bab ii landasan teori a. kajian teori 1. a. pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/bab ii_dwiky...

32
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter a. Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup dan memungkinkan seseorang untuk dapat meningkatkan kemampuannya secara terencana, oleh sebab itu untuk merencanakan dan mengembangkan karakter anak sangat dibutuhkan pendidikan yang berkualitas. Pemerintah telah menetapkan tujuan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 sebagai berikut: Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pendidikan di sekolah tidak hanya terkait upaya penguasaan di bidang akademik oleh siswa, namun harus diimbangi dengan pembentukan karakter. Keseimbangan pendidikan akademik dan pembentukan karakter perlu diperhatikan oleh pendidik di sekolah dan orang tua di rumah. Karakter merupakan suatu sikap, perilaku, atau ciri khas yang dimiliki seseorang dalam bentuk tindakan dan tingkah laku. Gunawan, 7 Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Upload: phamquynh

Post on 06-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup dan memungkinkan

seseorang untuk dapat meningkatkan kemampuannya secara terencana,

oleh sebab itu untuk merencanakan dan mengembangkan karakter anak

sangat dibutuhkan pendidikan yang berkualitas. Pemerintah telah

menetapkan tujuan pendidikan nasional yang dituangkan dalam Undang-

undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal

3 sebagai berikut:

Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, pendidikan di

sekolah tidak hanya terkait upaya penguasaan di bidang akademik oleh

siswa, namun harus diimbangi dengan pembentukan karakter.

Keseimbangan pendidikan akademik dan pembentukan karakter perlu

diperhatikan oleh pendidik di sekolah dan orang tua di rumah.

Karakter merupakan suatu sikap, perilaku, atau ciri khas yang

dimiliki seseorang dalam bentuk tindakan dan tingkah laku. Gunawan,

7

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

8

(2014: 2) mengemukakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional kata karakter berarti sifat-

sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang

dengan yang lain, atau bermakna bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi

pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak. Oleh

karena itu, istilah berkarakter artinya memiliki karakter, kepribadian,

berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter

adalah suatu kepribadian seseorang yang memiliki watak atau perilaku

yang khas dalam dirinya. Seseorang yang berkarakter baik adalah

seseorang yang dapat membuat keputusan dan siap bertanggung jawab dari

keputusan yang dimilikinya.

Pendidikan karakter menurut Fakry Gaffar (Kesuma, 2013: 5) yaitu

sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh

kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam

perilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut, ada tiga ide pikiran

penting, yaitu: 1) proses transformasi nilai-nilai, 2) ditumbuhkembangkan

dalam kepribadian, dan 3) menjadi satu dalam perilaku. Jadi, definisi

tersebut mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak

secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu.

Sulhan (2011: 6) mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah

internalisasi nilai-nilai kelayakan yang dikawal dalam pembiasaan hingga

melahirkan kepribadian yang mulia. Nilai-nilai kelayakan yang dijadikan

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

9

teladan adalah sifat-sifat mulia Rasulullah SAW, yaitu shidiq, amanah,

tabligh, dan fathanah.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendidikan karakter merupakan suatu upaya yang harus dilaksanakan

secara sistematis untuk membantu peserta didik agar dapat memahami

nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,

sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Nilai-nilai akan dapat

terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat

istiadat.

b. Tujuan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter bertujuan untuk penanaman nilai pada siswa

untuk menjadi manusia yang cerdas dan membangun kepribadiannya agar

berakhlak mulia. Ramli dalam buku Asmani (2013: 32) mengemukakan

bahwa pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan

pendidikan moral dan akhlak. Pendidikan karakter bertujuan untuk

membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, yaitu warga

masyarakat dan negara yang baik. Manusia, masyarakat, dan warga negara

yang baik adalah menganut nilai-nilai sosial tertentu yang banyak

dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu,

hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia

adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa

Indonesia sendiri, yang bertujuan membina kepribadian generasi muda.

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

10

Asmani (2013: 43) mengemukakan bahwa pendidikan karakter

bertujuan meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di

sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak

mulia siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar

kompetensi lulusan. Siswa mampu secara mandiri meningkatkan dan

menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasi serta

nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku

sehari-hari.

Kesuma (2013: 9) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan karakter

dalam seting sekolah yaitu:

1) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap

penting dan perlu sehingga kepribadian/kepemilikan siswa yang khas

sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.

2) Mengoreksi perilaku siswa yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai

yang dikembangkan oleh sekolah.

3) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat

dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara

bersama.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

karakter bertujuan untuk membentuk kepribadian, karakter, dan akhlak

mulia siswa untuk menjadi manusia yang baik terhadap masyarakat di

sekitar. Dengan adanya tujuan pendidikan karakter diharapkan siswa dapat

menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan, mengoreksi

perilaku, dan membangun koneksi dengan keluarga dan masyarakat

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

11

sehingga peserta didik memiliki kepribadian yang baik dan dapat

memerankan tanggung jawabnya dengan baik.

c. Pilar Pendidikan Karakter

Pilar pendidikan karakter sangat penting dan harus dikembangkan

secara holistik melalui sistem pendidikan nasional di negeri ini. Indonesia

Heritage Foundation (Majid, 2012: 42-43) merumuskan sembilan karakter

dasar yang menjadi tujuan pendidikan karakter, yaitu:

1) Cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya

2) Tanggung jawab, disiplin, dan mandiri

3) Jujur

4) Hormat dan santun

5) Kasih sayang, peduli, dan kerjasama

6) Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah

7) Keadilan dan kepemimpinan

8) Baik dan rendah hati

9) Toleransi, cinta damai, dan persatuan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

karakter memiliki sembilan karakter dasar yang harus kita tanamkan

kepada siswa. Dengan sembilan karakter dasar tersebut diharapkan siswa

mampu melaksanakannya dengan baik.

Character Count di Amerika (Majid, 2012: 43) mengidentifikasikan

bahwa karakter-karakter yang menjadi pilar yaitu:

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

12

1) Dapat dipercaya (trustworthiness)

2) Rasa hormat dan perhatian (respect)

3) Tanggung jawab (responbility)

4) Jujur (fairness)

5) Peduli (caring)

6) Kewarganegaraan (citizenship)

7) Ketulusan (honesty)

8) Berani (courage)

9) Tekun (diligence)

10) Integritas

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pilar karakter

memiliki nilai yang sangat baik dalam membangun karakter siswa.

Pendidikan sekolah memiliki kewajiban dalam membangun karakter yang

baik pada siswa. Orang tua juga mempunyai kewajiban yang utama dalam

membangun karakter pada anak. Maka dari itu, keluarga dan pihak sekolah

harus ada kerjasama dalam pendidikan karakter pada siswa tersebut.

Kemendiknas (2010: 8) menjelaskan bahwa pendidikan karakter

memiliki nilai-nilai yang dikembangkan dan diidentifikasi dari beberapa

sumber, yaitu: 1) Agama, 2) Pancasila, 3) Budaya, dan 4) Tujuan

Pendidikan Nasional. Keempat sumber nilai di atas, teridentifikasi

sejumlah nilai untuk pendidikan karakter sebagai berikut:

1) Religius

2) Jujur

3) Toleransi

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

13

4) Disiplin

5) Kerja Keras

6) Kreatif

7) Mandiri

8) Demokratis

9) Rasa Ingin Tahu

10) Semangat Kebangsaan

11) Cinta Tanah Air

12) Menghargai Prestasi

13) Bersahabat/Komunikatif

14) Cinta Damai

15) Gemar Membaca

16) Peduli Lingkungan

17) Peduli Sosial

18) Tanggung-jawab

Berdasarkan uraian di atas, 18 nilai karakter tersebut akan diteliti 4

karakter, yaitu:

1) Religius

Religius adalah nilai karakter yang bersumber pada kepercayaan

dan keyakinan dalam diri manusia. Nilai ini sangat penting untuk

diteliti karena nilai religius memiliki nilai yang kaitannya dengan

Tuhan dan ajaran agama.

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

14

2) Jujur

Kejujuran merupakan suatu sikap dalam berkata dan berbuat

sesuatu dengan sebenar-benarnya. Kejujuran adakalanya dalam hal

ucapan dan adakalanya dalam hal perbuatan. Bersikap jujur berarti

memilih untuk berbohong, menipu, atau berbuat curang dengan cara

apapun. Jujur dapat membangun kekuatan nilai karakter dan diberkati

dengan kedamaian pikiran dan rasa hormat kepada diri sendiri serta

akan dipercaya oleh Allah dan sesama manusia.

3) Disiplin

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai

yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi

suatu tanggung jawab. Disiplin sangat penting bagi siswa di sekolah

karena disiplin dapat membantu siswa dalam mengembangkan hati

nurani, pengambilan keputusan, dan pengendalian perilaku.

4) Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku

atau perbuatan yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung

jawab sangatlah penting bagi siswa, karena dengan sikap dan perilaku

tanggung jawab maka siswa akan mendapat kepercayaan, disenangi

oleh teman-teman, dan menghindari rasa kegagalan atau kerugian bagi

bagi diri siswa maupun orang lain.

Beberapa uraian di atas, terdapat 6 karakter yang akan diteliti. Cara

meneliti 4 karakter di atas yaitu melakukan wawancara kepada siswa,

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

15

melakukan pengamatan di sekolah, dan mencatat suatu temuan yang ada di

sekolah tersebut.

Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai

karakter di atas harus ditekankan dan diterapkan baik di sekolah maupun

di lingkungan sekitar. Apabila nilai-nilai karakter tersebut ditanamkan

secara terus menerus, maka siswa memiliki nilai-nilai karakter yang sudah

ditanamkan.

2. Karakter Islami

a. Pengertian Karakter Islami

Karakter dalam pandangan Islam sama dengan akhlak. Akhlak dalam

pandangan Islam ialah kepribadian. Kepribadian memiliki tiga komponen

yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku. Majid (2012: 9) berpendapat

bahwa akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari khuluqun yang menurut

logat diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Oleh karena

itu, akhlak merupakan suatu sikap, watak, tabiat, dan tingkah laku yang

dimiliki seseorang yang menyatu dalam melakukan suatu perbuatan.

Imam Al-Ghazali dalam kutipan Sani (2016: 44) mengemukakan

bahwa akhlak adalah sikap dan perbuatan yang telah menyatu dalam diri

manusia sehingga muncul secara spontan ketika berinteraksi dengan

lingkungan. Orang yang berakhlak baik akan melakukan kebaikan secara

spontan tanpa pamrih apapun. Demikian juga orang yang berakhlak buruk,

melakukan keburukan secara spontan tanpa memikirkan akibat bagi

dirinya.

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

16

Hamid (2013: 44) mengemukakan beberapa definisi akhlak secara

subtansial, yaitu sebagai berikut:

1) Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa

seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya.

2) Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa

pemikiran. Tanpa pemikiran tersebut bukan berarti bahwa saat

melakukan perbuatan, orang yang bersangkutan dalam keadaan tidak

sadar, hilang ingatan, tidur, dan gila.

3) Akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang

mengerjakannya, tanpa paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan

akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan,

dan keputusan yang bersangkutan.

4) Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan

main-main atau karena bersandiwara, perbuatan yang dilakukan ikhlas

semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena

ingin mendapatkan pujian.

Berdasarkan definisi di atas bahwa akhlak merupakan perbuatan

yang timbul dalam diri seseorang dan tertanam kuat dalam jiwa seseorang.

Akhlak juga merupakan suatu sikap dan perbuatan yang telah menyatu

dalam diri seseorang sehingga muncul secara spontan ketika berinteraksi

dengan lingkungan.

Beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter dalam

pandangan Islam sama dengan akhlak. Karakter Islami adalah suatu bentuk

watak, tingkah laku, dan kepribadian seseorang yang berasaskan nilai-nilai

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

17

Islam. Karakter Islami juga merupakan sekumpulan nilai-nilai akhlak yang

diajarkan oleh wahyu Illahi dalam menata tingkah laku dan kepribadian

seseorang. Apabila karakter Islami tersebut ditanamkan kepada siswa

secara terus menerus, maka siswa akan memiliki karakter sesuai dengan

tuntunan Islam.

b. Karakter Rasulullah

Karakter atau akhlak Rasulullah seharusnya dijadikan sebagai

teladan yang baik bagi seorang muslim. Aqib (2012: 3) berpendapat bahwa

karakter yang dimiliki oleh Rasulullah adalah shiddiq yang artinya

benar/jujur, amanah artinya dapat dipercaya, tabligh artinya

menyampaikan kebenaran, dan fathanah artinya cerdas.

Kesuma (2013: 11) berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW juga

terkenal dengan karakter kesabarannya, ketangguhannya, dan berbagai

karakter lain. Shiddiq yang berarti benar, mencerminkan bahwa Rasulullah

berkomitmen pada kebenaran, selalu berkata dan berbuat benar, dan

berjuang untuk menegakkan kebenaran. Amanah yang berarti jujur atau

terpercaya, mencerminkan bahwa apa yang dikatakan dan apa yang

dilakukan Rasulullah dapat dipercaya oleh siapapun, baik oleh kaum

muslimin maupun nonmuslim. Fathanah yang berarti cerdas/pandai, arif,

luas wawasan, terampil, dan professional. Artinya perilaku Rasulullah

dapat dipertanggungjawabkan kehandalannya dalam pemecahan masalah.

Tabligh yang bermakna komunikatif mencerminkan bahwa siapa pun yang

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

18

menjadi lawan bicara Rasulullah, maka orang tersebut akan mudah

memahami apa yang dibicarakan/dimaksudkan oleh Rasulullah.

Sani (2015: 64) berpendapat bahwa selain empat sifat yang wajib

dimiliki oleh seorang Rasulullah, beliau juga memiliki karakter yang juga

seharusnya dijadikan sebagai teladan oleh seorang muslim, diantaranya:

1) Sifat Lemah Lembut

2) Sifat Pemaaf

3) Sifat Penyayang

4) Sifat Penyabar

5) Sifat Tawadu

6) Sifat Jujur

Berkaitan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Rasulullah SAW

memiliki empat sifat atau karakter wajib, yaitu shiddiq (benar), amanah

(dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah

(cerdas). Rasulullah juga memiliki karakter lainnya selain empat karakter

wajib tersebut, yaitu lemah lembut, pemaaf, penyayang, penyabar, tawadu,

dan jujur. Karakter yang dimiliki Rasulullah SAW diharapkan menjadi

suatu contoh dan teladan bagi seorang muslim.

c. Penerapan Pendidikan Karakter Islami di Sekolah

Sekolah merupakan kawah candradimuka bagi anak didik dalam

menggapai sesuatu yang dicita-citakan. Pendidikan karakter sangat efektif

diterapkan di sekolah. Penerapkan pendidikan karakter di sekolah

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

19

memerlukan berbagai metode agar anak mempunyai karakter yang baik,

yaitu:

1) Kegiatan pembelajaran

Asmani (2013: 58) menjelaskan bahwa penerapan pendidikan

karakter melalui kegiatan pembelajaran dapat melalui tahap pendekatan

dan metode pembelajaran. Pendekatan pembelajaran bersifat lebih

umum dan berkaitan dengan seperangkat asumsi dengan hakikat

pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan rencana menyeluruh

tentang penyajian materi ajar secara sistematis dan berdasarkan

pendekatan yang ditentukan. Kegiatan pembelajaran bertujuan

menjadikan siswa menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan,

serta dirancang untuk menjadikan siswa mengenal, menyadari atau

peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai dalam bentuk perilaku.

2) Bimbingan

Bimbingan (Majid, 2012: 121) merupakan proses pemberian

bantuan terhadap siswa untuk mencapai pemahaman dan pengarahan

diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara

maksimum terhadap siswa untuk mencapai pemahaman dan pengarahan

diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara

maksimum terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat. Hal ini juga

sependapat dengan Muhammad Surya, bahwa bimbingan merupakan

proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari

pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

20

pemahaman diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai

tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaiamn diri dengan

lingkungannya.

3) Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan menurut Wibowo (2012: 87-88) adalah kegiatan

yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini biasanya

dilakukan pada saat guru atau tenaga kependidikan yang lain

mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari siswa, yang harus

dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku

dan sikap yang kurang baik, maka pada saat itu juga harus melakukan

koreksi sehingga siswa tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik

itu. Misalnya, ketika ada siswa yang membuang sampah tidak pada

tempatnya, berteriak-teriak sehingga mengganggu pihak lain, berkelahi,

memalak, berlaku tidak sopan, mencuri, berpakaian tidak senonoh,

maka guru atau tenaga kependidikan lainnya, harus cepat mengkoreksi

kesalahan yang dilakukan siswa tersebut.

Kegiatan spontan ini tidak saja berlaku untuk perilaku dan sikap

siswa yang tidak baik, tetapi perilaku yang baik harus direspon secara

spontan dengan memberikan pujian, misalnya ketika siswa memperoleh

nilai tinggi, menolong orang lain, memperoleh prestasi dalam olah raga

atau kesenian, dan berani menentang atau mengkoreksi perilaku teman

yang tidak terpuji.

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

21

4) Keteladanan

Keteladanan menurut Gunawan (2014: 92) merupakan perilaku

dan sikap guru dan tenaga kependidikan dalam memberikan contoh

terhadap tindakan-tindakan yang baik, sehingga diharapkan menjadi

panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga

kependidikan yang lain menghendaki agar siswa berperilaku atau

bersikap sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa maka

guru dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan

utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan

nilai-nilai itu, seperti berpakaian rapi, datang tepat waktu, bekerja keras,

bertutur kata sopan, kasih sayang, perhatian terhadap siswa, jujur,

menjaga kebersihan.

5) Pembiasaan

Pembiasaan menurut Gunawan (2014: 93) adalah sesuatu yang

sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi

kebiasaan. Penerapan pembiasaan berkaitan dengan pengalaman,

karena yang dibiasakan itu ialah sesuatu yang diamalkan dan inti

kebiasaan adalah pengulangan. Pembiasaan ini menempatkan manusia

sebagai sesuatu yang istimewa, yang dapat menghemat kekuatan,

karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan spontan agar kegiatan

itu dapat dilakukan dalam setiap pekerjaan. Oleh karenanya, menurut

para pakar, pembiasaan sangat efektif dalam rangka pembinaan karakter

dan kepribadian siswa.

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

22

d. Indikator Karakter Islami

Karakter yang diterapkan di sekolah dan di rumah harus

dikembangkan dan diterapkan secara berulang-ulang agar siswa dapat

mengembangkan karakter dengan baik. Beberapa hal khusus perlu

diperhatikan dalam mengembangkan karakter siswa. Oleh karena itu,

terdapat beberapa karakter yang harus dimiliki, yaitu:

1) Religius

Religius adalah nilai karakter yang bersumber pada kepercayaan

dan keyakinan dalam diri manusia. Asmani (2011: 36) berpendapat

bahwa nilai religius merupakan nilai yang hubungannya dengan Tuhan,

dengan kata lain, pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang

diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan atau ajaran

agama. Jadi, nilai religius memiliki keterkaitan terhadap tuhan,

kepercarayaan, dan keyakinan yang dimiliki oleh manusia. Manusia

sebagai makhluk ciptaan tuhan wajib melaksanakan ibadah menurut

kepercayaan dan keyakinannya.

2) Jujur

Sikap jujur adalah salah satu karakter yang dituntut untuk dimiliki

oleh seorang muslim (Sani, 2016: 77). Kejujuran juga memiliki arti

kecocokan dengan kenyataan atau fakta yang ada. Lawan kata dari

kejujuran adalah Dusta. Dusta adalah apa yang diucapkan dan diperbuat

tidak sesuai dengan apa yang dibatinnya, dan tidak sesuai dengan

kenyataan. Dusta juga dapat berarti tidak berkata sebenarnya, dan

menyembunyikan yang sebenarnya.

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

23

Al-Hasyimi (2009: 130) berpendapat bahwa kejujuran adalah

sumber segala kebajikan. Kejujuran juga dapat menuntun seseorang

melakukan kebajikan yang akan mengiringi seseorang menuju surga.

Kejujuran adalah salah satu buah yang nyata dari keimanan. Al-Quran

sangat menganjurkan untuk berbuat jujur, di antara Firman Allah

tentang, kejujuran di antaranya:

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan

hendaklah kamu bersama-sama orang-orang yang benar (QS At-

Taubah-119).

Berkaitan uraian di atas, sebagai makhluk Allah harus berusaha

sekuat tenaga untuk bersikap jujur. Rasulullah harus jadikan teladan

dalam segala sisi kehidupan dan perilaku. Seorang muslim harus taat

dengan perintah dan ajaran-ajarannya, karena dengan taat kepada Rasul,

berarti seseorang tersebut telah mengikuti jejak tradisi mulia yang

beliau bangun.

3) Disiplin

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai

yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi

suatu tanggung jawab. Asmani (2011: 37) berpendapat bahwa disiplin

merupakan suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

pada berbagai ketentuan dan peraturan.

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

24

Sani (2016: 27) berpendapat bahwa aspek kedisiplinan akan

membentuk karakter siswa yang bertanggung jawab dalam melakukan

aktivitas dan sungguh-sungguh dalam berupaya mencapai sesuatu yang

diinginkan. Hal yang diharapkan dengan pembentukan disiplin adalah

munculnya disiplin diri, yakni siswa memiliki energi dan semangat

secara mandiri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa harus

disuruh oleh orang lain.

4) Bertanggung Jawab

Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah

laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Tanggung jawab juga berarti sebagai perwujudan kesadaran akan

kewajibannya. Samani (2013: 51) mengemukakan bahwa tanggung

jawab merupakan upaya dalam melaksanakan tugas sepenuh hati,

bekerja dengan etos kerja yang tinggi, berusaha keras untuk mencapai

prestasi terbaik, mampu mengontrol diri, dan berdisiplin diri. Jadi,

tanggung jawab merupakan segala sesuatu yang harus dikerjakan dalam

melaksanakan tugas dengan baik.

Nashir (2013: 82) menjelaskan bahwa tanggung jawab ialah

kesadaran dari dalam diri sendiri untuk melaksanakan tugas dan

kewajiban. Manusia hidup tidak lepas dari tanggung jawab. Islam

menganjurkan bahwa setiap manusia ialah pemimpin dan akan diminta

pertanggung jawabannya. Manusia juga bertanggung jawab untuk

menerima Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Jadi, tanggung jawab

manusia luas cakupannya dimulai dari tanggung jawab kepada diri

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

25

sendiri, keluarga, tetangga, masyarakat luas, dan tanggung jawab

kepada Allah.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri karakter

harus melekat pada siswa. Karakter tersebut harus dilatih dan

dikembangkan siswa agar siswa memiliki kebiasaan yang baik dalam

kehidupan sehari-hari, karena karakter sangat berperan penting dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Pendidikan Karakter Islami melalui Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan

Pendidikan al-Islam dan kemuhammadiyahan merupakan wujud

pendidikan agama Islam dalam lingkungan Muhammadiyah seutuhnya.

Salah satu pendidikan yang diterapkan Muhammadiyah adalah pendidikan

akhlak yang berdasarkan pada hadiś Nabi Muhammad SAW. bahwa orang

Islam yang paling mulia adalah orang yang paling baik akhlaknya kepada

sesama. Penguatan nilai-nilai akhlak ini secara umum komitmen

Muhammadiyah dalam membangun pendidikan Islam menjadi kekuatan

moral yang dapat membaca realitas sosial dan menjadi solusi bagi

masyarakat dengan gerakan amal usahanya.

Kurikulum Al Islam dan Kemuhammadiyahan adalah desain

kurikulum dalam sekolah Muhammadiyah yang lebih menonjolkan

pelajaran agama Islam dan bahasa Arab Tujuannya adalah mencetak

lulusan pendidikan yang ahli dalam pendidikan agama sekaligus

pengetahuan umum. Adapun muatan pendidikan Al Islam dan

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

26

Kemuhammadiyahan terdiri dari beberapa mata pelajaran, antara lain

aqidah, akhlaq, ibadah/muamalah, al-Qur’an, bahasa arab/hijaiyyah,

tarikh, dan Kemuhammadiyahan.

Pendidikan Muhammadiyah yang berbasiskan Al Islam dan

Kemuhammadiyahan diperlukan dalam pengembangan dan pembaruan

pendidikan Muhammadiyah, dengan melakukan objektivasi ke dalam

nilai-nilai unggulan sesuai prinsip Islam dan ideologi persyarikatan

sebagai pondasinya. Muhammad Ali dalam Haedar Nashir (2010: 420),

ada lima identitas sebagai elaborasi dari Al Islam dan

Kemuhammadiyahan, di antaranya adalah:

1) Menumbuhkan cara berpikir tajdid/inovatif

2) Memiliki kemampuan antisipatif

3) Mengembangkan sikap pruralistis

4) Memupuk watak mandiri

5) Mengambil langkah moderat

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Al-

Islam dan Kemuhammadiyahan merupakan suatu wujud pendidikan agama

Islam dalam menerapkan pendidikan akhlak. Pendidikan Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan bertujuan untuk mencetak kader muhamadiyah yang

memiliki nilai-nilai akhlak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Siswa

diharapkan mampu menambah pengetahuan, menanamkan nilai-nilai

akhlak melalui pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang sudah

diterapkan di sekolah.

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

27

3. Kepribadian

a. Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah suatu karakteristik individu yang cenderung

menetap dan ditampilkan melalui perilaku. Kepribadian menurut Mujib

(2007: 17-18) merupakan terjemahan dari personality (Inggris),

personlijkheid (Belanda), personnalita (Prancis). Akar kata masing-

masing sebutan itu berasal dari kata latin “persona” yang berarti “topeng”,

yaitu seseorang yang memainkan sandiwara dan memerankan suatu

karakter pribadi. Jadi, maksud dari definisi tersebut kepribadian

merupakan suatu perbuatan dan perilaku seseorang dalam memerankan

karakter diri atau karakter pribadi.

Kepribadian menurut Theodore M. Newcomb dalam kutipan Roqib

(2009: 15) diartikan sebagai organisasi sikap-sikap yang dimiliki

seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku. Kepribadian menunjuk

pada organisasi sikap-sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui, berpikir

dan merasakan secara khususnya apabila seseorang berhubungan dengan

orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Karena kepribadian merupakan

abstraksi individu dan kelakuannya sebagaimana halnya dengan

masyarakat dan kebudayaan, maka ketiga aspek tersebut mempunyai

hubungan yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Kepribadian

mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan sifat lain yang khas yang

dimiliki seseorang.

Beberapa definisi di atas, maka kepribadian adalah keseluruhan

sikap, perasaan, ekspresi, tempramen, ciri-ciri khas, dan perilaku

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

28

seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud

dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap

orang mempunyai kecenderungan perilaku yang baku, atau berlaku terus

menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi,

sehingga menjadi ciri khas pribadinya.

b. Aspek-Aspek Kepribadian

Kepribadian merupakan suatu sikap atau tingkah laku yang dimiliki

seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kepribadian terdapat aspek-

aspek yang dikemukakan oleh Yusuf (2011: 127):

1) Karakter, yaitu konsekuen tidaknya mematuhi etika, perilaku,

memegang pendirian atau pendapat.

2) Temperamen, yaitu reaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang

datang.

3) Sikap, yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif dan negatif.

4) Stabilitas emosional, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap

rangsangan dari lingkungan.

5) Responbilitas, yaitu persiapan menerima resiko dari perbuatan yang

dilakukan.

6) Stabilitas, yaitu disposisi pribadi berkaitan dengan hubungan

interpersonal, kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan

suatu kumpulan beberapa aspek dalam membentuk perilaku individu yang

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

29

berkepribadian baik. Dalam ajaran Islam, ada tiga aspek pokok yang

memberi corak bagi pribadi seseorang, yaitu (Zuhairini, 2009: 200):

1) Adanya wahyu Allah yang memberi ketetapan kewajiban-kewajiban

pokok yang harus dilaksanakan oleh seorang muslim, yang mencakup

seluruh lapangan hidupnya, baik yang menyangkut tugas-tugasnya

terhadap Allah, maupun terhadap masyarakat. Dengan ajaran kewajiban

akan menjadikan seorang muslim siap sedia untuk berpartisipasi dan

beramal saleh bahkan bersedia untuk mengorbankan jiwanya demi

terlaksananya ajaran agama.

2) Praktek ibadah yang harus dilakukan dengan aturan-aturan yang pasti

dan teliti. Hal ini akan mendorong setiap orang dalam memperkuat rasa

berkelompok dengan sesamanya secara terorganisir.

3) Konsepsi Al-Qur’an tentang alam yang menggambarkan penciptaan

manusia secara harmonis dan seimbang di bawah perlindungan Allah

SWT.

Beberapa aspek di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam aspek

pokok atas dasar ajaran Islam harus memiliki kepribadian yang penuh

dengan sifat-sifat pengabdian kepada Allah maupun kepada sesama

manusia. Adapun prinsip ajaran moral (Zuhairini, 2009: 201) yang harus

menjadi hiasan tiap kepribadian seorang muslim, yaitu:

1) Seorang muslim tidak boleh memandang hina kepada orang lain

2) Seorang muslim tidak boleh buruk sangka dan tidak boleh pula

mengintai-intai kesalahan orang lain

3) Islam menyuruh kepada persatuan

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

30

4) Islam menyerukan agar membayarkan amanat dan menepati janji

5) Islam melarang hasad (iri hati)

6) Islam melarang takabur dan sombong

7) Islam menyerukan agar saling tolong menolong dan mementingkan

orang lain

Beberapa prinsip di atas, bahwa sebagai seorang muslim harus

memiliki kepribadian yang baik. Seorang muslim harus saling

menghormati dan menghargai terhadap sesama muslim. Islam

mengajarkan kepada seseorang untuk berbuat damai terhadap sesama

agama Islam, supaya dapat diberi contoh terhadap peserta didik dan

dengan harapan siswa dapat menjalankannya sebagai seorang muslim.

4. Peran Sekolah dalam Pendidikan Karakter Islami

a. Peran Guru di Sekolah

Guru merupakan seseorang yang memiliki peran penting dalam

membantu perkembangan siswa untuk mewujudkan tujuan yang akan

dicapai. Guru sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing harus mampu

memdidik karakter siswa agar membentuk kepribadian yang baik. Lickona

(2013: 112) mengungkapkan guru memiliki kekuatan untuk menanamkan

nilai-nilai dan karakter pada siswa, setidaknya dengan tiga cara, yaitu:

1) Guru dapat menjadi seorang penyayang yang efektif, menyanyangi dan

menghormati siswa, membantu mereka meraih sukses di sekolah,

membangun kepercayaan diri mereka, dan membuat mereka mengerti

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

31

apa itu moral dengan melihat cara guru mereka memperlakukan mereka

dengan etika yang baik

2) Guru dapat menjadi seorang model, yaitu orang-orang beretika yang

menunjukkan rasa hormat dan tanggung jawabnya yang tinggi, baik di

dalam maupun di luar kelas.

3) Guru dapat menjadi mentor yang beretika, memberikan intruksi, moral

dan bimbingan melalui penjelasan, diskusi di kelas, bercerita,

pemberian motivasi personal, dan memberikan umpan balik yang

korektif ketika pada siswa yang menyakiti temannya atau menyakiti diri

sendiri.

Mulyasa (2007: 37) mengidentifikasi sedikitnya 19 peran guru,

yakni guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat,

pembaharu (innovator), model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong

kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah,

pembawa ceritera, aktor, emansipator, evaluator, pengawet, dan sebagai

kulminator.

Penjelasan tentang peran di atas dapat disimpulkan bahwa guru harus

bisa memposisikan diri sebagai orang yang serba bisa. Peran guru sebagai

pembimbing, penasehat, pembaharuan, dan pengawas setidaknya harus

dapat menanamkan karakter kedisiplinan di sekolah dengan baik. Selain

itu memberikan teladan dalam penerapan karakter Islami dalam kehidupan

yang nyata.

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

32

b. Peran Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong

sekolah dalam mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sarana sekolah melalui

program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh

karena itu, dalam menyukseskan pendidikan karakter di sekolah perlu

dipilih kepala sekolah yang memiliki kemampuan manajemen serta

kepemimpinan yang tangguh, agar mampu mengambil keputusan dan

prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah. Gunawan (2014: 178) kepala

sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam menyukseskan

implementasi pendidikan karakter di sekolah, terutama dalam

mengkoordinasi, menggerakkan, dan mengharmoniskan semua sumber

daya pendidikan yang tersedia.

Mulyasa (2007: 187) mengemukakan pendapat bahwa kepala

sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan

hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna

mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Kepala sekolah yang

professional tidak saja dituntut untuk melaksanakan berbagai tugasnya di

sekolah, tetapi kepala sekolah juga harus mampu menjalin hubungan kerja

sama dengan masyarakat dalam rangka membina siswa secara optimal.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kepala

sekolah merupakan seseorang yang bertanggung jawab dalam mengelola

sekolah dan menggerakan seluruh potensi sekolah secara optimal untuk

mencapai suatu tujuan. Kepala sekolah juga bertanggung jawab terhadap

pembentukan karakter guru dan warga sekolah lainnya. Dalam pendidikan

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

33

karakter, kepala sekolah memiliki tugas serta tanggung jawab dalam

menciptakan pendidikan karaker Islami guna membentuk kepribadian baik

siswa dan guru.

B. Peneliti yang Relevan

Penelitian terkait dengan pendidikan karakter Islami pernah dilakukan oleh

peneliti lain, diantaranya:

1. Maryamah, Riani. (2013). menulis skripsi dengan judul Pembentukan

Kepribadian Muslim Melalui Pendidikan Karakter Di SD Terpadu Putra

Harapan Purwokerto Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2012/2013,

diperoleh hasil bahwa SD Terpadu Putra Harapan Purwokerto melaksanakan

pendidikan karakter untuk membentuk kepribadian muslim.

Adapun kegiatan tersebut meliputi, kegiatan pembelajaran, bimbingan,

pengkondisiaan kelas, spontan, keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah

berbasis karakter. Ketujuh komponen tersebut memiliki cara pembentuk

kepribadian yang berbeda-beda. Cara tersebut dapat mempengaruhi nilai-nilai

karakter dalam membentuk kepribadian muslim. Dari beberapa kegiatan di atas,

peserta didik mampu memiliki kepribadian yang baik diantaranya ketika

bertemu dengan ustad atau ustadzah memberikan salam, salinng menghormati

sesame teman, dapat melaksanakan ibadah, memiliki modal keberanian, jujur,

mengenal rukun islam, memanfaatkan waktu dengan baik, memiliki akhlak

yang mulia, mandiri, mengenal pencipta-Nya, dan kepedulian sosial.

Sekolah Dasar Putra Harapan masih memiliki beberapa faktor dalam

membentuk kepribadian muslim. Ada beberapa faktor dalam melaksanakan

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

34

pendidikan karakter antara lain faktor pendukung seperti guru mendidik anak

dengan baik, lingkungan sekolah mendukung, kurikulum sekolah mendukung,

guru yang kompeten, fasilitas yang mendukung, dan mendapat dukungan dari

orang tua dalam terlaksananya pendidikan karakter. Faktor penghambat seperti

lingkungan asal yang kurang mendukung, terdapat beberapa orang tua yang

kurang perhatian kepada siswa, jumlah guru masih kurang, terdapat beberapa

siswa yang kurang memahami apa yang diajarkan oleh ustad/ustadzah, dan

sarana ibadah solat masih dilakukan didalam kelas.

2. Sihabudin, Mukh. (2015), menulis skripsi dengan judul Pembinaan Karakter

Islami Di Madrasah Ibtidayah Negeri Purwokerto Tahun Pelajaran 2014/2015,

diperoleh hasil bahwa di Madrasah Ibtidayah Negeri Purwokerto terdapat nilai-

nilai karakter Islami yang sudah dibina dan dikembangkan oleh sekolah yaitu,

religius, disiplin, peduli lingkungan, bersih diri, gaya hidup sehat, peduli

sesama, dan cerdas.

Model yang dipakai dalam pembinaan karakter Islami di MI Negeri Purwokerto

adalah model Boarding School atau madrasah berasrama. MI Negeri Purwokerto

menerapkan model Boarding School dengan berbagai kegiatan yang menunjang

kesuksesan pembinaan karakter Islami, dengan harapan dapat tercipta

lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi pengembangan pengetahuan,

sikap, dan keterampilan peserta didik secara seimbang sebagai bekal untuk

menunjang pendidikan tingkat menengah dan bergaul dengan masyarakat. MI

Negeri Purwokerto juga memiliki strategi dalam pelaksanaan pembinaan

karakter Islami.

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

35

Strategi yang digunakan oleh sekolah dalam pelaksanaan pembinaan karakter

Islami yaitu, memahami hakikat pendidikan karakter, mensosialisasikan nilai

karakter, menciptakan lingkungan kondusif, menumbuhkan sikap disiplin,

adanya figur kepala sekolah yang amanah, dan strategi pemanduan. MI Negeri

Purwokerto juga menerapkan metode dalam pelaksanaan pembinaan karakter

Islami. Metode yang digunakan oleh sekolah dalam pelaksanaan pembinaan

karakter Islami yaitu, metode pengajaran, metode pembiasaan, metode

keteladanan, metode penentuan prioritas, dan metode holistik.

MI Negeri Purwokerto memiliki beberapa faktor pendukung dan penghambat

dalam pelaksanaan pembinaan karakter Islami. Faktor pendukung dalam

pelaksanaan pembinaan karakter Islami yaitu, peserta didik mudah diarahkan

dan mau mengikuti peraturan, terciptanya lingkungan yang kondusif di sekolah,

kepala sekolah yang amanah dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin

lembaga pendidikan, semangat tinggi dari kepala sekolah dan dewan guru MI

Negeri Purwokerto disertai dengan dukungan dan kerjasama orang tua peserta

didik, tersedianya fasilitas untuk sumber belajar dan media pendidikan karakter

yang memadai, adanya model asrama (boarding school). Adapun beberapa

faktor hambatan dalam pelaksanaan pendidikan karakter Islami yaitu, kondisi

fisik sekolah yang terpisah (kelas 1-2 di Purwokerto Timur, kelas 3-5 di Teluk,

dan kelas 6 di Sokaraja), latar belakang keluarga anak beraneka ragam, terdapat

beberapa siswa yang terkadang masih tidak menaati aturan, dan adanya

perbedaan pemahaman tentang kelayakan fasilitas asrama.

Penelitian di atas dikatakan relevan karena dalam penelitian tersebut sama-

sama membahas terkait dengan pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

36

dasar/madrasah ibtidayah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah bahwa penelitian sebelumnya membahas pembentukan kepribadian muslim

melalui pendidikan karakter di sekolah, dan mengetahui nilai-nilai, model, metode,

dan strategi guru dalam melaksanakan pembinaan karakter Islami, sedangkan

penelitian ini untuk mengetahui peran sekolah dan guru dalam melaksanakan

pendidikan karakter Islami di SD Muhammadiyah Purwokerto, nilai-nilai karakter

Islami yang sudah dibina dan dikembangkan di SD Muhammadiyah Purwokerto,

dan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter

Islami di SD Muhammadiyah Purwokerto.

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk baik atau

buruknya pribadi manusia. Tujuan pendidikan nasional merupakan rumusan

mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan

pendidikan. Sekolah merupakan kawah candradimuka bagi siswa dalam menggapai

sesuatu yang dicita-citakan. Sekolah juga perlu adanya pendidikan karakter.

Pendidikan karakter sangat penting apabila diterapkan di sekolah. Jadi, sekolah

tidak hanya terkait upaya penguasaan di bidang akademik oleh peserta didik,

namun harus diimbangi dengan pembentukan karakter atau kepribadian.

Sekolah juga bisa lebih baik apabila dalam penerapan pendidikan karakter

harus dilakukan secara Islami. Pendidikan karakter secara Islami memiliki

keunggulan bagi siswa, yaitu membentuk kepribadian peseta didik memiliki sikap

dan perilaku sesuai dengan ajaran Islam dan mampu mengubah sesuatu untuk

menjadi lebih baik sesuai dengan tuntunan Islam. Oleh karena itu, peran sekolah

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

37

sangat penting dalam meningkatkan karakter atau kepribadian siswa dalam

melaksanakan penerapan pendidikan karakter secara Islami.

Pelaksanaan pendidikan karakter Islami di SDM Purwokerto adalah

pendidikan yang supaya peserta didik memiliki akhlak, moral, perilaku, dan

kepribadian yang baik sesuai dengan tuntunan Islam. Persoalan karakter pada saat

ini adalah siswa memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap faktor lingkungan

yang kurang mendukung. Akibatya, siswa masih kurang baik dari segi sikap,

perbuatan, perilaku, akhlak, dan kepribadiannya seperti membuang sampah

sembarangan, makan dan minum sambil berdiri dan berjalan, pakaiannya tidak rapi,

dalam berbicara masih kurang sopan serta sikap dan perilakunya masih ada yang

kurang baik. Selain faktor lingkungan yang kurang mendukung, faktor globalisasi

yang bersifat negatif juga berpengaruh terhadap siswa pada saat ini.

Maka dari itu penting dilakukan penelitian ini untuk mencari tahu peran dan

strategi guru di sekolah dalam melaksanakan pembinaan karakter Islami kepada

siswa di SDM Purwokerto. Adapun alur dari kerangka berpikir pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. a. Pengertian ...repository.ump.ac.id/4031/3/BAB II_DWIKY ASHARI SAPUTRO_PGSD'17.pdf · LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pendidikan Karakter

38

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Pengaruh negatif faktor globalisasi dan lingkungan yang

sangat berpengaruh besar bagi siswa

Terdapat beberapa siswa yang karakter dan kepribadiannya

masih kurang

Peran sekolah dalam melaksanaan Pendidikan Karakter

secara Islami di SD Muhammadiyah Purwokerto

Pelaksanaan program khusus sekolah dalam membina

karakter siswa secara Islami agar menjadi pribadi yang

memiliki akhlak yang baik

Pendidikan Karakter Islami..., Dwiky Ashari Saputro, FKIP UMP, 2017