bab ii kajian pustaka 2.1.pacaran...5 bab ii kajian pustaka 2.1.pacaran pacar adalah kekasih atau...

23
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih. Berpacaran adalah bercinta, berkasih- kasihan. Memacari adalah mengencani, menjadikan dia sebagai pacar (KBBI,:863). Dalam berpacaran laki-laki dan perempuan saling mencintai. Kata cinta merupakan padanan kata dari bahasa inggris love atau dari bahasa arab al- hubb atau al-muhabbah. Cinta sebenarnya sulit diungkapkan apalagi didefinisikan, sebab jika didefinisikan maka semakin membatas ruang lingkupnya. Cinta dapat dirasakan oleh setiap individu, tetapi tidak menjamin masing-masing individu tersebut mampu mengungkapkanya dalam bahasa verbal. Begitu banyak definisi cinta, sehingga masing-masing definisi sulit disintesiskan dalam satu kalimat yang sangat sederhana. Namun, kiranya dapat dipahami bahwa cinta itu merupakan reaksi dan ekspresi emosi yang kompleks, sekomplek kehidupan manusia ituu sendiri. Sebagai prinsip kiranya dapat dikatakan bahwa masa pacaran adalah masa untuk belajar saling mencintai dengan harapan kelak akan menjadi suami istri bahagia. Sehingga kedua muda-mudi yang sedang berpacaran mempunyai hak dan kewajiban untuk semakin mengenal dan menyayangi. Tentu saja kasih saying itu buka hanya dibicarakan dan dirasakan, melainkan juga diungkapkan dan diwujudkan. Ungkapan dan perwujudan kasih saying antara laki-laki dan perempuan pada umumnya memuat juga kemesraan, kehangatan , rasa tertarik, bahkan juga hawa nafsu (Mujib, 2004:13-14). Menurut Reksoprojo (2000) berpacaran merupakan suatu hubungan yang tumbuh diantara anak laki-laki dan perempuan menuju kedewasaan. Pacaran merupakan masa pencarian pasangan, penjajakan dan pemahaman akan berbagai sifat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Disebut pula sebagai masa penjajakan ketika masing-masing pihak mencoba untuk saling

Upload: others

Post on 04-Dec-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1.Pacaran

Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai

hubungan batin berdasarkan cinta kasih. Berpacaran adalah bercinta, berkasih-

kasihan. Memacari adalah mengencani, menjadikan dia sebagai pacar

(KBBI,:863).

Dalam berpacaran laki-laki dan perempuan saling mencintai. Kata cinta

merupakan padanan kata dari bahasa inggris love atau dari bahasa arab al-

hubb atau al-muhabbah. Cinta sebenarnya sulit diungkapkan apalagi

didefinisikan, sebab jika didefinisikan maka semakin membatas ruang

lingkupnya. Cinta dapat dirasakan oleh setiap individu, tetapi tidak menjamin

masing-masing individu tersebut mampu mengungkapkanya dalam bahasa

verbal.

Begitu banyak definisi cinta, sehingga masing-masing definisi sulit

disintesiskan dalam satu kalimat yang sangat sederhana. Namun, kiranya dapat

dipahami bahwa cinta itu merupakan reaksi dan ekspresi emosi yang

kompleks, sekomplek kehidupan manusia ituu sendiri. Sebagai prinsip kiranya

dapat dikatakan bahwa masa pacaran adalah masa untuk belajar saling

mencintai dengan harapan kelak akan menjadi suami istri bahagia. Sehingga

kedua muda-mudi yang sedang berpacaran mempunyai hak dan kewajiban

untuk semakin mengenal dan menyayangi. Tentu saja kasih saying itu buka

hanya dibicarakan dan dirasakan, melainkan juga diungkapkan dan

diwujudkan. Ungkapan dan perwujudan kasih saying antara laki-laki dan

perempuan pada umumnya memuat juga kemesraan, kehangatan , rasa

tertarik, bahkan juga hawa nafsu (Mujib, 2004:13-14).

Menurut Reksoprojo (2000) berpacaran merupakan suatu hubungan yang

tumbuh diantara anak laki-laki dan perempuan menuju kedewasaan. Pacaran

merupakan masa pencarian pasangan, penjajakan dan pemahaman akan

berbagai sifat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Disebut pula

sebagai masa penjajakan ketika masing-masing pihak mencoba untuk saling

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

6

mengerti kepribadian pasanganya. Hal ini terjadi sebelum mereka melanjutkan

hubungan lebih jauh lagi ke jenjang pernikahan.

Pacaran adalah pergaulan yang terbatas antara muda-mudi dengann

menekankan pengelompokan yang kompak dan berarti khusus, ditandai

dengan adanya perasaan bergelora dan perjemuan. Tahapan dalam berpacaran

meliputi ketertarikan pada lawan jenis yang dikenal, senyuman dan pendangan

bersahabat, saling berkunjung, saling bergandengan dan sebagainya (Siti dan

Rony, 2008:63-64).

2.2.Pesan Komunikasi

Pesan pada dasarnya bersifat abstrak. Untuk membuatnya konkret agar

dapat dikirim dan diterima oleh komunikan, manusia dengan akal budinya

menciptakan sejumlah lambang komunikasi berupa suara, mimik, gerak-gerik,

bahasa lisan dan bahasa tulisan. Apabila pesan bersifat abstrak, komunikan

tidak akan tahu apa yang ada dalam benak komunikator sampai pesan tersebut

diwujudkan dalam salah satu bentuk atau kombinasi lambang-lambang

komunikasi. Karena itu, lambang komunikasi disebut juga bentuk pesan, yakni

wujud konkret dari pesan. Hal tersebut berfungsi mewujudkan pesan yang

abstrak menjadi konkret. Suara, mimik dan gerak-gerik lazim digolongkan

dalam pesan nonverbal, sedangkan bahasa lisan dan bahasa tulisan

dikelompokkan dalam pesan verbal (Daryanto,2011:27)

Pesan komunikasi merupakan informasi yang disampaikan oleh

komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut bisa berupa tentang

pendidikan, pengetahuan dan sebagainya. Pesan yang disampaikan bisa berupa

pesan verbal dan pesan non verbal.Pesan yang biasanya disampaikan oleh

komunikator terhadap komunikan terkadang tidak selalu bisa langsung

diartikan oleh penerima pesan, contohnya jika komunikator menyampaikan

pesan dengan berupa simbol atau lambang maka komunikan harus lebih

memahami terlebih dahulu simbol atau lambang tersebut untuk mencerna

pesan yang disampaikan.

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang

disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya

bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

7

Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message,

content dan information.

Pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan terdiri atas

rangkaian simbol-simbol dan kode. Simbol merupakan lambang yang

memiliki suatu objek. Sedangkan kode adalah seperangkat simbol yang telah

disusun secara sistematis dan teratur sehingga memiliki arti. Dengan

demikian, pesan dalam proses komunikasi haruslah berbentuk simbol yang

memiliki makna atau disebut kode.

Simbol yang bermakna atau kode dalam proses komunikasi terbgai dua

macam yakni verbal dan nonverbal. Lazimnya disebut sebagai pesan verbal

berupa bahasa dan pesan nonverbal berupa isyarat.

1. Pesan verbal

Pesan verbal adalah suatu pernyataan yang disampaikan

komunikator kepada komunikan dengan menggunakan bahasa. Secara

umum, bahasa diartikan sebagai seperangkat kata yang telah disusun

secara berstruktur, sehingga menjadi himpunan kalimat yang mengandung

makna. Makna itulah yang menjadi substansi utama dalam suatu proses

komunikasi. Bilamana pesan yang disampaikan komunikator maknanya

berbeda dengan apa yang diterima komunikan, maka komunikasinya tidak

berjalan dengan efektif.

Pesan verbal dikenal juga dengan istilah komunikasi verbal, yaitu

salah satu jenis pesan yang menggunakan bahasa, dimana cara

penyampaianya terdiri dari dua cara lisan dan tulisan. Dalam kehidupan

sehari-hari, komunikasi secara verbal dapat ditemukan dalam percakapan

(obrolan) yang dilakukan dua orang atau lebih, ceramah, pidato, orasi,

membaca berita dan lain sebagainya. Sedangkan komunikasi secara tertulis

dapat berbentuk surat, wesel, memo, artikel, opini dan lain sebagainya.

Dalam sebuah ceramah yang dilakukan oleh Ustadz juga

merupakan pesan verbal. Dalam sebuah ceramah dakwah, seorang Ustadz

menjadi komunikator yang menyampaikan pesan kepada jamaah sebagai

komunikan. Pesan yang disampaikan tentunya telah disusun agar pesan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

8

tersebut maknanya dapat sampai kepada komunikan sesuai dengan yang

diinginkan oleh komunikator tersebut (Jupendri, 2016:111-113).

Dalam dakwah tentunya penceramah mengajak komunikan untuk

menerima apa yang disampaikan, karena tujuan dakwah adalah untuk

mengubah masyarakat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Tujuan

yang demikian merupakan definisi dari komunikasi persuasif, yakni

adanya perubahan situasi orang lain. Perubahan dimaksud bukan hanya

sekadar perubahan yang bersifat sementara, melainkan perubahan yang

mendasar berdasarkan kesadaran dan keyakinan.

Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi persuasif adalah proses

komunikasi untuk mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan orang

dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut

bertindak seperti kehendaknya sendiri. (Rubani, 2010:3).

2. Pesan nonverbal

Pesan nonverbal adalah pesan yang menggunakan isyarat atau

gerakan tubuh yang menyampaikan maksud dan tujuan oleh komunikator

kepada komunikan.

Jenis pesan ini tidak menggunakan bahasa sebagaimana pesan

verbal. Oleh karena itu, pesan nonverbal dikenal juga dengan istilah

bahasa diam (silent message). Dalam kehidupan sehari-hari, komunikator

yang selalu menggunakan pesan nonverbal adalah komunitas atau orang-

orang tuna bicara (bisu) dan anak-anak kecil yang belum pandai berbicara.

Selain itu, pesan nonverbal juga ditemukan pada rambu-rambu lalu lintas,

larangan buang sampah, larangan membuang kotoran, larangan merokok

dan lain sebagainya.

Pesan nonverbal mempunyai hubungan yang erat dengan pesan

verbal. Kedua pesan saling mendukung dan melengkapi satu sama lain.

Berkaitan dengan itu, ada empat fungsi pesan nonverbal. Pertama, pesan

nonverbal dapat meyakinkan apa yang diucapkan. Para komunikan

(khalayak) akan kuat kepercayaanya terhadap pesan verbal yang

disampaikan komunikator bilamana didukung atau diperkuat dengan

bahasa tubuh yang serius dan meyakinkan. Kedua, pesan verbal dapat

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

9

menunjukkan perasaan dan emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-

kata.

Ungkapan senang, ceria, sedih, terharu, merasa bersalah dan lain

sebagainya akan mudah disampaikan dalam bentuk pesan nonverbal.

Kalaupun, kondisi itu dapat di verbalkan atau disusun dengan kata-kata,

tetap saja harus didukung dengan pesan nonverbal. Ketiga, pesan

nonverbal dapat menunjukkan jati diri sehingga orang lain mengenalnya.

Karakter dan sifat komunikator akan mudah dikenali dari bahasa

tubuhnya. Sebab pesan verbal komunikator belum bisa menjamin apa yang

sebenarnya terjadi. Seorang komunikator dapat saja berbohong atau tidak

mengungkapkan sesuatu secara benar. Akan tetapi, pesan nonverbal

komunikator sulit dibohongi. Keempat, pesan nonverbal dapat menambah

atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasakan belum sempurna.

Memerintahkan seseorang untuk mengambil sesuatu diatas meja akan

lebih efektif bilamana diikuti pesan nonverbal berupa menunjukkan tempat

sesuatu itu yang mau diambil. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya

pesan nonverbal bagi pesan verbal. Sehingga makna yang dimaksud oleh

komunikator sama dengan yang diterima oleh komunikan (Jupendri,

2016:113-116).

Pada pesan nonverbal, komunikator menyampaikan pesan dengan

menggunakan simbol tertentu. Pesan nonverbal yang disampaikan

tentunya dilakukan tanpa menggunakan bahasa verba melainkan dengan

sebuah isyarat ataupun gerakan tubuh. Seperti ketika seseoarng bertanya

dengan temanya, kemudian teman tersebut mengangkat bahu menandakan

bahwa tidak tahu dengan apa yang ditanyakan oleh temanya. Namun tidak

selalu pesan non verbal hanya memakai isyarat, karena terkadang apa yang

ingin disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan tidak dapat

dipahami dengan baik.

Dan pada saat seorang pendakwah menyampaikan dakwahnya

melalui media social, pendakwah menggunakan pesan verbal dan

nonverbal agar pesan sampai kepada komunikan seperti yang diinginkan

oleh komunikator.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

10

2.2.1. Pesan Dakwah

Pesan ialah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima,

dan pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan nonverbal yang

mewakili perasaan, nilai, gagasan, maksud sumber pesan. Pesan itu sendiri

memiliki tiga komponen yaitu makna simbol yang digunakan untuk

menyampaikan makna dan bentuk atau organisasi pesan.

Pesan yang dimaksud dalam komunikasi dakwah adalah yang

disampaikan da’i kepada mad’u. Dalam istilah komunikasi pesan juga

disebut message, content atau informasi. Berdasarkan cara penyampaianya,

pesan dakwah dapat disampaikan lewat tatap muka atau dengan

menggunakan sarana media. Komunikasi dakwah terdiri atas isi pesan, akan

tetapi lambang yang digunakan dalam komunikasi dakwah ialah bahasa,

gambar, visual dan sebagainya.

Lambang yang digunakan dalam dakwah ialah bahasa karena hanya

bahasalah yang dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan, fakta dan opini

(ilaihi,2010:97-98).

Pesan dakwah merupakan isi dakwah berupa kata, gambar, lukisan

dan sebagainya yang diharapkan dapat memberikan pemahaman bahkan

berupa sikap dan perilaku mitra dakwah. Maka dapat disimpulkan bahwa

pesan dakwah adalah semua materi yang berbentuk simbol-simbol yang

berupa kata, gambar dan sebagainya yang berdasarkan Al-Qur’an dan

Sunnah dan diharapkan dapat memberikan pemahaman bahkan perubahan

sikap dan perilaku mitra dakwah (Aziz,2009:318).

Berikut sumber materi dakwah:

a) Al-Qur’an

Terhitung sejak diturunkanya ayat terakhir dari Al-Qur’an

yang menyatakan bahwa hari itu seluruh syari’at islam telah

sempurna dan dijadikan sebagai ad-diin (agama) yang diridhai oleh

Allah SWT, maka menjadi tetaplah dalam kehidupan umat islam

bahwa sumber utama dan terutama dari syari’at ini adalah Al-

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

11

Qur’an. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Al-Maidah

ayat 3 yang artinya :

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan

telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai

Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah Ayat 3).

b) Sunnah

Dan kemudian Rasulullah SAW, menegaskan kembali

dalam satu Sabdanya yang menyaktakan bahwa ada dua hal yang

wajib dipegang oleh umatnya bila ingin selamat dunia dan akhirat,

yaitu Al-Qur’an dan Sunnah.

Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa ayat

59 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman.Ta‟atilah Allah

dan ta‟atilah Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian

jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka

kembalikanlah iakepada Allah (Al-Qur‟an) dan Rasul

(Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan

hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih

baik akibatnya.” (QS. An-Nisa Ayat 59).

2.2.2. Materi/Isi Pesan Dakwah

Yang menjadi materi dakwah adalah ajaran islam itu sendiri, sebab

semua ajaran islam dapat dijadikan pesan dakwah. Secara umum materi

dakwah dapat diklasifikasikan menjadi masalah yaitu:

Berikut adalah beberapa kategori dalam materi dakwah:

1) Pesan Aqidah (keimanan)

Aqidah berasal dari bahasa arab„aqidahyang bentuk

jamaknya adalah „aqa‟id yang berarti kepercayaan atau

keyakinan. Oleh karena itu aqidah menjadi pondasi utama bagi

umat muslim.Aqidah dalam islam berarti bersifat I‟tiqad

batiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat

hubunganya dengan rukun iman, yakni iman atau percaya

kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab, Rasul-rasul, hari

akhir serta qada‟ dan qadar.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

12

Pesan aqidah intinya adalah “tauhidullah” dan cabang-

cabang iman lainya, yaitu hal-hal yang menyangkut tentang

Allah dan seluruh asma dan sifat-Nya, para Malaikatnya, alam

barzakh dan alam akhiratnya. Pada dasarnya dakwah para

Rasul dan Anbiya’ adalah dakwah tauhid (Malim dan

Solihin,2010:19).

Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al-

Anbiya’ ayat 25 yang artinya: “Dan kami tidak mengutus

seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan kami wahyukan

kepadanya:Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan

aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku.” (QS. Al-

Anbiya Ayat 25).

2) Pesan Syari’ah (keislaman)

Materi syari’ah adalah materi dakwah yang berkenaan

dengan masalah-masalah hukum atau aturan-aturan kehidupan

sehari-hari. Materi syari’ah ini antara ain mencakup seluk-

beluk dan aturan hidup umat islam, atau fiqih islam (Malim dan

Solihin,2010:19).

Syari’ah terbagi dua yaitu ibadah dan muamalah. Syari’ah

dalam islam berhubungan erat dengan amal lahir dalam rangka

mentaati semua peraturan dan hukum Allah guna mengatur

hubungan antar manusia dengan Tuhannya dan mengatur

pergaulan hidup antara sesama manusia. Yang meliputi ibadah

dalam arti Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji dan

muamalah dalam arti luas hukum perdata yang meliputi hukum

niaga, hukum nikah dan hukum waris ataupun hukum public

yang meliputi hukum pidana, hukum Negara, hukum perang

dan damai (ilaihi,2010:102).

3) Pesan Akhlak (Budi Pekerti)

Kata akhlak berasal dari kata khuluqun yang dalam bahasa

arab artinya watak, kelakuan, tabi’at, perangai, budi pekerti,

tingkah laku dan kebiasaan. Sedangkan dari segi istilah, akhlak

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

13

merupakan suatu keadaan jiwa atau sifat yang tetap pada

seseorang yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu

perbuatan tanpa memerlukan pemikiran pertimbangan atau

penelitian.

Jika keadaan hal tersebut melahirkan perbuatan yang baik

dan terpuji menurut pandangan akal dan hukum islam, disebut

akhlak yang mulia. Jika perbuatan yang timbul itu tidak baik,

maka dinamakan akhlak yang buruk. Adapun akhlak terdiri dari

akhlak terhadap khaliq (pencipta) dan akhlak terhadap mahluk

baik itu manusia maupun bukan sesama manusia

(Aziz,2004:117-118).

Akhlak islam adalah materi dasar (pokok) dalam dakwah.

Karena misi Rasulullah diutus kepermukaan bumi adalah untuk

memperbaiki akhlak manusia.

Seperti sabda Rasulullah yang artinya: “Aku hanya diutus

untuk menyempurnakan keluhuran Akhlak.”(HR.Malik).

Akhlak yang mulia terlihat dalam penampilan sikap

pengabdianya kepada Allah dan kepada lingkunganya, baik

kepada sesama manusia maupun terhadap alam sekitarnya

(Malim dan Solihin,2010:20).

2.3.Media Komunikasi

Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau

perantara.Massa berasal dari bahasa inggris yaitu mass yang berarti kelompok

atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara

atau alat-alat yang digunakan oleh massa dimana proses penyampaian pesan,

gagasan, atau informasi kepada orag banyak (publik) secara serentak.

Sebuah media bisa disebut media massa jika memiliki karakteristik

tertentu. Karakteristik media massa menurut (Cangara, 2010:126-127) antara

lain:

1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari

banyak orang, yakni dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada

penyajian informasi.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

14

2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang

memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.

Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan

waktu dan tertunda.

3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan

jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan

simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak

orang dalam waktu yang sama.

4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televise, surat

kabar dan semacamnya.

5. Bersifat terbuka, artinya pesanya dapat diterima oleh siapa saja dan

dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin dan suku

bangsa.

Menurut (Effendy, 2006:65), media massa digunakan dalam komunikasi

apabila komunikasi berjumlah banyak dn bertempat tinggal jauh. Media massa

yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat

kabar, radio, televise dan film bioskop yang beroperasi dibidang informasi,

edukasi dan rekreasi atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan dan

hiburan.

Dengan demikian media massa adalah suatu alat untuk melakukan atau

menyebarkan informasi kepada komunikan yang luas, berjumah banyak dan

bersifat heterogen. Media massa adalah alat yang sangat efektif dalam

melakukan komunikasi massa karena dapat mengubah sikap, pendapat dan

perilaku komuikanya. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media

massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan yaitu suatu

pesan dapat diterima oleh komunikan yang berjumlah ralatif banyak.

Menurut (Effendy, 2003:54) mengemukakan fungsi komunikasi massa

secara umum adalah:

1) Fungsi informasi

Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa

adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa.

2) Fungsi pendidikan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

15

Media massamerupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya,

karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya

mendidik. Salah satu cara mendidiknya dilakukan media massa

adalah melalui pengajaran nilai, etika serta aturan-aturan yang

berlaku kepada pemirsa atau pembaca.

3) Fungsi mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi diri dari media massa secara implisit

terdapat pada tajuk/editorial, feature, iklan, artikel dan sebagainya.

Media massa memang merupakan suatu alat yang berfungsi untuk

menyampaikan informasi, saluran pendidikn, hiburan dan lain sebagainya.

Namun media massa juga memberikan efek terhadap khalayak, yang diluar

fungsi tersebut.

Efek media massa tidak hanya mempengaruhi sikap seseorang, namun

juga dapat mempengaruhi perilaku, bahkan dalam tataran yang lebih jauh

lagi mungkin media massa dapat mempengaruhi sistem-sistem sosial

maupun sistem budaya masyarakat baik dalam waktu yang pendek maupun

dalam waktu yang lama, yang mana dalam hal ini bisa terjadi karena efek

dari media massa yang terjadi secara disengaja maupunn yang media massa

yang diterima oleh masyarakat atau khalayak tanpa disengaja.

Masyarakat pun secara bebas bisa menggunakan media (apa saja) untuk

keperluan yang juga berbeda-beda satu sama lain. Selain itu, dilihat dari

fungsi media itu sendiri, tetap akan dipengaruhi oleh aspek ruang dan

waktu. Fungsi media dulu dan sekarang tentu berbeda, juga pengguna dari

media tersebut yang sudah pasti berbeda pula.

Terakhir, fungsi media juga bergeser manakala dihadapkan kepada

masalah pengorganisasian kekuatanya. Orang media mengetahui bahwa

masyarakat membutuhkan sesuatu dan orang media mencoba memenuhinya

melalui penyesuaian-penyesuaian terhadap isi media yang

bersangkutan.Untuk yang terakhir ini fungsi media sudah diubah menjadi

alat untuk melakukan atau mencapai tujuan-tujuan tertentu.

(Rubani,2010:261-262).

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

16

2.3.1. Media Sosial

Media social memiliki beberapa pengertian, yakni: Interaksi social antara

manusia dalam memproduksi, berbagi dan bertukar informasi, hal ini

mencakup gagasan dan berbagai konten dalam komunitas virtual.Media

social adalah kelompok dari aplikasi yang berbasiskan internet yang

dibangun atas dasar ideologi dan teknologi web versi 2.0 yang

memungkinkan terciptanya website interaktif.

Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media social

mampu menghadirkan serta mentranslasikan cara berkomunikasi baru

dengan teknologi yang sama sekali berbeda dari media social tradisional.

Berikut karakteristik yang dijumpai pada media social modern:

1. Transparansi

Keterbukaan informasi karena konten media social ditujukan untuk

konsumsi publik atau sekelompok orang.

2. Dialog dan komunikasi

Terjalin hubungan dan komunikasi interaktif menggunakan ragam

fitur, misalnya antara “Brand Bisnis” dengan para “Fansnya”.

3. Jejaring relasi

Hubungan antara pengguna layaknya jaring-jaring yang terhubung

satu sama lain dan semakin kompleks seraya mereka menjalin

komunikasi dan terus membangun pertemanan. Komunikasi

jejaring social memiliki peranan kuat yang akan mempengaruhi

audiensinya.

4. Multi opini

Setiap orang dengan mudahnya berargumen dan mengutarakan

pendapatnya.

5. Multi form

Informasi disajikan dalam ragam konten dan ragam channel,

wujudnya dapat berupa: social media press release, video news

release, portal web dan elemen lainya.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

17

6. Kekuatan promosi online

Media sosial dapat dipandang sebagai tool yang memunculkan

peluang-peluang guna mewujudkan visi misi organisasi (Sulianta,

2015:5-7).

Sosial media adalah media online yang mendukung interaksi sosial.

Media sosial memudahkan interaksi tanpa harus mengkhawatirkan jarak, dan

dapat menjangkau khalayak luas. Dengan media social juga komunikator

dapat menyampaikan pesan melalui sebuah postingan foto berupa video

seperti halnya dalam media youtube terdapat video motivasi, ceramah dan

sebagainya.

2.4. Youtube

Youtube adalah situs portal video yang sering diakses para pengguna

internet, juga mempunyai fitur berbagi video (video sharing) sehingga dapat

dilihat oleh siapapun yang mengklik video tersebut. Terdapat didalamnya

berbagai macam video seperti tutorial, video, music, berita dan lain-lain

(Kindarto,2008:1).

Seiring perkembanganya, peran youtube bertambah menjadi jaur

distribusi bagi berbagai kalangan , mulai dari pembuat konten sampai

pengiklan, sebagai ajang berbagi, menginformasikan dan menginspirasi para

pengguna internet di berbagai belahan dunia (Abraham, 2011:45).

Fitur-fitur yang ada dalam youtube, diantaranya sebagai berikut:

1) Mencari video

Situs ini adalah kumpulan berbagai macam video yang telah

diunggah, jelas bahwa youtube terdapat berbagai macam video.

Penggunanya dapat mencari berbagai video dengan mengetikkan

kata kunci dibagian pencarian.

2) Memutar video

Setelah penggunanya mendapatkan video yang diinginkan, hanya

dengan mengkliknya penonton dapat langsung memutar video

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

18

tersebut, tentu saja agar video lancer saat diputar koneksi internet

sangat penting demi kelancaran saat menontonya.

3) Mengunggah video

Akun penonton yang sudah terdaftar dengan youtube, mereka dapat

mengunggah video kedalam akun. Dengan syarat telah terdaftar,

semakin besar videonya maka semakin mempengaruhi lamanya

waktu saat mengunggah video tersebut.

4) Mengunduh video

Video yang ada dalam youtube dapat juga bisa di download

penonton dan gratis. Ada banyak cara seperti meng-copy alamat

URL yang ada dalam video tersebut. Banyak cara penggunanya

dapat mendownload video, cara lebih lanjut dengan mencarinya di

Google.

5) Berlangganan (subscribe)

Fitur gratis ini berfungsi bagi pengguna untuk bisa berlangganan

(subscribe) video terbaru dari akun yang sudah di klik tombol

subscribenya. Pemberitahuan langsung didapatkan melalui kotak

masuk yang ada dalam email penggunanya.

6) Siaran langsung (Live Streaming)

Fitur live streaming ini adalah fitur yang dimiliki internet bagi

pemilik konten ataupun pengguna yang sudah memiliki akun

youtube tentunya sangat berguna. Asalkan terhubung dengan

koneksi internet ataupun memiliki kuota yang memadai, semua

dapat menyiarkan video yang sedang berlangsung saat itu juga

(Tamburaka, 2013:84).

2.5. Analisis Isi

Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi

pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik dan

relevan secara sosiologis. Uraian dalam analisisnya boleh saja menggunakan

tata cara pengukuran kuantitatif atau kualitatif, atau bahkan keduanya

sekaligus. (Nasution, 2002:32).

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

19

Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi

komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Tidak hanya itu

analisis isi juga dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk

komunikasi seperti surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita rakyat, lukisan,

pidato, surat, teater bahkan novel dan lain sebagainya. (Rakhmat, 2002:89)

Selain itu dalam menganalisis isi, yang digunakan untuk memperoleh

keterangan dari isi komunikasi yang apabila disampaikan dalam bentuk

lambang tersebut.Teknik penelitian yang digunakan dalam analisis isi yaitu

untuk mendapat gambaran isi pesan komunikasi yang diuraikan

menggunakan tata carapengukuran kualitatif atau kuantitatif. Analisis isi

menurut R. Holsty, adalah suatu metode analisis isi pesan suatu cara yang

sistematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisa tertentu

yang dapat disampaikan oleh komunikator. Sedangkan yang kualitatif dimana

pendekatan ini menggunakan seperangkat tema sebagai pedoman dalam

membahas seluruh isi pesan dan mencoba menerangkan bagaimana tema

tersebut dikembangkan oleh suatu sumber media dan cenderung untuk

meneliti masalah yang tidak mencakup jumlah atau kuantitas.

Jika komunikasi itu adalah antara teks (bahan bacaan) dengan

pembacanya, maka yang diperlukan disini tidak lagi hanya proses kognitif

dalam arti umum, tetapi mencakup proses analisis untuk mencapai tujuan

penelitian (Zed, 2001:72).

Adapun lima tujuan analisis isi, antara lain:

1) Menggambarkan isi komunikasi

2) Menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan

3) Membandingkan isi media dengan “dunia nyata”

4) Melalui image suatu kelompok tertentu dan masyarakat

5) Menciptakan titik awal terhadap studi efek media (Bulaeng,

2004:171).

Analisis isi adalah metode ilmiah untuk mempelajari dan menarik

kesimpulan atas suatu fenomena dengan memanfaatkan dokumen (teks). Pada

titik inilah, analisis isi kemudian banyak dipakai oleh disiplin ilmu lain.

Penggunaan analisis isi terdapat dalam tiga aspek. Pertama, analisis isi

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

20

ditempatkan sebagai media utama. Kedua, analisis isi dipakai sebagai salah

satu metode saja dalam penelitian. Peneliti menggunakan banyak metode

(survey, eksperimen) dan analisis isi menjadi salah satu metode.

Ketiga, analisis isi dipakai sebagai bahan pembanding untuk menguji

kesahihan dari kesimpulan yang telah didapat dari metode lain. Peneliti telah

memperoleh data yang diperoleh dari metode lain (survey, eksperimen dan

sebagainya) dan menggunakan analisis isi untuk mengecek apakah

kesimpulan yang dibuat oleh peneliti sahih atau tidak dalam hal ini didukung

oleh temuan dalam analisis isi (Eriyanto,2011:10-11).

2.5.1. Bentuk Unit Analisis

Ada beberapa jenis unit analisis. Sejumlah ahli merumuskan beberapa

jenis unit analisis dalam analisis isi. Holsti (1969) dan Budd, Thorp dan

Donohew (1971), mengidentifikasi ada dua unit analisis penting dalam

analisis isi, yakni unit pencatatan (recording units) dan unit konteks (context

units).

Dari berbagai jenis unit analisis yang ada dalam analisis isi, dapat

dibagi kedalam tiga bagian besar, yakni unit sampel (sampling units), unit

pencatatan (recording units), dan unit konteks (context units). Unit sampel

adalah bagian dari objek yang dipilih (diseleksi) oleh peneliti untuk

didalami. Unit sampel ini ditentukan oleh topik dan tujuan dari riset. Lewat

unit sampel, peneliti secara tegas menentukan mana isi (content) yang akan

diteliti dan mana yang tidak diteliti.

Unit pencatatan (recording units) adalah bagian atau aspek dari isi yang

menjadi dasar dalam pencatatan dan analisis. Isi (content) dari suatu teks

mempunyai unsur atau elemen, unsur atau bagian ini yang harus

didefinisikan sebagai dasar peneliti dalam melakukan pencatatan. Sebuah

berita dimedia cetak terdiri atas kata, kalimat, gambar (foto). Sebuah

sinetron (film televisi) terdiri atas unsur karakter, sudut pengambilan

gambar, tata cahaya, jalan cerita dan pengadeganan. Peneliti harus memilih,

bagian mana dari isi yang akan dicatat. Bagian ini yang disebut sebagai unit

pencatatan (recording units). Unit pencatatan adalah unit analisis yang

paling penting dalam analisis isi. Unit ini berkaitan dengan apa dari isi yang

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

21

akan dicatat, dihitung dan dianalisis. Unit pencatatan beda dengan unit

sampling, unit sampling hanya menentukan isi apa yang dianalisis,

sementara unit pencatatan berbicara mengenai bagian apa dari isi yang akan

dicatat, dihitung dan dianalisis.

Sementara unit konteks (context units) adalah konteks apa yang

diberikan oleh peneliti untuk memahami atau memberi arti pada hasil

pencatatan. Jika peneliti ingin mengetahui status social-ekonomi dalam

karakter di cerita televisi. Peneliti akan mencatat (recording units) berupa

pakaian, cara bicara, perhiasan yang dipakai dan bentuk tubuh. Aspek-aspek

yang dicatat itu (pakaian, cara bicara) harus diberi konteks tertentu sebagai

status social-ekonomi.

Unit sampel, pencatatan dan konteks saling berkaitan satu sama lain.

Masing-masing unit analisis ini harus didefinisikan secara jelas oleh peneliti

sebelum mulai melakukan analisis isi. Unit ini menentukan isi apa yang

akan dipilih (sampling units), bagian apa dari isi yang dicatat (recording

units), dan bagaimana hasil pencatatan itu diberikan penilaian (context

units). Pilihan atas unit-unit analisis ini akan menentukan bagaimana

analisis ini dikerjakan. Ilustrasi berikut ini menunjukkan pilihan unit analisis

akan menentukan bagaimana bentuk analisis isi yang dibuat

(Eriyanto,2011:60-63).

2.5.2. Unit Tematik (Thematic Units)

Sesuai namanya, unit tematik adalah unit analisis yang lebih melihat

tema (topik) pembicaraan dari suatu teks. Unit tematik secara sederhana

berbicara mengenai “teks berbicara tentang apa atau mengenai apa”. Unit

tematik tidak berhubungan dengan kandungan kata atau kalimat, seperti

halnya dalam analisis sintaksis, proporsional dan referensial. Analisis

terhadap suatu iklan misalnya, jika memakai unit tematik lebih focus kepada

iklan ini berbicara mengenai apa atau apa yang ingin disampaikan lewat

iklan. Unit analisis ini tidak berpretensi untuk melihat penggunaan kata-kata

atau proposisi dalam iklan.

Unit tematik merupakan salah satu unit analisis yang banyak digunakan

dalam analisis isi karena unit analisis ini relatif mudah untuk dikerjakan.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

22

Peneliti membaca suatu teks (berita, foto, iklan, pidato, selebaran) dan

menyimpulkan apa tema atau topic dari teks ini. Unit analisis ini, seperti

dikatakan Holsti (1969), juga memungkinkan peneliti melihat

kecenderungan, sikap, kepercayaan dari suatu teks.

Meski relatif mudah dilakukan, unit analisis ini adalah unit yang paling

problemtik. Berbeda dengan unit fisik, sintaksis, referensial dan

proporsional yang benar-benar didasarkan pada teks yang eksplisit, pada

unit tematik peneliti menggunakan penalaran. Peneliti mengaitkan antara

satu kata dan kata lain, kalimat satu dan kalimat lain, keterkaitan

antarparagraf sehingga dapat menyimpulkan gagasan atau ide tertentu dari

suatu teks. Pada titik ini, unit analisis ini paling besar kemungkinan terjadi

perbedaan penilaian diantara para penilai (coder). Karena unit analisis ini

berpotensi menimbulkan beda penafsiran, ada cara yang diusulkan oleh

Holsti (1969) untuk mengidentifikasi tema dari suatu teks.

Menurut Holsti (1969), tematik dari suatu teks dapat dilihat dari subjek

yang terdapat dalam teks. Jika didalam teks terdapat tiga subjek, berarti

dalam teks tersebut terdapat tiga tema. Peneliti tinggal melihat rangkaian

kata dan kalimat dalam teks ketika berbicara mengenai subjek tersebut.

Misalnya kalimat, pemerintah Indonesia protes keras terhadap Malaysia

ayang mengirim kapal perang ke perairan Ambalat. Dalam kalimat ini

terdapat dua subjek, yakni Indonesia dan Malaysia dalam teks berita. Teks

berita ini demikian terdiri atas dua tematik.

Dalam suatu teks kemungkinan ada lebih dari satu tema. Suatu teks

berita misalnya, umumnya terdiri atas beberapa tema yang disajikan dalam

suatu berita. Salah satu cara lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi

perbedaan penilaian diantara coder ialah dengan memecah (membagi) teks

kedalam beberapa bagian. Dalam satu teks kemungkinan terdapat bebrapa

tema. Peneliti dapat membagi teks kedalam beberapa bagian, misalnya

untuk berita, dapat dibagi kedalam paragraph, untuk televisi dapat dibagi

dalam sejumlah segmen, dimasing-masing paragraf atau segmen ini baru

diidentifikasi unit tematiknya (Eriyanto,2011:84-87).

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

23

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini merupakan referensi dan juga sebagai acuan

untuk melakukan penelitian sehingga peneliti dapat memperkaya teori yang

digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian

terdahulu peneliti tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama

seperti judul penelitian yang diteliti oleh penulis. Berikut beberapa penelitian

terdahulu yang berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang

dilakukan oleh penulis:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

N

o

Nama

Instansi

Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil

1 Ahmad Rian

Lisandi/UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Analisis Isi

Pesan Dakwah

Dalam Buku

Pejuang Subuh

Karya Hadi E.

Halim

Jenis penelitian

ini

menggunakan

metode analisis

isi kualitatif

Pesan dakwah yang

terkandung dalam

buku pejuang

subuh ialah pesan

akidah, pesan

akhlak dan pesan

syariah.

Perbedaan:

Judul yang diteliti oleh Ahamd Rian Lisandi berbeda dengan judul yang diteliti

oleh penulis. Ahmad Rian Lisandi meneliti tentang analisis isi pesan dakwah

dalam buku Pejuang Subuh karya Hadi E. Halim. Sedangkan penulis

menganalisis dilema pacaran bagi kaum perempuan dalam perspektif islam

menurut isi pesan dakwah Ustadz Felix Siauw tentang “Udah Putusin Aja”

Persamaan:

- Metode penelitian yang digunakan oleh Ahmad Rian Lisandi adalah

jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis isi. Begitu juga

dengan metode penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu

menggunakan metode analisis isi kualitatif.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

24

2 Muh. Reski

Pangestu/UIN

ALAUDDIN

Makassar.

Pesan Dakwah

Dalam Film

Munafik Karya

Syamsul Yusof

(Studi Analisis

Isi).

Jenis penelitian

ini

menggunakan

metode analisis

isi kualitatif.

Film Munafik

mengandung pesan

dakwah tentang

akidah, syariah dan

akhlak.

Perbedaan:

Judul yang diteliti oleh Muh. Reski Pangestu berbeda dengan judul yang diteliti

oleh penulis. Muh. Reski Pangestu meneliti tentang Pesan Dakwah Dalam Film

Munafik Karya Syamsul Yusof (Studi Analisis Isi). Sedangkan penulis

menganalisis tentang dilema pacaran bagi kaum perempuan dalam perspektif

islam menurut isi pesan dakwah Ustadz Felix Siauw tentang “Udah Putusin

Aja”.

Persamaan:

- Metode penelitian yang digunakan oleh Muh. Reski Pangestu adalah

jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis isi. Begitu juga

dengan metode penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu

menggunakan metode analisis isi kualitatif.

3 Zamal Abdul

Nasir/UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta.

Analisis Isi

Pesan Dakwah

Dalam Lagu

Abatasa Karya

Grup Band

Wali.

Jenis penelitian

ini

menggunakan

metode analisis

isi kualitatif.

Lagu Abatasa

memuat pesan-

pesan dakwah yang

meliputi akidah,

syariah dan akhlak.

Pesan utama yang

paling dominan

dalam lagu Abatasa

ialah pesan akidah.

Perbedaan:

Judul yang diteliti oleh Zamal Abdul Nasir berbeda dengan judul yang diteliti

oleh penulis. Zamal Abdul Nasir meneliti tentang Analisis Isi Pesan Dakwah

Dalam Lagu Abatasa Karya Grup Band Wali. Sedangkan penulis menganalisis

tentang dilema pacaran bagi kaum perempuan dalam perspektif islam menurut

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

25

isi pesan dakwah Ustadz Felix Siauw tentang “Udah Putusin Aja”.

Persamaan:

- Metode penelitian yang digunakan oleh Zamal Abdul Nasir adalah jenis

penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis isi. Begitu juga

dengan metode penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu

menggunakan metode analisis isi kualitatif.

2.7.Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran memberikan langkah-langkah penelitian, supaya

terbentuknya kerangka alur yang jelas dan dapat diterima secara akal dan

logika sehingga terbentuknya persepsi yang sama antara peneliti dan pembaca

terhadap alur-alur berpikir mengenai penelitian tentang dilema pacaran bagi

kaum perempuan dalam perspektif islam menurut isi pesan dakwah Ustadz

Felix Siauw tentang “Udah Putusin Aja”.

Dalam penelitian ini penulis akan membuat kerangka pemikiran dengan

menggunakan pendekatan analisis isi kualitatif:

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

26

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Sumber: Olahan Dari Peneliti

Pada penelitian ini penulis akan meneliti bagaimana pacaran dalam

perspektif islam menurut Ustadz Felix Siauw pada youtube dengan menggunakan

metode analisis isi dengan cara membagi dalam dua unit analisis. Yang pertama

adalah dari segi unit tematik. Unit tematik ialah unit analisis yang lebih melihat

kepada tema (topik) pembicaraan dari suatu teks. Dalam penelitian ini, tema yang

dibahas ialah terbagi menjadi tiga menurut materi isi dakwah yaitu akhlak,

muamalah dan juga syariah. Yang kedua yaitu unit konteks ialah konteks yang

diberikan oleh peneliti untuk memahami atau memberi arti pada hasil pencatatan

Pacaran Dalam Perspektif Islam

Video Dakwah Ustadz Felix

Siauw Tentang “Udah Putusin

Aja” Pada Youtube

Metode Analisis Isi

1. Akidah (keimanan) materi

aqidah yang membahas tentang

“tauhidillah” dan hal yang

menyangkut tentang Allah.

2. Syari’ah (keislaman) materi

yang berkenaan dengan

masalah-masalah hukum atau

aturan kehidupan sehari-hari.

3. Ahlak (budi pekerti) merupakan

tingkah laku atau kebiasaan

yang meliputi ahlak terhadap

(Khaliq) maupun ahlak sesama

mahluk.

Unit Konteks

Pacaran Dalam Perspektif Islam

berdasarkan Isi Pesan Dakwah

Ustadz Felix Siauw tentang

“Udah Putusin Aja”.

Unit Tematik

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran...5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Pacaran Pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta kasih

27

dalam unit tematik. Unit konteks dalam penelitian ini ialah Pacaran Dalam

Perspektif Islam menurut dakwah Ustadz Felix Siauw tentang “Udah Putusin

Aja”.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, yaitu metode penelitian yang sistematis yang digunakan untuk

mengaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi

didalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang

alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi

berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari

fenomena yang diamati (Prastowo, 2014:24).

Analisis isi media kualitatif lebih banyak dipakai untuk dokumen yang

berupa teks, gambar, simbol dan sebagainya untuk memahami budaya dari

suatu konteks social tertentu. Dalam analisis isi media kualitatif semua jenis

data atau dokumen yang dianalisis lebih cenderung disebut dengan istilah