bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · menurut haboddin (2017:74) kampanye adalah upaya...
TRANSCRIPT
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Umum
2.1.1. Definisi Public Relations
Menurut Seidel dalam Ardianto (2013:9) “Public Relations adalah proses
kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (itikad baik)
dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas ke dalam
mengadakan analisis, sedangkan keluar memberikan pertanyaan-pertanyaan”.
Menurut Wilcox dkk. Dalam Ardianto (2013:9) menjelaskan bahwa Public
Relations adalah:
Fungsi manajemen yang mengevaluasi public, memperkenalkan berbagai
kebjakan dan prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan
kepentingan public, dan membuat perencanaan serta melaksanakan suatu
program kerja dalam upaya memperoleh pengertian dan pengakuan public.
Sedangkan menurut Sari (2017:6) Public Relations merupakan:
Fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan
secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga
umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling
pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan
diduga akan ada kaitannya, dengan cara menilai opini publik mereka,
dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan
ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif, dan
untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan
penerangan yang terencana dan tersebar luas.
2.1.2. Peran Public Relations
Menurut Rachmadi dalam Mukarom dan Laksana (2015:56) mengatakan
bahwa:
peran utama Public Relations adalah menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, internal
12
maupun eksternal, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan
motivasi, dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat
(opini publik) yang menguntungkan lembaga atau organisasi.
Menurut Ruslan dalam Mukarom (2015:56) peran PublicRelations yaitu sebagai
berikut:
a. Sebagai komunikator atau penghubung antara organisasi atau lembaga
yang diwakili oleh publik
b. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan positif dana
saling menguntungkan dengan pihak publik.
c. Peranan back up pariwisata, yaitu sebagai pendukung dalam fungsi
pariwisata organisasi atau perusahaan.
d. Memebentuk corporate image, artinya peranan Public Relationsberupaya
menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.
Sedangkan peranan praktik PR menurut Dozier dan Broom dalam Gasing
dan Suryanto (2016:107) yakni peranan manajerial (communication manager
role).Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Komunikasi penasihat ahli (expert presciver communication)
Seseorang praktisi memiliki kemampuan tinggi dapat membantu
mencarikan solusi dalam penyelesaian masalahn hubungan dengan
publiknya. Hubungan praktisi pakar PublicRelations tersebut dalam
memecahkan dan mengatasi persoalan PublicRelationsyang tengah
dihadapi organisasi bersangkutan.
b. Fasilitator Komunikasi (communication fascilitator)
13
Dalam hal ini, praktisi PublicRelations bertindak sebagai komunikator
atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk
mendengar apa yang diharapkan dan diinginkan oleh publiknya. Di pihak
lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan
dan harapan organisasi kepada publiknya. Sehingga dengan komunikasi
timbal balik tersebut tercipta, saling pengertian, mempercayai menghargai
mendukung toleransi yang baik dari kedua belah pihak
c. Fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process fasilitator)
Peranan praktisi PublicRelations dalam proses pemecahanpersoalan
PublicRelations merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat
(advicer) yang mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam satu tim
khusus untuk membantu organisasi dan produk yang tengah dihadapi atau
mengatasi persoalan krisis tertentu.
d. Teknik komunikasi (communication technician) berbeda dengan tiga
peranan praktisi Public Relations professional sebelumnya yang terkait
denagn fungsi dan peranan manjemen organisasi. Peranan teknisi
komunikasi menjadikan layanan teknis komunikasi yang dikenal dengan
method of communication in organization. Sistem adalah organisasi atau
instansi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan (level) yaitu
secara teknis komunikasi, baik arus media komunikasi yang dipergunakan
dari tingkat pimpinan (atasan) dengan bawahan akan berbeda dari
bawahan ke atasan. Hal ini yang sama juga beralaku pada arus media
14
komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antara karyawan satu
departmen dengan lainya.
2.1.3. Fungsi PublicRelations
Menurut international PublicRelations associations (IPRA) dalam Bajari
(2014:17) “fungsi Public Relations adalah dapat memposisikan dirinya sebagai
konseling, seorang analisis realitas, ahli riset pendapat dan sikap publik”
Menurut Candfield dalam Mukarom (2015:55) fungsi Public Relations
sebagai berikut:
a. Mengabdi pada kepentingan umum
Jika tidak untuk kepentingan publik, baik internal maupun eksternal, tidak
mungkin akan tercipta hubungan yang menyenangkan. Sebaliknya suatu
badan atau perusahaan dapat sukses apabila segala usaha atau tindakannya
merupakan pengabdian kepada kepentingan umum.
b. Memelihara komunikasi yang baik
Seorang pimpinan yang melakukan kegiatan publik relations akan berhasil
dalam kepemimpinannya apalagi ia ikut bergaul dengan para
karyawannya. Ia melakukan kegiatan komunikasi tidak hanya dalam
hubungan pekerjaan, tetapi juga diluar pekerjaan.
c. Menitikberatkan pada moral dan tingkah laku yang baik
Seorang pemimpin yang baik dalam tingkah lakunya akan mementingkan
moralitas. Ia akan mempunyai wibawa apabila tidak cacat moral dan
tingkah laku. Ia juga harus menjadi teladan bagi bawahannya.
15
Menurut Canbeld dalam Mukarom dan Laksana (2015:23) mengatakan
bahwa fungsi PublicRelations yaitu:
a. It should serve the public’s interest (mengabdi kepada kepentingan publik)
b. Maintain good communication (memelihara komunikasi yang baik)
c. And stress good moral and manners (menitikberatkanmoral dan tingkah
laku yang baik)
Sedangkan menurut Effendi dalam Mukarom dan Laksana (2015:23)
mnegemukakan fungsi Public Relations adalah:
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik
eksternal maupun publik internal.
c. Menciptakan komunikasi dia arah timbal balik dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik
kepada organisasi.
d. Melayani publik dan menasehati pimpinan demi kepentingan umum.
Menurut Bajari (2014:17) menjelaskan bahwa “tugas Public Relations
adalah membina komunikasi dua arah, mencegah konflik, meningkatkan rasa
percaya dan tanggung jawab, memperbaiki dan mempertahankan hubungan,
memasyarakatkan produk atau jasa dan menciptakan jati diri institusi”.
Sedangkan menurut Gassing dan Suryanto (2016:127) tiga tugas pokok
praktisi Public Relations bidang komunikasi adalah:
a. Menganalisis dan Mengevakuasi Kecendrungan Perilaku Publik
16
Perilaku public dapat mencerminkan baik-buruknya organisasi dalam
memberikan pelayanan. Oleh sebab itu, perilaku public harus selalu
dipantau dan dijadikan perhatian serius.
Jefkinsdalam Gassing dan Suryanto (2016:127), mengklarifikasikan:
perilaku public menjadi empat kecenderungan, yaitu tidak tahu, apatis,
prasangka dan memusuhi. Maka tugas Public Relations adalah berusaha
semaksimal mungkin mengubah perilaku public dari yang tidak tahu
menjadi tahu, yang apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi
menerima dan yang memusuhi menjadi simpati.
b. Mempertaruhkan Kepentingan Organisasi Dan Publik
Kepentingan organisasi tidak menutup kemungkinan berbeda dengan
kepentingan pubik atau sebaliknya. Tugas PR komunikasi adalah harus
dapat mempertemukan berbagai kepentingan organisasi dan public sehingga
tercipta rasa saling memahami dan menghormati.
c. Mengevaluasi Program Organisasi Yang Berkaitan Dengan Kepentingan
Publik
Evaluasi program kerja ini tidak hanya dilakuka untuk jajaran manajemen saja.
Praktisi PR komunikasi juga harus membaca respon public. Tujuannya. Untuk
melihat apakah kebijakan yang diterbitkan sudah sesuai dengan kepentingan yang
diharapkan mampu diakomodasi organisasi.
2.1.4. Ruang Lingkup PublicRelations
Menurut Sari (2017:3) ruang lingkup tugas Public Relations dalam sebuah
perusahaan atau organisasi meliputi dua bagian yaitu:
a. Membina hubungan ke dalam (publik internal)
17
Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan/organisasi itu sendiri. PR harus mampu
mengidentifikasi atau mengenali hal-hal gambaran negatif di masyarakat
sebelum menjalankan kebijakan organisasi.
b. Membina hubungan keluar
Publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). PR mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga
yang diwakilinya.
Adapun ruang lingkup tugas PR dalam sebuah organisasi/lembaga menurut
Ruslan (2016:22), antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut :
a. Membangun hubungan kedalam (public internal)
Yang dimaksud dengan public internal adalah public yang menjadi bagian
dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang Public
Relations harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang
menimbulkan gambaran yang negative di dalam masyrakat, sebelum
kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
b. Membangun hubungan keluar (publik eksternal)
Yang dimaksud dengan publik eksternal adalah publik umum
(masyarakat), mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran public yang
positif terhadap lembaga yang diwakilinya.
Menurut Kriyantono (2014:63) publik dapat dikelompokkan menjadi dua
yakni:
18
Publik internal yaitu publik yang berada di dalam organisasi tempat Public
Relations bekerja, misalnya karyawan dan keluarganya, maupun pihak
manajemen (CEO, direksi, manajer, dan stakeholders). Adapun publik
eksternal antara lain konsumen atau pelanggan, komunitas, kelompok
masyarakat, pemerintah, bank, pemasok, dan media massa.
2.1.5. Tujuan Public Relations
Menurut Bajari (2014:17) menjelaskan bahwa “tugas Public Relations
adalah membina komunikasi dua arah, mencegah konflik, meningkatkan rasa
percaya dan tanggung jawab, memperbaiki dan mempertahankan hubungan,
memasyarakatkan produk atau jasa dan menciptakan jati diri institusi”.
Menurut jefkins dalam Gassing dan Suryanto ( 2016:106), mengemukakan
bahwa tujuan ruang lingkup PR mencakup :
a. Untuk mengubah citra umum dimata khalayak terkait kegiatan-kegiatan baru
yang dilakukan organisasi
b. Untuk menyebarkan cerita sukses organisasi kepada masyarakat dalam
rangka mendapatkan pengakuan.
c. Untuk meningkatkan kualitas bobot calon pegawai
d. Untuk meperbaiki hubungan antara organisasi dengan khalayak jika
terjadinya peristiwa yang mengakibatkan kecaman atau salah paham.
e. Untuk mendidik para ppengguna atau konsumen supaya lebih efektif dan
mengerti ketika memanfaatkan produk organisasi.
f. Untuk mendukung keterlibatan organisasi sebagai sponsor dari penyelenggara
suatu acara.
g. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka
pasar ekspor baru.
19
h. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya
organisasi yang go public.
i. Untuk menyakinkan khalayak bahwa organisasi mampu bertahan atau bangkit
setelah krisis.
j. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan organisasi dalam rangka
menghadapi risiko pengambilalihan.
k. Untuk menciptakan identitas organisasi yang baru.
l. Untuk menyebarluaskan informai mngenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
m. Untuk memmastikan para politisi benar-benar memahami kegiatan atau
produk yang positif supaya organisasi yang bersangkutan terhdindar dari
peraturan, undang-undang dan keijakan yang merugikan.
n. Untuk menyebarkan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan.
2.2. Studi Literatur
2.2.1. Pengertian Strategi
Istilah trategi berasal dari bahasa Yunani, strategia yang berarti
kepemimpinan atas pasukan atau seni memimpin pasukan. Kata strategia
bersumber dari kata strategos yang berkembang dari kata stratus (tentara) dan
kata agein (memimpin). Istilah strategi dipakai dalam konteks militer sejak zaman
Yunani-Romawi sampai awal industrialisasi menurut Schroder dalam Andipate
(2015:163)
Sedangkan menurut Putra dalam Ruslan(2014:134) menjelaskan bahwa,
“alternative optional yang dipilih untuk di tempuh guna mencapai tujuan Public
Relations dalam kerangka suatu rencana Public Relations (public relations plan).”
20
Menurut Wasesa dan Macnamara (2013: 153) “strategi Public Relations
adalah pendekatan menyeluruh bagi sebuah kegiatan kampanye atau program dan
penjelasan rasional di belakang program taktis dan akan didikte dan ditentukan
oleh persoalan yang muncul dari analisis penelitian.”
2.2.2. Kegiatan PR
Menurut Sopian (2016:2) kegiatan PR merupakan kegiatan yang
menempuh proses komunikasi dua arah, baik dengan stakeholders di internal
organisasi, maupun dengan pihak stakeholders di eksternal organisasi.
2.2.3. Special Event
Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus
(special event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat dan objek tertentu yang
khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini publik (Ruslan, 2013:13)
Menurut Noor (2013:8) mengungkapkan bahwa :
Event adalah sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan untuk
memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara
individu atau kelompok yang terkait dengan adat, budaya, tradisi, dan
agama yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan
lingkungan masyarakatyang diselenggarakan pada waktu tertentu.
Noor (2013:132) mengatakan “tujuan diselenggarakan sebuah event dapat
berupa pembelajaran, bertuka pikiran, sosialisasi, peringatan, hiburan, dan
memepromosikan produk baru perusahaan atau meningkatkan pendapatan
perusahaan dan sebagainya.”
21
2.2.4. Kampanye
Menurut Pujiastuti (2016:35) kampanye adalah sebuah tindakan yang
bertujuan mendapatkan dukungan.
Menurut Haboddin (2017:74) kampanye adalah upaya untuk
memperkenalan suatu produk kepada pemilih agar mereka mau membeli produk
tersebut berdasarkan informasi yang mereka terima.
2.2.5. Publik Eksternal
Menurut Butterick (2013:26) “publik adalah penerima pesan dalam proses
antara komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.”
Menurut Sari (2017:12) publik internal adalah karyawan, pemegang saham
dan manajemen. Sedangkan publik eksternal adalah komunitas sekitar organisasi,
konsumen, pemerintah, pemasok, media, dan lain-lain.
Dalam hal ini, publik eskternal yang menjadi sasaran kegiatan kampanye
minum susu sejak sekolah dasar ialah para konsumen hilo school dan orang tua
siswa, karena mereka berperan dalam pemilihan susu untuk anak.
2.2.5.1. Konsumen
Menurut kamus besar bahasa indonesia, pengertian konsumen adalah:
1. Pemakai barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya)
2. Penerima pesan iklan
3. Pemakai jasa (pelanggan dan sebagainya)
22
2.2.5.2. Siswa
Menurut kamus besar bahasa indonesia, pengertian siswa ialahmurid
(terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah); pelajar.Selain itu, menurut
kamus besar bahasa indonesia, murid memiliki artiorang (anak) yang sedang berguru
(belajar, bersekolah)
Berdasarkan pengertian dia atas, penulis menyimpulkan bahwasiswa
adalah murid atau pelajar yaitu anak yang sedang berguru (belajar;bersekolah).
2.2.5.3. Orang Tua Siswa
Menurut kamus besar bahasa indonesia, pengertian orang tua ialah:
1. Ayah, ibu kandung.
2. (orang tua) orang yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dan sebagainya);
orang yang dihormati (disegani) di kampung; tetua.