bab ii landasan teori a. cerpen sebagai suatu karya sastrarepository.ump.ac.id/170/3/bab ii_yesita...

42
BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastra Sastra adalah suatu karya tulis yang memberikan hiburan dan disampaikan dengan bahasa yang unik, indah, artistik serta mengandung nilai-nilai kehidupan dan ajaran moral sehingga mampu menggugah: pengalaman, kesadaran moral, spiritual dan emosi pembaca (Minderop, 2013:76). Persoalan yang dikemukakan dalam karya sastra adalah persoalan manusia dan hakikatnya, sebab pada dasarnya yang diinginkan manusia di seluruh dunia ini sama saja, dari dulu hingga sekarang, yaitu kebahagiaan, terbebas dari derita, dan sebagainya, (Noor, 2007:16). Hal tersebut sejalan dengan pengertian sastra (Semi,2012:1) yakni bahwa sastra lahir disebabkan dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan dirinya, menaruh minat terhadap masalah manusia dan kemanusiaan, dan menaruh minat terhadap dunia realitas yang berlangsung sepanjang hari dan sepanjang zaman. Berdasarkan hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu tujuan sastra ialah ingin menunjukan eksistensi manusia dalam mengaplikasikan keinginan, tujuan dan cita-citanya melalui kata-kata yang artistik. Keinginan, tujuan dan cita-cita yang diharapkan oleh setiap manusia berbeda- beda tergantung ia menghadapi realitas dunia dengan perkembangan zaman yang memunculkan fenomena baru di setiap harinya. Suatu hal penting yang harus disadari, bahwa karya sastra adalah suatu fenomena sosial. Ia terkait dengan penulis, terkait dengan pembaca, terkait dengan segi kehidupan manusia yang diungkapkan di dalam karya sastra. Karya sastra sebagai fenomena sosial tidak hanya terletak pada segi penciptaannya saja, tetapi juga pada 8 Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastra

Sastra adalah suatu karya tulis yang memberikan hiburan dan disampaikan

dengan bahasa yang unik, indah, artistik serta mengandung nilai-nilai kehidupan dan

ajaran moral sehingga mampu menggugah: pengalaman, kesadaran moral, spiritual

dan emosi pembaca (Minderop, 2013:76). Persoalan yang dikemukakan dalam karya

sastra adalah persoalan manusia dan hakikatnya, sebab pada dasarnya yang diinginkan

manusia di seluruh dunia ini sama saja, dari dulu hingga sekarang, yaitu kebahagiaan,

terbebas dari derita, dan sebagainya, (Noor, 2007:16). Hal tersebut sejalan dengan

pengertian sastra (Semi,2012:1) yakni bahwa sastra lahir disebabkan dorongan dasar

manusia untuk mengungkapkan dirinya, menaruh minat terhadap masalah manusia

dan kemanusiaan, dan menaruh minat terhadap dunia realitas yang berlangsung

sepanjang hari dan sepanjang zaman. Berdasarkan hal tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa salah satu tujuan sastra ialah ingin menunjukan eksistensi manusia

dalam mengaplikasikan keinginan, tujuan dan cita-citanya melalui kata-kata yang

artistik. Keinginan, tujuan dan cita-cita yang diharapkan oleh setiap manusia berbeda-

beda tergantung ia menghadapi realitas dunia dengan perkembangan zaman yang

memunculkan fenomena baru di setiap harinya.

Suatu hal penting yang harus disadari, bahwa karya sastra adalah suatu

fenomena sosial. Ia terkait dengan penulis, terkait dengan pembaca, terkait dengan

segi kehidupan manusia yang diungkapkan di dalam karya sastra. Karya sastra sebagai

fenomena sosial tidak hanya terletak pada segi penciptaannya saja, tetapi juga pada

8 Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

9

hakikat karya itu sendiri. Malahan mungkin dapat dikatakan bahwa reaksi sosial

seorang penulis terhadap fenomena sosial yang dihadapinya mendorong ia menulis

karya sastra. Oleh sebab itu, mempelajari karya sastra berarti mempelajari suatu

kehidupan sosial. Hal itu bermakna, bahwa kajian tentang sastra akan terkait dengan

kajian tentang manusia, tentang kehidupan, tentang budaya, tentang ideologi, tentang

perwatakan, bahkan menyangkut masalah-masalah lain yang lebih luas terkait dengan

kehidupan manusia (Semi,2012:65-66). Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa sastra merupakan suatu karya yang berisikan tentang segala aspek

mengenai kehidupan manusia dan seluk-beluknya, dengan menggunakan bahasa yang

unik, artistik dan indah. Aspek kehidupan yang disajikan berupa pengalaman jiwa

seseorang yang berhubungan dunia pribadianya atau dunia luarnya. Pengalaman jiwa

tersebut dimanifestasikan ke dalam rangkaian kata yang tersusun dengan bahasa unik,

artistik dan indah, karena bertujuan untuk menarik hati pembaca agar jiwanya seolah-

olah mesuk ke dalam cerita.

Cerpen merupakan karya prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam sekali

duduk dan ceritanya cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri. Dengan

kata lain, sebuah kesan tunggal dapat diperoleh dalam sebuah cerpen dalam sekali

baca. Sebuah cerpen biasanya memiliki plot yang diarahkan pada insiden atau

peristiwa tunggal. Sebuah cerpen biasanya didasarkan pada insiden tunggal yang

memiliki signifikansi besar bagi tokohnya. Kualitas watak tokoh dalam cerpen jarang

dikembangkan secara penuh karena pengembangan semacam itu membutuhkan

waktu, sementara pengarang sendiri sering kurang memiliki kesempatan untuk itu.

Tokoh dalam cerpen biasanya langsung ditunjukkan karakternya. Artinya, hanya

ditunjukkan tahapan tertentu perkembangan karakter tokohnya. Karakter dalam cerpen

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

10

lebih merupakan “penunjukkan” dari pada hasil “pengembangan”. Selanjutnya,

dimensi waktu dalam cerpen juga cenderung terbatas walaupun dijumpai pula cerpen-

cerpen yang menunjukkan dimensi waktu yang relatif luas. Ringkasnya, cerpen

menunjukkan kualitas yang bersifat comperession „pemadatan‟, concentration

„pemusatan‟, dan intensity „pendalaman‟, yang semuanya berkaitan dengan panjang

cerita dan kualitas yang diisyaratkan oleh panjang cerita itu (Sayuti, 2000:10).

Cerpen, sesuai dengan namanya, adalah cerita yang pendek. Akan tetapi,

berapa ukuran panjang pendek itu memang tidak ada aturannya, tak ada satu

kesepakatan di antara para pengarang dan para ahli. Walaupun sama-sama pendek,

penjang cerpen itu sendiri bervariasi. Ada cerpen yang pendek (short short story),

bahkan mungkin pendek sekali berkisar 500-an kata; ada cerpen yang panjangnya

cukupan (middle short story), serta ada cerpen yang panjang (long short story), yang

terdiri dari puluhan (atau bahkan beberapa puluh) ribu kata. Cerpen menuntut

penceritaan yang serba ringkas, tidak sampai pada detil-detil khusus yang “kurang

penting” yang lebih bersifat memperpanjang cerita. Kelebihan cerpen yang khas

adalah kemampuannya mengemukakan secara lebih banyak-jadi, secara implisit-dari

sekadar apa yang diceritakan (Nurgiyantoro, 2010:11).

Karakter utama dalam fiksi (cerpen) adalah pada peristiwa, yaitu suatu

kejadian yang di dalamnya ada hubungan antar tokoh, alur, dan setting. Peristiwa

dalam cerpen menunjukkan dua pola, yaitu peristiwa monologis dan dialogis.

Peristiwa monologis merupakan peristiwa yang merupakan penggambaran keadaan

dan kedirian yang bersifat tunggal, di situ tokoh sedang bermonolog atau penulis

sedang menggambarkan keadaan. Peristiwa dialogis yang merupakan penggambaran

keadaan hubungan tokoh dengan tokoh dalam suatu keadaan tempat dan waktu

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

11

tertentu. Baik peristiwa dialogis maupun monologis selalu ada dalam sebuah cerpen

(Kurniawan dkk,2012:61).

Nurgiyantoro (2010:2) istilah fiksi dalam pengertian berarti cerita rekaan

(cerkan) atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang

isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah. Karya fiksi dengan demikian menyaran

pada suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu

yang tidak ada dan terjadi dengan sungguh-sungguh sehingga ia tidak perlu dicari

kebenarannya pada dunia nyata, karena bersifat imajinatif. Sebagai sebuah karya

imajiner, fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup

dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh

kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi sesuai

dengan pandangannya. Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia

dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama interaksinya dengan diri sendiri,

serta interaksinya dengan Tuhan. Fiksi merupakan hasil dialog, kontemplasi, dan

reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan. Walau berupa khayalan, tidak

benar jika fiksi dianggap sebagai hasil kerja lamunan belaka, melainkan penghayatan

dan perenungan secara intens, perenungan terhadap hakikat hidup dan kehidupan,

perenungan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Fiksi

merupakan karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi

kreatifitas sebagai karya seni. Fiksi menawarkan “model-model” kehidupan

sebagaimana yang diidealkan oleh pengarang sekaligus menunjukkan sosoknya

sebagai karya seni yang berunsur estetik dominan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa cerpen

merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif yang isinya cenderung padat dan langsung

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

12

pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang. Karya tersebut

yang merupakan prosa dapat dibaca dalam sekali duduk, tetapi tetap beridentitas

sastra. Hal tersebut dikarenakan cerpen tidak ditentukan oleh banyaknya halaman

untuk perwujudan ceritanya, melainkan lebih disebabkan oleh ruang lingkup yang

ingin disampaikan oleh bentuk karya tersebut. Cerpen menyuguhkan peristiwa secara

singkat dan padat dengan alur tunggal, dan penjabaran tokoh-tokoh yang tidak

berbelit-belit. Ia hanya memiliki satu arti, satu krisis dan satu efek untuk pembacanya.

B. Kepribadian dan Tanggung Jawab Suami dalam Perspektif Islam

1. Kepribadian Suami dalam Perspektif Islam

a. Pengertian

Yusuf,dkk (2007:212) Kepribadian dalam studi keislaman lebih dikenal

dengan istilah syakhshiyah. Syakhshiyah berasal dari kata syakhshun yang berarti

pribadi. Kata ini kemudian diberi ya‟ nisbat sehingga menjadi kata benda buatan

syakhsyihat yang berarti kepribadian. Integrasi sistem kalbu, akal, dan nafsu manusia

yang menimbulkan tingkah laku. Sedangkan Mujib menjelaskan syahshiyah dalam

psikologi berkaitan dengan tingkah laku yang didevaluasi, sedangkan akhlak berkaitan

dengan tingkah laku yang dievaluasi. Pemilahan itu tidak berarti jika term syahshiyah

dihadapkan pada term islamiyah, karena syahshiyah islamiyah harus dipahami sebagai

akhlak. Kata “Islam” memuat sistem nilai yang mengikat semua disiplin yang berada

di dalamnya. Karenanya, kepribadian Islam selain mendeskripsikan tingkah laku

seseorang juga berusaha menilai baik-buruknya (Mujib dkk,2001:37).

Menurut Alwi suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup resmi seorang

wanita (istri) yang telah menikah (2007:1093). Selain itu suami juga seorang

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

13

penanggung jawab keluarga, satu-satunya pemuas kebutuhan seksual istri, penyejuk

pergaulan keluarga, pembimbing istri dan juga seorang pendidik anak

(Halim,2005:102). Seorang kepala rumah tangga adalah penguasa sekaligus pemimpin

dalam rumah tangganya. Pada hakikatnya kehidupan rumah tangga adalah sebuah

kerajaan iman, dalam artian, suami adalah rajanya, istri adalah ratunya, dan anak-anak

adalah rakyatnya. Suami adalah raja yang memimpin kerajaan dan mengendalikan

semua urusannya karena dialah yang menerima beban tanggung jawab serta amanat,

(Daudin,2004:9). Berdasarkan kedua pengertian tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa kepribadian suami dalam perspektif islam ialah pribadi, tingkah laku,

perbuatan atau akhlak seorang pemimpin dan penanggung jawab keluarga yang dinilai

dari sudut pandang agama Islam. Adapun parameter kepribadian suami dalam

perspektif Islam adalah ayat-ayat Al-Quran dan hadist Nabi.

Dalam Al-Quran surat Asy-Syamsu:8, Allah berfirman:

Artinya: “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa manusia, fujur, (kefasikan /

kedurjanaan) dan taqwa (beriman dan beramal shaleh)”.

Ayat ini menunjukkan bahwa manusia dalam hidupnya senantiasa dihadapkan dengan

suasana perjuangan untuk memilih alternatif antara haq (taqwa-kebenaran) dengan

yang bathil (fujur), antara aspek-aspek material semata (Sekuler-duniawi) dengan

spiritual (ilahiyyah). Dalam Al-Qur‟an surat An-Naziat ayat 37-41 Allah menyebutkan

bahwa:

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

14

Artinya: “Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan

kehidupan duniawi (yang diandasi moral bukan agama), maka sesungguhnya

neraka-lah tempat tinggalnya. Adapun orang yang takut kepada kebesaran

Tuhannya, dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu-nya (yang

bertentangan dengan norma agama), maka surgaah tempat tinggalnya”.

Manusia adalah makhluk yang netral, kepribadiannya itu bisa berkembang

seperti malaikat, bisa juga seperti setan. Hal ini taat bergantung kepada pilihannya

tadi, apakah manusia mengisi jiwa atau kalbunya dengan ketakwaan atau dengan

fujur. Apabila yang dipilihnya itu ketakwaan, maka qolbu (fungsi rohaniah sebagai

perpaduan antara akal dan rasa) akan menggerakannya untuk berperilaku yang

bermakna (beramal shaleh), dan berpribadi mulia. Tetapi apabila yang dipilihnya itu

“fujur”, maka dia akan berpribadi mufsid (pembuat keonaran di muka bumi), biang

kemaksiatan (Yusuf dkk, 2007:213). Kedua pilihan tersebut terdapat konsekuensinya

masing-masing. Berkaitan dengan hal tersebut, Allah berfirman dalam surat Asy-

Syamsu ayat 9-10:

Artinya: “Sungguh berbahagialah orang yang mensucikan jiwanya

(qolbunya), dan sungguh merugilah (celakalah) orang yang mengotorinya”.

Kata mensucikan (zakka) atau mengotori (dassaa), kedua-duanya adalah kata kerja

(fi‟il) yang menunjukkan keperilakuan manusia. Hal ini menunjukkan juga bahwa

manusia telah diberi kemampuan untuk mengambil keputusan, dan melakukan

keputusan itu dengan segala resikonya. Ayat ini menjelaskan, bahwa Islam menolak

pendapat bahwa manusia sebagai makhluk deterministik (baik intrapsikis maupun

lingkungan). Untuk memperkuat penjelasan ini, Allah SWT menjelaskan dalam surat

al-Kahfi ayat 29 tentang kebebasan manusia untuk memilih (free-choice), yakni:

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

15

Artinya: Dan Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhan-mu, maka

barang siapa yang ingin (beriman) berimanlah, dan barangsiapa yang ingin

(kafir) kafirlah. Sesungguhnya kami telah menyediakan api neraka bagi yang

dholim”.

Manusia akan mengalami konflik psikis, manakala dia tidak mengambil

keputusan. Selain itu dia juga membiarkan jiwanya terkurung (terbelenggu) oleh

keraguan antara mengambil kebenaran (komitmen kepada yang haq) atau dengan

mengambil yang salah (memperturutkan hawa nafsu). Bagi mereka yang komitmen

kepada kebenaran (memaknai hidupnya dengan kebenaran), meskipun harus

menempuh perjuangan hidup yang “usron” (sulit), maka dia akan lahir, berkembang

sebagai manusia yang berpribadi mantap. Inilah orang yang dipanggil secara khusus

oleh Allah (Yusuf dkk, 2007:214). Keteguhan dalam segala hal akan selalu

digenggam selama hidupnya. Allah menegaskannya dalam Surat Al Fajr ayat 27-30

yakni:

Artinya:“Hai jiwa yang tenang (nafsul muthmainnah) kembalilah kepada

Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridloi-Nya. Masuklah ke dalam

jama‟ah hambaku, dan masuklah dalam Surga-Ku”.

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

16

b. Jenis

1) Berdasarkan Dinamika

Kepribadian manusia sangat ditentukan oleh interaksi komponen-komponen

nafs. Menurut Mujib (2001:61) ada 3 komponen yang mengatur jalannya kepribadian

setiap individu. Karena cara kerjanya yang saling bersunggungan satu sama lain dan

sangat berpengaruh besar terhadap kepribadian seseorang, maka ketiga komponen

tersebut berkedudukan sangat penting di setiap jiwa individu. Ketiga komponen

tersebut ialah qalbu atau hati, akal atau pikiran, dan nafsu. Ketiganya saling berkaitan

dan berinteraksi hingga menimbulkan dinamika yang dinamis. Berdasarkan ketiga

komponen tersebut Mujib mengelompokkan jenis-jenis kepribadian berdasarkan

dinamikanya, yakni ammarah, lawwamah dan muthmainnah.

Proses interaksi tersebut, kalbulah yang memiliki potensi dominan dalam

mengendalikan suatu kepribadian. Posisi dominan ini disebabkan oleh daya naturnya

yang luas yang mencakup semua daya dan natur komponen nafsani lainnya. Prinsip

kerjanya selalu cenderung kepada fitrah asal manusia, yaitu rindu akan kehadiran

Tuhan (banifiyah) dan kesucian jiwa. Kalbu merupakan pengendali dari semua sistem

kepribadian. Apabila sistem kendali ini berfungsi sebagaimana mestinya maka

kepribadian manusia sesuai dengan amanat Allah di alam perjanjian.

Di sisi lain jika komponen kalbu tidak berfungsi dengan baik maka

kepribadian manusia akan dikendalikan oleh komponen lain yang lebih rendah

kedudukannya. Komponen tersebut adalah akal atau daya kognitif. Prinsip kerjanya

adalah mengejar hal-hal yang realistis dan rasionalistik. Oleh karena itu maka tugas

utama akal adalah mengikat (al-ribth) dan menahan (al-hijr) nafsu bukan mengikat

atau menahan kalbu. Apabila tugas utama itu terlaksana maka akal mampu

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

17

mengaktualisasikan natur tertingginya, tetapi apabila tidak berhasil maka ia

dimanfaatkan oleh nafsu.

Nafsu hanya memiliki natur terendah yakni kehewanan (hawaniah). Prisnsip

kerjanya hanya mengejar kenikmatan (pleasure) duniawi dan ingin mengumbar nafsu-

nafsu impulsifnya. Apabila sistem kendali kalbu dan akal melemah maka nafsu

mampu mengaktualisasikan natur hawaniah-nya, tetapi apabila sistem kendali kalbu

dan akal tetap berfungsi maka daya nafsu melemah. Perlu menjadi catatan bahwa

nafsu memiliki daya tarik kuat sekali dibanding dengan kedua sistem fitrah nafsani

yang lain. kekuatan ini disebabkan oleh bantuan-bantuan setan dan tipuan-tipuan

impulsif lainnya. Natur asli nafsu adalah mengarah pada amarah yang buruk (suw),

tetapi jika ia diberi rahmat oleh Allah maka ia menjadi daya yang positif .

a) Kepribadian Ammarah (nafs al-ammarah)

Mujib (2001:62) menjelaskan bahwa kepribadian ammarah merupakan

kepribadian yang cenderung pada tabiat jasad dan mengejar pada prinsip prinsip

kenikmatan (pleasure principle). Sedangkan dalam syaamil Quran ammarah diartikan

sebagai menyuruh (2007:242). Kata menyuruh berorientasi kepada perbuatan yang

tidak baik. Ia menarik kalbu manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang

rendah sesuai dengan naluri primitifnya, sehingga ia merupakan tempat dan sumber

kejelekan dan tingkah laku yang tercela, firman Allah SWT Q.S Yusuf ayat 53:

Artinya: “Sesungguhnya nafsu itu selalu menyerukan pada perbuatan

buruk, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.”

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

18

Kepribadan Ammarah berada di alam bawah sadar manusia. Barangsiapa yang

berkepribadian ini maka sesungguhnya ia tidak lagi memiiki identitas manusia, sebab

sifat-sifat humanitasnya telah hilang.

Manusia yang berkepribadian ammarah tidak saja dapat merusak dirinya

sendiri, tetapi juga merusak orang lain. Keberadaannya ditentukan oleh dua daya,

yaitu pertama, daya syahwat yang selalu menginginkan birahi, kesukaan diri, ingin

tahu dan campur tangan urusan orang lain, dan sebagainya, kedua, daya ghadhah yang

selalu menginginkan tamak, serakah, mencekal, berkelahi, ingin menguasai yang lain,

keras kepala, sombong, angkuh, dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan jika

diprosentasikan maka komponen yang ada dalam kepribadian ammarah ialah nafsu

memiliki tingkatan paling besar atau mendominasi yakni sebesar 55%, sedangkan akal

atau daya pikir berada di bawah posisi nafsu yakni hanya sebanyak 30%, dan untuk

qalbu atau hati dan perasaan berada pada prosentase terbawah yang merupakan sisa

dari nafsu dan akal yakni 15%.

b) Kepribadian Lawwamah (nafs al-lawwamah)

Merupakan kepribadian yang telah memperoleh cahaya kalbu, lalu ia bangkit

untuk memperbaiki kebimbangannya antara dua hal. Dalam upayanya itu kadang-

kadang tumbuh perbuatan yang buruk yang disebabkan oleh watak zhulmniah (gelap)-

nya namun kemudian ia diingatkan oleh nur illahi, sehingga ia mencela perbuatannya

dan selanjutnya ia bertaubat dan ber-istighfar. Hal itu dapat dipahami bahwa

kepribadian lawwamah berada dalam kebimbangan antara kepribadian ammarah dan

kepribadian muthmainnah (Mujib,2001:63). Sedangkan dalam syaamil Quran

lawwamah diartikan sebagai mencela atau menyesali (2007:577). Manusia dengan

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

19

kepribadian lawwamah setelah melakukan perbuatan dosa, maka ia akan mencela

dirinya sendirinya kemudian menyesali perbuatannya, hingga ia bertaubat. Firman

Allah SWT dalam Q.S Al-Qiyamah ayat 2:

Artinya:”Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali”.

Kepribadian lawwamah merupakan kepribadian yang didominasi oleh

komponen akal. Sebagai komponen yang bernatur insaniah, akal mengikuti prinsip

kerja rasionalistik dan realistik yang membawa manusia pada tingkat kesadaran.

Apabila sistem kendalinya berfungsi maka ia mampu mencapai puncaknya yaitu

seperti berpaham rasionalisme. Rasionalisme banyak dikembangkan oleh kaum

humanis yang mengorientasikan pola pikirnya pada kekuatan serba manusia, sehingga

sifatnya antroposentris. Kepribadian humanis boleh jadi bernilai baik menurut ukuran

manusia, sebab paham ini mengakui kekuatan, kebebasan, kemerdekaan hak-hak asasi

manusia secara mutlak. Kepribadian humanis boleh jadi bernilai buruk menurut

konsepsi kepribadian Islam, sebab paham ini telah melupakan perjanjian Tuhan yang

telah ditetapkan di alam arwah.

Kepribadian humanis adalah kepribadian yang lupa diri, tidak tahu diri, dan

sesat diri. Dikatakan lupa diri dikarenakan kelupaan kedudukannya sebagai khalifah

dan hamba Allah di muka bumi. Ia tidak tahu diri akan kekuatannya yang serba relatif.

Bahkan ia sesat diri akan pahamnya yang tidak mengenal Tuhan yang

menciptakannya. Akal apabila telah diberi percikan nur kalbu maka fungsinya

menjadi baik. Ia dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk menuju kepada

Tuhan. Maka dapat disimpulkan bahwa akal merupakan juara pertama dalam

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

20

kepribadian lawwamah ini. Namun yang disayangkan akal masih memiliki

kebimbangan untuk mengikuti jalur qalbu atau nafsu, sehingga prosentase tiap

komponen ialah hampir merata yakni antara akal dan nafsu sama-sama kuat masing-

masing sebesar 30%, sedangkan sisanya yakni 40% untuk akal.

c) Kepribadian Muthmainnah (nafs al-Muthmainnah)

Merupakan kepribadian yang telah diberi kesempurnaan nur kalbu, sehingga

dapat meninggalkan sifat-sifat tercela dan tumbuh sifat-sifat yang baik. Kepribadian

ini selalu berorientasi pada komponen kalbu untuk mendapatkan kesucian dan

meninggalkan kotoran, sehingga dirinya menjadi tenang. Begitu tenangnya

kepribadian ini sehingga ia dipanggil oleh Allah SWT (Mujib,2001:65). Dalam

syaamil Quran dijelaskan arti dari Muthmainnah, yakni tenang (2007:594). Jiwa yang

tenang selalu menyelimuti kepribadian ini. Dijelaskan dalam Firman Allah Q.S Al-

Fajr ayat 27-28:

Artinya: “Hai kepribadian yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu

dengan hati yang puas lagi Ridha-Nya”.

Kepribadian Muthmainnah bersumber dari kalbu manusia, sebab hanya kalbu

yang mampu merasakan thuma‟ninah (q.s Al-Ra‟d: 28). Sebagai komponen yang

bernatur ilahiah, kalbu selalu cenderung pada ketenangan dalam beribadah, menyintai,

bertaubah, bertawakkal, dan mencari Ridha Allah SWT. Orientasi kepribadian ini

adalah teosentris (QS al-Nazi‟at: 40-41). Kepribadian Muthmainah merupakan

kepribadian atas-sadar atau supra-kesadaran manusia. Dikatakan demikian sebab

kepribadian ini merasa tenang dalam menerima kenyataan fitriah. Keyakinan fitriah

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

21

adalah keyakinan yang dihujamkan pada ruh manusia (fitrah al-munazzalah) di alam

arwah dan kemudian dilegimitasi oleh wahyu illahi. Penerimaan ini tidak bimbang

apalagi ragu-ragu seperti yang dialami oleh kepribadian lawwamah, tetapi penuh

keyakinan. Oleh sebab itu ia terbiasa menggunakan metode cita rasa dan mata batin

dalam menerima sesuatu sehingga ia merasa yakin dan tenang.

Daya kalbu yang mendominasi kepribadian muthmainah mampu mencapai

pengetahuan (ma‟rifah) melalui daya cita rasa (zawq) dan kasyf (terbukanya tabir

misteri yang menghalangi penglihatan mata bathin manusia). Ruh kalbu itu disinggahi

oleh ruh akal. Ruh akal secara substansi mampu mengetahui apa saja di alam amar,

sebab ia berpotensi demikian. Ia kadang-kadang tidak mampu mencapai pengetahuan

itu disebabkan adanya penghalang (hijab) di badan dan indera. Apabila penghalang itu

hilang maka ia akan mampu menembus pengetahuan tersebut. Dengan kekuatan dan

kesucian daya kalbu manusia mampu memperoleh (pengetahuan) wahyu dan ilham

dari Tuhan. Wahyu diberikan pada para nabi, sedang ilham diberikan pada manusia

suci biasa, kebenaran pengetahuan ini bersifat supra-rasional, sehingga bisa jadi ia

tidak mampu diterima oleh akal. Pengetahuan yang dapat ditangkap oleh akal

seharusnya dapat pula ditangkap oleh kalbu, sebab kalbu sebagian dayanya ada yang

digunakan untuk berakal. Namun sebaliknya, pengetahuan yang diterima oleh kalbu

belum tentu dapat diterima oleh akal, sebab kemampuan akal (di otak) berada

dibawahnya. Kepribadian Muthmainnah dibentuk enam kompetensi keimanan, lima

kompetensi keislaman, dan multi kompetensi keihsanan, aktualisasi bentuk-bentuk ini

dimotivasi oleh energi psikis yang dibuat dengan amanah dan dihujamkan oleh Allah

SWT di alam arwah (ruh al-munazzalah). Realisasi amanah selain berfungsi

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

22

memenuhi kebutuhan juga melaksanakan kewajiban jiwa. Dikatakan kebutuhan sebab

jika tidak direlisasikan maka mengakibatkan kecemasan, kegelisahan, ketegangan, dan

dikatakan kewajiban sebab pelaksanannya telah diatur sedemikian rupa oleh Tuhan.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hati tak dapat

terkalahkan oleh natur akal ataupun nafsu. Prosentase untuk komponen qalbu dalam

kepribadian muthmainnah menduduki posisi tertinggi yakni 55%. Hal itu dikarenakan

kepribadian ini selalu mengandalkan daya batin dan nurani yang positif untuk

melakukan suatu perbuatan, sehingga akal sehat dan pengendalian nafsu yang baik

sangat mendominasi di sini. Kemudian untuk komponen akal memiliki 30% tempat

pada kepribadian ini, walaupun lebih sedikit dibanding qalbu, namun akal menjadi

komponen yang memiliki tempat lebih luas dibanding dengan nafsu yang hanya 15%.

Hal ini dikarenakan nafsu dapat terkalahkan oleh qalbu atau hati nurani.

*)

No Daya Nafsani

Tingkatan Kepribadian

Kepribadian

Muthmainnah

Kepribadian

Lawwamah

Kepribadian

Ammarah

1 Kalbu 55% 30% 15%

2 Akal 30% 40% 30%

3 Nafsu 15% 30% 55%

Begitulah prosentase pemberian daya oleh masing-masing sistem kepribadian yang

dapat diperkirakan.

2) Berdasarkan Tipe

Pilihan manusia terhadap dua masalah besar kehidupannya, yaitu “haq” dan

“bathil (Yusuf,2007:215). Kedua hal tersebut akan melahirkan perilaku-perilaku

tertentu, sesuai dengan karakteristik akan tuntutan yang haq atau bathil tersebut.

Perilaku-perilaku tersebut mengkristal dalam pola-pola tertentu yang satu sama

*) Dikutip dari buku berjudul Nuansa-Nuansa Psikologi Islami, pengarang Abdul Mujib, dkk tahun

2001 halaman 67 Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

23

lainnya sangat berbeda. Pola-pola perilaku tertentu yang dimiliki individu dan bersifat

konstan atau tetap dapat dikategorikan sebagai tipe kepribadian Dalam Al-Quran. Tipe

kepribadian manusia itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu tipe mukmin,

tipe kafir dan tipe munafik. Ketiga tipe kepribadian tersebut memiliki karakteristik

masing-masing. Parameter untuk tipe-tipe tersebut merupakan ayat Al-Quran dan

hadist.

a) Tipe Mukmin (orang yang beriman)

Mukmin berarti orang yang beriman kepada Allah :seorang yang taat akan selalu

menjalankan perintah agama (Alwi,2007:760). Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat

186 dijelaskan bahwa orang mukmin adalah mereka yang memenuhi segala perintah

Allah. Berikut ini firman yang menjelskan hal tersebut:

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,

Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan

permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka

hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah

mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam

kebenaran.”

Orang-orang mukmin selalu mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT atas

perbuatannya. Balasan yang baik akan diterima oleh kaum mukmin atas ketaatan dan

kesetiaannya kepada Allah SWT. Tidak ada sekali pun jiwa kotor yang menyelimuti

kum mukmin. Berikut firman Allah SWT yang menjelaskannya dalam Al-Quran surat

Muhammad ayat 2:

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

24

Artinya: 2. “ Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman

kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan Itulah yang

haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-

kesalahan mereka dan memperbaiki Keadaan mereka.”

Tipe mukmin memiliki karakteristik pertama, berkenaan dengan akidah yakni

beriman kepada Allah, malaikat, rasul, kitab, hari akhir, dan qodar, kedua berkenaan

dengan ibadah yakni melaksanakan rukun islam, ketiga berkenaan dengan kehidupan

sosial yakni bergaul dengan orang lain secara baik, suka bekerja sama, menyeru

kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, suka memaafkan kesalahan orang lain,

dan dermawan, keempat berkenaan dengan kehidupan keluarga: berbuat baik kepada

kedua orang tua dan saudara, bergaul yang baik antara suami-istri dan anak,

memelihara dan membiayai keluarga, kelima berkenaan dengan moral yakni sabar,

jujur, adil, qona‟ah, amanah, tawadlu, istoqomah, dan mampu mengendalikan diri dari

hawa nafsu, keenam berkenaan dengan emosi yakni cinta kepada Allah, takut akan

azab Allah, tidak putus asa dalam mencari Rahman Allah, senang berbuat kebajikan

kepada sesama, menahan amarah, tidak angkuh, tidak hasud, atau iri, dan berani

dalam membela kebenaran, ketujuh berkenaan dengan intelektual yakni memikirkan

alam semesta dan ciptaan Allah yang lainnya, selalu menuntut Ilmu, menggunakan

pikirannya untuk sesuatu yang bermakna, kedelapan berkenaan dengan pekerjaan

yakni tulus dalam bekerja dan menyempurnakan pekerjaan, berusaha dengan giat

dalam upaya memperoleh rizki yang halal.

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

25

Berdasaran pengertian dan karakteristik kepribadian mukmin di atas, maka

peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan. Mukmin merupakan tipe kepribadian

manusia yang selalu beriman kepada Allah SWT. Ia selalu menjalankan perintah

Allah dan menjauhi larangan Allah, serta selalu mengamalkan Al-Quran. Tak pernah

sekali pun ia mendustakannya. Setiapa perbuatan yang dilakukannya pun didasarkan

atas Al-Quran dan sunah Rasul. Tak hanya itu, ia juga berperilaku terpuji dan baik

terhadap sesama umat Muslim. Karena ketaatannya itu maka Allah menjanjikan surga

kepadanya.

b) Tipe Kafir (Menolak kebenaran)

Kafir merupakan orang yang tidak percaya kepada Allah dan Rasul-Nya

(KBBI,2007:488). Allah menjelaskan bahwa kafir merupakan orang yang

mendustakan Al-Quran, dalam arti ia tidak pernah mengamalkan apa yang ada di

dalam ayat suci Al-Quran. Ia selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang

oleh Allah SWT yang sudah jelas tertera dalam ayat suci Al-Quran. Orang-orang kafir

tak pernah sekalipun mengamalkan ayat-ayat Al-Quran, justru mereka

mendustakannya. Hal itu dibuktikan dengan perbuatan-perbuatannya yang tidak

mencerminkan orang soleh. Maka dari itu kesengsaraan dunia dan akhirat selalu

dihadapinya, dan nerakalah tempatnya bernaung. Allah berfirman dalam beberapa

ayat Al-Quran mengenai hal tersebut. Berikut ini ayat-ayat tersebut:

Q.S Ar-Rum ayat 14 – 16:

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

26

Artinya: 14. “Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia)

bergolong-golongan.”

15. “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,

Maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.”

16. “Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami

(Al Quran) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, Maka

mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka).”

Q.S As-Sajdah ayat 19-20:

Artinya: 19. “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,

Maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala

terhadap apa yang mereka kerjakan.”

20. “dan Adapun orang-orang yang Fasik (kafir) Maka tempat mereka

adalah Jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya,

mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka:

"Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya."

Q.S Al-Hajj ayat 19:

Artinya: 19. “Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang

bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka.

Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian

dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas

kepala mereka.”

Kafir memiliki karakteristik pertama, berkenaan dengan akidah yakni tidak

beriman kepada Allah, dan rukun iman yang lainnya, kedua berkenaan dengan Ibadah

yakni menolak beribadah kepada Allah, ketiga berkenaan dengan kehidupan sosial

yakni zhalim, memusuhi orang yang beriman, senang mengajak pada kemungkaran,

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

27

dan melarang kebajikan, keempat berkenaan dengan kekeluargaan yakni senang

memutus silaturahim, kelima berkenaan dengan moral yakni tidak amanah, berlaku

serong, suka menuruti hawa nafsu (impulsif), sombong dan takabur, keenam

berkenaan dengan emosi yakni tidak cinta kepada Allah, tidak takut Azab Allah,

membenci orang mukmin, ketujuh berkenaan dengan intelektual yakni tidak

menggunakan pikirannya untuk bersyukur kepada Allah.

Berdasarkan pengertian dan karakteristik tipe kafir, maka terdapat kesimpulan

yang dapat diambil oleh peneliti. Kafir merupakan jenis kepribadian yang mengarah

kepada sifat-sifat buruk dan bertolak belakang dari ajaran agaa Islam. Jiwa dan raga

manusia berkepribadian kafir telah didominasi oleh akal dan nafsu yang kotor. Maka

tak sekali pun ia menaati perintah Allah SWT dan mengamalkan Al-Quran. Perbuatan

yang muncul di setiap harinya hanya perbuatan jahat yang nantinya akan

menjerumuskannya pada lubang neraka. Tak hanya itu, sifat buruk pun dilakukannya

kepada sesama manusia. Bukan mengarahkan kebaikan yang dilakukannya, tetapi

keburukanlah yang diarahkannya. Ancaman neraka pun seolah-olah tidak berarti lagi,

karena orang-orang kafir selalu setia terhadap keteguhannya untuk tidak berimah

terhadap Allah SWT.

c) Tipe Munafik (Meragukan Kebenaran)

Munafik merupakan berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada

agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak; suka (selalu)

mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya; bermuka dua

(KBBI,2007:763). Munafik dijelaskan oleh Allah dalam Quran Surat Al-Mujadalah

ayat 14, dengan firman-Nya sebagai berikut:

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

28

Artinya: “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu

kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? orang-orang itu bukan

dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. dan

mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka

mengetahui.”

Munafik karakteristik pertama, berkenaan dengan akidah yakni bersifat ragu dalam

beriman, kedua berkenaan dengan ibadah yakni bersifat riya dan bersifat malas, ketiga

berhubungan dengan hubungan sosial yakni menyuruh kemungkaran dan mencegah

kebajikan, suka menyebar isu sebagai bahan adu domba di kalangan kaum muslimin,

keempat berkenaan dengan moral yakni senang berbohong, tidak amanah (khianat),

ingkar janji, kikir, hedonis dan opertunis, penakut (dalam kebenaran), dan bersifat

pamrih, kelima berkenaan dengan emosi yakni suka curiga terhadap orang lain, takut

mati, keenam berkenaan dengan intelektual yakni peragu dan kurang mampu

mengambil keputusan (dalam kebenaran), dan tidak berpikir secara benar.

Peneliti menyimpulkan bahwa munafik merupakan sifat kepura-puraan. Hal

tersebut dibuktikan dengan manusia yang berkepribadian munafik selalu mengatakan

hal-hal yang baik, tutur kata yang sopan, namun dalam hatinya belum tentu. Bisa jadi

itu sebagai bentuk pencitraan semata, yang bertujuan untuk mendapat simpati dari

orang lain atau mendapat penghargaan atas apa yang telah dilakukannya. Dalam hal

agama, orang munafik meragukan kebenaran Allah, atau dia melakukan perbuatan

yang didasari oleh keragu-raguan terhadap kebesaran Allah. Selain itu orang munafik

juga telah mengetahui adanya kebenaran Allah SWT namun dia tidak meyakininya,

bahkan mengingkarinya, tetapi dia tetap mengaku beragama Islam. Melalui

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

29

karakteristik masing-masing tipe kepribadian dapat terbaca mengenai balasan yang

akan diberikan oleh Allah SWT.

Berdasarkan semua penjelasan berdasarkan ayat Al-Quran maka dapat diambil

kesimpulan bahwa kadar cinta Allah terhadap orang-orang mukmin lebih besar dari

pada kepada orang-orang munafik dan kafir. Amal orang-orang kafir tidak akan

mendapat bimbingan dari Allah, tidak dihargai dan tidak mendapat pahala. Begitulah

balasan Allah sesungguhnya terhadap mereka. Hal tersebut dijelaskan dalam firman

Allah Al-Quran surat Muhammad ayat 1-3:

Artinya: 1. “orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan

Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka.”

2. “ Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman

kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan Itulah yang

haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan

mereka dan memperbaiki Keadaan mereka.”

3. “Yang demikian adalah karena Sesungguhnya orang-orang kafir

mengikuti yang bathil dan Sesungguhnya orang-orang mukmin

mengikuti yang haq dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah

membuat untuk manusia perbandingan-perbandingan bagi mereka.”

2. Tanggung Jawab Suami dalam Perspektif Islam

Allah SWT tidak akan menciptakan manusia secara sia-sia. Allah SWT telah

membebankan mereka beberapa tanggung jawab yang akan dipertanyakan nanti di

hari kiamat. Sebuah tanggung jawab tidak akan berarti tanpa sebuah evaluasi, dialog,

balasan, dan sanksi. Tanggung jawab merupakan inti dari arti kemanusiaan pada diri

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

30

sendiri di dunia. Seorang laki-laki sebelum menikah hanya memiliki tanggung jawab

terhadap agama, pekerjaan, dan dirinya sendiri. Dia akan berusaha mewujudkan

keseimbangan antara kewajiban agama dan tuntutan-tuntutan duniawinya. Setelah

menikah, tanggung jawab ini makin bertambah. Ia jadi memiliki tanggung jawab

terhadap istrinya. Setelah istrinya melahirkan, bertambah tanggung jawabnya terhadap

anak. Bertambahnya tanggung jawab, kewajiban-kewajiban, akan membuat bertambah

pula hal-hal dalam dirinya yang harus dievaluasi. Demikian pula hal tanggung

jawabnya terhadap rumah tangga, masyarakat, dan Allah SWT. Seorang suami harus

lebih memahami lingkup tanggung jawab dan esensi tugasnya, sehingga tidak terjadi

kelalaian di antara keduanya (Syahatah,2008:3).

Syariat Islam telah menetapkan kewajiban seorang suami terhadap istrinya,

sebagai bentuk tuntutan dan tanggung jawab. Hilangnya tanggung jawab tersebut

berakibat pada hancurnya kehidupan rumah tangga, seperti adanya kepentingan lain.

Berikut mengenai tenggung jawab seorang suami terhadap Istri dalam Islam:

a. Syahatah (2008:14) Tanggung jawab yang pertama ialah membimbing Istri untuk

taat kepada Allah SWT dan memperdalam ilmu agama. Tanggung jawab yang

terpenting yang dibebankan kepada seorang suami adalah membimbing istrinya

dalam beribadah kepada Allah SWT dan memperdalam ilmu agama. Caranya

adalah dengan menghadiri majlis-majlis ilmu, sambil mengajak ke jalan Allah

SWT dengan cara yang lemah-lembut dan nasihat yang baik. Tak hanya itu,

karena suami sebagai seorang pemimpin, maka ia wajib memberi perintah kepada

istri untuk taat beribadah kepada Allah SWT. Hal itu ditunjukkan tak hanya

sebatas kata, namun juga dengan perbuatan. Jadi suami lah yang harus

membimbing istri dan anggota keluarga lainnya untuk beribadah kepada Allah

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

31

SWT. Hal ini sebagaimana yang dilukiskan dalam beberapa firmanNya, salah

satunya dalam QS An-Nisa ayat 34 yang berbunyi:

Artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena

Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain.”

Rasulullah memperbolehkan para perempuan untuk salat di masjid dan

menghadiri majlis-majlis ilmu seperti yang diterangkan pada hadist yang

diriwayatkan dari Aisyah RA, dia berkata:

“Kami, para perempuan mukmin pernah menghadiri salat subuh bersama

Rasulullah SAW dengan cara menutupi seluruh tubuh dengan kain. Kemudian

kami kembali ke rumah setelah melakukan salat berjamaah. Tak seorang pun dari

kamu yang telat pulang.” (HR Bukhari dan Muslim).

Pada riwayat lain, Rasulullah bersabda:

“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah perempuan yang

sholehah. Perempuan shalihah dapat membantu suami daam beribadah kepada

Allah SWT.”

b. Syahatah (2008:15) Tanggung jawab yang kedua ialah mempergauli dengan baik.

Seorang suami hendaknya memperlakukan istrinya dengan baik. Telah dijelaskan

dengan sejelas-jelasnya dalam Ayat Al-Quran dan hadist bahwa suami harus

memperlakukan istri dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh sakali pun suami

menyakiti hati istrinya. Hal itu dikarenakan istri merupakan titipan Allah yang

harus dijaga sebaik-baiknya oleh suami. Ibarat harta yang sangat berharga, istri

harus dirawat dan dipupuk dengan siraman-siraman rohani Islam dan penyejuk

hati. hal tersebut dapat diaplikasikan dengan perlakuan suami yang baik terhadap

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

32

istrinya. Dalam sebuah ayat, Allah SWT telah menegaskan dalam firmanNya

yakni QS Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi:

Artinya:“Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan

untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa

tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang berpikir.”

Rasulullah SAW telah menegaskan tentang perlunya berlaku baik, sebagaimana

terdapat dalam sabdanya:

“Iman seorang mukmin yang paling sempurna adalah yang terbaik budi

pekertinya. Dan, sebaik-baik kalian adalah yang paling baik perlakuannya

terhadap keluarganya.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Takkan tercapai ketenteraman dan kasih sayang antara suami dan istri kecuali

dengan pelakuan baik. Orang saleh pernah mengatakan:

“Nikmatilah apa yang menjadi kemampuan istrimu, seperti kamu memanen hasil

yang baik tergantung pada usaha yang baik pula.”

c. Syahatah (2008:16) Tanggung jawab yang ketiga ialah nafkah secara merata.

Syariat islam telah menggariskan kewajiban suami dalam menafkahi istrinya. Istri

telah dibayar mahar oleh suami saat ijab qabul diucapkan. Maka istri telah

sepenuhnya menjadi hak milik suami. Oleh sebab itu suami harus memberikan hal

terindah bagi istrinya, yakni nafkah yang baik dan merata. Dalam suatu hadist

pernah dijelaskan bahwa harta suami adalah harta istri juga, maka istri berhak atas

harta dari suami, bahkan nafkah sehari-hari. Hal ini telah disinggung oleh Allah

SWT dalam firmanNya yakni QS Al-Baqarah ayat 233 yang berbunyi:

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

33

Artinya: “Para Ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun

penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban

ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf.

Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.”

Rasulullah SAW kemudian mempertegas lagi dalam sabdanya:

“Bagi kamu (para suami) bertanggung jawab menafkahi para istri-istrimu dan

memberikan mereka pakaian secara baik.” (HR Bukhari)

Dalam hadist lain, beliau bersabda:

“Nafkah yang kamu berikan semata-mata karena Allah, pasti Allah SWT akan

memberikan balasannya, meski pada benda yang engkau berikan pda istrimu

sekalipun.” (HR Bukhari dan Muslim)

Di antara syarat memberikan nafkah adalah berlaku adil, seimbang, tidak

berlebih-lebihan dan boros selama masih dalam batasan-batasan kemampuan.

d. Syahatah (2008:17) Tanggung jawab yang keempat ialah dalam menggauli istri.

Melahirkan anak merupakan bagian dari tujuan syariat islam. Maka, salah

seorang suami atau istri tidak boleh menghalangi hak pasangannya untuk

melakukan hubungan intim. Seorang istri tidak boleh menolah keinginan suami

untuk berhubungan intim selama dia dalam keadaan suci. Suami pun harus

menggauli istrinya dengan sebaik-baiknya, dan lakukanlah untuk memperoleh

keturunan. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 187 yang

berbunyi:

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

34

Artinya: “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur

dengan istri kamu, mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun pakaian

bagi mereka.”

Juga dari wasiat Rasulullah SAW:

“Nikahilah perempuan yang subur karena aku akan bangga jika umatku

banyak.” (HR Ahmad).

Sebuah kesalahan orang bodoh jika membuat pertanyaan bahwa

banyak keturunan dapat mengakibatkan kefakiran. Padahal Allah SWT

senantiasa memberi rezekinya kepada semua orang. Sepatutnya seorang suami

melakukan usaha, seperti bercocok tanam, agar memperoleh rezeki yang halal

dan baik (Syahatah,2008:17). Pernyataan tersebut dianggap tidak tepat karena

pada kenyataannya memiliki anak yang banyak belum tentu menjadikan sebuah

keluarga menjadi miskin bahkan melarat. Semua tergantung bagaimana

manajemen dalam rumah tangga, terkhusus bidang perekonomian. Maka semua

kembali lagi kepada jejak langkah suami dalam membimbing istrinya untuk

mengatur berjalannya rumah tangga agar tercapai kesejahteraan, sehingga

memiliki anak yang banyak tidak menjadi halangan.

e. Syahatah (2008:17) Tanggung jawab yang kelima ialah menjaga kehormatan

dan perasaan. Di antara tanggung jawab seorang suami adalah menjaga istrinya

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

35

dari segala sesuatu yang dapat merusak kehormatan, menganiaya, meremehkan

kemuliaan sebagai manusia, merusak nama baik dan perasaan, dan menghianati

janji secara sengaja. Istri merupakan perhiasan dunia dan akhirat suami yang

terindah yang dianugerahkan oleh Allah. Maka suami tidak boleh sekali pun

menyakiti perasaannya. Jika istri merasa sakit hati dan kehormatannya dinodai

serta tidak dihargai oleh suaminya, maka suaminya berdosa. Rasulullah SAW

pernah bersabda:

“Apa hak istri terhadap kami?” Rasulullah menjawab “Beri dia makan kalau

kamu makan, beri dia pakaian jika kamu berpakaian, janganlah kamu

memukul wajahnya, menyakitinya, memisahkan ranjangnya, kecuali dalam

rumah (sendiri).” (HR Ahmad, Abu Daud, DAN An-Nasa‟i).

f. Syahatah (2008:18) Tanggung jawab yang keenam ialah menyenangkan istri.

Syariat Islam mewajibkan seorang suami untuk menyenangkan istrinya,

bermain-main, dan bersenda gurau bersamanya. Dalam sunah Rasulullah

dijelaskan beberapa contoh seperti: hak istri untuk ikut dalam acara-acara seperti

pernikahan, hari raya Id, atau hiburan-hiburan masyarakat. Tidak hanya itu,

bentuk perlakuan suami untuk menyenangan istri dapat terwujud dengan suami

berperilaku sesuai dengan yang istri senangi, atau memanggil panggilan sayang

khas yang istri senangi, atau memberi kejutan yang menyenangkan istri. Hal itu

akan semakin meningkatkan rasa sayang dan cinta diantara keduanya. Ummu

Athiyyah ra berkata:

“Kami pernah diperintahkan keluar pada hari raya Id. Para gadis-gadis pun

keluar dari rumah mereka. Demikian pula halnya dengan perempuan-

perempuan yang sedang haid, mereka berkumpul di belakang orang ramai

sambil melantunkan takbir dan berdoa...” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadist dari Aisyah ra, dia berkata:

“...pada hari raya Id, orang-orang bermain perisai (terbuat dari kulit), dan

perang-perangan.” Nabi SAW bersabda: “Engkau melihat mereka bermain,

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

36

apakah engkau ingin turut bermain?” Aisyah menjawab: “iya” “beliau lalu

mengangkatku di belakang punggungnya. “Rasulullah berkata: wahai bani

Arfadah, aku akan bermain dengan kalian hingga aku bosan. Rasulullah SAW

kemudian berkata: “cukup, (berhentilah bermain)!” Aisyah menjawab: “baik”.

Lalu Rasulullah SAW memerintahkannya untuk pulang.” (HR Bukhari dan

Muslim)

Di antara wasiat orang-orang saleh:

“Istrimu bagaikan botol, maka isilah botolmu itu sesuai dengan keinginanmu

untuk meminumnya. Sebagian dari mereka berkata: perempuan itu membutuhkan

diperlakukan secara mulia, ucapan yang halus, berita yang menyenangkan,

sedikit perhatian. Ucapan yang baik merupakan sedekah.”

g. Syahatah (2008:19) Tanggung jawab ketujuh suami membantu istri

melaksanakan tugas-tugas rumah tangga. Islam mewajibkan seorang suami

membantu istrinya dalam menyelesaikan tugas-tugas rumah, terlebih di saat

keadaan memaksa seorang istri untuk meminta pertolongan dari suaminya.

Suami membantu istri dalam melakukan tugas rumah tangga merupakan hal

kecil, namun sangat berarti bagi istri. Istri akan merasa sangat terkesan jika

kewajibannya memasak, memcuci, menyetrika, membersihkan rumah dan

sebagainya dibantu oleh suami. Ia akan merasa lebih diperhatikan. Hal itu

pulalah yang dapat meningkatkan rasa cinta di antara keduanya. Hal ini

ditegaskan dalam firman Allah QS Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-

syi'ar Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan

haram[390], jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan

binatang-binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

37

orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan

keredhaan dari Tuhannya[393] dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah

haji, Maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)

kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari

Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-

menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan

tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah

kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.”

Aisyah RA pernah ditanya:

“Apa yang dilakukan Rasulullah di rumahnya?” aku (Aisyah) menjawab:

“Dia senantiasa membantu keluarganya.” (HR Bukhari).

Dari Aisyah RA ia menceritakan tentang Rasulullah SAW:

“Beliau menjahit sandal dan pakaiannya, menjadi pelayan rumah, seperti

halnya kalian menjadi pelayan di rumah kalian sendiri.” (HR Ahmad).

Peran suami dalam membantu tanggung jawab ini dapat mempererat hubungan

kasih sayang, kelembutan, dan cinta di antara keduanya. Suami pun akan

memperoleh pahala dari Allah.

h. Syahatah (2008:20) Tanggung jawab kedelapan ialah berbuat baik kepada kedua

orang tua. Suami mengajak dan membantu istrinya untuk melakukan kebaikan

kepada kedua orang tuanya dan menjalin hubungan silaturahmi dengan

keduanya. Seorang suami tidak boleh melarang istri berlaku jujur dan taat.

Mencintai istri berarti juga harus mencintai keluarganya. Hal itu dapat terwujud

dengan suami rajin mengajak istri bersilaturahmai ke rumah orang tuanya atau

mertua. Selain itu juga ia tidak boleh melarang istri untuk berkunjung ke rumah

orng tuanya. Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Isra‟ ayat 23:

Artinya: “Dan Tuhanmu telah menetapkan atasmu, janganlah kamu

menyembah Tuhan selainNya. Dan kepada kedua orang tuamu berbuat

baiklah.”

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

38

Rasulullah SAW menegaskan dalam sabdanya:

“Sungguh malang dan merugi nasibnya (ia ulangi selama tiga kali). Para

Sahabatnya bertanya “Siapakah mereka wahai Rasulullah?” “Rasulullah

menjawab: orang yang mengetahui orang tuanya telah meninggal atau salah

satunya, namun ia tidak mampu memasukkannya ke dalam surga.”

Peran suami dalam tanggung jawab – tanggung jawab tersebut, bertujuan

mewujudkan kebaikan dan keberkahan materi dalam rumah tangga seorang muslim.

Baik dari segi ketenteraman, keamanan, kasih sayang, maupun kelembutan. Semua itu

patut mendapat dukungan dan peran istri, sesuai dengan tanggung jawabnya seperti

yang telah Allah wajibkan padanya. Seorang suami yang telah memahami peran dan

tanggung jawabnya dengan baik dan benar, kemudian melaksanakannya, maka dia

akan mampu membawa dirinya beserta keluarganya ke cahaya surga. Namun jika ia

tak mampu menjalankan peran dan tanggung jawabya dengan baik dan benar, maka

kesengsaraan telah menunggunya di gerbang neraka.

3. Suami Ideal dalam Perspektif Islam

Sebelumnya telah dijelaskan mengenai pengertian suami, yakni seorang imam,

pemimpin, penanggung jawab, dan raja dalam rumah tangga. Sedangkan ideal

diartikan sebagai: sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau yang diharapkan,

(Alwi,2007:416). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa suami yang ideal menurut

islam merupakan sosok imam, pemimpin, dan penanggung jawab dalam rumah tangga

menurut pandangan agama Islam. Keidealan suami ditentukan oleh beberapa hal yang

mengaturnya, terutama tentang kewajban dan tanggung jawabnya sebagai seorang

suami. Ketentuan-ketentuan tersebut telah dijelaskan dalam ayat Al-Quran dan hadist.

Pada pundak suami terpikul tanggung jawab yang berat serta terdapat tuntutan-

tuntutan yang beraneka ragam. Ia merupakan pemilik rumah, pekerja, dan sekaligus

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

39

seorang yang beragama. Ia dituntut dapat berlaku seimbang dalam menyikapi keluarga

dan agama, sehingga tidak mengorbankan salah satu pihak. Keluarga dibentuk oleh

individu-individu. Hal mendasar dalam membentuk suasana rumah tangga yang islami

adalah kondisi personal anggota keluarga yang bersangkutan. Artinya, keluarga akan

baik apabila didukung oleh personal-personal yang memang telah baik. Maka

keluarga yang baik akan bisa menjaga dan bahkan meningkatkan kebaikan individu

tersebut. Proses pemilihan calon suami atau istri, dan semangat awal yang mendasari

terjadinya pernikahan, amat jelas peranannya. Lelaki yang shalih harus berusaha

mencari istri yang shalihah. Modal dasar ini menjadi penting, karena suami-istri itulah

batu awal terjadinya bangunan rumah tangga islami. Allah SWT berfirman dalam QS

An-Nur ayat 26 yang berbunyi:

Artinya: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-

laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita

yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah

untuk wanita-wanita yang baik (pula).”

Salah satu unsur penting pembentuk rumah tangga islami adalah suami. Allah SWT

telah memberikan posisi qawwan (kepemimpinan) kepadanya, karena beberapa

kelebihan yang diberikan. Hal tersebut sesuai dengan yang telah difirmankan Allah

SWT dalam QS An-Nisa ayat 34 yang berbunyi:

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

40

Artinya: “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena

Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain

(Wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari

harta mereka.”

Berdasarkan posisi kepemimpinan ini, maka ia wajib memberikan keteladanan

yang baik bagi seluruh anggota keluarga. Ia harus memulai pembinaan dari dirinya

sendiri, sebelum melakukan dan memerintahkan kepada yang lain. Hendaknya para

suami takut akan peringatan Allah SWT, karena telah terpapar jelas dalam QS Ash-

Shaf ayat 3 yang berbunyi:

Artinya: “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kalian mengatakan apa-

apa yang tidak kalian kerjakan .”

Daudin (2004:95) menjelaskan bahwa Salah satu hal mulia yang dianjurkan oleh

Rasul untuk dikerjakan oleh setiap pasangan suami istri ialah shalat malam atau shalat

Tahajjud. Sesungguhnya shalat Tahajjud adalah suatu kebahagiaan dan merupakan

buah dari pohon-pohon yang tumbuh dalam hati orang-orang yang bertakwa.

Kemudian berbunga dengan bentuk kesehatan hati, kesehatan tubuh, dan keberhasilan

meraih tujuan. Nabi Muhammad SAW menganggap shalat malam sebagai suatu

keutamaan, kemuliaan, dan peningkatan jiwa pada upaya mencari keluhuran-

keluhuran serta memetik buah iman dan ihsan.

Sesungguhnya shalat Tahajjud dalam kehidupan rumah tangga pernah

dipesankan Rasulullah SAW kepada suami istri seperti sabda beliau berikut

ini:

“Semoga Allah merahmati seseorang yang bangun pada malam hari

lalu menunaikan shalat. Dia bangunkan istrinya dan jika istri enggan, maka

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

41

dia percikkan air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati seorang wanita

yang bangun malam hari untuk menunaikan shalat. Dia bangunkan suaminya

dan apabila suaminya enggan, maka dia percikkan air ke wajahnya.”

(HR.Daud, an-Nasa‟i, Ibnu Majah, dan yang lainnya).

Selain penjelasan di atas, kriteria suami ideal menurut Daudin yakni suami

harus dapat memenuhi hak-hak istrinya. Hak-hak tersebut ialah:

a. Suami harus membayar penuh maskawinnya tanpa mengurangi sedikitpun.

b. Suami harus memberikan nafkah kepada istri secara wajar.

c. Suami harus memberikan nafkah yang halal. Ini sangat penting dan harus

diupayakan. Harta yang dia makan bersama istri dan anak-anaknya haruslah

yang halal.

d. Suami harus mengajarkan agama kepada istri supaya dia mengenal kewajiban-

kewajibannya dan dapat memilih cara-cara yang akan membwa keselamatan.

Di samping itu suami juga harus mengajarkan kepada istrinya surat An-Nisa‟

dan An-Nur karena kedua surat tersebut membicarakan urusan-urusan kaum

wanita dan etika rumah tangga.

e. Suami tidak boleh membeberkan rahasia istri, misalnya masalah hubungan

intimnya. Demikian pula, istri tidak boleh membeberkan rahasia suami.

f. Suami harus mencemburui istri, dalam arti cemburu demi menjaga

kehormatannya jangan sampai ternoda dan terkoyak-koyak.

g. Suami harus mempergauli istri dengan sebaik-baiknya dan ikut menanggung

dengan rasa kasih sayang.

h. Jika suami memiliki istri lebih dari satu orang, dia harus mampu berlaku adil

kepada istri-istrinya.

(Daudin,2004:13-14)

Kesempurnaan iman seseorang, dapat dilihat dari keluhuran akhlaknya.

Semakin sempurna iman seseorang, semakin luhurlah akhlaknya. Semakin luhur

akhlak seorang suami, niscaya semakin baik pula akhlak terhadap istrinya. Maka dari

itu suami harus memperlakukan istri dengan sebaik-baiknya. Hal itu akan membuat

istri akan meneladani suaminya karena hal-hal baik dan terpuji yang ada pada diri

suaminya. Rasulullah SAW Bersabda:

“Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik

akhlaknya. Dan yang paling baik di antara kalian ialah yang paling baik

terhadap istrinya”. (Al-Hadis Riwayat at Tirmidzi dan Abu Daud).

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

42

Di kalangan umat Islam, kenyataannya masih banyak terdapat suami yang

belum mampu berbuat yang terbaik terhadap istrinya, sehingga keimanannya masih

dipandang kurang sempurna. Karena itu, untuk mennyempurnakan keimanannya

suami harus mampu melakukan hal yang terbaik bagi istri, jadi suami harus

memahami kiat-kiatnya dengan baik. Hal tersebut dapat terjadi karena apa yang

menurut suami telah dilakukan dengan baik, belum tentu baik dipandang oleh istri.

maka suami harus memandang jeli mengenai hal ini, karena keistimewaan suami

terhadap istri terletak bagaimana perlakuan terhadap istrinya. Adanya hal itu tidak

boleh disia-siakan begitu saja oleh suami. Selain mendapat pahala dari Allah karena

telah memperlakukan istri dengan sebaik-baiknya, suami juga akan dicintai lebih oleh

istrinya. Kiat-kiat untuk berbuat yang terbaik tersebut antara lain:

a. Berbuat baik di tempat tidur

1) Hukum bersetubuh (Q.S Al-Baqarah ayat 222)

2) Memilih waktu bersetubuh yang tepat (Q.S An-nur ayat 58)

3) Kiat meraih kepuasan bersetubuh beserta etikanya

“...Dan pada kemaluannya terdapat shadaqah. Para sahabat bertanya: Ya

Rasulullah, apakah jika di antara kami bersetubuh ia akan mendapat pahala?

Jawab Rasulullah SAW: Tidakkah kalian tahu, jika menempatkan sesuatu

pada tempat yang haram akan memperoleh siksa? Demikian halnya dengan

menempatkan sesuatu pada tempat yang halal , tentu akan mendapat

pahala!” (Al-Hadis Riwayat Muslim)

4) Larangan-larangan dalam bersetubuh (Q.S Al-Baqarah ayat 222) suci dari haid

5) Menyediakan tempat tidur dan menjaga kenyamanannya

6) Menjaga rahasia tempat tidur

“Sesungguhnya termasuk manusia yang paling hina di sisi aAllah kelak pada

hari kiamat ialah suami yang menyetubuhi istrinya dan istri pun melayaninya,

kemudian salah satunya membocorkan rahasianya kepada orang lain”. (HR

Muslim)

b. Berbuat terbaik dalam memberikan nafkah

1) Nafkah keluarga menjadi kewajiban suami

2) Macam-macam nafkah keluarga (Q.S Al-Baqarah ayat 233)

3) Kadar nafkah keluarga (Q.S At-thalaq ayat 7)

4) Mengutamakan nafkah keluarga

“Pernah seseorang menghadap Rasulullah SAW seraya bertanya: Ya

Rasulullah SAW, aku memiliki uang satu dinar

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

43

5) Memberikan nafkah keluarga dengan tulus ikhlas

6) Memberikan nafkah yang halal

c. Berbuat terbaik dalam membimbing istri ke jalan yang benar

1) Cara membimbing istri

2) Meminta istri agar menutup aurat (Q.S Al-ahzab ayat 59)

3) Bekerja sama dalam taat kepada Allah SWT

4) Mendorong istri agar eningkatkan pengetahuan

5) Menegur istri jika bertindak kurang terpuji

d. Berbuat terbaik dalam pergaulan sehari-hari di rumah

1) Menyenangkan setiap kali bertemu (Q.S An-nur ayat 61)

2) Menyenangkan setiap kali berbicara (Q.S An-nisa ayat 9)

3) Menyenangkan setiap kali memanggil

4) Bercengkerama

5) Makan bersama

6) Berpenampilan menarik

7) Mengutamakan musyawarah

8) Mengobati hati yang luka

9) Membantu menyelesaikan pekerjaan istri di rumah

10) Penyabar dan tidak mudah marah

11) Kecemburuan yang terpuji

e. Berbuat terbaik dalam pergaulan sehari-hari di luar rumah

1) Berbuat baik terhadap tetangga

2) Berbuat terbaik terhadap keluarga besar istri

3) Beebuat terbaik terhadap teman-teman istri

4) Berbuat terbaik terhadap masyarakat dan bangsanya

(Kauma,dkk, 2005:61)

Menurut Imam Nawawi (dalam Salamulloh,2008:3) kebahagiaan rumah tangga

didukung oleh faktor bagaimana akhlak suami dalam rumah tangga. Hal itu sejalan

dengan pernyataan Rasulullah, bahwa suami harus menunjukkan akhlak yang baik di

depan istri. Suami tidak diperbolehkan untuk berperilaku buruk terhadap istrinya. Hal

itu dukarenakan akan melanggar etika kepemimpinan suami yang menurut Islam.

Segala ketentuan-ketentuan perilaku atau akhlak suami tersebut telah diatur jelas

dalam Al-Quran dan hadist. Akhlak tersebut di antaranya:

a. Suami memberikan nasihat kepada istri untuk selalu berbuat baik

b. Suami memberikan nafkah kepada istri dan anak-anak sesuai dengan

kemampuan

c. Suami selalu bersabar dan tidak mudah marah apabila istri berkata atau berbuat

sesuatu yang menyakitkan

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

44

d. Suami bersikap lemah lembut dan berbuat baik terhadap istri

e. Suami tidak membuka rahasia istri

f. Suami bahu-membahu dengan istri

g. Suami bermusyawarah dengan istri untuk menyelesaikan suatu persoalan

h. Suami menggauli istri dengan cara yang makruf (baik)

i. Suami mengajak istri bersantai

Kesempurnaan seorang suami dapat terlihat dengan caranya melakukan

perbuatan yang terbaik bagi istri telah dilaksanakan. Jika semua itu terpenuhi, maka ia

telah mampu menembus satu langkah menjadi sosok suami ideal atau teladan dalam

Islam. Tidak hanya itu kriteria menjadi sosok suami ideal atau teladan. AlKhasyt

(2001:13) menyebutkan beberapa karakter suami teladan menurut Islam. Karakter

tersebut di antaranya adalah:

a. Suami yang memiliki kelebihan dalam masalah kebenaran dan keterusterangan

sejak awal ia menjalin hubungan dengan calon istrinya. (HR Ad Dailami)

b. Suami yang bergaul dan memperlakukan isterinya dengan baik, lemah lembut,

dan menghargai, serta memuliakan isteri, keluarga dan hartanya. (Q.S An-

Nisaa ayat 19)

c. Suami yang suka bersenda gurau dan beramah tamah dengan isterinya.

d. Suami yang tidak terlalu mencemburui isterinya. (HR Abu Dawud An-Nasa‟i

dan Ibnu Maajah)

e. Suami yang selalu bertutur kata dengan sopan dan hikmah, memakai bahasa

yang lembut dan beradab kepada isterinya.

f. Suami yang memberi nafkah untuk keluarganya dengan azas keseimbangan,

tidak boros dan tidak kikir. (Q.S At-Thalaaq ayat7)

g. Suami yang selalu tampil rapi, berdandan secara wajar dan tidak lupa memakai

wewangian, sehingga apa yang dilihat oleh istreinya dari dirinya adalah yang

baik-baik saja. (HR At-Tabarani, HR Abu Dawud)

h. Suami yang selalu memelihara penampilannya sebagai laki-laki, tidak terlalu

berlebihan dalam hal sikap dan nafsu,dan juga tidak terlalu emah dan pasrah

sehingga menyebabkan runtuhnya kewibawaan serta harga dirinya sebagai

laki-laki. (HR Abu Dawud, HR. Bukhari dan Tirmidzi)

Searah dengan Al-Khasyt, Al-Khusyt (dalam Cahyadi,2011:80) juga menyebutkan

beberapa karakter suami ideal, diantaranya:

a. Suami yang sejak awal telah menunjukkan kejujuran dan sikap terus terang.

Kelemahan dan kekurangan yang dimiliki tidak disembunyikan sejak melamar.

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

45

b. Suami yang menggauli istrinya dengan baik, lembut, memuliakan, dan

menerima kelebihan maupun kekurangan keluarga istrinya.

c. Suami yang mampu menghibur dan bersikap lembut terhadap istri. Ia berkata

dengan bahasa yang menarik, mau mengerti dan mendegar perkataan istri jika

memang pendapatnya logis.

d. Suami yang tidak terlalu pencemburu, tidak mengumbar prasangka, tidak suka

memata-matai, dan tidak berlebihan.

e. Suami yang memberikan belanja yang cukup kepada istri, tidak boros, dan

tidak pula bakhil.

f. Suami yang selalu tampil di muka istrinya dengan rapi dan meyakinkan. Ia

selalu menjaga penampilan dan kebersihannya, sehingga yang tercium darinya

hanyalah bau harum semerbak.

g. Suami yang senantiasa menjaga rahasia rumah tangganya. Hal ini mencegah

orang-orang sekitarnya menggunjing keluarga mereka.

h. Suami yang senantiasa menjaga kejantanannya, baik secara fisik maupun

psikis, sehingga memancarkan kewibawaan.

Cahyadi (2011:159) juga memaparkan mengenai istri Rasulullah SAW.

(Aisyah RA) yang menceritakan kepada suaminya (Rasulullah SAW) tentang sebelas

orang wanita di zaman jahilliyah. Dari sebelas cerita, cerita tentang Abu Zar‟in –lah

yang terpanjang yakni mengenai seorang suami (Abu Zar‟in) yang kaya raya dan

memiliki istri (Ummu Zar‟in). Kekayaan itu tertular hingga ke anaknya dan sampai

juga pada budaknya. Namun akhirnya Abu Zar‟in menceraikan Ummu Zar‟in dan

mereka berdua masing-masing menikah lagi. sedangkan kesepuluh cerita lainnya lebih

banyak berisi tentang cerita aib-aib suami. Dengan lancar dan tenang Aisyah RA

menceritakannya kepada baginda Rasulullah, tanpa dipotong dan diacuhkan oleh

beliau Rasul. Setelah selesai ceritanya barulah Rasulullah berkomentar:

“Sedangkan aku di sampingmu bagaikan Abu Zar‟in... hanya bedanya, Ummu

Zar‟in dicerai oleh Abu Zar‟in sedangkan aku tidak menceraikan engkau.”

Hendaklah para suami meneladani Rasulullah dalam menyikapi istri. Beliau mampu

menciptakan suasana komunikasi yang baik dan lancar, sehingga istri merasa

diperhatikan hak-haknya. Tidak merasa tertekan di hadapan suami. Banyak suami

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

46

yang hanya berlaku sebagai pembicara yang baik di hadapan istrinya, tetapi bukan

pendengar yang baik. Ia cepat bosan dengan pembicaraan istrinya, sehingga istri

merasa tak dihargai dan tertekan perasannya. Banyak orang yang pandai berbicara,

melontarkan pedapat, menyanggah, dan mengkritik. Akan tetapi hanya sedikit yang

mau belajar mendengar pembicaraan orang lain, belajar menghargai pendapat dan

pikiran yang berbeda, serta belajar menerima masukan. Padahal hal ini amat

diperlukan oleh setiap anggota keluarga. Lebih dari itu, semua itu dalam Islam ada

adabnya yang harus dipatuhi agar tidak menimbulkan ketegangan komunikasi.

Rasulullah juga gemar bercanda dengan istri-istrinya. Rasulullah SAW bahkan pernah

berlomba lari dengan Aisyah, sebagaimana pernah diungkapkan sendiri oleh Aisyah

RA:

“Rasulullah berlomba denganku hingga aku dapat mendahuluinya.

Demikianlah kami tetap dapat mendahuluinya, sampai ketika saya menjadi

gemuk beliau berlomba denganku dan beliau mendahuluiku. Lalu Rasulullah

bersabda, „kali ini untuk menebus yang dulu.‟” (HR.Ahmad dan Abu Daud)

Bahkan, beliau juga memberikan pengarahan tentang senda-gurau suami-istri,

“Setiap gurauan anak Adam bathil, kecuali dalam tiga hal: melempar panah,

berpacu kuda, dan bergurau dengan istrinya. Semua itu dibenarkan.”

(HR.Ahmad dan Ashabus Sunan)

Ibnu Qayyim dalam kitab Zaadul Ma‟aad menegaskan bahwa sejarah perilaku

Rasulullah SAW dengan istrinya antara lain, selalu sopan santun dengan etika yang

bijak. Nabi mengundang beberapa anak gadis anshar untuk bermain-main dengan

Aisyah. Jika Aisyah minum pada sebuah cangkir, maka Nabi pun minum dan

menempelkan bibir beliau pada bekas bibir Aisyah. Ketika Aisyah memasak sumsum,

Nabi meletakkan bibirnya pada bekas bibir Aisyah. Nabi menyandarkan kepala di

pangkuan Aisyah sambil membaca Al-Quran. Ketika Aisyah dalam keadaan haid,

Nabi menyarankan agar ia mengenakan pakaian khusus (agar beliau dapat bermesraan

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

47

tanpa melanggar batas yang dilarang), lalu Nabi menemaninya. Nabi pernah mencium

Aisyah, sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa. (Cahyadi,2011:160).

Ada satu hal yang perlu suami ketahui dan dipehami dengan baik. Hal tersebut

ialah keadilan. Satu kata tertapi bsangat bermakna. Suami harus benar-benar

memahami apa makna keadilan sesungguhnya bagi rumah tangganya, terutama bagi

istrinya. Suami harus berbuat seadil-adilnya bagi istri. tidak boleh sekali pun ada

perlakuan yang timpang. Untuk melakukan keadilan sebaiknya suami perlu

mengetahui parameter kebahiaan dan kesedihan istri terlebh dahulu., sehingga

perlakuan adil suami dapat terlaksana dengan maksimal. Al-Shabbagh (1994:132)

menyebutkan beberapa sikap wajib yang harus dilakukan oleh seorang suami terhadap

istri terutama dalam hal keadilan, di antaranya sebagai berikut:

a. Janganlah Anda pilih kasih kepada salah satu pihak. Wujudkan

keharmonisan antara cintamu untuk istrimu, bapak-ibumu, dan

keluargamu. Beri dan sampaikanlah hak-hak mereka secara adil.

b. Janganlah Anda mencandai adik wanita Anda di depan istri Anda, untuk

menjaga perasaannya.

c. Janganlah Anda menyebut kecantikan dan kebaikan wanitayang lain di

depannya, meskipun wanita lain itu bibi Anda sendiri atau Ibu Anda.

d. Jadikanlah istri Anda primadona di hadapan Anda. Berbohong dan

mengada-ada di dalam hal ini diperbolehkan dalam agama.

e. Bersikaplah kepadanya seperti yang dia inginkan, bahwa ia hanya milik

Anda di dalam semua segi kehidupan, sampai di luar rumah. sesungguhnya

dia akan mencintai Anda seperti Anda mencintainya.

f. Berilah kesempatan kepadanya untuk berekreasi di luar rumah sebagai

refreshing. Apalagi sebelum dia mempunyai anak banyak, karena nanti dia

akan disibukan untuk hanya mengurus rumah saja. tapi jangan terlalu

sering mengunjungi keluargamu sehingga jadi program rutn. Perjaranglah

kunjungan itu, supaya cinta mereka bertambah.

g. Ikutilah kemauan istri Anda jika ia menginginkan Anda untuk

berpartisipasi di dalam keinginannya. Kunjungilah keluarga istri Anda,

sahabat-sahabatnya, dengan kunjungan keluarga seperti yang dicontohkan

oleh Rasul yang mulia.

h. Janganlah Anda terlalu memforsir pekerjaan sehingga tidak mempunyai

waktu untuk istri Anda, dan jangan pula terlalu banyak waktu yang

disediakan untuk istri Anda. Berilah waktu sehari dalam seminggu untuk

istri Anda di rumah atau di luar rumah supaya ia tidak bosan dan jenuh.

i. Janganlah Anda menjadi diktator dengan pendapat yang keluar dari diri

Anda. Ajaklah dia bermusyawarah, lalu arahkan dia kepada pendapat Anda

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

48

dengan cara yang halus dan benar. Tirulah pendidik Anda, Rasul yang

mulia, yang dapat dijadikan contoh dan teladan yang baik.

j. Jika Anda datang ke rumah, jangan langsung mengajaknya bercampur,

sampai istri Anda betul-betul siap menerima kedatangan Anda, sehingga

Anda tidak melihatnya dalam kondisi yang tidak Anda inginkan.

Khususnya bila Anda datang dari bepergian jauh.

k. Hati-hati, jangan berbohong kepadanya! Gunakan rayuan untuk istri Anda,

sehingga citra kepribadian Anda tidak luntur di hadapannya.

l. Sesungguhnya istri Anda adalah saudara seagama. Usahakan agar dia

merasa dalam kedudukan seperti ini selamanya. Berusahalah agar dia

merasa sebagai tempat pelarian Anda, ibu anak-anak Anda, dan saudara

Anda, dan bahwaa dia adalah segala-galanya bagi Anda.

m. Lihatlah kehidupan ini bersamanya dengan kacamata Islam. Jangan lupa

bahwa diri Anda adalah yang paling kuat.

Seluruh karakter suami ideal di atas seluruhnya berlandaskan kepada Al-Quran

dan Al-Hadist, hanya saja terdapat penyebutan yang berbeda-beda pada setiap

tokohnya. Hal tersebut tidak menghilangkan arti ideal itu sendiri. Karena pada

hakikatnya semuanya bertujuan satu yaitu menunjukkan karakter-karakter seorang

suami yang diharapkan dalam agama Islam. Selain itu juga karena semua

berlandaskan satu keyakinan dalam Islam, dan hanya mengharap ridha dari Allah, dan

yang terbaik untuk keluarganya. Maka dari beberapa ulama yang mengemukakan

karakteristik suami ideal dalam islam dapat ditarik kesimpulannya. Beberapa karakter

suami ideal dalam Perspektif Islam adalah sebagai berikut:

a. Suami yang memiliki kelebihan dalam masalah kebenaran dan keterusterangan

sejak awal ia menjalin hubungan dengan calon istrinya. (HR Ad Dailami)

b. Suami yang bergaul dan memperlakukan isterinya dengan baik, lemah lembut,

dan menghargai, serta memuliakan isteri, keluarga dan hartanya. (Q.S An-Nisaa

ayat 19)

c. Suami yang suka bersenda gurau dan beramah tamah dengan isterinya.

d. Suami yang tidak terlalu mencemburui isterinya. (HR Abu Dawud An-Nasa‟i dan

Ibnu Maajah)

e. Suami yang selalu bertutur kata dengan sopan dan hikmah, memakai bahasa yang

lembut dan beradab kepada isterinya.

f. Suami yang memberi nafkah untuk keluarganya dengan azas keseimbangan, tidak

boros dan tidak kikir. (Q.S At-Thalaaq ayat7)

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI A. Cerpen sebagai Suatu Karya Sastrarepository.ump.ac.id/170/3/BAB II_Yesita Rahmani.pdf · perwatakan, bahkan menyangkut ... Kualitas watak tokoh dalam cerpen

49

g. Suami yang selalu tampil rapi, berdandan secara wajar dan tidak lupa memakai

wewangian, sehingga apa yang dilihat oleh istreinya dari dirinya adalah yang

baik-baik saja. (HR At-Tabarani, HR Abu Dawud)

h. Suami yang selalu memelihara penampilannya sebagai laki-laki, tidak terlalu

berlebihan dalam hal sikap dan nafsu,dan juga tidak terlalu emah dan pasrah

sehingga menyebabkan runtuhnya kewibawaan serta harga dirinya sebagai laki-

laki. (HR Abu Dawud, HR. Bukhari dan Tirmidzi)

i. Suami yang selalu mengajak istri pada kebenaran

j. Suami yang memperlakukan istri dengan seadil-adilnya tanpa menyakiti

perasaannya.

k. Suami memberikan nasihat kepada istri untuk selalu berbuat baik

l. Suami selalu bersabar dan tidak mudah marah apabila istri berkata atau berbuat

sesuatu yang menyakitkan m. Suami tidak membuka rahasia istri

n. Suami bahu-membahu dengan istri

o. Suami mengajak istri bersantai

p. Suami bermusyawarah dengan istri untuk menyelesaikan suatu persoalan

q. Suami yang mampu melakukan ha-hal terbaik bagi istrinya

r. Suami yang mempu melaksanakan tanggung jawab dengan baik dan benar sesuai

dengan tuntunan Islam.

Allah telah mempersiapkan surga bagi umat-Nya yang mau beriman

terhadap-Nya. Tidak terkecuali bagi para suami. Suami yang telah dianggap ideal

berarti dia telah melakukan tanggung jawabnya dengan baik dan benar sesuai dengan

syariat Islam. Suami yang telah melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dan

benar pasti selalu mengarahkan seluruh anggota keluarganya untuk selalu taat

terhadap Allah SWT. Hal itu dimaksudkan untuk kebahagiaan bersama dunia akhirat

bagi keluarga.

Kepribadian Suami dalam..., Yesita Rahmani, FKIP UMP, 2015