bab ii kajian pustaka 2.1 kajian teori 2.1.1 hasil belajar...bloom (dalam poerwanti,...

19
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar 2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tergantung apa yang dipelajari oleh peserta didik. Apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka yang diperoleh adalah penguasaan konsep (Rifa’i, 2009:85). Hasil belajar tampak dari adanya perubahan tingkah laku pada diri siswa, berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat diamati dan diukur tingkat keberhasilannya. Menurut Hamalik (2012:30) perubahan diartikan dengan terjadinya peningkatan dan pengembangan lebih baik dibandingkan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti. Sedangkan Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-231-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. a) Ranah kognitif Kognitif adalah ranah yang menekankan pada pengembangan kemampuan dan keterampilan intelektual. Hasil belajar ranah kognitif terwujud dalam aneka kemampuan intelektual murid. Ranah ini mencakup: mengingat (remembering), memahami (understanding), menerapkan (applying), menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), mencipta (creating.) b) Ranah afektif Afektif adalah ranah yang berkaitan pengembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi. Ranah ini meliputi lima jenjang kemampuan yaitu penerimaan (receiving), responsi (responding), acuan nilai (valuing), organisasi (organization) dan karakterisasi suatu nilai (internalizing values).

Upload: others

Post on 29-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hasil Belajar

2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik

setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tergantung apa yang dipelajari oleh peserta didik. Apabila peserta didik mempelajari

pengetahuan tentang konsep, maka yang diperoleh adalah penguasaan konsep

(Rifa’i, 2009:85).

Hasil belajar tampak dari adanya perubahan tingkah laku pada diri siswa,

berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat diamati dan diukur tingkat

keberhasilannya. Menurut Hamalik (2012:30) perubahan diartikan dengan

terjadinya peningkatan dan pengembangan lebih baik dibandingkan sebelumnya,

misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti.

Sedangkan Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil

belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

a) Ranah kognitif

Kognitif adalah ranah yang menekankan pada pengembangan

kemampuan dan keterampilan intelektual. Hasil belajar ranah kognitif terwujud

dalam aneka kemampuan intelektual murid. Ranah ini mencakup: mengingat

(remembering), memahami (understanding), menerapkan (applying),

menganalisis (analysing), mengevaluasi (evaluating), mencipta (creating.)

b) Ranah afektif

Afektif adalah ranah yang berkaitan pengembangan perasaan, sikap,

nilai dan emosi. Ranah ini meliputi lima jenjang kemampuan yaitu penerimaan

(receiving), responsi (responding), acuan nilai (valuing), organisasi

(organization) dan karakterisasi suatu nilai (internalizing values).

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

11

c) Ranah psikomotorik

Psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan kegiatan atau

keterampilan motorik. Ranah ini meliputi persepsi (perception), kesiapan

(set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa (mechanism),

gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian (adaptation), dan

kreativitas (originality).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang

diperoleh siswa setelah mengalami suatu proses pembelajaran.

Dalam pembelajaran kurikulum 2013 hasil belajar dapat diukur dengan

tes atau penilaian otentik (autentic assessment) yang mencakup penilaian

sikap, pengetahuan dan keterampilan (unjuk kerja). Menurut Peraturan

Pendidikan Pendidikan Nasional 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan: Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik

mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,

ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,

ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan

ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.

1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara

komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan

keluaran (output) pembelajaran.

2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta

didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan

kriteria yang telah ditetapkan.

3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan

untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk

penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar

kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

12

2.1.1.2 Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

a) Penilaian kompetensi sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,

penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan

jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian

antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang

disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

b) Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan

penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,

benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman

penskoran.Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.Instrumen penugasan

berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau

kelompok.

c) Penilaian Kompetensi Keterampilan

Kompetensi keterampilan diukur melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian

yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu

dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang

digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi

rubrik. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan

melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Projek

adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,

pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan. Penilaian portofolio

adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya

peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk

mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan kreativitas peserta didik. Karya

tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta

didik terhadap lingkungannya. Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:

1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

13

2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk

instrumen yang digunakan; dan

3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan

tingkat perkembangan peserta didik.

(Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan)

2.1.2 Hakikat Pembelajaran Tematik Terpadu

2.1.2.1 Pengertian

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengintegrasikan kompetensi dari beberapai mata pelajaran ke dalam berbagai

tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,

keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai

konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar,

sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian

pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti

tercermin pada berbagai tema yang tersedia.

Dalam pembelajaran tematik terpadu, tema yang dipilih berkenaan dengan

alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan

pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia,

Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari IPA dan IPS yang diorganisasikan ke

mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang

Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya.

Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak

untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI

sudah mulai mampu berpikir abstrak. Pandangan psikologi perkembangan dan

Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang

diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity

maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan

keuntungan bagi kemampuan berpikir selanjutnya.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

14

Proses pembelajaran tematik terpadu tidak sekadar menghafal konsep-

konsep atau fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan

konsep-konsep untuk menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang

dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian,

agar terjadi pembelajaran bermakna maka guru harus selalu berusaha menciptakan

aktivitas siswa untuk selalu mencari tahu. Dengan kata lain, belajar akan lebih

bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan

mengaktifkan lebih banyak indera dari pada hanya mendengarkan orang/guru

menjelaskan.

(Sumber : Bahan Ajar Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu: Kementerian

Pendidikan Dan Kebudayaan 2013)

2.1.2.2 Model- Model Pembelajaran Tematik

Konsep model pembelajaran tematik yang dipelajari di Indonesia adalah

konsep pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty (1990). Model

pembelajaran terpadu yang dikembangkan oleh Fogarty berawal dari konsep

pendekatan interdisipliner yang dikembangkan oleh Jacob (Hesti;2008)

Model pembelajaran tematik yang digunakan pada kurikulum di Indonesia

ada tiga yakni:

a) Model hubungan/terkait (connected model)

Pada model pembelajaran ini ciri utamanya adalah adanya upaya untuk

menghubungkan beberapa materi (bahan kajian) ke dalam satu disiplin ilmu.

Sebuah model penyajian yang menghubungkan, materi satu dengan materi yang

lain. Menghubungkan tugas/keterampilan yang satu dengan tugas/keterampilan

yang lain. Keunggulan model ini, peserta didik memperoleh gambaran yang

menyeluruh tentang sebuah konsep, sehingga transfer pengetahuan lebih mudah

dilakukan karena konsep pokok dikembangkan secara terus menerus.

b) Model jaring laba-laba (webbed model)

Model pembelajaran ini diawali dengan pemilihan tema. Setelah tema

ditentukan dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan

keterkaitannya antar mata pelajaran. Aktivitas belajar siswa direncanakan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

15

berdasarkan sub-sub tema yang sudah ditentukan. Keuntukan model pembelajaran

ini bagi peserta didik adalah diperolehnya pandangan secara utuh tentang kegiatan

dari ilmu yang berbeda-beda.

c) Model terpadu (integrated model)

Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran

yang dipadukan. Beberapa mata pelajaran dicari konsep, sikap, dan keterampilan

yang tumpang tindih dipadukan menjadi satu. Kegiatan guru pertama menyeleksi

konsep, nilai-nilai dan keterampilan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain

dari berbagai mata pelajaran. Keuntungan medel pembelajaran ini bagi peserta didik

adalah lebih mudah mengaitkan materi pembelajaran dari berbagai mata pelajaran.

Model inilah yang dikembangkan sebagai pembelajaran tematik terpadu di

kurikulum 2013.

Adapun penilaian pembelajaran tematik menggunakan lima domain, yaitu:

1) Konsep, meliputi penguasaan konsep dasar, fakta dan generalisasi.

2) Proses, penggunaan proses ilmiah dalam menemukan konsep pada saat

penyelidikan (eksplorasi)

3) Aplikasi, penggunaan konsep dan proses dalam situasi yang baru atau dalam

kehidupan.

4) Kreativitas, pengembangan kuantitas dan kualitas pertanyaan, penjelasan, dan

tes untuk memvalidasi penjelasan secara personal.

5) Sikap, mengembangkan sikap positif.

2.1.3 Model Pembelajaran Project Based Learning

2.1.3.1 Pengertian

Project Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang sudah

banyak dikembangkan di negara-negara maju. Seperti diterjemahkan dalam bahasa

indonesia, Project Based Learning bermakna sebagai pembelajaran berbasis

proyek. Joel L Klein et, al (2009) menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek

adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk memperoleh

pengetahuan dan pemahaman baru berdasar pengalamannya melalui berbagai

presentasi.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

16

Adapun karakteristik pembelajaran berbasis proyek adalah siswa menyelidiki

ide- ide penting dengan bertanya dan menemukan pemahaman dalam proses

menyelidiki sesuai dengan kebutuhan dan minatnya, menghasilkan produk dan

berpikir kreatif, menyimpulkan materi, serta menghubungkan dengan masalah dunia

nyata, otentik dan isu-isu. Sedangkan Oslon (1993) menjelaskan bahwa dalam

pembelajaran berbasis proyek, siswa merencanakan dan melaksanakan

penyelidikan terhadap beberapa topik atau tema yang menggunakan lintas mata

pelajaran atau lintas materi.

Ciri – ciri pembelajaran berbasis proyek menurut materi pelatihan kurikulum

2013 yng diterbitkan oleh BPSDMPK dan PMP tahun 2013 dan Center For Yout

Development and Education-Boston (Sudarman,2007) adalah:

a) Adanya permasalahan atau tantangan kompleks yang diajukan ke siswa;

b) Siswa mendesain proses penyelesaian permasalahan atau tantangan yang

diajukan dengan menggunakan penyelidikan;

c) Siswa mempelajari dan menerapkan keterampilan serta pengetahuan yang

dimilikinya dalam berbagai konteks ketika mengerjakan proyek;

d) Siswa bekerja dalam tim kooperatif demikian juga pada saat berdiskusi dengan

guru;

e) Siswa mempraktekkan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi

individu yang bertanggung jawab, berkepribadian tinggi dengan belajar melalui

pengalaman;

f) Siswa secara berkala melakukan refleksi terhadap aktifitas yang sudah

dijalankan;

g) Produk akhir siswa dalam mengerjakan proyek dievaluasi

2.1.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning

Kelebihan-kelebihan pembelajaran berbasis proyek diantaranya adalah

sebagai berikut.

a) Meningkatkan motivasi siswa

b) Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

c) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

17

d) Meningkatkan keaktifan siswa

e) Meningkatkan letrampilan siswa dalam mencariinformasi

f) Mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi

g) Memberikan pengalaman siswa dalam mengorganisasikan proyek

h) Memberikan pengalaman dalammembuat alokasi waktu untuk menyelesaikan

tugas

i) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa sesuai dunia nyata

j) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan

2.1.3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Adapun langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek adalah sebagai

berikut.

a) Penentuan pertanyaan mendasar (Start With the Essential Question)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan essensial yaitu pertanyaan yang

dapat memberi penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktifitas.

Topik sesuai dengan dunia nyata yang relevan untuk siswa.

b) Mendesain perencanaan proyek (Design a Plan for the Project)

c) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa.

Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktifitas yang dapat

mendukung dalam menjawab pertanyaan essensial, dengan cara

mengintegrasikan berbagai subyek yang mungkin, serta mengetahui alat dan

bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

d) Menyusun jadwal (Create a Schedule)

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktifitas dalam

menyelesaikan proyek, yaitu:

a) Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek

b) Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek,

c) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

d) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak

berhubungan dan proyek, dan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

18

e) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan tentang pemilihan suatu

cara

e) Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the Student and the Progress

of the Project)

Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktifitas siswa

selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi

siswa pada setiap proses.

f) Menguji hasil (Assess the Outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian

standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan setiap siswa, memberi

umpan balik, dan membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran

berikutnya.

g) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience)

Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktifitas

dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilaksanakan secara

individu dan kelompok.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

19

Tabel 2.1 Sintaksis Project Based Learning

Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Tahap 1: Penentuan pertanyaan mendasar (Essential question)

Guru menyampaikan pertanyaan dan tujuan

yang akan dicapai

Siswa mendengarkan penjelasan guru

Tahap 2: Mendesain perencanaan proyek (Designing Project Plan)

Guru merancang dan menyusun pelaksanaan

penyelidikan suatu proyek pembelajaran

Siswa membuat cara yang digunakan untuk

menyelesaikan sesuai arahan guru

Tahap 3: Menyusun jadwal (Creating Schedule)

Guru bersama siswa menyusun jadwal dengan cara menentukan waktu, tempat, dan batas akhir

pelaksanaan proyek

Siswa memperhatikan penjelasan guru dan

membentuk kelompok belajar sesuai arahan guru

Tahap 4: Memonitor siswa (Monitor the progress)

Guru memonitor dan memfasilitasi pelaksanaan

proyek

Siswa memperhatikan bimbingan dan monitoring

dari guru

Tahap 5: Menguji hasil (Assess the outcome)

Guru mengukur dan mengevaluasi peran siswa

Siswa menjawab evaluasi guru dan

mempresentasikan

Tahap 6: Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the experiment

Guru melakukan refleksi dan evaluasi proyek

Siswa melakukan refleksi secara individu maupun

kelompok

Penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada sub tema Jenis – Jenis

Pekerjaan untuk siswa kelas 4 adalah untuk mencapai Kompetensi Dasar berbagai

muatan pelajaran sebagai berikut.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

20

Tabel 2.2 Kompetensi Dasar Tema Berbagai Jenis Pekerjaan

Sub Tema Jenis-Jenis Pekerjaan

Muatan Pelajaran

Kompetensi Dasar

PPKN 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, se-kolah, dan masyarakat

Matematika 3.13 Memahami luas segitiga, persegi panjang, dan persegi 3.14 Menentukan hubungan antara-satuan dan atribut

pengukuran termasuk luas dan keliling persegi panjang 4.9 Mengembangkan, dan membuat berbagai pola numeric dan

geometris

Bahasa Indonesia

3.3 Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.3 Mengolah dan menyajikan teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

IPS 3.1 Mengenal manusia, aspek ke ruangan, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlan jutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan

3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya.

3.5 Memahami manusia dalam dina-mikainteraksi dengan ling kunganalam, sosial, budaya, dan ekonomi.

4.1 Menceriterakan tentang hasil bacaan mengenai pengertian ruang, konektivitas antar ruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya

4.3 Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

21

Dalam silabus SD kelas 4 untuk menyelesaikan KI,KD diperlukan 2x

pertemuan dengan indikator pencapaian sebagai berikut :

1) Muatan PJOK

a) Menerapkan perilaku hidup sehat di sekolah

b) Memperagakan kombinasi gerak dasar jalan

c) Memperagakan kombinasi gerak dasar lari

2) Muatan PPKN

a) Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan orang tua di lingkungan sekitar

b) Membedakan pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa

3) Muatan Bahasa Indonesia

a) Mendiskripsikan kegunaan benda berdasarkan sifatnya: (i) tidak tembus

air, (ii) menyerap air, (iii) tahan api, (iv) lembut dan lentur, (v) kuat dan

keras, (vi) keras dan lentur

b) Membuat contoh suatu karya hasil penerapan konsep sifat benda

c) Memerankan figur sesuai dengan kebiasaan, cara bicara, dan tingkah laku

figur yang diperankan

4) Muatan Matematika

a) Menjelaskan ciri bilangan prima

b) Menentukan barisan bilangan yang merupakan kelipatan sebuah bilangan

tertentu

c) Menentukan berbagai bilangan yang merupakan faktor dari sebuah

bilangan

d) Menulis model/kalimat matematika dari masalah yang berkaitan dengan

konsep kelipatan atau faktor bilangan

e) Menentukan penyelesaian dari masalah yang berkaitan dengan konsep

kelipatan atau faktor bilangan

2.1.3.4 Penilaian Otentik Pada Sub Tema Jenis-Jenis Pekerjaan

Penilaian otentik diartikan sebagai penilaian kinerja yang berhubungan

dengan pengalaman nyata siswa. Dalam proses penilaian ini digunakan alat ukur

yang bermakna signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah kognitif, sikap,

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

22

dan keterampilan (unjuk kerja). Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang

diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat

dilakukan oleh peserta didik.

Penilaian di SD dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi

dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan

keterampilan . Penilaian proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran

dengan menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.

Adapun teknik dan instrumen penilaian yang digunakan untuk penilaian

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah sebagai berikut.

1) Penilaian kompetensi sikap (afektif).

Aspek sikap dapat dinilai dengan cara: .

a) observasi, penilaian diri (Self assessment), penilaian antar peserta didik

(peer assessment) dan jurnal.

Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara

berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang

berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan saat

pembelajaran maupun diluar pembelajaran.

b) Penilaian Diri

Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik

untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks

pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar

penilaian diri.

c) Penilaian Antarteman

Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik

untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta

didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta

didik.

d) Jurnal

Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi

informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

23

didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan

sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi.

2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan (kognitif)

Menurut Wardani Naniek Sulistya (2012) aspek pengetahuan dapat

dinilai dengan teknik penilaian sebagai berikut:

a) Tes tulis

Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan

ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

b) Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap

(oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap

juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata,

frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.

c) Penugasan

Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat

berupa pekerjaan rumah dan atau proyek baik secara individu ataupun

kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.

Format penilaian pengetahuan dibuat setiap tema dan setiap muatan

3) Penilaian Kompetensi Keterampilan;

Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:

a) Performance atau Kinerja, adalah suatu penilaian yang meminta siswa

untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang

mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.

Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop,

menyanyi, bermain peran, menari.

b) Produk, adalah penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam

membuat produk teknologi dan seni (3 demensi). Penilaian produk tidak

hanya diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya.

Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan dalam setiap tahap perlu

diadakan penilaian yaitu:

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

24

(1) Tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian terhadap

kemampuan siswa dalam merencanakan, menggali,

mengembangkan gagasan, dan mendesain produk

(2) Tahap pembuatan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa

dalam menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat serta dalam

menentukan teknik yang tepat.

(3) Tahap penilaian (appraisal) meliputi penilaian terhadap kemampuan

siswa membuat produk sesuai dengan kegunaannya

c) Proyek, adalah penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi

dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut

meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan

memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada

pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan

pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi.

Penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan

keterampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir

kreatif) peserta didik.

d) Portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang

tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun

waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk

memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan

keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu.

Pada pembelajaran kurikulum 2013 pada sub tema Jenis-Jenis Pekerjaan

peserta didik dinyatakan tuntas belajar apabila memenuhi kriteria penilaian sebagai

berikut:

Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, siswa dinyatakan sudah tuntas belajar untuk

menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari

hasil tes formatif. Sedangkan Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, siswa dapat dikatakan

belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya bila menunjukkan

indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif. Kemudian untuk KD pada KI-1 dan KI-2,

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

25

ketuntasan siswa dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2

untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap siswa secara umum berada pada

kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang

bersangkutan.

Adapun implikasi dari adanya persyaratan ketuntasan belajar tersebut

adalah sebagai berikut:

Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan

kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66; Untuk KD

pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD

berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66;

dan untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan

kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66.

untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum

profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh

guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua).

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Sri Haryanti, S.Pd.SD 2011. Yang berjudul “Penerapan Model

Project Based Learning Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah Untuk

Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Rotasi Dan

Revolusi Bumi di Kelas VI SDN Sugihrejo 01 Gabus Pati Semester 2 Tahun Ajaran

2012/2013 ?” mengemukakan bahwa pada Pra siklus ketuntasan belajar siswa

kelas IV SDN Sugihrejo 01 hanya 6 siswa atau 35,3%, sedangkan 11 siswa atau

64,7% siswa lainnya belum tuntas. Setelah diterapkan PPjBL pada siklus 1

ketuntasan belajar menjadi 70,5% siswa tuntas belajar. Sedangkan pada

pelaksanaan siklus 2 ketuntasan belajar mencapai 16 anak atau 94,2%. Dengan

demikian dapat disimpulkan pendekatan PBL dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VI SDN SDN Sugihrejo 01 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati. Hal ini

terjadi karena peserta didik aktif dalam proses pembelajaran dan guru

menggunakan alat peraga dan media pembelajaran yang menarik, yakni

menggunakan lingkungan sekitar sebagai sarana meningkatkan hasil belajar.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

26

Penelitian Sugeng, S.Pd.SD. 2014. Yang berjudul “Upaya Peningkatan

Aktifitas dan Prestasi Belajar IPS Melalu Project Based Learning bagi Siswa Kelas V

SDN Tlogoayu Gabus Pati semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014”. Menunjukkan

bahwa pada kondisi awal ketuntasan belajar sebanyak 16 siswa atau 72,72%, 6

siswa atau 27,28% siswa lainnya belumtuntas mencapai KKM 70 dengan skor rata-

rata pra siklus sebesar 79,5. Pada siklus 1 ketuntasan belajar siswa meningkat

menjadi 81,80%, dan pada siklus 2 meningkat menjadi 90,90% dengan skor rata-

rata siklus I dan siklus II masing-masing 81,8 dan 85,4.

Berdasarkana kajian dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

pendekatan PjBL terbukti efektif dapat meningkatkan kemampuan sains dan hasil

belajar siswa. Hal ini dikarenakan dalam PPjBL, siswa dilibatkan secara aktif dalam

merencanakan, melaksanakan proyek, menguji hasil dan mempresentasikan hasil

penyelidikan.

2.3 Kerangka Berpikir

Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi

pembelajaran yang dilakukan guru. Sehubungan dengan hal tersebut guru dituntut

untuk memahami komponen-komponen dasar dan filosofis dari kegiatan

pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan awal di kelas 4 SD Negeri Sukoharjo 03

Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati menunjukkan bahwa motivasi dan semangat

belajar siswa rendah yang mengakibatkan hasil belajar tidak memuaskan. Dalam

upaya untuk menigkatkan ketrampilan saintifik dan hasil belajar siswa dilakukan

penelitian menggunakan PPjBL.

PPjBL merupakan pendekatan pembelajaran, dimana siswa diberi

kebebasan merencanakan dan melaksanakan proyek secara kolaboratif. Langkah-

langkah, menentukan pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan penyelidikan

tentang barang dan jasa, menyusun jadwal, Membentuk kelompok @ 4-6 siswa,

mengumpulkan data, memonitor kegiatan diskusi siswa, menguji hasil penyelidikan,

mempresentasikan dan menanggapi laporan diskusi, evaluasi dan penutup.

Diharapkan setelah melakukan pembelajaran menggunakan PPjBL, kemampuan

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

27

saintifik dan hasil belajar siswa meningkat. Secara rinci dan jelas kerangka berpikir

terlihat dalam gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Guru meelibatkan siswa secara aktif dalam

pembelajaran

Keterampilan saintifik (mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mencoba, mengkomunikasikan

tidak nampak maksimal

Hasil belajar pada sub tema jenis-jenis pekerjaan belum

mencapai KKM ≥80%

siswa tuntas belajar

Guru belum melibatkan siswa secara aktif dalam

pembelajaran

Penerapan Pendekatan PjBL pada

sub tema Barang dan Jasa

Guru menerapkan PjBL dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Penentuan pertanyaan mendasar tentang barang dan jasa 2) Mendesain perencanaan proyek melakukan penyelidikan

tentang barang dan jasa 3) Menyusun jadwal pelaksanaan penyelidikan 4) Membentuk kelompok @ 4-6 siswa 5) Siswa mengumpulkan data terkait jenis pekerjaan yang

menghasilkan barang dan jasa 6) Memonitor kegiatan diskusi siswa 7) Menguji hasil penyelidikan 8) Mempresentasikan dan menanggapi laporan diskusi 9) Evaluasi 10) Penutup

Pembelajaran masih bersifat konvensional

Hasil belajar sub tema barang dan jasa mencapai KKM ≥80% siswa tuntas

belajar meningkat

Ketrampilan saintifik

siswa meningkat

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar...Bloom (dalam Poerwanti, 2008:1-23–1-25) membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

28

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian kajian teoritis dan kerangka berpikir di atas, dirumuskan

hipotesis tindakan sebagai berikut, penerapan model Project Based Learning pada

tema Berbagai Jenis Pekerjaan diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas 4 SD Negeri Sukoharjo 03 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati semester 1

tahun pelajaran 2014/2015.