bab ii kajian pustaka a. landasan teorirepository.ump.ac.id/2355/3/bab ii.pdf · belajar yang...

29
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Motivasi a. Pengertian Motivasi Proses pembelajaran akan berlangsung dengan optimal jika didukung oleh guru yang professional dan memiliki kompetensi yang memadahi. Guru yang berhasil adalah guru yang memiliki kemampuan dalam menumbuhkan semangat serta motivasi belajar peserta didik, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran yang dialami oleh peserta didik. Pengaruh motivasi didasarkan pada pendapat Priansa (2014 : 132), “Motivasi memiliki pengaruh terhadap perilaku belajar peserta didik, yaitu motivasi mendorong meningkatnya semangat dan ketekunan dalam belajar”. Sedangkan Eysenck (Slameto, 2010 : 170), menjelaskan pengertian motivasi adalah Motivasi sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya. Motivasi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk kegiatan belajar peserta didik. Belajar akan timbul dalam diri peserta didik dan menjamin keberlangsungan kegiatan belajar tersebut. Motivasi belajar peserta didik akan meningkat, jika peserta didik 7 Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Upload: doque

Post on 06-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Proses pembelajaran akan berlangsung dengan optimal jika

didukung oleh guru yang professional dan memiliki kompetensi yang

memadahi. Guru yang berhasil adalah guru yang memiliki kemampuan

dalam menumbuhkan semangat serta motivasi belajar peserta didik,

yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran

yang dialami oleh peserta didik.

Pengaruh motivasi didasarkan pada pendapat Priansa (2014 :

132), “Motivasi memiliki pengaruh terhadap perilaku belajar peserta

didik, yaitu motivasi mendorong meningkatnya semangat dan

ketekunan dalam belajar”. Sedangkan Eysenck (Slameto, 2010 : 170),

menjelaskan pengertian motivasi adalah

Motivasi sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan

kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah

laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan

dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap,

dan sebagainya.

Motivasi merupakan sesuatu yang sangat penting untuk

kegiatan belajar peserta didik. Belajar akan timbul dalam diri peserta

didik dan menjamin keberlangsungan kegiatan belajar tersebut.

Motivasi belajar peserta didik akan meningkat, jika peserta didik

7

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

8

dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Pengertian motivasi

juga dijelaskan oleh Guay (Priansa, 2014:132) menyatakan bahwa :

“Motivation refers to the reasons underlying behavior.

Paraphrasing Broussard, and Garrison (2004) broadly define

motivation as the attribute that moves us to do or not to do

something”. (Motivasi mengacu pada alasan yang mendasari

perilaku. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Gredler, Broussard,

dan Garrison (2004) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan

atribut yang menggerakkan seseorang untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu).

Motivasi akan tumbuh pada seseorang apabila ada kemauan

dan kesadaran untuk melakukan perubahan atau perbaikan dalam

dirinya, maka motivasi tergantung pada masing-masing diri seseorang.

Vroom (Priansa, 2014 : 133), menjelaskan bahwa: ”Motivasi mengacu

kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap

bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki”.

Motivasi juga dijelaskan oleh John P.Campbell (Priansa, 2014 :

133), menambahkan definisi tersebut bahwa “Motivasi mencakup di

dalamnya terdapat arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon dan

kegigihan tingkah laku. Selain itu, motivasi mencakup sejumlah

konsep seperti dorongan, kebutuhan, rangsangan, ganjaran, penguatan,

ketetapan, tujuan, dan harapan”.

Pengertian motivasi dari definisi beberapa para ahli maka

merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

kegiatan belajar serta memberikan arahan pada kegiatan belajar,

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

9

sehingga tujuan pembelajaran yang dikehendaki oleh peserta didik

dapat tercapai.

b. Teori Motivasi

Motivasi mempunyai beberapa teori menurut Landy dan

Becker (Majid ,2013 : 314) membuat pengelompokan pendekatan teori

motivasi ini menjadi 5 kategori, yaitu

1) Teori Motivasi Abraham Maslow

Pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok.

Kebutuhan pokok terdiri dari 5 tingkatan yang berbentuk

pyramid yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,

kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan

aktualisasi diri

2) Teori Motivasi Herzberg

Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “Model Dua

Faktor” dari motivasi, yaitu faktor instrinsik dan faktor

ekstrinsik.

3) Teori Motivasi Dauglas McGregor

Teori X dan Y mengkaji cara para manajer berhubungan

dengan para karyawan

4) Teori motivasi V-ROOM

Teori yang dikenal dengan teori harapan, menjelaskan bahwa

seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini tidak

dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat

dapat ia inginkan

5) Achievement Theory McClelland

Teori kebutuhan untuk mencapai prestasi

6) Clayton Alderfer ERG

Teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia

akan keberadaan, hubungan, dan pertumbuhan

Teori Motivasi yang digunakan yaitu Achievement Theory

McClelland motivasi berbeda-beda sesuai dengan kekuatan kebutuhan

seseorang akan prestasi. Kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai :

keinginan melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan ang sulit,

menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi, meningkatkan

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

10

kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil, dan mampu

bersaing dengan yang lain.

Achievement Theory McClelland ini dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan peserta didik, agar mencapai hasil yang

maksimal. Misalnya guru dapat memahami peserta didik secara

perorangan, memelihara suasana belajar yang baik, rasa aman dalam

belajar, dan memperhatikan peserta didik belajar. Motivasi selalu

berkaitan dengan soal kebutuhan. Ada beberapa jenis kebutuhan

misalnya: kebutuhan untuk menyenangkan orang lain, kebutuhan

untuk mengatasi kesulitan.

Peserta didik terdapat motivasi yang rendah, maka tidak akan

mempunyai rasa kepuasan dengan tugas-tugas yang sulit. Tugas guru

sebagai pendidik harus bisa membawa suasana proses pembelajaran

menjadi lebih menarik dan tidak membandingkan antar peserta didik.

c. Cara – cara Memotivasi Peserta didik

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk memotivasi peserta

didik. Priansa (2014 : 144), Beberapa cara tersebut antara lain:

1) Memberi Nilai.

Nilai dari hasil aktivitas belajar peserta didik yang diberikan

sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari hasil

penilaian guru yang biasanya terdapat dalam rapor sesuai

dengan jumlah mata pelajaran.

2) Hadiah

Hadiah dapat dengan memberikan sesuatu kepada peserta didik

yang berprestasi yang berupa buku tulis, alat tulis atau buku

bacaan lainnya tujuannya untuk memotivasi peserta didik agar

senantiasa mempertahankan prestasi belajar selama berstudi.

3) Kompetisi

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

11

Kompetisi adalah persaingan yang digunakan untuk mendorong

peserta didik agar semangat belajar, baik dalam bentuk

individu maupun kelompok supaya proses belajar mengajar

menjadi kondusif.

Cara-cara memotivasi peserta didik sebagaimana diuraikan di

atas, masih banyak lagi cara yang bisa dimanfaatkan. Hanya yang

penting bagi guru adanya bermacam-macam motivasi dapat

dikembangkan dan diarahkan oleh guru supaya dapat melahirkan hasil

belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar.

Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan dapat

meningkatkan prestasi dan motivasi belajar peserta didik maka guru

harus mengerti kepribadian masing-masing individu agar tetap tekun

dan ulet dalam mengerjakan tugas dan berpendapat.

d. Strategi Memotivasi Peserta didik

Proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang

telah direncanakan dan peserta didik dapat termtotivasi maka guru

perlu merencanakan strategi dalam proses pembelajaran. Strategi

meningkatkan motivasi peserta didik dijelaskan oleh Mujid, (2013 :

321), adalah:

1. Gunakan model dan kegiatan yang beragam

2. Jadikan peserta didik peserta aktif

3. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai

4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif

5. Berikan tugas secara proposional

6. Libatkan diri anda untuk membantu peserta didik mencapai

hasil

7. Berikan petunjuk pada para peserta didik agar sukses dalam

belajar

8. Hindari kompetisi antarpribadi

9. Berikan masukan

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

12

10. Hargai kesuksesan dan keteladanan

Penggunaan strategi untuk memotivasi peserta didik saat

pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta

didik. Apabila peserta didik temotivasi, kecil kemungkinan terjadi

masalah pengelolaan kelas dan disiplin. Hasil akhir yang dicapai

peserta didik dalam proses pembelajaran yang mengalami kurang

motivasi tergantung pada peserta didiknya sendiri, sebab apabila guru

telah berusaha menggunakan strategi dalam proses pembelajaran

secara maksimal namun peserta didik tetap pada pendiriannya berarti

peserta didik belum adanya niat untuk berubah namun guru tetap

dikatakan berhasil karena telah berusaha.

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Peserta didik

Motivasi juga memiliki beberapa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi peserta didik dijelaskan oleh Priansa (2014 : 145)

sebagai berikut: 1) Konsep Diri, 2) Pengakuan, 3) Cita-Cita, 4)

Kemampuan Belajar, 5) Kondisi Keluarga dan Luar Kelas, 6)Upaya

Guru Memotivasi Peserta didik, 7) Unsur-Unsur Dinamis dalam

Belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peserta didik

seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa peserta didik dan guru

harus ada timbal balik dalam proses pembelajaran. Seseorang

melakukan suatu usaha karena adanya motivasi yang baik dalam

belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan adanya usaha yang

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

13

tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang

belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Prestasi belajar

yang baik akan timbul dalam diri seseorang apabila ia dapat

mengetahui bagaimana cara memotivasi dirinya sendiri.

f. Ciri-ciri motivasi

Motivasi merupakan salah satu aspek utama bagi keberhasilan

dalam belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar dipelajari agar dapat

berkembang dengan baik. Ciri-ciri motivasi yang ada pada diri

seseorang disebutkan oleh Sardiman (2007:83) sebagai berikut:

1) Tekun terhadap tugas

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah

4) Lebih senang bekerja mandiri

5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin

6) Dapat mempertahankan pendapatnya

7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu

8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

Ciri-ciri motivasi seperti yang disebutkan diatas akan sangat

penting dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar akan

berhasil baik apabila siswa tekun dalam mengerjakan tugas, ulet dalam

memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa

harus mampu mempertahankan pendapatnya, apabila sudah yakin dan

dipandangnya cukup rasional. Hal-hal itu semua harus dipahami benar

oleh guru, agar dalam berinteraksi dengan siswanya dapat memberikan

motivasi yang tepat dan optimal.

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

14

2. Prestasi Belajar

a. Prestasi

Pengertian prestasi berdasarkan pendapat Arifin (2011 : 12),

“Kata “Prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie”.

Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “Prestasi” yang berarti

“Hasil usaha” (learning outcome).

Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan

kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan,

khususnya pembelajaran. Prestasi sangat membantu untuk mengukur

kemampuan dan sebagai tolak ukur seberapa berhasilnya kegiatan

belajar yang siswa terima selama proses pembelajaran.

b. Belajar

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata

mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam

bentuk informasi/ materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian

biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah

mampu menyebutkan kembali secara (verbal) sebagian besar informasi

yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.

Slameto, (2010 : 2) menjelaskan pengertian belajar adalah “

Suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan luar kelasnya”.

Perubahan tingkah laku dapat dilaksanakan apabila sesorang

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

15

mempunyai usaha dan berdasarkan pengalaman yang ada dari masing-

masing individu.

Pengertian belajar “ Belajar adalah kegiatan yang berproses dan

merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan

setiap jenis dan jenjang pendidikan”. Tujuan pendidikan sangat

tergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik ketika di

sekolah, keluarga dan luar kelas (Syah 2010 : 87).

Hintzman (1978) (Syah 2010 : 88) dalam bukunya the

psychology of learning and memory berpendapat bahwa “ learning is a

change in organism due to experience which can effect the organism’s

behavior” (Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri

organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang

dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut).

Pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh

pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila

mempengaruhi organisme. Dalam penjelasan selanjutnya, pakar

psikologi belajar itu menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari-

hari dalam benyuk apapun sangat memungkinkan untuk diartikan

sebagai belajar.

Pengertian belajar menurut pendapat Wittig (Syah 2010 : 89)

dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan belajar

sebagai “ any relatively permanent change in an organism’s

behavioral repertoire that occurs as a result of experience “. (Belajar

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

16

ialah perubahan yang relative menetap yang terjadi dalam segala

macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil

pengalaman).

Definsi belajar menurut beberapa ahli yang telah diutarakan

tadi, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

penngalaman dan interaksi dengan Luar Kelas yang melibatkan proses

kognitif. Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses

kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat

dipandang sebagai proses belajar.

c. Teori Tentang Belajar

Sardiman (2003 : 30) menjelaskan teori belajar secara global ada 3

teori tentang belajar yakni :

1. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya

Menurut teori ini, jiwa manusia itu terdiri dari bermacam-

macam daya. Masing-masing daya dapat dilatih dalam rangka

untuk memenuhi fungsinya. Sebagai contoh untuk melatih daya

ungat dalam belajar misalnya dengan menghafalkan kata-kata

atau angka, istilah-istilah asing.

2. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt

Teori ini berpandangan bahwa keeluruhan lebih penting dari

bagian-bagian atau unsur. Kegiatan belajar bermula pada suatu

pengamatan. Pengamatan itu penting dilakukan secara

menyeluruh. Tokoh penting yang merumuskan penerapan dari

kegiatan pengamatan ke kegiatan belajar itu adalah Koffka.

3. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi

Ilmu jiwa asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya

terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya.

Dari aliran ini ada dua teori yang sangat terkenal, yakni: teori

Konektionisme dari Thorndike dan teori Conditioning dari

Pavlov.

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

17

Belajar pada pokok yang terpenting adalah penyesuaian

pertama, yakni mendapatkan respon yang tepat. Karena penemuan

respon yang tepat tergantung pada kesediaan diri si subyek belajar

dengan panca inderanya. Menurut teori ini memang mudah atau

sukarnya suatu pemecahan masalah itu tergantung pada pengamatan.

Teori belajar ilmu jiwa Gestalt, juga sangat menguntungkan

untuk kegiatan belajar memcahkan masalah. Hal ini nampaknya juga

relevan dengan konsep teori belajar yang diawali dengan suatu

pengamatan. Belajar memecahkan masalah diperlukan juga suatu

pengamatan secara cermat dan lengkap.

d. Prestasi Belajar

Prestasi belajar peserta didik selalu mendapatkan perhatian dari

seluruh elemen pendidikan, baik kepala sekolah, guru, orang tua,

maupun masyarakat luas. Pada dasarnya indikator prestasi belajar

ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku yang mencakup

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Mengukur prestasi belajar kita harus mengetahui garis-garis

besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu dikaitkan dengan

jenis prestasi yang hendak diukur. Pengertian prestasi belajar juga

dijelaskan oleh Surya (Priansa, 2014 : 66), bahwa :

Prestasi belajar adalah perubahan perilaku individu. Individu

akan memperoleh perilaku yang baru, menetap, fungsional,

positif, disadari dan sebagainya. Perubahan perilaku dari prestasi

belajar adalah perilaku secara keseluruhan yang mencakup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

18

Pengertian prestasi belajar selain dijelaskan oleh priansa juga

seperti menurut Arifin, (2009 : 12), prestasi belajar adalah:

Suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan

manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia

selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan

masing-masing. Prestasi belajar mempunyai fungsi utama yaitu

sebagai indikator dan kuantitas pengetahuan, sebagai lambang

pemuasan hasrat ingin tahu, sebagai bahan informasi dalam

inovasi pendidikan peserta didik.

Definisi pengertian prestasi belajar dari beberapa para ahli,

dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat

kemanusiaan yang dimiliki peserta didik dalam menerima, menolak

dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar

mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat

keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang

dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah

mengalami proses belajar mengajar.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar disebabkan oleh

beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar, yaitu

berasal dari dalam diri peserta didik yang belajar, dan ada pula dari luar

dirinya. Ahmadi (2013 : 138), Prestasi belajar yang dicapai seseorang

merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik

dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal)

individu.

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

19

Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu peserta didik dalam

mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Faktor internal tergolong

menjadi 4 yaitu:

1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,

pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

terdiri atas:

a. Faktor intelektif yang meliputi:

1. Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

2. Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

b. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,

penyesuaian diri.

c. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Yang tergolong faktor eksternal,ialah:

a) Faktor sosial yang terdiri atas:

1) Lingkungan keluarga

2) Lingkungan sekolah

3) Lingkungan masyarakat

4) Lingkungan kelompok

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,

teknologi, kesenian

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas

belajar, iklim.

d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan

Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seperti yang

telah dijelaskan bahwa belajar untuk mencapai sesuatu hasil yang baik

berdasarkan dengan kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu baik

dari segi jasmani maupun rohani.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut

Dalyono (Priansa, 2014 : 66), menyatakan bahwa “Faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal (kesehatan,

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

20

intelegensi, dan bakat, minat, motivasi, cara belajar) dan faktor eksternal

(keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar)”.

Definisi prestasi belajar berdasarkan pendapat para ahli di atas

bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor

internal (keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta didik) dan faktor

eksternal (kondisi Luar Kelas di sekitar peserta didik) dan faktor

pendekatan belajar (approach to learning). Faktor internal peserta didik

misalnya keadaan/kondisi jasmani peserta didik yang kurang sempurna

dari teman yang lain namun ia lebih punya motivasi dan minat tinggi

terhadap hasil belajar yang peserta didik miliki.

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar peserta

didik misalnya seperti kondisi Luar Kelas yang kurang mendukung

pendidikan. Masalah tersebut juga dapat terjadi karena adanya luar kelas

keluarga yang kurang peduli akan pendidikan. Maka dapat mempengaruhi

prestasi belajar yang rendah karena kurangnya motivasi belajar luar kelas.

4. Pembelajaran llmu Pengetahuan Sosial di SD

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pengertian IPS Menurut Barr et al, NCSS (Andriani, 2014 :

25), istilah IPS yang dalam kepustakaan asing disebut Sosial Studies

atau Sosial Studies Education merupakan “ Integrasi dari ilmu-ilmu

sosial dan humaniora nyang mencakup ekonomi, sejarah, geografi,

hukum, politik, sosiologi, antopologi, filosofi, dan psikologi”.

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

21

IPS juga dapat membantu peserta didik dalam menguasai,

memahami, dan mengembangkan kemampuannya untuk membuat

keputusan publik yang baik, namun untuk hal tersebut dibutuhkan

tenaga pendidik yang memiliki kemampuan dan penguasaan dalam

mengorganisasi materi-materi secara lengkap dengan merumuskan

sepuluh standar tematik ilmu pengetahuan sosial standar guru IPS

harus memilki beberapa kemampuan seperti: mengorganisasi materi-

materi yang menjadi bagian dari pembelajaran IPS.

Istilah IPS berdasarkan pendapat Sapriya, (2011 : 7), “ Istilah

IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil

kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan

dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975”. IPS

merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS

merupakan sebuah nama mata pelajaran dari mata pelajaran sejarah,

geografi, dan ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya.

Pengertian IPS menurut pendapat Susanto, (2013 : 137), Ilmu

Pengetahuan Sosial yang sering disingkat dengan IPS adalah ” Ilmu

pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan

humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah

dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam

kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah”.

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

22

Pendidikan IPS tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan

sementara, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan

berpikir kritis, sikap dan kecakapan-kecakapan dasar peserta didik

yang berpijak pada kenyataan kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-

hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial peserta didik di

masyarakat. Pengertian IPS dijelaskan menurut Sapriya, (2011 : 20)

yaitu:

Di tingkat persekolahan memiliki perbedaan yang berbeda

karena: disesuaikan dengan karekteristik dan kebutuhan peserta

didik khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan

IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk

Sekolah Menengah Atas (SMA). Materi IPS untuk jenjang

Sekolah Dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena yang

lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis

serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang

bersifat holistik.

Pengertian IPS dapat diartikan bahwa IPS mempelajari ilmu-

ilmu sosial seperti ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, ilmu politik,

hukum, antropologi, psikologi dan filosofi. Pendidikan IPS saat ini

diharapkan dapt meningkatkan kualitas pendidikan khususnya kualitas

sumber daya manusia, sehingga IPS dapat mengembangkan

pemahaman konsep dan keterampilan peserta didik.

b. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Tujuan pembelajaran IPS akan dipaparkan menurut para ahli

dalam buku Susanto (2013) ” Tujuan utama pembelajaran IPS adalah

mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah

sosial yang terjadi di masyarakat, memilki sikap mental positif

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

23

terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi sehari-hari baik

yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat”.

Secara terperinci, tujuan pembelajaran IPS di sekolah, sebagai berikut:

1. Memilki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

Luar Kelasnya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah

dan kebudayaan masyarakat.

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan model yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial

yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-

masalah sosial.

3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah

yang berkembang di masyarakat.

Secara khusus, tujuan pendidikan IPS di sekolah dapat

dikelompokkan menjadi empat komponen, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Chaplin & Messick (1992), yaitu:

1) Memberikan kepada peserta didik pengetahuan tentang

pengalaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat pada

masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang;

2) Menolong peserta didik untuk mengembangkan keterampilan

untuk mencari dan mengolah atau memproses informasi

3) Menolong peserta didik untuk mengembangkan nilai/sikap

demokratis dalam kehidupan bermasyarakat; dan

4) Menyediakan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan

sera dalam kehidupan sosial

Tujuan pembelajaran IPS berdasarkan definisi dari pendapat

beberapa ahli yaitu memberikan peserta didik pengetahuan,

mengembangkan keterampilan dan pemahaman terhadap konsep IPS.

Tujuan pembelajaran IPS dikembangkan dalam tiga aspek atau tiga

ranah pembelajaran yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan dan

aspek sikap. Ketiganya merupakan acuan yang berorientasi untuk

mengembangkan pemilihan materi, strategi, dan model pembelajaran.

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

24

c. Strategi Pembelajaran IPS

IPS selain yang sudah dijelaskan diatas juga mempunyai

beberapa strategi pembelajaran menurut pendapat Trianto, (2010 :

184), yaitu:

1) Strategi urutan penyampaian suksesif

2) Strategi penyampaian konsep.

3) Strategi penyampaian fakta

4) Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip

5) Strategi penyampaian prosedur

6) Strategi mengajarkan/menyampaikan materi aspek sikap

(afektif)

Strategi pembealajaran dibagi menjadi 6 bagian yang masing-

masing strategi mempunyai tujuan dan makna tertentu. Strategi

pembelajaran ini sangat penting digunakan sebelum proes

pembelajaran karena proses pembelajaran akan berhasil apabila guru

menggunakan strategi yang tepat. Strategi pembelajaran IPS lebih

menyampaikan materi secara fakta karena IPS merupakan salah satu

mata pelajaran yang membutuhkan waktu yang cukup panjang karena

IPS materi pembelajarannya sangat luas. Strategi pembelajaran yang

digunakan guru dalam proses pembelajaran seperti mata pelajaran IPS

tergantung pada penyampaian guru dan pemahaman guru terhadap

materi yang akan diajarkan.

5. Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi

1) Pengertian Teknologi Produksi

Pengertian teknologi dijelaskan oleh Tim (2010 : 12), “

Teknologi adalah perkembangan dan penggunaan alat, mesin, bahan

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

25

atau proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya”.

Teknologi disini berarti keseluruhan sarana atau alat yang digunakan

manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan manusia

serta untuk membantu dan mempermudah kegiatan manusia.

Produksi menurut pendapat Tim, (2010 : 14),” Produksi

merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna

suatu benda”. Produksi berarti juga menciptakan benda baru sehingga

lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.

2) Pengertian Teknologi Komunikasi

Manusia disebut sebagai makhluk sosial sebab manusia

membutuhkan orang lain dalam hidupnya, maka manusia selalu

berhubungan dengan orang lain baik secara langsung ataupun dengan

menggunakan alat. Proses berhubungan itu disebut komunikasi.

Komunikasi menggunakan alat misalnya dengan alat bantu seperti

handphone, telephone dan ht.

Pengertian komunikasi juga dijelaskan oleh Tim (2010 : 144)

pengertian komunikasi adalah ” Suatu proses penyampaian berita atau

pesan kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung”.

Bila dekat, komunikasi dilakukan langsung secara lisan atau berkata-

kata. Untuk jarak jauh, berita atau pesan yang harus disampaikan

menggunakan alat komunikasi. Alat komunikasi yang dipakai pada

zaman dahulu yaitu asap, kentungan, beduk, gambar, tanda jejak,

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

26

simbol, dan sebagainya. Alat komunikasi jaman sekarang misalnya

telepon, televisi, dan radio.

3) Pengertian Teknologi Transportasi

Transportasi adalah pengangkutan manusia atau barang dari

suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan”.

Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan

kegiatan sehari-hari. Kendaraan atau angkutan merupakan alat

transportasi. Alat tansportasi darat antara lain adalah mobil becak

sepeda bus kereta api speda motor dan dokar. Alat transportasi laut

adalah kapal. Sedangkan alat transportasi udara adalah pesawat

terbang.

6. Model Pembelajaran Luar Kelas

a. Pengertian Pembelajaran Luar Kelas

Pembelajaran luar kelas merupakan pembelajaran yang

memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran. Namun tidak

semua proses pembelajaran melakukan proses pembelajaran diluar

kelas karena hanya memanfaatkan tempat yang ada disekitar sebagai

sumber belajar. Tujuan pembelaajaran diluar kelas yaitu supaya proses

pembelajaran tidak terkesan membosankan dan peserta didik menjadi

dapat melihat secara langsung aktivitas yang ada. Pembelajaran luar

kelas dapat meningkatkan semangat belajar peserta didik pada mata

pelajaran IPS.

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

27

Model pembelajaran di luar kelas dengan memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajar menurut Samatowa (Uno, 2011 :

137), mengatakan bahwa “Pembelajaran dapat dilakukan di Luar Kelas

(out door education) dengan memanfaatkan lingkungan sebagai

laboratorium alam”.

Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dijelaskan

menurut Depdiknas (Uno, 2011 : 137) yang mengemukakan bahwa

“Belajar dengan menggunakan lingkungan memungkinkan peserta

didik menemukan hubungan yang sangat bermakna antara ide-ide

abstrak dan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata, konsep

dipahami melalui proses penemuan, pemberdayaan dan lingkungan”.

Lingkungan sebagai media yang nyata juga dijelaskan oleh

Winaputra (Uno, 2011 : 137), mengatakan bahwa “Pemanfaatan

lingkungan didasari oleh pendapat pembelajaran yang lebih bernilai,

sebab para peserta didik diharapkan dengan peristiwa dan keadaan

yang seharusnya”. Menurut Uno (2011 : 146) “Konsep pembelajaran

dengan menggunakan lingungan merupakan sebuah konsep

pembelajaran yang mengidentikan sebagai salah satu sumber belajar”.

Terkait hal tersebut, luar kelas digunakan sebagai sumber inspirasi dan

motivator dalam meningkatkan pemahaman peserta didik.

Paparan pendapat para ahli diatas bahwa pembelajaran di luar

kelas sangat membantu guru dalam proses pembelajaran karena peserta

didik membutuhkan suatu yang sangat nyata agar peserta didik dapat

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

28

terlibat langsung dengan luar kelas. Pembelajaran luar kelas dapat

memberikan pengalaman guru supaya dapat memberikan proses

pembelajaran yang lebih inovatif.

Proses pembelajaran dilaksanakan diluar kelas namun masih

juga memanfaatkan kelas sebagai tempat belajar, jadi proses

pembelajaran tidak hanya memanfaatkan lingkungan sekitar namun

tetap memanfaatkan kelas sebagai tempat proses pembelajaran.

b. Langkah-langkah Pembelajaran

Model yang digunakan dalam proses pembelajaran

memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari guru. Tanpa

perencanaan yang matang kegiatan belajar peserta didik bisa tidak

terkendali, sehingga tujuan pengajaran tidak tercapai dan peserta didik

tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan.

Langkah-langkah penggunaan model pembelajaran luar kelas

Terdiri dari tiga langkah yaitu langkah persiapan, langkah pelaksanaan

dan tindak lanjut.

Langkah Persiapan

1) Guru dan peserta didik menentukan tujuan belajar yang diharapkan

diperoleh para peserta didik

2) Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi. Dalam

menetapkan objek kunjungan tersebut hendaknya diperhatikan

relevansi dengan tujuan belajar, kemudian menjangkaunya

misalnya cukup dekat dan murah perjalanannya, tidak memerlukan

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

29

waktu yang lama, tersedianya sumber-sumber belajar, keamanan

bagi peserta didik dalam mempelajarinya serta memungkinkan

untuk dikunjungi dan dipelajari para peserta didik.

3) Menentukan belajar peserta didik pada saat kunjungan dilakukan.

Misalnya mencatat apa yang terjadi, mengamati suatu proses,

bertanya atau wawancara dengan petugas dan apa yang harus

dipertanyakannya, melukiskan atau menggambarkan situasi

4) Peserta didik dibagi beberapa kelompok dan setiap kelompok

diberi tugas khusus dalam kegiatan belajarnya

5) Guru dan peserta didik melakukan perizinan bila diperlukan untuk

kegiatan belajar, missal perlengkapan belajar yang harus dibawa.

Langkah pelaksanaan

1) Melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan

rencana yang telah dipersiapkan

2) Para peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan melalui

kelompoknya masing-masing

3) Para peserta didik mengamati objek yang dipelajarinya

4) Para peserta didik mancatat semua informasi yang diperoleh dari

pengamatan atau penjelasan

5) Para peserta didik dalam kelompoknya mendiskusikan hasil

belajarnya

Tindak Lanjut

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

30

1) Tindak lanjut dari kegiatan belajar dilakukan di dalam kelas untuk

belajar dan mendiskusikan hasil belajar dari Luar Kelas

2) Setiap kelompok diminta melaporkan hasil-hasilnya untuk dibahas

bersama

3) Guru dapat meminta kesan-kesan yang diperoleh peserta didik dari

kegiatan belajar tersebut, disamping menyimpulkan yang diperoleh

dan dihubungkan dengan bahan pengajaran di bidang studinya

4) Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar peserta didik

dan hasil-hasilnya

5) Memberikan tugas rumah atau PR tentang materi yang telah

dipelajari

c. Kelebihan dan Kelemahan

1. Kelebihan

Kelebihan model pembelajaran juga dipaparkan oleh

Barron (2009), yaitu anak-anak SD perlu belajar di ruang terbuka

karena:

1) Pembelajaran di ruang terbuka memberi anak kebebasan untuk

belajar menggunakan semua indera mereka.

2) Pembelajaran di ruang terbuka membantu memperbaiki

kemampuan belajar, perilaku dan pemahaman anak dalam kelas

3) Pembelajaran diruang terbuka memberikan pengalaman belajar

yang kuat.

4) Pembelajaran di ruangan terbuka secara nyata berdampak

positif pada rasa percaya diri, harga diri, dan pengendalian diri

anak

5) Belajar di ruang terbuka sering kali melibatkan banyak

pengalaman praktis dan langsung.

6) Belajar di ruang terbuka sangat menyenangkan bagi guru dan

peserta didik

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

31

Konsep pembelajaran dengan menggunakan Luar Kelas

memberikan peluang yang sangat besar kepada peserta didik untuk

meningkatkan hasil belajarnya, peserta didik tidak mengalami

kejenuhan dalam mengikuti proses pembelajaran karena konsep

pembelajaran yang dilaksanakan terkesan monoton, dan secara

umum konsep pembelajaran dengan menggunakan Luar Kelas

dapat meningkatkan motivasi belajar dari peserta didik.

2. Kelemahan

Model pembelajaran Lingkungan selain terdapat kelebihan

juga ada kekurangan dalam menerapkan model pembelajaran

lingkungan yang dipaparkan menurut Sudjana (2007 : 209), yaitu:

1) Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang

menyebabkan pada waktu peserta didik dibawa ketujuan

tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan sehingga

ada kesan main-main. Kelemahan ini bisa diatasi dengan

persiapan yang matang sebelum kegiatan itu dilaksanakan.

2) Ada kesan guru dan peserta didik bahwa kegiatan

mempelajari Luar Kelas memerlukan waktu yang cukup

lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di kelas

3) Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya

terjadi di dalam kelas. Guru lupa bahwa tugas belajar

peserta didik dapat dilakukan di luar jam kelas atau

pelajaran baik secara individual maupun kelompok dan satu

diantaranya dapa dilakukan dengan mempelajari keadaan

lingkungan

Kekurangan dalam menerapkan pembelajaran lingkungan

yaitu tergantung pada guru bagaimana cara menerapkan dan

menyampaikan materi pembelajaran yang harus diajarkan. Apabila

guru mempersiapkan segalanya dengan matang pasti proses

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

32

pembelajaran Luar Kelas dapat berjalan sesuai dengan apa yang

guru akan ajarkan.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian oleh Yuliah Siti (2012:60) tentang “Peningkatan motivasi

dan prestasi belajar IPS pada materi perkembangan teknologi komunikasi dan

transportasi melalui model karya wisata di kelas IV SD Negeri 2 Purwojati”.

Hasil penelitian pada siklus I ke siklus II, rata-rata motivasi siswa pada siklus

I sebesar 52,6 dengan kriteria cukup termotivasi dan pada siklus II skor rata-

rata motivasi siswa sebesar 64,8. Rata-rata prestasi belajar siswa siklus I

sebesar 69,83 dan siklus II 83.

Penelitian lain oleh Undi Suswanto (2013:80) dengan judul “Upaya

Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Peserta didik

Kelas V Pada Materi Menulis Puisi Bebas Melalui Metode Outdoor Study

Menggunakan Media Lingkungan Di SD Negeri 1 Karangkemiri”

menghasilkan sebuah penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penerapan metode pembelajaran luar kelas dengan menggunakan

media lingkungan dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar bahasa

Indonesia siswa kelas V SD Negeri 1 Karangkemiri. Hal ini dibuktikan dari

hasil tes kemampuan siswa yang mengalami peningkatan, pada siklus I

diperoleh nilai rata-rata pada prestasi belajar 64,66 mengalami peningkatan,

pada siklus II dengan nilai rata-rata 71,18 mengalami peningkatan dan

presentase ketuntasan belajar kelasnya sebesar 85,18%.

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

33

Penelitian yang telah dilaksanakan oleh 2 peneliti ini dapat

disimpulkan bahwa penerapan metode Luar Kelas dengan menggunakan

media lingkungan telah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang telah direncanakan dan mengalami peningkatan secara bertahap

serta penerapan metode pembelajaran Luar Kelas dapat meningkatkan prestasi

belajar peserta didik Disarankan agar guru dapat menciptakan suatu variasi

dalam pembelajaran dan dapat menerapkan metode pembelajaran Luar Kelas

pada mata pelajaran lain yang sesuai.

C. Kerangka Berpikir

Kewajiban dari pendidik atau guru adalah mengajar. Dalam proses

pembelajaran harus mampu menciptakan suasana yang menyenangkan

sehingga pembelajaran akan lebih hidup. Menggunakan model pembelajaran

dan alat peraga yang tepat akan memungkinkan terciptanya kondisi

pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.

Model pembelajaran tradisional yang selama ini cenderung sering

digunakan guru salah satunya harus dikembangkan dan diperkaya dengan

memberikan pilihan beberapa model pembelajaran dan alat peraga yang

sesuai. Hal tersebut perlu dilakukan karena peserta didik SD cenderung besar

rasa kebosanannya dan sering lupa terhadap materi yang telah diajarkan. Oleh

karena itu perlu disajikan model dan alat peraga pembelajaran yang tepat agar

memberikan kesan positif terhadap pembelajaran serta meteri akan terekam

dalam memori anak secara maksimal.

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

34

Penggunaan model pembelajaran luar kelas diharapkan akan

meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Tujuan pembelajaran dengan

memanfaatkan lingkungan sebagai media yaitu supaya peserta didik

mendapatkan pengalaman secara langsung dari objek yang dilihat. Maka

model pembelajaran luar kelas diharapkan peserta didik memilki wawasan

dan pengalaman yang luas tentang dunia luar, serta dapat meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar peserta didik.

Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 menunjukkan kondisi awal motivasi dan prestasi belajar

IPS peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Pasir Kulon masih rendah, diperlukan

tindakan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan model

Guru belum menggunakan

model pembelajaran Luar

Kelas

Motivasi dan

Prestasi belajar

peserta didik pada

mata pelajaran IPS

rendah

Siklus I

Dalam pembelajaran

menggunakan model

pembelajaran Luar

Kelas

Dalam pembelajaran

guru menggunakan

model pembelajaran

Luar Kelas

KONDISI

AWAL

TINDAKAN

Siklus II

Dalam pembelajaran peserta didik

menggunakan model pembelajaran

Luar Kelas

Motivasi dan Prestasi

belajar peserta didik

pada mata pelajaran IPS

meningkat

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/2355/3/BAB II.pdf · belajar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

35

pembelajaran luar kelas. Diharapkan setelah menerapkan model pembelajaran

luar kelas dalam pembelajaran yaitu terjadi peningkatan motivasi dan prestasi

belajar IPS peserta didik kelas IV SD Negeri 1 Pasir Kulon tahun pelajaran

2015/2016.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesis tindakan yaitu sebagai berikut:

1) Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Luar Kelas

terdapat peningkatan motivasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran

IPS pada materi perkembangan tenologi produksi, komunikasi, dan

transportasi di kelas IV Sekolah Dasar (SD).

2) Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Luar Kelas dapat

peningkatan prestasi belajar peserta didik terhadap mata pelajaran IPS

kelas IV Sekolah Dasar (SD).

Peningkatan Motivasi Dan..., Septi Rambai Dhani, FKIP, UMP, 2016