bab i pendahuluan - perpustakaan digital itb ... ini bisnis ritel modern di indonesia sedang...

15
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemain yang masuk dalam bisnis ini, baik pemain lokal maupun internasional. Perubahan yang cukup besar dalam bisnis ritel modern dirasakan mulai tahun 1998. Saat pemerintahan Orde Baru tumbang akibat aksi unjuk rasa besarbesaran dan perekonomian Indonesia yang dirasakan sangat sulit saat itu, 2 raksasa ritel modern dunia justru masuk ke pasar Jakarta. Mereka adalah Carrefour dan Continental, dimana pada tahun 2000, kedua hypermarket tersebut melakukan merger dan berdiri dengan nama Carrefour. Kedatangan dua operator ritel raksasa ini memperkenalkan berbagai konsep baru dalam modern retailing, antara lain konsep onestop shopping, progressive pricing and promotion, modern merchandising sampai dengan paradigma baru dalam merchandise supply chain (supplier relationship management). Masuknya peritel modern asing ini menyebabkan peritel modern lokal mulai bangkit dan berbenah diri, bahkan beberapa group retailer mulai mengembangkan bidang bisnisnya. Pada tahun 2002 – 2003, Group HERO yang awalnya berbisnis di Supermarket memulai bisnis hypermarketnya dengan menggunakan brand Giant. Pada tahun ini juga gerai minimarket nasional Indomaret dan Alfamaret mengalami tahap pertumbuhan tercepatnya. Kedua minimarket nasional ini juga menawarkan konsep franchise kepada para investor yang berminat dan ternyata konsep ini mendapat sambutan baik dari masyarakat sehingga perkembangan minimarket Indomaret dan Alfamaret melalui franchise berjalan sangat cepat.

Upload: builiem

Post on 27-Apr-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

1

BAB I PENDAHULUAN 

 

1.1 Latar Belakang  

 

Saat  ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang 

sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemain 

yang  masuk  dalam  bisnis  ini,  baik  pemain  lokal  maupun  internasional. 

Perubahan  yang  cukup  besar  dalam  bisnis  ritel modern  dirasakan mulai 

tahun  1998.  Saat pemerintahan Orde Baru  tumbang  akibat  aksi unjuk  rasa 

besar‐besaran dan perekonomian Indonesia yang dirasakan sangat sulit saat 

itu,  2  raksasa  ritel modern  dunia  justru masuk  ke  pasar  Jakarta. Mereka 

adalah  Carrefour  dan  Continental,  dimana  pada  tahun  2000,  kedua 

hypermarket tersebut melakukan merger dan berdiri dengan nama Carrefour. 

Kedatangan dua operator ritel raksasa ini memperkenalkan berbagai konsep 

baru dalam modern retailing, antara lain konsep one‐stop shopping, progressive 

pricing and promotion, modern merchandising  sampai dengan paradigma baru 

dalam merchandise supply chain (supplier relationship management).  

 

Masuknya peritel modern asing ini menyebabkan peritel modern lokal mulai 

bangkit  dan  berbenah  diri,  bahkan  beberapa  group  retailer  mulai 

mengembangkan  bidang  bisnisnya.  Pada  tahun  2002  –  2003, Group HERO 

yang  awalnya  berbisnis  di  Supermarket  memulai  bisnis  hypermarket‐nya 

dengan menggunakan  brand Giant.  Pada  tahun  ini  juga  gerai minimarket 

nasional  Indomaret  dan  Alfamaret  mengalami  tahap  pertumbuhan 

tercepatnya.  Kedua  minimarket  nasional  ini  juga  menawarkan  konsep 

franchise  kepada  para  investor  yang  berminat  dan  ternyata  konsep  ini 

mendapat  sambutan  baik  dari  masyarakat  sehingga  perkembangan 

minimarket Indomaret dan Alfamaret melalui franchise berjalan sangat cepat. 

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

2

Pada  tahun  2004,  Group  Matahari  yang  awalnya  bergerak  dalam  bentuk 

Department  Store  dan  Supermarket meluncurkan  4  gerai  Hypermart  yang 

juga mengusung konsep One Stop Buy. Berbagai pemain  ritel modern yang 

telah  disebutkan  di  atas  adalah  pemain  dengan  ruang  lingkup  nasional, 

dimana  selain para pemain nasional  itu,  juga  ada pemain‐pemain  lokal di 

daerah‐daerah  tertentu,  seperti:  Yogya  Group  dan  Borma  Group  di  Jawa 

Barat. Banyaknya pemain yang ada di industri ritel modern saat ini tentu saja 

menyebabkan terjadinya persaingan yang semakin ketat, yang menyebabkan 

para  pebisnis  ritel  harus  memiliki  strategi  sehingga  bisnis  mereka  dapat 

tetap bertahan. 

 

Saat ini daerah Bandung dan sekitarnya, merupakan salah satu daerah yang 

mengalami  persaingan  bisnis  sangat  ketat  di  industri  ritel modern  selain 

Jakarta dan beberapa kota besar  lainnya. Berbagai pemain ritel sudah hadir 

di Bandung  (dan sekitarnya,  termasuk Tasikmalaya dan Sumedang), antara 

lain  Carrefour  (dengan  2  gerai),  Hypermarket  (dengan  2  gerai),  Hero 

Supermarket  (5  gerai), Giant  (2  gerai),  Yogya/Griya  (45  gerai),  Borma  (24 

gerai), Jaringan Chainstore Indomaret (216 gerai, meliputi, Bandung, Cimahi, 

Garut,  Indramayu,  Purwakarta‐Subang,  Ciamis‐Pangandaran,  Sumedang‐

Majalengka  dan  Cirebon),  Jaringan  Chainstore  Alfamaret  (+/‐  309  outlet 

sampai  dengan  Cirebon),  Jaringan  Chainstore  Yomart  (+/‐  114  gerai)  dan 

berbagai  pemain  lainnya  seperti  Lion  Superindo  (5  gerai), Circle‐K,  Tujuh 

Sebelas, OMI, Toko Setia Budhi dll. 

 

Banyaknya pemain dalam bisnis ini menyebabkan persaingan bisnis menjadi 

sangat  ketat.  Peritel modern  tidak  hanya  bersaing  dengan  peritel modern 

sekelasnya  melainkan  juga  sudah  bersaing  dengan  ritel  yang  sedianya 

bermain  di  target  market  yang  lain.  Contohnya  adalah  minimarket 

Indomaret  tidak  lagi  hanya  bersaing  dengan  sesama  minimarket  seperti 

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

3

Alfamaret  dan  Yomart  saja,  melainkan  juga  harus  bersaing  dengan 

Yogya/Griya Supermarket bahkan dengan Carrefour dan Hypermarket yang 

sedianya  adalah  hypermarket  dengan  konsep One  Stop  Buy. Demikian  pula 

sebaliknya. 

 

Persaingan yang dimaksud disini adalah dalam segi harga. Saat  ini hampir 

seluruh ritel modern yang ada di Bandung, mengusung harga murah sebagai 

senjata marketing. Akibatnya  adalah  terjadi  ’price war’ yang  lama‐kelamaan 

semakin  menggerus  margin  dari  pada  peritel  modern  tersebut.  Kondisi 

perang harga ini juga dipicu oleh belum jelasnya regulasi pemerintah perihal 

pemberian  ijin  pendirian  gerai  baru,  khususnya  bagi  pendirian  gerai 

minimarket.  Sehingga  tidak  jarang  kita melihat  Indomaret, Alfamaret  dan 

Yomart tidak hanya berada dalam 1 daerah tertentu, melainkan bisa berdiri 

bersebelahan  atau  berhadapan  secara  langsung.  Hal  ini  tentu  saja 

menyebabkan  head  to  head  competition,  dimana  dengan  kondisi  seperti  ini, 

salah  satu  faktor  yang  paling  cepat  dan mudah  untuk  dibandingkan  oleh 

konsumen  adalah harga. Akibatnya demi mengikuti persaingan maka  ritel 

modern seringkali harus mengorbankan margin mereka untuk tetap menjaga 

image murah, dengan harapan konsumen tidak beralih ke kompetitor. 

 

IDMR  adalah  salah  satu  jaringan  chainstore  minimarket  yang  merasakan 

langsung  beratnya  persaingan  di  industri  ritel modern  saat  ini.  Sehingga 

diperlukan  suatu  langkah  strategic  yang  diharapkan  dapat  mendorong 

perusahaan ini untuk mencapai marketing objectives‐nya pada tahun 2007, dan 

tidak terjebak dalam persaingan yang mulai memasuki kondisi perang harga 

seperti sekarang ini. 

 

 

 

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

4

1.2 Sejarah Perusahaan 

 

IDMR adalah nama dari unit usaha ritel yang berada dalam naungan PT. IP. 

PT.  IP berdiri pada  tahun 1988,  sebagai unit  ritel dari Salim Group. Tujuan 

pembukaan PT. IP adalah untuk semakin memperluas  jalur distribusi Salim 

Group.  Gerai  ritel  pertama  dengan  nama  IDMR  dibuka  pada  bulan 

November 1988, di kawasan perkebunan kayu lapis di Pontianak.  

 

PT.  IP  berada  dalam  pimpinan  Bp.  Sinarman  Jonathan,  yang  menjabat 

sebagai CEO mulai tahun 1988 hingga sekarang. Sebelum memimpin PT. IP, 

Bp.  Sinarman  Jonathan merupakan  orang  pertama  dari Group  Salim  yang 

menangani  perusahaan  distributor.  Pada  saat  itu  Group  Salim mengambil 

alih  PT.  Pebapan  (distributor  farmasi)  yang  kemudian  berubah  menjadi 

distributor  consumer  goods  dengan  bendera  PT.  Indomarco  Adiprima. 

Produk‐produk  yang  didistribusikan  oleh  PT.  Indomarco Adiprima  95 %‐

nya adalah produk yang dihasilkan oleh  sister  company‐nya di Group Salim 

seperti  Indomie  (mie  instan)  dan  Bimoli  (minyak  goreng)  (Soelaeman, 

2005:1).  

 

Dalam  kepemimpinan  Bp.  Sinarman  Jonathan,  PT.  Indomarco  Adiprima 

berkembang  hingga  memiliki  100‐an  lokasi,  baik  cabang  maupun  depo. 

Setelah sukses mengembangkan PT. Indomarco Adiprima sebagai salah satu 

distributor terbesar di Indonesia, saat itulah Bp. Sinarman Jonathan diminta 

untuk  lebih  berkonsentrasi  untuk mengembangkan  unit  ritel  Salim  Group 

(PT.  IP),  dimana  kemudian  PT.  Indomarco  Adiprima  diserahkan  kembali 

kepada Indofood.  

 

Setelah Group Salim mengambil alih beberapa gerai ritel, maka didirikanlah 

Super  IDMR  dengan menggandeng Gelael.  Super  IDMR  di  Bumi  Serpong 

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

5

Damai,  Tangerang  inilah  yang menjadi  cikal  bakal  Superindo  yang  dalam 

perkembangannya  selanjutnya  merangkul  Del  Heiz  untuk  mewujudkan 

Superindo.  Selain  IDMR  dan  Superindo,  Bp.  Sinarman  juga  merintis 

perkembangan Indogrosir. 

 

Saat ini, PT. IP berada dalam naungan INTRACO Group, yaitu suatu holding 

company yang membawahi beberapa perusahaan yang memiliki unit usaha 

yang berbeda‐beda, antara lain: 

‐ PT. IP : Unit ritel IDMR dan Ceria Mart 

‐ PT. Inti Cakrawala Citra : Unit ritel Indogrosir 

‐ PT.  Inti  Idola Anugerah  : Unit  ritel Charmant dan Finco, serta berperan 

sebagai importir 

‐ Merchandising  Unit  :  yaitu  unit  yang  bertanggung  jawab  terhadap 

penyediaan/supply product bagi semua unit dalam INTRACO Group 

Adapun  Lion  Super  Indo,  semenjak  tahun  2002  sudah  terpisah  secara 

management dari INTRACO Group. 

 

1.3 Lingkup Bidang Usaha 

 

PT.  IP  adalah  perusahaan  yang  bergerak  dalam  bisnis  ritel  berbentuk 

jaringan minimarket  yang menyediakan  kebutuhan  pokok  dan  kebutuhan 

sehari‐hari  dengan  luas  penjualan  kurang  dari  200  m2  (indomaret.co.id, 

2007). Proses bisnis yang dijalankan PT. IP dapat dilihat dalam Gambar 1.1. 

1.3.1 Unit Kerja 

Dalam  proses  bisnisnya,  PT.  IP  didukung  oleh  beberapa  unit  kerja,  yaitu 

Merchandising Unit dan Operation Unit sebagai core unit dan Finance and Tax 

Unit, System Unit serta Human Resources Unit sebagai support unit. 

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

6

 

Gambar 1.1 Proses Bisnis PT. IP dengan Unit Ritel IDMR 

 

1.3.1.1 Core Unit 

1.3.1.1.1 Merchandising 

Merchandising adalah unit yang bertanggungjawab dalam hubungan dengan 

supplier  yang  menjadi  produsen  product  yang  akan  dijual  di  unit  IDMR. 

Merchandising  juga  bertanggungjawab  terhadap  penentuan  harga  jual 

product,  service  level  supplier,  pencarian  other  income  diluar margin  karena 

penjualan  product  serta  mengelola  dana  promosi  yang  diberikan  supplier 

bersama  dengan  team marketing.  Saat  ini Merchandising  unit  dipimpin  oleh 

seorang Vice Director yang membawahi Senior Manager Food, Senior Manager 

Non Food, dan Senior Manager General Merchandise.  

1.3.1.1.2 Operation unit 

Operation  unit  unit  saat  ini  dipimpin  oleh  seorang Director Operation  yang 

langsung berada di bawah CEO. Operation unit terbagi menjadi : 

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

7

1. Marketing  Unit  :  bertugas  untuk  membuat  dan  mengkoordinasikan 

berbagai  program  promosi  dengan memanfaatkan  dana  promosi  yang 

diterima dari supplier untuk menghasilkan sales. 

2. Sales Unit  : bertugas  sebagai ujung  tombak penjualan di  toko. Sales unit 

dikoordinir oleh Branch Manager dan para Area Manager. 

3. Distribution  center:  bertugas  untuk  menerima  pengiriman  product  dari 

supplier  dan  mendistribusikannya  ke  seluruh  toko  IDMR.  Distribution 

Center  juga bertugas untuk mengalokasikan berbagai hadiah yang akan 

digunakan dalam program marketing serta menerima product delisting dari 

store yang akan dikembalikan/retur ke supplier. Saat ini IDMR memiliki 8 

pusat distribusi  (Distribution Center),  yaitu di Ancol  Jakarta, Cimanggis 

Depok, Tangerang, Bekasi, Parung, Bandung, Semarang dan Surabaya.  

1.3.1.2 Support Unit 

Unit yang menjadi support unit di PT. IP adalah: 

1. Finance  and  Tax  Department  :  bertanggung  jawab  terhadap  masalah 

keuangan  perusahaan  baik  internal maupun  eksternal.  Finance  and  Tax 

Department dipimpin oleh seorang Finance Director 

2. System Unit  : bertanggung  jawab  terhadap seluruh masalah system yang 

berlaku di PT . IP. System unit dipimpin oleh seorang Senior Manager 

3. Human  Resources  Unit:  bertanggung  jawab  terhadap  masalah 

kepegawaian di PT. IP. Unit ini dipimpin oleh seorang Director. 

1.3.2 Supplier 

Saat  ini  IDMR menjalin kerjasama dengan  lebih dari 500 pemasok/supplier. 

Para  supplier  tersebut  bisa  merupakan  produsen,  distributor  tunggal, 

distributor maupun importir. Dengan jaringan yang sangat luas dengan para 

pemasok/supplier,  dan  kerjasama  diwujudkan  dalam  bentuk  trading  term 

secara  nasional, maka  seluruh  cabang  IDMR dipastikan  akan memperoleh 

harga yang terbaik (dan berlaku sama secara nasional) dari seluruh supplier. 

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

8

1.3.3 Customer/Konsumen 

Konsumen  IDMR  pada  dasarnya  adalah  seluruh  masyarakat  yang 

membutuhkan  akses  yang mudah  dan  cepat  untuk memenuhi  kebutuhan 

pokok  dan  kebutuhannya  sehari‐hari.    Dalam  perkembangannya  IDMR 

mulai  membagi  konsumennya  menjadi  konsumen  yang  ada  di  daerah 

perumahan, perkantoran dan daerah wisata. 

1.3.4 Product dan Service 

IDMR  adalah minimarket  yang menjual  kebutuhan  pokok  dan  kebutuhan 

sehari‐hari.  Apapun  product  yang  dijual  di  minimarket  IDMR  tercakup 

dalam divisi Food, Non Food, General Merchandise dan Perishable. Divisi‐divisi 

tersebut  kemudian  dibagi  lagi  menjadi  department  dan  kategori.  Detil 

pembagian  divisi,  department  dan  kategori  product  dapat  dilihat  dalam 

Lampiran 1. 

 

Dalam  hal  service,  IDMR  berupaya  meningkatkan  pelayanan  dan 

kenyamanan  belanja  konsumen dengan menerapkan  sistem  check  out  yang 

menggunakan scanner di setiap kasir dan pemasangan  fasilitas pembayaran 

Debit BCA. 

1.3.5 Visi, Misi, Motto dan Budaya Perusahaan 

1.3.5.1 Visi IDMR 

Menjadi  aset  nasional  dalam  bentuk  jaringan  ritel waralaba  yang  unggul 

dalam persaingan global 

1.3.5.2 Misi IDMR Tahun 2007 

Memenangkan persaingan dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi 

1.3.5.3 Motto IDMR 

Mudah & hemat 

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

9

1.3.5.4 Budaya Perusahaan 

Dalam bekerja, karyawan IDMR menjunjung tinggi nilai‐nilai: 

‐ Kejujuran, kebenaran dan keadilan 

‐ Kerjasama tim 

‐ Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis 

‐ Kepuasan Pelanggan 

1.3.6 Waralaba 

Sesuai dengan visi IDMR yaitu menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan 

ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global, maka sejak tahun 1997, 

IDMR mulai menawarkan konsep bisnis waralaba bagi para  investor yang 

tertarik berbisnis minimarket.  

 

Pola waralaba  ini ditawarkan setelah IDMR terbukti sehat dengan memiliki 

lebih dari 700 gerai, yang didukung oleh sistem dan format bisnis yang baik. 

Salah satu wujud keberhasilan  IDMR dalam mengembangkan waralabanya 

adalah  pada  tahun  2003,  IDMR  dinobatkan  sebagai  waralaba  terbaik  di 

Indonesia. 

 

Pengalaman panjang  yang  telah  teruji  itu mendapat  sambutan positif dari 

masyarakat,  terlihat dari meningkatnya  secara pesat  jumlah gerai waralaba 

IDMR, dari  2  gerai di  tahun  1997 menjadi  785  gerai pada Desember  2006. 

(indomaret.co.id, 2007).  

 

Saat ini ada 2 pola kerja sama waralaba yang ditawarkan IDMR, yaitu: 

1. Jika calon investor tidak memiliki tempat usaha 

  IDMR menawarkan 2 opsi kerjasama: 

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

10

a. Usulan  lokasi  toko  baru:  IDMR  menawarkan  lokasi  yang  telah 

disurvey disertai perencanaan matang, mulai dari desain  layout toko, 

estimasi investasi, pendapatan, pengeluaran dan payback period. 

b. Take  over  kepemilikan  :  IDMR menawarkan  toko milik  IDMR  (toko 

reguler),  yang  sudah  teruji  dan  menguntungkan.  Sistem  ini  relatif 

lebih  safe  namun  nilai  investasinya  lebih  tinggi  dibanding  dengan 

membuka toko baru karena ada nilai goodwill, sebagai pengganti biaya 

pengembangan toko, sejak dibuka hingga mencapai kondisi mapan. 

2. Jika  calon  investor  memiliki  tempat  usaha,  maka  IDMR  menawarkan 

kerja sama: 

a. Ruang usaha/rumah/tanah 

Prosedur  kerjanya  sama  dengan  ʺUsulan  lokasi  toko  baruʺ.  IDMR 

terlebih dulu melakukan survey kelayakan lokasi yang diusulkan oleh 

calon investor, mulai dari potensi wilayah, peruntukan bangunan dan 

perijinan,  perencanaan  layout  toko  sampai  dengan  estimasi  payback 

period‐nya. Jika semua dinilai layak, kerja sama dapat dilakukan. Akan 

tetapi  jika  tidak  atau  ada  kendala  lain,  IDMR  akan  menyarankan 

untuk mencari lokasi yang lain.  

b. Minimarket existing 

Bagi calon investor yang memiliki toko yang kurang berkembang dan 

ingin  mengembangkannya,  maka  calon  investor  tersebut  dapat 

bergabung  dengan  IDMR.  Prosedur  standarnya  sama,  mulai  dari 

survey  kelayakan  lokasi  sampai  dengan  estimasi  payback  period. 

Perlakuan yang membedakannya adalah dalam menghitung investasi 

perlengkapan  toko.  Jika  perlengkapan  toko  tersebut  sesuai  dengan 

standar  IDMR  maka  investasinya  lebih  murah.  Namun  jika  tidak 

sesuai  dengan  standar  IDMR,  perlengkapan  tersebut  harus  diganti 

dengan yang baru.  

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

11

1.3.7 Perkembangan Gerai 

Saat  ini  gerai  IDMR  tersebar  di  Jakarta,  Bandung,  Surabaya,  Yogyakarta, 

Semarang,  Bali  dan  Lampung.  Dengan  jumlah  toko  per  Desember  2006 

adalah 1857 gerai, yang  terdiri dari dari 785 gerai waralaba dan 1072 gerai 

reguler.  

 

Tabel 1.1 Tabel Perkembangan Toko IDMR Periode tahun 2000 ‐ 2006 

 

 

1.3.8 Sistem Teknologi Informasi 

Laju  pertumbuhan  gerai  IDMR  yang  pesat  dengan  jumlah  transaksi  14,99 

juta transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem 

teknologi informasi IDMR pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup 

sistem penjualan, persediaan dan penerimaan barang. Sistem  ini dirancang 

untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan memperhatikan perkembangan 

jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.  

 

Pada  setiap  pusat  distribusi  (distribution  center)  diterapkan  digital  picking 

system  (DPS).  Sistem  teknologi  informasi  ini  memungkinkan  pelayanan 

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

12

permintaan  dan  suplai  barang  dari  pusat  distribusi  (distribution  center)  ke 

toko‐toko  dijalankan  dengan  tingkat  kecepatan  yang  tinggi  dan  efisiensi 

yang optimal. 

 

1.4 PT. IP Cabang Bandung 

1.4.1 Sejarah Perusahaan 

PT.  IP  cabang  Bandung  merupakan  salah  satu  cabang  yang  pertama 

didirikan setelah  Jakarta. Cabang  ini berdiri pada  tahun 1989, dimana pada 

tahun yang sama IDMR Bandung membuka gerai pertamanya di Jl. M. Toha. 

Akan  tetapi  saat  ini gerai pertama  IDMR Bandung  tersebut  sudah ditutup 

karena tidak lagi memberikan hasil yang optimal. 

1.4.2 Struktur Organisasi dan Jumlah Pegawai 

PT.  IP Bandung per Maret 2007, memiliki 1306 pegawai, dimana 228 orang 

bekerja  di  kantor,  325  orang  di  Distribution  Center,  dan  753  tersebar  di 

seluruh toko. Seluruh karyawan ini berada dalam pimpinan Branch Manager, 

dibantu  oleh  seorang  Deputy  Branch  Manager.  Struktur  organisasi  secara 

lengkap dapat dilihat pada Gambar 1.2. 

1.4.3 Perkembangan Gerai IDMR Bandung 

Sampai  dengan  bulan  Maret  2007,  IDMR  Bandung  memiliki  216  gerai, 

dengan  komposisi  156  toko  reguler  dan  60  toko  franchise.  Gerai  yang 

termasuk dalam ruang  lingkup  IDMR Bandung adalah gerai yang  terdapat 

dalam  Kodya  Bandung,  Kabupaten  Bandung,  Cimahi,  Garut,  Cirebon, 

Indramayu,  Purwakarta/Subang,  Ciamis/Pangandaran,  dan 

Sumedang/Majalengka.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

13

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. IP Bandung 

Branch Manager

Area Jr Manager PGA Jr Manager Distribution Center (DC) Jr Mgr

Development Jr. Manager

Deputi  Branch Manager 

Franchise Jr. Manager

Finance Jr Manager Tax Jr Manager Location Jr. Manager

Area Supervisor

Kepala Toko

Ass. Kepala Toko

Merchandiser

Kasir

Pramuniaga

Supervisor

Clerk

Deputi DC Jr Mgr

Supervisor

Clerk

Spv Promosi Nasional

Spv Promosi Lokal

Clerk Clerk

Supervisor

Clerk

Supervisor

Clerk

Supervisor

Picker

Driver

Clerk

Supervisor

Clerk

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

14

Komposisi  lokasi  gerai  IDMR  Bandung  per  April  2007,  adalah  sebagai 

berikut: 

Bandung dan Cimahi  : 105 gerai 

Garut        :   11 gerai 

Cirebon      :   37 gerai 

Indramayu      :   15 gerai 

Purwakarta/Subang   :   22 gerai 

Ciamis/Pangandaran  :     5 gerai 

Sumedang/Majalengka  :   17 gerai 

 

1.5 Isu Bisnis PT. IP Bandung 

 

Saat  ini  chainstore  IDMR Bandung benar‐benar merasakan persaingan yang 

cukup  berat,  yang disebabkan  banyaknya pemain  ritel modern di   daerah 

Bandung.  IDMR  tidak  saja  bersaing  dengan  minimarket  Alfamart  dan 

minimarket  Yomart  melainkan  harus  bersaing  juga  dengan  Yogya/Griya 

Supermarket. 

 

Dalam  perjalanannya  saat  ini,  dirasakan  persaingan  semakin  mengarah 

kepada  ’price  war’  untuk  memperoleh  image  murah  dalam  persepsi 

konsumen,  dan  berdasarkan  wawancara  yang  dilakukan  kepada  salah 

seorang  Junior Manager Merchandising di PT.  IP, diketahui bahwa di antara 

demikian banyak kompetitor, IDMR Bandung saat ini menempatkan Yomart 

sebagai  kompetitor  utama  dari  segi  harga.  Berdasarkan  hasil  analisa 

terhadap  pricing  strategy  yang  dilakukan  Alfamart  dan  Yomart  didapati 

bahwa secara umum harga di minimarket Yomart lebih murah dibandingkan 

dengan  harga  di Alfamart  (Dinny  Fitrawati, Wawancara  Pribadi,  9 Maret 

2007). 

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - Perpustakaan Digital ITB ... ini bisnis ritel modern di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya

15

Yomart  adalah  salah  satu  unit  dari  Yogya  Group  yang  baru  berdiri  dan 

bergerak  dalam  bidang  minimarket.  Kehadiran  Yomart  diyakini  sebagai 

salah  satu  cara  Yogya  Group  yang  selama  ini  bergerak  dalam  bisnis 

department  store  dan  supermarket  untuk  menahan  laju  pertumbuhan 

chainstore  nasional minimarket  IDMR  dan  Alfamaret  di  Jawa  Barat,  yang 

selama  ini  merupakan  daerah  utama  bisnis  Yogya  Group.  Yogya  Group 

merupakan pemain  lokal  Jawa Barat yang memiliki brand yang sangat kuat 

khususnya di kota Bandung, dan tentu saja hal ini memberikan keuntungan 

bagi  Yomart  sebagai  salah  satu  unit  usaha  dari  Yogya  Group.  Hal  ini 

dibuktikan dengan  cepatnya pertumbuhan  toko Yomart dimana per Maret 

2007,  Yomart  sudah  memiliki  sekitar  100  gerai  dimana  waktu  yang 

dibutuhkan Yomart untuk mencapai  jumlah  tersebut relatif singkat yakni 3 

tahun (gerai pertama Yomart berdiri sekitar tahun 2004). Saat ini dari sekitar 

114 toko Yomart, ada sekitar 74 toko yang memiliki area coverage yang sama 

dengan  gerai  IDMR.  Kondisi  ini  tentu  saja  menjadikan  kompetisi  yang 

sangat  berat  bagi  gerai  IDMR  khususnya  bagi  gerai  IDMR  yang  hadir 

terlebih dahulu di lokasi tersebut.