bab ii landasan teori 2.1 pt panasonic manufacturing …thesis.binus.ac.id/asli/bab2/tsa-2011-0017...

43
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing Indonesia PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) bergerak di bidang produksi parts produk dengan label Panasonic yang kemudian dikirimkan ke PT Panasonic Electronic Assembly untuk dirakit menjadi produk siap jual. Untuk produksi parts produk, PT Panasonic Manufacturing Indonesia tentunya menggunakan beberapa bahan kimia pendukung yang tidak akan dijelaskan lebih lanjut. Proses Bisnis PT Panasonic Manufacturing Indonesia adalah sebagai berikut. Berawal dari terjadi Disaster maka First Aider akan membantu evakuasi korban Disaster, dan memanggil ambulan, kemudian Driver akan membawa ambulan, Paramedis, Asisten Paramedis. Asisten Paramedis akan membantu evakuasi korban Disaster, kemudian bersama dengan Paramedis menangani setiap korban Disaster yang dievakuasi, dan mempersiapkan setiap korban Disaster untuk dikirim ke Unit Gawat Darurat. Driver akan membawa korban Disaster ke Unit Gawat Darurat. 6

Upload: phamliem

Post on 20-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PT Panasonic Manufacturing Indonesia

PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) bergerak di bidang produksi parts

produk dengan label Panasonic yang kemudian dikirimkan ke PT Panasonic Electronic

Assembly untuk dirakit menjadi produk siap jual. Untuk produksi parts produk, PT

Panasonic Manufacturing Indonesia tentunya menggunakan beberapa bahan kimia

pendukung yang tidak akan dijelaskan lebih lanjut.

Proses Bisnis PT Panasonic Manufacturing Indonesia adalah sebagai berikut.

Berawal dari terjadi Disaster maka First Aider akan membantu evakuasi korban Disaster,

dan memanggil ambulan, kemudian Driver akan membawa ambulan, Paramedis, Asisten

Paramedis. Asisten Paramedis akan membantu evakuasi korban Disaster, kemudian

bersama dengan Paramedis menangani setiap korban Disaster yang dievakuasi, dan

mempersiapkan setiap korban Disaster untuk dikirim ke Unit Gawat Darurat. Driver akan

membawa korban Disaster ke Unit Gawat Darurat.

6

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

7

Gambar 2.1 Proses Bisnis PT Panasonic dalam menangani kejadian emergency.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

8

Gambar 2.1 menjelaskan proses bisnis PT. Panasonic dari terjadinya disaster hingga

korban dibawa ke Unit Gawat Darurat. Penjelasan dari proses bisnis tersebut yaitu:

1. Dimulai dari karyawan yang terluka

2. First Aider akan memeriksa apakah karyawan yang terluka itu termasuk dalam

kategori emergency yang telah ditetapkan oleh Panasonic atau tidak. Kategori

emergency yaitu:

- Luka yang disebabkan oleh api

- Luka yang disebabkan oleh bahan kimia

- Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu:

o Panas tinggi (suhu badan > 38o C)

o Tidak sadarkan diri (koma) atau kecelakaan

o Sakit kepala hebat

o Kejang-kejang

o Kolik / keram perut

o Serangan asma

o Serangan jantung

o Gangguan pembuluh darah otak akut

o Muntah berak dengan kekurangan cairan tubuh

o Keracunan

o Reaksi alergi hebat

o Pendarahan hebat

o Kondisi umum buruk

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

9

3. Jika tidak merupakan kejadian emergency, First Aider akan memberikan perawatan

langsung kepada karyawan, tetapi jika merupakan kejadian emergency, First Aider

akan menelepon resepsionist klinik internal untuk meminta bantuan.

4. Resepsionist klinik internal akan mencek apakah ambulan tersedia atau tidak. Jika

ambulan tidak tersedia, maka resepsionist klinik internal akan menelpon 118 untuk

meminta pertolongan ambulan, dan proses emergency berakhir. Jika ambulan

tersedia, maka resepsionist klinik internal akan mengirim paramedis untuk berangkat

ke lokasi emergency

5. Ketika paramedis tiba di lokasi emergency, paramedis akan mempersiapkan

karyawan untuk dibawa ke klinik internal dengan menggunakan ambulan.

6. Kemudian ambulan membawa karyawan untuk dibawa ke klinik internal

7. Sesampainya di klinik internal, dokter memberikan perawatan kepada karyawan di

ruang emergency.

Response merupakan bagian kecil dari proses bisnis keseluruhan PT Panasonic

Manufacturing Indonesia yaitu sebagai berikut:

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

10

Gambar 2.2 Proses bisnis keseluruhan PT Panasonic Manufacturing Indonesia

Response System berada dibawah tanggung jawab Internal Polyclinic yang bekerja sama

dengan HRD dalam hal sharing data.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

11

Gambar 2.3 Hubungan Response System dengan berbagai pihak

Response System dijalankan dengan bekerja sama dengan 118 – ambulan service dalam

hal penyediaan ambulan, dan bekerja sama dengan external medical service salah satunya

Rumah Sakit dalam hal penanganan korban kecelakaan.

2.2 Response, bagian dari Disaster Management

Disaster Management dibagi dalam 6 bagian yaitu:

1. Prevention

Prevention dilakukan dengan membangun sarana dan prasarana untuk membuat

lingkungan aman dan nyaman.

2. Mitigation

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

12

Mitigation dilakukan dengan melakukan simulasi dan evaluasi sarana dan prasarana.

3. Preparedness

Preparedness dilakukan dengan latihan dan publikasi hasil simulasi dan evaluasi

sarana dan prasarana.

4. Response

Response dilakukan dengan memberikan layanan darurat ke korban Disaster dan

perawatan korban hingga daerah disaster dinyatakan aman atau seluruh korban telah

mendapatkan pertolongan.

5. Recovery

Recovery dilakukan dengan pembersihan material berbahaya di daerah disaster.

6. Development

Development dilakukan dengan perbaikan sarana dan prasarana.

Masing-masing bagian saling mendukung dan membentuk siklus yang tidak akan

berakhir. Pada bagian Response, layanan darurat yang diberikan ke korban Disaster dan

perawatan korban hingga daerah Disaster dinyatakan aman dinamakan Emergency

Service.

2.3 Emergency Medical Service (EMS), bagian dari Emergency Service

Secara umum, Emergency Service dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

1. Police Service

2. Fire & Rescue Service

3. Medical Service

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

13

Police Service melayani masyarakat yang membutuhkan perlindungan keamanan dan

kenyamanan, Fire & Rescue Service melayani masyarakat yang membutuhkan

pemadaman kebakaran dan penyelamatan dari lingkungan yang berbahaya, dan Medical

Service melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis. Ketiga kategori

Emergency Service bekerja saling melengkapi, namun setiap kategori merupakan bagian

yang bekerja secara independent. Medical Service menggunakan Medical Dispatch

System (MDS) untuk mempermudah tim Medis untuk memberikan pelayanan medis.

Emergency Service Provider pada Emergency service yaitu:

1. Government Ambulance Service, beroperasi secara terpisah dari area fire dan

police service, ambulan ini didanai oleh pemerintah local, provinsi atau

nasional. Pada beberapa negara, ambulance ini hanya ditemui di kota-kota

besar, dimana di negara seperti United Kingdom hamper semua ambulance

emergency adalah bagian dari sistem kesehatan nasional. Di United States,

ambulance service yang disediakan oleh pemerintah local biasa disebut “third

service” EMS (Fire Department, Police Department dan EMS terpisah yang

membentuk trio emergency service) oleh karyawan layanan tersebut, juga oleh

petinggi dan penduduk setempat.

2. Fire or Police Linked Service, di beberapa negara seperti United States,

Jepang, Prancis dan keseluruhan india, ambulan dapat dioperasikan oleh

layanan pemadam kebakaran atau polisi local. Hal ini juga umum ditemui di

daerah pelosok, dimana menyediakan layanan terpisah tidak cost effective.

Pada beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan atau luka yang

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

14

didatangi oleh kendaraan lain selain ambulan, seperti truk pemadam

kebakaran.

3. Volunteer ambulance service yaitu perusahaan amal atau yang tidak

mengambil keuntungan mengoperasikan ambulan dalam fungsi emergency

dan mentransportasikan pasien. Perusahaan ini mirip dengan perusahaan

pemadam kebakaran, dalam memberikan layanan tertendu dalam area tertentu,

yang tidak dimiliki oleh perorangan maupun komunitas. Perusahaan ini dapat

dihubungkan dengan Petugas pemadam kebakaran, dengan sukarelawan

menyediakan kedua layanan tersebut. Terdapat kegiatan amal yang berfokus

pada menyediakan ambulan untuk komunitas, atau untuk mengcover private

event, seperti olah raga, dst. Palang merah menyediakan layanan ini di seluruh

dunia berbasiskan sukarelawan, seperti halnya organisasi kecil seperti St. John

Ambulance dan Order of Malta Ambulance Corps. Sukarelawan ini dapat

menyediakan dukungan ke kru ambulan yang bekerja secara full time dalam

keadaan emergency. Dalam beberapa kasus, sukarelawan amal dapat

mempekerjakan staff bersamaan dengan sukarelawan untuk mengoperasikan

layanan ambulan full time, seperti di beberapa bagian Australia, Ireland, dan

yang lebih penting Jerman dan Austria.

4. Private Ambulance Service, yaitu Perusahaan komersial dengan karyawan

yang digaji, tapi seringkali terikat kontrak dengan pemerintahan local maupun

nasional. Perusahaan Private dapat hanya menyediakan transportasi pasien

pada ambulance care (misalnya pada situasi non urget), tetapi pada tempat

tertentu, mereka dikontrak untuk menyediakan layanan emergency, atau untuk

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

15

membentuk response “tier kedua”, dimana mereka hanya merespon pada

situasi darurat jika seluruh kru emergency ambulance full time sedang sibuk.

Ini berarti pemerintah atau penyedia layanan lain mengcover “emergency”,

dan perusahaan private mengcover luka minor, seperti tergores, lebam, atau

membantu ketidak mampuan berjalan seperti pingsan dan hanya butuh untuk

dibantu bangun kembali tapi tidak membutuhknan perawatan. Sistem ini

mempunyai keuntungan dalam menjaga seluruh kru emergency tersedia jika

terjadi kejadian emergency yang sesungguhnya. Organisasi ini juga dapat

menyediakan layanan yang dikenal dengan nama “Stand by cover” pada

daerah industri, atau pada event tertentu.

5. Emergency Service gabungan, yaitu agensi layanan emergency full time, yang

dapat ditemukan di tempat seperti bandara atau universitas atau kampus besar.

Feature utama mereka yaitu setiap personel dilatih tidak hanya pada

pelayanan ambulan, tetapi juga sebagai pemadam kebakaran dan petugas

polisi. Mereka dapat ditemukan di kota-kota kecil, dimana budget atau ukuran

tidak dapat menggunakan layanan terpisah. Fungsi-fingsi ini membuat mereka

dapat memanfaatkan budget atau resource yang terbatas, dan juga mempunyai

satu team kecil yang dapat merespon tiap kejadian emergency.

6. Hospital Based Service. Rumah sakit dapat menyediakan ambulan mereka

sendiri seperti pelayanan terhadap komunitas, atau dimanan pelayanan

ambulan tidak reliable atau tidak dapat dicharge. Kebergunaan mereka

tergantung dari layanan yang dimiliki rumah sakit yang menyediakannya.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

16

7. Charity Ambulance. Ambulan special ini disediakan oleh amal untuk tujuan

merawat anak yang sakit atau orang dewasa pada perjalanan yang jauh dari

rumah sakit dan dirawat dalam waktu yang lama.

8. Company ambulance. Banyak perusahaan besar dan daerah industri lain

seperti pabrik kimia, penyulingan minyak, pembuatan anggur atau pensterillan

mempunyai ambulance service yang disediakan oleh employer, dengan tujuan

menjaga hal-hal penting dan kesejahteraan karyawan. Mereka seringkali

digunakan sebagai kendaraan response pertama pada suatu kejadian

kebakaran atau ledakan. PT. Panasonic Manufacture Indonesia mempunyai 1

buah ambulan yang tergolong pada company ambulance.

2.4 Medical Priority Dispatch System (MPDS), bagian dari Medical Dispatch System

(MDS)

Urutan kejadian pada Medical Priority Dispatch System yaitu:

1. Early Detection- Anggota masyarakat, atau agensi lain, menemukan incident dan

mengetahui masalahnya.

2. Early Reporting – Orang pertama yang berada di tempat kejadian emergency

menelepon emergency medical service dan menyediakan detail agar response dapat

dilakukan.

3. Early Response – Penyelamat (EMS) professional pertama sampai ke lokasi kejadian

secepatnya, dan memulai perawatan.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

17

4. Good On Scene Care – Emergency Medical Service menyediakan intervensi secara

teratur dan pada saat yang tepat untuk merawat pasien pada lokasi incident.

5. Care in Transit – Emergency Medical Service mengangkut pasien ke lokasi

kendaraan yang sesuai dan mlanjutkan memberikan perawatan medis yang sesuai

dalam perjalanan.

6. Transfer to Definitive Care – Pasien diberikan kepada setting perawatan yang sesuai,

seperti emergency department di rumah sakit, atau ke perawatan dokter.

Seluruh anggota tim Medis menggunakan MDS untuk berkomunikasi. Salah satu

bagian MDS adalah MPDS yang digunakan untuk mengurutkan korban yang

membutuhkan pertolongan medis dimana korban Disaster yang lebih parah dilayani

terlebih dahulu.

MPDS dimonitor oleh operator yang ditempatkan di Incident Command Center

(ICC), tempat permanen ataupun semi permanen untuk memonitor lingkungan yang

terkena Disaster hingga daerah yang terkena Disaster dinyatakan aman. Pada prakteknya,

tim Medis menggunakan Triage System untuk mendukung MPDS dengan memeriksa

sekilas kondisi fisik dan psikis korban dan memasukkan hasil pemeriksaan ke dalam

system untuk generate Priority. Korban yang telah diperiksa akan diberikan Triage Tag

sebagai penanda telah diperiksa sekaligus penanda Priority.

2.5 Triage System dan Triage Tag

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

18

Triage diambil dari kata “Trier” dalam bahasa French yang artinya “to sort”[c]. Di

seluruh dunia, Triage System yang telah berkembang sesuai kebutuhan masing-masing

Incident Command Center (ICC) untuk mendukung pemberian Medical Service.

Secara umum, Triage System ada 2 kategori, yaitu:

1. Civilian Triage System

Civilian Triage System bertujuan menyelamatkan korban Disaster sebanyak

mungkin, sehingga korban yang diselamatkan dimulai dari kondisi fisik dan psikis

paling rendah hingga yang paling tinggi namun tetap membutuhkan pertolongan

medis.

2. Military Triage System

Military Triage System bertujuan mengembalikan sebanyak mungkin tentara ke

medan pertempuran, sehingga tentara yang diselamatkan dimulai dari kondisi

fisik dan psikis paling tinggi namun tetap membutuhkan pertolongan medis.

Triage pertama kali dikembangkan oleh Dr. Jeff J. Clawson di tahun 1976 [5],

saat itu belum ada pedoman yang harus dilakukan Paramedis untuk membuat urutan,

namun sudah ada pengelompokkan korban Disaster menjadi 6, yaitu:

Letter Severity Resources Response

Alpha Non Life-Threatening Basic Life Support Non Emergency

Bravo Possibly Life-Threatening Basic Life Support Emergency

Charlie Life-Threatening Advanced Life Support Emergency Delta Serious Life Threat Advanced Life Support Emergency

Echo Life Status Questionable

Closest Available (Multiple Resources Sent) Emergency

Omega Public Assist Only Basic Life Support Not Emergency

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

19

"Ω" Tabel 2.1 Sumber : Dr. Jeff J. Clawson di tahun 1976 [5],

Tabel 2.1 menjelaskan perbandingan kategori yang dilakukan oleh Dr. Jeff. J.

Clawson,berdasarkan tingkat kedaruratannya, sumber daya yang diperlukan, dan jenis

response dalam tiap kategori(apakah digunakan dalam kejadian emergency atau non

emergency). Berdasarkan dari tabel tersebut, Alpha digunakan pada situasi paling tidak

darurat, sedangkan echo digunakan dalam situasi paling darurat.

Terlalu banyaknya pengelompokkan korban Disaster, dikembangkanlah Triage

System yang pengelompokan korban Disaster lebih sedikit dan telah dilengkapi pedoman

yang harus dilakukan Paramedis untuk membuat urutan. Pengelompokkan korban

Disaster juga ditandai dengan Triage Tag yang disesuaikan dengan masing-masing

Triage System.

2.6 Simple Triage and Rapid Treatment (START)

START dikembangkan pertama kali oleh Newport Beach Fire and Marine

Department dan Hoag Hospital di Newport Beach, California, USA pada 1983 setelah 3

anggota emergency department mengetahui bahwa mereka merasakan triage yang tidak

efisien pada bus sekolah atau latihan tabrakan [g]. Tujuan dari Triage yaitu untuk

memprioritaskan pasien berdasarkan objective psikologi dan data hasil observasi yang

diperoleh oleh First responder [7].

Berikut ini adalah algoritma dari START system:

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

20

Gambar 2.4 Algoritma START Triage [6]

Gambar 2.2 menggambarkan algoritma START Triage, yaitu:

1. Able To Walk

START mencek apakah korban dapat berjalan atau tidak.

2. Respiration

START mencek apakah korban masih bernafas atau tidak. Jika korban tidak dapat

bernapas, paramedic akan membantu membukakan jalan pernapasan korban dan

member pernapasan buatan.

3. Perfusion

START mencek apakah korban memiliki palpable pulse atau tidak.

4. Mental Status

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

21

START mencek kondisi mental status korban, apakah korban mampu mengikuti

perintah paramedis atau tidak.

START membagi 4 status korban Disaster, yaitu:

1. Immediate, berarti korban membutuhkan pertolongan dengan segera

2. Delayed, berarti korban membutuhkan pertolongan tapi dapat menunggu hingga

korban immediate telah diberikan pertolongan

3. Minor, berarti korban tidak membutuhkan pertolongan dengan segera

4. Dead, berarti korban telah meninggal dan tidak mungkin diberikan pertolongan

2.6.1 START yang dimodifikasi dalam kejadian yang melibatkan bahan kimia

Korban yang terkena bahan kimia membutuhkan prioritas yang berbeda dengan

korban biasa. Cone et. al [6] telah memodifikasi START Triage agar sesuai untuk

digunakan pada area yang terkontaminasi bahan kimia.

Gambar 2.5 Algoritma Start Chemical Modifikasi [6]

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

22

Gambar 25 menggambarkan algoritma START yang dimodifikasi, yaitu:

1. Able to walk, mencek apakah pasien dapat berjalan.

2. Breathing, mencek apakah pasien masih bernapas.

3. Evience of Toxidrome, mencek apakah pasien terkena bahan kimia.

4. Follow command, mencek apakah pasien mengikuti command.

5. Breathing with opened airway, mencek apakah pasien bernapas dengan

airway yang terbuka.

START Chemical modifikasi membagi 4 status korban Disaster, yaitu:

1. Immediate, berarti korban membutuhkan pertolongan dengan segera

2. Delayed, berarti korban membutuhkan pertolongan tapi dapat menunggu

hingga korban immediate telah diberikan pertolongan

3. Minor, berarti korban tidak membutuhkan pertolongan dengan segera

4. Dead, berarti korban telah meninggal dan tidak mungkin diberikan

pertolongan

2.6.2 START yang dimodifikasi dalam kejadian yang melibatkan api

Dalam kejadian yang melibatkan api, biasanya melibatkan terjadi luka

bakar. Gomez et al [11] mengusulkan 2 cara untuk mengetahui tingkat keparahan

luka bakar seseorang, yaitu:

1. Kedalaman kulit yang terkena luka bakar

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

23

Keparahan luka bakar dapat diketahui dari kedalaman kulit yang terkena luka

bakar.

Gambar 2.6 Classification of burn depth [11]

Gambar 2.4 menjelaskan tentang tipe luka bakar berdasarkan kedalamannya.

Luka bakar yang mengenai epidermis, dermis dan lebih dalam lagi termasuk

third degree (paling parah), jika menai epidermis dan sebagian dermis

digolongkan second degree, dan jika hanya mengenai epidermis digolongkan

first degree.[l]

2. Total area tubuh yang terkena luka bakar dengan menggunakan rule of nine.

Pada rule of nine, area tubuh dibagi menjadi beberapa area, dimana setiap

bagian tubuh yang terbakar maka akan menambah nilai Total Body Surface

Area (TBSA) sebanyak 9%, dengan perkecualian genital dan leher [8]

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

24

Gambar 2.7 Rules of nine [11]

Gambar 2.7 menjelaskan tentang rules of nine, berupa nilai TBSA yang terkena

luka bakar dari setiap bagian tubuh.

Dalam emergency, penentuan prioritas pasien membutuhkan kecepatan.

Kedalaman kulit sangat sulit untuk ditentukan secara cepat dalam waktu

emergency, maka untuk menentukan tingkat keparahan luka bakar dengan

menggunakan metode rule of nine.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

25

Gambar 2.8 Algoritma START Fire Modifikasi

Gambar 2.8 menggambarkan algoritma START yang dimodifikasi, yaitu:

1. Able to walk, mencek apakah pasien dapat berjalan.

2. Breathing, mencek apakah pasien masih bernapas.

3. Burn, mencek apakah pasien terkena luka bakar

4. TBSA, mencek apakah jumlah nilai dari Total Body Surface Area pasien

yang terkena luka bakar

5. Follow command, mencek apakah pasien mengikuti command.

6. Breathing with opened airway, mencek apakah pasien bernapas dengan

airway terbuka.

START Fire modifikasi membagi 4 status korban Disaster, yaitu:

1. Immediate, berarti korban membutuhkan pertolongan dengan segera

2. Delayed, berarti korban membutuhkan pertolongan tapi dapat menunggu

hingga korban immediate telah diberikan pertolongan

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

26

3. Minor, berarti korban tidak membutuhkan pertolongan dengan segera

4. Dead, berarti korban telah meninggal dan tidak mungkin diberikan

pertolongan

2.7 JumpSTART

Pada START, pedoman able to walk tidak diperhatikan karena titik awal pedoman

adalah Respiration, kemudian Respiratory tidak dibantu dengan memberikan Rescue

Breath, sehingga dikembangkanlah jumpSTART.

JumpSTART menggunakan pedoman:

1. Able to walk

Jump START mencek apakah korban dapat berjalan atau tidak.

2. Breathing

Jump START mencek apakah korban masih bernafas atau tidak. Jika korban tidak

dapat bernapas, paramedis akan membantu membukakan jalan pernapasan korban dan

member pernapasan buatan.

3. Respiratory Rate

Jump START mencek jumlah pernapasan yang dilakukan korban per menit

4. Palpable Pulse

Jump START mencek apakah korban memiliki palpable pulse atau tidak.

5. Alert, Voice, Pain, Unresponsive (AVPU)

JumpSTART mencek jumlah kondisi alert, voice, pain dan apakah korban responsive

atau tidak.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

27

dengan membagi 4 status korban Disaster, yaitu:

1. Immediate, berarti korban membutuhkan pertolongan dengan segera

2. Delayed, berarti korban membutuhkan pertolongan tapi dapat menunggu hingga

korban immediate telah diberikan pertolongan

3. Minor, berarti korban tidak membutuhkan pertolongan dengan segera

4. Deceased, berarti korban telah meninggal dan tidak mungkin diberikan pertolongan

2.8 JumpSTART + START

Pada START maupun jumpSTART, belum ada perbedaan penanganan

berdasarkan kelompok usia yaitu

1. Pediatric, 1 s/d 8 tahun

2. Adult, diatas 8 tahun,

sehingga dikembangkanlah jumpSTART + START dimana merupakan penggabungan

jumpSTART + START dengan hanya melakukan pedoman Perfusion pada korban

Disaster yang masih dapat bernafas, dan membedakan kelompok usia menjadi Pediatric

dan Adult pada pedoman Respiration dan Mental Status.

JumpSTART + START menggunakan pedoman:

1. Able to walk

2. Breathing

3. Position Upper Airway

4. 5 Rescue Breaths

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

28

5. Respiratory Rate

6. Perfusion

7. Mental Status

dengan membagi 4 status korban Disaster, yaitu:

1. Immediate

2. Delayed

3. Minor

4. Deceased

2.9 Secondary Assessment of Victim Endpoint (SAVE) Triage

SAVE Triage merupakan Triage System secondary yang digunakan untuk lebih

memperjelas pembagian status korban Disaster. SAVE Triage menggunakan scoring

Glasgow Coma Scale (GCS) untuk membantu pedoman Mental Status pada START.

1 2 3 4 5 6 Eyes Doesn’t

open eyes Opens eyes in response to painful stimuli

Opens eyes in response to voice

Opens eyes spontaneously

Verbal

Makes no sounds

Incomprehensible sounds

Utters inappropriate words

Confused, disoriented

Oriented, converses normally

Motor Makes no movements

Extension to painful stimuli (decerebrate response)

Abnormal flexion to painful stimuli (decorticate response)

Flexion / Withdrawal to painful stimuli

Localizes painful stimuli

Obeys commands

Tabel 2.2 Pembagian korban SAVE Triage

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

29

SAVE Triage menghasilkan 3 status korban Disaster, yaitu:

1. Severe, dengan GCS ≤ 8

2. Moderate, dengan GCS 9 – 12

3. Minor, dengan GCS ≥ 13

2.10 Triage Sieve

Triage Sieve dikembangkan dengan menghilangkan pedoman Mental Status.

Triage Sieve menggunakan pedoman:

1. Able to walk

2. Breathing

3. Respiratory Rate

4. Capillary Refill

dengan membagi 4 status korban Disaster, yaitu:

1. Immediate

2. Urgent

3. Delayed

4. Expectant

2.11 Care Flight Triage

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

30

Care Flight Triage dikembangkan dengan melakukan pedoman Mental Status

terlebih dahulu, dan hanya melakukan pedoman Palpable Radial Pulse pada korban

Disaster yang lulus pada pedoman Mental Status dan hanya melakukan pedoman

Breathing pada korban Disaster yang gagal pada pedoman Mental Status.

Care Flight Triage menggunakan pedoman:

1. Able to walk

2. Mental Status

3. Palpable Radial Pulse

4. Breathing

dengan membagi 4 status korban Disaster, yaitu:

1. Delayed

2. Urgent

3. Immediate

4. Unsalvageable

2.12 Sasco Triage Method (STM)

Penggunaan SAVE Triage setelah menggunakan START merupakan langkah

kerja yang panjang, sehingga dikembangkanlah STM dengan menggunakan konsep

START yaitu RPM, namun ditambahkan variable Age, dengan mapping sebagai berikut:

Sacco Score= R+P+M+/- A1 min (60 s) 0 1 2 3 4 R 0 1-9 36+ 25-35 10-24

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

31

P 0 1-40 4-60 121+ 61-120 M No

response Extension/flexion Withdraw Localize Obeys

command Age 0-7

+2 8-14 +1

15-54 0

55-74 -2

75+ -3

Tabel 2.3 Penilaian kriteria sacco triage method

Tabel 2.3 menjelaskan criteria penilaian prioritas pasien. STM tidak membagi

status korban Disaster, namun memberikan persentasi Survival, yaitu:

Survival outcome 0 5% 7 76% 1 11% 8 78% 2 17% 9 85% 3 27% 10 92% 4 30% 11 97% 5 54% 12 98% 6 67%

Tabel 2.4 Pembagian survival Sacco Triage Method

Pada tabel. 2.4, dijelaskan pembagian survival rate Sacco Triage Method. Nilai

Survival Rate 0 mempunyai chance survival yang paling sedikit, sedangkan nilai survival

12 mempunyai chance survival yang paling besar.

2.13 SALT

SALT mengadopsi pedoman jumpSTART dengan menempatkan pedoman Able to

walk sebagai Global Sorting, kemudian menggunakan pedoman sebagai berikut:

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

32

1. Control major hemorrhage

2. Open Airway

3. Chest decompression

4. Auto injector antidotes

5. Breathing

6. Obey command or make purpose movement

7. Has peripheral pulse

8. Not in respiratory distress

9. Major hemorrhage is controlled

2.14 Websites

2.14.1 iTriageHealth (www.iTriageHealth.com)

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

33

Gambar 2.9 website iTriage [14]

Gambar 2.7 menjelaskan iTriage, adalah sebuah web yang dikembangkan

oleh Healthagen company untuk membantu user dalam mengambil keputusan

medis. Aplikasi iTriage tersedia untuk iPhone maupun smart phone yang

memiliki browser, dan juga desktop pada www.itriagehealth.com. Dalam iTriage,

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

34

kita dapat melihat berbagai macam penyakit, gejala-gejalanya, dan juga prosedur-

prosedur untuk menangani penyakit tersebut.

iTriage juga dapa membantu kita dalam mencari provider kesehatan

dengan menggunakan GPS di area yang disupportnya, seperti departemen

emergency, layanan kesehatan, klinik, farmasi, dan juga dokter. Dengan iTriage,

kita juga dapat melihat response time dalam menangani emergency yang dimiliki

oleh masing-masing provider.

2.14.2Voxiva

Gambar 2.10 Website Voxiva [15]

Gambar 2.8 menjelaskan user interface Website Voxiva pada awalnya

dibuat hanya untuk reporting service, terutama di bagian kesehatan, ke

pemerintahan di negara berkembang. Sekarang voxixa menargetkan united nation

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

35

juga. Voxiva menyediakan monitoring dan reporting terintegrasi melalui platform

on-line.

Voxiva platform pyramid didesain untuk membawa teknologi dari yang

dikatakan “bawah piramid”, seperti komunitas pedesaan dan orang miskin.

Dengan menggunakan phone, mobile phone, PDA maka voxixa system

mempunyai jangkauan yang lebih luas. Voxiva sistem diimplementasikan untuk

mentrack penyakit, memonitor pasien, melaporkan kejahatan, dan juga merespon

disaster.

2.14.3 Healthgrades

Gambar 2.11 Website Healthgrades [16]

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

36

Gambar 2.9 menjelaskan Health grades adalah organisasi penilaian health

care terkemuka, yang menyediakan peringkat dan profil rumah sakit, rumah

perawatan dan dokter untuk konsumen, organisasi, rencana kesehatan dan rumah

sakit. Ribuan konsumen dan ratusan employer, perencana kesehatan, dan rumah

sakit bergantung pada peringkat healthgrades, produk dan konsultasi untuk

membuat keputusan health care berdasarkan kualitas perawatan. Didirikan di

1999, perusahaan berlokasi di Denver, Colorado dan mempunyai lebih dari 200

karyawan.

Pengunjung healthgrades.com dapat mendapatkan peringkat berkualitas

dan informasi biaya 5000 rumah sakit dan 16.000 rumah perawatan beserta profil

mendalam 7500 dokter. Health grades membantu rumah sakit mengerti,

meningkatkan dan mengkomunikasikan kualitas kesehatan yang mereka berikan

melalui serangkaian produk dan layanan nasehat klinis yang dipimpin oleh dokter.

Banyak perencana kesehatan dan employers menawarkan karyawan dan anggota

rencana kesehatan akses ke Healthgrades management suite, yaitu decision

support tools yang lengkap dan meliputi rating provider, modul health

optimization, health care finance tools.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

37

2.14.4 Teladoc

Gambar 2.12 Website Teladoc [17]

Teladoc adalah provider pertama dan terbesar healthcare consultation

dalam United States yang melayani lebih dari 1.7 juta anggota. Teladoc berdiri di

tahun 2002 untuk menangani 3 masalah terbesar di bidang pelayanan kesehatan:

1. Akses

Pasien menunggu berhari-hari,bahkan berbulan-bulan untuk mendapatkan

janji dengan dokter. Orang lain banyak yang menggunakan ruang emergency

untuk masalah yang sepele. Teladoc mengatasi masalah ini dengan

menyediakan akses on-demand 24/7 dimana saja, kapan saja.

2. Biaya

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

38

Biaya layanan kesehatan dan biaya lainnya meningkat 2 kali lebih besar dari

tingkat inflasi, Teladoc menyediakan pelayanan dengan sebagian kecil biaya

perawatan dokter atau emergency room, menghemat uang semua orang.

3. Kualitas

Akses yang lebih cepat dan biaya yang lebih murah tidak datang dengan

mengorbankan kualitas. Teladoc menggunakan standar terakreditasi ketat, dan

protokol klinis untuk dokter bersertifikat di seluruh network nasional.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

39

2.14.5 UCAOA

Gambar 2.13 UCAOA [18]

Urgent Care Association of America (UCAOA) adalah asosiasi urgent

care medicine physician dan administrator yang memberikan konferensi annual

terbesar di United States, standar terakreditasi, workshop billing dan coding,

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

40

latihan management, dan bantuan startup urgent care center. Terdapat pula forum

agar para pakar urgent care dapat saling bertukar pikiran.

Urgent Care center menyediakan perawatan segera untuk akut, penyakit

yang tidak membahayakan jiwa, dan merupakan komponen kritis dalam sistem

kesehatan masyarakat. Kerjasama antara pasien, dokter utama, departemen

emergency dan provider urgent care dapat membuat jaringan pilihan layanan

kesehatan yang menempatkan pasien di tangan yang tepat pada waktu yang tepat

dan oleh tingkat perawatan yang tepat.

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

41

2.14.6 CDC

Gambar 2.14 CDC [19]

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

42

CDC (Center for Disease Control and Prevention) adalah sebuah

komponen operasional yang penting pada Departemen kesehatan dan layanan

masyarakat. Misi CDC adalah untuk melakukan kolaborasi untuk menciptakan

expertise, informasi, dan tools yang dibutuhkan masyarahat dan komunitas, untuk

melindungi kesehatan mereka melalui promosi kesehatan, pencegahan penyakit,

luka dan ketidakmampuan, serta persiapan untuk menghadapi ancaman kesehatan

yang baru.

2.14.7 Quinnian health

Gambar 2.15 Quinnian Health [20]

Quinnian health adalah layanan kesehatan dan perusahaan teknologi yang

menspesialisasikan pada pemasangan medical countermeasure dan solusi

occupational health untuk world leading employers. Skala pendekatan quinnian

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

43

health terhadap kelangsungan bisnis memungkinkan peluncuran program

pencegahan medis di seluruh perusahaan, dengan hasil efektif yang tidak dapat

disangkal, dan cost-effective.

2.14.8 IDAHO Department of Health and Welfare

Gambar 2.16 IDAHO [21]

Gambar 2.14 menjelaskan tentang situs Emergency Medical Service untuk

negara IDAHO. Dalam waktu 48 tahun, Emergency Medical Service (EMS) di

IDAHO telah berevolusi dari ambulan generasi pertama hingga mempunyai 200

agency di seluruh daerah.

Selama patient care reporting system di local dan state level

mengkuantisasikan jumlah dan tipe emergency medical response, profilnya

bertujuan sebagai sumber satu-satunya informasi untuk menangkap arsitektur dan

demografi EMS agency dan personel di IDAHO. Pengertian terhadap struktur dan

karakteristik EMS pada level local adalah penting untuk mengimplementasi lebih

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

44

lanjut EMS system di seluruh Negara. Informasi mengenai Emergency Medical

Service di website ini dikumpulkan dari berbagai sumber.

2.15 Perbandingan Network

Olla et al. membuat perbandingan teknologi wireless berdasarkan kecepatan,

radius, dan masalahnya untuk m-health [7]. Perbandingan tersebut dapat dilihat melalui

table di bawah ini:

Network Speed Range and Coverage Main issue for m-health

2nd generation GSM 9.6 KBPS World-wide coverage, tergantung operator

Keterbatasan bandwith, gangguan

High Speed Circuit Switched Data (HSCSD)

28.8 KBPS – 57.6 KBPS

Tidak global, hanya disupport oleh network service provider

Tidak tersedia secara luas, device langka

General Packet Radio Service (GPRS)

171.2 KBPS Tidak global, hanya disupport oleh network service provider

Tidak tersedia secara luas

EDGE 384 KBPS Tidak global, hanya disupport oleh network service provider

Tidak tersedia secara luas, device langka

UMTS 144 KBPS – 2 MBPS Jika diimplementasi sempurna dapat berganti antara network dan global

Masa hidup batere device, operational cost

Wireless Local Area 54 MBPS 30-50m indoors dan 100-500 m outdoors

Privacy, Security

Personal Area Networks – Bluetooth

400 KBPS simetris 150-700 KBPS tidak simetris

10-100 m Privacy, Security, low bandwith

Personal Area Networks – Zigbee

20 KBPS – 250 KBPS 30 m Security, Privacy, low bandwith

WiMAX Sampai 70 MBPS Kira-kira 40 m dari base station

Tidak ada device dan network card sampai

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

45

sekarang RFID 100 KBPS 1 m Security, Privacy Satellite Networks 400-512 KBPS Global coverage Data Costs,

kurangnya device dengan kemampuan roaming, bandwith terbatas.

Tabel 2.5 Perbandingan teknologi wireless

2.16 Kode Diagnosa Penyakit

Diagnose penyakit digunakan untuk keperluan medis dalam hal penamaan hasil

diagnosa penyakit sehingga dimengerti oleh semua tim medis. Berikut adalah diagnose

penyakit yang digunakan dengan menggunakan ICD10Data.com, adapun alasan mengapa

menggunakan ICD10 adalah ICD ini merupakan revisi terakhir pada tahun 1999 yang

merupakan standar yang dikeluarkan oleh WHO.

Jika diagnosa termasuk ke dalam daftar kegawatdaruratan PT Panasonic

Manufacturing Indonesia maka kode diagnosanya adalah seperti berikut:

No Penyakit Kode diagnosa 1 Panas Tinggi (Fever) R50 2 Tidak sadarkan diri (Faint) R55 3 Sakit Kepala Hebat (Headache) R51 4 Kejang-kejang (Convulsion) R56 5 Keram perut (Colic) R10.83 6 Asma (Asthma) J45 7 Serangan Jantung (Heart Attack /

Myocardial Infraction) I22

8 Gangguan pembuluh darah otak akut I60 9 Muntah berak dan kekurangan cairan

tubuh R11, A09, E86

10 Keracunan (Poisoned) T36-T50 11 Alergi T78.4 12 Pendarahan hebat R58 13 Kondisi Umum Buruk R69

Tabel 2.6 Kode diagnosa penyakit

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

46

Jika diagnosa berkaitan dengan fire accident, akan digunakan 2 jenis kode

diagnosa, yaitu kode diagnosa utama berupa lokasi luka bakar pada korban, dan kode

diagnosa pendukung yaitu jumlah luka bakar pada korban. Kode diagnosa lokasi luka

bakar pada korban adalah seperti berikut:

No Lokasi luka bakar Kode diagnosa 1 Head, face, neck T20 2 Trunk T21 3 Shoulder and upper limb T22 4 Wrist and hand T23 5 Lower limb T24 6 Ankle and foot T25 7 Eye and Adnexa T26 7 Respiratory tract T27 8 Other internal organ T28 9 Unspecified body region T29

Tabel 2.7 Kode diagnosa lokasi luka bakar

Sedangkan kode diagnosa menurut jumlah luka bakar pada korban yaitu:

No Jumlah luka bakar Kode diagnosa 1 < 10 % T31.0 2 10-19 % T31.1 3 20-29 % T31.2 4 30-39 % T31.3 5 40-49 % T31.4 6 50-59 % T31.5 7 60-69 % T31.6 7 70-79 % T31.7 8 80-89 % T31.8 9 >90 % T31.9

Tabel 2.8 Kode diagnosa jumlah luka bakar

Jika diagnosa berkaitan dengan chemical accident, maka kode diagnosa yang

digunakan adalah menurut sumber bahan kimianya, yaitu seperti berikut:

No Sumber kimia Kode diagnosa 1 Alcohol T51 2 Organic Solvents T52 3 Halogen derivatives of aliphatic and

aromatic hydrocarbons T53

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

47

4 Corrosive Substance T54 5 Soaps and detergents T55 6 Metals T56 7 Other inorganic substances T57 7 Carbon Monoxide T58 8 Other gases, fumes and vapors T59 9 Pesticides T60 10 Noxious substances eaten as seafood T61 11 Other noxious substances eaten as

seafood T62

12 Contact with venomous animals and plants

T63

13 Aflatoxin and other mycotoxin food contaminants

T64

14 Other and unspecified substances T65 Tabel 2.9 Kode diagnosa sumber kimia

2.17 Unified Modeling Language (UML) Diagram

UML adalah standar bahasa untuk menspesifikasikan, mengkonstruksikan,

memvisualisasikan, dan mendokumentasikan artifak dari suatu software system. UML

mendifinisikan sejumlah diagram dalam menjelaskan model software. Diagram yang

akan digunakan dalam tesis ini yaitu Use Case, Entity Relationship Diagram (ERD), dan

Activity Diagram [13].

2.17.1 Use Case

Use case memodelkan fungsionalitas yang disediakan oleh system (use

case), user yang berinteraksi dengan system(actor), dan asosiasi antara user

dengan fungsionalitas. Use case digunakan pada requirement collection dan

analysis fase dari software development life cycle untuk merepresentasikan high

level requirement kepada system [13].

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PT Panasonic Manufacturing …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/TSA-2011-0017 2.pdf · 2013-02-08 · - Luka yang disebabkan oleh penyakit, yaitu: o ... o Sakit

48

2.17.2 ERD

ERD adalah diagram yang menjelaskan informasi yang dibutuhkan atau

dimiliki oleh organisasi. ERD terdiri dari Entity, Relationship, dan Attribut. Entity

adalah object di organisasi yang akan direpresentasikan dalam database. Attribute

adalah property yang mendeskripsikan aspek dari object yang akan kita record.

Relationship adalah asosiasi antar entity [13].

2.17.3 Activity Diagram

Activity Diagram memodelkan alur pengaturan dari satu aktivitas ke

aktivitas lain. Sebuah Activiy Diagram biasanya merepresentasikan pemanggilan

operasi, langkah dalam business process, atau keseluruhan business process.

Activity Diagram terdiri dari Activity States dan transisi diantara mereka [13].