bab ii landasan teori 2.1 teori ilmu komunikasi 2.1.1...

Download BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Ilmu Komunikasi 2.1.1 ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00393-mc 2.pdf · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Ilmu Komunikasi 2.1.1

If you can't read please download the document

Upload: dangtuyen

Post on 07-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 10

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Teori Ilmu Komunikasi

    2.1.1 Definisi Komunikasi

    Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup sebagai indiv idu dalam

    kelompok sosial, komunitas, organisasi dan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-

    hari, setiap manusia berinteraksi dengan cara berkomunikasi dengan orang lain guna

    membangun relasi antar sesamanya. Komunikasi menjadi bagian yang sangat penting

    dalam kehidupan manusia terutama dalam kehidupan sosial. Alasan itu lah yang

    menyebabkan manusia tidak dapat mengh indari kom unikasi dalam kehidupannya.

    Pada dasarnya komunikasi memilik i pengertian yang sama yaitu

    penyampaian suat u pesan atau informasi dari satu sumber kepada sumber yang

    lainnya. Namun seiring dengan berjalannya wakt u, banyak ahli yang member ikan

    pendapatnya tentang apa itu komunikasi dan Ilmu komunikasi.

    Secara etimologi istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin comm unicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi komunikasi dapat terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. (Effendy, 2006 : 9)

    Definisi Ilmu komunikasi menurut Carl I. Hovland adalah upaya yang

    sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta

    pembentukan pendapat dan sikap. Secara khusus Hovland juga mengatakan def inisi

    dar i komunikasi itu sendiri adalah proses unt uk mengubah perilaku orang lain.

  • 11

    Pendapat tersebut menunjukkan bahwa komunikasi itu meliputi proses penyampaian

    pesan, pem bentukan kepercayaan, sikap, pendapat, serta tingkah laku orang lain dan

    juga publik.

    Menurut Wilbur Schramm seorang ah li linguistik mengatakan,

    communication berasal dar i kata Latin communis yang artinya comm on atau sama. Jadi menurut Schramm jika mengadakan komunikasi dengan suatu pihak, maka kita menyatakan gagasan kita untuk memperoleh commoners dengan pihak lain mengenai objek tertentu. (Amir Purba, 2006 : 30)

    Paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell (1960) dalam karyanya

    The Structure and Function of Com munication in Society sering kali dikutip oleh

    para peminat komunikasi. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk

    menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: who says what

    in which channel to whom with what effect ?. Paradigma Lasswell tersebut

    menunjukan bahwa pada kom unikasi terdapat lima unsur di dalamnya. Unsur-unsur

    yang terdapat di dalam komunikasi menurut paradigma Lasswell, yaitu:

    1. Penyampai Pesan (Komunikator)

    Komunikator adalah seseorang yang memberikan pesan kepada

    komunikan. Dalam hal ini seorang komunikator harus mampu

    mengetahui dan memahami apa yang ingin disampaikannya kepada

    komunikan, karena sebuah pesan tidak akan sampai dengan baik apabila

    komunikatornya tidak memahami apa yang ingin disampaikan.

    2. Pesan

    Sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada

    komunikan harus memiliki makna. Makna tersebut sebaiknya bukan

    makna yang harus dicerna terlebih dahulu melainkan makna yang mudah

  • 12

    dipahami agar dalam berkomunikasi pesan yang ingin disampaikan

    komunikator dapat mudah dimengerti oleh komunikan.

    3. Media

    Sebuah pesan dapat disalurkan menggunakan berbagai macam media.

    Media yang dapat digunakan untuk menyalurkan sebuah pesan antara

    lain udara, telev isi, radio, telepon, surat, koran, majalah, dan yang

    lainnya.

    4. Penerima Pesan (Komunikan)

    Seorang pengirim pesan sebaiknya mengetahui kepada siapa pesan

    tersebut ingin disampaikan. Sebuah komunikasi dikatakan berhasil jika

    pesan yang disampaikan oleh komunikator sampai dan diterima dengan

    baik oleh kom unikan.

    5. Efek

    Efek atau dampak apa yang terjadi kepada komunikan setelah menerima

    pesan yang disampaikan o leh komunikator. Sebuah pesan dikatakan

    memiliki makna atau arti bagi orang yang menerimanya apabila pesan

    tersebut memiliki dampak yang dapat merubah sudut pandang orang lain

    misalnya cara berpikir, sikap, perilaku dan lain- lain.

    Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut dapat disimpulkan, komunikasi

    adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui

    media yang dapat menimbulkan efek tertentu. (Effendy, 2006 : 10)

  • 13

    2.1.2 Konsep Komunikasi

    Dikutip dari buku Ilmu Komunikasi karya Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D.

    (2007: 67) , John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan

    Edward M. Bodaken, mengemukakan tiga konseptualisasi komunikasi, yaitu :

    1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah

    Komunikasi searah adalah komunikasi yang pada prosesnya hanya

    melibatkan sat u unsur komunikasi yaitu komunikator itu sendiri. Dalam

    komunikasi satu arah ini tidak ada interaksi antara komunikator dengan

    komunikan sehingga tidak ada umpan balik atau feedback.

    2. Komunikasi sebagai interaksi

    Komunikasi sebagai interaksi bisa disebut juga dengan komunikasi dua

    arah. Dalam komunikasi ini, komunikan dapat memberikan umpan balik

    atau feedback kepada komunikator sebagai tanda pesan tersebut sudah

    diterima. Komunikasi ini dirasa lebih efektif dibandingkan dengan

    komunikasi satu arah.

    3. Komunikasi sebagai transaksi

    Ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain, terkadang tanpa

    disadari kita mengikutsertakan gerakan anggota tubuh untuk

    mengirimkan pesan non-verbal. Gerakan-gerakan tersebut bisa berupa

    isyarat tangan, ekspresi wajah, nada suara dan sebagainya. Proses

    pengiriman pesan atau penyandian tersebut bersifat spontan dan simultan.

  • 14

    2.1.3 Proses Komunikasi

    Proses komunikasi pada dasarnya adalah cara bagaimana komunikator

    menyampaikan suatu pesan h ingga pesan tersebut dapat diterima dan dimengerti oleh

    komunikan. Proses komunikasi ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang teratur

    agar penyampaian pesan dari komunikator dapat diterima dengan baik oleh

    komunikan. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang

    efektif sesuai dengan t ujuan komunikasi pada umumnya.

    Proses komunikasi seperti yang dijelaskan Prof. Drs. Onong Uchjana

    Effendy, M.A. dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek

    (2006 : 11) dibagi menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi secara primer dan

    proses komunikasi secara sekunder.

    1. Proses komunikasi secara pr imer

    Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran

    dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan

    lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer

    dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna,

    dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan

    pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Proses

    komunikasi ini berlangsung secara tatap muka sehingga umpan balik

    atau feedback yang diberikan komunikan dapat diterima secara

    langsung oleh komunikator.

    2. Proses komunikasi secara sekunder

    Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan

    oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau media.

  • 15

    Media yang ser ing digunakan dalam komunikasi diantaranya surat,

    telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, telev isi, film dan banyak

    lagi. Proses komunikasi ini tidak terjadi secara tatap muka seperti

    komunikasi primer sehingga umpan balik atau feedback dalam

    komunikasi bermedia seperti ini menjadi tertunda.

    2.1.4 Hambatan Komunikasi

    Di dalam proses komunikasi biasanya terdapat gangguan atau ham batan. Hal

    ini menyebabkan proses penyampaian pesan tidak ber jalan dengan baik dan efektif

    sehingga pesan yang ingin disampaikan kom unikator tidak diterima dengan baik o leh

    komunikan. Gangguan atau hambatan yang ada dalam proses komunikasi biasanya

    menimbulkan salah pengertian antara komunikator dengan komunikannya atau biasa

    disebut miss comm unication.

    Hambatan komunikasi menurut Effendy pada bukunya Ilm u, Teori dan

    Filsafat Komunikasi (2003 : 45) dibagi menjadi empat, yaitu:

    1. Gangguan

    Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut

    sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai ber ikut :

    a. Gangguan mekan ik

    Adalah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau

    kegaduhan yang bersifat fisik. Seperti contohnya adalah gangguan

    yang dihasilkan dar i suara atau bunyi, gambar yang tidak jelas

    dan lainnya.

  • 16

    b. Gangguan semantik

    Gangguan in i bersangkutan dengan pesan komunikasi yang

    pengertiannya menjadi rusak. Gangguan semantik tersaring ke

    dalam pesan melalui penggunaan bahasa. Gangguan semantik

    terjadi dalam salah pengertian.

    2. Kepentingan

    Interest atau kepentingan membuat orang selektif dalam menanggapi

    pesan. Orang hanya memperhatikan perangsang yang ada hubungannya

    dengan kepentingannya. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi

    perhatian kita saja tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan,

    pikiran dan tingkah laku kita akan merupakan sifat relative terhadap

    segala perangsang yang tidak sesuai atau bertentangan dengan suatu

    kepentingan.

    3. Motivasi terpendam

    Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuat u yang sesuai

    dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Semakin sesuai

    komunikasi dengan motivasi seseorang maka semakin besar

    kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak

    yang bersangkutan.

    4. Prasangka

    Prasangka merupakan salah satu hambatan berat suatu kegiatan

    komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik

    kesimpulan atas dasar syakwasangka tanpa menggunakan pikiran yang

    rasional. Sesuatu yang objektif akan dinilai secara negatif.

  • 17

    2.1.5 Tujuan Komunikasi

    Dalam kehidupan manusia tidak mungkin lepas dari yang namanya

    komunikasi. Komunikasi menjadi sangat penting mengingat manusia merupakan

    makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendir i tanpa orang lain. Setiap proses

    komunikasi tersebut ber langsung, terdapat suatu tujuan tertentu. Secara umum,

    tujuan-tujuan dar i komunikasi adalah sebagai ber ikut :

    1. Mengubah sikap

    Tujuan dari komunikasi salah sat unya untuk mengubah sikap.

    Perubahan sikap ini bisa terjadi pada komunikator atau komunikan. Hal

    ini tergantung dengan isi dari pesan yang dikomunikasikan. Perubahan

    sikap dapat berupa sikap menerima, sikap benci, sikap marah dan sikap

    yang lainnya.

    2. Mengubah pendapat

    Selain dapat merubah sikap, komunikasi juga dapat merubah pendapat

    seseorang. Hal ini tergant ung dari bagaimana cara mereka melihat dan

    menyikapi pesan yang diterimanya. Perubahan pendapat bisa berbentuk

    penolakan, persetujuan dan yang lainnya.

    3. Mengubah perilaku

    Selain dapat merubah sikap dan pendapat, komunikasi dapat merubah

    perilaku seseorang atau kelompok. Hal ini di dasari atas isi pesan yang

    terkandung di dalamnya sehingga mampu merubah perilaku pener ima

    pesan tersebut. Perubahan per ilaku ini ke arah yang lebih baik namun

    bisa juga ke arah yang tidak baik atau menyimpang.

  • 18

    4. Mengubah masyarakat

    Tujuan komunikasi yang terakhir adalah merubah masyarakat atau

    kehidupan sosial, namun hal ini tidak m udah. Masyarakat yang

    jumlahnya besar belum tentu terpengaruh untuk merubah kehidupan

    sosial mereka berdasarkan pesan atau informasi yang mereka terima.

    Tapi bukan hal yang tidak mungkin kom unikasi dapat merubah

    kehidupan sosial suatu masyarakat dalam jumlah yang luas.

    2.1.6 Fungsi Komunikasi

    Banyak def inisi dari fungsi kom unikasi yang dikemukakan oleh para ah li.

    Fungsi komunikasi yang dikemukakan o leh para ahli tersebut memang berbeda-beda

    namun terdapat suatu benang merah kesamaan antara yang satu dengan yang lainnya.

    Pada dasarnya fungsi komunikasi adalah untuk menyampaikan suatu informasi atau

    pesan kepada orang lain.

    Salah satu definisi dar i fungsi komunikasi yang paling lengkap dikemukakan

    oleh William I. Gorden. Menurut Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2007 : 5), fungsi

    komunikasi dibagi menjadi empat kategori, yaitu :

    1. Sebagai komunikasi sosial

    Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial adalah untuk

    bersosialisasi. Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang

    lain bisa dipastikan akan tersesat karena ia tidak menata dir inya di

    dalam suatu lingkungan sosial.

  • 19

    Komunikasi sosial dibagi menjadi tiga bagian penting, yaitu :

    a. Pembentukan konsep-diri

    Pembentukan konsep-diri adalah pandangan kita mengenai siapa

    dir i kita. George Herberd Mead mengatakan setiap manusia

    mengembangkan konsep-dir inya melalui interaksi dengan orang

    lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi.

    b. Pernyataan eksistensi-dir i

    Orang berkomunikasi untuk menun jukan dirinya eksis. Ketika

    kita berkomunikasi dengan orang lain, secara tidak langsung kita

    ingin menyatakan bahwa kita ada.

    c. Kelangsungan hidup, memupuk hubungan dan kebahagiaan

    Selain untuk membentuk konsep-dir i dan menyatakan eksistensi-

    dir i, komunikasi sosial juga berfungsi sebagai kelangsungan

    hidup, memupuk hubungan dan memperoleh kebahagiaan. Hal ini

    tidak terlepas dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial

    dimana manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.

    2. Sebagai komunikasi ekspresif

    Komunikasi berfungsi unt uk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi)

    kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui

    pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati,

    gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan

    lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat

    perilaku nonverbal.

  • 20

    3. Sebagai komunikasi rit ual

    Suatu kom unitas ser ing melakukan upacara-upacara berlainan

    sepan jang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog

    sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang

    tahun, pert unangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-

    acara it u orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu

    yang bersifat sim bolik. Rit us-r itus lain seperti berdoa (salat,

    sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera

    (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan

    lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah kom unikasi ritual.

    4. Sebagai komunikasi instrumental

    Komunikasi in strumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu

    menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap,

    menggerakan tindakan dan juga menghibur. Sebagai instrumen,

    komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun

    hubungan namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.

  • 21

    2.2 Teori Kom unikasi Massa

    2.2.1 Definisi Komunikasi Massa

    Banyak terdapat bentuk di dalam komunikasi, salah satunya adalah

    komunikasi massa. Seperti pada ilm u komunikasi yang sudah dibahas sebelumnya,

    komunikasi massa juga memiliki pengertian yang dapat digeneralisasi. Def inisi

    umum dari komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan dengan

    menggunakan media massa. Banyak definisi lain mengenai kom unikasi massa

    menurut para ahli komunikasi. Nam un diantara sekian banyak definisi yang telah

    dikemukakan, terdapat benang merah kesamaan diantara def inisi-definisi tersebut.

    Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass comm unication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, kom unikasi yang menggunakan media massa. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa baik itu melalui media cetak atau media elektronik (Nurudin, 2009 : 3-4)

    Menurut Rakhmat (2004 : 65), komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang dit ujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui media cetak, surat kabar, majalah, elektronik, radio dan televisi, sehingga pesan dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pesan yang disampaikan melalui media massa merupakan produk dan komoditi yang mempunyai nilai t ukar, serta acuan simbolik yang mempunyai nilai guna.

    Michael W. Gam ble dan Teri Kwal Gamble (1986) mengatakan bahwa

    sesuatu bisa didef inisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai

    ber ikut :

    1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan

    modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat

    kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan tersebut dapat

    disebarkan melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, dsb.

  • 22

    2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-

    pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang

    yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.

    3. Pesan adalah milik publik. Artinya pesan bisa didapatkan dan diterima

    oleh siapa saja.

    4. Sebagai sum ber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti

    jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikator

    tidak berasal dari seseorang melainkan sesuat u yang bersifat lebih besar

    (lembaga).

    5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper. Gatekeeper adalah

    sejumlah orang yang mengontrol suat u pesan sebelum pesan tersebut

    disebarkan atau diberitakan kepada khalayak luas.

    6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Hal ini

    dikarenakan komunikasi ini melalui media massa, berbeda dengan jenis

    komunikasi yang lain umpan balik dapat dilakukan secara langsung

    misalnya seperti komunikasi antarpersona.

  • 23

    2.2.2 Ciri-ciri Kom unikasi Massa

    Komunikasi massa merupakan suat u jenis komunikasi yang dalam penyampaian pesannya menggunakan media massa. Dibandingkan dengan jenis komunikasi yang lainnya, komunikasi massa memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan. Ciri-ciri khusus tersebut disebabkan oleh sifat-sifat komponennya (Effendy, 2006 : 22).

    Ada pun ciri-ciri dari komunikasi massa seperti yang dikemukakan oleh para

    ahli adalah sebagai berikut :

    1. Komunikasi massa ber langsung satu arah

    Komunikasi massa berlangsung satu arah berarti tidak terdapat arus

    balik dar i komunikan kepada komunikator. Misalnya, wartawan sebagai

    komunikator tidak mengetahui tanggapan dari para pembacanya

    terhadap pesan yang diber itakan atau disiarkannya it u. Yang dimaksud

    dengan tidak mengetahui adalah tidak mengetahui pada waktu proses

    komunikasi ber langsung. Konsekuensi dari situasi kom unikasi seperti

    ini, komunikator pada komunikasi massa harus melakukan perencanaan

    dan persiapan sehingga pesan yang disampaikannya kepada komunikan

    bersifat komunikatif sehingga m udah dimengerti.

    2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

    Media massa sebagai saluran kom unikasi massa merupakan lembaga,

    yakni suat u institusi atau organ isasi. Komunikator tidak memiliki

    kebebasan individual dalam menyampaikan informasi. Misalnya

    penyiar televisi, dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya

    bertindak atas nama lem baga atau stasiun televisinya bukan atas

    namanya sendiri.

  • 24

    3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum

    Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (publik)

    karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum

    bukan kepada perseorangan atau kepada kelompok tertentu. Media

    massa tidak akan menyiarkan suat u pesan yang tidak menyangkut

    kepentingan umum.

    4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan

    Media massa memiliki kemampuan untuk menimbulkan keserempakan

    (simultaneity) pada p ihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang

    disebarkan.

    5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen

    Komunikan yang dit uju oleh komunikator pada komunikasi massa ini

    bersifat heterogen. Keberadaannya terpencar-pencar, tidak mengenal

    satu dengan yang lainnya dan tidak memilik i kontak pribadi di

    antaranya. Heterogenitas khalayak seperti inilah yang menjadi kesulitan

    komunikator dalam menyebarkan pesannya melalui media massa

    karena setiap individu dari khalayak itu menghendaki agar

    keinginannya dipenuhi. Cara untuk mengatasi heterogenitas ini adalah

    dengan mengelompokan mereka menurut jen is kelamin, usia, agama,

    pekerjaan, pendidikan, kebudayaan dan yang lainnya berdasarkan

    perbedaannya.

  • 25

    2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa

    Pada dasarnya fungsi dari komunikasi massa adalah unt uk menyampaikan

    suatu pesan atau informasi secara cepat kepada khalayak luas melalui media massa.

    Media yang digunakan dapat berupa media cetak dan media elektronik.

    Menurut Elvinaro dan rekan (2007:18), fungsi umum komunikasi massa atau

    fungsi dari media massa dilihat dari perspektif secara umum yang meliputi fungsi

    memberi informasi, memberi pendidikan (to educated), memberi hiburan (to

    entertain) dan memengaruhi ( to in fluence). Sedangkan fungsi dari kom unikasi massa

    seperti yang dikem ukakan o leh Joseph R. Dominick seorang Mahaguru Universitas

    Georgia, Athens, Amerika Serikat dalam bukunya yang berjudul The Dynamics of

    Mass Communication adalah sebagai berikut :

    1. Pengawasan

    Fungsi sebagai pengawasan ini dibagi menjadi dua jenis, yait u:

    a. Pengawasan peringatan

    Pengawasan ini terjadi ketika media menyampaikan informasi

    yang membut uhkan kewaspadaan masyarakat luas misalnya

    seperti bencana alam, kondisi ekonomi negara yang melemah,

    serangan militer dan yang lainnya.

    b. Pengawasan instrumental

    Pengawasan ini berkaitan dengan penyebaran informasi yang

    berguna bagi kehidupan sehari-hari misalnya seperti harga

    sembako di pasar, film baru yang akan tayang di bioskop, produk-

    produk baru yang baru diluncurkan dan yang lainnya.

  • 26

    2. Interpretasi

    Media massa tidak hanya menyajikan data dan fakta tetapi juga

    informasi serta interpretasi mengenai suat u peristiwa tertentu. Misalnya,

    tajuk rencana surat kabar dan komentar radio atau televisi siaran.

    3. Hubungan

    Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di

    dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh

    saluran perseorangan. Fungsi hubungan yang dimiliki media sangat

    berpengaruh kepada masyarakat sehingga dijuluk i public making.

    4. Sosialisasi

    Fungsi komunikasi massa untuk sosialisasi ini maksudnya adalah media

    massa menyajikan penggambaran tentang keh idupan yang mengandung

    nilai dan norma sosial yang kemudian diadopsi o leh masyarakat untuk

    diterapkan di kehidupan sosial atau kehidupan sehari-har inya. Diantara

    jenis-jen is media massa, televisi termasuk media yang paling kuat daya

    pervasinya terutama di kalangan anak-anak dan remaja.

    5. Hiburan

    Selain fungsi-fungsi yang telah disebutkan diatas, komunikasi melalui

    media massa juga berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat.

    Hal ini jelas nampak pada fungsi yang terdapat dari media massa seperti

    televisi, radio dan film. Pada media massa lainnya seperti surat kabar

    dan majalah juga memiliki hiburan di dalamnya misalnya seperti cer ita

    pendek, cer ita panjang atau pun cerita bergambar.

  • 27

    2.3 Media Massa

    2.3.1 Definisi Media Massa

    Di dalam proses komunikasi khususnya komunikasi massa, pesan atau

    informasi disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan

    media. Media yang digunakan disebut juga dengan media massa. Media massa yang

    sering digunakan pada umumnya adalah surat kabar, televisi, radio dan film.

    Menurut Cangara (2003 : 134), media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dar i komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak luas dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan telev isi.

    Dari penjelasan tersebut disimpulkan bahwa media massa adalah sarana

    komunikasi massa dimana proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi

    kepada orang banyak (publik) secara serentak.

    Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa adalah bahwa

    media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh

    komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media

    massa sangat efektif untuk dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi

    (Effendy, 2003).

    Media massa diyakini memiliki kekuatan yang dahsyat untuk memengaruhi

    sikap dan perilaku masyarakat. Bahkan media massa bisa menentukan perkembangan

    masyarakat seperti apa yang akan dibentuk di masa yang akan datang. Media massa

    mampu mengarahkan, membimbing, dan memengaruhi kehidupan di masa kini dan

    masa datang.

  • 28

    2.3.2 Peran Media Massa

    Peran media massa secara umum adalah sebagai sarana atau sumber

    informasi dalam komunikasi massa. Hal ini dapat dilihat apabila media massa

    dijadikan sebagai salah sat u wadah untuk menyebarkan informasi.

    Dikutip dari Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si. dalam bukunya yang

    ber judul Sosio logi Kom unikasi (2007 :85), media massa adalah institusi yang

    berperan sebagai agent of change, yait u sebagai institusi pelopor perubahan. Ini

    adalah paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media

    massa berperan sebagai berikut:

    1. Media massa sebagai institusi pencerahan masyarakat

    Media massa dapat digunakan sebagai sarana edukasi yang mendidik

    masyarakat dengan berita atau informasi yang disampaikannya

    sehingga membuat pikiran masyarakat menjadi lebih cerdas, maju dan

    terbuka.

    2. Media massa menjadi media informasi

    Dengan adanya media massa maka masyarakat dapat mengetahui

    informasi yang ada dan menjadi masyarakat yang kaya akan informasi.

    3. Media massa sebagai hiburan dan istitusi budaya

    Selain sebagai sumber informasi, media massa juga dapat digunakan

    masyarakat sebagai sarana hiburan dan sebagai institusi budaya. Media

    massa berperan unt uk menjaga masyarakat dari kebudayaan yang dapat

    merusak moral maupun kehidupan sosial.

  • 29

    2.3.3 Bentuk Media Massa

    Media massa dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu media cetak

    dan media elektronik. Media cetak terdiri dari sumber bertulis seperti koran, majalah,

    majalah, buku, iklan, memo, formulir bisnis, dll, sedangkan media elektronik terdiri

    dar ipada televisi, radio dan juga internet.

    1. Media Cetak

    Media cetak merupakan salah satu jenis media massa yang dicetak

    dalam lem baran kertas. Media cetak juga dapat di didefinisikan

    sebagai kegiatan yang berkaitan dengan proses produksi teks

    menggunakan tinta, huruf dan kertas, atau bahan cetak lainnya.Media

    cetak memiliki karakteristik, di antaranya media cetak biasanya lebih

    bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana bisa disimpan

    (kliping), bisa dibaca kapan saja, tidak terikat wakt u. Dalam hal

    penyajian iklan, walaupun media cetak dalam banyak hal kalah

    menarik dan atraktif dibanding media elektronik namun di segi lain

    bisa disampaikan secara lebih informatif, lengkap dan spesifik unt uk

    memenuhi kebut uhan masyarakat konsumen. Selain itu dalam hal

    penyampaian kritik sosial melalui media cetak akan lebih berbobot

    atau lebih efektif karena diulas secara lebih mendalam dan bisa

    menampung sebanyak mungkin opini pengamat serta aspirasi

    masyarakat pada umumnya.

    Contoh media cetak : surat kabar, m ajalah, buku, brosur, dst.

  • 30

    2. Media Eletronik

    Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau

    energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses

    kontennya. Isi dari jenis media massa ini umumnya disebarluaskan

    melalui suara (audio) atau gambar dan suara (audio-visua l) dengan

    menggunakan teknologi elektro. Yang menjadi kekuatan dari media

    elektronik tidak hanya pada tata tulis berita, tapi juga pada tata suara

    penyiar yang harus enak didengar. Media elektronik memiliki

    beberapa karakteristik, yaitu cepat dalam menyampaikan informasi,

    dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, dapat menampilkan

    proses terjadinya suatu per istiwa yang disertai pelaporan langsung

    dar i tempat kejadian dan lebih menarik karena dikemas dengan

    memadukan audio dan visual. Walau dalam penyajian informasi

    media elektronik tidak melakukan pengulasan masalah secara

    mendalam karena terkendala proses produksi yang tinggi, nam un

    melalui media elektronik ini akses akan informasi bisa di dapatkan

    masyarakat lebih cepat.

    Contoh media elektronik : televisi, radio, film dan internet.

    Di luar perbedaan yang terdapat dar i kedua jen is media massa ini, baik cetak

    maupun elektronik, keduanya tetaplah merupakan suat u wadah yang memilik i fungsi

    sebagai penyampai dan juga sumber informasi bagi masyarakat.

  • 31

    2.4 Televisi

    2.4.1 Definisi Televisi

    Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dar i kehidupan

    manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televise

    dibandingkan melakukan aktivitas yang lainnya. Bagi banyak orang televisi adalah

    teman, televisi juga menjadi cermin perilaku masyarakat dan telev isi juga dapat

    menyebabkan kecanduan.

    Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang

    terbilang canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah informasi kepada

    masyarakat terbilang sangat cepat, hanya sek itar sepersepuluh detik wakt u yang

    dibutuhkan untuk penyampaian sebuah informasi melalui pemancar hingga sampai

    kepada masyarakat.

    Sifatnya yang audio-visual, memudahkan masyarakat untuk menerima

    informasi yang disampaikan dengan cara melihat gam bar dan mendengarkan suara

    secara bersamaan. Hal in i menjadi salah satu alasan yang mendorong masyarakat

    untuk tetap memilih televisi sebagai sumber informasi utama dibandingkan dengan

    media massa yang lainnya.

    Kata "televisi" itu sendir i merupakan gabungan dari kata tele yang artinya

    jauh dar i bahasa Yunan i dan visio yang artinya penglihatan dari bahasa Latin,

    dengan kata lain televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang

    menggunakan media visual / penglihatan.

  • 32

    Darwanto (2007:27) mendefinisikan televisi adalah suatu bentuk media massa yang dinilai paling efektif saat ini. Melalui sifat audio visualnya yang tidak dimiliki media massa lain, perkem bangan teknologinya yang begitu cepat dan penayangannya yang mempunyai jangkauan yang relatif tidak terbatas, telev isi dapat menarik banyak simpatik dari kalangan masyarakat luas.

    Sedangkan Baksin (2006: 16) mendef inisikan bahwa televisi merupakan hasil

    produk teknologi tinggi (h i-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audio-visual gerak. I si pesan audio-visual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak indiv idu.

    Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa televisi merupakan

    sarana atau media komunikasi massa yang terbilang sangat efektif untuk

    menyampaikan sebuah pesan atau informasi kepada masyarakat yang dapat menarik

    banyak simpatik masyarakat luas.

    2.4.2 Fungsi Televisi

    Fungsi telev isi pada dasarnya sama seperti fungsi media massa lainnya, yaitu

    sebagai media informasi, namun pada um umnya khalayak lebih menganggap televisi

    berfungsi sebagai h iburan.

    Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang ber judul Dinam ika Kom unikasi, menjelaskan bahwa televisi siaran untuk umum menyiarkan programnya secara universal, tetapi fungsi utamanya adalah tetap hiburan, meskipun ada program-program yang mengandung segi informasi dan pendidikan, hanya sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuh i kebutuhan alamiyah manusia.

  • 33

    2.4.3 Karakteristik Televisi

    Media televisi memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan

    media massa yang lainnya. Karakteristik yang dimiliki televisi menjadikan televisi

    sebagai sarana atau media komunikasi massa yang dirasa paling efektif dalam

    penyampaian pesannya.

    Elvinaro dan rekan (2007 : 128) menyebutkan tiga karakteristik televisi yaitu

    sebagai ber ikut :

    1. Televisi sebagai media komunikasi

    Televisi termasuk media komunikasi massa yang memiliki ciri

    komunikasi yang ber langsung satu arah, komunikator melembaga,

    pesan yang disampaikan bersifat um um, dan komunikan yang

    heterogen.

    2. Televisi sebagai media elektronik

    Televisi merupakan salah sat u media massa elektronik. Sebuah kotak

    televisi biasanya terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik yang

    terdapat didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan penangkap

    gelombang penyiaran.

    3. Televisi sebagai media audiovisual

    Karakteristik inilah yang membedakan telev ise dengan media massa

    yang lainnya (surat kabar, majalah, radio). Sifatnya yang audio-visual

    mampu memberikan gam bar dan suara secara bersamaan dan

    berkesinambungan. Karakteristik ini yang menjadikan televisi dirasa

    lebih unggul dibandingkan dengan media massa yang lainnya.

  • 34

    2.4.4 Karya Televisi

    Menurut Baksin (2009:79-81), pada umumnya penyelenggaraan siaran

    stasiun televisi umum terbagi menjadi dua karya, yaitu :.

    1. Karya Jurnalistik

    Karya jurnalistik adalah suatu karya yang diproduksi dengan

    pendekatan jurnalistik yang mengutamakan kecepatan penyampaian,

    mengusung informasi dari sumber pendapat, realita dan per istiwa.

    Kategori karya jurnalistik:

    1. Berita aktual yang bersifat timeconcern.

    2. Berita nonaktual yang bersifat timeless.

    3. Penjelasan yang bersifat aktual atau sedang hangat-hangatnya.

    2. Karya Artistik

    Karya artistik adalah suat u karya yang mengutamakan unsur seni yang

    menghibur sebagai daya tariknya. Biasanya karya artistik lebih

    banyak dikerjakan oleh mitra stasiun televisi, yakn i para agency dan

    Production House (PH).

    Kategori karya artistik:

    1. Film

    2. Sinetron (Sinema elektronik)

    3. Pagelaran musik, tari, pantomin, lawak, sirkus, sulap dan teater.

    4. Acara keagamaan

    5. Variety Show dan kuis

    6. Iklan (komersial dan layanan masyarakat)

  • 35

    2.5 Program Televisi

    2.5.1 Definisi Program Televisi

    Setiap stasiun telev isi memiliki program acara yang beragam. Program acara

    tersebut dikemas sedemikian rupa agar menarik pemirsa untuk menontonnya. Pada

    dasarnya apapun dapat dijadikan sebagai program acara asalkan disukai oleh

    penonton, tidak bertentangan dengan norma-norma kesusilaan serta hukum dan

    aturan yang berlaku.

    Kata program berasal dar i bahasa Inggris programme atau program yang artinya acara atau rencana. Program diartikan sebagai segala hal yang ditampilkan di stasiun televisi untuk memenuhi kebut uhan audiensnya. Program televisi dapat diartikan juga sebagai hasil jasa atau hasil produksi dari suat u perusahaan televisi (Morrisan, 2008:199)

    Dalam dunia pertelevisian program acara merupakan tulang punggung bagi

    suatu stasiun televisi, maka dari it u perencanaan dari suatu program acara televisi

    harus dipersiapkan secara matang. Program acara merupakan senjata yang digunakan

    setiap stasiun televisi untuk bersaing dengan stasiun televisi yang lainnya.

    Masyarakat akan memilik i loyalitas kepada suatu program acara yang disukainya

    bukan kepada stasiun televisinya.

    Seir ing dengan dengan berjalannya waktu, persaingan di dun ia pertelevisian

    khususnya di Indonesia menjadi semakin ketat. Hal itulah yang membuat stasiun

    televisi saat ini saling berlomba-lomba untuk menciptakan suatu program acara atau

    tayangan yang berkualitas agar dapat disukai dan menarik minat menonton para

    pemirsanya.

  • 36

    Menurut Pringle, Starr dan Mc. Cavitt (1991 : 18-19) terdapat empat faktor

    yang menentukan di dalam program acara televisi, yaitu :

    1. The Aud ience

    Audience adalah pemirsa. Pemirsa berhak memilih atau mencari

    stasiun televisi yang disenanginya untuk setiap programnya. Pemirsa

    boleh tebuka kepada isi acara atau iklan layanan masyarakat dan

    pengum uman promosi, tetapi tujuan utamanya adalah mengamati isi

    program yang memuaskan kebutuhan pada waktu tertentu.

    2. The Broadcaster

    Broadcaster adalah mereka yang bertanggung jawab mengoperasikan

    stasiun televisi untuk memperoleh keuntungan. Makin banyak

    audiensnya makin besar keunt ungan yang didapat pemilik stasiun

    televisi tersebut.

    3. The Advertiser

    Adalah pihak ketiga dalam hal ini pemasang iklan dimana pihak

    tersebut tertarik untuk menggunakan jasa televisi unt uk membawa

    suatu produk atau atau jasa yang ditujukan untuk khalayak.

    4. The Regulator

    Adalah Lembaga Pemerintah selaku pengawas dari segala bentuk

    program acara yang di tayangkan oleh televisi. Contohnya di

    Indonesia adalah KPI (Komisi Penyiaran Indonesia)

  • 37

    2.5.2 Jenis Program Televisi

    Menurut Morissan (2008, 24-28) pada dasarnya jenis program televisi dibagi

    menjadi dua bagian besar, yakni:

    1. Program hiburan

    Program hiburan adalah jen is program yang menyajikan unsur

    kesenangan atau hiburan sebagai daya tariknya. Program in i bertujuan

    untuk menghibur para penontonnya.

    Contoh program hiburan:

    a. Film

    b. Sinetron

    c. Musik

    2. Program informasi

    Program informasi adalah program yang memberikan banyak informasi

    untuk memenuh i rasa ingin tahu penonton terhadap suat u hal. Program

    ini bert ujuan untuk menambah pengetahuan ( informasi) para

    penontonnya (audien). Daya tarik dari jenis program ini adalah

    informasi dan informasi itulah yang dijual kepada audien.

    Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni:

    a. Berita Keras (Hard News)

    Ber ita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan

    atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran

    karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat

    diketahui khalayak audien secepatnya.

  • 38

    Hard news disajikan dalam beberapa durasi, mulai dar i beberapa

    menit seperti breaking news, hingga program berita yang

    berdurasi 30 menit atau bahkan hingga satu jam.

    Ber ita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita, yait u:

    1. Straigh t News

    Straigh t news adalah suatu berita yang singkat (tidak detail),

    hanya menyajikan informasi terpenting saja dengan

    mengandung unsur 5W + 1H (who, what, where, when, why

    dan how) terhadap suatu ber ita yang diber itakan. Berita

    jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena

    informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan

    kepada audien.

    2. Feature

    Feature adalah berita ringan namun menarik. Pada dasarnya

    feature dapat dikatakan sebagai softnews karena tidak

    terlalu terikat dengan waktu penayangan, nam un karena

    durasinya yang singkat dan menjadi bagian dari program

    ber ita maka feature masuk ke dalam kategori hard news.

    Namun ada kalanya feature terkait dengan suatu peristiwa

    penting atau terikat dengan wakt u, dan harus segera

    ditayangkan. Feature ini disebut dengan news fea ture yaitu

    sisi lain dari stra ight news yang biasanya lebih menekankan

    pada sisi human interest dari suatu berita.

  • 39

    3. Infotainment

    Infotainment berasal dari dua kata yaitu inform ation yang

    berarti informasi dan entertainm ent yang berarti hiburan.

    Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi

    mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat

    dan bekerja pada industri hiburan seperti pemain film dan

    penyanyi. Infotaiment adalah salah satu bentuk ber ita keras

    atau hard news karena memuat informasi yang harus segera

    ditayangkan. Pada saat ini, info tainment disajikan dalam

    program berita sendir i yang terpisah dan khusus

    menampilkan berita-berita mengenai kehidupan selebr itis.

    b. Ber ita Lunak (Soft News)

    Ber ita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting

    dan menar ik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun

    tidak bersifat harus ditayangkan.

    Program yang termasuk dalam kategori soft news adalah:

    1. Current Affair

    Current affa ir adalah program yang menyajikan informasi

    yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul

    sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam.

    Current affair cukup terikat dengan waktu dalam hal

    penayangannya namun tidak seketat hard news. Batasan

    penyajian current affair adalah bahwa isu yang dibahas

    masih mendapat perhatian dar i audien.

  • 40

    2. Magazine

    Magazine adalah program yang menampilkan informasi

    ringan namum mendalam atau dengan kata lain merupakan

    feature yang berdurasi lebih panjang. Program Magazine

    ditayangkan tersendiri yang terpisah dari program berita dan

    lebih menekankan aspek menar ik daripada aspek

    pentingnya.

    3. Talk Show

    Talk Show adalah program yang menampilkan satu atau

    beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang

    dipandu oleh seorang pembawa acara. Mereka yang

    menjadi narasumber pada program talk show ini adalah

    orang-orang yang berpengalaman langsung dengan

    peristiwa yang diperbincangkan atau mereka yang ahli

    dalam masalah yang tengah dibahas.

    4. Dokumenter

    Dokumenter adalah program infromasi yang bertujuan

    untuk pembelajaran dan pendidikan nam un disajikan

    dengan menarik. Program dokumenter memiliki perbedaan

    dengan program yang lainnya, hal ini dikarenakan sifat dar i

    program dokumenter itu sendiri yang bersifat nyata dan

    memiliki nilai faktual sebagai daya tariknya, tidak seperti

    program hiburan (enterta inment) yang menyajikan mimpi

    sebagai daya tariknya.

  • 41

    2.6 Program Dokumenter

    Memahami arti dokumenter, kita dihadapkan pada dua hal yaitu sesuat u yang

    nyata, faktual (ada atau terjadi) dan esensial, bernilai atau memiliki makna. Di dalam

    dokumenter terkandung unsur fakt ual dan nilai.

    Menurut Wibowo (2009, 146-147), program dokumenter adalah program

    yang menyajikan suat u kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup dan situasi nyata.

    Program dokumenter berusaha menyajikan sesuatu sebagaimana adanya,

    secara objektif. Kameramen, editor, sutradara atau produser adalah penentu dari

    program yang disajikan. Objektifitas dalam hal ini berarti serangkaian gam bar

    tentang kebenaran hasil pilihan dengan nilai atau makna yang paling tinggi dari apa

    yang di-shooting dan bagaimana itu di-shooting.

    Dalam produksi program dokumenter terdapat dua unsur pokok yang

    kemudian dipadukan, yaitu unsur gambar dan unsur suara. Unsur gambar atau visual

    terdiri dari berbagai materi, antara lain :

    1. Rangkaian kejadian : Suatu peristiwa atau kegiatan.

    2. Kepustakaan : Arsip, majalah atau mikro film.

    3. Pernyataan : Individu yang berbicara sadar di depan

    kamera

    4. Wawancara : Pewawancara.

    5. Foto still : Foto-foto bersejarah.

    6. Dokumen : Gambar, grafik, kartun.

    7. Pembicaraan : Diskusi sekelompok orang.

    8. Layar kosong : Silhouette.

  • 42

    Unsur kedua merupakan unsur suara atau sound, antara lain :

    1. Narasi / reporter : Narator atau suara Voice Over.

    2. Synchronous sound : Suara disinkronkan dengan gambar.

    3. Sound Effect : Suara-suara suasana dan latar belakang.

    4. Musik lagu : Harus diciptakan musik.

    5. Kosong sep i : Untuk member ik kesempatan penonton

    memperhatikan detail.

    Karya dokumenter termasuk sebagai karya jurnalistik. Maka dari itu dalam

    persiapan, pengolahan dan sajian banyak digunakan prinsip-pr insip jurnalistik. Dari

    segi sajian, karya dokumenter harus tepat (akurat), jelas, jujur / benar dan ringkas.

    Dalam program dokumenter juga digunakan prinsip 5W + 1H , yait u :

    1. What atau apa, maksudnya apa yang akan kita tulis dan tema apa yang

    ingin kita ungkapkan. What in i bisa apa saja. What yang kita tentukan

    ini akan menjadi dasar unt uk 4W lainnya.

    2. Who adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di what.

    3. When adalah waktu kejadian what.

    4. Where adalah tempat kejadian what.

    5. Why adalah mengapa terjadi what.

    6. How adalah bagaimana what terjadi, bagaimana prosesnya, lika-

    likunya, dan sejenisnya.

  • 43

    2.7 Produksi Program Televisi

    Produksi program televisi merupakan proses pembuatan acara unt uk

    ditayangkan di televisi. Proses produksi program ini merupakan per jalanan pan jang

    yang melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia dengan

    berbagai keahlian dan berbagai peralatan serta dukungan biaya.

    Menurut Wibowo (2009, 38-45), suat u program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organ isasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya.

    Tahapan produksi program televisi terdir i dar i tiga bagian yang lazim disebut

    Standart Operation Procedure (SOP), yaitu:

    1. Pra-Produksi (ide, perencanaan dan persiapan)

    Tahap pra-produksi adalah tahap paling penting dalam sebuah produksi

    televisi. Pra-produksi merupakan semua tahapan persiapan sebelum

    sebuah produksi dimulai. Mak in baik sebuah perencanaan produksi

    maka akan memudahkan nantinya dalam produksi. Ketika tahap ini

    terlewati maka sebenarnya sudah tujuh puluh lima persen tahapan

    keseluruhan produksi. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, yaitu:

    a. Penemuan Ide

    Tahap ini dimulai dalam suatu rapat redaksi, ketika seorang

    produser menem ukan ide atau gagasan, membuat riset dan

    menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan

    gagasan menjadi naskah sesudah riset.

  • 44

    b. Perencanaan

    Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu ker ja (time schedu le),

    penyempurnaan naskah, pemilihan lokasi dan crew.

    c. Persiapan

    Tahap ini meliputi perlengkapan peralatan, per ijinan dan surat-

    menyurat unt uk melakukan proses peliputan nantinya. Sem ua

    persiapan ini paling baik diselesaikan menurut waktu ker ja ( time

    schedu le) yang sudah ditetapkan.

    2. Produksi

    Setelah tahap perencanaan dan persiapan selesai dilakukan, tahap

    pelaksanaan selanjutnya adalah produksi. Dalam tahap in i produser

    bekerja sama dengan para crew yang lain unt uk merealisasikan apa

    yang sudah direncanakan dalam naskah atau shooting script. Dalam

    pelaksanaan tahap produksi ini, seluruh crew yang bert ugas diarahkan

    oleh produser untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Setelah proses

    produksi atau pelaksanaan ini selesai, gambar hasil shoo ting dikontrol

    kembali untuk memastikan apakah hasil yang didapat sudah

    memuaskan atau belum. Apabila belum maka harus dilakukan proses

    pengambilan gambar ulang. Sesudah semua adegan di dalam naskah

    selesai diambil maka hasil gambar asli dibuat catatannya (logging)

    untuk kemudian masuk dalam proses post production, yait u editing.

  • 45

    3. Pasca-Produksi

    Tahap pasca-produksi adalah tahap terakh ir yang identik dengan proses

    editing. Tahap pasca-produksi memiliki tiga langkah utama, yait u:

    a. Editing offline

    Proses ed iting ini merupakan proses memadukan antara gam bar

    satu dengan gambar yang lain serta pemotongan dan

    memperpadukan gambar agar menjadi satu kesat uan gambar yang

    bercerita, sehingga hasilnya nanti akan dapat dimengerti dan

    din ikmati oleh pemirsanya.

    b. Editing on line

    Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli.

    Sambungan-sambungan setiap shoo t dan adegan (scene) dibuat

    tepat berdasarkan catatan tim e-code dalam naskah editing.

    Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang

    seimbang dan sempurna. Setelah ed iting online ini siap, proses

    ber lanjut dengan m ixing.

    c. Mixing

    Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah

    direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai

    dengan pet unjuk yang tertulis dalam naskah editing.

    Keseim bangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan

    musik harus dibuat sedemikian rupa agar terdengar jelas. Sesudah

    proses mixing ini bo leh dikatakan bagian yang penting dalam

    pasca produksi sudah selesai.

  • 46

    2.8 Teori SWOT

    Teori SWOT merupakan teori strategi yang biasa diterapkan oleh setiap

    organisasi guna mencari startegi yang paling cocok dalam menghadapi ancaman baik

    dar i luar maupun dari dalam. Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang

    digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan menganalisa

    berdasarkan Strength atau Kekuatan, Weakness atau Kelemahan, Opport unity atau

    Kesempatan dan Threat atau Ancaman.

    1. Strength atau Kekuatan

    Adalah kekuatan atau kelebihan yang dimiliki suat u organisasi atau

    perusahaan dimana kekuatan ini menjadi salah satu keunggulan yang

    tidak dimilik i oleh organisasi atau perusahaan lain yang harus terus

    dipertahankan.

    2. Weakness atau Kelemahan

    Dalam suatu organisasi atau perusahaan pasti memiliki kekurangan atau

    kelemahan. Hal ini perlu untuk di evaluasi agar unt uk kedepannya

    kelamahan atau kekurangan in i dapat ditutupi sehingga perusahaan atau

    organ isasi menjadi lebih baik lagi.

    3. Opportunity atau Kesempatan

    Adalah peluang atau kesempatan yang dimiliki suatu perusahaan untuk

    mengembangkan diri mereka menjadi lebih baik lagi. Kesempatan

    yang ada harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi memajukan

    organ isasi atau perusahaan itu sendiri apapun resiko yang akan dihadapi

    nantinya.

  • 47

    4. Threats atau Ancaman

    Ancaman dapat datang dar i dalam dir i perusahaan maupun dari luar

    perusahaan. Hal in i perlu diwaspadai mengingat ancaman dapat

    menghambat laju dari perusahaan atau organisasi tersebut. Ancaman

    menjadi salah satu kendala bagi perusahaan atau organisasi yang dapat

    merusak keharmonisan maupun ruang lingkup serta kelangsungan

    kinerja organisasi.