bab i saponifikasi

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hidrolisa gliserida dengan larutan KOH atau NaOH akan menyebabkan terbentuknya gliserol serta garam Na atau K dari asam lemak yang bersangkutan. Garam ini dikenal dengan nama sabun dan reaksi hidrolisis ini disebut dengan reaksi penyabunan (saponifikasi). Menurut Julius Caesar, suku bangsa Jerman pada waktu itu membuat sabun dengan menggunakan lemak babi atau sapi dan abu kayu yang banyak mengandung garam alkali. Sekarang ini sabun dibuat dengan cara praktis dan dilakukan dengan teknik yang sederhana. Lelehan lemak sapi atau lemak lain dipanaskan dengan NaOH atau KOH. Sabun adalah garam alkali (biasanya garam natrium) dari asam- asam lemak. Dimana asam lemak diartikan sebagai asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis dari suatu lemak atau minyak, yang umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang. Sabun mengandung garam, terutama garam C 16 dan C 18, namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom rendah. Pada pembuatan sabun dipergunakan bahan–bahan antara lain minyak sayur, garam, pewarna dan NaOH. Minyak termasuk ke dalam lemak biasa dimana lemak dan 1

Upload: lily-diana-novitasari

Post on 14-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

2

TRANSCRIPT

BAB I

2

2

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Hidrolisa gliserida dengan larutan KOH atau NaOH akan menyebabkan terbentuknya gliserol serta garam Na atau K dari asam lemak yang bersangkutan. Garam ini dikenal dengan nama sabun dan reaksi hidrolisis ini disebut dengan reaksi penyabunan (saponifikasi). Menurut Julius Caesar, suku bangsa Jerman pada waktu itu membuat sabun dengan menggunakan lemak babi atau sapi dan abu kayu yang banyak mengandung garam alkali. Sekarang ini sabun dibuat dengan cara praktis dan dilakukan dengan teknik yang sederhana. Lelehan lemak sapi atau lemak lain dipanaskan dengan NaOH atau KOH. Sabun adalah garam alkali (biasanya garam natrium) dari asam- asam lemak. Dimana asam lemak diartikan sebagai asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis dari suatu lemak atau minyak, yang umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang. Sabun mengandung garam, terutama garam C16 dan C18, namun dapat juga mengandung beberapa karboksilat dengan bobot atom rendah.

Pada pembuatan sabun dipergunakan bahanbahan antara lain minyak sayur, garam, pewarna dan NaOH. Minyak termasuk ke dalam lemak biasa dimana lemak dan minyak adalah triester dari gliserol yang dinamakan trigliserida. Trigliserida yang merupakan turunan dari gliserol, dimana ketiga gugus OHnya diganti dengan asam lemak. Akan tetapi antara minyak dan lemak terdapat perbedaan. Perbedaan antara minyak dan lemak adalah lemak pada suhu kamar berbentuk padat, sedangkan minyak berwujud cair dan lemak umumnya bersumber dari hewan, sedangkan minyak terbuat dari tumbuh - tumbuhan. Pada umumnya kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat dalam alam merupakan trigliserida campuran dimana ketiga bagian asam lemak dari trigliserida itu tidaklah sama. Beberapa contoh lemak dan minyak yang dapat ditemukan sehari hari adalah lemak sapi, minyak kelapa, minyak jagung dan minyak ikan. Sedangkan pada percobaan kali ini, dicoba untuk membuat sabun dengan menggunakan minyak sayur.1.2. Tujuan

Mengetahui prinsip dan proses saponifikasi.

Mengetahui cara menghitung konversi dan yield saponifikasi.

Mengetahui cara menghitung neraca massa dan neraca panas saponifikasi.

Permasalahan

Bagaimanakah proses pembuatan sabun menggunakan minyak sayur.

Bagaimanakah massa sabun sebelum dan sesudah reaksi.

ManfaatDapat mengetahui proses pembuatan sabun dari minyak kelapa.Dapat mengetahui perbandingan massa sebelum dan sesudah terbentuknya sabun.Dapat menghitung konversi dan yield saponifikasi.1

2