bab ii landasan teori 2.1 hakekat akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/t1... ·...

14
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Prestasi Akademik 2.1.1 Pengertian Prestasi Akademik Prestasi akademik berasal dari dua kata yaitu prestasi dan akademik. Menurut Hilgard (dalam Sumardi Suryabrata, 1984;252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaaanya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Saiful Bahri Djamarah (1994:20) menyatakan bahwa prestasi merupakan apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Muray (dalam Beck 2014:290) mendefinisikan prestasi adalah untuk mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dan secepat mungkin. Selanjutnya yang dimaksud dengan akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa (Fadjar, 2002:5). Adapun kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu disebut academia.

Upload: phunganh

Post on 03-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Hakekat Prestasi Akademik

2.1.1 Pengertian Prestasi Akademik

Prestasi akademik berasal dari dua kata yaitu prestasi dan akademik.

Menurut Hilgard (dalam Sumardi Suryabrata, 1984;252) belajar merupakan

proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan

perubahan yang keadaaanya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh

lainnya. Saiful Bahri Djamarah (1994:20) menyatakan bahwa prestasi

merupakan apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Muray (dalam

Beck 2014:290) mendefinisikan prestasi adalah untuk mengatasi hambatan,

melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dan secepat mungkin.

Selanjutnya yang dimaksud dengan akademik adalah keadaan orang-orang

bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan

sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa (Fadjar, 2002:5).

Adapun kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti

sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Sesudah itu, kata

acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat perguruan. Para

pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam

itu disebut academia.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

Menurut Alex Sobur (2006) prestasi akademik merupakan perubahan

dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah

selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi

adanya situasi belajar. Sementara itu menurut Hasan Abdul Qohar (2000:56)

berpendapat bahwa pengertian prestasi akademik adalah hasil dari suatu yang

telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.

Setiawan (dalam Naam, 2009) menyatakan bahwa prestasi akademik

merupakan suatu pencapaian tingkat keberhasilan dari usaha belajar tentang

suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan oleh seseorang secara

optimal. Sementara itu menurut Slameto (2003;10) prestasi akademik merupaka

suatu perubahan yang dicapai seseorang setelah mengikuti proses belajar.

Berdasarkan pada konsep pengertian, maka yang dimaksud prestasi

akademik dalam peneitian ini adalah usaha belajar yang dilakukan seseorang

agar dapat mencapai tujuan secara optimal yang dinyatakan melalui suatu

pencapaian.

2.1.2 Fungsi Prestasi Akademik

Menurut Zaenal Arifin (1990) fungsi dari prestasi akademik adalah

sebagai berikut:

Prestasi akademik sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai.

Prestasi akademik sebagai lambang pemusatan ingin tahu.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

Prestasi akademik dapat dijadikan sebagai motivasi untuk meningkatkan

pengetahuan.

Prestasi akademik sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi

pendidikan.

Prestasi akademik dapat dijadikan sebagai indikator daya serap (kecerdasan

peserta didik).

2.1.3 Faktor Pengaruh Prestasi Akademik

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar prestasi akademik

dapat dicapai. Menurut Ngalim Purwanto (2010; 107) menyatakan bahwa

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi akademik antara lain:

Faktor dari dalam individu, terdiri dari faktor fisiologis dan Psikologis.

Faktor fisiologis adalah kondisi jasmani dan kondisi panca indera.

Disisi lain faktor psikologis yaitu bakat, minat, kecerdasan, motivasi

berprestasi dan kemampuan kognitif.

Faktor dari faktor lingkungan dan faktor instrumental yaitu kurikulum,

bahan, guru, sarana. Administrasi, dan manajemen.

Berdasarkan uraian mengenai prestasi akademik tersebut, dapat

disimpulkan bahwa prestasi akademik berperan penting dalam pengembangan

pengetahuan seseorang. Selain itu, prestasi akademik dapat memotivasi

seseorang untuk selalu meningkatkan kualitas dirinya terhadap suatu

pengetahuan yang baru.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

2.3 Hakekat Media Sosial

2.3.1 Pengertian Media Sosial

Antony Mayfield (2008;05) menyatakan bahwa media sosial adalah

media dimana penggunanya dengan mudah berpartisipasi di dalamnya, berbagi

dan menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ ensiklopedia

online, forum-forum maya, termasuk virtual worlds (dengan avatar/ karakter

3D). Definisi lain dari media sosial menurut Andreas Kaplan dan Michael

Haenlein (dalam Tim Pusat Humas Kementrian Pergangan RI, 2014;26) adalah

sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar

ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan

pertukaran user-generated content. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli

mengenai media sosial, ditarik kesimpulan bahwa media sosial merupakan

media yang memudahkan pengguna untuk berkomunikasi dengan pengguna

lain tanpa batas melalui pesan gambar, suara, video.

2.3.2 Jenis Media Sosial

Andreas M Kaplan dan Michael Haenlein (dalam Tim Pusat Humas

Kementrian Perdagangan RI, 2014;26) menggolongkan berbagai jenis media

sosial yang ada berdasarkan ciri-ciri penggunanya antara lain:

1) Proyek kolaborasi website, dimana pengguna diijinkan untuk dapat

mengubah, menambah, ataupun membuang konten-konten yang termuat

di website tersebut, seperti Wikipedia.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

2) Blog atau micro-blog, dimana pengguna mendapat kebebasan dalam

mengungkapkan suatu hal di blog itu seperti perasaan, pengalaman,

pernyataan, sampai kritikan terhadap suatu hal, seperti Twitter.

3) Konten atau isi, dimana pengguna di website saling membagikan konten

multimedia, seperti e-book, Youtube.

4) Situs jejaring sosial dimana penggunan memperoleh ijin unntuk

terkoneksi dengan cara membuat informasi yang bersifat pribadi,

kelompok atau sosial seperti misalnya Facebook.

5) Virtual game world, dimana pengguna melalui aplikasi 3D dapat

muncul dalam wujud avatar-avatar sesuai keinginan dan kemudian

berinteraksi dengan orang lain yang mengambil wujud avatar juga

layaknya di dunia nyata, seperti game online.

6) Virtual social world, merupakan aplikasi berwujud dunia virtual yang

memberi kesempatan pada penggunanya agar hidup di dunia virtual

untuk berinteraksi dengan yang lain, seperti Second Life.

Berdasarkan penggolongan tersebut, maka ciri-ciri dari media sosial (Tim Pusat

Humas Kementrian Perdagangan RI, 2014; 27) antara lain:

o Konten yang disampaikan dibagikan kepada banyak orang dan tidak

terbatas pada satu orang tertentu;

o Isi pesan muncul tanpa melalui gatekeeper dan tidak ada gerbang

penghambat;

o Isi disampaikan secara online dan langsung;

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

o Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa

juga tertunda penerimaanya tergantung pada waktu interaksi yang

ditentukan sendiri oleh pengguna;

o Media sosial menjadikan penggunanya sebagai kreator dan aktor yang

memungkinkan dirinya untuk beraktualisasi diri;

o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti

identitas, percakapan (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis),

hubungan (relasi, reputasi (status) dan kelompok (group).

2.3.3 Fungsi Media Sosial

Media sosial merupakan cara praktis agar dapat dengan mudah

berinteraksi dengan orang lain tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Menurut

Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI (2014;33) fungsi dari media

sosial antara lain:

o Sarana belajar, mendengarkan, dan menyampaikan. Berbagai aplikasi

media sosial dapat dimanfaatkan untuk belajar melalui beragam

informasi, data dan isu yang termuat di dalamnya. Pada aspek lain,

media sosial juga menjadi sarana untuk menyampaikan berbagai

informasi kepada pihak lain.

o Sarana dokumentasi, administrasi dan integrasi. Macam-macam aplikasi

media sosial pada dasarnya merupakan gudang dan dokumentasi

beragam konten, dari yang berupa profil, informasi, reportase kejadian,

rekaman peristiwa, sampai pada hasil riset kajian. Oleh karena itu

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

organisasi lembaga dan perorangan dapat memanfaatkannya dengan

cara membentuk kebijakan penggunaan media sosial.

o Sarana perencanaan, strategi dan manajemen. Mengarahkan penggunaan

media sosial untuk memperlancar suatu perencanaan.

2.4 Hakekat Interaksi Sosial

2.4.1 Pengertian Interaksi Sosial

Menurut Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2014;55) interaksi sosial

merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang-

perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang

perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang atau lebih bertemu,

interaksi sosial dimulai pada saat itu. Aktivitas seperti menegur, berjabat

tangan, saling berjabat tangan dan sebagainya merupakan bentuk dari interaksi

sosial. Adapun menurut Kimball Young dan Raymond ( dalam Soekanto,

2014;54) interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena

tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi

sosial tidak akan dapat terjadi jika seseorang tidak berhubungan secara

langsung dengan sesuatu yang tidak berpengaruh dengan dirinya. Berdasarkan

pendapat beberapa ahli tersebut disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah

kunci utama terjadinya aktivitas sosial dan berlangsung pada saat individu

berhubungan dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok

dengan kelompok lain.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

2.4.2 Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial tidak akan terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat

(Soekanto, 2014;58) yaitu:

1. Adanya kontak sosial (social-contact)

Kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (bersama-sama) dan

tango (menyentuh), jadi secara harafiah kontak adalah bersama-sama

menyentuh. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar

individu, individu dengan kelompok serta antar kelompok. Kontak sosial dapat

bersifat positif dan negatif. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada

suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatif mengarah pada suatu

pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial.

Selain itu kontak sosial juga bersifat primer dan sekunder. Kontak primer

terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan bertatap

muka, seperti misalnya saling senyum, bersalaman dan sebagainya. Sebaliknya

kontak sekunder memerlukan suatu perantara agar pesan dapat diterima. Kontak

sekunder dapat dilakukan melalui alat misalnya radio, telepon, dan sebagainya.

2. Adanya komunikasi

Arti terpenting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan

tafsiran pada perilaku orang lain (pembicaraan, gerak badan maupun sifat).

Kemudian orang yang bersangkutan memberikan reaksi terhadap perasaaan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Komunikasi memungkinkan kerja

sama antara orang perorangan atau antara kelompok-kelompok manusia.

Namun komunikasi dapat menimbulkan pertikaian akibat salah paham karena

salah menerima informasi.

2.3.3 Bentuk Interaksi Sosial

Terdapat tiga pendapat dari tiga tokoh mengenai bentuk interaksi

(Soekanto, 2014; 64)

Tabel 2.1

Bentuk Interaksi Menurut Ahli

Gilin dan Gilin Kimball Young Tomatsu Shibutani

Bentuk interaksi: Bentuk interaksi: Bentuk interaksi:

Proses yang asosiatif

(akomodasi, asimilasi,

dan akulturasi) ;

Proses yang disosiatif

(persaingan,pertentangan)

.

Oposisi (persaingan dan

pertentangan;

Kerja sama yang

menghasilkan akomodasi;

Diferensiasi (tiap individu

mempunyai hak dan

kewajiban atas dasar

perbedaan usia, seks, dan

pekerjaan).

Akomodasi dalam

situasi rutin;

Ekspresi pertemuan dan

anjuran;

Interaksi strategis dalam

pertentangan;

Pengembangan perilaku

massa.

Adapun proses –proses interaksi yang pokok adalah sebagai berikut:

1) Proses-proses yang Asosiatif

a. Kerja sama (cooperation)

Kerja sama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang

perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

tujuan bersama. Kerjasama timbul karena orientasi orang-perorangan

terhadap kelompoknya ( in group) dan kelompok lainnya (out group).

b. Akomodasi (accomodation)

Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2014;68) menyatakan bahwa

akomodasi adalah suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial.

Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan

tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan

kepribadiannya.

c. Asimilasi (assimilation)

Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ditandai dengan

usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara

orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi

usaha-usaha untuk memperbaiki sikap dan proses mental dengan

memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

2) Proses Disosiatif

a. Persaingan (competition)

Persaingan dapat diartikan sebagai suatu proses dimana individu atau

kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang

kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum

dengan cara menarik perhatian umum atau dengan mempertajam

prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancamana atau

kekerasan.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

b. Kontraversi

Kontraversi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara

persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontraversi ditandai oleh

gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu

rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, atau

keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.

2.4 Hakekat Intensitas

Menurut Chaplin (2009;254) intensitas merupakan kekuatan yang

mendukung suatu pendapat atau sikap. Disisi lain, menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2005) intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran

intensnya, sedangkan ’intens” sendiri berarti hebat atau sangat kuat, bergelora,

penuh semangat. Pedapat lain disampaikan oleh Arthur S. Reber dan Emily S.

Reber (2010;480) , yang berpendapat bahwa intensitas adalah kekuatan dari

perilaku yang dipancarkan.

Berdasarkan pengertian intensitas menurut beberapa ahli, yang dimaksud

dengan intensitas adalah emosi atau kekuatan dari suatu perilaku. Intensitas

merupakan cerminan dari suatu semangat yang terjadi apabila seseorang

melakukan suatu kegiatan secara rutin, dimana dalam penelitian ini intensitas

berkaitan dengan penggunaan media sosial.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

2.5 Penelitian relevan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Josan D. Tamayo dan

Giselle Sacha G. dela Cruz (2014) yang meneliti hubungan media sosial dengan

prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi di Universitas

Centro Escolar Malolos Filipina, menemukan bahwa terdapat hubungan antara

media sosial dengan prestasi akademik mahasiswa dengan nilai sebesar r 0,958.

Nurwati (2008) meneliti hubungan antara interaksi sosial siswa dengan

prestasi belajar bahasa Indonesia siswa Madrasah Ibtidaiyah se-Kabupaten

Gorontalo, meneumkan bahwa terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan

prestasi belajar siswa dengan nilai sebesar t 4,398.

2.6 Kerangka berpikir

Kemunculan media sosial sudah sangat melekat dikalangan masyarakat

modern, termasuk kalangan mahasiswa. Mahasiswa sebagai bagian dari generasi

muda selalu merngikuti arus perkembangan teknologi khususnya media sosial

yang sangat cepat. Rata-rata mahasiswa mempunyai lebih dari 1 akun sosial media

seperti aplikasi chatting, micro-blogging dan sebagainya. Kemudahan untuk

mengakses media sosial merupakan suatu poin penting. Mahasiswa dapat dengan

mudah untuk berkomunikasi secara efektif dan efisien dengan orang lain di

berbagai belahan dunia. Selain itu, munculnya media sosial diharapkan dapat

menambah wawasan pengetahuan mahasiswa melalui referensi bacaan yang ada

di media sosial. Namun terkadang hal-hal positif dari media sosial bagi mahasiswa

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

tersebut dapat berbalik menjadi dampak yang negatif jika tidak digunakan secara

tepat. Intensitas penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi

kualitas belajar mahasiswa baik pada saat didalam kelas maupun diluar kelas.

Selain kegiatan belajar, tugas-tugas yang diberikan oleh dosen akan menjadi

terbengkalai. Oleh karena itu kecanduan akan media sosial tersebut dapat

mengakibatkan prestasi akademik menjadi menurun.

Selain media sosial, interaksi sosial juga dianggap berperan dalam naik/

turunnya prestasi akademik. Interaksi merupakan kunci utama dalam kehidupan.

Suatu informasi dapat tersampaikan dengan baik jika ada interaksi. Oleh karena itu

mahasiswa harus berinteraksi dengan orang lain karena mahasiswa tidak dapat

hidup sendiri tanpa mahasiswa, dosen, dan tenaga non akademik lain. Interaksi

yang terjadi diluar perkuliahan seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh

mahasiswa untuk dapat saling bertukar pikiran, namun terkadang pertemuan antar

sesama mahasiswa dimanfaatkan untuk membicarakan masalah lain selain

perkuliahan. Pada akhirnya jika mahasiswa berinteraksi sosial dengan tidak tepat,

maka prestasi akademiknya juga akan terganggu.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Hakekat Akademikrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/9733/2/T1... · 2017-02-07 · o Konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti identitas

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial

dan Interaksi Sosial Mahasiswa dengan Prestasi Akademik Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga Angkatan 2012-2015

2.7 Hipotesis

Berdasarkan judul penelitian “Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial

dan Interaksi Sosial dengan Prestasi Akademik Dikalangan Mahasiswa

Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga Angkatan 2012-2015”, maka

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas

penggunaan media sosial dan prestasi akademik.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas interaksi

sosial dan prestasi akademik.

Fungsi Media Sosial

Sarana komunikasi

Memperluas wasasan

Sarana belajar

Menyampaikan informasi

Fungsi Interaksi Sosial

Menimbulkan kerja sama

Membantu menyelesaikan

masalah

Menyampaikan informasi

KEGIATAN

PERKULIAHAN

INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

MAHASISWA DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

PRESTASI

AKADEMIK

KEGIATAN

PERKULIAHAN