bab ii landasan teori 2.1 rekam medis a. pengertian rekam

21
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam Medis Rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun terekam, dan memuat informasi yang cukup dan akurat tentang identitas pasien, anamnesis, pemeriksaan, penentuan fisik, perjalanan penyakit, laboratorium, diagnosis, segala pelayanan dan tindakan medis serta proses pengobatan yang diberikan kepada pasien, dan dokumentasi hasil pelayanan baik yang dirawat inap, rawat jalan, maupun pelayanan rawat darurat di suatu sarana pelayanan kesehatan, dengan demikian rekam medis merupakan bukti tentang proses pelayanan medis kepada pasien. Rekam medis adalah berkas atau dokumen yang berisi catatan tentang identitas pasien, hasil diagnosa, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran). Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, hasil diagnosa, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan, yang diperbaharui dengan Permenkes Nomor 269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam Medis menyatakan rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta (Permenkes, Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989). Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu Permenkes hanya menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan dalam UU Praktik Kedokteran tidak. Ini menunjukkan pengaturan rekam medis pada UU Praktik Kedokteran lebih luas, berlaku baik untuk sarana kesehatan maupun di luar sarana kesehatan. Pengertian rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien

Upload: others

Post on 14-Jan-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Rekam Medis

a. Pengertian Rekam Medis

Rekam medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun

terekam, dan memuat informasi yang cukup dan akurat tentang identitas pasien,

anamnesis, pemeriksaan, penentuan fisik, perjalanan penyakit, laboratorium,

diagnosis, segala pelayanan dan tindakan medis serta proses pengobatan yang

diberikan kepada pasien, dan dokumentasi hasil pelayanan baik yang dirawat inap,

rawat jalan, maupun pelayanan rawat darurat di suatu sarana pelayanan kesehatan,

dengan demikian rekam medis merupakan bukti tentang proses pelayanan medis

kepada pasien.

Rekam medis adalah berkas atau dokumen yang berisi catatan tentang

identitas pasien, hasil diagnosa, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang

telah diberikan kepada pasien (Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran).

Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan

catatan dan dokumen tentang identitas pasien, hasil diagnosa, pengobatan,

tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan, yang

diperbaharui dengan Permenkes Nomor 269/MenKes/Per/III/2008, tentang Rekam

Medis menyatakan rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen

tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain

pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola

pemerintah maupun swasta (Permenkes, Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989).

Kedua pengertian rekam medis diatas menunjukkan perbedaan yaitu

Permenkes hanya menekankan pada sarana pelayanan kesehatan, sedangkan

dalam UU Praktik Kedokteran tidak. Ini menunjukkan pengaturan rekam medis

pada UU Praktik Kedokteran lebih luas, berlaku baik untuk sarana kesehatan

maupun di luar sarana kesehatan.

Pengertian rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa,

mengapa, bilamana, dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

10

selama masa perawatan, yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan

pelayanan yang diperoleh serta memuat informasi yang cukup untuk

mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosis, dan pengobatan serta merekam

hasilnya (Huffman, 1994).

b. Kegunaan Sistem Rekam Medis

Kegunaan system rekam medis secara umum menurut Departemen Kesehatan RI

Direktorat Jenderal pelayanan medik (1997) adalah :

1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ajli lainnya yang ikut ambik

bagian didalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan, kepada pasien.

2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus

diberikan kepada pasien.

3. sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelauyanan., perkembangan penyakit

dan pengobatan selama pasien berkunjung / dirawat di Rumah Sakit atau

Puskesmas.

4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi, terhadap

kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, Rumah Sakit atau puskesmas

maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

6. Menyediakan data-data khusus yang berguna untuk keperluan penelitian dan

pendidikan.

7. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran medik pasien.

8. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumntasikan, serta sebagai bahan

pertanggungan jawaban dan laporan.

c. Tujuan Rekam Medis

Tujuan rekam medis berdasarkan terdiri dari beberapa aspek diantaranya

aspek administrasi, legal, finansial, riset, edukasi dan dokumentasi, yang

dijelaskan sebagai berikut:

1) Aspek administrasi

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

11

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi karena isinya

menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga

medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

2) Aspek Medis

Suatu berkas rekam Medis mempunyai nilai Medis, karena catatan tersebut

dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan /perawatan yang

harus diberikan seorang pasien.

3) Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut

masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka

usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti untuk menegakkan

keadilan.

4) Aspek keuangan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya menyangkut

data dan informasi yang dapat digunakan dalam menghitung biaya

pengobatan/tindakan dan perawatan.

5) Aspek penelitian

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya

menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan dalam penelitian dan

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.

6) Aspek pendidikan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya

menyangkut data/informasi tentang perkembangan/ kronologis dan kegiatan

pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat

dipergunakan sebagai bahan/referensi pengajaran di bidang profesi kesehatan.

7) Aspek dokumentasi

Suatu berkas reka medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya

menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai

bahan pertanggung jawaban dan laporan sarana pelayanan kesehatan (Hatta,

1985).

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

12

d. Fungsi Rekam Medis

Fungsi rekam medis dijelaskan berdasarkan tujuan rekam Medis diatas,

yang dijelaskan sebagai berikut, yaitu sebagai:

1) Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien.

2) Bahan pembuktian dalam perkara umum

3) Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan.

4) Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan.

5) Bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.

e. Manfaat Rekam Medis

Manfaat rekam medis adalah sebagai berikut:

1) Pengobatan. Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk

merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan,

perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan kepada pasien

2) Peningkatan Kualitas Pelayanan. Membuat Rekam Medis bagi

penyelenggaraan praktik kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan

kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian

kesehatan masyarakat yang optimal.

3) Pendidikan dan Penelitian. Rekam medis yang merupakan informasi

perkembangan kronologis penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan

medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan

penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran gigi.

4) Pembiayaan Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk

menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan.

Catatan tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien

5) Statistik Kesehatan Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik

kesehatan, khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat

dan untuk menentukan jumlah penderita pada penyakit- penyakit tertentu

6) Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik Rekam medis merupakan alat

bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum,

disiplin dan etik (Permenkes, 269/MenKes/Per/III/2008).

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

13

2.2 Rekam Medis Elektronik

a. Pengertian Rekam Medis Elektronik

Rekam Kesehatan Elektronik adalah rekam medik seumur hidup (tergantung

penyedia layanannya) pasien dalam format elektronik, dan bisa diakses dengan

komputer dari suatu jaringan dengan tujuan utama menyediakan atau

meningkatkan perawatan serta pelayanan kesehatan yang efisien dan terpadu.

RKE menjadi kunci utama strategi terpadu pelayanan kesehatan di berbagai

rumah sakit.

Rekam medik elektronik (rekam medik berbasis-komputer) adalah gudang

penyimpanan informasi secara elektronik mengenai data pasien, status kesehatan

dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya, tersimpan

sedemikian hingga dapat melayani berbagai pengguna rekam medik yang sah.

Dalam rekam kesehatan elektronik juga harus mencakup mengenai data personal,

demografis, sosial, klinis dan berbagai event klinis selama proses pelayanan dari

berbagai sumber data (multi media) dan memiliki fungsi secara aktif memberikan

dukungan bagi pengambilan keputusan medik (Shortliffe, 2001).

b. Kelebihan dan Kekurangan Rekam Medis Elektronik

1) Kelebihan

a) Tingkat kerahasiaan dan keamanan dokumen elektronik semakin tinggi dan

aman. Salah satu bentuk pengamanan yang umum adalah RME dapat dilindungi

dengan sandi sehingga hanya orang tertentu yang dapat membuka berkas asli atau

salinannya yang diberikan pada pasien, ini membuat keamanannya lebih terjamin

dibandingkan dengan rekam medik konvensional.

b) Penyalinan atau pencetakan RME juga dapat dibatasi, seperti yang telah

dilakukan pada berkas multimedia (lagu atau video) yang dilindungi hak cipta,

sehingga hanya orang tertentu yang telah ditentukan yang dapat menyalin atau

mencetaknya.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

14

c) RME memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dalam mencegah kehilangan atau

kerusakan dokumen elektronik, karena dokumen elektronik jauh lebih mudah

dilakukan ‘back-up’ dibandingkan dokumen konvensional.

d) RME memiliki kemampuan lebih tinggi dari hal-hal yang telah ditentukan oleh

Permenkes Nomor 269 Tahun 2008, misalnya penyimpanan rekam medik

sekurangnya 5 tahun dari tanggal pasien berobat (pasal 7), rekam medik

elektronik dapat disimpan selama puluhan tahun dalam bentuk media

penyimpanan cakram padat (CD/DVD) dengan tempat penyimpanan yang lebih

ringkas dari rekam medik konvensional yang membutuhkan banyak tempat &

perawatan khusus.

e) Kebutuhan penggunaan rekam medik untuk penelitian, pendidikan,

penghitungan statistik, dan pembayaran biaya pelayanan kesehatan lebih mudah

dilakukan dengan RME karena isi RME dapat dengan mudah diintegrasikan

dengan program atau software sistem informasi rumah sakit atau klinik atau

praktik tanpa mengabaikan aspek kerahasiaan. Hal ini tidak mudah dilakukan

dengan rekam medik konvensional.

f) RME memudahkan penelusuran dan pengiriman informasi dan membuat

penyimpanan lebih ringkas. Dengan demikian, data dapat ditampilkan dengan

cepat sesuai kebutuhan.

g) RME dapat menyimpan data dengan kapasitas yang besar, sehingga dokter dan

staf medik mengetahui rekam jejak dari kondisi pasien berupa riwayat kesehatan

sebelumnya, tekanan darah, obat yang telah diminum dan tindakan sebelumnya

sehingga tindakan lanjutan dapat dilakukan dengan tepat dan berpotensi

menghindari medical error.

h) UU ITE juga telah mengatur bahwa dokumen elektronik (termasuk RME) sah

untuk digunakan sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum.

2) Kekurangan

a) Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada rekam medik kertas,

untuk perangkat keras, perangkat lunak dan biaya penunjang (seperti listrik).

b) Waktu yang diperlukan oleh key person dan dokter untuk mempelajari sistem

dan merancang ulang alur kerja.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

15

c) Konversi rekam medik kertas ke rekam medik elektronik membutuhkan waktu,

sumber daya, tekad dan kepemimpinan.

d) Risiko kegagalan sistem komputer.

e) Masalah keterbatasan kemampuan penggunaan komputer dari penggunanya.

f) Sulit memenuhi kebutuhan yang beragam Dasar Hukum

c. Aspek Hukum Rekam Medis Elektronik

Pemanfaatan komputer sebagai media pembuat dan penyalur informasi

medis yang merupakan upaya yang dapat mempercepat dan mempertajam

bergeraknya informasi medis untuk kepentingan ketepatan tindakan medis. Dasar

hukum pelaksanaan rekam medik elektronik disamping peraturan perundang-

undangan yang mengatur mengenai rekam medik, lebih khusus lagi diatur dalam

Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis pasal 2:

1) Rekam Medik harus dibuat secara tertulis lengkap, dan jelas atau secara

elektronik,

2) Penyelenggaraan rekam medik dengan menggunakan teknologi informasi

elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.

Selama ini rekam medik mengacu pada Pasal 46 dan Pasal 47 UU RI Nomor

29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Permenkes Nomor

269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medik, sebagai pengganti dari

Permenkes Nomor 749a/Menkes/PER/XII/1989.

Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 sebenarnya telah diundangkan

saat RME sudah banyak digunakan di luar negeri, namun belum mengatur

mengenai RME. Begitu pula Permenkes Nomor 269/Menkes/PER/III/2008

tentang Rekam Medik belum sepenuhnya mengatur mengenai RME. Hanya pada

Bab II pasal 2 ayat 1 dijelaskan bahwa “Rekam medik harus dibuat secara tertulis,

lengkap dan jelas atau secara elektronik”. Secara tersirat pada ayat tersebut

memberikan ijin kepada sarana pelayanan kesehatan membuat rekam medik

secara elektronik (RME). Sehingga sesuai dengan dasar-dasar di atas maka

membuat catatan rekam medik pasien adalah kewajiban setiap dokter dan dokter

gigi yang melakukan pemeriksaan kepada pasien baik dicatat secara manual

maupun secara elektronik.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

16

Dengan adanya Undang Undang baru tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik pada tahun 2008 ternyata juga membantu untuk perkembangan RME

di Indonesia sendiri, selain Undang Undang ITE itu sendiri, berbagai peraturan

dan Undang Undang yang sudah dibuat sangat membantu dalam pengelolaan

RME itu sendiri, seperti dalam pasal 13 ayat (1) huruf b Permenkes Nomor 269

tahun 2008 tentang pemanfaatan rekam medik “sebagai alat bukti hukum dalam

proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan penegakan

etika kedokteran dan etika kedokteran gigi”. Karena rekam medik merupakan

dokumen hukum, maka keamanan berkas sangatlah penting untuk menjaga

keotentikan data baik Rekam Kesehatan Konvensional maupun Rekam Medik

Elektronik (RME).

Sejak dikeluarkannya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik

(UU ITE) Nomor 11 Tahun 2008 telah memberikan jawaban atas keraguan yang

ada. UU ITE telah memberikan peluang untuk implementasi RME.

RME juga merupakan alat bukti hukum yang sah. Hal tersebut juga

ditunjang dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)

dalam pasal 5 dan 6 yaitu:

Pasal 5:

a) Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya

merupakan alat bukti hukum yang sah.

b) Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang

sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia.

c) Informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dinyatakan sah apabila

menggunakan sistem elektronik yang sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam

Undang-Undang ini.

Pasal 6:

Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam pasal 5 ayat (4) yang

mensyaratkan bahwa suatu informasi harus berbentuk tertulis atau asli, Informasi

elektronik dan/atau dokumen elektronik dianggap sah sepanjang informasi yang

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

17

tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan

dapat dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatu keadaan.

2.3 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

a. Pengertian Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(ST2TP)

SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga

dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya

semua data hasil kegiatan Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur,

Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data

yang berkaitan, serta dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi

diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang

pengelolaan upaya kesehatan masyarakat (Ahmad, 2005).

Beberapa pengertian dasar dari SP2TP menurut DepKes. Ri (1992) adalah

sebagai berikut:

1) Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas adalah kegiatan

pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan

kesehatan di puskesmas termasuk puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui

surat keputusan Menteri Kesehatan RI no.63/Menkes/SK/II/1981

2) Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen yang saling

berkaitan, berintegrasi dan mempunyai tujuan tertentu

3) Terpadu merupakan gabungan dari berbagai macam kegiatan pelayanan

kesehatan puskesmas, untuk menghindari adanya pencatatan dan pelaporan lain

yang dapat memperberat beban kerja petugas puskesmas.

4) Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan tiap kegiatan bagi tenaga kesehatan

adalah melakukan pencatatan data penyelenggaraan tiap kegiatan bagi tenaga

kesehatan dan melaporkan data tersebut kepada instansi yang berwenang berupa

laporan lengkap pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan format yang di

tetapkan.

5) Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan tiap triwulan adalah melakukan

pencatatan data pada semua kegiatan dalam satu triwulan berjalan dan melaporkan

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

18

data tersebut dalam bentuk rekapitulasi kegiatan triwulanan kepada instansi yang

berwenang dengan menggunakan format yang di tetapkan

6) Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan yang di selenggarakan setiap

triwulan dan tiap tahun adalah pencatatan data untuk semua kegiatan dalam satu

triwulan dan satu tahun berjalan, serta melaporkan data tersebut dalam bentuk

rekapitulasi kegiatan triwulanan dan tahunan kepada instansi yang berwenang

dengan menggunakan format yang telah di tetapkan.

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) di dalam

pelaksanaannya masih terbatas pada data yang merupakan hasil dari interaksi

antara masyarakat dengan fasilitas kesehatan. SP2TP/SIMPUS dapat juga

membantu dalam perencanaan program-program kesehatan di puskesmas. Namun

dalam kenyataannya belum berjalan seperti yang harapkan, bahkan

kehadiran sistem pencatatan dan pelaporan di puskesmas dilihat sebagai suatu hal

yang cukup membebani petugas puskesmas. Evaluasi dilakukan untuk mengkaji

pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas, menemukan masalah-

masalah yang dihadapi baik dari aspek teknis dan non teknis.

b. Tujuan SP2TP

Tujuan Umum

Tersedianya data dan informasi yang akurat tepat waktu dan mutakhir secara

periodik dan teratur pengolahan program kesehatan masyarakat melalui

puskesmas di berbagai tingkat administrasi.

Tujuan Khusus

1) Tersedianya data secara akurat yang meliputi segala aspek.

Terlaksananya pelaporan yang secara teratur di berbagai jenjang administrasi

sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2) Digunakan data tersebut sebagai alat pengambilan keputusan dalam rangka

pengelolaan rencana dalam bidang program kesehatan.

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan

masyarakat No.590/BM/DJ/Info/Info/96, pelaporan puskesmas menggunakan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

19

tahun kalender yaitu dari bulan Januari sampai dengan Desember dalam tahun

yang sama. Formulir pelaporan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan/beban kerja di puskesmas.

Formulir Laporan dari Puskesmas ke kabupaten

1) Laporan Bulanan

Data Kesakitan (LB 1)

Data obat-obatan (LB 2)

Data kegiatan gizi, KIA/KB,imunisasi termasuk pengamatan penyakit menular

(LB 3)

2) Laporan Sentinel

Laporan bulan sentinel (LB 1S)

Laporan yang memuat data penderita penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD31), penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Dan diare,

menurut umur dan status imunisasi. Puskesmas yang memuat LB 1S adalah

puskesmas yang ditunjuk yaitu satu puskesmas dari setiap kab/kota dengan

periode laporan bulan serta dilaporkan ke dinas kesehatan kab/kota, Dinas

kesehatan provinsi dan pusat (Ditjen PPM dan PLP).

Laporan bulanan sentinel (LB 2S)

Dalam laporan ini memuat data KIA, gizi, tetanus neonatorum, dan penyakit

akibat kerja. Laporan bulanan sentinel hanya diperuntukkan bagi puskesmas rawat

inap. Laporan ini dilaporkan ke dinas kesehatan

3) Laporan Tahunan

Data dasar puskesmas (LT-1)

Data kepegawaian (LT-2)

Data peralatan (LT-3)

2.4 Puskesmas

Puskesmas merupakan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan

pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta

masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dengan kata lain

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

20

puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional khsusnya dalam dunia

kesehatan yang menjadi pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan membina

peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk

kegiatan pokok. PUSKESMAS memiliki beberapa fungsi, antara lain:

a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan

b. Masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan

c. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Puskesmas adalah salah satu media kesehatan yang bertujuan mendukung

kesehatan dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan nasional,

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat

indonesia yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas juga

merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan kabupaten/kota yang

bertanggung jawab atas penyelanggaraan pembangunan kesehatan disuatu

wilayah.

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang akan

menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara

menyeluruh di wilayah kerja puskesmas, yang meliputi pelayanan kesehatan

perorang dan pelayanan kesehatan masyarakat. Jenis pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada masyarakat disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh

Puskesmas. Namun terdapat beberapa upaya kesehatan wajib yang harus

dilaksanakan oleh Puskesmas selain upaya kesehatan pengembangan yang

disesuaikan dengan permasalahan yang sedang terjadi (Depkes, 1991).

Upaya-upaya kesehatan wajib dimaksud tersebut ada enam, yaitu :

a. Upaya promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan lingkungan

c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana

d. Upaya perbaikan gizi masyarakat

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

f. Upaya pengobatan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

21

2.5 Sistem Informasi

a. Definisi Sistem

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005) adalah suatu jaringan kerja

dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya

membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Hubungan antara

komponen dalam sistem dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.1 Komponen dari sistem (Jogiyanto, 2005)

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen yaitu:

a) Komponen Input

Merupakan data yang masuk kedalam suatu sistem informasi. Sistem

informasi tidak akan dapat menghasilkan suatu informasi jika tidak mempunyai

komponen input.

b) Komponen Output

Merupakan tujuan akhir dari sistem yang dapat berupa laporan atau grafik.

c) Komponen Basis Data

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya,tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkan lunak

untuk memanipulasinya

d) Komponen Model

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

22

Merupakan hasil dari sistem informasi yang berasal dari data yang diambil dari

basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu. Model-model yang

digunakan di sistem informasi dapat berupa model logika yang menunjukkan

suatu proses perbandingan logika atau model matematik yang menunjukkan

proses perhitungan matematika.

e) Komponen Teknologi

Merupakan komponen yang penting di sistem informasi tanpa adanya

teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat

menghasilkan informasi yang tepat waktunya

f) Komponen Kontrol

Merupakan komponen yang penting dan harus ada di dalam sistem informasi.

Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang

dihasilkan oleh sistem informasi merupakan sistem yang akurat.

Suatu sistem di katakan baik apa bila memiliki karakteristik antara lain:

1) Komponen sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen atau elemen

sistem juga dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2) Batas sistem (boundary)

merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang

lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3) Lingkungan luar sistem (environment)

adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem

4) Penghubung sistem (interface)

merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem

lainnya.

5) Tujuan (goal)

dimana suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai oleh sistem, sehingga dapat dikatakan

bahwa suatu sistem akan berhasil jika sasaran atau tujuan dicapai.

Secara keseluruhan karaktersitik sistem digambarkan sebagai berikut :

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

23

Gambar 2.2 Karakteristik Suatu Sistem (Jogiyanto, 2005)

Untuk mengetahui pengertian sistem informasi, perlu kiranya kita

mengetahui pengertian dari sistem dan informasi itu sendiri.

Menurut Raymond McLeod,JR, didefinisikan sebagai berikut:

“ Sistem adalah kumpulan elemen-elemen ” yang terintegrasi dengan tujuan yang

sama untuk pencampuran sasaran-sasaran “

menurut Hennry C.Lucas,JR:

“ Suatu sistem dibuat dengan sejumlah komponen-komponen “ yang saliang

berhubungan dana haya beberapa komponene saja yanga dapat dilihat “.

Menurut Jefrry Fitz Gerold,Ardof Fitz,Warren D,Stallin,JR dalam buku

Fundamentals of System Analyst.

“ Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang salaing

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu “.

Sustu sistem mempunyai komponen-komponen (Component) batas

sistem(Boundary), Lingkungan Luar,Penghubung (Interface), Masukan (Input),

Keluaran (Output), Pengolahan (Process), dan sasaran atau tujuan (Goal).

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

24

Definisi umum untuk istilah informasi dalam pemakaian sistem informasi

adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya

dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau masa mendatang.

Karena begitu pentingnya definisi informasi oleh beberapa pakar, maka

informasi didefinisikan oleh John Burch dan Gary Grud Mtski sebagai berikut:

“ infirmasi adalah data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan

berguna yang di komunikasikan oleh beberapa penerima untuk digunakan di

dalam pembuatan keputusan.

Menurut Henry C.Lucas, JR:

“ Informasi adalah kenyataan yang tampak maupun yang tidak tampak yang

tersedia untuk mengurangi ketidakpastian tentang beberapa keadaan atau kejadian.

Dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah:

1. Data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi penggunanya.

2. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian (Event) dan kesatuan nyata (Fact

dan Entity).

3. Digunakan untuk pengambilan keputusan

Sumber dari sistem informasi adalah data.data merupakan bentuk jamak dari

bentuk tunggal data atau data item. Data adalah merupakan kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(Event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.6 Konsep Basis Data

Database merupakan kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi

tersebut biasanya di lanjutkan dengan kunci dari tiap file yang ada.satu DataBase

dapat menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup

perusahaan atau instansi.

Dalam satu Field terdapat record-record yang sejenis,sama besar, sama

bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari

field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut

dalam suatu pengertian yang lengkap dan di rekam dalam satu record.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

25

Beberapa istilah yang biasa dipakai dalam konsep basis data adalah

sebagai berikut:

1. Entity

Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya

direkam.

2. Atribut

Atribut adalah sebutan untuk mewakili Entity.

3. Data value (Nilai atau Isi Data)

Adalah aktual atau informasi yang di simpan pada atribut

4. Record

Adalah merupakan umpulan elemen-elemen yang salaing berkaitan

menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap, satu record

mewakili satu data informasi.

Contoh:

Nama, alamat, kota dan tanggal lahir seorang pegawai dapat di

himpun dalam satuan rekaman.

Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut dengan istilah

Tupel atau baris.

5. File

Adalah kumpulan record yang sejenis yang mempunyai panjang elemen

yang sama.atribut yang sama namun berbeda-beda Valuenya.

Administrator Basis Data atau DBA(Data Base Administrator) adalah

suatu pengelola tunggal pada suatu organisasi dan bertugas akan keandalan sistem

informasi suatu organisasi.dalam pengelolaan suatu organisasi DBA berperan

sebagai pembima kerja sama antar pemakai.

Data base managemen sistem(DBMS) berisi satu koleksi data yang salaing

berelasi dan satu set program untuk mengakses data tersebut atau dengan kata lain

DBMS adalah kumpulan sield yang saling berkaitan dengan program untuk

mengelolanya.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

26

Jadi DBMS terdiri dari data Base dan set program pengelola untuk menambah

data, mengakses, memanggil, dan membaca data.

Penyususnan Basis Data digunakan untuk mengakses masalah-masalah

pada penyususnan data yaitu:

1. Redudansi dan Inkonsistensi data

Penggandaan data pada berkas-berkas yang berbeda (redudansi) serta tidak

konsistennya data merupakan hal-hal yang perlu dihindari, sehingga

perlunya disusun suatu database

2. Kesulitan dalam pengaksesan data

Apabila suatu saat dibutuhkan untuk mencetak suatu daftar tertentu

sementara belum tersedia program untuk menulis data-data pada daftar

tersebut, maka terjadilah kesulitan dalam pengaksesan data, maka dalam

hal ini perlu disusunnya database untuk memudahkan dalam pengaksesan

data.

3. Isolasi data untuk standarisasi

Seharusnya data dalam suatu database dibuat satu format sehingga mudah

dibuat program aplikasinya

4. Masalah keamanan data (Security)

Tidak semua pemakai sistem database diperbolehkan mengakses semua

data, oleh karena itu diperlukan keamanan suatu data. Keamanan ini dapat

diatur lewat program yang dibuat oleh pemrogram

5. Masalah kesatuan (Integrity)

Database berisi berkas-berkas yang saling berkaitan, masalah utama

adalah bagaimana kaitan antara file tersebut terjadi atau bagaimana

kesatuan dari berkas-berkas tersebut.

6. Masalah kebebasan data (Independence)

Perubahan apapun dalam database sebaiknya dapat diatasi tanpa harus

merubah program yang telah dibuat, inilah yang disebut dengan kebebasan

data.

7. Kemubaziran Data.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

27

8. Banyak pemakai (Multiuser)

2.7 MySQL

Myql adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open sourc,

Mysql merupakan sistem manajemen database yang bersifat relasional. Artinya

data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang

terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat (Ramadhan, 2006).

MySQL mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:

a) MySQL merupakan program yang multi-threaded, sehingga dapat dipasang

pada server yang memiliki multi-CPU.

b) Didukung program-program umum seperti C, C++, Java, Perl, PHP,Python,

TCL APIs dls.

c) Bekerja pada berbagai platform. (tersedia berbagai versi untuk berbagai sistem

operasi).

d) Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi

sistem database.

e) Memiliki sistem sekuriti yang cukup baik dengan verifikasi host.

f) Mendukung ODBC untuk sistem operasi Microsoft Windows.

g) Mendukung record yang memiliki kolom dengan panjang tetap atau panjang

bervariasi.

h) MySQL merupakan software yang free, dan bisa di download di

www.mysql.com.

i) MySQL dan PHP saling terintegrasi. Maksudnya adalah pembuatan database

dengan menggunakan sintak PHP dapat di buat. Sedangkan input yang di

masukkan melalui aplikasi web yang menggunakan script serverside seperti PHP

dapat langsung dimasukkan ke database MySQL yang ada di server dan tentunya

web tersebut berada di sebuah web server (Ramadhan, 2006).

2.8 PHP (Hyepertext Preprocessor)

PHP adalah bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.

PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berbeda pada server

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

28

(server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk

membuat halaman web yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan

ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini

menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date.

Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

(Anhar.2010)

2.9 Metode Pengembangan Sistem Perangkat Lunak System Development

Life Cycle ( SDLC )

SDLC atau Software Developmant Life Cycle atau sering disebut juga

System Developmant Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah

suatu system perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi

yang digunakan orang untuk mengembangkan system-sistem perangkat lunak.

Adapun beberapa model dari SDLC adalah sebagai berikut (Rossa dan

Shalahuddin, 2015):

a. Model Waterfall

Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial

linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air

terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau

terurut dimulai dari analisis desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung

(support). Berikut adalah gambar model air terjun :

Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan

kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang

dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu

untuk didokumentasikan.

Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekam Medis a. Pengertian Rekam

29

kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desai

agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selamjutnya.

Pengkodean

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap

ini adalah program computer sesuai desain yang telah dibuat pada tahap desain.

Pengujan

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai

dengan yang diinginkan. Berikut ada 4 macam pengujian yaitu :

a. Pengujian White-Box (kotak putih)

Pengujian kotak putih (whitebox) disebut pengujian glass-box yaitu menguji

perangkat lunak dari segi desain dan kode program apakah sudah mampu

menghasilkan fungsi-fungsi masukan, dan keluaran yang sesuai dengan

spesifikasi kebutuhan. Dengan menggunakan metode pengujian white-box,

perekayasa sistem dapat melakukan test case :

Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu model telah

digunakan paling tidak satu kali;

Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false;

Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas.

b. Pengujian Basis Path

Uji coba basis path adalah teknik uji coba white box yg diusulkan Tom

McCabe. Metode ini memungkinkan perancang test case mendapatkan ukuran

kekompleksan logical dari perancangan prosedural dan menggunkan ukuran ini

sbg petunjuk untuk mendefinisikan basis set dari jalur pengerjaan. Test case yg

didapat digunakan untuk mengerjakan basis set yg menjamin pengerjaan setiap

perintah minimal satu kali selama uji coba (Rossa dan Shalahuddin, 2015).