bab i - afud1428.files.wordpress.com  · web viewundang-undang no 20 tahun 2003 pasal 48...

24

Click here to load reader

Upload: vuongnhan

Post on 02-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

“Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi

manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan untuk mempengaruhi

perkembangan fisik, mental, emosional, moral, serta keilmuan dan ketakwaan

manusia”1. Hal ini sangat erat hubugannya dengan pendidik atau guru.

Menurut Zakiyah Derajat, “tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

murid, lebih dari itu guru menjalankan tugas mendidik, mengawasi dan membimbing

sebagai penyampaian cita-cita kepada anak yang telah diamanatkan kepadanya”2.

Bahkan bagi guru agama khususnya harus lebih dari itu semua yakni harus sanggup

menjadi pendukung sebenar-benarnya akan kebenaran cita-cita agama sehingga dirinya

di mata anak didik betul-betul merupakan personifikasi dari agama yang diajarkannya.

Itulah sebabnya guru sebagai pendidik di sekolah harus memenuhi syarat-syarat yang

dapat dipertanggung jawabkan dalam pendidikan baik dari segi jasmaniyah maupun

rohaniyah.

Menurut Usman tentang profesi guru yaitu :

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik

berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti

meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan

melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa”3

Agama Islam sangat menghargai orang-orang yang berilmu pengetahuan

seperti guru, sehingga hanya orang yang berilmu sajalah yang dapat mencapai taraf

kesempurnaan hidup beragama setinggi-tingginya. Hal ini Islam memberikan

penghargaan tersebut, terbukti dengan firman Allah dalam surat Al-Qur’an sebagai

berikut :

العلم اوت��وا والذين منكم آمن��وا الذين الله يرفع(11)المجادلة: درجات

1 Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun. Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2006) Hal. 6

2 Zakiyah Derajat, Pendidikan Agama Islam. (Jakarta:Bulan Bintang,1996), hlm. 353 Moh. Usman Uzer, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2001)

1

Page 2: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

Artinya : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Al-Mujadalah,

58:11)4

Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa orang yang berilmu akan

dilebihkan derajatnya dari pada orang yang tidak berilmu. Sebagai bukti nyata, untuk

menjadi guru diperlukan ijazah yang merupakan bukti tertulis dalam sebuah jenjang

pendidikan disamping itu guru harus dibekali dengan pelatihan berupa peningkatan

mutu keahlian dan kemandirian agar menjadi guru yang profesional. Tapi realita yang

ada masih terdapat sebagian guru yang pendidikannnya cukup, namun dalam bidang

keterampilan dalam mengajar masih kurang, hal ini yang dapat mengurangi

profesionalisme guru dalam mengajar.

Selain hal-hal diatas juga diperlukan menejemen pendidikan yang baik untuk

menciptakan sekolah dengan kualitas baik. Begitu besarnya pengaruh menejemen

pendidikan dalam sekolah sehingga tujuan dari pendidikan tidak akan tercapai tanpa

adanya menejemen. Begitu pula untuk menciptakan sebuah sekolah yang idial

diperlukan menejemen yang baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditentukan rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Ingin mengetahui cirri-ciri dari sekolah yang idial

2. Ingin mengetahui kelemahan dan kelebihan dari sekolah yang dianalisa

4 Yayasan Penterjemah dan Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta:Depag) hlm. 910

2

Page 3: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Data Sekolah Yang dianalisa

1. Nama Sekolah

Nama sekolah yang dianalisa oleh penulis Sekolah Dasar Negeri Romben Barat I

Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep

2. Waktu/Tempat

Analisa ini dilakukan pada tanggal 13 Desember 2010 pada tahun pelajaran 2010-

2011 bertempat di SDN Romben Barat I Kecamatan Dungkek

3. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan pada SDN Romben Barat I Kec Dungkek yaitu

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan petunjuk Dinas

Pendidikan.

4. Kesiswaan

Sekolah yang penulis analisa adalah Sekolah Dasar (SD) yang masih belum

mempunyai organisasi siswa (OSIS) serta belum adanya pengurus/pegawai khusus

yang menangani kesiswaan.

5. Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen sarana dan prasarana yang ada di SDN Romben Barat I Kec. Dungkek

Sudah terbilang cukup baik, itu dapat dilihat administrasi infentaris barang sudah

dibukukan, papan data yang sudah cukup lengkap sampai pada alat pembelajaran

yang cukup memadai.

6. Keuangan Sekolah

Keuangan sekolah 100% diperoleh dari bantuan pemerintah seperti BOS. Jadi pada

SDN Romben Barat I tidak dipungut SPP bahkan untuk seragam, buku, kaos olah

raga, perlengkapan menulis dll, semua itu di anggarkan dari bantuan pemerintah.

7. Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan yang ada di SDN Romben Barat I terdiri dari : 1 orang kepala

sekolah yang berpendidikan D.II, 2 orang guru kelas berpendidikan D.II, 1 orang

guru kelas berpendidikan S-1, 2 orang guru PAI berpendidikan D.II, 1 orang

penjaga sekolah berpendidikan paket C serta 4 orang tenaga sukwan.

3

Page 4: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

8. Hubungan Masyarakat

Mengenai hubungan masyarakat dan sekolah penulis anggap cukup baik dan bagus,

itu dapat dilihat dari antusiasnya warga/wali murid ketika menghadiri undangan

pertemuan wali murid. Selain itu, masyarakat sekitar sekolah juga sangat

mendukung terlaksananya pendidikan yang baik demi meningkatkan mutu

pendidikan yang ada.

B. Data Sekolah Yang Idial

Suatu sekolah dibilang idial apabila didalamnya terdapat menejemen yang baik,

diantaranya :

1. Kurikulum

Seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah, kurikulum yang harus

digunakan sekarang ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum

operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing

satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008

dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan

Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh

BSNP.

Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI,

namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan

kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan

pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender

pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor

24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL5.

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian

5 http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan

4

Page 5: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta

didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman

untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:

kerangka dasar dan struktur kurikulum,

beban belajar,

kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan

pendidikan, dan

kalender pendidikan.

SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan

peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata

pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL,

ditetapkan oleh kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite

sekolah. Dengan kata lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada

sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen

Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga

melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat.

Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang

disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan

kebutuhan masyarakat.

2. Kesiswaan

a. Tujuan Administrasi Kesiswaan

Tujuan administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiaatan-kegiatan peserta

didik dari mulai masuk sekolah sampai lulus sekolah. Pengaturan kegiatan

peserta didik tersebut diarahkan pada peningkatan mutu kegiatan belajar

mengajar baik intra maupun ekstrakulikuler, sehingga memberikan konstribusi

bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah serta tujuan pendidikan secara

keseluruhan. Dengan demikian administrasi kesiswaan di sekolah menengah

(SMA-SMK) disusun untuk memberi petunjuk bagi penyelenggara dan

5

Page 6: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

pengelola administrasi kesiswaan dapat tertib dan teratur sehingga mendukung

tercapainya tujuan sekolah.

b. Sasaran Kesiswaan

Sasaran kesiswaan adalah seluruh siswa pada setiap tingkat, dan jenjang

pendidikan

c. Ruang Lingkup Kesiswaan

Ruang lingkup kesiswaan meliputi :

1. perencanaan peserta didik yang diawali dengan penerimaan siswa baru, dan

Masa Orientasi Siswa (MOS).

2. Mengatur kehadiran, dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah

3. Mengatur pengelompokan peserta didik

4. Mengatur evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses

belajar mengajar, bimbingan penyuluhan maupun kepentingan peserta

didik.

5. Mengatur kenaikan tingkat/ kenaikan kelas peserta didik

6. Mengatur peserta didik yang drop out

7. Mengatur kode etik, dan peningkatan disiplin peserta didik

8. Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi seperti OSIS, Organisasi

Pramuka, PMR, KIR, Kelompok Studitour, Club Pecinta Alam, Peringatan

hari besar keagamaan

9. Mengatur layanan peserta didik

• Layanan BP/ BK,

• Layana perpustakaan

• Layanan laboratorium

• Layanan penasihat akademik (wali kelas)

• Layanan koperasi siswa/i 6

3. Menejemen Sarana dan Prasarana

a. Pengertian

Dalam rangka melaksanakan tugas-tugas yang di kelompokkan sebagai substansi perlengkapan sekolah itu, di gunakan suatu pendekatan administratif tertentu yang disebut juga manajemen, yang merupakan istilah yang cukup populer.

6 http://sekolah-dasar.blogspot.com/2010/07/administrasi-kesiswaan.html

6

Page 7: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

Manajemen merupakan proses pendayagunaan semua sumber daya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendayagunaan melalui tahapan proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan disebut manajemen.Secara sederhana, manajemen sarana prasarana sekolah dapat didefinisikan sebagai proses kerja pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Perlengkapan sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah, dapat dapat di kelompokan menjadi sarana pendidikan dan prasarana pendidikan

b. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana

Sebelum telah di tegaskan bahwa manajemen sarana prasarana sekolah merupakan proses kerjasama pendayagunaan semua perlengkapan sekolah secara efektif dan efisien. Satu hal yang perlu di pertegas dalam definisi tersebut adalah bahwa manajemen sarana prasarana sekolah merupakan suatu proses pendayagunaan yang sasarannya adalah perlengkapan pendidikan, seperti perlengkapan sekolah, perlengkapan perpustakaan, media pengajaran, dan perlengkapan lainnya, manajeman perlengkapan sekolah itu terwujud sebagai suatu proses yang terdiri atas langkah-langkah tertentu secara sistematis7.Akhir- akhir ini banyak sekali uraian tentang langkah-langkah manajemen sarana prasarana sekolah sebagaimana di kemukakan oleh para teoritisi penggelolaan perlengkapan pendidikan. Stoops dan Johnson (1967) pernah menggungkapkan bahwa langkah-langkah manajemen sarana prasarana pendidikan itu meliputi analisis kebutuhan, analisis anggaran, seleksi, penetapan kebutuhan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemakaian, inventarisasi dan pemeliharaan. Sementara pakar manajemen

7 http://antoniusmakas.blogspot.com/2009/09/manajemen-sarana-prasarana.html

7

Page 8: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

pendidikan lainnya menyimpulkan bahwa manajemen sarana prasarana pendidikan disekolah itu meliputi analisis dan penyusunan kebutuhan, pengadaan, penyaluran, pemakaian dan pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan.

8

Page 9: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

4. Keuangan Sekolah

a. Tujuan Manajemen Keuangan

Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan

sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara

transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah

secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah

Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.

Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah

dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang

menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta

memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku

b. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan 8

Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-

undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana

pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan

akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat

penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu

transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi

1) Transparansi

Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen

berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga

pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya

keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu

keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan

pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-

pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan

sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua,

masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program

pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan

kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa

8 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/01/18/konsep-dasar-manajemen-keuangan-sekolah/

9

Page 10: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan

di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai

2) Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena

kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan

yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen

keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan

sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan

yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah

membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat

dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar

utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya

transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan

mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah , (2)

adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam

melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi

untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan

masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan

yang cepat

3) Efektifitas

Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Garner mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena

sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai

pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga.

Effectiveness ”characterized by qualitative outcomes”. Efektivitas lebih

menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan

memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat

mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai

tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan

4) Efisiensi

Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency

”characterized by quantitative outputs”. Efisiensi adalah perbandingan

10

Page 11: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya

dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.

5. Tenaga Kependidikan

Ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru sebagai tenaga

kependidikan. Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian

ideal. Pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan yang dapat digugu

dan ditiru oleh siswa. Sebagai seorang model, guru harus memiliki kompetensi

yang berhubungan dengan pengembangan kepribadiannya (personal

competencies).

Kompetensi kepribdian guru sangat penting terhadap pendidikan watak para

siswa. Guru harus menjadi teladan, karena para siswa bersifat suka meniru. Di

antara tujuan pendidikan adalah untuk membentuk perilaku baik siswa, yang hal ini

hanya tercapai bila guru memiliki kompetensi kepribadian baik. Guru yang tidak

memiliki kompetensi kepribadian baik, sulit kiranya untuk membentuk perilaku

baik siswa. Dengan demikian, kompetensi kepribadian baik ini harus dimiliki dan

ditunjukkan kepada para siswanya agar menjadi teladan yang kemudian diikuti dan

dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa kompetensi kepribadian yang harus dimiliki dan dipertunjukkan

oleh guru kepada siswanya menurut Wina Sanjaya adalah:

a. Kemampuan yang berhubungan dengan pengamalan ajaran agama sesuai

dengan keyakinan agama yang dianutnya.

b. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat beragama.

c. Kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai

yang berlaku di masyarakat.

d. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru, misalnya sopan

santun dan tata krama.

e. Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.9

Sementara kompetensi kepribadian yang harus dimiliki dan dipertunjukkan

oleh guru kepada siswa menurut Moh. Uzer Usman adalah:

9 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Jakarta: Prenada Media, 2005), hlm. 145.

11

Page 12: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

a. Mengembangkan kepribadian

1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang

berjiwa Pancasila.

3) Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi

jabatan guru.

b. Berinteraksi dan berkomunikasi

1) Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional.

2) Berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan.

c. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan

1) Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar.

2) Membimbing siswa yang berkelainan dan berbakat khusus.10

Beberapa kompetensi kepribadian tersebut di atas harus dimiliki dan

kemudian ditampilkan oleh guru dalam mengadakan interaksi dengan berbagai

lingkungannya, baik dengan sesama guru, staf, para siswa, maupun dengan para

orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya. Hal itu disebabkan guru

merupakan figur teladan yang segala tindakan, tingkah laku, dan ucapannya

menjadi teladan, baik bagi para siswa yang dipimpinnya maupun bagi para orang

tua siswa dan masyarakat secara umum. Bila kepribadian guru baik menurut

pandangan siswa, maka akan baik pula kepribadian siswa tersebut, dan begitu juga

sebaliknya, bila kepribadian guru itu jelek menurut pandangan siswa, akan jelek

pulalah kepribadian siswa tersebut. Jadi kepribadian guru itu menjadi barometer

bagi siswa yang turut menentukan baik buruknya kepribadian siswa.

6. Hubungan dengan Masyarakat

Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh proses pendidikan di

sekolah dan tersedianya sarana dan prasarana saja, tetapi juga ditentukan oleh

lingkungan keluarga dan atau masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung

jawab bersama antara pemerintah (sekolah), keluarga dan masyarakat. Ini berarti

mengisyaratkan bahwa orang tua murid dan masyarakat mempumyai tanggung

jawab untuk berpartisipasi, turut memikirkan dan memberikan bantuan dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah

10 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 16.

12

Page 13: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

Partisipasi yang tinggi dari orang tua murid dalam pendidikan di sekolah

merupakan salah satu ciri dari pengelolaan sekolah yang baik, artinya sejauhmana

masyarakat dapat diberdayakan dalam proses pendidikan di sekolah adalah

indikator terhadap manajemen sekolah yang bersangkutan. Pemberdayaan

masyarakat dalam pendidikan ini merupakan sesuatu yang esensial bagi

penyelenggaraan sekolah yang baik. Tingkat partisipasi masyarakat dalam proses

pendidikan di sekolah ini nampaknya memberikan pengaruh yang besara bagi

kemajuan sekolah, kualitas pelayanan pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya

akan berpengaruh terhadap kemajuan dan prestasi belajar anak-anak di sekolah.

Hal ini secara tegas dinyatakan oleh Husen (1988) dalam penelitiannya bahwa

siswa dapat belajar banyak karena dirangsang oleh pekerjaan rumah yang diberikan

oleh guru dan akan berhasil dengan baik berkat usaha orang tua mereka dalam

memberikan dukungan

Kalau dianalisis dari pengertian hubungan masyarakat di atas,sedikitnya ada

dua kepentingan dalam manajemen pendidikan. pertama, kepentingan sekolah.

Kepentingan sekolah dapat dilihat dari pemberian informasi dari pihak sekolah

kepada masyarakat,sehingga masyarakat membentuk opini tersendiri terhadap

sekolah. Kepentingan lain agar sekolah dapat mengerti berbagai sumber yang ada

dalam masyarakat yang dapat didayagunakan untuk kepentingan belajar mengajar

dan usaha pendidikan pada umumnya

Kedua, kepentingan masyarakat. Dilihat dari segi kepentingan masyarakat,

maka dapat dikatakan bahwa masyarakat dapat mengambil manfaat dan menyerap

hasil-hasil pemikiran dan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang berguna

bagi masyarakat itu sendiri. Pengertian, penerimaan dan pemahaman masyarakat

akan membentuk persepsi masyarakat terhadap sekolah 11.

Sedangkan hakikat humas dalam manajemen pendidikan Islam dapat kita

artikan sebagai suatu proses hubungan timbal balik antara lembaga pendidikan

Islam dengan masyarakat yang dilandasi dengan I’tikad saling mengenal (ta’aruf),

saling memahami (tafahum), saling mengasihi (tarahum), saling menolong

(ta’awun), dan saling menanggung (takaful) dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan yang telah direncanakan sebelumnya yang didasarkan pada nilai-nilai

dalam ajaran Islam.11 http://kiflipaputungan.wordpress.com/2010/05/21/administrasi-hubungan-sekolah-dengan-

masyarakat-ii/

13

Page 14: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

Karena itu sejak lama Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan itu

berlangsung pada tiga lingkungan yaitu lingkungan Keluarga, Sekolah dan

Masyarakat. Artinya pendidikan tidak akan berhasil kalau ketiga komponen itu

tidak saling bekerjasama secara harmonis. Kaufman menyebutkan patner/mitra

pendidikan tidak hanya terdiri dari guru dan siswa saja, tetapi juga para orang

tua/masyarakat.  Dari uraian di atas jelaslah bahwa lembaga pendidikan bukanlah

lembaga yang berdiri sendiri dalam membina pertumbuhan dan perkembangan

putra-putra bangsa, melainkan ia merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan

dari masyarakat yang luas, dan bersama masyarakat membangun dan

meningkatkan segala upaya untuk memajukan sekolah. Hal ini dapat tercipta

apabila lembaga pendidikan mau membuka diri dan menjelaskan kepada

masyarakat tentang apa dan bagaimana masyarakat dapat berperan dalam upaya

membantu sekolah/lembaga pendidikan memajukan dan meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pendidikan. Sekolah pada hakekatnya melaksanakan dan

mempunyai fungsi ganda terhadap masyarakat, yaitu memberi layanan dan sebagai

agen pembaharuan bagi masyarakat sekitarnya, yang oleh Stoop disebutnya sebagai

fungsi layanan dan fungsi pemimpin (fungsi untuk memajukan masyarakat melalui

pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas). Setiap aktivitas pendidikan,

apalagi yang bersifat inovatif, seharusnya dikomunikasikan dengan masyarakat

khususnya orang tua siswa, agar mereka mengerti mengapa aktivitas tersebut harus

dilakukan oleh sekolah dan pada sisi mana mereka dapat berperan membantu

sekolah dalam merealisasikan program inovatif tersebut.

14

Page 15: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis malakukan analisa pada Sekolah Dasar Negeri Romben Barat I

dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kelebihan

- Kurikulum yang ada di SDN Romben Barat I kecamatan Dungkek adalah

KTSP yang berjalan baik dan memuaskan, ini dapat dilihat dari hasil ulangan

siswa yang cukup baik.

- Menejemen sekolah yang terbilang baik, ini dapat kita ketahui dari manajemen

infentaris yang tercatat secara rapi.

- Manajemen Keuangan terbilang baik, ini terlihat dari transparansi kepala

sekolah yang berkoordinasi dengan bendara sekolah untuk melaporkan

pengeluaran serta pemasukan keuangan sekolah setiap bulan secara rutin.

- Cukup maksimalnya kinerja pendidik pada SDN ini, sehingga juga dapat

menunjang peningkatan mutu pendidikan.

- Hubungan masyarakat dengan sekolah cukup harmonis.

2. Kekurangan

- Tidak adanya pegawai/pengurus khusus yang menangani bagian kesiswaan

B. SARAN

Manajemen pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang peningkatan mutu

pendidikan, oleh sebab itu perlu kiranya kepada seluruh pendidik yang ada pada

SDN Romben Barat I untuk lebih meningkatkan lagi kualitas dari manajemen

pendidikan yang ada.

15

Page 16: BAB I - afud1428.files.wordpress.com  · Web viewUndang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan ... tetapi

DAFTAR PUSTAKA

Moh. Usman Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008

Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun. Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media, 2005

Yayasan Penterjemah dan Penafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta : Depag

Zakiyah Derajat, Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Bulan Bintang, 1996

Internet :

- http://sekolah-dasar.blogspot.com/2010/07/administrasi-kesiswaan.html - http://antoniusmakas.blogspot.com/2009/09/manajemen-sarana-prasarana.html - http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/01/18/konsep-dasar-manajemen-

keuangan-sekolah/- http://kiflipaputungan.wordpress.com/2010/05/21/administrasi-hubungan-sekolah-

dengan-masyarakat-ii/

16