bab ii landasan teori 2.1 perancangan sistem...

36
18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas 2.1.1 Perancangan Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh Jogiyanto (2005:196) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi menyebutkan bahwa: “desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”. Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:51) yang terdapat dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi, menjelaskan bahwa: “perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah. Azhar Susanto (2004:331) menjelaskan dalam buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya yaitu: “perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis. Berdasarkan dua definisi perancangan tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu alternatif untuk memecahkan masalah dan yang dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan.

Upload: phamdan

Post on 30-Jan-2018

232 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

18

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas

2.1.1 Perancangan

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang telah terjemahkan oleh

Jogiyanto (2005:196) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem

Informasi menyebutkan bahwa: “desain sistem dapat didefinisikan sebagai

penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Definisi perancangan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:51) yang

terdapat dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi,

menjelaskan bahwa: “perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa

alternatif pemecahan masalah”. Azhar Susanto (2004:331) menjelaskan dalam

buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya yaitu:

“perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah

berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”.

Berdasarkan dua definisi perancangan tersebut, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu alternatif untuk

memecahkan masalah dan yang dipilih selama tahap analisis dalam pemecahan

masalah yang dihadapi perusahaan.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

19

2.1.2 Sistem

Ada definisi menurut beberapa para ahli yang menerangkan tentang sistem.

Menurut Jogianto (2005:2) dengan bukunya yang berjudul Analisis dan Desain

Sistem Informasi menerangkan “sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen

yang berinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu.”menurut Azhar Susanto

(2004:18) dalam buku berjudul Sistem Informasi Manajemen Konsep dan

Pengembangannya yang menyatakan bahwa: “sistem adalah sekumpulan/group

dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan

satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan

tertentu”.

Berdasarkan dua definisi tersebut penulis menyimpulkan sistem adalah

sekumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan serta menengkapi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.3 Informasi

Definisi informasi menurut Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem

Informasi Akuntansi mendefinisikan infornasi sebagai berikut: “informasi adalah

hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”.

Definisi informasi menurut Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi bahwa: “informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya”.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi

adalah serangkaian data yang telah terorganisasi yang mempunyai sifat sementara,

tergantung dengan waktu, dan manfaat bagi penerimanya.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

20

2.1.4 Sistem Informasi

Definisi sistem menurut Al-Bahra (2005:13) dalam bukunya yang berjudul

Analisi dan Desain Sistem Informasin menjelaskan bahwa: “suatu sistem yang

dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi

untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”.

Definisi sistem informasi menurut Azhar Susanto (2004:55) dalam bukunya

yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis

Komputer menjelaskan bahwa:

Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik pisik maupun

non-pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

harmonis untuk satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang

berarti dan berguna.

Menurut definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi

itu adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling bekerjasama secara

harmonis untuk bertujuan menyajikan informasi yang bermanfaat.

2.1.5 Akuntansi

Definisi Akuntansi menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul

Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

“Akuntansi Adalah Sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan

informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas

ekonomi yang dimagsudkan agar berguna dalam mengambil keputusan

ekonomi dalam membuat pilihan-pilihan nalar di antara berbagai alternative

arah tindakan. Akuntansi terdiri atas beberapa cabang, di antaranya akuntansi

keuangan manajemen dan pemerintahan.”(2007:25)

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

21

Adapula definisi akuntansi menurut Revrisond Baswir (1997:4) dalam

bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan Indonesia yang menerangkan

bahwa:

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi

kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, dari suatu lembaga atau

perusahaan, yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam

mengambil keputusan-keputusan ekonomi diantara berbagai alternative

tindakan.

Menurut kedua definisi tersebut jika disimpulkan akuntansi adalah alat

informasi dalam proses pengendalian yang diharapkan dapat digunakna sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2.1.5.1 Metode Pencatatan Akuntansi

Metode pencatatan akuntansi yang digunakan adalah metode pencatatan Cash

Basic, maka definisi menurut Abdul Halim (2007:49) penerjemah Moh Kurdi

dalam bukunya Kamus Istilah Akuntansi, menjelaskan bahwa: “accrual basis

atau dasar akrual adalah menetapkan bahwa pengakuan/pencatatan transaksi

ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada

kas”.

Menurut Kamus Akuntansi dari Sunjana Ismaya (2006:65) menerangkan

tentang pengertian Cash Basic sebagai berikut:

Cash Basic adalah suatu dasar akuntansi yang mengakui pelaporan dan

pendapatan pelaporannya pada saat kas diterima, serta mengakui biaya atau

beban dan mengurangkannya dari pendapatan pada saat mengeluarkan kas

untuk membayar biaya atau beban tersebut dilakukan dalam suatu periode

akuntansi. Lawan dari Accrual basis.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

22

Menurut definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pencatatan akuntansi

memiliki dua metode yaitu cash basic adalah metode pencatatan yang mengakui

pencatatan dan beban dilihat dari uang yang diterima atau penerimaan kas terjadi.

Accrual basic adalah metode yang hanya mengakui jika trasnsaksi menimbulkan

perubahan pada kas.

2.1.5.2 Proses Akuntansi

Menurut bukunya Abdul Halim (2007:52) yang berjudul Akuntansi Sektor

Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

Sistem akuntansi menurut Kepmendagri No 29 Tahun 2009 adalah sistem

akuntansi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran,

peringkasan transaksi atau kejadian keuangan dalam rangka pelaksanaan

APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima

umum.

Berikut ini gambaran proses akuntansi akan tampak seperti dibawah ini:

SP2D-LS, SPJ, &

Bukti MemorialBuku

Jurnal

Buku

Besar

Laporan

Keuangan

Buku

Pebantu

1. Bukti

Penerimaan

Kas.

2. Bukti

Pengeluaran

Kas

3. Bukti

Memorial

1. Buku Jurnal

Penerimaan

Kas.

2. Buku Jurnal

Pengeluaran

Kas

3.Buku Jurnal

Umum

Kumpulan

rekening

(Ringkasan Dan

Rincian)

1. Laporan

Realisasi

Anggaran

2. Laporan arus

Kas

3. Neraca

Daerah

4. Catatan Atas

Laporan

Kertas

Kerja

Pencatatan dan

Penggolongan Peringkasan Pelaporan

Gambar 2.1 Proses akuntansi (2007:52)

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

23

2.1.5.3 Siklus Akuntansi

Pengertian siklus akuntansi menurut Indra Bastian dalam bukunya yang

berjudul Sistem akuntansi Sektor Publik, Mengatakan bahwa: “Siklus akuntansi

merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasan dann

pelaporan keuangan.” (2007:76)

Menurut Abdul Halim (2007:52) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi

Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “siklus akuntansi

adalah suatu sistem yang mengolah input (masukan) menjadi output

(pengeluaran)”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan dalam siklus akuntansi adalah

urutan proses akuntansi yang dilakukan secara terus menerus membentuk sebuah

siklus dan dimulai dari adanya transaksi sampai proses pelaporan. Jika

digambarkan, siklus akuntansi akan terlihat seperti gambar dibawah ini.

1. Analisis Transaksi Keuangan

2. Jurnal Transaksi9. Neraca Saldo Setelah Jurnal

Penutup

3. Posting Kebuku Besar

4. Neraca Saldo

5. Jurnal Penyesuaian

6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

8. Jurnal Penutup

7. Laporan Keuangan

A. Laporan Penghitungan APBD

B. Laporan Penghitungan Ekuitas

Dana atau R/K Pemda

C. Neraca

D. Laporan Aliran Kas

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi (2007:52)

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

24

2.1.5.3.1 Jurnal Umum

Definisi jurnal menurut Abdul Halim (2005:56) dalam buku berjudul

Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa:

“penjuranalan adalah prosedur pencatatan transaksi keuangan pada buku jurnal”.

sedangkan menurut Indra Bastian (2007:84) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: “Jurnal merupakan suatu media/

metode yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal adalah buku yang

digunkan untuk mencatat transaksi keuangan.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

25

Tabel 2.1 Jurnal Umum

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS PENDIDIKAN

JURNAL UMUM

Per Januari n Sampai Desember n

In

Rp

Tanggal Nomor

Bukti/Dokumen Kode Rekening Uraian

Jumlah

Debit Kredit

xxx RAPBD/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -

1.01.1.01.18.00.00.6.1.6.02.01 RAPBD - xxx

xxx BKB/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.1 Kas Dinas - xxx

xxx PBOS/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.01.xx.16.63 Pendapatan Dana BOS - xxx

xxx MDAS/xxx/xx/xxx

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank xxx -

1.01.1.01.18.00.00.4.2.3.01.xx

Pendapatan Dana

Alokasi Sekolah - xxx

xxx PP/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.02.09 Peralatan xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

xxx KBOS/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.1.01.xx.16.64 Biaya Dana BOS xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

xxx KDAS/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.4.2.3.02.xx

Biaya Dana Alokasi

Sekolah xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

xxx RG/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.1.1.01.01 Belanja Gaji xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

xxx MK/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.1.1.4 Makanan & Minuman Kegiatan xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

xxx BPK/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.15.02

Belanja Perjalanan

Dinas keluar Daerah xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

xxx BPD/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.15.01

Belanja Perjalanan

Dinas Dalam Daerah xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

xxx BKT/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.01.01 Belanja ATK xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

xxx BKT/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.03 Belanja Listrik xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

xxx BKT/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.02 Belanja Air xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

xxx BKT/xxx/xx/xxx 1.01.1.01.18.00.00.5.2.2.03.01 Belanja Telepon xxx -

1.01.1.01.18.00.00.1.2 Kas Bank - xxx

TOTAL xxx xxx

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

26

2.1.5.3.2 Buku Besar Umum

Menurut Abdul Halim (2007:62) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi

Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah menjelaskan bahwa: “buku besar

umum adalah sebuah buku yang berisi kumpulan rekening/perkiraan/akun”.

Menurut Indra Bastian (2007:89) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: “buku besar merupakan buku yang

berisi kumpulan rekening atau perkiraan yang telah dicatat dalam jurnal”.

Berdasarkan definisi di atas ditarik simpulan bahwa buku besar umum adalah

buku yang mencatat perkiraan atau kumpulan rekening.

Berikut merupakan bentuk buku besar umum menurut Peraturan Menteri

Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah (2008:707) adalah:

Tabel 2.2 Buku Besar Umum untuk Kas Bank

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

27

Tabel 2.3 Buku Besar Umum untuk RAPBD

Tabel 2.4 Buku Besar Umum untuk Kas Dinas

Tabel 2.5 Buku Besar Umum untuk Pendapatan Dana BOS

Tabel 2.6 Buku Besar Umum untuk Dana Alokasi Sekolah

Tabel 2.7 Buku Besar Umum untuk Peralatan

Tabel 2.8 Buku Besar Umum untuk Biaya Dana BOS

Tabel 2.9 Buku Besar Umum untuk Biaya Dana Alokasi Sekolah

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

28

Tabel 2.10 Buku Besar Umum untuk Belanja Gaji

Tabel 2.11 Buku Besar Umum untuk Belanja Makanan & Minuman

Tabel 2.12 Buku Besar Umum untuk Perjalanan Dinas Keluar Daerah

Tabel 2.13 Buku Besar Umum untuk Perjalanan Dinas Dalam Daerah

Tabel 2.14 Buku Besar Umum untuk Belanja ATK

Tabel 2.15 Buku Besar Umum untuk Belanja Listrik

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

29

Tabel 2.16 Buku Besar Umum untuk Belanja Air

Tabel 2.17 Buku Besar Umum untuk Belanja Telepon

2.1.5.3.3 Laporan Keuangan

Menurut Kamus Besar Akuntansi (2004:418) menerangkan bahwa: “laporan

keuangan adalah laporan-laporan keuangan yang berisi informasi tentang kondisi

keuangan dari hasil oprasi perusahaan pada perusahaan tertertu”.

Definisi laporan keuangan menurut Indra Bastian (2007:97) dalam bukunya

yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menerangkan bahwa: “laporan

Keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses

akuntansi, laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk

pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan”.

Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan adalah hasil dari siklus akuntansi yang terdiri dari beberapa proses dan

menjadi informasi keuangan pada periode tertentu.

A. Laporan Realisasi Anggaran

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menjelaskan bahwa:

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

30

Laporan realisasi anggaran pemerintahan daerah merupakan laporan yang

menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi

yang dikelola oleh pemerintahan daerah, yang mengggambarkan perbandingan

antara realisasi dan anggarannya dalam satu periode pelaporan.

Menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:159) yang dikutip dari PP 24 Tahun

2005 dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa: “laporan

realisasi anggaran adalah laporan keuangan yang menggambarkan perbandingan

antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan”.

Bentuk laporan realisasi anggaran menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

(2011:1143) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.18 Laporan Realisasi Anggaran

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

31

B. Neraca

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menyebutkan bahwa:

“neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan pemerintahan

daerah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu”.

Definisi neraca menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:153) dalam bukunya

Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa: “neraca adalah laporan keuangan

yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi mengenai aset,

kewajiban, dan modal pada tanggal tertentu”.

Bentuk dari neraca menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:1146) adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.19 Neraca

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

32

C. Arus Kas

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2011:695), menjelaskan bahwa:

“laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi mengenai

sumber, penggunaan, dan perubahan kas selama satu periode akuntansi serta saldo

kas pada tanggal pelaporan”.

Definisi arus kas menurut Deddi Nordiawan, dkk (2008:185) dalam bukunya

yang berjudul Akuntansi Pemerintahan, menjelaskan bahwa:

Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang

menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan

setara kas selama periode akuntansi, serta saldo kas dan setara kas pada tanggal

pelaporan.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka penulis simpulkan bahwa arus kas

adalah laporan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam

periode tertentu.

Tabel 2.20 Laporan Arus Kas

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

33

2.1.6 Sistem Akuntansi

Definisi Sistem Akuntansi Menurut Krismiaji (2001:4) dalam Buku yang

berjudul Sistem Informasi Akuntansi, mendefinisikan bahwa: “sistem akuntansi

adalah sebuah sistem yang memperoses data dan transaksi guna menghasilkan

informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, memproses

bisnis”.

Definisi sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001:3) dalam buku Sistem

Amuntansi Menerangkan bahwa: “sistem akuntansi adalah organisasi, formulir,

catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan

penggolongan perusahaan”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah

pengkoordinasian dari hal-hal yang berkaitan dengan keuangan untuk

menghasilkan data keuangan yang dibutuhkan.

2.1.7 Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2004:124) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Manajemen, menjelaskan bahwa:

Kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain

dan bekerjasama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi

informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses

pengambilan keputusan dibidang keuangan.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

34

Menurut Robert G.Murdick ( 2004:17) yang diterjemahkan oleh Jogiyanto

dalam Bukunya yang berjudul analisis dan Desain Sistem Informasi adalah

sebagai Berikut:

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari

oerganisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan

dan informasi yang didapat dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal

kepada manager untuk digunakan dalam pengendalian dan pelaporan eksternal

kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.

Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi adalah sistem yang bekerja untuk menghasilakan informasi tetapi

berkaitan dengan bidang akuntansi atau proses akuntansi.

2.1.8 Kas

2.1.8.1 Definisi Kas

Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24

Tahun 2005 (2009:106), menjelaskan bahwa: “kas adalah uang tunai dan saldo

simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan

pemerintahan”.

Kas menurut Thedorus M. Tuanakotta dalam bukunya yang berjudul Teori

Akuntansi menyatakan bahwa: “Kas sangat penting karena sifatnya yang liquid,

mudah sebagai alat pertukaran, dan menunjukkan dayabeli secara umum. Kas

disini uang tunai maupun saldo kas dalam bank.” (2000: 150)

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

35

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa kas

adalah alat pelunasan kewajiban yang dapat digunakan, dapat berupa uang receh,

uang kertas, cek, wesel.

2.1.8.2 Jenis dan Bentuk Kas

A. Kas Kecil (Petty Cash)

Definisi dana kas kecil menurut David yang dikutip dari Drs. J. Tanzil

dan Rekan dalam situs http://www.beritajatim.com, menjelaskan bahwa:

“Kas kecil adalah suatu dana kas khusus yang disisihkan oleh perusahaan

untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang relatif kecil jumlahnya,

sedangkan tujuan dari dana kas kecil adalah membantu kasir (petugas kas

kecil) dalam pengelolaan pengeluaran keuangan untuk keperluan rutin

perusahaan. Ada dua macam cara pencatatan dana kas kecil.”

Menurut Kusnadi, dkk (2000:65) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi

Keuangan Menengah (intermediate) menjelaskan bahwa prosedur pencatatan dana

kas kecil mempunyai dua sistem yaitu:

1. Imprest System (Sistem Impres)

Imprest system dikenal pula dengan nonfluctuating system. Di dalam

impress system pada saat dana kas kecil ditetapkan dan pertama diisi

dicatat di debit pada akun “petty cash” dan kredit pada akun “cash” dan

setiap ada transaksi tidak ada pencatatan (tidak ada jurnal), jurnal

dilakukan pada saat kas kecil diisi kembali berikut penyetoran bukti

transaksi.

2. Fluctuating System (Sistem Fluktuasi)

Fluctuating system pada saat dana kas kecil pertama kali diisi dicatat

sebagian imprest system dan pada saat dana ada transaksi dilakukan jurnal

akun yang digunakan adalah dana kas kecil.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

36

Berdasarkan definisi di atas kas kecil mempunyai dua sistem yaitu Imprest

System dan Fluctuating System. Penulis menggunakan imprest system karena pada

saat dana kas kecil ditetapkan dan pertama diisi dicatat di debit pada akun petty

cash dan dikredit pada akun cash dan setiap ada transaksi tidak ada pencatatan.

B. Rekonsiliasi Bank

Menurut Zaki Baridwan (2004:91) dalam bukunya yang berjudul Intermediate

Accounting, menjelaskan bahwa: ”rekonsiliasi bank adalah catatan perusahaan dan

bank, sehingga harus dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui

perbedaan-perbedaan yang ada”.

Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat simpulkan rekonsiliasi bank adalah

salah satu alat untuk mengoreksi saldo buku dengan saldo perusahaan dan

menjelaskan perbedaan yang terjadi, sehingga manajer dapat mengetahui

kesalahan yang terjadi.

Menurut Zaki Baridwan dalam bukunya yang berjudul Intermediate

Accounting, rekonsiliasi bank sebagai berikut:

Tabel 2.21 Rekonsiliasi Bank

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

37

2.1.8.3 Standar Kas

A. Penerimaan Kas

Penerimaan Kas menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem

Akuntansi menyatakan bahwa:

”Penerimaan Kas merupakan penjualan tunai dengan dilaksanakan oleh

perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga

barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada

pembeli.”(2001:455)

Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24

Tahun 2005 (2009:107), menjelaskan bahwa: “penerimaan kas adalah semua

aliran kas yang masuk ke bendahara umum negara/daerah”. Berdasarkan dari

kedua definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa penerimaan kas

adalah pendapatan yang diperoleh, yang menyebabkan kas yang ada di perusahaan

bertambah.

B. Pengeluaran Kas

Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24

Tahun 2005 (2009:107), menjelaskan bahwa: “pengeluaran kas adalah semua

aliran kas yang keluar dari bendahara umum negara/daerah”. Pengeluaran Kas

menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan

bahwa: ”Sistem Akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran

dengan uang tunai melalui sistem dana kecil.” (2001:509) Berdasarkan dari

kedua definisi di atas, maka penulis simpulkan bahwa pengeluaran kas adalah

transaksi-transaksi pengeluaran, dalam bentuk tunai maupun non tunai.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

38

C. Pembiayaan

Menurut Indra Bastian (2003:54) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Akuntansi Sektor Publik menjelaskan bahwa Pembiayaan adalah transaksi

keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan

dan belanja dalam satu periode akuntansi.

Menurut Ihyaul Ulum (2004:206) dalam bukunya Akuntansi Sektor Publik

Suatu Penghantar menjelaskan bahwa pembiayaan adalah seluruh transaksi

keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang dalam

penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau

memanfaatkan surflus anggaran.

Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan

adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara

pendapatan dan belanja, yang dalam penganggaran pemerintah terutama

dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surflus anggaran.

2.1.9 Sistem Informasi Akuntansi Kas

Menurut Krismiaji (2005:4) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi, menjelaskan bahwa: “sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem

yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang

bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”.

Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah nomor 24

Tahun 2005 (2009:106), menjelaskan bahwa: “kas adalah uang tunai dan saldo

simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan

pemerintahan”.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

39

Berdasarkan definisi di atas, penulis dapat simpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi kas adalah sebuah sistem yang memproses transaksi–transaksi terhadap

kas untuk menghasilkan informasi.

2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas

2.1.10.1 Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dan pengeluaran menurut Peraturan

Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah adalah fungsi Akuntansi pada Satuan Kerja Pengelola

Keuangan Daerah (SKPKD).

2.1.10.2 Formulir/Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan pada sistem penerimaan kas menurut Peraturan

Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (2011:732), adalah sebagai berikut:

A. Bukti Transfer

B. Slip Setoran

Dokumen yang digunakan pada sistem pengeluaran kas menurut Peraturan

Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (2011:735) adalah sebagai berikut:

A. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

C. Surat Perintah Membayar (SPM)

D. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

G. Slip Penarikan

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

40

2.1.10.3 Catatan Yang Digunakan

Catatan yang digunakan dalam sistem penerimaan kas menurut Peraturan

Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah adalah (2011:732) sebagai berikut: “buku jurnal penerimaan

kas, buku besar umum, buku besar pembantu”.

Catatan yang digunakan untuk sistem pengeluaran kas menurut Peraturan

Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (2011:735) adalah sebagai berikut: “buku jurnal pengeluaran

kas, buku besar umum, buku besar pembantu”.

2.1.10.4 Kebutuhan Rekayasa Software SIA Kas

Untuk merancang sebuah sistem informasi akuntansi kas, dibutuhkan

software yang bisa digunakan sebagai penunjang pembuatan sistem informasi

akuntansi kas. Terdapat beberapa macam software yang bisa digunakan antara lain

adalah sebagai berikut:

A. Microsoft Visual Basic 6.0

B. PHP Corder dan PHP Triad

C. Borland Delphi 7.0

D. Turbo C++ dan Turbo Pascal

E. Java Script

Membuat sistem informasi akuntansi kas, penulis menggunakan software

Microsoft Visual Basic 6.0 karena memudahkan pengguna (user) dalam

mengoperasikannya serta mudah diperbaiki bila terdapat error. Selain itu juga,

biaya yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi ini terjangkau. Penulis melakukan

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

41

penelitian di Sub Bagian Keuangan, di bagian ini terjadi transaksi penerimaan kas

dan pengeluaran kas berbentuk form inputan.

Merancang aplikasi sistem informasi akuntansi kas dibutuhkan software yang

bisa melakukan penyimpanan data yang disebut database. Ada beberapa database

yang mendukung Microsoft Visual Basic 6.0 antara lain:

A. SQL Server 2000

B. MySQL

C. SQL Server 7.0

D. PostGrade

E. Microsoft FoxPro

Database yang digunakan penulis dalam membuat sistem informasi akuntansi

kas dengan Microsoft Visual Basic 6.0 adalah SQL Server 2000. SQL Server

2000 merupakan aplikasi yang mempunyai kemampuan dalam pembuatan satu

database dengan banyak file data. Data-data yang tersimpan di database

mengenai transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas adalah sebagai berikut:

A. Menerima pergantian kas

B. Membayar belanja

C. Membuat jurnal umum, buku besar umum, buku besar pembantu, laporan

realisasi anggaran, laporan keuangan neraca dan laporan keuangan arus kas.

Kebutuhan software sistem informasi akuntansi kas dibutuhkan juga aplikasi

report sebagai penunjang untuk menampilkan hasil proses pemrograman. Ada

beberapa macam report, yaitu antara lain:

A. Crystal Report

B. Report pada Micsrosoft Access

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

42

C. Data Environment

Report yang digunakan oleh penulis dalam membuat aplikasi sistem informasi

akuntansi kas adalah Crystal Report, karena aplikasi ini mudah digunakan

sehingga memudahkan pengguna untuk mendesain hasil dari report sesuai

keinginan.

2.2 Bentuk, Jenis dan Bidang Perusahaan

Bentuk perusahaan yang penulis teliti merupakan Instansi Pemerintahan.

Jenis perusahaannya merupakan perusahaan jasa. Menurut Fandy Tjiptono

(2001:6) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Bisnis, menjelaskan bahwa:

Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan

tidak menghasilkan kepemilikian sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan

dengan produk fisik maupun tidak.

2.3 Alat Pengembangan Sistem

2.3.1 Diagram Konteks

Menurut Tata Subari (2004:1966) dalam bukunya yang berjudul Analisa

Sistem Informasi, mendefinisikan Diagram konteks sebagai berikut:

Diagram Konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data

yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk

mengembangkan sistem secara umum dan global dari keseluruhaan sistem

yang ada

Menurut Al-bahra (2005:64) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan

Desain Sistem Informasi Mendefinisikan diagram konteks sebagai berikut:

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

43

“diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari satu proses yang

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem”

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram

konteks adalah gambaran umum suatu sistem yang berjalan yang menggambarkan

hubungan antara entitas satu dengan yang lainnya.

2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Tata Subari (2004:163) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem

Informasi, mendefinisikan data flow diagram (DFD) sebagai berikut:

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network menggambarkan suatu sistem

automat/komputerisasi manualisasi atau gabungan dari keduanya yang

penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang

saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.

Data flow diagram menurut Jogiyanto HM (2005:699) dalam bukunya yang

berjudul Analisis dan Desain, adalah sebagai berikut:

Data flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

Data Flow Diagram juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem

yang terstruktur.

Menurut Tata Subari (2004:163) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem

Informasi, langkah-langkah didalam membuat data flow diagram dibagi menjdi

tiga tahap atau tingkatan konstruksi DFD, yaitu sebagai berikut:

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

44

a. Diagram konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang

akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan

untukmenggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem

yang ada.

b. Diagram Nol (0)

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada

didalam diagram konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.

c. Data Flow Diagram Detail

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetail

lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa DFD adalah

suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses dalam mengolah data

disuatu sistem.

2.3.3 Kamus Data

Menurut Tata Subari (2004:170) dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem

Informasi, “kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”. Definisi menurut Jogiyanto

HM (2005:75) dalam bukunya Analisis dan Desain pengertian kamus data adalah

sebagai berikut: “kamus data atau data dictiory atau disebut juga dengan istilah

Sistem data dictiory adalah klatalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi”.

Kamus data dibuat dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap

perancangan sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada Data

Flow Diagram. Berdasarkan kutipan-kutipan di atas penulis dapat mengambil

keputusan bahwa kamus data adalah katalog data dari suatu sistem informasi.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

45

2.3.4 Flowchart (Bagan Alir)

Menurut krismiaji (2002:71) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Akuntansi Bagan Alir atau Flowchart adalah sebagai berikut:

Bagan Alir merupakan tehnik analisis yang digunakan untuk menjelaskan

aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan Alir

merupakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur

pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaa, sekaligus

menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.

Definisi Bagan Alir menurut A. Hall James yang diterjemahkan oleh Dewi

Fitriasari dan Deny Armos Kwary (2006:83) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Akuntansi, menyebutkan Bahwa: “bagan alir (flowchart) refresentasi

grafikal dari sebuah sistem yang menjelaskan relasi fisik diantara entitas-entitas

kuncinya”.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulakan bahwa bagan

alir (flowchart) merupakan serangkaian prosedur yang menjelaskan mengenai

sistem yang berjalan pada sebuah perusahaan.

Jenis-jenis bagan alir menurut Krismiaji (2002:72) dalam bukunya Sistem

Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:

A. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

B. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

C. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

2.3.5 Normalisasi

Menurut Al Bahra (2005:169) dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain

Sistem Informasi, menerangkan bahwa: “Normalisasi adalah suatu proses

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

46

memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih

tepat dikoneksikan dengan model dan logika.”

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa normalisasi adalah

proses yang dilakukan untuk memperbaiki dengan menggunakan model data

relasional dan dikoneksikan dengan logika.

2.3. 6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Definisi Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Ladjamudin (2005:142)

dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi adalah sebagai

berikut: “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang

menggunakan susunan data yang disimpan dalam secara abstrak.”

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa ERD adalah

suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang tersimpan secara

sistem atau tehnik menggambar suatu sketma database dimana setiap komponen

yang terlibat dalam ERD memiliki atribut masing-masing yang mempresentasikan

fakta dari dunia nyata yang sedang ditinjau.

A. Derajat Relationship (Relationship Degree)

Definisi derajat relationship menurut Ladjamudin (2005:144) dalam bukunya

Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya menyatakan bahwa:

“Relationship Degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu

relatinship.” Derajat relationship yang sering dipakai didalam ERD sebagai

berikut:

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

47

1. Unary Relationship

Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi antara entity set

yang sama. Model ini juga sering disebut sebagai Recursive Relationship atau

Reflective Relationship.

Contoh:

Pegawai Menikah

Gambar 2.3 Diagram Relationship Unary (2005:144)

2. Binary Relationship

Binary relationship adalah model relationship antara instance-instance dari

satu tipe entitas (dua entity yang berasal dari entity yang sama). Relationship ini

paling umum digunakan dalam pembuatan model data.

Contoh:

Pegawai Bekerja untuk Dept.M N

Gambar 2.4 Diagram Relationship Binary (2005:145)

3. Ternary Relationship

Ternary Relationship merupakan relatinship antara instance-instance dari tiga

tipe entitas secara serentak.

Contoh:

Gambar 2.5 Diagram Relationship Ternary (2005:145)

P e g a w a i P e g a w a i

A la t

B e k e r ja u n tu k

J u m la h

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

48

B. Kardinalitas Relasi

Definisi Kardinalitas relasi menurut Ladjamudin (2005:147) dalam bukunya

Konsep Sistem Basis Data dan Implementasinya menyatakan bahwa:

“Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi

dengan entitas pada entitas lain”.

Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu sebagai berikut:

1. Relasi satu ke satu (One to One)

Tingkat hubungan ini menunjukan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan

satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan

dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Contoh:

Dosen Kepalai Jurusan1 1

NID NID

Gambar 2.6 One to One (2005:147)

2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (One to Many atau Many to One)

Tingkat hubungan satu kebanyak adalah sama dengan banyak ke satu,

tergantung dari arah mana hubungan terlihat. Untuk satu kejadian pada entitas

yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada

entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya

dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang

pertama.

Contoh:

Dosen KuliahAjar

NIDNIDKode

MK

1 M

Gambar 2.7 One to Many (2005:147)

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

49

Kuliah MahasiswaDiambil

NimNID Nama

1M

Kode

MK

Gambar 2.8 Many to One (2005:147)

3. Relasi Banyak-ke-Banyak (Many to Many)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah

entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas

lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang

kedua.

Contoh:

Mahasiswa KuliahBelajar

NimKode

Mk

NM

NimKode

Mk

Gambar 2.9 Many to Many (2005:148)

2.4 Perangkat Lunak

2.4.1 Perangkat Lunak Sistem Operasi

Menurut Jogiyanto (2005:360) dalam bukunya Pengenalan Komputer Dasar

Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan,

menjelaskan bahwa: “perangkat lunak sistem operasi (operating system), yaitu

program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari

sistem komputer”. Ada beberapa software sistem operasi, diantaranya MS-DOS,

Windows, UNIX, OS/2, dll.

Menurut Abdul Razaq (2003:9) dalam bukunya yang berjudul Penuntun

Praktis Microsoft Office XP, menjelaskan bahwa: “microsoft windows XP

merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan berbagai fasilitas,

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

50

khususnya dalam berintegrasi dengan internet serta dengan kemudahan dalam

pengoperasiannya”.

Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa Microsoft

Windows XP adalah sistem operasi yang memiliki berbagai fasilitas dan memiliki

kemudahan dalam pengoperasiannya.

2.4.2 Perangkat Lunak Pemrograman

Menurut Jogiyanto (2005:398) dalam bukunya Pengenalan Komputer Dasar

Ilmu Komputer, Pemrograman, Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan,

menjelaskan bahwa: “program yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu

permasalahan dalam aplikasi yang tertentu disebut dengan application software

atau application program (program aplikasi)”.

Menurut Edhy Sutanta (2005:21) dalam bukunya yang berjudul Pengantar

Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa: “application Software merupakan

perangkat lunak yang dikembangkan untuk digunakan pada aplikasi tertentu”.

A. SQL Server 2000

Menurut Feri Djuandi (2002:3) dalam bukunya yang berjudul SQL Server

untuk Profesional, mendefinisikan bahwa: “SQL Server adalah sebuah sistem

arsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas

dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database tersebut.”

Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2007:145) dalam bukunya yang berjudul

Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Server,

mendefinisikan bahwa: SQL Server adalah perangkat lunak relation database

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

51

management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi

database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.”

Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa SQL Server

adalah perangkat lunak yang memungkinkan para pengguna (user) untuk

mengembangkan fungsinya.

B. Crystal Report

Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2007:264) dalam bukunya yang berjudul

Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Server,

menjelaskan bahwa: “Crystal report merupakan program yang dapat digunakan

untuk membuat, menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung

dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat

flexibel”.

Menurut Madcom (2003:40) dalam bukunya yang berjudul Program Aplikasi

Terintegrasi Inventory Hutang dan Piutang dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal

Report, menyebutkan bahwa: “crystal report merupakan program khusus untuk

membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi

keduanya dapat dihubungkan (linkage)”.

Berdasarkan definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa crystal report

merupakan program yang digunakan untuk membuat laporan yang terdapat di

dalam database.

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

52

C. Client Server

Definisi Client Server menurut Yuswanto (2005:5) dalam bukunya yang

berjudul Pemrograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0, adalah sebagai

berikut: “Server adalah komputer database yang berada di pusat, dimana

informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa usher yang

menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan Client”.

Berdasarkan definisi di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa Client

server adalah penggunaan informasi yang saling berinteraksi satu sama lain dalam

menjalankan suatu aplikasi dalam satu komputer ataupun yang berbeda komputer.

2.4.3 Perangkat Lunak Bahasa

Definisi Language Software menurut Jack Febrian (2004:11) dalam bukunya

yang berjudul Kamus Komputer dan Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa:

“language software adalah program-program yang digunakan untuk

menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis di dalam bahasa pemrograman ke

dalam bahasa mesin, supaya dapat dimengerti oleh komputer”.

Menurut Andry Koniyo dan Kusrini (2007:1) dalam bukunya yang berjudul

Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic

dan Microsoft SQL Server adalah sebagai berikut:

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Visual Basic

merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat

berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem

operasi Windows. Visual Basic merupakan bahasa pemrograman komputer

yang mendukung pemrograman berorientasi objek (Object Oriented

Programing).

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem …elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar... · 18 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

53

Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa language

software adalah program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi yang

ditulis didalam bahasa pemrograman supaya dapat dimengerti oleh komputer dan

Visual Basic adalah salah satu program yang termasuk ke dalam language

software.