bab ii kajian teori 2.1 kepemimpinan kepala sekolah 2.1.1...

13
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Secara umum pengertian kepemimpinan adalah suatu kekuatan yang menggerakan perjuangan atau kegiatan yang menuju sukses. Kepemimpinan dapat juga di artikan sebagai proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. beberapa pengertian diantaranya adalah sebagai berikut: a. Wahjosumidjo (1987:11) pengertian kepemimpinan menurut Wahjosumidjo adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: Kepribadian (personallity), kemampuan (abillity), dan kesanggupan (capibillity). kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi. b. Ardianto, Ismanto (2012) Kepemimpinanan adalah kemampuan seseorang dalam memimpin, mengarahkan, mengendalikan baik orang-orang yang ada di kesatuannya ataupun fasilitas lain yang berbeda dalam wewenangnya. Berdasarkan beberapa uraian tentang kepemimpinan kepala sekolah, terlihat bahwa unsur kunci kepemimpinan adalah pengaruh yang memiliki seseorang dan pada gilirannya akibat pengaruh itu bagi orang yang hendak dipengaruhi. Peranan penting dalam kepemimpinan adalah upaya seseorang yang memainkan peran sebagai pemimpin guna mempengaruhi orang lain dalam organisasi/lembaga tertentu untuk mencapai tujuan. Berangkat dari pengertian kepemimpinan, terdapat tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu unsur manusia, sarana, dan tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang, seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kepemimpinannya. Pengetahuan dan ketrampilannya dapat diperoleh dari pengalaman belajar secara

Upload: vodat

Post on 22-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah

2.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Secara umum pengertian kepemimpinan adalah suatu kekuatan yang

menggerakan perjuangan atau kegiatan yang menuju sukses. Kepemimpinan dapat

juga di artikan sebagai proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin

kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. beberapa pengertian

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Wahjosumidjo (1987:11)

pengertian kepemimpinan menurut Wahjosumidjo adalah suatu

yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat

tertentu seperti: Kepribadian (personallity), kemampuan (abillity),

dan kesanggupan (capibillity). kepemimpinan sebagai rangkaian

kegiatan pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan

serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. kepemimpinan

adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin,

pengikut dan situasi.

b. Ardianto, Ismanto (2012)

Kepemimpinanan adalah kemampuan seseorang dalam memimpin,

mengarahkan, mengendalikan baik orang-orang yang ada di kesatuannya

ataupun fasilitas lain yang berbeda dalam wewenangnya.

Berdasarkan beberapa uraian tentang kepemimpinan kepala sekolah,

terlihat bahwa unsur kunci kepemimpinan adalah pengaruh yang memiliki

seseorang dan pada gilirannya akibat pengaruh itu bagi orang yang hendak

dipengaruhi. Peranan penting dalam kepemimpinan adalah upaya seseorang yang

memainkan peran sebagai pemimpin guna mempengaruhi orang lain dalam

organisasi/lembaga tertentu untuk mencapai tujuan. Berangkat dari pengertian

kepemimpinan, terdapat tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu unsur manusia,

sarana, dan tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara

seimbang, seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan, kecakapan dan

keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kepemimpinannya.

Pengetahuan dan ketrampilannya dapat diperoleh dari pengalaman belajar secara

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

teori ataupun dari pengalamannya dalam praktek selama menjadi pemimpin.

Namun secara tidak disadari seorang pemimpin dalam memperlakukan

kepemimpinannya menurut caranya sendiri, dan cara-cara yang digunakan itu

merupakan pencerminan dari sifat-sifat dasar kepemimpinannya.

2.1.2 Kepala Sekolah

Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu "Kepala" dan "Sekolah" kata

kepala dapat di artikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah

lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga dimana menjadi tempat

menerima dan memberi pelajaran. jadi secara umum kepala sekolah dapat di

artikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga dimana tempat menerima dan

memberi pelajaran. Ibtisam Abu-Duhou (2002;101).

mengungkapkan bahwa "kepala sekolah adalah seorang guru yang

mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada di

sekolah. sehingga dapat di dayagunakan secara maksimal untuk mencapai

tujuan bersama. kepemimpinan kepala sekolah sangat luas sekali bagi

satu individu. Sebuah solusi dapat diberikan dengan keterlibatan dan

bantuan orang lain untuk memenuhi tugas dan tuntutan tak terbatas.

sumber daya yang dikumpulkan kepala sekolah adalah suatu alternative

praktis. suatu pendekatan bersama atau tim dapat meningkatkan efisiensi

dan efektifitas kepemimpinan"

Berdasarkan pengertian tersebut Kepemimpinan kepala sekolah berarti

suatu bentuk komitmen para guru dan murid untuk selalu meningkatkan dan

mengembangkan kompentensinya dan bertujuan agar kualitas profesional untuk

menjalankan dan memimpin sekolah untuk mau bekerja sama dalam mencapai

tujuan sekolah bersama.

Menurut E. Mulyasa (2004:98), "Kepala sekolah harus mampu

melaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manejer, administrator dan

supervisior (EMAS)". Dalam perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat dan perkembangan zaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan

sebagai leader, inovator, motivator dan enterpreneur disekolahnya.

Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala sekolah dalam

meningkatkan kinerja guru dimaksudkan agar proses pendidikan dapat berjalan

efektif dan efisien, oleh karena itu guru dituntut memiliki kompetensi yang

memadai, baik dari segi jenis maupun isinya. Namun jika kita lihat lebih dalam

lagi tentang isi dari setiap jenis kompetensi, sebagaimana telah disampaikan oleh

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

para ahli kiranya unruk menjadi guru yang berkomptensi bukan sesuatu yang

sederhana, untuk mewujudkan dan meningkatkan kompetensi guru diperlukan

upaya sungguh-sungguh dan bertanggungjawab. Salah satu upaya

mengoptimalkan kompentensi guru dapat dilakukan adalah melalui optimalisasi

peran kepala sekolah. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat Amir (2000)

mengemukakan bahwa "Kepala sekolah sebagai pengelolah memiliki tugas

mengembangkan kinerja personel, terutama meningkatkan kompetensi

profesional guru".

2.2 Motivasi kerja

2.2.1 Motivasi

Motivasi merupakan sebuah proses ketimbang sebuah hasil. Sebagai

sebuah proses, kita tidak secara langsung mengobservasi motivasi, melainkan kita

menyimpulkan motivasi dari berbagai tindakan dan verbalisasi artinya

mempunyai keputusan pribadi yang didasarkann atas keinginan pribadi.. Hasibuan

dalam Danang (2012:191) mengatakan motivasi adalah suatu perangsang

keinginan daya gerak kemauan bekerja seseorang, setiap motif mempunyai tujuan

tertentu yang ingin dicapai. Sedangkan Asa'ad dalam pasolog, Harbani (2010:140)

motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli bahwa motivasi adalah dorongan

psikoloigis yang timbul pada diri sendiri untuk berperilaku dalam mencapai tujuan

yang telah ditentukan. motivasi merupakan kekuatan pendorong yang akan

mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan peningkatan prestasi kerja

dirinya. Motivasi dapat mempengaruhi prestasi kerja seseorang dalam

melaksanakan suatu kegiatan tertentu. Keberhasilan pemimpin sekolah

menimbulkan motivasi guru dalam bekerja dipengaruhi oleh pengetahuan dan

kemampuannya menciptakan situasi kerja yang tenang dan teratur.

2.2.2 Hakekat Motivasi Kerja Guru

Motivasi kerja guru adalah faktor-faktor yang mendorong seorang guru

untuk melakukan pekerjaannya, secara lebih bersemangat sehingga akan

memperoleh prestasi yang lebih baik. Faktor-faktor tersebut adalah :

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

a. Faktor Intrinsik, yaitu faktor-faktor yang memuaskan dan timbul dari

dirinya sendiri. Indikator intrinsik yaitu keinginan untuk berprestasi, untuk

maju, memiliki kehidupan pribadi.

b. Faktor Ekstrinsik, yaitu faktor-faktor dari luar disini seorang guru yang

akan mempengaruhi semangatnya dalam bekerja. Indikator ekstrinsik yaitu

pekerjaan itu sendiri, status kerja, temapt pekerjaan, keamanan pekerjaan,

gaji, atau penghasilan yang layak, pengakuan dan penghargaan

kepercayaan melakukan pekerjaan, kepemimpinan yang baik dan adil, dan

kebijaksanaan administrasi.

Dalam dunia kerja peranan motivasi sangat penting, orang akan bekerja

lebih giat dan tekun apabila memiliki motivasi yang tinggi dalam dirinya. seorang

pekerja merupakan bagian komponen yang berperan penting dalam suatu

organisasi kerjanya. organisasi kerja memberi pengaruh tinggi terhadap tinggi

rendahnya motivasi kerja seseorang.

Hackman dikutip oleh Steer dkk (1985:p 291-294) merinci ada 4 (Empat) bagian

penting yang dapat meningkatkan motivasi kerja seseorang yaitu:

a) Dimensi inti dari pekerjaan

b) Keadaan kritis pekerjaan secara psikologis

c) Hasil kerja dan kepribadian

d) Pertumbuhan kebutuhan individu yang semakin kuat.

Berdasarkan uraian ada sebagian kesamaan pendapat yang dapat diambil

yaitu motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi dalam diri

seseorang. Kebutuhan inilah yang mendorong seseorang untuk berbuat atau

bertingkahlaku. Tinggi rendahnya motivasi di pengaruhi oleh banyak faktor

diantaranya faktor yang berasal dari dalam diri individu maupun dari luar

individu.

2.3 Kinerja Guru

2.3.1 Pengertian Kinerja

Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance)

sumber daya manusia, untuk itu setiap lembaga/perusahaan akan berusaha untuk

meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. Budaya organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan lebih baik.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

Disisi lain, kemampuan pemimpin dalam menggerakan dan memberdayakan

pegawainya akan mempengaruhi kinerja. Istilah kinerja dari kata job performance

atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai

oleh seseorang). Prestasi kerja pada umumnya dipengaruhi oleh kecakapan,

ketrampilan, pengalaman dan kesungguhan kerja dari tenaga kerja yang

bersangkutan. Menurut Rivai (2005:14):

Kinerja merupakan terjemahaan dari kata performance yang didefinisikan

sebagai hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan

selama periode tertentu untuk melaksanakan tugas dibandingkan dengan

berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran dan

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Anwar A (2006:67) menyatakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dalam

suatu organisasi dapat dikatakan meningkat jika memenuhi indikator-indikator

antara lain: kualitas kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kecakapan, dan komunikasi

yang baik".

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan dapat dinyatakan bahwa

kinerja guru merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang guru dalam

melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama periode tertentu sesuai standar

kompetensi dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Kinerja

seorang guru merupakan bagian penting yang dapat menentukan tingkat

kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pengajar yang

merupakan hasil kerja dan dapat diperlihatkan melalui suatu kualitas hasil kerja,

ketetapan waktu, inisiatif, kecepatan dan komunikasi yang baik.

2.3.2 Kinerja Guru

Kinerja guru mempunyai spesifikasi atau kriteria tertentu. Kinerja guru

dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompentensi yang

harus dimiliki oleh setiap guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar Kualifikasi

Akademik dan Kompentensi Guru. Dijelaskan bahwa Standar Kualifikasi

Akademik dan Kompentensi Guru dikembangkan secara utuh dari Empat

kompentensi utama yaitu : (1) Kompentensi pedagogik (2) Kompentensi

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

Kepribadian (3) Kompentensi sosial dan (4) Kompentensi Profesional. Keempat

kompentensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru yaitu :

1. Kompentensi Pedagogik

Kompentesi pedagogik yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru

berkenan dengan karakteristik siswa dilihat dari berbagai aspek seperti moral,

emosional dan intelektual. hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus

mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa memiliki

karakter, sifat dan interest yang berbeda. Berkenan dengan pelaksanaan

kurikulum, seorang guru harus mampu mengembangkan kurikulum tingkat satuan

pendidikan masing-masing dan disesuaikan dengan kebutuhan lokal.

Guru harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan kemampuan di kelas dan harus mampu melakukan kegiatan

penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kemampuan yang

harus dimiliki guru berkenan dengan aspek-aspek yang diamati adalah: 1)

penguasaan terhadap karakteristik pesrta didik dari aspek fisik, moral, sosial,

kultur, emosional dan intelektual. 2) Penguasaan terhadap teori bealajar dan

prinsi-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3) Mampu mengembangkan

kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. 4)

Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. 5) Memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan

pengembangan yang mendidik. 6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki 7) Berkomunikasi

secara efektif, empati dan santun dengan peserta didik. 8) Melakukan penilaian

dan evaluasi proses dan hasil belajar, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi

untuk kepentingan pembelajaran.

2. Kompetensi Kepribadian

Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan

bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya untuk mempersiapkan generasi

kualitas masa depan bangsa. Walaupun berat tantangan dan rintangan yang

dihadapi dalam pelaksanaan tugas yang harus tetap tegar dalam melaksanakan

tugas sebagai sorang guru. Pendidikan adalah proses yang direncanakan agar

semua berkembang melalui proses pembelajaran, guru sebagai pendidik harus

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

dapat mempengaruhi ke arah proses itu sesuai dengan tata nilai yang dianggap

baik dan berlaku dalam masyarakat, 12 tata nilai termasuk norma, moral, estetika,

dan ilmu pengetahuan mempengaruhi perilaku etik guru sebagai pribadi dan

anggota masyarakat. Penerapan disiplin yang baik dalam proses pendidikan

menghasilakan sikap mental, watak dan kepribadian siswa yang kuat. Guru

dituntut harus mampu membelajarkan siswanya tentang disiplin, belajar

membaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana cara belajar,

mematuhi aturan/tata tertib dan belajar bagaimana harus berbuat. Semuanya itu

akan berhasil apabila guru juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya, guru harus mempunyai kemapuan yang berkaitan dengan

kemantapan dan integritas kepribadian orang guru. Aspek-aspek yang diamati

adalah: 1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan

nasional Indonesia.

2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur berhaklak mulia dan teladan bagi

paserta didik dan masyarakat. 3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,

stabil, dewasa, arif dan berwibawa. 4) Menunjukan etos kerja, tanggung jawab

yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri. 5) Menjujung tinggi

kode etik profesi guru.

3.Kompetensi Sosial

Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu

dicontohi dan merupakan suritauladan dalam kehidupannya sehari-hari, guru perlu

memiliki kemampuan sosial dengan masyarakat dalam rangka pelaksanaan proses

pembelajaran yang efektif. Dengan dimilikinya kemampuan tersebut otomatis

hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan dengan lancar sehingga jika

da keperluan dengan orang tua siswa para guru tdiak akan mendapatkan kesulitan.

Kemampuan sosial meliputi kemampuan guru dalam berkomunikasi, bekerjasama,

bergaul simpatik dan mempunyai jiwa yang menyenangkan, kriteria kinerja guru

yang harus dilakukan adalah:

1. Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis

kelamin, agama, ras, kondisi fisisk, latar belakang keluarga dan status

sosial ekonomi.

2. Berkomunikasi secara efektif, empati dan santun dengan sesama pendidik.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

3. Tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.

4. Beradaptasi di tempat bertuga di seluruh wilayah RI

5. Memiliki keragaman sosial budaya.

6. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara

lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru dalam

perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajran, guru mempunyai tugas

mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk

itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran, guru harus selalu

mengupdate dan menguasai mata pelejaran yang disajikan. Kemampuan yang

harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran dapat diamati dari aspek-aspek:

1. Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu.

2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar materi pelajarn /

bidang pengembangan yang diampu.

3. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.

4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi

dan mengembangkan diri.

2.3.3 Kerangka Pikir

2.3.3.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru SMA

N 3 Salatiga

Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah sangat penting dalam mendukung

kinerja seorang guru, perilaku seorang atasan (kepala sekolah) merupakan faktor

utama dari kepuasan kerja. dijelaskan oleh beberapa studi yang pernah dilakukan

menyimpulkan bahwa kepuasan tenaga kerja (guru) dapat ditingkatkan apabila

pimpinan bersikap ramah, menghargai kinerja guru, mendengarkan keluhan guru

dan memperhatikan pendapat guru. Kepemimpinan kepala sekolah sangat

berpengaruh kepada tingkat kepuasan kerja, motivasi kerja, dan keberhasilan

seorang guru dalam melaksankan tugasnya. Berdasarkan uraian diatas, patut

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

diduga ada hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan keberhasilan

seorang guru dalam melaksanakan tugasnya. artinya semakin tinggi guru

mendapat semangat motivasi dari atasan (kepala sekolah) makan semakin tinggi

kinerjanya. Dengan demikian terdapat hubungan positif antara kepemimpinan

kepala sekolah dengan kinerja Guru.

2.3.3.2 Pengaruh Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru SMA Negeri 3

Salatiga

Seseorang melakukan kegiatan didasarkan atas kegiatan-kegiatan tertentu.

Demikina pula anggota kelompok, staf atau pelaksanaan program melakukan

kegiatan, pekerjaan atau bekerjasama dengan orang lain dilandasi oleh alasan-

alasan khusus. Alasan-alasan itu mungkin untuk memenuhi kebutuhan,

menyalurkan minat dan mencapai tujuan bersama.

Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut turut

berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi dari internal

tersebut adalah "Motivasi". Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya gairah

kerja guru, agar mau bekerja keras dengan menyumbangkan segenap kemampuan

pikiran, keterampilan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Guru menjadi

pendidik karena adanya motivasi untuk mendidik. Bila tidak punya motivasi

makan ia tidak akan berhasil untuk mendidik atau jika dia mengajar karena

terpaksa aja, karena tidak ada kemauan yang berasal dari dalam diri guru itu

sendiri.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa program serfikasi , uji

kompetensi, penilaian kinerja, dan penegembangan keprofesian memiliki peran

sangat penting dalam upaya penegmbangan menuju guru profesional. Oleh karena

itu guru sebagai sosok profesional harus memiliki kompetensi dan kinerja yang

sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. (Mulyasa, 2013:30).

2.3.3.3 Pengaruh antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja

dengan Kinerja Guru SMA N 3 Salatiga

Berdasarkan gagasan-gagasan diatas jelaslah bahwa kinerja guru

ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut secara sendiri-sendiri

maupun secara bersamaan ikut berperan menentukan tercapainya kinerja guru

yang maksimal. Dari literatur tentang kinerja guru diketahui secara umum, kinerja

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

guru ditentukan oleh faktor internal yaitu faktor yang berhubung dengan keadaan

guru itu sendiri dan faktor eksternal yaitu faktor yang berhubung dengan keadaan

yang berada diluar diri guru.

Dari sekian faktor internal yang berkaitan dengan diri guru terdapat dua faktor

dominan yang menurut penulis ikut menentukan kinerja guru yaitu kepemimpinan

kepala sekolah dan motivasi kerja guru.

Kinerja guru merupakan tingkat keberhasilan guru di dalam melaksanakan

tugas dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, maka dapat

diduga terhadap hubungan positif secara bersama-sama antara kepemimpinan

kepala sekolah terhadap motivasi kerja gurudalam menigkatkan kinerja guru.

Dengan kata lain makin tinggi motivasi kerja maka makin tinggi pula kinerja

seorang guru.

Berdasarkan keterangan variabel maka dapat dirumuskan model kerangka

berpikir Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan Motivasi kerja dalam

meningkatkan Kinerja guru sebagai berikut:

Model Hipotetik Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi

Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri 3 Salatiga

Gambar 2.1

(X1)

(Y)

(X2)

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

Keterangan :

X1 = Variabel bebas (Kepemimpinan Kepala Sekolah) mencangkup:

Idealized influence, Intellectual stimulation, inspiration or

motivasion , individual consideration, and charisma

X2 = Variabel bebas (Motivasi Kerja) mencangkup: Energi dari dalam diri

untuk mengerakan potensi, dorongan kuat yang menyebabkan

berubahnya perilaku seseorang, dorongan untuk menciptakan

keinginan, dorongan akan memenuhi kebutuhan pribadi.

Y= Variabel Terkait (Kinerja Guru) melingkupi: perencanaan pengajaran,

pelaksanaan proses pengajaran, pelaksanaan penilaian pengajaran,

dan tindak lanjut penilaian.

= Menyatakan Pengaruh

2.3.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut. Maka dapat dirumuskan hipotesis

penelitian tentang Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja

dalam meningkatkan kinerja guru SMA N 3 Salatiga sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh siginifikan terhadap kinerja

guru.

H0 : β = 0

H1 : β ≠ 0

2. Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.

H0 : β = 0

H1 : β ≠ 0

3. Kepemimpinan dan motivasi secara simultan tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja guru.

H0 : β1, β2 = 0

H1 : β1, β2 ≠ 0

2.3.5 Definisi Operasional

Penelitian ini berjudul "Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Motivasi Kerja Guru dalam Meningkatkan Kinerja Guru SMA Negeri 3 Salatiga"

supaya tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

yang diteliti, maka terlebih dahulu penulis akan menjelaskan definisi istilah yang

terkandung dalam judul penelitian ini sehingga terdapat persamaan pandangan

antara penulis dan pembaca. Adapun definisi-definisi operasional yang berhubung

dengan penelitian ini yaitu :

2.3.5.1 Kinerja Guru

Kinerja guru adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan

tugas-tugas dalam pembelajaran yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu dengan output yang

dihasilkan tercermin baik kuantitas maupun kualitasnya. Agar dapat melihat

kinerja diukur melalui kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, pelaksanaan penilaian pembelajaran dan tindak lanjut hasil

penilaian. Data tentang kinerja guru diungkapkan melalui guru sendiri sebagai

sumber data dengan mengunakan metode angket.

2.3.5.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah yaitu suatu perwujudan tingkahlaku dari

seorang kepala sekolah yang digunakan untuk mempengaruhi bawahannya

supaya mau mengerjakan tugasnya dengan senang hati untuk mencapai suatu

tujuan yang telah ditentukan bersama, pengukurannya dengan indikator; (1)

pengambilan keputusan, (2) pembagian tugas kepada bawahan, (3) inisiatif

bawahan, (4) pemberian sanksi/hukuman, (5) pemberian penghargaan terhadap

prestasi, (6) menjalin komunikasi, (7) monitoring pelaksanaan tugas, dan (8)

rapat kerja.

2.3.5.3 Motivasi Kerja Guru

Menurut G.R. Terry (Malayu Hasibuan 2007 : 145) mengemukakan

bahwa "motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu

yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan ”Sedangkan Ernest J.

McCormick (1985:268) sebagaimana dikutip Anwar Prabu (2009:94)

mengemukakan bahwa "Work motivation is defined as conditions which influence

the arousal, direction, and maintenance of behaviors relevant in work settings".

(Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan

dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja). Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi kerja guru adalah dorongan bagi

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kepemimpinan kepala Sekolah 2.1.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14171/2/T1_162013029_BAB II...Berdasarkan uraian tersebut dapat bahwa peranan kepala

seorang guru untuk melakukan pekerjaan dalam kegiatan belajar mengajar agar

tercapai tujuan sesuai rencana.

Motivasi kerja guru dalam penelitian ini adalah kondisi yang berasal dari

dalam diri guru SMA Negeri 3 Salatiga yaitu tanggung jawab, prestasi,

pengembangan diri, kemandirian dalam bertindak untuk mengerahkan segenap

kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan waktunya untuk difokuskan dalam

kegiatan pembelajaran.