bab ii landasan teori 2.1. 2.1.1 program · membuat kode program, meng-compile, dan menjalankan...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Program
2.1.1 Program
Menurut (Robby, 2016) “Program adalah produk atau aplikasi yang
dihasilkan dengan menggunakan instruksi-insruksi atau perintah-perintah dalam
Bahasa pemograman”
Sedangkan pemograman adalah segala kegiatan pembuatan program
menggunakan komputer. Komputer membutuhkan keberadaan program agar bisa
menjalankan menjalankan fungsinya sebagai komputer. Selain itu terdapat istilah
bahasa pemograman yang berarti bahasa yang digunakan dalam pembuatan program
komputer. Oleh sebab itu berdasarkan pengertian algoritma dan pemograman maka
dapat disimpulkan bahwa program merupakan hasil dari penerapan- penerapan
algoritma.
2.1.2. Bahasa Pemograman
Menurut (Robby, 2016) “Bahasa Pemograman adalah Bahasa perantara yang
digunakan oleh manusia untuk memerintahkan suatu perintah kepada komputer
dengan menggunakan instruksi-instruksi atau source code.”
Secara umum Bahasa pemograman dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :
1. Bahasa Tingkat Tinggi (High Language Program), kenapa dikatakan bahasa
tingkat tinggi karena bahasa pemrograman ini sudah mendekati seperti bahasa
manusia. Contohnya bahasa pemrograman JAVA, PHP, dan lain-lain.
6
2. Bahasa Tingkat Menengah (Medium Language Program). Kenapa dikatakan
bahasa tingkat menengah, bahasa ini bisa masuk kedalam bahasa tingkat tinggi
ataupun bahasa tingkat rendah. Contohnya bahasa pemrograman C, Fortran atau
Pascal.
3. Bahasa Tingkat Rendah (Low Language Program), kenapa dikatakan bahasa
tingkat rendah, karena bahasa ini sangat jauh berbeda dengan bahasa manusia.
Contohnya bahasa Assembly atau bahasa mesin.
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis membuat kode program menggunakan
program Java dengan aplikasi NetBeans IDE 8.2
a. Java
Menurut (Yuni, 2018) Java merupakan Bahasa pemograman tingkat tinggi
atau High Level, namun pemograman ini bahasanya lebih mudah dipahami karena
menggunakan Bahasa sehari-hari. Java dibuat oleh perusahaan Sun Microsystem,
oleh James Gosling, Patrick Naugton, dan Mike Sheridan pada tahun 1991.
Perusahan ini memerlukan watu selama 18 bulan untuk mengembangkan java versi
pertama dan akhirnya di akuisisi oleh perusahaan Oracle. Pada saat ini, java sangat
penting untuk dikuasai karena memiliki berbagai macam kegunaan. Berikut ini
adalah contoh keguaan java untuk keperluan masyarakat luas:
1) Pengembangan Aplikasi Desktop (Komputer)
2) Web Aplikasi
3) Aplikasi Perusahaan
4) Aplikasi Mobile (Android)
5) Sistem Tertanam
7
6) Robot, Games, dan sebagainya
b. NetBeans
Menurut (Andi, 2015) NetBeans adalah salah satu aplikasi IDE yang digunakan
oleh developer software komputer untuk menulis, meng-compile, mencari kesalahan,
dan untuk menyebarkan program. NetBeans mempunyai sekumpulan software modul
yang dipakai untuk membuat suatu aplikasi. Modul merupakan arsip Java (Java
Archive) yang memuat kelas-kelas Java yang berinteraksi dengan NetBeans Open
API.
Pembuatan program Java dapat menggunakan text editor seperti notepad+, dan
lain sebagainya. Untuk compie dan running dapat dilakukan melalui command
prompt. Penggunaan aplikasi NetBeans akan memudahkan developer software untuk
membuat kode program, meng-compile, dan menjalankan program.
2.1.3. Basis data
Basis data (database) merupakan gabungan file data yang dibentuk dengan
hubungan atau relasi yang logis dan dapat diungkapkan dengan catatan serta bersifat
independen (Adyanata, 2016)
Adapun basis data adalah : “Tempat berkumpulnya data yang saling
berhubungan dalam satu wadah (organisasi/perusahaan) bertujuan agar dapat
mempermudah dan mempercepat untuk pemanggilan atau pemanfaatan kembali data
tersebut.”
Arti lain dari sistem basis data adalah : “Suatu sistem penyusunan dan
pengelolaan record-record denan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk
menyimpan atau merekam serta memelihara data secara lengkap ada sebuah
8
organisasi/perusahaan, sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang
diperlukan pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.
Sedangkan menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “Sistem basis data
adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang
sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada
intinya, basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan
mudah dan cepat”
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data
apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun Database Management System
(DBMS). Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi :
a) Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data
b) Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan
Tujuan dari dibuatnya table – table disini adalah untuk menyimpan data ke
dalam table agar lebuh mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang table –
table yang akan dibuat maka dibutuhkan pola piker penyimpanan data nantinya jika
dalam bentuk baris – baris data (record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa
kolom.
1. Aplikasi Basis Data
a. MySQL
Menurut (MF, 2018) “MySQL adalah sistem manajemen databse SQL yang
sifatnya open source (terbuka) dan paling banyak digunakan saat ini. Sistem database
MySQL mampu mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multiuser, dan
SQL database management system (DBMS).”
9
Sedangkan menurut (Andi, 2015) “MySQL merupakan salah satu jenis database
server yang sangat terkenal di dunia. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational
Database Management System). Oleh karena itu, istilah seperti table, baris, dan
kolom digunakan pada MySQL.”
b. Xampp
Menurut (Bay & Heri, 2019) Xampp adalah perangkat lunak bebas yang
mendukung banyak sistem operasi, merupakan komposisi dari beberapa program.
Fungsi XAMPP sendiri sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri
dari beberapa program, antara lain: Apache, HTTP Server, MySQL, database.
Sedangkan menurut (Andi, 2015) “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat
sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl.” XAMPP adalah tool yang
menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket. Dan pada paket XAMPP
telah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting),
Perl, FTP server, PhpMyAdmin, dan berbagai pustaka bantu lainnya.
c. PHPMyAdmin
Menurut (MADCOMS, 2016)mengemukakan bahwa :
PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi open source yang berfungsi untuk
memudahkan manajemen MySQL. Dengan menggunakan PhpMyAdmin, kita dapat
membuat database, membuat tabel, meng-insert, menghapus, meng-update data
dengan GUI dan terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secaa
manual. Karena berbasis web, maka PhpMyAdmin dapat dijalankan banyak OS,
selama dapat menjalankan webserver dan MySQL.
2.1.4. Model Pengembangan Perangkat lunak
Model SDLC air terjun waterfall sering juga disebut model sequential linier
(sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun
10
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut
dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support)
(Sukamto & Shalahuddin, 2018) Berikut adalah gambar model air terjun :
Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2018)
Gambar II.1 Ilustrasi Model Waterfall
Berikut adalah penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut:
a. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak
seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi perangkat lunak pada tahap ini
perlu di dokumentasikan
b. Desain
Desain peranglat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program pernagkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.
c. Pembuatan kode program
11
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada
tahap desain.
d. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logic dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang
diinginkan.
e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan
yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus
beradaptasi dengan lingkungan baru.
2.2. Tools Program
2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Adyanata, 2016) mengemukakan bahwa :
Model data dengan diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram/
ERD) adalah suatu pemodelan data berbasis pada persepsi dunia nyata yang mana
terdiri dari kumpulan objek dasar yang disebut entitas (entity) dan hubungan diantara
objek-objek tesebut dengan menggunakan prangkat konseptual dalam bentuk
diagram.
Sebelum menggambarkan ERD, sebaiknya ditentukan tingkat derajat (degree)
tiap entitas. Adapun yang dimaksud dengan derajat adalah ukuran yang lain secara
12
kompleks pada hubungan data. Sebuah deraat pada hubungan entitas adalah nomor
entitas yang berpartisipasi pada relasi atau hubungan.
a. Entity (Entitas)
Pada diagram ER, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.
Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun
abstrak dimana data tersimpan atau di mana terdapat data. Entitas diberi nama
dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang,
benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).
b. Relationship (Relasi)
Pada diagram ER, Relationship digambarkan dengan sebuah bentuk belah
ketupat. Relationship (relasi) adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.
Pada umumnya penghubung (Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar,
sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat
aktif atau kalimat pasif).
c. Relationship Degree (Derajat Relasi)
Relationship degree atau derajat relasi adalah entitas yang berpartisipasi dalam
satu relationship (relasi). Derajat relasi yang sering dipakai di dalam ERD adalah
Unary Relationship, Binary Relationship dan Ternary Relationship.
d. Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap
Relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya
13
yang dimaksud entitas maupun Relationship, sehingga sering dikatakan atribut
adalah elemen dari setiap entitas dan Relationship.
e. Cardinality (Kardinalitas)
Kardinalitas Adalah tingkat hubungan banyaknya hubungan antara entitas.
Cardinality (kardinalitas)ada tiga jenis, yaitu :
a) One to One (1:1), yaitu tingkat hubungan dimana satu kejadian pada entitas
yang pertama hanya mempunyai hubungan dengan satu kejadian pada entitas
ke dua dan sebaliknya.
b) One to Many (1:M), yaitu tingkat hubungan dimana satu kejadian pada
entitas yang pertama mempunyai hubungan dengan lebih dari satu kejadian
pada entitas ke dua dan sebaliknya.
c) Many to Many (M:M) yaitu tingkat hubungan dimana lebih dari satu
kejadian pada entitas yang pertama mempunyai hubungan dengan lebih dari
satu kejadian pada entitas kedua dan sebaliknya.
2.2.2. LRS (Logical record Structure)
Menurut (Tina, 2017) mengemukakan bahwa :
LRS (Logical record Structure ) merupakan suatu bentuk relational model
yang dibuat secara logic atau external level dan terkonsep sebelum tabel terbentuk
dari field atau atribut entitas secara fisik atau internal level. Logical Record
Structures juga merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta
atributnya yang saling terhubung dengan entitas.
Logical record Structure (LRS) digambarkan dengan kotak empat persegi
panjang dan memiliki nama yang sangat unik. LRS dibentuk dengan nomer dari tipe
record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dengan
nama yang unik. LRS juga terdiri dari hubungan diantara tipe record. Dua metode
14
yang dapat dikonversikan ke LRS metode lain dimulai dengan ER dan langsung
dikonversikan ke LRS.
LRS digambarkan oleh kotak persegi panjang dan dengan nama yang uni. Fil
record pada LRS ditempatkan dalam kotak. LRS terdiri dari link – link diantara tipe
record lainnya, banyaknya link dari LRS yang diberi nama oleh field – field yang
kelihatan pada kedua link tipe record.
LRS merupakan hasil dari permodelan entity relationship (E-R) beserta
atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas. Dalam pembuatan
LRS terdapat 3 hal yang dapat mempengaruhi yaitu:
1. Jika tingkat hubungan atau kardinalitas satu pada satu, maka digabungkan
dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.
2. Jika tingkatan hubungan kardinalitas satu pada banyak, maka hubungan relasi
atau digabungkan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak
3. Jika tingkat kardinalitas banyak pada banyak, maka hubungan relasi tidak akan
digabungkan dengan entitas, melainkan menjadi sebuah LRS.
2.2.3. Pengkodean
Menurut (Mustakini, 2016) “Kode digunakan untuk tujuan
mengklasifikasikan data, memasukkan data kedalam komputer dan untuk mengambil
bermacam – macam informasi yang berhubungan dengannya.” Kode dapat dibentuk
dari kumpulan angka, huruf, dan karakter – karakter khusus (missal %, /, -, $, #, &, :,
dan lain sebagainya). Angka merupakan symbol yang banyak digunakan pada sistem
kode. Akan tetapi, kode yang berbentuk angka lebih dari 6 digit dan sangat sulit
untuk diingat.
15
Di dalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa hal, yaitu
sebagai berikut :
a. Harus mudah diingat
b. Harus unik
c. Harus fleksibel
d. Harus efisien
e. Harus konsisten
f. Harus distandarisasi
g. Hindari pemakaian spasi
h. Hindari karakter yang mirip
i. Panjang kode harus sama
Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan di dalam sistem
informasi, diantaranya adalah kode mnemonic (mnemonic code), kode grup (group
code), kode urut (sequential code), kode blok (block code), dank ode decimal
(decimal code). Masing – masing tipe dari kode tersebut mempunyai kebaikan dan
kelemahannya tersendiri. Dalam praktek, tipe –tipe kode yang ada dapat di
kombinasikan.
1. Kode Mnemonik (Mnemonic Code)
Digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat. Kode mnemonik dibuat dengan
dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili
dengan kode ini. Misalnya kode “P” untuk kode Pria dan “W” untuk kode Wanita
akan mudah untuk diingat. Umumnya kode mnemonic menggunakan huruf. Akan
tetapi dapat juga menggunakan gabungan huruf dan angka. Msalnya barang
16
dagangan komputer IBM PC dngan ukuran memori 640 kb, color monitor, dapat
dikodekan menjadi K – IBM – PC – 640 – CO supaya lebih mudah diingat.
Kebaikan dari kode ini adalah mdah diingat dan kelemahannya adalah kode dapat
menjadi terlalu panjang.
2. Kode Urut ( Sequential Code)
Kode urut disebut juga sebagai kode seri (serial code) merupakan kode yang
nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya.
Contoh :
a. 001 Kas
b. 002 Piutang Dagang
c. 003 Persediaan Produk Selesai
d. 004 Persediaan Produk Dalam Proses
e. 005 Persediaan Bahan Baku
f. 006 Biaya Dibayar Di muka
3. Kode Blok (Block Code)
Mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan
satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan.
Contoh :
Rekening – rekening dalam buku besar dapat diberi kode dengan
mengklasifikasikannya kedalam kelompok rekenin utama sebagai berikut :
17
a. 1000 – 1999 AKTIVA LANCAR
b. 2000 – 2999 AKTIVA TETAP
c. 3000 – 3499 HUTANG LANCAR
d. 3500 – 3999 HUTANG JANGKA PANJANG
e. 4000 – 4999 MODAL
f. 5000 – 5999 PENDAPATAN
4. Kode Group (Group Code)
Merupakan kode yang berdasarkan field – field dan tiap – tiap field kode
mempunyai arti.
5. Kode Desimal (Decimal Code)
Mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka decimal dimulai dari angka 0
sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya
kelompok.
6. Kode Batang (Barcode)
Sebagai kumpulan kode yang berbentuk garis, dimana masing – masing
ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya.
2.2.4. HIPO (Hierarky Input Proses output)
Menurut (Trisyanto, 2017) mengemukakan bahwa :
HIPO (Hirarchy Plus input – Proses – Output) merupakan metodologi yang
dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi
program. Akan tetapi sekarang, HIPO juga banyak digunakan dalam siklus
pengembangan sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu tiap – tiap modul di dalam
sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.
18
HIPO dapat digunakan sebagai alat pengembangan sistem dan teknik
dokumentasi program dan penggunaan HIPO ini mempunyai sasaran utama sebagai
berikut ini :
4. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi – fungsi dari
sistem.
5. Untuk lebih menekankan fungsi – fungsi yang harus diselesaikan oleh
program, bukannya menunjukan perintah – perintah program yang digunakan
untuk melaksanakan fungsi tersebut.
6. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan
dan Output yang harus dihasilkan.
7. Untuk menyediakan output yang tepat sesuai dengan kebutuhan pemakai..
Dengan demikian HIPO menggunakan tiga macam diagram untuk masing –
masing tingkatannya, yaitu sebagai berikut :
a. Daftar Isi Visual/ Visual Tabel of Contents (VTOC)
Terdiri dari satu diagram hirarki atau lebih. Visual tabel of contents
menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci maupun ringkasan yang
terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor dari program HIPO diitentifikasikan.
Struktur paket diagram dan hubungan fungsi juga diidentifikasikan dalam bentuk
hirarki. Keterangan masing- masing fungsi diberikan pada bagian penjelasan yang
diikutsertakan dalam diagram ini.
b. Diagram Ringkasan/ Overview Diagram
Suatu seri diagram fungsional. Masing-masing diagram dihubungkan dengan
salah satu fungsi sistem. Diagram ringkasan menggambarkan fungsi dan referensi
19
utama dari sistem. Fungsi dan referensi ini diperlukan program untuk memperluas
fungsi sampai uraian yang terkecil. Diagram ini berisi input, proses dan output dari
fungsi khusus. Input pada diagram ini berisis item-item data yang dipakai oleh
proses, sedangkan proses merupakan urutan langkah-langkah yang menelaskan
fungsi yang sedang dijalankan untuk menghasilkan suatu output. Output berisikan
item-item data yang dihasilkan dan diubah oleh proses. Anak panah pada diagram
ringkasan dari input ke proses menunjukan hubungan antara item data di input dan
langkah-langkah proses, sedangkan anak panah dari proses ke output menunjukan
hubungan tahap-tahap proses dan item data output. Penjelasan tentang tahap-tahap
proses, item data input dan output diberikan pada bagian extended description.
c. Diagram Rinci/ Detail Diagram
Suatu seri diagram fungsional dan masing-masing diagram dihubungkan
dengan sebuah sub-fungsi sistem diagram rinci merupakan diagram yang paling
rendah dalam diagram yang terdapat dalam paket HIPO. Diagram rinci berisi unsur-
unsur paket dasar. Fungsi dari diagram ini adalah menjelaskan fungsi-fungsi khusus,
menunjukan item-item output dan input yang khusus dan menunjukan diagram rinci
lainnya.
2.2.5. Diagram Alir (Flowchart)
8. Pengertian
Menurut (Robby, 2016) “Flowchart adalah symbol-symbol atau gambar yang
menggambarkan urutan sebuah proses dari proses awal sampai dengan akhir.
Symbol-symbol flowchart merupakan symbol standart atau sudah memiliki aturan
yang tidak dapat diubah sendiri oleh pembuat flowchart itu sendiri.”
20
Sedangkan menurut (Trisyanto, 2017) “Flowchart merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program
dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dibuat dengan
menggunakan simbol-simbol”
9. Bentuk Flowchart
Bentuk-bentuk flowchart atau diagram alur yang sering digunakan didalam
proses pembuatan suatu program adalah sebagai berikut:
a. Program Flowchart
Simbol-simbol yang menggambarkan proses secara rinci dan detail antara
instruksi yang satu dengan instruksi yang lainnya didalam suatu program komputer
yang bersifat logika.
b. Sistem Flowchart
Simbol-simbol yang menggambarkan arus pekerjaan secara keseluruhan atau
menjelaskan urutan dari prosedur secara detail didalam suatu system
komputerisasi.
10. Teknik Pembuatan
Adapun teknik pembuatan program flowchart ini dibagi menjadi dua bagian
yaitu sebagai berikut:
a. General Way
21
Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai didalam menyusun
logika suatu program, yang menggunakan pengulangan proses secara tidak langsung
(Non-Direct- Loop).
b. Iteration Way
Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai untuk logika program
yang cepat serta bentuk permasalahan yang kompleks. Dimana pengulangan proses
yang terjadi bersifat langsung (Direct-Loop).
ii. Implementasi dan Pengujian Unit
Sebuah peranglat lunak perlu dijaga kualitasnya bahwa kualitas bergantung
pada kepuasan pelanggan (customer). Kualitas perangkat lunak perlu dijaga untuk
keperluan sebagai berikut :
1. Agar dapat bertahan hidup di dunia bisnis perangkat lunak
2. Dapat bersaing dengan perangkat yang lain
3. Penting untuk pemasaran global
4. Mempertahankan pelanggan dan meningkatkan keuntungan
Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “Pengujian adalah satu set aktifitas
yang direncanakan dan sistematis untuk menguji dan mengevaluasi kebenaan yang
diinginkan.”
Aktifitas pengujian ini terdiri dari satu set atau sekumpulan langkah dimana
dapat menempatkan desain kasus uji yang spesifik dan metode pengujian. Secara
umum pola pengujian adalah sebagai berikut :
22
1) Pengujian dimulai dengan level komponen hingga integrase antar komponen
menjadi sebuah sistem.
2) Ternik pengujian berbeda-beda sesuai dengan berbagai sisi atau unit uji
dalam waktu yang berbeda-beda pula yang bergantung pada pengujian bagian
mana yang dibutuhkan.
3) Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak, dan jika untuk
proyek besar maka pengujian dilakukan oleh tim uji yang tidak terkait dengan
tim pengembang.
Pengujian perangkat lunak sering dikaitkan denganverifikasi dan juga
validasi. Verifikasi mengacu pada sekumpulan aktifitas yang menjamin bahwa
perangkat lunak mengimplementasikan dengan benar sebuah fungsi yang spesiffik.
Sedangkan validasi mengacu pada sekumpulan aktifitas berbeda yang menjamin
bahwa perangkat lunak yang dibangun dapat di telusuri sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.
Pengujian Verifikasi dimulai dari ruang lingkup yang kecil ke ruang lingkup
yang besar. Sedangkan pengujian Validasi memiliki beberapa pendekatan sebagai
berikut :
a. Black-Box Testing (Pengujian Kotak Hitam)
Yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji
desain dank ode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi
masukan dan keluaran perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.