bab ii gambaran umum persepakbolaan di kota...

20
1 BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA SURAKARTA Perjalanan serta perkembangan sepak bola Kota Surakarta sudah dimulai semenjak masa kolonial Hindia Belanda. Perkembangan sepakbola pada mulanya dibawa oleh orang Eropa ke Indonesia. Kota Surakarta sendiri memiliki salah satu klub sepakbola profesional tertua di Indonesia yaitu Persis Solo. Persis Solo berdiri pada tanggal 8 November 1923 dengan nama kolonial pertama VVB (Vorslamdsche Voeatbal Bond). Sejarah sepakbola di Kota Surakarta terus berkembang hingga akhirnya muncul tim dari Jakarta yang berdomilisi di sini yaitu Arseto Solo. Klub yang dijuluki petir biru ini juga merupakan bagian dari sejarah sepak bola. Mereka sempat berjaya pada era 1970-an hingga 1980-an. Namun pasca kejadian reformasi klub yang dimiliki oleh Ari Sigit Soeharto ini membubarkan diri karena krisis moneter yang melanda Indonesia dan untuk menghindari sentiment anti Suharto. Pada masanya Arseto termasuk klub yang superior dan juga mempunyai manajemen yang baik. Tidak dipungkiri, Arseto juga turut andil dalam membangun Liga Galatama yang merupakan liga non amatir pertama di Indonesia. Sejalan dengan berdirinya Galatama, Indonesia mempunyai liga perserikatan yang dimiliki oleh pemerintah serta dibiayai dari APBD. Kedua liga tersebut hadir di Solo untuk menyemarakkan atmosfir sepak bolanya. Namun, Arseto lebih memiliki nama besar waktu itu dan terlihat sekali bahwa Surakarta di masa itu adalah masa Arseto. Hal itu ditambah dengan adanya kedekatan antara

Upload: trantruc

Post on 11-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

1

BAB II

GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI

KOTA SURAKARTA

Perjalanan serta perkembangan sepak bola Kota Surakarta sudah dimulai

semenjak masa kolonial Hindia Belanda. Perkembangan sepakbola pada mulanya

dibawa oleh orang Eropa ke Indonesia. Kota Surakarta sendiri memiliki salah satu

klub sepakbola profesional tertua di Indonesia yaitu Persis Solo. Persis Solo

berdiri pada tanggal 8 November 1923 dengan nama kolonial pertama VVB

(Vorslamdsche Voeatbal Bond). Sejarah sepakbola di Kota Surakarta terus

berkembang hingga akhirnya muncul tim dari Jakarta yang berdomilisi di sini

yaitu Arseto Solo. Klub yang dijuluki petir biru ini juga merupakan bagian dari

sejarah sepak bola. Mereka sempat berjaya pada era 1970-an hingga 1980-an.

Namun pasca kejadian reformasi klub yang dimiliki oleh Ari Sigit Soeharto ini

membubarkan diri karena krisis moneter yang melanda Indonesia dan untuk

menghindari sentiment anti Suharto.

Pada masanya Arseto termasuk klub yang superior dan juga mempunyai

manajemen yang baik. Tidak dipungkiri, Arseto juga turut andil dalam

membangun Liga Galatama yang merupakan liga non amatir pertama di

Indonesia. Sejalan dengan berdirinya Galatama, Indonesia mempunyai liga

perserikatan yang dimiliki oleh pemerintah serta dibiayai dari APBD. Kedua liga

tersebut hadir di Solo untuk menyemarakkan atmosfir sepak bolanya. Namun,

Arseto lebih memiliki nama besar waktu itu dan terlihat sekali bahwa Surakarta di

masa itu adalah masa Arseto. Hal itu ditambah dengan adanya kedekatan antara

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

2

pemain, manajemen, serta masyarakat Kota Solo itu makin membuat Arseto

dicintai dan melekat di Kota Bengawan. Setelah Arseto dinyatakan bubar karena

menghindari sentiment anti Soeharto, Kota Surakarta kemudian menjadi salah

satu tujunan utama bagi klub-klub Liga Indonesia yang tidak memiliki home base

yang tetap. Setelah Arseto kemudian muncul klub Pelita Solo yang berada di kota

Surkarta pada tahun 2000-2001. Salah satu prestasi yang mengesankan klub ini

saat di Kota Surakarta adalah mempersembahkan prestasi dengan masuk ke babak

8 besar Liga Indonesia tahun 2000. Masyarakat Kota Surakarta antusias dengan

kedatangan Pelita Solo yang merupakan klub sepakbola besar kemudian

membentuk sebuah perkumpulan supporter yang diberi nama Pasoepati. Setelah

Pelita Solo hengkang pada tahun 2002, Kota Surakarta tidak lantas sepi peminat

untuk klub sepakbola Indonesia untuk home base di Kota Surakarta. Persijatim

Solo FC yang kurang diterima oleh masyarakat Jakarta kemudian berpindah ke

Kota Surakarta pada tahun 2003 sampai pada Persis Solo berprestasi dengan

masuk ke Divisi Utama Liga Indonesia pada tahun 2006.

A. Surakarta, Kota Olahraga

Kota Surakarta adalah salah satu kota yang terletak di Propinsi Jawa

Tengah. Surakarta merupakan kota peringkat kesepuluh yang terbesar di

Indonesia. Nama Surakarta digunakan dalam konteks formal sedangkan nama

Solo digunakan dalam konteks informal. Akhiran –karta merujuk pada kota, dan

kota Surakarta masih memiliki hubungan sejarah yang sangat erat dengan

Kartasura. Sisi timur kota ini dilewati sungai Bengawan Solo yang diabadikan

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

3

menjadi lagu oleh maestro Keroncong Internasional. Bersama dengan Yogyakarta,

Surakarta merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah tahun 17551.

Kota Surakarta pada dasarnya merupakan sebuah kota yang memiliki

sejarah panjang mengenai dunia olahraga yang ikut serta berperan dalam proses

menuju kota yang beradab. Banyak organisasi masyarakat yang berorientasi

olahraga yang berdiri di kota surakarta pada masa Hindia Belanda. Olahraga

sepakbola tercatat menjadi salah satu cabang olahraga yang telah muncul dan

berkembang di kota Surakarta. Tidak hanya sepakbola, namun berbagai macam

bidang olahraga yang merupakan tonggak-tonggak sejarah sehingga kota ini

terkonstruksi dengan sedemikian rupa. Ada juga desa Manahan yang sekarang

adalah GOR Manahan sebelumnya pada masa penjajahan adalah sebuah lapangan

memanah untuk para bangsawan keraton dan para warga Eropa. Kemudian ada

juga olahraga balap kuda yang juga tumbuh subur di kalangan masyarakat

Surakarta pada masa penjajahan, walalupun olahraga ini hanya ditekuni oleh

golongan bangsawan dan orang-orang Eropa. Setelah masa kolonial Hindia

Belanda berakhir, kegiatan olahraga di Indonesia dan khususnya Surakarta

diawasi ketat oleh pemerintah Jepang. Pemerintah Jepang memberlakukan aturan

bahwa suatu organisasi masyarakat yang berorientasi pada kegiatan apapun yang

dapat berpotensi menggalang massa akan dilarang dan dihapuskan. Pada masa

pendudukan Jepang praktis tidak ada aktifitas yang berarti dalam bidang olahraga

di kota Surakarta. Runtuhnya kekuasaan Jepang pada tahun 1945, proklamasi

1Ardian Kresna., Sejarah Panjang Mataram (Yogyakarta: DIVA

Press.2011), hlm.123.

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

4

kemerdekaan Indonesia membuka jalan seluas-luasnya bagi bangsa untuk

menangani urusan olahraga di tanah air dengan mandiri.2

Kegiatan-kegiatan olahraga pada awal kemerdekaan bisa digerakkan

sepenuhnya, hal ini dikarenakan karena bangsa Indonesia masih harus berjuang

untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih. Akibatnya banyak

terjadi pertempuran di berbagai daerah yang melibatkan banyak pemuda yang

menjadi penghalang besar dalam mengadakan kegiatan olahraga yang tertib dan

teratur. Namun demikian, berkat kerja keras para tokoh olahraga Nasional, pada

bulan Januari 1946 bertempat di Hadiprojo di Surakarta diadakanlah Kongres

olahraga pertama setelah masa kemerdekaan. Kongres tersebut hanya dihadiri

para tokoh olahraga dari Pulau Jawa karena situasi Indonesia yang masih berjuang

dalam mempertahankan kemerdekaan. Kongres tersebut menghasilkan keputusan

dengan terbentuknya suatu badan olahraga dengan nama Pesatuan Olahraga

Republik Indonesia (PORI) yang pada masa saat ini diganti namanya menjadi

KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) yang bertugas sebaga koordinator

semua cabang olahraga serta mengurus kegiatan-kegiatan olahraga di dalam

negeri.

1. Kota Surakarta Sebagai Tuan Rumah PON Pertama

Kota Surakarta adalah kota pertama yang dijadikan tuan rumah Pesta

olahraga terbesar di Indonesia yaitu PON I pada tahun 1948.3 Kota Solo pada

masa pra kemerdekaan adalah salah satu kota yang dilihat dari penyediaan sarana

2 Devi Fitroh.,Kota, Klub dan Pasoepati (Jogjakarta. Buku Litera: 2016),

hlm 17. 3 Achmad Lanang.,Sepak Bola 2.0 (Yogyakarta. Fandom: 2016), hlm.70.

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

5

olahraga, dinilai dapat memenuhi segala macam persyaratan pokok sebagai kota

yang peduli terhadap bidang olahraga seperti adanya stadion Sriwedari yang pada

masa itu merupakan stadion terbaik di Indonesia serta adanya kolam renang.

Selain hal tersebut, para pengurus PORI juga banyak berkedudukan di kota

Surakarta sehingga selain faktor ketersediaan tempat olahraga faktor inilah yang

menjadi pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan kota Surakarta sebagai

penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) I pada tanggal 8-12 September

1948. Awal dari sejarah PON I di Surakarta karena ditolaknya atlet Indonesia

untuk berpartisipasi dalam Olimpiade London 1948. Indonesia ingin berpartisipasi

di Olimpiade untuk menunjukan kedaulatan atas Belanda yang pada tahun 1945-

1949 terjadi perang Kemerdekaan. Karena ditolak Inggris, maka pemerintah

Indonesia kemudian membuat acara olahraga sendiri dengan nama Pekan

Olahraga Nasional di kota Surakarta.Kota Surakarta dipilih karena ketersediaan

Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di

Indonesia pada waktu itu. Selainsebagai salah satu pencetus lahirnya sepakbola

modern di Indonesia, kota Surakarta juga sebagai tempat PON pertama di tahun

1948.

2. Infrastruktur Olahraga di Surakarta

Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Kota

Surakarta memiliki sejarah panjang dalam bidang olahraga dari jaman kolonial.

Fasilitas olahraga jaman dahulu belum seperti jaman sekarang yang dikomplekan

dalam satu area yang disebut Gelanggang Olahraga(GOR). Sebelum adanya GOR

Manahan, kota Surakarta telah memiliki stadion yang berstandar Internasional

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

6

yang dibangun oleh Sunan Pakubuwono X pada tahun 1932.4 Stadion ini

merupakan stadion termegah di Hindia Belanda dan dibangun oleh pribumi.

Stadion ini menghabiskan biaya 30.000 Gulden dan memperkerjakan lebih dari

100 pekerja.Tidak hanya fasilitas untuk bermain sepakbola saja yang ada di

stadion Sriwedari, fasilitas olahraga lain seperti atletik juga disediakan untuk bisa

memajukan olahraga di kota Surakarta.5 Pemerintah kolonial juga memaksa

kraton agar bisa menggunakan fasilitas stadion Sriwedari untuk kepentingan

olahraga kolonial di kota Surakarta agar para serdadu KNIL bisa bermain

sepakbola.6

Setelah era kemerdekaan, Pemerintah masa Presiden Soekarno giat

melakukan pembangunan infrastruktur olahraga. Stadion Utama Gelora Bung

Karno di DKI Jakarta menjadi proyek utama pemerintah dalam pembangunan

infrastruktur olahraga Indonesia. Pembangunan sarana infrastruktur olahraga juga

diikuti oleh daerah-daerah yang lainnya. Kota Surakarta yang telah mempunyai

Stadion Sriwedari tidak melakukan pembangunan sarana olahraga pada masa

Soekarno dan Soeharto. Setelah Sriwedari yang mulai ketinggalan jaman pada

segi fasilitas dan kualitasnya, pemerintah pusat dan kota Surakarta kemudian

membangun salah satu stadion terbaik di Indoensia pada masa modern yaitu GOR

Manahan Solo atas bantuan Yayasan Ibu Tien Soeharto. Selain sebagai ikon kota

4 Fitroh, Devi. Op Cit., hlm 22.

5 Fitroh, Devi. Op Cit., hlm 22.

6 Edward Kennedy.,Sepakbola Seribu Tafsir (Jogjakarta. Indie Book

Corner: 2014), hlm. 72.

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

7

Surakarta, GOR tersebut sebagai cadangan GOR Senayan jika mengegelar event

tingkat Internasional. Sejarah stadion Manahan dimulai pada tahun 1989,

pemerintah memutuskan pembangunan stadion ManahanPembangunannya

dimulai sejak tahun 1989 dengan menggunakan luas areal lahan sebesar 170.000

m2 dan luas bangunan 33.300 m2. Butuh waktu 9 tahun lamanya untuk mengubah

sebuah lahan kosong menjadi bangunan kokoh stadion Manahan. Stadion ini

diproyeksikan menjadi kedua yang terbaik di Indonesia setelah GOR Senayan.

Tidak hanya stadion sepakbola namun juga akan dibangun fasilitas atletik, kolam

renang, balap sepeda, sepatu roda, bisbol, karate, pingpong, bulu tangkis, dan

pencak silat. Fasilitas lainnya adalah ruang konferensi untuk wartawan sesuai

standar standar Internasional. Stadion Manahan adalah salah satu stadion terbaik

dan termegah di Indonesia jika dihitung dari kualitas dan kuantitas fasilitasnya.

Tidak salah jika beberapa klub sepakbola Nasional pernah memakai jasa Kota

Surakarta dan Stadion Manahan untuk berkandang dan ber home base.

B. Surakarta Kota Sepakbola

Kota Surakarta telah menjadi bagian penting dalam sejarah bidang

olahraga Nasional. Sepakbola adalah olahraga favorit baik oleh masyarakat

pribumi maupun masyarakat barat. Sekitar tahun 1906, masyarakat kota Surakarta

sering menyaksikan permainan sepakbola yang dilakukan oleh KNIL(Tentara

Belanda) disebelah timur benteng Vastenburg.7Olahraga sepakbola memang

dibawa oleh orang Belanda dari Eropa ke Indonesia. Semakin banyak perhatian

7 Sri Agustina Palupi.,Op Cit., hlm. 34.

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

8

pemerintah Surakarta terhadap sepakbola, maka semakin banyak pula golongan

pribumi yang turut bermain sepakbola. Permainan olahraga ini akhirnya menjadi

terkenal setelah banyak dari orang pribumi maupun barat yang membentuk

perkumpulan sepakbola yang sifatnya masih amatir. Pada masa itu baik

pemerintah Belanda maupun Kasunanan belum membentuk organisasi yang

menanungi sepakbola. Sepak Bola Surakarta mempunyai sejarah yang panjang.

Kota Surakarta merupakan salah satu tempat lahirnya klub yang paling tua di

Indonesia yaitu VVB dan setelah era modern di tahun 1990 an sampai 2000 an

menjadi kota tujuan destinasi klub yang tidak mempunyai home base tetap karena

bukan klub Perserikatan.8 Daya tarik kota Surakarta disebabkan berbagai hal yang

salah satunya adalah tersedianya infrastruktur kelas Internasional dan fanatatisme

masyarakatnya terhadap olahraga khususunya sepakbola. Selain memiliki Stadion

Sriwedari mengenai PON I tahun 1948 silam, kota Surakarta juga memiliki

stadion Manahan yang menjadi pusat kegiatan olahraga di Suarakarta. Bangunan

GOR Manahan mirip dengan GOR Bung Karno di Jakarta dengan stadion

sepakbolanya yang megah. Stadion Manahan selesai dibangun pada tahun 1999

yang sesungguhnya diperuntukkan untuk tim Liga Galatam Arseto Solo namun

tim ini telah bubar setelah pembangunan stadion Manahan selesai. Ada sedikitnya

8 Klub Sepakbola di Indonesia dibedakan menjadi 2 yaitu Perserikatan dan

Galatama. Perserikatan adalah klub yang dibentuk berdasarkan oelh sekelompok

masyarakat dan menamai klub berdasasarkan nama Kota tersebut, contohnya

PERSIS Solo. Sedangkan klub Galatama adalah klub yang dibentuk oleh

pengusaha atau BUMN dan tidak mempunyai home base yang tetap. Klub

Perserikatan mempunyai fanatisme penonton yang kuat karena membawa nama

kota sedangakan klub Galatama mempunyai keunggulan finansial namun miskin

fanatisme penonton. Contoh klub Galatama adalah Pelita, Arema.

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

9

4 tim sepakbola yang pernah ada di kota Surakarta baik tim asli kota Surakarta

dan tim yang pindah dari kota lain ke Surakarta. Masing-masing timyang pernah

ada di kota Surakarta memberikan sebuah prestasi dan dampak yang berarti untuk

kota Surakarta. Salah satunya adalah Arseto Solo yang memberikan kota

Surakarta hadiah juara Galatama pada tahun 1991. Dan klub setelah itu adalah

Pelita yang sempat membuat masyarakat kota Surakarta antusias untuk datang ke

stadion sehingga masyarakat kota Surakarta sampai membuat perkumpulan

suporter Pasoepati.

1. Berdirinya Klub Sepakbola VVB (Persis Solo)

Beberapa klub sepakbola pertama di Surakarta antara lain adalah Romeo,

PS De Leeuw, PS Mars, PS Kras, Truno Kembang dan sebagainya yang berdiri

dari dekade 1910 dan 1920 sebelum PSSI dibentuk.9 Pada awal perkembangannya

di Indonesia dan khususnya kota Solo, permainan sepakbola belum mengenal

aturan yang baku. Berbeda dengan di Eropa yang sudah mengenal aturan

permainan sepakbola. Banyak pertandingan yang terjadi berbagai kerusuhan saat

pertandingan selesai karena permainan yang populer dan kecintaan terhadap

perkumpulan sepakbola tersebut. Pada tahun 1923 didirikanlah Vorstenlandsche

Voetbol Bond (VVB) yaitu Perserikatan perkumpulan sepakbola mirip dengan

PSSI sekarang.10

Pada awal berdirinya, VVB diprakarsai oleh Reksoprodjo,

9 Achmad Lanang.,Op Cit., hlm. 70

10

Sri Agustina Palupi.,Politik dan Sepakbola di Jawa 1920-1924

(Jogjakarta:Ombak, 2004), hlm. 28.

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

10

Sutarman dari klub Romeo, dan beberapa perwakilan dari klub De Leeuw, Mars,

Legion, Kras, serta Mat.11

Keberadaan Vorstenlandshe Voetbal Bond membuat dunia olahraga di

Surakarta semakin dinamis. Hal ini terbukti dengan seringnya PS De Leeuw dan

Mars diundang unruk bertanding dalam permainan sepakbola di Surabaya. Kedua

perkumpulan ini sangat terkenal karena sering sekali menang dalam beberapa

kejuaran di pulau Jawa. Setelah setahun bediri VVB semakin aktif dalam

kompetisi persepakbolaan regional di pulau Jawa. Salah satu peran sosial VVB

terhadap kota Surakarta terjadi pada tahun 1924, Kota Surakarta menyelengarakan

pasar malam besar-besaran yang hasilnya akan digunakan untuk memajukan dunia

pendidikan masyarakaat pribumi. Untuk memeriahkan acara tersebut, VVB pun

menggelar acara pertandingan sepakbola melawan tim asal luar kota semacam

Tjahya Kwitang, Solitude dan tim lainnya. Ternyata hasil penyelenggaraan pasar

malam tersebut berhasil mencapai 50.000 gulden dan untuk pertandingan

sepakbola saja sudah mendapat 32.000 gulden.12

Hal ini menunjukkan bahwa

sepakbola sangat diminati masyarakat Surakarta dari jaman Hindia Belanda.

Peran para pengurus dan klub VVB terhadap persepakbolaan pribumi juga

sangat besar. Pada tahun 1924, atas inisiatif Dr. Widiodiningrat serta

Djaksadipiro, klub VVB diminta untuk membentuk suatu perkumpulan sepakbola

seluruh Jawa yang diberi nama Javache Voetbal Bond. Usulan tersebut akhirnya

11

Eddy Alison.,PSSI Alat perjuangan Bangsa, (Jakarta: PSSI, 2005),

hlm.21.

12

Devi Fitroh.,Kota, Klub, dan Pasoepati (Jogjakarta:Buku Litera, 2015),

hlm. 20.

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

11

diterima dan dibentuklah JVB yang terdiri dari Widiodiningrat, Djaksanagoro,

Mr. Jenderal Mayor Suhardjo, Imam Mursidi, Reksodipuro, dan Sastrosaksono.13

Namun usaha mendirikan perkumpuan sepakbola di Jawa tersebut tidak terlaksana

karena di pulau-pulau lain belum ada perkumpulan/bond sepakbola seperti di

Jawa. Namun usaha JVB yang berusaha memajukan sepakbola khususnya di

Pulau Jawa mendapat apresiasi dari para pembina sepakbola di Jogjakarta..

Perwujudan JVB akhirnya terealisasi pada tanggal 29 April 1930 di suatu

pertemuan yang diselenggarakan oleh VVB yang dihadiri oleh para utusan dari

berbagai daerah di tanah air mulai dari Surakarta, Jakarta, Cirebon, Magelang,

Madiun, Kediri, Surabaya dan Bandung.

Para pemain sepakbola VVB dan pada masa itu juga belum dapat

dikatakan sebagai pemain profesional karena tidak adanya gaji ataupun bayaran.

Semuanya bermain sepakbola karena sebuah kebanggaan dan kesenangan, pemain

tidak akan bermain lesu maupun tidak semangat karena bayaran yang diterima

kecil karena pada masa itu tujuan bermain sepakbola adalah untuk kesenangan

dan hiburan. Hal ini memang berbeda dengan kondisi pada saat sekarang yang

segalanya bersifat ekonomis karena memang sepakbola pada masa sekarang juga

merupakan mata pencarian atau pekerjaan. Pertandingan sepakbola di Surakarta

biasanya diselenggarakan di depan Pura Mangkunegaran atau alaun-alun Keraton

Kasunanan Surakarta. Ketika kegiatan olahraga sepakbola mulai tampak intensif

dilakukan oleh masyarakat Surakarta maka Sri Susuhunan Paku Buwana X berniat

untuk membangun stadion. Tujuan utama dari niat tersebut adlah untuk

13

Ibid., hlm. 20.

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

12

membuktikan kemampuan olahragawan pribumi Indonesia yang pada dasarnya

tidak kalah dengan olahragawan bangsa lain.14 Ditambah lagi pada saai itu belum

ada stadion sepakbola di Kota Surakarta sehingga Sri Susuhunan Paku Buwana X

memerintahkan kepada para pembantunya untuk menyelesaikan transaksi

pembelian tanah disebelah barat taman Sriwedari yang pada mulanya digunalan

sebagai halaman tambahan untuk menampung kendaraan yang berkunjung ke

taman tersebut. Pada tahun 1932 Stadion Sriwedari mulai dibangun dan selesai

pada tahun 1933 yang diresmikan oleh Sri Susuhunan Paku Buwana X yang

diwakili oleh GPH Panular yang melakukan pidato sambutan kemudian dilakukan

penyerahan penggunaan Stadion Sriwdari kepada Ketua Umum PSSI Ir. Suratin.

Seiring berjalannya waktu, para pengurus VVB merasa bahwa nama

tersebut kurang sesuai mengingat bahwa perkembangan politik perjuangan bangsa

Indoensia pada waktu itu unutk meraih kemerdekaan dari tangan Belanda. Nama

tersebut dinilai terlalu bernuansa kolonial dan pengurusnya ingin mengubah

menjadi nama asali Indonesia. Untuk melakasanakan hal tersbut maka para

pengurus VVB sepakat untuk mengganti nam menjadi Persatuan Sepakbola

Indonesia Surakarta (PERSIS), nama tersebut diusulkan oleh Soemartiko pada

tahun 1933. Pengurus Persis yang pertama dalah Dr.Suratman Erwin sebagai

pengurusnya. Sarana lapangan sepakbola sangat penting untuk menunjang

kelangsungan perkembangan sepakbola di Kota Surakarta. Menyikapi hal

tersebut, Keraton Kasunanan Surakarta yang saat itu dipimpin oleh Sri

Pakubuwana X kemudian membangun Stadion Sriwedari untuk melestarikan dan

14

Devi Fitroh.,Ibid., hlm. 21.

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

13

mendukung perkembangan sepakbola di kota Surakarta. Stadion Sriwedari adalah

stadion modern pertama di Indonesia, bahkan pemerintah kolonial Belanda belum

bisa membangun stadion berkelas Internasional seperti Sriwedari di Kota

Surakarta yang dibangun secara swadaya oleh Keraton Kasunanan Surakarta.15

Stadion ini kemudian secara resmi diresmikan pada tahun 1933 dengan upacara

yang sangat meriah. Tim Persis sendiri diberi prioritas untuk menggunakan

lapangan pada waktu sore hari baik untuk berlatih maupun untuk melangsungkan

pertandingan melawan tim lain.

Ketika kekuasaan pemerintah Hindia Belanda jatuh dan digantikan oleh

Jepang, kondisi persepakbolaan di tanah air kemudian dilarang. Hal ini karena

peraturan yang dibuat oleh pemerintah Dai Nippon terhadap negara jajahannya

bahwa semua bentuk perkumpulan masyarakat yang tidak dibentuk pemerintah

akan dilarang termasuk juga perkumpulan sepakbola. Nasib buruk juga menimpa

Persis yang akhirnya dibubarkan oleh pemerintah Jepang. Walau kegiatan Persis

dilarang oleh pemerintah Jepang namun pertandingan-pertandingan sepakbola

dengan skala kecil anatar kampung masih bisa dilakukan dengan pengawasan

pemerintah Jepang.16

Bahkan Persis pernah diundang pemerintah Jepang untuk

memeriahkan acara olahraga di Jakarta dan mengadakan pertandingan Tai Ku Kai.

Setelah merdeka, prestasi Persis kemudian menurun. Hal tersebut karena pada

masa tahun 1945-1950 keadaan geopolitik di Indonesia tidak memungkinkan

untuk melangsungkan pertandingan sepakbola. Banyak pemuda yang dahulunya

15

Achmad Lanang., Op Cit., hlm. 71.

16

Devi Fitroh., Op Cit., hlm. 24.

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

14

pemain sepakbola kemudian ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan

Indonesia.

Prestasi Persis pada pemerintahan Soekarno di dekade 50 an dan 60 an

sangatlah baik. Persis salah satu klub yang melahirkan PSSI kini yang mempunyai

prestasi baik tingkat dalam negeri maupun luar negeri. Persis Solo juga banyak

melakukan pertandingan persahabatan melawan klub asal luar negeri seperti

contohnya saat melawan klub Uzbekistan(dulu Uni Soviet) yaitu Pakhtakor

Tashkent di stadion Sriwedari. Walaupun dalam pertandingan tersebut Persis

mengalami kekalahan namun hal tersebut sangat mengembirakan bagi kemajuan

persepakbolaan Nasional khususnya Persis Solo. Timnas Australia juga pernah

mengadakan pertandingan persahabatan di stadion Sriwedari melawan Persis Solo

pada dekade 1960 an. Semua pertandingan Persis Solo baik itu di kompetisi

Perserikatan maupun pertandingan persahanatan anatara tim luar negeri maupun

dalam negeri dilakukan di stadion Sriwedari. Stadion pertama di Solo dan

Indoensia tersebut memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat banyak dan

panjang dalam dunia persepakbolaan Indonesia dan khususnya dalam

perspakbolaan di Surakarta.

Ketika Indonesia dipimpin oleh Soeharto yang mencanangkan:

Mengolahragakan Masyarakat dan Memasyarakatkan Olahraga. Hal ini tidak

terlepas dari pengalaman Soeharto sebagai salah satu pengurus Persis Solo pada

tahun 1954. Olahraga berkaitan erat dengan pembangunan dan menjadi salah satu

tolak ukur kesuksesan dalam pembangunan. Hal tersebut berkaitan dengan

pembangunan dan menjadi tolak ukur kesuksesan dalam dalam suatu

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

15

perkembangan pembangunan suatu negara.Sejarah kelam persepakbolaan

Indonesia kembali muncul ketika para pemain etnis Cina sempat dilarang ikut

serta menjadi pemain di Timnas Indonesia. Salah satu pemain keturunan Tionghoa

di Persis adalah Hong Widodo.17

Prestasi Persis Solo di 1970 dan 1980 mulai

menurun dan tidak lagi bermain di kompetisi teratas Indonesia. Kota Solo yang

mempunyai cerita panjang tentang sejarah olahraga sepakbola juga ikut

menghilang dari berita sepakbola Nasional kalah dari kota lainnya semacam

Bandung, Jojakarta, Surabaya, Malang dan Makassar. Hampir 1 dekade di 1980

an kota Solo hilang dari panggung sepakbola Nasional.

2. Perpindahan Arseto ke Kota Surakarta

Setelah Persis Solo tidak mempunyai prestasi dan bahkan ada di Divisi II

Nasional, kota Surakarta kemudian sepi dengan gemuruh olahraga terutama

Sepakbola. Untk mengatasi hal tersebut PSSI dan pemerintah sepakat

memindahkan klub Arseto milik putra Soeharto yaitu Ari Sigit pindah ke

Surakarta. Sebuah klub yang didirikan putra Presiden Soeharto yaitu Arseto yang

semula bermarkas di Jakarta kemudian atas ijin PSSI pindah home base ke kota

Surakarta pada tahun 1983. Sebuah klub milik keluarga Cendana, lebih tepatnya

milik Sigit Haryoyudanto. Klub ini sebenarnya bermarkas di Jakarta dan

kemudian pindah ke Surakarta karena tidak ada klub yang bermain di level atas

Liga Indonesia. Klub ini salah satu yang disegani di kompetisi Galatama dengan

materi pemain yang mumpuni dan langganan timnas Indonesia semcam Ricky

17

Wawancara dengan Hong Widodo, pemain Persis tahun 1960 dan

pengurus Persis Solo pada tanggal 23 Februari 2016.

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

16

Yakobi, Eddy Harto, Edu Tjong, Nasrul Kotto, Yunus Mochtar dan Inyong

Lolombulan. Beragam presatasi dicatat oleh Arseto dan yang paling bergengsi

diraih di dekade 1990 an, salah satunya adalah ikut serta di Liga Champions Asia

dan juara Liga Sepakbola Antar Klub di ASEAN.

Klub Arseto pada awal dekade 1990 an mempunyai segudang prestasi baik

tingkat Nasional maupun Internasional. Namun seiring dengan tidak terurusnya

klub oleh yayasan, klub ini perlahan-lahan mulai mengalami kemunduruan.

Kemunduruan tersebut tepatnya setelah penggabungan kompetisi Perserikatan dan

kompetisi Galatama pada tahun 1994.18

PSSI melakukan hal tersebut untuk bisa

menggabungkan fanatisme penonton klub Perserikatan dan pengeolaan

profesional klub Galatama Klub ini kemudian dinyatakan membubarkan diri pasca

Soeharto lengser sebagai Presiden karena kerusuhan Mei 1998.19

Setelah Arseto bubar, pada jeda tahun tersebut menjadi momentum ketika

memasuki era millenium 2000. Kota Surakarta yang penuh dengan gemilang

sejarah olahraga, sepakbola dan prestasi silih berganti menjadi sebuah kota yang

memiliki daya tarik tersendiri ketika dijadikan home ground klub Sepakbola bagi

tim yang bukan asli Kota Surakarta. Tim-tim yang masih kurang diperhatikan di

tempat asalanya tersebut mrncoba mencari peruntungan dan penghidupan klub

yang layak di kota Bengawan. Faktor-faktor seperti adanya antusiasme penonton

yang fanatik, tersedianya infrstruktur yang memadai, masyarakat yang ramah,

18

Kompas, “Liga Indoensia Menjadi Liga Dunhill”, tanggal 1 September

1994.

19

Solopos, “Tim Arseto Dibubarkan”, tangga 29 Mei 1998.

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

17

infrasturktur kota yang maju dan stadion berstandar Internasional membuat

beberapa klub Nasional ber home base di kota Surakarta.20

3. Kepindahan Pelita Manstrans ke Kota Surakarta

Setelah Arseto yang asli Jakarta pindah ke Solo tahun 1983 sampai 1998,

giliran Pelita Jaya yang kemudian ber home base di kota Surakarta. Klub milik

Bakrie ini kurang mendapat sambutan di Jakarta walau penuh dengan prestasi

bersejarah. Klub ini hijrah di Solo pada tahun 2000 namun klub ini hanya

bertahan pada musim 2000 dan 2001. Pada musim 2002 klub ini sudah tidak lagi

bermarkas di kota Surakarta.Walau hanya 2 musim di Solo namun prestasi Pelita

sangat bagusdengan mempersembahkan juara 4 kompetisi Ligina tahun 2000.

Bahkan dampak positif kedatangan Pelita ke Solo membuat para pecinta

sepakbola di Solo memutuskan untuk membuat sebuah perkumpulan suporter

untuk mendukung Pelita yang dinamai Pasoepati yang merupakan singkatan

Pasukan Suporter Pelita Sejati dan kemudian diubah singkatnnya semenjak Pelita

pergi dari kota Solo menjadi Pasukan Suporter Paling Sejati.21

Pada tahun 2001 Pelita akhirnya meninggalkan kota Solo dan pindah Ke

Cilegon, Namun Surakarta tidak lantas sepi peminat, klub milik Bea Cukai asal

Jakarta Timur yaitu JFC atau Persjatim memutuskan untuk ber home base di kota

Surakarta. Sama seperti Pelita Bakrie yang kurang dihargai dan sepi penonton di

20

Wawancara dengan Mayor Haristanto, Pendiri Pasoepati dan Presiden

pertama Pasoepati.

21

Wawancara dengan Mayor Haristanto. Presiden pertama Pasoepati dan

Pendiri Pasoepati.

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

18

stadion saat pertandingan. Salah satu dampak sosial kepindahan Pelita ke

Surakarta adalah membangkitkan fanatisme masyarakat pecinta Sepak Bola yang

membentuk sebuah perkumpulan suporter untuk mendukung Pelita yang dinamai

Pasoepati yang mempunyai singkatan Pasukan Suporter Pelita Sejati dan

menjadikan kota Surakarta salah satu kota dengan basis pendukung sepakbola

terbaik di Indonesia.

C. Kepindahan Klub Bea Cukai Persijatim ke Kota Surakarta

Setelah Pelita pergi bukan berarti kota Surakarta sepi dari gegap gempita

sepakbola Nasional. Satu lagi klub berlevel Nasional ingin memakai Kota

Surakarta sebagai home base. Klub Persijatim resmi pindah ke Surakarta pada

tahun 2002. Kepindahan beberapa klub Nasional ke Surakarta juga karena

minimnya prestasi klub asli Surakarta yaitu Persis yang berada di Divisi II

Nasional pada dekade 2000 an awal. Padahal fanatisme penonton dan infrastruktur

Kota Surakarta adalah salah satu yang terbaik di Indonesia jadi mubadzir jika

tidak digunakan untuk kompetisi sepakbola level atas di Indonesia. Tidak seperti

Pelita yang bisa membuat prestasi dengan lolos 8 besar Liga Indonesia pada

musim pertamanya, klub Persijatim yang setelah pindah ke Surakarta berganti

nama menjadi PSFC ini kurang memberikan sebuah torehan prestasi untuk kota

Surakarta. Bahkan pada tahun 2003 dan 2004 manajemen klub ini sempat

bersitegang dengan manajemen klub asli Surakarta yaitu Persis karena dinilai

kepindahannya ke Surakarta tidak membuat dampak posistif bagi perkembangan

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM PERSEPAKBOLAAN DI KOTA …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0511015_bab2.pdf · Infrastruktur dan stadion Sriwedari adalah stadion termegah dan terbaik di Indonesia

19

sepakbola di kota Surakarta.22

Klub ini kemudian hengkang setelah musim 2004

selesai dan dibeli oleh pengusaha asal Palembang dan ber home base di stadion

Jakabaring di kota Palembang dan mengganti namanya menjadi Sriwijaya FC.

Praktis hanya ada klub Persis Solo yang ada di Kota Surakarta, klub yang sedang

dalam perjuangan untuk bisa lolos ke Divisi I dan Utama. Walau ditinggal klub

level atas yang bermain di kompetisi Divisi Utama namun Pasoepati tidak

membubarkan diri. Tujuannya adalah untuk mendukung Persis Solo walau sedang

bermain di Divisi II Nasional saat Persijatim pergi. Namun pada akhinya Persis

Solo bisa berlaga di kompetisi teratas Liga Indonesia pada tahun 2006 setelah

mendapat promosi dari Divisi I Nasional bersama Persebaya Surabaya.23

Kota

Surakarta kembali memeriahkan kompetisi Divisi Utama setelah 2 tahun kota

Surakarta ditinggalkan oleh Persijatim ke Palembang.

Berbagai tim sepakbola Nasional telah mewarnai kota Surakarta pada

dekade 1990 mulai dari klub Arseo yang sudah ada di Surakarta tahun 1983

namun presatasinya baru terlihat ketika pada tahun 1990 an, kemudian tim kaya

raya milik konglomerat Bakrie yaitu Pelita Jaya yang singgah di Surakarta karena

berkualitasnya infrastruktur olahraga dan fanatisme penonton sepakbola yang sia-

sia jika tidak dimanfaatkan bagi tim yang berlaga di Divisi tertinggi sepakbola

Nasional. Tim sepakbola yang terakhir singgah di Surakarta adalah tim milik Bea

Cukai Persijatim yang minim prestasi dan ramai dalam konflik. Sampai pada

akhrinya tim asli asal Surakarta yaitu Persis Solo bisa mengharumkan nama kota

22

Solopos, “Pernyataan itu terlalu dini”, tanggal 1 Agustus 2003. 23

Solopos, “Persis Promosi ke Divisi Utama bersama Persebaya”, tanggal

13 Juli 2006.