bab ii kajian pustaka a. pembelajaran bahasa inggris di...

12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Bahasa inggris menurut Sahidin (2013) adalah sebuah bahasa yang merupakan bahasa resmi dari negara Inggris. Namun, semakin meningkatnya teknologi semakin membuat bahasa Inggris menjadi dikenal oleh banyak orang. Firmus Mo’a Passar (2002) bahwa “Tak dapat disangkal bahwa peranan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional kian penting dan bahkan merupakan keharusan bagi setiap orang yang ingin berhasil dalam dunia yang maju ini. Sudah menjadi kenyataan bahwa setiap pendidikan formal mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi di Indonesia semua menggunakan pelajaran Bahasa Inggris.” Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa pengantar adalah “Bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi dalam perundingan, pemberian pelajaran di sekolah, dsb.” Sehingga, dari dua definisi kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa inggris sebagai bahasa pengantar merupakan sebuah bahasa asing yang berasal dari Negara inggris yang juga merupakan bahasa internasional yang di gunakan oleh instansi pendidikan sebagai bahasa pengantar dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah, tidak hanya beberapa di gunakan untuk beberapa mata pelajaran saja, Namun mencakup semua mata pelajaran yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas. Mata pelajaran Bahasa Inggris diberikan di semua jenjang pendidikan formal. Dengan demikian, diperlukan stdar kompetensi mata pelajaran Bahasa Inggris yang memadai dan efektif sebagai alat komunikasi, berinteraksisosial, media 8

Upload: others

Post on 29-Mar-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Bahasa inggris menurut Sahidin (2013) adalah sebuah bahasa yang

merupakan bahasa resmi dari negara Inggris. Namun, semakin meningkatnya

teknologi semakin membuat bahasa Inggris menjadi dikenal oleh banyak orang.

Firmus Mo’a Passar (2002) bahwa “Tak dapat disangkal bahwa peranan bahasa

Inggris sebagai bahasa internasional kian penting dan bahkan merupakan keharusan

bagi setiap orang yang ingin berhasil dalam dunia yang maju ini. Sudah menjadi

kenyataan bahwa setiap pendidikan formal mulai dari Sekolah Dasar hingga

Perguruan Tinggi di Indonesia semua menggunakan pelajaran Bahasa Inggris.”

Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa pengantar adalah “Bahasa yang

dipakai untuk berkomunikasi dalam perundingan, pemberian pelajaran di sekolah,

dsb.” Sehingga, dari dua definisi kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa

inggris sebagai bahasa pengantar merupakan sebuah bahasa asing yang berasal dari

Negara inggris yang juga merupakan bahasa internasional yang di gunakan oleh

instansi pendidikan sebagai bahasa pengantar dalam proses kegiatan pembelajaran di

sekolah, tidak hanya beberapa di gunakan untuk beberapa mata pelajaran saja,

Namun mencakup semua mata pelajaran yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas.

Mata pelajaran Bahasa Inggris diberikan di semua jenjang pendidikan

formal. Dengan demikian, diperlukan stdar kompetensi mata pelajaran Bahasa Inggris

yang memadai dan efektif sebagai alat komunikasi, berinteraksisosial, media

8

teknologi semakin membuat bahasa Inggris menjadi dikenal oleh banyak orang.

Firmus Mo’a Passar (2002) bahwa “Tak dapat disangkal bahwa peranan bahasa

Inggris sebagai bahasa internasional kian penting dan bahkan merupakan keharusan

bagi setiap orang yang ingin berhasil dalam dunia yang maju ini. Sudah menjadi

kenyataan bahwa setiap pendidikan formal mulai dari Sekolah Dasar hingga

Perguruan Tinggi di Indonesia semua menggunakan pelajaran Bahasa Inggris.”

Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa pengantar adalah “Bahasa yang

dipakai untuk berkomunikasi dalam perundingan, pemberian pelajaran di sekolah,

dsb.” Sehingga, dari dua definisi kalimat diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa

inggris sebagai bahasa pengantar merupakan sebuah bahasa asing yang berasal dari

Negara inggris yang juga merupakan bahasa internasional yang di gunakan oleh

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

9

pengembangan ilmu dan alat pemersatu bangsa (Depdiknas, 2003:2). Pengajaran

Bahasa Inggris di sekolah dasar secara umum dikembangkan menjadi ketrampilan

berbahasa yang meliputi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis

(Depdiknas, 2003: 4).

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan

emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya,

budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu

siswa mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalammasyarakat,

dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang

ada dalam dirinya.

Sebagaimana juga yang dijelaskan oleh Marshall Mcluhan dalam Burhan

(2008: 58) bahwa pesan merupakan media dalam berkomunikasi. Oleh karena itu,

mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-

keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam

bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Tingkat literasi mencakup performative,

functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu

membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang

digunakan.

Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau

petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan

kemampuan berbahasa, sedangkan pada tingkat epistemic orang mampu mengung-

bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya,

budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga membantu

siswa mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalammasyarakat,

dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang

ada dalam dirinya.

Sebagaimana juga yang dijelaskan oleh Marshall Mcluhan dalam Burhan

(2008: 58) bahwa pesan merupakan media dalam berkomunikasi. Oleh karena itu,

mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-

keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam

bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu. Tingkat literasi mencakup

functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

10

kapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran. Pendidikan bahasa Inggris di SD/MI

dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk

menyertai tindakan atau language accompanying action.

B. Kosakata

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 597) menyatakan bahwa kosa kata

adalah perbendaharaan kata. Shinmura dalam Dahidi danSudjianto (2004 : 97)

kosakatajuga dapat dikatakan sebagai keseluruhan kata ( tango) berkenaan dengan

suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada di dalamnya. Kosakata merupakan bagian

dari suatu bahasa yang mendasari pemahaman dari bahasa tersebut. Kualitas kosakata

yang dimiliki siswa mempengaruhi empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis.

Kridalaksana dalam Tarigan (2004:446): Kosakata adalah (1) komponen

bahasa yang memuat secara informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam

bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara, penulis atau suatu

bahasa; dan (3) daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan yang

singkat dan praktis.Sedangkan menurut Soedjito dalam Tarigan (2004:447): Kosakata

merupakan: (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa; (2) kekayaan kata yang

dimiliki oleh seorang pembicara; (3) kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu

pengetahuan; dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan

secara singkat dan praktis.

Kosakata atau perbendaharaan kata adalah jumlah seluruh kata dalam suatu

bahasa, juga kemampuan kata-kata yang diketahui dan digunakan seseorang dalam

adalah perbendaharaan kata. Shinmura dalam Dahidi danSudjianto (2004 : 97)

kosakatajuga dapat dikatakan sebagai keseluruhan kata ( tango) berkenaan dengan

suatu bahasa atau bidang tertentu yang ada di dalamnya. Kosakata merupakan bagian

dari suatu bahasa yang mendasari pemahaman dari bahasa tersebut. Kualitas kosakata

yang dimiliki siswa mempengaruhi empat keterampilan berbahasa yaitu

berbicara, membaca, dan menulis.

Kridalaksana dalam Tarigan (2004:446): Kosakata adalah (1) komponen

bahasa yang memuat secara informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam

bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara, penulis atau suatu

bahasa; dan (3) daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan yang

singkat dan praktis.Sedangkan menurut Soedjito dalam Tarigan (2004:447):

merupakan: (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa; (2) kekayaan kata yang

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

11

berbicara dan menulis. Kosakata dari suatu bahasa itu selalu mengalami perubahan

dan berkembang karena kehidupan yang semakin kompleks. Jumlah yang tepat

mengenai kosakata dalam bahasa Inggris sampai saat ini tidak dapat dipastikan,

namun perkiraan yang dapat dipercaya menyebutkan sekitar 1 juta kosakata.

Sebagaimana menurut Mansoer Pateda (2005: 81) bahwa yang dimaksud dengan

kosakata itumerupakan suatu bentuk perbendaharaan kata atau khazanah bahasa

yangmengandung bahasa yang bersangkutan.

Berdasarkan definisi di atas, jelas bahwa penguasaan kosakata yang cukup,

penting untuk bisa belajar bahasa dengan baik. Lagi pula berbicara mengenai bahasa

maka hal itu tidak bisa terlepas dari kosakata. Kosakata adalah kata-kata yang

dipahami orang baik maknanya maupun penggunaannya. Seorang harus punya

kosakata yang cukup untuk bisa memahami apa yang dibaca dan didengar, bisa

berbicara dan menulis dengan kata yang tepat sehingga bisa dipahami oleh orang lain.

Hornby (2007) berpendapat bahwa “kosakata adalah daftar kata-kata dengan

maksud/arti terutama dalam membantu pemahaman suatu buku yang berbahasa

asing”. Kosakata adalah bagian terpenting dari bahasa. Kosakata bisa membantu kita

untuk berkomunikasi dengan orang lain, sehingga kosakata itu juga bisa dikatakan

sebagai sebuah kata-kata yang banyak yang mempunyai atau mengandung berbagai

makna atau arti.

yangmengandung bahasa yang bersangkutan.

Berdasarkan definisi di atas, jelas bahwa penguasaan kosakata yang cukup,

penting untuk bisa belajar bahasa dengan baik. Lagi pula berbicara mengenai bahasa

maka hal itu tidak bisa terlepas dari kosakata. Kosakata adalah kata-kata yang

dipahami orang baik maknanya maupun penggunaannya. Seorang harus punya

kosakata yang cukup untuk bisa memahami apa yang dibaca dan didengar, bisa

berbicara dan menulis dengan kata yang tepat sehingga bisa dipahami oleh orang lain.

Hornby (2007) berpendapat bahwa “kosakata adalah daftar kata

maksud/arti terutama dalam membantu pemahaman suatu buku yang berbahasa

asing”. Kosakata adalah bagian terpenting dari bahasa. Kosakata bisa membantu kita

untuk berkomunikasi dengan orang lain, sehingga kosakata itu juga bisa dikatakan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

12

C. Media Pembelajaran

1. Hakikat Media

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses berkomunikasi.

Dalam proses berkomunikasi, terdapat tiga komponen penting yaitu pesan yang

disampaikan (kurikulum), komunikator (guru) dan komunikasi (siswa). Agar proses

berkomunikasi berjalan lancar atau berlangsung secara efektif efisien diperlukan alat

bantu yang disebut media pembelajaran.

Istilah media memiliki beberapa pengertian. Hamidah (2002:1) mengatakan

bahwa media. Hamidah (2002:1) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah

sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras

maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan

efisien. Pengertian lain dikemukakan Depdiknas (2002:48). Depdiknas mengatakan

bahwa yang dimaksud dengan media adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa

yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima pengetahuan,

keterangan dan sikap. Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan pesan atau informasi

kepada siswa.

2. Jenis-jenis Media

Media dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media audio, media

visual dan media audio visual. Media cetak adalah media yang hanya menampilkan

symbol saja. Media audio adalah media yang hanya menampilkan suara saja.

Menurut Gagne dan Bringgs dalam Asfah (2009: 4) mengemukakan bahwa media itu

bantu yang disebut media pembelajaran.

Istilah media memiliki beberapa pengertian. Hamidah (2002:1) mengatakan

bahwa media. Hamidah (2002:1) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah

sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras

maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan

efisien. Pengertian lain dikemukakan Depdiknas (2002:48). Depdiknas mengatakan

bahwa yang dimaksud dengan media adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa

yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima pengetahuan,

keterangan dan sikap. Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan pesan atau informasi

kepada siswa.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

13

meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran,

yang terdiri dari buku, kaset, video, chart, dan komputer. Dengan kata lain media

adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media

terdiri atas perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak (software) berisi

pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan mempergunakan

penalaran. Sedangkan perangkat keras (hardware) merupakan saran untuk dapat

menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.

Ciri-ciri media yang baik menurut Depdiknas (2002:48) adalah (1) sesuai

dengan tingkatan umur dan kemampuan siswa, (2) sederhana tidak terlalu kompleks,

(3) dapat mewakili topik atau pokok bahasan, realitas, sesuai dengan benda aslinya,

(4) harus dapat dilihat, dipegang dan diraba oleh siswa dan (5) tidak membahayakan

keselamatan siswa. Dari uraian dan ciri-ciri media di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa guruharus menyeleksi terlebih dahulu media yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat

perantara yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas

makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pelajaran dengan lebih baik dan

sempurna. Seperti yang dikemukakan oleh Rossi dan Breidle dalam Wina Sanjaya

(2006: 163) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan juga

bahan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

penalaran. Sedangkan perangkat keras (hardware) merupakan saran untuk dapat

menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.

Ciri-ciri media yang baik menurut Depdiknas (2002:48) adalah (1) sesuai

dengan tingkatan umur dan kemampuan siswa, (2) sederhana tidak terlalu kompleks,

(3) dapat mewakili topik atau pokok bahasan, realitas, sesuai dengan benda aslinya,

(4) harus dapat dilihat, dipegang dan diraba oleh siswa dan (5) tidak membahayakan

keselamatan siswa. Dari uraian dan ciri-ciri media di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa guruharus menyeleksi terlebih dahulu media yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah alat

perantara yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

14

3. Fungsi Media

Fungsi media dalam kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang sangat

menentukan efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Secara

keseluruhan menurut, Mc Know (Sihkabuden, 2005:19) media terdiri dari fungsi

yaitu:

a. Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media

pembelajaran yang sebelumnya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang

sebelumnya teoritis menjadi fungsional praktis.

b. Membangkitkan motivasi belajar

c. Memperjelas penyajian pesan dan informasi.

d. Memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu.

Dalam Sadiman (2005:17) secara umum media pendidikan mempunyai

fungsi sebagai berkut:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik.

d. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan

dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan

ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan

bilamana semua itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar

belakang lingkungan guru dengan siswa berbeda. Masalah:

a) Memberikan perangsangan yang sama

pembelajaran yang sebelumnya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang

sebelumnya teoritis menjadi fungsional praktis.

Membangkitkan motivasi belajar

Memperjelas penyajian pesan dan informasi.

Memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencari tahu.

Dalam Sadiman (2005:17) secara umum media pendidikan mempunyai

fungsi sebagai berkut:

Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

15

b) Mempersamakan pengalaman

c) Menimbulkan persepsi yang sama

Dalam proses belajar mengajar, fungsi dan peran media dalam pembelajaran

menurut Wina Sanjaya (2006:170), bahwa fungsi media dalam pembelajaran terbagi

menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut:

a. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu

b. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu

c. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Fleming dalam Azhar (2009: 3) mengemukakan bahwa media juga sebagai

sistem penyampaian atau pengantar, media yang dalam hal menjadi suatu penyebab

dari sesuatu hal. alasan-alasan pentingnya media digunakan dalam kegiatan

pembelajaran, yaitu (1) pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga

menumbuhkan motivasi belajar, (2) bahan pembelajaran lebih jelas bermakna

sehingga lebih dipahami siswa dan akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasai

dengan lebih baik, (3) metode pembelajaran lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui tuturan kata-kata guru sehingga siswa tidak bosan dan

guru pun tidak kehabisan tenaga dan (4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan

belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga beraktifitas seperti

mengamati, melakukan,mendemonstrasikan dan lain-lain.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan fungsi media dalam

pembelajaran secara rinci adalah sebagai berikut:

Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu

Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu

Menambah gairah dan motivasi belajar siswa

Fleming dalam Azhar (2009: 3) mengemukakan bahwa media juga sebagai

sistem penyampaian atau pengantar, media yang dalam hal menjadi suatu penyebab

dari sesuatu hal. alasan-alasan pentingnya media digunakan dalam kegiatan

pembelajaran, yaitu (1) pembelajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga

menumbuhkan motivasi belajar, (2) bahan pembelajaran lebih jelas bermakna

sehingga lebih dipahami siswa dan akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasai

dengan lebih baik, (3) metode pembelajaran lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui tuturan kata-kata guru sehingga siswa tidak bosan dan

guru pun tidak kehabisan tenaga dan (4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

16

a. Memperjelas penyajian materi (pesan) dalam bentuk visualisasi yang jelas

sehingga pesan tidak terlalu bersifat verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

c. Menjadikan pengalaman manusia dari abstrak menjadi kongkret

d. Memberikan stimulus dan rangsangan kepada siswa untuk belajar secara aktif

e. Dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajar.

4. Media Flash Card

a. Pengertian Flash Card

Zaini dkk (2005) menyatakan bahwa flash card adalah suatu teknik

pengajaran yang berupa permainan, dimana siswa diberi suatu potongan tentang suatu

informasi yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam suatu pelajaran pada sehelai

kertas atau flash card. Guru membahas informasi yang ada dalam kartu flash card,

kemudian siswa diminta untuk menjelaskan atau menerangkan kembali apa yang

telah dijelaskan oleh guru.

Nurwati (2005) menyatakan bahwa flash card aalah kartu permainan yang

sangat efektif untuk membantu siswa belajar bahasa Inggris sejak usia sedini

mungkin. Penggunaan flash card dalam mengajar bahasa Inggris memudahkan siswa

dalam penguasaan bahasa Inggris adalah satu cara yang mudah dan murah tapi

sayangnya cara ini tidak digunakan sepenuhnya oleh guru dan juga kemungkinan

oleh para pendidik.

belajar.

Media Flash Card

Pengertian Flash Card

Zaini dkk (2005) menyatakan bahwa flash card adalah suatu

pengajaran yang berupa permainan, dimana siswa diberi suatu potongan tentang suatu

informasi yang berkaitan dengan pokok bahasan dalam suatu pelajaran pada sehelai

kertas atau flash card. Guru membahas informasi yang ada dalam kartu

dian siswa diminta untuk menjelaskan atau menerangkan kembali apa yang

telah dijelaskan oleh guru.

Nurwati (2005) menyatakan bahwa flash card aalah kartu permainan yang

sangat efektif untuk membantu siswa belajar bahasa Inggris sejak usia sedini

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

17

Kegiatan ini digunakan untuk menguji memori para siswa dengan cara guru

akan meletakkan beberapa flash card di atas lantai atau meja dalam bentuk bulatan.

Biarkan bagian yang bergambar di atas. Guru memberikan waktu sekitar satu menit

kepada siswa untuk mengingat-ingat semua gambar yang ada di flash card. Jika

permainan ini dilakukan oleh beberapa siswa, guru bisa membagi menjadi dua

kelompok atau lebih dan setiap kelompok diberi waktu dua menit untuk mengingat-

ingat gambar yang ada di flash card. Latihan ini sangat cocok untuk menguji memori

para siswa di samping memberi mereka satu jenis materi pelajaran. Yang terpenting

dari kegiatan ini adalah sebagai salah satu kegiatan permaian kepada para siswa dan

bukan sebagai salah satu latihan. Ini memastikan mereka lebih giat dalam belajar dan

tidak merasa tertekan untuk menghafal materi-materi pelajaran.

Dalam kegiatan ini guru meletakkan 9 flash card di atas papan tulis.

Pastikan bagian yang bergambar dari flash card itu adalah bagian yang paling atas.

Kemudian lingkari semua bagian dari flash card itu dengan spidol warna, kemudian

tunjukkan semua flash card dan sebutkan satu persatu berulang kali sampai mereka

ingat. Tanggalkan flash card itu satu persatu tapi terus menunjuk di mana flash card

itu berada tadi. Bila guru menanggalkan flash card yang pertama, kemudian guru

menunjuk ke tempat kosong dan menganggukkan kepala dan menyuruh para siswa

untuk menyebutkan gambar tadi yang ditanggalkan. Kemudian salah satu siswa

meletakkan semula flash card itu ketempatnya yang benar dan bertanya kepada

temanya di mana flash card itu. Untuk siswa yang lainnya guru menyuruh mereka ke

papan tulis dan menuliskan nama gambar yang ada di flash card itu yang telah

ditanggalkan. Kegiatan ini akan menunjukkan kesan peralatan visual dan mereka

ingat gambar yang ada di flash card. Latihan ini sangat cocok flash card. Latihan ini sangat cocok flash card untuk menguji memori

para siswa di samping memberi mereka satu jenis materi pelajaran. Yang terpenting

dari kegiatan ini adalah sebagai salah satu kegiatan permaian kepada para siswa dan

bukan sebagai salah satu latihan. Ini memastikan mereka lebih giat dalam belajar dan

tidak merasa tertekan untuk menghafal materi-materi pelajaran.

Dalam kegiatan ini guru meletakkan 9 flash card di atas papan tulis.

Pastikan bagian yang bergambar dari flash card itu adalah bagian yang paling atas.

Kemudian lingkari semua bagian dari flash card itu dengan spidol warna, kemudian

tunjukkan semua flash card dan sebutkan satu persatu berulang kali sampai mereka

ingat. Tanggalkan flash card itu satu persatu tapi terus menunjuk di mana

itu berada tadi. Bila guru menanggalkan flash card yang pertama, kemudian guru

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

18

akan membuktikan imajinasi yang dilihat di flash card itu dan masuk ke dalam

memori mereka.

b. Mengajarkan keterampilan menulis menggunakan permainan Flash Card

Langkah-langkah dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan

permainan flash card:

a) Siswa melihat gambar yang ditunjukkan guru, kemudian menyebutkan dan

menuliskan satu persatu dalam bahasa Inggris dan dilanjutkan dengan

menempelkan ke papan gabus.

b) Siswa menirukan apa yang diucapkan dan ditulis oleh guru.

c) Guru menempelkan nama-nama di bawah masing-masing gambar dengan

memberikan pertanyaan, kemudian siswa menjawab.

d) Siswa dibagi dalam dua kelompok untuk berlomba menyebutkan dan

menuliskan nama-nama yang ada pada gambar atau flash card yang

disediakan secara bergantian, yang dapat menyebutkan dan menuliskan lebih

banyak adalah kelompok yang menang.

e) Pada akhir pembelajaran siswa diberi tugas dari gambar atau flash card yang

ada.

D. Hasil Belajar

Nana Sudjana (2005:5) menyatakan bahwa hasil beljar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya

memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Suratinah

Siswa melihat gambar yang ditunjukkan guru, kemudian menyebutkan dan

menuliskan satu persatu dalam bahasa Inggris dan dilanjutkan dengan

menempelkan ke papan gabus.

Siswa menirukan apa yang diucapkan dan ditulis oleh guru.

Guru menempelkan nama-nama di bawah masing-masing gambar dengan

memberikan pertanyaan, kemudian siswa menjawab.

Siswa dibagi dalam dua kelompok untuk berlomba menyebutkan dan

menuliskan nama-nama yang ada pada gambar atau flash card

disediakan secara bergantian, yang dapat menyebutkan dan menuliskan lebih

banyak adalah kelompok yang menang.

Pada akhir pembelajaran siswa diberi tugas dari gambar atau flash card

ada.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris di ...eprints.umm.ac.id/35649/3/jiptummpp-gdl-yudiamarti-49069-3-bab-ii.pdfBAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Bahasa Inggris

19

Tirtonegoro (2001:43) mengemukakan hasil belajar adalah penilaian hasil usaha

kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuksymbol, angka, huruf maupun kalimat

yang dapat mencermikan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode

tertentu. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan

keterampilan. Perubahan dapat di artikan terjadinya peningkatan dan pengembangan

yang lebih baik di bandingkan dengan sebelumya, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya, Hamalik (2002:155).

Menurut Aristo rahadi (2003:4) yang disebut dengan hasil belajar ialah hasil

dari kegiatan belajar yang berupa perubahan perilaku yang relative permanen dalm

diri orang (siswa) yang belajar. Tentu saja perubahan yang diharapkan adalah

perubahan kearah positif. Safari, dkk. (2004:80) menjelaskan bahwa yang disebut

hasil belajar ialah suatu hasil yang diperoleh hasil tes siswa setelah berakhirnya

proses belajar mengajar. Tujuan secara umum adalah untuk memberikan perhargaan

terhadap pencapaian belajar siswa dalam memperbaiki program kegiatan

pembelajaran untuk meningkatkan kualitas siswa dan guru terhadap pencapaian

kompetensi yang telah ditetapkan.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah penilain hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam ranah kognitif,

afektif dan psikomotor yang diperoleh sebagai akibat usaha kegiatan belajar dan

dinilai dalam periode tertentu. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang

paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan

para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran (Nana Sudjana, 2005:23).

yang lebih baik di bandingkan dengan sebelumya, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya, Hamalik (2002:155).

Menurut Aristo rahadi (2003:4) yang disebut dengan hasil belajar ialah hasil

dari kegiatan belajar yang berupa perubahan perilaku yang relative permanen dalm

diri orang (siswa) yang belajar. Tentu saja perubahan yang diharapkan adalah

perubahan kearah positif. Safari, dkk. (2004:80) menjelaskan bahwa yang di

hasil belajar ialah suatu hasil yang diperoleh hasil tes siswa setelah berakhirnya

proses belajar mengajar. Tujuan secara umum adalah untuk memberikan perhargaan

terhadap pencapaian belajar siswa dalam memperbaiki program kegiatan

pembelajaran untuk meningkatkan kualitas siswa dan guru terhadap pencapaian

ompetensi yang telah ditetapkan.