bab ii - karya tulis fotografi

27
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Fotografi Kata 'Fotografi' berasal dari kata Yunani yaitu "Fos": Cahaya dan "Grafo": Melukis/menulis. Jadi Fotografi itu sendiri adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan 5

Upload: maya-puspita

Post on 15-Jun-2015

2.119 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

KARYA TULIS - FOTOGRAFI

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II  - Karya Tulis fotografi

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Fotografi

Kata 'Fotografi' berasal dari kata Yunani yaitu "Fos": Cahaya dan

"Grafo": Melukis/menulis. Jadi Fotografi itu sendiri adalah proses

melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah

umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar

atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang

mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling

populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak

ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan

pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya.

Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat

akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki

medium pembiasan (atau yang sering disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk

menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter.

Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer

bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi

ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (Shutter

Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai

5

Page 2: BAB II  - Karya Tulis fotografi

pajanan (exposure). Pada dasarnya, tugas seorang fotografer hanya

mengatur pajanan (exposure) yang tepat sehingga foto yang dihasilkan

baik. Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan

film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.

2.2 Macam Fotografi

Aerial photography

Dalam fotografi, Aerial view didefinisikan sebagai suatu pandangan dari

sebuah benda dari atas, seolah-olah itu pengamat burung (bird’s eye

view), sering digunakan dalam pembuatan cetak biru, denah dan peta.

Istilah ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan pandangan miring,

diambil dari perspektif yang dibayangkan.

Chronophotography

Chronophotography, seperti namanya, adalah fotografi menangkap

gerakan dari waktu ke waktu melalui serangkaian gambar diam, yang

biasanya digabungkan menjadi satu foto untuk analisis selanjutnya.

Fine art photography

Fine art photography mengacu pada foto-foto yang dibuat untuk

memenuhi visi kreatif para seniman. Fine art photography berlawanan

dengan Foto Jurnalistik dan Fotografi Komersial. Foto Jurnalistik

6

Page 3: BAB II  - Karya Tulis fotografi

menyediakan dukungan visual untuk cerita, terutama di media cetak.

Fotografi komersial fokus utama adalah untuk menjual produk atau jasa.

Forensic photography

Forensic photography adalah seni menghasilkan reproduksi yang akurat

dari TKP atau lokasi kecelakaan untuk kepentingan pengadilan atau untuk

membantu dalam penyelidikan. Ini adalah bagian dari proses

pengumpulan bukti. Menyediakan penyelidik dengan foto-foto tubuh,

tempat dan item yang terlibat dalam kejahatan. Contohnya gambar

kecelakaan menunjukkan mesin rusak, atau kecelakaan mobil, dan

sebagainya. Fotografi jenis ini melibatkan memilih pencahayaan yang

benar dan sebuah koleksi dari sudut pandang yang berbeda.

Heliography

Heliography adalah proses fotografi yang diciptakan oleh Joseph

Nicéphore Niépce sekitar 1822, yang digunakan untuk membuat foto

permanen yang dikenal paling awal dari alam, 'View from the Window at

Le Gras' (c. 1826). Proses tersebut menggunakan aspal sebagai lapisan

pada kaca atau logam, yang mengeras dalam kaitannya dengan eksposur

terhadap cahaya. Ketika piring itu dicuci dengan minyak lavender, hanya

bidang gambar yang mengeras tetap.

7

Page 4: BAB II  - Karya Tulis fotografi

High dynamic range photography

Dalam pengolahan gambar, komputer grafis, dan fotografi, high dinamic

range photography (HDRI atau hanya HDR) adalah seperangkat teknik

yang memungkinkan jangkauan dinamis yang lebih besar dari luminances

antara area terang dan paling gelap dari sebuah gambar daripada teknik-

teknik pencitraan digital standar atau metode fotografi. Jangkauan dinamis

yang lebih luas ini memungkinkan HDR gambar untuk lebih akurat

mewakili berbagai tingkat intensitas yang ditemukan di adegan-adegan

nyata, mulai dari sinar matahari langsung sampai cahaya bintang.

Macro photography (Fotografi macro)

Fotografi Makro adalah fotografi close-up atau jarak dekat. Definisi klasik

adalah bahwa gambar diproyeksikan pada "film plane" (yaitu film atau

sensor digital) dekat dengan ukuran yang sama sebagai subyek. pada film

35 mm misalnya, lensa biasanya dioptimalkan untuk fokus tajam pada

area kecil mendekati ukuran film bingkai. Sebagian besar format 35mm

lensa makro paling tidak mencapai 1:2, artinya, gambar pada film adalah

1/2 ukuran objek yang sedang difoto. Banyak 35mm lensa makro 1:1,

yang berarti gambar pada film ini sama besarnya dengan objek yang

sedang difoto. Perbedaan penting lainnya adalah bahwa dirancang untuk

lensa makro biasanya mereka makro tajam pada jarak dan tidak cukup

sebagai tajam pada jarak fokus yang lain.

8

Page 5: BAB II  - Karya Tulis fotografi

Panoramic photography

Fotografi Panorama adalah teknik fotografi dengan menggunakan

peralatan atau software khusus yang menangkap gambar dengan bidang

pandang memanjang. Kadang-kadang dikenal sebagai fotografi format

lebar. Meskipun tidak ada pembagian resmi antara "wide-angle" dan

fotografi panorama, "wide angle" biasanya mengacu pada jenis lensa, tapi

jenis lensa ini tidak selalu menghasilkan gambar panorama. Beberapa foto

panorama memiliki aspek rasio 4:1 dan terkadang 10:1, yang meliputi

bidang pandang hingga 360 derajat. Kedua aspek rasio dan cakupan

lapangan merupakan faktor penting dalam menentukan sebuah gambar

panorama sejati.

Rembrandt photography

Teknik pencahayaan Rembrandt adalah teknik pencahayaan yang

kadang-kadang digunakan di studio foto fotografi. Hal ini dapat dicapai

dengan menggunakan satu cahaya dan sebuah reflektor, atau dua lampu,

dan sangat populer karena dapat menghasilkan gambar yang tampak

alami dan menarik dengan peralatan minimal. Nama ini diambil dari

pelukis Belanda Rembrandt yang dikenal karena menggunakan cahaya.

Rephotography

Rephotography adalah tindakan mengulangi fotografi dari situs yang

sama, dengan waktu jeda antara dua gambar, sebuah "dulu dan

9

Page 6: BAB II  - Karya Tulis fotografi

“sekarang" lihat dari suatu daerah tertentu. Ada yang santai, biasanya

diambil dari titik pandangan yang sama tetapi tanpa memperhatikan

musim, lensa cakupan atau pembingkaian. Beberapa sangat tepat dan

melibatkan studi yang cermat terhadap gambar asli.

Street photography

Street photography adalah jenis fotografi dokumenter yang menampilkan

subjek dalam situasi terang di dalam tempat-tempat umum seperti jalan,

taman, pantai, mall, konvensi politik, dan pengaturan lainnya.

Street fotography menggunakan teknik-teknik dalam fotografi lurus bahwa

hal itu menunjukkan visi murni dari sesuatu, seperti memegang sebuah

cermin bagi masyarakat. Street photography sering cenderung ironis dan

dapat menjauhkan dari materi pelajaran, dan sering berkonsentrasi pada

satu saat manusia, terperangkap pada saat yang menentukan atau pedih.

Di sisi lain, banyak jalan fotografi mengambil pendekatan yang

berlawanan dan memberikan yang sangat harfiah dan sangat pribadi

render dari materi pelajaran, memberikan para penonton pengalaman

yang lebih mendalam dari jalan-jalan kehidupan mereka mungkin hanya

sambil lalu akrab dengan. Pada abad ke-20, fotografer jalanan telah

memberikan suatu teladan dan catatan terperinci budaya jalanan di Eropa

dan Amerika Utara, dan di tempat lain untuk yang agak kecil.

10

Page 7: BAB II  - Karya Tulis fotografi

Vernacular photography

Fotografi Vernakular atau fotografi amatir mengacu pada penciptaan foto

amatir atau tidak diketahui oleh fotografer yang mengambil kehidupan

sehari-hari dan hal-hal umum sebagai subjek. Definisi yang lebih dikenal

atau ‘bahasa sehari-hari’-nya adalah fotografi dengan kualitas yang masih

'tradisional'. Contoh foto-foto daerah termasuk perjalanan dan foto-foto

liburan, foto keluarga, foto teman, kelas potret, identifikasi foto, dan foto-

foto bilik. Foto Vernakular adalah jenis seni disengaja, dalam arti bahwa

mereka sering tidak sengaja artistik.

2.3Pengertian Kamera

Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama

ini didapat dari "Camera Obscura", bahasa Latin untuk "ruang gelap",

mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan

berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak

ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain

secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera

merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu

bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa

membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng

ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya.

Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik.

11

Page 8: BAB II  - Karya Tulis fotografi

2.3.1 Komponen Kamera

Sebuah kamera minimal terdiri atas:

a. Kotak yang kedap cahaya (badan kamera)

b. Sistem lensa

c. Pemantik potret (shutter)

d. Pemutar film

2.3.1.1 Badan Kamera

Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya yang

dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satu nya tempat cahaya

yang akan masuk, di bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan

diatur agar tepat mengenai dan membakar film.

Di kamera professional, biasanya ditambahkan beberapa tombol pengatur

seperti:

a.) Pengatur ISO/ASA film

b.) Shutter Speed

c.) Aperture (Bukaan diafragma)

Dan bisa pula ditambahkan peralatan seperti :

a.) Blitz ( lampu kilat/flash)

b.) Tripod

c.) Lightmeter

12

Page 9: BAB II  - Karya Tulis fotografi

2.3.2.2. Lensa

Dalam bidang fotografi, lensa merupakan alat vital dari kamera yang

berfungsi memfokuskan cahaya hingga mampu membakar medium

penangkap (atau lebih umum dikenal dengan nama film). Terdiri atas

beberapa lensa yang berjauhan yang bisa diatur sehingga menghasilkan

ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda.

Di bagian luar lensa fotografi biasanya ditempatkan tiga cincin pengatur,

yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma,

dan cincin fokus.

Beberapa lensa-lensa khusus:

Lensa Cepat

Lensa cepat (fast lens) adalah lensa dengan nilai tingkap tunggal yang

merupakan nilai maksimumnya. Dengan tingkap tunggal, sebuah lensa

cepat masih mempunyai beberapa variasi nilai bukaan yang lebih besar.

Lensa Lambat

Digunakan untuk mengimbangi setting kecepataan bukaan rana sangat

rendah di badan kamera.

13

Page 10: BAB II  - Karya Tulis fotografi

Lensa Makro

Lensa khusus untuk menangkap detail maksimal dari suatu objek. Banyak

digunakan untuk foto-foto produk dan sains.

Lensa Fokus Tunggal

Lensa fokus tunggal (fixed focus lens) adalah lensa dengan bidang fokus

tunggal, biasanya disetel pada jarak hiperfokal. Lensa fokus tunggal

didesain untuk mencapai jarak fokal (focal distance) yang maksimum

sehingga kedalaman ruang dapat mencapai rentang dari jarak dekat

hingga jarak terjauh (jarak hiperfokal).

Lensa Parfokal

Lensa parfokal (parfocal lens, true zoom lens) adalah sebuah lensa yang

mempertahankan ketajaman bidang fokusnya walaupun terjadi perubahan

panjang fokus lensa.

Lensa Fokus Halus

Lensa fokus halus (soft focus lens) adalah lensa dengan aberasi speris.

Soft focus adalah sebuah efek pada fotografi yang disebabkan oleh blur

akibat aberasi speris kanta. Sebuah lensa fokus halus didesain untuk

menimbulkan efek blur tersebut namun tetap menjaga ketajaman setiap

garis dari subyeknya. Efek soft focus yang ditimbulkan oleh lensa ini tidak

sama dengan efek out of focus yang disebabkan posisi subyek di luar

14

Page 11: BAB II  - Karya Tulis fotografi

bidang fokus. Lensa ini dilengkapi dengan sistem pengaturan aberasi

speris, jika aberasi speris tersebut dimatikan, lensa akan menghasilkan

citra dengan fokus yang tajam seperti lensa lain pada umumnya.

Lensa Sudut Lebar

Lensa sudut lebar (wide angle lens) adalah lensa dengan panjang fokus

lebih pendek daripada lensa normal, sesuai dengan ukuran bingkai citra

pada bidang film pada kamera film, maupun dimensi sensor foto pada

bidang fokal pada kamera digital. Menurut standar fotografi, lensa normal

adalah lensa yang mempunyai panjang fokus mendekati panjang diagonal

bidang fokal. Lensa sudut lebar dengan panjang fokus yang lebih pendek

akan memproyeksikan lingkaran citra yang lebih besar ke bidang fokal.

Lensa Tele

Lensa tele (telephoto lens) adalah lensa dengan konstruksi panjang yang

lebih pendek daripada panjang fokusnya sehingga mengakibatkan pusat

optis (optical center) berada di luar badan lensa. Sebuah lensa tele dapat

dikenali dengan adanya susunan kanta yang disebut telephoto group yang

didesain untuk jarak fokus (focus distance) yang jauh.

Lensa Variabel

Lensa variabel (varifocal lens, zoom lens) adalah lensa yang tidak dapat

mempertahankan bidang fokus pada saat terjadi perubahan panjang fokus

15

Page 12: BAB II  - Karya Tulis fotografi

karena posisi bidang fokal juga ikut tergeser, sehingga diperlukan

pemfokusan ulang setiap terjadi perubahan panjang fokus. Panjang fokus

dari lensa variabel tidak tunggal, tetapi dapat diubah-ubah pada rentang

tertentu dari nilai minimum ke nilai maksimumnya. Ukuran lensa variabel

sering ditentukan dengan rasio dari panjang fokus lensa yang terpanjang

dan terpendek.

Lensa Superzoom

Lensa superzoom (superzoom lens, hyperzoom lens) adalah lensa

fotografi dengan faktor panjang fokus (focal length factor) yang sangat

besar, lebih besar dari 4x. Faktor panjang fokus dapat berkisar hingga 15x

zoom pada kamera refleks lensa tunggal dan 26x pada kamera digital,

hingga 100x pada kamera televisi profesional.

Lensa Prima

Lensa prima (prime lens) adalah lensa dengan panjang fokus tunggal.

Lensa prima sering dikatakan mempunyai nilai lebih pada ketajaman hasil

citra. Dengan ukuran yang lebih kecil, lensa prima mempunyai bobot yang

lebih ringan dan harga yang lebih murah dibandingkan dengan lensa

zoom pada mutu yang sama. Lensa prima juga mempunyai kelebihan

pada kecepatan lensa dan dengan diameter tingkap yang besar (nilai

bukaan yang kecil), sebuah lensa prima menjadi lebih handal untuk

16

Page 13: BAB II  - Karya Tulis fotografi

digunakan pada pemotretan low light photography dan menimbulkan efek

blur dengan kedalaman ruang yang rendah.

Lensa Normal

Dalam fotografi dan sinematografi, lensa normal (normal lens) adalah

sebuah lensa yang memetakan citra yang nampak seperti perspektif

pandang normal mata manusia. Pemetaan perspektif tersebut didapat

karena panjang fokus lensa sebanding dengan jarak diagonal bidang fokal

dengan sudut pandang diagonal sekitar 53 derajat.

Perspective Correction Lens

Sering juga disebut lensa arsitektur. Lensa ini memperbaiki efek perspektif

yang selalu terjadi jika memotret benda tiga dimensi dalam jarak relatif

dekat.

2.3.2.3 Pemantik Potret (Shutter)

Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di

antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur

waktu untuk memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu

ini ialah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan

berkas cahaya mengenai film.

17

Page 14: BAB II  - Karya Tulis fotografi

Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera

sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa

digunakan.

2.3.2.4. Bagian lain sebuah kamera, antara lain:

1. Mekanisme pemutar film gulungan agar bagian-bagian film itu

bergantian dapat disingkapkan pada objek

2. Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa

dan film,

3. Pemindai komposisi pemotretan (range finder) yang menunjukkan

apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan

terfokuskan

4. Lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret

dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang

mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau

gambar yang memuaskan.

5. Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak

memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.

2.4Istilah-istilah pada kamera

ISO/ASA (ISO Speed)

Kecepatan film adalah istilah dalam fotografi untuk mengukur tingkat

kesensitivitas atau kepekaan film foto terhadap cahaya. Film dengan

18

Page 15: BAB II  - Karya Tulis fotografi

kepekaan rendah (memiliki angka ISO rendah) membutuhkan sorotan

atau Exposure yang lebih lama sehingga disebut slow film, sedangkan film

dengan kepekaan tinggi (memiliki angka ISO tinggi) membutuhkan

exposure yang singkat.

Diafragma (Aperture)

Diafragma adalah komponen dari lensa yang berfungsi mengatur

intensitas cahaya yang masuk ke kamera. Diafragma lensa biasanya

membentuk lubang mirip lingkaran atau segi tertentu. Ia terbentuk dari

sejumlah lembaran logam (umumnya 5, 7, atau 8 lembar) yang dapat

diatur untuk mengubah ukuran lubang (disebut tingkap atau Aperture)

dimana cahaya akan lewat. Tingkap akan mengembang dan menyempit

persis pupil di mata manusia.

Karena fungsinya untuk menghentikan cahaya yang akan masuk ke

bidang fokal, diafragma juga disebut sebagai stop, blind, field stop dan

flare stop. Dan untuk itu, diafragma selalu diletakkan pada jalan masuk

antara subyek, lensa dan bidang fokal. Titik tengah tingkap pada

diafragma merupakan sumbu optis dari sebuah lensa.

Kecepatan Rana (Shutter Speed)

Dalam istilah fotografi, Kecepatan rana atau Shutter Speed adalah ukuran

kecepatan rana membakar medium penangkap cahaya (lebih umum

19

Page 16: BAB II  - Karya Tulis fotografi

disebut film atau sensor digital). Umumnya Kecepatan rana terdiri dari

urutan angka 8000, 4000, 2000, 1000, 500, 250, 125, 60, 30, 15, 8, 4, 2,

dan 1. Angka ini merupakan angka kebalikan dari lama pajanan dalam

detik. Misalnya angka 30 berarti 1/30 detik, dan seterusnya.

Pajanan (Exposure)

Pajanan (exposure) adalah istilah dalam fotografi yang mengacu kepada

banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar)

dalam proses pengambilan foto. Untuk membantu fotografer mendapat

setting paling tepat untuk pajanan, digunakan lightmeter. Lightmeter, yang

biasanya sudah ada di dalam kamera, akan mengukur intensitas cahaya

yang masuk ke dalam kamera, sehingga didapat pajanan normal.

2.5Jenis-jenis Kamera

2.5.1 Berdasarkan media penangkap cahaya:

Kamera film

Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter, yang

menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat memotret,

karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak mencolok. Lensa

kadang dapat ditukar-tukar dan kamera itu dapat memuat gulungan film

untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.

20

Page 17: BAB II  - Karya Tulis fotografi

Jenis film

Pembagian film berdasarkan ukuran:

1. Small format (35mm)

2. Medium format (100-120mm)

3. Large format

Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap jenis

ukuran film harus menggunakan kamera yang berbeda pula.

Kamera polaroid

Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang bisa langsung mecetak

gambar sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.

Kamera digital

Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa

menggunakan film. Pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu

objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang

karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai

gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD yang terpasang

di belakang kamera. Lebar layar LCD pada setiap kamera digital berbeda-

beda. Sebagai media penyimpanan, kamera digital menggunakan internal

memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.

21

Page 18: BAB II  - Karya Tulis fotografi

2.5.2 Bedasarkan Mekanisme kerja

Kamera single lens reflex

Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di belakang

lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam jendela pandang

(viewfinder) adalah juga apa yang akan di tangkap pada film.

Kamera instan

Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera,

sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer), lebar

diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah diatur.

2.5.3 Berdasarkan teknologi viewfinder

Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi

fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih viewfinder dengan

kualitas baik dan mampu memberikan gambaran tepat seperti apa yang

akan tercetak.

Kamera saku

Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa utama tak

bisa diganti, umumnya otomatis atau memerlukan sedikit penyetelan

cahaya yang melewati lensa langsung membakar medium. Kelemahan

film ini adalah gambar yang ditangkap oleh mata akan berbeda dengan

22

Page 19: BAB II  - Karya Tulis fotografi

yang akan dihasilkan film, karena ada perbedaan sudut pandang jendela

pembidik (viewfinder) dengan lensa.

Kamera TLR

Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR (Twin Lens Reflex).

Jendela bidik diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya.

Namun tetap ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan

posisi kedua lensa tidak sama.

Kamera SLR (Single Lens Reflex)

Pada kamera SLR, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke

mata fotografer sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik

dengan yang akan terbentuk. Saat fotografer memencet tombol kecepatan

rana, cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). Lensa

kamera SLR dapat diganti ganti sesuai kehendak, sangat disukai para ahli

foto atau bagi para pemilik hobi fotografi.

2.5.4 Toy Camera

Toy camera adalah kamera simpel, murah dan terbuat dari

sebagian besar plastik, kadang termasuk lensanya. Istilah ini

menyesatkan, karena kamera-kamera ini bukan sekedar 'mainan', tetapi

mampu mengambil foto. Kamera Diana, sebuah kamera murah yang

dibuat tahun 1960-an dari Hong Kong, biasanya kamera paling

23

Page 20: BAB II  - Karya Tulis fotografi

diasosiasikan dengan istilah 'kamera mainan'. Kamera lain seperti LOMO,

Lubitel, dan Holga, yang pada awalnya dimaksudkan sebagai konsumen

pasar massal kamera, juga menjadi identik dengan istilah tersebut.

Banyak fotografer profesional yang memanfaatkan toy camera dan

seringkali menggunakan efek optik dari lensa murah toy camera untuk

mengambil foto-foto yang memenangkan penghargaan. Fotografi dengan

menggunakan toy camera telah banyak dipamerkan di banyak

pertunjukan seni populer, seperti the annual Krappy Kamera show di

Galeri Foto Soho, TriBeCa, New York City. Berbagai media publikasi

seperti majalah Popular Photography telah memuji keunggulan dari

kamera Diana sebagai "seni" memproduksi pembuat gambar.

24