bab ii kajian pustaka media berasal dari bahasa latin...

20
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke 20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

Upload: dangnhu

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Media

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari

“Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu

perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli

memberikan definisi tentang media pembelajaran.

Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah

teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran.

Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana

fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video

dan sebagainya.

National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa

media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun

pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah

segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran,

perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya

proses belajar pada diri peserta didik.

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap

efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi

sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu

visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi

dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),

khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau

media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya

komputer dan internet.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

7

2.1.2 Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, diantaranya :

1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman

yang dimiliki oleh para peserta didik. Jika peserta didik tidak

mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka

obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa

dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar –

gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.

2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak

hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas

oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan,

karena :

(a) obyek terlalu besar;

(b) obyek terlalu kecil;

(c) obyek yang bergerak terlalu lambat;

(d) obyek yang bergerak terlalu cepat;

(e) obyek yang terlalu kompleks;

(f) obyek yang bunyinya terlalu halus;

(g) obyek mengandung bahaya dan resiko tinggi. Melalui

penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu

dapat disajikan kepada peserta didik.

3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung

antara peserta didik dengan lingkungannya.

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan.

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan

realistis.

6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk

belajar.

8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari

yang konkrit sampai dengan abstrak

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

8

2.1.3 Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya

dengan peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA). Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa

tujuan penggunaan media pengajaran adalah (1) agar proses belajar mengajar

yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna,

(2) untuk mempermudah bagi guru atau pendidik daiam menyampaikan

informasi materi kepada anak didik, (3) untuk mempermudah bagi anak didik

dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah

disampaikan oleh guru atau pendidik, (4) untuk dapat mendorong keinginan

anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau

pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik, (5) untuk menghindarkan salah

pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain

terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru atau pendidik.

Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan

media adalah (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga

dapat menimbulkan motivasi, (2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya

sehingga dapat lebih dipahami, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi,

dan (4) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah (1) efektivitas dan

efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, (2) meningkatkan motivasi belajar

siswa, (3) variasi metode pembelajaran, dan (4) peningkatan aktivasi siswa

dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

9

2.1.4 Alasan Penggunaan Media Pengajaran

Media pengajaran digunakan guru karena bertitik dari dua hal

berikut, yaitu

1. Belajar merupakan perubahan tingkah laku

Belajar dipandang sebagai perubahan perilaku peserta didik.

Perubahan perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya melalui suatu

proses. Proses perubahan perilaku ini dimulai dari adanya rangsangan

yaitu peserta didik menangkap rangsangan kemudian mengolahnya

sehingga membentuk suatu persepsi. Semakin baik rangsangan yang

diberikan semakin kuat persepsi peserta didik terhadap rangsangan

tersebut.

Pembentukan persepsi harus diupayakan secara kuat oleh guru

agar terbentuk. Suatu pengalaman murid yang bermakna. Tetapi ada

kalanya pembentukan persepsi dapat terganggu karena terdapat

kekurangan atau hambatan dalam alat indera, minat, pengalaman,

kecerdasan, perhatian serta kejelasan objek yang akan dikenalkan.

Untuk menanggulangi kekurangan atau hambatan terbentuknya persepsi

harus diupayakan suatu bentuk alat bantu yang memudahkan atau

mengurangi hambatan-hambatan penguasaan kemampuan peserta didik.

Oleh karena itu digunakan media pengajaran sebagai pemecahannya.

2. Belajar merupakan proses komunikasi

Proses belajar mengajar pada hakekatnya merupakan proses

komunikasi. Proses komunikasi adalah proses menyampaikan pesan

dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima

pesan. Dalam proses penyampaian pesan tersebut tidak selamanya

sukses, karena terdapat beberapa hambatan baik yang ditimbulkan dari

yang pemberi pesan atau pun dari penerima pesan. Hambatan atau

gangguan dalam proses komunikasi ini disebut noises.

Nois atau hambatan dalam peristiwa itu bisa bermacam-

macam. Dalam proses pengajaran, nois itu dapat berupa keterbatasan

peserta didik secara fisik, psikologis, cultural maupun lingkungan.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

10

keterbatasan secara fisik atau keterbatasan tubuh dapat berupa,

keterbatasan daya indera, sakit, kelelahan, dan lain sebagainya.

Keterbatasan psikologis dapat berupa minat, kecerdasan, kepercayaan,

sikap, dan lain sebagainya. Keterbatasan secara cultural misalnya adat

yang berbeda, kebiasan hidup, sikap hidup, norma-norma, kepercayaan,

bahasa, dan lain sebagainya. Sedangkan keterbatasan dalam aspek

lingkungan dapat berupa keadan mencekam atau menakutkan,

bising,populasi dan sebagianya. Untuk meredam, memperkecil,

mengatasi atau menghilangkan beragam keterbatasan dalam

komunikasi itu, dapat digunkan alat perantara yang disebut media

pengajaran.

2.1.5 Prinsip-Prinsip Pemilihan Suatu Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan

memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran.

Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam

media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik

dalam proses pembelajaran. Namun demikian peran tenaga pengajar itu

sendiri juga menentukan terhadap efektivitas penggunaan media dalam

pembelajaran. Peran tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih

media yang digunakan.

Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu

mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:

1. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan.

Suatu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi

mungkin tidak cocok untuk pembelajaran yang lain.

2. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini

berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru

saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses

pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan

komponen lain dalam perancangan pembelajaran. Tanpa alat bantu

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

11

mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi

tanpa media itu tidak akan terjadi.

3. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah

untuk memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta

didik haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan

suatu media.

4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran

bukan hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan

mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang

berlangsung.

5. Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tujuan

pembelajaran, tidak didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga

pengajar.

6. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan

peserta didik. Penggunaan multimedia tidak berarti menggunakan

media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk

tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.

7. Kebaikan dan kekurangan media tidak tergantung pada kekonkritan

dan keabstrakannya saja. Media yang konkrit wujudnya, mungkin

sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrak

dapat pula memberikan pengertian yang tepat.

Sedangkan faktor faktor yang harus dipertimbangkan dalam

memilih media adalah:

1. Objektivitas, artinya pemeilihan media tidak didasarkan karena

kesukaan peribadi atau sekedar hiburan sehingga menghiraukan

kegunaan dan relevensinya dengan bahan dan kerakteristik peserta

didik;

2. Program pengajaran, artinya memilih media harus disesuiakan

dengan program pengajaran karena tidak semua media dapat

digunakan untuk semua program pengajaran

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

12

3. Situasi dan kondisi, artinya pemilihan media harus disesuaikan

dengan situasi belajar mengajar artinya disesuikan dengan metode

mengajar, materi pelajaran, serta lingkungan sekolah dan kelas;

4. Kualitas teknik, yaitu kesiapan operasional media sebelum

digunakan, misalnya tipe recorder apakah semua masih berjalan baik

atau ada kerusakan;

5. Keefektifan dan efisiensi penggunaan artinya penggunaan media

bukan semata-mata karena melaksanakan salah satu komponen-

komponen tetapi apakah media itu betul-betul berguna untuk

memudahkan penguasaan peserta didik.

2.1.6 Langkah-Langkah Dalam Mengunakan Media Pembelajaran

Menurut Maroebeni tahapn-tahapan dalam menggunakan media CD

Interaktif dibagi menjadi 3 tahap, yaitu persiapan,pelaksanaan dan tindak

lanjut.

1. Tahap persiapan meliputi:

a Meneliti kelengkapan media audio interaktif dan petunjuk

pemanfaatan.

b Memeriksa peralatan penyaji, bahan belajar, dan sarana

penunjangnya.

c Mempelajari isi program

d Mengatur ruangan, tempat duduk siswa, dan peralatan

penyaji.

e Menjelaskan tujuan yang akan dicapai, topik yang akan

dipelajari, dan kegiatan yang akan dilakukan di kelas.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Guru berdiri di dekat peralatan pemanfaatan media dan

tidak berjalan ke sana kemari yang dapat mengganggu

perhatian siswa.

b. Memutar CD Interaktif dan mengatur volumenya.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

13

c. Memperhatikan aktifitas siswa dan mengelola kelas sesuai

rancangan pembelajaran yang telah ditentukan.

d. Bila perlu hentikan CD Interaktif dan beri kesmpatan siswa

untuk bertanya

e. Hentikan CD Interaktif dan memberi kesempatan siswa

mengerjakan tugas bila pada media tersebut terdapat tugas

yang harus dikerjakan

f. Bila perlu memutar ulang CD Interaktif pada bagian yang

kurang jelas bagi siswa.

3. Tahap Tindak Lanjut

a. Mengajukan pertanyaan tentang materi SD Interaktif

b. Memberikan penguatan, penjelasan tambahan, dan

pengayaan terhadap materi yang telah didengarkan

c. Jika perlu memutar kembali media audio pada bagian-

bagian tertentu.

d. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan isi

program.

e. Memberikan tugas atau latihan dan tes sesuai dengan topik

f. Memeriksa jawaban siswa.

2.2 Pengertian CD Interaktif

2.2.1 Asal Mula CD Interaktif

CD Interaktif adalah salah satu media interaktif yang bisa terbilang

baru. Media ini sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi internet

yang akhir-akhir ini berkembang pesat. Sebagaimana dimaklumi bahwa

teknologi internet saat ini menjadi salah satu tolok ukur majunya suatu

perusahaan. Dari data disebutkan bahwa lebih dari 200 juta orang

menggunakan media ini, termasuk di antaranya penduduk Indonesia.

Nielsen (2000) menyatakan bahwa 3% dari penduduk Indonesia juga

merupakan pengguna aktif internet (Istanto, 2001). Data ini juga

memungkinkan perubahan yang semakin besar seiring semakin merakyatnya

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

14

teknologi ini di masyarakat. Hal yang sebenarnya tidak mengherankan,

mengingat internet memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan

media lain. Media ini demikian mudah digunakan, memiliki kecepatan tinggi,

dan yang paling penting bahwa internet memiliki jaringan yang mendunia.

Bahkan, dengan kenyataan tersebut kini setiap perusahaan atau lembaga yang

bergerak dalam bidang apapun merasa “berkewajiban” untuk memiliki situs

sendiri yang berfungsi menyampaikan informasi seputar eksistensi

keberadaan dirinya kepada masyarakat di seluruh dunia.

Berkembangnya internet ini tidak lepas dari perkembangan

teknologi PC (Personal Computer) dan software yang dari tahun ke tahun

semakin canggih. Terlebih lagi setelah diperkenalkannya teknologi

multimedia pada era tahun 80-an.

Versi online (aktif di jaringan) internet ini kemudian diadopsi dalam

versi offline (tanpa jaringan) dalam bentuk CD Interaktif dengan tampilan

yang tetap menarik walau terbatas penggunaannya pada lokal satu unit PC

saja. Hal ini yang menjadikan adanya korelasi antara internet dan CD

Interaktif.

2.2.2 Definisi CD Interaktif

CD Interaktif merupakan sebuah media yang menegaskan sebuah

format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) dengan

tujuan aplikasi interaktif di dalamnya. CD ROM (Read Only Memory)

merupakan satu-satunya dari beberapa kemungkinan yang dapat menyatukan

suara, video, teks, dan program dalam CD (Tim Medikomp, 1994).

Kemudian dalam program talk show e-Lifestyle yang ditayangkan

Metro TV pada 9 Agustus 2003 pukul 09.00 WIB disebutkan bahwa CD

Interaktif adalah sebuah CD yang berisi menu-menu yang dapat diklik untuk

menampilkan sebuah informasi tertentu.

Dari sini jelas bahwa sistem interaktif yang dipakai CD Interaktif

sama persis dengan sistem navigasi pada internet, hanya yang berbeda di sini

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

15

adalah media yang dipakai keduanya. CD Interaktif memakai media

offline berupa CD sementara Internet memakai media online.

2.2.3 Kelebihan dan kekuranagn CD Interaktif sebagai Media

Pembelajaran

Media pembelajaran saat ini sudah semakin beragam, mulai dari

media konvensional seperti buku dan alat peraga tradisional sampai dengan

media modern audio visual berupa kaset tape, VCD (Video Compact Disk),

maupun alat paraga modern lainnya. Dengan beragam media tersebut, maka

suatu sistem pembelajaran yang dapat menghadirkan suasana menyenangkan

mutlak diperlukan. Oleh karena itu tidak salah jika CD Interaktif merupakan

salah satu alternatif media yang dapat menjawab kebutuhan tersebut.

Menurut praktisi media Augus Savara dalam program e-

LifestyleMetro TV, Sabtu 9 Agustus 2003, kelebihan dan kekurangan CD

Interaktif antara lain:

Kelebihan CD interaktif yaitu:

a. Penggunanya bisa berinteraksi dengan program komputer.

b. Menambah pengetahuan. Pengetahuan yang dimaksud adalah

materi pelajaran yang disajikan CD Interaktif.

c. Tampilan audio visual yang menarik.

Kekurangan CD interaktif yaitu:

a. Medium yang digunakan hanya komputer.

b. Membatasi target audience karena hanya pemakai komputer

saja yang dapat mengaksesnya.

c. Pemeliharaannya harus hati-hati dari pada buku (tidak boleh

kena panas, tergores berat atau pecah).

Kelebihan pertama yang menyebutkan bahwa penggunanya bisa

berinteraksi dengan komputer adalah bahwa dalam CD Interaktif terdapat

menu-menu khusus yang dapat diklik oleh user untuk memunculkan

informasi berupa audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan oleh

pengguna. Kemudian yang kedua adalah menambah pengetahuan.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

16

Pengetahuan di sini adalah materi pembelajaran yang dirancang

kemudahannya dalam CD Interaktif bagi pengguna. Kelebihan ketiga adalah

tampilan audio visual yang menarik. Menarik di sini tentu saja jika

dibandingkan dengan media konvensional seperti buku atau media dua

dimensi lainnya. Kemenarikan di sini utamanya karena sistem interaksi yang

tidak dimiliki oleh media cetak (buku) maupun media elektronik lain (film

TV, audio).

Dari beberapa keunggulan CD Interaktif, dapat diketahui bahwa CD

Interaktif dapat membantu mempertajam pesan yang disampaikan dengan

kelebihannya menarik indera dan menarik minat, karena merupakan

gabungan antara pandangan, suara, dan gerakan (Suyanto, 2003: 18).

2.3 Pengertian IPA

IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan

pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai ilmiah pada siswa serta rasa

mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat

membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih

mendalam tentang alam sekitar.

Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan

yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan

berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

17

Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat disimpulkan bahwa

hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu:

1. Sikap : rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk

hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah

baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA

bersifat open ended;

2. Proses : prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah;

metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan

eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan

kesimpulan;

3. Produk : berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum;

4. Aplikasi : penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam

kehidupan sehari-hari.

Keempat unsur itu merupakan ciri IPA yang utuh yang sebenarnya

tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam proses pembelajaran IPA

keempat unsur itu diharapkan dapat muncul, sehingga peserta didik dapat

mengalami proses pembelajaran secara utuh, memahami fenomena alam

melalui kegiatan pemecahan masalah, metode ilmiah, dan meniru cara

ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru.

Tujuan pengajaran IPA adalah untuk memahami konsep-konsep

IPA dan keterkaitannya dengan pengetahuan sehari-hari, memiliki

keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan tentang

alam sekitar, mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-

benda serta kejadian di lingkungan sekitar, bersikap ingin tahu, tekun,

terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri,

mampu menerapkan berbagai konsep IPA, mampu menggunakan teknologi

sederhana, mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar, sehingga

menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

18

2.4 Pembelajaran IPA Yang di Harapkan dengan mengunakan Media

Pembelajaran CD Interaktif

IPA sebagai disiplin ilmu dengan penerapannya di masyarakat

membuat IPA semakin penting. Tetapi pada kenyataannya pelaksanaan

pendidikan IPA sulit mengalami peningkatan hasil belajar. Hal ini membuat

permasalahan tersendiri bagi para pendidik untuk dapat membuat daya tarik

terhadap pembelajaran IPA bagi siswa. Anak-anak perlu diberi kesempatan

untuk berlatih ketrampilan-ketrampilan dalam pembelajaran IPA. Namun

karena proses berpikir anak masih pada tahap kognitif yang tidak dapat

dibandingkan dengan tahap kognitif ilmuan maka penyajian materi IPA untuk

SD hendaknya dimodifikasi sesuai perkembangan kognitif anak. Paulo Dan

Marten dalam (Srini. M, 2001:16) berpendapat bahwa Ilmu Pengetahuan

Alam bagi anak didefinisikan sebagai berikut:

a. Mengamati apa yang terjadi.

b. Mencoba mengamati apa yang diamati.

c. Mempergunkan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang

akan terjadi.

d. Menguji ramalan-ramalan dibawah kondisi-kondisi untuk melihat

apakah ramalan tersebut.

Penggunaan media yang tepat merupakan suatu alternatif untuk

mengatasi rendahnya hasil belajar peserta didik khususnya pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ). Penggunaan media pembelajaran

yang tepat dalam mengajar, diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar

siswa. Pemilihan media harus mempertimbangkan dari segi kecocokannya

terhadap materi yang diajarkan serta keadaan siswa yang meliputi

kemampuan maupun waktu yang dimiliki. Keberhasilan pendidikan salah

satunya ditunjukkan dengan semakin meningkatnya hasil belajar siswa.

Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa antara lain

adalah media yang digunakan dalam pembelajaran. Salah satu tantangan yang

dihadapi oleh guru adalah menentukan media pembelajaran yang digunakan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

19

dalam mengajar agar siswa dapat belajar lebih giat sehingga memperoleh

hasil belajar yang tinggi.

2.5 Pengertian Hasil Belajar

2.5.1 Belajar

Menurut Winkel (1987:36) menyebutkan bahwa belajar merupakan

suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-

pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara

relatif konstant dan berbekas.

Menurut Dalyono (dalam Cahyadi, 2010:5) belajar dapat

didefinisikan sebagai salah satu usaha atau kegiatan yang bertujuan

mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah

laku, sikap, kebiasaan. Ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dijelaskan sebelumnya,

penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas

atau usaha yang menyebabkan perubahan dalam diri seseorang, misalnya

dalam hal sikap, tingkah laku, pengetahuan, pengalaman, ketrampilan, dan

lain-lain sebagai akibat dari adanya interaksi dengan lingkungan untuk

mencapai tujuan tertentu.

2.5.2 Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam Lunandar, 2010:7), hasil

belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan

dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan

mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Dari sisi

guru, adalah bagaimana guru bias menyampaikan pembelajaran dengan baik

dan siswa bias menerimanya.

Menurut Winkel (1987:36), mengemukakan bahwa hasil belajar

merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Sedangkan

pendapat lain disampaikan Arif Gunarso (dalam Lunandar, 2010: 5), yang

menyatakan bahwa “hasil belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

20

seseorang setelah melakukan usaha-usaha belajar”. Jadi hasil belajar adalah

hasil yang diperoleh seseorang dari belajar yang telah dilakukannya.

Pendapat berbeda juga disampaikan Nana sudjana (dalam Lunandar,

2010:8) menyatakan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai

akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi

hasil belajar yang dipeoleh siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil

belajar yang dicapai siswa.

Berdasarkan penjelasan beberapa tokoh mengenai hasil belajar,

penulis mengambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah bukti dari

keberhasilan seseorang dalam belajar. Hasil belajar ini biasanya diwujudkan

dalam bentuk angka, nilai, maupun huruf. Semakin tinggi hasil belajar yang

dipeoleh siswa, maka berhasillah tujuan belajar yang dilakukan siswa tersebut.

Dalam penelitian ini penulis memberikan pembatasan hasil belajar pada aspek

kognitif saja, hasil belajar tersebut dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.

2.6 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dalam pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

lingkungan belajar yang kondusif, hai ini akan bekaitan dengan faktor dari

luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhinya adalah mendapat

pengetahuan, penanaman konsep, ketrampilan, dan pembentukan sikap.

Menurut Slameto (1988:56-74) faktor yang mempengaruhi hasil

belajar digolongkan menjadi duayaitu: faktor intern yang meliputi: faktor

jasmaniah, psikologis, dan kelelahan, sedangkan faktor ekstern meliputi:

faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Menurut Slameto (1988:56-74) menyatakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari

diri siswa. Faktor-faktor yang termasuk dalam faktor internal antara lain: (1)

faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh); (2) faktor psikologis

(intelegensi, minat, perhatian, bakat motif, dan kematangan); dan (3) faktor

kelelahan (kelelahan jasmani dan kelelahan rohani).

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

21

Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar

diri individu. Yang termasuk dalam faktor eksternal adalah: (1) faktor

keluarga (cara mendidik orang tua, relasi antaranggota keluarga, suasana

rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua, dan latar belakang

kebudayaan); (2) faktor sekolah (metode mengajar, relasi guru dan siswa,

relasi siswa dengan siswa, isiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,

standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas

rumah); (3) faktor masyarakat (keadaan siswa dalam masyarakat, massa

media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor

internal terdiri dari: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

Sedangkan untuk faktor eksternal, terdiri dari: faktor keluarga, faktor sekolah,

dan faktor masyarakat.

Kedua faktor yang telah dijelaskan diatas memberikan pengaruh

yang banyak bagi siswa. Untuk dapat memperoleh hasil belajar yang baik atau

memuaskan siswa harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar di atas agar terwujud kebiasaan belajar yang baik.

2.7 Kajian Hasil-Hasil Yang Relevan

Penggunaan media pembelajaran CD interaktif adalah menggunakan

program aplikasi presentasi dari multimedia yang dikemas dalam sebuah CD

(Compact Disk) sebagai media dalam proses pembelajaran. Penelitian yang

terdahulu yang pernah dilakukan oleh Rahmawati. 2006. “Efektivitas CD

Interaktif sebagai Media Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Tata Nama

Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana Kelas X Semester I SMA Teuku

Umar Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006”. Hasil penelitiannya, dengan

menggunakan media CD interaktif terbukti dapat meningkatakan keefektifan

pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Tata Nama Senyawa dan Persamaan

Reaksi Sederhana Kelas X Semester I SMA Teuku Umar Semarang Tahun

Ajaran 2005/2006.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

22

Suprayitno, 2010 (2010) Penggunaan Media CD Interaktif Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SD N Sayung 03

Demak. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Hasil

penelitian penggunaan media CD interaktif dalam pembelajaran IPS

menunjukan pada siklus I diperoleh persentase keterampilan guru 62,5%

kategori cukup, siklus II meningkat menjadi 84% dengan kategori baik, pada

siklus III meningkat menjadi 94% dengan kategori sangat baik. Aktivitas

siswa, pada siklus I persentase aktivitas siswa 68% kategori cukup, siklus II

meningkat menjadi 78% kategori baik, sedangkan pada siklus III aktivitas

siswa meningkat 86% dengan kategori sangat baik. Hasil belajar siswa juga

mengalami peningkatan, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 54,16 dengan

persentase ketuntasan 37%, siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 61,25

dengan persentase ketuntasan 58%, pada siklus III nilai rata-rata meningkat

80,4 dengan persentase ketuntasan 92%. Sehingga pada siklus III indikator

keberhasilan sudah dapat tercapai. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media CD interaktif dapat meningkatkan hasil belajar IPS

siswa kelas IV SD N Sayung 03 Demak. Saran yang dapat diberikan adalah

diadakan penelitian lebih lanjut agar penelitian ini dijadikan salah satu cara

yang paling tepat untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan, terutama

yang berkaitan dengan masalah upaya peningkatan hasil belajar siswa dan

prestasi sekolah.

Penelitiaan lain yang dilakukan oleh Santoso (2010) “Penggunaan

media CD interaktif dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas 4 SDN Mangguan 1 Pasuruan”. Hasil penelitiannya,

Penggunaan media CD Interaktif terbukti dapat meningkatkan hasil belajar

dan aktivitas siswa. Hasil ini terlihat dari hasil tes siswa yang mengalami

perubahan yang signifikan sebelum menggunakan media CD Interaktif dan

setelah menggunakan media CD Interaktif.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

23

2.8 Kerangka Berpikir

Penggunaan media pembelajaran CD interaktif di sekolah sebagai

media pembelajaran sangat baik untuk menunjang proses belajar mengajar.

Apalagi dengan desain-desain yang ada pada program CD interaktif, hal itu

dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Dengan media pembelajaran

CD interaktif dapat memanipulasi teori-teori yang abstrak atau bias menjadi

konkrit, misalnya contoh penyajian dengan menggunakan media CD

interaktif dalam materi gerhana matahari atau bulan maka kita bisa

meempergunakan video animasi yang dibentuk seperti terjadinya gerhana

matahari atau bulan untuk membuktikan terjadinya gerhana matahari atau

bulan secara langsung.

Penggunaan media pembelajaran CD interakif dalam proses belajar,

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena media sangat

besar pengaruhnya dalam meningkatkan keberhasilan belajar, oleh karena itu

wajar jika guru meningkatkan pemanfaatan media pembelajaran dalam proses

belajar. Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan

media interaktif dan maksimal, dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

24

Untuk bagan kerangka berfikir dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 2.1Bagan kerangka berpikir penelitian

Kelas eksperimen yang menggunkan media pembelajaran CD

interaktif akan mendapatkan nilai yang lebih baik dari pada kelas kontrol

yang menggunkan pembelajaran konvesional.

Kelaskontrol

Pembelajaranseperti biasa

yang dilakukanguru

(konvesional)

Post-testPre-test

Terdapat pengaruhyang signifikan dengan

penggunaan mediapembelajaran CD

interaktif dimana hasilbelajar kelas

eksperimen lebihtinggi dari kelas

kontrol

Pembelajaran( media

pembelajaranCD interaktif )

Post-testKelaseksperimen

Pre-test

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA Media berasal dari bahasa latin ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/935/3/T1_292008212_BAB II.pdf · dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk

25

2.9 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian kajian teori dan karangka berpikir pada gambar

2.1 dapat ditarik hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh yang positif

penggunaan media pembelajaran CD interaktif berpengaruh terhadap hasil

belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Giling Kecamatan Pabelan Kabupaten

Semarang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012.

Hipotesis Statistika

H0 : ̅ = ̅Artinya rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen sama dengan rata-

rata-rata hasil belajar kelompok kontrol maka tidak terdapat pengaruh

yang positif penggunaan media pembelajaran CD interaktif berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Giling Kecamatan

Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012.

H1 : ̅ > ̅Artinya rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih besar dari rata-

rata hasil belajar kelompok kontrol maka terdapat pengaruh yang positif

penggunaan media pembelajaran CD interaktif berpengaruh terhadap

hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Giling Kecamatan Pabelan

Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2011/2012.