bab ii landasan teori - library & knowledge...

50
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Telekomunikasi Era globalisasi yang disertai perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara pandang manusia akan informasi. Teknologi informasi juga telah membawa perubahan yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Informasi bukan lagi menjadi suatu kebutuhan pelengkap dan barang yang sangat mahal, tetapi telah menjadi suatu kebutuhan utama yang harus terpenuhi. Proses pendistribusian informasi dapat dibagi menjadi beberapa kategori, salah satu di antaranya adalah telekomunikasi. Telekomunikasi berasal dari kata tele dan communicate. Tele merupakan bahasa Yunani yang artinya jarak sedangkan communicate atau komunikasi adalah suatu pertukaran informasi antara dua individu atau lebih dengan menggunakan suatu kumpulan simbol, benda, atau gerakan. Jadi, telekomunikasi adalah proses pertukaran informasi antara individu-individu yang terpisahkan oleh suatu jarak tertentu melalui suatu media perantara, yang biasanya berupa peralatan elektronik untuk proses transmisi informasi. Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran negara Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881), Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya; alat telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekomunikasi; perangkat

Upload: dinhnhi

Post on 18-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Telekomunikasi

Era globalisasi yang disertai perkembangan teknologi informasi telah mengubah

cara pandang manusia akan informasi. Teknologi informasi juga telah membawa

perubahan yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Informasi

bukan lagi menjadi suatu kebutuhan pelengkap dan barang yang sangat mahal, tetapi

telah menjadi suatu kebutuhan utama yang harus terpenuhi.

Proses pendistribusian informasi dapat dibagi menjadi beberapa kategori, salah

satu di antaranya adalah telekomunikasi. Telekomunikasi berasal dari kata tele dan

communicate. Tele merupakan bahasa Yunani yang artinya jarak sedangkan

communicate atau komunikasi adalah suatu pertukaran informasi antara dua individu

atau lebih dengan menggunakan suatu kumpulan simbol, benda, atau gerakan. Jadi,

telekomunikasi adalah proses pertukaran informasi antara individu-individu yang

terpisahkan oleh suatu jarak tertentu melalui suatu media perantara, yang biasanya

berupa peralatan elektronik untuk proses transmisi informasi.

Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi

(Lembaran negara Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881),

Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap

informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui

sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya; alat telekomunikasi

adalah setiap alat perlengkapan yang digunakan dalam bertelekomunikasi; perangkat

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

8

telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan

bertelekomunikasi; sarana dan prasarana telekomunikasi adalah segala sesuatu yang

memungkinkan dan mendukung berfungsinya telekomunikasi; dan jaringan

telekomunikasi adalah rangkaian perangkat telekomunikasi dan kelengkapannya yang

digunakan dalam bertelekomunikasi.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam sistem komunikasi antara lain:

keaslian informasi, format informasi, kecepatan transmisi, media transmisi, jarak

transmisi, teknik modulasi, dan penanganan kesalahan

2.1.1. Telepon

Alexander Graham Bell menemukan telepon pada 1870-an yang merupakan

penyempurnaan dari penemuan Antonio Meucci pada tahun 1984. Waktu itu, Alexander

Graham Bell bekerja sama dengan seorang penemu lainnya yang bernama Elisha Gray.

Kedua penemu tersebut bekerja secara independen mendesain alat yang mampu

mentransmisikan sinyal suara secara elektronik. Pada awal ditemukan telepon ini, kedua

penemu tersebut terlibat dalam masalah legalitas. Kedua penemu mempermasalahkan

mengenai pemberian hak cipta. Namun, pada akhirnya, Alexander Graham Bell yang

Encoder Transmitter Communications medium

Receiver Decoder Information

Information

Gambar 2.1 Komponen Dasar Sistem Komunikasi

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

9

memenangkan kasus tersebut, sehingga sampai sekarang Alexander Graham Bell

dikenal sebagai pencipta dan penemu telepon.

Mesin telegraf dan telepon mempunyai cara kerja yang sama. Keduanya

merupakan suatu sistem elektronik yang berbasis pada sistem pengkabelan. Prinsip

inilah yang dipakai oleh Alexander Graham Bell untuk menciptakan telepon. Awalnya,

Bell memulai eksperimennya dengan sinyal elektrik dari telegraf. Keterbatasan telegraf

yang hanya dapat mengirim atau menerima satu pesan pada satu waktu membuat Bell

mencari ide untuk menghilangkan batasan tersebut. Ia memasukkan prinsip suara,

getaran, dan gelombang. Konsep atau prinsip ini dinamakan multiple tetelgraph. Melalui

prinsip-prinsip dasar yang disebutkan di atas, Bell menemukan hipotesa bahwa terdapat

kemungkinan untuk mentransmisikan beberapa pesan melalui satu kabel yang sama pada

waktu bersamaan. Meskipun ide atau konsep dari multiple telegraph sudah ada sebelum

Bell menemukannya, ia mempunyai pendekatan berbeda dengan konsep yang sudah ada

sebelumnya dan dapat diaplikasikan secara langsung. Konsep ini dikenal dengan sebutan

harmonic telegraph. Melalui konsep inilah Bell menemukan bahwa pada setiap nada

suara yang berbeda akan menghasilkan sinyal elektrik yang berbeda pula. Oleh karena

itu, ia kembali melakukan penelitian untuk mendesain sebuah alat yang dapat

menangkap dan menghantarkan sinyal suara.

Berdasarkan beberapa konsep yang telah disebutkan di atas, terciptalah telepon

pada tanggal 10 Maret 1876. Telepon pertama yang diciptakan Bell hanya memiliki

membran untuk menangkap dan mengeluarkan suara (speaker), kabel penghantar, serta

beberapa peralatan seperti pada peralatan telegraf.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

10

Gambar 2.2 Telepon pertama Alexander Graham Bell

(http://inventors.about.com/library/inventors/bltelephone.htm)

Perkembangan telepon ditandai dengan munculnya jaringan telepon umum.

Jaringan ini dibuat pada tahun 1877 di Amerika Serikat dengan menghubungkan kota

Boston dan Sommerville, Massachusetts. Di akhir tahun 1880-an sudah lebih dari

47.900 buah telepon telah terpasang di Amerika Serikat. Bertambahnya jumlah pemakai

jaringan telepon ini membuat konsep teknik pengalihan (switching techniques) mulai

diperkenalkan.

Tahun 1948, pusat penelitian Bell yang lebih dikenal dengan Bell Labs

mengemukakan teori mengenai konsep komunikasi dengan kode biner. Konsep ini

dikembangkan dengan melibatkan teknologi telepon yang akhirnya dikenal sebagai

konsep telepon digital yaitu telepon yang banyak kita pergunakan pada saat ini.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

11

A. Public Switched Telephone Network (PSTN)

Public Switched Telephone Network (PSTN) adalah sistem telepon berbasis

kabel tembaga yang membawa sinyal suara analog [HTTP1]. Menurut telkom [HTTP2],

PSTN adalah sebutan untuk saluran telepon konvensional yang menggunakan kabel.

PSTN digunakan untuk membawa suara dan komunikasi data (Cole,2000:hlm.257).

Komunikasi data sekilas terlihat mirip dengan komunikasi suara. Perbedaan di antara

keduanya terletak pada sinyal yang digunakan untuk membawa informasi. Suara yang

dikonversikan oleh transmitter menjadi sinyal analog mempunyai beberapa tingkat

voltase yang berbeda, sedangkan data yang dikonversikan menjadi sinyal elektrik hanya

mempunyai dua tingkat voltase yang berbeda atau lebih dikenal dengan nama binary

signal. Binary signal, biasa disebut dengan digital signal, dilambangkan dengan angka 0

dan 1.

PSTN pertama kali didesain sebagai jaringan analog untuk mengendalikan sinyal

analog. Seiring dengan diperkenalkannya chip sirkuit terintegrasi, sirkuit komunikasi

digital menjadi lebih murah dan lebih terjamin dibandingkan sirkuit analog. PSTN pun

berkembang dari analog menjadi jaringan digital. Telepon, local loop, dan line circuit

merupakan bagian dari PSTN yang masih analog.

1.1.2 Switching Technique

Untuk melakukan komunikasi dibutuhkan suatu jalur komunikasi yang

menghubungkan dua tempat tersebut. Jika hanya sedikit pelanggan yang menggunakan

komunikasi (dalam lingkup yang kecil) maka setiap pelanggan mempunyai jalur

tersendiri untuk melakukan komunikasi ke pelanggan yang lain. Cara ini sangatlah tidak

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

12

efektif dan tidak ekonomis, apalagi jika jumlah pelanggan bertambah maka jumlah jalur

menjadi sangat banyak.

Untuk mengantisipasi permasalahan yang telah dikemukakan di atas,

dipergunakanlah teknik pengalihan atau switching techique, yaitu menggunakan

peralatan switching di tengah atau di pusat sekelompok jalur telekomunikasi pelanggan.

Fungsi switching adalah menghubungkan antara dua pelanggan pada saat yang

diperlukan, misalnya ketika pelanggan A ingin melakukan komunikasi dengan

pelanggan B. Adanya switching technique ini menambah nilai keefektifitasan dan nilai

ekonomis dari sebuah jaringan telekomunikasi yang besar.

Saat ini dikenal beberapa jenis switching system, antara lain:

a. Manual switching system

Sistem ini menggunakan alat yang dinamakan switchboard. Alat ini

dioperasikan oleh seorang operator secara manual, sehingga dapat dikatakan

alat ini merupakan peralatan switching manual. Prinsip kerja sistem ini

adalah operator menyambungkan pelanggan satu dengan pelanggan lain

dengan menggunakan kabel yang disambungkan ke jack yang terdapat di

switchboard.

Ada dua macam switchboard, yaitu : switchboard magneto ( local battery

switchboard ) dan common battery switchboard. Sampai saat ini common

battery switchboard masih banyak digunakan untuk front-desk interlokal dan

sambungan penerangan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

13

b. Step by step automatic switching system

Sistem ini bekerja berdasarkan pulsa-pulsa yang dikirim dari tombol atau

pemutar angka pesawat telepon untuk menggerakkan alat penyambung.

Pemilihan jalur dilakukan oleh setiap digit yang dikirim secara sekuensial.

c. Common control automatic switching system

Pada sistem ini, bagian yang membentuk saluran koneksi pembicaraan, dan

bagian yang mengatur atau mengontrol koneksi pembicaraan terletak secara

terpisah. Bagian yang mengontrol koneksi pembicaraan digunakan secara

bersamaan.

Prosedur kerja sistem ini adalah sebagai berikut: jika penelpon mengangkat

gagang teleponnya, maka penelpon akan dihubungkan dalam suatu register. Register

akan mengirimkan nada pilih (dial tone) sebagai tanda bahwa penelpon dapat memutar

nomor yang dituju. Apabila register sudah selesai menerima informasi, maka sirkuit

kontrol mencari tujuan.

Switching system ini terdiri dari dua jenis, yaitu :

a. Crossbar switching system

Merupakan switching system yang menggunakan saklar cross-bar untuk

melakukan koneksi pangggilan. Saklar tersebut akan mengatur koneksi yang

terjadi jika terdapat panggilan atau permintaan dari penelpon.

b. Electronic switching system

Sistem ini dikembangkan pada awal tahun 1950-an untuk digunakan dalam

telephony central. Pada awalnya sistem dengan model ini menggantikan

saklar cross-bar dengan model elektronisnya, dan menggantikan pula unit-

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

14

unit pengatur hubungan telekomunikasi dengan rangkaian elektronik.

Pendekatan semacam ini menghasilkan cara yang paling efisien untuk

merealisasikan switching system otomatis. Sekarang ini hampir semua alat

switching meggunakan peralatan bertipe elektronic switching ini, contohnya

mesin PABX dan PBX.

1.2 Komunikasi Data

Komunikasi Data adalah proses transmisi data dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Data yang ditransmisikan dapat berupa angka ataupun huruf. Ketika data ditransmisikan,

ada kode-kode khusus yang digunakan untuk merepresentasikan beberapa karakter atau

nomor yang dikirim. Seperti yang kita ketahui, Morse menggunakan suatu kode untuk

mengirim pesan melalui telegraf. Telegraf merupakan jaringan komunikasi data dan

bentuk telekomunikasi jarak jauh pertama. Pesan akan diubah menjadi kode morse,

kemudian kode tersebut dikirim sebagai sinyal elektrik melalui jalur telegraf. Si

penerima akan mengubah kembali sinyal tersebut menjadi pesan asli.

1.2.1 Standar OSI

International Organization for Standardization (ISO) menciptakan arsitektur

Open Systems Interconnection (OSI) untuk lebih memudahkan dalam

mengklasifikasikan dan mempelajari semua protokol yang ada. Referensi model OSI

sering disebut sebagai arsitekur lapisan. Model OSI untuk komunikasi data terdiri dari

tujuh lapisan yang tiap lapisannya memiliki suatu fungsi yang sangat spesifik. Masing-

masing lapisan menampilkan subrangkaian fungsi-fungsi yang masih berkaitan yang

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

15

diperlukan untuk berkomunikasi dengan sistem lain. Hal itu tergantung pada lapisan

yang lebih rendah berikutnya untuk menampilkan fungsi-fungsi yang lebih primitif serta

untuk menyembunyikan rincian-rincian fungsi tersebut. Hal itu juga menyediakan

layanan-layanan untuk lapisan yang lebih tinggi berikutnya. Lapisan harus ditentukan

agar perubahan-perubahan dalam satu lapisan tidak sampai mengubah lapisan yang lain.

Referensi model OSI tidak membahas secara menrinci cara bekerja dari lapisan-

lapisan OSI, melainkan hanya memberikan suatu konsep dalam menentukan proses apa

yang harus terjadi di suatu lapisan tertentu dan protokol-protokol apa yang dapat dipakai

di suatu lapisan tertentu. Oleh karena banyak manfaatnya, referensi model OSI ini cepat

menjadi populer. Selain itu, dengan diakui oleh suatu badan hukum maka referensi

model OSI termasuk dalam kategori yang disebut standar de jure.

Manfaat penggunaan referensi model OSI adalah sebagai berikut:

a. Membuat standardisasi yang dapat dipakai oleh setiap perusahaan sehingga

mengurangi kerumitan dalam perancangan.

b. Memungkinkan fasilitas modular engineering (perubahan di satu lapisan

tidak akan menganggu lapisan lain).

c. Memungkinkan kerjasama antara teknologi yang berbeda

Ketujuh lapisan model OSI itu adalah sebagai berikut:

a. Physical Layer

Physical layer atau lapisan kesatu berfungsi untuk menjembatani lapisan fisik

antara peralatan dan suatu aturan untuk melewatkan bit-bit dari satu ke yang

lainnya. Physical layer memfokuskan pada aspek mekanis, elektris,

fungsional, dan prosedural dari suatu komunikasi. Protokol yang termasuk

dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449, dan X.21.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

16

b. Data Link Layer

Data link layer atau lapisan kedua berfungsi untuk menerima dan

mengirimkan blok data dengan membawa suatu kode tertentu untuk

sinkronisasi, penanganan kesalahan, dan flow control. Dengan menggunakan

kode, data link layer mengupayakan agar lapisan fisik cukup baik,

membetulkan transmisi yang mengalami kesalahan, menyediakan alat untuk

aktifasi, deaktifasi, dan mempertahankan link tersebut. Secara prinsip,

layanan yang disediakan oleh data link layer untuk lapisan yang lebih tinggi

adalah pendeteksian dan pengoreksian kesalahan. Jadi, dengan suatu protocol

lapisan data link yang berfungsi sepenuhnya, lapisan yang lebih tinggi

berikutnya dapat menerima transmisi bebas kesalahan melewati link.

Beberapa contoh protokol yang ada di data link layer adalah HDLC,

ADCCP, dan LAPB.

c. Network Layer

Network layer atau lapisan ketiga, menyediakan pengiriman data atau

transfer informasi di antara ujung sistem melewati beberapa jaringan

komunikasi berurutan. Network layer bertanggung jawab dalam membangun,

mempertahankan, dan memutuskan koneksi yang melintasi jalur komunikasi.

Layanan yang disediakan oleh lapisan 3 adalah pengalamatan jaringan,

pemberitahuan kesalahan, segmentasi blok, dan multiplexing message.

Contoh protokol yang ada dalam network layer adalah X.25.

d. Transport Layer

Transport layer atau lapisan keempat berfungsi untuk menyediakan suatu

mekanisme pertukaran informasi atau perubahan data di antara ujung sistem.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

17

Lapisan ini memastikan bahwa unit data yang dikirim bebas kesalahan,

dalam arti tidak ada kehilangan atau duplikasi data. Lapisan transport juga

dapat digunakan untuk mengoptimalisasikan penggunaan layanan jaringan

dan menyediakan mutu layanan yang dapat diminta entiti sesi. Ukuran dan

kompleksitas dari suatu protokol yang ada di transport layer ditentukan

berdasarkan seberapa diandalkannya jaringan yang mendasari dan layanan

yang disediakan pada network layer.

e. Session Layer

Session layer atau lapisan kelima berfungsi untuk menyediakan suatu

mekanisme yang dapat mengontrol dialog antaraplikasi pada ujung sistem.

Lapisan ini membangun, mengatur, dan memutuskan koneksi antaraplikasi

yang saling berhubungan.

Secara umum layanan-layanan yang disediakan oleh session layer adalah:

1) Disiplin dialog: dapat berupa full duplex atau half duplex

2) Pengelompokan: aliran data dapat ditandai dengan cara menentukan

kelompok data.

3) Recovery: lapisan sesi dapat menyediakan suatu mekanisme pemeriksaan,

agar bila terjadi kegagalan di antara checkpoint, entity session dapat

mentransmisikan kembali seluruh data mulai dari checkpoint terakhir.

f. Presentation Layer

Presentation layer atau lapisan keenam berfungsi untuk menentukan format

data yang dipindahkan antar aplikasi dan menawarkan pada program-

program aplikasi serangkaian layanan transformasi data. Lapisan ini

menjelaskan sintaks yang digunakan untuk komunikasi antaraplikasi dan

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

18

menyediakan seleksi berikut modifikasi dari tipe komunikasi yang

digunakan. Proses enkripsi dan kompresi data juga terjadi di lapisan ini.

g. Application Layer

Application layer atau lapisan ketujuh berfungsi sebagai alat untuk

mendistribusikan aplikasi yang digunakan untuk mengakses lingkungan OSI.

Selain itu, aplikasi umum seperti file transfer, electronic main, dan terminal

access untuk komputer-komputer yang berjauhan juga ditempatkan pada lapisan

ini.

1.2.2 Transmisi Data Serial dan Paralel

Data dapat ditransmisikan satu bit atau beberapa bit dalam satu waktu. Data yang

ditransmisikan bit per bit melalui suatu saluran/kabel yang sama disebut transmisi serial,

sedangkan jika data ditransmisikan beberapa bit dalam satu waktu, dan tiap bit

ditransmisikan melalui saluran/kabelnya masing-masing maka disebut transmisi parallel

karena bit-bit ditransmisikan melalui saluran-saluran yang terhubung secara paralel.

Salah satu contoh transmisi paralel yang sering digunakan adalah pentransmisian kode

ASCII. Kode ASCII ini ditransmisikan delapan bit dalam satu waktu. Tujuh bit pertama

digunakan untuk kode ASCII sedangkan bit kedelapan digunakan sebagai parity bit

untuk mengecek validitas dari kode. Dengan mentransmisikan delapan bit dalam satu

waktu, kita dapat mengirim satu karakter dalam satu waktu. Delapan bit atau satu

karakter ini disebut satu byte.

Printer yang terhubung ke PC saat ini adalah printer paralel yang

mentransmisikan 8 bit dalam satu waktu. Beberapa printer tua adalah printer serial yang

terhubung dengan port RS-232 dan mengirim data satu bit dalam satu waktu. Transmisi

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

19

paralel memang terbukti lebih cepat dibandingkan transmisi serial, tetapi transmisi serial

ini masih sering digunakan dalam komunikasi data karena hanya satu sirkuit yang

digunakan untuk mentransmisikan data. Jika menggunakan transmisi paralel, akan

dibutuhkan delapan atau lebih sirkuit untuk menghubungkan dua alat. Transmisi paralel

biasa digunakan jika jarak transmisi kurang dari 25 kaki. Data yang ditransmisikan

melalui PSTN dikirim melalui transmisi serial. Oleh karena itu, hanya ada satu sirkuit

komunikasi dalam PSTN. Jadi, memiliki transmisi serial adalah suatu keharusan jika

mempunyai satu sirkuit untuk transmisi data. Layaknya teknologi PSTN, PABX itu

sendiri terhubung melalui transmisi serial.

1.2.3 Transmisi Sinkron dan Asinkron

Ada dua cara untuk mentransmisikan data secara serial yaitu transmisi sinkron

dan asinkron. Transmisi asinkron adalah proses transmis data yang setiap karakternya

mempunyai sinkronisasi tersendiri. Pada transmisi ini, di awal karakter terdapat bit yang

disebut start bit, sedangkan di akhir karakter juga terdapat bit yang disebut stop bit. Start

bit yang biasa disebut space bit ini bernilai nol, sedangkan stop bit yang biasa disebut

mark bit bernilai satu. Transmisi asinkron ini disebut juga start-and-stop-transmission.

Komunikasi antara port serial pada PC dan PABX menggunakan komunikasi data secara

asinkron.

Keuntungan dari transmisi asinkron adalah:

a. Dari segi teknik mudah.

b. Setiap karakter mengandung informasi yang lengkap.

c. Sinkronisasi sudah ada dalam setiap karakter, yaitu pada start dan stop bit.

Kerugian dari transmisi asinkron adalah:

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

20

a. Efiensi transmisinya relatif rendah untuk data yang banyak.

b. Lebih peka terhadap distorsi, sehingga kecepatan transmisi harus dibatasi.

c. Sinkronisasi hanya pada start dan stop bit saja

Metode kedua dari transmisi serial adalah transmisi sinkron. Transmisi ini

mengirim data sebagai blok dari karakter dalam suatu waktu. Blok data ini memiliki

banyak ukuran, tetapi biasa terdiri dari blok yang berukuran 128, 256, 512, atau 1024

karakter. Transmisi data secara sinkron ini tidak mengandung start dan stop bit. Header

diletakkan di depan data yang dikirim, sedangkan trailer diletakkan dibelakang data.

Header berisi alamat tujuan dari pesan, sinyal sinkronisasi, dan kontrol informasi.

Trailer berisi informasi parity-checking dan alamat dari pengirim. Header biasa terdiri

dari 32 bit, sedangkan trailer terdiri dari delapan sampai enam belas bit data.

Keuntungan modus transmisi sinkron adalah:

a. Efisien untuk data yang banyak

b. Lebih kebal terhadap noise dan distorsi

c. Karakter-karakter sinkronisasi dapat dibuat lebih rumit, sehingga diharapkan

akan memperoleh faktor sinkronisasi yang tinggi.

d. Dapat menggunakan standard waktu (timing clock) bersama antara pihak

pengirim dan pihak penerima.

e. Kecepatan transmisi tinggi.

Kerugian dari transmisi sinkron ini adalah:

a. Tidak efisien untuk data yang sedikit

b. Dari segi teknis lebih sukar

c. Jika terjadi kesalahan sinkronisasi akan terjadi kehilangan informasi pada

satu blok

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

21

d. Bila pada waktu pengiriman terdapat data yang salah, seluruh data akan

dikirim ulang.

e. Memerlukan saluran transmisi yang berkualitas baik

1.2.4 Port Serial dan UARTS

Port serial digunakan untuk menghubungkan prosesor ke perangkat I/O yang

memerlukan transmisi data satu bit tiap satu waktu. Fitur utama sirkuit antarmuka untuk

port serial adalah bahwa port tersebut mampu berkomunikasi dalam mode bit serial pada

sisi perangkat, dan dalam mode bit paralel pada sisi bus. Transmisi serial mudah

digunakan untuk menghubungkan perangkat yang secara fisik jauh dari komputer

tersebut. Kecepatan transmisi, sering dinyatakan dengan bit rate, tergantung pada sifat

perangkat yang dihubungkan.

Port serial memainkan peranan penting dalam menghubungkan perangkat I/O.

Oleh karena itu, beberapa sirkuit standar yang digunakan dikembangkan secara luas.

Sirkuit standar tersebut dinamakan Universal Asynchronous Receiver Transmitter

(UART). Standar tersebut digunakan dengan perangkat serial low-speed. UART

mengkonversikan bus data paralel dan konektor EIA-232 dari transmisi paralel yang ada

di komputer menjadi transmisi serial dan begitu juga sebaliknya. Jadi, UART adalah

suatu pengkonversi paralel ke serial atau serial ke paralel. Kecepatan maksimum dari

port serial ditentukan oleh UART dan driver piranti lunak yang digunakan untuk port

tersebut. Transmisi data dilakukan dengan menggunakan format start-stop

asynchronous. Untuk memfasilitasi koneksi ke jaringan komunikasi, dikembangkan

suatu standar yang dikenal sebagai RS-232-C.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

22

1.2.5 RS232

Pada awal 1960an, sebuah standart committee, yang sekarang ini dikenal sebagai

Electronic Industries Association, mengembangkan sebuah standar interface untuk

peralatan komunikasi data. Saat itu, komunikasi data dimaksudkan untuk pertukaran

data digital antara komputer mainframe di pusat dan sebuah remote komputer terminal,

atau mungkin di antara dua terminal tanpa keterlibatan sebuah komputer. Alat ini

dihubungkan dengan line telepon, dan oleh karena itu membutuhkan sebuah modem

disetiap ujungnya untuk translasi sinyal. Walaupun konsepnya sederhana tetapi banyak

kemungkinan data error yang terjadi ketika mengirimkan data melalui sebuah saluran

analog dan dibutuhkan sebuah desain yang kompleks. Oleh karena itu, dipikirkan sebuah

standar yang dibutuhkan untuk pertama memastikan reliabilitas komunikasi dan yang

kedua untuk memastikan interkoneksi dari peralatan yang diproduksi oleh manufaktur

yang berbeda. Dari ide inilah standar RS232 lahir. RS232 menetapkan sinyal voltages,

sinyal timing, sinyal function, dan sebuah protokol untuk pertukaran informasi dan

mekanikal konektor.

Electronic Industries Association telah mengeluarkan tiga modifikasi yakni standar

EIA232E yang diperkenalkan pada tahun 1991. Standar ini telah dikembangkan lebih

dari empat puluh tahun. Di samping perubahan nama dari RS232 menjadi EIA232,

beberapa jalur sinyal telah berganti nama dan beberapa yang baru telah ditetapkan,

termasuk shield konduktor.

A. Masalah yang mungkin terjadi ketika menggunakan RS232

Perkembangan elekronika sangat cepat selama 40 tahun lebih telah membuat

para manufaktur mengadopsi versi yang sederhana dari interface ini untuk aplikasi yang

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

23

tidak mungkin terpikirkan pada tahun 1960an. Pada saat ini hampir semua serial

interface adalah EIA232 termasuk didalamnya sinyal voltage, protokol, dan konektor,

baik ada tidaknya modem di dalamnya. EIA232 driver circuitry mempunyai toleransi

yang tinggi terhadap miskoneksi. Permasalahan baru yang akan dihadapi dalam EIA232

interface di antaranya:

a. Kehilangan sinyal flow control (handshaking), menghasilkan buffer overflow

atau communication lock-up.

b. Kesalahan fungsi komunikasi (antara DTE dan DCE) dalam penggunaan

kabel, menghasilkan kesalahan pengiriman dan penerimaan line data.

c. Kesalahan jenis konektor atau konfigurasi pin.

B. Pengaturan Pin Pada RS232

Peralatan pada sisi jauh dari koneksi dinamakan DTE (Data Terminal

Equipment, biasanya sebuah komputer atau terminal), mempunyai sebuah DB25 male

konektor, dan menggunakan 22 dari 25 pin yang tersedia untuk sinyal dan ground.

Peralatan yang pada sisi dekat dari koneksi (telephone interface line) dinamakan DCE

(Data Circuit – terminating equipment), biasanya sebuah modem, mempunyai DB25

female konektor, dan menggunakan 22 pin yang tersedia untuk sinyal dan ground. Kabel

yang menghubungkan DTE dan DCE adalah kabel parallel straight. Apabila semua alat

mengikuti standar ini, semua kabel akan menjadi identik dan tidak akan ada kesalahan

dalam pengkabelan.

Sebagian besar 22 line sinyal di standar EIA232 terhubung ke DCE dan

digunakan ketika software protocol mempekerjakannya. Apabila DCE bukan sebuah

modem, ketika menghubungkan dua DTE secara langsung akan dibutuhkan signal line.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

24

Pada Standar RS-232, DTE menggunakan 25 pin male connector, dan DCE

menggunakan 25 pin female connector. Untuk menghubungkan DTE dan DCE harus

menggunakan straight pin-for-pin connection. Akan tetapi untuk menghubungkan dua

device tersebut harus menggunakan sebuah kabel null modem. Null modem

menjembatani antara pengiriman dan penerimaan di dalam kabel. Gambar di bawah ini

menunjukan koneksi dan arah sinyal dari konektor pin 9 dan pin 25.

Konektor 25 pin pada peralatan DTE (koneksi ke PC)

RS232 DB25

jantan

Penomoran

Pin Pensinyalan:

1 Protective Ground

2 Transmitted Data (TD), data yang ditransmisikan (dari DTE ke DCE)

3 Received Data (RD), data yang diterima (dari DCE ke DTE)

4 Request To Send (RTS), sinyal flow control keluar yang diatur oleh DTE

5 Clear To Send (CTS), sinyal flow control masuk yang diatur oleh DCE

6 Data Set Ready (DSR), sinyal handshaking masuk yang diatur oleh DCE

7 Signal Ground Common reference voltage

8 Carrier Detect (CD), sinyal masuk yang berasal dari modem

20 Data Terminal Ready (DTR), sinyal handshaking keluar yang diatur oleh DTE

22 Ring Indicator (RI), sinyal masuk yang berasal dari modem

Tabel 2.1

Pengaturan Pin Konektor DB25 Pada DTE

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

25

Konektor 9 pin pada peralatan DTE (koneksi ke PC)

RS232 DB9

jantan

Penomoran

Pin Pensinyalan:

1 Carrier Detect (CD), sinyal masuk yang berasal dari modem (dari DCE)

2 Received Data (RD), data yang diterima dari DCE

3 Transmitted Data (TD), data yang ditransmisikan ke DCE

4 Data Terminal Ready (DTR), sinyal handshaking keluar

5 Signal Ground Common reference voltage

6 Data Set Ready (DSR), sinyal handshaking masuk

7 Request To Send (RTS), sinyal flow control keluar

8 Clear To Send (CTS), sinyal flow control masuk

9 Ring Indicator (RI) (dari DCE), sinyal masuk yang berasal dari modem

Tabel 2.2

Pengaturan Pin Konektor DB9 Pada DTE

A. Carrier Detect (CD)

Digunakan oleh modem untuk sinyal. Sinyal tersebut digunakan untuk

membuat koneksi dengan modem lainnya.

B. Receive Data (RD)

Merupakan kabel yang digunakan peralatan DTE untuk menerima data.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

26

C. Transmit Data (TD)

Merupakan kabel yang berfungsi mentransmisikan data dari peralatan DTE ke

peralatan DCE atau dengan kata lain kabel ini digunakan oleh peralatan DCE

untuk menerima data.

D. Data Terminal Ready (DTR)

Sinyal DTR dibangkitkan oleh workstation dan memberikan info kepada

komputer atau peralatan lainnya bahwa alat telah siap (a space voltage) atau

tidak siap (a mark voltage). Fungsinya mirip dengan fungsi dari RTS

E. Data Set Ready (DSR)

Beberapa peralatan serial menggunakan DTR dan DSR sebagai sinyal untuk

memberikan konfirmasi bahwa alat tersebut terhubung dan menyala (turned

on). Line DTR dan DSR semula dibuat untuk meyediakan sebuah metode

alternatif dari hardware handshaking.

F. Request To Send (RTS)

Sinyal RTS diatur untuk voltase kosong oleh workstation untuk

mengidentifikasikan lebih banyak data yang siap dikirim.

Seperti CTS, RTS membantu dalam meregulasi aliran data di antara

workstation dan komputer serta kabel-kabel serial lainnya. Lebih banyak

workstation melepaskan sinyal ini untuk mengatur voltase kosong setiap

waktu.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

27

G. Clear To Send (CTS)

Sinyal CTS diterima oleh kabel peralatan sinyal akhir. Voltase kosong

diindikasikan dengan benar untuk mengirim data serial lebih banyak dari

workstation. CTS biasa digunakan untuk meregulasi aliran data serial dari

workstation ke peralatan akhir lainnya

H. Ring Indicator (RI)

Carrier Detect (CD) dan Ring Indicator (RI) hanya terdapat pada koneksi

modem. Pada kebanyakan modem mentransmisikan status informasi ke PC

ketika carrier signal di deteksi. Contoh : ketika koneksi terjadi dengan modem

lain) atau ketika line dipakai (ringing), kedua kabel ini jarang digunakan.

1.3 Private Automated Branch Exchange (PABX)

Penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell membuat kebutuhan orang untuk

berkomunikasi via telepon semakin pesat. Hal tersebut menyebabkan permintaan akan

kebutuhan untuk berkoneksi pun semakin bertambah. Perkembangan dunia bisnis juga

menyebabkan perusahaan untuk memasang lebih dari satu line telepon dalam

gedungnya. Pemasangan banyak line telepon menyebabkan biaya yang dikeluarkan

semakin mahal. Selain itu, banyaknya nomor telepon suatu perusahaan pun akan

menyebabkan kesulitan untuk menentukan nomor mana yang harus dihubungi jika ingin

menelepon bagian tertentu.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

28

Gambar 2.3 Switchboard Manual

(http://www.chown.com/cgi-

bin/lansaweb?PROCFUN+HP1466+HP1466G+HDW+FUNCPARMS+ZXMLNR

(S0100):0000000000+ZXJHNR(S0100):0000000005)

Untuk mengatasi hal tersebut, manusia menciptakan switchboard. Penemu

multiple switchboard adalah seorang yang berkebangsaan Amerika bernama Leroy B.

Firman pada tahun 1879. Switchboard ini dioperasikan secara manual. Yakni dengan

menghubungkan satu telepon ke telepon lainnya di bagian gedung lainnya. Semakin

banyak volume pemakaian telepon, akan semakin menimbulkan permasalahan baru

karena penghubungan telepon secara line tunggal ataupun banyak dalam suatu

perusahaan membutuhkan banyak waktu. Selain itu, orang-orang yang dipekerjakan

sebagai operator switchboard pun tidak sedikit.

Penggunaan manual switchboard ini tidak tergantikan hingga berakhirnya Perang

Dunia II. Diperkenalkannya power supply terpusat dan line equipment adalah suatu

permulaan yang sangat bagus menuju proses switching secara otomatis. Penemuan ini

tentu akan menyebabkan operator-operator switchboard kehilangan pekerjaan. Akan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

29

tetapi, ini adalah suatu perkembangan yang sangat penting dalam teknologi

telekomunikasi. Peng-install-an semacam switchboard dalam suatu lokasi bisnis untuk

mengambil alih semua telepon yang masuk dan keluar dinamakan Private Branch

Exchange (PBX). Pengoperasian PBX hampir sama dengan pengoperasian switchboard

di central exchange.

Gambar 2.4 Telepon dial

Sistem switching otomatis pertama kali ditemukan oleh Almon B. Strowger.

Aplikasi ini dipatenkan pada tanggal 12 Maret 1889 dan tercantum dalam hak paten No.

447, 918 pada 10 Maret 1891. Strowger bekerja sama dengan Joseph B. Harris dan

Moses A. Meyer mendirikan perusahaan Strowger Automatic Telephone Exchange pada

bulan Oktober 1891. Pada tanggal 3 November 1892, Strowger switch pertama kali

dipublikasikan untuk umum di La Porte, Indiana. Sistem ini didesain agar operator tidak

perlu menghubungkan dan menentukan arah ke switch secara manual, sehingga

pelanggan telepon yang menentukannya. Instruksi ke switch disediakan oleh dial. Dial

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

30

ditambahkan ke telepon sehingga dapat terkoneksi ke sistem switching otomatis. Switch

otomatis ini mempunyai stepping relay yang mengikuti pulsa dial. Stepping relay

mengkoneksikan si penelpon dengan stepping relay lainnya. Percakapan diakhiri dengan

menggunakan beberapa stepping relay. Sistem ini disebut step-by-step switching system

atau Strowger switch. Walaupun Strowger switch melakukan proses switching secara

otomatis, switch ini tidak dikembangkan secara besar-besaran hingga sekitar tahun

1925. Setelah tahun 1950, Strowger switch baru digunakan di daerah-daerah terpencil.

Sistem Strowger switch kemudian diganti oleh sistem terkomputerisasi. Semua

pembuatan sistem switch sekarang telah menggunakan komputer dan piranti lunak

untuk mengatur switch-nya. Sistem switch ini disebut Stored Program Control (SPC).

Sistem strowger switch yang digunakan dalam suatu perusahaan untuk menggantikan

PBX manual disebut Private Automated Branch Exchanges (PABX). SPC sistem yang

didesain untuk PABX dinamakan Computerized Branch Exchange (CBX). Saat ini, PBX

bukan lagi menunjuk ke switchboard manual karena keberadaan switchboard sudah

tidak ada. Semua vendor PBX sekarang adalah computerized PBX (CBX), sehingga

yang dimaksud PBX sekarang sama dengan PABX dan CBX.

1.3.1 Definisi PABX

Menurut John Roddy dan John Coolen dalam buku Komunikasi Elektronika,

PABX (Private Branch Exchange) adalah sebuah jaringan pribadi telepon yang

digunakan dalam sebuah perusahaan. Alat ini membagi satu nomor telepon menjadi

beberapa nomor khusus di luar dari eksternal lines (nomor telepon baru) untuk dapat

melakukan hubungan telepon ke luar. Bagi sebuah perusahaan, ini membuat hubungan

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

31

telepon ke luar menjadi lebih murah, dibandingkan dengan harus memasang nomor baru

di setiap bagian.

PABX terdiri dari switch box dan punch block yang diletakkan pada ujung line

telepon. Biasanya sistem PABX adalah sebuah alat yang diletakkan di antara line

telepon pribadi dengan line PSTN.

Telepon yang terhubung dengan PBX mempunyai identitas sendiri,yaitu

ekstensi. Nomor ekstensi tersebut merupakan nomor yang unik karena setiap nomor

tersebut mempunyai akses ke PBX, dan salah satu ‘cabang’ dari PBX akan terhubung ke

penyedia layanan telepon (Service Provider).

PABX sebenarnya menukar panggilan telepon berdasarkan permintaan user,

bukan berdasarkan rencana pengkabelan. Panggilan antara station ke station sama

mudahnya dengan membuat panggilan dari station ke PSTN.

Pengkabelan PABX umumnya menggunakan 4 sampai 8 kabel dengan RJ11 atau

RJ45 modular telephone jack. Ini tidak seperti pengkabelan pada telepon umumnya

(walaupun untuk beberapa tipe PABX dapat sama). Beberapa pasang kabel yang

terpasang di sistem ini mempunyai fungsi tersendiri. Contohnya pada PABX analog, dua

pasang kabel berguna sebagai pengontrol jalur, dan berfungsi sebagai pengirim data dari

tombol yang ditekan ke PABX, hingga akhirnya mengirimkan nada sambung kembali ke

telepon.

Saat ini, ada beberapa jenis PABX yang biasanya lebih dikenal dengan

singkatan-singkatan, seperti :

a. PABX (Private Automatic Branch eXchange)

PABX adalah sistem yang paling sering digunakan dalam suatu perusahaan,

digunakan untuk melakukan switching panggilan antar line internal dan line

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

32

PSTN. Sebuah PABX dapat merute sebuah panggilan secara otomatis

berdasarkan nomor yang di tekan / dituju.

b. EPABX(Electronic Private Branch eXchange)

EPABX adalah sebuah sistem PABX yang bekerja dengan menggunakan

electronic controlling dan signal switching.

c. PNX ( Packet Network eXchange)

PNX adalah sebuah platform komunikasi teknik switching yang

mengkombinasikan fungsi dari PBX dan VOiP.

d. PMBX (Private Manual Branch Exchange)

MBX adalah sebuah PBX yang cara kerjanya masih manual, atau dengan

kata lain masih memperkerjakan operator untuk menyambungkan atau

mengalihkan telepon.

e. KTS (Key Telephone System)

KTS pada umunya merupakan versi sederhana dari PBX yang menyediakan

layanan langsung ke Central Office (CO) line telepon.

1.3.2 Media Penyimpanan Data pada PABX

Menurut buku panduan PABX Avaya yang diterbitkan oleh Selindo Alpha,

terdapat dua metode penyimpanan data pada PABX Avaya, yaitu:

a. Sementara

Semua perubahan yang sedang dilakukan disimpan di dalam memori.

Perubahan-perubahan tersebut akan hilang jika terjadi pemadaman aliran

listrik, sebelum melakukan penyimpanan secara tetap.

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

33

b. Tetap

Pada metode ini, semua perubahan-perubahan yang dibuat disimpan di dalam

Flash ROM card. Cara penyimpanan dapat dilakukan secara manual atau

otomatis oleh sistem.

1.3.3 Fitur PABX

PABX adalah sistem switching yang menyediakan kemampuan switching untuk

stasiun-stasiun yang terhubung ke PABX. PABX menyediakan fitur-fitur yang beragam

untuk pengguna. Fitur-fitur yang ada umumnya dibangun dalam suatu piranti lunak dan

tergantung dari tipe PABXnya.

PABX Avaya yang digunakan oleh JWC mempunyai beberapa fitur, di

antaranya:

a. Panggilan dari ekstension ke ekstension, panggilan langsung ke luar (Direct

Outward Dialling/DOD), dan panggilan langsung ke dalam (direct inward

dialing/DID);

b. Pemilihan line pada saat handset diangkat, pengalihan panggilan, call

forwarding, penundaan panggilan, call waiting, dan call restriction;

c. Pemanggilan nomor yang terakhir di tekan (redial), mesin penjawab, dan

layanan pesan;

d. Pemilihan jalur secara otomatis; dan

e. Laporan pesan secara rinci.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

34

1.3.4 Diagram Alir Proses Panggilan Keluar

Gambar 2.5 Diagram Alir Proses Panggilan Keluar

A. Class of Restriction

Class of Restriction digunakan untuk melakukan pembatasan panggilan

masuk dan panggilan keluar. COR yang dapat diadministrasi adalah 0

sampai dengan 95.

COR yang biasa digunakan untuk panggilan keluar adalah:

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

35

0 – Internall Call

1 – Local Call Only

2 – Local Call and Handphone

3 – Long Distance Call

4 – IDD/SLI

5 – dan seterusnya

atau (biasanya disesuaikan dengan kebutuhan bisnis).

B. Automatic Route Selection

PABX akan melakukan analisis terhadap nomor yang dipanggil di dalam

tabel ARS.

C. Time of Day

Time of Day berguna untuk mengatur panggilan keluar agar dapat sesuai

dengan kebutuhan bisnis. Misalnya, pengguna hanya boleh melakukan

panggilan pada jam kerja, setelah jam kerja hanya tingkat pengguna

tertentu saja yang dapat melakukan panggilan keluar.

D. Partition Route Table

Partition Route Table digunakan untuk mengarahkan panggilan dari

nomor yang telah dianalisis di dalam tabel analisis ars berdasarkan Time-of-

Day.

E. Authorization Code

Authorization Code adalah kode terotorisasi untuk memaksimalkan sistem

keamanan pada saat melakukan panggilan keluar.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

36

F. Trunk Group

Trunk Group digunakan untuk melakukan hubungan dengan Public

Switched Telephone Network (PSTN) maupun dengan Private Network.

1.4 Rekayasa Piranti Lunak

Menurut Bauer, rekayasa piranti lunak adalah penetapan dan penggunaan

prinsip-prinsip rekayasa dalam rangka mendapatkan piranti lunak yang ekonomis yaitu

piranti lunak yang terpercaya dan bekerja efisien pada komputer atau mesin. Menurut

Pressman, rekayasa piranti lunak mencakup tiga elemen yang mampu untuk mengontrol

proses pengembangan piranti lunak, di antaranya:

a. Proses

Proses merupakan dasar dari rekayasa piranti lunak yang memungkinkan

pengembangan piranti lunak secara rasional dan terjadwal.

b. Metode

Metode merupakan metode-metode untuk merancang piranti lunak.

c. Alat bantu

Alat bantu menyediakan alat-alat dukungan otomatis dan semi otomatis

untuk mendukung proses dan metode.

1.4.1 Definisi dan Karakteristik Piranti Lunak

Definisi dan karakteristik piranti lunak, antara lain:

a. Instruksi (program komputer) yang ketika dijalankan menyediakan fungsi

dan kemampuan yang diinginkan.

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

37

b. Struktur data yang memampukan program untuk memanipulasi informasi.

c. Dokumen yang menggambarkan pengoperasian dan penggunaan program.

Perbedaan antara piranti lunak dan perangkat keras adalah:

a. Piranti lunak dikembangkan dan direkayasa, sedangkan perangkat keras

diproduksi.

b. Piranti lunak lebih tahan lama, sedangkan perangkat keras lebih cepat rusak

c. Walaupun industri akan semakin mengarah ke perakitan komponen, piranti

lunak tetap dikembangkan sesuai dengan pesanan (custom built).

1.4.2 Model Proses Pembuatan Perangkat Lunak dengan Menggunakan Model

Spiral

Model Spiral yang pada awalnya diusulkan oleh Boehm adalah model proses

perangkat lunak yang evolusioner yang memakai sifat iteratif dari prototipe dengan cara

kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Model ini berpotensi untuk

pengembangan versi pertambahan perangkat lunak secara cepat. Di dalam model spiral,

perangkat lunak dikembangkan di dalam suatu deretan penambahan. Selama awal

iterasi, rilis inkremental dapat merupakan sebuah model atau prototipe kertas. Selama

iterasi berikutnya, sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem rekayasa yang lebih

lengkap.

Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerja. Berikut ini model spiral

yang berisi enam wilayah tugas:

a. Komunikasi pelanggan

Komunikasi pelanggan adalah tugas-tugas yang dibutuhkan untuk

membangun komunikasi yang efektif di antara pengembang dan pelanggan.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

38

b. Perencanaan

Perencanaan adalah tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan

sumber-sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang

berhubungan.

c. Analisis resiko

Analisa resiko tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko-resiko

manajemen dan teknis.

d. Perekayasaan

Perekayasaan tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih

representasi dari aplikasi tersebut.

e. Konstruksi dan peluncuran

Konstruksi dan peluncuran adalah tugas yang dibutuhkan untuk menyusun,

menguji, memasang dan memberikan pelayanan kepada pemakai.

f. Evaluasi pelanggan

Evaluasi pelanggan adalah tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan

balik dari pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi perangkat

lunak yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama

masa pemasangan.

Model spiral menjadi sebuah pendekatan yang realistis bagi pengembangan

sistem dan perangkat lunak skala besar karena perangkat lunak terus bekerja selama

proses bergerak, pengembang dan pemakai memahami serta bereaksi lebih baik terhadap

resiko dari setiap tingkat evolusi. Model spiral menggunakan prototipe sebagai

mekanisme pengurangan resiko. Akan tetapi, yang lebih penting lagi, model spiral

memungkinkan pengembang menggunakan pendekatan prototipe pada setiap keadaan di

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

39

dalam evolusi produk. Model spiral menjaga pendekatan langkah demi langkah secara

sistematik seperti yang diusulkan oleh siklus kehidupan klasik, tetapi memasukkannya

ke dalam kerangka kerja iteratif yang secara realistis merefleksikan dunia nyata. Model

spiral membutuhkan pertimbangan langsung terhadap risiko teknis pada semua keadaan

proyek, yang jika dipakai secara benar akan mengurangi risiko sebelum menjadi sangat

problematik.

1.4.3 STD (State Transition Diagram)

STD merupakan suatu diagram yang merepresentasikan langkah-langkah

perubahan keadaan (state). Komponen yang digunakan dalam STD, yakni:

a. Keadaan (state)

Keadaan (state) digunakan sebagai kumpulan atribut yang menggambarkan

suatu kondisi pada saat tertentu. Keadaan dapat berarti menunggu sesuatu

dari lingkungan luar atau menunggu aktifitas yang sedang berlangsung

berubah menjadi aktifitas lain.

b. Panah (arrow)

Panah (arrow) digunakan untuk menghubungkan perubahan dari suatu

keadaan menjadi keadaan lain.

1.5 Interaksi Manusia dengan Komputer (IMK)

Interaksi manusia dengan komputer merupakan disiplin ilmu yang berhubungan

dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk

digunakan oleh manusia serta studi fenomena-fenomena besar yang berhubungan

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

40

dengannya. Tujuan dari ilmu ini adalah untuk membangun atau merancang suatu sistem

yang aman, sesuai dengan kebutuhan, efektif, efisien, dan dapat dipakai. Konsep utama

dari interaksi manusia dengan komputer adalah bagaimana membuat sistem yang mudah

dipelajari dan digunakan.

1.5.1 Delapan Aturan Emas Perancangan

Menurut Shneiderman, terdapat delapan aturan emas dalam merancang

antarmuka pengguna, yaitu:

a. Berusaha untuk konsisten

Antarmuka pengguna harus memperhatikan konsistensi misalnya konsistensi

dalam aksi untuk melakukan tugas yang serupa dan konsistensi tampilan

(penggunaan istilah, menu, bantuan, warna dan jenis huruf).

b. Memungkinkan pemakai yang sudah terbiasa untuk menggunakan shortcut

Shortcut akan memudahkan pemakai yang sudah terbiasa dan menginginkan

interaksi yang singkat dan cepat.

c. Memberikan umpan balik (feedback) yang informatif

Untuk aksi yang sering digunakan, diberi umpan balik yang sederhana dan

mencukupi, sedangkan untuk aksi yang jarang dilakukan berikan umpan

balik yang lebih rumit dan informatif.

d. Memberikan tanda untuk suatu penutupan (keadaan akhir)

Harus terdapat tanda kapan dimulai, pertengahan, dan akhir dari prosesnya,

dan juga terdapat penjelasan yang informatif pada setiap perpindahan proses.

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

41

e. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan sederhana

Sistem harus dirancang sedemikian rupa agar pemakai tidak dapat membuat

kesalahan yang serius. Jika kesalahan itu terjadi sistem harus dapat

mendeteksi dan menawarkan instruksi yang sederhana untuk

memperbaikinya.

f. Memungkinkan pembalikan aksi dengan mudah

Setiap aksi sedapat mungkin harus dapat dibatalkan, sehingga pemakai tidak

takut untuk melakukan kesalahan.

g. Mendukung pusat kendali internal (internal focus of control)

Tanggapan sistem yang tidak jelas, urutan memasukkan data yang tidak jelas,

kesulitan mendapatkan informasi yang diperlukan, dan ketidakmampuan

sistem menghasilkan aksi yang diinginkan akan membuat pemakai merasa

tidak memegang kendali.

h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Ingatan manusia adalah terbatas, sehinga diusahakan agar tampilan dibuat

sesederhana mungkin dan mengurangi pergerakan antara jendela sehingga

mengurangi beban ingatan jangka pendek.

1.5.2 Top Ten Mistakes of Web Design (Jakob Nielsen, 1996)

Menurut Nielsen, ada kesalahan yang sering terjadi pada saat mendesain halaman

web atau yang lebih sering dikenal dengan istilah top ten mistakes of web design.

Kesalahan kesalahan yang sering terjadi yaitu:

a. Penggunaan frame.

b. Penggunaan teknologi baru dengan serampangan.

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

42

c. Gerakan teks dan animasi yang berjalan terus.

d. URL yang kompleks.

e. Halaman yatim.

f. Halaman yang terlalu panjang gulungannya. Isi terpenting dan navigasi harus

tampak di bagian atas.

g. Kurangnya dukungan navigasi.

h. Warna link yang tidak standar.

i. Informasi yang basi.

j. Waktu download yang terlalu lama. Pemakai kehilangan minat dalam 10-15

detik.

1.5.3 Perancangan Menu

Perancangan menu merupakan bagian yang tidak kalah penting dalam

perancangan antarmuka. Karena dengan perancangan menu yang baik kita dapat dengan

mudah mempelajari dan memakai program yang dibuat.

Dalam perancangan menu terdapat beberapa pedoman, yaitu:

a. Menu lebih baik dirancang luas dan dangkal daripada sempit dan dalam. Hal

ini untuk mempermudah pengguna dalam pencarian menu.

b. Menyediakan typehead dan shortcut.

Dalam mengelompokkan item dalam struktur menu tree digunakan pedoman

pengelompokan semantik, yaitu :

a. Kelompokkan item-item yang serupa secara logis

b. Buat kelompok yang melingkupi semua kemungkinan

c. Pastikan agar tidak ada item yang saling tumpang tindih (overlap)

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

43

d. Gunakan istilah yang dikenal secara umum.

Dalam menyajikan item harus memperhatikan urutan. Beberapa dasar

pengurutannya, yaitu :

a. Pengurutan berdasarkan waktu (kronologis)

b. Pengurutan berdasarkan numerik (menaik dan menurun)

c. Pengurutan berdasarkan sifat fisik (panjang, luas, volume, berat, kecepatan,

dan lain - lain).

Untuk pengurutan yang berhubungan dengan tugas, item pada menu dapat

diurutkan penyajiannya dengan menggunakan salah satu kemungkinan berikut :

a. Pengurutan istilah-istilah secara alfabetis

b. Pengelompokan item-item yang serupa (dengan pemisah antarkelompok)

c. Item yang sering digunakan ditempatkan di awal

d. Item yang paling penting ditempatkan di awal

Pemberian nama pada menu juga perlu diperhatian untuk mempermudah

pemakai. Pedoman pemberian nama menu yang baik, yaitu :

a. Mengunakan istilah yang sudah dikenal dan konsisten.

b. Memastikan setiap item dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya.

c. Menggunakan pemilihan kata yang singkat dan konsisten.

d. Menempatkan kata kunci (keyword) di sebelah kiri.

1.5.4 Perancangan Layar

Terdapat beberapa butir pedoman tampilan layar dari Smith dan Mosier (1984):

a. Pada setiap tahap dalam urutan transaksi, pastikan bahwa data apapun yang

dibutuhkan pemakai tersedia pada tampilan.

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

44

b. Tayangkan data kepada pemakai dalam bentuk yang langsung dapat

digunakan, jangan mengharuskan pemakai mengonversikan data yang

ditampilkan.

c. Untuk setiap jenis tampilan data, pertahankan format yang konsisten dari satu

tampilan ke tampilan lainnya.

d. Gunakan kalimat yang pendek dan sederhana.

e. Gunakan pernyataan positif, bukan negatif.

f. Gunakan prinsip logis dalam pengurutan senarai (list); jika tidak ada aturan

khusus, urutkan secara alfabetis.

g. Buat kolom data alfabetis rata kiri agar mudah ditelusuri.

h. Pada tampilan banyak halaman, berikan label pada setiap halaman untuk

menunjukkan hubungan dengan halaman lainnya.

i. Awali setiap tampilan dengan judul atau header yang menggambarkan secara

singkat isi atau tujuan tampilan; sisakan paling sedikit satu baris kosong

antara judul dan isi tampilan.

j. Untuk kode ukuran, simbol yang lebih besar tingginya paling sedikit 1.5 kali

tinggi simbol yang lebih kecil.

k. Gunakan kode warna untuk, aplikasi sehingga pemakai dapat membedakan

dengan cepat berbagai kategori data, khususnya ketika data item terpencar

pada tampilan.

l. Jika menggunakan kedipan (blink), kecepatannya harus antara 2-5 hertz,

dengan minimum duty cycle (ON interval) 50 persen.

m. Untuk tabel besar yang melebihi kapasitas tampilan, pastikan pemakai dapat

melihat kepala kolom dan label baris di semua bagian.

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

45

n. Jika kebutuhan tampilan data berubah, sediakan cara bagi pemakai (atau

administrator sistem) untuk melakukan perubahan yang diinginkan.

1.5.5 Mengelola Proses Perancangan

Dalam melakukan pengelolaan proses perancangan dikenal beberapa metode.

Metede yang sering dipakai dalam mengelola proses perancangan adalah metode

LUCID (Logical User-Centered Interactive Design)yang dikembangkan oleh

Kreitzberg.

Isi dari metode LUCID adalah :

a. Mengembangkan konsep produk

b. Riset dan analisis kebutuhan

c. Konsep perancangan dan prototipe layar kunci

d. Perancangan iteratif dan perbaikan

e. Implementasikan software

f. Dukungan rollout

1.6 Ulasan Pakar dan Uji Usability

Yang perlu diperhatikan dalam rencana evaluasi meliputi:

a. Tahapan perancangan (awal, tengah, akhir).

b. Tingkat kebaruan proyek (terdefinisi atau bersifat eksplorasi).

c. Jumlah pemakai yang diperkirakan.

d. Tingkat kritis antarmuka (misalkan sistem medis kritis kehidupan dengan

dukungan pameran di museum).

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

46

e. Biaya produk dan keuangan yang dialokasikan untuk pengujian.

f. Waktu yang tersedia.

g. Pengalaman perancangan dan tim evaluasi.

Uji Usability

a. Uji usability (usability test) memberikan konfirmasi kemajuan yang

mendukung dan rekomendasi perubahan yang spesifik.

b. Uji usability tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga menghasilkan

penghematan biaya yang dramatik.

1.7 Survei

Dalam merancang suatu piranti lunak dibutuhkan adanya informasi tentang

kebutuhan dari suatu piranti lunak itu dibuat. Informasi tersebut diperoleh melalui

survai.

Untuk melakukan survei yang efektif, beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu :

a. Tujuan yang jelas di awal.

b. Pengembangan hal-hal terfokus yang membantu mencapainya.

Tujuan survey yang lain adalah untuk mendapatkan :

a. Latar belakang (umur, asal, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan)

b. Pengalaman dengan komputer

c. Tanggung jawab pekerjaan

d. Gaya kepribadian

e. Alasan tidak menggunakan antarmuka

f. Keakraban dengan fitur

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

47

g. Perasaan setelah menggunakan antarmuka

1.8 Database

Menurut Turban, Database atau basis data adalah sekumpulan data yang berelasi

secara logis. Database merupakan solusi dari masalah yang ditimbulkan traditional file

management. Masalah yang terjadi pada traditional file management antara lain : data

redundancy, data inconsitency, data isolation, data integrity, security, dan data

independence. Hal ini disebabkan data yang diperoleh dari hasil proses disimpan

ditempat proses tersebut dilakukan dan tidak dapat di-shared. Jika ada 2 proses yang

beberapa hasil keluarannya berupa data yang sama dengan proses lainnya, menyebabkan

data tersebut menjadi terulang, sehingga dinilai tidak efektif.

Dalam database terdapat beberapa istilah penting, yaitu :

a. field

Field adalah sekumpulan kecil dari kata atau sebuah deretan angka-angka

b. record

Record adalah kumpulan dari field yang berelasi secara logis. Contoh : nama,

alamat, nomor telepon, dan sebagainya.

c. file

File atau berkas adalah kumpulan dari record yang berelasi secara logis.

Contoh: berkas transaksi toko A yang mempunyai record tanggal, kode

barang, dan harga.

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

48

d. entity

Entity adalah orang, tempat, benda, atau kejadian yang berkaitan dengan

informasi yang disimpan. Contoh : pelanggan, pekerja, dan sebagainya.

e. attribute

Attribute adalah setiap karakteristik yang menjelaskan suatu entity. Contoh :

nama pelanggan, umur pekerja, dan sebagainya.

f. primary key

Primary key adalah sebuah field yang nilainya unik yang tidak sama antara

satu record dan record yang lain. Primary key digunakan sebagai tanda

pengenal dari suatu field.

g. secondary key

Secondary key adalah sebuah field yang menjelaskan primary key yang

digunakan sebagai pelengkap identifikasi suatu field.

h. foreign key

Foreign key adalah sebuah field yang nilainya berguna untuk

menguhubungkan primary key lain yang berada pada tabel yang berbeda.

File dalam database dapat dibedakan berdasarkan tempat aksesnya. Dimana

lokasi pengaksesan akan berpengaruh pada kemudahan user dalam mengakses data,

waktu respon ketika melakukan query, peng-entry-an data, keamanan, dan harga. Pada

umumnya, file dalam database dapat dibedakan menjadi dua yaitu terpusat (centralized)

dan terdistribusi (distributed).

Pada sistem terpusat, semua database diletakkan dalam suatu komputer atau

mainframe, sehingga client yang ingin mengakses database harus melakukan koneksi

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

49

dengan komputer tersebut. Sistem ini menawarkan banyak kelebihan, seperti: lebih

aman, mudah dalam hal maintenance, dan mudah untuk dilakukan disaster recovery.

Tetapi masalah kecepatan dan biaya menjadi problem utama dalam penerapan sistem ini.

Pada sistem terdistribusi, sebagian database diletakkan pada komputer yang

berbeda-beda atau lebih dari satu lokasi yang berdekatan dengan user. Oleh karena itu

komputer utama tidak menampung semua bagian dari database tersebut. Sistem ini

terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Replicated database

Replicated database adalah keadaan dimana pada setiap komputer

mempunyai back up database secara utuh

b. Partitioned database

Partitioned database adalah keadaan dimana database dibagi pada setiap

komputer, dan database yang disimpan dalam komputer tersebut sesuai

dengan kebutuhan

1.8.1 Database Design

Untuk membuat suatu database, designer harus membuat sebuah desain

koseptual dan fisik dari database. Desain konseptual (conceptual design) adalah sebuah

model abstrak dari database yang dipandang dari sudut user atau bisnis, sedangkan

disain fisik (physically design) menunjukkan cara database disimpan dalam sebuah

media penyimpanan.

Desain konseptual menjelaskan cara mengelompokkan elemen data yang berada

dalam database. Proses desain mengidentifikasikan hubungan antar data dan

menentukan cara yang paling efisien dalam mengelompokkan data menjadi suatu

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

50

kesatuan agar dapat sesuai dengan kebutuhan. Proses ini juga bertujuan untuk

mengurangi redudansi data menjadi kecil dan mengelompokkan data agar sesuai dengan

kebutuhan aplikasi sehingga mudah untuk di maintenance. Hasil dari proses ini adalah

adanya sebuah relasi tabel yang berbeda yang terhubung dengan sebuah data.

Menurut Turban, dalam mendesaian suatu database desainer memerlukan suatu

pendekatan (modeling). Pendekatan tersebut adalah :

a. Entity Relationship Modelling, yaitu suatu perencanaan database dengan

menggambarkan hubungan antarentity beserta atributte-nya.

b. Normalization, yaitu suatu metode untuk menganalisis dan menghilangkan

data redudansi, memaksimalkan integritas data, dan menghasilkan performa

proses yang terbaik.

1.8.2 Database Management System (DBMS)

Menurut Turban, DBMS adalah sebuah software yang menyediakan akses ke

database. DBMS memungkinkan suatu organisasi atau perusahaan untuk menyimpan

database hanya pada satu tempat. Tempat tersebut database dapat diupdate dan diakses

oleh berbagai program aplikasi.

DBMS juga menyediakan mekanisme untuk memelihara integritas dari data yang

disimpan, mengatur keamanan dan akses pemakai, mengembalikan data jika sistem

mengalami kerusakan, dan mengakses bermacam-macam fungsi database dengan

aplikasi yang ditulis dalam bahasa pemrograman generasi ketiga, generasi keempat, dan

bahasa pemrograman berorientasi objek.

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

51

1.8.3 Relational Database

Relational database adalah representasi logikal dari data. Data tersebut dapat

diakses tanpa ada ketergantungan dengan struktur fisik dari database tersebut.

Relational database merupakan sistem database yang paling banyak dipakai saat ini.

Salah satu bahasa yang sering dipakai untuk memanipulasi data adalah SQL. Data dalam

relational database disimpan didalam sebuah tabel dimana terdapat kolom dan baris.

1.8.4 MySQL

MySQL dibuat oleh Michael Widenius. MySQL adalah suatu program kecil yang

mempuyai kecepatan cukup tinggi dan sanggup menghubungkan database pada Hughes

technologies mini SQL database. Pada paket database MySQL tidak mengandung

source code mini SQL, tetapi mengandung beberapa bagian yang kelihatan sama dan

terlihat pada C API, nama, dan banyak fungsi pada program. Ini berarti relatif mudah

untuk aplikasi port mini SQL dan peralatan pada MySQL.

Bagian klien mySQL terletak pada bagian umum, MySQL sementara sebagian

besar saat berhenti didistribusikan di bawah izin appendix A dari dokumen, sedangkan

sebagian kecil di bawah perlindungan hak cipta Barkeley atau izin GNU.

Beberapa keistimewaan yang mendukung MySQL :

a. Multi threading, mendukung banyak query secara bersamaan

b. A joint optimizer with one pass multi-join

c. Fixed dan variable length records

d. An ODBC driver (with source)

e. A flexible Privilege dan system password

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

52

f. Mendukung sampai 16 keys per table. Setiap key dapat dinaikkan sampai 15

fields

g. Mendukung untuk primary keys fields, key fields dan unique fields pada

fungsi CREATE

h. Mendukung 1-4 byte integer, float, double, fixed, dan variable length strings,

time stams, variable length strings, dan blobs

i. C dan Perl API

j. A fast thread base malloc system

k. Menvalidasi dengan cepat tabel yang tersedia peralatan untuk

memperbaikinya.

l. Semua data disimpan di ISO8858_i

m. All string comparisons for normal string fields are case insensitive

1.9 Web Programming

Perkembangan dunia internet semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin

mudahnya informasi yang didapat hanya dengan menggerakkan ujung jari. Akan tetapi,

web yang ada di internet kebanyakan masih bersifat statis dalam membagi informasi.

Maksud statis disini adalah isi dari web tidak akan berubah sampai pembuat

memperbaharui isinya, dan hanya bersifat satu arah tanpa adanya interaksi dari pemakai.

Oleh karena itu, dikembangkanlah konsep web dinamis, yaitu sebuah konsep yang

memungkinkan user berinteraksi dalam menggunakan dan membagi informasi dalam

web. Membangun sebuah aplikasi dan situs (web dinamis) untuk sebuah web di internet

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

53

menjadi sebuah lahan yang luas dan menarik dalam dunia komputer khususnya

pemrograman.

Web programming, merupakan suatu istilah dalam proses pembuatan suatu web

dinamis, merupakan penggabungan konsep bahasa pemrograman ke dalam dunia web.

Web programming juga dapat diartikan sebagai menyisipkan bahasa pemrograman

(logika) ke dalam suatu bahasa HTML yang bertujuan untuk membuat suatu aplikasi

berbasis web yang menangani masalah komunikasi bisnis dalam suatu jaringan besar

atau jaringan perusahaan. Contohnya web based banking system, situs berita, dan

sebagainya. Contoh dari bahasa pemrograman yang banyak dipakai antara lain: JSP,

ASP, PHP, dan sebagainya.

Pada aplikasi berbasis web terdapat dua istilah yang mengacu pada cara kerja

aplikasi tersebut, yaitu :

a. Teknologi server-side

Teknologi server-side merupakan kode eksekusi yang tidak dilakukan pada

browser (rendering) karena browser hanya mengeksekusi kode HTML. Kode

dieksekusi pada sebuah web server yang menerima permintaan file, lalu akan

mengirimkan file tersebut dalam keadaan sudah tereksekusi.

b. Teknologi client-side

Teknologi client-side merupakan suatu teknologi yang memproses seluruh

dokumen pada sisi client. Sebuah web server hanya melayani permintaan file

dari client, dan browser melakukan proses rendering ke dokumennya.

Contohnya adalah HTML, javascript, dan sebagainya.

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

54

1.9.1 HTML

WWW menggunakan file – file HTML dalam penggunaanya. HTML merupakan

bahasa pemrograman atau script yang digunakan untuk membuat halaman web. HTML

menjabarkan sebuah tampilan halaman dengan cara markup tag, untuk memperlihatkan

posisi yang berhubungan dengan halaman tersebut. Dua komponen penting dalam

menjalankan HTML adalah web server dan browser.

Web server adalah program yang dapat berkomunikasi dengan HTTP. Web

server ini bertugas untuk merespon permintaan HTTP dan bereaksi atas permintaan dari

HTTP.

Aplikasi browser digunakan untuk menampilkan halaman web berupa file

HTML. Untuk membuka suatu halaman HTML dari browser perlu diketahui alamat

URLnya.

1.9.2 PHP

PHP merupakan suatu kombinasi dari bahasa pemrograman dan aplikasi server.

PHP pada dasarnya merupakan program sederhana yang ditulis dengan bahasa Perl oleh

Rasmus Lerdorf, kemudian dikembangkan lagi yang ditulis dengan bahasa C sehingga

mampu mengakses database. Rasmus menuliskan dokumentasi pada PHP versi 1.0.

Telah banyak orang yang menggunakan PHP, dan mereka menambahkan beberapa

kemampuan lain seperti loop statement, dan variable array.

Ketika membangun suatu aplikasi yang berbasiskan Internet, sangatlah penting

untuk mengetahui dimana program tersebut akan dieksekusi. PHP selalu dieksekusi pada

web server.

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

55

PHP tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan java applets, ActiveX,

atau java script karena semua bahasa tersebut dieksekusi pada web browser pengguna.

Akan tetapi, PHP dapat digabungkan dengan semua bahasa tadi dengan mudah dan

cepat. PHP memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:

a. Open source, oleh karena semua source code PHP tersedia dan dapat kita

miliki.

b. Untuk memiliki PHP tidak perlu membeli (gratis).

c. Server side, oleh karena PHP berjalan di web server, program yang

dihasilkan dengan menggunakan bahasa PHP akan cukup kompleks dan

besar tanpa terasa lamban oleh client

d. Cross platform, program PHP dapat dijalankan oleh mesin Linux atau

windows

e. HTML embedded, PHP mudah untuk dipelajari karena kode PHP hanya

disisipkan pada HTML.

f. Simple language, tidak seperti java atau C yang sangat rumit, PHP cenderung

lebih sederhana dan mampu membuat berbagai ukuran website

g. Efisiensi, PHP hanya memerlukan sedikit sumber daya sistem jika

dibandingkan dengan bahasa lainnya.

h. XML (Extended Markup Language) parsing, PHP mampu berkomunikasi

dengan web application server lainnya seperti ASP dan Coldfusion melalui

XML.

i. Database modules, PHP mampu mengakses Oracle, Sybase, MS SQL,

Adabase D, MySQL, mSQL, PostgreSQL, dBase, FilePro, Solid, UNIX dbm,

informic/Illustra, dan database lainnya yang mendukung standar ODBC

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-01263-IF-Bab 2.pdf · dalam physical layer di antaranya adalah RS-232-C, RS-449,

56

j. File I/O, PHP memiliki banyak fungsi yang dapat menangani pemprosesan

file.

k. Text processing, PHP juga memiliki banyak fungsi untuk melakukan proses

terhadap suatu teks, termasuk kemampuan pattern matching.

l. Complex variables, PHP mampu menangani variabel skalar, array dan

associative array.

m. Image processing, PHP mampu melakukan manipulasi terhadap gambar atau

citra.