bab i pendahuluanbkpp.mojokertokab.go.id/files/downloads/renja.pdfuntuk melaksanakan tugas, pokok...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maka
setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) diwajibkan menyusun
Rencana Kerja (Renja) OPD. Renja OPD merupakan dokumen
perencanaan OPD untuk 1 (satu) tahun kedepan yang memuat
kebijakan, program dan kegiatan yang penyusunannya mengacu
pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam Rencana Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD).
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP)
Kabupaten Mojokerto sebagai organisasi perangkat daerah
mempunyai tugas pokok membantu Pejabat Pembina Kepegawaian
dalam bidang Manajemen Aparatur Sipil Negara sebagaimana
amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Mojokerto mempunyai peranan yang penting dan
strategis dalam menciptakan aparat yang profesional yaitu
berkompeten terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban,
netral, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta berwawasan
kesatuan dan kebangsaan sehingga dapat melayani masyarakat dan
dunia usaha.
Guna mewujudkan hal tersebut Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan menyusun perencanaan pembangunan
SDM Aparatur pada Pemerintah Kabupaten Mojokerto secara
sistematis dan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya
dan potensi yang tersedia, mengorganisasikan pelaksanaanya dan
mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisir dan
sistematis pula dalam kerangka
“ Memantapkan Pembangunan Kabupaten Mojokerto secara
menyeluruh dan Terpadu dengan menekankan kepada
Percepatan Pemerataan Pembangunan dan Peningkatan
Kualitas Sumber Daya Manusia ”
2
Sebagai dokumen perencanaan, Renja BKPP memuat
kebijakan, program kerja prioritas, kegiatan pembangunan beserta
pendanaannya sehingga tercipta keselarasan dalam rangka
pembangunan Daerah. Renja yang merupakan pedoman bagi OPD
untuk melaksanakan tugas, pokok dan fungsi organisasi disusun
berdasarkan prinsip-prinsip :
1. Mengacu pada rancangan awal RKPD tahun yang bersangkutan,
yang digunakan untuk merumuskan program, kegiatan,
indikator kinerja dan pagu indikatif;
2. Mengacu pada Renstra OPD sebagai acuan penetapan tujuan,
sasaran kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan dan
prakiraan maju tahun berikutnya;
3. Mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
periode sebelumnya sebagai landasan perumusan kegiatan
alternative untuk mencapai sasaran Renstra OPD berdasarkan
pelaksanaan Renja OPD tahun-tahun sebelumnya;
4. Sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang dihadapi,
perumusan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi
kegiatan serta prakiraan maju dalam rancangan Renja OPD
serta dapat menjawab berbagai isu penting terkait dengan
penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD.
1.2 LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum Rencana Kerja (Renja) Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto Tahun 2018 adalah:
1. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Kabupaten Mojokerto juncto Undang-Undang Nomor 18 Tahun
1950 peraturan Tentang mengadakan perubahan dalam Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1950 dari hal pembentukan Kabupaten
Mojokerto (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4287);
3
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
6. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Informasi publik;
7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Penetapan
Pensiun Pokok Pensiunan PNS dan Janda Dudanya;
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Perpu Nomor 2 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang;
9. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 1999 sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000
tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang
Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Pertimbangan Kepegawaian;
4
19. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan.
Tatacara, Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 12 Tahun 2008
tanggal 19 Nopember 2000 sebagaimana telah dirubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mojokerto;
21. Peraturan Bupati Mojokerto tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah 2016 – 2021;
22. Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 79 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten
Mojokerto.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto
adalah :
1. Merupakan arah dan pedoman/acuan dalam penyelenggaraan
pembangunan SDM Aparatur dalam jangka 1 (satu) tahun
kedepan;
2. Untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi
dalam pembangunan SDM Aparatur;
3. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada
tahun anggaran
IV.I SISTEMATIKA PENULISAN
Dokumen Renja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten Mojokerto Tahun 2018 disusun dengan tata
urut sebagai berikut :
5
Bab I PENDAHULUAN;
Pada bagian ini di jelaskan mengenai gambaran umum
penyusunan rancangan Renja OPD agar substansi pada
bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.
I.1. Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja OPD,
proses penyusunan Renja OPD, keterkaitan antara
Renja OPD dengan dokumen RKPD, Renstra OPD,
dengan Renja BKPP serta tindak lanjut proses
penyusunan RAPBD
I.2. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Daerah dan ketentuan peraturan
lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan OPD,
serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan
perencanaan dan penganggaran OPD .
I.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari
penyusunan Renja OPD
I.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja
OPD serta susunan garis besar isi dokumen
Bab II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu dan
Capaian Renstra OPD
Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi
pelaksanaan Renja OPD tahun lalu (n-2) dan
perkiraan capaian tahun berjalan (Tahun n-1),
mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya
pada waktu penyusunan Renja OPD sudah disahkan.
Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target
Renstra OPD berdasarkan realisasi program dan
kegiatan pelaksanaan Renja OPD tahun-tahun
sebelumnya.
Review hasil evaluasi pelaksanaan Renja OPD tahun
lalu, dan realisasi Renstra OPD mengacu pada hasil
6
laporan Kinerja tahunan OPD dan/ atau realisasi
APBD untuk SKPB yang bersangkutan
Pokok-pokok materi yang disajikan:
a. Realisasi Program/ kegiatan yang tidak memenuhi
target kinerja hasil/ keluaran yang direncanakan;
b. Realisasi program/ kegiatan yang telah memenuhi
target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;
c. Realisasi Program/ Kegiatan yang melebihi target
kinerja hasi/ keluaran yang direncanakan;
d. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya,
terpenuhinya atau melebihi target kinerja
Program/ kegiatan;
e. Implikasi yang timbul terhadap target capaian
program Renstra;
f. Kebijakan/ tindakan perencanaan dan
penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi
faktor-faktor penyebab tersebut.
2.2. Analisa Kinerja Pelayanan OPD
Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan
OPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah
ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai
dengan Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Jenis
indikator yang dikaji disesuaikan dengan tugas dan
fungsi masing-masing OPD, serta ketentuan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan kinerja
pelayanan jika OPD yang bersangkutan belum
mempunyai tolok ukur dan indikator kinerja yang akan
diuji, maka setiap OPD perlu terlebih dahulu
menjelaskan apa dan bagaimana cara menentukan
tolok ukur kinerja dan indikator kinerja pelayanan
masing-masing sesuai tugas pokok dan fungsi serta
norma dan standar pelayanan OPD yang bersangkutan
7
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi
OPD
Berisikan Uraian Mengenai :
2.3.1 Tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan;
2.3.2 Permasalahan dan hambatan yang dihadapi
dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi OPD;
2.3.3 Tantangan dan peluang dalam meningkatkan
pelayanan OPD.
2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD
Berisikan Uraian mengenai :
a. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara
rancangan awal RKPD dengan hasil analisis
kebutuhan ;
b. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut
dilakukan;
c. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut
dan catatan penting terhadap perbedaan dengan
rancangan awal RKPD, misalnya terdapat rumusan
program dan kegiatan baru yang tidak terdapat di
rancangan awal RKPD, atau program dan kegiatan
cocok namun besarannya berbeda.
Bab III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
Telaahan terhadap kebijakan Nasional dan
sebagaimana dimaksud yaitu penelaahan yang
menyangkut arah kebijakan dan prioritas
pembangunan nasional dan yang terkait dengan
tugas pokok dan fungsi.
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD
Pada Bab ini berisikan perumusan tujuan dan
sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD yang
dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra
OPD.
8
3.3 Program dan Kegiatan
Berisi penjelasan mengenai
Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan
terhadap rumusan program dan kegiatan
Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program
dan kegiatan antara lain :
- Jumlah program dan jumlah kegiatan
- Lokasi program/kegiatan
- Total kebutuhan dana / pagu indikatif yang dirinci
menurut sumber pendanaannya
Bab IV P E N U T U P
4.1. Catatan Penting Dalam Penyusunan Renja
4.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan
4.3. Rencana Tindak Lanjut
9
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra
OPD
Pelaksanaan Program/Kegiatan Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2018 secara umum selaras dengan
Renja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2018
yang dalam pelaksanaan tugasnya mempunyai 6 program dan
beberapa kegiatan di dalamnya.
Bahwa dalam penyusunan Program dan Kegiatan di Renja
OPD ini, mengacu dan berpedoman pada kerangka arahan yang
dirumuskan dalam rancangan awal RKPD Kabupaten Mojokerto.
Oleh karena itu penyusunan rancangan Renja OPD ini kami
kerjakan secara simultan/pararel dengan penyusunan rancangan
awal RKPD Kabupaten Mojokerto, dengan fokus melakukan
pengkajian terlebih dahulu terhadap kondisi eksisting OPD, evaluasi
pelaksanaan Renja OPD tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi
kinerja terhadap pencapaian Renstra OPD. Sebagaimana yang
tertuang dalam : “ Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ”
Program dan Kegiatan yang ada di Rencana Kerja sudah
terakomodir dapat diuraikan antara lain :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, mencakup :
- Penyediaan Jasa Komunikasi , Sumber Air dan Listrik;
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan
Dinas/ Operasional;
- Penyediaan Alat Tulis Kantor;
- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
- Penyediaan Makanan dan Minuman;
- Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar dan Dalam
Daerah;
- Penyediaan Jasa Tenaga Kerja.
10
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi :
- Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor;
- Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraann Dinas /
Operasional;
- Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor.
3. Program Peningkatan Disiplin aparatur di dalamnya mencakup
- Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya;
4. Program Pendidikan Kedinasan didalamnya mencakup :
- Diklat Kepemimpinan;
- Diklat Prajabatan;
- Pengiriman peserta Diklat Teknis Fungsional;
- Pendidikan dan Pelatihan Teknis Struktural / Fungsional;
- Pengelolaan Administrasi Izin Belajar
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, di dalamnya ada satu kegiatan yakni :
- Penyusunan Rencana Tahunan dan Laporan Kinerja OPD
6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur yang di
dalamnya mencakup :
- Peningkatan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian;
- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;
- Pelaksanaan Mutasi Jabatan Struktural;
- Pelayanan dan Pengolahan Data PNS;
- Laporan Pajak-pajak Pribadi ( LP2P)
- Pemeliharaan SIMPEG;
- Pembinaan dan Evaluasi Manajemen Kepegawaian;
- Pengujian Kesehatan bagi PNS;
- Pengelolaan Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) dan LHKASN
- Pelaksanaan Sumpah PNS;
- Penataan dan Pemeliharaan Arsip Perorangan PNS;
- Pemberian Penghargaan PNS;
- Pengembangan SIMPEG;
- Penyusunan Formasi PNS;
- Revolusi Mental Pegawai;
- Penyusunan Program Pengembangan Pegawai
- Pengelolaan Administrasi Penilaian Kerja PNS;
- Penyusunan Data dan Informasi Kepegawaian
11
- Pengadaan CPNS ASN;
- Pemeliharaan dan Pengembangan Sistem Presensi Berbasis
Finger Print On Line;
- Kegiatan Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Disiplin;
- Penyelesaian Kasus Rumah Tangga;
- Peningkatan Disiplin Pegawai;
Sedangkan untuk capaian kinerja Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto pada Tahun 2017
sampai dengan semester I pada umumnya tercapai dengan baik.
Adapun capaian program dan kegiatan tahun 2017 diuraikan
sebagai berikut :
Sasaran Strategis I : Meningkatnya Kualitas Penataan ASN
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
Berdasarkan tabel tersebut, Pada indikator ini berdasarkan hasil
analisa kesenjangan jabatan, penataan PNS di Kabupaten Mojokerto
berdasarkan syarat jabatan ( Pendidikan Formal, Diklat dalam jabatan,
keahlian, keterampilan dengan pengalaman kerja) dengan target 81%
terealisasi sebesar 83,72% sehungga target yang telah ditetapkan
tercapai dengan persentase capaian kinerja menjadi sebesar 103,35%.
No Program/Kegiatan Sasaran Indikator/Kinerja 2017 Capaian
Program Anggaran Realisasi
Target Realisasi
I. Pembinaan dan Pengembangan Aparatur / Mutasi
Jabatan Struktural dan Penyusunan Formasi Pegawai
Meningkatnya Kualitas
Penataan Pegawai
- Persentase Jumlah ASN yang menduduki
jabatan sesuai dengan formasi kebutuhan dan syarat jabatan
81% 83,72 %
103,35
%
962.720.000
816.643.278
12
Sasaran Strategis II : Meningkatnya Kompetensi ASN
Pada sub indikator point a peningkatan kompetensi melalui
Bimtek dan Diklat antara lain Diklatpim IV, Diklat PBB, Diklat BMD,
Bimtek dan Ujian Sertifikasi PBJ pada tahun 2017 mendapat capaian
116,07% hal ini dikarenakan hasil pelaksanaan diklat kepemimpinan
yang dicapai oleh para peserta rata-rata memuaskan, sedangkan untuk
pelaksanaan Diklat Tehnis dan Fungsional hasil yang dicapai oleh para
peserta rata-rata mengalami peningkatan yang signifikan hal ini dapat
dilihat dari rata-rata perolehan nilai pre-test (rata-rata 50) dan post test
(rata-rata 85) yang telah dilaksanakan pada setiap kali pelaksanaan
diklat. point b capaian kinerja sebesar 140 % melebihin target yang
telah ditetapkan 2% terealisasi 2,8%. Dari 8625 PNS tahun 2017 yang
meningkatkan pendidikan sebanyak 250 PNS.
No Program/Kegiatan Sasaran Indikator/Kinerja 2017 Capaian
Program Anggaran Realisasi
Target Realisasi
II. Program Pendidik
Kedinasan - Pengirim
Peserta Diklat Fungsional
lainnya dan Tugas belajar
- Diklat Kepemimpinan
- Dikat Teknis Struktural/Fungsional
- Pengelolaan ijin
belajar
Meningkat
nya kualitas ASN
a. Persentase
peningkatan Kompetensi peserta diklat yang
dilaksanakan sesuai analisa kebutuhan diklat.
b. Persentase
jumlah ASN yang
meningkatkan pendidikan formal.
70%
2%
81,25 %
2,8 %
116,07%
140%
1.731.800.000
23.550.000
1.697.778.3
30
23.550.000
13
Sasaran Strategis III : Meningkatnya Kinerja ASN
point a Persentase penurunan tingkat pelanggaran disiplin ASN”
capaian kinerja tahun 2017 adalah menurun sebanyak 2 pelanggaran,
sehingga pada tahun 2017 target penurunan pelanggaran disiplin PNS
menurun menjadi 13 pelanggaran. Sehingga capaian kinerja lebih besar
5% dari target yang ditentukan pada tahun 2017 (15%) yaitu penurunan
sebesar 20%. point b Persentase Penurunan Capaian Penilaian Prestasi
Kinerja ASN dengan Nilai cukup tercapai sebesar 107,14%. Dengan
indikator kinerja menurunnya penilaian prestasi kerja PNS yang bernilai
cukup dengan target sebanyak 28%. Pada tahun 2016 Penilaian Prestasi
kerja PNS Kabupaten Mojokerto yang mendapat nilai cukup sebanyak 13
PNS. Pada tahun 2017 target yang ditetapkan adalah penurunan jumlah
PNS yang mendapat nilai cukup yaitu sebesar 28% dari jumlah
sebelumnya yaitu dari 13 PNS menjadi 9 PNS. Realisasi kinerja tahun
2017 adalah sebesar 30%, hal ini 2% lebih tinggi dari target yang
ditetapkan yaitu sebesar 28%. Dengan rincian bahwa pada tahun 2017,
PNS yang mendapat penilaian prestasi kerja dengan predikat cukup
mengalami penurunan sebanyak 4 orang dari tahun 2016 yaitu
sebanyak 9 PNS.
No Program/Kegiatan Sasaran Indikator/Kinerja 2017 Capaian
Program Anggaran Realisasi
Target Realisasi
II.
- Peningkatan disiplin pegawai
- Pengelolaan
administrasi penilaian
kerja PNS
Meningkatnya Kinerja ASN
a. Pesentase Penurunan Tingkat Pelanggaran
Disiplin ASN. b. Menurunnya
capaian Penilaian
Prestasi kinerja ASN dengan nilai cukup
15 %
28%
20%
30%
133.3%
107,14%
30.000.000
21.000.000
30.000.000
20.081.500
14
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan OPD
Keberhasilan suatu perencanaan dapat dilihat dengan
sinergi antara perencanaan pembangunan nasional yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat dan perencanaan
pembangunan daerah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten. Meskipun
sejumlah kebijakan yang bersifat pengaturan telah dibuat untuk
mensinergikan perencanaan pembangunan nasional, perencanaan
pembangunan daerah provinsi dan perencanaan pembangunan
daerah kabupaten.
Melihat kondisi tersebut diatas Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto mencoba untuk
mensinergikan proses perencanaan program/kegiatan dalam
rangka :
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;
3. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisian,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
2.3. ISU – ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI OPD
Berdasarkan identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Mojokerto, maka dapat ditentukan isu-isu penting
sebagai berikut:
a. Belum selesainya proses perhitungan kebutuhan dan pemetaan
jabatan PNS yang disebabkan belum selesainya Analisa Beban
Kerja dan Analisa Jabatan serta belum tersusunnya Standar
Kompetensi Jabatan dan pola karier PNS;
b. Belum optimalnya pendistribusian pegawai pada seluruh OPD;
c. Masih terdapat PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dan
terlibat permasalahan hukum pidana;
d. Masih rendahnya kompetensi aparatur PNS yang disebabkan
pelaksanaan Diklat belum dapat menjangkau ke seluruh PNS;
15
e. Masih adanya beberapa layanan administrasi kepegawaian yang
belum tepat waktu;
f. Masih belum optimalnya pelaksanaan Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMPEG) On-Line.
2.3.1.Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan
Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 79 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten
Mojokerto, maka Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
adalah unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang
Kepegawaian dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah.
Secara organisasi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten Mojokerto bertugas memimpin, melakukan
koordinasi dan mengendalikan seluruh kegiatan Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto.
Kewenangan BKPP untuk melaksanakan fungsi tersebut meliputi :
1. Penyusunan kebijakan teknis dibidang kepegawaian serta
pendidikan dan pelatihan;
2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis dibidang kepegawaian
serta pendidikan dan pelatihan;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
dukungan teknis dibidang kepegawaian serta pendidikan dan
pelatihan;
4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang
urusan pemerintahan daerah dibidang kepegawaian serta
pendidikan dan pelatihan;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.3.2.Permasalahan dan Hambatan yang Dihadapi dalam
menyelenggarakan Tugas dan Fungsi OPD
Adapun Permasalahan dan Hambatan yang dihadapi dalam
pelaksanaan Tupoksi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan adalah sebagai berikut :
16
1. Faktor Permasalahan Internal, hambatan :
1) Belum optimalnya pengembangan potensi SDM Aparatur
BKPP;
2) Kurang optimalnya pengembangan Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMPEG On Line);
3) Kurang dapat maksimalnya layanan administrasi
kepegawaian.
2. Faktor Permasalahan External , hambatan :
1) Masih rendahnya kesadaran PNS untuk melengkapi data
kepegawaian perorangan;
2) Masih rendahnya disiplin pegawai di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Mojokerto;
3) Kurangnya pemahaman PNS terhadap peraturan
kepegawaian.
Dari permasalahan dan hambatan yang ada, tentunya
dampak terhadap visi dan misi Kepala Daerah yang tertuang di
dalam RPJMD 2016-2021 satu diantaranya yaitu keterlambatan
pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada
tahun 2017.
2.3.3. Tantangan dan Permasalahan dalam Meningkatkan Pelayanan
OPD, sebagai berikut :
- Tersedianya dana.
- Adanya Peraturan Perundangan-undangan di bidang
kepegawaian :
a. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
b. UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
c. PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
d. Perda No. 12 Tahun 2008 tanggal 19 Nopember 2000
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor
14 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan perencanaan Pembangunan Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mojokerto;
e. Perbup. No. 66 Tahun 2013 tentang perubahan atas Perbup
No. 66 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan
17
Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto.
- Adanya Program Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten Mojokerto :
a. Program peningkatan disiplin aparatur;
b. Program pembinaan dan pengembangan aparatur;
c. Program peningkatan kompetensi melalui pendidikan dan
pelatihan;
d. Program pembangunan dan pengembangan database melalui
Sistem Informasi Kepegawaian On-Line.
- Situasi kerja yang kondusif :
Iklim kerja yang kondusif untuk pelaksanaan tugas
Tantangan dan permasalahan serta isu-isu strategis yang
digunakan sebagai rekomendasi / catatan yang strategis untuk
ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas
tahun yang direncanakan guna mewujudkan visi dan misi
Kabupaten Mojokerto Kabupaten yaitu;
1. Mengoptimalkan Sinkronisasi dan Koordinasi antara
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah berkaitan Program dan
kegiatan yang dilaksanakan sehingga dapat mewujudkan
konsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap perencanaan
yang ada.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas serta profesionalisme
aparatur perencana
3. Mengoptimalkan pemanfaatan Tekhnologi Informasi yang ada
4. Koordinasi terpadu berbasis sistem dan komitmen
perencanaan dalam kebersamaan
5. Efektifitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan
pembangunan secara lebih terstruktur dan terorganisir.
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
Penyusunan perencanaan pembangunan daerah dilakukan
Pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan
berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing. Perencanaan
pembangunan daerah mengintegrasikan berdasarkan kondisi dan
18
potensi yang dimiliki oleh daerah sesuai dinamika perkembangan
daerah dan nasional.
Dalam mekanismenya, sesuai amanat Undang-Undang
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 20
dinyatakan bahwa Bappeda menyiapkan rancangan awal RKPD
sebagai penjabaran dari RPJMD. Sejalan dengan ketentuan tersebut
di atas, sebagai petunjuk operasionalnya diterbitkan Peraturan
pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, dimana dalam pasal 17 dijelaskan bahwa
Bappeda menyusun rancangan awal RKPD yang merupakan
penjabaran RPJMD.
Proses penyusunan RKPD dilaksanakan melalui mekanisme/
tahapan yang diawali dari Musrenbang Tingkat kelurahan,
Kecamatan, Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan
Musrenbang Tingkat Kota dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan pembangunan yang memenuhi tiga prinsip yakni
partisipatif, kesiambungan dan keseluruhan (Holistik)
19
BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Tujuan dan Sasaran Renja OPD
a. Tujuan
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi
dari pernyataan misi organisasi yang mengandung makna :
1) Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu sampai tahun terakhir renja;
2) Menggambarkan arah renja organisasi dan perbaikan-perbaikan
yang ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi;
3) Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah sasaran
dan strategi organisasi berupa kebijakan, program operasional dan
kegiatan pokok organisasi selama kurun waktu renja.
b. Sasaran
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan
organisasi dan menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui
tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Oleh
karenanya rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat
memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan
kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat
diukur dan dapat dicapai.
Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya
merupakan bagian dari proses perencanaan strategis dengan fokus
utama berupa tindakan pengalokasian sumber daya organisasi ke
dalam strategi organisasi. Oleh karenanya penetapan sasaran harus
memenuhi kriteria specific, measurable, agresive but attainable, result
oriented dan time bond. Guna memenuhi kriteria tersebut maka
penetapan sasaran harus disertai dengan penetapan indikator
sasaran, yakni keterangan, gejala atau penanda yang dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan upaya
pencapaian sasaran atau dengan kata lain disebut sebagai tolok
ukur keberhasilan pencapaian sasaran.
20
Terdapat tiga sasaran di BKPP :
- Meningkatnya kualitas penataan pegawai;
- Meningkatnya Kompetensi ASN;
- Meningkatnya Kinerja ASN.
Pencapaian tujuan dan sasaran adalah merupakan strategi
organisasi, yakni Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berisi
rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan
ketersediaan sumber daya organisasi. Sebagai satu cara untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran, maka strategi yang ditetapkan
oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten
Mojokerto terdiri atas :
1. Meningkatkan kemampuan SDM tentang Administrasi
kepegawaian;
2. Pemenuhan Sarana dan Prasarana BKPP;
3. Melaksanakan Mutasi dan Promosi yang sesuai dengan kapasitas
dan kapabilitas PNS;
4. Melaksanakan proses Kenaikan Pangkat PNS;
5. Melaksanakan proses SK Pensiun secara periodik;
6. Melaksanakan proses pelantikan Jabatan Struktural;
7. Melaksanakan proses seleksi terbuka bagi Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama;
8. Melaksanakan proses SK pengangkatan PNS;
9. Melaksanakan proses Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian
Ijasah;
10. Melaksanakan pembinaan PNS secara periodik;
11. Melaksanakan analisis kebutuhan dan formasi PNS;
12. Menyelenggarakan dan Melaksanakan Diklat-diklat Aparatur;
13. Melaksanakan peningkatan dan pengembangan pelayanan dan
pengelolaan data dan informasi kepegawaian.
3.2 Program dan Kegiatan Renja OPD
Program dan Kegiatan bentuk instrument kebijakan yang
berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD atau
masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintahan daerah
21
untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau beberapa OPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran
terukur pada suatu program, dari terdiri dari sekumpulan
tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil
(sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan
teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis
sumber daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
Program dan Kegiatan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan terdiri dari :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, mencakup :
- Penyediaan Jasa Komunikasi , Sumber Air dan Listrik;
- Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan
Dinas/ Operasional;
- Penyediaan Alat Tulis Kantor;
- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
- Penyediaan Makanan dan Minuman;
- Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar dan Dalam
Daerah;
- Penyediaan Jasa Tenaga Kerja.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi :
- Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor;
- Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraann Dinas /
Operasional;
- Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor.
3. Program Peningkatan Disiplin aparatur di dalamnya mencakup
- Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya;
4. Program Pendidikan Kedinasan didalamnya mencakup :
- Diklat Kepemimpinan;
- Diklat Prajabatan;
- Pengiriman peserta Diklat Teknis Fungsional;
- Pendidikan dan Pelatihan Teknis Struktural / Fungsional;
- Pengelolaan Administrasi Izin Belajar
22
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, di dalamnya ada satu kegiatan yakni :
- Penyusunan Rencana Tahunan dan Laporan Kinerja OPD
6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur yang di
dalamnya mencakup :
- Peningkatan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian;
- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan;
- Pelaksanaan Mutasi Jabatan Struktural;
- Pelayanan dan Pengolahan Data PNS;
- Laporan Pajak-pajak Pribadi ( LP2P)
- Pemeliharaan SIMPEG;
- Pembinaan dan Evaluasi Manajemen Kepegawaian;
- Pengujian Kesehatan bagi PNS;
- Pengelolaan Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) dan LHKASN
- Pelaksanaan Sumpah PNS;
- Penataan dan Pemeliharaan Arsip Perorangan PNS;
- Pemberian Penghargaan PNS;
- Pengembangan SIMPEG;
- Penyusunan Formasi PNS;
- Revolusi Mental Pegawai;
- Penyusunan Program Pengembangan Pegawai
- Pengelolaan Administrasi Penilaian Kerja PNS;
- Penyusunan Data dan Informasi Kepegawaian
- Pengadaan CPNS ASN;
- Pemeliharaan dan Pengembangan Sistem Presensi Berbasis
Finger Print On Line;
- Kegiatan Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Disiplin;
- Penyelesaian Kasus Rumah Tangga;
- Peningkatan Disiplin Pegawai;
23
BAB IV PENUTUP
4.1. Catatan Penting Dalam Penyusunan Renja
Dalam pelaksanaan penyusunan serta penetapan berbagai
program dan kegiatan pembangunan ditujukan untuk
meningkatkan kualitas perencanaan dan produk perencanaan
yang diukur berdasarkan sasaran-sasaran pembangunan yang
tertuang dalam Rencana Strategis Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021.
Program dan kegiatan untuk mencapai sasaran pembangunan
yang tertuang dalam Rencana Kerja Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto Tahun 2018 ini
harus menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas,
transparansi, dan akuntabilitas.
Guna memperoleh optimalisasi pencapaian hasil, pada
pelaksanaan program/ kegiatan yang dilaksanakan Badan
Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan, baik dalam kerangka
regulasi atau mensyaratkan keterpaduan dan sinkronisasi antar
kegiatan, antara kegiatan satu program maupun kegiatan antar
program, dalam satu instansi dan antar instansi, dengan tetap
memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang melekat pada
masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) serta
pembagian urusan antara pemerintah pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota, sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.
Untuk memperoleh keterpaduan dan sinkronisasi di dalam
pelaksanaan program/kegiatan yang telah direncanakan, harus
melalui proses musyawarah antar pelaku pembangunan dibawah
lingkup BKPP, agar program/kegiatan menjadi terintegrasi, baik
antar kegiatan, program maupun sektor.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021 sebagai pedoman,
landasan dan referensi dalam menyusun Rencana Strategik
(Renstra) Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Mojokerto. Sedangkan landasan operasional berupa
dokumen perencanaan tahunan bagi Satuan Kerja Perangkat
24
Daerah (OPD) adalah Rencana Kerja OPD untuk menyusun action
plan yaitu Rencana Kerja dan Anggaran OPD (RKA OPD) dalam
rangka hal tersebut Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten Mojokerto menerapkan prinsip-prinsip
efisien, efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam
melaksanakan kegiatannya untuk pencapaian sasaran program.
Pelaksanaan semua kegiatan, baik dalam kerangka regulasi
maupun dalam kerangka anggaran (budget intervention),
mensyaratkan pentingnya keterpaduan dan sinkronisasi antar
kegiatan, baik diantara kegiatan dalam satu program maupun
kegiatan antar program, dalam satu Badan/Instansi terkait,
dengan tetap memperhatikan peran/tanggungjawab/tugas yang
melekat pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah
(OPD), sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku.
Untuk mencapai keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan
kegiatan yang telah diprogramkan, dapat dimanfaatkan antara
lain melalui forum musyawarah koordinasi perencanaan, seperti
Musrenbang ditingkat desa, Musrenbang Kecamatan ditingkat
Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten ditingkat Kabupaten.
4.2. Kaidah-kaidah Pelaksanaan
Sehubungan dengan telah terbitnya Permendagri 54 tahun
2010, maka ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan Penyusunan
Rencana Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Mojokerto Tahun 2017 sebagai berikut:
a. Di dalam Penyusunan Renja BKPP Kabupaten Mojokerto Tahun
2018 didasarkan pada Permendari Nomor 54 tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian,
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
b. Rencana Kerja Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Mojokerto Tahun 2018 dalam upaya Sinkronisasi
dan Sinergitas pelaksanaan setiap program dan kegiatan baik
yang bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi Jawa
Timur maupun yang bersumber dari APBN, harus
25
memperhatikan/ mempedomani dokumen-dokumen
perencanaan yang ada di atasnya diantaranya RKP, RPJMN,
RPJPD Provinsi, RPJMD Provinsi, RKPD Provinsi, RPJP
Kabupaten Mojokerto, RPJMD Kabupaten Mojokerto, RKPD
Kabupaten Mojokerto dan Renstra Badan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Mojokerto.
4.3. Rencana Tindak Lanjut
a. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur
melalui Pendidikan dan Pelatihan
b. Meningkatkan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian sehingga
dapat terwujud pelayanan prima di bidang administrasi
kepegawaian pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan.
c. Meningkatkan Disiplin dan Kinerja SDM Aparatur melalui
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, sehingga akan
terwujud pengukuran kapasitas pegawai yang kompeten .
d. Melakukan Pengembangan Sistem Informasi pelayanan
kepegawaian berbasis Teknonogi Informasi yang didukung oleh
data base kepegawaian PNS yang akurat dan cepat.
Mojokerto, 2018
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN KAB. MOJOKERTO
Drs. Ec. SUSANTOSO, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19620317 198603 1 014