bab i samapai selesai

Upload: bagaz-nugraha-iii

Post on 16-Jul-2015

90 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

1

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Bali dikenal sebagai Pulau Dewata (island God / island Paradise) merupakan salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia bahkan dunia. Kuta, Sanur, Nusa Dua, Bedugul, Ubud, Sukawati, dan lain lain merupakan tempat wisata yang terkenal di Bali. Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan. Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata. Di Bali tidak ada gedung-gedung tinggi karena gedung atau rumah-rumah penduduk tingginya tidak boleh melebihi pohon kelapa. Bali memiliki potensi kepariwisataan, kebudayaan, dan alam yang masih bagus dan asri di mata dunia. B. Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah-sejarah yang ada di Bali ? 2. Bagaimana keindahan pulau Bali ? 3. Bagaimana keadaan tempat wisata di Bali ? 4. Bagaimana budaya dan adat istiadat di Bali ?

2

5. Bagaimana keadaan penduduk di Bali ? C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai antara lain: 1. Tujuan khusus: a. Untuk memenuhi tugas persyaratan naik ke kelas XII tahun 2012. 2. Tujuan Umum: a. Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa. b. Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan di Lapangan. c. Menanamkan rasa Cinta Tanah Air. d. Mengenal kebudayaan Nusantara.e. Untuk berlatih menyusun Karya Tulis secara Sistematis.

f. Penulis ingin memperkenalkan tempat wisata yang ada di Bali kepada pembaca. g. Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak pengetahuan. D. Manfaat Setiap kegiatan pasti mempunyai manfaat. Diantara manfaaat dari kegiatan ini adalah:1) Melatih siswa agar dapat mengolah laporan widya wisata.

2) Menambah pembendaharaan pustaka sekolah yang menunjang minat baca siswa agar pengetahuannya lebih luas. 3) Sebagai tambahan materi diluar sekolah. E. Sistematika Penulisan Penulis membuat sistematika laporan sebagai berikut: Pada bab pertama adalah pendahuluan dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang pemilihan objek wisata, permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, serta sistematika penulisannya. Pada bab kedua penulis menguraikan tentang landasan teoretis tempat yang dikunjungi. Meliputi definisi pulau Bali, definisi geografi pulau Bali, definisi kepariwisataan, dan keindahan pariwisata di Indonesia. Pada bab ketiga penulis menguraikan tentang metode penelitian. Meliputi metode observasi, dan metode studi pustaka.

3

Pada

bab

keempat

penulis

membahas

hasil

dan

pembahasan

permasalahan yang ada di permasalahan. Meliputi sejarah-sejarah yang ada di Bali, keindahan pulau Bali, tempat-tempat wisata yang ada di pulau Bali (Pantai Kuta, Pantai Sanur, Tanjung Benoa, Sangeh, Danau Bedugul, dan Tanah Lot), budaya dan adat istiadat di Bali (hari raya di Bali, upacara Ngaben, Tari Barong Jambe Budaya, Pecalang), dan keadaan penduduk di Bali. Pada bab kelima penulis memberikan kesimpulan dan saran kepada pembaca. Agar pembaca mengetahui keadaan adat istiadat dan kepariwisataan di Bali.

4

BAB II LANDASAN TEORETISA. Definisi Umum Pulau BaliBali berasal dari kata Bal dalam bahasa Sansekerta berarti "Kekuatan", dan "Bali" berarti "Pengorbanan" yang berarti supaya kita tidak melupakan kekuatan kita. Bali juga dikenal sebagai Pulau Dewata (island God / island Paradise) merupakan salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia bahkan dunia. Kuta, Sanur, Nusa Dua, Bedugul, Ubud, Sukawati, dan lain lain merupakan tempat wisata yang terkenal di Bali. Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan. Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata. Di Bali tidak ada gedung-gedung tinggi karena gedung atau rumah-rumah penduduk tingginya tidak boleh melebihi pohon kelapa. Pesona keindahannya juga kekayaan budayanya yang masih sangat kental yang melekat pada penduduknya. Tidak heran kalau Pulau Bali sangat terkenal di dunia, dan banyak sekali wisatawan asing yang mengunjunginya. Hingga hampir setiap obyek wisata di Bali selalu dipenuhi oleh wisatawan asing. Banyak juga wisatawan lokal yang sangat tertarik dengan keindahan pulau Bali ini. Pulau Bali memiliki pantai sepanjang 430 km, dan sekitar 177,8 km berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata bahari. Sekarang ini, Bali memiliki

5

sekitar 172-an pengusaha atraksi wisata tirta dan sebanyak 85% berupa diving dan rekreasi air. Bahkan Bali sebenarnya memiliki kawasan wisata bahari terbaik saat ini di Indonesia. Sanur, Tanjung Benoa, Kuta adalah beberapa daerah yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan wisata.B.

Definisi Geografis Pulau BaliPulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan

selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8 Lintang Selatan dan 115 Lintang Timur yang mebuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain. Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai. Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas, dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai, dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha, dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan yaitu : Danau Beratan, Buyan, Tamblingan dan Danau Batur. Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat seni terletak di Kabupaten Gianyar; sedangkan Kuta, Sanur, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan.

6

Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 9 kabupaten/kota, 55 kecamatan dan 701 desa/kelurahan.

C.

Definisi Kepariwisataanpariwisata adalah suatu cabang dari sosiologi yang mengkaji masalah

kepariwisataan dari berbagai aspeknya. Dengan kata lain, sosiologi pariwisata adalah suatu kajian kepariwisataan yang menggunakan perspektif sosiologi (berupa penerapan prinsip, konsep, hukum, paradigma, dan metode sosiologi) dalam mengkaji masyarakat & fenomena pariwisata, untuk selanjutnya berusaha mengembangkan halhal ringkas yang mengarah pada pengembangan teori . Istilah pariwisata pada dasarnya berasal dari bahasa sansekerta yaitu: Pari (yang berarti penuh, lengkap, berkeliling), Wis (man) yang berarti rumah/ kampung/ komunitas, dan Ata yang berarti mengembara atau pergi terus menerus . Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam maupun di luar negeri. Jadi pengertian wisata itu mengandung unsur yaitu : (1) Kegiatan perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat sementara; (4) Perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.

D.

Keindahan Pariwisata di IndonesiaIndonesia juga sangat kental akan budaya, tempat berbelanja yang

menyuguhkan berbagai macam produk yang menarik, serta wisata kuliner yang kaya akan menu-menu yang dapat memanjakan perut kita. Tak ketinggalan flora dan fauna yang masih memiliki eksotika alam yang menyejukan dan menakjubkan.

7

Sebagai contoh, kita lihat saja dunia laut Indonesia, seperti halnya Raja ampat, wakatobi , bunaken atau perariran komodo yang merupakan perairan terbaik dunia sudah tidak diragukan lagi karena ini sudah tersohor sedunia, belum lagi pantai dan laut yang emang jarang sekali di publikasikan yang memiliki keindahan alam yang luar biasa. kita emang patut bangga kalo Indonesia adalah surganya tempat wisata. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak gunung berapi didunia, ini juga merupakan anugerah yang patut kita syukuri, serta Indonesia memiliki paling banyak taman nasional flora dan fauna. tentu kita juga patut bangga bahwa di Indonesia memiliki komodo yang merupakan satu-satunya kadal raksasa peninggalan jaman purba yang masih hidup di dunia. Indonesia dahulu terkenal ramah, keaneka ragaman suku dan budaya bangsa ini justru mempererat tali persaudaraan, banyak turis luar negeri yang benar-benar kagum dengan keramahan warga Indonesia. Namun seiringnya perkembangan jaman, banyak yang mengatakan Bangsa Indonesia kini sudah tidak ramah lagi, Tapi saya percaya, dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, Indonesia adalah negara yang paling ramah. Lihat lah jogjakarta, ataupun kota2 besar lainnya, anda boleh merasakan sendiri kalo ternyata benar bangsa Indonesia memang masih memiliki keramah tamahan yang tinggi. Indonesia adalah surganya berwisata, kenapa harus keluar negeri..??? ada apa di Malaysia? Ada apa di Singapura? Paris? Prancis? apa karena GENGSI???Justru di Indonesialah terdapat banyak sekali tempat-tempat yang sangat Luarbiasa menakjubkan dan Patut kita kunjungi, selain itu berwisata di Indonesia juga murah. E. Definisi Budaya Dan Kebudayaan Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurutSoerjanto Poespowardojo 1993). Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia dari suatu kelompok manusia.

8

Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.

BAB III METODE PENULISANA. ObservasiObservasi adalah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis dengan mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Dengan hal ini penulis melakukan kunjungan langsung ke Bali.

B.

Studi PustakaMenurut M.Nazir dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian

mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan : Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literturliteratur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.(Nazir,1988: 111). Studi Kepustakaan yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini, penulis mencari informasi dari buku-buku dan situs-situs internet.

9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA.

Sejarah-sejarah yang Ada di BaliPenghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang

bermigrasi dari Asia. Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya orang-orang Hindu dari India pada 100 SM. Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India, yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, diantaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (12931500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantara beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis, dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke Bali. Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai

10

melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen, yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur, dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai mati atau puputan, yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah. Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II, dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali pejuang kemerdekaan. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang. Pada 20 November 1940, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai, yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya, dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir. Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950,

11

secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi dari Republik Indonesia. Letusan Gunung Agung yang terjadi di tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia. Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian di masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum. Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing, dan menyebabkan industri pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini.baliantiqueco.tripod.com/Sejarah_Bali.htm

B.

Keindahan Pulau BaliBali dikenal sebagai Pulau Dewata (island God/island Paradise) merupakan

salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia bahkan dunia. Kuta, Sanur, Nusa Dua, Bedugul, Ubud, Sukawati, Lovina, dan lain lain merupakan tempat wisata yang terkenal di Bali. Bali adalah sebuah pulau di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu provinsi Indonesia. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia.

C.

Tempat-tempat Wisata yang Ada di Bali

12

Tempat-tempat yang menurut kami menarik dan sangat bagus adalah : 1. Pantai Kuta (Kuta Beach) Kabupaten/Kota : Badung Kuta adalah wilayah yang semarak di Bali dan merupakan surga bagi wisatawan mancanegara. Kuta memenuhi segala kebutuhan wisatawan, seperti pasir putih, pantai dengan ombaknya yang sangat sempurna untuk berselancar, banyak restoran, kafetaria, dan disko yang membuat kehidupan malam sangat berkesan. Di sepanjang jalan banyak kios yang menjual beraneka ragam kebutuhan wisatawan, seperti pakaian, pita kaset, dan tiket yang dijual sangat murah. Kuta terletak 11 kilometer sebelah selatan Denpasar dan dapat dicapai dengan mudah menggunakan transportasi umum. 2. Pantai Sanur (Sanur Beach) Kabupaten/Kota : Denpasar Pantai ini terletak di sebalah timur kota Denpasar dan sudah terkenal sejak dahulu kala, yaitu ketika perang Puputan Badung, pada tahun 1906. Di kalangan pariwisata, Pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis Belgia A.J. Le Mayeur bersama istrinya Ni Polok yang menetap di sana sejak tahun 1937. Daya tarik Pantai Sanur adalah sebelah utaranya yang melingkar seperti setengah lingkaran dan bagian selatannya berbelok dari timur ke barat, serta ombaknya tak begitu besar. Pantai Sanur ini ,dikenal juga Sunrise beach atau Pantai Matahari Terbit karena saat pagi hari kita dengan leluasa melihat matahari terbit tanpa dihalangi oleh pegunungan atau bukit. Fasilitas yang ada di Pantai Sanur, antara lain hotel bertaraf internasional, seperti Hotal Grand Bali Beach, Hotel Bali Hyatt, Hotel Sanur Beach, dan Hotel Natour Sindu Beach. Di samping itu, masih banyak lagi hotel di sepanjang timur dan tenggara Pantai Sanur. Kios barang kesenian dan art shop juga banyak di sana. Rumah makan dan Resturan yang menyediakan berbagai hidangan baik khas daerah maupun international terdapat disepanjang kawasan Sanur, juga tersedia fasilitas rekreasi air seperti diving, snorkling, canoeing, surfing, jet ski, parasailing dan lain-lain. Para pengunjung juga dapat menikmati keindahan sepanjang pantai . Bagi yang menyenangi olah raga jogging telah tersedia jalan setapak sepanjang kurang lebih 6 km di sepanjang pantai Mertasari sampai Padanggalak.

13

3. Tanjung Benoa Secara geografis, Tanjung Benoa terletak di ujung selatan timur (tenggara) pulau Bali berdekatan dengan Nusa Dua, masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung. Lokasinya yang berada di ujung sempit membuatnya disebut tanjung. Namun justru inilah yang menyebabkannya cukup unik. Dengan keindahan pantai dan lautnya, membuat Tanjung Benoa dikenal sebagai tempat wisata air atau dalam bahasa kerennya disebut Watersports. Kecuali surfing, di Tanjung benoa banyak dijumpai olah raga air seperti Jetsky, Banana Boat, Parasailing, Scuba Diving, Snorkeling, Canoeing, Flying Fish, dan Pulau Penyu (turtle Island). 4. Hutan Sangeh Kabupaten/Kota : Badung Sangeh terletak 20 km di sebelah utara Denpasar, di seberang jalan menuju Pelaga. Daya tarik dari objek wisata ini adalah pura yang terletak di tengah pohon pala yang disebut dengan Pura Bukit Sari. Hutan pohon pala merupakan areal suci pura yang dikeramatkan oleh masyarakat Desa Adat Sangeh. Di tengah hutan lebat yang hijau terdapat kurang lebih 500 ekor kera jinak yang sering mempesona para wisatawan. 5. Danau Bedugul Kabupaten/Kota : Tabanan Bedugul merupakan suatu kawasan Pariwisata yang terletak pada ketinggian + 1240 m dari permukaan laut. Daerah ini sangat sejuk dengan temperatur rata-rata 180C pada malam hari dan 240C pada siang hari. 6. Tanah Lot (Tanah Lot Temple) Kabupaten/Kota : Tabanan Pura ini didirikan pada abad ke XV Masehi oleh Pedanda Bawu Rawuh atau Danghyang Nirartha yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Pura Tanah Lot terletak di laut atau terpisah dari daratan dan di sekitar pura ini terdapat pula beberapa pura kecil dan besar antara lain Pura Pekendungan. Di bawah dan di

14

sebelah barat terdapat sumber air tawar yang merupakan air suci bagi Umat Hindu. Pura Tanah Lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri + 13 km dari kota Tabanan, lengkap dengan tempat parkir yang memadai. Bila air laut surut para pengunjung dapat langsung sampai ke pelataran pura untuk bersembahyang. Di bawah pura terdapat beberapa gua yang di dalamnya hidup beberapa ekor ular besar dan kecil berwarna hitam putih. Ular-ular ini sangat jinak dan tidak boleh diganggu. Jika air laut pasang, maka pura ini akan kelihatan seperti sebuah perahu terapung di atas air. Di Tanah Lot kita dapat menyaksikan timbulnya bulan purnama di malam hari dan tenggelamnya matahari di kaki langit, merupakan suatu pemandangan yang sangat indah.

D.

Budaya dan Adat Istiadat di BaliHari raya keagamaan bagi pemeluk agama Hindu Dharma, umumnya dihitung berdasarkan wewaran dan pawukon. Kombinasi antara Panca Wara, Sapta Wara dan Wuku. Namun adapula Hari raya yang menggunakan penanggalan Saka. Hari raya yang sudah diakui di oleh pemerintah ada dua yaitu menurut Selasih yang diadakan setiap sepuluh bulan sekali : a. Hari Raya Nyepi Hari raya Nyepi diadakan setiap satu tahun sekali, yang jatuh pada bulan Maret. Pada saat Nyepi tiba, suasana di Bali sangat hening. Tiga hari sebelum Nyepi diadakan Upacara Melasti, yaitu upacara untuk menyucikan benda-benda yang dianggap memiliki sifat religious, contohnya Barong. Sehari sebelum Nyepi di Bali diadakan Upacara Pengerupukan pada sore hari sekitar jam 7 waktu Bali, diadakan Upacara Pencaruan Agung untuk memohon keselamatan pada Buta Kala dan persiapan makanan untuk hari raya Nyepi, karena mulai jam 6 pagi orang-orang Bali tidak boleh menanak nasi. Selama Nyepi orang-orang Bali melakukan puasaselama 24 jam. Setelah hari raya Nyepi usai penduduk Bali mengadakan

1. Hari Raya di Bali

15

silaturahmi kepada sanak saudara dan keluarga, dan mereka juga mengadakan liburan/ rekreasi. Empat larangan pada hari raya Nyepi : 1. Amati Geni, yaitu tidak boleh menyalakan api mulai dari jam 6 pagi, sebelum jam 6 pagi para wanita sudah harus selesai menanak nasi. 2. Amati Karya, yaitu tidak boleh bekerja atau melakukan kegiatan apapun untuk menenangkan pikiran dan mendekatkan diri pada Tuhan. 3. Amati Lelungan, yaitu tidak boleh keluar rumah atau berkunjung ke rumah tetangga/ keluarga. 4. Amati Lelaguan, yaitu tidak boleh meminum minuman keras. b. Hari Raya Siwelatri Hari raya Siwelatri merupakan hari raya untuk peleburan atau penebusan dosa dengan cara begadang semalam suntuk terutama di tempattempat suci. Setiap enam bulan sekali menurut Pawukon ada empat hari raya yang dirayakan oleh penduduk Bali, antara lain sebagai berikut : a. Hari Raya Pagar Wesi Hari raya Pagar Wesi merupakan hari turunnya Sang Hyang Pramesti Guru. Bagi sebuah keluarga yang salah satu anggota keluarganya sudah meninggal, pada hari tersebut dibawakan sesaji ke kuburan yang belum diaben. b. Hari Raya Tumpak Landep Hari raya Tumpak Landep merupakan hari dimana diadakan sebuah upacara untuk memandikan benda-benda yang terbuat dari besi, contohnya mobil dan senjata.

16

c. Hari Raya Galungan Hari Raya Galungan jatuh pada hari Buda, Kliwon, Dungulan. d. Hari Raya Kuningan Hari raya kuningan diadakan setiap enam bulan sekali. Jatuh pada: Saniscara, Kliwon, Kuningan. Di hari tersebut para penduduk Bali merayakan kemenangan Dharma melawan Adharma atau kemenangan kebaikan melawan kejahatan. Setiap bulan penuh di Bali, semua anak sekolah memakai pakaian adat Bali dan di sekolah mereka bersembahyang bersama sampai pukul sepuluh dan kemudian setelah pukul sepuluh mereka melakukan aktivitas belajar-mengajar seperti biasa. 2. Upacara Ngaben Upacara Ngaben, adalah prosesi upacara pembakaran jenazah, Sebagaimana dalam konsep Hindu mengenai pembakaran jenazah, upacara ini sebagai upaya untuk mempercepat pengembalian unsur-unsur/zat pembentuk dari raga/wadag/badan kasar manusia. Ada empat lontar utama yang memberi petunjuk tentang adanya upacara Pitra yadnya, yaitu Yama Purwa Tatwa (mengenai sesajen yang digunakan), Yama Purana Tatwa (mengenai filsafat pembebasan atau pencarian atma dan hari baik-buruk melaksanakan upacara), Yama Purwana Tatwa (mengenai susunan acara dan bentuk rerajahan kajang), dan Yama Tatwa (mengenai bentuk-bentuk bangunan atau sarana upacara). Upacara ini adalah penyelesaian terhadap jasmani orang yang telah meninggal. Upacara ngaben disebut pula upacara Pelebon atau Atiwa-tiwa dan hanya dapat dilakukan satu kali saja terhadap seseorang yang meninggal. Tujuannya adalah untuk mengembalikan unsur-unsur jasmani kepada asalnya yaitu Panca Maha Bhuta yang ada di Bhuana Agung. Jenis-jenis Upacara Ngaben adalah :

17

1. Sawa Wedana, adalah pembakaran yang secara langsung di mana mayat orang meninggal langsung di bawa kekuburan ( setra ) untuk di bakar. 2. Asti Wedana, adalah suatu upacara yang di lakukan setelah selesai upacara pembakaran mayat, kemudian tulang-tulang yang telah menjadi abu di hanyut ke laut atau ke sebuah sungai yang bermuara ke laut. 3. Swasta Wedana, adalah suatu upacara pembakaran atas mayat yang tidak lagi dapat di ketemukan, sehingga mayat tersebut dapat di wujudkan dengan kuasa ( lalangan ), air dan lain-lainnya. 4. Ngelungah, adalah upacara pembakaran mayat yang masih kanak-kanak atau yang belum tanggal gigi. 5. Atma Wedana, adalah upacara pengembalian atma dari alam Pitara ke alam Hyang Widhi. Upacara ini di sebut juga dengan Upacara Nyekah , yang bertujuan untuk meningkatkan kesucian dan kesempurnaan atma orang yang meninggal agar dapat kembali ke asalnya. 3. TARI BARONG JAMBE BUDAYA Pementasan tari Barong terletak di jalan Pasekan, Batubulan, Gianyar. Tari Barong menggambarkan pertarungan antara kebajikan melawan kebatilan. Barong adalah binatang purbakala melukiskan kebajikan dan Rangka adalah binatang purbakala yang maha dahsyat menggambarkan kebatilan. 1. Gending Pembuka Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat. Kemudian muncullah tiga orang bertopeng menggambarkan tiga orang sedang membuat tuak ditengah-tengah hutan, yang mana anaknya telah dimakan oleh harimau. Ketiga orang itu sangat marah dan menyerang harimau (Barong) itu dan dalam perkelahian ini hidung diantara salah seorang dari tiga orang itu digigit oleh kera tadi.

18

2. Babak Pertama Dua orang penari muncul dan mereka adalah pengikut-pengikut dari Rangka sedang mencari pengikut Dewi Kunthi yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya.

3. Babak Kedua Pengikut-pengikut Dewi Kunthi tiba. Salah seorang dari pengikut Rangda berubah rupa menjadi setan (semacam Rangda) dan memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunthi yang menyebabkan mereka bisa menjadi marah. Keduanya menemui patih dan bersama-sama menghadap Dewi Kunthi. 4. Babak Ketiga Muncullah Dewi Kunthi anaknya Sahadewa dan Dewi Kunthi telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya dewi Kunthi tidak sampai hati mengorbankkan anaknya Sadewa kepada Rangda tetapi setan (semacam Rangda) memasuki roh jahat kepadanya yang menyebabkan Dewi Kunthi bisa menjadi marah dan tetap berniat mengorbankan anaknya kepada patihnya untuk membuang Sadewa ke dalam hutan dan patih inipun tidak luput dari kemasukan roh jahat oleh setan itu sehingga sang patih dengan tiada perasaan kemanusiaan, menggiring Sadewa ke dalam hutan dan mengikatnya di muka istana Sang Rangda. 5. Babak Kempat Turunlah Dewa Siwa dan memberikan keabadian hidup kepada Sadewa dan keajaiban itu tidak diketahui oleh Rangda. Kemudian datanglah Rangda untuk mrngoyak-ngoyak dan membunuh Sadewa tetapi tidak dapat dibunuhnya karena kekebalan yang dianugrahkan oleh Dewa Siwa. Rangda menyerah kepada Sadewa dan memohon untuk diselamatkan agar dengan

19

demikian dia bisa masuk surga. Permintaan itu dipenuhi oleh Sadewa. Sang Rangda mendapat surga. 6. Babak Kelima Kalika salah seorang pengikut Rangda menghadap kepada Sadewa untuk menyelamatkan juga tetapi ditolak oleh Sadewa. Penolakan ini menimbulkan perkelahian dan Klika merubah rupa menjadi Babi Hutan dan di dalam pertarungan antara Sadewa melawan Babi Hutan Sadewa mendapat kemanangan. Kemudian Kalika (Babi Hutan) ini berubah rupa menjadi Burung tetapi tetap dikalahkan. Dan akhirnya Kalika (burung) berubah rupa menjadi Rangda oleh karena saktinya Rangda ini maka Sadewa tidak dapat membunuhnya dan akhirnya Sadewa berubah rupa menjadi Barong, karena sama saktinya maka pertarungan antara Barong melawan Rangda tidak ada yang menang dan dengan demikian pertarungan dan perkelahian ini berlangsunh terus abadi Kebajikan melawan Kebatilan. Kemudian mincullah pengikut-pengikut Barong masingmasing dengan kerisnya yang hendak menolong Barong dalam pertarungan melawan Rangda. Mereka ini semuanyapun tidak berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda. 4. Pecalang (Polisi Adat Bali) Kata pecalang diduga berasal dari kata cala dan celang. Celang berarti senantiasa waspada terhadap segala macam bahaya yang menghampiri. Karena itu, pecalang diharapkan senantiasa celang (bersikap awas) ketika mengadakan ronda menjaga keamanan wilayah desa adat. Selain celang, pecalang juga diharapkan celing (cermat dan cerdik). Celing berarti senantiasa tahu dan paham akan keadaan desa agar bisa menghilangkan bahaya yang mengancam. Karena itu, orang yang celang dan celing, biasanya tidak sombong. Senantiasa bersikap santun, ramah dan bisa menjaga hubungan baik dengan setiap orang.

20

Pecalang sebagai salah satu pengayah di desa, sejatinya ikut ngeyasayang (mendoakan) agar pelaksanaan yadnya sukses, lancar, dan penuh berkah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Seyogyanya, pecalang juga ikut mabrata (mengendalikan diri). Tidak boleh cepat marah atau pun garang. Yang juga penting untuk diperhatikan mengenai masalah penutupan jalan. Patut diwaspadai agar pecalang tidak merasa bangga bisa menutup jalan. Karena itu, ketika hendak menutup jalan, pecalang semestinya berkoordinasi dulu dengan pihak kepolisian. Pasalnya, pihak kepolisianlah yang memegang tanggung jawab keamanan umum. Jalan merupakan fasilitas umum, milik publik, banyak yang menggunakan sehingga juga menjadi tanggung jawab pihak kepolisian. Benar memang, pecalang sebagai pengaman desa adat agar suasana desa menjadi aman, nyaman dan tenteram. Namun, tugas dan tanggung jawabnya lebih kepada pelaksanaan yadnya adat serta agama. Bila pun pecalang juga diberikan kesempatan untuk turut berpartisipasi menjaga keamanan umum, tetap harus dalam koordinasi pihak kepolisian. Aturan mengenai tugas pokok dan fungsi pecalang yang bisa dijadikan pegangan bagi seluruh pecalang di Bali hingga kini memang belum ada. Yang ada baru di Gianyar yang dirumuskan ketika dilaksanakannya Semiloka Pecalang di Ubud pada tahun 2001 lalu. Inti tugas pokok dan fungsi pecalang yang disepakati dalam semiloka itu yakni pecalang mesti menjaga keamanan dan kenyamanan desa dalam mengajekkan Tri Hita Karana di desa adat. Namun, jika dicermati, dalam Peraturan Darah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2001 tentang Desa Pakraman sudah dijabarkan tentang tugas dan tanggung jawab pecalang yakni menjaga keamanan dan kenyamanan wilayah desa pakraman. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pecalang itu berkaitan dengan pelaksanaan adat dan agama. Intinya, pecalang diarahkan untuk membantu prajuru desa dalam mewujudkan ketenteraman desa. Karena itulah, pecalang tidak boleh lepas dari awig-awig desa serta undang-undang dan peraturan negara serta daerah.

21

www.fatawisata.com/baliE. Keadaan Penduduk di Bali

Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa, dengan mayoritas 92,3% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Islam, Protestan, Katolik, dan Buddha. Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah Bahasa Indonesia, Bali, dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata. Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali, dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalam agama Hindu Dharma; meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang. Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali, yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, seringkali juga memahami beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai. Nilai-nilai budaya di Bali : 1. Tata krama : kebiasaan sopan santun yang di sepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia di dalam kelompoknya. 2. Nguopin : gotong royong. 3. Ngayah atau ngayang : kerja bakti untuk keperluan agama.

22

4. Sopan santun : adat hubungan dalam sopan pergaulan terhadap orang-orang yang berbeda sex. http://astrobali.com/info-wisata-bali/bali-tempat-wisata-sejarah-geografis-danpenduduk-bali/

BAB V PENUTUPA. Simpulan

Berdasarkan dari bab sebelumnya, penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1. Bali bukan hanya indah pesona alamnya saja, tapi juga indah budayanya. 2. Dari keindahan pulau Bali menyebabkan turis-turis asing datang ke Bali untuk menikmati pesona alamnya. 3. Kita sebagai warga Indonesia kita harus bangga bahwa kita memiliki pulaupulau indah dan bisa menarik para wisatawan asing. 4. Kita harus bisa menarik para wisatawan, bukan hanya di pulau Bali saja tapi juga di pulau-pulau Indonesia yang lainnya.

B.

Saran

Dari kesimpulan, penulis menyarankan sebagai berikut : 1. Kita harus melestarikan alam dan budaya di seluruh Indonesia. 2. Akses jalan raya di Bali kurang memadahi. 3. Ketertiban di Jalan raya masih kurang, masih banyak pengguna jalan yang tidak menaati tata tertib lalu lintas sehingga menyebabkan kemacetan. 4. Masih banyak sampah di tepi pantai. Sebaiknya pemerintah mengadakan pembersihan setiap seminggu sekali. 5. Keamanan saat di tempat perbelanjaan masih kurang memenuhi keamanan para pengunjung, karena masih banyak pencopet.

23

DAFTAR PUSTAKA

Swarsi, Si Luh.1986.Kedudukan Dan Peranan Wanita Pedesaan Daerah Bali.Jakarta: Departeman Pendidikan Dan Kebudayaan. Dhana, I Nyoman.1994.Pembinaan Budaya Dalam Keluarga Daerah Bali.Bali: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Yoeti, Oka. A 1994. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. Ridjal D. Samsul, 1997 .Peluang Pariwisata Mutiara Sumber Widya, Benih Kecerdasan. Soekardijo R.G 1997.Anatomi Pariwisata (memahami Pariwisata Sebagai systemic Lingkage). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. http://www.kebumen.go.id/data/program_daerah/sapta_pesona/saptapesona.htm http://bukucatatan-part1.blogspot.com/2009/08/keindahan-bali-lewat-7pantainya.html http://alambudaya.blogspot.com

24

LAMPIRAN

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34