bab ii bnn

Upload: dewisusilowati

Post on 05-Mar-2016

245 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bbb

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Klinik di tempat kerja / perusahaan Klinik di tempat kerja / perusahaan adalah tempat untuk memberikan pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan kerja minimal (peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan) yang diselengarakan perusahaan atau badan hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

B. Fungsi Klinik di tempat kerja / perusahaan Fungsi Klinik di tempat kerja / perusahaan antara lain memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja, membantu perusahaan menentukan kebijakan dalam bidang kesehatan kerja, memelihara produktifitas kerja.

C. Peran Perawat dalam Klinik tempat kerja / perusahaanFungsi seorang perawat hiperkes sangat tergantung kepada kebijaksanaan perusahaan dalam hal luasnya ruang lingkup usaha kesehatan, susunan dan jumlah tenaga kesehatan yang dipekerjakan dalam perusahaan. Perawat merupakan satu - satunya tenaga kesehatan yang full time di perusahaan, maka fungsinya adalah :1. Melaksanakan program kerja yang telah digariskan, termasuk administrasii kesehatan kerja.2. Memelihara dan mempertinggi mutu pelayanan perawatan dan pengobatan.3. Ikut membantu menentukan kasus - kasus penderita, serta berusaha menindak lanjuti sesuai wewenang yang diberikan kepadanya.4. Ikut menilai keadaan kesehatan tenaga kerja dihubungkan dengan faktor pekerjaandan melaporkan kepada dokter perusahaan.5. Menyelenggarakan pendidikan hiperkes kepada tenaga kerja yang dilayani.6. Turut membantu dalam usaha penyelidikan kesehatan tenaga kerja.

BAB IIISI DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum InstitusiKantor BNNP Jawa Tengah berada di Jl. Madukoro Blok BB Semarang 50144, berada di komplek perkantoran dinas dinas Provinsi maupun swasta dan status kantor merupakan pinjam pakai dari Gubernur Jawa Tengah. BNNP Jawa Tengah membawahi beberapa BNNK yaitu BNNK Kendal, BNNK Purbalingga, BNNK Batang, BNNK Cilacap dan BNNK Temanggung.

2. Visi Misia. VisiMenjadi perwakilan BNN di Provinsi Jawa Tengah yang profesional dan mampu Menyatukan dan Menggerakan seluruh komponen Masyarakat Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan P4GN.b. MisiBersama Instansi Pemerintah maupun komponen masyarakat dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah dalam rangka melaksanakan: Pencegahan, Pemberdayaan Masyarakat, Penjangkauan dan Pendampingan, Pemberantasan dan Didukung tata kelola pemerintahan yang akuntable, dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

3. Denah Ruang Klinik

Ruang KonselingFarmasi AdministrasiRuang Periksa Ruang TungguRuang KonselingRuang Pojok ASI

4. Struktur Organisasi

Bidang Pencegahan dan pemberdayaan masyarakatSeksi KepegawaianSeksi Pemberdayaan masyarakatBidang rehabilitasBidang pemberantasanSub bagian perencanaanSub bagian sarana prasaranaSub bagian administrasiDrs Amrin Remico, MMBagian Umum

5. Peran Perawat dalam Klinik Peran perawat dalam klinik BNNP Enggal waras antara lain :a. Menangani kasus penyalahgunaan NAPZA Kasus kasus para penyalahgunaan NAPZA pada masa rehabilitasi. Seperti di RS, perawat di BNNP juga mengkaji dari awal hingga akhir mengenai pasien tersebut dengan menggunakan prinsip terapeutik.b. Memberikan penyuluhan tentang bahaya NAPZA Perawat klinik di BNNP rutin memberikan penyuluhan ke beberapa SMA, ataupun perguruan tinggi tentang bahaya NAPZAc. Ikut serta dalam penggerebekanPerawat dalam klinik Enggal Waras juga ikut serta dalam proses penggerebekan atau sidak penyalahguna NAPZA di wilayah Semarang. Bila terjadi hal hal yang tidak diinginkan ,maka selanjutnya itu adalah tugas daripada bagian K3 perusahaan yang nantinya bekerjasama dengan perawat pada proses selanjutnya.

6. Jenis Pasien yang dilayaniJenis pasien yang dilayani di klinik Enggal Waras antara lain pecandu narkoba, bekas pecandu narkoba, pengedar narkoba, dan bandar narkoba. Pasien pasien tersebut setiap bulan harus rutin melakukan kontrol. Biasanya, perawat klinik memberikan terapi simptomatik pada setiap pasiennya.. 7. Kasus kasus yang terjadiKasus-kasus yang sering dihadapi oleh perawat klinik di BNNP adalah orang tua yang melaporkan anaknya sebagai pecandu narkoba dan melakukan konseling dengan perawat untuk menangkap anaknya dan membawanya ke pusat rehabilitasi, lalu pecandu yang masuk ke klinik dikarenakan tertangkap basah oleh petugas sedang mengonsumsi NAPZA maka akan sulit terbuka dalam mengungkapkan alasan mengapa ia mengonsumsi NAPZA, dan yang terakhir adalah pada tahun terakhir ini ada seorang pasien yang memiliki double diagnoze, yaitu sebagai pecandu dan sebagai pasien dengan gangguan mental seperti perilaku kekerasan.

8. Sarana dan PrasaranaSarana prasarana di klinik Enggal Waras yaitu adanya ruang periksa, ruang konseling, ruang konseling farmasi, ruang pojok ASI, ruang administrasi, dilengkapi pula AC, wastafel, dan tempat sampah. BNNP juga memiliki kendaraan yang difungsikan sebagai ambulance. Bila sewaktu-waktu membutuhkan transportasi untuk dirujuk, ambulance tersebut dapat digunakan.

9. Obat obatanObat-obatan yang ada pada klinik Enggal Waras adalah obat-obat simptomatik, yaitu obat yang digunakan hanya untuk menghilangkan keluhannya. Selain itu, karena ini adalah klinik untuk pecandu NAPZA, maka di klinik tersebut juga tersedia urin pack untuk tes urin apakah positif atau negatif sebagai pecandu10. Sistem RujukanSistem rujukan yang dilaksanakan di klinik Enggal Waras yaitu bila pasien kontrol dan dokter mengatakan bahwa pasien tersebut sebaiknya dirujuk ke balai rehab, maka sebelumnya akan ada inform concern terlebih dahulu ke keluarga pasien. Tempat rujukan yang bekerjasama dengan BNNP Jateng yang berada dibawah naungan BNN adalah balai rehab Lidu Bogor, balai rehab Tanah Merah Samarinda, balai rehab Badoka Sulawesi Selatan, balai rehab Batam, lalu yang berada dibawah dinas sosial pemerintah provinsi Jawa Tengah adalah balai rehab sosial X Penyalahgunaan NAPZA Mandiri Semarang, dibawah dinas kesehatan provinsi adalah RSJP Dr. Amino Gondohutomo, serta pada lembaga kerohanian seperti rumah damai Gunung Pati, ponpes At-Tauhid, dan yayasan Cinta Kasih Bangsa Ungaran.

11. Kendala yang DihadapiKendala yang dihadapi oleh perawat klinik BNNP adalah bila pasien sulit terbuka dengan perawat, khususnya pada pecandu yang masuk klinik akibat tertangkap razia oleh petugas. Sehingga program rehabilitasi tidak bisa maksimal.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULANPeran Badan Narkotika Nasional dalam mencegah dan memberantas peredaran narkotika yakni sebagai sosialisator atau penyuluh, fasilitator dan koordinator dengan instansi lain pada kegiatan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba P4GN. Yang dimana perkembangan kejahatan atau penyalahgunaan Narkotika beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan baik dari segi kualitas dan kuantitas. Dan peningkatan ini dipengaruhi oleh beberapa factor baik dari factor internal maupun factor eksternal.

B. SARAN1. Perlunya sarana dan prasarana tambahan dari pemerintah untuk menunjang kegiatan opersional BNN untuk meningkatkan kinerjanya di dalam menjalankan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). 2. Dengan kemajuan teknologi yang ada pada saat ini, sebaiknya diperlukan pelatihan bagi pihak BNN dan kepolisian dalam menggunakan teknologii untuk dengan cepat serta siap siaga dalam mengungkap modus kejahatan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang semakin merajalela di Indonesia.3. Sebaiknya Badan Narkotika Nasional maupun Kepolisian serta Instansi-instansi terkait lebih banyak lagi melakukan kerja sama dengan masyarakat, pihak pihak lain atau bisa bekerja sama dengan tokoh agama untuk pembinaan spiritual dalam program rehabilitasi, guna untuk memberikan pembekalan serta pendidikan moral kepada masyaarakat khususnya kaalangan remaja, karena narkoba ini tergolong obat obatan yang haram dan terlarang. Agar para pengguna/pecandu maupun mantan pengguna narkoba lebih memiliki keimanan yang kuat untuk tidak lagi terjerumus dalam kasus narkoba.

DAFTAR PUSTAKADepartemen Kesehatan RI. 1997. Pendekatan Kemasyarakatan. Jakarta : Depkes RI, Direktoran Bina Peran Serta Masyarakat.

Sumijatun, dkk. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta:EGC.

Jazuli, Ahmad. 2007. Upaya Menajaga Diri Dari Bahaya Narkoba. Semarang: Bengawan Ilmu.

Sofian, Ahmadi. 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda. Jakarta: PT. Prestasii Pustakarya.3