bab ii landasan teori 2.1 pengetian mesin amplas

26
4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengetian Mesin Amplas Mesin amplas adalah sejenis alat kerja yang diperuntukkan untuk memperhalus permukaan benda kerja dengan otomatis, dengan adanya mesin amplas kita dapat menghemat waktu dan tenaga saat menghaluskan benda kerja. Pada dasar nya sistem kerja mesin amplas belt sander yakni ada penggerak utama yaitu motor yang dimana pulley dan V-belt bekecepatan rendah untuk mentransfer daya menggerakan amplas pada poros berputar dengan rpm tertentu disini amplas bergerak dengan gaya berputar untuk proses pengikisan benda kerja yang akan dilakukan penghalusan. 2.1.1 Jenis Jenis Mesin Amplas Jenis jenis mesin amplas dapat diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan penggunaannya sebagai berikut : 1. Mesin amplas sabuk (Stroke Sander) Mesin ini memiliki bagian amplas yang diregangkan pada penggulung, sehingga dapat menangani pekerjaan besar dengan cepat. Mesin amplas ini cocok untuk mengerjakan bagian atas meja, pintu, menghilangkan cat lama dan mengamplas tepi lantai kayu. Tetapi alat ini tidak cocok untuk perabotan atau pekerjaan yang membutuhkan hasil akhir mengkilap gamabar dapat dilihat. Gambar 2.1 Mesin Amplas Sabuk

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Mesin amplas adalah sejenis alat kerja yang diperuntukkan untuk
memperhalus permukaan benda kerja dengan otomatis, dengan adanya mesin
amplas kita dapat menghemat waktu dan tenaga saat menghaluskan benda kerja.
Pada dasar nya sistem kerja mesin amplas belt sander yakni ada penggerak
utama yaitu motor yang dimana pulley dan V-belt bekecepatan rendah untuk
mentransfer daya menggerakan amplas pada poros berputar dengan rpm tertentu
disini amplas bergerak dengan gaya berputar untuk proses pengikisan benda kerja
yang akan dilakukan penghalusan.
Jenis jenis mesin amplas dapat diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan
penggunaannya sebagai berikut :
Mesin ini memiliki bagian amplas yang diregangkan pada penggulung,
sehingga dapat menangani pekerjaan besar dengan cepat. Mesin amplas ini
cocok untuk mengerjakan bagian atas meja, pintu, menghilangkan cat lama
dan mengamplas tepi lantai kayu.
Tetapi alat ini tidak cocok untuk perabotan atau pekerjaan yang
membutuhkan hasil akhir mengkilap gamabar dapat dilihat.
Gambar 2.1 Mesin Amplas Sabuk
5
2. Mesin amplas orbital (Vibrating Abrasives)
Mesin amplas satu ini bekerja dengan getar yang membuat getaran naik
turun, pada area bawah mesin amplas orbital ini terdapat spon agak keras
sebagai tempat untuk meletakan amplas bisa menyentuk permukaan secara
fleksibel dan tidak merusak permukaan mesin amplas orbital ini umumnya
berbentuk kotak persegi panjang.
(Popular Mechanics, Oktober 1991)
Mesin amplas random orbital (Rotation the sandpaper) ini sistem
pemasangan amplasnya bisa langsung direkatkan atau dengan istilah velcro
dan mempunyai sistem keja dengan gerakan kombinasi bergetar naik turun
dan juga berputar, dengan uniknya mesin ini mempunyai kelebihan
tersendiri yakni dibekali dengan sistem hisap debu dengan baik pada tatakan
amplas bagian bawah mesin.
(Popular Mechanics, Oktober 1991)
4. Mesin amplas sikat sander (Brush Sander)
Mesin amplas ini memakai satu sikat (Brush) yang terbagi dalam kain – kain
amplas yang disayat tidak tebal serta satu penyangga sebagai alat untuk
melakukan pengamplasan.
benda – benda kerja yang tidak rata, pengamplasan dengan brush sander
tidak akan membuahkan permukaan yang rata serta halus melainkan untuk
memotong dan mengurangi bulu – bulu kayu yang ada pada pemukaan
kayu.
(Popular Mechanics, Oktober 1991)
2.2 Perencanaan Komponen dan Material Yang Digunakan
Pada pengadaan dan pembuatan mesin amplas ini ada beberapa hal yang
dibutuhkan pada saat proses pengerjaan mesin amplas dimana bahan - bahannya
sebagai berikut :
Amplas pada umumnya terbuat dari kertas ataupun kain yang telah
ditambahkan dengan bahan yang kasar seperti butiran pasir sehingga dapat pula
disebut dengan nama lain kertas pasir, amplas berfungsi untuk membuat permukaan
benda yang kasar menjadi lebih halus dengan cara adanya gaya gesekan antara
amplas dengan benda yang akan dihaluskan.
1. Jenis-jenis amplas, menurut bentuk dan bahannya antara lain terdiri dari
amplas lembaran dan amplas roll atau gulungan. Amplas lembaran ada yang
7
terbuat dari kertas dan ada pula yang terbuat dari bahan kain yang masing-
masing memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda-beda.Sedangkan
amplas gulungan biasanya terbuat dari bahan kain dan merupakan amplas
serba guna.
Kasar dan halusnya amplas ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik
permukaan amplas yang kasar. Semakin besar angkanya biasanya
menunjukkan semakin halus dan rapat susunan pasirnya.Sebagai contoh
untuk nomor-nomor amplas kain antara lain adalah nomor 0,nomor 1,nomor
11/2,nomor 2,nomor 21/2,nomor 3 dan seterusnya.Sedangkan nomor-
nomor pada amplas kertas dan amplas gulungan misalnya adalah nomor 80,
100, 120, 150, 180, 240, 400, 500, 1000 dan seterusnya.
2. Klasifikasi material, berdasarkan materialnya perbedaan didasarkan pada
jenis material belakang dan material partikel abrasifnya. Berdasarkan
material belakang ada empat jenis, yaitu kertas, kertas tahan air, kain, dan
fiberglass. Ditinjau dari material partikel abrasifnya dibedakan ada yang
terbuat dari silicon carbide, dan ada yang terbuat dari oxidized aluminium.
Amplas terdiri dari partikel abrasif yang diletakkan pada material backing.
lapisan tertutup memiliki partikel abrasif yang dikemas rapat dan digunakan
terutama untuk pengamplasan basah (wet sanding), dimana tidak ada resiko
amplas menjadi tersumbat.
1. Amplas Kertas
menghilangkan karat di besi.Dalam penggunaannya amplas kertas biasanya
dibasahi dengan air sehingga kadang-kadang disebut juga sebagai amplas air.
Gambar 2.5 amplas kertas
Amplas roll atau gulungan biasanya bisa digunakan untuk menggosok
berbagai macam bahan termasuk besi,tembok,kayu dan lai sebagainya.Ampas
gulungan juga tidak mudah rontok sehingga jika digunakan untuk menggosok
bahan dari besi bisa dibasahi dengan air seperti halnya amplas kertas.Namun jika
digunakan untuk menggosok tembok maupun bahan dari kayu biasanya tidak perlu
dibasahi.Karena memiliki banyak kegunaan maka amplas gulungan disebut juga
sebagai amplas serbaguna.
Menurut fungsinya amplas pada umumnya terbagi menjadi 2 macam untuk
memperhalus permukaan kayu maupun logam, yaitu :
1. Amplas Kayu
menggunakan tipe amplas kain kering. Dikarenakan untuk menjaga agar
penghalusan menggunakan amplas kering lebih praktis dari pada harus
menggunakan amplas basah yang dimana membuatuan basah pada permukaan
kayu.
Untuk pengaplikasian amplas pada amplas logam yakni bisa kedua – duanya
digunakan tetapi untuk lebih koefisien menggunakan amplas kering dikarenakan
tidak menggunakan nya dengan air pada saat proses pengmplasan krna material
logam bersifat mudah karat.
1. Amplas besi terbuat dari bahan baku atau silicon carbide.
2. pada kertas amplas tersebut terdapat nomor 1 sampai 300 yang menandakan
tingkat kehalusan amplas tersebut. Cara membaca angka 1 adalah amplas kasar
da angka 3000 adalah merupakan amplas super halus.
3. Amplas besi terbuat dari baku silicon carbide.
4. Pada amplas besi terdapat nomor, nomor tersebut berkisar dari angka 1 sampai
300, yang menandakan tingkat kehalusan dan kekasaran dari amplas tersebut.
Cara membacanya angka 1 merupakan amplas kasar, dan amplas 300 merupakan
amplas super halus, Jadi makin besar nomor yang terdapat pada amplas maka
tingkat kekasaran amplas tersebut makin halus.
5. Namun realitas yang terjadi dilapangan, jenis angka yang beredar biasanya
dimulai dari angka 100 sampai 1000, akan sangat jarang sebuah tokoh mensuply
stock ampals dengan tingkat kehalusan secara berurutan, biasanya sebuah toko
bangunan atau toko cat yang mempunyai stock amplas dengan kelipatan 100,
200, 300, 400, 600, 800, 1000, 1500. Ini merupakan contoh ukuran amplas yang
dijual dipasaran.
6. Kenapa ukuran amplas berbeda, karena partikel yang digunakan berbeda, sesuai
dengan kegunaan amplas tersebut. jenis-jenis amplas yang tepat agar
penggunaannya tidak malah merusak komponen kendaraan.
2.2.1.4 Jenis Amplas Berdasarkan Kegunaanya
1. Amplas KeringAmplas kering adalah suatu jenis amplas yang digunakan untuk
meratakan atau menghaluskan benda kerja atau panel tanpa cairan. (Large and
Medium Manufacturing Statistics, Biro Pusat Statistik 2009).
10
2. Amplas Basah
Amplas basah adlah suatu jenis amplas yang digunakan untuk meratakan atau
menghaluskan benda kerja dengan menggunakan air atau spertus secara
bersamaan. Kedua amplas ini masing-masing memiliki keuntungan dan
kekurangan sendiri.
1. Untuk kelebihan menggunakan amplas kering tersebut :
a. Pekerjaan lebih cepat selesai
b. Lantai tempat kerja tidak becek
c. Tidak menggunakan air pada saat proses pengamplasan
d. Kertas amplas lebih tahan lama
2. Kekurangannya menggunakan amplas kering adalah :
a. Sisa – sisa pengamplasan beterbangan
b. Tempat kerja jadi kotor
c. Proses pengerjaan pengamplasan lebih lama
3. Kelebihan menggunakan amplas basah:
a. Tidak menimbulkan debu
c. Hasilnya bisa langsung dilihat
4. Kekurangan menggunakan amplas basah:
a. Waktu pengeringan lebih lama
b. Tempat kerja jadi becek
c. Harus menyediakan air
2.2.2 Besi Baja Untuk Rangka
Besi baja adalah logam paduan dengan besi (Fe) sebagai unsur dasar dan
carbon (C) sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar
antara 0,2% hingga 2,1% berat sesuai grade-nya. Fungsi carbon dalam baja adalah
sebagai unsur pengerasan pada kisi kristal atom besi. Baja carbon adalah baja yang
mengandung lebih kecil 1,7% sedangkan besi mempunyai kadar carbon lebih besar
dari 1,7% baja mempunyai unsur – unsur lain sebagai pemadu yang dapat
mempengaruhi sifat dari baja.
Baja karbon adalah besi murni (ferrit) tentuhlah tidak mengandung karbon
. besi ini relative
2. Baja Paduan
Bila satu atau lebih logam yang ditambahkan kedalam baja karbon dalam
jumlah yang cukup, maka akan diperoleh sifat-sifat baja yang baru, hasil ini
dikenal dengan baja paduan.
2.2.3 Bearing
Dalam ilmu mekanika bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi
untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu
bergerak pada arah yang diinginkan.
Bearing menjaga poros (shaft) agar selalu berputar terhadap sumbu
porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar selalu
berada pada jalurnya.
Bearing dapat diklasifikasikan berdasarkan gerakannya sebagai berikut :
1. Jika berdasarkan gesekan yang terjadi pada bearing, maka bearing terbagi
menjadi dua jenis yakni :
a. Anti – friction bearing
Contoh : roller dan ball bearing
b. Friction bearing
Contoh : bush dan plain bearing.
2. Jika dilihat dari beban yang ditahan oleh bearing maka berikut adalah jenis –
jenisnya :
Adalah bearing yang didesign untuk menahan beban yang tegak lurus
terhadap sumbu (shaft horizontal).
12
Adalah jenis bearing yang didesign pada poros vertikal untuk menahan
beban yang paralel terhadap sumbu poros tersebut.
c. Thrust bearing
Adalah bearing yang didesign untuk menahan beban horizontal yang paralel
dengan sumbu poros horizontal.
bearing dalam bentuk sketch 2d sebagai berikut gambarannya :
Gambar 2.8 classification sliding contact bearing.
(Tejo Marjuki/Armen Fianel)
1. Plain bearing
macam bearing ini antara lain :
a. Hydrodinamic and babbited journal bearing
Bearing ini sering kita jumpai pada komponen otomotif yaitu antara crank
shaft dan conecting rod dan terbuat dari bahan babbit.
13
(Tejo Marjuki/Armen Fianel)
Bushing merupakan bantalan yang digunakan untuk tempat poros berputar.
Pada hal ini bushing dan poros terdapat lapisan oli tipis yang fungsinya pada
saat poros berputar bidang yang terkena adalah lapisan oli tersebut.
Gambar 2.10 bushing bearing.
a. Deep groove ball bearing
Bearing jenis ini merupakan bearing universal yang terdapat pada mesin dan
perakitan otomotif gambar 2.13.
(Tejo Marjuki/Armen Fianel)
Bearing ini dirancang untuk mengakomodasi beban gabungan yaitu beban
axial dan radial.
(Tejo Marjuki/Armen Fianel)
3. Pillow Block
Pillow Block adalah Bearing yang memiliki dua lubang baut yang sumbunya
berlawanan dengan poros bearing. Pillow Block Bearing ini bisa dipasang duduk
normal, terbalik ataupun menyamping.
(Tejo Marjuki/Armen Fianel).
2.3 Sistem Penggerak
Sebagai penggerak mesin amplas pada rancang bangun ini kami
menggunakan motor listrik 1 phase dan untuk mentransmisikan daya dari putaran
motor listrik untuk menggerakan sebuah mesin amplas dengan putaran rendah
yakni menggunakan pulley berukuran 4 in di motor dan 6 in di poros yang digerakan
dan menggunakan v – belt untuk meneruskan putaran dari output motor listrik
menuju input pulley.
2.3.1 Motor Listrik
Motor listrik dapat diklasifikasikan secara dasar atas motor induksi dan
sinkron. Motor induksi mempunyai faktor daya dan efisiensi yang lebih rendah
daripada motor sinkron.
Yang mana pada umumnya digunakan pada mesin produksi seperti mesin
bubut, mesin bor dan lain sebagainya, faktor yang menyebabkan hal tersebut karena
motor induksi memiliki beberapa kelebihan antara lain : harga lebih murah, mudah
dalam perawatan dan konstruksi sederhana. (Electrical Machines, Desphande M. V
2011).
16
Spesifikasi motor listrik yang digunakan pada mesin ( Belt Sander) amplas
penghalus kayu maupun logam ringan sebagai beriut :
• Daya : ¼ HP
• Type : JY09A - 4
• Frequency (Hz) : 50
• Volt : 220 V
Untuk mentransmisikan daya dari poros motor penggerak ke poros yang
digerakan amplas (Belt Sander) adalah dengan menggunakan sabuk (Belt) melewati
roda katrol (Pulley) yang di pasang pada shaft poros motor penggerak dan shaft
poros yang digerakan amplas (Belt Sander).
(Tabel Teknik Mesin,Seri Elemen Mesin, Tejo Marjuki/Armen Fianel).
17
(Tejo Marjuki/Armen Fianel).
2.3.3 Sabuk
Sabuk adalah termasuk elemen transmisi daya atau putaran dari satu poros
ke poros lainnya.
Macam – macam sabuk :
Sabuk datar mudah untuk dicari ataupun dijumpai diberbagai tempat
karena sabuk ini relatif mudah untuk dipasang tidak memerlukan
kepresisian yang tinggi.
Sabuk datar digunakan untuk kecepatan keliling antara 2 – 10 m/s, dan
daya sampai dengan 50 kw.
b. Sabuk V
Sabuk V (V – belt) digunakan untuk memindahkan daya yang relatif
kecil antara 1 poros ke poros lainnya yang mempunyai jarak (1-2 m)
kecepatan sabuk diantara 10 – 20 m/s, dengan daya maksimum sekitar 10
kw. (Tabel Teknik Mesin,Seri Elemen Mesin, Tejo Marjuki/Armen Fianel).
18
Sabur gilir biasanya digunakan untuk memindahkan daya dengan
kepresisian yang sangat tinggi, artinya tidak diharapkan adanya slip
walaupun kecil sehingga putaran yang dipindahkan sangat – sangat teliti
misalnya pada As klep mesin mobil / motor.
2.4 Proses Fabrikasi
2.4.1 Pengertian Fabrikasi
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen
material baik berupa plat, pipa, hollow ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk
setahap demi setahap berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi suatu bentuk
yang dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian alat produksi maupun kontruksi
pada umumnya fabrikasi terbagi atas 2 macam.
yaitu :
dilakukan didalam suatu bangunan ataupun gedung yang di dalamnya sudah
dipersiapkan segala macam alat, mesin-mesin dan material untuk melakukan proses
kontruksi dan pekerjaan-pekerjaan lainnya, misalnya :
• Mesin las
diluar gedung maupun bangunan atau workshop lebih tepatnya pekerjaan dilakukan
di area lapangan terbuka, dilokasi dimana bangunan akan didirikan. Disitulah
segala macam proses produksi fabrikasi di lakukan, dari penimbunan stock
material, pemotongan dan pengeboran material, proses assembling, proses
pengelasan, proses finishing, proses sandblast dan painting serta proses
pemasangan kontruksi.
penunjang kelancaran pekerjaan fabrikasi antara lain :
• Mesin las
menata terlebih dahulu tahapan – tahapan fabrikasi dari awal pembuatan suatu
penelitian sampai dengan selesai, adapun tahapan – tahapannya sebagai berikut :
2.4.2 Proses Penandaan (Marking Process).
Marking process adalah suatu proses pengimplementasian design/gambar
sesuai prosedur gambar yang telah ditetapkan untuk melakukan fabrikasi dan
ukuran – ukuran material dapat di lihat dalam design yg sudah di tetapkan, untuk
alat – alat dalam pengimplementasian proses penandaan material.
yakni sebagai berikut :
Bevel adalah sebuah alat ukur yang digunakan dalam pengukuran sudut
diantara dua permukaan suatu benda ukur dengan tingkat ketelitian lebih kecil dari
pada satu derajat.
2. Penggaris baja
Penggaris baja merupakan sebuah alat ukur yang terbuat dari baja tahan
karat dan secara khusus digunakan untuk mengukur diameter luas secara kasar.
Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, sementara pada bagian atasnya
terdapat guratan – guratan ukuran dalam satuan inchi, cm dan ada pula gabungan
dari inchi dan centimeter atau milimeter. Alat ukur ini memiliki tingkat ketelitian 1
mm atau 0,1 cm.
Gambar 2.18 Penggaris baja.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
Penggores baja yakni untuk membuat garis khususnya penandaan garis pada
permukaan logam benda kerja. Penggores baja yang di design untuk membuat garis
dengan bentuk seperti pulpen dan pada tengah penggores di buat kartel agar pada
21
saat proses penggoresan tidak licin dan pada sudut penggores di buat runcing untuk
memakan / menggores benda kerja material.
Gambar 2.19 Penitik dan penggores baja.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
4. Waterpass baja / magnet
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan
sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun
horizontal.
Cutting process adalah suatu proses pemotongan material untuk dijadikan
suatu rangkaian yang sebelumnnya sudah melewati tahap proses penandaan
22
terencana dalam design/gambar.
Adapun alat – alat yang digunakan dalam proses pemotongan ini sebagai
berikut :
1. Mesin gerinda
Mesin gerinda adalah salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong
pisau, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang mana digunakan
untuk kemampuan dalam penggunaan untuk mengasah maupun memotong material
benda kerja.
dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan,
pemolesan maupun pemotongan.
(Wiryosumarto H, 1994)
2.5 Proses Sambungan
dengan menggunakan suatu cara tertentu. Mesin atau konstruksi terdiri dari
beberapa bagian, yang mana bagian yang satu dengan yang lain akan dihubungkan.
Salah satu cara untuk menghubungkan suku bagian-suku bagian tersebut adalah
dengan cara memberikan sambungan.
Sambungan las adalah suatu proses penyambungan dua potong logam
dengan pelumeran. Yaitu, kedua bagian yang dilas ditempatkan dengan baik dan
dipanas busur listrik atau busur oksiasetilin. Lelehan logam dari batang las
diendapkan diantara lempengan logam dan dibiarkan dingin.
Dalam proses fabrikasi penyambungan rangka tersebut menggunakan mesin
las listrik (Lihat G.b 2.21). Dimana salah satu cara menyambung logam dengan
jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang
akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair,
demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada
ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari
sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua
logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam
tersebut.
(Wiryosumarto H, 1994)
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi
dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt dan amper nya kurang dari 90
Busur listrik yang terjadi akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi
sehingga akan mudah mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat
diatur sesuai dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan tipe
elektrodanya.
24
Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur
listrik yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi
dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi
sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja sehingga
terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbulah busur.
Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai
5500 °C.
2.5.2 Elektroda
Elektroda adalah konduktor yang dilalui arus listrik dari satu media ke
media yang lainnya, biasanya dari sumber listrik ke perangkat atau bahan. Elektroda
dapat mengambil beberapa bentuk yang berbeda, termasuk kawat, piring, tongkat
dan yang paling sering terbuat dari logam seperti tembaga, perak, timah, atau seng,
tetapi juga dapat dibuat dengan bahan konduktor listrik non-logam, seperti grafit.
Untuk penggunaan elektroda pada proses penyambungan rangka
menggunakan elektroda type E 6012 / E 6013 lihat gambar berikut :
Gambar 2.23 Elektroda.
Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat menghasilkan
penembusan sedang keduannya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi, tetapi
kebanyakan jenis E 6013 sangat baik untuk jenis pengelasan pada posisi tegak arah
ke bawah. Sedangkan untuk jenis E 6012 umumnya dapat digunakan pada ampere
yang relatif lebih tinggi dari E 6013. E6013 yang mengandung lebih banyak kalium
memudahkan pemakaian pada voltage mesin yang rendah.
25
sebagai berikut :
1. Sambungan Las Dasar
Sambungan las dalam dunia kontruksi baja pada pengelasan ada 5 macam
sambungan las yang terdiri dari sambungan tumpul, sudut, T, sisi dan tumpang.
Masing – masing sambungan ini dapat dilas menggunakan dengan 4 posisi
pengelasan yaitu posisi dibawah tangan, mendatar, vertikal dan diatas kepala. (lihat
pada gambar 2.23).
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
2. Sambungan Las Sudut
Las sudut adalah cara penyambungan 2 buah karakter atau lebih pada sudut
material yang akan di sambungkan menjadi kesatuan. dalam penyambungan las
sudut ini terbagi menjadi 2 karakter las sudut datar dan las sudut cekung.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159). Sebagai berikut :
a. Las sudut datar
memberikan kekuatan yang sama dengan pemakaian elektroda yang
lebih sedikit.
namun ari segi kekuatan sama – sama kuat.
Gambar 2.25 Sambungan las sudut.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
3. Sambungan Las Tumpul
Las tumpul yaitu menghubungkan dua buah material yang mempunyai jarak
tertentu ( jarak tersebut dinamakan celah akar) dengan cara mendekatkan kedua sisi
yang akan disambung, kemudian mengisi celah akar tersebut dengan bahan las
pengisi hingga membentuk sambungan.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
4. Sambungan Las Bentuk T
Pada kedua sambungan ini (Lihat G.b 2.26) secara garis besar dibagi dalam
dua jenis yaitu jenis las dengan alur dan jenis las sudut, hal-hal yang dijelaskan
untuk sambungan tumpul diatas juga berlaku untuk sambungan jenis ini, dalam
27
pelaksanaan pengelasan mungkin sekali ada bagian batang yang menghalangi yang
dalam hal ini dapat diatasi dengan memperbesar sudut alur.
Gambar 2.27 Sambungan las bentuk T.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
5. Sambungan Las Tumpang
Sambungan las tumpang yaitu membentuk sambungan dua buah material
dengan cara ditumpang satu sama lain kemudian di las pada tepi plat dengan las
posisi sudut.
(Wiryosumarto H, 1994 : 159)
Sebuah desain untuk merancang suatu mesin amplas sabuk yakni
menggunakan aplikasi solidworks dimana aplikasi solidworks ini mudah untuk
suatu pekerjaan desain dalam bentuk 3d tetapi tidak variable untuk suatu desain
dalam bentuk 2d sebagai berikut ulasannya.
28
part permesinan atau susunan part permesinan yang berupa assembling dengan
tampilan 3d untuk mempresentasikan part sebelum real partnya dibuat atau
tampilan 2D (drawing) untuk gambar proses pemesinan.
Gambar 2.29 Desain menggunakan Solidworks 2010.
Didalam membuat suatu pemodelan 3D menggunakan Solidworks, maka
tahapan awal yang kita buat adalah membuat sketsa gambar dari objek desain atau
model yang akan kita buat . Proses pembuatan sketsa secara umum dilakukan pada
bidang (Plane) front Plane, dan Right Plane, atau bisa juga pada bidang tertentu
lainnya tergantung kepada bagian fitur-fitur dari objek desain yang akan kita buat.
Solidworks terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Part adalah sebuah objek 3D yang terbentuk dari beberapa fitur. Sebuah
Part dapat menjadi sebuah komponen pada suatu assembly, dan bisa juga
digambarkan dalam bentuk 2D pada sebuah drawing. Fitur adalah bentukan
operasi-operasi yang membentuk part. Base Feature adalah fitur yang
pertama kali dibuat. Ekstensi File Solidworks adalah SLDPRT.
2. Assembly adalah sebuah dokumen dimana part, feature dan assembly lain
(Sub Assembly) disatukan bersama. Ekstensi file untuk Solidworks Assembly
adalah SLDASM.
29
3. Drawing adalah gambaran 2D dari sebuah 3D part maupun assembly,
ekstensi file untuk Solidworks Drawing adalah SLDDRW.
Sebagai software CAD, Solidworks dipercaya sebagai perangkat lunak
untuk membantu proses desain suatu benda atau bangunan dengan mudah. Di
Indonesia sendiri terdapat banyak perusahaan manufaktur yang
mengimplementasikan perangkat lunak solidworks. Keunggulan solidworks dari
software CAD lain adalah mampu menyediakan sketsa 2D yang dapat diupgrade
menjadi bentuk 3D. Selain itu pemakaiannya pun mudah karena memang dirancang
khusus untuk mendesai benda sederhana maupun yang rumit sekali pun. Inilah yang
membuat solidworks menjadi populer dan menggeser ketenaran software CAD
lainnya.
Solidworks dipakai banyak orang untuk membantu desain benda atau
bangunan sederhana hingga yang kompleks. Solidworks banyak digunakan untuk
merancang roda gigi, mesin mobil, casing ponsel dan lain-lain. Fitur yang tersedia
dalam solidworks lebih easy-to-use dibanding dengan aplikasi CAD lainnya. Bagi
mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di jurusan tehnik sipil, tehnik
industri dan tehnik mesin sangat disarankan untuk mempelajari solidworks.
Karena solidworks sangat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang
mengambil tiga jurusan tersebut dan yang paling utama proses penggunaan
solidworks lebih cepat dibanding vendor-vendor software CAD lain yang lebih dulu
hadir. Anda juga dapat melakukan simulasi pada desain yang Anda buat dengan
solidworks. Analisi kekuatan desain juga dapat dilakukan secara sederhana dengan
solidworks. Dan yang paling penting, Anda dapat membuat desain animasi
menggunakan fitur yang telah disediakan solidworks.