bab ii kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesisrepository.unpas.ac.id/37296/5/bab...

41
19 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun koleksi pribadi. Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka pemikirian atau landasan teori yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka pemikiran. Kajian pustaka ini meliputi data-data dari berbagai sumber baik itu berupa buku-buku manajemen keuangan, jurnal-jurnal, dan dari teori-teori yang peneliti dapatkan dari hasil semasa kuliah dan yang relevan dengan variabel penelitian. 2.1.1 Manajemen Secara etimologi (bahasa) manajemen diangkat dari bahasa latin yaitu yang berarti “tangan”. Tangan dalam konteks ini adalah sama dengan menangani. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Manajemen mengandung arti optimalisasi sumber-sumber daya yang dioptimalkan, dikelola, dan dikendalikan tersebut meliputi sumber daya manusia. Berikut beberapa pengertian manajemen menurut para pakar dan sumber pendukung lainnya. Proses tersebut mencakup langkah-langkah perencanaan,

Upload: others

Post on 31-Aug-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca

dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun koleksi pribadi. Kajian

pustaka sering dikaitkan dengan kerangka pemikirian atau landasan teori yaitu

teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka pemikiran.

Kajian pustaka ini meliputi data-data dari berbagai sumber baik itu berupa

buku-buku manajemen keuangan, jurnal-jurnal, dan dari teori-teori yang peneliti

dapatkan dari hasil semasa kuliah dan yang relevan dengan variabel penelitian.

2.1.1 Manajemen

Secara etimologi (bahasa) manajemen diangkat dari bahasa latin yaitu

yang berarti “tangan”. Tangan dalam konteks ini adalah sama dengan menangani.

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen

yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat. Manajemen mengandung arti optimalisasi sumber-sumber daya yang

dioptimalkan, dikelola, dan dikendalikan tersebut meliputi sumber daya manusia.

Berikut beberapa pengertian manajemen menurut para pakar dan sumber

pendukung lainnya. Proses tersebut mencakup langkah-langkah perencanaan,

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

20

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Manajemen juga didefinisikan

oleh Robbins & Coulter (2012:22) management involves coordinating and

overseeing the work activities of others so that their activities are completed

efficiently and effectively dan dapat di alih bahasakan menjadi manajemen sebagai

suatu kegiatan koordinasi dan pengawaasan terhadap aktivitas pekerjaan

seseorang sehingga dapat diselesaikan secara efektif dan efisien sedangkan oleh

seorang ahli yang berasal dari Indonesia yaitu Malayu Hasibuan (2012:2)

mendefinisikan manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan produktif merupakan

hal yang paling penting untuk mencapai suatu tujuan.

Manajemen lalu didefinisikan oleh T. Hani Handoko (2012:10) dalam

bukunya yang berjudul Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia yaitu

manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,

menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksaan

fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengotganisasian (organizing), penyusunan

personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading)

dan pengawasan (controlling). Manajemen yang didefinisikan oleh George R.

Terry dalam Afifuddin (2013:5) adalah suatu proses khas yang terdiri atas

tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian

yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan

melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya sedangkan

pengertian lain dikemukakan oleh Jon Kotter (2014:8) yang menyatakan bahwa

manajemen adalah serangkaian proses yang dapat membuat sistem teknologi yang

rumit dari orang–orang dan berjalan dengan lancar. Aspek yang paling penting

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

21

dari manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepegawaian,

pengendalian, dan pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian tersebut dapat didefinisakan bahwa manajemen

mengandung arti optimalisasi sumber-sumber daya yang dioptimalkan, dikelola,

dan dikendalikan tersebut meliputi sumber daya manusia dan sumber pendukung

lainnya untuk dapat mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

2.1.2 Fungsi Manajemen

Memahami fungsi manajemen sangatlah penting dalam suatu perusahaan.

Manajemen memiliki beberapa fungsi, seperti yang dikemukakan oleh T. Hani

Handoko (2012:13), fungsi manajemen terdiri dari planning, organizing, staffing,

leading, dan controlling.

1. Planning

Rencana-rencana yang dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi,

tujuan-tujuannya, dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-

tujuan itu.

2. Organizing

Para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencana-rencana atau

program-program untuk mencapainya, maka mereka perlu merancang dan

mengembangkan suatu organisasi yang dapat melaksanakan berbagai program

tersebut secara sukses. Perencanaan sangatlah penting bagi sebuah organisasi

untuk mencapai target dari organisasi tersebut.

3. Staffing

Staffing adalah penarikan, latihan, dan pengembangan, serta penempatan dan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

22

pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja uang menguntungkan

dan produktif.

4. Leading

Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya,

langkah erikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan

yang telah ditetapkan.

5. Controlling

Semua fungsi tidak akan efektif tanpa fungsi pengendalian (controlling).

Pengendalian adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin

bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian tersebut manajemen memiliki fungsi yang dapat

memudahkan suatu perusahaan atau organisasi mencapai tujuan dengan proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dengan

memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang tersedia.

2.1.3 Manajemen Keuangan

Keuangan memiliki ruang lingkup yang luas dan dinamis. Keuangan dapat

berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manusia dan organisasi, untuk

dapat memperoleh laba dalam melakukan suatu usaha diperlukan keuangan yang

optimal untuk dapat berjalan dengan baik sehingga untuk dapat mengoptimalkan

keuangan perusahaan diperlukan manajemen yang baik. Manajemen keuangan

memainkan peranan penting dalam perkembangan sebuah perusahaan.

Manajemen keuangan dalam penerpannya tidak dapat berdiri sendiri selalu

berkaitan erat dengan berbagai disiplin ilmu yang lain. Gitman (2009:53)

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

23

mendefinisikan manajemen keuangan menjadi management finance is concerned

with the duties of the financial manager in the business firm. Financial managers

actively manage the financial affairs of any type of business-financial and non-

financial, private and public, large and small, profit-seeking and non-for-profit.

They perform such verified financial tasks as planning, extending credit to

consumers, evaluating poposed large expenditures and raising money to fund the

firm’s operation dan dapat di alih-bahasakan menjadi manajemen keuangan

adalah sesuatu yang berkaitan dengan tugas manajer keuangan di perusahaan

bisnis. Manajer keuangan secara aktif mengelola urusan keuangan dari semua

jenis bisnis-keuangan dan non-keuangan, swasta dan publik, besar dan kecil,

mencari keuntungan dan non-profit, tugas keuangan yang terverifikasi seperti

perencanaan, pemberian kredit kepada konsumen, mengevaluasi pengeluaran

besar yang dan mengumpulkan uang untuk mendanai operasional perusahaan.

Seorang ahli yang berasal dari India Parasivan & Subramanian (2009:3)

dalam bukunya Financial Management mendefinisikan manajemen keuangan

menjadi “financial management is an integral part of overall management, it is

concerned with the duties of the financial managers in the business firm” dan

dapat di alih bahasakan menjadi manajemen keuangan merupakan bagian integral

dari keseluruhan manajemen terkait dengan tugas manajer keuangan di

perusahaan bisnis. Manajemen keuangan merupakan suatu proses pengambilan

keputusan dengan menggunakan informasi akuntansi untuk membantu organisasi

didalam mecapai tujuan (Sarwoko & Abdul Hakim, 2010:3). Manajemen

keuangan dipertegas oleh Horne & Wachowicz (2012:2) yang diterjemahkan oleh

Mubarakah dalam bukunya Financial Management sehingga manajemen

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

24

keuangan dapat didefinisikan menjadi manejemen keuangan berkaitan dengan

perolehan aset, pendanaan dan manajemen aset dengan didasari beberaa tujuan

umum sedangkan Kamaludin (2012:1) mendefinisikan manajemen keuangan

sebagai upaya dan kegiatan dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan. Definisi

lain dikemukakan oleh Sutrisno (2012:3) yaitu manajemen keuangan adalah suatu

aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana

perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan

mengalokasikan dana tersebut secara efisien.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat didefinisikan kembali

bahwa manajemen keuangan merupakan proses pengambilan keputusan yang

berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, mengelola aset yang dimliki

perusahaan sehingga tujuannya tercapai yaitu memperoleh keuntungan atau laba.

2.1.4 Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan tujuan dan sasaran yang

digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian tingkat efisien untuk

menentukan keputusan keuangan. Untuk dapat mengambil keputusan-keputusan

keuangan yang benar, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus

dicapai. Keputusan yang benar adalah keputusan yang akan membantu mencapai

tujuan tersebut. Keputusan yang diambil haruslah dengan prinsip

memaksimumkan nilai perusahaan, yang identik dengan memaksimumkan laba,

serta meminimumkan tingkat risiko. Agar keseimbangan tersebut dapat diperoleh,

maka perusahaan harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap aliran dana.

Tujuan manajemen keuangan menurut Martono dan Agus (2010:13) adalah

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

25

memaksimumkan nilai perusahaan (memaksimumkan kemakmuran pemegang

saham) yang diukur dengan harga saham perusahaan.

Berdasarkan uraian penjelasan diatas tujuan manajemen keuangan adalah

memaksimukan kemakmuran pemegang saham atau memaksimumkan nilai

perusahaan. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau nilai

perusahaan adalah memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua

keuntungan di masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.

2.1.5 Fungsi Manajemen Keuangan

Pada suatu perusahaan atau organisasi manajemen keuangan

melaksanakan segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana

memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola aset untuk mencapai tujuan

perusahaan. Fungsi manajemen keuangan sangat berkaitan satu sama lain dan

dengan fungsi tersebut manajemen dapat membantu perusahaan dalam mengelola

pendanaan perusahaan. Manajemen keuangan tentunya memiliki fungsi agar

setiap kegiatan yang dilakukan oleh manajer keuangan mengenai segala sesuatu

yang berhubungan dengan keuangan berjalan dengan baik. Sutrisno (2012:5)

menjelaskan fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang

harus dilakukan oleh suatu perusahaan, tiga keputusan perusahaan tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Keputusan Investasi

Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus

mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat

mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Bentuk, macam dan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

26

komposisi dari investasi tersebut akan memperngaruhi dan menunjang

keuntungan di masa depan.

2. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada

keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan

menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi

perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan

usahanya.

3. Keputusan Dividen

Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk

menentukan, besarnya presentase laba yang dibagikan kepada para pemegang

saham dalam bentuk cash dividend, stabilitas dividen yang dibagikan, dividen

saham (stock dividend), pemecahan saham (stock split) dan penarikan

kembali saham yang beredar.

Manajemen keuangan memiliki beberapa fungsi seperti yang dijelasikan

oleh Manahan Tampubolon (2013:3) terdapat empat fungsi manajemen keuangan

yaitu untuk mencapai kesejateraan pemegang saham secara maksimum mencapai

keuntungan maksimum dalam jangka panjang, mencapai hasil manajerial yang

maksimum dan mencapai pertanggungjawaban sosial dalam pengertian;

peningkatan kesejahteraan dari karyawan korporasi sedangkan Agus D. Harjito &

Martono (2013:4) menjelaskan kembali bahwa terdapat tiga fungsi manajemen

keuangan yaitu sebagai berikut:

1. Keputusan Investasi (Investment Decision)

Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva yang akan dikelola

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

27

oleh perusahaan. Keputusan investasi ini berpengaruh secara langsung

terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk

waktu-waktu yang akan datang. Rentabilitas investasi merupakan

kemampuan perusahaan memperoleh laba yang dihasilkan dari suatu

investasi.

2. Keputusan Pendanaan (Financing Decision)

Keputusan pendanaan merupakan keputusan manajemen keuangan dalam

melakukan pertimbangan dan analisis perpaduan antara sumber-sumber dana

yang paling ekonomis bagi perusahaan untuk mendanai kebutuhan-kebutuhan

investasi serta kegiatan operasional perusahaan.

3. Keputusan Pengelolaan Aset (Assets Management Decision)

Keputusan pengelolaan aset merupakan pengalokasian dana yang digunakan

untuk pengadaan dan pemanfaatan aset menjadi tanggung jawab manajer

keuangan. Aktiva lancar akan didanai dari hutang lancar dan sebagai hutang

jangka panjang. Aktiva tetap yang tidak disusutkan seperti tanah akan

dibiayai dengan modal sendiri dan laba perusahaan atau laba ditahan,

sedangkan aset yang disusutkan seperti bangunan dan mesin serta peralatan

yang dapat dibiayai dengan hutang dan modal sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut fungsi manajemen keuangan adalah salah satu

fungsi utama yang sangat penting dalam perusahaan, disamping fungsi-fungsi

yang lainnya yaitu fungsi pemasaran, sumber daya manusia, dan operasional.

Walaupun dalam pelaksanaannya keempat fungsi-fungsi tersebut saling

berhubungan dengan yang lainnya.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

28

2.1.6 Sumber Modal Kerja

Terdapat beberapa sumber modal kerja, sumber-sumber modal kerja bagi

perusahaan menurut S. Munawir (2014:12) ada empat yaitu sebagai berikut:

1. Hasil operasi perusahaan jumlah net income yang tampak dalam laporan

perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini

menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi perusahaan dapat

dihitung dengan menganalisa laporan keuangan laba rugi perusahaan tersebut

dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh perusahaan maka laba tersebut

akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.

2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan

untuk jangka pendek adalah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat

dijual akan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan.

3. Penjualan aktiva tidak lancar yaitu sumber lain yang dapat menambah modal

kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva

tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan

dari aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya

modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.

4. Penjualan saham atau obligasi untuk menambah dana atau modal kerja yang

dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau

meminta kepada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya,

disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk

hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi modal kerja.

Sumber modal kerja lainnya dinyatakan oleh Kasmir (2016:256) yaitu

sebagai berikut:

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

29

1. Hasil operasi perusahaan Adalah pendapatan atau laba yang diperoleh pada

periode tertentu.

2. Keuntungan penjualan surat-surat berharga Adalah selisih antara harga beli

dengan harga jual surat berharga tersebut.

3. Penjualan saham Adalah perusahaan melepas sejumlah saham yang dimiliki

untuk dijual kepada berbagai pihak.

4. Penjualan aktiva tetap Adalah yang dijual yaitu aktiva tetap yang kurang

produktif atau masih menganggur.

5. Penjualan obligasi Adalah perusahaan mengeluarkan sejumlah obligasi untuk

dijual kepada pihak lainnya.

6. Memperoleh pinjaman Adalah pinjaman dari pihak kreditor (bank atau

lembaga lain).

7. Dana hibah.

8. Sumber lainnya.

2.1.7 Penggunaan Modal Kerja

Perusahaan harus dapat menggunakan dana atau modal kerja dengan

seefektif dan seefisien mungkin, seperti yang diterangkan oleh S. Munawir

(2014:116) mengenai pentingnya modal kerja dan ia menyatakan bahwa modal

kerja akan memberikan keuntungan lain, diantaranya adalah:

1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari

aktiva lancar.

2. Memungkinkan untuk dapat membayar kewajiban-kewajiban tepat pada

waktunya.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

30

3. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk

melayani konsumen.

4. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi yang lebih efisien

karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang

dibutuhkan.

Penggunaan modal kerja menurut Kasmir (2016:259) secara umum

dikatakan bahwa penggunaan modal kerja bisa dilakukan perusahaan untuk:

1. Pengeluaran untuk gaji dan biaya operasi perusahaan lainnya. Arti

pengeluaran untuk gaji, upah dan biaya operasi perusahaan lainnya,

perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar gaji, upah dan

biaya operasi lainnya yang digunakan untuk menunjang penjualan.

2. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan. Maksud

pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan, adalah pada

sejumlah bahan baku yang dibeli yang akan digunakan untuk proses produksi

dan pembelian barang dagangan untuk dijual kembali

3. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga. Maksud untuk menutupi

kerugian akibat penjualan surat berharga atau kerugian lainnya adalah pada

saat perusahaan menjual surat-surat berhaga namun mengalami kerugian. Hal

ini akan mengurangi modal kerja dan segera ditutupi.

4. Pembentukan dana Pembentukan dana merupakan pemisahan aktiva lancar

untuk tujuan tertentu dalam jangka panjang, misalnya pembentukan dana

pensiun, dana ekspansi atau dana pelunasan obligasi. Pembentukan dana ini

akan mengubah bentuk aktiva dari aktiva lancar menjadi aktiva tetap.

5. Pembelian aktiva tetap (tanah, bangunan, kendaraan, mesin dan lainlain).

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

31

Pembelian aktiva tetap atau investasi jangka panjang seperti pembelian tanah,

bangunan, kendaraan, dan mesin. Pembelian ini akan mengakibatkan

berkurangnya aktiva lancar dan timbulnya utang lancar.

6. Pembayaran utang jangka panjang (obligasi, hipotek, utang bank jangka

panjang). Arti pembayaran utang jangka panjang adalah adanya pembayaran

utang jangka panjang yang sudah jatuh tempo seperti pelunasan obligasi,

hipotek dan utang bank jangka panjang.

7. Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar. Maksud pembelian

atau penarikan kembali saham yang beredar adalah perusahaan menarik

kembali saham-saham yang sudah beredar dengan alasan tertentu dengan cara

membeli kembali, baik untuk sementara waktu maupun sebelumnya.

8. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi. Maksud

pengambilan utang atau barang untuk kepentingan pribadi adalah pemilik

perusahaan mengambil barang atau uang yang digunakan untuk kepentingan

pribadi, termasuk dalam hal ini adanya pengambilan keuntungan atau

pembayaran dividen oleh perusahaan.

9. Penggunaan lainnya.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat dijelaskan bahwa modal kerja sangat

penting dibutuhkan disuatu perusahaan atau organisasi karena fungsi modal kerja

sebagai sumber pembiayaan kegiatan operasional sehari-hari yang memiliki

peranan paling penting yang dominan dalam suatu perusahaan tersebut, sehingga

berjalan dengan baik.

2.1.8 Komponen Modal Kerja

Unsur atau komponen modal kerja dapat dilihat pada setiap neraca

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

32

perusahaan, yaitu pada perkiraan semua aktiva lancar dan kewajiban lancar.

Perbedaannya ada yang biasa menyangkut perkiraan-perkiraan atau jenis-jenis

perusahaan. Misalnya, persediaan untuk perusahaan yang hanya melakukan

perdagangan, mungkin hanya perkiraan persediaan (persediaan barang dagang)

sedangkan perusahaan yang melakukan pembuatan barang persediaannya akan

terdiri dari bahan mentah, barang setengah jadi dan barang jadi.

Beberapa konsep kualitatif, modal kerja merupakan keseluruhan aktiva

lancar dikurangi dengan keseluruhan hutang lancar, berarti modal kerja komponen

utamanya yaitu aktiva lancar dan hutang lancar.

1. Aktiva lancar

Aktiva lancar yang dikemukakan oleh S. Munawir (2014:14) berpendapat

bahwa aktiva lancar adalah uang kas atau aktiva lainnya yang dapat diharapkan

untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi dalam

periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan

perusahaan normal). Pendapat lain yang dikemukakan oleh (Zaki Baridwan

(2013:21) menyatakan bahwa adanya rekening-rekening yang masuk dalam aktiva

lancar atau current assets yaitu diantaranya sebagai berikut:

a. Kas yang tersedia untuk usaha sekarang dan elemen-elemen yang dapat

disamakan dengan kas. Misalnya cek, money order, pos wesel dan lain-

lain.

b. Surat-surat berharga yang merupakan investasi jangka pendek.

c. Piutang dagang dan piutang wesel.

d. Piutang pegawai.

e. Piutang angsuran dan piutang wesel angsuran.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

33

f. Persediaan barang dagang, barang mentah, barang dalam proses, barang

jadi, bahan-bahan pembantu dan bahan-bahan serta suku cadang yang

dipakai dalam pemeliharaan alat-alat atau mesin.

g. Biaya-biaya yang dibayar dimuka seperti asuransi, bunga, sewa, pajak, dan

lain-lain.

Dapat dijelaskan bahwa aktiva lancar merupakan harta atau aset sumber

daya yang dimiliki oleh perusahaan yang habis dalam sekali pakai.

2. Hutang lancar

Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah hutang-hutang yang

pelunasannya akan memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan

dalam aktiva lancar. Pendapat yang dikemukakan S. Munawir (2014:18)

menyatakan bahwa hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban

keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan

dalam jangka pendek (setahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva

lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Dan pendapat lain yang dikemukakan Zaki

Baridwan (2013:24) berpendapat bahwa adanya rekening-rekening yang masuk

kedalam hutang lancar dan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Hutang dagang yaitu hutang-hutang yang timbul dari pembeli

barangbarang dagang atau jasa.

b. Hutang wesel yaitu hutang-hutang yang memakai bukti-bukti tertulis

berupa kesanggupan untuk membayar pada tanggal tertentu.

c. Taksiran hutang pajak yaitu jumlah pajak penghasilan yang diperkirakan

untuk laba periode yang bersangkutan.

d. Hutang biaya yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi beban tetapi belum

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

34

dibayar. Misalnya, hutang gaji.

e. Hutang lain-lain yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat dijelaskan bahwa hutang lancar

merupakan hutang yang diharapkan perusahaan akan dibayar dalam jangka waktu

satu tahun. Yang termasuk hutang lancar adalah hutang dagang, hutang wesel,

hutang pajak penjualan, hutang gaji atau hutang biaya dan pendapatan diterima

dimuka.

2.1.9 Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan presepsi investor terhadap tingkat

keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham

yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi

akan membuat para investor percaya, tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini,

namun juga pada prospek perusahaan di masa depan, sehingga keinginan investor

untuk berinvestasi pada perusahaan pun ada. Selain itu, dengan nilai perusahaan

yang tinggi, maka kemakmuran para pemegang saham juga ikut meningkat,

sehingga tujuan utama perusahaan pun tercapai. Dengan kata lain, tujuan

memaksimumkan nilai perusahaan sama halnya dengan memaksimumkan

kemakmuran para pemegang saham.

Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan

dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila

harga saham perusahaan meningkat. Berbagai kebijakan yang diambil oleh

manajemen dalam upaya untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui

peningkatan kemakmuran pemilik dan bagi para pemegang saham yang tercermin

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

35

pada harga saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai

perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemegang

saham, karena dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang

saham juga tinggi.

Nilai perusahaan juga dapat menunjukkan nilai aset yang dimiliki

perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu aset

berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan. Peneliti mengemukakan pengertian

nilai perusahaan dari pendapat (Irwan Djaja (2017:15) ia menyatakan bahwa nilai

perusahaan (corporate value) menggambarkan seberapa baik atau buruk

manajemen perusahaan dalam mengelola kekayaannya, yang dapat dilihat dari

pengukuran kinerja keuangan yang diperoleh.

Nilai perusahaan merupakan hasil kerja manajemen dari beberapa dimensi

yaitu arus kas bersih, pertumbuhan laba dan biaya modal. Indikator dari nilai

perusahaan adalah harga saham. Semakin tinggi harga saham maka semakin

tinggi pula nilai perusahaan. Irwan Djaja (2017:37) juga berpendapat cara untuk

mengukur nilai perusahaan terdapat tiga metode penilaian yaitu metode penilaian

ekonomis, metode penilaian relatif, dan metode penilaian berbasis aset.

Metode penilaian ekonomis adalah metode yang berangkat dari suatu

pemikiran, bahwa suatu aset dapat dinilai dengan mempertahankan utilitas dari

aset itu sendiri dan bagaimana aset tersebut dapat dipakai untuk menghasilkan

nilai bagi perusahaan pada masa yang akan datang. Menilai suatu perusahaan

berdasarkan manfaat ekonomis yang diperoleh dengan melakukan investasi pada

perusahaan tersebut yang mempunyai model seperti Economic Value Added

(EVA).

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

36

Metode penilaian relatif (relative valuation) atau juga disebut dengan

penilaian pasar (market valuation) metode yang berangkat dari pemikiran bahwa

nilai suatu aset sangat tergantung pada hasil penilaian dari komponen-komponen

yang membentuk aset tersebut, tetapi kadang komponen-komponen tersebut susah

untuk dihitung atau dikuantifikasi, untuk mengatasi hal itu suatu aset dapat dinilai

dengan membandingkan aset-aset sejenis yang pernah dilakukan atau pernah

terjadi sebelumnya dan model yang digunakan oleh investor seperti Price Earning

Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV).

Metode penilaian berbasis aset adalah untuk menilai perusahaan terutama

dari fisik (tangible) aset, yang secara nyata dapat direalisasikan dan dikonversikan

menjadi kas atau mendekati ekuivalen kas, bila sampai terjadi penjualan atau

likuiditas atas aset perusahaan tersebut dengan model Liquidation.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat dijelaskan bahwa nilai perusahaan

dapat dilihat mengunakan harga saham. Harga saham dipasar modal terbentuk

berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran investor, sehingga

harga saham merupakan fair price yang dapat dijadikan ukuran nilai perusahaan.

Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi nilai perusahaan, yang berarti

berkemakmuran pemegang saham juga semakin tinggi. Nilai perusahaan dalam

beberapa literatur yang dihitung berdasarkan harga saham disebut dengan

beberapa istilah diantaranya sebagai berikut :

1. PBV (Price Book Value) yaitu perbandingan antar harga saham dengan nilai

buku saham.

2. MBR (Market to Book Ratio) yaitu perbandingan antara harga pasar saham

dengan nilai buku saham.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

37

3. Market to Book Assets Ratio yaitu ekspektasi pasar tentang nilai dari peluang

investasi yaitu perbandingan antara nilai pasar aset dengan nilai buku aset.

4. Market Value of Equity yaitu nilai pasar ekuitas perusahaan menurut

penilaian para pelaku pasar. Nilai pasar ekuitas adalah jumlah ekuitas (saham

beredar) dikali dengan harga per lembar ekuitas.

5. PER (Price Earning Ratio) yaitu harga yang tersedia dibayar oleh pembeli

apabila perusahaan itu dijual.

6. Tobin’s Q yaitu nilai pasar dari suatu perusahaan dengan membandingkan

nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai

pengganti aset (assets replacement value) perusahaan.

2.1.10 Literasi Keuangan

Literasi keuangan merupakan kemampuan untuk mengaplikasikan

pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan yang efektif. Literasi

keuangan dapat didefinisikan sebagai seperangkat keterampilan dan pengetahuan

yang memungkinkan seorang individu untuk membuat keputusan yang efektif

dengan semua sumber daya keuangan mereka A. H. Manurung (2009:24)

sedangkan literasi keuangan yang didefinisikan oleh Huston (2010:307-308)

dikemukakan sebagai komponen sumber daya manusia yang dapat digunakan

untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan.

Financial literacy is a measure of the degree to which one understands key

financial concepts and possesses the ability and confidence to manage personal

finances through appropriate, short-term decision-making and sound, long-range

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

38

financial planning, while mindful of life events and changing economic conditions

dapat diterjemahkan menjadi literasi keuangan adalah ukuran sejauh mana

seseorang memahami konsep keuangan utama dan memiliki kemampuan dan

kepercayaan diri untuk mengelola keuangan pribadi melalui pengambilan

keputusan jangka pendek dan suara yang sesuai, perencanaan keuangan jarak

jauh, sambil memperhatikan kejadian dan perubahan kondisi perekonomian

Remund (2010).

Literasi keuangan sangat berkaitan dengan kesejahteraan seorang individu.

Definisi lain yang diuraikan oleh Bhushan & Medury (2013) menjelaskan bahwa

literasi keuangan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk membuat

penilaian informasi dan mengambil keputusan yang efektif mengenai penggunaan

dan pengelolaan uang. Ia menjelaskan bahwa literasi keuangan sangat penting

untuk beberapa alasan, misalya seseorang yang memiliki tingkat literasi keuangan

yang baik dapat melalui masa-masa keuangan yang sulit karena faktanya bahwa

mereka memiliki akumulasi tabungan, menggunakan asuransi dan memiliki

diversifikasi investasi yang baik.

Literasi keuangan adalah tentang kemampuan memahami uang dan

keuangan serta mampu percaya diri menerapkan pengetahuan itu untuk membuat

keputusan keuangan yang efektif karena membuat keputusan keuangan yang sehat

adalah keterampilan inti yang diperlukan saat ini (Coskuner, 2016). Pendapat itu

lalu dipertegas oleh Widhyasto (2017) dalam penelitiannya bahwa literasi

keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kemampuan seseorang tentang

bagaimana mengelola uang.

Berdasarkan uraian beberapa definisi tersebut literasi keuangan dapat

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

39

didefinisikan sebagai pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

dalam menilai dan memahami keuangan serta mengambil keputusan mengenai

penggunaan dan pengelolaan uang yang efektif dan efisien dengan melihat

perubahan kondisi ekonomi.

2.1.11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan

Literasi keuangan memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya

seperti yang dijelaskan oleh Farah Margaretha & Reza A. Pambudhi (2015)

bahwa IPK mahasiswa mempengaruhi literasi keuangan, semakin tinggi IPK

maka mahasiswa akan semakin baik dalam mengelola keuangan pribadinya

sedangkan Irin Widayati (2012) menjelaskan lebih dalam mengenai faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi literasi keuangan, faktor-faktor tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Pendidikan Pengelolan Keuangan Keluarga

Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan dominan dalam proses

sosialisasi tentang masalah keuangan. Orang tua mengajarkan bagaimana

anaknya bertindak dengan mengandalkan nilai-nilai, keyakinan dan

pengetahuan dalam segala bidang termasuk yang berhubungan dengan

keuangan. Pendidikan pengelolaan keuangan keluarga dititik beratkan pada

pemahaman tentang nilai uang dan penanaman sikap serta perilaku anak

untuk dapat mengatur pemanfaatan uang.

2. Pembelajaran di Perguruan Tinggi

Pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan penting dalam

pembentukan literasi keuangan mahasiswa melalui kombinasi berbagai

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

40

metode pengajaran, media dan sumber belajar yang direncanakan dengan baik

dan sesuai dengan kompetensi.

Berdasarkan penjelasan yang diuraikan dua peneliti tersebut, dapat

dikemukakan bahwa literasi keuangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti indeks prestasi kumulatif (IPK) yang didapatkan mahasiswa pada saat

perkuliahan, pendidikan pengelolaan keluarga sebagai tahap paling awal yang

dapat mempengaruhi literasi keuangan seseorang serta pembelajaran pada

perguruan tinggi yang dapat memberikan berbagai pengetahuan dalam bidang

keuangan karena seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan

tinggi sedang berada pada masa transisi menuju kehidupan pekerjaan.

2.1.12 Indikator Literasi Keuangan

Seseorang harus memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola

sumber keuangan pribadinya secara efektif demi kesejahteraannya dimasa yang

akan datang, selain menetapkan keputusan keuangan jangka pendek seperti

simpanan dan pinjaman seseorang juga harus memikirkan keputusan keuangan

jangka panjang. Widhyasto (2017) menjelaskan dalam penelitiannya terdapat

empat indikator yang dapat dijadikan sebagai ukuran dengan merujuk pada Chen

& Volpe (1998). Indikator tersebut antara lain:

1. Dasar Keuangan, yaitu sejauh mana mahasiswa dapat mengimbangi gaya

hidup konsumtif dengan gaya hidup produktif seperti investasi. Dasar

keuangan ini biasanya berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam

melakukan investasi atau pembiayaan yang bisa mempengaruhi perilaku

seseorang dalam mengelola uang yang dimilikinya.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

41

2. Simpanan dan Pinjaman, yaitu sejauh mana mahasiswa dapat mengetahui dan

memahami pengelolaan uang untuk disimpan dan perencanaan serta tata cara

pinjaman.

3. Asuransi, yaitu sejauh mana mahasiswa dapat merencanakan dan memahami

perencanaan keuangannya di masa yang akan datang. Asuransi merupakan

salah satu bentuk perindungan yang bisa dilakukan untuk meminimalisir

risiko yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

4. Investasi, yaitu sejauh mana mahasiswa dapat mengetahui dan memahami

segala sesuatu mengenai investasi. Terdapat berbagai bentuk investasi seperti

investasi pada pasar uang, pasar modal maupun sektor riil.

Berdasarkan uraian tersebut literasi keuangan memiliki beberapa indikator

yang dapat menjadi ukurannya yaitu dengan melihat beberapa dari indikator yaitu

dasar keuangan, simpanan dan pinjaman, asuransi dan investasi sehingga dapat

diketahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai keuangan.

2.1.13 Efikasi Keuangan

Seseorang pasti memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang

dimilikinya. Keyakinan terhadap kemampuan dalam mengelola keuangan adalah

salah satunya. Efikasi keuangan memiliki pengaruh pada keputusan yang diambil

dalam pengelolaan keuangan para remaja Danes & Haberman (2008). Definisi

lain dikemukakan oleh Brandon & Smith (2009) dalam penelitiannya bahwa

efikasi keuangan adalah keyakinan positif pada kemampuan untuk berhasil dalam

mengelola keuangan sedangkan Peter Garlans Sina (2013) menyatakan dalam

penelitiannya bahwa efikasi keuangan adalah keyakinan yang mampu

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

42

meningkatkan cara pengelolaan keuangan sehingga kepuasan keuangan dapat

dirasakan. Widhyasto (2017) dalam penelitiannya mempertegas definisi efikasi

keuangan sebagai keyakinan yang dimiliki seseorang atas kemampuannya dalam

mengelola uang yang dimilikinya.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan tersebut, dapat didefinisikan

bahwa efikasi keuangan adalah keyakinan yang dimiliki seseorang atas

kemampuannya dalam mengelola uang yang dimilikinya untuk berhasil dalam

meningkatkan cara pengelolaan keuangannya.

2.1.14 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Keuangan

Keyakinan yang dimiliki individu bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Konsep efikasi keuangan didasari oleh konsep efikasi diri hanya saja berfokus

terhadap bidang keuanganya. Jess Feist & Feist (2010:213-215) menyebutkan

bahwa efikasi diri seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa fakor, yaitu sebagai

berikut:

1. Budaya, budaya mempengaruhi efikasi diri melalui nilai, kepercayaan dan

proses pengaturan diri yang berfungsi sebagai sumber penilaian efikasi diri

dan juga konsekuensi dari keyakinan akan efikasi diri.

2. Jenis kelamin, perbedaan jenis kelamin mempengaruhi efikasi diri seperti

wanita yang lebih memiliki efikasi diri yang tinggi dibandingkan dengan pria

(Bandura, 1997).

3. Sifat dari Tugas yang Dihadapi

Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu akan

mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan dirinya

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

43

sendiri.

4. Insentif Eksternal, yaitu insentif yang diberikan oleh orang lain yang

merefleksikan keberhasilan seseorang.

Berdasarkan uraian tersebut efikasi keuangan dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu budaya, jenis kelamin, sifat dari tugas yang dihadapi dan insentif

eksternal.

2.1.15 Indikator Efikasi Keuangan

Konsep efikasi keuangan sebenarnya didasari oleh konsep efikasi diri,

hanya saja berfokus pada keyakinan seseorang untuk berhasil dalam mengelola

dan mengatur keuangan pribadinya karena keyakinan seseorang untuk berhasil

akan mempengaruhi sikapnya. Merujuk dari Bandura dalam Jess, Feist & Feist

(2010:212) efikasi diri dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang dalam

kemampuannya untuk melakukan sesuatu bentuk kontrol terhadap suatu fungsi

orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan. Widhyasto (2017) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa terdapat tiga indikator dari efikasi keuangan

yang merujuk pada Bandura (1997). Indikator tersebut antara lain:

1. Magnitude, yaitu berkaitan dengan derajat kesulitan sesuatu ketika individu

merasa mampu untuk melakukannya. Indikator ini memiliki implikasi

terhadap pemilihan tingkah laku atau sikap yang dirasa mampu dilakukannya

dan menghindari tingkah laku yang berada di luar batas kemampuannya.

2. Strength, yaitu keyakinan atau pengharapan individu mengenai

kemampuannya. Seorang individu memiliki keyakinan atau pengharapan

yang berbeda-beda. Terdapat keyakinan atau pengharapan yang rendah yang

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

44

dapat menggoyahkan, atau terdapat keyakinan atau pengharapan yang tinggi

yang dapat membuatnya bertahan.

3. Generality, yaitu luas bidang perilaku dimana individu merasa yakin atas

kemampuannya. Individu dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya,

apakah terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian

aktivitas dan situasi yang bervariasi.

2.1.16 Minat Investasi

Seseorang yang memiliki minat dalam investasi dapat diketahui dengan

seberapa berusahanya mereka dalam mencari informasi mengenai investasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Kusmawati (2011) mengungkapkan bahwa minat

investasi adalah keinginan untuk mencari tahu tentang jenis suatu investasi, mau

meluangkan waktu untuk mempelajari lebih jauh tentang investasi dengan

mengikuti pelatihan dan seminar tentang investasi dan mencoba berinvestasi lalu

didefinisikan kembali oleh Rizky Chaerul Pajar (2017) dalam penelitiannya

bahwa minat investasi merupakan hasrat atau keinginan yang kuat pada seseorang

untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan investasi hingga pada tahap

mempraktikannya.

Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah diuraikan tersebut dapat

didefinisikan bahwa minat investasi adalah perpaduan antara keinginan dan hasrat

yang terdapat dalam diri seseorang untuk mencari tahu mengenai segala sesuatu

yang berkaitan dengan investasi bahkan dengan cara mencoba berinvestasi

didalamnya.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

45

2.1.17 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Investasi

Investasi adalah salah satu peluang untuk menghasilkan penghasilan

tambahan dimasa yang akan datang. Minat investasi seseorang tentunya

dipengaruhi oleh beberapa faktor karena investasi adalah hal yang harus

dipikirkan sejak dini. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempegaruhi minat

seseorang dalam berinvestasi seperti yang dikemukakan oleh Ahmad D. Malik

(2009) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi minat investasi yaitu level pendapatan, pengetahuan investasi, dan

risiko ivestasi. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Adha Riyadi (2017)

mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat

investasi yaitu modal investasi, efikasi diri dan pendidikan investasi berpengaruh

terhadap minat investasi.

Berdasarkan uraian tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

minat investasi seseorang seperti pendapatan untuk modal investasi, pengetahuan

mengenai investasi serta efikasi keuangan.

2.1.18 Indikator Minat Investasi

Seseorang yang memiliki ketertarikan untuk berinvestasi menunjukan

minatnya untuk berinvestasi dengan cara mempelajari dan memahami berbagai

hal mengenai investasi itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Kusmawati

(2011) menjelaskan terdapat beberapa indikator yang dapat dijadikan sebagai

ukuran minat investasi, yaitu:

1. Manfaat Investasi, sejauh mana tingkat investasi menghasilkan keuntungan.

2. Edukasi Investasi, sejauh mana pengetahuan dan pembelajaran mengenai

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

46

investasi.

3. Motivasi Investasi, sejauh mana ketertarikan seseorang terhadap investasi itu

sendiri.

4. Return Investasi, sejauh mana tingkat keuntungan atau kerugian yang

didapatkan dari investasi.

Berdasarkan pemaparan tersebut minat investasi dapat diukur dengan

melihat indikator-indikator minat investasi yang terdiri dari manfaat investasi,

edukasi investasi, motivasi serta return.

2.1.19 Pasar Modal

Pasar modal adalah suatu kegiatan yang mempertemukan penjual dan

pembeli dana. Dana yang diperjualbelikan tersebut digunakan untuk jangka waktu

yang lama dalam tujuan untuk menunjang pengembangan suatu organisasi atau

perusahaan. Kegiatan ini dapat dilakukan melalu bursa efek dimana bertemunya

dua pihak.

Pasar modal merupakan suatu sarana dengan mana surat berharga-surat

berharga yang berjangka panjang diperjualbelikan Agus Sartono (2010:23).

Definisi lain menyatakan bahwa pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang

memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun

seeri saham dan obligasi Eduardus Tandelilin (2010). Pasar modal juga

merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka

panjang seperti utang, ekuitas (saham) dan instrumens derivatif Darmadji &

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

47

Fakhrudin (2011:67) sedangkan Martalena & Malinda (2011:2) mendefinisikan

kembali pasar modal sebagai bertemunya permintaan dan penawaran terhadap

modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun jangka panjang.

Berdasarkan beberapa uraian tersebut pasar modal adalah tempat

bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang

membutuhkan dana.

2.1.20 Jenis Pasar Modal

Pasar modal memiliki beberapa jenis, Sunariyah (2011:2) mengungkapkan

bahwa terdapat beberapa jenis pasar modal antara lain:

a. Pasar Perdana atau Primary Market adalah penawaran saham yang dilakukan

oleh emiten sebelum diperdangkan di pasar sekunder.

b. Pasar Sekunder atau Secondary Market adalah perdagangan saham yang telah

melewati masa penawaran pada pasar perdana. Saham pada pasar ini telah

dijual luas setelah melalui masa penjualan di pasar perdana.

c. Pasar Ketiga atau Third Market adalah tempat perdagangan saham di luar

bursa. Biasanya dikoordinir oleh perserikatan perdagangan uang dan efek

serta diawasi dan dibina oleh lembaga keuangan.

d. Pasar Keempat atau Fourth Market adalah bentuk perdagangan efek antar

peegang saham atau proses pemindahan saham antar pemegang saham yang

biasanya dalam nominal besar.

Berdasarkan pemaparan tersebut tentunya pasar modal merupakan

instrumen keuangan yang dapat dipilih untuk melakukan investasi. Pasar modal

memiliki beberapa jenis yaitu pasar perdana atau pasar promer, kemudian pasar

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

48

sekunder, pasar ketiga dan pasar keempat, jenis-jenis pasar modal ini harus

dipahami agar tidak salah dalam memiih dan investor dapat menilai kondisi pasar

modal yang sedang terjadi saat ini.

2.1.21 Penelitian Terdahulu

Penulis mengacu kepada penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai

bahan acuan untuk melihat seberapa besar pengaruh hubungan antara satuan

variabel penelitian dengan penelitian yang lainya. Penelitian terdahulu dapat

dipakai sebagai sember pembandingan dengan penelitian yang sedang penulis

lakukan. Judul penelitian yang diambil sebagai pembandingan adalah yang

memiliki variabel independen tentang literasi keuangan dan efikasi keuangan

yang dikaitkan dengan variabel dependen tentang minat investasi. Berikut adalah

penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan variable-variabel yang akan diteliti

pada penelitian kali ini.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Dampak

Pelatihan Pasar

Modal Terhadap

Pengetahuan

Investasi dan

Minat

Berinvestasi

Mahasiswa.

Luh Komang

Merawati & I

Putu Mega Juli

Putra Samara

(2016)

Pelatihan pasar

modal belum

mampu

memberikan

dampak yang

signifikan pada

pengetahuan

investasi dan

minat

mahasiswa

dalam

berinvestasi.

1. Variabel

Dependen

yaitu Minat

Berinvestasi

Mahasiswa.

2. Unit analisis

yaitu

mahasiswa.

1. Variabel

Independen

yaitu

Pelatihan

Pasar Modal.

2. Penelitian

dilakukan

dengan

teknik kuasi

eksperimen.

3. Objek

penelitian.

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

49

No Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

2 Pengaruh

Motivasi

Investasi dan

Pengetahuan

Investasi

Terhadap Minat

Investasi di

Pasar Modal

Pada Mahasiswa

FE UNY.

Rizki Chaerul

Pajar (2017)

Motivasi

investasi dan

pengetahuan

investasi

berpengaruh

terhadap minat

berinvestasi di

pasar modal.

1. Variabel

Dependen

yaitu Minat

Berinvestasi

Mahasiswa.

2. Desain

penelitian

menggunaka

n kuantitatif.

3. Uji coba

instrumen

menggunaka

n uji validitas

dan uji

reliabilitas.

4. Teknik

analisis

menggunaka

n asumsi

klasik dan

analisis linier

berganda.

1. Variabel

independen

yaitu

motivasi

investasi

dan

pengetahua

n investasi.

2. Objek

Penelitian.

3 Pengaruh

Literasi

Keuangan dan

Efikasi

Keuangan dan

Faktor

Demografi Pada

Minat Investasi.

Widhyasto

Pratomo

Bhaskara (2017)

Literasi

keuangan dan

demografi

memiliki

pengaruh

positif yang

signifikan

terhadap minat

investasi dan

efikasi

keuangan

berpengaruh

positif namun

tidak

signifikan

terhadap minat

investasi.

Secara

simultan

berpengaruh

positif

terhadap minat

1. Variabel

independen

yaitu literasi

keuangan dan

efikasi

keuangan.

2. Variabel

dependen

yaitu minat

investasi.

1. Variabel

independen

faktor

demografi.

2. Objek

penelitian.

Lanjutan Tabel 2.1

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

50

No Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

investasi.

4 Tingkat Literasi

Keuangan Pada

Mahasiswa S-1

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Trisakti.

Farah

Margaretha &

Reza Arief

Pambudhi

(2015)

Tingkat literasi

keuangan

mahasiswa

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Trisakti berada

pada kategori

rendah.

1. Menggunaka

n metode

deskriptif

dalam

menjawab

rumusan

masalah.

2. Desain

penelitian

kuantitatif.

3. Unit analisis

mahasiswa.

1. Menggunak

an uji

anova.

2. Variabel

dependen

yaitu

Literasi

Keuangan.

3. Objek

penelitian.

5 Pengaruh

Tingkat

Financial

Literacy dan

Faktor

Sosiodemografi

Terhadap

Perilaku

Keputusan

Investasi

Individu.

Ni Made

Dwiyana &

Henny R. (2017)

Financial

Literacy

memiliki

pegaruh besar

dalam

menentukan

keputusan

investasi

individu

dibandingkan

dengan faktor

sosiodemografi

.

1. Variabel

Independen

yaitu

Financial

Literacy.

2. Menggunaka

n analisis

linier

berganda.

1. Variabel

Dependen

yaitu

Keputusan

Investasi

Individu.

6 Pengaruh

Pelatihan Pasar

Modal, Return,

Persepsi Risiko,

Gender dan

Kemajuan

Teknologi Pada

Minat Investasi

Mahasiswa.

Timothius

Tandio (2016)

Pelatihan pasar

modal dan

return

mempengaruhi

minat investasi

secara

signifikan.

1. Variabel

Dependen

yaitu Minat

Investasi

Mahasiswa.

1. Variabel

independen

yaitu

pelatihan

pasar modal,

return,

persepsi

risiko,

gender dan

kemajuan

teknologi.

7 Pengaruh

Motivasi

Terhadap Minat

Minat investasi

wanita tidak

dipengaruhi

1. Variabel

dependen

minat

1. Menggunak

an variabel

moderat.

Lanjutan Tabel 2.1

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

51

No Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

Berinvestasi di

Pasar Modal

dengan

Pemahaman

Investasi dan

Usia Sebagai

Variabel

Moderat.

Kusmawati

(2011)

oleh motivasi

sosial,

penghargaan

ataupun

motivasi

aktualisasi diri.

investasi.

2. Menggunakan

metode

penelitian

kuantitatif.

8 Financial

Literacy

Interventions:

Evaluating the

Impact and Scoe

of Financial

Literacy

Programs on

Savings,

Retirement and

Investment.

Austin, Percy &

Arnott-Hill

Elizabeth (2014)

Literatur tidak

berhasil

membangun

hubungan

kausal antara

intervensi

keuangan dan

modifikasi

perilaku,

tabungan dan

investasi

induvidu

namun literatur

menciptakan

korelasi positif

antara nuansa

keuangan dan

literasi

keuangan.

1. Menggunaka

n kuesioner

sebagai

instrumen

penelitian.

2. Variabel

independen

lingkup

keuangan,

literasi

tabungan,

pensiun dan

investasi.

3. Variabel

dependen

literasi

keuangan.

9 Testing The Role

of Parental Debt

Attitudes,

Student Income,

Depedency

Statusand

Financial

Knowledge Have

In Shaping

Financial Self-

Efficacy Among

College Student.

Heckman, Stuart

Pengetahuan

keuangan

mempengaruhi

keyakinan

(efikasi diri)

seseorang

dalam

menangani

masalah

keuangan.

Mahasiswa

yang lebih

berpengetahua

n memiliki

1. Variabel

Independen

yaitu efikasi

keuangan.

2. Menggunaka

n instrumen

penelitian

berbentuk

kuesioner.

1. Variabel

Independen

sikap utang

orang tua,

pendapatan

mahasiswa,

status

depedensi,

pengetahua

n keuangan.

Lanjutan Tabel 2.1

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

52

No Judul

Penelitian

Hasil

Penelitian

Persamaan Perbedaan

& Grable, John

E. (2011)

tingkat efikasi

diri yang

tinggi.

10 Financial Stress,

Self-Efficacy and

Financial Help-

Seeking

Behavior of

College

Students.

Lim, Hanna.,

Hekcman, Stuart

J., Letkiewicz,

Jodi C., &

Montallo,

Catherine P

(2014)

Efikasi

keuangan

relatif rendah

dalam

mempengaruhi

tingkah laku

mahasiswa.

1. Variabel

Independen

yaitu financial

self-efficacy.

1. Variabel

independen

stress

keuangan

dan perilaku

keuangan.

11 Analysis of

Knowledge

About Capital

Market Activities

in Republic of

Macedonia.

Spaseska,

Tatjana.,

Risteska, Aneta.,

Vitanove,

Gordana.,

Odzaklieska,

Dragica. (2016)

Kesadaran

publik

Macedonia

mengenai

eksistensi dan

fungsi efektif

pasar modal

berada pada

tingkat yang

sangat tinggi.

1. Melakukan

penelitian

mengenai

pasar modal.

1. Objek

penelitian.

12 Analysis of

Financial

Literacy Level of

Retail Individual

Investors of

Gujarat State

and Its Effect on

Investment

Decision.

Jariwala, H. V

(2016)

Literasi

keuangan

memiliki

pengaruh yang

signifikan

secara statistik

terhadap

keputusan

investasi.

1. Varibel

Independen

yaitu literasi

keuangan.

1. Variabel

Dependen

yaitu

keputusan

investasi.

Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2018.

Lanjutan Tabel 2.1

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

53

Penelitian ini bukanlah penelitian yang pertama dilakukan, terdapat

beberapa penelitian pendahulu yang memiliki variabel independen ataupun

variabel dependen yang sama namun diteliti menggunakan metode yang berbeda

serta objek yang berbeda.

Berdasarkan uraian yang terdapat pada penelitian-penelitian terdahulu,

variabel-variabel tersebut baik untuk dikaji dan dianalisis lebih lanjut karena

masih sedikitnya jumlah literatur yang membahas tentang variabel tersebut. Maka

dari itu peneliti akan melakukan penelitian mengenai variabel literasi keuangan,

efikasi keuangan serta minat investasi untuk memperkuat penelitian-penelitian

terdahulu serta membandingkan hasilnya. Penelitian ini juga dapat memperkuat

penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar variabel dependen dipengaruhi oleh variabel

independen.

Penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu memiliki

beberapa perbedaan. Sebagian besar penelitian yang dilakukan menggunakan

skala ordinal dama menjawab rumusan masalah deskriptifnya namun pada

penelitian kali ini menggunakan skala semantic differensial dalam kuesioner yang

akan disebarkan kepada responden karena peneliti tidak ingin membatasi jawaban

responden dengan adanya keterangan seperti yang ada pada skala ordinal. Unit

yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu mahasiswa yang telah atau sedang

menempuh perkuliahan mengenai investasi dengan objek yang dipilih yaitu

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan. Penelitian ini diharapkan

memberikan rekomendasi yang mengarah kepada berkembangnya atau

meningkatya minat investasi mahasiswa yang saat ini menjadi investor potensial

suatu negara.

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

54

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan suatu bentuk konseptual tentang

hubungan berbagai variabel yang diidentifikasi. Sugiyono (2014:93)

mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi

sebagai masalah yang penting.

2.2.1 Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Minat Mahasiswa

Berinvestasi di Pasar Modal

Literasi keuangan merupakan kemampuan untuk mengaplikasikan

pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan yang efektif. Literasi

keuangan erat kaitannya dengan manajemen keuangan dimana semakin tinggi

tingkat literasi keuangan seseorang maka makin baik pula manajemen keuangan

seseorang tersebut sebagaimana yang terdapat pada penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Al-Tamimi (2009) menunjukan bahwa literasi keuangan yang

tinggi berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi para investor lokal di

Uni Emirat Arab. Literasi keuangan juga meliputi aktivitas perencanaan,

pengelolaan dan pengendalian keuangan karena hal itu sangatlah penting untuk

mencapai kesejahteraaan finansial di masa yang akan datang. Bijak tidaknya

pengelolaan keuangan pribadi ini erat kaitannya dengan kemampuan serta

pengetahuan seseorang akan konsep-konsep keuangan yang dikenal dengan

literasi keuangan.

Literasi keuangan didefinisikan sebagai seperangkat keterampilan dan

pengetahuan yang memungkinkan seorang individu untuk membuat keputusan

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

55

yang efektif dengan semua sumber daya keuangan mereka A. H. Manurung

(2009:24) sehingga minat investasi yang kurang dapat diakibatkan oleh

pengetahuan yang kurang mengenai investasi di pasar modal sementara

pengetahuan sangat penting untuk menghindari praktik investasi yang tidak

semestinya ataupun hanya ikut-ikutan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Widhyasto (2017) dengan judul

Pegaruh Literasi Keuangan, Efikasi Keuangan dan Faktor Demografi Pada Minat

Investasi menjelaskan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh besar terhadap

kemampuan investasi selain itu, pengetahuan juga diperlukan untuk menganalisis

saham-saham yang ada di bursa sehingga dapat menentukan saham apa yang akan

dibeli, dijual ataupun yang tetap dimiliki dan dapat menghindari risiko kerugian.

2.2.2 Pengaruh Efikasi Keuangan Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi

di Pasar Modal

Seorang individu memerlukan rasa keyakinan diri atau kepercayaan diri

terhadap kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat mendorong mereka untuk

melakukan sesuatu yang mana dalam ilmu psikologi dikenal sebagai efikasi diri.

Keyakinan atau kepercayaan positif yang dimiliki oleh seseorang sangat

diperlukan agar mereka mampu melakukan apapun yang mereka anggap akan

berhasil. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Peter Garlans Sina (2013)

menyatakan bahwa efikasi keuangan sebagai salah satu pemicu seseorang

mengelola keuangan dengan benar dan berusaha memperbaiki cara pengelolaan

uangnya sehingga investor yang memiliki tingkat efikasi keuangan yang tinggi

akan cenderung lebih tepat dalam mengambil keputusan investasi sesuai

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

56

kemampuan dan kebutuhannya.

Efikasi keuangan merupakan keyakinan positif terhadap kemampuan

untuk berhasil dalam mengelola uang. Seseorang yang mempunyai keinginan

untuk mencoba berinvestasi harus memiliki keyakinan positif agar dapat

melakukan dan mengambil keputusan investasi yang tepat guna mendapatkan

kesejahteraan di masa yang akan datang, seperti yang dijelaskan oleh Danes &

Haberman (2008) dalam penelitiannya bahwa efikasi keuangan memiliki

pengaruh pada keputusan yang diambil dalam pengelolaan keuangan para remaja.

Penelitian yang dilakukan oleh Widhyasto (2017) menunjukan bahwa efikasi

keuangan berpengaruh positif terhadap minat investasi, sehingga selain seseorang

memiliki pengetahuan yang memadai mengenai investasi tersebut keyakinan juga

harus dimiliki karena dengan keyakinan atau rasa percaya diri tersebut dapat

menghilangkan segala keraguan yang muncul saat mencoba berinvestasi.

2.2.3 Pengaruh Literasi dan Efikasi Keuangan Terhadap Minat Mahasiswa

Berinvestasi di Pasar Modal

Minat investasi mahasiswa yang rendah dapat diakibatkan oleh

pengetahuan yang kurang mengenai investasi di pasar modal, sementara pada era

ini pengetahuan mengenai investasi sangatlah penting agar menghindari risiko

kerugian yang ditimbulkan akibat ketidaktahuan tersebut serta untuk menjaga

kondisi keuangan tetap baik di masa yang akan datang.

Seseorang yang memiliki keinginan untuk menjaga kondisi keuangannya

tetap stabil tidak cukup hanya memiliki pengetahuan yang baik tentang keuangan

tetapi harus memiliki kepercayaan diri yang positif bahwa dirinya mampu

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

57

membuat dan menjaganya tetap baik. Seseorang yang hanya memiliki

pengetahuan keuangan tanpa memiliki kepercayaan akan kemampuan dirinya

sendiri tidaklah seimbang dikarenakan seseorang yang memiliki pengetahuan

serta kepercayaan akan kemampuan dirinya sendiri dalam mengelola keuangan

dapat memahami apa yang akan dihadapinya, seperti mendapatkan keuntungan

ataupun menghadapi risiko kerugian. Literasi keuangan merupakan suatu

rangkaian kegiatan atau proses untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan

dan keyakinan masyarakat agar mampu mengelola keuangan pribadi dengan baik.

Literasi keuangan mempengaruhi cara seorang individu dalam mengelola

keuangannya termasuk menabung, meminjam dan melakukan pemilihan investasi

yang akan diambil.

Seorang individu memerlukan rasa keyakinan diri atau kepercayaan diri

mereka terhadap kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat mendorong mereka

untuk melakukan sesuatu dengan tepat sesuai kebutuhan dan kemampuannya.

Efikasi diri khususnya dalam bidang keuagan mereka sendiri. Mahasiswa yang

memiliki pengetahuan keuangan dan efikasi keuangan seharusnya lebih berminat

berinvestasi karena mereka telah mengetahui keputusan investasi apa yang akan

mereka ambil dan memiliki keyakinan positif untuk berhasil mengelola investasi,

dari dua faktor tersebut dapat diketahui bahwa seseorang yang memiliki literasi

dan efikasi keuangan yang baik dapat mengelola kondisi keuangannya dengan

baik salah satunya dengan melakukan investasi untuk memiliki kehidupan dan

kondisi keuangan yang teratur dan terencana. Widhyasto (2017) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan literasi dan efikasi keuangan

berpengaruh positif terhadap minat investasi.

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

58

Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa literasi dan efikasi

keuangan mempengaruhi minat mahasiswa dalam berinvestasi maka dapat

digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut:

Al-Tamimi (2009)

A. H. Manurung (2009)

Widhyasto (2017)

Widhyasto (2017)

Danes & Haberman (2008)

Peter Garlans Sina (2013)

Widhyasto (2017)

Gambar 2.1

Paradigma Penelitian

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2010:99). Dikatakan sementara karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-

fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan kerangka

Literasi Keuangan

1. Dasar Keuangan

2. Simpanan dan Pinjaman

3. Asuransi

4. Investasi

Widhyasto (2017)

Minat Investasi

1. Manfaat

Investasi.

2. Edukasi

Investasi.

3. Motivasi

Investasi.

4. Return.

Kusmawati (2011)

Efikasi Keuangan

1. Magnitude

2. Strength

3. Generality

Widhyasto (2017)

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISrepository.unpas.ac.id/37296/5/BAB II.docx.pdfteori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian, oleh sebab itu

59

pemikiran dan rumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis secara Simultan:

a. Terdapat pengaruh literasi dan efikasi keuangan terhadap minat

mahasiswa berinvestasi di pasar modal.

2. Hipotesis secara Parsial:

a. Terdapat pengaruh literasi keuangan terhadap minat mahasiswa

berinvestasi di pasar modal.

b. Terdapat pengaruh efikasi keuangan terhadap minat mahasiswa

berinvestasi di pasa modal.