bab i sejarah dan organisasi program a. sejarah 1....

52
1 BAB I SEJARAH DAN ORGANISASI PROGRAM A. SEJARAH 1. Latar Belakang Terbentuknya Program Perkembangan ilmu dan teknologi industri yang semakin maju dan berkembang menimbulkan berbagai macam permasalahan yang semakin rumit dan komplek. Pemakaian peralatan dan mesin serta sarana dalam industri tersebut tanpa diikuti dengan kemampuan sumber daya manusia yang memadai akan menyebabkan bermacam dampak negatif yang berupa kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran dan atau pengrusakan lingkungan serta turunnya produktivitas. Di lain fihak masih banyaknya tenaga kerja (terutama di industri kecil/tradisional) yang belum mensosialisasi pengetahuan keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pekerja belum sehat secara optimal dan juga produktivitasnya rendah. Oleh karenanya Kesehatan Kerja sebagai ilmu harus dikuasai dan di transfer kepada setiap individu. Selain itu industrialisasi dan ketenagakerjaan merambah ke seluruh tempat baik di udara, darat, laut, maupun bawah tanah. Mengingat juga pengembangan peralatan yang semakin canggih dan rumit maka diperlukan peningkatan jenjang kemampuan tenaga kerja yang menangani masalah Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja. Disamping itu peningkatan mutu sumber daya manusia bidang ini sangat diperlukan di setiap negara industri. Guna mencapai Visi Indonesia Sehat 2010 Departemen Kesehatan RI telah menetapkan 10 program unggulan diantaranya adalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta

Upload: voanh

Post on 19-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

SEJARAH DAN ORGANISASI PROGRAM

A. SEJARAH

1. Latar Belakang Terbentuknya Program

Perkembangan ilmu dan teknologi industri yang semakin

maju dan berkembang menimbulkan berbagai macam

permasalahan yang semakin rumit dan komplek. Pemakaian

peralatan dan mesin serta sarana dalam industri tersebut tanpa

diikuti dengan kemampuan sumber daya manusia yang memadai

akan menyebabkan bermacam dampak negatif yang berupa

kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran dan atau

pengrusakan lingkungan serta turunnya produktivitas. Di lain fihak

masih banyaknya tenaga kerja (terutama di industri

kecil/tradisional) yang belum mensosialisasi pengetahuan

keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pekerja belum sehat

secara optimal dan juga produktivitasnya rendah. Oleh karenanya

Kesehatan Kerja sebagai ilmu harus dikuasai dan di transfer

kepada setiap individu.

Selain itu industrialisasi dan ketenagakerjaan merambah ke

seluruh tempat baik di udara, darat, laut, maupun bawah tanah.

Mengingat juga pengembangan peralatan yang semakin canggih

dan rumit maka diperlukan peningkatan jenjang kemampuan

tenaga kerja yang menangani masalah Kesehatan Kerja dan

Keselamatan Kerja. Disamping itu peningkatan mutu sumber daya

manusia bidang ini sangat diperlukan di setiap negara industri.

Guna mencapai Visi Indonesia Sehat 2010 Departemen

Kesehatan RI telah menetapkan 10 program unggulan diantaranya

adalah mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta

2

pencegahan kecelakaan dan rudapaksa termasuk keselamatan lalu

lintas.

Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas perlu kiranya

tenaga-tenaga kesehatan berpendidikan khusus yang memiliki

kemampuan bidang K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). Di

Indonesia sekarang ini pendidikan tersebut yang ada adalah

Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, S2 dan S3

Ilmu Kesehatan Kerja. Program S1 masih dalam program

peminatan yang ikut di Fakultas Kesehatan Masyarakat dan

Diploma IV belum ada. Untuk mengisi kesenjangan tersebut di

Indonesia perlu kiranya didirikan Diploma IV (Sarjana terapan).

Oleh karena itu disusunlah proposal untuk mendirikan

Program D4 Kesehatan Kerja yang merupakan aspirasi dan

tuntutan kebutuhan dari berbagai kalangan antara lain:

1) Rekomendasi dari Ikatan Alumni Program Pendidikan D.III

Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS

agar Program tersebut ditingkatkan menjadi jenjang pendidikan

yang lebih tinggi yaitu Diploma IV Kesehatan Kerja agar

dihasilkan luluan yang lebih berkompetensi di bidang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

2) Rekomendasi dari Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Nasional, yang merekomendasikan perlu didirikan Program

Diploma IV Kesehatan Kerja untuk memenuhi kebutuhan

tenaga ahli bidang K3 yang memiliki kemampuan secara

manajerial dan teknis.

2. Mekanisme Terbentuknya D4 Kesehatan Kerja

Mekanisme pembuatan program studi dilakukan oleh Ketua

Program Studi yang bersangkutan. Ketua Program Studi D.III

Hiperkes dan KK Fakultas Kedokteran UNS mengusulkan adanya

pengembangan program studi dari D.III ke D4 Kesehatan Kerja.

3

Kemudian usulan pengambangan program studi D4 tersebut

disampaikan kepada Dekan. Setelah menerima proposal, Dekan

menyampaikan kepada komisi Tim Pengembangan Senat Fakultas

Kedokteran UNS. Selanjutnya Senat mengadakan sidang pleno

untuk membahas usulan pendirian program baru tersebut. Apabila

usulan pengembangan program studi disetujui dalam rapat Senat

maka Senat memberikan rekomendasi kepada Dekan untuk

menyetujui pendirian program D4 Kesehatan Kerja tersebut.

Selanjutnya setelah mendapat izin dari Dekan Fakultas

Kedokteran UNS, maka Ketua Program Studi D.III Hiperkes dan

KK mencari dukungan dari instansi terkait yaitu Dewan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Depanaker RI,

Asosiasi Ahli Hiperkes dan Keselamatan Kerja dan Pengurus

Ikatan Alumni Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK

UNS. Setelah memperoleh dukungan, selanjutnya Ketua Program

Studi D.III Hiperkes dan KK membuat proposal pendirian D4

Kesehatan Kerja dilengkapi dengan dukungan/rekomendasi dari

Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Depanaker RI,

Asosiasi Ahli Hiperkes dan Keselamatan Kerja dan Pengurus

Ikatan Alumni Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK

UNS, diajukan ke Dekan FK UNS.

Dekan FK UNS menindaklanjuti proposal D4 Kesehatan

Kerja ke Rektor UNS seterusnya diajukan ke Dikti Diknas RI.

Dikti meminta rekomendasi ke Badan Pengembangan dan

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Depkes RI

(Badan PPSDM). Dari Badan PPSDM meminta rekomendasi dari

Dinas Kesehatan Tingkat Propinsi Jawa Tengah. Rekomendasi dari

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dibuat tanggal 23

November 2004 No. 420.21878/2 selanjutnya dikirim ke Badan

PPSDM Depkes RI. Di badan PPSDM diadakan studi kelayakan

4

dengan diadakan presentasi dan diskusi pada tanggal 10 Mei 2005

dari Tim Pemrakarsa Program D.III Hiperkes dan Keselamatam

Kerja FK UNS yang melibatkan berbagai unsur yaitu dari Biro

Hukum, Biro Perencanaan Program, Litbang Depker RI, Pusat

Kesehatan Kerja Depkes RI dan dari Pusdiknaskes Depkes RI.

Dari hasil studi kelayakan tersebut Badan PPSDM tanggal 12 Mei

2005 mengeluarkan surat rekomendasi no HK.03.2.4.1. 01767

yang dikirim ke Dikti Diknas RI. Setelah dilakukan studi

kelayakan oleh Dikti Diknas RI, Dikti menerbitkan surat keputusan

pendirian program studi D4 Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta pada tanggal 24 Juni 2005

Nomor : 2003/D/T/2005. Selanjutnya Program D4 Kesehatan dan

Kerja membuka pendaftaran mahasiswa baru dan menerima calon

mahasiswa dari SMU dan yang sederajat melalui SPMB Diploma

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selanjutnya pada tahun 2011 Program D4 Kesehatan Kerja

mengajukan permohonan perpanjangan ijin penyelenggaraan

Program Studi dan mengajukan perubahan nama menjadi Program

D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sehingga keluarlah Surat

Keputusan dari DIKTI No. 9264/D/T/K-N/2011 tanggal 20

Oktober 2011 tentang Perpanjangan Ijin Program Studi D4

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

5

B. ORGANISASI DI PROGRAM DIPLOMA 4 KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA

1. Alamat Program D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Jln. Ir Sutami No 36 A Surakarta

Telepon : (0271) 664126

Fax : (0271) 635819

Email : [email protected]

2. Pimpinan Universitas Sebelas Maret Periode 2015/2019

Rektor :

Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S.

Wakil Rektor Bidang Akademik :

Prof .Drs. SutarnoM.Sc.,Ph.D.

Wakil Bidang Umum Dan Keuangan :

Dr Mohammad Jamin S.H.,M.Hum

Wakil Rektor BidangKemahasiswaan dan Alumni :

Prof. Dr. Ir. Darsono.,M.Si.

Wakil Rektor BidangPerencanaan dan Kerja Sama :

Dr. Widodo Muktiyo, SE.,M.Kom

3. Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Periode 2015/2019

Dekan :

Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si.

Wakil DekanBidang Akademik:

Dr. Budiyanti Wiboworini dr.,M.Kes, Sp.GK

Wakil Dekan Bidang Umumdan Keuangan :

Dr. Reviono dr., Sp.P(K)

Wakil Dekan BidangKemahasiswaan dan Alumni:

ParamasariDirgahayu dr.,Ph.D.

6

4. Pimpinan Program D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Periode

2015/2019

Ketua Program : Ipop Sjarifah, Dra., M.Si..

5. Pembantu Pimpinan Program D4 Keselamatan dan Kesehatan

KerjaFakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Periode

2015/2019

a. Gugus Penjaminan Mutu

Koordinator : Dr. Isna Qadrijati, dr., M.Kes

Sekretaris : Tutug Bolet Atmojo, SKM., M.Si

Anggota : 1. Ratna Fajariani, SST., MKKK

2. Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK

b. KoordinatorBidang Akademik : Haris Setyawan, S.KM.,

M.Kes

c. Bidang Keuangan : Nik Rahmawati

d. Koordinator Bidang Kemahasiswaan dan Alumni : Ratna

Fajariani, SST., MKKK dan Tyas Lilia Wardani, SST.,

M.KKK

e. KoordinatorBidang Penelitian danPengabdian Masyarakat:

Vitri Widyaningsih, dr. MS, Ph.D

6. Pengelola Praktek Kerja Lapangan

a. Tutug Bolet Atmojo, S.KM., M.Si

b. Ipop Sjarifah, Dra., M.Si.

c. Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes.

d. Haris Setyawan, S.KM., M.Kes

e. Ratna Fajariani, SST., M.KKK

f. Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK

7. Pengelola Magang

a. Tutug Bolet Atmojo, S.KM., M.Si

b. Haris Setyawan, S.KM., M.Kes

7

c. Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes.

d. Ipop Sjarifah, Dra., M.Si.

e. Ratna Fajariani, SST., M.KKK

f. Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK

8. Pengelola Skripsi

a. Haris Setyawan, S.KM., M.Kes

b. Ipop Sjarifah, Dra., M.Si.

c. Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes.

d. Tutug Bolet Atmojo, S.KM., M.Si

e. Ratna Fajariani, SST., M.KKK

f. Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK

9. Pengelola dan Pelaksana Media Publikasi Ilmiah

Vitri Widyaningsih, dr. MS, Ph.D

10. Pengelola dan Pelaksana Pembimbing Kegiatan Mahasiswa

a. Bidang Minat dan Bakat : Ratna Fajariani, SST., M.KKK

b. Bidang Alumni : Tyas Lilia Wardani, SST.,

M.KKK

11. Staf Administrasi Program D4 Keselamatan dan Kesehatan

Kerja FK UNS Periode 2015/2019

a. Administrasi Umum

1) Linda Hapsari, S.Pd

2) Wulan Ika Wahyuningtyas

b. Administrasi Pendidikan

1) Sargiyono,ST

2) Rahmad Budi Santoso, SE

12. Staf Laboratorium

a. Ica Yuniar Sari, SST

b. Ervansyah Wahyu Utomo, SST

13. Staf IT

Arif Wicahyanto,A.md

8

14. Staf Umum

a. Ratno

b. Moch Arif Andrianto

15. Pengelola Himakesja

a. Ketua : Muhammad Faisal Alghori

b. Wakil Ketua : Muhammad Taufiqurrahman CP

c. Sekretaris Umum : Alfinza Berliana Widya Prastiwi

d. Sekretaris 1 : Siti Nur Manggarsari

e. Bendahara Umum : Layli Widi Kurniasari

f. Bendahara I : Elvirisky Kusumaningwahyu

9

BAB II

VISI MISI DAN TUJUAN

Sejak didirikan tahun 2005 berdasarkan Surat Keputusan Direktur

Jenderal Pendidikan Tinggi No. 2003/D/T/2005 per tanggal 24 Juni 2005

dan beroperasi mulai bulan September 2005, Program Studi D4

Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah mengalami banyak

perkembangan. Pada awalnya Program Studi D4 Keselamatan dan

Kesehatan Kerja memiliki nama Program Studi D4 Kesehatan Kerja.

Seiring dengan perubahan regulasi, tuntutan masyarakat, ilmu

pengetahuan, dan tantangan dunia kerja, maka selanjutnya pada tahun

2012 Program Studi D4 Kesehatan Kerja berubah nama menjadi Program

D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas

Kedokteran UNS mempunyai visi, misi, dan tujuan sebagai berikut :

A. VISI :

Menjadi Program Studi yang menghasilkan sarjana terapan

keselamatan dan kesehatan kerja yang memiliki kompetensi unggul

di bidang keselamatan dan kesehatan kerja industri yang bereputasi

internasional.

B. MISI :

Misi Pendidikan Program Studi D4 Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

adalah:

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang efektif

guna menghasilkan lulusan di bidang keselamatan dan kesehatan

kerja industri yang unggul, berdaya saing dan mandiri.

10

2. Melaksanakan penelitian yang mendukung pendidikan dan proses

pembelajaran serta menghasilkan inovasi dan pengembangan

dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat industri dalam

bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Memperluas dan meningkatkan jejaring kerjasama dengan

institusi dalam negeri dan luar negeri untuk meningkatkan

kompetensi lulusan yang unggul di bidang keselamatan dan

kesehatan kerja industri.

C. TUJUAN :

1. Menghasilkan pendidikan tinggi Prodi D4 K3 UNS yang

berkualitas dalam rangka menghasilkan lulusan unggul dan

kompeten di bidang keselamatan dan kesehatan kerja industri.

2. Dihasilkannya desiminasi hasil penelitian yang mendukung

pendidikan dan proses pembelajaran serta menghasilkan inovasi

dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat

industri dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Terjalin kerjasama yang strategis, sinergis dan berkelanjutan

dengan para mitra dalam bidang ilmu keselamatan dan kesehatan

kerja.

11

BAB III

SISTEM PENDIDIKAN

A. Landasan Pengembangan Kurikulum Program Studi

Adapun landasan pengembangan kurikulum Program

Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain :

1. Surat Edaran LPPM UNS No. 215/UN27.22/TU/2016 tanggal

26 Maret 2016 tentang Revitalisasi Kurikulum

2. Surat Tugas Dekan Faklutas Kedokteran UNS No.

10055/UN.27.06/KP/2016 Bulan Juli 2016 tentang

Pelaksanaan Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Rekonstruksi

Revitalisasi Kurikulum pada Program Studi D4 K3

Pada tahun 2009 telah dilakukan akreditasi pertama kali oleh

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dengan hasil

C (skor 279) dan dilakukan reakreditasi kembali pada tahun 2013

dengan hasil B (skor 353). Peningkatan akreditasi dari C menjadi B

telah membawa pula perubahan pada kurikulum.Hal ini bertujuan agar

lulusan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan lapangan dan mampu

bersaing hingga tingkat global.

Hingga saat ini, perubahan kurikulum program sudah

dilakukan sebanyak tiga kali dan KPT ini merupakan evaluasi

kurikulum yang keempat.Pada dasarnya perubahan-perubahan

kurikulum sebelumnya tidak jauh berbeda dengan KPT ini.Hanya saja

kurikulum sebelumnya masih terdapat mata kuliah satu dengan yang

lainnya belum terintegrasi, sedangkan pada KPT ini sudah

diintegrasikan dan lebih komprehensif.

Perubahan kurikulum lama menjadi KPT dilakukan melalui

kegiatan seminar dan lokakarya (semiloka) kurikulum di Hotel Lor In

Surakarta tanggal 29-30 Juli 2016 dengan melibatkan alumni,

stakeholder (pemerintah dan swasta), mahasiswa, akademisi, dan

12

masyarakat. Penyusunan KPT ini juga didampingi oleh Unit

Pengembangan Kurikulum (UPK) Fakultas Kedokteran dan Lembaga

Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS.

Pada bulan Oktober 2016 Asosiasi Perguruan Tinggi Vokasi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia (APTVK3I) telah

menyepakati capaian pembelajaran lulusan pendidikan vokasi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja, baik Diploma 3 maupun Diploma 4

dan ditetapkan pada bulan Desember 2016.

B. Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang

dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

CPL terdiri dari empat unsur yaitu sikap, pengetahuan,

keterampilan umum, dan keterampilan khusus.Rumusan CPL sikap,

pengetahuan, dan keterampilan umum ditentukan dari SN Dikti dan

asosiasi.Sedangkan CPL keterampilan khusus ditentukan melalui

kegiatan semiloka yang melibatkan akademisi, stakeholder baik

swasta maupun pemerintah, dan alumni.Adapun CPL yang sudah

ditetapkan dapat dilihat pada tabel 1.

13

Tabel 1.Capaian Pembelajaran Lulusan

Sikap Keterampilan Umum

1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa dan mampu menunjukkan sikap

religius;

2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

dalam menjalankan tugas berdasarkan

agama, moral, dan etika;

3. Berkontribusi dalam peningkatan

mutu kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan kemajuan

peradaban berdasarkan Pancasila;

4. Berperan sebagai warga negara yang

bangga dan cinta tanah air, memiliki

nasionalisme serta rasa

tanggungjawab pada negara dan

bangsa;

5. Menghargai keanekaragaman budaya,

pandangan, agama, dan kepercayaan,

serta pendapat atau temuan orisinal

orang lain;

6. Bekerja sama dan memiliki kepekaan

sosial serta kepedulian terhadap

masyarakat dan lingkungan;

7. Taat hukum dan disiplin dalam

kehidupan bermasyarakat dan

bernegara;

8. Menginternalisasi nilai, norma, dan

etika akademik;

9. Menunjukkan sikap

bertanggungjawab atas pekerjaan di

bidang keahliannya secara mandiri;

10. Menginternalisasi semangat

kemandirian, kejuangan, dan

kewirausahaan.

11. Menjunjung tinggi martabat dan

nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan

tata nilai Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) yang berwawasan

kebangsaan dan kesejahteraan umat

manusia

12. Menjunjung nilai utama K3 yang

unggul dengan moralitas berbasis

integritas, profesionalisme, teamwork

dan inovatif.

1. Menerapkan pemikian logis,

kritis,dan inovatif dalam malakukan

jenis pekerjaan spesifik, di bidang

keahliannya, dengan mutu dan

kuantitas yang dapat diukur dengan

standar kompetensi kerja yang

diberlakukan.

2. Mengkaji kasus penerapan ilmu

pengetahuan,teknologi atau seni

sesuai dengan bidang keahliannya

untuk menghasilkan prototype,

prosedur baku, desain atau karya

seni serta menyusun hasil kajiannya

dalam bentuk kertas kerja,

spesifikasi desain atau esai seni.

3. Mengambil keputusan secara tepat

berdasarkan prosedur baku,

spesifikasi desain serta persyaratan

keselamatan dan keamanan kerja

dalam melakukan supervisi dan

evaluasi terhadap pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya.

4. Mengelola pembelajaran secara

mandiri.

5. Mengembangkan dan memelihara

jaringan kerjasama dan hasil

kerjasama di dalam maupun di luar

lembaganya.

14

Pengetahuan Keterampilan Khusus

1. Menguasai konsep teoretis sains,

aplikasi matematika rekayasa; prinsip-

prinsip rekayasa dan perancangan

rekayasa yang diperlukan untuk

analisis dan perancangan sistem,

proses dan produk dibidang K3

2. Menguasai prinsip dan teknik

perancangan proses, produk dan

sistem manajemen K3 yang

menggunakan teknologi pada tataran

praktikal (practical area).

3. Menguasai konsep teoritis teknologi

rekayasa yang diperlukan pada satu

bidang spesialisasi seperti Risk

Manajement dan proses produksi serta

konsep sehat dan sakit,

4. Menguasai pengetahuan tentang codes

dan standard yang berlaku untuk

penyelesaian masalah rekayasa.

5. Menguasai prinsip dan issue terkini

dalam bidang K3, sosial ekonomi dan

kesehatan

6. Menguasai pengetahuan tentang

teknik berkomunikasi

7. Menguasai pengetahuan tentang

perkembangan sains dan teknologi

terkini.

8. Menguasai pengetahuan prosedural

dan operasional kerja di tempat kerja

serta pelaksanaan K3

1. Mampu mengenal (recognition),

evaluasi, dan kontrol bahaya

keselamatan dan kesehatan kerja di

tempat kerja.

2. Mampu melakukan program

pencegahan keselamatan dan

kesehatan kerja di tempat kerja

(PDCA).

3. Mampu melakukan kegiatan

inspeksi dan observasi di tempat

kerja.

4. Mampu melakukan kegiatan

investigasi kecelakaan kerja pada

suatu kasus kecelakaan kerja.

5. Mampu melakukan aplikasi

ergonomi dalam K3. (pengukuran

dan penilaian antropometri,

pengukuran dan penilaian risiko

keluhan muskuloskeletal (subjektif),

pengukuran dan penilaian kelelahan

kerja, pengukuran manual handling)

6. Mampu menerapkan house

keeping(5R)

7. Mampu melaksanakan kegiatan

audit internal sistem manajemen K3

di tempat kerja.

8. Mampu menerapkan regulasi K3 di

berbagai sektor tempat kerja dan

menganalisis penerapan K3 yang

sudah dilakukan berdasarkan

regulasi K3.

9. Mampu menerapkan budaya K3 di

tempat kerja.

10. Mampu melaksanakan riset K3

di tempat kerja.

11. Mampu memiliki ide kreatif dan

inovatif dalam mengembangkan

wirausaha.

12. Mampu melakukan pengelolaan

lingkungan di tempat kerja.

13. Mampu melaksanakan sistem

dokumentasi (document control).

15

Berdasarkan kompetensi tersebut, mahasiswa Program D4

Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki peluang yang cukup luas

untuk bekerja pada :

1. Instansi Pemerintah (khususnya Kepmenaker/Disnaker) yang tersebar

di seluruh Indonesia, sebagai :

a. Pengawas Kesehatan Kerja

b. Pengawas Keselamatan Kerja

c. Pengawas Norma Kerja

d. Pengawas Lingkungan Hidup

e. Teknisi di Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja.

2. BUMN dan Kementerian lain atau instansi lain sebagai penanggung

jawab Hiperkes dan Keselamatan Kerja.

3. Swasta, sebagai :

a. Safety Trainee/Foreman Safety

b. Staff EHS

c. Safety officer.

d. Safety Supervisor

e. Staff Management&Officer Development Program.

f. Manager EHS.

Peran lulusan Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan

Kesehatan Kerja dapat bekerja sebagai :

1. Penilik Lingkungan Kesehatan Kerja dalam industri.

2. Pengelola laboratorium Hiperkes.

3. Pengelola Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

Hidup.

4. Penyuluh Kesehatan Masyarakat Tenaga Kerja.

5. Tim Leader Higiene Perusahaan.

6. Pembantu Pemeriksa Kesehatan.

7. Pembantu Pelaksana Riset dan Penelitian.

8. Pelaksanaan Administrasi Hiperkes.

9. Pemantau Gizi Kerja.

10. Pelaksana K3 Rumah Sakit

11. Pengawas K3L

16

C. Daftar Mata Kuliah dan Tenaga Pengajar

Tabel Daftar Mata Kuliah Kurikulum 2016(Total 144 SKS)

Semester I

No Kode Mata

Kuliah Mata Kuliah SKS

Total

SKS

1 4120116A Agama Islam 2

4120116B Agama Kristen 2

4120116C Agama Katholik 2

4120116D Agama Hindhu 2

4120116E Agama Budha 2

2 4120216 Pancasila 2

3 4120316

Pendidikan

Kewarganegaraan 2

4 4120416

Ilmu Sosial dan Budaya

Dasar 2

5 4120516 Bahasa Indonesia 2

6 4120616 Fisika dan Kimia 2

7 4120716 Biologi dan Mikrobiologi 2

8 4130816

Pengantar Higiene

Industri 3

9 4130916

Pengantar Keselamatan

Kerja 3

20

Semester II

No Kode Mata

Kuliah Mata Kuliah SKS

Total

SKS

1 4220116 Dasar Manajemen 2

2 4220216 Anatomi 2

3 4220316 Toksikologi Lingkungan 2

4 4230416

Pengantar Kesehatan

Kerja 3

5 4240516 Higiene Industri 4

6 4220616 Psikologi Industri 2

7 4230716 Keselamatan Kerja 3

8 4220816 AMDAL 2

20

17

Semester III

No Kode Mata

Kuliah Mata Kuliah SKS

Total

SKS

1 4320116 Fisiologi 2

2 4320216 Pengantar Ergonomi 2

3 4330316 Diagram Alir (Flowchart) 3

4 4320416 Higiene dan sanitasi

makanan 2

5 4320516 Keselamatan Kerja B3 2

6 4330616 Toksikologi Industri 3

7 4320716 Gizi Kerja 2

8 4320816 Manajemen Pengelolaan

Limbah 2

9 4330916 Program K3 3

21

Semester IV

No Kode Mata

Kuliah Mata Kuliah SKS

Total

SKS

1 4420116 Epidemiologi 2

2 4430216 Produksi Bersih 3

3 4430316 Pelayanan kesehatan kerja

Perusahaan 3

4 4430416 Manajemen K3 3

5 4430516 Penilaian Ergonomi 3

6 4430616 Sistem Manajemen

Lingkungan 3

7 4430716 Sistem Tanggap Darurat 3

20

Semester V

No Kode Mata

Kuliah Mata Kuliah SKS

Total

SKS

1 4520116 Process Safety 2

2 4530216 Manajemen Risiko 3

3 4530316 Manajemen

Penanggulangan Kebakaran 3

4 4530416 Sistem Manajemen K3 3

5 4530516 Komunikasi 3

6 4530616 Teknologi Informasi 3

7 4520716 Metodologi Penelitian 2

8 4520816 Biostatistik 2

21

18

Semester VI

No Kode Mata

Kuliah Mata Kuliah SKS

Total

SKS

1 4630116 K3 Rumah Sakit 3

2 4620216 K3 Konstruksi 2

3 4620316 K3 Transportasi 2

4 4620416 K3 Migas dan

Pertambangan 2

5 4620516 K3 Manufaktur 2

6 4630616 Audit SMK3 3

7 4620716 Current Issue di Bidang K3 2

8 4620816 Bahasa Inggris 2

9 4620916 Seminar Proposal 2

20

Semester VII

No Kode Mata

Kuliah Mata Kuliah SKS

Total

SKS

1 4720116 Investigasi Kecelakaan

Kerja 2

2 4720216

Contractor Safety

Management System

(CSMS)

2

3 4740316 Upaya Kesehatan Kerja 4

4 4720416 Etika Profesi 2

5 4720516 Kewirausahaan 2

12

Semester VIII

No Kode Mata

Kuliah Mata Kuliah SKS

Total

SKS

4860116

Kuliah Magang

Mahasiswa 6

4840216 Skripsi 4

10

19

C.2. Tenaga Pengajar

Nama Dosen Tetap PNS D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Ipop Sjarifah, Dra, M.Si.

2. Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes.

3. Istar Yuliadi, dr, M.Si.

4. Dr. Isna Qadrijati, dr, M.Kes.

5. Vitri Widyaningsih, dr. MS, Ph.D

6. Haris Setyawan, SKM, M. Kes

7. Tutug Bolet Atmojo, SKM, M. Si

8. Ratna Fajariani, SST., M.KKK

9. Tyas Lilia Wardani, SST., M.KKK

20

BAB IV

PROSES BELAJAR MENGAJAR

A. PROSES BELAJAR MENGAJAR

1. Kegiatan Perkuliahan

Dilakukan di kelas, sesuai jadwal dan ruang kuliah yang

telah ditentukan.Capaian Pembelajaran (CP) dalam setiap bahan

kuliah yang harus dipelajari mahasiswa sebagai kompetensi yang

diharapkan dapat dicapai pada suatu jenjang studi dan dalam

kurun waktu satu semester. Setiap mata kuliah sekurang-

kurangnya mempunyai 1 UTS dan 1 UAS yang seimbang bobot

dan cakupannya.

Kegiatan kuliah 1 SKS untuk mahasiswa adalah 50 menit

tatap muka/kegiatan pembelajaran terjadwal dengan tenaga

pengajar, 50 menit acara kegiatan akademik terstruktur yaitu

kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan dan

dipantau oleh tenaga pengajar/pembimbing akademik (PA), dan

50 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang

harus dilakukan mahasiswa atas dasar kemampuannya untuk

mendalami, mempersiapkan, atau tujuan lain dari suatu tugas

akademik dan dipantau oleh tenaga pengajar

2. Praktek/Praktikum

Praktikum menyangkut kegiatan-kegiatan seperti

menggunakan bahan dan/atau alat-alat yang dilakukan di

laboratorium, sedangkan praktek mencakup kegiatan-kegiatan

profesional di perusahaan untuk memperoleh dan meningkatkan

ketrampilan profesional di bidang yang bersangkutan bertempat di

lingkungan Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan

21

Kerjadan di Fakultas Kedokteran UNS. Nilai 1 SKS Praktikum di

laboratorium sama dengan beban tugas di laboratorium sebanyak

170 menit tiap minggu.

3. Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Suatu program yang dilaksanakan untuk memberikan

kesempatan pada mahasiswa di industri/perusahaan/instasi agar

mengetahui secara nyata tentang kondisi tempat kerja ditinjau dari

aspek higene perusahaan, keselamatan kerja, kesehatan kerja,

ergonomi dan lingkungan. Praktek kerja lapangan dilaksanakan di

semester VIIdengan bobot 4 SKS. 4 (empat) SKS praktek kerja

lapangan adalah penyelesaian kegiatan selama11,3 jam dalam 1

minggu. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan meliputi kegiatan-

kegiatan pembekalan oleh tim pembimbing, kunjungan perusahaan

di beberapa perusahaan, diskusi laporan dan evaluasi. Tim

pelaksana membuat jadwal pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.

4. Magang

Program magang adalah program praktek kerja mahasiswa

minimal selama 2 bulan dan maksmimal 3 bulan di institusi atau

perusahaan yang mempunyai bagian atau sudah mempunyai

program keselamatan dan kesehatan kerja.

Kegiatan magang ini diawali dengan pencarian tempat

magang di perusahaan, biasanya dilakukan oleh mahasiswa dengan

surat permohonan dari Program Studi 6 bulan sebelum

pelaksanaan magang. Pembimbingan dilakukan oleh pembimbing

dari program studi dan pembimbing lapangan dari perusahaan.

Mahasiswa diwajibkan untuk membuat 2 buah laporan yaitu

sebuah laporan umum yang disusun berdasarkan buku panduan

magang yang konten laporannya sesuai dengan kondisi perusahaan

22

tersebut. Program magang dilaksanakan pada semester VIII

dengan bobot 6 SKS.

5. Skripsi/penelitian

Skripsi/penelitian adalah program penelitian mahasiswa

selama 1-3 bulan di institusi, perusahaanformal atau sektor

informal yang mempunyai topik sesuai bidang keselamatan dan

kesehatan kerja.

Kegiatan skripsi/penelitian ini diawali dengan pencarian

tempat skripsi/penelitian di perusahaan/ sektor informal.

Pembimbingan dilakukan oleh pembimbing dari program studi

yang ditunjuk sesuai dengan SK Dekan yang telah ditetapkan.

Mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan

skripsi/penelitian yang dilaksanakan pada semester VIII dengan

bobot 4 SKS.

6. Evaluasi

a. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa di Program Studi

Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas

Kedokteran UNS bertujuan :

1) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan studi mahasiswa

pada semester yang bersangkutan.

2) Menilai keberhasilan dosen dalam menyampaikan materi.

b. Adapun bentuk evaluasi sebagai berikut :

1) Penilaian dapat dilakukan dengan keperluan pembandingan

tingkat penguasaan kompetensi antar mahasiswa, diperlukan

tingkatan (grade) dan tingkatan tersebut merupakan nilai

mahasiswa untuk suatu mata kuliah.

2) Sistem penilaian suatu mata kuliah/tugas akhir diperoleh

dari hasil konversi skor (skala 100)

23

- Nilai untuk mahasiswa yang kompeten dalam suatu mata

kuliah adalah A, B dan C; sedangkan nilai untuk mahasiswa

yang tidak kompeten dalam suatu mata kuliah adalah D dan

E.

- Cara penilaian ujian tugas akhir ditetapkan program studi

yang bersangkutan sesuai dengan pedoman yang telah

ditetapkan.

c. Perhitungan nilai akhir baik untuk perkuliahan sesuai SK

Rektor UNS No. 583 /UN27/PP/2016 (terlampir).

d. Penilaian Keberhasilan Studi ditetapkan sebagai berikut :

1) Penilaian keberhasilan hasil studi akhir semester

dilakukan pada tiap-tiap akhir semester meliputi semua

matakuliah yang diambil semester yang bersangkutan.

2) Mahasiswa dinyatakan menyelesaikan studi apabila telah

mengumpulkan sejumlah kredit minimum 144 SKS sesuai

ketentuan pada kurikulum termasuk magang dan skripsi,

serta memenuhi syarat :

a) Indeks Prestasi Kumulatif > 2,00 dan semua nilai

mata kuliah minimal C.

b) Telah lulus ujian pendadaran (komprehensif) bila ada

c) Telah lulus ujian Tugas Akhir dan sejenisnya bila

ada.

e. Instrumen yang dipakai untuk evaluasi :

1) Ujian Tengah Semester (UTS) dilaksanakan setelah 7 kali

pertemuan pertama

2) Ujian Akhir Semester (UAS) dilaksanakan setelah 7 kali

pertemuan kedua

3) Praktikum

Kegiatan-kegiatan yang menggunakan bahan dan/atau

alat-alat yang dilakukan di laboratoriumlingkungan

24

program studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan

Kerja FK UNS dan di Fakultas Kedokteran UNS

4) Diskusi

Pada mata ajaran yang disertai praktikum, tetapi tidak

mempunyai laboratorium, mahasiswa dibagi dalam

kelompok diskusi atau kunjungan ke lahan praktek

(perusahaan).

5) Magang.

Magang dilaksanakan oleh Mahasiswa sebagai kegiatan di

tingkat akhir.Kegiatan ini dilakukan minimal 2 bulan di

perusahaan/industri.Permasalahan yang diambil untuk

laporan hasil Magang meliputi : Proses Produksi, Higene

Perusahaan, Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja

6) Skripsi/penelitian

Skripsi/penelitian dilaksanakan oleh Mahasiswa sebagai

kegiatan di tingkat akhir. Kegiatan ini dilakukan selama

1-3 bulan di sektor formal/perusahaan atau sektor

informal

25

B. KALENDER AKADEMIK

Untuk tahun Akademik 2017/2018, kalender akademik untuk

semester Agustus 2017 – Januari 2018 adalah sebagai berikut :

No Agenda Kegiatan Tanggal Pelaksanaan

1 Pembagian KHS/Yudisium

Semester Genap 2017

20 Juli 2018

2 Program Kenal Kampus

Mahasiswa Baru/PKKMB

13 - 16 Agustus 2018

3 Pembayaran SPP &

HerRegistrasi Mahasiswa Lama

23 Juli - 10 Agustus 2018

4 Konsultasi KRS Mahasiswa

Lama

20- 24 Agustus 2018

5 Konsultasi KRS Mahasiswa Baru 27-31 Agustus 2018

6 Kuliah Perdana 03 September 2018

7 Kuliah Terakhir 14 Desember 2018

8 Ujian Tengah Semester/ UTS 22 - 26 Oktober 2018

9 Ujian Akhir Semester/ UAS 17 - 21 Desember 2018

10 Remidial UTS/UAS 26 Desember 2018 - 04

Januari 2019

11 Entri Nilai 07 - 11 Januari 2019

12 Pembagian KHS/Yudisium

Semester Ganjil

18 Januari 2019

13 Rapat Persiapan Awal

Perkuliahan

20 Agustus 2018

14 Masa Perkuliahan Tengah

Semester

03 September - 19 Oktober

2018

15 Masa Perkuliahan Akhir

Semester

29Oktober - 14 Desember

2018

26

C. TUGAS DAN KEWAJIBAN PEMBIMBING AKADEMIK

1. Pembimbingan akademik terhadap mahasiswa dilakukan minimal

4 (empat) kali dalam satu semester, yaitu pada awal semester (1

kali), pertengahan semester (2 kali), dan akhir semester (1 kali).

2. Mendorong mahasiswa bekerja dan belajar secara teratur dan

kontinue serta menanamkan pentingnya disiplin diri sendiri dan

kemampuan mengenal potensi diri.

3. Memberikan saran dan keterangan lain tentang mahasiswa yang

dibimbing kepada pihak-pihak yang dipandang perlu.

4. Memberikan motivasi kepada mahasiswa bimbingannya yang

berprestasi kurang atau turun.

Pembimbingan non akademik :

Pembimbingan non akademik pada prinsipnya dilakukan oleh

setiap dosen terutama dosen tetap kepada mahasiswa siapapun yang

memerlukan.Bimbingan ini menyangkut problematik keuangan,

keluarga dan sosial.Waktu menurut kebutuhan, tetapi umumnya per

minggu dosen menyediakan waktu 2 jam.Pembimbingan Praktek

kerja lapangan, magang dan penulisan tugas akhir dapat dilihat pada

buku panduan praktek kerja lapangan, magang dan penulisan tugas

akhir.

D. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM

Tujuan : Untuk menilai keberhasilan program

Raw in put : Seleksi Mahasiswa

Pelaksanaan seleksi mahasiswa dilaksanakan :

Mulai 2011 : Panita Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru

(SPMB) Program Diploma UNS dan jalur PMDK.

Proses :

1. Instrumen : Keras, Fasilitas, Sarana

27

2. Gedung perkuliahan : Ruang Kuliah Gedung E Lt 2 D4 K3

FK UNS

3. Laboratorium :

a. Laboratorium yang berhubungan dengan Fakultas Kedokteran

dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Kedokteran UNS

b. LaboratoriumProgram Studi Diploma 4 Keselamatan dan

Kesehatan Kerja secara bertahap dilengkapi dengan bantuan

dari berbagai pihak.

4. Dosen dan tenaga administrasi :

a. Dosen terdiri dari dosen dari lingkungan UNS (F. Kedokteran,

F. Teknik, F. Hukum, FKIP, FISIP, sesuai keahliannya masing-

masing, serta Dosen Luar Biasa (DLB) dari luar UNS.

b. Tenaga administrasi yang berstatus PNS, Non PNS dan PBL.

28

BAB V

PERATURAN-PERATURAN AKADEMIK

PERATURAN

REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET

NOMOR : 583 /UN27/HK/2016

TENTANG

PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN

DIPLOMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET,

Menimbang:

a. Bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas

pendidikan di Universitas Sebelas Maret yang memberikan

kesempatan luas kepada mahasiswa untuk mencapai prestasi

akademik tinggi, penyelesaian studi tepat waktu, berdaya

saing, dan memiliki kompetensi sesuai bidang ilmu pada

jenjang pendidikannya, perlu pengaturan pendidikan yang

komprehensif;

b. Bahwa Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

juncto Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

45/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi perlu

ditindaklanjuti dengan peraturan pelaksanaan pembelajaran;

c. bahwa dengan terbitnya Peraturan Menteri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi Nomor 44/2015 tentang Standar

Nasional Pendidikan Tinggi, maka Peraturan Rektor nomor:

29

543 /H27/PP/2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Pendidikan Program Diploma Universitas Sebelas Maret

sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan dinamika

pembelajaran dan perlu disesuaikan;

d. Bahwa berdasar pertimbangkan sebagaimana dimaksud

huruf a, b dan c di atas, perlu ditetapkan Peraturan Rektor

Universitas Sebelas Maret tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan Diploma.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Repulik Indonesia

Tahun 2003 nomor 78, tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia nomor 4301);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang Gurudan Dosen (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan

Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012

Nomor 158. Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5336);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standard Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Repulik

Indonesia Tahun 2005 nomor 41, tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia nomor 4496);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Republik Indonesaia nomor 23,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesaia Nomor

5105); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi

(Lebaran Negara Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355);

30

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun

2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan

Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 16);

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 08 tahun 2012

tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor

24);

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang

Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 831);

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang

Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 831)

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44

Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

769);

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang

Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 831);

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat

Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi.

31

MEMUTUSKAN

Menetapkan

:

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET

TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROGRAM

DIPLOMA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan rektor ini yang dimaksud dengan:

1. Universitas adalah Universitas Sebelas Maret,

2. Rektor adalah rektor Universitas Sebelas Maret

3. Fakultas adalah fakultas di lingkungan Universitas Sebelas Maret.

4. Dekan adalah dekan fakultas di lingkungan Universitas Sebelas

Maret.

5. Program studi adalah program studi di lingkungan Universitas Sebelas

Maret

6. Kepala program studi adalah kepala program studi di lingkungan

Universitas Sebelas Maret

7. Dosen adalah dosen di lingkungan Universitas Sebelas Maret

8. Tenaga kependidikan adalah tenaga fungsional umum, tenaga

fungsional tertentu, dan unsur lainnya yang berhubungan dengan

penyelenggaraan program diploma di lingkungan Universitas Sebelas

Maret.

9. Pembimbing akademik, yang selanjutnya disebut PA, adalah dosen di

lingkungan Universitas Sebelas Maret yang ditunjuk oleh rektor

dengan tugas untuk membimbing mahasiswa di bidang akademik dan

bidang lain yang dapat memperlancar studi mahasiswa.

10. Mahasiswa adalah peserta didik program diploma yang terdaftar dan

belajar di Universitas Sebelas Maret.

11. Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang baru pertama kali terdaftar

pada suatu program studi di UNS.

12. Mahasiswa pindahan adalah mahasiswa perguruan tinggi lain yang

pindah ke UNS atau mahasiswa di UNS yang pindah antar program

studi pada jenjang yang sama.

13. Mahasiswa transfer/alih jenjang adalah mahasiswa yang mendaftar ke

jenjang yang setingkat lebih tinggi baik yang berasal dari prodi di

UNS maupun luar UNS setelah melalui tes khusus.

32

14. Mahasiswa asing adalah mahasiswa dari luar negeri yang mengambil

kuliah program sarjana atau pengakuan kredit mata kuliah pada

program Diploma di UNS.

15. Registrasi administrasi adalah proses kegiatan untuk memperoleh

status terdaftar sebagai mahasiswa

16. Registrasi akademik adalah kegiatan untuk dapat mengikuti

perkuliahan pada semester bersangkutan dengan cara mengisi kartu

rencana studi (KRS) sesuai dengan aturan yang berlaku;

17. Pengisian KRS adalah proses pendaftaran matakuliah yang akan

ditempuh pada semester yang bersangkutan

18. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswadengan dosen dan

sumber belajar pada suatulingkungan belajar.

19. Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disingkat SN

DIKTI adalah satuan standar yang meliputi standar nasional

pendidikan, standar nasional penelitian, dan standar nasional

pengabdian kepada masyarakat.

20. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang

pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di

seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

21. Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem

penelitian pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah

hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

22. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria

minimal tentang sistem pengabdian kepada masyarakat pada

perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara

Kesatuan Republik Inddonesia.

23. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat

KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang

dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara

bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja

dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan

struktur pekerjaan di berbagai sektor.

24. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanauntuk mewujudkan

suasana belajar dan prosespembelajaran agar mahasiswa secara

aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat,bangsa, dan negara.

25. Penyelenggaraan pendidikan adalah pengaturan mengenai

33

perencanaan, pengawasan, pemantauan, evaluasi, dan pembinaan

serta pengorganisasian pelaksanaan pendidikan untuk mencapai

tujuan pendidikan di universitas.

26. Pengelolaan pendidikan adalah kegiatan pelaksanaan pemberdayaan

sumberdaya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan di

universitas.

27. Program pengakuan kredit adalah pengambilan mata kuliah tertentu

oleh mahasiswa antar Program Studi/Fakultas di lingkungan UNS,

atau mahasiswa dari luar UNS baik dari dalam maupun luar negeri,

atau mahasiswa UNS dengan Perguruan Tinggi di luar UNS baik

dalam maupun luar negeri, dan mengikuti perkuliahan serta penilaian

sesuai dengan peraturan dan mekanisme yang ditetapkan oleh

Program Studi/Fakultas/Perguruan Tinggi penyelenggara, yang diatur

melalui kerjasama kelembagaan Program Studi/Fakultas/Perguruan

Tinggi.

28. Sistem Satuan Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan

pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester untuk

menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman

belajar, dan beban penyelenggaraan program.

29. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian,

proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan program studi.

30. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS, adalah

takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per

minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai

bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan

usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu

program studi.

31. Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif selama

paling sedikit 16 (enam belas) minggu; termasuk ujian tengah

semester dan ujian akhir semester.

32. Praktikum adalah bentuk pembelajaran yang meliputi kegiatan

laboratorium, kegiatan lapangan, dan kegiatan praktik terstruktur

lainnya, sesuai dengan sifat bidang studi.

33. Pembimbingan adalah kegiatan bimbingan kepada mahasiswa dalam

perkuliahan, penyusunan tugas akhir

34. Penilaian pembelajaran adalah proses pengumpulan, penganalisisan,

dan penginterpretasian informasi akademik untuk mengukur

34

pencapaian hasil belajar mahasiswa.

35. Skor adalah angka hasil penilaianyang menunjukkan tingkat

keberhasilan mahasiswa dalam suatu penilaian pembelajaran.

36. Nilai adalah takaran capaian pembelajaran yang diberikan oleh dosen

berdasarkan pada skor hasil penilaian, yang menunjukkan tingkat

kompetensi mahasiswa dalam suatu mata kuliah tertentu dengan

menggunakan aturan tertentu.

37. Indeks prestasi semester, yang selanjutnya disingkat IPS, adalah

tingkat capaian pembelajaran mahasiswa dalam satuan semester yang

dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara nilai mata

kuliah yang ditempuh dengan bobot kredit masing-masing mata

kuliah dibagi keseluruhan atau total kredit yang diambil dalam satuan

semester.

38. Indeks prestasi kumulatif, yang selanjutnya disingkat IPK,adalah

tingkat capaian pembelajaran mahasiswa pada akhir program studi

dinyatakan dalam besaran nilai yang dihitung dengan cara

menjumlahkan perkalian antara nilai setiap mata kuliah yang

ditempuh dengan SKS mata kuliah bersangkutan dibagi dengan

jumlah SKS atau total kredit yang ditempuh pada program sarjana.

39. Tugas akhir adalah karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa

melalui proses pembimbingan oleh dosen pembimbing dengan

menggunakan kaidah dan norma penulisan karya ilmiah berdasarkan

hasil kajian lapangan, laboratorium, pustaka, dan atau kajian lain

yang sesuai dengan bidang keilmuannya, sebagai persyaratan akhir

untuk memperoleh gelar sarjana.

40. Capaian pembelajaran (CP) atau Learning outcome (LO) adalah

kemampuan lulusan yang diinginkan setelah mahasiswa

menyeleaikan pembelajaran yang menggambarkan secara spesifik

kemampuan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta kinerja

yang realistis dan terukur.

41. Rencana Pembelajaran Semester yang selanjutnya disingkat RPS

adalah perencanaan proses pembelajaran untuk suatu mata kuliah

yang ditetapkan oleh dosen secara mandiri atau dalam satu kelompok

keilmuan untuk memenuhi standar proses pembelajaran sesuai

dengan SN Dikti.

42. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang selanjutnya disingkat RPP

adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu

pertemuan atau lebih yang dikembangkan secara rinci dari RPS untuk

mengarahkan kegiatan pembelajaran dalam upaya mencapai

35

kompetensi dasar

43. Kelas internasional adalah kelas perkuliahan yang diikuti oleh

mahasiswa program sarjana dari dalam dan/atau luar negeri, yang

dalam penyelenggaraan pembelajarannya menggunakan standar

internasional.

44. Remedial teaching atau pembelajaran remedial adalah proses

perbaikan nilai bagi mahasiswa yang belum mencapai standar

kelulusan mata kuliah, dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah

yang bersangkutan, melalui proses pembelajaran ulang, penugasan,

responsi, dan/atau tugas lain yang relevan, dilaksanakan pada akhir

semester sebelum waktu yudisium.

45. Indeks Prestasi Rata-rata adalah tingkat keberhasilan mahasiswa

dalam suatu kurun waktu tertentu sebelum menyelesaikan seluruh

program pembelajaran yang merupakan rata-rata tertimbang.

Penghitungan Indeks Prestasi rata-rata adalah nilai mata kuliah

dikalikan bobot kredit mata kuliah yang telah ditempuh.

46. Indeks Prestasi Kumulatif adalah tingkat keberhasilan mahasiswa

pada akhir keseluruhan program pembelajaran yang merupakan rata-

rata tertimbang dari seluruh matakuliah yang ditempuh.

47. Selang studi adalah keadaaan seseorang mahasiswa berhenti

mengikuti kegiatan akademik sebelum program studi selesai tetapi

tetap memenuhi kewajiban registrasi dan perencanaan studi.

48. Tidak aktif studi adalah keadaaan seseorang mahasiswa berhenti

mengikuti kegiatan akademik sebelum program studi selesai tetapi

tidak memenuhi kewajiban registrasi dan perencanaan studi

49. Penjaminan mutu pendidikan merupakan aktivitas asesmen mutu

penyelenggaraan pendidikan.

50. Remedial teaching (Pembelajaran remedial) adalah pemberian

bantuan bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan atau kelambatan

belajar.

BAB II

TUJUAN DAN PROGRAM PENDIDIKAN

Pasal 2

(1) Program diploma bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi anggota

masyarakat yang mempunyai standar kompetensi lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi

36

keterampilan umum dan keterampilan khusus sebagaimana yang

digariskan dalam KKNI dan SN DIKTI.

(2) Program diploma di Universitas Sebelas Maret terdiri atas program

Diploma III dan Diploma IV.

BAB III

KEDUDUKAN DAN TATA KELOLA PROGRAM DIPLOMA

Pasal 3

(1) Program studi diploma berkedudukan dan dikelola oleh fakultas yang

memiliki relevansi keilmuan, baik di dalam maupun di luar kampus

induk.

(2) Pembukaan program studi diploma diatur dalam ketentuan terpisah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Pasal 4

(1) Program studi dipimpin oleh seorang kepala program studi

(2) Kepala program studi diangkat dan diberhentikan oleh rektor atas

usulan dan pertimbangan dekan fakultas terkait.

(3) Persyaratan untuk dapat diangkat dan diberhentikan sebagai kepala

program studi serta masa jabatannya diatur sesuai dengan ketentuan

yang berlaku di universitas.

(4) Dalam menjalankan tugasnya, kepala program studi

bertanggungjawab kepada dekan.

BAB IV

PENGELOLAAN KEGIATAN, ANGGARAN, DAN

SARANA/PRASARANA PENDIDIKAN

Pasal 5

(1) Kepala program studi menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan

dan penganggaran program studi dengan mengacu pada rencana

strategis (renstra) dan key performance indicator (KPI) universitas.

(2) Penetapan rencana kegiatan dan anggaran serta penilaian pelaksanaan

rencana kegiatan dan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan oleh Dekan.

(3) Kepala program studi menyampaikan laporan kinerja program studi

kepada Dekan sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku di

Universitas.

37

(4) Ketentuan mengenai layanan pendidikan bagi mahasiswa

berkebutuhan khusus dan kurang mampu diatur terpisah sesuai

ketentuan yang berlaku.

(5) Administrasi akademik dan administrasi keuangan mengikuti prinsip

sentralisasi administrasi dan desentralisasi akademik (SADA).

(6) Pengelolaan sarana dan prasarana sesuai dengan sistem dan prosedur

yang berlaku di Universitas.

BAB V

DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 6

(1) Program diploma dapat memberikan penugasan mengampu mata

kuliah (MK) kepada dosen yang mempunyai kualifikasi sebagai

berikut:

(a) dosen yang berasal dari universitas yang mempunyai kualifikasi

akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan

yang relevan dengan mata kuliah yang diampu (program studi).

(b) dosen dari perguruan tinggi lain yang mempunyai kualifikasi

akademik paling rendah lulusan magister atau magister terapan

yang relevan dengan MK yang diampu (program studi) dan

berasal dari program studi suatu perguruan tinggi yang

mempunyai jenjang (nilai) akreditasi A.

(c) praktisi yang mempunyai kualifikasi sebagai tenaga profesional

yang mempunyai reputasi nasional atau yang mempunyai

sertifikat profesi.

(d) tokoh masyarakat yang mempunyai rekam jejak/prestasi berskala

nasional.

(2) Tugas dosen yang mengampu mata kuliah pada program studi

diploma meliputi semua kewajiban yang diatur dalam sistem SKS

dan panduan kurikulum pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh

Universitas

(3) Dosen yang mengampu mata kuliah pada program studi diploma

ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

Pasal 7

(1) Tenaga kependidikan meliputi tenaga fungsional umum, tenaga

fungsional tertentu, dan unsur lainnya yang berhubungan dengan

penyelenggaraan program diploma

38

(2) Tenaga kependidikan yang ditugaskan di fakultas maupun di

universitas harus memenuhi standar kualifikasi tenaga kependidikan

sesuai dengan SN DIKTI

(3) Tenaga pendukung pelayanan teknis dan administratif ditetapkan

dengan keputusan Rektor berdasarkan usulan Dekan.

Bab VI

Penerimaan Mahasiswa Baru

Pasal 8

(1) Penerimaan mahasiswa baru program diploma mengikuti ketentuan

yang berlaku di universitas

(2) Program studi melalui fakultas dapat mengajukan usulan mengenai

daya tampung mahasiswa baru yang akan diterima sesuai dengan

sumberdaya yang tersedia

(3) Universitas dapat melakukan penerimaan mahasiswa baru program

diploma melalui jalur mandiri yang diatur dalam ketentuan terpisah

Bab VII

BEBAN DAN MASA BELAJAR

Pasal 9

(1) Beban belajar program Diploma Tiga paling sedikit 108 (seratus

delapan) SKS dan dirancang untuk diselesaikan oleh mahasiswa

selama 6 (enam) semester

(2) Beban belajar program Diploma empat paling sedikit 144 (seratus

empat puluh empat) SKS dan dirancang untuk diselesaikan oleh

mahasiswa selama 8 (delapan) semester

BAB VIII

KURIKULUM DAN SISTEM SATUAN KREDIT SEMESTER

Pasal 10

(1) Program diploma menerapkan kurikulum yang mengacu pada standar

KKNI dan SN DIKTI.

(2) Pelaksanaan kurikulum program diploma dilaksanakan dengan

menggunakan sistem SKS.

39

(3) Kurikulum program diploma sebagaimana dimaksud ayat (1) disusun

dengan komposisi praktikum dan teori yang sesuai dengan KKNI.

(4) Satu tahun akademik terdiri dari 2 (dua) semester.

(5) Program studi dapat menyelenggarakan semester antara sesuai dengan

ketentuan SN Dikti.

(6) Ketentuan lebih lanjut tentang penyelenggaraan semester antara akan

diatur dengan ketentuan tersendiri.

Pasal 11

(1) Program studi wajib melakukan penyusunan rumusan capaian

pembelajaran sebagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat (1),

penyusunan kurikulum, penetapan beban SKS untuk setiap mata

kuliah, dan penerapan kurikulum dengan mengacu pada pedoman

panduan penyusunan kurikulum perguruan tinggi yang diterbitkan

oleh universitas.

(2) Program studi melakukan peninjauan kembali kurikulum setiap tahun

dan melaporkan hasil review kepada Dekan

(3) Program studi dapat melakukan revisi (perubahan) kurikulum setiap 3

tahun sekali

(4) Kurikulum program studi wajib memuat mata kuliah umum yang

ditetapkan universitas

Pasal 12

(1) Kurikulum program diploma ditetapkan oleh rektor dengan

mengikuti prosedur sebagai berikut

a) Kaprodi mengusulkan kurikulum kepada dekan setelah melakukan

kajian secara seksama dan terdokumentasi

b) Dekan melakukan rekonsiliasi kurikulum semua prodi dan membuat

usulan penetapan kurikulum kepada rektor dengan

mempertimbangkan pendapat senat fakultas

c) Rektor menetapkan kurikulum dengan mempertimbangkan

pendapatsenat universitas

(2) Penjaminan mutudan audit mutu atas penyusunan, peninjauan

kembali dan revisi kurikulum dilakukan oleh Lembaga

Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan setiap tahun.

40

BAB VIII

REGISTRASI DAN PERENCANAAN STUDI

Pasal 13

(1) Mahasiswa diwajibkan melaksanakan registrasi dan perencanaan

studi dengan persyaratan, tata cara, dan waktu pelaksanaan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Rencana studi sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan dengan

bimbingan dan persetujuan dosen Pembimbing Akademik.

(3) Ketentuan dan tata cara registrasi dan perencanaan studi diatur lebih

lanjut dalam ketentuan terpisah.

(4) Beban belajar mahasiswa pada semester satu dan dua maksimal 20

SKS dan disediakan dalam bentuk paket yang ditentukan oleh

program studi.

(5) Setelah dua semester pertama mahasiswa dapat mengambil beban

belajar sesuai dengan Indek Prestasi semester sebelumya dengan

ketentuan IP lebih dari atau sama dengan 3 dapat mengambil SKS

paling banyak 24 SKS; IP kurang dari 3 mengambil SKS sesuai

paket.

BAB IX

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pasal 14

(1) Rencana, metode, bentuk, dan proses pembelajaran disusun oleh

dosen dan dilaksanakan oleh dosen bersama mahasiswa dengan

mengacu pada buku pedoman Kurikulum Pendidikan Tinggi yang

diterbitkan oleh Universitas.

(2) Kegiatan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilaksanakan secara konvensional, secara on-line, atau gabungan

antara model konvensional dan on line.

(3) Mahasiswa diwajibkan mengikuti pembelajaran dan kegiatan

akademik lainnya sesuai dengan rencana pembelajaran semester

(RPS) yang ditetapkan oleh dosen

(4) Dosen atau Tim Dosen pengampu mata kuliah mempunyai wewenang

penuh untuk menentukan, merancang, dan melaksanakan metode,

aturan, dan tata cara proses pembelajaran.

(5) Dosen atau Tim Dosen pengampu mata kuliah bertanggung jawab

penuh atas pelaksanaan proses pembelajaran.

41

Pasal 15

(1) Bahasa pengantar resmi yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran adalah Bahasa Indonesia.

(2) Bahasa daerah tertentu dan/atau bahasa asing tertentu dapat

digunakan sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan pembelajaran

sepanjang sesuai dengan kurikulum program studi.

Pasal 16

(1) Mahasiswa wajib memiliki sertifikat tes bahasa Inggris untuk tujuan

komunikasi internasional English for Academic Purposes, Test of

English for International Communication, atau Test of English as a

Foreign Language dengan skor yang ekuivalen.

(2) Unit Pelaksana Teknis Bahasa Universitas mengkoordinasikan

pelaksanaan kegiatan pelatihan dan English for Academic Purposes,

Test of English for International Communication, atau Test of English

as a Foreign Language.

(3) Penguasaan bahasa Inggris sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menjadi salah satu syarat bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti

ujian Tugas Akhir.

BAB X

KULIAH MAGANG MAHASISWA

Pasal 17

(1) Mahasiswa program diploma wajib mengikuti Kuliah Magang

Mahasiswa.

(2) Mahasiswa program diploma dapat mengambil mata kuliah Kuliah

Magang Mahasiswa sesuai dengan kurikulum program studi.

(3) Mahasiswa yang mengikuti Kuliah Magang Mahasiswa dalam masa

perkuliahan diberi status ijin dan dihitung masuk kuliah.

BAB XI

PENILAIAN PEMBELAJARAN

Pasal 18

(1) Penilaian pembelajaran dilakukan secara menyeluruh dan

berkesinambungan terhadap proses dan hasil belajar sesuai dengan

karakteristik mata kuliah

42

(2) Pilihan metode dan pertimbangan yang digunakan dalam penilaian

pembelajaran mengacu pada buku pedoman KPT yang diterbitkan

oleh Universitas

(3) Dosen atau Tim Dosen pengampu mata kuliah mempunyai

wewenang dan bertanggungjawab untuk memutuskan penilaian

pembelajaran

Pasal 19

(1) Mahasiswa dapat mengikuti ujian apabila prosentase kehadiran lebih

dari atau sama dengan 75%

(2) Nilai hasil penilaian pembelajaran menggunakan skala 4 (empat),

dengan rentang 0 – 4 (nol sampai dengan 4)

(3) Penilaian pembelajaran dilaksanakan minimal 2 (dua) kali dalam satu

semester dalam bentuk penilaian tengah semester (PTS) dan penilaian

akhir semester (PAS)

(4) Mahasiswa dinyatakan lulus suatu mata kuliah jika hasil penilaian

tengah semester (PTS) dan penilaian akhir semester mata kuliah

tersebut paling sedikit 2,0 (dua koma nol) atau C

(5) Nilai akhir suatu mata kuliah diperoleh dari hasil konversi skor

dengan ketentuan sebagai berikut:

Rentang Skor-S

(skala 100)

Rentang Nilai (skala 4)

Angka Huruf

≥ 85 4.00 A

80 – 84 3.70 A-

75 – 79 3.30 B+

70 – 74 3.00 B

65 – 69 2.70 C+

60 – 64 2.00 C

55 – 59 1.00 D

< 55 0.00 E

(6) Hasil pembelajaran dan hasil penilaian pembelajaran dilaporkan ke

dekan yang digunakan sebagai dasar perbaikan kualitas

pembelajaran pada tahun berikutnya

(7) Dosen dapat memberikan kesempatan untuk mengikuti penilaian

ulang (remedi) sebanyak satu kali kepada mahasiswa sebelum

pengumuman hasil penilaian (yudisium)

43

Pasal 20

(1) Mahasiswa dapat melakukan perbaikan nilai matakuliah tertentu

dengan mengikuti kuliah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dengan memasukkan matakuliah tersebut ke dalam KRS.

(2) Penentuan nilai bagi mahasiswa yang mengikuti perbaikan nilai

menggunakan nilai terakhir

Pasal 21

(1) Mahasiswa diwajibkan lulus sejumlah beban SKS tertentu dengan

nilai minimal C pada setiap akhir tahun akademik selama masa studi

(2) Mahasiswa yang gagal memenuhi ketentuan ayat (1) diberikan

sanksi.

(3) Jumlah beban SKS dan sanksi yang diberikan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan (2) untuk program Diploma III adalah sebagai

berikut:

(4) Jumlah beban dan sanksi yang diberikan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan (2) untuk program Diploma IV adalah sebagai berikut:

Semester Capaian SKS Sanksi

1 <14 Peringatan Tertulis

2 <28 Peringatan Tertulis

3 <42 Peringatan Tertulis

4 <56 Diberhentikan statusnya sebagai mahasiswa

5 <70 Peringatan Tertulis

6 <84 Diberhentikan statusnya sebagai mahasiswa

7 <98 Peringatan Tertulis

8 <112 Diberhentikan statusnya sebagai mahasiswa

(5) Mahasiswa yang akan diberhentikan dari status mahasiswa UNS

dapat mengajukan permohonan pengunduran diri dari status sebagai

mahasiswa UNS kepada Rektor sesuai mekanisme yang berlaku.

Semester Capaian SKS Sanksi

1 <14 Peringatan Tertulis

2 <28 Peringatan Tertulis

3 <42 Peringatan Tertulis

4 <56 Diberhentikan statusnya sebagai mahasiswa

5 <70 Peringatan Tertulis

6 <84 Diberhentikan statusnya sebagai mahasiswa

44

(6) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat diberikan

surat keterangan daftar matakuliah yang telah lulus dan surat

keterangan pengunduran diri.

BAB XII

TUGAS AKHIR

Pasal 23

(1) Mahasiswa Diploma III wajib menyusun tugas akhir dengan beban 4

(empat) SKS setelah menyelesaikan beban belajar paling sedikit 85

SKS.

(2) Mahasiswa Diploma IV wajib menyusun tugas akhir dengan beban

paling sedikit 4 (empat) SKS setelah menyelesaikan beban belajar

paling sedikit 100 SKS.

(3) Tugas akhir sebagaimana tersebut pada ayat (1) dapat ditulis

berdasarkan laporan hasil penelitian atau laporan hasil magang

dengan mempetimbangkan karakteristik program studi.

(4) Dalam proses penyelesaian tugas akhir, mahasiswa dapat dibimbing

minimal oleh 1 (satu) dosen pembimbing dengan mempertimbangkan

karakteristik program studi.

(5) Jangka waktu penulisan tugas akhir paling lama adalah 12 (dua belas)

bulan.

(6) Jika sampai batas waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud ayat

(5) belum selesai, kepala program studi wajib mengambil langkah-

langkah untuk mempercepat penyelesaian sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi mahasiswa.

(7) Langkah-langkah sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat berupa

peringatan tertulis, pengisian surat pernyataan, dan penggantian

pembimbing.

(8) Setelah selesai menyusun tugas akhir, mahasiswa wajib mengikuti

ujian tugas akhir.

(9) Ketentuan tentang ujian tugas akhir diatur oleh program studi.

BAB XIII

KELULUSAN, GELAR, DAN IJAZAH

Pasal 24

(1) Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan pendidikan program

diploma apabila mahasiswa yang bersangkutan telah menempuh

seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian

45

pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan

Indeks Prestasi Kumulatif lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua

koma nol) dan tidak ada mata kuliah yang tidak lulus.

(2) Tanggal penyelesaian pendidikan program diploma sebagaimana

dinyatakan pada ayat (1) adalah tanggal kelulusan ujian tugas akhir

atau tanggal validasi artikel bagi mahasiswa yang tidak menempuh

tugas akhir.

(3) Apabila sampai batas akhir waktu revisi tugas akhir belum dapat

diselesaikan, maka mahasiswa yang bersangkutan harus diuji ulang.

(4) Ketentuan mengenai ujian tugas akhir dan/atau validasi artikel ilmiah

mahasiswa diatur oleh Fakultas.

(5) Predikat kelulusan mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan kriteria sebagai berikut.

IPK Predikat Kelulusan

2,76 - 3,00 Memuaskan

3,01 - 3,50 Sangat Memuaskan

3,51 - 4,00 Pujian (Cumlaude), dengan masa studi maksimum 6

semester untuk diploma tiga dan 8 semester untuk

diploma empat

(6) Mahasiswa yang dinyatakan lulus sebagaimana dimaksud ayat (1)

dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan diberi gelar yang sesuai

dengan peraturan perundangan.

(7) Mahasiswa dengan IPK kurang dari 2,76, dinyatakan lulus dengan

tidak diberikan predikat.

Pasal 25 (1) Mahasiswa yang dinyatakan lulus mengikuti wisuda yang

diselenggarakan oleh panitia wisuda Universitas.

(2) Untuk dapat mengikuti wisuda, mahasiswa yang bersangkutan harus

memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan oleh Universitas.

Pasal 26 (1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan program diploma

berhak menerima ijazah, transkrip nilai, dan surat keterangan

pendamping ijazah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Ijazah dan transkrip nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditandatangani oleh Dekan dan Rektor.

(3) Surat Keterangan Pendamping Ijazahsebagaimana dimaksud pada

ayat (1) ditandatangani oleh Dekan.

46

(4) Surat keterangan perbaikan penulisan ijazah atau transkrip nilai

diterbitkan apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ijazah atau

transkrip nilai.

(5) Surat keterangan perbaikan penulisan ijazah dan/atau transkrip nilai

diterbitkan oleh Rektor atas permintaan Dekan.

BAB XIV

PERPANJANGAN STUDI, SELANG STUDI, TIDAK AKTIF

STUDI,

DAN PENGUNDURAN DIRI

Pasal 27

(1) Perpanjangan studi dapat diberikan kepada mahasiswa yang belum

dapat menyelesaikan studi sesuai dengan batas waktu yang

ditetapkan.

(2) Perpanjangan studi diajukan tertulis oleh mahasiswa yang

bersangkutan melalui pimpinan fakultas sesuai dengan mekanisme

dan waktu yang telah ditetapkan

(3) Perpanjangan studi sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan untuk

satu semester.

(4) Perpanjangan studi sebagaimana dimaksud ayat (3) dapat diberikan

maksimal 4 (empat) kali.

(5) Perpanjangan studi ketiga dan keempat hanya diberikan kepada

mahasiswa yang sudah lulus seluruh Mata Kuliah kecuali penulisan

tugas akhir.

Pasal 28

(1) Mahasiswa selang studi adalah mahasiswa yang berhenti mengikuti

kegiatan akademik sebelum studinya selesai, kemudian kembali

mengikuti kegiatan akademik dengan seizin rektor atas usul dekan.

(2) Waktu selang studi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

dihitung sebagai masa studi dan hanya dapat diberikan maksimal

selama 2 (dua) kali, masing-masing satu semester dan tidak dalam

semester berturut-turut.

Pasal 29

(1) Permohonan ijin selang studi diajukan oleh mahasiswa yang

bersangkutan setelah menempuh kuliah paling sedikit 2

(dua)semester.

(2) Mahasiswa selang studi tetap diwajibkan membayar biaya

pendidikan sebesar 50% dari Uang Kuliah Tunggal yang berlaku di

program studi yang bersangkutan.

(3) Mahasiswa yang aktif kembali diberi kesempatan melanjutkan

studinya pada semester berikutnya setelah mahasiswa yang

bersangkutan memenuhi kewajiban administrasi.

47

Pasal 30

(1) Mahasiswa tidak aktif studi merupakan mahasiswa yang

melaksanakan registrasi tetapi tidak aktif kuliah untuk semester yang

bersangkutan.

(2) Mahasiswa tidak aktif studi wajib membayar biaya pendidikan

penuh sesuai dengan Uang Kuliah Tunggal.

(3) Mahasiswa yang tidak registrasi diberi peringatan tertulis.

(4) Mahasiswa yang tidak registrasi selama 3 (tiga) semester berturut-

turut tidak diperkenankan mengikuti kegiatan akademik kembali dan

dinyatakan mengundurkan diri dari statusnya sebagai mahasiswa.

Pasal 31

(1) Mahasiswa berhak mengundurkan diri apabila yang bersangkutan

memenuhi syarat ketentuan dan telah bebas dari kewajiban

administrasi.

(2) Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan tertulis

kepada rektor melalui pimpinan fakultas dengan melengkapi berkas

persyaratan.

(3) Rektor menerbitkan dan menandatangani surat pengunduran diri

mahasiswa tersebut.

BAB XV

MAHASISWA PINDAHAN

Pasal 32

(1) Universitas dapat menerima mahasiswa pindahan dari perguruan

tinggi lain dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Program studi asal mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan

program studi yang dituju di Universitas;

b. Akreditasi program studi asal mahasiswa sama dengan atau lebih

baik dari akreditasi program studi yang dituju di Universitas;

c. Daya tampung di program studi yang dituju di Universitas masih

memungkinkan;

d. Mahasiswa yang bersangkutan telah menyelesaikan beban studi di

program studi asal minimal 40 SKS dan maksimal 60 SKS dengan

IPK minimal 3,00 (tiga koma nol);

e. Masa studi mahasiswa yang telah ditempuh di perguruan tinggi asal

diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas;

48

f. Mahasiswa yang bersangkutan wajib mengikuti tes kompetensi

bidang studi yang diselenggarakan oleh program studi yang dituju di

Universitas dan dinyatakan lulus;

g. Mahasiswa yang bersangkutan masih harus menempuh mata kuliah

yang diwajibkan oleh program studi di Universitas sesuai dengan

kurikulum yang berlaku;

h. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan pindah

secara tertulis kepada Rektor dan tembusannya disampaikan kepada

dekan dan kepala program studi yang dituju;

i. Mahasiswa yang bersangkutan menunjukkan ijin pindah secara

tertulis dari Rektor perguruan tinggi asal;

j. Kepindahan ke Universitas didorong oleh alasan-alasan yang dapat

diterima oleh pihak Universitas; dan

k. Rektor menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain atas

pertimbangan yang diberikan oleh dekan dan kepala program studi

yang dituju di Universitas.

(2) Mahasiswa dimungkinkan pindah program studi di lingkungan

Universitas dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Mahasiswa yang bersangkutan mendapat rekomendasi pindah

program studi dari Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu

Pendidikan;

b. Peringkat akreditasi program studi asal mahasiswa sama dengan atau

lebih baik dari pada program studi yang dituju;

c. Daya tampung di program studi yang dituju masih memungkinkan;

d. Mahasiswa yang bersangkutan telah menyelesaikan beban studi di

program studi asal minimal 36 SKS dan maksimal 60 SKS dengan

Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,50 (dua koma lima);

e. Masa studi mahasiswa yang telah ditempuh di program studi asal

diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. Mahasiswa yang bersangkutan wajib mengikuti tes kompetensi

bidang studi yang diselenggarakan oleh program studi yang dituju

dan dinyatakan lulus;

g. Mahasiswa yang bersangkutan masih harus menempuh mata kuliah

yang diwajibkan oleh Program Studi yang dituju sesuai dengan

kurikulum yang berlaku;

h. Mahasiswa yang bersangkutan mengajukan permohonan pindah

secara tertulis kepada Rektor, dan tembusannya disampaikan kepada

Dekan dan/atau kepala Program Studi yang dituju;

49

i. Mahasiswa yang bersangkutan menunjukkan ijin pindah secara

tertulis dari Dekan dan/atau Kepala Program Studi asal;

j. Kepindahan ke Program Studi lain didorong oleh alasan-alasan yang

dapat diterima oleh pihak Program Studi yang dituju;

k. Rektor menyetujui dan menetapkan kepindahan mahasiswa setelah

menerima pertimbangan dari Dekan dan/atau Kepala Program Studi

yang dituju.

BAB XVI

MAHASISWA ASING DAN PENGAKUAN KREDIT

Pasal 33

(1) Mahasiswa asing berhak mengikuti semua proses pembelajaran dan

penilaian yang dituntut dalam kurikulum program studi.

(2) Ketentuan mengenai mahasiswa asing diatur lebih lanjut dalam

ketentuan terpisah sesuai peraturan yang berlaku

Pasal 34

(1) Program Studi dapat menyelenggarakan kuliah khusus bagi

mahasiswa asing dan/atau mahasiswa dari Progam

Studi/Fakultas/Perguruan Tinggi lain di dalam atau di luar universitas

untuk mendapatkan pengakuan kredit.

(2) Penyelenggaraan kuliah khusus bagi mahasiswa asing dan/atau

mahasiswa dari Progam Studi/Fakultas/Perguruan Tinggi lain di

dalam atau di luar universitas untuk mendapatkan pengakuan kredit

sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan melalui Fakultas.

(3) Program Studi menetapkan kriteria khusus bagi calon mahasiswa

pengambil mata kuliah pengakuan kredit.

(4) Penetapan kriteria khusus bagi calon mahasiswa pengambil mata

kuliah pengakuan kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan melalui Fakultas.

(5) Mahasiswa yang mengambil program pengakuan kredit harus

melakukan registrasi melalui kantor pusat sesuai mekanisme yang

berlaku.

(6) Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah tertentu di luar Program

Studi/ Fakultas baik di dalam maupun di luar negeri dan diakui

perolehan kreditnya.

50

(7) Masa perkuliahan bagi mahasiswa pengambil matakuliah pengakuan

kredit, sekurang-kurangnya 1 (satu) semester atau setara dengan 16

kali tatap muka termasuk penilaian tengah dan akhir semester.

(8) Semua biaya yang timbul akibat pengambilan matakuliah pengakuan

kredit menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan.

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengakuan kredit diatur terpisah.

BAB XVII

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

Pasal 35

(1) Penjaminan mutu pendidikan merupakan aktivitas asesmen mutu

penyelenggaraan pendidikan.

(2) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan secara internal dan eksternal.

(3) Penjaminan mutu internal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan oleh program studi, fakultas, dan lembaga pengembangan

dan penjaminan mutu pendidikan (LPPMP).

(4) Penjaminan mutu eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilaksanakan oleh badan akreditasi nasional perguruan tinggi (BAN

PT), lembaga akreditasi mandiri (LAM), atau lembaga sertifikasi

dan/atau akreditasi internasional lain yang relevan.

BAB XVIII

PEMBIMBING AKADEMIK

Pasal 36

(1) Dalam upaya membantu mahasiswa mengembangkan potensinya

sehingga mahasiswa yang bersangkutan mampu menyelesaikan

studinya secara tepat waktu dan memperoleh prestasi akademik yang

optimal, dekan melalui kepala program studimenunjuk dosen sebagai

pembimbing akademik (PA) untuk mahasiswa tersebut.

(2) PA bersama-sama dengan program studi, wajib melakukan

pemantauan dan evaluasi secara periodik dan terus menerus terhadap

kegiatan akademik mahasiswa yang dibimbingnya, serta mengambil

langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu mahasiswa

tersebut agar dapat menyelesaikan studinya dalam kurun waktu yang

ditetapkan dan dapat memperoleh prestasi akademik yang optimal.

(3) Pembimbingan akademik terhadap mahasiswa dilakukan minimal 4

(empat) kali dalam satu semester, yaitu pada awal semester (1 kali),

pertengahan semester (2 kali), dan akhir semester (1 kali).

51

(4) Ketentuan dan tata cara pembimbingan akademik diatur lebih lanjut

oleh Fakultas.

BAB XIX

ETIKA AKADEMIK

Pasal 37

(1) Etika akademik mencakup kode etik dosen dan tata tertib mahasiswa.

(2) Kode etik dosen meliputi sikap tingkah laku dosen dalam

melaksanakan tugas dan kewajiban dalam hubungannya dengan

universitas, sesama dosen, mahasiswa, staf administrasi, keluarga dan

diri sendiri, masyarakat, serta profesi.

(3) Tata tertib kehidupan mahasiswa merupakan keseluruhan ketentuan

yang mengatur tentang kehidupan mahasiswa yang dapat

menciptakan suasana kondusif dan menjamin berlangsungnya proses

belajar mengajar secara terarah dan teratur.

(4) Etika akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur tersendiri

oleh Universitas.

(5) Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa wajib menaati etika

akademik yang berlaku di Universitas, yang meliputi etika bertutur

kata, bersikap, berpakaian, dan berperilaku.

(6) Dosen yang melanggar kode etik dan mahasiswa yang melanggar tata

kehidupan mahasiswa memperoleh sanksi berdasarkan peraturan dan

ketentuan yang berlaku.

BAB XX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 38

(1) Ketentuan lebih lanjut yang berkaitan dengan penyelenggaraan dan

pengelolaan pendidikanprogram sarjana di Universitas Sebelas Maret

yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur dalam peraturan

tersendiri.

(2) Peraturan Rektor sebelumnya masih tetap berlaku sepanjang tidak

diatur dan tidak bertentangan dengan peraturan rektor ini.

(3) Dengan diberlakukannya peraturan ini maka Peraturan Rektor Nomor

644/UN27/HK/2015 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

52

Pasal 39

Peraturan Rektor ini diberlakukan bagi mahasiswa UNS mulai semester

Agustus 2016 – Januari 2017.