bab i pendahuluan -...

37
BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara Reformasi Birokrasi merupakan keharusan bagi setiap penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia, yakni untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). Berbagai upaya pemberantasan korupsi telah dilakukan oleh Negara Republik Indonesia melalui upaya pencegahan dan penindakan tindak pidana korupsi yang tujuannya mewujudkan good and clean governance. Bukti keseriusan Negara Indonesia ditunjukan dimulai dari pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diperkuat oleh Instruksi Presiden yang tertuang dalam Percepatan Pemberantasan Korupsi sampai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013 tentang aksi pencegahan seluruh pimpinan kementerian dan lembaga pemerintah pusat maupun daerah melaksanakan perbaikan sistem pemerintahan (Birokrasi). Sebagai tindak lanjut dikeluarkanlah Permen PANRB 49/2011 dan Permen PANRB 60 tahun 2012 yang dipelopori oleh MENPAN, KPK dan Ombudsman sebagai program bersama dalam menyinergikan kegiatan pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Maka ditetapkan kebijakan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Program bersama itu disambut baik oleh semua kementrian, lembaga, Pemerintah Pusat maupun Daerah, termasuk kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Permendikbud Nomor 05 tahun 2017 tentang Organisasi dan tata kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP- PAUD dan Dikmas) menegaskan bahwa BP-PAUD dan Dikmas merupakan unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat. BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud tersebut memiliki tugas untuk melaksanakan pengembangan program dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat.

Upload: others

Post on 30-Nov-2019

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Kondisi BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

Reformasi Birokrasi merupakan keharusan bagi setiap penyelenggaraan

pemerintahan di Indonesia, yakni untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan

bersih (good and clean governance) bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme

(KKN). Berbagai upaya pemberantasan korupsi telah dilakukan oleh Negara

Republik Indonesia melalui upaya pencegahan dan penindakan tindak pidana

korupsi yang tujuannya mewujudkan good and clean governance. Bukti keseriusan

Negara Indonesia ditunjukan dimulai dari pembentukan Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) yang diperkuat oleh Instruksi Presiden yang tertuang dalam

Percepatan Pemberantasan Korupsi sampai dengan Instruksi Presiden Nomor 1

Tahun 2013 tentang aksi pencegahan seluruh pimpinan kementerian dan lembaga

pemerintah pusat maupun daerah melaksanakan perbaikan sistem pemerintahan

(Birokrasi).

Sebagai tindak lanjut dikeluarkanlah Permen PANRB 49/2011 dan Permen

PANRB 60 tahun 2012 yang dipelopori oleh MENPAN, KPK dan Ombudsman

sebagai program bersama dalam menyinergikan kegiatan pencegahan korupsi,

reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Maka ditetapkan

kebijakan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)

dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Program bersama itu

disambut baik oleh semua kementrian, lembaga, Pemerintah Pusat maupun Daerah,

termasuk kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Permendikbud Nomor 05 tahun 2017 tentang Organisasi dan tata kerja Balai

Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-

PAUD dan Dikmas) menegaskan bahwa BP-PAUD dan Dikmas merupakan unit

pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bidang

pengembangan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat. BP-PAUD

dan Dikmas Sumatera Utara sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis

sebagaimana dimaksud tersebut memiliki tugas untuk melaksanakan

pengembangan program dan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan

masyarakat.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

Dalam melaksanakan tugasnya, BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

menyelenggarakan fungsi:

1. Pengembangan program pendidikan anak usia dini dan pendidikan

masyarakat;

2. Pemetaan mutu pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;

3. Supervisi satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;

4. Fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan program pendidikan anak usia dini

dan pendidikan masyarakat;

5. Pengembangan sumber daya pendidikan anak usia dini dan pendidikan

masyarakat;

6. Pengelolaan system informasi pendidikan anak usia dini dan pendidikan

masyarakat; dan

7. Pelaksanaan kemitraan di bidang pendidikan anak usia dini dan pendidikan

masyarakat; dan

8. Pelaksanaan urusan administrasi BP-PAUD dan Dikmas

Dihadapkan pada komitmen global dan perkembangan kebutuhan belajar

masyarakat yang dinamis, kebijakan dan program pendidikan anak usia dini,

pendidikan nonformal dan informal diarahkan untuk dapat terus mendorong

peningkatan akses dan pemerataan layanan pendidikan anak usia dini dan

pendidikan masyarakat dengan lebih memperhatikan pemenuhan standar, mutu,

dan relevansi layanan. Program pendidikan anak usia dini dan pendidikan

masyarakat pada tahun 2019 diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih

luas, terbuka, merata dan bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat untuk belajar

dan memberdayakan diri melalui layanan pendidikan anak usia dini, layanan

pendidikan masyarakat, layanan kursus dan pelatihan yang didukung dengan

penyediaan pendidikan keluarga.

Berbagai kebijakan dan program PAUD dan Dikmas disusun untuk memberikan

pelayanan pendidikan yang terbaik bagi masyarakat. Keberhasilan penyelenggaraan

program PAUD dan Dikmas sangat terkait dengan partisipasi pemerintah provinsi

dan pemerintah kabupaten/kota serta partisipasi aktif dari seluruh pemangku

kepentingan di sektor pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan. Sinergi

antara pemerintah baik pusat maupun daerah dengan seluruh pemangku

kepentingan seperti satuan-satuan pendidikan, organisasi pendidik dan tenaga

kependidikan, organisasi penyelenggara pendidikan, lembaga swadaya masyarakat,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

organisasi sosial dan keagamaan, dan perguruan tinggi, sangat menentukan

keberhasilan pelaksanaan program yang telah disusun. Hal itu karena lembaga-

lembaga tersebut merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan program PAUD

dan Dikmas di lapangan.

Namun, BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara juga dihadapkan pada beberapa

permasalahan yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran tersebut. Belum

optimalnya pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik, belum sinerginya

kebijakan pusat dan daerah merupakan salah satu kendala yang harus dibenahi

dalam kerangka reformasi birokrasi pencapaian wilayah bebas dari korupsi di BP-

PAUD dan Dikmas Sumatera Utara. Reformasi Birokrasi BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara dilaksanakan dengan mengacu pada visi, misi, dan rencana

strategis Kemendikbud 2015-2019 yang dilandasi oleh prinsip efisien, efektif,

transparan, dan akuntabel.

Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan reformasi

Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Sasaran pelaksanaan wilayah bebas

dari korupsi diutamakan untuk memberikan pelayanan prima kepada para

pemangku kepentingan, yaitu antara lain peserta didik, orang tua, masyarakat,

pendidik dan tenaga kependidikan, serta dunia usaha.

Tahun 2019 merupakan tahun ketiga BP-PAUD dan Dikmas menjadi salah satu

Satuan kerja sasaran Pelaksanaan Reformasi dan Birokrasi yang ditetapkan oleh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Sebagai pedoman pelaksanaan Reformasi

dan Birokrasi perlu disusun Rencana Aksi Pembangunan Zona Integritas Menuju

WBK/WBMM BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara tahun 2019.

Rencana Aksi Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBMM BP-PAUD

dan Dikmas Sumatera Utara tahun 2019 mengacu pada 6 (enam) area perubahan

yang ditetapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi melalui PermenPAN dan RB Nomor 11 tahun 2015. Kedelapan program

area perubahan di lingkungan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara yaitu: 1)

Manajemen Perubahan; 2) Penguatan Tata Laksana; 3) Penguatan Sistem

Manajemen SDM Aparatur; 4) Penguatan Pengawasan; 5) Penguatan Akuntabilitas

Kinerja; 6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

BP-PAUD dan Dikmas menetapkan tiga strategi dasar yang menjadi arah

pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera

Utara. Tiga strategi dasar tersebut meliputi integrasi proses, sumber daya, dan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dengan menerapkan tiga strategi

dasar tersebut, maka birokrasi akan lebih efektif dan efisien. Hasil yang diharapkan

dari pelaksanaan reformasi birokrasi antara lain:

1. adanya perubahan mind set dan culture set, serta terbangunnya birokrasi

dengan integritas dan kinerja tinggi;

2. meningkatnya penyelenggaraan fungsi pendidikan yang bersih dan bebas

KKN;

3. meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;

4. terbangunnya sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien,

terukur dan sesuai dengan prinsip good governance;

5. terbangunnya kualitas SDM aparatur berintegritas, profesional, modern, dan

sejahtera;

6. terwujudnya kemampuan lembaga dalam memberikan pelayanan prima;

7. terbangunnya organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right size);

8. regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif.

B. Permasalahan

Pembangunan pendidikan dan kebudayaan hingga tahun 2018 menunjukkan

keberhasilan yang nyata, namun masih terdapat banyak permasalahan penting yang

akan dihadapi pada periode tahun 2019. Hasil Penilaian dari Kementerian PAN dan

RB terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi Internal tahun 2019 adalah sebagai

berikut:

1. Keunggulan

a. Komitmen kuat dari pejabat kunci

b. Telah dilaksanakannya seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi madya dan

pratama

c. Penggunaan e-government telah dilakukan secara merata dalam

pelaksanaan manajemen pemerintahan

d. Peta proses bisnis organisasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan prioritas

telah terbangun

e. Tingkat kematangan SPIP

f. Telah dibangun zona integritas

2. Kelemahan

a. Definisi kinerja belum terintegrasi dengan proses bisnis dan mandat

b. Proses bisnis perlu disinkronkan dengan anggaran

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

c. Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi kinerja yang akan menghasilkan

rencana tindak lanjut perbaikan kinerja

d. Kualitas evaluasi perlu ditingkatkan

e. Reformasi Birokrasi belum terasa di unit kerja UPT dan belum terintegrasi

f. Standar pelayanan belum merata

g. Kelemahan pengendalian internal

C. Upaya Mengatasi Permasalahan;

Berdasarkan hasil penilaian sebagaimana tersebut di atas, Tim Penilai KemenPAN

dan RB memberikan beberapa rekomendasi untuk dapat ditindaklanjuti sebagai

berikut:

1. Penyempurnaan definisi kinerja

2. Penguatan monitoring dan evaluasi dikaitkan dengan supervisi, coaching, dan

mentoring

3. Peningkatan kualitas evaluasi internal

4. Sharing vision ke seluruh pegawai secara berjenjang

D. Evaluasi Delapan Area Perubahan;

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) telah

dilaksanakan sejak tahun 2017 di bawah koordinasi Inspektorat Jenderal.

PMPRB mengevaluasi dua komponen yaitu pengungkit dan hasil. Delapan area

perubahan diasumsikan mampu menjadi faktor pengungkit yang akan

berimplikasi pada hasil-hasil yang positif yaitu meningkatnya kinerja, terbebasnya

institusi dari praktek korupsi, dan meningkatnya kualitas pelayanan publik. Dari

hasil evaluasi PMPRB dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Manajemen Perubahan

Inti dari manajemen perubahan adalah terinternalisasikannya nilai-nilai

budaya kerja BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara (Corporate Culture)

yang terdiri dari amanah, profesional, visioner, berkeadilan, inklusif, dan

demokratis. Dalam hal ini masih banyak aparatur BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara yang belum memahami nilai-nilai budaya kerjanya apalagi

menerapkannya. Oleh karena itu program manajemen perubahan harus

berupaya lebih inovatif untuk membuat para pegawai memahami dan

menerapkan budaya kerja BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

2. Penguatan Tata Laksana

Ketatalaksanaan berfokus pada upaya penyempurnaan proses bisnis

agar menjadi semakin efektif. Saat ini peta proses bisnis baru bisa

diselesaikan hingga level Unit Pelaksana Teknis dan belum menyentuh

Unit Utama. Penyelesaian seluruh peta proses bisnis sangat penting karena

hasilnya akan menjadi dasar dalam penyempurnaan Prosedur Operasional

Standar di lingkungan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.

3. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur

Penataan sistem manajemen SDM merupakan aspek dengan poin

tertinggi dalam reformasi birokrasi. BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

telah melaksanakan banyak reformasi kepegawaian antara lain analisis

jabatan, analisis beban kerja, promosi jabatan secara terbuka, seleksi CPNS

dengan metode Computer Assisted Test, dan asesmen pegawai. Namun

demikian saat ini proses redistribusi pegawai masih belum dapat

diselesaikan.

4. Penguatan Pengawasan

Penguatan pengawasan dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain

dengan membangun sistem pengendalian gratifikasi, pelaporan pelanggaran

(Whitle Blower), pelaporan harta kekayaan, penguatan Sistem Pengendalian

Internal Pemerintah, peningkatan kompetensi SDM pengawasan,

pendampingan penyusunan laporan keuangan, percepatan penyelesaian

tindak lanjut hasil pengawasan, dan lain- lain. Hal yang belum dilakukan

adalah pencanangan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi.

7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) BP-PAUD dan

Dikmas Sumatera Utara meliputi proses terpadu terdiri dari perencanaan,

penetapan, pengukuran, pelaporan, dan evaluasi kinerja. Saat ini tengah

dikembangkan sistem berbasis elektronik untuk mempermudah dan

memperluas akses ke dalam SAKIP BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara telah berupaya untuk

meningkatkan kualitas pelayanan publiknya antara lain dengan

membentuk Unit Layanan Terpadu berfasilitas modern agar dapat

menerima publik dan melayaninya dalam suasana yang nyaman.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

Pendayagunaan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi perlu

terus ditingkatkan serta kejelasan prosedur agar diinformasikan secara

transparan kepada publik demi meningkatkan kepuasan mereka.

Sasaran Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi

Program Kerja Sasaran

Manajemen

Perubahan

1. Meningkatnya integritas aparatur

2. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan reformasi

birokrasi

3. Meningkatnya citra positif aparatur sebagai

pelayan masyarakat

Penataan

Tatalaksana 1. Meningkatnya penerapan sistem, proses dan

prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien

2. cepat, terukur, sederhana, transparan dan

partisipatif, dan berbasis e-Government

3. Meningkatnya penerapan sistem pengadaan

barang dan jasa secara elektronik (e-

procurement)

4. Meningkatnya penerapan manajemen

kearsipan yang handal

5. Implementasi Undang-Undang Keterbukaan

Informasi Publik

Pokja Penataan

Sistem SDM

Meningkatnya profesionalisme SDM

Aparatur

Penguatan

Akuntabilitas 1. Meningkatnya kualitas penerapan

sistem akuntabilitas keuangan dan

kinerja yang terintegrasi

2. Meningkatnya penerapan sistem

manajemen kinerja

3. Meningkatnya akuntabilitas aparatur

4. Meningkatnya kualitas akuntabilitas

pengelolaan keuangan negara

Penguatan

Pengawasan 1. Meningkatnya kapasitas SPIP Pengawasan

2. Meningkatnya penerapan sistem

pengawasan yang independen,

profesional dan sinergis

3. Meningkatnya penerapan

penyelenggaraan pemerintah yang bersih

dan bebas KKN

4. Menurunnya tingkat penyimpangan oleh

aparatur

Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik

1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat

dan harapan masyarakat

2. Meningkatnya sistem monitoring dan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

evaluasi kinerja pelayanan publik

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

BAB II

RENCANA AKSI PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN

WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI

Pada bagian ini setiap program/kegiatan akan dijelaskan, mencakup

pencapaian program/kegiatan, rencana, kriteria keberhasilan, agenda prioritas,

waktu pelaksanaan dan tahapan kerja, penanggung jawab, serta rencana

anggaran.

Dalam rangka Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi tahun

2019, Kepala BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara telah menetapkan Surat

Keputusan Kepala BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara Nomor

1672/C8/KP/2019 tentang Pembentukan Tim Kerja Dalam Rangka Reformasi

Birokrasi BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.

Pelaksanaan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi tahun 2019

merupakan tindak lanjut dari Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi 2017 dan 2018 dalam Rangka memantapkan kesiapan BP-PAUD dan

Dikmas Sumatera Utara.

1. Meningkatkan jumlah pegawai yang terlibat langsung dalam pelaksanaan

Reformasi Birokrasi BP-PAUD dan Dikmas Sumatera secara signifikan untuk

memotivasi SDM di BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara untuk menjadi

agen perubahan (agent of change). Sehingga dampak jangka panjangnya,

semangat dalam menciptakan perubahan di internal BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara semakin besar;

2. Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas juga sangat

Prioritas untuk dimasukkan ke dalam rencana aksi tahun 2019. Khususnya

implementasi dan pelaksanaan SPIP di lingkungan BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera yang didukung oleh seluruh Pegawai BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara. Dengan berhasilnya implementasi SPIP di, cita - cita ataupun

semangat Reformasi Birokrasi dalam menciptakan pemerintahan yang

bersih dan bebas dari praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) atau

menciptakan prinsip clean government and good governance dapat bisa menjadi

lebih nyata.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

3. Perubahan Pola Pik ir dan Budaya Ker ja

FGD perlu diagendakan di dalam Rencana Aksi tahun 2019 untuk mendorong

terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja pada seluruh pegawai BP-

PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.

4. Public campaign untuk mendorong peran serta masyarakat sebagai unsur

pengawas juga hal yang tidak kalah penting untuk di jadikan rencana aksi Tim

Manajemen Perubahan di tahun 2019. Melalui hal ini, masyarakat akan ikut

serta/ berperan dalam mewujudkan pelayanan publik yang sesuai cita - cita

Reformasi Birokrasi. Selain itu, peran serta masyarakat juga bisa menjadi saksi

perubahan reformasi birokrasi BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara itu

sendiri.

Adapun beberapa Rencana Aksi oleh T i m K e r j a BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara antara lain sebagai berikut:

A. Manajemen Perubahan

Manajemen perubahan (change management) merupakan pengelolaan

sumber daya dalam rangka mencapai tujuan organisasi dengan kinerja lebih

baik. Perubahan merupakan pergeseran organisasi dari keadaan sekarang menuju

keadaan yang diinginkan. Dalam organisasi, perubahan tersebut meliputi

struktur, proses, orang, pola pikir, dan budaya kerja. Perubahan sebagaimana

yang diinginkan reformasi birokrasi bukanlah proses sederhana. Di samping itu,

perubahan berpeluang memunculkan resistensi pada individu di dalam

organisasi. Transparansi proses, komunikasi dan keterlibatan semua pihak

dalam proses perubahan akan dapat mengurangi resistensi. Hal- hal tersebut

merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan dan sasaran reformasi yang

memiliki kegiatan dan sasaran yang besar.

Kondisi saat ini tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik

semakin meningkat, baik dari sisi kecepatan, ketepatan, maupun biaya.

Sehingga dengan adanya standar layanan yang ditetapkan oleh kementerian,

meningkatnya pemahaman staf terhadap tugas fungsinya sebagai pelayan

masyarakat dan pemangku kepentingan serta lebih optimal dengan

memanfaatan teknologi informasi yang telah tersedia, diharapkan tuntutan

masyarakat tersebut dapat di penuhi.Unit layanan terpadu yang merupakan unit

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

pelayanan publik dalam satu atap yang mengintegrasikan layanan dari unit-unit

utama BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara yang berbasis IT. Kemudian untuk

lebih meningkatkan pemahaman pegawai terhadap berbagai kebijakan

Kementerian melakukan sosialisasi tersebut melalui media luar ruang, media

sosial, laman dan bahan cetak lainnya serta workshop manajemen perubahan.

Dalam pengembangan pendidikan pemerintah telah melakukan upaya

peningkatan akses, peningkatan mutu layanan, dan peningkatan daya saing di

semua jenjang pendidikan. Upaya tersebut tentunya akan berimplikasi pada

perlunya perubahan budaya kerja yang berorintasi pada pelayanan. Perubahan

cara kerja BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara yang mengedepankan kebutuhan

masyarakat bukan kepada pasokan sumber daya yang dimiliki dalam menyusun

rencana dan anggaran seperti yang terjadi saat ini perlu mendapat perhatian. Hal

ini tentunya budaya kerja yang sudah mulai terbangun perlu ditingkatkan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui penguatan interaksi dengan

masyarakat. Keputusan dalam pemanfaatan TIK di setiap pelayanan BP-PAUD

dan Dikmas Sumatera Utara menyebabkan pola kerja menjadi berubah disesuaikan

dengan nilai tambah teknologi tersebut yang memungkinkan untuk memberikan

layanan 4A (any one, any where, any time, any channel/ devise). Adanya

kebijakan untuk melakukan integrasi proses dan berbagi sumber daya

menyebabkan perubahan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang

mengedepankan pemahaman bahwa semua adalah milik BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara untuk BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara bukan milik masing-

masing unit.

Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan terhadap perubahan secara

menyeluruh dan berjenjang. Dengan demikian pembangunan Zona Integritas

menuju wilayah bebas dari korupsi/WBBM BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

dapat berjalan sesuai dengan target dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk itu,

perlu disusun program manajemen perubahan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera

Utara sebagai pedoman bagi semua unit di BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

dalam melaksanakan perubahan. Penyusunan program manajemen perubahan.

Itu mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan

Program Manajemen Perubahan

1. Capaian

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

BP-PAUD dan Dikmas telah melakukan berbagai kegiatan yang mengarah

pada peningkatan akses, peningkatan layanan dan peningkatan daya

saing. Kegiatan yang telah dicapai oleh BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

antara lain:

a. Terbitnya Permendikbud Nomor 5 Tahun 2017 tentang Organisasi

dan Tata Kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

yang akan dilanjutkan dengan penataan pegawai. Manfaat yang dapat

dirasakan oleh pegawai dan pemangku kepentingan ialah adanya

kejelasan tugas dan fungsi organisasi yang mencerminkan visi dan

misi BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara dalam mewujudkan organisasi

yang profesional, efektif, dan efisien;

b. Dalam rangka merubah pola pikir dan budaya kerja pegawai BP-PAUD

dan Dikmas Sumatera Utara, khususnya pegawai yang memberikan

layanan langsung kepada masyarakat telah dilakukan berbagai pelatihan

peningkatan kompetensi SDM. Kegiatan-kegiatan pelatihan yang telah

dilakukan, diantaranya pelatihan pelayanan prima bagi pegawai di

lingkungan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara, tahun 2017-2018.

D e n g a n m e n i n g k a t n y a kompetensi SDM, diharapkan dapat

memberikan manfaat berupa peningkatan kualitas pelayanan prima

kepada pemangku kepentingan;

c. Adanya komunikasi yang intensif dari para pengambil kebijakan terhadap

seluruh pegawai juga telah dilakukan. Dengan adanya komunikasi yang

intensif, akan memberikan manfaat berupa terciptanya alur informasi

yang baik dari/dan kepada pemangku kepentingan;

d. Pada tahun 2016 sudah dibentuk Unit Layanan Terpadu, yang

sudah memberikan pelayanan langsung kepada pemangku

kepentingan, sehingga masyarakat dengan mudah mengkonsultasikan

dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, serta segera

mendapatkan informasi yang dibutuhkan;

e Berdasarkan h a s i l ev a lu as i p e l aksan aan p em b an gu nan

ZW BK /W BBM tah un 2 01 8 o l eh K em ent e r i an

P end aya gu n aan Ap a r a t u r N ege r a Re f o rm as i B i ro kr a s i

t e l ah m em en uh i b a t as min im al su r v e t , t e t ap i b e l um

m em enu h i s e l u ru h k r i t e r i a m enu ju Z I - W BK . P e r o l eh an

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

n i l a i t o t a l 7 2 , 69 an t a r a l a i n : n i l a i k om po n en p en gun gk i t

s eb es a r 3 4 , 71 d an n i l a i ko mp on en ha s i l b e l a j a r s eb esa r

3 7 ,9 8 w al au pu n t e l ah d i t op an g d en gan s u rv ey l ap an gan

yan g m en un ju kk an in d eks p e l a yan an pu b l i c 3 ,7 9 dan

i nd eks p e r s eps i an t i ko ru ps i 3 , 74 . Beb e r ap a h a l yan g

p e r l u d i t i nd ak l an j u t i un t uk m enu ju S a t u an k e r j a

Be r p r ed ik a t ZI - W BK , an t a r a l a in :

1 . M eni n gk a tk an p en gen d a l i an i n t e rn a l t e r u t am a d a l am h a l

i n t eg r i t a s s e lu r uh p egaw a i d a l am m en u j u wi l a yah b eb as

d a r i k o ru ps i yan g be r k u a l i t a s d an b e rke s in am bu n gan

2 . M elaku k an in t e r n a l i s as i p em b an gu n an zo na in t eg r i t a s

s eca r a mass i f k ep ad a s e l u ru h an ggo ta o r gan i s as i .

3 . sudah dilakukan survey kepuasan pemangku kepentingan terhadap

kebijakan layanan pendidikan dengan hasil pada tahun 2018 dapat dilihat

pada gambar dibawah ini.

2. Rencana

Capaian yang akan diraih dalam pembangunan zona integritas menuju

WBK/WBBM khususnya dalam manajemen perubahan terdiri atas empat

program/kegiatan utama yaitu pembentukan tim manajemen perubahan,

Penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sosialisasi, dan internalisasi dalam

rangka manajemen perubahan, dan penguatan hasil perubahan.

a. Pembentukan Tim Manajemen Perubahan

Pembentukan tim manajemen perubahan ditempuh melalui tiga

tahapan, yakni perencanaan, pembangunan, dan sosialisasi.

1) Perencanaan

Kegiatan perencanaan dalam pembentukan Tim Manajemen Perubahan

dimulai dari identifikasi target dan sasaran reformasi birokrasi BP-

PAUD dan Dikmas Sumatera Utara, melakukan identifikasi area kerja

dari tim manajemen perubahan, serta menyusun tugas, fungsi, dan

susunan tim manajemen perubahan

Perencanaan dalam pembentukan tim manajemen perubahan dirinci

dalam tahapan kerja sebagai berikut: (a) identifikasi penerapan

budaya kerja baru BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara; (b) identifikasi

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

area kerja tim manajemen perubahan; (c) perancangan tugas, fungsi,

dan susunan tim manajemen perubahan; (d) penentuan beban kerja

dan kualifikasi SDM tim manajemenperubahan

2) Pembangunan

Pada tahap pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM akan

disusun struktur tim manajemen perubahan. Tim Manajemen

Perubahan sesuai dengan area perubahan berkolaborasi dengan tim

kreatif.

3) Sosialisasi

Tahapan sosialisasi dirinci menjadi dua tahapan kerja berikut: (a)

Sosialisasi awal untuk memberitahukan anggota tim mengenai

keputusan tentang penetapan anggota tim; (b) sosialisasi penjelasan

mengenai tugas tim manajemen perubahan guna memperjelas tugas-

tugas yang harus dilakukan oleh setiap anggota tim.

b. Perumusan Budaya yang Dibutuhkan dan Kesenjangannya Tahap berikutnya

setelah terbentuknya tim adalah melakukan perumusan budaya yang

dibutuhkan dan kesenjangannya melalui identifikasi budaya kerja saat ini

terhadap para pemangku kepentingan untuk mengetahui kondisi

budaya kerja saat ini. Untuk melakukan identifikasi budaya kerja masa

mendatang sebagai model budaya kerja masa mendatang.

c. Penyusunan Strategi Manajemen Perubahan dan Strategi Komunikasi

Pada Tahap ini akan dilakukan kegiatan asesmen dan perumusan strategi

manajemen perubahan dan komunikasi. Pertama dilakukan

pemetaan (mapping) terhadap para pemangku kepentingan untuk

mengetahui sejauhmana peran dan kapasitas pemangku kepentingan dalam

mempengaruhi keberhasilan jalannya perubahan dan prioritas

perubahannya. Selain itu juga dilakukan identifikasi awal resistensi

berdasarkan sifat dan pelakunya untuk mengetahui tingkat resistensi

terhadap perubahan berdasarkan katagori:

1) Champion (sangat mendukung perubahan dan tingkat resistansi

perubahanyang sangat rendah);

2) Floating Voter (tingkat mendukung perubahan dan tingkat resistansi

sama tinggi, tidak konsisten dan sewaktu-waktu dukungan perubahan

atau resistansi dapat berubah); dan

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

3) Blocker (tidak mendukung perubahan sama sekali dan

berpotensi melakukan sabotase terhadap perubahan yang akan

dilakukan).

d. Sosialisasi dan Internalisasi Manajemen Perubahan dalam Rangka

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi

Tahap ini merupakan implementasi dari manajemen perubahan berupa

penyelenggaraan sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan

dalam rangka Wilayah Bebas dari Korupsi telah ditetapkan oleh BP-PAUD

dan Dikmas Sumatera Utara. Sosialisasi dan Internalisasi Penerapan

Manajemen Perubahan dilakukan agar semua sumber daya manusia yang

ada memahami tentang penerapan manajemen perubahan yang sedang dan

akan berlangsung, meliputi:

1) Implementasi terhadap strategi dan rencana perubahan

sehingga perubahan berjalan sesuai dengan yang diinginkan;

2) Implementasi terhadap rencana pelatihan dan

workshop manajemen perubahan yang diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan teknis dan pemahaman terhadap

adanya perubahan;

3) Melakukan update terhadap strategi dan rencana

perubahan;

4) Implementasi terhadap strategi dan rencana komunikasi

perubahan;

5) Melakukan workshop dan program promosi (poster, brosur,

dll) untuk manajemen komunikasi; dan

6) Membuat laporan dan update tentang keberhasilan dan

hambatan serta rekomendasi perbaikan dan tindakan perbaikan.

e. Penerapan Budaya Kerja sesuai dengan Tata Nilai Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

1) Perencanaan

Tahap perencanaan dari penerapan budaya kerja yang pertama

adalah melakukan identifikasi kebutuhan materi sosialisasi

terkait dengan tata nilai BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

yang dilanjutkan dengan penentuan materi, metode, rencana

sosialisasi, kebutuhan teknologi, dan kualifikasi SDM.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

2) Pembangunan

Pada tahap ini akan dilakukan penyusunan kebijakan dan regulasi

yang diperlukan untuk sosialisasi tata nilai Nilai Kementerian Pendidikan dan

Kebudayan

3) Sosialisasi

Langkah selanjutnya adalah melakukan sosialisasi tata nilai

Kemdikbud kepada seluruh pegawai dilingkungan BP-PAUD dan

Dikmas Sumatera Utara

4) Implementasi

Berikutnya adalah melakukan implementasi terhadap penerapan Budaya

Kerja sesuai dengan Tata Nilai Nilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

5) Pengukuran dan Evaluasi

Selanjutnya akan dilakukan pengukuran dan evaluasi pelaksanaan

sosialisasi tata ; Penyusunan instrumen evaluasi penerapan tata

nilai dan sistem penghargaan dan sangsi; Evaluasi penerapan tata

nilai; dan Pengukuran dan evaluasi efisiensi internal dan eksternal

terkait penerapan tata nilai

f. Penguatan Hasil Perubahan

Tahap ini merupakan penguatan Hasil Perubahan difokuskan pada

pengukuran kemajuan atau tingkat keberhasilan perubahan yang dikaitkan

area perubahan yang ditetapkan di dalam Peraturan Menteri PAN dan

Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map Reformasi

Birokrasi 2015—2019, dan rencana serta tindak lanjut perbaikan atas hasil

peninjauan ulang (review) dan evaluasi pelaksanaan perubahan.

Kegiatannya meliputi:

1) Pengukuran terhadap tingkat keberhasilan dari

pelaksanaan rencana manajemen perubahan;

2) Mengumpulkan dan menganalisis umpan balik dengan cara

melakukan kunjungan lapangan dan mengevaluasi pelaksanaan

manajemen perubahan;

3) Mendiagnosa kembali kesenjangan dan mengelola penolakan yang

terjadi dalam pelaksanaan manajemen perubahan;

4) Mengimplementasikan tindakan perbaikan dan membuat langkah

tindaklanjut untuk keberlanjutan proses perubahan; dan

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

5) Memberikan penghargaan kepada pegawai yang

berhasil mengimplementasikan perubahan dengan baik.

Dari hasil kegiatan ini akan diperoleh masukan dalam

melakukan pemutakhiran terhadap strategi dan rencana

perubahan, pemutakhiran terhdap strategi dan rencana

komunikasi untuk perubahan; dan pemutakhiran terhadap

strategi dan rencana pelatihan, serta status report, evaluasi

dan tindakan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi dan

feedback yang diterima.

Manajemen perubahan merupakan salah satu program yang disusun

untuk membantu BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara dalam memahami

perubahan, merencanakan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan serta

memudahkan pelaksanaan reformasi birokrasi. Empat dimensi dasar yang

penting dan patut untuk diperhatikan dan dikelola dengan baik selama

jalannya masa transisi atau perubahan, yaitu:

a. Navigasi, merupakan dimensi yang terkait dengan perencanaan dan

pengelolaan perubahan atau transisi dari keadaan organisasi

sekarang menuju kondisi organisasi yang diinginkan;

b. Kepemimpinan, merupakan dimensi untuk membangun dan

mengkomunikasikan visi perubahan di dalam kondisi yang

diinginkan dan mengarahkan organisasi ke arah yang dituju;

c. Kepemilikan adalah dimensi yang berupaya menciptakan kebutuhan

untuk berubah melalui reformasi birokrasi;

d. Penggerak, ialah dimensi yang terkait dengan penyediaan kompetensi

atau keahlian, struktur dan lingkungan pendukung serta sumber

daya lain untuk mendukung perubahan dan memastikan manfaat

yang diharapkan dapat terealisasi.

Memperhatikan empat dimensi tersebut di atas, program manajemen

perubahan ini memuat enam kegiatan utama dalam pengelolaan

perubahan, yaitu sebagai berikut.

1. Pembentukan Tim Manajemen Perubahan, yang terbagi ke dalam dua

jenis, yaitu tim di tingkat kementerian dan tim di tingkat satuan kerja

yang selanjutnya akan berperan sebagai agen perubahan;

2. Perumusan budaya yang dibutuhkan dan kesenjangannya untuk

mendapatkan model budaya yang dibutuhkan;

3. Penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi;

4. Sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka

reformasi birokrasi;

5. Penerapan budaya kerja sesuai dengan tata nilai BP-PAUD dan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

Dikmas umatera Utara;

6. Penguatan pengukuran dan evaluasi hasil perubahan.

Rencana yang akan dilakukan dalam implementasi Program Sosialisai

dan internalisasi manajemen perubahan selama tahun 2019 antara lain adalah

membuat infografis tentang peta jalan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas

dari Korupsi, menyusun materi sosialisasi berbentuk poster, stiker, dan

banner. Penanggung jawab Program Manajemen Perubahan selaku Manajer

Pelaksana adalah Kasubbag Umum BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

Pada area manajemen Perubahan hal-hal yang akan dicapai adalah :

a. Tim Kerja Reformasi Birokrasi;

1) Pembentukan Tim untuk Melakukan pemantapan Zona Integritas menuju

Wilayah Bebas dari Korupsi;

2) Pembentukan Tim kerja pemantapan Zona Integritas menuju Wilayah

Bebas dari Korupsi yang tertuang di dalam Prosedur Operasional Standar

(POS) BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara yaitu :

b. Penyusunan Rencana Aksi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi

Tim kerja reformasi birokrasi pada BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

telah menyusun rencana aksi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari

Korupsi yang tertuang di dalam Dokumen Rencana Aksi Zona Integritas

menuju Wilayah Bebas dari Korupsi

c. Pemantauan dan Evaluasi

1) Sebagian besar pembangunan zona integritas telah dilaksanakan sesuai

dengan rencana yaitu :

a) Area manajemen perubanan

b) Area Penataan Tata Laksana

c) Penataan Sistem Manajemen SDM

d) Penguatan Akuntabilitas

e) Penguatan Pengawasan

f) Penguatan Kualitas Pelayanan Publik

g) Pemerintah yang bersih dan Bebas KKN

h) Nilai Kualitas Pelayanan (survei eksternal)

2) Monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan zona integritas dilakukan

setiap

Bulan melalui kegiatan rapat rutin

Bulan melalui kegiatan rapat rutin

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja

Salah satu area penting dalam reformasi birokrasi adalah perubahan mindset

(pola pikir) dan culture set (budaya kerja). Perubahan pola pikir dan budaya

kerja birokrasi ditujukan untuk mewujudkan peningkatan integritas dan

kinerja birokrasi yang tinggi.

Sasaran yang telah dicapai tahun 2018 ini adalah:

1) Meningkatkan integritas aparatur; 2) Meningkatkan efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi;

3) Menetapkan role model dan agen perubahan di lingkungan BP-

PAUD dan Dikmas Sumatera Utara;

4) Meningkatkan komitmen Pimpinan dan Pegawai melalui pencanangan

Wilayah Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan

Penandatangan Fakta Integritas;

5) Meningkatan motivasi pegawai melalui pertemuan antara pegawai

dan pimpinan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara;

6) Rapat Kepala, Kasi/Kasubbag dan Tim RBI tentang perencanaan

pencanangan Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi dari

Korupsi, Penataan Dokumen, Penataan lingkungan dan kebersihan kantor;

7) Kegiatan capacity building bagi seluruh pegawai BP-PAUD dan DIkmas

Sumut setiap tahun;

8) Pelaksanaan Rapat Bulanan Pegawai yang efektif dan efisien dalam

rangka pemantauan dan evaluasi program kegiatan di masing-masing

seksi/Subbag/Pokja dan Rencana tindak lanjut program serta sarana bagi

pegawai untuk menyampaikan kritik dan saran;

9) Kegiatan Peningkatan Budaya Kerja dan Motivasi Kerja Tim Serta

Reformasi Birokrasi Internal;

10) Pencanangan Budaya kerja Positif

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

a) Apel pagi setiap hari Senin pada pukul 7.30 di depan gedung kantor

utama dengan materi pembinaan pegawai dan penyampaian informasi

dan ditutup dengan doa;

b) Penetapan Pakaian Kerja yaitu setiap hari Senin dan Kamis seluruh

pegawai wajib menggunakan Pakaian Putih dan pada hari selasa

minggu ganjil menggunakan pakaian tradisinal sementara jika minggu

genap setiap selasa menggunakan seragam batik batak, dan hari

lainnya menggunakan pakaian batik bebas;

c) Mengumandangkan lagu-lagu mars pendidikan, perjuangan dan puisi

motivasi pukul 08.00 sd 11.00 melalui pengeras suara di Lingkungan

BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara;

Dokumen pendukung atas capaian di area Manajemen Perubahan :

1) SK TIM RBI dan TIM Kerja

2) Dokumen Pelaksanaan Aksi Reformasi Biroraksi dan Jadwal Aksi BP-

PAUD dan Dikmas Sumatera Utara 2018

3) Dokumen

Agenda prioritas dalam manajemen perubahan pada BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

No Program kerja Target Waktu (bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pembentukan Tim

ZI-WBK

SK Tim ZI-

WBK

2 penyusunan

strategi perubahan

strategi

perubahan

3 penerapan budaya

kerja

budaya kerja

baik

4 sosialisasi dan

internalisasi

reformasi birokrasi

RB ter

internalisasi

5 monitoring dan

evaluasi reformasi

Laporan

monitoring

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

birokrasi dan evaluasi

6 penguatan hasil

perubahan

hasil

perubahan

7 penguatan tunas

integritas sebagai

role model

Role model

sebagai

panutan

8 Penyusunan

perjanjian kinerja

Perjanjian

kinerja

B. Penataan Tata Laksana

Penataan Tata Laksana mensyaratkan terbangunnya sistem, proses, dan prosedur

kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prinsip good

governance dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Dengan bantuan TIK, layanan akan menjadi lebih responsif, lebih informatif, lebih

mudah diakses, lebih terkoordinasi, lebih terbuka, dan lebih efisien.

Penatalaksanaan merupakan pilar penting dalam reformasi Birokrasi BP-PAUD

dan Dikmas Sumatera Utara. Tim Reformasi Birokrasi mendorong tim ISO untuk

mereview, membangun dan menata tatalaksana (business process) dalam rangka

memberikan dasar yang kuat bagi penyusunan standard operating procedures

(SOP) yang lebih sederhana, efisien, efektif, produktif dan akuntabel. Program

kerja ini bertujuan untuk meningkatkan efisensi dan efektivitas bisnis proses

dan mekanisme kerja/prosedur dalam sistim manajemen organisasi. Sasaran yang

ingin dicapai tahun 2018 adalah:

a. Meningkatnya penerapan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas,

efektif, efisien, cepat, terukur, sederhana, transparan dan partisipatif, dan

berbasis e- Government

b. Meningkatnya penerapan manajemen kearsipan yang handal.

Dokumen Pendukung

1) SAKIP (print screen)

2) SIMPEG (print screen)

3) Website BP-PAUD dan Dikmas Sumut (print screen)

4) E- Learning (print screen)

5) Perolehan ISO 9001 versi 2015

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

Agenda prioritas dalam penataan tata laksana pada BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

No Program kerja Target Waktu (bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 penyempuranaan

peta bisnis proses

dan POS yang

diintegrasikan

dengan devinisi

kineja, anggaran,

dan mandat

peta bisnis

proses dan

POS

2 pengembangan dan

implementasi e-

government

Pengembang

an aplikasi

berbasis

Teknologi

Informasi

3 Monitoring dan

evaluasi

keterbukaan

informasi publik

melalui media

cetak maupun

elektronik

update

informasi di

laman, media

sosial, dan

media cetak

C. Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia

Penataan Sistem Manajemen SDM aparatur mensyaratkan terbangunnya kualitas

SDM aparatur berintegritas, profesional, modern dan sejahtera. Bertujuan

mewujudkan SDM aparatur di lingkungan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

berintegritas, netral, kompeten, cakap (capable), profesional, berkinerja tinggi dan

sejahtera. Penataan sistem manajemen SDM mencakup aspek perencanaan SDM,

rekrutmen, seleksi dan penempatan, penilaian kinerja, penggajian, remunerasi,

diklat, perencanaan karir dan penyusunan kompetensi, serta administrasi pegawai.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

Program ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme SDM aparatur yang

didukung sistem rekruitmen dan promosi serta pengembangan kualitas aparatur

yang berbasis kompetensi dan transparan. Adapun sasaran yang ingin dicapai

melalui program ini adalah Meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur di

bidang PAUD dan Dikmas.

Dokumen Pendukung

SOP Unit Utama

1. Penggunaan TI dalam pengelolaan SDM, Pelayanan Publik

2. Monitoring

Agenda prioritas dalam penguatan sistem manajemen sumber daya manusia pada

BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

No Program kerja Target Waktu (bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Melaksanakan

analisis jabatan dan

analisis beban kerja

Jumlah

kebutuhan

pegawai

pada jabatan

2 Melaksanakan

evaluasi jabatan

Revisi peta

jabatan

3 Melaksanakan

perhitungan

formasi jabatan

Proyeksi

kebutuhan

pegawai

4 pengembangan

pegawai berbasis

kompetensi

Pelaksanaan

pendidikan

dan pelatihan

5 Melaksanakan

proses penerimaan

pegawai

transparan,

objektif, akuntabel

dan bebas KKN

rekrutmen

CPNS

6 penguatan sistem

informasi

Sistem

informasi

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

kepegawaian kepegawaian

7 Melaksanakan

promosi jabatan

secara terbuka

Pejabat hasil

promosi

jabatan

terbuka

8 Melaksanakan

penilaian kinerja

individu

SKP

D. Penguatan Pengawasan

Program penguatan pengawasan merupakan salah satu area perubahan dari

Reformasi Birokrasi Internal yang berfokus pada fungsi manajemen yang keempat.

Fungsi pengawasan/pengendalian memiliki urgensi yang sangat tinggi karena

menjamin ketercapaian tujuan dan mutu program. Penguatan Pengawasan

mensyaratkan meningkatnya penyelenggaraan fungsi pendidikan yang bersih dan

bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Bertujuan untuk meningkatkan

penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera

Utara yang bersih dan bebas dari praktek-praktek KKN.

a. Pengendalian gratifikasi

Berkaitan dengan pengendalian gratifikasi, Balai Pengembangan PAUD dan

dikmas sumatera utara telah melakukan kegiatan pengendalian gratifikasi

secara berkala, hal ini dilakukan dengan berbagai cara antara lain :

1) Penerbitan SK Tim Pengawas Pengendalian Gratifikasi.

Penetapan tim pengendali gratifikasi dilakukan dalam rangka

pembangunan zona integritas menunju wilayah bebas dari korupsi yang

ditanda tangani pimpinan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.

2) Seluruh Pejabat, pegawai, tenaga honor serta satpam di jajaran BP-

PAUD dan Dikmas Sumatera Utara AUtelah menandatangani Fakta

integritas untuk tidak melakukan dan menerima gratifikasi.

3) Mengirim surat kepada seluruh satuan pendidikan PAUD dan Dikmas

seluruh Propinsi Sumatera Utara untuk tidak memberikan fasilitas

dalam arti luas kepada pejabat, pamong belajar dan staf BP-PAUD dan

Dikmas Sumut yang melakukan kegiatan dalam rangka pekerjaan

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

(pemetaan mutu, visitasi, supervisi, bimtek, monitoring dan evaluasi

maupun kaitan dengan penerimaan dana bantuan tidak dibenarkan untuk

memberi atau menyetor sejumlah uang atau dalam bentuk apapun kepada

pegawai BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.;

4) Mensosialisasikan gerakan anti gratifikasi melalui spanduk dan banner .

5) Mensosialisasikan anti gratifikasi melalui tagline pada setiap surat keluar

b. Penetapan SPIP

Dalam rangka pengawasan internal di lingkungan BP-PAUD dan dikmas

Sumatera Utara, pimpinan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara sejak

tahun 2012 telah membentuk Tim Satuan Pengawas Internal, untuk

membantu terselenggaranya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas unit

kerja di lingkungan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara. Beberapa hal

yang telah dilakukan antara lain :

1) Penerbitan SK Tim SPI

2) Penyusunan program kerja SPI, Program kerja SPI sbb :

a. melakukan pengawasan terhadap tata kelola kinerja Kepegawaian

b. melakukan pengawasan terhadap tata kelola Keuangan (Perencanaan

anggaran, Pelaksanaan anggaran dan Pertanggungjawaban anggaran)

c. melakukan pengawasan terhadap Renstra, RKT, Program Kerja

dan Laporan Kinerja

d. melakukan pengawasan terhadap BMN

3) Hasil pelaksanaan kerja Tim SPI dilaporkan kepada pimpinan BP-PAUD

dan Dikmas Sumatera Utara persemester

c. Pengaduan Masyarakat

Dalam rangka pelayanan pengaduan masyarakat, BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara telah melakukan upaya untuk pelayanan pengaduan

masyarakat dengan harapan masyarakat semakin peduli dan menjadi bagian

dari kontrol pelayanan publik. Beberapa upaya pengadauan masyarakat yang

telah dilakukan antara lain :

1) Penyediaan Kotak pengaduan masyarakat.

Kotak pengaduan masyarakat telah ditempatkan di Pos Satpam dan Meja

Resepsionis

2) Instrument pengaduan masyarakat, yang ditempat berdampingan dengan

kotak pengaduan masyarakat yang ditempatkan di Pos Satpam dan Meja

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

Resepsionis. Alhamdulillah selama ini BP-PAUD dan Dikmas Sumatera

Utara tidak pernah menerima surat pengaduan masyarakat.

d. Whistle Blowing System

BP-PAUD dan Dikmas sedang mengembangan Whistle Blowing System dan

Pengaduan Masyarakat sebagai media bagi publik yang memiliki informasi

dan ingin melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran yang terjadi di

lingkungan BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.

Untuk itu BP-PAUD dan Dikmas telah menyiapkan berbagai perangkat yang

mendukung terlaksananya Whistle Blowing System tersebut antara lain :

1) Pedoman Tata cara dan tindak lanjut pelaporan pelanggaran Whistle

Blowing System dan Pengaduan Masyarakat;

2) Tim Pengelola dan tindak lanjut pelaporan pelanggaran Whistle Blowing

System dan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan BP-PAUD dan

Dikmas Sumatera Utara

3) Membangun Whistle Blowing System dan Pengaduan Masyarakat.

Diharapkan melalui Web BP-PAUD dan dikmas sumatera Utara

masyarakat dapat melaporkan informasi tentang pelanggaran yg

dilakukan dengan tidak perlu khawatir terungkapnya identitas diri karena

BP-PAUD dan Dikmas akan MERAHASIAKAN IDENTITAS DIRI

ANDA sebagai whistleblower.

Agar pengaduan akan mudah ditindaklanjuti apabila memenuhi unsur

sebagai berikut:

What : Perbuatan berindikasi pelanggaran yang diketahui

Where : Dimana perbuatan tersebut dilakukan

When : Kapan perbuatan tersebut dilakukan

Who : Siapa saja yang terlibat dalam perbuatan tersebut

How : Bagaimana perbuatan tersebut dilakukan (modus, cara, dsb.)

e. Penanganan Benturan Kepentingan

BP-PAUD dan Dikmas dalam melaksanakan tugas tidak terlepas dari

hubungan dan interaksi dengan para Pemangku Kepentingan maupun pihak-

pihak lainnya, yang kemungkinan terdapat kondisi terjadinya situasi Benturan

Kepentingan yang mungkin tidak dapat terhindarkan antara satu pihak

dengan pihak lainnya, di mana pertimbangan pribadi mungkin dapat

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

mempengaruhi dan/atau menyingkirkan profesionalitas dalam melaksanakan

kewajibannya.

Oleh karena itu dalam Kesungguhan dan konsistensi upaya pencegahan

terhadap potensi adanya Benturan Kepentingan dalam pelaksanaan tugas di

BP-PAUD dan Dikmas yang akan menciptakan lingkungan kerja yang bebas

dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta memperkuat tata kelola BP-PAUD

dan Dikmas secara konsisten dan berkesinambungan melakukan kegiatan sbb

:Pedoman Penanganan benturan kepentingan

1) Pembentukan Tim Penanganan Benturan Kepentingan di lingkungan BP-

PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

2) Melakukan deklarasi benturan kepentingan

Dokumen : 1) Penerbitan SK Tim Pengawas Pengendalian Gratifikasi.

2) Fakta integritas

3) Surat Edaran anti gratifikasi

4) Spanduk dan banner

5) Blanko maupun arsip surat keluar yang memuat take line

6) SK SPIP

7) Program Kerja SPI

8) Laporan SPI

9) Kotak Pengaduan Masyarakat

10) Instrumen Pengaduan Masyarakat

11) Pedoman Whistle Blowing System

12) SK Tim Pengelola dan tindak lanjut pelaporan pelanggaran

(Whistle Blowing System) di Lingkungan BP-PAUD dan

Dikmas Sumatera

13) WEB BP-PAUD dan Dikmas Sumut

14) Pedoman benturan kepentingan

15) SK Tim Penanganan Benturan Kepentingan di lingkungan

BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara

16) Deklarasi Benturan Kepentingan

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

Agenda prioritas dalam penguatan pengawasan pada BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

No Program kerja Target Waktu (bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 menolak gratifikasi

melalui UPG (Unit

Pengendalian

Gratifikasi)

Pembentukan

UPG

2 penguatan SPIP

(Sistem

Pengendalian

Internal

Pemerintah)

penguatan

SPIP

3 penanganan

pengaduan

masyarakat dengan

menyiapkan media

pengaduan melalui

website, email,

whatsap

website,

email,

whatsap

4 mendorong

pegawai untuk

sistem pelaporan

pelanggaran

internal (Whistle

Blower System)

Penggunaan

aplikasi

WBS dari

Itjen

5 Penanganan

benturan

kepentingan terkait

proses pengadaan

barang/jasa

Penggunaan

aplikasi

pengadaaan

6 Pembentukan

TPKN (Tim

TPKN melak

sanakan

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

No Program kerja Target Waktu (bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Penyelesaian

Kerugian Negara)

tugas sesuai

tusi

7 Melaksanakan

pemetaan resiko

Buku

pemetaan

resiko

8 Pembentukan dan

Pemberdayaan SPI

(Satuan

Pengawasan Intern)

Program

kerja dan

laporan SPI

9 Penyusunan

LHKPN

LHKPN

E. Penguatan Akuntabilitas Kinerja

Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance) dan

pemerintahan yang bersih dan akuntabel, serta berorientasi pada hasil (result

oriented) diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban

yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan

bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk

mewujudkan hal tersebut diperlukan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja yang

merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktifitas, alat dan prosedur yang

dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data,

pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemeritah,

sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah

dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksananaan

program dan kegiatan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Target yang

ingin dicapai adalah meningkatnya kinerja pemerintah dan meningkatnya

akuntabilitas instansi pemerintah. Penguatan Akuntabilitas Kinerja merupakan

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

area yang penting karena penerapan sistem akuntabilitas yang baik dapat

mendorong birokrasi lebih berkinerja dan mampu mempertanggungjawabkan

kinerjanya sesuai dengan segala sumber-sumber yang dipergunakannya.

Sasaran yang ingin dicapai BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara adalah

tersedianya hasil pengkajian dan pengembangan model/program PAUD-

Dikmas yang bermutu, berwawasan gender, Education Sustainable

Development, dan kewarganegaraan global, serta replikabel di seluruh

regional/wilayah.

Indikator yang dipakai untuk mengukur capaian program dan kegiatan,

meliputi keterlibatan pimpinan dan pengelolaan akuntabilitas kinerja.

a. Keterlibatan Pimpinan;

Pimpinan terlibat mulai dari proses penyusunan renstra, rencana kerja dan

anggaran, rencana bisnis dan anggaran, dokumen pelaksanaan anggaran,

sampai dengan penyusunan laporan pelaksanaan sebagai wujud

pertanggungjawaban serta pelaksanaan pemantauan capaian kinerja dan

evaluasi secara berkala.

Keterlibatan pimpinan pada saat proses penyusunan renstra, anggaran,

perjanjian kinerja, dokumen pelaksanaan anggaran, rencana kerja tahunan,

serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan :

1) Keterlibatan pimpinan secara langsung pada saat penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja;

2) Keterlibatan pimpinan sebagai perwujudan pertanggungjawaban dalam

penyusunan laporan pelaksanaan program/kegiatan;

3) Komitmen pimpinan yang memiliki kesadaran terhadap kontrak kinerja

antara pimpinan dan pejabat di lingkungan BP-PAUD dan Dikmas

Sumatera Utara.

b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja;

Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja meliputi pengelolaan data kinerja,

pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja. Indikator yang dipakai untuk

tingkat capaian program ini adalah sebagai berikut:

1) Dokumen perencanaan yang meliputi renstra (5 tahunan), rencana kerja

dan anggaran dan dokumen pelaksanaan anggaran seperti DIPA, RKA

KL;

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

2) Dokumen laporan yang disusun secara tepat waktu dan dapat

dipertanggungjawabkan baik secara bulanan, semesteran maupun

tahunan seperti Laporan Keuangan bulanan, LAKIP;

3) BP-PAUD dan Dikmas meningkatkan kapasitas SDM yang mengelola

akuntabilitas kinerja dengan mengikuti pelatihan-pelatihan seperti Diklat

LAKIP, Diklat Bendahara Penerimaan, Diklat Pengadaan dan Jasa

4) Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang

kompeten karena telah memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang

tugasnya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan sertifikat kompetensi

yang dimiliki oleh masing-masing pegawai yang terlibat dalam

pengelolaan akuntabilitas kinerja tersebut.

Agenda prioritas dalam penguatan akuntabilitas kinerja pada BP-PAUD dan

Dikmas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

No Program kerja Target Waktu (bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Keterlibatan

pimpinan dalam

rangka sharing

vision

Pimpinan

terlibat

secara

langsung

dalam

penyusunan

Renstra,

Penetapan

Kinerja, dan

memantau

pencapaian

kinerja

secara

berkala

2 Penyusunan

RENSTRA

RENSTRA

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

No Program kerja Target Waktu (bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

3 Penyusunan

LAKIP

LAKIP

4 pemeringkatan dan

penilaian SAKIP

Hasil

penilaian

SAKIP

5 Peningkatan

kualitas monitoring

dan evaluasi

kinerja

Bimibingan

teknis

petugas

monitoring

dan evaluasi

kinerja

F. Peningkatan Kualitas Layanan Publik

Peningkatan Mutu Layanan Publik mencakup Layanan satuan pendidikan, peserta

didik, substansi pendidikan demi terwujudnya kemampuan lembaga dalam

memberikan pelayanan prima. Bertujuan untuk menyediakan pelayanan prima

sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat. Peningkatan kualitas layanan: Standar

pelayanan; Budaya pelayanan prima; Pengelolaan Pengaduan; Penilaian kepuasan;

Pemanfaatan teknologi.

Dalam mewujudkan sistem pelayanan publik yang lebih melayani, BP-

PAUD dan Dikmas Sumatera Utara telah melakukan berbagai kegiatan

antara lain :

a. Standar Pelayanan

BP-PAUD dan Dikmas telah menyusun standar payanan antara lain :

1) Standar pelayanan untuk internal seperti POS Penilaian kinerja

pegawai, gaji berkala, kenaikan pangkat, usulan pensiun dan lain-

lain;

2) Standar pelayanan eketernal seperti POS resepsionis dalam

pelayanan tamu, satpam, penyelenggaraan diklat, dan lain-lain;

3) Seluruh POS yang telah disusun telah dimaklumatkan atau

disosialisasikan melalui kegiatan pertemuan-pertemuan,

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

penempelan POS didinding yang mudah dibaca oleh tamu yang

datang ke BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara.

b. Budaya Pelayanan Prima

Budaya pelayanan prima yang telah diterapkan di BP-PAUD dan

Dikmas antara lain :

1) Peningkatan Pelayanan satpam;

2) Peningkatan pelayanan Bagi Resepsionis juga telah dilakukan

melalui pembinaan dalam upaya pelayanan prima. Resepsionis

harus menerapkan buya sopan santun dalam menanyakan

keperluan tamu yang datang ke BP-PAUD dan Dikmas sumatera

Utara;

3) Penataan Parkir, dalam upaya pelayan prima bagi tamu atau

masyarakat yang datang dan berkunjung kelingkungan BP-PAUD

dan Dikmas Sumatera Utara, telah dilakukan penambahan dan

penataan area parker rapi dengan cara membuat garis batas antara

mobil yang satu dengan lainnya. sehingga pelangan puas dan

nyaman untuk memarkitkan kenderaannya dengan baik Pembuatan

rambu-rambu petunjuk arah gedung yang ada di BP-PAUD dan

Dikmas Sumatera Utara, dengan harapan masyarakat atau tamu

yang datang dapat dengan mudah mencari ruangan yang dituju.

4) Pembentukan Unit Pelayanan Teknis (ULT);

Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi program yang

dilaksanakan BP-PAUD dan Dikmas dapat mengunjungi ke

ruangan ULT dan bertanya kepada petugas yang ada tentang hal-

hal yang ingin ditanyakan, petugas ULT akan siap sedia

memberikan jnformasi yang diinginkan pelangan dengan sebaik-

baiknya

5) BP-PAUD dan dikmas Sumatera Utara juga telah membuat

inovasi dalam upaya memberikan peayanan prima kepada

masyarakat, bentuk inovasi yang diabuat adalah melalui Web BP-

PAUD dan Dikmas Sumatera Utara, disana masyarakat dapat

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

melihat dan mendapatkan informasi yang telah dan akan dilakukan

oleh BP-PAUD dan dikmas Sumatera Utara selain itu masyarakat

juga bisa memberikan informasi dan pengaduan tentang

pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai dan staf balai.

c. Penilaian kepuasan sebagai pelayanan

Penilaian terhadap kepuasan pelanggan telah menjadi hal yang esensial

bagi setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan langkah tersebut dapat

memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan

dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan.

Dokumen Pendukung:

1. Dokumen POS Layanan

2. Dokumentasi Diklat

3. Dokumentasi pelaksanaan diklat satpam dan resepsionis

4. SK ULT

5. Screenshot Web BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara yang memuat layanan

masyarakat

6. Instrumen Penilaian Penyelenggaraan diklat

7. Instrumen penilaian narasumber

Agenda prioritas dalam peningkatan kualitas pelayanan publik pada BP-PAUD dan

Dikmas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

No Program kerja Target Waktu (bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Reviu standar

pelayanan

Standar

pelayanan

2 Peningkatan

budaya pelayanan

prima

Pelatihan

budaya

pelayanan

prima

3 Pelibatan publik Keterlibatan

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

No Program kerja Target Waktu (bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

penerima

layanan

4 Melaksanakan

survei kepuasan

pelanggan

Hasil survei

kepuasan

pelanggan

5 Pemanfaatan

teknologi informasi

dalam pemberian

pelayanan

Pengembang

an teknologi

informasi

6 Peningkatan

kualitas Unit

Layanan Terpadu

(ULT)

ULT yang

responsif

terhadap

pelanggan

7 Penerapan K5 Setiap satuan

kerja

menerapkan

K5

1. Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN

Nilai Survei Persepsi Korupsi

Layanan di BP-PAUD dan Dikmas Sumut dikategorikan menjadi 2 yaitu :

a. Layanan berbayar, tarif dan ketentuan layanan berbayar ditetapkan sesuai dengan

Peraturan Pemerintah nomor 106 tahun 2012 tentang tarif dan jasa Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP), di lingkungan BP-PAUD dan Dikmas Sumut.

Layanan berbayar antara lain Bangunan Gedung Pendidikan Permanen, Bangunan

Gedung Pertemuan Permanen,Mess/Wisma,Bungalow Permanen, Asrama

Permanen, Gedung Pertokoan Koperasi Pasar, Bangunan Olah Rata Terbuka

Permanen, Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

b. Layanan tidak berbayar yang difasilitasi adalah Penyediaan informasi dan data

dalam bentuk softcopy, peminjaman buku di perpustakaan, pengembangan model

BP-PAUD dan Dikmas Sumut, Supervisi.

Unsur pertanyaan Kuesioner Persepsi Korupsi di BP-PAUD dan Dikmas Sumut

Unsur Keterangan Pertanyaan

1 Jenis layanan yang didapatkan oleh responden

2 Persepsi responden terhadap tarif yang ditetapkan di BP-PAUD

dan Dikmas Sumut

3 Persepsi responden terhadap kesesuaian tarif yang diminta

dengan tarif yang ditetapkan

4 Persepsi responden terhadap kemungkinan adanya permintaan

biaya tambahan untuk layanan di luar biaya yang ditentukan

oleh petugas

5 Persepsi responden terhadap kemungkinan adanya tanda terima

kasih kepada petugas (meskipun tidak diminta)

6 Persepsi responden terhadap informasi kejadian korupsi

di BP-PAUD dan Dikmas Sumut

Survei persepsi korupsi disajikan dalam bentuk skoring/angka absolut agar diketahui

peningkatan/penurunan indeks persepsi korupsi masyarakat atas pelayanan yang

diberikan di setiap tahunnya.

8. Kualitas Pelayanan Publik;

Nilai Survei Kualitas Pelayanan Publik oleh pihak internal. Untuk analisis data

survei kepuasan Pelanggan akan dilakukan pada bulan Mei sd September 2018

terhadap 5 layanan BP-PAUD dan Dikmas Sumut yatu : Pelayanan Labsite PAUD,

Pelayanan Model/Media Produksi BP-PAUD dan Dikmas Sumut, Pelayanan Sewa

Gedung, Ruang Rapat, dan Penginapan, Pelayanan Pelaksanaan Diklat dan

Supervisi, Pelayanan Sistem Informasi dan Data.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - pauddikmassumut.kemdikbud.go.idpauddikmassumut.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/rencana-ak… · Reformasi birokrasi Kemendikbud merupakan landasan dari pelaksanaan

h. Peningkatan Layanan Program PAUD dan Dikmas

Pengembangan layanan bidang Pendidikan Anak Usia Dini diantaranya

pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan

efektivitas pelayanan. Pemanfaatan aplikasi yang telah dikembangkan maupun

melakukan inovasi dengan mengembangkan aplikasi baru.