bab ii landasan teori a. pendidikan dasar di indonesia...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam penelitian ini diperlukan sebuah kajian mengenai landasan teori
yang akan menjadi acuan dalam penelitian.
A. Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
Pendidikan dasar di Indonesia diawali dengan dikeluarkannya PP
Nomor 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar selama 6 tahun. Pendidikan
dasar di Indonesia diselenggarakan oleh dua satuan pendidikan yaitu Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Dalam PP No 47 Tahun 2008 (2008:4), Sekolah
dasar yang selanjunya disebut SD adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan
dasar. Madrasah Ibtidaiyah yang selanjutnya disebut MI adalah salah satu
bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum
dengan kekhasan agama islam di dalam pembinaan menteri agama pada jenjang
pendidikan dasar.
SD maupun MI memiliki komponen utama yang sama dalam
melaksanakan proses pendidikan yaitu guru dan sarana prasarana. Sarana
prasarana yang memadai akan lebih sempurna dengan kehadiran guru yang
professional dalam pembelajaran di kelas.
8
B. Guru Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah
1. Pengertian Guru
Guru memiliki peran penting dalam pendidikan di sekolah dan
memegang kunci dalam pelaksanaan pendidikan. Guru merupakan pengganti
orang tua siswa di sekolah. UU Guru dan Dosen UU RI No. 14 Th. 2005
(2009:3) mengartikan Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah .
Profesi guru SD / MI tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.
Guru SD / MI membutuhkan minat, bakat, dan panggilan jiwa. Guru SD / MI
haruslah mempunyai komitmen kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
tidak hanya sekedar mengajar memberikan pengetahuan.
Guru SD / MI sebagai profesi yang professional harus memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi dan sertifikat pendidik. Hal ini terkait
dengan ciri – ciri profesi. Moore dalam Martinis Yamin (2007:14)
mengidentifikasikan profesi menurut ciri – ciri berikut:
a Seorang profesional menggunakan waktu penuh untuk menjalankan
pekerjaannya
b Ia terikat oleh panggilan hidup, dan dalan hal ini memperlakukan
pekerjaannya sebagai perangkat norma kepatuhan dan perilaku
c Ia anggota profesional yang formal
9
d Ia menguasai pengetahuan yang berguna dan ketrampilan atas dasar
latihan spealisasi atau pendidikan yang sangat khusus
e Ia terikat dengan syarat – syarat kompetensi, kesadaran prestasi, dan
pengabdian.
f Ia memperoleh otonomi berdasarkan spealisasi teknis yang tinggi sekali.
2. Kualifikasi Akademik
Undang – Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005
mengartikan Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan
akademik yang harus dimilki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis,
jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan.
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007, semua Guru SD / MI di Indonesia harus memilki kualifikasi
akademik Sarjana (S1) atau Diploma empat (D-IV) dalam bidang
pendidikan SD / MI (S1 / D-IV PGSD / PGMI) atau psikologi.
Persyaratan minimal kualifikasi akademik diatas bertujuan agar guru
SD/MI memiliki pengetahuan dan ketrampilan keguruan.
3. Kompetensi Guru SD / MI
Guru Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah berfungsi meningkatkan
martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran. Penjelasan UU RI No.14
tahun 2005 pasal 44 yang dimaksud dengan guru sebagai agen pembelajaran (
learning agen ) adalah peran guru antara lain sebagai fasilitator, motivator,
10
pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta
didik.
Untuk melaksanakan semua tugas dan perannya guru dituntut untuk
menjadi profesional. Guru yang profesional harus memilki penguasan terhadap
standar kompetensi guru. Penjelasan pasal 10 UU Guru dan Dosen Nomor 14
Tahun 2005 dan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 menjabarkan tentang
empat kompetensi utama guru dan kompetensi khusus untuk guru kelas SD/MI
yaitu :
1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran.
Kompetensi pedagogik guru kelas SD/MI yaitu:
1.1 Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual
• Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang
berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral,
spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.
• Mengidentifikasi potensi peserta didik usia sekolah dasar dalam
lima mata pelajaran SD/MI.
• Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar
dalam lima mata pelajaran SD/MI.
• Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam
lima mata pelajaran SD/MI
1.2Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
• Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI.
• Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata
pelajaran SD/MI.
11
• Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya di kelas-
kelas awal SD/MI.
• Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran /
bidang pengembangan yang diampu.
• Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
• Menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI.
• Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai
tujuan lima mata pelajaran SD/MI
• Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.
• Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan
pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik usia SD/MI.
• Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian
1.4 Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
• Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.
• Mengembangkan komponen - komponen rancangan pembelajaran.
• Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di
dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
• Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium,
dan di lapangan.
• Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta
didik dan lima mata pelajaran SD/MI untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara utuh.
• Mengambil keputusan transaksional dalam lima mata pelajaran SD/MI
sesuai dengan situasi yang berkembang
1.5Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan pembelajaran
12
1.6Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki
• Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran Menggunakan informasi
hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar.
• Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan
potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya
1.7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik.
• Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan
santun, baik secara lisan maupun tulisan.
• Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun
secara siklikal dari : penyiapan kondisi psikologis peserta didik,
memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta
didik untuk merespons,respons peserta didik, reaksi guru terhadap
respons peserta didik, dan seterusnya.
1.8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
• Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI.
• Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk
dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran
SD/MI.
• Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
• Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar.
• Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen.
13
• Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai
tujuan. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
1.9 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran
• Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar.
• Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang
program remedial dan pengayaan.
• Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan.
• Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.10 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas belajar
• Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai
tujuan. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar. Melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
• Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan lima
mata pelajaran SD/MI.
• Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI
2. Kompetensi kepribadian menyangkut sikap perilaku dan akhlak yang
dimilki guru. Guru haruslah dapat menjadi teladan yang baik terutama
bagi siswa. Kompetesi kepribadian Guru Kelas SD / MI :
2.1 Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut,
suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender.
14
2.2 Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma
sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional
Indonesia yang beragam
2.3 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
2.4 Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia.
2.5 Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota
masyarakat di sekitarnya. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap
dan stabil.
2.6 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa
Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.
2.7 Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri.
2.8 Bekerja mandiri secara profesional Memahami kode etik profesi guru.
2.9 Menerapkan kode etik profesi guru.
2.10 Berperilaku sesuai dengan kode etik guru.
3. Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi
dengan siswa, orangtua maupun rekan kerja sesama guru dan
masyarakat. Kompetensi sosial guru kelas SD/MI yaitu:
• Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.
• Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat,
orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama,
suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
• Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya
secara santun, empatik dan efektif.
15
• Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara
santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan
peserta didik.
• Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta
didikBeradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka
meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa
daerah setempat.
• Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah
Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas
ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan.
• Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas
profesi sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
4. Kompetensi professional yaitu kemampuan guru dalam menguasai
materi pelajaran yang diajarkan ke siswa. Kompetensi professional
guru kelas SD/MI untuk lima mata pelajaran yaitu:
4.1 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu
a) Bahasa Indonesia
• Memahami hakikat bahasa dan pemerolehan bahasa. Memahami
kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia.
• Menguasai dasar-dasar dan kaidah bahasa Indonesia sebagai rujukan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
• Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis)
• Memahami teori dan genre sastra Indonesia.
• Mampu mengapresiasi karya sastra Indonesia, secara reseptif dan
produktif
16
b) Matematika
• Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan
keduanya dalam konteks materi aritmatika, aljabar, geometri,
trigonometri, pengukuran, statistika, dan logika matematika.
• Mampu menggunakan matematisasi horizontal dan vertikal untuk
menyelesaikan masalah matematika dan masalah dalam dunia nyata.
• Mampu menggunakan pengetahuan konseptual, prosedural, dan
keterkaitan keduanya dalam pemecahan masalah matematika, serta.
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
• Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, dan piranti
lunak komputer.
c) IPA
• Mampu melakukan observasi gejala alam baik secara langsung
maupun tidak langsung.
• Memanfaatkan konsep-konsep dan hukumhukum ilmu pengetahuan
alam dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari.
• Memahami struktur ilmu pengetahuan alam, termasuk hubungan
fungsional antarkonsep, yang berhubungan dengan mata pelajaran
IPA.
d) IPS
• Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan,
nilai, dan keterampilan IPS.
• Mengembangkan materi, struktur, dan konsep keilmuan IPS.
• Memahami cita-cita, nilai, konsep, dan prinsip-prinsip pokok ilmu-
ilmu sosial dalam konteks kebhinnekaan masyarakat Indonesia dan
dinamika kehidupan global.
17
• Memahami fenomena interaksi perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, kehidupan agama, dan perkembangan masyarakat
serta saling ketergantungan global
e) PKn
• Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan,
sikap, nilai, dan perilaku yang mendukung kegiatan pembelajaran
PKn.
• Menguasai konsep dan prinsip kepribadian nasional dan demokrasi
konstitusional Indonesia, semangat kebangsaan dan cinta tanah air
serta bela negara.
• Menguasai konsep dan prinsip perlindungan, pemajuan HAM, serta
penegakan hukum secara adil dan benar.
• Menguasai konsep, prinsip, nilai, moral, dan norma kewarganegaraan
Indonesia yang demokratis dalam konteks kewargaan negara dan
dunia
4.2Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajarab/bidang pengembangan yang diampu
• Memahami standar kompetensi lima mata pelajaran SD/MI.
• Memahami kompetensi dasar lima mata pelajaran SD/MI.
• Memahami tujuan pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI.
4.3 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
• Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
• Mengolah materi lima mata pelajaran SD/MI secara integratif dan
kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
4.4 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi
dan mengemabangkan diri
18
• Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
berkomunikasi.
• Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pengembangan diri
•
4. Sertifikat Pendidik
Pasal 1 UU Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005
mengartikan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagi pengakuan
yang diberikan kepada guru dan dosen sebagi tenaga profesional.
Sertifikat pendidik diberikan kepada setiap guru yang telah
memenuhi persyaratan oleh perguruan tinggi yang mempunyai program
pengadaan tenaga kependidikan.
C. Guru SD / MI dalam Pembelajaran di Kelas
Tugas guru secara rinci dalam Endang Poerwanti dan Nur Widodo (
2000:7) adalah:
1. Menularkan berbagai pengetahuan, dan kebudayaan kepada anak (
bersifat kognitif)
2. Melatih ketrampilan – ketrampilan phisik yang bermanfaat dalam
kehidupan anak ( psikomotorik )
3. Menanamkan nilai dan keyakinan serta kedisiplinan dan berbagai hal
yang meyangkut afektif.
19
Guru SD / MI memikul ketiga tugas diatas tampaknya pada tahun
2000 mulai mengedepankan pendekatan pembelajaran di kelas yang dikenal
dengan istilah PAKEM yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
dapat dilakukan jika dalam pembelajaran di kelas Guru SD / MI dapat
memberikan perhatian terhadap perbedaan individual yang ada dalam diri anak.
Menurut Martinis Yamin (2007:14) dalam proses pembelajaran yang dihadapi
adalah anak manusia yang bersifat unik, kata unik dalam hal ini mengandung
berbagai pengertian yaitu
1. Yang pertama unik dapat dimaknai bahwa tidak ada manusia yang sama
2. Yang kedua istilah unik juga mengandung pengertian bahwa kondisi
manusia itu sendiri bersifat tidak menetap
3. Yang ketiga perlu pula dipahami bahwa setiap tahapan perkembangan
manusia yang mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan
perkembangan yang lain
4. Keempat yang perlu mendapat perhatian adalah adanya kenyataan bahwa
dalam batas – batas tertentu manusia punya kemampuan untuk
memanipulasi perilakunya.
Pelaksanaan PAKEM di kelas juga dipengaruhi oleh kondisi kelas itu
sendiri. Kelas dengan jumlah siswa yang sedikit akan lebih mempermudah
pelaksaan PAKEM. Jumlah siswa yang sedikit memungkinkan interaksi guru
dengan setiap murid dan interaksi antar siswa tercipta dengan baik. Tetapi jika
jumlah siswa terlalu sedikit, cenderung tidak efisien. Kelas dengan jumlah siswa
20
yang banyak cenderung mengurangi interaksi antar siswa dan interaksi siswa
dengan guru. Guru cenderung melakukan pengajaran dengan metode yang
tradhisional untuk menguasai kelas seperti ceramah. Metode Ceramah di depan
kelas yang selama ini digunakan kebayakan menggunakan komunikasi searah
dari guru ke siswa yang menjadikan siswa kurang aktif.
Pembelajaran di kelas yang merupakan inti dari pelaksanaan
pendidikan dasar sejatinya adalah pelayanan dari guru ke siswa. Pemerintah
menentukan standar pelayanan pendidikan dasar melalui Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010. Adapun standar pelayanan minimal
pendidikan yang berkaitan dengan siswa dan guru sekolah dasar adalah sebagai
berikut3
1) Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang
2) Di setiap SD/MI tersedia seorang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah, staf kependidikan lainnya
3) Disetiap SD/MI terdapat satu orang guru untuk 32 peserta didik dan 6 orang guru untuk tiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 orang guru setiap satuan pendidikan
4) Disetiap SD/MI tersedia 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik.
3 27 Indikator SPM Pendidikan Dasar, http://www.majalah-komunitas.blogspot.com/2010/08/21-indikator-spm-pendidikan-dasar.html
21
D. Kebutuhan Guru SD / MI
Pasal 24 UU Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005,mewajibkan
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan guru. Pemenuhan kebutuhan guru
harus merata untuk menjamin keberlangsungan satuan pendidikan yang
meliputi tiga hal yaitu :
1. Dalam jumlah
2. Kualifikasi akademik
3. Kompetensi
Made Pidarta (2005 : 88) mengartikan kebutuhan itu merupakan
kesenjangan antara apa yang ada sekarang dengan bagaimana itu seharusnya.
Kebutuhan akan tenaga guru / teacher demand menurut Gaffar (1987 : 77)
adalah tuntutan pemakai jasa professional guru untuk memberikan pelayanan
terhadap anak didik pada lembaga pendidikan pemakai jasa guru itu.
Perhitungan Kebutuhan Guru SD dalam Keputusan menteri
Pendidikan Nasional Nomor 053/U/2001, didasarkan pada jumlah
kelas/rombongan belajar dengan rumus :
Jumlah guru sekolah dasar = jumlah rombongan belajar + 1 orang
kepala sekolah + 1 orang guru penjaskes + 1 orang guru agama.
Kebutuhan guru SD Menurut Husaini, Usman (2006 : 98) ada lima
jenis yaitu 1) kepala sekolah, 2) guru kelas, 3) guru pendidikan jasmani dan
kesehatan, 4) guru bimbingan dan penyuluhan.
Kebutuhan guru kelas SD sama dengan jumlah kelas. Jika guru kelas
I merangkap kelas II , maka dihitung dengan :
KGK = JKt – JKIIt – JG
22
Husaini, Usaman ( 2006 )
Keterangan :
KGK = Kebutuhan Guru Kelas
JKt = Jumlah Kelas pada tahun t
JKIIt = Jumlah kelas II pada tahun t
JG = Jumlah Guru seluruhnya
Kebutuhan guru pendidikan jasmani dan kesehatan, dan guru agama untuk SD sama
dengan jumlah sekolah
E. Penelitian Terdahulu
Berkaitan dengan Kebutuhan guru SD/MI Kecamatan Sidomukti
Kota Salatiga Tahun 2010 dan proyeksi kebutuhan jumlah guru SD/MI
Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga 2011 – 2018 maupun ditempat lainnya,
penulis mengambil penelitian yang berhubungan dengan proyeksi kebutuhan
guru.
Susinofyanti (2008) membahas proyeksi kebutuhan guru sekolah
dasar negeri di Kecamatan Karangploso Kota Malang Propinsi Jawa Timur pada
tahun ajaran 2008 / 2009 sampai dengan 2014 / 2015 dalam kaitannya dengan
pembelajaran di kelas. Masalah penelitiannya yaitu kurangnya jumlah guru,
pemerataan dan kesejahteraan yang belum terjamin. Tujuan dari penelitian
Susinofyanti (2008) adalah untuk mengetahui tingkat kebutuhan guru SDN di
Kecamatan Karangploso dalam kurun waktu enam tahun ke depan.
Hasil penelitian Susinofyanti (2008) didapatkan bahwa proyeksi
jumlah kenaikan murid sekolah dasar Tahun ajaran 2008/2009 – 2012/2015
sebesar 5,85% atau sebanyak 403 murid per tahun sedangkan proyeksi guru
Tahun Ajaran 2008/2009 – 2014/2015 sebesar 12,61% atau sebanyak lima guru
23
per tahun dan proyeksi jumlah guru tahun ajaran 2008/2009 – 2014/2015 sebesar
1929 guru
F. Kerangka Dasar Penelitian
Pada penelitian ini, Kebutuhan guru SD/MI Kecamatan Sidomukti
Kota Salatiga tahun 2010 yaitu jumlah guru yang dibutuhkan oleh SD/MI
Kecamatan Sidomukti pada tahun 2010 yang memiliki ijazah sarjana (S-1) atau
diploma empat ( D-IV) untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta
didik ( siswa ).
Kebutuhan jumlah Guru SD / MI Kecamatan sidomukti Kota Salatiga
pada tahun 2010 adalah jumlah guru SD/MI pada tahun 2010 dibandingkan
dengan jumlah guru SD/MI yang seharusnya menurut rasio guru per murid
setiap SD/MI Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010.
Dalam penelitian ini untuk menghitung kebutuhan jumlah Guru SD /
MI Kecamatan sidomukti Kota Salatiga pada tahun 2010, kepala sekolah
diasumsikan bukan termasuk guru. Penghitungan jumlah guru dilakukan secara
keseluruhan dan tidak membedakan status kepegawaian.
Kualifikasi Akademik Guru SD / MI
Jumlah Guru SD / MI
Kebutuhan Guru SD / MI Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun 2010
24