bab i studio kota

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Serang merupakan Ibu Kota Kabupaten Serang dan menjadi Ibu Kota Provinsi Banten yang terdiri dari 6 kecamatan (Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Walantaka, Kecamatan Curug, dan Kecamatan Taktakan), 20 kelurahan, dan 46 desa. Wilayah Kota Serang memiliki luas 266,77 km 2 atau sekitar 18% dari luas wilayah Kabupaten Serang yaitu 1.467,35 km². Secara geografis wilayah Kabupaten Serang terletak diantara 5°50' - 6°21' Lintang Selatan dan 105°7' 106°22' Bujur Timur yang terdiri dari daratan, perbukitan, dan lautan. Batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Serang, adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Laut Jawa 2. Sebelah Timur : Kabupaten Tangerang 3. Sebelah Selatan: Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak 4. Sebelah Barat : Kotamadya Serang dan Selat Sunda Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 10 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Serang tahun 2011 - 2031 menetapkan Kawasan Perkotaan Serang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi untuk melayani

Upload: citra-kusuma-ningrum

Post on 14-Jan-2016

276 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I studio kota

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Serang merupakan Ibu Kota Kabupaten Serang dan menjadi Ibu Kota

Provinsi Banten yang terdiri dari 6 kecamatan (Kecamatan Serang, Kecamatan

Cipocok Jaya, Kecamatan Kasemen, Kecamatan Walantaka, Kecamatan Curug,

dan Kecamatan Taktakan), 20 kelurahan, dan 46 desa. Wilayah Kota Serang

memiliki luas 266,77 km2 atau sekitar 18% dari luas wilayah Kabupaten Serang

yaitu 1.467,35 km². Secara geografis wilayah Kabupaten Serang terletak diantara

5°50' - 6°21' Lintang Selatan dan 105°7' 106°22' Bujur Timur yang terdiri dari

daratan, perbukitan, dan lautan. Batas-batas wilayah administrasi Kabupaten

Serang, adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara : Laut Jawa

2. Sebelah Timur : Kabupaten Tangerang

3. Sebelah Selatan: Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak

4. Sebelah Barat : Kotamadya Serang dan Selat Sunda

Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 10 tahun 2011 tentang RTRW

Kabupaten Serang tahun 2011 - 2031 menetapkan Kawasan Perkotaan Serang

sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi untuk melayani kegiatan

skala internasional, nasional atau beberapa provinsi. Kemudian berdasar pada

Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 6 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Serang

tahun 2010 – 2030.Sebagian wilayah Kota Serang direncanakan sebagai Pusat

Pelayanan Kota (PPK), yaitu Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok

Jaya.Sementara untuk Sub Pusat Pelayanan Lingkungan (SPPK)-nya berada di

Desa Kasemen, Desa Taktakan, Desa Walantaka, dan Desa Sukajaya. Sedangkan

untuk Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)-nya berada di Wilayah Serang,

mencakup Kelurahan Serang, Kelurahan Cipare, Kelurahan Kota Baru, Kelurahan

Lontar Baru, Kelurahan Kagungan, dan Kelurahan Lopang, Wilayah Cipocok

Jaya, mencakup Desa Dalung, Desa Tembong, Desa Karundang, Kelurahan

Page 2: BAB I studio kota

Cipocok, dan Kelurahan Penancangan, Wilayah Kasemen, mencakup Desa

Kasunyatan, Desa Margaluyu, DesaKasemen, Desa Banten, dan Desa Warung

Jaud, Wilayah Curug, mencakup Desa Cilaku, Desa Sukajaya, Desa Kemanisan,

dan Desa Curug, Wilayah Walantaka, mencakup Desa Walantaka, Desa Kepuren,

Desa Kalodran, Desa Kiara, dan Desa Nyapah, dan Wilayah Taktakan, mencakup

Desa Taman Baru, Desa Drangong, Desa Panggungjati, Desa Kuranji, dan Desa

Sepang.

Potensi yang terdapat di Kota Serang adalah pariwisata. Hal ini mengingat

terdapat lokasi wisata berupa Pantai Anyer dan Kawasan HeritageBanten Lama,

Rawa Dano, Cagar Alam Pulau Dua, Pemandian Air Panas Batukuwung serta Air

Terjun. Selain itu, sektor industri juga merupakan salah satu potensi yang terdapat

di Kota Serang mengingat kemudahan aksesibilitas Kota Serang yang dilalui oleh

jalur utama lintas Jawa-Merak, dekat dengan pelabuhan laut merak dan bandar

udara Soekarno-Hatta. Di sektor industri, terdapat dua Zona Industri yaitu Zona

Industri Serang Barat dan Zona Industri Serang Timur yang berada disepanjang

pantai Teluk Banten.

Salah satu permasalahan yang ada di Kota Serang yaitu infrastruktur yang

belum memenuhi kriteria.Salah satu contohnya yaitu keadaan jaringan jalan yang

masih belum dilakukan perkerasan.

Kota Serang dengan berbagai kelebihan maupun kekurangan yang telah

dijabarkan sebelumnya, sebaiknya didorong perkembangannya untuk dapat

memberikan tingkat utilitas yang maksimal bagi penduduk setempat.

Berdasar pada hal tersebut, perlu diadakan suatu studi untuk menyusun

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang. Penyususnan Rencana Tata Ruang

Kawasan perkotaan Kota Serang ini berlandaskan pada UU Nomor 26 tahun 2007

tentang Penataan Ruang Kawasan Perkotaan, Selain itu, RTRW ini juga merujuk

kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17 Tahun 2009 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, serta peraturan-

peraturan lainnya.

Dalam hal ini dapat dibantu dengan merumuskan kebijakan akan rencana tata

ruang setempatyang terdiri dari 3 tahapan, yaitu survey lapangan, penyusunan

Page 3: BAB I studio kota

fakta dan analisis, hingga penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kota Serang.

Pada tahapan survei lapangan yang terdiri dari pengumpulan data primer

dan sekunder bertujuan untuk memperoleh data, selanjutnya dilakukan

pengolahan data dan informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan Kota

Serang. Pengolahan tersebut dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi serta

kebutuhan Kota Serang melalui pertimbangan aspek-aspek fisik dan

lingkungan, sosial kependudukan, perekonomian kota, kelembagaan dan

pembiayaan serta sarana prasarana dan transportasi. Kebutuhan-kebutuhan

inilah yang kemudian melatarbelakangi penyusunan Buku Fakta dan Analisis

dan Buku Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang.

Saat ini Kota Serang sudah memiliki rencana tata ruang yang telah

ditetapkan, yaitu Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 6 Tahun 2009 tentang

RTRW Kota Sleman Tahun 2010 – 2030. Dengan demikian, dalam

penyususnan RTRW Kota Serang ini kami akan memerhatikan RTRW yang

sudah ditetapkan.

1.2 Tujuan dan Sasaran Studi

Tujuan dari kegiatan studio perencanaan kota yang berlokasi di Kota Serang

Provinsi Banten ini adalah melakukan penyusunan sebuah rencana umum tata

ruang wilayah Kota Serang dengan melihat perumusan isu dan masalah yang ada

di lapangan dimana untuk selanjutnya dapat dijadikan sumber data yang relevan

serta analisis yang diperlukan untuk mengolah data sebagai dasar dalam

perencanaan dan penyusunan rencana Kota Serang serta sebagai rekomendasi bagi

kota tersebut. Penyusunan proposal teknis ini berfungsi sebagai pedoman dalam

melakukan pengamatan dan pemahaman lokasi wilayah studi, pengolahan data,

mengidentifikasi potensi dan masalah serta menyusun kesimpulan dari

serangkaian proses perencanaan yang telah dilakukan.

Adapun untuk mencapai tujuan akhir dalam kegiatan studio perencanaan kota

yang telah disebutkan di atas, maka terdapat beberapa sasaran dari studio

perencanaan kota ini yang harus dilaksanakan guna mencapai tujuan yang

berkaitan dengan topik studio perencanaan kota ini, yaitu:

Page 4: BAB I studio kota

a. Dapat mengidentifikasi dan memahami permasalahan nyata yang terdapat

di Kota Serang;

b. Dapat mengumpulkan data dan informasi yang dapat dimanfaatkan ke

dalam proses perencanaan Kota Serang;

c. Dapat mengumpulkan data-data sekunder yang terdapat di Kota Serang.

d. Dapat mengidentifikasi karakter dan kondisi fisik, sosial maupun ekonomi

yang terjadi sehingga dapat dikaji berdasarkan data primer dan data

sekunder sehingga dapat diimplementasikan dalam kegiatan peningkatan

kesejahteraan masyarakat Kota Serang

e. Dapat mengidentifkasi dan menganalisis potensi dan masalah yang

terdapat di kota Serang.

f. Dapat menyusun konsep perencanaan dan pengembangan wilayah kota

Serang.

g. Dapat menerapkan konsep perencanaan dan mengembangkan gagasan

baru yang sifatnya kreatif, inovatif serta dapat menerapkannya ke dalam

suatu produk perencanaan, yaitu rencana tata ruang.

Sasaran yang ingin dicapai secara spesifik substansial adalah sebagai

berikut:

a. Memahami kondisi fisik dan sumber daya alam untuk dapat menyusun

rencana pemanfaatan ruang Kota Serang dalam dimensi fisik.

b. Memahami posisi (fungsi dan peran) Kota Serang dalam konstelasi yang

lebih luas sehingga bermanfaat bagi analisis dan perumusan konsep

rencana.

c. Memahami kondisi sosial-budaya dan kependudukan Kota Serang sebagai

dimensi manusia yang diatur kemudian dalam suatu rencana tata ruang

tersebut.

d. Memahami potensi dan permasalahan serta faktor yang mempengaruhi

kondisi ekonomi kota Serang yang menjadi pertimbangan dalam

pengembangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota

Serang.

Page 5: BAB I studio kota

e. Memahami kondisi dan kebutuhan sarana dan prasarana Kota Serang

dalam rangka perencanaan infrastruktur yang dibutuhkan tersebut.

f. Mengetahui lahan yang kurang produktif sehingga dapat dengan mudah

dilakukan pemantauan oleh Pemerintah Kota Serang.

g. Memahami tatanan kelembagaan dalam kerangka penataan ruang Kota

Serang ini dan menyusun alternatif pembiayaan dan penyelenggaraan

penataan ruang Kota Serang demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Kota Serang.

1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah

Berikut ini merupakan ruang lingkup penelitian yang dilakukan, terdiri

dari 2 (dua) bagian yaitu ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup kegiatan.

Kota Serang merupakan sebuah kota yang terdapat di Provinsi Banten.

Secara geografis kota ini terletak antara 50o 99’ – 60o 22’ Lintang Selatan dan 106o

25’ Bujur Timur. Apabila memakai koordinat system UTM (Universal Transfer

Mercator) Zone 48E wilayah Kota Serang terletak pada koordinat 618.000 m

sampai dengan 638.600 dari Barat ke Timur dan 9.337.725 m sampai dengan

9.312.475 m dari Utara ke Selatan.

Secara administratif Kota Serang yang merupakan Ibukota Provinsi

Banten memiliki total luas wilayah sebesar 266,74 Km2. Batas Wilayah Kota

Serang secara administratif dapat diuraikan sebagai berikut:

Sebelah utara : Laut Jawa

Sebelah timur : Kabupaten Serang(Kecamatan

Pontang, Kecamatan Ciruas, kecamatan Kragilan)

Sebelah selatan : Kabupaten Serang

(KecamatanCikeusal. Kecamatan Petir dan KecamatanBaros)

Sebelah Barat : Kabupaten Serang (Kecamatan

Pabuaran, Kecamatan Waringin Kurung dan Kecamatan Kramatwatu)

Page 6: BAB I studio kota

Gambar I-1 Peta Administrasi Kota Serang

Page 7: BAB I studio kota

Kota Serang mempunyai kedudukan sebagai pusat pemerintahan Provinsi

Banten, juga sebagai daerah alternatif dan penyangga (hinterland) Ibukota Negara,

karena dari Kota Jakarta hanya berjarak sekitar 70 km. Luas wilayah tersebut

terbagi atas 66 kelurahan, yang termasuk dalam 6 (enam) Kecamatan, yaitu

Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug, Kecamatan

Walantaka, Kecamatan Taktakan, dan Kecamatan Kasemen.

Tabel I-1 Daftar Kecamatan dan Kelurahan Kota Serang

Kecamatan Kelurahan Kecamatan Kelurahan

Kasemen Banten Walantaka Teritih

Margalutu Kepuren

Sawahluhur Kalodran

Kasuyatan Pageragung

Kisalah Kiara

Kasemen Pipitan

Warung

Jaud

Pengampela

n

Terumbu Tegal Sari

Mesjidpriyai Walantaka

Bendung Pabuaran

Cigoong

Pasuluhan

Lebakwangi

Nyapah

Serang Unyur Curug Cilaku

Lopang Sukajaya

Kagungan Kamanisan

Kaligandu Sukawana

Trondol Curug

Sukawana Sukalaksana

Lontarbaru Curugmanis

Kota baru Cipete

Serang Tinggar

Page 8: BAB I studio kota

Sumurpecun

g

Pancalaksan

a

Cimuncang

Cipare

Taktakan Taman Baru Cipocok

Jaya

Panancanga

n

Umbultenga

h

Banjaragun

g

Lialang Cipocokjaya

Drangong Banjar Sari

Taktakan Karundang

Kalanganyar Dalung

Panggungjat

i

Tembong

Kuranji Gelam

Pancur

Cilowong

Sayar

Sepang

1.3.2 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan yang akan dikaji pada RTRW Kota Serang yang

telah disebutkan sebelumnya antara lain adalah sebagai berikut

1. Isu-isu kesiapan guna lahan Kota Serang sebagai Pusat Kegiatan

Nasional dalam mengoptimalkan pusat pemerintahan, perdagangan,

dan jasa dengan fokus pariwisata dan perikanan.

2. Analisis kondisi eksisting Kota Serang dari berbagai aspek seperti

aspek fisik dan lingkungan, aspek sosial, kebudayaan, dan

kependudukan, aspek perekonomian, aspek sarana dan prasarana, serta

aspek kelembagaan dan pembiayaan.

Page 9: BAB I studio kota

3. Evaluasi dokumen RTRW Kota Serang mencakup muatan seperti

berikut:

a. Tujuan, kebijakandan strategi pengembangan

b. Rencana struktur ruang

c. Rencana Pola Ruang

d. Penetapan kawasan strategis kota

e. Arah pemanfaatan ruang

f. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang

1.4 Keluaran

Keluaran materi Fakta dan Analisis dalam RTRW Kota Serang yang telah

disebutkan sebelumnya antara lain adalah sebagai berikut:

1. Isu-isu kesiapan Kota Serang sebagai pusat kegiatan nasional termasuk

pusat pemerintahan, pariwisata, perdagangan dan jasa, serta

pendidikan.

2. Penyusunan data-data fakta dan analisis kondisi Kota Serang melalui

berbagai sumber literatur yang ada dan didukung oleh data primer

yang diperoleh dari lapangan dandata sekunder yang berasal dari

instansi.

3. Analisis kondisi eksisting Kota Serang dari berbagai aspek perkotaan,

seperti aspek fisik dan lingkungan, sosial dan kependudukan,

perekonomian, sarana dan prasarana, serta kelembagaan dan

pembiayaan.

4. Penyusunan dokumen RTRW Kota Serang yang mencangkup muatan

sebagai berikut:

a. Tujuan, kebijakan, dan strategi pengembangan

b. Rencana struktur ruang

c. Rencana pola ruang

d. Penetapan kawasan strategis

e. Arah pemanfaatan ruang

f. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang.

Page 10: BAB I studio kota

Hasil penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah ini akan menjadi dasar bagi

penyusunan RDTR Kota Serang sehingga proses pembangunan bisa lebih fokus

dan lebih terarah.

1.5 Kedudukan Penyusunan RTRW Kota

Kedudukan RTRW kota dalam sistem penataan ruang dan sistem perencanaan

pembangunan nasional dapat dilihat pada Gambar III-

Gambar III- Kedudukan RTRW Kota dalam Sistem Penataan Ruang

dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Rencana umum tata ruang merupakan perangkat penataan ruang wilayah yang

disusun berdasarkan pendekatan wilayah administratif yang secara hierarki terdiri

atas RTRW nasional, RTRW provinsi, dan RTRW kabupaten/kota.

Rencana umum tata ruang nasional adalah arahan kebijakan dan strategi

pemanfaatan ruang wilayah nasional yang disusun guna menjaga integritas

Page 11: BAB I studio kota

nasional, keseimbangan dan keserasian perkembangan antar wilayah dan antar

sector, serta keharmonisan antar lingkungan alam dengan lingkungan buatan

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rencana umum tata ruang provinsi adalah rencana kebijakan operasional dari

RTRW Nasional yang berisi strategi pengembangan wilayah provinsi, melalui

optimasi pemanfaatan sumber daya, sinkronisasi pengembangan sektor,

koordinasi lintas wilayah kabupaten/kota dan sektor, serta pembagian peran dan

fungsi kabupaten/kota di dalam pengembangan wilayah secara keseluruhan.

Rencana umum tata ruang kabupaten/kota adalah penjabaran RTRW provinsi

ke dalam kebijakan dan strategi pengembangan wilayah kabupaten/kota yang

sesuai dengan fungsi dan peranannya di dalam rencana pengembangan wilayah

provinsi secara keseluruhan, strategi pengembangan wilayah ini selanjutnya

dituangkan ke dalam rencana struktur dan rencana pola ruang operasional.

Dalam operasionalisasinya rencana umum tata ruang dijabarkan dalam

rencana rinci tata ruang yang disusun dengan pendekatan nilai strategis kawasan

dan/atau kegiatan kawasan dengan muatan subtansi yang dapatmencakup hingga

penetapan blok dan subblok yang dilengkapi peraturan zonasi sebagai salah satu

dasar dalam pengendalian pemanfaatan ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat

dilakukan sesuai dengan rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang.

Rencana rinci tata ruang dapat berupa rencana tata ruang kawasan strategis dan

rencana detail tata ruang.

Kawasan strategis adalah Kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan

karena memiliki pengaruh penting terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan

keamanan negara, pertumbuhan ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan

termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.

Rencana tata ruang kawasan strategis adalah upaya penjabaran rencana umum

tata ruang ke dalam arahan pemanfaatan ruang yang lebih spesifik sesuai dengan

aspek utama yang menjadi latar belakang pembentukan kawasan strategis

tersebut.Tingkat kedalaman rencana tata ruang kawasan strategis sepenuhnya

mengikuti luasan fisik serta kedudukannya di dalam sistem administrasi.

Page 12: BAB I studio kota

Rencana tata ruang kawasan strategis tidak mengulang hal-hal yang sudah

diatur atau menjadi kewenangan dari rencana tata ruang yang berada pada jenjang

diatasnya maupun dibawahnya.

Rencana detail tata ruang merupakan penjabaran dari RTRW pada suatu

kawasan terbatas, ke dalam rencana pengaturan pemanfaatan yang memiliki

dimensi fisik mengikat dan bersifat operasional. Rencana detail tata ruang

berfungsi sebagai instrumen perwujudan ruang khususnya sebagai acuan dalam

permberian advise planningdalam pengaturan bangunan setempat dan rencana tata

bangunan dan lingkungan.

1.6 Sistematika Laporan

Sistematika laporan Fakta dan Analisis Rencanata Tata Ruang Wilayah Kota

Serang 2015-2035 ini terdiri dari enam bab, yaitu;

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang

lingkup, keluaran, kedudukan penyusunan RTRW Kota serta sistematika laporan.

BAB II Tinjauan Kebijakan dan Peraturan

Bab ini berisi kebijakan yang menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Serang. Adapun kebijakan yang menjadi acuan antara lain

UU Nomor 27 tahun 2006 tentang Penataan Ruang, Perda no 6 tahun 2011

tentang RTRW Kota Serang, Perda no 10 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten

Serang serta Perda no 2 tahun 2011 tentang RTRW Provinsi Banten.

BAB III Gambaran Umum Kota Serang

Bab ini berisi tentang kondisi eksisting Kota Serang, yaitu Kecamatan Serang,

Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug, Kecamatan Walantaka, dan

Kecamatan Taktakan. Selain itu, dibahas pula kondisi eksternal Kota Serang yang

menjadi pertimbangan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Kota Serang.

BAB IV Analisa Kawasan Perencanaan

Bab ini berisi analisis yang dilakukan dalam penyusunan RTRW Kota Serang.

Adapun analisis yang dilakukan berdasarkan outputnya antara lain: analisis

kebijakan, analisis struktur ruang serta analisis pola ruang.

BAB V Potensi dan Permasalahan Kota Serang

Page 13: BAB I studio kota

Bab ini berisi potensi, masalah dan isu-isu strategis yang ada di Kota

Serang.Hal ini digunakan untuk menyusun RTRW Kota Serang.

BAB VI Konsep Kerangka Strategis Pengembangan Kota

Sebagai kerangka dasar pengembangan kota sebagai dasar konsep

pengembangan kota untuk menyususn Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang.