bab i pendahuluan olahraga

11
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis situasi Landasan Teori Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dengan baik (Pudjiastuti dan Utomo, 2003) Kesegaran atau kebugaran jasmani pada lansia adalah kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan, yaitu kebugaran jantung-paru, peredaran darah, kekuatan otot, dan kelenturan sendi (Maryam, 2008). Untuk memperoleh kesegaran jasmani yang baik, harus melatih semua komponen dasar kesegaran jasmani yang terdiri atas (Maryam, 2008): 1. Ketahanan jantung, peredaran darah, dan pernapasan, 2. Ketahanan otot, 3. Kekuatan otot serta kelenturan tubuh Manfaat kesegaran jasmani dapat dirasakan secara fisiologi, psikologis, dan sosial (Maryam, 2008): 1. Manfaat fisiologis

Upload: lely-arsero

Post on 05-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

olahraga

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Pendahuluan Olahraga

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis situasi

Landasan Teori

Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk

melaksanakan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti

dan masih memiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu

senggangnya dengan baik (Pudjiastuti dan Utomo, 2003)

Kesegaran atau kebugaran jasmani pada lansia adalah kebugaran

yang berhubungan dengan kesehatan, yaitu kebugaran jantung-paru,

peredaran darah, kekuatan otot, dan kelenturan sendi (Maryam, 2008).

Untuk memperoleh kesegaran jasmani yang baik, harus melatih

semua komponen dasar kesegaran jasmani yang terdiri atas (Maryam,

2008):

1. Ketahanan jantung, peredaran darah, dan pernapasan,

2. Ketahanan otot,

3. Kekuatan otot serta kelenturan tubuh

Manfaat kesegaran jasmani dapat dirasakan secara fisiologi,

psikologis, dan sosial (Maryam, 2008):

1. Manfaat fisiologis

Dampak langsung dapat membatu :

a. Mengatur kadar gula darah,

b. Merangsang adrenalin dan nonadrenalin,

c. Peningkatan kualitas dan kuantitas tidur

Dampak jangka panjang dapat meningkatkan

a. Daya tahan aerobik/ kardiovaskular,

b. Kekuatan otot rangka,

Page 2: Bab i Pendahuluan Olahraga

2

c. Kelenturan,

d. Keseimbangan dan koordinasi gerak sehingga dapat mencegah

terjadinya kecelakaan (jatuh),

e. Kelincahan gerak

2. Manfaat psikologis

Dampak langsung dapat membantu

a. Memberi perasaan santai,

b. Mengurangi ketegangan dan kecemasan,

c. Meningkatkan perasaan senang

Dampak jangka panjang dapat membantu

a. Kesegaran jasmani dan rohani secara utuh,

b. Kesehatan jiwa,

c. Fungsi kognitif,

d. Penampilan dan fungsi motorik,

e. Keterampilan

3. Manfaat sosial

Dampak langsung dapat membantu

a. Pemberdayaan usia lanjut,

b. Peningkatan integritas sosial dan kultur

Dampak jangka panjang meningkatkan

a. Keterpaduan,

b. Hubungan kesetiakawanan sosial,

c. Jaringan kerjasama sosial budaya,

d. Pertahanan peranan dan pembentukan peran baru,

e. Kegiatan antar generasi

Page 3: Bab i Pendahuluan Olahraga

3

secara keseluruhan manfaat kesegaran jasmani bagi kelompok

lansia yaitu dapat meringankan biaya pemeliharaan kesehatan,

meningkatkan produktivitas, serta mengangkat derajat dan martabat

lansia (Maryam, 2008).

Analisis SItuasi di Pondok Lansia Al-Ishlah

Para lansia di Pondok Lansia AL-Ishlah memiliki kondisi fisik yang

berbeda-beda, ada tidak bisa berjalan ada pula yang bisa jalan namun

menggunakan alat bantu seperti krak dan tongkat. Keterbatasan fisik

tersebut mengakibatkan para lansia susah untuk berolahraga sehingga

yang hanya bisa dilakukan di pagi hari ialah berjemur.

Di Pondok terdapat batu- batu yang dipergunakan untuk alternatif

pengobatan, berada di depan kamar namun batu-batu tersebut ternyata

hanya digunakan sebagai hiasan, tetapi ada salah satu lansia yang

memanfaatkanya sebagai tempat untuk berjalan-jalan (pengobatan

alternatif).

1.2 Program yang pernah dan atau sedang dijalankan

Program yang pernah ada di Pondok Lansia Al-Ishlal ialah senam.

Senam ini dilakukan oleh para instruktur ahli namun bukan dari pihak

pondok melainkan dari luar pondok, mereka menawarkan kerjasama

untuk membuat lansia mau berolahraga, tidak hanya memberikan

gerakan di depan para lansia namun ikut terjun langsung untuk

mengajarkan lansia gerakkan tersebut.

Page 4: Bab i Pendahuluan Olahraga

4

1.3 Kesulitan dan hambatan program yang telah berjalan

Berbagai kesulitan dan hambatan yang dialami oleh Pondok

Lansia AL-Ishlah dalam menjalankan program yang berkaitan

dengan olahraga, diantaranya

1. Fisik yang sudah tidak sanggup lagi atau keterbatasan fisik,

2. Kurangnya keinginan para lansia untuk berolahraga

1.4 Evaluasi kekurangan program yang telah berjalan

Banyak program yang telah direkomendasikan seperti senam,

jalan pagi, menggerakkan anggota tubuh namun para lansiannya sendiri

yang enggan untuk melakukkannya. Pada program senam hanya berjalan

1,5 bulan dan itu pun hanya beberapa lansia yang bisa diajak berolahraga,

lansia yang lain memilih untuk dikasur.

Page 5: Bab i Pendahuluan Olahraga

5

BAB II

GAGASAN TERTULIS

2.1 Gagasan yang diusulkan

Mereka yang berusia lebih dari 60 tahun perlu mempertahankan

kebugaran jasmani untuk memelihara dan mempertahnkan kesehatan di

hari tua salah satu komponen ke bugaran jasmani yang dapat dilatih

adalah kelenturan (flexibility) yang merupakan kemampuan untuk

menggerakkan otot dan sendi pada seluruh daerah pergerakannya

(DEPKES RI, 2003).

Latihan fisik atau olahraga yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan dan memperbaiki kelenturan, misalnya dengan melakukan

latihan peregangan beberapa menit dalam sehari (DEPKES RI, 2003).

Prinsip Program Latihan Fisik (DEPKES RI, 2003)

1. Membantu tubuh agar tetap bergerak atau berfungsi,

2. Menaikkan kemampuan daya tahan tubuh,

3. Memberi kontak psikologis dengan sesama sehingga tidak

merasa terasing,

4. Mencegah terjadinya cedera,

5. Mengurangi atau menghambat proses menua

Dengan demikian saya menyarankan suatu program olahraga

yang hanya dilakukan oleh tangan, dimana para lansia dapat

melakukannya setiap saat dan olahraga ini mampu mengoptimalkan

gerak otot dan sendi.

2.2 Kehandalan gagasan

Program Olahraga tangan yang ditawarkan diatas

akan

memberikan dampak positif bagi lansia penghuni

pondok, antara lain:

Page 6: Bab i Pendahuluan Olahraga

6

1. Meningkatkan kesehatan jantung,

Semakin bagus kondisi jantung lansia semakin

besar pula harapan hidup mereka.

2. Tidak membutuhkan biaya,

Tidak ada anggaran atau pengeluaran biaya

ketika melakukan olahraga ini karena olahraga

ini hanya menggunkan tangan tidak ada alat-alat

yang dipergunakan.

3. Dapat dilakukan kapan saja

Olahraga ini dapat dilakukan setiap saat dan tidak

membutuhkan waktu lama cukup 5-10 menit olahraga ini

sudah cukup efektif bagi lansia.

2.3 Strategi penerapan

Berikut strategi penerapan gagasan program olahraga

di Panti Al- Ishlah ;

1. Melakukan pendekatan kepada pengurus panti

sekaligus menyampaikan pentingnya olahraga

atau aktivitas fisik lansia.

2. Memberikan modul terkait olahraga untuk lansia

yang benar dan baik.

2.4 Teknik implementasi yang akan digunakan

Teknik implementasi yang akan digunakan sebagai berikut:

1. Mengajukan program olahraga tangan ini kepada para

petinggi Pondok Lansia Al-Ishlah

2. Mengkondisikan para lansia untuk ikut serta dalam olahraga

tangan ini

3. Program olahraga tangan dilakukan

Langkah-Langkah Olahraga Tangan

4. Letakkan telapak tangan tertelungkup di atas meja. Lebarkan

jari-jari dan tekan ke meja,

Page 7: Bab i Pendahuluan Olahraga

7

5. Balikkan telapak tangan. Tarik ibu jari sampai menyentuh jari

kelingking, kemudia tarik kembali. Lanjutkan dengan

menyentuh tiap-tiap jari,

6. Kepalkan tangan sekuatnya kemudian regangkan jari-jari

selurus mungkin

2.5 Prediksi manfaat

Manfaat dari latihan peregangan :

1. Mengoptimalkan gerak otot dan sendi,

2. Meningkatkan kebugaran jasmani,

3. Mengurangi risiko cedera otot dan sendi,

4. Mengurangi ketegangan dan nyeri otot

2.6 Pihak-pihak terkait

Pihak-Pihak yang terkait dalam program olahraga tangan ini ialah

1. Yayasan Pondok Lansia Al-Ishlah,

2. Pengurus dan perawat Pondok Lansia Al-Ishlah,

3. Keluarga para lansia,

4. Lansia itu sendiri,

5. Masyarakat sekitar,

6. Mahasiswa atau lembaga yang sedang melakukan

kunjungan di Pondok Lansia Al-Ishlah

Page 8: Bab i Pendahuluan Olahraga

8

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Program olahraga yang ada Pondok Lansia Al-Ishlah tidak

berjalan dengan baik dikarenakan kurang antusiasnya para lansia,

banyak faktor yang membuat lansia tersebut enggan melakukannya,

salah satunya ialah karena keterbatasan fisik. Dari analisi situasi

yang saya lakukan, saya memiliki suatu program untuk para lansia

tersebut yaitu program olahraga tangan. Olahraga ini dilakukan

untuk mengoptimalkan gerak otot dan sendi, meningkatkan

kesehatan jantung, meningkatkan kebugaran jasmani, mengurangi

resiko cedera otot dan sendi dan mengurangi ketegangan dan nyeri

otot.

Page 9: Bab i Pendahuluan Olahraga

9

DAFTAR PUSTAKA

Depatermen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pengelolaan: Kegiatan Kesehatan di

Kelompok Usia Lanjut. Edisi ke-2. Jakarta

Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba

Medika

Pudjiastuti, S.S. dan Utomo. 2003. Fisioterapi pada Lansia. Jakarta: EGC