materi injeksi 48

Upload: rhido-pangestu

Post on 15-Oct-2015

137 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

materi injeksi

TRANSCRIPT

Slide 1

TEKNIK PEMBERIAN OBAT

1a.Tujuan Instruksional Umum ( TIU ):Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan melakukan tehnik pemberian obat secara mandiri.

2

b.Tujuan Instruksionl Khusus ( TIK ) :Setelah mengikuti proses pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan kembali dan melakukan secara mandiri teknikPemberian Obat melalui:Intra cutan Sub cutan Intramuskuler Intra vena langsung Intra vena secara tidak langsung

3Referensi Maryunani, Anik.2011.Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan(KDPK).CV Trans Info Media.Jakarta TimurHidayat,Aziz Alimul A,dkk.2006.Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.Salemba.Jakarta

Pemberian obat per parenteral

Yaitu pemberian obat melalui kulit (jaringan otot atau langsung ke dlm pembuluh sesuai dg jenis obat). Alat bantu yg digunakan adlh spuit injeksi.Distribusi obat tdk melalui saluran pencernaan, ttp bekerja lebih cepat.Yg perlu diperhatikan dalam pemberian obat per parenteral adlh dosis yg tepat dan teknik aseptik dlm pemberianya.

5Cara penyuntikan Intracutan Subcutan Intramuskuler Intravena

6

Suntikan INTRA CUTAN

7PENGERTIAN Suntikan intracutan Yaitu memasukan obt ke dlm jaringankulit yang dilakukan pada lengan bawah bagian dalam atauditempat lain yang dianggap perlu. (Alimul Aziz A,2006)

Tujuan: untuk mendapatkan reaksi setempat & kekebalan (uji coba obat tertentu mis : skin test, antibiotik. Tempat penyutikan: 2/3 dari pergelangan tangan(Mantoux)dan 3 jari bwh sendi bahu di tengah - tengah (BCG).Posisi jarum 15 20 C

8

9

Cara kerja: 11Suntikan INTRAMUSKULER

12PENGERTIAN Suntikan intramuskuler Yaitu memasukan obat ke dalam jaringan otot.Tempat penyuntikan: otot bokong (gluteus maximum) kanan/kiri yaitu 1/3 bagian sias ke os coxygeus; otot paha bagian luar (m.quadricep femoris); otot pangkal lengan (m. deltoideus).Perhatian: Tempat penyuntikan harus tepatJika Pasien mendptkn suntikan beberapa kali, lakukan di tempat yg berbedaBila cairan obat mengandung minyak, gantilah jarum penghisap dg yg keringPosisi jarum dengan sudut 90

13Tempat injeksi

14

Cara kerja:

16Suntikan INTRAVENA langsung PENGERTIAN Suntikan intravena Yaitu memasukan obat ke dlm venaTempat penyuntikan:Pada lengan (v. mediana cubiti/v. cephalika)Pada tungkai (v. saphenous)Pada leher ( v. jugularis) khusus pada anakPada kepala ( v. frontalis/v. temporal) khusus pada anakPerhatian: Jangan coba menusukan jarum bila vena kurang jelas terlihat atau terabaBila terjadi infiltrat, jarum langsung dicabut untuk dipindahkan ke vena lainUsahakan jangan sampai terjadi emboli udara

18INDIKASI PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRAVENA

Pada seseorang dengan penyakit berat ,pemberian obat melalui intravena langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah. Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat menelan obat ( ada sumbatan disaluran cerna atas ). Kesadaran menurun dan beresiko terjadi aspirasi (tersedak-obat masuk ke pernapasan ), sehingga pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan.Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan melalui injeksi bolus(suntikan langsung pembuluh balik/vena). Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai.

1 v. cephalica; 2 v. basilica; 3 v. intermedi; basilica; 4 v. intermedia cephalica; 5 v. intermedia cubiti (v. mediana cubiti BNA)

1 Arteria temporalis 2 Frontaler Ast 3 Parietaler Ast

Suntikan INTRAVENA

28KELEBIHAN DAN KEKURANGANa. KelebihanObat yang diberikan melalui jalur intravena sangat cepat bereaksi karena obat tersebut langsung masuk ke dalam sirkulasi darah pasien.b. KekuranganInflamasi ( bengkak ,nyeri, demam ) dan infeksi di lokasi pemasangan infuseDaerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena ( A-V shunt ) pada tindakan hemodialisis ( cuci darah ).Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran darahnya lambat ( misalnya pembuluh darah vena di tungkai dan kaki ).

Cara kerja:

30Suntikan INTRAVENA tidak langsung Pengertian Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena yang bertujuan meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapetik dalam darah Suntikan SUBCUTAN

33

34PENGERTIAN

Suntikan subcutan Yaitu menyuntikan obat di bawah kulit.Tempat penyuntikan:Lengan atas luar 1/3 bagian dari bahuSebelah luar 1/3 bagian dari sendi panggulDaerah dadaDaerah perut sekitar pusat/umbilikus35

Prinsip pemberian obat 1. Benar KlienSelalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dengan memeriksa gelang identifikasi dan meminta menyebutkan namanya sendiri.Klien berhak untuk mengetahui alasan obatKlien berhak untuk menolak penggunaan sebuah obatMembedakan klien dengan dua nama yang sama

2. Benar ObatKlien dapat menerima obat yang telah diresepkanPerawat bertanggung jawab untuk mengikuti perintah yang tepatPerawat harus menghindari kesalahan, yaitu dengan membaca label obat minimal tiga kali:a. Pada saat melihat botol atau kemasan obatb. Sebelum menuang/ menghisap obatc. Setelah menuang/ mengisap obatMemeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sahMengetahui alasan mengapa klien menerima obat tersebutMemberikan obat-obatan tanda: nama obat, tanggal kadaluarsa

3. Benar Dosis ObatDosis yang diberikan klien sesuai dengan kondisi klien.Dosis yang diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang bersangkutan.Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat jumlah dosis yang akan diberikan, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan/ diminta, pertimbangan berat badan klien (mg/KgBB/hari), jika ragu-ragu dosisi obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh perawat lain.Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis obat tertentu.

4. Benar Waktu PemberianPemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari. Misalnya seperti dua kali sehari, tiga kali sehat, empat kali sehari dan 6 kali sehari sehingga kadar obat dalam plasma tubuh dapat dipertimbangkan.Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t ). Obat yang mempunyai waktu paruh panjang diberikan sekali sehari, dan untuk obat yang memiliki waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu tertentu.Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau sesudah makan atau bersama makananMemberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat mengiritasi mukosa lambung bersama-sama dengan makanan.Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah dijadwalkan untuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah puasa yang merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat.

5. Benar Cara Pemberian (rute)Memperhatikan proses absorbsi obat dalam tubuh harus tepat dan memadai.Memperhatikan kemampuan klien dalam menelan sebelum memberikan obat-obat peroralMenggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat melalui rute parenteralMemberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap bersama dengan klien sampai obat oral telah ditelan.

6. Benar Dokumentasikan.Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan.7. Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi klienPerawat mempunyai tanggungjawab dalam melakukan pendidikan kesehatan pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama yang berkaitan dengan obat seperti manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang baik dan benar, alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh, hasil yang diharapkan setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat, interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan, perubahan-perubahan yang diperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, dsb.

8. Hak klien untuk menolakKlien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus memberikan Inform consent dalam pemberian obat.9. Benar pengkajianPerawat selalu memeriksa TTV (Tanda-tanda vital) sebelum pemberian obat.10. Benar evaluasiPerawat selalu melihat/ memantau efek kerja dari obat setelah pemberiannya.

11. Benar reaksi terhadap makananObat memiliki efektivitas jika diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu harus diminum sebelum makan (ante cimum atau a.c) untuk memperoleh kadar yang diperlukan harus diberi satu jam sebelum makan misalnya tetrasiklin, dan sebaiknya ada obat yang harus diminum setelah makan misalnya indometasin.12. Benar reaksi dengan obat lainPada penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan omeprazol penggunaan pada penyakit kronis

thanks