bab ii landasan teori
DESCRIPTION
PERANCANGAN APLIKASI TUNTUNAN DAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH MENURUT AGAMA ISLAM MENGGUNAKAN MULTIMEDIA DENGAN ADOBE FLASHTRANSCRIPT
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Multimedia
Definisi multimedia menurut Perry dalam Kadir & Triwahyuni
(2003) adalah “interaksi antara teks, suara, gambar statis, animasi dan video”.
Pemanfaatan media yang ditampilkan kedalam bentuk informasi berupa
gambar, teks dan suara sudah banyak sekali pada saat ini, sebagai contohnya
adalah media pembelajaran yang biasanya hanya dalam bentuk buku kini
sudah banyak ditemukan dalam bentuk aplikasi berbasis multimedia.
2.2 Adobe Flash
Adobe flash adalah sebuah program aplikasi dimana aplikasi
tersebut dapat membuat sebuah animasi yang terdiri dari gambar, suara, dan
video. Sehingga sanggat bermanfaat dalam pembuatan media pembelajaran,
aplikasi ataupun permainan. Berikut akan dijelaskan tentang aplikasi adobe
flash itu sendiri.
11
2.2.1 Halaman Awal
Halaman awal adalah tampilan pertama kali yang dilihat
setelah kita membuka aplikasi adobe flash profesional cs 5.5.
Gambar 2.1 Tampilan start page Adobe Flash CS 5.5
2.2.2 Tampilan Area Kerja
Gambar 2.2 Komponen utama adobe flash CS 5.5
12
Keterangan :
1. Menu Bar adalah kumpulan yang berisikan perintah dalam bentuk
teks. Misalnya menu file terdiri atas perintah New, Open, Save,
Import, Export, dan lain-lain.
2. Timeline adalah bagian dari adobe flash yang berfungsi untuk
mengatur dan mengontrol isi file dalam layer dan frame.
3. Stage adalah tempat atau area yang digunakan membuat ataupun
mengubah setiap objek yang terdapat dalam program flash.
4. Toolbox adalah perintah yang yang berfungsi untuk mengatur,
membuat dan mendisain objek.
5. Properties adalah perintah yang digunakan untuk mengatur frame,
objek dan stage yang sudah dipilih.
6. Panels adalah sebagai pengontrol yang berfungsi untuk mengganti
dan memodifikasi berbagai atribut dari objek dari animasi secara
cepat dan mudah (MADCOMS, 2015).
2.2.3 Action Script
ActionScript adalah bahasa pemrograman Adobe Flash yang
digunakan untuk membuat animasi atau interaksi, ActionScript
mengizinkan untuk membuat intruksi berorientasi action (lakukan
perintah) dan instruksi berorientasi logic (analisis masalah sebelum
melakukan perintah). Untuk menampilkan actionScript dengan cara
13
menekan tombol F9 atau melalui menubar dengan cara klik window
kemudia pilih Actions (Izham, 2012).
Gambar 2.3 Panel Action Script
Penulisan actionscript dapat dilakukan pada 3 objek yaitu
pada movie clip, button, dan frame. Ketiga objek tadi memiliki aturan
penulisan yang berbeda- beda, yaitu:
1. Untuk menjalankan perintah pada tombol atau button, diawali
dengan on(){}.
2. Untuk menjalankan event pada movie clip, script pada movie clip
penulisannya sebagai berikut, on(){} atau onClipEvent(){}
3. Untuk menjalankan perintah yang terdapat pada frame, script yang
digunakan onLoad=function(){} atau onEnterFrame=function(){}
14
atau onPress=function(){} atau onRelease=function(){} dsb.
(www.warungflash.com)
2.3 Metode Waterfall
Menurut Pressman metode waterfall adalah sebuah proses
pengembangan perangkat lunak secara bertahap dan berurutan, di mana
proses pengembangan sistem tersebut secara bertahap terus mengalir ke
bawah seperti air terjun yaitu melalui proses perencanaan, pemodelan,
implementasi, pengujian, dan perawatan. Urutan dari metode waterfall ini
dapat dilihat pada gambar dibawah ini (www.etunas.com).
Gambar 2.4 metode pengembangan waterfall
(Sumber: www.etunas.com)
15
Berikut adalah urutan yang harus dilakukan pada metode
pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode waterfall:
1. Tahap requirement atau spesifikasi kebutuhan sistem adalah menganalisa
kebutuhan sistem yang akan dibuat. Dalam tahap ini semua kebutuhan
atau informasi dikumpulkan sebelum dibuat aplikasi agar selama
pembuatan aplikasi ini tidak terkendala dalam hal kebutuhan dan
kebenaran data yang diperoleh.
2. Desain, yaitu pembuat atau pengembang perangkat lunak akan akan
membuat tampilan desain antar muka atau interface antara aplikasi
tersebut dengan user serta menentukan algoritma atau bahasa
pemrograman apa yang akan di gunakan.
3. Implementasi, pada tahap ini semua desain yang telah di buat akan di
implementasikan yaitu aplikasi atau program tersebut sudah dimasukan
kode-kode program atau bahasa pemrograman dalam beberapa modul
dan kemudian digabungkan menjadi satu program yang utuh.
4. Verifikasi, yaitu menguji apakah sistem tersebut telah berjalan sesuai
dengan keinginan awal sebelum pembuatan.
5. Pemeliharaan atau maintenance, yaitu termasuk diantaranya adalah
instalasi dan proses perbaikan sistem. (www.etunas.com)
16
2.4 Pengurusan Jenazah
Di antara masalah penting yang terkait dengan hubungan manusia
dengan manuasia lainnya adalah masalah pengurusan jenazah. Sehingga
dalam masalah ini termasuk salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh
umat manusia, khususnya umat Islam (Syamhudi, 2011).
Pengurusan jenazah ini merupakan hak dari setiap jenazah dan
kewajiban bagi umat Islam untuk melakukannya dengan pengurusan yang
baik. Tetapi pada saat ini masih banyak ditemukan umat Islam yang belum
mengetahui bagaimana tatacara mengurus jenazah. Berikut ini sekilas tentang
tata cara pengurusan jenazah mengenai memandikan, mengkafankan,
menshalatkan dan menguburkan jenazah.
2.4.1 Memandikan jenazah
Hukum dari memandikan jenazah bagi umat Islam yang
masih hidup adalah fardlu kifayah. Yang wajib dimandikan adalah
jenazah Muslim yang tidak mati syahid, yaitu orang yang tidak
meninggal dalam pertempuran fi sabilillah melawan orang kafir. Orang
yang meninggal syahid tidak perlu dimandikan, sebagaimana sabda
Rasulullah Saw. tentang orang-orang yang telah gugur dalam
pertempuran Uhud:
“Jangan kamu mandikan mereka, karena sesungguhnya setiap luka dan
darah akan semerbak bau kesturi pada hari kiamat, dan tidak usah
mereka dishalati” (HR. Ahmad dari Jabir) (Syamhudi, 2011).
17
2.4.2 Mengkafani jenazah
Hukum mengkafani jenazah juga fardlu kifayah. Mengkafani
jenazah berarti membungkus jenazah dengan kain kafan berwarna
putih, setelah jenazah selesai dimandikan dan sebelum dishalatkan serta
dikubur. Mengkafani jenazah sebenarnya sudah cukup dengan satu
lembar kain saja yang dapat menutup seluruh tubuh jenazah. Namun
kalau memungkinkan, hendaknya mengkafani jenazah ini dilakukan
dengan sebaik-baiknya (Syamhudi, 2011).
2.4.3 Menshalatkan jenazah
Shalat jenazah adalah shalat yang dilakukan untuk
mendoakan jenazah seorang Muslim yang telah tiada atau meninggal
dunia. Nabi Muhammad Saw. memerintahkan kepada kita agar
melakukan shalat jenazah ini jika diantara saudara kita yang Muslim
meninggal dunia hal tersebut terdapat di hadist yang telah diriwayatkan
oleh beliau. Dari hadits-hadits itu jelaslah bahwa shalat jenazah itu
sangat dianjurkan, meskipun anjuran untuk shalat jenazah ini tidak
sampai wajib atau fardlu ‘ain. Hukum menshalatkan jenazah hanyalah
fardlu kifayah. Adapun yang diwajibkan untuk dishalatkan adalah
jenazah orang Islam yang tidak mati syahid (mati dalam peperangan
melawan musuh Islam) (Syamhudi, 2011).
18
Di bawah ini adalah tata cara pelaksanaan shalat jenazah
menurut agama Islam, yaitu:
a. Niat melakukan shalat jenazah semata-mata karena Allah.
b. Berdiri bagi orang yang mampu.
c. Takbir (membaca Allahu Akbar) empat kali.
d. Membaca surat al-Fatihah setelah takbir pertama.
e. Membaca doa shalawat atas Nabi setelah takbir kedua.
f. Berdoa untuk jenazah dua kali setelah takbir ketiga dan
keempat.
g. Salam. (El-Fati, 2015)
2.4.4 Mengubur jenazah
Mengubur jenazah merupakan tahapan terakhir dari tata cara
pengurusan jenazah. Hukumnya juga fardlu kifayah seperti tiga
perawatan sebelumnya. Waktu yang diperbolehkan untuk menguburkan
jenazah dapat dilakukan pada siang dan malam, tetapi tidak
diperbolehkan saat waktu matahari terbit, matahari terbenam, atau
matahari tepat di atas kita (tengah hari) (El-Fatih, 2015).