bab i uji tarik
TRANSCRIPT
BAB I
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSuatu logam mempunyai sifat-sifat tertentu yang dibedakan atas sifat fisik, mekanik, thermal, dan korosif. Salah satu yang penting dari sifat tersebut adalah sifat mekanik. Sifat mekanik terdiri dari keuletan, kekerasan, kekuatan, dan ketangguhan. Sifat mekanik merupakan salah satu acuan untuk melakukan proses selanjutnya terhadap suatu material, contohnya untuk dibentuk dan dilakukan proses permesinan. Untuk mengetahui sifat mekanik pada suatu logam harus dilakukan pengujian terhadap logam tersebut. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah pengujian tarik.
Dalam pembuatan suatu konstruksi diperlukan material dengan spesifikasi dan sifat-sifat yang khusus pada setiap bagiannya. Sebagai contoh dalam pembuatan konstruksi sebuah jembatan. Diperlukan material yang kuat untuk menerima beban diatasnya. Material juga harus elastis agar pada saat terjadi pembebanan standar atau berlebih tidak patah. Salah satu contoh material yang sekarang banyak digunakan pada konstruksi bangunan atau umum adalah logam.
Meskipun dalam proses pembuatannya telah diprediksikan sifat mekanik dari logam tersebut, kita perlu benar-benar mengetahui nilai mutlak dan akurat dari sifat mekanik logam tersebut. Oleh karena itu, sekarang ini banyak dilakukan pengujian-pengujian terhadap sampel dari material.
Pengujian ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui besar sifat mekanik dari material, sehingga dapat dlihat kelebihan dan kekurangannya. Material yang mempunyai sifat mekanik lebih baik dapat memperbaiki sifat mekanik dari material dengan sifat yang kurang baik dengan cara alloying. Hal ini dilakukan sesuai kebutuhan konstruksi dan pesanan.Uji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.Salah satu cara untuk mengetahui besaran sifat mekanik dari logam adalah dengan uji tarik. Sifat mekanik yang dapat diketahui adalah kekuatan dan elastisitas dari logam tersebut. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Nilai kekuatan dan elastisitas dari material uji dapat dilihat dari kurva uji tarik.
Pengujian tarik ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis suatu material, khususnya logam diantara sifat-sifat mekanis yang dapat diketahui dari hasil pengujian tarik adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan tarik
2. Kuat luluh dari material
3. Keuletan dari material
4. Modulus elastic dari material
5. Kelentingan dari suatu material
6. Ketangguhan.
Pengujian tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Karena dengan pengujian tarik dapat diukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara perlahan. Pengujian tarik ini merupakan salah satu pengujian yang penting untuk dilakukan, karena dengan pengujian ini dapat memberikan berbagai informasi mengenai sifat-sifat logam.
Dalam bidang industri diperlukan pengujian tarik ini untuk mempertimbangkan faktor metalurgi dan faktor mekanis yang tercakup dalam proses perlakuan terhadap logam jadi, untuk memenuhi proses selanjutnya.
Oleh karena pentingnya pengujian tarik ini, kita sebagai mahasiswa metalurgi hendaknya mengetahui mengenai pengujian ini. Dengan adanya kurva tegangan regangan kita dapat mengetahui kekuatan tarik, kekuatan luluh, keuletan, modulus elastisitas, ketangguhan, dan lain-lain. Pada pegujian tarik ini kita juga harus mengetahui dampak pengujian terhadap sifat mekanis dan fisik suatu logam. Dengan mengetahui parameter-parameter tersebut maka kita dapat data dasar mengenai kekuatan suatu bahan atau logam.
1.2 Tujuan PercobaanTujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kekuatan bahan logam melalui pemahaman dan pendalaman kurva hasil uji tarik.
1.3Batasan MasalahBatasan masalah dalam percobaan ini yaitu melakukan pengujian pada sampel yang berbentuk pelat , round bar dan beton neser sampai sampel tersebut putus. Dari hasil pengujian yang diperoleh, mencari berapa besar yield strength, tensile strength dan persentase elongasinya.
1.4Sistematika PenulisanPenulisan laporan ini dibagi menjadi lima bab. Bab I menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan percobaan, batasan masalah, sistematika penulisan. Bab II menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi mengenai teori singkat dari percobaan yang dilakukan, Bab III menjelaskan mengenai metode penelitian, Bab IV menjelaskan mengenai data percobaan, Bab V menjelaskan mengenai pembahasan dan Bab VI menjelaskan mengenai kesimpulan dari percobaan. Selain itu juga di akhir laporan terdapat lampiran yang memuat contoh perhitungan, jawaban pertanyaan dan tugas serta terdapat juga blangko percobaan.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Dasar Pengujian LogamUji tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu [Askeland, 1985]. Hasil yang didapatkan dari pengujian tarik sangat penting untuk rekayasa teknik dan desain produk karena mengahsilkan data kekuatan material. Pengujian uji tarik digunakan untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap gaya statis yang diberikan secara lambat.
Gambar 1. Mesin uji tarik dilengkapi spesimen ukuran standar.
Seperti pada gambar 1 benda yang di uji tarik diberi pembebanan pada kedua arah sumbunya. Pemberian beban pada kedua arah sumbunya diberi beban yang sama besarnya.
Pengujian tarik adalah dasar dari pengujian mekanik yang dipergunakan pada material. Dimana spesimen uji yang telah distandarisasi, dilakukan pembebanan uniaxial sehingga spesimen uji mengalami peregangan dan bertambah panjang hingga akhirnya patah. Pengujian tarik relatif sederhana, murah dan sangat terstandarisasi dibanding pengujian lain. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar penguijian menghasilkan nilai yang valid adalah; bentuk dan dimensi spesimen uji, pemilihan grips dan lain-lain.
1. Bentuk dan Dimensi Spesimen uji
Spesimen uji harus memenuhi standar dan spesifikasi dari ASTM A370. Bentuk dari spesimen penting karena kita harus menghindari terjadinya patah atau retak pada daerah grip atau yang lainnya. Jadi standarisasi dari bentuk spesimen uji dimaksudkan agar retak dan patahan terjadi di daerah gage length.
1. b. Grip and Face SelectionFace dan grip adalah faktor penting. Dengan pemilihan setting yang tidak tepat, spesimen uji akan terjadi slip atau bahkan pecah dalam daerah grip (jaw break). Ini akan menghasilkan hasil yang tidak valid. Face harus selalu tertutupi di seluruh permukaan yang kontak dengan grip. Agar spesimen uji tidak bergesekan langsung dengan face.
Beban yang diberikan pada bahan yang di uji ditransmisikan pada pegangan bahan yang di uji. Dimensi dan ukuran pada benda uji disesuaikan dengan estndar baku pengujian.
Kurva tegangan-regangan teknik dibuat dari hasil pengujian yang didapatkan.
Gambar 2. Contoh kurva uji tarik
Tegangan yang digunakan pada kurva adalah tegangan membujur rata-rata dari pengujian tarik. Tegangan teknik tersebut diperoleh dengan cara membagi beban yang diberikan dibagi dengan luas awal penampang benda uji. Dituliskan seperti dalam persamaan 2.1 berikut:
s= P/A0
Keterangan ; s : besarnya tegangan (kg/mm2)
P : beban yang diberikan (kg)
A0 : Luas penampang awal benda uji (mm2)
Regangan yang digunakan untuk kurva tegangan-regangan teknik adalah regangan linier rata-rata, yang diperoleh dengan cara membagi perpanjangan yang dihasilkan setelah pengujian dilakukan dengan panjang awal. Dituliskan seperti dalam persamaan 2.2 berikut.
Keterangan ; e : Besar regangan
L : Panjang benda uji setelah pengujian (mm)
Lo : Panjang awal benda uji (mm)
Bentuk dan besaran pada kurva tegangan-regangan suatu logam tergantung pada komposisi, perlakuan panas, deformasi plastik, laju regangan, temperatur dan keadaan tegangan yang menentukan selama pengujian. Parameter-parameter yang digunakan untuk menggambarkan kurva tegangan-regangan logam adalah kekuatan tarik, kekuatan luluh atau titik luluh, persen perpanjangan dan pengurangan luas. Dan parameter pertama adalah parameter kekuatan, sedangkan dua yang terakhir menyatakan keuletan bahan.
Bentuk kurva tegangan-regangan pada daerah elastis tegangan berbanding lurus terhadap regangan. Deformasi tidak berubah pada pembebanan, daerah remangan yang tidak menimbulkan deformasi apabila beban dihilangkan disebut daerah elastis. Apabila beban melampaui nilai yang berkaitan dengan kekuatan luluh, benda mengalami deformasi plastis bruto. Deformasi pada daerah ini bersifat permanen, meskipun bebannya dihilangkan. Tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan deformasi plastis akan bertambah besar dengan bertambahnya regangan plastik.
Pada tegangan dan regangan yang dihasilkan, dapat diketahui nilai modulus elastisitas. Persamaannya dituliskan dalam persamaan
Keterangan ; E : Besar modulus elastisitas (kg/mm2),
e : regangan
: Tegangan (kg/mm2)
Pada mulanya pengerasan regang lebih besar dari yang dibutuhkan untuk mengimbangi penurunan luas penampang lintang benda uji dan tegangan teknik (sebanding dengan beban F) yang bertambah terus, dengan bertambahnya regangan. Akhirnya dicapai suatu titik di mana pengurangan luas penampang lintang lebih besar dibandingkan pertambahan deformasi beban yang diakibatkan oleh pengerasan regang. Keadaan ini untuk pertama kalinya dicapai pada suatu titik dalam benda uji yang sedikit lebih lemah dibandingkan dengan keadaan tanpa beban. Seluruh deformasi plastis berikutnya terpusat pada daerah tersebut dan benda uji mulai mengalami penyempitan secara lokal. Karena penurunan luas penampang lintang lebih cepat daripada pertambahan deformasi akibat pengerasan regang, beban sebenarnya yang diperlukan untuk mengubah bentuk benda uji akan berkurang dan demikian juga tegangan teknik pada persamaan (1) akan berkurang hingga terjadi patah.
Dari kurva uji tarik yang diperoleh dari hasil pengujian akan didapatkan beberapa sifat mekanik yang dimiliki oleh benda uji, sifat-sifat tersebut antara lain [Dieter, 1993]:
1. Kekuatan tarik
2. Kuat luluh dari material
3. Keuletan dari material
4. Modulus elastic dari material
5. Kelentingan dari suatu material
6. Ketangguhan.
2.2 Kekuatan TarikKekuatan yang biasanya ditentukan dari suatu hasil pengujian tarik adalah kuat luluh (Yield Strength) dan kuat tarik (Ultimate Tensile Strength). Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (Ultimate Tensile Strength / UTS), adalah beban maksimum dibagi luas penampang lintang awal benda uji.
di mana, Su = Kuat tarik
Pmaks = Beban maksimum
A0 = Luas penampang awal
Untuk logam-logam yang liat kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan beban maksimum dimana logam dapat menahan sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas.
Tegangan tarik adalah nilai yang paling sering dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada kenyataannya nilai tersebut kurang bersifat mendasar dalam kaitannya dengan kekuatan bahan. Untuk logam-logam yang liat kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan beban maksimum, di mana logam dapat menahan beban sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas. Akan ditunjukkan bahwa nilai tersebut kaitannya dengan kekuatan logam kecil sekali kegunaannya untuk tegangan yang lebih kompleks, yakni yang biasanya ditemui. Untuk berapa lama, telah menjadi kebiasaan mendasarkan kekuatan struktur pada kekuatan tarik, dikurangi dengan faktor keamanan yang sesuai.
Kecenderungan yang banyak ditemui adalah menggunakan pendekatan yang lebih rasional yakni mendasarkan rancangan statis logam yang liat pada kekuatan luluhnya. Akan tetapi, karena jauh lebih praktis menggunakan kekuatan tarik untuk menentukan kekuatan bahan, maka metode ini lebih banyak dikenal, dan merupakan metode identifikasi bahan yang sangat berguna, mirip dengan kegunaan komposisi kimia untuk mengenali logam atau bahan. Selanjutnya, karena kekuatan tarik mudah ditentukan dan merupakan sifat yang mudah dihasilkan kembali (reproducible). Kekuatan tersebut berguna untuk keperluan spesifikasi dan kontrol kualitas bahan. Korelasi empiris yang diperluas antara kekuatan tarik dan sifat-sifat bahan misalnya kekerasan dan kekuatan lelah, sering dipergunakan. Untuk bahan-bahan yang getas, kekuatan tarik merupakan kriteria yang tepat untuk keperluan perancangan.
Tegangan di mana deformasi plastik atau batas luluh mulai teramati tergantung pada kepekaan pengukuran regangan. Sebagian besar bahan mengalami perubahan sifat dari elastik menjadi plastik yang berlangsung sedikit demi sedikit, dan titik di mana deformasi plastik mulai terjadi dan sukar ditentukan secara teliti. Telah digunakan berbagai kriteria permulaan batas luluh yang tergantung pada ketelitian pengukuran regangan dan data-data yang akan digunakan.
2.3 Kekuatan luluh (yield strength)Salah satu kekuatan yang biasanya diketahui dari suatu hasil pengujian tarik adalah kuat luluh (Yield Strength). Kekuatan luluh ( yield strength) merupakan titik yang menunjukan perubahan dari deformasi elastis ke deformasi plastis [Dieter, 1993]. Besar tegangan luluh dituliskan seperti pada persamaan 2.4, sebagai berikut.
Keterangan ; Ys : Besarnya tegangan luluh (kg/mm2)
Py : Besarnya beban di titik yield (kg)
Ao : Luas penampang awal benda uji (mm2)
Tegangan di mana deformasi plastis atau batas luluh mulai teramati tergantung pada kepekaan pengukuran regangan. Sebagian besar bahan mengalami perubahan sifat dari elastik menjadi plastis yang berlangsung sedikit demi sedikit, dan titik di mana deformasi plastis mulai terjadi dan sukar ditentukan secara teliti.
Kekuatan luluh adalah tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah kecil deformasi plastis yang ditetapkan. Definisi yang sering digunakan untuk sifat ini adalah kekuatan luluh ditentukan oleh tegangan yang berkaitan dengan perpotongan antara kurva tegangan-regangan dengan garis yang sejajar dengan elastis ofset kurva oleh regangan tertentu. Di Amerika Serikat offset biasanya ditentukan sebagai regangan 0,2 atau 0,1 persen (e = 0,002 atau 0,001)
Cara yang baik untuk mengamati kekuatan luluh offset adalah setelah benda uji diberi pembebanan hingga 0,2% kekuatan luluh offset dan kemudian pada saat beban ditiadakan maka benda ujinya akan bertambah panjang 0,1 sampai dengan 0,2%, lebih panjang daripada saat dalam keadaan diam. Tegangan offset di Britania Raya sering dinyatakan sebagai tegangan uji (proff stress), di mana harga ofsetnya 0,1% atau 0,5%. Kekuatan luluh yang diperoleh dengan metode ofset biasanya dipergunakan untuk perancangan dan keperluan spesifikasi, karena metode tersebut terhindar dari kesukaran dalam pengukuran batas elastik atau batas proporsional.
2.4 Pengukuran Keliatan (keuletan)Keuleten adalah kemampuan suatu bahan sewaktu menahan beban pada saat diberikan penetrasi dan akan kembali ke baentuk semula.Secara umum pengukuran keuletan dilakukan untuk memenuhi kepentingan tiga buah hal [Dieter, 1993]:
1. Untuk menunjukan elongasi di mana suatu logam dapat berdeformasi tanpa terjadi patah dalam suatu proses suatu pembentukan logam, misalnya pengerolan dan ekstrusi.
2. Untuk memberi petunjuk secara umum kepada perancang mengenai kemampuan logam untuk mengalir secara pelastis sebelum patah.
3. Sebagai petunjuk adanya perubahan permukaan kemurnian atau kondisi pengolahan
2.5 Modulus ElastisitasModulus Elastisitas adalah ukuran kekuatan suatu bahan akan keelastisitasannya. Makin besar modulus, makin kecil regangan elastik yang dihasilkan akibat pemberian tegangan.Modulus elastisitas ditentukan oleh gaya ikat antar atom, karena gaya-gaya ini tidak dapat dirubah tanpa terjadi perubahan mendasar pada sifat bahannya. Maka modulus elastisitas salah satu sifat-sifat mekanik yang tidak dapat diubah. Sifat ini hanya sedikit berubah oleh adanya penambahan paduan, perlakuan panas, atau pengerjaan dingin.
Secara matematis persamaan modulus elastic dapat ditulis sebagai berikut.
Dimana, s = tegangan
= reganganBAB IIIMETODE PERCOBAAN3.1 Diagram Alir PercobaanGambar 4. Diagram alir proses percobaan pengujian uji tarik
3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat-Alat yang Digunakan1. Masin uji tarik
2. Kikir
3. Jangka sorong
4. Ragum
5. Penitik
6. Palu
3.2.2 Bahan-Bahan yang Digunakan1. Spesimen uji tarik plat
2. Spesimen uji tarik round bar
3. Spesimen uji tarik beton neser
4. Kertas milimeter
3.3 Prosedur Percobaan1. Menyiapkan specimen uji kemudian jepit dengan ragum
2. Kikir bekas machining pada spesimen . Ulangi langkah 1 dan 2 untuk semua specimen uji .
3. Membuat gauge length dengan menandai specimen menggunakan penitik . Posisikan gauge length tepat di tengah spesimen . Tandai dengan dua titikan berjarak 50mm . Ulangi untuk specimen yang lain 4. Mengukur dimensi semua spesimen
5. Memasang kertas millimeter pada tempatnya di mesin uji tarik.6. Meletakkan specimen pada tempatnya di mesin uji tarik
7. Mengatur beban dan pencatat grafik pada mesin uji tarik
8. Memberikan beban secara kontinyu pada specimen sampai specimen patah .
9. Mencatat besarnya beban pada yield,Ultimate dan patah yang tercantum pada menitor beban .
10. Mengambil specimen dan mengukur panjang dan luasan penampang yang patah.
11. Membersihkan lingkungan kerjaBAB IVDATA HASIL PERCOBAAN4.1 Data Hasil PercobaanDari hasil percobaan pengujian tarik yang telah dilakukan, didapatkan data-data berikut,dengan spesimen uji adalah round bar, plat dan beton neser.Specification SampleTensile Test Results
No.Width w0 (mm)Thick t0 (mm)Diameter d0 (mm)Area A0 (mm)L0F yieldF ultWidth w0 (mm)Thick t0 (mm)Diameter d1 (mm)
kgfkNkgfkN
1--12.9130.63504563--7.4
212.48.5-105.45033.2536.57.14.2-
3--9.469.3675.224.532--6.4
No.Tensile Test Results
Area A1 (mm2)L1 (mm)Reduction of Area (%)Elongation (%)Yield Stress yieldUlt Stress ultRemark
Kgf/mm2MPaKgf/mm2MPa
14364.567.0829344.5482.27
229.8264.271.128.4314.5346.3
332.1597.253.1229.26353.2461.36
Note: -WM: wield metal HAZ: heat affected zone BM: base metal
4.2Analisa dan Pembahasan
Uji Tarik Round BarA0L0Sumbu YSkala YLPReganganTegangan
105,45000,1510000
105,4504,20,1510,634201,26840
105,4505,30,1510,80034,81,60060,045541
105,4506,80,1511,02685,22,05360,049336
105,4507,90,1511,192910,82,38580,102467
105,4508,90,1511,343918,52,68780,175522
105,45010,80,1511,630820,13,26160,190702
105,45011,80,1511,781823,83,56360,225806
105,45012,20,1511,842226,13,68440,247628
105,45013,70,1512,068727,24,13740,258065
105,45014,40,1512,174428,44,34880,26945
105,45015,40,1512,325429,24,65080,27704
105,45016,20,1512,446245,64,89240,432638
105,45017,80,1512,687863,35,37560,600569
105,45018,50,1512,793568,85,5870,652751
105,45020,80,1513,140876,26,28160,72296
105,45021,20,1513,201282,16,40240,778937
105,45022,80,1513,442890,56,88560,858634
105,45022,90,1513,457991,26,91580,865275
105,45023,10,1513,488193,26,97620,88425
105,45023,40,1513,533483,57,06680,79222
105,45023,60,1513,563686,27,12720,817837
105,45024,50,1513,699587,87,3990,833017
105,45025,60,1513,865688,17,73120,835863
105,45026,10,1513,941188,47,88220,83871
105,45027,50,1514,152588,88,3050,842505
105,45028,20,1514,258290,28,51640,855787
105,45029,80,1514,499895,88,99960,908918
105,45030,20,1514,560298,89,12040,937381
105,45032,50,1514,907599,19,8150,940228
105,45035,60,1515,3756101,510,75120,962998
105,45036,20,1515,4662107,710,93241,021822
105,45037,80,1515,7078108,211,41561,026565
105,45038,20,1515,7682109,211,53641,036053
105,45040,50,1516,1155109,812,2311,041746
105,45042,40,1516,4024110,212,80481,045541
105,45045,30,1516,8403110,813,68061,051233
105,45047,80,1517,2178111,214,43561,055028
105,45049,20,1517,4292111,914,85841,06167
105,45050,50,1517,6255112,215,2511,064516
105,45052,20,1517,8822112,915,76441,071157
105,45054,60,1518,2446113,116,48921,073055
105,45055,20,1518,3352113,616,67041,077799
105,45056,80,1518,5768115,217,15361,092979
105,45057,20,1518,6372116,517,27441,105313
105,45058,50,1518,8335117,317,6671,112903
105,45062,10,1519,3771118,618,75421,125237
105,45064,20,1519,6942119,219,38841,13093
105,45066,40,15110,0264120,820,05281,14611
105,45068,40,15110,3284121,220,65681,149905
105,45069,10,15110,4341121,920,86821,156546
105,45070,20,15110,6002122,621,20041,163188
105,45073,20,15111,0532123,222,10641,16888
105,45074,20,15111,2042123,622,40841,172676
105,45076,30,15111,5213124,223,04261,178368
105,45078,50,15111,8535124,923,7071,185009
105,45080,60,15112,1706125,224,34121,187856
105,45082,20,15112,4122125,524,82441,190702
105,45085,30,15112,8803125,925,76061,194497
105,45086,80,15113,1068126,226,21361,197343
105,45089,20,15113,4692105,626,93841,001898
105,45090,20,15113,620298,727,24040,936433
105,45090,80,15113,710893,527,42160,887097
105,45091,20,15113,771292,327,54240,875712
105,45091,30,15113,786391,827,57260,870968
105,45091,30,15113,786390,227,57260,855787
105,45091,30,15113,786390,927,57260,862429
105,45091,30,15113,786389,127,57260,845351
Data round bar sebelum di lakukan uji tarik
Diketahui: d0=12.9mm
L0=50mmDitanya: A0=.?Penyelesaian: A0=
Data sesudah dilakukan uji tarik
F yield=90x0,5=45kn
F ult=126x0,5=63kn
Diketahui:d1=7,4mm
L1=64,5mm
Ditanya:a1,reduction,elongation,yield stres,yield ult
Jawab:A1=
mm2Reduction=
Elongation =
=344,5 Mpa
=487.27 Mpa
Uji Tarik PlatA0L0Sumbu YSkala YlPReganganTegangan
130,635000,1390000
130,63503,50,1390,486500,9730
130,63503,80,1390,52826,31,05640,04822782
130,63504,50,1390,62556,51,2510,04975886
130,63504,90,1390,68116,71,36220,0512899
130,63505,60,1390,77846,91,55680,05282094
130,63506,10,1390,84797,21,69580,05511751
130,63507,80,1391,08427,42,16840,05664855
130,63508,30,1391,15377,52,30740,05741407
130,635010,20,1391,41788,52,83560,06506928
130,635012,50,1391,737514,83,4750,1132971
130,635014,90,1392,071118,74,14220,14315242
130,635015,20,1392,112822,54,22560,17224221
130,635016,70,1392,321323,64,64260,18066294
130,635017,10,1392,376929,24,75380,22353211
130,635018,20,1392,529835,55,05960,27175993
130,635019,80,1392,752240,25,50440,30773942
130,635020,30,1392,821743,55,64340,33300161
130,635020,80,1392,891246,95,78240,35902932
130,635021,20,1392,946854,55,89360,41720891
130,635022,20,1393,085855,26,17160,42256756
130,635023,60,1393,280455,86,56080,42716068
130,635025,60,1393,558456,27,11680,43022277
130,635026,70,1393,711356,87,42260,43481589
130,635028,30,1393,933757,27,86740,43787798
130,635029,50,1394,100559,98,2010,45854704
130,635035,60,1394,948461,29,89680,46849881
130,635037,60,1395,226461,410,45280,47002986
130,635047,50,1396,602561,513,2050,47079538
130,635050,20,1396,977861,613,95560,4715609
130,635061,30,1398,520762,517,04140,47845059
130,635065,20,1399,062862,718,12560,47998163
130,635067,40,1399,368663,118,73720,48304371
130,635071,50,1399,938563,819,8770,48840236
130,635074,50,13910,355562,520,7110,47845059
130,635077,10,13910,716962,121,43380,4753885
130,635079,80,13911,092259,122,18440,45242287
130,635082,10,13911,411958,422,82380,44706423
130,635084,90,13911,801158,223,60220,44553319
130,635089,50,13912,440553,624,8810,41031922
Data plat sebelum dilakukan uji tarik
Diketahui: W0=12.4 mm
T0=8.5 mm
Ditanya : A0.?
Penyelesaian: A0=W0 x t0=12.4 x 8.5
=105.4 mm2Data sesudah dilakukan uji tarik
Fyield = 66.5 x 0.5 =33,25kn
Fult=49x0,5=24,5kn
Diketahui:w1=7,1mm
T1=4,2mm
Ditanya:A1,reduction,elongtion,yield,ult
Penyelesaian:A1=W1.t1=7,1x4,2
=29,82mm2
Reduction
Elongation =
=28.4%
= 346.3 x 10-6 N/m2
=346.3 Mpa
=314.5 x 10-6 N/m2=314.5 Mpa
Uji Tarik Beton NeyzerA0L0Sumbu YSkala YLPReganganTegangan
69,3675,200,1660000
69,3675,24,90,1660,813401,1727220
69,3675,25,10,1660,846631,2205880,0432526
69,3675,25,50,1660,9135,41,3163210,0778547
69,3675,26,20,1661,02928,91,4838520,128316
69,3675,26,80,1661,1288111,6274510,1585928
69,3675,28,20,1661,361212,71,9625140,1831027
69,3675,210,10,1661,676613,22,4172430,1903114
69,3675,212,80,1662,1248143,0634370,2018454
69,3675,213,10,1662,174617,33,1352360,2494233
69,3675,214,50,1662,40722,93,47030,3301615
69,3675,215,70,1662,6062303,7574970,432526
69,3675,216,80,1662,788840,94,0207610,589677
69,3675,217,20,1662,855242,84,1164940,6170704
69,3675,218,60,1663,087645,24,4515570,6516724
69,3675,219,90,1663,303446,44,7626870,6689735
69,3675,220,20,1663,353247,84,8344870,689158
69,3675,221,80,1663,618848,75,2174160,7021338
69,3675,222,10,1663,668648,85,2892160,7035755
69,3675,223,70,1663,934248,95,6721450,7050173
69,3675,224,30,1664,033847,15,8157440,6790657
69,3675,225,60,1664,249647,56,1268740,6848328
69,3675,226,40,1664,382449,26,3183390,7093426
69,3675,227,80,1664,614850,26,6534030,7237601
69,3675,229,20,1664,847252,36,9884660,7540369
69,3675,230,30,1665,029854,87,251730,7900807
69,3675,234,20,1665,677256,18,1851210,8088235
69,3675,238,20,1666,341257,39,1424450,8261246
69,3675,245,20,1667,503259,410,817760,8564014
69,3675,250,40,1668,366460,512,062280,8722607
69,3675,255,60,1669,229661,113,306810,8809112
69,3675,260,40,16610,026461,814,455590,8910035
69,3675,289,80,16614,906863,521,491930,9155133
69,3675,294,30,16615,653852,922,568920,7626874
69,3675,295,90,16615,919442,922,951850,6185121
Data beton neser sebelum dilakukan uji tarik
Diket: m = 161.20 kg
Ditanya: d0=?
Penyelesaian:
=7.85
=20.53
=0.69
=0.94 cm
=9.4 mm
Ao=
=69.36 mm2
Data sesudah di lakukan uji tarik
F yield = 49 x 0.5 = 24.5 kN
F ult = 64 x 0.5 = 32 kN
L1= 97.2 mm
Ditanya: A1, reduction, elongation, yield,ult
Penyelesaian:
=32.15 mm2Reduction =
=53.12 %
Elongation =
=29.26 %
yield =
=353.2 x 10-6 N/m2=353.2 Mpa
=461.36 x 10-6 N/m2=461.36 MpaDAFTAR PUSTAKAAskeland., D. R., 1985, The Science and Engineering of Material, Alternate Edition, PWS Engineering, Boston, USA
Dieter, E. George, 1993, Metalurgi Mekanik, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
http://www.calce.umd.edu/general/facilities/hardness_ed_.htmhttp://www.geology.csupomona.edu/alert/mineral/hardness.htmhttp://www.gordonengland.co.uk/hardness.htm