bab ii landasan teori 2.1 teori ilmu komunikasi 2.1.1...
TRANSCRIPT
-
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Ilmu Komunikasi
2.1.1 Definisi Komunikasi
Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup sebagai indiv idu dalam
kelompok sosial, komunitas, organisasi dan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-
hari, setiap manusia berinteraksi dengan cara berkomunikasi dengan orang lain guna
membangun relasi antar sesamanya. Komunikasi menjadi bagian yang sangat penting
dalam kehidupan manusia terutama dalam kehidupan sosial. Alasan itu lah yang
menyebabkan manusia tidak dapat mengh indari kom unikasi dalam kehidupannya.
Pada dasarnya komunikasi memilik i pengertian yang sama yaitu
penyampaian suat u pesan atau informasi dari satu sumber kepada sumber yang
lainnya. Namun seiring dengan berjalannya wakt u, banyak ahli yang member ikan
pendapatnya tentang apa itu komunikasi dan Ilmu komunikasi.
Secara etimologi istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin comm unicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi komunikasi dapat terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. (Effendy, 2006 : 9)
Definisi Ilmu komunikasi menurut Carl I. Hovland adalah upaya yang
sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta
pembentukan pendapat dan sikap. Secara khusus Hovland juga mengatakan def inisi
dar i komunikasi itu sendiri adalah proses unt uk mengubah perilaku orang lain.
-
11
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa komunikasi itu meliputi proses penyampaian
pesan, pem bentukan kepercayaan, sikap, pendapat, serta tingkah laku orang lain dan
juga publik.
Menurut Wilbur Schramm seorang ah li linguistik mengatakan,
communication berasal dar i kata Latin communis yang artinya comm on atau sama. Jadi menurut Schramm jika mengadakan komunikasi dengan suatu pihak, maka kita menyatakan gagasan kita untuk memperoleh commoners dengan pihak lain mengenai objek tertentu. (Amir Purba, 2006 : 30)
Paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell (1960) dalam karyanya
The Structure and Function of Com munication in Society sering kali dikutip oleh
para peminat komunikasi. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk
menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: who says what
in which channel to whom with what effect ?. Paradigma Lasswell tersebut
menunjukan bahwa pada kom unikasi terdapat lima unsur di dalamnya. Unsur-unsur
yang terdapat di dalam komunikasi menurut paradigma Lasswell, yaitu:
1. Penyampai Pesan (Komunikator)
Komunikator adalah seseorang yang memberikan pesan kepada
komunikan. Dalam hal ini seorang komunikator harus mampu
mengetahui dan memahami apa yang ingin disampaikannya kepada
komunikan, karena sebuah pesan tidak akan sampai dengan baik apabila
komunikatornya tidak memahami apa yang ingin disampaikan.
2. Pesan
Sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator kepada
komunikan harus memiliki makna. Makna tersebut sebaiknya bukan
makna yang harus dicerna terlebih dahulu melainkan makna yang mudah
-
12
dipahami agar dalam berkomunikasi pesan yang ingin disampaikan
komunikator dapat mudah dimengerti oleh komunikan.
3. Media
Sebuah pesan dapat disalurkan menggunakan berbagai macam media.
Media yang dapat digunakan untuk menyalurkan sebuah pesan antara
lain udara, telev isi, radio, telepon, surat, koran, majalah, dan yang
lainnya.
4. Penerima Pesan (Komunikan)
Seorang pengirim pesan sebaiknya mengetahui kepada siapa pesan
tersebut ingin disampaikan. Sebuah komunikasi dikatakan berhasil jika
pesan yang disampaikan oleh komunikator sampai dan diterima dengan
baik oleh kom unikan.
5. Efek
Efek atau dampak apa yang terjadi kepada komunikan setelah menerima
pesan yang disampaikan o leh komunikator. Sebuah pesan dikatakan
memiliki makna atau arti bagi orang yang menerimanya apabila pesan
tersebut memiliki dampak yang dapat merubah sudut pandang orang lain
misalnya cara berpikir, sikap, perilaku dan lain- lain.
Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut dapat disimpulkan, komunikasi
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang dapat menimbulkan efek tertentu. (Effendy, 2006 : 10)
-
13
2.1.2 Konsep Komunikasi
Dikutip dari buku Ilmu Komunikasi karya Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D.
(2007: 67) , John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan
Edward M. Bodaken, mengemukakan tiga konseptualisasi komunikasi, yaitu :
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah
Komunikasi searah adalah komunikasi yang pada prosesnya hanya
melibatkan sat u unsur komunikasi yaitu komunikator itu sendiri. Dalam
komunikasi satu arah ini tidak ada interaksi antara komunikator dengan
komunikan sehingga tidak ada umpan balik atau feedback.
2. Komunikasi sebagai interaksi
Komunikasi sebagai interaksi bisa disebut juga dengan komunikasi dua
arah. Dalam komunikasi ini, komunikan dapat memberikan umpan balik
atau feedback kepada komunikator sebagai tanda pesan tersebut sudah
diterima. Komunikasi ini dirasa lebih efektif dibandingkan dengan
komunikasi satu arah.
3. Komunikasi sebagai transaksi
Ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain, terkadang tanpa
disadari kita mengikutsertakan gerakan anggota tubuh untuk
mengirimkan pesan non-verbal. Gerakan-gerakan tersebut bisa berupa
isyarat tangan, ekspresi wajah, nada suara dan sebagainya. Proses
pengiriman pesan atau penyandian tersebut bersifat spontan dan simultan.
-
14
2.1.3 Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada dasarnya adalah cara bagaimana komunikator
menyampaikan suatu pesan h ingga pesan tersebut dapat diterima dan dimengerti oleh
komunikan. Proses komunikasi ini dilakukan dengan beberapa tahapan yang teratur
agar penyampaian pesan dari komunikator dapat diterima dengan baik oleh
komunikan. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang
efektif sesuai dengan t ujuan komunikasi pada umumnya.
Proses komunikasi seperti yang dijelaskan Prof. Drs. Onong Uchjana
Effendy, M.A. dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek
(2006 : 11) dibagi menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi secara primer dan
proses komunikasi secara sekunder.
1. Proses komunikasi secara pr imer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran
dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer
dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna,
dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan
pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Proses
komunikasi ini berlangsung secara tatap muka sehingga umpan balik
atau feedback yang diberikan komunikan dapat diterima secara
langsung oleh komunikator.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau media.
-
15
Media yang ser ing digunakan dalam komunikasi diantaranya surat,
telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, telev isi, film dan banyak
lagi. Proses komunikasi ini tidak terjadi secara tatap muka seperti
komunikasi primer sehingga umpan balik atau feedback dalam
komunikasi bermedia seperti ini menjadi tertunda.
2.1.4 Hambatan Komunikasi
Di dalam proses komunikasi biasanya terdapat gangguan atau ham batan. Hal
ini menyebabkan proses penyampaian pesan tidak ber jalan dengan baik dan efektif
sehingga pesan yang ingin disampaikan kom unikator tidak diterima dengan baik o leh
komunikan. Gangguan atau hambatan yang ada dalam proses komunikasi biasanya
menimbulkan salah pengertian antara komunikator dengan komunikannya atau biasa
disebut miss comm unication.
Hambatan komunikasi menurut Effendy pada bukunya Ilm u, Teori dan
Filsafat Komunikasi (2003 : 45) dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Gangguan
Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut
sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai ber ikut :
a. Gangguan mekan ik
Adalah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau
kegaduhan yang bersifat fisik. Seperti contohnya adalah gangguan
yang dihasilkan dar i suara atau bunyi, gambar yang tidak jelas
dan lainnya.
-
16
b. Gangguan semantik
Gangguan in i bersangkutan dengan pesan komunikasi yang
pengertiannya menjadi rusak. Gangguan semantik tersaring ke
dalam pesan melalui penggunaan bahasa. Gangguan semantik
terjadi dalam salah pengertian.
2. Kepentingan
Interest atau kepentingan membuat orang selektif dalam menanggapi
pesan. Orang hanya memperhatikan perangsang yang ada hubungannya
dengan kepentingannya. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi
perhatian kita saja tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan,
pikiran dan tingkah laku kita akan merupakan sifat relative terhadap
segala perangsang yang tidak sesuai atau bertentangan dengan suatu
kepentingan.
3. Motivasi terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuat u yang sesuai
dengan keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Semakin sesuai
komunikasi dengan motivasi seseorang maka semakin besar
kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak
yang bersangkutan.
4. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu hambatan berat suatu kegiatan
komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik
kesimpulan atas dasar syakwasangka tanpa menggunakan pikiran yang
rasional. Sesuatu yang objektif akan dinilai secara negatif.
-
17
2.1.5 Tujuan Komunikasi
Dalam kehidupan manusia tidak mungkin lepas dari yang namanya
komunikasi. Komunikasi menjadi sangat penting mengingat manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendir i tanpa orang lain. Setiap proses
komunikasi tersebut ber langsung, terdapat suatu tujuan tertentu. Secara umum,
tujuan-tujuan dar i komunikasi adalah sebagai ber ikut :
1. Mengubah sikap
Tujuan dari komunikasi salah sat unya untuk mengubah sikap.
Perubahan sikap ini bisa terjadi pada komunikator atau komunikan. Hal
ini tergantung dengan isi dari pesan yang dikomunikasikan. Perubahan
sikap dapat berupa sikap menerima, sikap benci, sikap marah dan sikap
yang lainnya.
2. Mengubah pendapat
Selain dapat merubah sikap, komunikasi juga dapat merubah pendapat
seseorang. Hal ini tergant ung dari bagaimana cara mereka melihat dan
menyikapi pesan yang diterimanya. Perubahan pendapat bisa berbentuk
penolakan, persetujuan dan yang lainnya.
3. Mengubah perilaku
Selain dapat merubah sikap dan pendapat, komunikasi dapat merubah
perilaku seseorang atau kelompok. Hal ini di dasari atas isi pesan yang
terkandung di dalamnya sehingga mampu merubah perilaku pener ima
pesan tersebut. Perubahan per ilaku ini ke arah yang lebih baik namun
bisa juga ke arah yang tidak baik atau menyimpang.
-
18
4. Mengubah masyarakat
Tujuan komunikasi yang terakhir adalah merubah masyarakat atau
kehidupan sosial, namun hal ini tidak m udah. Masyarakat yang
jumlahnya besar belum tentu terpengaruh untuk merubah kehidupan
sosial mereka berdasarkan pesan atau informasi yang mereka terima.
Tapi bukan hal yang tidak mungkin kom unikasi dapat merubah
kehidupan sosial suatu masyarakat dalam jumlah yang luas.
2.1.6 Fungsi Komunikasi
Banyak def inisi dari fungsi kom unikasi yang dikemukakan oleh para ah li.
Fungsi komunikasi yang dikemukakan o leh para ahli tersebut memang berbeda-beda
namun terdapat suatu benang merah kesamaan antara yang satu dengan yang lainnya.
Pada dasarnya fungsi komunikasi adalah untuk menyampaikan suatu informasi atau
pesan kepada orang lain.
Salah satu definisi dar i fungsi komunikasi yang paling lengkap dikemukakan
oleh William I. Gorden. Menurut Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2007 : 5), fungsi
komunikasi dibagi menjadi empat kategori, yaitu :
1. Sebagai komunikasi sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial adalah untuk
bersosialisasi. Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang
lain bisa dipastikan akan tersesat karena ia tidak menata dir inya di
dalam suatu lingkungan sosial.
-
19
Komunikasi sosial dibagi menjadi tiga bagian penting, yaitu :
a. Pembentukan konsep-diri
Pembentukan konsep-diri adalah pandangan kita mengenai siapa
dir i kita. George Herberd Mead mengatakan setiap manusia
mengembangkan konsep-dir inya melalui interaksi dengan orang
lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi.
b. Pernyataan eksistensi-dir i
Orang berkomunikasi untuk menun jukan dirinya eksis. Ketika
kita berkomunikasi dengan orang lain, secara tidak langsung kita
ingin menyatakan bahwa kita ada.
c. Kelangsungan hidup, memupuk hubungan dan kebahagiaan
Selain untuk membentuk konsep-dir i dan menyatakan eksistensi-
dir i, komunikasi sosial juga berfungsi sebagai kelangsungan
hidup, memupuk hubungan dan memperoleh kebahagiaan. Hal ini
tidak terlepas dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial
dimana manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.
2. Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi berfungsi unt uk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi)
kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui
pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati,
gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan
lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat
perilaku nonverbal.
-
20
3. Sebagai komunikasi rit ual
Suatu kom unitas ser ing melakukan upacara-upacara berlainan
sepan jang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog
sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang
tahun, pert unangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-
acara it u orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu
yang bersifat sim bolik. Rit us-r itus lain seperti berdoa (salat,
sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera
(termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan
lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah kom unikasi ritual.
4. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi in strumental mempunyai beberapa tujuan umum yaitu
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap,
menggerakan tindakan dan juga menghibur. Sebagai instrumen,
komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun
hubungan namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.
-
21
2.2 Teori Kom unikasi Massa
2.2.1 Definisi Komunikasi Massa
Banyak terdapat bentuk di dalam komunikasi, salah satunya adalah
komunikasi massa. Seperti pada ilm u komunikasi yang sudah dibahas sebelumnya,
komunikasi massa juga memiliki pengertian yang dapat digeneralisasi. Def inisi
umum dari komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan dengan
menggunakan media massa. Banyak definisi lain mengenai kom unikasi massa
menurut para ahli komunikasi. Nam un diantara sekian banyak definisi yang telah
dikemukakan, terdapat benang merah kesamaan diantara def inisi-definisi tersebut.
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass comm unication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, kom unikasi yang menggunakan media massa. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa baik itu melalui media cetak atau media elektronik (Nurudin, 2009 : 3-4)
Menurut Rakhmat (2004 : 65), komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang dit ujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar melalui media cetak, surat kabar, majalah, elektronik, radio dan televisi, sehingga pesan dapat diterima secara serentak dan sesaat. Pesan yang disampaikan melalui media massa merupakan produk dan komoditi yang mempunyai nilai t ukar, serta acuan simbolik yang mempunyai nilai guna.
Michael W. Gam ble dan Teri Kwal Gamble (1986) mengatakan bahwa
sesuatu bisa didef inisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai
ber ikut :
1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan
modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat
kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan tersebut dapat
disebarkan melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, dsb.
-
22
2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-
pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang
yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain.
3. Pesan adalah milik publik. Artinya pesan bisa didapatkan dan diterima
oleh siapa saja.
4. Sebagai sum ber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti
jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikator
tidak berasal dari seseorang melainkan sesuat u yang bersifat lebih besar
(lembaga).
5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper. Gatekeeper adalah
sejumlah orang yang mengontrol suat u pesan sebelum pesan tersebut
disebarkan atau diberitakan kepada khalayak luas.
6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Hal ini
dikarenakan komunikasi ini melalui media massa, berbeda dengan jenis
komunikasi yang lain umpan balik dapat dilakukan secara langsung
misalnya seperti komunikasi antarpersona.
-
23
2.2.2 Ciri-ciri Kom unikasi Massa
Komunikasi massa merupakan suat u jenis komunikasi yang dalam penyampaian pesannya menggunakan media massa. Dibandingkan dengan jenis komunikasi yang lainnya, komunikasi massa memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan. Ciri-ciri khusus tersebut disebabkan oleh sifat-sifat komponennya (Effendy, 2006 : 22).
Ada pun ciri-ciri dari komunikasi massa seperti yang dikemukakan oleh para
ahli adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi massa ber langsung satu arah
Komunikasi massa berlangsung satu arah berarti tidak terdapat arus
balik dar i komunikan kepada komunikator. Misalnya, wartawan sebagai
komunikator tidak mengetahui tanggapan dari para pembacanya
terhadap pesan yang diber itakan atau disiarkannya it u. Yang dimaksud
dengan tidak mengetahui adalah tidak mengetahui pada waktu proses
komunikasi ber langsung. Konsekuensi dari situasi kom unikasi seperti
ini, komunikator pada komunikasi massa harus melakukan perencanaan
dan persiapan sehingga pesan yang disampaikannya kepada komunikan
bersifat komunikatif sehingga m udah dimengerti.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Media massa sebagai saluran kom unikasi massa merupakan lembaga,
yakni suat u institusi atau organ isasi. Komunikator tidak memiliki
kebebasan individual dalam menyampaikan informasi. Misalnya
penyiar televisi, dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya
bertindak atas nama lem baga atau stasiun televisinya bukan atas
namanya sendiri.
-
24
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (publik)
karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum
bukan kepada perseorangan atau kepada kelompok tertentu. Media
massa tidak akan menyiarkan suat u pesan yang tidak menyangkut
kepentingan umum.
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Media massa memiliki kemampuan untuk menimbulkan keserempakan
(simultaneity) pada p ihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang
disebarkan.
5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikan yang dit uju oleh komunikator pada komunikasi massa ini
bersifat heterogen. Keberadaannya terpencar-pencar, tidak mengenal
satu dengan yang lainnya dan tidak memilik i kontak pribadi di
antaranya. Heterogenitas khalayak seperti inilah yang menjadi kesulitan
komunikator dalam menyebarkan pesannya melalui media massa
karena setiap individu dari khalayak itu menghendaki agar
keinginannya dipenuhi. Cara untuk mengatasi heterogenitas ini adalah
dengan mengelompokan mereka menurut jen is kelamin, usia, agama,
pekerjaan, pendidikan, kebudayaan dan yang lainnya berdasarkan
perbedaannya.
-
25
2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa
Pada dasarnya fungsi dari komunikasi massa adalah unt uk menyampaikan
suatu pesan atau informasi secara cepat kepada khalayak luas melalui media massa.
Media yang digunakan dapat berupa media cetak dan media elektronik.
Menurut Elvinaro dan rekan (2007:18), fungsi umum komunikasi massa atau
fungsi dari media massa dilihat dari perspektif secara umum yang meliputi fungsi
memberi informasi, memberi pendidikan (to educated), memberi hiburan (to
entertain) dan memengaruhi ( to in fluence). Sedangkan fungsi dari kom unikasi massa
seperti yang dikem ukakan o leh Joseph R. Dominick seorang Mahaguru Universitas
Georgia, Athens, Amerika Serikat dalam bukunya yang berjudul The Dynamics of
Mass Communication adalah sebagai berikut :
1. Pengawasan
Fungsi sebagai pengawasan ini dibagi menjadi dua jenis, yait u:
a. Pengawasan peringatan
Pengawasan ini terjadi ketika media menyampaikan informasi
yang membut uhkan kewaspadaan masyarakat luas misalnya
seperti bencana alam, kondisi ekonomi negara yang melemah,
serangan militer dan yang lainnya.
b. Pengawasan instrumental
Pengawasan ini berkaitan dengan penyebaran informasi yang
berguna bagi kehidupan sehari-hari misalnya seperti harga
sembako di pasar, film baru yang akan tayang di bioskop, produk-
produk baru yang baru diluncurkan dan yang lainnya.
-
26
2. Interpretasi
Media massa tidak hanya menyajikan data dan fakta tetapi juga
informasi serta interpretasi mengenai suat u peristiwa tertentu. Misalnya,
tajuk rencana surat kabar dan komentar radio atau televisi siaran.
3. Hubungan
Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di
dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh
saluran perseorangan. Fungsi hubungan yang dimiliki media sangat
berpengaruh kepada masyarakat sehingga dijuluk i public making.
4. Sosialisasi
Fungsi komunikasi massa untuk sosialisasi ini maksudnya adalah media
massa menyajikan penggambaran tentang keh idupan yang mengandung
nilai dan norma sosial yang kemudian diadopsi o leh masyarakat untuk
diterapkan di kehidupan sosial atau kehidupan sehari-har inya. Diantara
jenis-jen is media massa, televisi termasuk media yang paling kuat daya
pervasinya terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
5. Hiburan
Selain fungsi-fungsi yang telah disebutkan diatas, komunikasi melalui
media massa juga berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat.
Hal ini jelas nampak pada fungsi yang terdapat dari media massa seperti
televisi, radio dan film. Pada media massa lainnya seperti surat kabar
dan majalah juga memiliki hiburan di dalamnya misalnya seperti cer ita
pendek, cer ita panjang atau pun cerita bergambar.
-
27
2.3 Media Massa
2.3.1 Definisi Media Massa
Di dalam proses komunikasi khususnya komunikasi massa, pesan atau
informasi disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
media. Media yang digunakan disebut juga dengan media massa. Media massa yang
sering digunakan pada umumnya adalah surat kabar, televisi, radio dan film.
Menurut Cangara (2003 : 134), media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dar i komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak luas dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan telev isi.
Dari penjelasan tersebut disimpulkan bahwa media massa adalah sarana
komunikasi massa dimana proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi
kepada orang banyak (publik) secara serentak.
Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa adalah bahwa
media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh
komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media
massa sangat efektif untuk dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi
(Effendy, 2003).
Media massa diyakini memiliki kekuatan yang dahsyat untuk memengaruhi
sikap dan perilaku masyarakat. Bahkan media massa bisa menentukan perkembangan
masyarakat seperti apa yang akan dibentuk di masa yang akan datang. Media massa
mampu mengarahkan, membimbing, dan memengaruhi kehidupan di masa kini dan
masa datang.
-
28
2.3.2 Peran Media Massa
Peran media massa secara umum adalah sebagai sarana atau sumber
informasi dalam komunikasi massa. Hal ini dapat dilihat apabila media massa
dijadikan sebagai salah sat u wadah untuk menyebarkan informasi.
Dikutip dari Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si. dalam bukunya yang
ber judul Sosio logi Kom unikasi (2007 :85), media massa adalah institusi yang
berperan sebagai agent of change, yait u sebagai institusi pelopor perubahan. Ini
adalah paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media
massa berperan sebagai berikut:
1. Media massa sebagai institusi pencerahan masyarakat
Media massa dapat digunakan sebagai sarana edukasi yang mendidik
masyarakat dengan berita atau informasi yang disampaikannya
sehingga membuat pikiran masyarakat menjadi lebih cerdas, maju dan
terbuka.
2. Media massa menjadi media informasi
Dengan adanya media massa maka masyarakat dapat mengetahui
informasi yang ada dan menjadi masyarakat yang kaya akan informasi.
3. Media massa sebagai hiburan dan istitusi budaya
Selain sebagai sumber informasi, media massa juga dapat digunakan
masyarakat sebagai sarana hiburan dan sebagai institusi budaya. Media
massa berperan unt uk menjaga masyarakat dari kebudayaan yang dapat
merusak moral maupun kehidupan sosial.
-
29
2.3.3 Bentuk Media Massa
Media massa dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu media cetak
dan media elektronik. Media cetak terdiri dari sumber bertulis seperti koran, majalah,
majalah, buku, iklan, memo, formulir bisnis, dll, sedangkan media elektronik terdiri
dar ipada televisi, radio dan juga internet.
1. Media Cetak
Media cetak merupakan salah satu jenis media massa yang dicetak
dalam lem baran kertas. Media cetak juga dapat di didefinisikan
sebagai kegiatan yang berkaitan dengan proses produksi teks
menggunakan tinta, huruf dan kertas, atau bahan cetak lainnya.Media
cetak memiliki karakteristik, di antaranya media cetak biasanya lebih
bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana bisa disimpan
(kliping), bisa dibaca kapan saja, tidak terikat wakt u. Dalam hal
penyajian iklan, walaupun media cetak dalam banyak hal kalah
menarik dan atraktif dibanding media elektronik namun di segi lain
bisa disampaikan secara lebih informatif, lengkap dan spesifik unt uk
memenuhi kebut uhan masyarakat konsumen. Selain itu dalam hal
penyampaian kritik sosial melalui media cetak akan lebih berbobot
atau lebih efektif karena diulas secara lebih mendalam dan bisa
menampung sebanyak mungkin opini pengamat serta aspirasi
masyarakat pada umumnya.
Contoh media cetak : surat kabar, m ajalah, buku, brosur, dst.
-
30
2. Media Eletronik
Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau
energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses
kontennya. Isi dari jenis media massa ini umumnya disebarluaskan
melalui suara (audio) atau gambar dan suara (audio-visua l) dengan
menggunakan teknologi elektro. Yang menjadi kekuatan dari media
elektronik tidak hanya pada tata tulis berita, tapi juga pada tata suara
penyiar yang harus enak didengar. Media elektronik memiliki
beberapa karakteristik, yaitu cepat dalam menyampaikan informasi,
dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, dapat menampilkan
proses terjadinya suatu per istiwa yang disertai pelaporan langsung
dar i tempat kejadian dan lebih menarik karena dikemas dengan
memadukan audio dan visual. Walau dalam penyajian informasi
media elektronik tidak melakukan pengulasan masalah secara
mendalam karena terkendala proses produksi yang tinggi, nam un
melalui media elektronik ini akses akan informasi bisa di dapatkan
masyarakat lebih cepat.
Contoh media elektronik : televisi, radio, film dan internet.
Di luar perbedaan yang terdapat dar i kedua jen is media massa ini, baik cetak
maupun elektronik, keduanya tetaplah merupakan suat u wadah yang memilik i fungsi
sebagai penyampai dan juga sumber informasi bagi masyarakat.
-
31
2.4 Televisi
2.4.1 Definisi Televisi
Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dar i kehidupan
manusia. Banyak orang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televise
dibandingkan melakukan aktivitas yang lainnya. Bagi banyak orang televisi adalah
teman, televisi juga menjadi cermin perilaku masyarakat dan telev isi juga dapat
menyebabkan kecanduan.
Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang
terbilang canggih. Kemampuan televisi untuk memberikan sebuah informasi kepada
masyarakat terbilang sangat cepat, hanya sek itar sepersepuluh detik wakt u yang
dibutuhkan untuk penyampaian sebuah informasi melalui pemancar hingga sampai
kepada masyarakat.
Sifatnya yang audio-visual, memudahkan masyarakat untuk menerima
informasi yang disampaikan dengan cara melihat gam bar dan mendengarkan suara
secara bersamaan. Hal in i menjadi salah satu alasan yang mendorong masyarakat
untuk tetap memilih televisi sebagai sumber informasi utama dibandingkan dengan
media massa yang lainnya.
Kata "televisi" itu sendir i merupakan gabungan dari kata tele yang artinya
jauh dar i bahasa Yunan i dan visio yang artinya penglihatan dari bahasa Latin,
dengan kata lain televisi dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang
menggunakan media visual / penglihatan.
-
32
Darwanto (2007:27) mendefinisikan televisi adalah suatu bentuk media massa yang dinilai paling efektif saat ini. Melalui sifat audio visualnya yang tidak dimiliki media massa lain, perkem bangan teknologinya yang begitu cepat dan penayangannya yang mempunyai jangkauan yang relatif tidak terbatas, telev isi dapat menarik banyak simpatik dari kalangan masyarakat luas.
Sedangkan Baksin (2006: 16) mendef inisikan bahwa televisi merupakan hasil
produk teknologi tinggi (h i-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audio-visual gerak. I si pesan audio-visual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak indiv idu.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa televisi merupakan
sarana atau media komunikasi massa yang terbilang sangat efektif untuk
menyampaikan sebuah pesan atau informasi kepada masyarakat yang dapat menarik
banyak simpatik masyarakat luas.
2.4.2 Fungsi Televisi
Fungsi telev isi pada dasarnya sama seperti fungsi media massa lainnya, yaitu
sebagai media informasi, namun pada um umnya khalayak lebih menganggap televisi
berfungsi sebagai h iburan.
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang ber judul Dinam ika Kom unikasi, menjelaskan bahwa televisi siaran untuk umum menyiarkan programnya secara universal, tetapi fungsi utamanya adalah tetap hiburan, meskipun ada program-program yang mengandung segi informasi dan pendidikan, hanya sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuh i kebutuhan alamiyah manusia.
-
33
2.4.3 Karakteristik Televisi
Media televisi memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan
media massa yang lainnya. Karakteristik yang dimiliki televisi menjadikan televisi
sebagai sarana atau media komunikasi massa yang dirasa paling efektif dalam
penyampaian pesannya.
Elvinaro dan rekan (2007 : 128) menyebutkan tiga karakteristik televisi yaitu
sebagai ber ikut :
1. Televisi sebagai media komunikasi
Televisi termasuk media komunikasi massa yang memiliki ciri
komunikasi yang ber langsung satu arah, komunikator melembaga,
pesan yang disampaikan bersifat um um, dan komunikan yang
heterogen.
2. Televisi sebagai media elektronik
Televisi merupakan salah sat u media massa elektronik. Sebuah kotak
televisi biasanya terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik yang
terdapat didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan penangkap
gelombang penyiaran.
3. Televisi sebagai media audiovisual
Karakteristik inilah yang membedakan telev ise dengan media massa
yang lainnya (surat kabar, majalah, radio). Sifatnya yang audio-visual
mampu memberikan gam bar dan suara secara bersamaan dan
berkesinambungan. Karakteristik ini yang menjadikan televisi dirasa
lebih unggul dibandingkan dengan media massa yang lainnya.
-
34
2.4.4 Karya Televisi
Menurut Baksin (2009:79-81), pada umumnya penyelenggaraan siaran
stasiun televisi umum terbagi menjadi dua karya, yaitu :.
1. Karya Jurnalistik
Karya jurnalistik adalah suatu karya yang diproduksi dengan
pendekatan jurnalistik yang mengutamakan kecepatan penyampaian,
mengusung informasi dari sumber pendapat, realita dan per istiwa.
Kategori karya jurnalistik:
1. Berita aktual yang bersifat timeconcern.
2. Berita nonaktual yang bersifat timeless.
3. Penjelasan yang bersifat aktual atau sedang hangat-hangatnya.
2. Karya Artistik
Karya artistik adalah suat u karya yang mengutamakan unsur seni yang
menghibur sebagai daya tariknya. Biasanya karya artistik lebih
banyak dikerjakan oleh mitra stasiun televisi, yakn i para agency dan
Production House (PH).
Kategori karya artistik:
1. Film
2. Sinetron (Sinema elektronik)
3. Pagelaran musik, tari, pantomin, lawak, sirkus, sulap dan teater.
4. Acara keagamaan
5. Variety Show dan kuis
6. Iklan (komersial dan layanan masyarakat)
-
35
2.5 Program Televisi
2.5.1 Definisi Program Televisi
Setiap stasiun telev isi memiliki program acara yang beragam. Program acara
tersebut dikemas sedemikian rupa agar menarik pemirsa untuk menontonnya. Pada
dasarnya apapun dapat dijadikan sebagai program acara asalkan disukai oleh
penonton, tidak bertentangan dengan norma-norma kesusilaan serta hukum dan
aturan yang berlaku.
Kata program berasal dar i bahasa Inggris programme atau program yang artinya acara atau rencana. Program diartikan sebagai segala hal yang ditampilkan di stasiun televisi untuk memenuhi kebut uhan audiensnya. Program televisi dapat diartikan juga sebagai hasil jasa atau hasil produksi dari suat u perusahaan televisi (Morrisan, 2008:199)
Dalam dunia pertelevisian program acara merupakan tulang punggung bagi
suatu stasiun televisi, maka dari it u perencanaan dari suatu program acara televisi
harus dipersiapkan secara matang. Program acara merupakan senjata yang digunakan
setiap stasiun televisi untuk bersaing dengan stasiun televisi yang lainnya.
Masyarakat akan memilik i loyalitas kepada suatu program acara yang disukainya
bukan kepada stasiun televisinya.
Seir ing dengan dengan berjalannya waktu, persaingan di dun ia pertelevisian
khususnya di Indonesia menjadi semakin ketat. Hal itulah yang membuat stasiun
televisi saat ini saling berlomba-lomba untuk menciptakan suatu program acara atau
tayangan yang berkualitas agar dapat disukai dan menarik minat menonton para
pemirsanya.
-
36
Menurut Pringle, Starr dan Mc. Cavitt (1991 : 18-19) terdapat empat faktor
yang menentukan di dalam program acara televisi, yaitu :
1. The Aud ience
Audience adalah pemirsa. Pemirsa berhak memilih atau mencari
stasiun televisi yang disenanginya untuk setiap programnya. Pemirsa
boleh tebuka kepada isi acara atau iklan layanan masyarakat dan
pengum uman promosi, tetapi tujuan utamanya adalah mengamati isi
program yang memuaskan kebutuhan pada waktu tertentu.
2. The Broadcaster
Broadcaster adalah mereka yang bertanggung jawab mengoperasikan
stasiun televisi untuk memperoleh keuntungan. Makin banyak
audiensnya makin besar keunt ungan yang didapat pemilik stasiun
televisi tersebut.
3. The Advertiser
Adalah pihak ketiga dalam hal ini pemasang iklan dimana pihak
tersebut tertarik untuk menggunakan jasa televisi unt uk membawa
suatu produk atau atau jasa yang ditujukan untuk khalayak.
4. The Regulator
Adalah Lembaga Pemerintah selaku pengawas dari segala bentuk
program acara yang di tayangkan oleh televisi. Contohnya di
Indonesia adalah KPI (Komisi Penyiaran Indonesia)
-
37
2.5.2 Jenis Program Televisi
Menurut Morissan (2008, 24-28) pada dasarnya jenis program televisi dibagi
menjadi dua bagian besar, yakni:
1. Program hiburan
Program hiburan adalah jen is program yang menyajikan unsur
kesenangan atau hiburan sebagai daya tariknya. Program in i bertujuan
untuk menghibur para penontonnya.
Contoh program hiburan:
a. Film
b. Sinetron
c. Musik
2. Program informasi
Program informasi adalah program yang memberikan banyak informasi
untuk memenuh i rasa ingin tahu penonton terhadap suat u hal. Program
ini bert ujuan untuk menambah pengetahuan ( informasi) para
penontonnya (audien). Daya tarik dari jenis program ini adalah
informasi dan informasi itulah yang dijual kepada audien.
Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni:
a. Berita Keras (Hard News)
Ber ita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan
atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran
karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat
diketahui khalayak audien secepatnya.
-
38
Hard news disajikan dalam beberapa durasi, mulai dar i beberapa
menit seperti breaking news, hingga program berita yang
berdurasi 30 menit atau bahkan hingga satu jam.
Ber ita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita, yait u:
1. Straigh t News
Straigh t news adalah suatu berita yang singkat (tidak detail),
hanya menyajikan informasi terpenting saja dengan
mengandung unsur 5W + 1H (who, what, where, when, why
dan how) terhadap suatu ber ita yang diber itakan. Berita
jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena
informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan
kepada audien.
2. Feature
Feature adalah berita ringan namun menarik. Pada dasarnya
feature dapat dikatakan sebagai softnews karena tidak
terlalu terikat dengan waktu penayangan, nam un karena
durasinya yang singkat dan menjadi bagian dari program
ber ita maka feature masuk ke dalam kategori hard news.
Namun ada kalanya feature terkait dengan suatu peristiwa
penting atau terikat dengan wakt u, dan harus segera
ditayangkan. Feature ini disebut dengan news fea ture yaitu
sisi lain dari stra ight news yang biasanya lebih menekankan
pada sisi human interest dari suatu berita.
-
39
3. Infotainment
Infotainment berasal dari dua kata yaitu inform ation yang
berarti informasi dan entertainm ent yang berarti hiburan.
Infotainment adalah berita yang menyajikan informasi
mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat
dan bekerja pada industri hiburan seperti pemain film dan
penyanyi. Infotaiment adalah salah satu bentuk ber ita keras
atau hard news karena memuat informasi yang harus segera
ditayangkan. Pada saat ini, info tainment disajikan dalam
program berita sendir i yang terpisah dan khusus
menampilkan berita-berita mengenai kehidupan selebr itis.
b. Ber ita Lunak (Soft News)
Ber ita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting
dan menar ik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun
tidak bersifat harus ditayangkan.
Program yang termasuk dalam kategori soft news adalah:
1. Current Affair
Current affa ir adalah program yang menyajikan informasi
yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul
sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam.
Current affair cukup terikat dengan waktu dalam hal
penayangannya namun tidak seketat hard news. Batasan
penyajian current affair adalah bahwa isu yang dibahas
masih mendapat perhatian dar i audien.
-
40
2. Magazine
Magazine adalah program yang menampilkan informasi
ringan namum mendalam atau dengan kata lain merupakan
feature yang berdurasi lebih panjang. Program Magazine
ditayangkan tersendiri yang terpisah dari program berita dan
lebih menekankan aspek menar ik daripada aspek
pentingnya.
3. Talk Show
Talk Show adalah program yang menampilkan satu atau
beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang
dipandu oleh seorang pembawa acara. Mereka yang
menjadi narasumber pada program talk show ini adalah
orang-orang yang berpengalaman langsung dengan
peristiwa yang diperbincangkan atau mereka yang ahli
dalam masalah yang tengah dibahas.
4. Dokumenter
Dokumenter adalah program infromasi yang bertujuan
untuk pembelajaran dan pendidikan nam un disajikan
dengan menarik. Program dokumenter memiliki perbedaan
dengan program yang lainnya, hal ini dikarenakan sifat dar i
program dokumenter itu sendiri yang bersifat nyata dan
memiliki nilai faktual sebagai daya tariknya, tidak seperti
program hiburan (enterta inment) yang menyajikan mimpi
sebagai daya tariknya.
-
41
2.6 Program Dokumenter
Memahami arti dokumenter, kita dihadapkan pada dua hal yaitu sesuat u yang
nyata, faktual (ada atau terjadi) dan esensial, bernilai atau memiliki makna. Di dalam
dokumenter terkandung unsur fakt ual dan nilai.
Menurut Wibowo (2009, 146-147), program dokumenter adalah program
yang menyajikan suat u kenyataan berdasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup dan situasi nyata.
Program dokumenter berusaha menyajikan sesuatu sebagaimana adanya,
secara objektif. Kameramen, editor, sutradara atau produser adalah penentu dari
program yang disajikan. Objektifitas dalam hal ini berarti serangkaian gam bar
tentang kebenaran hasil pilihan dengan nilai atau makna yang paling tinggi dari apa
yang di-shooting dan bagaimana itu di-shooting.
Dalam produksi program dokumenter terdapat dua unsur pokok yang
kemudian dipadukan, yaitu unsur gambar dan unsur suara. Unsur gambar atau visual
terdiri dari berbagai materi, antara lain :
1. Rangkaian kejadian : Suatu peristiwa atau kegiatan.
2. Kepustakaan : Arsip, majalah atau mikro film.
3. Pernyataan : Individu yang berbicara sadar di depan
kamera
4. Wawancara : Pewawancara.
5. Foto still : Foto-foto bersejarah.
6. Dokumen : Gambar, grafik, kartun.
7. Pembicaraan : Diskusi sekelompok orang.
8. Layar kosong : Silhouette.
-
42
Unsur kedua merupakan unsur suara atau sound, antara lain :
1. Narasi / reporter : Narator atau suara Voice Over.
2. Synchronous sound : Suara disinkronkan dengan gambar.
3. Sound Effect : Suara-suara suasana dan latar belakang.
4. Musik lagu : Harus diciptakan musik.
5. Kosong sep i : Untuk member ik kesempatan penonton
memperhatikan detail.
Karya dokumenter termasuk sebagai karya jurnalistik. Maka dari itu dalam
persiapan, pengolahan dan sajian banyak digunakan prinsip-pr insip jurnalistik. Dari
segi sajian, karya dokumenter harus tepat (akurat), jelas, jujur / benar dan ringkas.
Dalam program dokumenter juga digunakan prinsip 5W + 1H , yait u :
1. What atau apa, maksudnya apa yang akan kita tulis dan tema apa yang
ingin kita ungkapkan. What in i bisa apa saja. What yang kita tentukan
ini akan menjadi dasar unt uk 4W lainnya.
2. Who adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di what.
3. When adalah waktu kejadian what.
4. Where adalah tempat kejadian what.
5. Why adalah mengapa terjadi what.
6. How adalah bagaimana what terjadi, bagaimana prosesnya, lika-
likunya, dan sejenisnya.
-
43
2.7 Produksi Program Televisi
Produksi program televisi merupakan proses pembuatan acara unt uk
ditayangkan di televisi. Proses produksi program ini merupakan per jalanan pan jang
yang melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia dengan
berbagai keahlian dan berbagai peralatan serta dukungan biaya.
Menurut Wibowo (2009, 38-45), suat u program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organ isasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya.
Tahapan produksi program televisi terdir i dar i tiga bagian yang lazim disebut
Standart Operation Procedure (SOP), yaitu:
1. Pra-Produksi (ide, perencanaan dan persiapan)
Tahap pra-produksi adalah tahap paling penting dalam sebuah produksi
televisi. Pra-produksi merupakan semua tahapan persiapan sebelum
sebuah produksi dimulai. Mak in baik sebuah perencanaan produksi
maka akan memudahkan nantinya dalam produksi. Ketika tahap ini
terlewati maka sebenarnya sudah tujuh puluh lima persen tahapan
keseluruhan produksi. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, yaitu:
a. Penemuan Ide
Tahap ini dimulai dalam suatu rapat redaksi, ketika seorang
produser menem ukan ide atau gagasan, membuat riset dan
menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan
gagasan menjadi naskah sesudah riset.
-
44
b. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu ker ja (time schedu le),
penyempurnaan naskah, pemilihan lokasi dan crew.
c. Persiapan
Tahap ini meliputi perlengkapan peralatan, per ijinan dan surat-
menyurat unt uk melakukan proses peliputan nantinya. Sem ua
persiapan ini paling baik diselesaikan menurut waktu ker ja ( time
schedu le) yang sudah ditetapkan.
2. Produksi
Setelah tahap perencanaan dan persiapan selesai dilakukan, tahap
pelaksanaan selanjutnya adalah produksi. Dalam tahap in i produser
bekerja sama dengan para crew yang lain unt uk merealisasikan apa
yang sudah direncanakan dalam naskah atau shooting script. Dalam
pelaksanaan tahap produksi ini, seluruh crew yang bert ugas diarahkan
oleh produser untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Setelah proses
produksi atau pelaksanaan ini selesai, gambar hasil shoo ting dikontrol
kembali untuk memastikan apakah hasil yang didapat sudah
memuaskan atau belum. Apabila belum maka harus dilakukan proses
pengambilan gambar ulang. Sesudah semua adegan di dalam naskah
selesai diambil maka hasil gambar asli dibuat catatannya (logging)
untuk kemudian masuk dalam proses post production, yait u editing.
-
45
3. Pasca-Produksi
Tahap pasca-produksi adalah tahap terakh ir yang identik dengan proses
editing. Tahap pasca-produksi memiliki tiga langkah utama, yait u:
a. Editing offline
Proses ed iting ini merupakan proses memadukan antara gam bar
satu dengan gambar yang lain serta pemotongan dan
memperpadukan gambar agar menjadi satu kesat uan gambar yang
bercerita, sehingga hasilnya nanti akan dapat dimengerti dan
din ikmati oleh pemirsanya.
b. Editing on line
Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli.
Sambungan-sambungan setiap shoo t dan adegan (scene) dibuat
tepat berdasarkan catatan tim e-code dalam naskah editing.
Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang
seimbang dan sempurna. Setelah ed iting online ini siap, proses
ber lanjut dengan m ixing.
c. Mixing
Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah
direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai
dengan pet unjuk yang tertulis dalam naskah editing.
Keseim bangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan
musik harus dibuat sedemikian rupa agar terdengar jelas. Sesudah
proses mixing ini bo leh dikatakan bagian yang penting dalam
pasca produksi sudah selesai.
-
46
2.8 Teori SWOT
Teori SWOT merupakan teori strategi yang biasa diterapkan oleh setiap
organisasi guna mencari startegi yang paling cocok dalam menghadapi ancaman baik
dar i luar maupun dari dalam. Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang
digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan menganalisa
berdasarkan Strength atau Kekuatan, Weakness atau Kelemahan, Opport unity atau
Kesempatan dan Threat atau Ancaman.
1. Strength atau Kekuatan
Adalah kekuatan atau kelebihan yang dimiliki suat u organisasi atau
perusahaan dimana kekuatan ini menjadi salah satu keunggulan yang
tidak dimilik i oleh organisasi atau perusahaan lain yang harus terus
dipertahankan.
2. Weakness atau Kelemahan
Dalam suatu organisasi atau perusahaan pasti memiliki kekurangan atau
kelemahan. Hal ini perlu untuk di evaluasi agar unt uk kedepannya
kelamahan atau kekurangan in i dapat ditutupi sehingga perusahaan atau
organ isasi menjadi lebih baik lagi.
3. Opportunity atau Kesempatan
Adalah peluang atau kesempatan yang dimiliki suatu perusahaan untuk
mengembangkan diri mereka menjadi lebih baik lagi. Kesempatan
yang ada harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi memajukan
organ isasi atau perusahaan itu sendiri apapun resiko yang akan dihadapi
nantinya.
-
47
4. Threats atau Ancaman
Ancaman dapat datang dar i dalam dir i perusahaan maupun dari luar
perusahaan. Hal in i perlu diwaspadai mengingat ancaman dapat
menghambat laju dari perusahaan atau organisasi tersebut. Ancaman
menjadi salah satu kendala bagi perusahaan atau organisasi yang dapat
merusak keharmonisan maupun ruang lingkup serta kelangsungan
kinerja organisasi.