bab ii - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/39384/3/jiptummpp-gdl-agungariyo-51241-3-babii.… ·...
TRANSCRIPT
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian
skripsi ini sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Penulis Variabel Metode Hasil
Tri Harsini &
Ralina Transistari
(2015)
Bauran pemasaran
terhadap pembelian
asuransi jiwa.
Populasi ; seluruh
pemegang polis di
yogyakarta.
sampel ; 115
responder secara
purposive sampling.
Teknik pengambilan
data ; melalui
kuesioner yang
diberikan kepada
responden
Alat analisis ; analisis
regresi linier
berganda.
Menyatakan bauran
pemasaran (7P)
berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
produk asuransi jiwa,
termasuk di dalamnya
variabel harga.
.
Ujianto & Koko
Sugiharto (2003)
Gaya hidup, personal
selling, dan
kelompok referensi
terhadap keputusan
pembelian.
Populasi ; kantor
regional jawatimur PT
Asuransi jiwassraya
persero.
sampel ; 183 orang
diambil dari target
populasi secara acak.
Teknik pengambilan
Hasil penelitian gaya
hidup, penjualan
pribadi dan kelompok
referensi berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen pada produk
asuransi jiwa dan
19
Penulis Variabel Metode Hasil
data ; menyebarkan
kuisioner.
Alat analisis ; analisis
regresi linier
berganda..
berdampak positif pada
kepuasan pelanggan.
Variabel yang paling
dominan
mempengaruhi
keputusan pembelian
asuransi jiwa adalah
kelompok referensi.
Intan
Hidayatillah, Sri
Suryoko, Bulan
Prabawani.
(2013)
KUALITAS
PELAYANAN,
REPUTASI, DAN
HARGA PREMI
ASURANSI
TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN.
Populasi ; Populasi
dalam penelitian ini
adalah seluruh
pemegang polis AJB
Bumiputera 1912
kantor cabang askum
Semarang.
sampel ; 74 responden
dengan cara random
sampling..
Teknik pengambilan
data ; menyebarkan
kuisioner.
Alat analisis ; analisis
regresi linier
berganda..
Variabel kualitas
pelayanan, reputasi dan
harga premi
mengakibatkan semakin
tinggi keputusan
pembelian asuransi
kumpulan AJB
Bumiputera 1912.
Variabel yang paling
mendominan adalah
variabel harga premi.
Tri Maduma
Putra Siburian,
Nawazirul Lubis
& Hari Susanto
(2011)
Kualitas Pelayanan,
Produk danHarga
Terhadap Keputusan
Penggunaan Jasa
Asuransi.
Populasi ; Populasi
yang diambil adalah
jumlah pemegang
polis AJB Bumiputera
1912 Kantor Cabang
Eksekutif Semarang
yaitu berjumlah 1070.
sampel ; 100
responden diambil
dari populasi dengan
Bahwa variabel kualitas
pelayanan, produk, dan
persepsi harga
mempunyai pengaruh
yang positif terhadap
keputusan penggunaan
jasa.Variabel yang
paling dominan dalam
mempengaruhi
keputusan penggunaan
20
Penulis Variabel Metode Hasil
rumus slovin.
Teknik pengambilan
data ; menyebarkan
kuisioner secara
random.
Alat analisis regresi
linier sederhana dan
uji linier berganda.
jasa adalah variabel
produk.
Sumber : Diolah Peneliti, 2016
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. PERILAKU KONSUMEN
Menurut Swastha (2006) Perilaku Konsumen adalah kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan
barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan tersebut. Pengertian berikutnya, bahwa perilaku
konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli,
juga untuk menggunakan dan mengonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli,
juga termasuk faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian dan
penggunaan produk (Rangkuti, 2003).
Selanjutnya Amirullah (2002) mengatakan pengambilan keputusan adalah
suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan
kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang
dianggap paling menguntungkan dan lagi, Menurut Swastha (2008)
mengemukakan bahwa Keputusan pembelian merupakan proses dalam pembelian
yang nyata, apakah membeli atau tidak. Sepadan dengan ungkapan Kotler (2003)
21
keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau
tidak terhadap produk.
Perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan
proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa,
pengalaman, serta ide-ide (Rangkuti, 2003). Pengertian berikutnya, bahwa
perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan
membeli, juga untuk menggunakan dan mengonsumsi barang-barang dan jasa
yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian
dan penggunaan produk (Rangkuti, 2003). Menurut Kotler (2003), keputusan
pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap
produk
Tabel 2.2
Model Perilaku Konsumen
Sumber : Kotler (2009)
. Perilaku konsumen menurut Kotler (2009) ialah bagaimana individu,
kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan
Stimulasi
Pemasaran
n
Produk/
Jasa
Harga
Tempat
Promosi
Stimulasi
Lain
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Karakteristik
Konsumen
Budaya
Sosial
Pribadi
Pembeli
Pilihan produk
Pilihan merek
Pilihan toko
Pilihan waktu
Pilihan jumlah
ProsesKeputusan
Pembeli
Pengenalan Masalah
↓
Pencarian
Informasi
↓
Evaluasi
↓
Keputusan
↓
Perilaku
Purnabeli
Kotak Hitam Keputusan
22
barang. Menurut Mowen (2002) perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi
tentangunit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan
perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.
2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
Menurut Kotler (2009) bahwa ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian oleh konsumen atau perilaku pembeli adalah yang pertama,
faktor budaya yang terdiri dari budaya, sub budaya dan kelas sosial. Berikutnya
faktor sosial terdiri dari kelompok acuan, keluarga peran dan status. Faktor
pribadi terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, lingkungan ekonomi
serta gaya hidup. Kepribadian dan konsep diri.
Menurut Rivai (2007) bahwa terdapat lima faktor yang mempengaruhi
keputusan nasabah yaitu persepsi (belief/attitudes), personal selling, keluarga,
biaya, dan manfaat. Kotler (2008) berpendapat produsen dalam mencapai sasaran
memerlukan suatu strategi tersendiri dan terdapat beberapa faktor yang turut
memengaruhi. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor
eksternal yaitu faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan, contoh:
teknologi, keadaaan ekonomi, peraturan pemerintah, dan lingkungan sosial
budaya.
Menurut Kotler (2009) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai
keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu: pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, tingkah laku pasca pembelian.
Selain itu, menurut Kotler (2009) bahwa ada empat faktor yang dapat
23
mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen atau perilaku pembeli
adalah, faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi.
Faktor budaya yang terdiri dari budaya, sub budaya dan kelas sosial.
Faktor sosial terdiri dari kelompok acuan, keluarga peran dan status. Faktor
pribadi terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, lingkungan ekonomi
serta gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Faktor psikologis terdiri dari
motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap.
Sementara menurut Pride dan Ferrel (2004) lebih mengerucut lagi, ada tiga
kelompok pengaruh utama yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses
keputusan konsumen yaitu ; Faktor Pribadi, faktor psikologi dan faktor sosial.
Faktor pribadi, pengaruh pribadi menggambarkan akibat dan pernyataan-
pernyataan mengenai produk yang dibuat oleh seseorang terhadap sikap dan
kemungkinan akan membelinya. Faktor pribadi terdiri atas tiga kategori yaitu :
kategori demografi yaitu ciri-ciri individu seperti jenis kelamin, usia, ras, suku,
bangsa, pendapatan, sekilas kehidupan keluarga, dan pekerjaan (Pride & Ferrel
2004).
Kedua, kategori situasional yaitu keadaan atau kondisi eksternal yang ada
ketika konsumen membuat keputusan pembelian. Kadang-kadang konsumen
terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian sebagai akibat dan suatu yang
tidak diperkirakan semulanya. Terakhir, kategori tingkat keterlibatan yaitu
pentingnya produk dan besarnya minat terhadap produk dalam situasi tertentu
seperti harga produk yang mahal, resiko yang tinggi, dan situasi tertentu.
24
Faktor psikologi, Faktor-faktor psikologi yang bekerja dalam diri individu,
sebagian menetapkan perilaku umum orang-orang tersebut dan dengan tujuan
mempengaruhi perilaku konsumen. Yang termasuk kategori dalam faktor
psikologi yaitu ; kategori persepsi, suatu proses pemilihan, pengorganisasian, dan
menginterprestasikan masukan informasi untuk menghasilkan makna.Kemudian
ada kategori motif, yaitu kekuatan energi internal yang mengarah dan kegiatan
seseorang kearah pemenuhan kebutuhan atau pemenuhan sasaran ( Pride & Ferrel,
2004)
Kategori kemampuan dan pengetahuan yaitu kemampuan, kesanggupan
dan efisiensi dalam melakukan tugas tertentu. Kemampuan mencakup baik
pelajaran maupun pengetahuan. Kategori sikap yaitu pengetahuan dan perasaan
positif atau negatif terhadap sebuah objek atau kegiatan tertentu. Yang terakhir
kategori kepribadian yaitu semua ciri-ciri internal dan perilaku yang membuat
seseorang itu unik.
Pengertian tentang faktor sosial, faktor sosial merupakan kekuatan-
kekuatan yang dikerahkan oleh orang lain terhadap perilaku pembelian. Beberapa
kategori dalam faktor sosial itu yaitu ; Peran dan pengaruh keluarga, merupakan
kelompok yang paling kuat pengaruhnya terhadap persepsi dan perilaku
seseorang (Pride & Ferrel, 2004)
Berikutnya kelompok referensi, yaitu individu mengidentifikasi dirinya
dengan kelompok tertentu sedemikian rupa sehingga mengambil nilai, sikap, atau
perilaku anggota kelompok. Kelas sosial, yaitu sebuah kelompok yang terbuka
untuk orang individu yang memiliki tingkat sosial yang serupa. Terakhir, budaya
25
dan sub budaya, yaitu sesuatu yang disekitar manusia dibuat oleh manusia itu
sendiri.
3. HARGA, PRODUK DAN KELOMPOK REFERENSI a). Harga
Simamora (2002) mendefinisikan persepsi adalah “bagaimana kita melihat
dunia sekitar kita” atau secara formal, merupakan suatu proses dengan mana
seseorang menyeleksi, mengorganisasikan, dan menginterpretasi stimuli ke dalam
suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh. Kotler (2009)
mengungkapkan persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan
menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang
berarti. Menurut Malik dan Yaqoob (2012) persepi harga adalah sebuah proses
dimana pelanggan menafsirkan nilai harga dan atribut ke barang atau pelayanan
yang diinginkan.
Berikutnya Menurut stanton (2004), harga adalah sejumlah uang yang
ditentukan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk. Indikator
harga menurut Stanton (2004) adalah :
i. Keterjangkauan harga.
ii. Perbandingan dengan merek lain.
iii. Kesesuaian dengan kualitas.
Menurut Kotler & Amstrong (2008) harga adalah jumlah uang yang harus
dibayarkan konsumen untuk memperoleh produk. Besaran uang tanggungan dan
premi yang harus dibayarkan oleh para pemegang polis merupakan harga (price)
dari perusahaan asuransi. Harga dalam penelitian ini lebih menjelaskan tentang
26
premi atau tarif asuransi. Premi asuransi merupakan harga per unit produk
asuransi.
Harga itu sebagaimana harga produk barang berwujud merupakan fungsi dari
biaya produksi. Akan tetapi, dalam industri jasa asuransi biaya produksi belum
diketahui pada saat kontrak dibuat (pada saat penetapan harga) dan belum
diketahui sampai saat polis yang bersangkutan habis masa berlakunya. Penetapan
harga pada jasa asuransi didasarkan pada suatu perkiraan. Proses itu dimulai
dengan perkiraan biaya, perkiraan kerugian, dan menggolongkan biaya itu
diantara berbagai kelas polis (Darmawi, 2004).
Premi adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung sebagai
imbalan jasa atas pengalihan resiko kepada penanggung. Terkandung maksud
bahwa premi merupakan:
i. Imbalan jasa atas jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada
tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin diderita olehtertanggung.
ii. Imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang diberikan oleh penanggung
kepada tertanggung dengan menyediakan sejumlah uang atau manfaat terhadap
resiko hari tua atau kematian.
Perbedaan penting dari harga asuransi dan harga pada industri lainnya timbul
dari kenyataan bahwa rate atau tarif dibatasi oleh peraturan pemerintah. Undang-
undang menghendaki bahwa tarif asuransi wajar, tidak terlalu tinggi dan
diskriminatif. Tarif sebaiknya relatif stabil agar masyrakat tidak gusar oleh
bervariasinya biaya hidup secara mencolok dari tahun ke tahun. Pada saat yang
27
sama tarif harus bersifat peka terhadap kondisi yang sedang berubah untuk
menghindari terjadinya ketidaktepatan penetapan kerugian.
Secara operasional dapat disimpulkan bahwa premi adalah sejumlah uang
yang dibayarkan pemegang polis guna mendapatkan benefit dari asuransi yang
diikuti dengan syarat tarif yang sesuai dengan benefit, memliki ketertarikan atas
besaran premi dan benefit serta besaran premi yang disesuaikan dengan
pendapatan konsumen (Darmawi, 2004).
b). Produk
Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada
pasar sasaran. Termasuk dalam unsur produk ini adalah ragam, kualitas, desain,
fitur, nama merek, kemasan, dan layanan, Kotler & Armstrong (2008). Secara
umum, masyarakat telah familiar dengan berbagai nama perusahaan asuransi
dengan berbagai jenis produknya.
Menurut Kotler (1993) Persepsi adalah proses bagaimana seseorang
menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi
untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat diartikan
sebagai suatu proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif.
Produk jasa adalah produk yang terdiri dari akivitas, manfaat atau kepuasan
yang dijual. Jasa pada dasarnya tak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan atas apapun. Perlu diketahui beberapa karakteristik dari jasa.
Menurut Kotler (2003) Karakteristik jasa diantaranya adalah:
i. Intangibility
28
Jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba didengar atau dicium sebelum jasa itu
dibeli.
ii. Unstorability
Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan produk yang telah dihasilkan.
Karakteristik ini disebut juga insperability dipisahkan mengingat pada umumnya
jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
iii. Variability
Jasa sangat bervariasi karena tergantung pada siapa yang menyediakan, serta
kapan dan dimana jasa itu dilakukan. Dalam hal ini pembeli jasa menyadari
variabilitas yang tinggi ini dan sering membicarakannya dengan orang lain
sebelum memiliki seorang penyedia jasa.
iv. Perishability
Jasa tidak bisa disimpan, daya tahan suatu jasa tergantung situasi yang diciptakan
oleh berbagai faktor.
Jenis produk asuransi tidak terlepas dari jenis usaha perasuransian yang
tercantum dalam pasal 3 UU RI No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian.
Dalam ketentuan perundangan tersebut diuraikan bahwa usaha asuransi terdiri
dari:
i. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan
risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga, yang timbul dari pihak yang tidak pasti.
29
ii. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko
yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang
dipertanggungkan.
iii. Usaha reasuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang
terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan atau
perusahaan asuransi jiwa.
Produk asuransi jiwa adalah janji yang tertulis di dalam polis asuransi, yang
dibuat oleh penanggung pada tertanggung, untuk memberikan kompensasi
keuangan apabila sesuatu terjadi kepada tertanggung (AAJI, 2015). Penanggung
menawarkan berbagai produk yang sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan
calon tertanggung. Calon tertanggung bebas untuk memilih setiap jenis produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.
c). Kelompok Referensi
Kelompok acuan adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang (kotler &
Armstrong, 2008). Kelompok referensi sangat mempengaruhi perilaku seseorang
dalam pembeliannya, dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam
bertingkah laku. Keluarga adalah sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil
yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan
keputusan membeli. Keluarga merupakan kelompok yang paling kuat dan paling
awet pengaruhnya terhadap persepsi dan perilaku seseorang. Dimana keluarga
sebagai komunitas primer yang artinya suatu kelompok di mana hubungan para
anggotanya sangat erat sekali.
30
Menurut Kotler (2009) kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok
yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok referensi mempengaruhi anggota
setidaknya dengan tiga cara. Mereka memperkenalkan perilaku dan gaya hidup
yang baru kepada seseorang, mereka mempengaruhi sikap dan konsep diri, dan
mereka menciptkan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi pilihan
produk dan merk.
C. KERANGKA PEMIKIRAN Keputusan pembelian atas suatu produk / jasa tertentu seringkali dikaitkan
dengan resiko yang mungkin akan terjadi karena faktor ketidakpastian. Konsep
pengurangan resiko berakar secara mendalam dalam pandangan bahwa para
individu secara terus menerus menghendaki ketidakpastian sehubungan dengan
tindakan memutuskan produk apa yang akan dibeli dan pada toko-toko mana saja
barang-barang tertentu akan dibeli.
Lain halnya dalam bidang jasa asuransi bahwa keputusan pembelian jasa
asuransi bertujuan untuk menghindari resiko atau memperkecil resiko dengan cara
mendanai resiko itu sendiri dengan cara membayar premi. Untuk menghindari
atau memperkecil resiko yang mungkin akan terjadi karena faktor ketidakpastian
tersebut, maka banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh para pemegang
polis dalam pengambilan keputusan pembelian jasa asuransi jiwa. Banyak faktor
yang mempengaruhi pemegang polis dalam pengambilan keputusan pembelian
31
jasa asuransi Prudential antara lain adalah faktor harga, faktor produk dan faktor
kelompok acuan.
Gambar 2.1
Kerangka Pikir Penelitian
Sumber : Harsini & Ralina (2015), Tri, dkk (2013), Ujianto & Koko (2003)
D. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang hendak dibuktikan
kebenarannya melalui serangkaian analisis. Hal tersebut seperti kutipan Arikunto
(2006) yang menyatakan bahwa hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban
yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui
data yang terkumpul. Hipotesis dirangkai berdasarkan pada penelitian terdahulu
yang dikumpulkan oleh penulis.
Data penelitian terdahulu yang dikumpulkan penulis adalah sebagai
berikut ;
1. Tri Harsini & Ralina Transistari (2015) yang berjudul ‘pengaruh bauran
pemasaran terhadap keputusan pembelian produk asuransi pada wanita
pekerja’ dan menyatakan bahwa bauran pemasaran (7P) berpengaruh
Faktor Harga
Faktor kelompok referensi
Faktor Produk Keputusan Pembelian
Asuransi Jiwa Prudential
32
terhadap keputusan pembelian produk asuransi jiwa. Variabel yang paling
dominan dalam keputusan pembelian asuransi jiwa adalah variabel harga.
2. Tri maduma, Nawazirul & Hari Susanto (2013) yang berjudul ‘pengaruh
kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga terhadap keputusan
penggunaan jasa asuransi AJB Bumiputera 1912 Kantor cabang eksekutif
semarang’ dan menyatakan bahwa variabel kualitas pelayanan, produk dan
harga mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan penggunaan jasa.
Variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan
penggunaan jasa adalah variabel kualitas produk.
3. Ujianto & Koko (2003) yang berjudul ‘pengaruh gaya hidup,
penjualan pribadi dan kelompok referensi terhadap keputusan pembelian
konsumen produk asuransi jiwa serta dampaknya terhadap kepuasan
pelanggan (Studi pada PT jiwasraya persero kantor regional surabaya)’
dan menyatakan gaya hidup, penjualan pribadi dan kelompok referensi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen produk
asuransi jiwa. Dari data penelitian terdahulu dan perumusan masalah
diatas penulis menarik dugaan sementara sebagai berikut ;
1. Variabel harga, produk dan kelompok referensi secara simultan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa Prudential.
2. Variabel harga, produk dan kelompok referensi berpengaruh secara parsial
terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa Prudential.
Variabel yang paling dominan dalam memutuskan pembelian asuransi jiwa
Prudential adalah variabel harga