bab i · web viewpenggunaan pupuk kimiawi dan organik secara berimbang untuk memperbaiki dan...

55
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Salah satu tuntutan public dewasa ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya kepemerintahan yang baik ( Good Governance ), sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolosi dan nepotisme. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya berdasarkan perencanaan strategic yang dirumuskan sebelumnya. Untuk mengukur kinerja atau keberhasilan suatu pembangunan maka seluruh kegiatan dinas Tahun Anggaran 2012 perlu diketahui tingkat relevansi, efesiensi dan LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 1

Upload: truongkhue

Post on 22-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk

mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

bernegara. Salah satu tuntutan public dewasa ini adalah adanya transparansi

dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya

adalah terselenggaranya kepemerintahan yang baik ( Good Governance ),

sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas

dari korupsi, kolosi dan nepotisme.

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah

sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari eselon II ke atas untuk

mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan

pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya

berdasarkan perencanaan strategic yang dirumuskan sebelumnya. Untuk

mengukur kinerja atau keberhasilan suatu pembangunan maka seluruh kegiatan

dinas Tahun Anggaran 2012 perlu diketahui tingkat relevansi, efesiensi dan

efektifitasnya, manfaat dan dampak yang ditimbulkannya. Evaluasi

pembangunan juga dimaksudkan untuk menyempurnakan setiap kegiatan pada

tahun berikutnya dan membantu perencana dalam penyusunan program di masa

mendatang.

Kota Denpasar adalah kabupaten termuda di Propinsi Bali yang dibentuk

berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992. Pembangunan Kota

Denpasar merupakan bagian integral dari pembangunan Daerah Propinsi Bali

serta pembangunan nasional, sesuai dengan yang diamanatkan UU No. 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam

perencanaan pembangunan nasional, pembangunan bidang pertanian masih

menjadi prioritas utama . Dalam pada itu pembangunan pertanian harus

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 1

merupakan usaha yang terpadu dengan pembangunan daerah dan perdesaan.

Dengan demikian sector pertanian dituntut untuk tumbuh dan berkembang

dengan laju yang cukup tinggi sekaligus harus memecahkan permasalahan

ekonomi nasional seperti penyediaan pangan, bahan baku untuk industri,

peningkatan penerimaan devisa, menciptakan lapangan kerja dan peningkatan

penanggulangan kemiskinan.

Pembangunan sektor pertanian dalam arti luas dilaksanakan melalui

usaha-usaha intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Tujuan

pembangunan pertanian bukan saja untuk meningkatkan produksi pertanian

yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan

eksport, melainkan juga untuk meningkatkan pendapatan sebagian terbesar

rakyat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat rakyat pedesaan, serta

untuk menjadikan pertanian semakin kuat guna mendukung pembangunan di

sektor industri. Pengelolaan potensi sumberdaya pertanian tidak lagi hanya

mengandalkan peningkatan produksi akan tetapi juga dikelola berorientasi

kepada kebutuhan pasar.

Dengan ketersediaan anggaran dan berbagai fasilitas yang menunjang

pelaksanaan tugas, maka perlu diperhatikan tingkat akuntabilitas dan kinerja

dinas, yang disusun dalam Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi

Pemerintah ( LAKIP ). Penyusunan LAKIP Dinas dimaksudkan sebagai

kewajiban Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan

dan Penetapan Kinerja Tahun 2012. Serta sebagai umpan balik untuk memacu

perbaikan kinerja dinas di tahun mendatang.

1.2. Isu Strategis

Mandiri pangan? Suatu angan-angan yang pasti akan terbersit di setiap

penduduk Indonesia yang menempati wilayah yang luas dengan tanahnya yang

subur. Begitu juga dengan masyarakat Bali atau Denpasar khususnya. Melihat

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 2

potensi yang ada masih sangat memungkinkan berswasembada pangan. Namun

belakangan ini masalah pangan menjadi sangat serius, terbukti dengan adanya

kenaikan harga beras yang melambung, begitu juga dengan harga pangan yang

lain.

Sekarang ini swasembada pangan untuk Kota Denpasar khususnya,

semakin terasa sulit. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan harian

masyarakatnya, aliran pasokan bahan kebutuhan pokok datang dari Pulau Jawa,

Lombok bahkan Sumatera. Hal ini dapat terjadi karena sektor pertanian

semakin ditinggalkan dan seiring dengan tingginya pertumbuhan penduduk,

banyak lahan-lahan yang produktif sudah beralih fungsi ( alih fungsi lahan )

menjadi permukinan / perumahan. Maka dari itulah sangat dibutuhkan

dukungan dan keberpihakan pemerintah pada sektor pertanian sehingga

menimbulkan keinginan para pemuda untuk terjun di bidang pertanian.

Keberpihakan itu pada nantinya diharapkan mampu meningkatkan pendapatan

petani atau bahkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Bahkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali mendesak

pemerintah untuk meningkatkan anggaran untuk pembangunan pertanian di

Tahun 2013 yang pada Tahun 2012 ini hanya maksimum 2% dari proporsi

APBD Propinsi Bali. Selain itu HKTI Bali juga meminta agar pemerintah

melakukan terobosan dan revitalisasi pengelolaan pertanian. Harus ada

kebijakan terarah dan terkontrol agar pertanian di Bali tetap eksis. Artinya

diperkuat baik itu aspek teknologi, sumber daya manusia, aspek social, nilai

tukar serta yang tidak kalah pentingnya adalah dari segi kebijakan. Harus ada

perubahan kebijakan yang sungguh-sungguh mencerminkan niat dan tekad

yang lebih realistis mengelola pertanian.

Beberapa permasalahan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan

program-program pembangunan di bidang pertanian ke depan, yang bisa

dijadikan issu-issu strategis antara lain :

1. Memperbaiki produktifitas dan nilai tambah produk pertanian dengan

menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 3

2. Penggunaan pupuk kimiawi dan organik secara berimbang untuk

memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah.

3. Memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta pembenihan

dan pembibitan.

4. Membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga terendah bagi

petani.

5. Pencapaian MDG’s yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran dan

rawan pangan.

6. Menciptakan pertanian yang diminati generasi muda.

7. Menciptakan sistem penyuluhan pertanian yang efektif.

8. Pengembangan komoditi unggulan hortikultura.

9. Alih fungsi lahan pertanian.

10. Penggunaan Iptek yang kreatif dan inovatif.

Mumpung belum parah, masih ada waktu dan kesempatan untuk

membenahi dan mengembalikan predikat swasembada pangan / mandiri pangan

asalkan adanya kesadaran dari para petani dan keberpihakan pemerintah kepada

petani. Para petani selalu menumbuhkan rasa sayang kepada ibu pertiwi,

mengajegkan kearifan lokal seperti nyakan maoran ( penganekaragaman

pangan ); melestarikan jineng / kelumpu dan difungsikan sebagai tempat

penyimpanan padi; ngajeng awaregan ( makan seperlunya jangan dibuang-

buang ); mudalang dewa nini ( tidak dijual semuanya / ada dibawa pulang );

mantenin padi di lumbung ( pasti ada padi yang tersimpan ).

1.3. Struktur Organisasi Dinas

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah ( Perda ) Kota Denpasar Nomor 7

Tahun 2008 Tanggal 24 Desember 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Daerah Kota Denpasar. Menguraikan tugas pokok, fungsi, kewenangan

dan struktur organisasi dinas sebagai berikut :

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 4

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan dalam bidang pertanian tanaman pangan dan

hortikultura.

2. Fungsi :

Untuk dapat menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar mempunyai fungsi :

a. Merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas Bidang

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai

dengan lingkup tugas Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

c. Membina dan melaksanakan tugas sesuai dengan lingkup tugas Bidang

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsi di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

3. Kewenangan :

Melaksanakan program pembangunan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura di Kota Denpasar, sesuai dengan rencana strategik yang telah

ditetapkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

4. Struktur Organisasi :

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, susunan organisasi Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar merujuk pada

Peraturan Daerah ( PERDA ) Nomor 7 Tahun 2008, yang terdiri dari :

a. Unsur pimpinan yaitu : Kepala Dinas

b. Unsur Pelayanan yaitu Sekretaris yang dibantu oleh 3 ( tiga ) Sub

Bagian yaitu : Sub Bagian Umum, Sub Bagian Kepegawaian dan Sub

Bagian Keuangan.

c. Unsur Pelaksana terdiri dari 4 ( empat ) bidang yaitu :

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 5

1. Bidang Bina Program, yang terdiri dari 3 ( tiga ) seksi yaitu Seksi

Perencanaan, Seksi Data Informasi dan Statistik dan Seksi Evaluasi

dan Pelaporan.

2. Bidang Produksi dan Ketahanan Pangan, yang terdiri dari 3 ( tiga )

seksi yaitu : Seksi Produksi dan Perbenihan, Seksi Sarana dan

Prasarana Pertanian dan Seksi Perlindungan Tanaman dan

Ketahanan Pangan.

3. Bidang Pembinaan dan Pemasaran, yang terdiri dari 3 ( tiga ) seksi

yaitu : Seksi Pembinaan dan Penyuluhan, Seksi Pemasaran dan

Agribisnis dan Seksi Pengolahan Lahan dan Air.

4. Bidang Pengembangan Tehnik Pertanian, yang terdiri dari 3 ( tiga )

seksi yaitu : Seksi Penerapan Tehnologi Tepat Guna, Seksi

Pengembangan SDM Pertanian dan Seksi Kelembagaan Pertanian.

d. Unsur Pelaksana Teknis yang dipimpin oleh Pejabat Eselon IV, terdiri

dari :

1. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Penyuluhan

2. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Perbenihan

e. Unsur Kelompok Jabatan Fungsional, yang difungsikan sesuai dengan

bidang tugas dan keahlian masing-masing pejabat. Secara rinci struktur

organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota

Denpasar disajikan pada Lampiran 1.

1.4. Sistematika Penulisan

Laporan Akuntabilitas kinerja ini merupakan gambaran pencapaian

kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

Tahun Anggaran 2012. Capaian kinerja ini dibandingkan dengan Penetapan

Kinerja Tahun 2012 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.

Adapun sistematika penulisan laporan akuntabilitas ini terdiri dari 5

( lima ) bab dengan susunan sebagai berikut :

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 6

BAB I PENDAHULUAN

Menyajikan latar belakang, permasalahan dan isu strategis, struktur

organisasi dan sistematika penulisan.

BAB II RENCANA STRATEGIS

Pada bagian ini dijelaskan gambaran singkat mengenai Rencana

Strategis dn Penetapan Kinerja. Pada awal bab ini disajikan

gambaran secara singkat sasaran utama yang ingin diraih instansi

pada Tahun 2012 serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi

dan misi instansi.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Menguraikan pengukuran capaian kinerja, serta analisis capaian

kinerja, yang memuat berbagai gambaran kinerja dari sasaran

program yang dicanangkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar, yang selanjutnya ditindaklanjuti

dengan berbagai kegiatan. Termasuk keberhasilan dan kegagalan

yang dihadapi dengan langkah antisipatif yang diambil. Selain itu

disajikan akuntabilitas kauangan alokasi anggaran dan realisasi

anggaran program dan kegiatan.

BAB IV PENUTUP

Menguraikan simpulan dari tinjauan umum dan khusus, tentang

pelaksanaan kinerja, serta berbagai penyebab utama dari

permasalahan dan kendala yang berkaitan dengan kinerja serta

strategi pemecahan masalah. Dalam bab ini juga diuraikan berbagai

saran dan masukan untuk perbaikan kinerja di tahun berikutnya.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 7

BAB II

RENCANA STRATEGIS

2.1. Rencana Strategis

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) di Kota

Denpasar yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah ( PERDA ) Kota

Denpasar Nomor 7 Tahun 2008 Tanggal 24 Desember 2008. Sebagai sebuah

SKPD, mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasinal dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang antara lain isinya menyatakan bahwa

Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) berkewajiban menyusun Rencana

Strategis yang selanjutnya disebut Renstra.

Rencana strategis ( Renstra ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2011 – 2015 merupakan dokumen

perencanaan yang berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) 2011 – 2015. Selain itu, juga mengacu pada Renstra Dinas

Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Bali dan Renstra Kementerian Pertanian

Tahun 2010 – 2014, sehingga diharapkan adanya sinergitas kebijakan, program

dan kegiatan. Selanjutnya Renstra ini merupakan dokumen yang dapat menjadi

acuan bagi Dinas Pertanian dan pihak-pihak lainnya untuk menyusun rencana,

pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar dalam jangka waktu lima tahun ke

depan, sekaligus sebagai arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam

mewujudkan visi dan misi dinas. Matrix Renstra dan Indikator Kinerja Utama

( IKU ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.

A. Visi dan Misi

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang

berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Dengan

mengacu pada potensi peluang pemanfaatan sumber daya pertanian,

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 8

masalah dan hambatan serta kecenderungan lingkungan strategis yang

berpengaruh di Kota Denpasar, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar mempunyai visi “Pertanian Perkotaan Kreatif

Sejahtera Berwawasan Budaya”. Dan untuk dapat mencapai visi tersebut,

sebagai cermin angan-angan / keinginan yang harus dilaksanakan, maka

misi Dinas Pertanian Tanaman dan Hortikultura yang harus diemban atau

dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, adalah :

1. Mewujudkan sistem pertanian perkotaan efektif, efesien dengan

memanfaatkan potensi sumber daya pertanian.

2. Meningkatkan produktifitas dan produksi berbasis agribisnis secara

berkelanjutan.

3. Menjadikan pelaku pertanian perkotaan yang kreatif, inovatif serta

mampu melestarikan budaya lokal.

B. Tujuan

Tujuan adalah menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa

mendatang dan mengarahkan perumusan sasaran serta cara untuk mencapai

tujuan dan jangka waktu satu sampai lima tahun. Sejalan dengan visi dan

misi, tujuan pembangunan pertanian yang telah dirumuskan adalah :

1. Pelestarian sumber daya pertanian

2. Terwujudnya produktifitas dan produksi berbasis agribisnis

3. Menumbuhkembangkan usaha pengolahan dan pemasaran hasil

pertanian

4. Meningkatkan daya beli masyarakat petani

5. Meningkatkan SDM pelaku pertanian

C. Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi

pemerintah dalam rumusan yang lebih spasifik dan terukur dalam kurun

waktu tertentu. Dalam kaitannya dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka

sasaran pembangunan pertanian tanaman pangan pada lima tahun ke depan

( periode 2011 – 2015 ) adalah :

1. Optimalisasi lahan dan air

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 9

2. Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan dan

hortikultura yang berkelanjutan

3. Meningkatnya usaha tani yang berorientasi pasar

4. Meningkatnya penanganan pasca panen produk pertanian

5. Meningkatnya pengolahan hasil pertanian dan diversifikasi pangan

6. Penerapan teknologi tepat guna

7. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani

8. Meningkatnya wawasan SDM pelaku pertanian

2.2. Penetapan Kinerja

Penetapan kinerja pada hakekatnya adalah suatu dokumen pernyataan

komitmen / kesepakatan kinerja / perjanjian kinerja yang mempresentasikan

tekad dan janji antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

tertentu yang jelas dan terukur dalam rentang waktu 1 ( satu ) tahun

berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Tujuan penetapan

kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja

aparatur sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan

dan sasaran organisasi yaitu menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar

evaluasi kinerja pembangunan bidang pertanian tanaman pangan dan

hortikultura di Kota Denpasar. Penetapan Kinerja 2012 pada Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar, sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi dinas, mengacu pada Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2012

yang telah ditetapkan. Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2012 dapat dilihat

pada Lampiran 4, dan Pernyataan Penetapan Kinerja antara Kepala Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar dengan Walikota

Denpasar beserta lampiran penetapan kinerja Tahun 2012 disajikan pada

lampiran 5 dan 6.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 10

Dukungan kebijakan dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan

pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kota Denpasar adalah sebagai

berikut :

Tabel 1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2012

Program Kegiatan Anggaran ( Rp. )

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan

1. Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal

1. Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

2. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani

3. Kegiatan Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfaatan dan Produktifitas Lahan Tidur

1. Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan

2. Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian

3. Kegiatan Pengembangan Diversifikasi Tanaman

4. Kegiatan Pengembangan Perbenihan / Pembibitan

882.747.500,00

751.541.000,00

40.150.000,00

24.979.000,00

23.290.000,00

38.150.000,00

16.355.000,00

207.627.500,00

511.960.000,00

35.254.000,00

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 11

6. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian

7. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan

5. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktifitas dan Mutu Produk Pertanian / Perkebunan

6. Kegiatan Monitoring Evaluasi dan Pelaporan

7. Kegiatan Perencanaan dan Penyusunan Pembangunan Pertanian

8. Kegiatan Pengolahan dan Penyusunan Data Statistik

1. Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan Unggulan Daerah

1. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Tepat Guna

2. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna

3. Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian

4. Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna

5. Kegiatan Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Modern Bercocok Tanam

285.780.000,00

788.040.500,00

25.900.000,00

31.565.000,00

51.107.500,00

301.190.000,00

66.535.000,00

72.271.500,00

8.050.000,00

59.880.000,00

42.297.000,00

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 12

8. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan

9. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Perkebunan Lapangan

1. Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan

1. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan

44.595.000,00

66.212.000,00

J u m l a h 3.587.437.000,00

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran capaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi dinas.

Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik

dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa

indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Penilaian

tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan

menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan /

program / kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap

pencapaian sasaran dan tujuan.

Pengukuran capaian kinerja mencakup : (1) kinerja kegiatan yang

merupakan tingkat pencapaian target ( rencana tingkat capaian ) dari masing-

masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan (2) tingkat pencapaian sasaran

instansi pemerintah yang merupakan tingkat pencapaian target ( rencana tingkat

capaian ) dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan

sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja. Pengukuran tingkat

pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan.

Indikator capaian kinerja kegiatan yang akan ditetapkan dikatagorikan ke

dalam kelompok :

a. Masukan ( Inputs ) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan

kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan

output, misalnya : SDM, dana, material, waktu, teknologi.

b. Keluaran ( Outputs ) adalah segala sesuatu berupa produk / jasa ( fisik dan /

atau non fisik ) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan

program berdasarkan masukan yang digunakan.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 14

c. Hasil ( Outcomes ) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya

keluaran kegiatan dalam jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran

seberapa jauh setiap produk / jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan

masyarakat.

d. Manfaat ( Benefit ) adalah kegunaan suatu keluaran ( outputs) yang

dirasakan langsung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas

yang dapat diakses oleh publik.

e. Dampak ( Impact ) adalah ukuran tingkat pengaruh social, ekonomi,

lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian

kinerja setiap indicator dalam suatu kegiatan.

Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat

mengindikasikan sejauhmana keberhasilan pencapaian sasaran.

Pengukuran capaian kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan

formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan ( PKK ). Penghitungan prosentase

pencapaian kinerja tersebut adalah :

Persentase pencapaian kinerja kegiatan

= Realisasi : target x 100%

Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik.

Pengukuran Kinerja Kegiatan ( PKK ) dan Pengukuran Pencapaian

Sasaran ( PPS ) Tahun 2012 sesuai dengan masing-masing sasaran dan

indicator kinerja seperti tercantum pada Lampiran 7 dan 8.

3.2. Analisis Capaian Kinerja

Berdasarkan hasil-hasil perhitungan formulir PKK, dilakukan evaluasi

terhadap pencapaian setiap indicator kinerja kegiatan untuk memberikan

penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan agar diketahui

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 15

pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka

pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan

program / kegiatan dimasa yang akan datang.

Menggunakan format RKT, PK, PKK dan PPS dilakukan pengukuran

kinerja untuk Tahun 2012 diperoleh capaian kinerja Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar sebesar 91,13.

Tabel 2. Pencapaian Kinerja Kegiatan Tahun 2012

Misi Sasaran

Nilai rata-rata Capaian Indikator Sasaran

1. Mewujudkan system pertanian perkotaan efektif, efesien dengan memanfaatkan potensi sumber daya pertanian.

2. Meningkatkan produktifitas dan produksi berbasis agribisnis secara berkelanjutan.

1. Optimalisasi lahan dan air- Penyuluhan dan bimbingan

pemanfaatan dan produktifitas lahan tidur

- Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan

1. Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan- Pemanfaatan pupuk organic

untuk meningkatkan produksi dan produktifitas

- Ketersediaan benih bermutu- Tercapainya peningkatan

produksi padi dan kedelai

2. Meningkatnya usaha tani yang berorientasi pasar- Menumbuhkembangkan

pelaku usaha di bidang pertanian

3. Meningkatnya penanganan pasca panen produk pertanian- % petani yang mengetahui

diversifikasi olahan

100 %

40 %

50 %

57 %67 %

167 %

117 %

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 16

3. Menjadikan pelaku pertanian perkotaan yang kreatif, inovatif serta mampu melestarikan budaya local.

4. Meningkatnya pengolahan hasil pertanian dan diversifikasi pangan- Peningkatan produksi

hortikultura

5. Penerapan teknologi tepat guna- Jumlah adopsi teknologi tepat

guna ke petani- Tersalurnya alat-alat

pertanian (teknologi) ke petani

- Terlaksananya optimalisasi lahan kering dan teknologi pertanian

- Peningkatan jumlah petani yang menggunakan agensia hayati dan pestisida nabati

- Terlaksananya demplot tabela dan demplot sayuran perkotaan

1. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani- Tumbuhnya kemandirian dan

memberdayakan kelompok petani kecil

- Diversifikasi olahan hasil pertanian

2. Meningkatnya wawasan SDM pelaku pertanian- Terlatihnya petani dan pelaku

agribisnis menangani mnajemen kelompok tani, standarisasi 3K, budidaya tanaman verticulture dan standarisasi keamanan produk pangan.

150 %

100 %

60 %

50 %

100 %

100 %

100%

100 %

100%

Nilai rata-rata capaian kinerja sasaran 91,13 %

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 17

Keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan

dalam mewujudkan sasaran, maka akan dijelaskan analisis capaian kinerja dari

masing-masing kegiatan menurut sasaran sebagai berikut :

Sasaran Optimalisasi Lahan dan Air yang dituju pada misi mewujudkan

system pertanian perkotaan efektif, efesien dengan memanfaatkan potensi

sumber daya pertanian, didukung oleh 2 (dua) kegiatan yaitu Kegiatan

Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfaatan Lahan Tidur dengan indikator %

pemanfaatan lahan tidur dan Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan untuk

Pengembangan Pangan dengan indikator % petani yang memanfaatkan lahan

tidur. Adapun capaian kinerja kedua kegiatan ini pada Tahun 2012 adalah 70%.

Untuk dapat memenuhi sasaran ini, Pemerintah Kota Denpasar melalui

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

melaksanakan kegiatan Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfaatan dan

Produktifitas Lahan Tidur, memberikan bantuan bibit tanaman kepada :

1. Petani Subak Dalem di Kecamatan Denpasar Utara berupa bibit tanaman

pepaya 500 pohon dan bibit tanaman pisang 200 pohon ( untuk luasan

lahan tidur kurang lebih 4 Ha );

2. Petani Subak Pagutan di Kecamatan Denpasar Barat dan Gapoktan Gopala

Kencana berupa bibit tanaman jeruk besar 200 pohon ( untuk luasan

lahan tidur kurang lebih 2 Ha );

3. Petani Subak Sidakarya di Kecamatan Denpasar Selatan berupa bibit

tanaman buah naga 100 pohon ( untuk luasan lahan tidur kurang lebih 2

Ha ).

Sasaran kegiatan ini adalah lahan-lahan tidur yang ada di Kota Denpasar.

Pelaksanaan kegiatan ini menargetkan 8 Ha lahan tidur yang dimanfaatkan.

Kegiatan lain yang mendukung sasaran indicator optimalisasi lahan dan

air adalah Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan,

sasaran yang dituju adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani

dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan. Dengan semakin

terbatasnya lahan pertanian di Kota Denpasar, diharapkan masyarakat

khususnya petani lebih optimal memanfaatkan pekarangan yang dimiliki dalam

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 18

rangka diversifikasi pangan. Dalam kegiatan ini, realisasi kegiatan berupa pilot

project ( proyek percontohan ) penanaman sayuran dan cabai sistem hidroponik

di 4 (empat) lokasi, yaitu di seluruh BPP. Dalam hal ini adalah pemanfaatan

lahan yang dimiliki BPP, kecuali BPP Denpasar Timur karena ketiadaan lahan,

dipergunakan verticulture. Yang ditekankan disini adalah bahwa dalam lahan /

pekarangan yang sempit sekalipun dapat dimanfaatkan untuk menambah

pendapatan masyarakat / petani. Di sisi lain, penggunaan hidroponik sistim

tetes lebih praktis dan mudah serta efesien dalam penggunaan tenaga kerja.

Namun dalam kegiatan ini capaian target tidak mencapai 100%. Dari

target 10 buah pekarangan, yang tercapai hanya 4 buah. Hal ini disebabkan

karena keterbatasan anggaran yang tersedia. Kekurangan capaian target sasaran

ini akan diusahakan terealisasi pada Tahun Anggaran 2013 ataupun Tahun

Anggaran 2014.

Pada misi kedua yaitu Meningkatkan Produktifitas dan Produksi Berbasis

Agribisnis secara Berkelanjutan, terdapat 5 (lima) sasaran yang dituju, yang I

adalah Sasaran Peningkatan Produksi dan Produktifitas Tanaman Pangan

dan Hortikultura yang Berkelanjutan didukung oleh 3 ( tiga ) kegiatan yaitu

Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan dengan indicator

sasaran pemanfaatan pupuk organic untuk meningkatkan produksi dan

produktifitas tercapai 50% dari target sasaran kegiatan pemanfaatan pupuk

organic 40 ton yaitu hanya tercapai 20 ton; Kegiatan Pengembangan

Perbenihan / Pembibitan dengan indicator sasaran ketersediaan benih bermutu

tercapai 57% dari target sararan kegiatan berupa penangkaran benih padi dan

kedelai masing-masing 25 Ha dan 10 Ha dan Kegiatan Peningkatan Produksi

dan Produktifitas dan Mutu Produk Pertanian / Perkebunan dengan indicator

sasaran peningkatan produksi padi dan kedelai tercapai 66% dari target sasaran

capaian peningkatan produksi padi 28.340 ton dan kedelai 1.015 ton.

Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan dengan

indicator sasaran pemanfaatan pupuk organic untuk meningkatkan produksi

dan produktifitas tanaman. Aplikasi kegatan ini adalah berupa pengadaan

pupuk organik 20 ton, yang didistribusikan ke seluruh BPP yang ada di Kota

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 19

Denpasar, yang nantinya akan didistribusikan kembali ke petani atau kelompok

tani yang ada di wilayah BPP masing-masing.

Dalam Kegiatan Pengembangan Perbenihan / Pembibitan, realisasi

kegiatan berupa penangkaran benih padi varietas Cigelis seluas 10 Ha di Subak

Kerdung Munduk Buyuk Kecamatan Denpasar Selatan. Dari hasil penangkaran

ini dihasilkan 60 ton benih padi varietas Cigelis bermutu dan bersertifikat klas

BP ( Benih Pokok ). Selanjutnya benih ini dikembalikan kepada masyarakat

petani berupa bantuan. Selain itu juga dilaksanakan penangkaran benih kedelai

varietas Anjasmara seluas 5 Ha di Subak Kerdung Munduk Abasan. Dari hasil

penangkaran ini diharapkan diperoleh kurang lebih 5 ton benih kedelai klas BR

1 (Benih Sebar).

Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk serta

Pengembangan Produk Pertanian, dengan sasaran yang difokus adalah subak-

subak yang ada di Kota Denpasar. Realisasinya adalah berupa bantuan : benih

padi untuk 400 Ha area sawah yang setara dengan 10.000 kg benih pada Subak

Intaran, Subak Renon, Subak Kerdung (Kecamatan Denpasar Selatan), Subak

Anggabaya, Subak Umalayu, Subak Umadesa (Denpasar Utara), Subak

Temaga (Denpasar Timur) serta Subak Margaya, Subak Semile dan Subak

Pagutan (Denpasar Barat). Bantuan lain berupa benih kedelai untuk luasan area

150 Ha atau setara dengan 7.500 kg kepada Subak Kepaon (Denpasar Selatan),

Subak Dalem (Denpasar Utara) serta Subak Poh Manis dan Subak Buaji

(Denpasar Timur); Decomposer 1.200 liter, PPC semi organik dan pengendali

hama organik.

Sasaran Meningkatnya Usaha Tani yang Berorientasi Pasar

didukung oleh 1 (satu) kegiatan yaitu Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi

Pertanian / Perkebunan Unggulan Daerah dengan indikator sasaran

menumbuhkembangkan pelaku usaha di bidang pertanian berupa promosi

(pameran/pembukaan pasar murah) dengan capaian kinerja 167 % atau 5 kali

promosi dari target sasaran sebanyak 3 kali promosi.

Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan Unggulan

Daerah. Melalui kegiatan ini ( promosi ) diharapkan dapat

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 20

menumbuhkembangkan para pelaku usaha di bidang pertanian agar lebih

bergairah dan kreatif sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraannya. Kegiatan promosi produk pertanian baik produk segar

maupun olahan dilakukan melalui :

1. Hari Ulang Tahun Kota Denpasar Tahun 2012. Materi yang dipromosikan

adalah produk biofarmaka antara lain : tanaman hias (anggrek dendobrium

dan bulan), tanaman buah, produk olahan matang, obat-obatan herbal dan

aroma terapi. Berbagai informasi juga disebarkan berupa : leaflet, booklet,

sticker dan lainnya yang bersifat memberikan informasi tentang potensi

agribisnis tanaman pangan dan hortikultura Kota Denpasar.

2. Pameran HUT Kemerdekaan 17 Agustus 2012

Kegiatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2012 di Kota

Denpasar dilaksanakan bekerjasama dengan Aspartan Catur Muka Kota

Denpasar. Sangatlah tepat dalam ajang yang meriah dan ramai ini turut

serta dipajang dan disebarluaskan informasi produk-produk unggulan

petani atau kelompok tani. Tujuan kegiatan ini adalah untuk lebih

memasyarakatkan produk hortikultura khususnya tanaman hias dan produk

olahan hasil pertanian untuk lebih meningkatkan citra hortikultura sebagai

produk unggulan lokal.

3. Pameran Agro Expo di Jakarta

Pameran ini berskala nasional. Produk-produk yang dipromosikan

antaralain : tanaman hias ( anggrek dendobrium dan anggrek bulan ),

tanaman jempiring (maskot Kota Denpasar), produk-produk olahan

hortikultura matang dan berbagai aroma terapi yang merupakan produk

unggulan Kota Denpasar. Pada kegiatan ini diharapkan dunia luar baik

yang di dalam maupun luar negeri lebih mengenal produk-produk yang

berasal dari Bali, khususnya Kota Denpasar.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 21

4. Pameran PF2N 2012 di Medan

Pekan Flori dan Flora Nasional ( PF2N ) merupakan ajang

perhelatan Promosi Produk dan Program Hortikultura (Sayuran, Buah-

buahan, Tanaman Hias, Biofarmaka) Nasional yang diselenggarakan

setiap tahun oleh Kementrian Pertanian bekerja sama dengan Pemerintah

Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Event ini

meliputi Pameran, Bursa, Kontak Bisnis, Seminar, Lomba dan lain-lain.

Untuk Tahun 2012 ini, pameran diadakan di Kota Medan Sumatera Utara

dalam pelaksanaan yang ke-5.

Ini adalah iven nasional yang berskala internasional. Dalam ajang

pameran hortikultura ini Kota Denpasar menampilkan berbagai produk

unggulan seperti sayur-sayuran, tanaman hias (bunga anggrek, jempiring),

tanaman buah-buahan dan tanaman obat, produk olahan hortikultura baik

makanan maupun obat-obatan.

5. Pameran Denpasar Festival 2012

Ajang promosi yang terakhir dan mengambil waktu di penghujung

tahun 2012 adalah pameran Denpasar Festival 2012. Dalam iven ini materi

yang dipromosikan atau diperkenalkan sebagai produk unggulan hasil

pertanian hortikultura Kota Denpasar adalah : tanaman hias (bunga

anggrek), tanaman buah-buahan (golden melon dan jeruk bali), sayur-

sayuran (kol), jamur tiram dan produk-produk olahan hortikultura baik

makanan maupun obat-obatan.

Sasaran Meningkatnya Penanganan Pasca Panen Produk Pertanian

didukung oleh 1 (satu) kegiatan yaitu Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan

Pengolahan Hasil Pertanian dengan indikator sasaran % petani yng mengetahui

diversifikasi olahan, dengan capaian kinerja 117% dari target sasaran 6

kelompok tani, tercapai 7 kelompok tani. Pengolahan Hasil Pertanian.

Sasarannya adalah kelompok pasca panen dan pengolahan hasil. Dalam hal ini

dilaksanakan pembinaan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil

pertanian untuk dapat memperpanjang masa simpan produk ataupun dapat

memberikan nilai tambah terhadap produk-produk hortikultura di Kota

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 22

Denpasar. Praktek pengolahan umbi dan buah diberikan kepada 60 orang atau

2 kelompok. Sedangkan untuk praktek pengolahan coklat diberikan kepada 25

orang, dengan tujuan untuk pengembangan home industri. Disamping itu dapat

meningkatkan penganekaragaman produk olahan coklat dengan basis produk

hortikultura unggulan daerah. Dengan terlaksananya kegiatan praktek

pengolahan ini, diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari produk yang

diolah tersebut.

Sasaran Meningkatnya Pengolahan Hasil Pertanian dan Diversifikasi

Pangan didukung oleh 1 (satu) kegiatan yaitu Kegiatan Pengembangan

Diversifikasi Tanaman dengan indicator sasaran peningkatan produksi

hortikultura dengan capaian kinerja 150% dari target sasaran 2 unit rumah

jamur, tercapai 3 unit dengan 6.000 log bibit jamur.

Dalam Kegiatan Pengembangan Diversifikasi Tanaman, kelompok yang

disasar adalah kelompok tani. Pelaksanaan kegiatannya antaralain berupa

pengadaan rumah jamur tiram sebanyak 3 (tiga) unit, yang berlokasi di Desa

Peguyangan Kaja Kecamatan Denpasar Utara 2 (dua) unit yaitu di Banjar

Gunung dan Banjar Punduk Kulit. Sedangkan 1 (satu) unit berlokasi di Subak

Sidakarya Desa Sidakarya Kecamatan Denpasar Selatan. Disamping itu,

direalisasikan bantuan bibit jamur tiram sebanyak 6000 log kepada tiga lokasi

rumah jamur tersebut. Pengembangan diversifikasi tanaman seperti

pengembangan budidaya jamur tiram ini sangat cocok dilakukan di wilayah

Kota Denpasar, karena tidak membutuhkan areal yang luas. Dimana kita tahu

lahan untuk bertani di Kota Denpasar sangat terbatas dan mahal.

Pelaksanaan lain dalam kegiatan ini adalah bantuan bibit melon dan

semangka kepada Subak Biaung dan sayuran dataran rendah kepada Subak

Sembung. Selain itu ada pula pembuatan percontohan pengembangan pertanian

perkotaan 1 unit yang berlokasi di Subak Sanur, pinggiran pantai Matahari

Terbit Kecamatan Denpasar Selatan.

Sasaran Penerapan Teknologi Tepat Guna adalah sasaran terakhir yang

dituju pada misi kedua, didukung oleh 5 (lima) kegiatan yaitu Kegiatan

Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Tepat Guna dengan

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 23

indikator sasaran terlaksananya bimbingan pengoperasian teknologi tepat guna

3 paket, capaian kinerja 100%; Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana

Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna dengan indikator sasaran jumlah

adopsi teknologi tepat guna ke petani, capaian kinerja 60% dari target sasaran 5

unit sarana prasarana pertanian; Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan

Pengoperasian Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna dengan indikator

sasaran penerapan teknologi tepat guna ke petani dengan capaian kinerja

100%; Kegiatan Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan

Modern Bercocok Tanam dengan indikator sasaran peningkatan jumlah petani

yang menggunakan agensia hayati dan pestisida nabati, capaian kinerja 100%

dari target sasaran 4 kelompok tani dan Kegiatan Peningkatan Kapasitas

Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan dengan indikator sasaran

terlaksananya demplot tabela, capaian kinerja 100% dari target sasaran demplot

tabela 40 Ha.

Dalam kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Tepat

Guna dilaksanakan dengan mengembangkan varietas unggul baru kedelai yaitu

Varietas Baluran di Subak Dalem. Bantuan yang diberikan kepada petani

berupa 150 kg benih kedelai dan pupuk phonska 600 kg. Hasil ubinan kedelai

ini adalah 2,6 ton/Ha, yang berarti 1,5 ton lebih tinggi dari pembanding

vaerietas Anjasmoro yang hanya 1,13 ton/Ha. Namun karena harga bibitnya

yang jauh lebih tinggi, masih perlu dilakukan kajian-kajian lanjutan untuk

mendapatkan hasil akhir yang terbaik, demi keuntungan dan kesejahteraan

petani. Kegiatan lainnya adalah pengadaan seeder sebanyak 40 unit, yang telah

disebarkan untuk 4 BPP masing-masing sebanyak 10 unit

Dalam kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian /

Perkebunan Tepat Guna, yang disasar adalah kelompok tani. Kegiatan

Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat

Guna, yang disasar adalah kelompok tani. Kegiatan ini dilaksanakan berupa

pengadaan alat mesin pertanian Power Threeser 2 buah dan Hand Sprayer 1

buah. Bantuan Power Threeser dialokasikan kepada Subak Pagutan (Denpasar

Barat) dan Subak Temaga (Denpasar Timur). Sedangkan Hand Sprayer

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 24

dialokasikan untuk BPP Denpasar Barat untuk kepentingan operasional

lapangan di Kota Denpasar. Kegiatan lainnya adalah pengadaan pestisida untuk

bantuan kepada para petani yang membutuhkan berupa Aplaud, Baycarb,

Dharmabas, Furadan, Klerat, Petrokun dan Canon.

Kegiatan berikut adalah Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian

Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna. Sasaran yang ingin dicapai

adalah penggunaan / penerapan teknologi pertanian di Kota Denpasar. Aplikasi

kegiatan ini berupa Percontohan Kebun Atap ( Roofgarden ) yang dilaksanakan

bekerjasama dengan Universitas Dwijendra Denpasar yang berkaitan dengan

sosialisasi pertanian di lahan sempit dan pertanian untuk generasi muda.

Peserta sosialisasi sebanyak 30 orang yang terdiri dari guru-guru, pekaseh dan

generasi muda.

Selain itu, dalam rangka perayaan Tumpek Wariga dilaksanakan lomba

Matekap dan lomba Seeder serta sarasehan Tumpek Wariga, dalam rangka

HUT Kota Denpasar Tahun 2012. Semua lomba-lomba ini bertujuan untuk

melestarikan budaya yang berkaitan dengan aktifitas di bidang pertanian, agar

tidak punah ditelan arus globalisasi yang semakin tinggi.

Untuk pelaksanaan lomba Penerapan Teknologi dilaksanakan di Subak Poh

Manis untuk kedelai dan Subak Pagutan untuk padi. Subak Poh Manis berhasil

menjadi juara I tingkat propinsi dan Subak Pagutan juara III. Sedangkan

penanaman Inpari 13 dilaksanakan di Subak Umalayu, dengan sistem Tabela

menggunakan Seeder yang diharapkan dapat menambah populasi lahan dan

memberikan sinar matahari lebih banyak masuk sehingga produktifitas dapat

meningkat.

Selanjutnya adalah Kegiatan Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian /

Perkebunan Modern Bercocok Tanam dengan sasaran petani / kelompok tani.

Dalam kegiatan ini diadakan pelatihan penggunaan tricoderma yaitu

pengendalian layu fusarium pada tanaman pisang. Peserta sebanyak 100 orang

petani atau 4 kelompok tani, dengan lokasi pelatihan di BPP Denpasar Selatan

dan BPP Denpasar Barat. Dengan diberikannya pelatihan ini kepada para

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 25

petani, diharapkan gejala penyakit layu fusarium bisa dicegah dan diantisipasi

lebih dini.

Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Lapangan terurai hanya

dalam 1 ( satu ) kegiatan, yaitu Kegiatan Peningkatan Kapasitas Tenaga

Penyuluh Pertanian / Perkebunan dengan sasaran kelompok subak. Realisasi

kegiatan ini adalah berupa pelaksanaan demplot tabela 40 Ha dengan lokasi

yang tersebar di 4 ( empat ) subak / kecamatan yaitu : (1) Subak Sembung di

Kecamatan Denpasar Utara, (2) Subak Umalayu di Kecamatan Denpasar

Timur, (3) Subak Intaran Barat dan Intaran Timur di Kecamatan Denpasar

Selatan dan (4) Subak Margaya di Kecamatan Denpasar Barat, masing-masing

seluas 10 (sepuluh) Ha. Penanaman padi dengan sistim Tabela bertujuan untuk

efesiensi biaya penanaman. Disamping itu terlaksana pula sarasehan

penyuluhan yang melibatkan seluruh penyuluh lapangan dan pengamat hama

penyakit tanaman serta seluruh pekaseh yang ada di Kota Denpasar. Sarasehan

ini bertujuan selain untuk meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh pertanian,

juga untuk mengevaluasi program-program penyuluhan di lapangan.

Pada misi yang ketiga yaitu menjadikan pelaku pertanian perkotaan yang

kreatif, inovatif serta mampu melestarikan budaya local terdapat 2 (dua)

sasaran yaitu Sasaran meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani

didukung oleh 1 (satu) kegiatan yaitu Kegiatan Peningkatan Kemampuan

Lembaga Petani dengan indicator sasaran tumbuhnya kemandirian dan

memperdayakan kelompok petani kecil, capaian kinerja 100% dari target

sasaran 17 kelompok.

Kegiatan lain dalam program ini adalah Kegiatan Peningkatan

Kemampuan Lembaga Petani, dengan sasaran kelompok PUAP

( Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan ). PUAP merupakan bentuk

fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani anggota, petani pemilik, petani

penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang dikoordinasikan oleh

Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan ). Gapoktan merupakan gabungan

kelompok tani pelaksana PUAP untuk penyaluran bantuan modal usaha bagi

anggota. Pada Tahun 2012 realisasi kegiatan hanya berupa dukungan dana

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 26

yang dialokasikan di DPA APBD II Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar untuk pembinaan, monitoring dan evaluasi

terhadap pemanfaatan dana BLM yang telah disalurkan melalui dana APBN-

TP tahun-tahun sebelumnya, untuk meningkatkan kemampuan manajemen

kelompok petani kecil.

Sasaran Meningkatkan Wawasan SDM Pelaku Pertanian didukung

oleh 1 (satu) kegiatan yaitu Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis

dengan sasaran indicator sasaran terlatihnya petani dan pelaku agribisnis

tentang manajemen kelompok tani, standarisasi 3 K ( Kualitas, Kuantitas dan

Kontinyuitas ), budidaya tanaman verticulture dan standarisasi keamanan

produk pertanian, capaian kinerja 100% dari target sasaran 30 orang petani.

Kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis dilaksanakan dalam

bentuk pelatihan, dengan sasaran para petani se-Kota Denpasar. Pelatihan

manajemen kelompok tani bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

wawasan dan keterampilan petani dalam mengelola manajemen kelompok

taninya dan pelatihan budidaya tanaman verticulture bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan petani dalam

memanfaatkan lahan sisa di pekarangan rumah dengan aplikasi teknologi

tanam bertingkat ( verticulture ). Pelatihan diadakan di Balai Penyuluh

Pertanian ( BPP ) Denpasar Utara. Dengan diadakannya pelatihan ini

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan para petani

yang pada akhirnya akan meningkatkan pula pendapatan dan kesejahteraannya.

3.3. Akuntabilitas Keuangan Dinas

Akuntabilitas keuangan yang dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar Tahun Anggaran 2012 berdasarkan

alokasi anggaran per program dapat dirinci sebagai berikut :

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 27

No. Program dan Kegiatan AlokasiRealisasi

( Rp. ) ( % )

1 2 3 4 5

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran :Kegiatan :1. Pelayanan

Administrasi Perkantoran

882.747.500,00 835.985.626,00 94,70

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur :Kegiatan :1. Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

751.541.000,00 686.697.303,00 91,37

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur :Kegiatan :1. Pendidikan dan

Pelatihan Formal 40.150.000,00 39.605.400,00 98,64

4. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani :Kegiatan :1. Pelatihan Petani dan

Pelaku Agribisnis2. Peningkatan

Kemampuan Lembaga Petani

3. Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfaatan dan Produktifitas Lahan Tidur

24.979.000,00

23.290.000,00

38.150.000,00

24.979.000,00

23.290.000,00

38.150.000,00

100,00

100,00

100,00

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 28

5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan

Kegiatan :1. Pemanfaatan

Pekarangan untuk Pengembangan Pangan

2. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian

3. Pengembangan Diversifikasi Tanaman

4. Pengembangan Perbenihan / Pembibitan

5. Peningkatan Produksi dan Produktifitas dan Mutu Produk Pertanian / Perkebunan

6. Kegiatan Minitoring Evaluasi dan Pelaporan

7. Perencanaan dan Penyusunan Pembangunan Pertanian

8. Pengolahan dan Penyusunan Data Statistik

16.355.000,00

207.627.500,00

511.960.000,00

35.254.000,00

285.780.000,00

25.900.000,00

31.565.000,00

51.107.500,00

16.355.000,00

191.970.700,00

497.957.000,00

35.249.000,00

281.430.000,00

25.900.000,00

31.565.000,00

51.077.500,00

100,00

92,46

97,26

99,99

98,48

100,00

100,00

99,94

6. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi PertanianKegiatan :1. Promosi atas Hasil

Produksi Pertanian / Perkebunan Unggulan Daerah

301.190.000,00 279.366.800,00 92,75

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 29

7 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / PerkebunanKegiatan :1. Penelitian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian Tepat Guna

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna

3. Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian

4. Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat Guna

5. Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian / Pekebunan Mosern Bercocok Tanam

66.535.000,00

72.271.500,00

8.050.000,00

59.880.000,00

42.297.000,00

65.710.000,00

70.504.020,00

8.050.000,00

59.400.000,00

42.297.000,00

98,76

97,55

100,00

99,20

100,00

8. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan:Kegiatan :1. Penyediaan Sarana

Produksi Pertanian / Perkebunan

44.595.000,00 41.595.000,00 93,27

9. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Perkebunan Lapangan :Kegiatan :1. Peningkatan

Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan

66.212.000,00 65.712.000,00 99,24

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 30

J u m l a h 3.587.437.000,00 3.411.886.349,00 95,11Beberapa uraian yang berkaitan dengan realisasi anggaran Tahun 2012 tersebut

di atas adalah sebagai berikut :

1. Pada Program dan Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran, dari

alokasi dana sebesar Rp. 882.747.500,00 yang terserap / terealisasi sebesar

Rp. 835.985.626,00 atau 94,70%. Dari data yang ada, nilai yang cukup

besar yang tidak dapat diserap berasal dari belanja honorarium pegawai

THL ( terdapat 1 orang pegawai THL pada Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar meninggal dunia); dan sisa

penganggaran belanja alat tulis kantor, jasa telepon, air dan listrik serta

belanja jasa tenaga kerja non pegawai. Sedangkan pada sub-sub belanja

yang lain, sebagian besar realisasinya mendekati 100%.

2. Pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dari alokasi

anggaran Rp. 751.541.000,00 yang terserap / terealisasi sebesar Rp.

686.697.303,00 atau 91,37%. Dari data yang ada, nilai yang cukup besar

yang tidak dapat terserap adalah sub belanja bahan bakar minyak ( ini

diakibatkan oleh karena SP2D yang sudah terbit di akhir tahun anggaran,

tidak dicairkan/diuangkan oleh rekanan); dan sisa penganggaran

pemeliharaan gedung dan peralatan kantor serta sisa kontrak pengadaan

belanja modal perlengkapan kantor.

3. Pada Program Peningkatan Kesejahteraan Petani terdapat 3 (tiga) kegiatan.

Kegiatan yang penyerapan dananya tidak mencapai 100% adalah Pelatihan

Petani dan Pelaku Agribisnis pada sub belanja honorarium tenaga ahli /

narasumber.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 31

4. Pada Program Peningkatan Ketahanan Pangan terdapat 8 (delapan) kegiatan

yang sebagian besar penyerapan dananya mencapai hampir 100%, kecuali

pada Kegiatan Penanganan Pasca Panen Pengolahan Hasil Pertanian hanya

terealisasi 92,46%, tersisa pada sub belanja perjalanan dinas, makanan dan

minuman pelatihan dan pengadaan alat packaging; pada Kegiatan

Pengembangan Diversifikasi Tanaman terealisasi 97,26% dan pada

kegiatan Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Produk

Perkebunan/Pertanian terealisasi 98,48%. Sebagian besar anggaran yang

tidak terserap ini merupakan sisa kontrak dengan rekanan.

5. Pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian hanya ada

1 (satu) kegiatan yaitu Promosi atas Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan

Unggulan Daerah, penyerapan anggaran hanya 92,75%. Dana yang tidak

terserap pada sub belanja Publikasi Media TV yang penganggarannya juga

dilaksanakan pada Bagian Humas Sekretariat Kota Denpasar dan belanja

perjalanan dinas.

6. Sedangkan pada Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /

Perkebunan, Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan dan

Pemberdayaan Penyuluh Pertanian hampir pada seluruh kegiatannya terjadi

penyerapan anggaran hampir 100%.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 32

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Hasil evaluasi pengukuran capaian kinerja kegiatan Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2012 mencapai score

rata-rata 93,13%. Hasil / score ini mengalami penurunan sedikit dari tahun

sebelumnya yaitu mencapai 96,13%. Walaupun banyak keberhasilan dan

prestasi yang telah diraih, ada pula beberapa kegagalan atau target yang belum

tercapai sesuai harapan.

Hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan dalam LAKIP rahun 2012 ini,

sebagian besar capaian kinerja kegiatan telah tercapai sesuai target yang telah

ditetapkan dalam indicator kinerjanya. Namun terdapat 5 (lima) kegiatan yang

belum mencapai target yang telah ditetapkan dalam indicator kinerjanya, untuk

mencapai sasaran peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan dan

hortikultura yang berkelanjutan, penerapan teknologi tepat guna dan

optimalisasi lahan dan air.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar tetap

berkomitmen akan memacu terus pembangunan di bidang pertanian khususnya

tanaman pangan dan hortikultura, mencari solusi terhadap hambatan-hambatan

dan tantangan yang ada untuk dapat mencapai sasaran dan tujuan dinas yang

telah ditetapkan dalam Renstra. Ke depan, kita akan berusaha meminimalisir

ketidaktercapaian target yang telah ditetapkan. Dukungan seluruh elemen

masyarakat Kota Denpasar khususnya petani / kelompok tani, subak,

Kelompok Wanita Tani (KWT) dan pengusaha / stakeholders sangat

diharapkan demi tercapainya visi, misi, sasaran dan tujuan tersebut.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 33

4.2. Saran

Dalam pengukuran capaian kinerja kegiatan dinas, sebagian besar target

dalam indicator kinerjanya telah dicapai dengan baik. Namun dalam

penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ),

masih banyak sekali ditemukan hambatan, yang erat kaitannya dengan

penyusunan dokumen perencanaan strategik sebelumnya. Dalam dokumen

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

Tahun 2011 - 2015, penentuan indicator kinerja utama belum terukur ( terukur

artinya harus komponen yang akan dipakai sebagai pembilang dan penyebut )

dan tidak sinkron dengan sasaran dan target dalam kegiatan. Sehingga

terkadang sangat sulit untuk dilakukan penghitungan / pengukuran kinerjanya.

Setelah dilakukan revieu / perbaikan terhadap Renstra Dinas pun masih banyak

ditemukan kegiatan-kegiatan yang tumpang tindih dan tidak maching antara

sasaran, tujuan, indicator dan target-target yang ditetapkan. Ke depan, agar

membuat perencanaan lebih terukur dan berorintasi pada hasil (nyata).

Sangat dibutuhkan koordinasi dan kerjasama yang baik diantara sesama

petugas / pegawai dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura, untuk

dapat mencapai hasil yang lebih baik. Karena antara tupoksi satu dengan

lainnya sangat berkaitan.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2012 34