bab ii kajian pustaka · 2017. 3. 30. · kesesuaian luas ruang bengkel batu beton,jenis dan jumlah...
TRANSCRIPT
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.Kajian Teori 2.1.1.Evaluasi
Evaluasi merupakan satu kegiatan sistematis yang
dilaksanakan untuk membantu audensi agar dapat
mempertimbangkan dan meningkatkan nilai suatu program
atau kegiatan ( Mutrofin,2001 ).
Sedangkan Evaluasi menurut Gay (1979) dalam
Bukunya Sukardi Yang berjudul Evaluasi Program
Kependidikan Dan Pelatihan adalah sistematis Pengumpulan
dan penganalisisan data untuk pengambilan keputusan.Dari
aspek Program evaluasi dapat dikatakan suatu kegiatan
pengevaluasian yang dilakukan secara berkesinambungan dan
ada dalam suatu organisasi.Program dapat diartikan menjadi
dua hal ,yaitu sebagai rencana dan juga sebagai kesatuan
kegiatan pengelolaan.
Sisi lain menurut Suharsimi arikunto ,ada tiga istilah
yang digunakan dan perlu disepakati pemakaiannya sebelum
disampaikan uraian lebih jauh tentang Evaluasi program,yaitu
“ Evaluasi “ ( Evaluation ),” Pengukuran “( measurement ),dan “
Penilaian” ( assessment ).Evaluasi berasal dari kata evaluation
(Bahasa Inggris).Kata tersebut diserap kedalam
perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan
mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaiaan
lafal Indonesia menjadi “ Evaluasi “.Istilah
14
“Penilaian”merupakan kata benda dari “ nilai “.Pengertian
“Pengukuran”mengacu pada kegiatan membandingkan
sesuatu hal dengan satuan Ukuran tertentu,sehingga sifatnya
menjadi kuantitatif.
Meminjam istilah AS Hornby ,Suharsimi mendefinisikan
Evaluasi juga mempunyai arti Suatu Upaya untuk menilai
atau jumlah .Selain arti berdasarkan terjemahan,kata-kata
yang terkandung di dalam definisi tersebutpun menunjukkan
menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan
secara hati-hati,bertanggungjawab.
Suchman ( 1961,dalam Anderson 1975 ) memandang
evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah
dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk
mendukung tercapainya tujuan .Sedangkan menurut Worthen
dan Sanders ( 1973,dalam Anderson 1971 ),bahwa Evaluasi
adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang
sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut,juga termasuk
mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan
suatu program ,produksi,prosedur,serta alternative strategi
yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan.Stufflebeam (1971,dalam Fernandes: 1984)
mengatakan bahwa Evaluasi merupakan proses
penggambaran,pencarian,dan pemberian informasi yang
sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam
menentukan alternatif keputusan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa evaluasi dapat disimpulkan adalah suatu kegiatan
15
untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu,yang selanjutnya informasi tersebut digunakan un
tuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
sebuah keputusan.
Model Evaluasi yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah Model Evaluasi CIPP ,Menurut Daniel Stufflebeam
yaitu Model Evaluasi yang menggunakan empat jenis
Evaluasi,yaitu Evaluasi konteks ( Context Evaluation
),Evaluasi Masukan ( Input Evaluation ),Evaluasi Proses (
Process Evaluation ),dan Evaluasi Produk ( Product Evaluation
) ( Stufflebeam,2003 ).
1.Evaluasi Context
Daniel Stufflebeam Evaluasi konteks untuk menjawab
Menurut pertanyaan apa yang perlu dilakukan ?Evaluasi ini
mengidentifikasi dan menilai kebutuhan-kebutuhan yang
mendasari disusunnya suatu program.
2.Evaluasi Input
Evaluasi Input atau masukan adalah Untuk mencari jawaban
atas pertanyaan : Apa yang harus dilakukan ?Evaluasi ini
mengidentifikasi dan problem,asset,dan peluang untuk
membantu para pengambil keputusan mendefinisikan
tujuan,prioritas-prioritas.
3.Evaluasi Procces
Evaluasi Proses berupaya untuk mencari jawaban atas
pertanyaan :Apakah program sedang dilaksanakan? Evaluasi
ini berupaya mengakses pelaksanaan dari rencana untuk
membantu staff program melaksanakan aktifitas dan
16
kemudian membantu kelompok pemakai yang lebih luas
menilai program dan mengiterpretasikan manfaat.
4.Evaluasi Product
Evaluasi Product menurut Daniel Stufflebearn adalah evaluasi
yang berupaya mencari jawaban atas pertanyaan : apakah
program Sukses ?Waktu Pelaksanaan: Ketika Program
selesai,Keputusan : Resikel : ya atau tidak program harus
diresikel.Evaluasi ini berupaya mengidentifikasi dan
mengakses keluaran dan manfaat,baik yang direncanakan
atau tidak direncanakan, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.Keduanya untuk membantu staf menjaga upaya
memfocuskan pada mencapai manfaat yang penting dan
akhirnya untuk membantu kelompok-kelompok pemakai lebih
luas mengukur kesuksesan upaya dalam mencapai
kebutuhan-kebutuhan yang ditargetkan.
2.1.2.Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti
bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[1] Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
17
sesuai dengan jadwal.[2] Manajemen belum memiliki definisi
yang mapan dan diterima secara universal.[3]
2.1.3.Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Paket Keahlian Konstruksi Batu Beton adalah
merupakan Diferensiasi dari Program Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Beton.Istilah Paket keahlian adalah
manifestasi dari kurikulum 2013 sedangkan Program keahlian
adalah Hasil Kurikulum KTSP. Tujuan Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu & Beton secara umum mengacu pada
isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN)
pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan
pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu
& Beton adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten : Melakukan pekerjaan
sebagai pelaksana pekerjaan bangunan gedung, melakukan
pekerjaan jasa (pemborong) secara mandiri/berwirausaha
dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung. Adapun
materi produktif yang dipelajari : Menggambar Teknik
Dasar,Ilmu Statika,Ilmu Bangunan Gedung,Ilmu Bahan
Bangunan,Keselamatan Kerja Gambar Konstruksi &
RAB,Manajemen Konstruksi,Pekerjaan Pengukuran
Konstruksi,Teknik Pemeriksaan & Pelaksanaan Konstruksi
Beton,Pekerjaan Pasang Batu & Jalan,Praktek Dasar Teknik
18
Bangunan,Pekerjaan Konstruksi Kayu Dan AutoCAD
Bangunan.
Berdasar Permendiknas Tahun 2007 Tentang Standart
Pelayanan Minimal Ruang Pembelajaran Khusus ( RPK )
Bahwa Ruang Praktik Program Keahlian Teknik Batu dan
Beton harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran: pekerjaan dasar konstruksi bangunan,
pekerjaan pasangan batu, pekerjaan konstruksi beton
sederhana, pekerjaan bekisting dan perancah, konstruksi
beton bertulang.
b. Luas minimum ruang praktik Program Keahlian Teknik
Batu dan Beton adalah 304 m² untuk menampung 32 peserta
didik, yang meliputi: area kerja batu dan beton 128 m², ruang
kerja pemasangan dan finishing 128 m², ruang penyimpanan
dan instruktur 48 m².
c. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi prasarana seperti Meja Kerja,Kursi
kerja/stool,lemari alat dan bahan 1 set dengan rasio 16
peserta didik .Peralatan Batu dan beton dengan rasio 1 set
untuk 16 peserta didik,Papan tulis 1 set untuk 16 peserta
didik pada kegiatan belajar mengajar yang bersifat
Teoritis.Kotak Kontak minium 2 buahper area dan 1 buah
Tempat sampah.
d. Ruang praktik Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
dilengkapi sarana Ruang Penyimpanan dan instruktur sebagai
19
berikut : Meja dan kursi kerja,rak alat dan bahan lemari
penyimpan alat dan bahan 1 set untuk 12 Instruktur.Papan
data dan Tempat Sampah masing-masing satu buah
sedangkan Kotak Sampah 2 buah.
2.2.Penelitian Sebelumnya Yang Relevan. Sebelumnya Nuryadin ( 2012 ) dalam Penelitiannya Yang
berjudul Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum, Proses
Pembelajaran,Sarana Dan Prasarana Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional ( RSBI ) Bidang keahlian Teknik Konstruksi Batu
Beton Di SMK N 2 Kebumen.Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui seberapa besar tercapainya pelaksanaan
kurikulum, proses pembelajaran, dan sarana prasarana
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Bidang
Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton di SMKN 2 Kebumen.
Variabel penelitian ini adalah (1) Pelaksanaan Kurikulum (2)
Pelaksanaan Proses Pembelajaran (3) Sarana dan Prasarana.
Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Kebumen dimulai dari
tanggal 03 – 22 September 2012. Populasinya adalah mata
pelajaran normative dan adaptif sedangkan untuk sampelnya
diambil dengan Purposive sample 4 mata pelajaran normative
dan 4 mata pelajaran adaptif. Untuk sumber data yaitu dari
guru dan siswa. Instrumen berupa angket, yang terdiri dari
angket pelaksanaan kurikulum, angket pelaksanaan proses
pembelajaran, dan angket sarana prasarana. Angket
pelaksanaan kurikulun dengan responden guru, angket proses
pembelajaran dengan responden guru serta siswa dan angket
sarana prasarana dengan responden siswa. Teknik
20
pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket,
dokumentasi, dan wawancara. Hasil Kajian penelitian
dianalisis secara deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian ini
adalah (1) Ketercapaian pelaksanaan kurikulum berada pada
kategori baik dengan rerata (mean) sebesar 78,60% (2)
Ketercapaian pelaksanaan proses pembelajaran yang sesuai
dengan sekolah standar internasional berada pada kategori
baik dengan rerata (mean) sebesar 74,94% dari responden
guru dan 67,94% dari responden siswa, 3) Sarana dan
prasarana berada pada kategori kurang baik dengan rerata
(mean) 67,79%.
Wawan Riyanta,(2011),dalam penelitiannya yang
berjudul Manajemen Peralatan Dan Bahan Praktik Bengkel
Batu Pada Bidang Keahlian Teknik Bangunan Di SMK Negeri 2
Depok Sleman Yogyakarta Menuju Sekolah Bertaraf
Internasional Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan
,Uninersitas Negeri Yogyakarta.Tujuan Penelitian ini untuk
mengetahui menejemen peralatan dan bahan praktek Bengkel
Batu di SMK Negeri 2 Depok.Menejemen bengkel ini terutama
yangberkaitandenganperencanaan,pengorganisasian,pelaksan
aan,dan pengawasan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
data yang bersifat kualitatif.Informan Penelitian adalah Ketua
Kompetensi Keahlian ( Sekarang Ketua Paket keahlian ) Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton,Kepala Bengkel Batu Dan
Informan pendukung,yaitu: toolman Bengkel,Guru
Produktif.teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu
21
observasi,wawancara,dan dokumentasi.Data yang diperoleh di
lapangan dianalisis secara kualitatif.Sedangkan Kabsahan
pemeriksaan data menggunakan Teknik Triangulasidari.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Bengkel Batu di
SMK Negeri 2 Depok,telah melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen yang terdiri tindakanperencanaan (Planning
),pengorganisasian (Organizing),Pelaksanaan (actuating),serta
Pengawasan (Cotrolling).(1)Perencanaan didasarkan Pada
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan dilakukan kepala
bengkel diteruskan kepada Ketua program Keahlian dan
disampaikan kepada Kepala Sekolah,selanjutnya dianalisis
oleh Waka Sarana dan Prasarana.Waktu perencanaan
dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru.(2)
Pengorganisaian telah ada pembagian tugas yang jelas.Setiap
staff memiliki tugas masing-masing.Pengorganisasian
peralatan dan bahan praktek bengkel melibatkan kepala
sekolah,Waka sarana dan prasarana.Kepala Program
Keahlian,Kepala Bengkel,Guru Praktek dan teknisi.(3)
Pelaksanaan secara keseluruhan telah berjalan baik dan
terorganisir,tahap pengadaan berdasarkan analisis kurikulum
dilakukan oleh jurusan dengan persetujuan Waka sarana dan
prasarana,penyimpangan menggunakan system kombinasi
antara system terbuka dan system tertutup.,pemanfaatan
telah sesuai dengan rasio jumlah anak serta menggunakan
nomor inventarisasi untuk mempermudah
penggunaannya,dan pemeliharaan peralatan dan bahan
praktek dilakukan oleh teknisi,guru dan siswa,perbaikan
22
dilakukanWaka sarana Dan Prasarana melalui pengajuan dari
kepala benkel tidak ada kartu pinjam namun selalu dilakukan
pengecekan sebelum dan sesudah dipakai.(4)Pengawasan
dilakukan dengan membangun system Teknisi Bengkel
melaporkan secara lisan kepada guru kemudian dibuat
laporan tertulis selanjutnya disampaikan kepada kepala
Program keahlian,Kepala Sekolah dan Waka Farana dan
Prasarana setiap triwulan.Pengawasan juga dilakukan pihak
sekolah dengan peninjauan langsung ke bengkel.
Hal yang sama dikatakan juga oleh Juan Shanraiska
(2015)dalam penelitian deskriptifnya yang berjudul
Kesesuaian Ruang Bengkel Dan Peralatan Kerja Batu Untuk
Mendukung Pembelajaran Praktik Konstruksi Batu Jurusan
Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 2 Klaten
Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Negeri
Yogyakarta.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
Kesesuaian Luas Ruang Bengkel batu beton,jenis dan jumlah
peralatan kerja batu,dan Layout / Penataan Peralatan di
Ruang Bengkel Batu SMKN 2 Klaten Berdasarkan standart
yang berlaku.Hal ini dilakukan untuk memberikan
kenyamanan bagi penggunanya.Jenis Penelitian ini adalah
dengan Metode Deskriptif Evaluatif.Subjek penelitian adalah
ruang dan fasilitas bengkel batu dan beton Jurusan Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK N 2 Klaten,sedangkan Obyek
penelitiannya adalah standart luas ruang bengkel batu
beton,jenis Dan Jumlah Peralatan,dan penataan peralatan
kerja batu SMKN 2 Klaten.Metode pengumpulan data dengan
23
cara wawancara,Observasi,dan Dokumentasi.Teknik analisis
data dilakukan dengan metode kuantitatif yaitu
mengkomparasikan antara data hasil penelitian di SMK Negeri
2 Klaten dengan standart yang ada,dan didukung dengan
hasil pengamatan lapangan.Hasil Penelitian ini adalah ( 1 )
Luas Ruang Bengkel Batu dan Beton SMK Negeri 2 Klaten
belum memenuhi standart ,yaitu 178,5 m2 lebih kecil dari
ukuran standart 256 m2.( 2 ) Jenis peralatan kerja batu
sudah sesuai dengan kebutuhan peralatan belajar praktik
Konstruksi Batu,namun jumlah peralatan belum sesuai
dengan standart dan proses kerja praktik yang sistematis.
Sesuai dengan Penelitian yang dilakukan oleh
Nuryadin,Wawan Riyanta Dan Juan Shanraiska di atas
menyimpulkan bahwa untuk mewujudkan manajemen Teknik
Konstruksi Batu dan beton yang sesuai dengan Permendiknas
No.40 tahun 2008 haruslah dimulai dari melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen yang terdiri tindakan perencanaan
(Planning ),pengorganisasian (Organizing ),Pelaksanaan (
actuating),serta Pengawasan (Cotrolling).(1)Perencanaan
didasarkan Pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
dilakukan kepala bengkel diteruskan kepada Ketua paket
Keahlian, Keahlian dan disampaikan kepada Kepala
Sekolah,selanjutnya dianalisis oleh Waka Sarana dan
Prasarana.Berdasar Dokumen Akreditasi SMK bahwa struktur
Organisasi Paket keahlian Teknik Konstruksi batu Beton
meliputi : Ketua Paket Keahlian,Sekretaris,Bendahara,Ketua
Bengkel Batu,Ketua lab Mattes Dan Survey Serta Toolman.
24
2.3.Kerangka Berfikir Evaluasi terhadap Menajemen Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton bertujuan untuk mengukur
sejauh mana efektivitas Paket keahlian tersebut. Model
evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
evaluasi CIPP (context, input, process dan product).
Kegiatan evaluasi terhadap komponen konteks dalam
Penerapan Pembelajaran Pada Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga meliputi
penilaian terhadap kebutuhan, kondisi lingkungan. Penilaian
terhadap komponen input meliputi perencanaan, program,
SDM, sarana dan prasarana dan pembiayaan program.
Penilaian terhadap komponen evaluasi proses meliputi
pelaksanaan kegiatandan kendala-kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan program.
Berdasarkan tujuan penelitian ini, kegiatan evaluasi
terhadap Manajemen Paket Keahlian Teknik konstruksi Batu
Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga berupaya untuk
menganalisis program layanan tersebut melalui tiga komponen
dalam model CIPP. Hasil dari analisis tersebut, akan
menghasilkan sebuah kesimpulan hasil evaluasi Penerapan
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri
2 Salatiga. Simpulan tersebut diharapkan memberikan
masukan bagi SMK Negeri 2 Salatiga tentang pelaksanaan dan
kendala yang dihadapi dalam implementasi penyelenggaraan
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton.
Berdasarkan uraian tersebut, kerangka berpikir penelitian
ini adalah sebagai berikut:
25
1.Conteks meliputi Visi Dan misi Sekolah,Keadaan Geografis
Sekolah,Sistem,Tingkat Kebutuhan Program,Tujuan Program.
2.Input meliputi Sarana Dan Prasarana,Jumlah tenaga
Pengajar,Pendidikan atau kwalitas guru,Kondisi kemampuan
awal siswa,Bentuk Kurikulum,Modula tau referensi,Buku
paket yang digunakan.
3.Procces meliputi Metode Pengajaran Yang digunakan,Proses
perencanaan,Media Pembelajaran,Suasana pembelajaran di
kelas.
4.Product meliputi Prestasi siswa,Hasil Belajar siswa,Persepsi
Siswa terhadap Program.
5.Hasil Evaluasi.
Hasil Evaluasi akan di kaji dan di analisis oleh Kepala Sekolah
bersama dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum,Wakil Kepala sekolah Bidang sarana Dan
Prasarana,Ketua Program Studi Keahlian Teknik Bangunan
Serta melibatkan juga Ketua Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton.
5.Rekomendasi
Hasil Pengkajian dan Evaluasi Tesis ini akan menjadi
Rekomendasi dalam Program usulan Rencana Anggaran
Pendapatan Dan Biaya Sekolah ( RAPBS ) serta Rencana
Anggaran Kegiatan Sekolah ( RAKS ) Pengembangan Dan
Pengadaan Sarana Dan Prasarana Paket Keahlian Teknik
Konstruksi Batu Dan Beton.
26
Peneliti sedang Presentasi hasil Penelitiannya pada acara FGD di hadapan Waka Kurikulum,Waka Sarpras,Waka WMM,Ketua Program Studi,Ketua Paket Keahlian dan Guru mapel Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 Salatiga Di RM.Rojolele Salatiga Pada Tanggal 27 April 2015