web viewuntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran ilmu pengetahuan alam (ipa) ... obyek...

25
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA N 1 AMBARAWA DENGAN MEDIA SMART SHEETS DALAM PEMBELAJARAN KIMIA Diajukan oleh : Siti Nursiami (4301410002) Ana Yustika (4301410005) JURUSAN KIMIA FAKULTAS METENATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Penelitian Tindakan

Upload: hanga

Post on 30-Jan-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS XI IPA 1 SMA N 1 AMBARAWA

DENGAN MEDIA SMART SHEETS

DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

Diajukan oleh :

Siti Nursiami (4301410002)

Ana Yustika (4301410005)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS METENATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2012

Penelitian Tindakan Kelas

Page 2: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan di bidang pendidikan yang dilakukan oleh bangsa

Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas SDM dan

mencerdaskan kehidupan bangsa nampaknya perlu mendapatkan perhatian

yang lebih serius, baik oleh pemerintah, pengelola pendidikan, maupun

masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut, sudah seharusnya peningkatan

kualitas pendidikan dilaksanakan dalam semua jenjang pendidikan, termasuk

di dalamnya pendidikan di SMA. Untuk meningkatkan kualitas siswa, proses

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya kimia termasuk salah

satu unsur yang memerlukan penanganan dengan baik.

Berdasarkan informasi guru kimia kelas XI IPA 1 SMA N 1

Ambarawa tahun pelajaran 2012/2013, nilai ulangan harian siswa kelas

tersebut pada materi sifat koligatif larutan belum seperti yang diharapkan,

dimana ketuntasan kelas yang dicapai sebesar 63,89%. Kenyataan ini

menunjukkan masih rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi

tersebut. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut dalam

mengoptimalkan pembelajaran yang ada sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Materi sifat koligatif larutan merupakan materi yang tergolong banyak

sehingga akan menyita banyak waktu apabila guru tidak tepat dalam memilih

media pembelajaran yang akan digunakan. Dalam hal ini, guru siswa kelas XI

IPA 1 SMA N 1 Ambarawa memilih menggunakan media buku paket dalam

proses pembelajaran. Berkenaan dengan hal tersebut, peneliti merasa bahwa

penggunaan media buku paket dalam penyampaian materi sifat koligatif

larutan sangat kurang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan penyampaian

materi dalam media buku paket terkesan bertele-tele sehingga dikhawatirkan

siswa akan kesulitan dalam menemukan dan memahami hal-hal penting dalam

materi tersebut. Untuk itu, meteri lebih tepat disajikan dengan menggunakan

media Smart Sheets karena dengan media ini materi disampaikan secara

Page 3: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

runtut, sistematis dan memuat ringkasan hal-hal penting berkenaan dengan

materi sifat koligatif larutan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ambarawa dengan Media Smart Sheets dalam

Pembelajaran Kimia”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan, peneliti menemukan

adanya beberapa masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran kimia oleh

siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ambarawa, diantaranya adalah sebagai

berikut :

1. Aktivitas Belajar didalam kelas masih kurang, dilihat dari hanya sekitar 2-

3 siswa yang aktif menjawab pertanyaan maupun yang menyanggah

jawaban yang diberikan oleh guru. Selain itu, metode pembelajaran yang

diterapkan oleh guru adalah metode ceramah, jadi membuat suasana kelas

jadi tenang namun menyebabkan aktivitas siswa sendiri menjadi kurang,

disamping itu kebanyakan siswa malas untuk mendengarkan penjelasan

yang diberikan oleh guru karena menurut mereka metode ceramah yang

diterapkan guru ini membuat suasana kelas sepi dan menyebabkan

ngantuk para siswa.

2. Kemampuan dalam mengerjakan soal kurang, dilihat dari tidak adanya

siswa yang mau maju apabila diminta oleh guru untuk mengerjakan soal

dipapan tulis, disamping itu soal yang diberikan saat pelajaran mudah

untuk dikerjakan tetapi saat diadakan ulangan soal yang diberikan benar-

benar susah, kurangnya latihan mengerjakan soal juga menjadi

permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran kimia.

3. Dari kedua permasalahan diatas aktivitas belajar yang masih rendah dan

kemampuan untuk menyelesaikan soal yang masih sangat kurang sehingga

menyebabkan hasil belajar siswa pun tergolong rendah.

C. Rumusan Masalah

Page 4: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah penggunaan media Smart Sheets dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ambarawa dalam pembelajaran kimia?

2. Bagaimana penggunaan media Smart Sheets sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ambarawa dalam

pembelajaran kimia?

D. Pemecahan Masalah

Peneliti menggunakan media smart sheets untuk meningkatkan hasil

belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ambarawa dalam pembelajaran kimia

bab sifat koligatif larutan.

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah :

a. Menggunakan media Smart Sheets untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ambarawa dalam pembelajaran kimia.

b. Mengetahui penggunaan media Smart Sheets sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ambarawa

dalam pembelajaran kimia.

2. Tujuan Khusus

a. Menggunakan media Smart Sheets untuk meningkatkan rerata hasil

belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ambarawa dalam pembelajaran

kimia hingga mencapai 75.

b. Menggunakan media Smart Sheets untuk meningkatkan ketuntasan

hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ambarawa dalam

pembelajaran kimia hingga mencapai 80%.

F. Manfaat Penelitian

Page 5: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat

bagi siswa, guru dan sekolah untuk menambah referensi dan literatur,

khususnya tentang penggunaan Smart Sheets yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Ambarawa dalam pembelajaran kimia.

1. Bagi siswa

Melalui penelitian tindakan kelas ini, siswa diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar Kimia.

2. Bagi guru

Melalui penelitian tindakan kelas ini, guru mengetahui tentang Smart

Sheets sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan efektivitas

proses pembelajaran kimia.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk perbaikan dalam proses

pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah.

Page 6: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar

Kegiatan pembelajaran meliputi belajar dan mengajar yang keduanya

saling berhubungan. Hamalik (1994:27) mengemukakan pendapat tentang

belajar, yakni belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku berkat

pelatihan dan pengalaman, bukan semata- mata hasil yang dicapai tetapi

proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian pengalaman sehingga

terjadi modivikasi tingkah laku seseorang atau terjadi perkuatan pada tingkah

laku yang telah dimiliki sebelumnya.

Slamet (2003:2) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.

Dimyati (2002:4) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas

mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,

yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan

dan nilai sikap.

Sedangkan menurut Sobry (2009:10), mengajar merupakan upaya

menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi dan tanggung jawab

pada siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi diri dalam membangun

gagasan.

Dengan demikian belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh

perubahan pada diri seseorang yang berupa tingkah laku, pengetahuan-

pemahaman, ketrampilan dan sikap karena pengalaman atau interaksi dengan

lingkungan. Pembelajaran yang efektif dimulai dari lingkungan belajar yang

berpusat pada siswa, siswa aktif dan guru sebagai fasilitator.

Setelah berakhirnya proses pembelajaran biasanya diperoleh hasil

belajar yang merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar.

Page 7: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

Sutomo (1993:42) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan

yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Sedangkan Sudjana

mengemukakan bahwa hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan

tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas

mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Sudjana (1999:22) juga

mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Memperhatikan berbagai pengertian belajar dan hasil belajar yang

dikemukakan para ahli seperti tersebut di atas, dapat diambil pengertian umum

tentang belajar dan hasil belajar, yaitu belajar adalah suatu proses, dimana

proses tersebut menghasilkan suatu perubahan dan perubahan tersebut sebagai

hasil belajar.

Secara umum hasil belajar dapat diartikan sesuatu yang dicapai oleh

siswa setelah terjadi proses belajar mengajar. Belajar akan mengubah diri

seseorang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa

menjadi bisa, dan dari yang tidak biasa menjadi biasa. Jadi belajar itu

merupakan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap,

dan ketrampilan.

B. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari

“medium” yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu

perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli

memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977)

mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan

yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran

adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :

buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, Arsyad (2011) mengungkapkan

bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak

maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga

pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala

Page 8: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan,

dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses

belajar pada diri peserta didik.

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap

efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi

sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu

visual. Sekitar pertengahan abad ke–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi

dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),

khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau

media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya

komputer dan internet.

Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :

1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-

beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan

pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan

sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika

peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari,

maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa

dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar

yang dapat disajikan secara audio visual dan audial

2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal

yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para

peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek

terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu

lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu

kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung

berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka

semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik

Page 9: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara

peserta didik dengan lingkungannya

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru

7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang

konkrit sampai dengan abstrak

Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:

1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik

2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya

3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan

sejenisnya

4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR),

komputer dan sejenisnya

Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan

berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi

yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran.

Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai

proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media

pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.

C. Smart Sheets

Smart Sheets merupakan suatu paper atau kertas berbentuk persegi

panjang dengan ukuran tertentu yang diberikan kepada siswa beberapa hari

sebelum proses pembelajaran berlangsung dengan tujuan membantu siswa

agar lebih mudah dan cepat dalam memahami materi pelajaran. Media kartu

ini dinamakan Smart Sheets karena berfungsi membantu siswa agar lebih

cepat dan mudah dalam memahami materi pelajaran , karena Smart berarti

cerdas, pintar artinya mudah untuk memahami sesuatu. Secara garis besar

Smart Sheets terdiri dari beberapa lembar paper yang berisi ringkasan materi

Page 10: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

dan berisi soal-soal latihan untuk membantu siswa dalam mendalami materi

pelajaran.

1. Fungsi Smart Sheets

Smart Sheets ini memiliki fungsi yaitu membantu siswa agar lebih cepat

dan mudah dalam memahami materi pelajaran , karena Smart berarti

cerdas, pintar artinya mudah untuk memahami sesuatu.

2. Langkah-langkah Pembuatan Smart Sheets

a. Membuat ringkasan materi pelajaran untuk semua sub bahasan

yang akan diajarkan dengan porsi 70% dari seluruh Smart Sheets

yang dibuat.

b. Membuat soal-soal latihan untuk membantu siswa dalam

mendalami materi pelajaran untuk semua sub bahasan yang akan

diajarkan sebanyak 30 % dari seluruh Smart Sheets yang dibuat.

3. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Smart Sheets

Smart Sheets yang berisi ringkasan materi pelajaran yang diberikan

kepada siswa beberapa hari sebelum pelajaran berlangsung, sehingga

siswa dapat mengetahui dan mempelajari materi yang akan diajarkan oleh

guru pada pertemuan esoknya, hal ini juga memudahan siswa mencerna

apa yang akan diajarkan oleh guru dan dengan mudah dapat menjawab

problematika mata pelajaran yang sedang diajarkan, karena telah belajar

menjawab soal-soal latihan yang telah diberikan dalam Smart Sheets.

Para pendidik berpendapat bahwa “ tidak ada metode mengajar

yang terbaik “. Ini berarti bahwa setiap metode pengajaran memiliki

beberapa kelebihan dan kekurangan. Demikia pula penggunaan Smart

Sheets sebagai media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar

mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan Smart

Sheets dalam pembelajaran, antara lain :

a. Smart Sheets dapat memudahkan siswa untuk mempercepat dalam

memperdalam materi pembelajaran.

b. Smart Sheets dapat menumbuhkan gairah belajar siswa

c. Smart Sheets dapat memberi kesempatan belajar secara optimal

sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Page 11: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

d. Smart Sheets dapat mengkongkretkan konsep yang abstrak dan

praktis dibawa kemana-mana.

Adapun Kelemahan penggunaan Smart Sheets dalam pembeljaran adalah

sebagai berikut :

a. Banyak guru yang enggan untuk membuat Smart Sheets karena

merasa repot.

b. Terjadinya kesalahan dalam proses pembuatan Smart Sheets

c. Belum tersedianya Smart Sheets sehingga guru harus membuat

sendiri

d. Smart Sheets mudah hilang karena tidak dalam bentuk buku.

Page 12: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dimaksudkan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa yang berkaitan dengan proses

pembelajaran di kelas, dengan menggunakan media pembelajaran smart

sheets. Langkah-langkah yang ditempuh mulai dari perencanaan sampai

dengan pelaksanaan penelitian akan dijabarkan dalam uraian berikut ini.

A. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester

genap tahun ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 1 Ambarawa mulai dari

bulan Januari sampai Februari sebanyak 4 kali pertemuan yang dibagi

menjadi 2 siklus. Siklus I sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus II

sebanyak 2 kali pertemuan. Jumlah jam pelajaran kimia dalam satu

minggu adalah 2 jam pelajaran dimana satu jam pelajaran waktunya 45

menit.

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1

Ambarawa tahun ajaran 2012/2013.

B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adapun

tahapan yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang

dikembangkan oleh Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen

(2003:18) bahwa tahap-tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran)

terdiri dari empat komponen yang meliputi : (a) perencanaan (planning),

(b) aksi/tindakan (acting), (c) observasi (observing), (d) refleksi

(reflecting).

Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat

dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 1 : Siklus Kegiatan Penelitian

Siklus

I

Perencanaan Merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan dilaksanakan.

Page 13: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

Menentukan pokok bahasan

Mengembangkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

Menyiapkan media pembelajaran smart sheets

Mengembangkan format evaluasi

Tindakan

Melaksanakan KBM yang mengacu pada

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

disiapkan menggunakan media smart sheets

Melakukan evaluasi dalam bentuk tes

kemampuan pemahaman konsep yang

dipelajari.

PengamatanMelakukan observasi dengan menggunakan

format observasi

Refleksi

Melakukan evaluasi tindakan yang telah

dilakukan meliputi efektifitas waktu yang

telah dilaksanakan.

Membahas hasil tindakan.

Memperbaiki pelaksanaan tindakan yang

telah dilakukan yang belum mencapai

sasaran.

Evaluasi tindakan.

Indikator

keberhasilan siklus I

Instrument-instrumen yang telah disiapkan

pada siklus I dapat dilaksanakan semua

75 % hasil belajar siswa meningkat setelah

mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media pembelajaran smart

sheets

Siklus

IIPerencanaan

Identifikasi masalah dan penetapan alternatife

pemecahan masalah

Pengembangan program tindakan II

Tindakan Pelaksanaan program tindakan II

Pengamatan Pengumpulan data tindakan II

Page 14: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

Refleksi Evaluasi tindakan II

Indikator

keberhasilan siklus II

Instrument-instrumen yang telah disiapkan

pada siklus II dapat terlaksanakan semua

Hail belajar siswa dalam KBM meningkat

80 % pencapaian hasil belajar menunjukan

peningkatan.

C. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data

Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan jenis data yang

didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif

yang meliputi :

a. data hasil pretes dan postes

b. hasil observasi terhadap proses Kegiatan Belajar-Mengajar

c. jawaban angket

d. jurnal harian/catatan lapangan

e. foto kegiatan

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui pretes dan postes, observasi,

angket pada tiap siklus dan dilengkapi jurnal harian (catatan harian) serta

foto (dokumentasi).

Data Tes Hasil Belajar

Data tes hasil belajar berupa data kuantitatif yang di peroleh

melalui pretes sebelum diadakan tindakan pada masing-masing siklus dan

postes setelah berakhirnya setiap siklus. Hal ini dimaksudkan agar setiap

berakhirnya disetiap siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan

yang didapat oleh siswa melalui pembelajaran pemahaman materi

pembelajaran dengan media pembelajaran smart sheets. Data hasil tes

tersebut bisa di jadikan acuan, pertimbangan, bahan refleksi, untuk

merencanakan pelaksanaan pada siklus berikutnya.

Observasi

Page 15: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung, dari observasi tersebut dapat dilihat

peningkatan aktivitas belajar yang meliputi frekuensi aktivitas dan

peningkatan kerjasama antar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

Angket

Angket digunakan untuk melihat motivasi siswa dari pembelajaran

yang telah dilakukan, dimana angket adalah merupakan tanggapan dari

seluruh siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan,

bermanfaat atau dapat dirasakan oleh siswa dalam rangka meningkatkan

hasil belajar.

Jurnal Harian (Catatan Harian)

Seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran tidak semuanya

tercantum dalam lembar observasi. Oleh karena itu di lengkapi lagi dengan

jurnal harian / catatan harian yang merupakan alat bantu perekam yang

paling sederhana yang memuat perilaku khusus siswa maupun

permasalahan yang dapat di jadikan pertimbangan bagi pelaksanaan

langkah-langkah berikutnya.

Foto

Untuk merekam peristiwa penting seperti aspek kegiatan kelas,

aktivitas kelas atau untuk memperjelas data dan hasil observasi dari

penelitian ini, di gunakan foto. Foto ini juga dapat membantu dalam

evaluasi tentang data-data lainnya.

D. Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Data Observasi

Data obsevasi ini di ambil melalui pengamatan yang dilakukan

oleh kolaborator sebagai observer, yang dilakukan pada saat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas. Pengolahannya dengan

menggunakan rumus :

AB

x100%

Page 16: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

Dimana A = Jumlah siswa yang melakukan kegiatan

B = Jumlah siswa keseluruhan

Data Angket

Menganalisis data hasil angket dengan menggunakan rumus

sebagai berikut.

jumlah responden aktualjumlah seluru h responden

x100 %

Data Tes Hasil Belajar

Peneliti menentukan nilai setiap siswa dari hasil pretes dan postes

masing-masing siklus dengan pemberian nilai skala 100, dimana KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk pelajaran Kimia adalah 70.

Kemudian menentukan banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau

sama dengan 70 (siswa yang sudah tuntas). Banyaknya siswa yang

mendapat nilai ≥ 70 di hitung prosentasenya dengan menggunakan rumus :

jumlah siswa yang tuntasjumlah seluru h siswa

x100 %

Sementara skor nilai rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan

skor nilai seluruh siswa dibagi dengan jumlah siswa.

Data Jurnal Harian

Peneliti sebagai orang yang terlibat secara aktif dalam pelaksanaan

tindakan, dan juga guru lain sebagai observer menyimpulkan dan

mendeskripsikan kejadian selama penelitian berlangsung baik pada siklus I

maupun siklus II.

Page 17: Web viewUntuk meningkatkan kualitas siswa, proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Briggs. 1982. Evaluationg the Quality of Learning : the SOLO Taxonomy. New

York : Academic Press.

Brown. 1973. A First Language : The Early stage. Cambridge, MA : Harvard

University Press.

Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Oemar Hamalik. 1994. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Schramm. 1977. Azas-azas Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : LP3ES.

Slameto. 2003. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester (SKS).

Jakarta : Bumi Aksara.

Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect.

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha

Nasional.

Sudjana, N. 1999. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.

Bandung : Sinar Baru.