalam menentukan berapa besarnya jumlah
pendapatan dan beban yang harus dilaporkan dalam laporan keuangan. Untuk
menentukan besarnya jumlah pendapatan dan beban secara tepat dalam periode yang
tepat, ada dua pilihan yang tersedia yang dapat dijadikan sebagai dasar pencatatan
oleh akuntan, yaitu:
a. Cash basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi
dicatat pada saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas.
16
b. Accrual basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana pencatatan
pendapatan dan beban pada periode di saat terjadinya.
5. Neraca Lajur
Akuntan seringkali menggunakan kertas kerja (work sheet) berupa neraca lajur
untuk mengumpulkan dan meringkas data yang mereka butuhkan dalam rangka
menyiapkan laporan keuangan. Fungsi kertas kerja ini hanya sebagai alat bantu untuk
mempermudah proses penyusunan laporan keuangan yang dilakukan secara manual.
Kertas kerja juga sesungguhnya berguna sebagai alat bantu untuk memahami alur
data akuntansi, mulai dari neraca saldo sebelum penyesuaian hingga menghasilkan
laporan keuangan sebagai produk akhir dari siklus akuntansi.
6. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
a. Laporan Laba Rugi (income statement) merupakan laporan yang sistematis
tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.
Laporan laba rugi ini akhirnya memuat informasi mengenai hasil usaha
perusahaan, yaitu laba/rugi bersih, yang merupakan hasil dari pendapatan
dikurangi beban.
b. Laporan Modal Pemilik (statement of owner’s equity) adalah sebuah laporan
yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam modal pemilik suatu perusahaan
untuk satu periode waktu tertentu (laporan perubahan modal). Modal pemilik
akan bertambah dengan adanya investasi (setoran modal) dan laba bersih,
sebaliknya modal pemilik akan berkurang dengan adanya prive dan rugi
bersih.
17
c. Neraca (balance sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi
aktiva, kewajiban dan modal perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan neraca
adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
d. Laporan Arus Kas (statement of cash flows) adalah sebuah laporan yang
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari
masing-masing aktivitas, mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi,
sampai pada aktivitas pendanaan (pembiayaan) untuk satu periode waktu
tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya kenaikan dan penurunan
bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang
dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan (notes to the financial statements)
merupakan bagian integral (satu kesatuan) yang tidak dapat dipisahkan dari
komponen laporan keuangan lainnya. Tujuan catatan ini adalah untuk
memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan.
7. Ayat Jurnal Penutup
Setiap akhir periode akuntansi setelah laporan keuangan disusun, bagian
akuntansi perusahaan perlu menyiapkan ayat jurnal penutup (closing entries). Hal ini
dilakukan dengan cara mentransfer seluruh akun yang sifatnya sementara
(temporary/nominal accounts) ke akun yang sifatnya permanen (permanent/real
accounts), yaitu akun modal.
8. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Prosedur akuntansi yang terakhir, setelah ayat jurnal penutup dibuat dan
diposting ke masing-masing buku besar akun terkait, adalah menyiapkan neraca
saldo setelah penutupan (post-closing trial balance). Sesuai dengan namanya,
18
laporan ini hanyalah berisi saldo akhir dari masing-masing akun neraca (kas, piutang
usaha, perlengkapan, utang usaha, dan seterusnya) yang akan dibawa sebagai saldo
awal untuk periode akuntansi berikutnya.
9. Ayat Jurnal Pembalik
Dalam akuntansi, pembuatan ayat jurnal pembalik (reversing entries) adalah
sifatnya pilihan (optional). Ayat jurnal pembalik ini biasanya akan dibuat pada setiap
awal periode akuntansi dengan cara membalik ayat jurnal penyesuaian yang telah
dibuat pada akhir periode akuntansi sebelumnya.
I. Karakteristik Akun
Menurut (Hery, 2016) “Akun adalah catatan akuntansi mengenai kenaikan atau
penurunan saldo dari masing-masing aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Daftar yang
memuat mengenai keseluruhan kode dan nama akun, dinamakan sebagai bagan
perkiraan (chart of accounts)”.
Kode dan nama akun yang terdapat di dalam daftar merupakan kode dan nama
akun yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mencatat dan mengklasifikasikan
setiap transaksi bisnis yang terjadi. Sesungguhnya, akun identik dengan komponen
laporan keuangan, contohnya adalah akun kas, akun piutang usaha, dan seterusnya.
Contoh chart of accounts (COA):
1. Aktiva
1.1 Kas
1.2 Piutang Usaha
1.3 Perlengkapan Kantor
1.4 Asuransi Dibayar di Muka
1.5 Peralatan Kantor
1.6 Perabot Kantor
19
2. Utang
2.1 Utang
2.2 Sewa Diterima di Muka
3. Ekuitas Pemilik
3.1 Modal
3.2 Prive
4. Pendapatan
4.1 Pendapatan Usaha
4.2 Pendapatan Sewa
4.3 Pendapatan Bunga
5. Beban
5.1 Beban Gaji
5.2 Beban Iklan
5.3 Beban Sewa Kantor
5.4 Beban Utilitas
5.5 Beban Rupa-Rupa
Bentuk baku dalam penyusunan chart of accounts dan yang telah diterapkan di
kebanyakan perusahaan adalah bahwa pengelompokan kode (nomor) 1 selalu dimulai
dari akun-akun aktiva, lalu diikuti dengan akun-akun dari kelompok utang, ekuitas,
pendapatan, dan beban.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunan COA adalah penerapan
flexible numbering system (sistem penomoran yang fleksibel), di mana sebuah kode
dan nama akun yang baru akan dapat ditambah tanpa mengubah urutan kode akun
lainnya yang telah ada.
20
J. Analisis Keuangan
Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas,
profitabilitas dari suatu usaha. Dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan
laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam
laporan keuangan.
1. Analisis Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya. Dengan kata lain,
rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa
jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya
yang akan segera jatuh tempo.
Berikut adalah jenis-jenis rasio likuiditas yang lazim digunakan:
a. Rasio Lancar (Current Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang
tersedia.
b. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio) merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan
aset sangat lancar.
c. Rasio Kas (Cash Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas atau setara kas yang tersedia untuk membayar utang
jangka pendek.
21
2. Analisa Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang. Dengan kata lain,
rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban
utang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset.
Berikut adalah jenis-jenis rasio solvabilitas yang lazim digunakan:
a. Rasio Utang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset.
b. Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur proporsi utang terhadap modal.
c. Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal (Long Term Debt to Equity
Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi
utang jangka panjang terhadap modal.
d. Rasio Kelipatan Bungan yang Dihasilkan (Times Interest Earned Ratio)
menunjukkan sejauh mana atau berapa kali kemampuan perusahaan dalam
membayar bunga.
e. Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban (Operating Income to Liabilities
Ratio) merupakan rasio yang menunjukkan (sejauh mana atau berapa kali)
kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh kewajiban.
3. Analisis Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk untuk mengukur
tingkat efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada. Rasio ini
juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas
sehari-hari.
22
Berikut adalah jenis-jenis rasio aktivitas yang lazim digunakan:
a. Perputaran Piutang Usaha (Accounts Receivable Turn Over) merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam
piutang usaha akan berputar dalam satu periode atau berapa lama (dalam hari)
rata-rata penagihan piutang usaha.
b. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan
akan berputar dalam satu periode atau berapa lama (dalam hari) rata-rata
persediaan tersimpan di gudang hingga akhirnya terjual.
c. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur keefektifan modal kerja (aset lancar) yang
dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan.
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turn Over) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur keefektifan aset tetap yang dimiliki perusahaan
dalam menghasilkan penjualan, atau dengan lain untuk mengukur seberapa
efektif kapasitas aset tetap turut berkontribusi menciptakan penjualan.
e. Perputaran Total Aset (Total Assets Turn Over) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan
dalam menghasilkan penjualan, atau dengan kata lain untuk mengukur berapa
jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam
dalam total aset.
23
4. Analisa Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya.
Berikut adalah jenis-jenis rasio profitabilitas yang lazim digunakan:
a. Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Assets) merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih.
b. Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity) merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba
bersih.
c. Margin Laba Kotor (Gross Provit Margin) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya presentase laba kotor atas penjualan bersih.
d. Margin Laba Operasional (Operating Profit Margin) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur besarnya presentase laba operasional atas
penjualan bersih.
e. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya presentase laba bersih atas penjualan bersih.
2.2. Tool Aplikasi
Untuk mempermudah kegiatan usaha maka akan lebih baik jika perusahaan
menggunakan aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi dan dibuat untuk
mempermudah dalam proses pencatatan akuntansi sehingga dapat menghasilkan
laporan keuangan secara akurat, tepat waktu dan relevan. Tentunya penggunaan
aplikasi akuntansi akan sangat membantu perusahaan dalam kegiatan operasional
usahanya. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis ingin membahas mengenai Zahir
Accounting versi 5.1.
24
A. Zahir Accounting
Menurut (Hutauruk, 2017) “Zahir Accounting merupakan software manajemen
bisnis dan keuangan berbahasa Indonesia dan Inggris, fleksibel, berfasilitas lengkap,
dan berdaya guna tinggi, yang dirancang agar tepat dengan kebutuhan perusahaan
kecil, menengah, dan besar di Indonesia bahkan mancanegara”.
Zahir dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengusaha, dibuat dari sudut
pandang pengusaha, sehingga setiap pengusaha dapat mengelola dan memiliki
kendali penuh terhadap usahanya tanpa mengharuskan pengusaha dan manajemen
perusahaan untuk memahami teori akuntansi terlebih dahulu.
Zahir memiliki kelebihan-kelebihan serta berbagai perangkat yang mudah
digunakan sehingga memungkinkan para pengusaha dan manajemen untuk
mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan tepat, karena Zahir tidak hanya
sebagai perangkat penyedia laporan keuangan semata.
Adapun kelebihan Zahir sebagai berikut:
a. Mudah mengontrol keluar masuk barang & informasi stok yang up to date.
b. Mudah mengelola hutang piutang disertai dengan informasi yang lengkap.
c. Mudah mengelola cash flow dan mengetahui kondisi keuangan secara riil.
d. Menghasilkan laporan keuangan yang instan dan cepat.
e. Analisis keuangan yang akurat dan mudah dipahami.
B. Sejarah Zahir Accounting
Zahir Accounting versi 1.0 dibuat pertama kali pada tahun 1996 dan pada tahun
1997, mulai dikembangkan versi 2.0 dan mulai dipasarkan pada tahun 1999. Sejak
dipasarkan Zahir Accounting menjadi perhatian bagi para pengusaha yang memang
memerlukan software akuntansi untuk menunjang pencatatan keuangan bisnisnya
dengan mudah, cepat dan tepat.
25
Zahir Accounting telah digunakan oleh lebih dari 30.000 perusahaan berskala
kecil, menengah, dan besar dengan 50.000-an pengguna (user/lisensi) di Indonesia
serta mancanegara. Jumlah itu pun senantiasa bertambah. Kini Zahir telah banyak
tersebar di lebih dari 30 kota di Indonesia berupa kantor pusat dan cabang, gerai,
agen, dan reseller.
C. Zahir Accounting Versi 5.1
Zahir Versi 5.1, sebuah software bisnis finansial terbaik dan termudah
digunakan, memiliki fasilitas lengkap dan dapat diandalkan.
Zahir dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengusaha, dibuat dari sudut
pandang pengusaha, sehingga setiap pengusaha dapat mengelola dan memiliki
kendali penuh terhadap usahanya tanpa mengharuskan pengusaha dan manajemen
perusahaan untuk memahami teori akuntansi terlebih dahulu.
Zahir memiliki kelebihan-kelebihan serta berbagai perangkat yang mudah
digunakan sehingga memungkinkan para pengusaha dan manajemen untuk
mengambil keputusan bisnis dengan cepat dan tepat, karena Zahir tidak hanya
sebagai perangkat penyedia laporan keuangan semata.
Oleh karena itulah Zahir Versi 5.1 dikembangkan secara inovatif, dan telah
menggabungkan software akuntansi finansial dengan software manajemen finansial
(sebagai decision support system). Mudah digunakan oleh siapapun tanpa harus
mempelajari teori akuntansi dan dapat membantu pengambilan keputusan bisnis
dengan cepat dan akurat.
Zahir Versi 5.1 dilengkapi berbagai fasilitas yang lengkap dan handal, seperti
audit trail, edit transaksi, histori perubahan transaksi, klik laporan untuk
menampilkan detail dan jurnal transaksi, perbaikan dan backup data, dan lain-lain.
26
Sehingga selain mudah digunakan oleh Non-Akuntan; Zahir Versi 5.1 sangat
disenangi oleh para Akuntan Profesional.
D. Menu Utama
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.2
Menu Utama Zahir Accounting Versi 5.1
Menu Utama adalah form yang pertama kali tampil saat Anda menjalankan
Zahir. Berikut adalah penjelasan fungsi-fungsi yang tersedia pada Menu Utama:
1. Versi Program
Disini ditampilkan versi program, sebagai contoh : pada gambar ini versi
program yang sedang terbuka adalah Versi 5.1, sedangkan Build 14b adalah
merupakan nomor update.
2. Administrasi Data Keuangan
Buka Data Sebelumnya : Klik tombol ini untuk membuka data keuangan
yang terakhir kali pernah dibuka. Jika sebelumnya pernah membuka data PT.
27
Karya WIN Hebat melalui tombol Buka Data, maka tombol Buka Data
sebelumnya jika di klik akan selalu otomatis membuka data PT. Karya WIN
Hebat.
Membuat Data Baru : untuk membuat data keuangan baru, klik tombol ini
jika ingin membuat data keuangan untuk perusahaan.
Buka Data : untuk membuka data keuangan yang pernah dibuat sebelumnya.
File data keuangan di Zahir akan selalu menggunakan format *.gdb atau *.fdb
Buka File Data Backup : untuk membuka file backup yang sebelumnya
pernah dibuat melalui fasilitas backup. File backup menggunakan format *.gbk
3. History Data
Menampilkan nama-nama data keuangan yang pernah dibuka sebelumnya.
Klik pada salah satu nama file untuk membuka data tersebut. Disini akan
ditampilkan maksimum lima data keuangan yang terakhir dibuka.
4. Registrasi
Untuk dapat menggunakan Zahir, diharuskan melakukan registrasi terlebih
dahulu. Klik tombol register ini untuk melakukan registrasi.
5. Panduan Penggunaan
Panduan penggunaan untuk menampilkan petunjuk penggunaan Zahir.
6. Edisi Software
Menampilkan informasi edisi software yang digunakan, dalam contoh ini
adalah Standar Edisi Pendidikan.
7. Website Zahir
Klik link untuk membuka website Zahir, untuk download update, melihat
tanya jawab dan berdiskusi di forum.
28
E. Modul Program
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.3
Modul Program Zahir Accounting Versi 5.1
Modul Program dirancang untuk memudahkan dalam mengakses data dan
menginput transaksi, disusun secara terstruktur dengan gambar-gambar yang
mudah dimengerti.
1. Menu Data-Data
Untuk menampilkan menu master data, melalui menu ini akan ditampilkan
daftar rekening perkiraan, untuk selanjutnya membuat data rekening baru,
mengelola data pelanggan, vendor, barang, pajak, mata uang, dan lain-lain.
2. Menu Buku Besar
Untuk menginput transaksi jurnal umum dan menampilkan buku besar per
rekening perkiraan.
3. Menu Penjualan
Untuk menginput transaksi yang terkait dengan penjualan dan piutang usaha,
menampilkan daftar transaksi penjualan, kartu piutang usaha, mencetak faktur,
dan lain-lain.
29
4. Menu Pembelian
Untuk menginput transaksi yang terkait dengan pembelian dan hutang usaha,
menampilkan daftar transaksi pembelian, kartu hutang usaha, mencetak faktur,
dan lain-lain.
5. Menu Kas dan Bank
Untuk menginput transaksi yang terkait dengan kas dan bank, seperti
transaksi kas masuk dan kas keluar, transfer kas, rekonsiliasi bank.
6. Menu Persediaan
Untuk menginput transaksi yang terkait dengan persediaan, seperti transaksi
pemakaian barang, pemindahan barang, perakitan, penyesuaian, stock opname,
dan lain-lain.
7. Menu Laporan
Untuk menampilkan daftar laporan yang tersedia untuk mencetak laporan
Laba-Rugi, Neraca, Aliran Kas, dan lain sebagainya.
30
F. Menu Data-Data
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.4
Menu Data-Data Zahir Accounting Versi 5.1
1. Data Nama dan Alamat
Untuk membuat dan mengedit data pelanggan, supplier dan karyawan,
menampilkan detail transaksi per pelanggan, per supplier dan per salesman, serta
menampilkan grafik analisa penjualan pelanggan, pembelian supplier dan kinerja
salesman.
31
2. Data Rekening Perkiraan
Menampilkan daftar rekening perkiraan (Chart of Account), untuk membuat,
mengedit dan menghapus data rekening.
3. Data Produk
Menampilkan daftar barang/persediaan, membuat, mengedit dan menghapus
data barang, melihat pergerakan, kartu stok, serta grafik analisa penjualan barang.
4. Data Satuan Pengukuran
Untuk membuat satuan pengukuran dan konversi satuan (Misalkan 1 meter =
100 cm).
5. Data Proyek
Untuk mengelola data proyek, membuat data proyek baru, membuat tahapan
pekerjaan, membuat anggaran biaya per proyek dan melihat rincian biaya per
proyek.
6. Data Harta Tetap
Berguna untuk mengelola harta tetap, mencatat nilai perolehan dan
menghitung beban penyusutan per bulan.
7. Data Pajak
Untuk mengelola data pajak, menentukan rekening transaksi pajak masukan,
pajak keluaran serta penentuan nilai persentase pajaknya.
8. Data Mata Uang
Untuk mengelola mata uang yanga kan digunakan dalam transaksi,
menentukan rekening-rekening mana yang akan digunakan dalam transaksi
menggunakan mata uang tersebut, dan menentukan nilai tukarnya.
32
9. Klasifikasi Alamat dan Tabel Komisi Penjualan
Data klasifikasi nama dan alamat yang berguna untuk mengelompokkan
pelanggan dan supplier, serta mengisi tabel penentuan komisi penjualan salesman.
10. Kelompok dan Grup Produk
Untuk memudahkan pengelompokkan barang.
11. Data Pendukung
Data pendukung lainnya, seperti data departemen, data gudang/lokasi, dan
data biaya pengiriman dengan fasilitas pengalokasian biaya.
12. Fixed Asset
Data pendukung untuk fasilitas harta tetap, seperti data kelompok harta tetap
dan tabel penyusutan.
13. Data Proyek
Pendukung data proyek, seperti fase pengerjaan proyek (tahapan proyek),
data kode biaya serta data status proyek.
14. Catatan Transaksi
Mengelola catatan transaksi, seperti catatan termin penjualan, catatan termin
pembelian yang diperlukan difasilitasi sales order dan pengadaan barang.
33
G. Menu Buku Besar
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.5
Menu Buku Besar Zahir Accounting Versi 5.1
1. Data Rekening Perkiraan
Menu untuk menampilkan daftar rekening perkiraan (Chart of Account),
dapat membuat, mengedit dan menghapus data rekening.
2. Input Transaksi Junal Umum
Untuk menginput transaksi jurnal umum dalam format debet dan kredit.
Transaksi jurnal umum tersusun dari kode rekening-kode rekening, dimana nilai
transaksi harus diinput pada kolom yang sesuai. Berguna untuk transaksi-transaksi
yang tidak dapat diinput melalui form transaksi khusus, seperti transaksi
adjustment, pengalokasian dan koreksi.
3. Buku Besar Rekening
Setiap rekening perkiraan memiliki buku pembantu tersendiri yang dikenal
dengan istilah buku besar. Seperti halnya buku tabungan bank, buku besar akan
menampilkan perubahan saldo setiap rekening (debet dan kreditnya).
34
4. Daftar Transaksi Jurnal Umum
Untuk menampilkan daftar transaksi jurnal umum yang pernah dibuat dalam
suatu periode. Menu ini dapat mencetak, mengedit dan menghapus transaksi
jurnal umum yang sudah diinput sebelumnya.
H. Menu Penjualan
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.6
Menu Penjualan Zahir Accounting Versi 5.1
35
1. Input Sales Order
Untuk menginput sales order, dimana nomor faktur sales order ini akan
menjadi dasar pembuatan faktur penjualan.
2. Input Penjualan (Pengiriman Barang)
Untuk menginput transaksi penjualan/pengiriman barang per pelanggan.
Transaksi penjualan ini secara otomatis akan membuat transaksi jurnal akuntansi,
menghitung harga pokok penjualan, mengurangi kartu stok dan meng-update
kartu piutang.
3. Input Retur Penjualan
Formulir yang akan ditampilkan akan serupa dengan transaksi
penjualan/pengiriman barang per pelanggan, namun hasil akhirnya adalah
kebalikan dari penjualan, yaitu barang dikembalikan ke kartu stok, piutang
pelanggan berkurang, dan sebagainya.
4. Menampilkan Daftar Piutang Usaha (Piutang Dagang)
Piutang dagang per pelanggan berdasarkan umur piutang baik secara total
atau per transaksi, beserta detail pembayarannya, juga dapat ditampilkan grafik
umur piutang.
5. Input Transaksi Pembayaran Piutang Usaha
Untuk menginput transaksi pembayaran piutang usaha. Cukup pilih nama
pelanggan yang akan membayar piutang, kemudian pilih nomor faktur/invoice
mana yang akan dibayar, mengisi discount pembayaran dan denda keterlambatan.
6. Input Pengembalian Kelebihan Pembayaran kepada Pelanggan
Untuk menginput transaksi kelebihan pembayaran dari pelanggan, dimana
uang pelanggan akan dikembalikan secara tunai atau digunakan sebagai
pembayaran piutang/penjualan lainnya.
36
7. Daftar Transaksi-Transaksi yang telah diinput
Link-link yang tersedia di menu ini untuk menampilkan daftar transaksi
penjualan, sales order, retur dan transaksi pembayaran piutang usaha.
8. Short Cut Akses Master Data yang Terkait dengan Transaksi Penjualan
Untuk mengakses data-data yang terkait dengan transaksi penjualan, seperti
nama alamat, data barang, satuan pengukuran dan sebagainya.
9. Catatan Transaksi
Menampilkan catatan faktur, catatan retur, term of sales dan term of payment.
I. Menu Pembelian
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.7
Menu Pembelian Zahir Accounting Versi 5.1
37
1. Input Purchase Order
Untuk menginput purchase order. Dapat diketahui jumlah barang yang sudah
diterima dan yang belum diterima dengan membuka kembali transaksi purchase
order yang pernah diinput sebelumnya.
2. Input Pembelian (Penerimaan Barang)
Untuk menginput transaksi pembelian/penerimaan barang per pelanggan.
Transaksi penjualan ini secara otomatis akan membuat transaksi jurnal akuntansi,
menambah kartu stok dan meng-update kartu hutang.
3. Input Retur Pembelian
Formulir yang akan ditampilkan akan serupa dengan transaksi
pembelian/penerimaan barang per pelanggan, namun hasil akhirnya adalah
kebalikan dari pembelian, yaitu barang dikeluarkan dari kartu stok, hutang kepada
supplier berkurang, dan sebagainya.
4. Menampilkan Daftar Hutang Usaha
Hutang usaha per pelanggan berdasarkan umur hutang baik secara total atau
per transaksi, beserta detail pembayarannya, juga dapat ditampilkan grafik umur
hutang.
5. Input Transaksi Pembayaran Hutang Usaha
Untuk menginput transaksi pembayaran hutang. Cukup pilih nama pelanggan
yang akan menerima pembayaran, kemudian pilih nomor faktur/invoice mana
yang akan dibayar, mengisi discount pembayaran dan denda keterlambatan.
6. Input Kelebihan Pembayaran Supplier
Untuk menginput transaksi kelebihan pembayaran dari supplier, dimana uang
akan dikembalikan secara tunai atau digunakan sebagai pembayaran
hutang/pembelian lainnya.
38
7. Daftar Transaksi-Transaksi yang telah diinput
Link-link yang tersedia di menu ini untuk menampilkan daftar transaksi
pembelian, purchase order, retur dan transaksi pembayaran hutang usaha. Dapat
menghapus transaksi, mengedit, memposting dan mencetak faktur.
8. Short Cut Akses Master Data yang Terkait dengan Transaksi Pembelian
Untuk mengakses data-data yang terkait dengan transaksi pembelian, seperti
nama alamat, data barang, satuan pengukuran dan sebagainya.
9. Catatan Transaksi
Menampilkan catatan faktur, catatan retur, term of sales dan term of payment.
J. Menu Kas dan Bank
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.8
Menu Kas dan Bank Zahir Accounting Versi 5.1
39
1. Transaksi Transfer Kas
Form untuk menginput transaksi transfer kas.
2. Transaksi Kas Masuk
Form untuk menginput transaksi kas masuk seperti penerimaan setoran
modal, pinjaman dari bank, dan lain-lain.
3. Transaksi Kas Keluar
Form untuk menginput transaksi uang keluar, dimana saldo rekening
kas/bank akan berkurang akibat transaksi ini, seperti pembayaran listrik, gaji,
pembelian asset, pembayaran hutang ke bank, dan lain-lain.
4. Form Rekonsiliasi Bank
Form untuk melakukan proses rekonsiliasi, dapat menyamakan transaksi uang
masuk/keluar yang dicatat di Zahir dengan membandingkannya dengan laporan
rekening koran/buku bank.
5. Short Cut Akses Master Data yang Terkait dengan Transaksi Kas Bank
Menu untuk mengakses data-data yang terkait dengan transaksi kas/bank,
seperti nama alamat, departemen, proyek, dan lain-lain.
6. Daftar Transaksi Kas dan Bank Giro Masuk dan Keluar
Link-link yang tersedia di menu ini untuk menampilkan daftar transaksi kas
masuk/kas keluar dan giro masuk/keluar. Dapat menghapus transaksi, mengedit,
memposting dan mencetak faktur.
40
K. Menu Persediaan
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.9
Menu Persediaan Zahir Accounting Versi 5.1
1. Input Transaksi Pemakaian Barang (Penyesuaian)
Untuk menginput transaksi pemakaian barang/penyesuaian, misalkan barang
A di gudang digunakan untuk proses produksi proyek B, maka gunakan transaksi
ini untuk mencatat barang keluar.
2. Input Transaksi Pemindahan Barang
Berguna untuk transaksi produksi dimana dalam suatu kejadian dihasilkan
satu atau beberapa produk baru yang memerlukan beberapa bahan baku dan
pembantu.
41
3. Stok Opname
Untuk menyamakan jumlah barang yang tercatat di Zahir dengan yang ada di
gudang secara fisik, yang umumnya sering terdapat perbedaan akibat barang
hilang atau rusak.
4. Transaksi Perakitan/Assembly
Untuk mempercepat proses input transaksi pemindahan barang, yaitu Zahir
akan secara otomatis menginput transaksi pemindahan barang berdasarkan
formula yang ditentukan di masing-masing barang hasil produksi.
5. Short Cut Akses Master Data yang Terkait dengan Transaksi Persediaan
Untuk mengakses data-data yang terkait dengan transaksi persediaan, seperti
data barang, kelompok barang, dan lain-lain.
6. Penentuan Harga Jual
Untuk menentukan harga jual per masing-masing barang berdasarkan formula
dan parameter yang bisa dipilih.
7. Data-Data Pendukung
Menu untuk mengakses data-data yang terkait dengan transaksi persediaan,
seperti satuan pengukuran, departemen, rekening perkiraan dan lain-lain.
8. Daftar Transaksi Persediaan
Link-link yang tersedia untuk menampilkan daftar transaksi pemakaian/
penyesuaian/pemindahan barang, transfer barang antar gudang, dan lain-lain.
42
L. Menu Laporan
Sumber : Aplikasi Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.10
Menu Laporan Zahir Accounting Versi 5.1
1. Grafik dan Analisa Bisnis
Menampilkan grafik analisa bisnis terintegrasi, kalender dan reminder yang
menampilkan piutang, hutang dan gito yang sudah jatuh tempo.
43
2. Laporan Keuangan (Financial Report)
Terdiri dari laba-rugi, neraca, aliran kas, buku besar, dan koleksi laporan
keuangan yang dapat dikembangkan sendiri.
3. Laporan Penjualan dan Piutang
Laporan penjualan per pelanggan, per salesman, per pelanggan per barang,
laporan umur piutang, surat tagihan piutag, dan sebagainya.
4. Laporan Pembelian dan Hutang
Laporan pembelian per supplier, per supplier per barang, laporan umur
hutang, dan sebagainya.
5. Laporan Barang Persediaan
Laporan penjualan per barang per pelanggan, per salesman, keuntungan per
barang, kartu stok, produk terlaris, dan sebagainya.
6. Laporan Lainnya
Terdiri dari laporan proyek, departemen, laporan harta tetap, daftar nama dan
alamat, dan sebagainya.
M. Pengkodean
(Soegoto, 2017) menjelaskan bahwa “Encoding/penyandian adalah proses
memilih, menentukan pilihan, mempersiapkan, dan menyatakan dengan tepat
konsep-konsep dan ide-ide yang tercakup dalam pesan”.
Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data, dimasukkan data
kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi. Kode atau
sandi dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf, dan karakter-karakter khusus.
Dalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa petunjuk pembuatan
kode, yaitu sebagai berikut:
44
1. Harus mudah diingat
Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan
kode tersebut dengan objek yang diwakili dengan kodenya.
2. Harus unik
Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak
ada kode yang kembar.
3. Harus fleksibel
Kode harus fleksibel sehingga meningkatkan perubahan-perubahan atau
penambahan item baru agar tetap diwakili oleh kode.
4. Harus efisien
Kode harus sependek mungkin selain mudah diingat juga akan efisien bila
direkam disimpanan luar komputer.
5. Harus konsisten
Kode harus konsisten dengan kode yang sudah dipergunakan.
6. Harus distandarisasi
Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkat dan departemen dalam
organisasi.
7. Spasi harus dihindari
Spasi dalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan
didalam penggunaannya.
8. Hindari karakter-karakter yang mirip
Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya
sebaiknya tidak digunakan dalam kode.
9. Panjang kode harus sama
Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.
45
Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan dalam sistem
informasi, yaitu sebagai berikut:
1. Kode Mnemonik (Mnemonic Code)
Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode
mnemonik dibuat dengan dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari
item-item yang akan diwakili dengan kode ini. Umumnya kode mnemonik
menggunakan huruf. Akan tetapi dapat juga menggunakan huruf dan angka.
2. Kode Urut (Sequential Code)
Kode urut disebut juga dengan kode seri (serial code) merupakan kode yang
nilainya urut antara satu kode dengan berikutnya.
3. Kode Blok (Block Code)
Kode blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang
mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang
diharapkan.
4. Kode Grup (Group Code)
Kode ini merupakan kode yang field-field dan tiap-tiap kode mempunyai arti.
5. Kode Desimal (Decimal Code)
Kode ini adalah mengklasifikasikan kode atas dasar sepuluh angka desimal
dimulai dari angka 0 sampai 99 tergantung dari banyaknya kelompok.