bab i sejarah dan organisasi program a. sejarah 1....
TRANSCRIPT
1
BAB I
SEJARAH DAN ORGANISASI PROGRAM
A. SEJARAH
1. Latar Belakang Terbentuknya Program
Perkembangan ilmu dan teknologi industri yang semakin
maju dan berkembang menimbulkan berbagai macam
permasalahan yang semakin rumit dan komplek. Pemakaian
peralatan dan mesin serta sarana dalam industri tersebut tanpa
diikuti dengan kemampuan sumber daya manusia yang memadai
akan menyebabkan bermacam dampak negatif yang berupa
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran dan atau
pengrusakan lingkungan serta turunnya produktivitas. Di lain fihak
masih banyaknya tenaga kerja (terutama di industri
kecil/tradisional) yang belum mensosialisasi pengetahuan
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pekerja belum sehat
secara optimal dan juga produktivitasnya rendah. Oleh karenanya
Kesehatan Kerja sebagai ilmu harus dikuasai dan di transfer
kepada setiap individu.
Selain itu industrialisasi dan ketenagakerjaan merambah ke
seluruh tempat baik di udara, darat, laut, maupun bawah tanah.
Mengingat juga pengembangan peralatan yang semakin canggih
dan rumit maka diperlukan peningkatan jenjang kemampuan
tenaga kerja yang menangani masalah Kesehatan Kerja dan
Keselamatan Kerja. Disamping itu peningkatan mutu sumber daya
manusia bidang ini sangat diperlukan di setiap negara industri.
Guna mencapai Visi Indonesia Sehat 2010 Departemen
Kesehatan RI telah menetapkan 10 program unggulan diantaranya
adalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta
2
pencegahan kecelakaan dan rudapaksa termasuk keselamatan lalu
lintas.
Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas perlu kiranya
tenaga-tenaga kesehatan berpendidikan khusus yang memiliki
kemampuan bidang K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). Di
Indonesia sekarang ini pendidikan tersebut yang ada adalah
Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, S2 dan S3
Ilmu Kesehatan Kerja. Program S1 masih dalam program
peminatan yang ikut di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan
Diploma IV belum ada. Untuk mengisi kesenjangan tersebut di
Indonesia perlu kiranya didirikan Diploma IV (Sarjana terapan).
Oleh karena itu disusunlah proposal untuk mendirikan
Program D4 Kesehatan Kerja yang merupakan aspirasi dan
tuntutan kebutuhan dari berbagai kalangan antara lain:
1) Rekomendasi dari Ikatan Alumni Program Pendidikan D.III
Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS
agar Program tersebut ditingkatkan menjadi jenjang pendidikan
yang lebih tinggi yaitu Diploma IV Kesehatan Kerja agar
dihasilkan luluan yang lebih berkompetensi di bidang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
2) Rekomendasi dari Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nasional, yang merekomendasikan perlu didirikan Program
Diploma IV Kesehatan Kerja untuk memenuhi kebutuhan
tenaga ahli bidang K3 yang memiliki kemampuan secara
manajerial dan teknis.
2. Mekanisme Terbentuknya D4 Kesehatan Kerja
Mekanisme pembuatan program studi dilakukan oleh Ketua
Program Studi yang bersangkutan. Ketua Program Studi D.III
Hiperkes dan KK Fakultas Kedokteran UNS mengusulkan adanya
pengembangan program studi dari D.III ke D4 Kesehatan Kerja.
3
Kemudian usulan pengambangan program studi D4 tersebut
disampaikan kepada Dekan. Setelah menerima proposal, Dekan
menyampaikan kepada komisi Tim Pengembangan Senat Fakultas
Kedokteran UNS. Selanjutnya Senat mengadakan sidang pleno
untuk membahas usulan pendirian program baru tersebut. Apabila
usulan pengembangan program studi disetujui dalam rapat Senat
maka Senat memberikan rekomendasi kepada Dekan untuk
menyetujui pendirian program D4 Kesehatan Kerja tersebut.
Selanjutnya setelah mendapat izin dari Dekan Fakultas
Kedokteran UNS, maka Ketua Program Studi D.III Hiperkes dan
KK mencari dukungan dari instansi terkait yaitu Dewan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Depanaker RI,
Asosiasi Ahli Hiperkes dan Keselamatan Kerja dan Pengurus
Ikatan Alumni Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK
UNS. Setelah memperoleh dukungan, selanjutnya Ketua Program
Studi D.III Hiperkes dan KK membuat proposal pendirian D4
Kesehatan Kerja dilengkapi dengan dukungan/rekomendasi dari
Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Depanaker RI,
Asosiasi Ahli Hiperkes dan Keselamatan Kerja dan Pengurus
Ikatan Alumni Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK
UNS, diajukan ke Dekan FK UNS.
Dekan FK UNS menindaklanjuti proposal D4 Kesehatan
Kerja ke Rektor UNS seterusnya diajukan ke Dikti Diknas RI.
Dikti meminta rekomendasi ke Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Depkes RI
(Badan PPSDM). Dari Badan PPSDM meminta rekomendasi dari
Dinas Kesehatan Tingkat Propinsi Jawa Tengah. Rekomendasi dari
Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dibuat tanggal 23
November 2004 No. 420.21878/2 selanjutnya dikirim ke Badan
PPSDM Depkes RI. Di badan PPSDM diadakan studi kelayakan
4
dengan diadakan presentasi dan diskusi pada tanggal 10 Mei 2005
dari Tim Pemrakarsa Program D.III Hiperkes dan Keselamatam
Kerja FK UNS yang melibatkan berbagai unsur yaitu dari Biro
Hukum, Biro Perencanaan Program, Litbang Depker RI, Pusat
Kesehatan Kerja Depkes RI dan dari Pusdiknaskes Depkes RI.
Dari hasil studi kelayakan tersebut Badan PPSDM tanggal 12 Mei
2005 mengeluarkan surat rekomendasi no HK.03.2.4.1. 01767
yang dikirim ke Dikti Diknas RI. Setelah dilakukan studi
kelayakan oleh Dikti Diknas RI, Dikti menerbitkan surat keputusan
pendirian program studi D4 Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tanggal 24 Juni 2005
Nomor : 2003/D/T/2005. Selanjutnya Program D4 Kesehatan dan
Kerja membuka pendaftaran mahasiswa baru dan menerima calon
mahasiswa dari SMU dan yang sederajat melalui SPMB Diploma
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selanjutnya pada tahun 2011 Program D4 Kesehatan Kerja
mengajukan permohonan perpanjangan ijin penyelenggaraan
Program Studi dan mengajukan perubahan nama menjadi Program
D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sehingga keluarlah Surat
Keputusan dari DIKTI No. 9264/D/T/K-N/2011 tanggal 20
Oktober 2011 tentang Perpanjangan Ijin Program Studi D4
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5
B. ORGANISASI DI PROGRAM DIPLOMA 4 KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
1. Alamat Program D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Jln. Ir Sutami No 36 A Surakarta
Telepon : (0271) 664126
Fax : (0271) 635819
Email : [email protected]
2. Pimpinan Universitas Sebelas Maret Periode 2015/2019
Rektor :
Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S.
Wakil Rektor Bidang Akademik :
Prof .Drs. SutarnoM.Sc.,Ph.D.
Wakil Bidang Umum Dan Keuangan :
Dr Mohammad Jamin S.H.,M.Hum
Wakil Rektor BidangKemahasiswaan dan Alumni :
Prof. Dr. Ir. Darsono.,M.Si.
Wakil Rektor BidangPerencanaan dan Kerja Sama :
Dr. Widodo Muktiyo, SE.,M.Kom
3. Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Periode 2015/2019
Dekan :
Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si.
Wakil DekanBidang Akademik:
Dr. Budiyanti Wiboworini dr.,M.Kes, Sp.GK
Wakil Dekan Bidang Umumdan Keuangan :
Dr. Reviono dr., Sp.P(K)
Wakil Dekan BidangKemahasiswaan dan Alumni:
ParamasariDirgahayu dr.,Ph.D.
6
4. Pimpinan Program D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Periode
2015/2019
Ketua Program : Ipop Sjarifah, Dra., M.Si..
5. Pembantu Pimpinan Program D4 Keselamatan dan Kesehatan
KerjaFakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Periode
2015/2019
a. Gugus Penjaminan Mutu
Koordinator : Dr. Isna Qadrijati, dr., M.Kes
Sekretaris : Tutug Bolet Atmojo, SKM., M.Si
Anggota : 1. Ratna Fajariani, SST., MKKK
2. Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK
b. KoordinatorBidang Akademik : Haris Setyawan, S.KM.,
M.Kes
c. Bidang Keuangan : Nik Rahmawati
d. Koordinator Bidang Kemahasiswaan dan Alumni : Ratna
Fajariani, SST., MKKK dan Tyas Lilia Wardani, SST.,
M.KKK
e. KoordinatorBidang Penelitian danPengabdian Masyarakat:
Vitri Widyaningsih, dr. MS, Ph.D
6. Pengelola Praktek Kerja Lapangan
a. Tutug Bolet Atmojo, S.KM., M.Si
b. Ipop Sjarifah, Dra., M.Si.
c. Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes.
d. Haris Setyawan, S.KM., M.Kes
e. Ratna Fajariani, SST., M.KKK
f. Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK
7. Pengelola Magang
a. Tutug Bolet Atmojo, S.KM., M.Si
b. Haris Setyawan, S.KM., M.Kes
7
c. Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes.
d. Ipop Sjarifah, Dra., M.Si.
e. Ratna Fajariani, SST., M.KKK
f. Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK
8. Pengelola Skripsi
a. Haris Setyawan, S.KM., M.Kes
b. Ipop Sjarifah, Dra., M.Si.
c. Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes.
d. Tutug Bolet Atmojo, S.KM., M.Si
e. Ratna Fajariani, SST., M.KKK
f. Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK
9. Pengelola dan Pelaksana Media Publikasi Ilmiah
Vitri Widyaningsih, dr. MS, Ph.D
10. Pengelola dan Pelaksana Pembimbing Kegiatan Mahasiswa
a. Bidang Minat dan Bakat : Ratna Fajariani, SST., M.KKK
b. Bidang Alumni : Tyas Lilia Wardani, SST.,
M.KKK
11. Staf Administrasi Program D4 Keselamatan dan Kesehatan
Kerja FK UNS Periode 2015/2019
a. Administrasi Umum
1) Linda Hapsari, S.Pd
2) Wulan Ika Wahyuningtyas
b. Administrasi Pendidikan
1) Sargiyono,ST
2) Rahmad Budi Santoso, SE
12. Staf Laboratorium
a. Ica Yuniar Sari, SST
b. Ervansyah Wahyu Utomo, SST
13. Staf IT
Arif Wicahyanto,A.md
8
14. Staf Umum
a. Ratno
b. Moch Arif Andrianto
15. Pengelola Himakesja
a. Ketua : Muhammad Faisal Alghori
b. Wakil Ketua : Muhammad Taufiqurrahman CP
c. Sekretaris Umum : Alfinza Berliana Widya Prastiwi
d. Sekretaris 1 : Siti Nur Manggarsari
e. Bendahara Umum : Layli Widi Kurniasari
f. Bendahara I : Elvirisky Kusumaningwahyu
9
BAB II
VISI MISI DAN TUJUAN
Sejak didirikan tahun 2005 berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi No. 2003/D/T/2005 per tanggal 24 Juni 2005
dan beroperasi mulai bulan September 2005, Program Studi D4
Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah mengalami banyak
perkembangan. Pada awalnya Program Studi D4 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja memiliki nama Program Studi D4 Kesehatan Kerja.
Seiring dengan perubahan regulasi, tuntutan masyarakat, ilmu
pengetahuan, dan tantangan dunia kerja, maka selanjutnya pada tahun
2012 Program Studi D4 Kesehatan Kerja berubah nama menjadi Program
D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas
Kedokteran UNS mempunyai visi, misi, dan tujuan sebagai berikut :
A. VISI :
Menjadi Program Studi yang menghasilkan sarjana terapan
keselamatan dan kesehatan kerja yang memiliki kompetensi unggul
di bidang keselamatan dan kesehatan kerja industri yang bereputasi
internasional.
B. MISI :
Misi Pendidikan Program Studi D4 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang efektif
guna menghasilkan lulusan di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja industri yang unggul, berdaya saing dan mandiri.
10
2. Melaksanakan penelitian yang mendukung pendidikan dan proses
pembelajaran serta menghasilkan inovasi dan pengembangan
dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat industri dalam
bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Memperluas dan meningkatkan jejaring kerjasama dengan
institusi dalam negeri dan luar negeri untuk meningkatkan
kompetensi lulusan yang unggul di bidang keselamatan dan
kesehatan kerja industri.
C. TUJUAN :
1. Menghasilkan pendidikan tinggi Prodi D4 K3 UNS yang
berkualitas dalam rangka menghasilkan lulusan unggul dan
kompeten di bidang keselamatan dan kesehatan kerja industri.
2. Dihasilkannya desiminasi hasil penelitian yang mendukung
pendidikan dan proses pembelajaran serta menghasilkan inovasi
dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat
industri dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Terjalin kerjasama yang strategis, sinergis dan berkelanjutan
dengan para mitra dalam bidang ilmu keselamatan dan kesehatan
kerja.
11
BAB III
SISTEM PENDIDIKAN
A. Landasan Pengembangan Kurikulum Program Studi
Adapun landasan pengembangan kurikulum Program
Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain :
1. Surat Edaran LPPM UNS No. 215/UN27.22/TU/2016 tanggal
26 Maret 2016 tentang Revitalisasi Kurikulum
2. Surat Tugas Dekan Faklutas Kedokteran UNS No.
10055/UN.27.06/KP/2016 Bulan Juli 2016 tentang
Pelaksanaan Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Rekonstruksi
Revitalisasi Kurikulum pada Program Studi D4 K3
Pada tahun 2009 telah dilakukan akreditasi pertama kali oleh
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dengan hasil
C (skor 279) dan dilakukan reakreditasi kembali pada tahun 2013
dengan hasil B (skor 353). Peningkatan akreditasi dari C menjadi B
telah membawa pula perubahan pada kurikulum.Hal ini bertujuan agar
lulusan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan lapangan dan mampu
bersaing hingga tingkat global.
Hingga saat ini, perubahan kurikulum program sudah
dilakukan sebanyak tiga kali dan KPT ini merupakan evaluasi
kurikulum yang keempat.Pada dasarnya perubahan-perubahan
kurikulum sebelumnya tidak jauh berbeda dengan KPT ini.Hanya saja
kurikulum sebelumnya masih terdapat mata kuliah satu dengan yang
lainnya belum terintegrasi, sedangkan pada KPT ini sudah
diintegrasikan dan lebih komprehensif.
Perubahan kurikulum lama menjadi KPT dilakukan melalui
kegiatan seminar dan lokakarya (semiloka) kurikulum di Hotel Lor In
Surakarta tanggal 29-30 Juli 2016 dengan melibatkan alumni,
stakeholder (pemerintah dan swasta), mahasiswa, akademisi, dan
12
masyarakat. Penyusunan KPT ini juga didampingi oleh Unit
Pengembangan Kurikulum (UPK) Fakultas Kedokteran dan Lembaga
Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS.
Pada bulan Oktober 2016 Asosiasi Perguruan Tinggi Vokasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia (APTVK3I) telah
menyepakati capaian pembelajaran lulusan pendidikan vokasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, baik Diploma 3 maupun Diploma 4
dan ditetapkan pada bulan Desember 2016.
B. Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)
CPL terdiri dari empat unsur yaitu sikap, pengetahuan,
keterampilan umum, dan keterampilan khusus.Rumusan CPL sikap,
pengetahuan, dan keterampilan umum ditentukan dari SN Dikti dan
asosiasi.Sedangkan CPL keterampilan khusus ditentukan melalui
kegiatan semiloka yang melibatkan akademisi, stakeholder baik
swasta maupun pemerintah, dan alumni.Adapun CPL yang sudah
ditetapkan dapat dilihat pada tabel 1.
13
Tabel 1.Capaian Pembelajaran Lulusan
Sikap Keterampilan Umum
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika;
3. Berkontribusi dalam peningkatan
mutu kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila;
4. Berperan sebagai warga negara yang
bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan
bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal
orang lain;
6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan
sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. Taat hukum dan disiplin dalam
kehidupan bermasyarakat dan
bernegara;
8. Menginternalisasi nilai, norma, dan
etika akademik;
9. Menunjukkan sikap
bertanggungjawab atas pekerjaan di
bidang keahliannya secara mandiri;
10. Menginternalisasi semangat
kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
11. Menjunjung tinggi martabat dan
nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan
tata nilai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) yang berwawasan
kebangsaan dan kesejahteraan umat
manusia
12. Menjunjung nilai utama K3 yang
unggul dengan moralitas berbasis
integritas, profesionalisme, teamwork
dan inovatif.
1. Menerapkan pemikian logis,
kritis,dan inovatif dalam malakukan
jenis pekerjaan spesifik, di bidang
keahliannya, dengan mutu dan
kuantitas yang dapat diukur dengan
standar kompetensi kerja yang
diberlakukan.
2. Mengkaji kasus penerapan ilmu
pengetahuan,teknologi atau seni
sesuai dengan bidang keahliannya
untuk menghasilkan prototype,
prosedur baku, desain atau karya
seni serta menyusun hasil kajiannya
dalam bentuk kertas kerja,
spesifikasi desain atau esai seni.
3. Mengambil keputusan secara tepat
berdasarkan prosedur baku,
spesifikasi desain serta persyaratan
keselamatan dan keamanan kerja
dalam melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya.
4. Mengelola pembelajaran secara
mandiri.
5. Mengembangkan dan memelihara
jaringan kerjasama dan hasil
kerjasama di dalam maupun di luar
lembaganya.
14
Pengetahuan Keterampilan Khusus
1. Menguasai konsep teoretis sains,
aplikasi matematika rekayasa; prinsip-
prinsip rekayasa dan perancangan
rekayasa yang diperlukan untuk
analisis dan perancangan sistem,
proses dan produk dibidang K3
2. Menguasai prinsip dan teknik
perancangan proses, produk dan
sistem manajemen K3 yang
menggunakan teknologi pada tataran
praktikal (practical area).
3. Menguasai konsep teoritis teknologi
rekayasa yang diperlukan pada satu
bidang spesialisasi seperti Risk
Manajement dan proses produksi serta
konsep sehat dan sakit,
4. Menguasai pengetahuan tentang codes
dan standard yang berlaku untuk
penyelesaian masalah rekayasa.
5. Menguasai prinsip dan issue terkini
dalam bidang K3, sosial ekonomi dan
kesehatan
6. Menguasai pengetahuan tentang
teknik berkomunikasi
7. Menguasai pengetahuan tentang
perkembangan sains dan teknologi
terkini.
8. Menguasai pengetahuan prosedural
dan operasional kerja di tempat kerja
serta pelaksanaan K3
1. Mampu mengenal (recognition),
evaluasi, dan kontrol bahaya
keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja.
2. Mampu melakukan program
pencegahan keselamatan dan
kesehatan kerja di tempat kerja
(PDCA).
3. Mampu melakukan kegiatan
inspeksi dan observasi di tempat
kerja.
4. Mampu melakukan kegiatan
investigasi kecelakaan kerja pada
suatu kasus kecelakaan kerja.
5. Mampu melakukan aplikasi
ergonomi dalam K3. (pengukuran
dan penilaian antropometri,
pengukuran dan penilaian risiko
keluhan muskuloskeletal (subjektif),
pengukuran dan penilaian kelelahan
kerja, pengukuran manual handling)
6. Mampu menerapkan house
keeping(5R)
7. Mampu melaksanakan kegiatan
audit internal sistem manajemen K3
di tempat kerja.
8. Mampu menerapkan regulasi K3 di
berbagai sektor tempat kerja dan
menganalisis penerapan K3 yang
sudah dilakukan berdasarkan
regulasi K3.
9. Mampu menerapkan budaya K3 di
tempat kerja.
10. Mampu melaksanakan riset K3
di tempat kerja.
11. Mampu memiliki ide kreatif dan
inovatif dalam mengembangkan
wirausaha.
12. Mampu melakukan pengelolaan
lingkungan di tempat kerja.
13. Mampu melaksanakan sistem
dokumentasi (document control).
15
Berdasarkan kompetensi tersebut, mahasiswa Program D4
Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki peluang yang cukup luas
untuk bekerja pada :
1. Instansi Pemerintah (khususnya Kepmenaker/Disnaker) yang tersebar
di seluruh Indonesia, sebagai :
a. Pengawas Kesehatan Kerja
b. Pengawas Keselamatan Kerja
c. Pengawas Norma Kerja
d. Pengawas Lingkungan Hidup
e. Teknisi di Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
2. BUMN dan Kementerian lain atau instansi lain sebagai penanggung
jawab Hiperkes dan Keselamatan Kerja.
3. Swasta, sebagai :
a. Safety Trainee/Foreman Safety
b. Staff EHS
c. Safety officer.
d. Safety Supervisor
e. Staff Management&Officer Development Program.
f. Manager EHS.
Peran lulusan Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dapat bekerja sebagai :
1. Penilik Lingkungan Kesehatan Kerja dalam industri.
2. Pengelola laboratorium Hiperkes.
3. Pengelola Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup.
4. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Tenaga Kerja.
5. Tim Leader Higiene Perusahaan.
6. Pembantu Pemeriksa Kesehatan.
7. Pembantu Pelaksana Riset dan Penelitian.
8. Pelaksanaan Administrasi Hiperkes.
9. Pemantau Gizi Kerja.
10. Pelaksana K3 Rumah Sakit
11. Pengawas K3L
16
C. Daftar Mata Kuliah dan Tenaga Pengajar
Tabel Daftar Mata Kuliah Kurikulum 2016(Total 144 SKS)
Semester I
No Kode Mata
Kuliah Mata Kuliah SKS
Total
SKS
1 4120116A Agama Islam 2
4120116B Agama Kristen 2
4120116C Agama Katholik 2
4120116D Agama Hindhu 2
4120116E Agama Budha 2
2 4120216 Pancasila 2
3 4120316
Pendidikan
Kewarganegaraan 2
4 4120416
Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar 2
5 4120516 Bahasa Indonesia 2
6 4120616 Fisika dan Kimia 2
7 4120716 Biologi dan Mikrobiologi 2
8 4130816
Pengantar Higiene
Industri 3
9 4130916
Pengantar Keselamatan
Kerja 3
20
Semester II
No Kode Mata
Kuliah Mata Kuliah SKS
Total
SKS
1 4220116 Dasar Manajemen 2
2 4220216 Anatomi 2
3 4220316 Toksikologi Lingkungan 2
4 4230416
Pengantar Kesehatan
Kerja 3
5 4240516 Higiene Industri 4
6 4220616 Psikologi Industri 2
7 4230716 Keselamatan Kerja 3
8 4220816 AMDAL 2
20
17
Semester III
No Kode Mata
Kuliah Mata Kuliah SKS
Total
SKS
1 4320116 Fisiologi 2
2 4320216 Pengantar Ergonomi 2
3 4330316 Diagram Alir (Flowchart) 3
4 4320416 Higiene dan sanitasi
makanan 2
5 4320516 Keselamatan Kerja B3 2
6 4330616 Toksikologi Industri 3
7 4320716 Gizi Kerja 2
8 4320816 Manajemen Pengelolaan
Limbah 2
9 4330916 Program K3 3
21
Semester IV
No Kode Mata
Kuliah Mata Kuliah SKS
Total
SKS
1 4420116 Epidemiologi 2
2 4430216 Produksi Bersih 3
3 4430316 Pelayanan kesehatan kerja
Perusahaan 3
4 4430416 Manajemen K3 3
5 4430516 Penilaian Ergonomi 3
6 4430616 Sistem Manajemen
Lingkungan 3
7 4430716 Sistem Tanggap Darurat 3
20
Semester V
No Kode Mata
Kuliah Mata Kuliah SKS
Total
SKS
1 4520116 Process Safety 2
2 4530216 Manajemen Risiko 3
3 4530316 Manajemen
Penanggulangan Kebakaran 3
4 4530416 Sistem Manajemen K3 3
5 4530516 Komunikasi 3
6 4530616 Teknologi Informasi 3
7 4520716 Metodologi Penelitian 2
8 4520816 Biostatistik 2
21
18
Semester VI
No Kode Mata
Kuliah Mata Kuliah SKS
Total
SKS
1 4630116 K3 Rumah Sakit 3
2 4620216 K3 Konstruksi 2
3 4620316 K3 Transportasi 2
4 4620416 K3 Migas dan
Pertambangan 2
5 4620516 K3 Manufaktur 2
6 4630616 Audit SMK3 3
7 4620716 Current Issue di Bidang K3 2
8 4620816 Bahasa Inggris 2
9 4620916 Seminar Proposal 2
20
Semester VII
No Kode Mata
Kuliah Mata Kuliah SKS
Total
SKS
1 4720116 Investigasi Kecelakaan
Kerja 2
2 4720216
Contractor Safety
Management System
(CSMS)
2
3 4740316 Upaya Kesehatan Kerja 4
4 4720416 Etika Profesi 2
5 4720516 Kewirausahaan 2
12
Semester VIII
No Kode Mata
Kuliah Mata Kuliah SKS
Total
SKS
4860116
Kuliah Magang
Mahasiswa 6
4840216 Skripsi 4
10
19
C.2. Tenaga Pengajar
Nama Dosen Tetap PNS D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Ipop Sjarifah, Dra, M.Si.
2. Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes.
3. Istar Yuliadi, dr, M.Si.
4. Dr. Isna Qadrijati, dr, M.Kes.
5. Vitri Widyaningsih, dr. MS, Ph.D
6. Haris Setyawan, SKM, M. Kes
7. Tutug Bolet Atmojo, SKM, M. Si
8. Ratna Fajariani, SST., M.KKK
9. Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK
20
BAB IV
PROSES BELAJAR MENGAJAR
A. PROSES BELAJAR MENGAJAR
1. Kegiatan Perkuliahan
Dilakukan di kelas, sesuai jadwal dan ruang kuliah yang
telah ditentukan.Capaian Pembelajaran (CP) dalam setiap bahan
kuliah yang harus dipelajari mahasiswa sebagai kompetensi yang
diharapkan dapat dicapai pada suatu jenjang studi dan dalam
kurun waktu satu semester. Setiap mata kuliah sekurang-
kurangnya mempunyai 1 UTS dan 1 UAS yang seimbang bobot
dan cakupannya.
Kegiatan kuliah 1 SKS untuk mahasiswa adalah 50 menit
tatap muka/kegiatan pembelajaran terjadwal dengan tenaga
pengajar, 50 menit acara kegiatan akademik terstruktur yaitu
kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan dan
dipantau oleh tenaga pengajar/pembimbing akademik (PA), dan
50 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang
harus dilakukan mahasiswa atas dasar kemampuannya untuk
mendalami, mempersiapkan, atau tujuan lain dari suatu tugas
akademik dan dipantau oleh tenaga pengajar
2. Praktek/Praktikum
Praktikum menyangkut kegiatan-kegiatan seperti
menggunakan bahan dan/atau alat-alat yang dilakukan di
laboratorium, sedangkan praktek mencakup kegiatan-kegiatan
profesional di perusahaan untuk memperoleh dan meningkatkan
ketrampilan profesional di bidang yang bersangkutan bertempat di
lingkungan Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan
21
Kerjadan di Fakultas Kedokteran UNS. Nilai 1 SKS Praktikum di
laboratorium sama dengan beban tugas di laboratorium sebanyak
170 menit tiap minggu.
3. Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Suatu program yang dilaksanakan untuk memberikan
kesempatan pada mahasiswa di industri/perusahaan/instasi agar
mengetahui secara nyata tentang kondisi tempat kerja ditinjau dari
aspek higene perusahaan, keselamatan kerja, kesehatan kerja,
ergonomi dan lingkungan. Praktek kerja lapangan dilaksanakan di
semester VIIdengan bobot 4 SKS. 4 (empat) SKS praktek kerja
lapangan adalah penyelesaian kegiatan selama11,3 jam dalam 1
minggu. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan meliputi kegiatan-
kegiatan pembekalan oleh tim pembimbing, kunjungan perusahaan
di beberapa perusahaan, diskusi laporan dan evaluasi. Tim
pelaksana membuat jadwal pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
4. Magang
Program magang adalah program praktek kerja mahasiswa
minimal selama 2 bulan dan maksmimal 3 bulan di institusi atau
perusahaan yang mempunyai bagian atau sudah mempunyai
program keselamatan dan kesehatan kerja.
Kegiatan magang ini diawali dengan pencarian tempat
magang di perusahaan, biasanya dilakukan oleh mahasiswa dengan
surat permohonan dari Program Studi 6 bulan sebelum
pelaksanaan magang. Pembimbingan dilakukan oleh pembimbing
dari program studi dan pembimbing lapangan dari perusahaan.
Mahasiswa diwajibkan untuk membuat 2 buah laporan yaitu
sebuah laporan umum yang disusun berdasarkan buku panduan
magang yang konten laporannya sesuai dengan kondisi perusahaan
22
tersebut. Program magang dilaksanakan pada semester VIII
dengan bobot 6 SKS.
5. Skripsi/penelitian
Skripsi/penelitian adalah program penelitian mahasiswa
selama 1-3 bulan di institusi, perusahaanformal atau sektor
informal yang mempunyai topik sesuai bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
Kegiatan skripsi/penelitian ini diawali dengan pencarian
tempat skripsi/penelitian di perusahaan/ sektor informal.
Pembimbingan dilakukan oleh pembimbing dari program studi
yang ditunjuk sesuai dengan SK Dekan yang telah ditetapkan.
Mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan
skripsi/penelitian yang dilaksanakan pada semester VIII dengan
bobot 4 SKS.
6. Evaluasi
a. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa di Program Studi
Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas
Kedokteran UNS bertujuan :
1) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan studi mahasiswa
pada semester yang bersangkutan.
2) Menilai keberhasilan dosen dalam menyampaikan materi.
b. Adapun bentuk evaluasi sebagai berikut :
1) Penilaian dapat dilakukan dengan keperluan pembandingan
tingkat penguasaan kompetensi antar mahasiswa, diperlukan
tingkatan (grade) dan tingkatan tersebut merupakan nilai
mahasiswa untuk suatu mata kuliah.
2) Sistem penilaian suatu mata kuliah/tugas akhir diperoleh
dari hasil konversi skor (skala 100)
23
- Nilai untuk mahasiswa yang kompeten dalam suatu mata
kuliah adalah A, B dan C; sedangkan nilai untuk mahasiswa
yang tidak kompeten dalam suatu mata kuliah adalah D dan
E.
- Cara penilaian ujian tugas akhir ditetapkan program studi
yang bersangkutan sesuai dengan pedoman yang telah
ditetapkan.
c. Perhitungan nilai akhir baik untuk perkuliahan sesuai SK
Rektor UNS No. 583 /UN27/PP/2016 (terlampir).
d. Penilaian Keberhasilan Studi ditetapkan sebagai berikut :
1) Penilaian keberhasilan hasil studi akhir semester
dilakukan pada tiap-tiap akhir semester meliputi semua
matakuliah yang diambil semester yang bersangkutan.
2) Mahasiswa dinyatakan menyelesaikan studi apabila telah
mengumpulkan sejumlah kredit minimum 144 SKS sesuai
ketentuan pada kurikulum termasuk magang dan skripsi,
serta memenuhi syarat :
a) Indeks Prestasi Kumulatif > 2,00 dan semua nilai
mata kuliah minimal C.
b) Telah lulus ujian pendadaran (komprehensif) bila ada
c) Telah lulus ujian Tugas Akhir dan sejenisnya bila
ada.
e. Instrumen yang dipakai untuk evaluasi :
1) Ujian Tengah Semester (UTS) dilaksanakan setelah 7 kali
pertemuan pertama
2) Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan setelah 7 kali
pertemuan kedua
3) Praktikum
Kegiatan-kegiatan yang menggunakan bahan dan/atau
alat-alat yang dilakukan di laboratoriumlingkungan
24
program studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan
Kerja FK UNS dan di Fakultas Kedokteran UNS
4) Diskusi
Pada mata ajaran yang disertai praktikum, tetapi tidak
mempunyai laboratorium, mahasiswa dibagi dalam
kelompok diskusi atau kunjungan ke lahan praktek
(perusahaan).
5) Magang.
Magang dilaksanakan oleh Mahasiswa sebagai kegiatan di
tingkat akhir.Kegiatan ini dilakukan minimal 2 bulan di
perusahaan/industri.Permasalahan yang diambil untuk
laporan hasil Magang meliputi : Proses Produksi, Higene
Perusahaan, Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja
6) Skripsi/penelitian
Skripsi/penelitian dilaksanakan oleh Mahasiswa sebagai
kegiatan di tingkat akhir. Kegiatan ini dilakukan selama
1-3 bulan di sektor formal/perusahaan atau sektor
informal
25
B. KALENDER AKADEMIK
Untuk tahun Akademik 2017/2018, kalender akademik untuk
semester Agustus 2017 – Januari 2018 adalah sebagai berikut :
No Agenda Kegiatan Tanggal Pelaksanaan
1 Pembagian KHS/Yudisium
Semester Genap 2017
20 Juli 2018
2 Program Kenal Kampus
Mahasiswa Baru/PKKMB
13 - 16 Agustus 2018
3 Pembayaran SPP &
HerRegistrasi Mahasiswa Lama
23 Juli - 10 Agustus 2018
4 Konsultasi KRS Mahasiswa
Lama
20- 24 Agustus 2018
5 Konsultasi KRS Mahasiswa Baru 27-31 Agustus 2018
6 Kuliah Perdana 03 September 2018
7 Kuliah Terakhir 14 Desember 2018
8 Ujian Tengah Semester/ UTS 22 - 26 Oktober 2018
9 Ujian Akhir Semester/ UAS 17 - 21 Desember 2018
10 Remidial UTS/UAS 26 Desember 2018 - 04
Januari 2019
11 Entri Nilai 07 - 11 Januari 2019
12 Pembagian KHS/Yudisium
Semester Ganjil
18 Januari 2019
13 Rapat Persiapan Awal
Perkuliahan
20 Agustus 2018
14 Masa Perkuliahan Tengah
Semester
03 September - 19 Oktober
2018
15 Masa Perkuliahan Akhir
Semester
29Oktober - 14 Desember
2018
26
C. TUGAS DAN KEWAJIBAN PEMBIMBING AKADEMIK
1. Pembimbingan akademik terhadap mahasiswa dilakukan minimal
4 (empat) kali dalam satu semester, yaitu pada awal semester (1
kali), pertengahan semester (2 kali), dan akhir semester (1 kali).
2. Mendorong mahasiswa bekerja dan belajar secara teratur dan
kontinue serta menanamkan pentingnya disiplin diri sendiri dan
kemampuan mengenal potensi diri.
3. Memberikan saran dan keterangan lain tentang mahasiswa yang
dibimbing kepada pihak-pihak yang dipandang perlu.
4. Memberikan motivasi kepada mahasiswa bimbingannya yang
berprestasi kurang atau turun.
Pembimbingan non akademik :
Pembimbingan non akademik pada prinsipnya dilakukan oleh
setiap dosen terutama dosen tetap kepada mahasiswa siapapun yang
memerlukan.Bimbingan ini menyangkut problematik keuangan,
keluarga dan sosial.Waktu menurut kebutuhan, tetapi umumnya per
minggu dosen menyediakan waktu 2 jam.Pembimbingan Praktek
kerja lapangan, magang dan penulisan tugas akhir dapat dilihat pada
buku panduan praktek kerja lapangan, magang dan penulisan tugas
akhir.
D. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM
Tujuan : Untuk menilai keberhasilan program
Raw in put : Seleksi Mahasiswa
Pelaksanaan seleksi mahasiswa dilaksanakan :
Mulai 2011 : Panita Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
(SPMB) Program Diploma UNS dan jalur PMDK.
Proses :
1. Instrumen : Keras, Fasilitas, Sarana
27
2. Gedung perkuliahan : Ruang Kuliah Gedung E Lt 2 D4 K3
FK UNS
3. Laboratorium :
a. Laboratorium yang berhubungan dengan Fakultas Kedokteran
dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Kedokteran UNS
b. LaboratoriumProgram Studi Diploma 4 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja secara bertahap dilengkapi dengan bantuan
dari berbagai pihak.
4. Dosen dan tenaga administrasi :
a. Dosen terdiri dari dosen dari lingkungan UNS (F. Kedokteran,
F. Teknik, F. Hukum, FKIP, FISIP, sesuai keahliannya masing-
masing, serta Dosen Luar Biasa (DLB) dari luar UNS.
b. Tenaga administrasi yang berstatus PNS, Non PNS dan PBL.
28
BAB V
PERATURAN-PERATURAN AKADEMIK
PERATURAN
REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET
NOMOR : 583 /UN27/HK/2016
TENTANG
PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
DIPLOMA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET,
Menimbang:
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan di Universitas Sebelas Maret yang memberikan
kesempatan luas kepada mahasiswa untuk mencapai prestasi
akademik tinggi, penyelesaian studi tepat waktu, berdaya
saing, dan memiliki kompetensi sesuai bidang ilmu pada
jenjang pendidikannya, perlu pengaturan pendidikan yang
komprehensif;
b. Bahwa Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
juncto Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi perlu
ditindaklanjuti dengan peraturan pelaksanaan pembelajaran;
c. bahwa dengan terbitnya Peraturan Menteri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Nomor 44/2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, maka Peraturan Rektor nomor:
29
543 /H27/PP/2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan Program Diploma Universitas Sebelas Maret
sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan dinamika
pembelajaran dan perlu disesuaikan;
d. Bahwa berdasar pertimbangkan sebagaimana dimaksud
huruf a, b dan c di atas, perlu ditetapkan Peraturan Rektor
Universitas Sebelas Maret tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan Diploma.
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Repulik Indonesia
Tahun 2003 nomor 78, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Gurudan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standard Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Repulik
Indonesia Tahun 2005 nomor 41, tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia nomor 4496);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesaia nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesaia Nomor
5105); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
(Lebaran Negara Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
30
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 16);
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 08 tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
24);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 831);
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 831)
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
769);
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 831);
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat
Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi.
31
MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM
DIPLOMA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan rektor ini yang dimaksud dengan:
1. Universitas adalah Universitas Sebelas Maret,
2. Rektor adalah rektor Universitas Sebelas Maret
3. Fakultas adalah fakultas di lingkungan Universitas Sebelas Maret.
4. Dekan adalah dekan fakultas di lingkungan Universitas Sebelas
Maret.
5. Program studi adalah program studi di lingkungan Universitas Sebelas
Maret
6. Kepala program studi adalah kepala program studi di lingkungan
Universitas Sebelas Maret
7. Dosen adalah dosen di lingkungan Universitas Sebelas Maret
8. Tenaga kependidikan adalah tenaga fungsional umum, tenaga
fungsional tertentu, dan unsur lainnya yang berhubungan dengan
penyelenggaraan program diploma di lingkungan Universitas Sebelas
Maret.
9. Pembimbing akademik, yang selanjutnya disebut PA, adalah dosen di
lingkungan Universitas Sebelas Maret yang ditunjuk oleh rektor
dengan tugas untuk membimbing mahasiswa di bidang akademik dan
bidang lain yang dapat memperlancar studi mahasiswa.
10. Mahasiswa adalah peserta didik program diploma yang terdaftar dan
belajar di Universitas Sebelas Maret.
11. Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang baru pertama kali terdaftar
pada suatu program studi di UNS.
12. Mahasiswa pindahan adalah mahasiswa perguruan tinggi lain yang
pindah ke UNS atau mahasiswa di UNS yang pindah antar program
studi pada jenjang yang sama.
13. Mahasiswa transfer/alih jenjang adalah mahasiswa yang mendaftar ke
jenjang yang setingkat lebih tinggi baik yang berasal dari prodi di
UNS maupun luar UNS setelah melalui tes khusus.
32
14. Mahasiswa asing adalah mahasiswa dari luar negeri yang mengambil
kuliah program sarjana atau pengakuan kredit mata kuliah pada
program Diploma di UNS.
15. Registrasi administrasi adalah proses kegiatan untuk memperoleh
status terdaftar sebagai mahasiswa
16. Registrasi akademik adalah kegiatan untuk dapat mengikuti
perkuliahan pada semester bersangkutan dengan cara mengisi kartu
rencana studi (KRS) sesuai dengan aturan yang berlaku;
17. Pengisian KRS adalah proses pendaftaran matakuliah yang akan
ditempuh pada semester yang bersangkutan
18. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswadengan dosen dan
sumber belajar pada suatulingkungan belajar.
19. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disingkat SN
DIKTI adalah satuan standar yang meliputi standar nasional
pendidikan, standar nasional penelitian, dan standar nasional
pengabdian kepada masyarakat.
20. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang
pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
21. Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem
penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
22. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria
minimal tentang sistem pengabdian kepada masyarakat pada
perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Inddonesia.
23. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat
KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang
dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja
dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
24. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanauntuk mewujudkan
suasana belajar dan prosespembelajaran agar mahasiswa secara
aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat,bangsa, dan negara.
25. Penyelenggaraan pendidikan adalah pengaturan mengenai
33
perencanaan, pengawasan, pemantauan, evaluasi, dan pembinaan
serta pengorganisasian pelaksanaan pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan di universitas.
26. Pengelolaan pendidikan adalah kegiatan pelaksanaan pemberdayaan
sumberdaya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan di
universitas.
27. Program pengakuan kredit adalah pengambilan mata kuliah tertentu
oleh mahasiswa antar Program Studi/Fakultas di lingkungan UNS,
atau mahasiswa dari luar UNS baik dari dalam maupun luar negeri,
atau mahasiswa UNS dengan Perguruan Tinggi di luar UNS baik
dalam maupun luar negeri, dan mengikuti perkuliahan serta penilaian
sesuai dengan peraturan dan mekanisme yang ditetapkan oleh
Program Studi/Fakultas/Perguruan Tinggi penyelenggara, yang diatur
melalui kerjasama kelembagaan Program Studi/Fakultas/Perguruan
Tinggi.
28. Sistem Satuan Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan
pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester untuk
menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman
belajar, dan beban penyelenggaraan program.
29. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian,
proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan program studi.
30. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS, adalah
takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per
minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai
bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan
usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu
program studi.
31. Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif selama
paling sedikit 16 (enam belas) minggu; termasuk ujian tengah
semester dan ujian akhir semester.
32. Praktikum adalah bentuk pembelajaran yang meliputi kegiatan
laboratorium, kegiatan lapangan, dan kegiatan praktik terstruktur
lainnya, sesuai dengan sifat bidang studi.
33. Pembimbingan adalah kegiatan bimbingan kepada mahasiswa dalam
perkuliahan, penyusunan tugas akhir
34. Penilaian pembelajaran adalah proses pengumpulan, penganalisisan,
dan penginterpretasian informasi akademik untuk mengukur
34
pencapaian hasil belajar mahasiswa.
35. Skor adalah angka hasil penilaianyang menunjukkan tingkat
keberhasilan mahasiswa dalam suatu penilaian pembelajaran.
36. Nilai adalah takaran capaian pembelajaran yang diberikan oleh dosen
berdasarkan pada skor hasil penilaian, yang menunjukkan tingkat
kompetensi mahasiswa dalam suatu mata kuliah tertentu dengan
menggunakan aturan tertentu.
37. Indeks prestasi semester, yang selanjutnya disingkat IPS, adalah
tingkat capaian pembelajaran mahasiswa dalam satuan semester yang
dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai mata
kuliah yang ditempuh dengan bobot kredit masing-masing mata
kuliah dibagi keseluruhan atau total kredit yang diambil dalam satuan
semester.
38. Indeks prestasi kumulatif, yang selanjutnya disingkat IPK,adalah
tingkat capaian pembelajaran mahasiswa pada akhir program studi
dinyatakan dalam besaran nilai yang dihitung dengan cara
menjumlahkan perkalian antara nilai setiap mata kuliah yang
ditempuh dengan SKS mata kuliah bersangkutan dibagi dengan
jumlah SKS atau total kredit yang ditempuh pada program sarjana.
39. Tugas akhir adalah karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa
melalui proses pembimbingan oleh dosen pembimbing dengan
menggunakan kaidah dan norma penulisan karya ilmiah berdasarkan
hasil kajian lapangan, laboratorium, pustaka, dan atau kajian lain
yang sesuai dengan bidang keilmuannya, sebagai persyaratan akhir
untuk memperoleh gelar sarjana.
40. Capaian pembelajaran (CP) atau Learning outcome (LO) adalah
kemampuan lulusan yang diinginkan setelah mahasiswa
menyeleaikan pembelajaran yang menggambarkan secara spesifik
kemampuan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta kinerja
yang realistis dan terukur.
41. Rencana Pembelajaran Semester yang selanjutnya disingkat RPS
adalah perencanaan proses pembelajaran untuk suatu mata kuliah
yang ditetapkan oleh dosen secara mandiri atau dalam satu kelompok
keilmuan untuk memenuhi standar proses pembelajaran sesuai
dengan SN Dikti.
42. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang selanjutnya disingkat RPP
adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih yang dikembangkan secara rinci dari RPS untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran dalam upaya mencapai
35
kompetensi dasar
43. Kelas internasional adalah kelas perkuliahan yang diikuti oleh
mahasiswa program sarjana dari dalam dan/atau luar negeri, yang
dalam penyelenggaraan pembelajarannya menggunakan standar
internasional.
44. Remedial teaching atau pembelajaran remedial adalah proses
perbaikan nilai bagi mahasiswa yang belum mencapai standar
kelulusan mata kuliah, dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah
yang bersangkutan, melalui proses pembelajaran ulang, penugasan,
responsi, dan/atau tugas lain yang relevan, dilaksanakan pada akhir
semester sebelum waktu yudisium.
45. Indeks Prestasi Rata-rata adalah tingkat keberhasilan mahasiswa
dalam suatu kurun waktu tertentu sebelum menyelesaikan seluruh
program pembelajaran yang merupakan rata-rata tertimbang.
Penghitungan Indeks Prestasi rata-rata adalah nilai mata kuliah
dikalikan bobot kredit mata kuliah yang telah ditempuh.
46. Indeks Prestasi Kumulatif adalah tingkat keberhasilan mahasiswa
pada akhir keseluruhan program pembelajaran yang merupakan rata-
rata tertimbang dari seluruh matakuliah yang ditempuh.
47. Selang studi adalah keadaaan seseorang mahasiswa berhenti
mengikuti kegiatan akademik sebelum program studi selesai tetapi
tetap memenuhi kewajiban registrasi dan perencanaan studi.
48. Tidak aktif studi adalah keadaaan seseorang mahasiswa berhenti
mengikuti kegiatan akademik sebelum program studi selesai tetapi
tidak memenuhi kewajiban registrasi dan perencanaan studi
49. Penjaminan mutu pendidikan merupakan aktivitas asesmen mutu
penyelenggaraan pendidikan.
50. Remedial teaching (Pembelajaran remedial) adalah pemberian
bantuan bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan atau kelambatan
belajar.
BAB II
TUJUAN DAN PROGRAM PENDIDIKAN
Pasal 2
(1) Program diploma bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi anggota
masyarakat yang mempunyai standar kompetensi lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi
36
keterampilan umum dan keterampilan khusus sebagaimana yang
digariskan dalam KKNI dan SN DIKTI.
(2) Program diploma di Universitas Sebelas Maret terdiri atas program
Diploma III dan Diploma IV.
BAB III
KEDUDUKAN DAN TATA KELOLA PROGRAM DIPLOMA
Pasal 3
(1) Program studi diploma berkedudukan dan dikelola oleh fakultas yang
memiliki relevansi keilmuan, baik di dalam maupun di luar kampus
induk.
(2) Pembukaan program studi diploma diatur dalam ketentuan terpisah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Pasal 4
(1) Program studi dipimpin oleh seorang kepala program studi
(2) Kepala program studi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas
usulan dan pertimbangan dekan fakultas terkait.
(3) Persyaratan untuk dapat diangkat dan diberhentikan sebagai kepala
program studi serta masa jabatannya diatur sesuai dengan ketentuan
yang berlaku di universitas.
(4) Dalam menjalankan tugasnya, kepala program studi
bertanggungjawab kepada dekan.
BAB IV
PENGELOLAAN KEGIATAN, ANGGARAN, DAN
SARANA/PRASARANA PENDIDIKAN
Pasal 5
(1) Kepala program studi menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan
dan penganggaran program studi dengan mengacu pada rencana
strategis (renstra) dan key performance indicator (KPI) universitas.
(2) Penetapan rencana kegiatan dan anggaran serta penilaian pelaksanaan
rencana kegiatan dan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Dekan.
(3) Kepala program studi menyampaikan laporan kinerja program studi
kepada Dekan sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku di
Universitas.
37
(4) Ketentuan mengenai layanan pendidikan bagi mahasiswa
berkebutuhan khusus dan kurang mampu diatur terpisah sesuai
ketentuan yang berlaku.
(5) Administrasi akademik dan administrasi keuangan mengikuti prinsip
sentralisasi administrasi dan desentralisasi akademik (SADA).
(6) Pengelolaan sarana dan prasarana sesuai dengan sistem dan prosedur
yang berlaku di Universitas.
BAB V
DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pasal 6
(1) Program diploma dapat memberikan penugasan mengampu mata
kuliah (MK) kepada dosen yang mempunyai kualifikasi sebagai
berikut:
(a) dosen yang berasal dari universitas yang mempunyai kualifikasi
akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan
yang relevan dengan mata kuliah yang diampu (program studi).
(b) dosen dari perguruan tinggi lain yang mempunyai kualifikasi
akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan
yang relevan dengan MK yang diampu (program studi) dan
berasal dari program studi suatu perguruan tinggi yang
mempunyai jenjang (nilai) akreditasi A.
(c) praktisi yang mempunyai kualifikasi sebagai tenaga profesional
yang mempunyai reputasi nasional atau yang mempunyai
sertifikat profesi.
(d) tokoh masyarakat yang mempunyai rekam jejak/prestasi berskala
nasional.
(2) Tugas dosen yang mengampu mata kuliah pada program studi
diploma meliputi semua kewajiban yang diatur dalam sistem SKS
dan panduan kurikulum pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh
Universitas
(3) Dosen yang mengampu mata kuliah pada program studi diploma
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
Pasal 7
(1) Tenaga kependidikan meliputi tenaga fungsional umum, tenaga
fungsional tertentu, dan unsur lainnya yang berhubungan dengan
penyelenggaraan program diploma
38
(2) Tenaga kependidikan yang ditugaskan di fakultas maupun di
universitas harus memenuhi standar kualifikasi tenaga kependidikan
sesuai dengan SN DIKTI
(3) Tenaga pendukung pelayanan teknis dan administratif ditetapkan
dengan keputusan Rektor berdasarkan usulan Dekan.
Bab VI
Penerimaan Mahasiswa Baru
Pasal 8
(1) Penerimaan mahasiswa baru program diploma mengikuti ketentuan
yang berlaku di universitas
(2) Program studi melalui fakultas dapat mengajukan usulan mengenai
daya tampung mahasiswa baru yang akan diterima sesuai dengan
sumberdaya yang tersedia
(3) Universitas dapat melakukan penerimaan mahasiswa baru program
diploma melalui jalur mandiri yang diatur dalam ketentuan terpisah
Bab VII
BEBAN DAN MASA BELAJAR
Pasal 9
(1) Beban belajar program Diploma Tiga paling sedikit 108 (seratus
delapan) SKS dan dirancang untuk diselesaikan oleh mahasiswa
selama 6 (enam) semester
(2) Beban belajar program Diploma empat paling sedikit 144 (seratus
empat puluh empat) SKS dan dirancang untuk diselesaikan oleh
mahasiswa selama 8 (delapan) semester
BAB VIII
KURIKULUM DAN SISTEM SATUAN KREDIT SEMESTER
Pasal 10
(1) Program diploma menerapkan kurikulum yang mengacu pada standar
KKNI dan SN DIKTI.
(2) Pelaksanaan kurikulum program diploma dilaksanakan dengan
menggunakan sistem SKS.
39
(3) Kurikulum program diploma sebagaimana dimaksud ayat (1) disusun
dengan komposisi praktikum dan teori yang sesuai dengan KKNI.
(4) Satu tahun akademik terdiri dari 2 (dua) semester.
(5) Program studi dapat menyelenggarakan semester antara sesuai dengan
ketentuan SN Dikti.
(6) Ketentuan lebih lanjut tentang penyelenggaraan semester antara akan
diatur dengan ketentuan tersendiri.
Pasal 11
(1) Program studi wajib melakukan penyusunan rumusan capaian
pembelajaran sebagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat (1),
penyusunan kurikulum, penetapan beban SKS untuk setiap mata
kuliah, dan penerapan kurikulum dengan mengacu pada pedoman
panduan penyusunan kurikulum perguruan tinggi yang diterbitkan
oleh universitas.
(2) Program studi melakukan peninjauan kembali kurikulum setiap tahun
dan melaporkan hasil review kepada Dekan
(3) Program studi dapat melakukan revisi (perubahan) kurikulum setiap 3
tahun sekali
(4) Kurikulum program studi wajib memuat mata kuliah umum yang
ditetapkan universitas
Pasal 12
(1) Kurikulum program diploma ditetapkan oleh rektor dengan
mengikuti prosedur sebagai berikut
a) Kaprodi mengusulkan kurikulum kepada dekan setelah melakukan
kajian secara seksama dan terdokumentasi
b) Dekan melakukan rekonsiliasi kurikulum semua prodi dan membuat
usulan penetapan kurikulum kepada rektor dengan
mempertimbangkan pendapat senat fakultas
c) Rektor menetapkan kurikulum dengan mempertimbangkan
pendapatsenat universitas
(2) Penjaminan mutudan audit mutu atas penyusunan, peninjauan
kembali dan revisi kurikulum dilakukan oleh Lembaga
Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan setiap tahun.
40
BAB VIII
REGISTRASI DAN PERENCANAAN STUDI
Pasal 13
(1) Mahasiswa diwajibkan melaksanakan registrasi dan perencanaan
studi dengan persyaratan, tata cara, dan waktu pelaksanaan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Rencana studi sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan dengan
bimbingan dan persetujuan dosen Pembimbing Akademik.
(3) Ketentuan dan tata cara registrasi dan perencanaan studi diatur lebih
lanjut dalam ketentuan terpisah.
(4) Beban belajar mahasiswa pada semester satu dan dua maksimal 20
SKS dan disediakan dalam bentuk paket yang ditentukan oleh
program studi.
(5) Setelah dua semester pertama mahasiswa dapat mengambil beban
belajar sesuai dengan Indek Prestasi semester sebelumya dengan
ketentuan IP lebih dari atau sama dengan 3 dapat mengambil SKS
paling banyak 24 SKS; IP kurang dari 3 mengambil SKS sesuai
paket.
BAB IX
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pasal 14
(1) Rencana, metode, bentuk, dan proses pembelajaran disusun oleh
dosen dan dilaksanakan oleh dosen bersama mahasiswa dengan
mengacu pada buku pedoman Kurikulum Pendidikan Tinggi yang
diterbitkan oleh Universitas.
(2) Kegiatan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilaksanakan secara konvensional, secara on-line, atau gabungan
antara model konvensional dan on line.
(3) Mahasiswa diwajibkan mengikuti pembelajaran dan kegiatan
akademik lainnya sesuai dengan rencana pembelajaran semester
(RPS) yang ditetapkan oleh dosen
(4) Dosen atau Tim Dosen pengampu mata kuliah mempunyai wewenang
penuh untuk menentukan, merancang, dan melaksanakan metode,
aturan, dan tata cara proses pembelajaran.
(5) Dosen atau Tim Dosen pengampu mata kuliah bertanggung jawab
penuh atas pelaksanaan proses pembelajaran.
41
Pasal 15
(1) Bahasa pengantar resmi yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran adalah Bahasa Indonesia.
(2) Bahasa daerah tertentu dan/atau bahasa asing tertentu dapat
digunakan sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan pembelajaran
sepanjang sesuai dengan kurikulum program studi.
Pasal 16
(1) Mahasiswa wajib memiliki sertifikat tes bahasa Inggris untuk tujuan
komunikasi internasional English for Academic Purposes, Test of
English for International Communication, atau Test of English as a
Foreign Language dengan skor yang ekuivalen.
(2) Unit Pelaksana Teknis Bahasa Universitas mengkoordinasikan
pelaksanaan kegiatan pelatihan dan English for Academic Purposes,
Test of English for International Communication, atau Test of English
as a Foreign Language.
(3) Penguasaan bahasa Inggris sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti
ujian Tugas Akhir.
BAB X
KULIAH MAGANG MAHASISWA
Pasal 17
(1) Mahasiswa program diploma wajib mengikuti Kuliah Magang
Mahasiswa.
(2) Mahasiswa program diploma dapat mengambil mata kuliah Kuliah
Magang Mahasiswa sesuai dengan kurikulum program studi.
(3) Mahasiswa yang mengikuti Kuliah Magang Mahasiswa dalam masa
perkuliahan diberi status ijin dan dihitung masuk kuliah.
BAB XI
PENILAIAN PEMBELAJARAN
Pasal 18
(1) Penilaian pembelajaran dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan terhadap proses dan hasil belajar sesuai dengan
karakteristik mata kuliah
42
(2) Pilihan metode dan pertimbangan yang digunakan dalam penilaian
pembelajaran mengacu pada buku pedoman KPT yang diterbitkan
oleh Universitas
(3) Dosen atau Tim Dosen pengampu mata kuliah mempunyai
wewenang dan bertanggungjawab untuk memutuskan penilaian
pembelajaran
Pasal 19
(1) Mahasiswa dapat mengikuti ujian apabila prosentase kehadiran lebih
dari atau sama dengan 75%
(2) Nilai hasil penilaian pembelajaran menggunakan skala 4 (empat),
dengan rentang 0 – 4 (nol sampai dengan 4)
(3) Penilaian pembelajaran dilaksanakan minimal 2 (dua) kali dalam satu
semester dalam bentuk penilaian tengah semester (PTS) dan penilaian
akhir semester (PAS)
(4) Mahasiswa dinyatakan lulus suatu mata kuliah jika hasil penilaian
tengah semester (PTS) dan penilaian akhir semester mata kuliah
tersebut paling sedikit 2,0 (dua koma nol) atau C
(5) Nilai akhir suatu mata kuliah diperoleh dari hasil konversi skor
dengan ketentuan sebagai berikut:
Rentang Skor-S
(skala 100)
Rentang Nilai (skala 4)
Angka Huruf
≥ 85 4.00 A
80 – 84 3.70 A-
75 – 79 3.30 B+
70 – 74 3.00 B
65 – 69 2.70 C+
60 – 64 2.00 C
55 – 59 1.00 D
< 55 0.00 E
(6) Hasil pembelajaran dan hasil penilaian pembelajaran dilaporkan ke
dekan yang digunakan sebagai dasar perbaikan kualitas
pembelajaran pada tahun berikutnya
(7) Dosen dapat memberikan kesempatan untuk mengikuti penilaian
ulang (remedi) sebanyak satu kali kepada mahasiswa sebelum
pengumuman hasil penilaian (yudisium)
43
Pasal 20
(1) Mahasiswa dapat melakukan perbaikan nilai matakuliah tertentu
dengan mengikuti kuliah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dengan memasukkan matakuliah tersebut ke dalam KRS.
(2) Penentuan nilai bagi mahasiswa yang mengikuti perbaikan nilai
menggunakan nilai terakhir
Pasal 21
(1) Mahasiswa diwajibkan lulus sejumlah beban SKS tertentu dengan
nilai minimal C pada setiap akhir tahun akademik selama masa studi
(2) Mahasiswa yang gagal memenuhi ketentuan ayat (1) diberikan
sanksi.
(3) Jumlah beban SKS dan sanksi yang diberikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan (2) untuk program Diploma III adalah sebagai
berikut:
(4) Jumlah beban dan sanksi yang diberikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2) untuk program Diploma IV adalah sebagai berikut:
Semester Capaian SKS Sanksi
1 <14 Peringatan Tertulis
2 <28 Peringatan Tertulis
3 <42 Peringatan Tertulis
4 <56 Diberhentikan statusnya sebagai mahasiswa
5 <70 Peringatan Tertulis
6 <84 Diberhentikan statusnya sebagai mahasiswa
7 <98 Peringatan Tertulis
8 <112 Diberhentikan statusnya sebagai mahasiswa
(5) Mahasiswa yang akan diberhentikan dari status mahasiswa UNS
dapat mengajukan permohonan pengunduran diri dari status sebagai
mahasiswa UNS kepada Rektor sesuai mekanisme yang berlaku.
Semester Capaian SKS Sanksi
1 <14 Peringatan Tertulis
2 <28 Peringatan Tertulis
3 <42 Peringatan Tertulis
4 <56 Diberhentikan statusnya sebagai mahasiswa
5 <70 Peringatan Tertulis
6 <84 Diberhentikan statusnya sebagai mahasiswa
44
(6) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat diberikan
surat keterangan daftar matakuliah yang telah lulus dan surat
keterangan pengunduran diri.
BAB XII
TUGAS AKHIR
Pasal 23
(1) Mahasiswa Diploma III wajib menyusun tugas akhir dengan beban 4
(empat) SKS setelah menyelesaikan beban belajar paling sedikit 85
SKS.
(2) Mahasiswa Diploma IV wajib menyusun tugas akhir dengan beban
paling sedikit 4 (empat) SKS setelah menyelesaikan beban belajar
paling sedikit 100 SKS.
(3) Tugas akhir sebagaimana tersebut pada ayat (1) dapat ditulis
berdasarkan laporan hasil penelitian atau laporan hasil magang
dengan mempetimbangkan karakteristik program studi.
(4) Dalam proses penyelesaian tugas akhir, mahasiswa dapat dibimbing
minimal oleh 1 (satu) dosen pembimbing dengan mempertimbangkan
karakteristik program studi.
(5) Jangka waktu penulisan tugas akhir paling lama adalah 12 (dua belas)
bulan.
(6) Jika sampai batas waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud ayat
(5) belum selesai, kepala program studi wajib mengambil langkah-
langkah untuk mempercepat penyelesaian sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi mahasiswa.
(7) Langkah-langkah sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat berupa
peringatan tertulis, pengisian surat pernyataan, dan penggantian
pembimbing.
(8) Setelah selesai menyusun tugas akhir, mahasiswa wajib mengikuti
ujian tugas akhir.
(9) Ketentuan tentang ujian tugas akhir diatur oleh program studi.
BAB XIII
KELULUSAN, GELAR, DAN IJAZAH
Pasal 24
(1) Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan program
diploma apabila mahasiswa yang bersangkutan telah menempuh
seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian
45
pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan
Indeks Prestasi Kumulatif lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua
koma nol) dan tidak ada mata kuliah yang tidak lulus.
(2) Tanggal penyelesaian pendidikan program diploma sebagaimana
dinyatakan pada ayat (1) adalah tanggal kelulusan ujian tugas akhir
atau tanggal validasi artikel bagi mahasiswa yang tidak menempuh
tugas akhir.
(3) Apabila sampai batas akhir waktu revisi tugas akhir belum dapat
diselesaikan, maka mahasiswa yang bersangkutan harus diuji ulang.
(4) Ketentuan mengenai ujian tugas akhir dan/atau validasi artikel ilmiah
mahasiswa diatur oleh Fakultas.
(5) Predikat kelulusan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan kriteria sebagai berikut.
IPK Predikat Kelulusan
2,76 - 3,00 Memuaskan
3,01 - 3,50 Sangat Memuaskan
3,51 - 4,00 Pujian (Cumlaude), dengan masa studi maksimum 6
semester untuk diploma tiga dan 8 semester untuk
diploma empat
(6) Mahasiswa yang dinyatakan lulus sebagaimana dimaksud ayat (1)
dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan diberi gelar yang sesuai
dengan peraturan perundangan.
(7) Mahasiswa dengan IPK kurang dari 2,76, dinyatakan lulus dengan
tidak diberikan predikat.
Pasal 25 (1) Mahasiswa yang dinyatakan lulus mengikuti wisuda yang
diselenggarakan oleh panitia wisuda Universitas.
(2) Untuk dapat mengikuti wisuda, mahasiswa yang bersangkutan harus
memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan oleh Universitas.
Pasal 26 (1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan program diploma
berhak menerima ijazah, transkrip nilai, dan surat keterangan
pendamping ijazah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Ijazah dan transkrip nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditandatangani oleh Dekan dan Rektor.
(3) Surat Keterangan Pendamping Ijazahsebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditandatangani oleh Dekan.
46
(4) Surat keterangan perbaikan penulisan ijazah atau transkrip nilai
diterbitkan apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ijazah atau
transkrip nilai.
(5) Surat keterangan perbaikan penulisan ijazah dan/atau transkrip nilai
diterbitkan oleh Rektor atas permintaan Dekan.
BAB XIV
PERPANJANGAN STUDI, SELANG STUDI, TIDAK AKTIF
STUDI,
DAN PENGUNDURAN DIRI
Pasal 27
(1) Perpanjangan studi dapat diberikan kepada mahasiswa yang belum
dapat menyelesaikan studi sesuai dengan batas waktu yang
ditetapkan.
(2) Perpanjangan studi diajukan tertulis oleh mahasiswa yang
bersangkutan melalui pimpinan fakultas sesuai dengan mekanisme
dan waktu yang telah ditetapkan
(3) Perpanjangan studi sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan untuk
satu semester.
(4) Perpanjangan studi sebagaimana dimaksud ayat (3) dapat diberikan
maksimal 4 (empat) kali.
(5) Perpanjangan studi ketiga dan keempat hanya diberikan kepada
mahasiswa yang sudah lulus seluruh Mata Kuliah kecuali penulisan
tugas akhir.
Pasal 28
(1) Mahasiswa selang studi adalah mahasiswa yang berhenti mengikuti
kegiatan akademik sebelum studinya selesai, kemudian kembali
mengikuti kegiatan akademik dengan seizin rektor atas usul dekan.
(2) Waktu selang studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dihitung sebagai masa studi dan hanya dapat diberikan maksimal
selama 2 (dua) kali, masing-masing satu semester dan tidak dalam
semester berturut-turut.
Pasal 29
(1) Permohonan ijin selang studi diajukan oleh mahasiswa yang
bersangkutan setelah menempuh kuliah paling sedikit 2
(dua)semester.
(2) Mahasiswa selang studi tetap diwajibkan membayar biaya
pendidikan sebesar 50% dari Uang Kuliah Tunggal yang berlaku di
program studi yang bersangkutan.
(3) Mahasiswa yang aktif kembali diberi kesempatan melanjutkan
studinya pada semester berikutnya setelah mahasiswa yang
bersangkutan memenuhi kewajiban administrasi.
47
Pasal 30
(1) Mahasiswa tidak aktif studi merupakan mahasiswa yang
melaksanakan registrasi tetapi tidak aktif kuliah untuk semester yang
bersangkutan.
(2) Mahasiswa tidak aktif studi wajib membayar biaya pendidikan
penuh sesuai dengan Uang Kuliah Tunggal.
(3) Mahasiswa yang tidak registrasi diberi peringatan tertulis.
(4) Mahasiswa yang tidak registrasi selama 3 (tiga) semester berturut-
turut tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik kembali dan
dinyatakan mengundurkan diri dari statusnya sebagai mahasiswa.
Pasal 31
(1) Mahasiswa berhak mengundurkan diri apabila yang bersangkutan
memenuhi syarat ketentuan dan telah bebas dari kewajiban
administrasi.
(2) Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan tertulis
kepada rektor melalui pimpinan fakultas dengan melengkapi berkas
persyaratan.
(3) Rektor menerbitkan dan menandatangani surat pengunduran diri
mahasiswa tersebut.
BAB XV
MAHASISWA PINDAHAN
Pasal 32
(1) Universitas dapat menerima mahasiswa pindahan dari perguruan
tinggi lain dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Program studi asal mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan
program studi yang dituju di Universitas;
b. Akreditasi program studi asal mahasiswa sama dengan atau lebih
baik dari akreditasi program studi yang dituju di Universitas;
c. Daya tampung di program studi yang dituju di Universitas masih
memungkinkan;
d. Mahasiswa yang bersangkutan telah menyelesaikan beban studi di
program studi asal minimal 40 SKS dan maksimal 60 SKS dengan
IPK minimal 3,00 (tiga koma nol);
e. Masa studi mahasiswa yang telah ditempuh di perguruan tinggi asal
diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas;
48
f. Mahasiswa yang bersangkutan wajib mengikuti tes kompetensi
bidang studi yang diselenggarakan oleh program studi yang dituju di
Universitas dan dinyatakan lulus;
g. Mahasiswa yang bersangkutan masih harus menempuh mata kuliah
yang diwajibkan oleh program studi di Universitas sesuai dengan
kurikulum yang berlaku;
h. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan pindah
secara tertulis kepada Rektor dan tembusannya disampaikan kepada
dekan dan kepala program studi yang dituju;
i. Mahasiswa yang bersangkutan menunjukkan ijin pindah secara
tertulis dari Rektor perguruan tinggi asal;
j. Kepindahan ke Universitas didorong oleh alasan-alasan yang dapat
diterima oleh pihak Universitas; dan
k. Rektor menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain atas
pertimbangan yang diberikan oleh dekan dan kepala program studi
yang dituju di Universitas.
(2) Mahasiswa dimungkinkan pindah program studi di lingkungan
Universitas dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Mahasiswa yang bersangkutan mendapat rekomendasi pindah
program studi dari Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan;
b. Peringkat akreditasi program studi asal mahasiswa sama dengan atau
lebih baik dari pada program studi yang dituju;
c. Daya tampung di program studi yang dituju masih memungkinkan;
d. Mahasiswa yang bersangkutan telah menyelesaikan beban studi di
program studi asal minimal 36 SKS dan maksimal 60 SKS dengan
Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,50 (dua koma lima);
e. Masa studi mahasiswa yang telah ditempuh di program studi asal
diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
f. Mahasiswa yang bersangkutan wajib mengikuti tes kompetensi
bidang studi yang diselenggarakan oleh program studi yang dituju
dan dinyatakan lulus;
g. Mahasiswa yang bersangkutan masih harus menempuh mata kuliah
yang diwajibkan oleh Program Studi yang dituju sesuai dengan
kurikulum yang berlaku;
h. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan pindah
secara tertulis kepada Rektor, dan tembusannya disampaikan kepada
Dekan dan/atau kepala Program Studi yang dituju;
49
i. Mahasiswa yang bersangkutan menunjukkan ijin pindah secara
tertulis dari Dekan dan/atau Kepala Program Studi asal;
j. Kepindahan ke Program Studi lain didorong oleh alasan-alasan yang
dapat diterima oleh pihak Program Studi yang dituju;
k. Rektor menyetujui dan menetapkan kepindahan mahasiswa setelah
menerima pertimbangan dari Dekan dan/atau Kepala Program Studi
yang dituju.
BAB XVI
MAHASISWA ASING DAN PENGAKUAN KREDIT
Pasal 33
(1) Mahasiswa asing berhak mengikuti semua proses pembelajaran dan
penilaian yang dituntut dalam kurikulum program studi.
(2) Ketentuan mengenai mahasiswa asing diatur lebih lanjut dalam
ketentuan terpisah sesuai peraturan yang berlaku
Pasal 34
(1) Program Studi dapat menyelenggarakan kuliah khusus bagi
mahasiswa asing dan/atau mahasiswa dari Progam
Studi/Fakultas/Perguruan Tinggi lain di dalam atau di luar universitas
untuk mendapatkan pengakuan kredit.
(2) Penyelenggaraan kuliah khusus bagi mahasiswa asing dan/atau
mahasiswa dari Progam Studi/Fakultas/Perguruan Tinggi lain di
dalam atau di luar universitas untuk mendapatkan pengakuan kredit
sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan melalui Fakultas.
(3) Program Studi menetapkan kriteria khusus bagi calon mahasiswa
pengambil mata kuliah pengakuan kredit.
(4) Penetapan kriteria khusus bagi calon mahasiswa pengambil mata
kuliah pengakuan kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui Fakultas.
(5) Mahasiswa yang mengambil program pengakuan kredit harus
melakukan registrasi melalui kantor pusat sesuai mekanisme yang
berlaku.
(6) Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah tertentu di luar Program
Studi/ Fakultas baik di dalam maupun di luar negeri dan diakui
perolehan kreditnya.
50
(7) Masa perkuliahan bagi mahasiswa pengambil matakuliah pengakuan
kredit, sekurang-kurangnya 1 (satu) semester atau setara dengan 16
kali tatap muka termasuk penilaian tengah dan akhir semester.
(8) Semua biaya yang timbul akibat pengambilan matakuliah pengakuan
kredit menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan.
(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengakuan kredit diatur terpisah.
BAB XVII
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Pasal 35
(1) Penjaminan mutu pendidikan merupakan aktivitas asesmen mutu
penyelenggaraan pendidikan.
(2) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan secara internal dan eksternal.
(3) Penjaminan mutu internal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh program studi, fakultas, dan lembaga pengembangan
dan penjaminan mutu pendidikan (LPPMP).
(4) Penjaminan mutu eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan oleh badan akreditasi nasional perguruan tinggi (BAN
PT), lembaga akreditasi mandiri (LAM), atau lembaga sertifikasi
dan/atau akreditasi internasional lain yang relevan.
BAB XVIII
PEMBIMBING AKADEMIK
Pasal 36
(1) Dalam upaya membantu mahasiswa mengembangkan potensinya
sehingga mahasiswa yang bersangkutan mampu menyelesaikan
studinya secara tepat waktu dan memperoleh prestasi akademik yang
optimal, dekan melalui kepala program studimenunjuk dosen sebagai
pembimbing akademik (PA) untuk mahasiswa tersebut.
(2) PA bersama-sama dengan program studi, wajib melakukan
pemantauan dan evaluasi secara periodik dan terus menerus terhadap
kegiatan akademik mahasiswa yang dibimbingnya, serta mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu mahasiswa
tersebut agar dapat menyelesaikan studinya dalam kurun waktu yang
ditetapkan dan dapat memperoleh prestasi akademik yang optimal.
(3) Pembimbingan akademik terhadap mahasiswa dilakukan minimal 4
(empat) kali dalam satu semester, yaitu pada awal semester (1 kali),
pertengahan semester (2 kali), dan akhir semester (1 kali).
51
(4) Ketentuan dan tata cara pembimbingan akademik diatur lebih lanjut
oleh Fakultas.
BAB XIX
ETIKA AKADEMIK
Pasal 37
(1) Etika akademik mencakup kode etik dosen dan tata tertib mahasiswa.
(2) Kode etik dosen meliputi sikap tingkah laku dosen dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban dalam hubungannya dengan
universitas, sesama dosen, mahasiswa, staf administrasi, keluarga dan
diri sendiri, masyarakat, serta profesi.
(3) Tata tertib kehidupan mahasiswa merupakan keseluruhan ketentuan
yang mengatur tentang kehidupan mahasiswa yang dapat
menciptakan suasana kondusif dan menjamin berlangsungnya proses
belajar mengajar secara terarah dan teratur.
(4) Etika akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur tersendiri
oleh Universitas.
(5) Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa wajib menaati etika
akademik yang berlaku di Universitas, yang meliputi etika bertutur
kata, bersikap, berpakaian, dan berperilaku.
(6) Dosen yang melanggar kode etik dan mahasiswa yang melanggar tata
kehidupan mahasiswa memperoleh sanksi berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
BAB XX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 38
(1) Ketentuan lebih lanjut yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan
pengelolaan pendidikanprogram sarjana di Universitas Sebelas Maret
yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur dalam peraturan
tersendiri.
(2) Peraturan Rektor sebelumnya masih tetap berlaku sepanjang tidak
diatur dan tidak bertentangan dengan peraturan rektor ini.
(3) Dengan diberlakukannya peraturan ini maka Peraturan Rektor Nomor
644/UN27/HK/2015 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.