bab ii landasan teori 2.1. 2.1.1 program · membuat kode program, meng-compile, dan menjalankan...

18
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program 2.1.1 Program Menurut (Robby, 2016) “Program adalah produk atau aplikasi yang dihasilkan dengan menggunakan instruksi-insruksi atau perintah-perintah dalam Bahasa pemograman” Sedangkan pemograman adalah segala kegiatan pembuatan program menggunakan komputer. Komputer membutuhkan keberadaan program agar bisa menjalankan menjalankan fungsinya sebagai komputer. Selain itu terdapat istilah bahasa pemograman yang berarti bahasa yang digunakan dalam pembuatan program komputer. Oleh sebab itu berdasarkan pengertian algoritma dan pemograman maka dapat disimpulkan bahwa program merupakan hasil dari penerapan- penerapan algoritma. 2.1.2. Bahasa Pemograman Menurut (Robby, 2016) “Bahasa Pemograman adalah Bahasa perantara yang digunakan oleh manusia untuk memerintahkan suatu perintah kepada komputer dengan menggunakan instruksi-instruksi atau source code.” Secara umum Bahasa pemograman dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu : 1. Bahasa Tingkat Tinggi (High Language Program), kenapa dikatakan bahasa tingkat tinggi karena bahasa pemrograman ini sudah mendekati seperti bahasa manusia. Contohnya bahasa pemrograman JAVA, PHP, dan lain-lain.

Upload: others

Post on 15-Oct-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Program

2.1.1 Program

Menurut (Robby, 2016) “Program adalah produk atau aplikasi yang

dihasilkan dengan menggunakan instruksi-insruksi atau perintah-perintah dalam

Bahasa pemograman”

Sedangkan pemograman adalah segala kegiatan pembuatan program

menggunakan komputer. Komputer membutuhkan keberadaan program agar bisa

menjalankan menjalankan fungsinya sebagai komputer. Selain itu terdapat istilah

bahasa pemograman yang berarti bahasa yang digunakan dalam pembuatan program

komputer. Oleh sebab itu berdasarkan pengertian algoritma dan pemograman maka

dapat disimpulkan bahwa program merupakan hasil dari penerapan- penerapan

algoritma.

2.1.2. Bahasa Pemograman

Menurut (Robby, 2016) “Bahasa Pemograman adalah Bahasa perantara yang

digunakan oleh manusia untuk memerintahkan suatu perintah kepada komputer

dengan menggunakan instruksi-instruksi atau source code.”

Secara umum Bahasa pemograman dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :

1. Bahasa Tingkat Tinggi (High Language Program), kenapa dikatakan bahasa

tingkat tinggi karena bahasa pemrograman ini sudah mendekati seperti bahasa

manusia. Contohnya bahasa pemrograman JAVA, PHP, dan lain-lain.

6

2. Bahasa Tingkat Menengah (Medium Language Program). Kenapa dikatakan

bahasa tingkat menengah, bahasa ini bisa masuk kedalam bahasa tingkat tinggi

ataupun bahasa tingkat rendah. Contohnya bahasa pemrograman C, Fortran atau

Pascal.

3. Bahasa Tingkat Rendah (Low Language Program), kenapa dikatakan bahasa

tingkat rendah, karena bahasa ini sangat jauh berbeda dengan bahasa manusia.

Contohnya bahasa Assembly atau bahasa mesin.

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis membuat kode program menggunakan

program Java dengan aplikasi NetBeans IDE 8.2

a. Java

Menurut (Yuni, 2018) Java merupakan Bahasa pemograman tingkat tinggi

atau High Level, namun pemograman ini bahasanya lebih mudah dipahami karena

menggunakan Bahasa sehari-hari. Java dibuat oleh perusahaan Sun Microsystem,

oleh James Gosling, Patrick Naugton, dan Mike Sheridan pada tahun 1991.

Perusahan ini memerlukan watu selama 18 bulan untuk mengembangkan java versi

pertama dan akhirnya di akuisisi oleh perusahaan Oracle. Pada saat ini, java sangat

penting untuk dikuasai karena memiliki berbagai macam kegunaan. Berikut ini

adalah contoh keguaan java untuk keperluan masyarakat luas:

1) Pengembangan Aplikasi Desktop (Komputer)

2) Web Aplikasi

3) Aplikasi Perusahaan

4) Aplikasi Mobile (Android)

5) Sistem Tertanam

7

6) Robot, Games, dan sebagainya

b. NetBeans

Menurut (Andi, 2015) NetBeans adalah salah satu aplikasi IDE yang digunakan

oleh developer software komputer untuk menulis, meng-compile, mencari kesalahan,

dan untuk menyebarkan program. NetBeans mempunyai sekumpulan software modul

yang dipakai untuk membuat suatu aplikasi. Modul merupakan arsip Java (Java

Archive) yang memuat kelas-kelas Java yang berinteraksi dengan NetBeans Open

API.

Pembuatan program Java dapat menggunakan text editor seperti notepad+, dan

lain sebagainya. Untuk compie dan running dapat dilakukan melalui command

prompt. Penggunaan aplikasi NetBeans akan memudahkan developer software untuk

membuat kode program, meng-compile, dan menjalankan program.

2.1.3. Basis data

Basis data (database) merupakan gabungan file data yang dibentuk dengan

hubungan atau relasi yang logis dan dapat diungkapkan dengan catatan serta bersifat

independen (Adyanata, 2016)

Adapun basis data adalah : “Tempat berkumpulnya data yang saling

berhubungan dalam satu wadah (organisasi/perusahaan) bertujuan agar dapat

mempermudah dan mempercepat untuk pemanggilan atau pemanfaatan kembali data

tersebut.”

Arti lain dari sistem basis data adalah : “Suatu sistem penyusunan dan

pengelolaan record-record denan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk

menyimpan atau merekam serta memelihara data secara lengkap ada sebuah

8

organisasi/perusahaan, sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang

diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

Sedangkan menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “Sistem basis data

adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang

sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada

intinya, basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan

mudah dan cepat”

Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data

apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Management System

(DBMS). Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi :

a) Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data

b) Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan

Tujuan dari dibuatnya table – table disini adalah untuk menyimpan data ke

dalam table agar lebuh mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang table –

table yang akan dibuat maka dibutuhkan pola piker penyimpanan data nantinya jika

dalam bentuk baris – baris data (record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa

kolom.

1. Aplikasi Basis Data

a. MySQL

Menurut (MF, 2018) “MySQL adalah sistem manajemen databse SQL yang

sifatnya open source (terbuka) dan paling banyak digunakan saat ini. Sistem database

MySQL mampu mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multiuser, dan

SQL database management system (DBMS).”

9

Sedangkan menurut (Andi, 2015) “MySQL merupakan salah satu jenis database

server yang sangat terkenal di dunia. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational

Database Management System). Oleh karena itu, istilah seperti table, baris, dan

kolom digunakan pada MySQL.”

b. Xampp

Menurut (Bay & Heri, 2019) Xampp adalah perangkat lunak bebas yang

mendukung banyak sistem operasi, merupakan komposisi dari beberapa program.

Fungsi XAMPP sendiri sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri

dari beberapa program, antara lain: Apache, HTTP Server, MySQL, database.

Sedangkan menurut (Andi, 2015) “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl.” XAMPP adalah tool yang

menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket. Dan pada paket XAMPP

telah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting),

Perl, FTP server, PhpMyAdmin, dan berbagai pustaka bantu lainnya.

c. PHPMyAdmin

Menurut (MADCOMS, 2016)mengemukakan bahwa :

PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi open source yang berfungsi untuk

memudahkan manajemen MySQL. Dengan menggunakan PhpMyAdmin, kita dapat

membuat database, membuat tabel, meng-insert, menghapus, meng-update data

dengan GUI dan terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secaa

manual. Karena berbasis web, maka PhpMyAdmin dapat dijalankan banyak OS,

selama dapat menjalankan webserver dan MySQL.

2.1.4. Model Pengembangan Perangkat lunak

Model SDLC air terjun waterfall sering juga disebut model sequential linier

(sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun

10

menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut

dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support)

(Sukamto & Shalahuddin, 2018) Berikut adalah gambar model air terjun :

Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2018)

Gambar II.1 Ilustrasi Model Waterfall

Berikut adalah penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut:

a. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk

menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak

seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi perangkat lunak pada tahap ini

perlu di dokumentasikan

b. Desain

Desain peranglat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program pernagkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.

c. Pembuatan kode program

11

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada

tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logic dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir

kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang

diinginkan.

e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan

ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan

yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus

beradaptasi dengan lingkungan baru.

2.2. Tools Program

2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut (Adyanata, 2016) mengemukakan bahwa :

Model data dengan diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram/

ERD) adalah suatu pemodelan data berbasis pada persepsi dunia nyata yang mana

terdiri dari kumpulan objek dasar yang disebut entitas (entity) dan hubungan diantara

objek-objek tesebut dengan menggunakan prangkat konseptual dalam bentuk

diagram.

Sebelum menggambarkan ERD, sebaiknya ditentukan tingkat derajat (degree)

tiap entitas. Adapun yang dimaksud dengan derajat adalah ukuran yang lain secara

12

kompleks pada hubungan data. Sebuah deraat pada hubungan entitas adalah nomor

entitas yang berpartisipasi pada relasi atau hubungan.

a. Entity (Entitas)

Pada diagram ER, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.

Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun

abstrak dimana data tersimpan atau di mana terdapat data. Entitas diberi nama

dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang,

benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).

b. Relationship (Relasi)

Pada diagram ER, Relationship digambarkan dengan sebuah bentuk belah

ketupat. Relationship (relasi) adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.

Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar,

sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat

aktif atau kalimat pasif).

c. Relationship Degree (Derajat Relasi)

Relationship degree atau derajat relasi adalah entitas yang berpartisipasi dalam

satu relationship (relasi). Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD adalah

Unary Relationship, Binary Relationship dan Ternary Relationship.

d. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap

Relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya

13

yang dimaksud entitas maupun Relationship, sehingga sering dikatakan atribut

adalah elemen dari setiap entitas dan Relationship.

e. Cardinality (Kardinalitas)

Kardinalitas Adalah tingkat hubungan banyaknya hubungan antara entitas.

Cardinality (kardinalitas)ada tiga jenis, yaitu :

a) One to One (1:1), yaitu tingkat hubungan dimana satu kejadian pada entitas

yang pertama hanya mempunyai hubungan dengan satu kejadian pada entitas

ke dua dan sebaliknya.

b) One to Many (1:M), yaitu tingkat hubungan dimana satu kejadian pada

entitas yang pertama mempunyai hubungan dengan lebih dari satu kejadian

pada entitas ke dua dan sebaliknya.

c) Many to Many (M:M) yaitu tingkat hubungan dimana lebih dari satu

kejadian pada entitas yang pertama mempunyai hubungan dengan lebih dari

satu kejadian pada entitas kedua dan sebaliknya.

2.2.2. LRS (Logical record Structure)

Menurut (Tina, 2017) mengemukakan bahwa :

LRS (Logical record Structure ) merupakan suatu bentuk relational model

yang dibuat secara logic atau external level dan terkonsep sebelum tabel terbentuk

dari field atau atribut entitas secara fisik atau internal level. Logical Record

Structures juga merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta

atributnya yang saling terhubung dengan entitas.

Logical record Structure (LRS) digambarkan dengan kotak empat persegi

panjang dan memiliki nama yang sangat unik. LRS dibentuk dengan nomer dari tipe

record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dengan

nama yang unik. LRS juga terdiri dari hubungan diantara tipe record. Dua metode

14

yang dapat dikonversikan ke LRS metode lain dimulai dengan ER dan langsung

dikonversikan ke LRS.

LRS digambarkan oleh kotak persegi panjang dan dengan nama yang uni. Fil

record pada LRS ditempatkan dalam kotak. LRS terdiri dari link – link diantara tipe

record lainnya, banyaknya link dari LRS yang diberi nama oleh field – field yang

kelihatan pada kedua link tipe record.

LRS merupakan hasil dari permodelan entity relationship (E-R) beserta

atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas. Dalam pembuatan

LRS terdapat 3 hal yang dapat mempengaruhi yaitu:

1. Jika tingkat hubungan atau kardinalitas satu pada satu, maka digabungkan

dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.

2. Jika tingkatan hubungan kardinalitas satu pada banyak, maka hubungan relasi

atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak

3. Jika tingkat kardinalitas banyak pada banyak, maka hubungan relasi tidak akan

digabungkan dengan entitas, melainkan menjadi sebuah LRS.

2.2.3. Pengkodean

Menurut (Mustakini, 2016) “Kode digunakan untuk tujuan

mengklasifikasikan data, memasukkan data kedalam komputer dan untuk mengambil

bermacam – macam informasi yang berhubungan dengannya.” Kode dapat dibentuk

dari kumpulan angka, huruf, dan karakter – karakter khusus (missal %, /, -, $, #, &, :,

dan lain sebagainya). Angka merupakan symbol yang banyak digunakan pada sistem

kode. Akan tetapi, kode yang berbentuk angka lebih dari 6 digit dan sangat sulit

untuk diingat.

15

Di dalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa hal, yaitu

sebagai berikut :

a. Harus mudah diingat

b. Harus unik

c. Harus fleksibel

d. Harus efisien

e. Harus konsisten

f. Harus distandarisasi

g. Hindari pemakaian spasi

h. Hindari karakter yang mirip

i. Panjang kode harus sama

Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan di dalam sistem

informasi, diantaranya adalah kode mnemonic (mnemonic code), kode grup (group

code), kode urut (sequential code), kode blok (block code), dank ode decimal

(decimal code). Masing – masing tipe dari kode tersebut mempunyai kebaikan dan

kelemahannya tersendiri. Dalam praktek, tipe –tipe kode yang ada dapat di

kombinasikan.

1. Kode Mnemonik (Mnemonic Code)

Digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode mnemonik dibuat dengan

dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili

dengan kode ini. Misalnya kode “P” untuk kode Pria dan “W” untuk kode Wanita

akan mudah untuk diingat. Umumnya kode mnemonic menggunakan huruf. Akan

tetapi dapat juga menggunakan gabungan huruf dan angka. Msalnya barang

16

dagangan komputer IBM PC dngan ukuran memori 640 kb, color monitor, dapat

dikodekan menjadi K – IBM – PC – 640 – CO supaya lebih mudah diingat.

Kebaikan dari kode ini adalah mdah diingat dan kelemahannya adalah kode dapat

menjadi terlalu panjang.

2. Kode Urut ( Sequential Code)

Kode urut disebut juga sebagai kode seri (serial code) merupakan kode yang

nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.

Contoh :

a. 001 Kas

b. 002 Piutang Dagang

c. 003 Persediaan Produk Selesai

d. 004 Persediaan Produk Dalam Proses

e. 005 Persediaan Bahan Baku

f. 006 Biaya Dibayar Di muka

3. Kode Blok (Block Code)

Mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan

satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.

Contoh :

Rekening – rekening dalam buku besar dapat diberi kode dengan

mengklasifikasikannya kedalam kelompok rekenin utama sebagai berikut :

17

a. 1000 – 1999 AKTIVA LANCAR

b. 2000 – 2999 AKTIVA TETAP

c. 3000 – 3499 HUTANG LANCAR

d. 3500 – 3999 HUTANG JANGKA PANJANG

e. 4000 – 4999 MODAL

f. 5000 – 5999 PENDAPATAN

4. Kode Group (Group Code)

Merupakan kode yang berdasarkan field – field dan tiap – tiap field kode

mempunyai arti.

5. Kode Desimal (Decimal Code)

Mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka decimal dimulai dari angka 0

sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya

kelompok.

6. Kode Batang (Barcode)

Sebagai kumpulan kode yang berbentuk garis, dimana masing – masing

ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya.

2.2.4. HIPO (Hierarky Input Proses output)

Menurut (Trisyanto, 2017) mengemukakan bahwa :

HIPO (Hirarchy Plus input – Proses – Output) merupakan metodologi yang

dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi

program. Akan tetapi sekarang, HIPO juga banyak digunakan dalam siklus

pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap – tiap modul di dalam

sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

18

HIPO dapat digunakan sebagai alat pengembangan sistem dan teknik

dokumentasi program dan penggunaan HIPO ini mempunyai sasaran utama sebagai

berikut ini :

4. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi – fungsi dari

sistem.

5. Untuk lebih menekankan fungsi – fungsi yang harus diselesaikan oleh

program, bukannya menunjukan perintah – perintah program yang digunakan

untuk melaksanakan fungsi tersebut.

6. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan

dan Output yang harus dihasilkan.

7. Untuk menyediakan output yang tepat sesuai dengan kebutuhan pemakai..

Dengan demikian HIPO menggunakan tiga macam diagram untuk masing –

masing tingkatannya, yaitu sebagai berikut :

a. Daftar Isi Visual/ Visual Tabel of Contents (VTOC)

Terdiri dari satu diagram hirarki atau lebih. Visual tabel of contents

menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci maupun ringkasan yang

terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor dari program HIPO diitentifikasikan.

Struktur paket diagram dan hubungan fungsi juga diidentifikasikan dalam bentuk

hirarki. Keterangan masing- masing fungsi diberikan pada bagian penjelasan yang

diikutsertakan dalam diagram ini.

b. Diagram Ringkasan/ Overview Diagram

Suatu seri diagram fungsional. Masing-masing diagram dihubungkan dengan

salah satu fungsi sistem. Diagram ringkasan menggambarkan fungsi dan referensi

19

utama dari sistem. Fungsi dan referensi ini diperlukan program untuk memperluas

fungsi sampai uraian yang terkecil. Diagram ini berisi input, proses dan output dari

fungsi khusus. Input pada diagram ini berisis item-item data yang dipakai oleh

proses, sedangkan proses merupakan urutan langkah-langkah yang menelaskan

fungsi yang sedang dijalankan untuk menghasilkan suatu output. Output berisikan

item-item data yang dihasilkan dan diubah oleh proses. Anak panah pada diagram

ringkasan dari input ke proses menunjukan hubungan antara item data di input dan

langkah-langkah proses, sedangkan anak panah dari proses ke output menunjukan

hubungan tahap-tahap proses dan item data output. Penjelasan tentang tahap-tahap

proses, item data input dan output diberikan pada bagian extended description.

c. Diagram Rinci/ Detail Diagram

Suatu seri diagram fungsional dan masing-masing diagram dihubungkan

dengan sebuah sub-fungsi sistem diagram rinci merupakan diagram yang paling

rendah dalam diagram yang terdapat dalam paket HIPO. Diagram rinci berisi unsur-

unsur paket dasar. Fungsi dari diagram ini adalah menjelaskan fungsi-fungsi khusus,

menunjukan item-item output dan input yang khusus dan menunjukan diagram rinci

lainnya.

2.2.5. Diagram Alir (Flowchart)

8. Pengertian

Menurut (Robby, 2016) “Flowchart adalah symbol-symbol atau gambar yang

menggambarkan urutan sebuah proses dari proses awal sampai dengan akhir.

Symbol-symbol flowchart merupakan symbol standart atau sudah memiliki aturan

yang tidak dapat diubah sendiri oleh pembuat flowchart itu sendiri.”

20

Sedangkan menurut (Trisyanto, 2017) “Flowchart merupakan bagan yang

menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program

dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dibuat dengan

menggunakan simbol-simbol”

9. Bentuk Flowchart

Bentuk-bentuk flowchart atau diagram alur yang sering digunakan didalam

proses pembuatan suatu program adalah sebagai berikut:

a. Program Flowchart

Simbol-simbol yang menggambarkan proses secara rinci dan detail antara

instruksi yang satu dengan instruksi yang lainnya didalam suatu program komputer

yang bersifat logika.

b. Sistem Flowchart

Simbol-simbol yang menggambarkan arus pekerjaan secara keseluruhan atau

menjelaskan urutan dari prosedur secara detail didalam suatu system

komputerisasi.

10. Teknik Pembuatan

Adapun teknik pembuatan program flowchart ini dibagi menjadi dua bagian

yaitu sebagai berikut:

a. General Way

21

Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai didalam menyusun

logika suatu program, yang menggunakan pengulangan proses secara tidak langsung

(Non-Direct- Loop).

b. Iteration Way

Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai untuk logika program

yang cepat serta bentuk permasalahan yang kompleks. Dimana pengulangan proses

yang terjadi bersifat langsung (Direct-Loop).

ii. Implementasi dan Pengujian Unit

Sebuah peranglat lunak perlu dijaga kualitasnya bahwa kualitas bergantung

pada kepuasan pelanggan (customer). Kualitas perangkat lunak perlu dijaga untuk

keperluan sebagai berikut :

1. Agar dapat bertahan hidup di dunia bisnis perangkat lunak

2. Dapat bersaing dengan perangkat yang lain

3. Penting untuk pemasaran global

4. Mempertahankan pelanggan dan meningkatkan keuntungan

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “Pengujian adalah satu set aktifitas

yang direncanakan dan sistematis untuk menguji dan mengevaluasi kebenaan yang

diinginkan.”

Aktifitas pengujian ini terdiri dari satu set atau sekumpulan langkah dimana

dapat menempatkan desain kasus uji yang spesifik dan metode pengujian. Secara

umum pola pengujian adalah sebagai berikut :

22

1) Pengujian dimulai dengan level komponen hingga integrase antar komponen

menjadi sebuah sistem.

2) Ternik pengujian berbeda-beda sesuai dengan berbagai sisi atau unit uji

dalam waktu yang berbeda-beda pula yang bergantung pada pengujian bagian

mana yang dibutuhkan.

3) Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak, dan jika untuk

proyek besar maka pengujian dilakukan oleh tim uji yang tidak terkait dengan

tim pengembang.

Pengujian perangkat lunak sering dikaitkan denganverifikasi dan juga

validasi. Verifikasi mengacu pada sekumpulan aktifitas yang menjamin bahwa

perangkat lunak mengimplementasikan dengan benar sebuah fungsi yang spesiffik.

Sedangkan validasi mengacu pada sekumpulan aktifitas berbeda yang menjamin

bahwa perangkat lunak yang dibangun dapat di telusuri sesuai dengan kebutuhan

pelanggan.

Pengujian Verifikasi dimulai dari ruang lingkup yang kecil ke ruang lingkup

yang besar. Sedangkan pengujian Validasi memiliki beberapa pendekatan sebagai

berikut :

a. Black-Box Testing (Pengujian Kotak Hitam)

Yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji

desain dank ode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi

masukan dan keluaran perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.