bab i · web viewpengolahan data dan analisa data f.1. pengolahan data data yang telah...

39
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi (haid) merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita, dimana terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Pada masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Ini ditandai dengan pertumbuhan yang terus berlanjut menuju kondisi somatik, sexual dan psikologi yang lebih matur. Perubahan-perubahan tersebut tidak terjadi secara spontan, tetapi melalui proses pertumbuhan yang cepat setelah menstruasi pertama (menarche). Di akhir masa kanak-kanak akhir sebenarnya terjadi pada masa menjelang kedatangan masa remaja (Jamaluddin, 2004). Menarche adalah haid yang pertama kali datang. Gejalanya terasa sakit pada daerah mamae, bagian abdomen dan pinggang dan ada sebagian remaja mengalami tumbuhnya jerawat pada saat haid pertamanya. 1

Upload: lenga

Post on 17-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menstruasi (haid) merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita,

dimana terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai

persiapan untuk kehamilan. Pada masa remaja adalah masa peralihan dari

anak-anak menjadi dewasa. Ini ditandai dengan pertumbuhan yang terus

berlanjut menuju kondisi somatik, sexual dan psikologi yang lebih matur.

Perubahan-perubahan tersebut tidak terjadi secara spontan, tetapi melalui

proses pertumbuhan yang cepat setelah menstruasi pertama (menarche). Di

akhir masa kanak-kanak akhir sebenarnya terjadi pada masa menjelang

kedatangan masa remaja (Jamaluddin, 2004).

Menarche adalah haid yang pertama kali datang. Gejalanya terasa

sakit pada daerah mamae, bagian abdomen dan pinggang dan ada sebagian

remaja mengalami tumbuhnya jerawat pada saat haid pertamanya.

Sebelum seorang wanita siap menjalani masa reproduksi, terdapat

masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang

lebih dikenal dengan masa pubertas. Permulaan masa pubertas yang sering

disebut sebagai pematangan fungsi reproduksi, pada perempuan ditandai

dengan haid. Remaja putri yang telah memasuki masa pubertas akan

mengalami menarche (Manuaba, 2004).

1

Page 2: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

Di Amerika sekitar 95% anak perempuan mempunyai tanda pubertas

pada umur 12 tahun dan umur rata-rata 12,5 tahun. Menarche atau

menstruasi pertama merupakan salah satu perubahan pubertas yang pasti

dialami setiap anak perempuan (Ganong, 2003).

Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain faktor suku, genetik, sosial, sekonomi, dan lain-lain.

Di Inggris usia rata-rata untuk mecapai menarche adalah 13,1 tahun,

sedangkan suku Bunding di Papua, Menarche dicapai pada usia 18,8 tahun

(Jamaluddin, 2004).

Bahwa di Indonesia gadis remaja pada waktu Menarche bervariasi

antara 10-16 tahun dan rata-rata Menarche 12,5 tahun, usia Menarche lebih

dini di daerah perkotaan dari pada yang tinggal di Desa dan juga lebih lambat

wanita yang kerja berat (Wiknjosastro, 2003).

Menarche menjadi hal yang penting bagi seorang wanita dan perlu

mendapat perhatian khusus karena hal ini menandai awal kedewasaan

biologis seorang wanita (Huffman, 1968).

Anak-anak berusia 12 tahun atau 13 tahun sampai 19 tahun sedang

berada dalam pertumbuhan yang mengalami masa remaja. Masa remaja

termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak-anak

mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya (Maju, 1996).

Menjadi remaja berarti mengalami proses berat yang membutuhkan

banyak penyesuaian dan menimbulkan kecemasan, lonjakan pertumbuhan

badani dan organ reproduksi adalah masalah besar yang mereka hadapi,

2

Page 3: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

terutama wanita. Menarche adalah peristiwa paling penting pada remaja putri

sebagai pertanda siklus masa subur sudah dimulai (Huffman, 1968)

Dari hasil survey pendahuluan yang saya dapatkan di SMP Negeri 5

Sibolga Tahun 2009 terdapat 300 siswa perempuan, sedangkan yang telah

mengalami menarche terhitung 30 orang.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui

tentang “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Remaja

Putri tentang Menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009?”.

C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang

Menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009.

C.2. Tujuan Khusus

C.2.1. Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang Menarche

di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009 berdasarkan umur.

3

Page 4: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

C.2.2. Untuk mengetahui Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009 berdasarkan

tempat tinggal.

C.2.3. Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang Menarche

di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009 berdasarkan informasi.

D. Manfaat Penelitian

D.1. Bagi Pendidikan

Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan pengetahuan remaja putri tentang Menarche dan sebagai bahan

bacaan di perpustakaan.

C.2. Bagi yang diteliti

Sebagai bahan informasi bagi siswi di SMP Negeri 5 Sibolga tentang

tingkat pengetahuan terhadap Menarche.

C.3. Bagi peneliti

Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian tentang

Menarche dan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Program Pendidikan D.III Keperawatan.

4

Page 5: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

A.1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil tahu, ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

panca indra yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga.

Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang

memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai masalah yang dihadapinya.

Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui

pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2003).

A.2. Tingkat Pengetahuan

Untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang secara terperinci

terdiri dari 6 tingkatan yaitu:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah

mengingat kembali (Recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari merupakan tingkatan pengetahuan yang paling

rendah.

5

Page 6: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

2. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek suatu materi harus dapat menjelaskan,

menyimpulkan, dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi disini dapat

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode

prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain.

4. Analisis (Analilysis)

Kemampuan untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya untuk menjabarkan

suatu materi dalam struktur organisasi.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk elakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian lain

6

Page 7: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

A.3. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo cara memperoleh kebenaran pengetahuan

sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

A.3.1. Cara Tradisional

Cara-cara penemuan pengatahuan pada periode ini antara lain:

1. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan

yang lama.

2. Cara kekuasaan (otoritas)

Dimana pengetahuan diperoleh berdasarkan pada

kekuasaan, baik otoritas tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

pemimpin, maupun otoritas ahli ilmu pengetahuan.

3. Berdasarkan pengalaman

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

4. Melalui jalan pikiran

Menusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuan

7

Page 8: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

A.3.1. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan.

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis danilmiah, cara ini disebut

dengan metode penelitian ilmiah atau lebih populer lagi

metodologi penelitian

A.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

1. Umur

Umur adalah lamanya hidup yang dihitung sejak lahir sampai saat ini.

Umur merupakan periode terhadap pola-pola kehidupan yang baru,

semakin bertambahnya umur akan mencapai usia reproduksi.

(Notoadmodjo, 2003).

2. Tempat tinggal

Tempat tinggal adalah tempat menetap responden sehari-hari.

Pengetahuan seseorang akan lebih baik jika berada di perkotaan dari

pada di pedesaan karena di perkotaan akan meluasnya kesempatan

untuk melibatkan diri dalam keiatan sosial maka wawasan sosial

makin kuat, di perkotaan mudah mendapatkan informasi (Hurlock,

2002).

3. Sumber Informasi

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi

tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang benyak memperoleh

informasi maka ia cendrung mempunyai pengetahuan yang lebih luas

(Notoadmodjo, 2003).

8

Page 9: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

B. Menarche

B.1 Defenisi Menarche

Menarche adalah haid yang pertama kali datang. Haid adalah

perdarahan yang berasal dari uterus sebagai tanda bahwa alat

kandungannya menunaikan fungsinya, terjadi setiap bulan secara teratur

pada seorang wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil. Haid merupakan

ciri khas seorang wanita dimana terjadi perubahan-perubahan siklik dari alat

kandungannya sebagai persiapan kehamilan (Depkes RI, 1998).

B.2 Fisiologis Menarche

Munculnya haid pertama terjadi di tengah-tengah masa pubertas, yaitu

masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang memegang peranan penting

dalam proses tersebut adalah hubungan Hipotalamus, Hipofisis dan Ovarium

(Hypotalamic-Pituitari-Ovarikratis). Hal ini merupakan hasil kerjasama antara

Korteks Serebri, Hipotalamus, Hipofisis, varium, Glanduna Supra Renalis dan

Kelenjar-kelenjar Endokrin lainnya.

Pada permulaan masa kanak-kanak sistem ini sudah berjalan

kemudian tidak berfungsi lagi disebabkan sistem proses itu sangat peka

terhadap steroid, sehingga menghambat proses itu sendiri. Rendahnya

Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) pada saat itu juga akibat unsur

instrinsik penghambat susunan saraf yang mempunyai mekanisme

penekanan denyutan (GnRH).

9

Page 10: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

Saat sebelum masa pubertas, sekresi GnRH secara pulstabil dengan

frekuensi rendah telah dimulai 4 tahun sebelum menarche, diikuti dengan

kenaikan sekresi LH oleh Hipofisis pada malam hari. Pada masa pubertas,

sekresi GnRH yang berfrekuensi rendah pelan-pelan berubah seperti wanita

dewasa dengan sekresi yang berlangsung selama 24 jam, pola sekresi FSH

dan LH juga mengikuti perubahan-perubahan sekresi pulstabil GnRH ini.

Menurut Teori Neurohormonal yang dianut sekarang, Hipotalamus

mengawasi sekresi hormon Gonodotropin oleh Adeno Hipofisis melalui

sekresi Nurohormon yang disalurkan ke sel-sel Adeno Hipofisis lewat

sirkulasi portal yang khusus yang dapat merangsang produksi dan pelepasan

Gonadotropin dari Hipofisis.

Folikel-folikel yang berkembang selama sebelum menghailkan hormon

estrogen dan kemudian mati, yang lainnya telah dirangsang FSH sehingga

folikel ini berkembang mensekresi estrogen. Semakin lama jumlah folikel

yang dirangsang semakin banyak sehingga kadar estrogen semakin tinggi.

Hormon estrogen memegang peranan penting dalam perkembangan

ciri-ciri kelamin skunder, pertumbuhan organ genetalia terjadinya perapatan

pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologi kewanitaan. Pada masa

pubertas organ-organ genetalia lambat laun tumbuh mendekati bentuk dan

sifat-sifat wanita dewasa. Vaskularasi uterus bertambah menyebabkan

pertumbuhan lapisan endometrium, sehingga merubah uterus menjadi uterus

yang matur, dan lapisan enometrium mengalami diferensiasi baik kelenjar

maupun selamanya.

10

Page 11: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

Folikel-folikel di ovarium yang tumbuh walaupun tidak sampai terjadi

matang karena sebelumnya mengalami atresia namun telah sanggup

memproduksi dan mensekresi estrogen, kadar estrogen makin lama makin

tinggi dan saat menstruasi mendekat.

Estrogen menyebabkan umpan balik negatif terhadap FSH, dan

bertambah akibat pertumbuhan folikel akan menurun dan sebagian

mengalami atresia sehingga estrogen yang diproduksi folikel akan menurun

pula.

Dengan menurunnya kadar estrogen berakibat pembuluh darah

endometrium mengalami Proliferasi atau mengerut dan terputus-putus

lapisan endometrium mengalami deskuamasi sehingga terjadi perdarahan

dan mengalir melalui vagina berwujud sebagai haid pertama atau menarche.

Dengan munculnya menstruasi pada seorang remaja dapat menggambarkan

kemampuan untuk bereproduksi.

B.3 Perubahan Hormonal Pada Masa Remaja

Perubahan yang menonjol pada waktu menjelang menstruasi adalah

timbulnya penurunan kepekaan sensor terhadap mekanisme umpan balik

negatif hormon sex.

Kepekaan sensor otak terhadap hormon sex menurun pada masa

remaja sampai dicapainya keseimbangan seperti orang dewasa.beberapa

saat menjelang menstruasi muncul mekanisme control baru, yaitu umpan

balik positif dan estradiol terhadap hipofisis yang menghasilkan lonjakan LH,

lonjokan LH ada kaitannya dengan ovulasi. Bila terjadi ovulasi akan

11

Page 12: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

berbentuk korpus luteum yang terutama memproduksi progesteron selama

fase luteal.

Peningkatan progesteron yang sejalan dengan penurunan

Gonadotropin akan berakibat terjadinya regresi korpus luteum, akan terjadi

penghentian produksi progesteron yang memegang peranan penting dalam

mekanisme terjadinya hadi bila terjadinya ovulasi, kadar estradiol menurun

yang diikuti perdarahan kuat (Withdrawal Blooding) akibat deskuamasi

endometrium yang terwujud sebagai haid pertama atau menarche.

B.4 Perubahan Perkembangan Fisik dan Psikis Selama Masa Remaja

Pada masa pubertas terjadi perubahan yang menyeluruh baik secara

fisik, fisiologis maupun psikologis, yang disebabkan perubahan hormon

estrogen. Pertanda awal masa pubertas munculnya ciri-ciri sex sekunder

yaitu kecepatan pertumbuhan linear (tambah tinggi). Tanda fisik pertama kali

dari pubertas biasanya penonjolan payudara diikuti oleh munculnya rambut

kemaluan atau aksila.

a. Pertumbuhan Tinggi Badan

Setelah 3 atau 4 tahun pertumbuhan fisik terjadi lebih lambat

kemudian pada usia 6-8 tahun akan meningkat kadar hormon

androgen korteks adrenal.

Pada awal pubertas, pertumbuahn tinggi badan rata-rata peningkatan

per tahun sebelum haid adalah 3 inci. Dua tahun sesudah haid

peningkatan rata-rata adalah 2,5 inci.

12

Page 13: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

Pacu tumbuh terjadi pada usia 11,5 tahun dan hampir lengkap pada

usia 13,5 tahun. Pada tahun-tahun ini terjadi puncak pertambahan

tinggi badan kira-kira 8 cm, dan bertambah tinggi badan organ

lengkap.

b. Pertumbuhan Organ Genetalia

Pada masa kanak-kanak perangsangan oleh hormon seks steroid

sangat rendah, sehingga genetalia tidak menunjukkan perkembangan

yang berarti sampai masa prapubertas, sedangkan masa prapubertas

di bawah pengaruh FSH ovaroum muali berkembang dan menstruasi

estrogen. Dengan bertambahnya kadar hormon estrogen, hormon

genetalia semakin berkembang menuju keadaan anatomi dan fungsi

reproduksi.

B.5 Perubahan-perubahan Psikolgis atau Psikis

Perubahan fisik dengan bertambahnya pengetahuan tentang dirinya

dan menyesuikan sikap yaitu bersikap sebagaimana layaknya gadis dewasa.

Perkembangan menuju dunia dewasa sekarang ini remaja dapat

menilai teman-temannya dengan baik sehingga penyesuaian di dalam situasi

sosial bertambah baik dan pertengkaran menjadi berkurang.

Dalam waktu yang singkat remaja mengadakan perubahan radikal,

aitu dari tidak menyukai lawan jenis sebagai teman menjadi lebih menyukai

teman dari lawan jenisnya daripada teman sejenisnya. Dan dengan demikian

remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai-nilai yang

sama dan mengerti dan membuatnya merasa aman, dan yang kepadanya ia

13

Page 14: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

dapat mempercayakan masalah-masalah dan membahas hal yang tidak

dapat dibicarakan dengan orang tua maupun guru.

14

Page 15: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Defenisi Operasional

Berdasarkan uraian teori dalam rumusan masalah di atas, maka

penulis mengembangkan kerangka konsep sebagai berikut :

BAGAN III A

Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

B. Defenisi Operasional

B.1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui remaja putri

tentang menstruasi pertama, kategori pengetahuan :

a. Baik : Apabila skor 76-100% dari total skor (bila jawaban yang

benar 16-20 dari 20 pertanyaan yang diberikan).

b. Cukup : Apabila skor 56-75% dari total sekor (bila jawaban yang

benar 12-15 dari 20 pertanyaan yang diberikan).

c. Kurang : Apabila skor kurang dari 55% dari total skot (bila jawaban

yang benar kurang dari 11 dari 20 pertanyaan yang diberikan.

15

- Umur- Tempat Tinggal- Sumber Informasi

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche

Page 16: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

B.2. Umur

Umur adalah usia responden pada saat dilakukan penelitian yang

dinyatakan dalam tahun seperti jawaban responden pada kuesioner dengan

kategori :

a. 11-13 tahun

b. 14-15 tahun

c. 16-17 tahun

Skala ukur : Interval

B.3. Tempat Tinggal

Tempat tinggal adalah tempat dimana remaja beradaptasi baik secara

langsung maupun tidak langsung dengan masyarakat setempat dengan

kategori :

a. Perkotaan

b. Pedesaan

Skala ukur : Nominal

B.4. Sumber Informasi

Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara

dalam menyampaikan informasi baik melalui media maupun dari orang ke

orang lain dengan kriteria :

a. Media Cetak : Buku, majalah, koran

b. Media Elektronik : internet, televisi, radio

c. Tenaga Kesehatan : dokter, bidan

Skala ukur : Nominal

16

Page 17: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif yang

bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan remaja Putri

tentang Menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

D.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009. Adapun

alasan penelitian ini adalah mudah didapatkan remaja putri yang mengalami

Menarche.

D.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan April sampai dengan Agustus

2009.

E. Populasi dan Sampel

E.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri yang sedang

mengalami menstruasi di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009 yaitu sebanyak

300 orang.

E.2. Sampel

Dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah total populasi yang

artinya seluruh populasi khususnya remaja putri yang mengalami menstruasi

17

Page 18: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

di SMP Negeri 5 Sibolga berdasarkan rumus Arikunto (2000) yaitu 10% x 300

= 30 orang).

F. Pengolahan Data dan Analisa Data

F.1. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan

langkah-langkah berikut ini :

a. Editing

Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang telah terkumpul apabila

ada kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data akan diperbaiki

dengan memeriksanya dan dilakukan pendataan ulang terhadap

responden.

b. Coding

Data yang telah terkumpul diberin kode dalam bentuk angka (kode), untuk

mempermudah memasukkan data ke dalam tabel.

c. Tabulating

Data dimasukkan dalam bentuk distibusi frekuensi, memberi skor

terhadap jawaban responden.

F.2. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan cara deskriptif dengan melihat

presentase data yang terkumpul di sini disajikan melalui tabel distribusi

frekuensi, kemudian dicari besar presentase jawaban masing-masing

18

Page 19: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

responden dan selanjutnya dilakukan pembahasan, dengan menggunakan

teori kepustakaan yang ada.

19

Page 20: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai ”Gambaran

pengetahuan remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009”

dengan sampel 30 orang dan telah didapatkan hasil responden yang diuraikan dalam

tabel berikut :

Tabel A.1. Distribusi Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menarche Di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009

No. Pengetahuan Jumlah (n) Persentase (%)

1 Baik - -2 Cukup 6 203 Kurang 24 300

JUMLAH 30 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat mayoritas remaja putri berpengetahuan

kurang yaitu sebanyak 20 orang (80%), dan minoritas berpengetahuan cukup

yaitu sebanyak 6 orang (20%)

Tabel A.2. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manaiche Pada Remaja Putri Berdasarkan Umur Di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009

No. UmurPengetahuan

JumlahBaik Cukup Kurangf % f % f % f %

1 11-13 - - 4 21,05 15 78,95 19 1002 14-15 - - 2 22,22 7 77,78 9 1003 15-16 - - - - 2 100 2 100

20

Page 21: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

Dari tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden

berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 2 orang (100%) pada umur 15-16

tahun dan minoritas berpengetahuan cukup pada umur 11-13 tahun

sebanyak 4 orang (21,05%)

Tabel A.3. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Menarche Pada Remaja Putri Berdasarkan Tempat Tinggal Di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009

No. Tempat Tinggal

Tingkat PengetahuanJumlah

Baik Cukup Kurangf % f % f % f %

1 Perkotaan - - 5 19,24 21 80,76 26 1002 Pedesaan - - 1 25 3 75 4 100

Dari tabel diatas menunjukan bahwa mayoritas responden

berpengetahuan kurang pada kategori tempat tinggal di perkotaan sebanyak

21 orang (80,76) dan minoritas berpengetahuan cukup pada kategori

pedesaan sebanyak 1 orang(25%)

Tabel A.4. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Menarche Pada Remaja Putri Berdasarkan Sumber Informasi Di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009

No. Sumber Informasi Tingkat Pengetahuan

JumlahBaik Cukup Kurangf % f % f % f %

1 Media cetak - - 2 20,58 5 71,42 7 1002 Media elektronik - - - - 3 100 3 1003 Petugas kesehatan - - 4 20 16 80 20 100

21

Page 22: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

Dari tabel diatas menunjukan bahwa mayoritas responden

memperoleh informasi dari media elektronik berpengetahuan kurang

sebanyak 3 orang (100%) dan minoritas responden berpengetahuan cukup

pada responden yang memperoleh informasi dari petugas kesehatan

sebanyak 4 orang (20%).

B. Pembahasan

Dari penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Remaja Putri

tentang menarche di SMP Negeri 5 Sibolga Tahun 2009” adalah sebagai

berikut :

B.1. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tingkat pengetahuan responden tentang menarche mayoritas yang

berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 24 orang (80%), dan minoritas

berpengetahuan cukup yaitu 6 orang (20%)

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu

yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obhek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu :

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri

maupun pengalaman yang di peroleh dari orang lain dan lingkungan

sekitarnya, sehingga pengetahuan sangat penting untuk terbentuknya

perilaku seseorang. Sehingga perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

22

Page 23: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

lebih permanen dianut oleh seseorang dibanding dengan perilaku yang tidak

di dasari pengetahuan.

Asumsi peneliti menunjukan bahwa kemungkinan keadaan ini

disebabkan oleh kurangnya informasi yang didapat oleh remaja putri tentang

menarche. Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya : umur,

tempat tinggal, dan sumber informasi. Hal ini dilihat dari hasil penelitian

bahwa semakin bertambah umur, tempat tinggal, sumber informasi

menunjukan bahwa tingkat pengetahuan responden semakin baiks

B.2. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur

Dari hasil penelitian dapat diketahui yang dilakukan bahwa mayoritas

responden berpengetahuan kurang sebanyak 2 orang (100%) pada umur 15-

16 tahun dan minoritas berpengetahuan cukup pada umur 11-13 tahun

sebanyak 4 orang (21,05%).

Hurlock 1980 bahwa umur dapat mempengaruhi apa yang akan

dilakukan, dalam hal ini kita dapat berbuat banyak & bekerja keras dimana

pada umur pertengahan akan mencapai titik puncak karir produktitas.

Menurut asumsi penulis masih ditemui responden yang

berpengetahuan kurang pada usia 15-16 tahun, hal ini disebabkan masih

kurangnya pemahaman responden tentang menarche, karena responden

berumur 15-16 tahun masih kurang berpengalaman tentang menarche.

B.3. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Dari hasil penelitian diperoleh mayoritas responden berpengetahuan

kurang sebanyak 21 orang (80,76%) pada kategori tempat tinggal di

23

Page 24: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

perkotaan dan minoritas berpengetahuan cukup pada kategori tempat tinggal

di pedesaan sebanyak 1 orang (25%).

Menurit peneliti, terdapat kesenjangan antara teori dimana hasil yang

telah diperoleh yang mengatakan orang yang tinggal di perkotaan

pengetahuannya lebih banyak dari pada yang tinggal di pedesaan (Hurlock

2000). Tempat tinggal tidak menjadi tolak ukur untuk menentukan tingginya

pengetahuan seseorang karena pengetahuan dapat diperoleh dari sumber

lainnya.

B.4. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Sumber Informasi

Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa mayoritas responden

remaja putri memperoleh sumber informasi dari media elektronik

berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (100%) dan minoritas responden

berpengetahuan cukup pada responden yang memperoleh informasi dari

petugas kesehatan sebanyak 4 orang (20%).

Menurut Notoatmodjo (2002) sumber informasi menyangkut asal dari

manadata/informasi maupun pengetahuan tersebut diperoleh, atau segala

sesuatu yang menjadi perantara dalam penyampaian informasi merangsang

pikiran dan kemampuan.

Menurut asumsi penulis bahwa informasi yang diperoleh dari berbagi

sumber dapat mempengaruhi tingkat pendidikan responden yang mana

sumber informasi ini dapat dimiliki dan dipegang sebagai acuan untuk

meningkatkan kualitas seseorang dalam penerapan profesinya, misalnya

24

Page 25: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

sumber informasi yang didapat dari media cetak, sumber informasi dapat

diperoleh melalui buku atau majalah kesehatan.

25

Page 26: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang berjudul “Gambar pengetahuan remaja putri

tentang menarche di SMPN.S Sibolga Tahun 2009” yang dilakukan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

A.1. Dari 30 orang responden mayoritas berpengetahuan kurang yaitu

sebanyak 24 orang (80%) dan minoritas responden berpengetahuan

cukup yaitu sebanyak 6 orang (20%).

A.2. Dari 30 orang responden mayoritas responden berpengetahuan kurang

yaitu sebanyak 2 orang (100%) pada umur 15-16 tahun & minoritas

berpengetahuan cukup pada umur 11-13 tahun sebanyak 4 orang

(21,05%).

A.3. Dari 30 orang responden mayoritas responden berpengetahuan kurang

pada kategori tempat tinggal di perkotaan sebanyak 21 orang (80,70%)

dan minoritas berpengetahuan cukup pada kategori tempat tinggal pada

kategori di pedesaan sebanyak 1 orang (25%).

A.4. Dari 30 orang respoden mayoritas responden berpengetahuan kurang

pada responden yang memperoleh informasi dari media elektronik

berpengetahun kurang sebanyak 3 orang (100%) dan minoritas

responden berpengetahuan cukup pada responden yang memperoleh

informasi dari petugas kesehatan sebanyak 4 orang (20%).

26

Page 27: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

B. Saran.

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian di atas sehingga hasilnya di

manfaatkan lebih lanjut, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

B.1. Bagi Remaja Putri

Diharapkan kepada remaja putri agar lebih meningkatkan

pengetahuannya dalam memperoleh informasi yang berkaitan tentang

menarche.

B.2. Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan kepada petugas kesehatan agar memberikan informasi

tentang kesehatan reproduksi pada remaja putri.

B.3. Bagi Peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan untuk

melakukan penelitian lebih dalam khususnya tentang menarche.

27

Page 28: BAB I · Web viewPengolahan Data dan Analisa Data F.1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan diolah dengan cara manual dengan langkah-langkah berikut ini :

DAFTAR PUSTAKA

Bagus Ida, 1999, Kesehatan Reproduksi Wanita, EGC : Jakarta

Cunningham Gary, 2005, Obstetri Williams, Ed.21, EGC : Jakarta

Heryati (dkk), 2005, Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, EGC : Jakarta

Huffman, 1968, (http://www.google.com/2009)

Jamaluddin, 2004, (http://www.google.com/2009)

Jones Lewellyn, 2005, Setiap Wanita, PT. Delapratasa Publishing, EGC : Jakarta

Maju, 1996, (http://www.google.com/2009)

Manuaba I Gde, 2001, Kapita Selekta Pelaksanaan Rtin Obstetric dan Ginekologi & Keluarga Berencana, EGC : Jakarta

Notoadmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta : Jakarta

Prawirohardjo Sarwono, 2002, Ilmu Kandungan, Ed.2, Cet.5 : Jakarta

______, 2002, Ilmu Kebidanan, Ed.3, Cet.5 : Jakarta

Wiknjosastro, 2003, (http://www.google.com/2009)

28