bab i.docx konvensi naskah hendra

21

Click here to load reader

Upload: madat-yosa

Post on 02-Oct-2015

235 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

seminar

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Karya ilmiah adalah laporan tertulis yang berisi gagasan, pemecahan masalah, pemikiran konseptual hasil pengamatan dan hasil penelitian yang disusun secara sistematis dengan dukungan fakta/ data, teori empiris dan bukti bukti empiris, lugas, efektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran secara secara objektif untuk kepentingan akademik.1 Karya ilmiah merupakan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar sehingga menghasilkan karya tulis yang berkualitas.Pemahaman tentang sistematika karya ilmiah diperlukan dalam menyusun karya ilmiah yang baik, agar karya yang dihasilkan dapat bermanfaat. Cara penyusunan dari karya ilmiah menghasilkan karya ilmiah yang rapi dan seragam pada setiap institusi pendidikan. Konvensi naskah karya ilmiah memberikan aturan dan keseragaman dalam peyusunan karya ilmiah sehingga memudahkan dalam tata cara penulisan karya ilmiah dan menjadi panduan dalam penulisan. Konvensi naskah karya ilmiah baik pada pembuatan laporan penelitian, skripsi, tesis dan disertasi pada dasarnya sama meliputi bahan yang digunakan, tata cara pengetikan, tata cara penomoran, tata cara penyajian judul sampul sampai lampiran berdasarkan aturan yang telah disepakati.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 DefinisiKonvensi naskah karya ilmiah merupakan suatu peraturan atau aturan yang telah disepakati bersama oleh suatu lembaga tertentu atau beberapa lembaga yang menyangkut seperangkat cara dan bahan yang digunakan dalam penulisan.2

2.2 Aspek Aspek aspek konvensi naskah karya ilmiah adalah hal-hal yang menjadi kesepakatan bersama dalam penulisan karya ilmiah. Aspek aspek tersebut meliputi hal berikut2:1. Bentuk karangan2. Bagian-bagian karangan 3. Bahan dan jumlah halaman4. Perwajahan5. Penomoran6. penyajian

2.3 PengetikanPengetikan untuk karya ilmiah hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik, jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman, dengan ukuran sebagai berikut : ukuran font 12 untuk isi naskah ,ukuran font 16 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Indonesia, serta 14 dan tebal untuk judul dalam Bahasa Inggris, sedangkan ukuran font 12 dan tebal untuk nama penulis pada judul, ukuran font 14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul, ukuran font 10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul 3

Gambar 2.1 Contoh Sampul Luar.3

Pias adalah bagian kertas yang dikosongkan pada sisi kiri, kanan, atas, dan bawah. 4 Pias kiri dan atas umumnya 4 cm, sedangkan pias kanan dan bawah 3 cm.3,4

Gambar 2.2 Contoh pias pada pembuatan karya ilmiah 3,4

2.4 Bahan dan Ukuran Kertas Kertas yang digunakan untuk membuat naskah karya ilmiah adalah jenis HVS berwana putih polos dengan berat 80 gram/m2 dan ukuran A4 (21,0 x 29,7 cm). Sebagai pembatas, antara bab yang satu dengan bab lain diberi kertas doorslag berwarna kuning muda atau hijau muda ukuran A4 (21,0 x 29,7 ) cm.Untuk Sampul (kulit luar) berupa soft cover (Tipis, bukan hard cover) dari bahan karton buffalo atau linen hitam untuk tesis dan warna kuning tua untuk disertasi.3

2.5 Tajuk Tajuk atau yang disebut juga dengan judul bab, diketik pada halaman baru dengan menggunakan huruf kapital, dicetak tebal (bold) dan diletakkan ditengah (center). Format tajuk pada penelitian kuantitatif atau nalar deduktif hipotetikal berbeda dengan penelitian kualitatif atau nalar induktif hipotetikal.3

Gambar 2.3 Format tajuk penelitian kuantitatif atau nalar deduktif hipotetikal 3

Gambar 2.4 Format tajuk penelitian kualitatif atau nalar induktif hipotetikal 3 2.6 SpasiDalam penulisan karya ilmiah jarak antar baris adalah dua spasi, Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan tajuk bab (misalnya PENDAHULUAN) adalah dua spasi, jarak antara tajuk bab (Judul bab) dengan teks pertama isi naskah atau antara tajuk bab dengan tajuk sub bab adalah empat spasi , Jarak antara tajuk sub bab (Judul bab) dengan baris pertama teks isi naskah adalah dua spasi, Tiap alinea teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh lima ketukan, Jarak antara baris akhir teks ini dengan tajuk sub berikutnya adalah empat spasi, Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah tiga spasi, Alinea baru diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh lima ketukan dari pias (marjin) kiri teks isi naskah; jarak antara alinea adalah dua spasi, Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru.3,4

2.7 Judul Halaman Format halaman judul karya ilmiah sama dengan format halaman sampul, hanya bahan yang digunakan berupa HVS warna putih 80 gram dengan ukuran A4 (21,0 x 29,7 cm). 3

2.8 Abstrak dan Abstract Abstrak ditulis dalam bahasa indonesia dimana judul diketik dengan huruf kapital menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 12 pt dan dicetak tebal sedangkan seluruh isi teks abstrak diketik menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 12 pt. Jarak pengetikan abstrak adalah satu spasi (line spacing = single), jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain adalah satu spasi, dan jarak antara judul abstrak dengan teks pertama abstrak adalah empat spasi. Pada dasarnya abstract sama dengan abstrak, namun abstract ditulis dalam bahasa inggris dimana judul dan seluruh isi teks abstract dicetak dengan huruf miring (Italic). Dibawah abstrak dan abstract dituliskan kata kunci yang di cetak tebal. Untuk abstrak, kata kunci diberikan dalam Bahasa Indonesia. Sedangkan untuk abstract, kata kunci dalam bahasa inggris. Jarak baris terakhir dari naskah dengan kata kunci dua spasi.3 2. 9 Daftar Isi Seluruh huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 pt dengan dua spasi (line spacing = double). Judul daftar isi diketik dengan huruf kapital dan dicetak tebal. Tiap judul bab ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal (misalnya: kata pengantar, daftar isi, daftar gambar). Jarak antara judul dengan isi daftar isi adalah empat spasi.2

2.10 Bagian Isi Karya Ilmiah Meliputi bagian utama (PENDAHULUAN sampai SIMPULAN) dan bagian akhir (DAFTAR PUSTAKA sampai LAMPIRAN). Penunjuk bab dan tajuk bab (judul bab) ditulis dengan huruf kapital dan diatur secara simetris (format center) tanpa diakhiri titik dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt dan dicetak tebal. Jarak antara penunjuk bab dengan tajuk bab adalah dua spasi. Jarak antara tajuk bab dengan teks pertama isi naskah atau antara tajuk bab dengan tajuk sub bab adalah empat spasi. Setiap bab baru, penunjuk bab dan judul bab di tulis pada halaman baru.3,4 Tajuk sub bab dan sub tajuk sub bab ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt dan dicetak tebal, diketik mulai dari batas kiri. Hanya huruf pertama saja yang menggunakan huruf kapital dan tanpa diakhiri tanda titik. Kalimat pertama setelah tajuk sub bab atau sub tajuk sub bab dimulai pada alinea baru.3,4 Bagian isi naskah karya ilmiah meliputi Bab I sampai bab V diketik menggunakan huruf tipe Times New Roman ukuran 12 pt, dimana jarak antar baris dalam tulisan dibuat dua spasi (line spacing= double). Pada baris pertama tiap alinea baru teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh lima ketukan (indensi) dari pias kiri teks isi naskah. Jarak antara baris akhir teks dengan tajuk sub bab berikutnya adalah empat spasi.3 Bagian akhir karya ilmiah meliputi daftar pustaka dan lampiran, dimana daftar referensi menggunakan jarak antara baris adalah dua spasi. 3

2.11 Penomoran2.11.1 Penomoran bab, anak bab dan paragraf Jika suatu karya ilmiah terdiri atas beberapa bab, sub bab, anak sub bab dan masih dirinci lagi menjadi bagian-bagian pada tingkat yang lebih rendah dan seterusnya, maka penomoran dilakukan dengan penomoran bab menggunakan angka Romawi kapital di tengah halaman (misalnya BAB I, BAB II, BAB III), penomoran sub bab menggunakan angka Arab diketik pada pinggir sebelah kiri (misalnya 2.1, 2.2 dan seterusnya), penomoran anak sub bab disesuaikan dengan nomor sub bab (misalnya 2.1.1, 2.1.2 dan seterusnya), penomoran bukan sub bab menggunakan angka Arab dan tanda kurung, misalnya 1), 2) dan seterusnya sedangkan penomoran untuk anak sub bab bukan sub bab adalah (1), (2) dan seterusnya.3

2.11.2 Penomoran Halaman Penomoran halaman dibagi menjadi tiga yaitu halaman bagian awal, halaman bagian utama dan halaman bagian akhir.3 Bagian awal karya ilmiah pemberian nomor halaman menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, iii dan seterusnya) diletakkan pada pias bawah tepat di tengah, dimulai dari halaman judul dalam (halaman sesudah sampul luar). 3 Untuk halaman judul dalam dan halaman persetujuan pembimbing tidak diberi nomor urut halaman, tetapi tetap dimasukkan dalam perhitungan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman tidak diketik). Kelanjutan dari halaman judul dalam dan halaman persetujuan diberi nomor urut halaman dengan Romawi kecil (iii, iv dan seterusnya).3

DAFTAR GAMBARV1DAFTAR ISIV

Gambar 2.5 Contoh penomoran dengan angka Romawi kecil

Pada halaman bagian utama dan halaman bagian akhir (BAB I PENDAHULUAN sampai RIWAYAT HIDUP), penomoran halaman menggunakan angka Arab (1,2,3 dan seterusnya) dan diletakkan pada pias kanan dengan jarak tiga spasi dari pias atas serta angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias kanan teks. Kecuali halaman pertama yang memuat judul bab, penomoran halaman diletakkan pada pias bawah tepat di tengah dengan jarak tiga spasi dari pias bawah teks. 3

Gambar 2.6 Contoh penomoran dengan angka Arab 3

2.11.3. Penomoran tabel Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab. Penomoran tabel terdiri dari dua bagian, bagian pertama menunjukkan nomor bab tempat tabel itu dimuat, dan bagian kedua menunjukkan nomor urut tabel pada bab itu. (misalnya Tabel 2.1 menunjukkan bahwa tabel itu ada di BAB II dan berada di urutan pertama pada bab itu). Penomoran tabel dan judul tabel diletakkan diatas tabel tanpa diakhiri tanda titik.5

2.11.4. Penomoran gambar Penomoran gambar menggunakan angka Arab yang diletakkan dibawah gambar dan simetris di tengah (format center). Penomoran gambar harus menyertakan nomor bab gambar tersebut berada. Contoh: Gambar 2.3 menunjukkan gambar berada di bab II nomor urut tiga. Penomoran gambar dan keterangan gambar diletakkan dibawah gambar tanpa diakhiri tanda titik.5

2.12 Gambar Gambar dapat berupa foto, diagram, skema, grafik, bagan, atau peta. Gambar ditempatkan diantara bagian teks yang paling banyak membahasnya. Gambar diletakkan simetris di tengah (center) terhadap batas tepi kiri dan kanan halaman. Garis batas gambar tidak boleh melebihi batas tepi kertas. Sebaiknya ukuran gambar dibuat tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar dari halaman naskah ditempatkan sebagai lampiran.3-5 Jarak antara gambar dengan baris teks diatasnya adalah tiga spasi dan jarak antara gambar dengan keterangan gambar adalah satu spasi. Bila keterangan gambar terdiri dari dua baris atau lebih, digunakan satu spasi dan pengetikan setiap baris dimulai dari tepi kiri. Jarak antara keterangan gambar dengan baris teks dibawahnya adalah tiga spasi.2,3,4

BAB IIIPEMBAHASAN

Dalam pembuatan naskah karya ilmiah yang baik kita harus memperhatikan struktur kalimat dan pilihan kata yang dibuat sedemikian rupa, sehingga apa yang kita tulis itu jelas,teratur dan menarik. Namun, ada hal yang lebih penting dari semua hal yang telah diuraikan di atas. Sebuah karangan juga menuntut suatu persyaratan lain yaitu persyaratan formal, bagaimana supaya bentuk atau wajah dari karangan itu, sehingga kelihatan tampak lebih indah dan menarik. Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan. Semua persyaratan ini secara umum disebut dengan konvensi naskah.6 Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.2 Konvensi naskah karya ilmiah merupakan penulisan sebuah naskah karya ilmiah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Kelaziman dan kesepakatan ini cenderung menjadi aturan baku dan digunakan oleh para akademisi di perguruan tinggi.3 Pada dasarnya naskah karya ilmiah dapat dibedakan menjadi naskah formal, naskah semi formal dan naskah informal. Pada naskah formal suatu naskah harus memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi, naskah semi formal tidak harus memenuhi semua persyaratan yang dituntut oleh konvensi sedangkan naskah informal sama skali tidak memenuhi persyaratan yang dituntut oleh konvensi. 4 Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencakup aturan dalam pemilihan bahan dan ukuran kertas yang digunakan, dimana pemilihan warna pada judul sampul dan pembatas disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dimasing-masing lembaga pendidikan. Kemudian tata cara pengetikan yang meliputi pemilihan jenis huruf dan ukuran, penempatan naskah dan batas tepi dari naskah juga harus diperhatikan.3 Selain itu juga ditentukan aturan-aturan dalam pembuatan format dari halaman sampul sampai halaman lampiran mengenai tata cara penulisan dan pengetikan serta spasi yang digunakan. Penomoran yang meliputi penomoran bab, penomoran halaman, penomoran tabel dan penomoran gambar pada dasarnya sama namun pada beberapa institusi terdapat perbedaan dari segi cara dan letak penomoran. Namun pada prinsipnya setiap lembaga atau beberapa instansi pendidikan memiliki konvensi karya ilmiah yang sama

BAB IVKESIMPULAN Pemahaman tentang sistematika karya ilmiah diperlukan dalam menyusun karya ilmiah yang baik, agar karya yang dihasilkan dapat bermanfaat. Cara penyusunan dari karya ilmiah menghasilkan karya ilmiah yang rapi dan seragam pada setiap institusi pendidikan. Konvensi naskah karya ilmiah memberikan aturan dan keseragaman dalam peyusunan karya ilmiah sehingga memudahkan dalam tata cara penulisan karya ilmiah dan menjadi panduan dalam penulisan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Supriadi. Menulis Karya Ilmiah dengan Pendekatan Konstruktivisme [cited 2014 Oktober 1]. Available from: http://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/180/menulis-karya-ilmiah-dengan-pendekatan-konstruktivisme pembelajaran-menulis-karya-ilmiah-yang-inovatif-dan-konstruktif.pdf&sa 2. Sofyan A. Bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah. Bandung: Universitas Widyatama; 2007. Hal 68-723.UNPAD. Panduan penyusunan dan penulisan tesis dan disertasi, panduan penulisan artikel ilmiah, panduan penulisan dalil program pascasarjana tahun akademik 2011/2012. Bandung: UNPAD; 2011. 4.Agus N. Ihwal teknik penulisan karya ilmiah. [cited 2014 Oktober 1]. Available from:http://pustaka.unpad.ac.id 5.UI. Pedoman teknis penulisan tugas akhir mahasiswa universitas indonesia. Depok: Universitas Indonesia; 2008. Hal 1-76.Yudiono KS. Pengkajian kritik sastra Indonesia. Jakarta; Grasindo; 2009.