bab i pendahuluan mk

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian, mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik yang diakibatkan oleh faktor alam maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan, sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhan lalu lintas yang lebih tinggi. Dalam proses perencanaan sebagai dasar untuk pelaksanaannya perlu diperhatikan faktor kenyamanan, keamanan lingkungan serta faktor lain yang mendukung rencana detail yang mantap. Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran), di bawah jalan , atau jalan kereta api. Gorong-gorong juga digunakan sebagai jembatan ukuran kecil, digunakan untuk mengalirkan sungai kecil atau sebagai bagian drainase ataupun selokan jalan. 1.2 Rumusan Masalah a) Bagaimana cara menyusun item pekerjaan bangunan air dan jalan? b) Bagaimana menyusun tabel logika urutan bangunan air dan jalan? 1

Upload: rahmafebriani

Post on 03-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mk

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan faktor penunjang lancarnya perekonomian, mengingat kondisi sarana jalan yang ada saat ini banyak kerusakan baik yang diakibatkan oleh faktor alam maupun faktor manusia dalam hal ini kendaraan, sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan guna memenuhi kebutuhan lalu lintas yang lebih tinggi. Dalam proses perencanaan sebagai dasar untuk pelaksanaannya perlu diperhatikan faktor kenyamanan, keamanan lingkungan serta faktor lain yang mendukung rencana detail yang mantap.Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran), di bawah jalan, atau jalan kereta api. Gorong-gorong juga digunakan sebagai jembatan ukuran kecil, digunakan untuk mengalirkan sungai kecil atau sebagai bagian drainase ataupun selokan jalan.

1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana cara menyusun item pekerjaan bangunan air dan jalan?

b) Bagaimana menyusun tabel logika urutan bangunan air dan jalan?

c) Bagaimana menganalisa durasi kegiatan bangunan air dan jalan?

d) Bagaimana Barchat dan Kurva S pembangunan bangunan tempat tinggal dua lantai ini?

1.2 Batasan Masalah

Konstruksi merupakan kegiatan yang berfungsi sebagai pekerjaan pembangunan gedung, bendungan, jembatan, jalan dan sebagainya. Pekerjaan konstruksi adalah pekerjaan yang sangat dibutuhkan atau suatu kebutuhan primer di masa lalu sampai sekarang, karena setiap manusia membutuhkan hasil konstruksi untuk memperlancar suatu kegiatan setiap manusia. Oleh karena itu, konstruksi selalu dipergunakan dalam pekerjaan proyek dengan cara menghitung semua kegiatan konstruksi dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.

1.4 Manfaat

a) Untuk mengetahui cara menyusun item pekerjaan bangunan air dan jalan.

b) Untuk mengetahui menyusun tabel logika urutan pekerjaan bangunan air dan jalan.

c) Untuk mengetahui menganalisa durasi kegiatan pembangunan bangunan air dan jalan.

d) Untuk mengetahui Barchat dan Kurva S pembangunan bangunan tempat tinggal dua lantai.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKADefinisi Proyek adalah Suatu kegiatan atau aktivitas di dalamnya memiliki satu tujuan, yang harus diselesaikan tepat waktu, tepat sesuai anggaran, dan sesuai dengan spesifikasi.

Pada dasarnya, pengelolaan proyek konstruksi terdiri mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, hingga perawatan Kegiatan perencanaan terdiri dari perencanaan waktu, biaya serta sumber daya lainnya, seperti material, buruh, serta peralatan. Selanjutnya kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan dari item pekerjaan yang direncanakan untuk menghasilkan suatu produksi, dalam hal ini berupa kontuksi bangunan tertentu sesuai dengan spesifikasi dan gambar desain. Sedangkan perawatan merupakan kegiatan dimana suatu kontruksi dijaga kualitas mutu bangunan sendiri hingga mutu semua hal yang mencakup kontruksi tersebut. Apabila seluruh item pekerjaan ini telah terkendali dan tidak terjadi penyimpangan, dengan demikian proyek konstruksi yang dilaksanakan telah dikatakan sukses dan telah memperoleh suatu prestasi yang bermakna untuk seluruh pihak, baik pemilik maupun pihak kontraktor.

Perencanaan dan Pengendalian Biaya dan Waktu merupakan bagian dari manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi biaya dan waktu. Adanya penyimpangan biaya dan waktu yang signifikan mengindikasikan pengelolaan proyek yang tidak baik. Dengan adanya indikator prestasi proyek dari segi biaya dan waktu ini memungkinkan tindakan pencegahan agar pelaksanaan proyek berjalan sesuai dengan rencana.

2.2 Teori Sumberdaya

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, yang berarti merupakan suatu usaha untukmengarahkan dan mengelola sumber daya manusia di dalam suatuorganisasi agar mampu berfikir dan bertindak sebagaimana yangdiharapkan organisasi. Organisasi yang maju tentu dihasilkan oleh personil/pegawai yang dapat mengelola organisasi tersebut ke arahkemajuan yang diinginkan organisasi, sebaliknya tidak sedikitorganisasi yang hancur dan gagal karena ketidakmampuannya dalammengelola sumber daya manusia.

Menurut Hasibuan (2001 :10) manajemen sumber daya manusia adalah Ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranantenaga kerja agar efektif dan efisien, membantu terwujudnya tujuanperusahaan, karyawan dan masyarakat . Sedangkan menurutSimamora (2004 : 4) manajemen sumber daya manusia adalah ,pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompokkaryawan, juga menyangkut desain dan implementasi sistemperencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan danhubungan ketenagakerjaan yang baik.

2.3 Teori Penjadwalan Proyek

Bar Chart atau lebih dikenal sebagai diagram batang mula-mula dipakai dan diperkenalkan oleh Hendri Lawrence Gantt pada tahun 1917. Metode ini bertujuan mengidentifikasikan unsur waktu dan urutan untuk merencanakan suatu kegiatan, yang terdiri dari waktu mulai, waktu selesai, dan waktu pelaporan. Hingga kini metode ini masih banyak digunakan karena mudah dibuat dan dipahami sehingga sangat berguna sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Penggunaannya sendiri sering digabungkan dengan kurva S sebagai pemantau biaya. Disebut kurva S karena bentuknya yang menyerupai huruf S. Kurva ini pertama kali dikembangkan oleh Warren T. Hannum atas dasar pengamatan terhadap pelaksanaan sejumlah besar proyek dari awal hingga selesai. Kurva S secara grafis adalah penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif pada sumbu vertikal terhadap waktu pada sumbu horisontal.

Kemajuan kegiatan biasanya diukur terhadap jumlah uang yang telah dikeluarkan oleh proyek. Perbandingan kurva S rencana dengan kurva S realisasi memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan pelaksanaan proyek apakah sesuai, terlambat, atau lebih cepat dari yang direncanakan. Kelemahan penggunaan metode diagram batang dan kurva S ini adalah pada kurangnya penjelasan akan keterkaitan antar kegiatan, dan tidak dapat secara langsung memberikan informasi mengenai akibat-akibat yang akan terjadi bila ada suatu perubahan.

2.4 Teori Produktifitas

Penjadwalan tenaga kerja dengan keselamatan dikombinasikan dan tujuan produktivitas diperkenalkan. Biasanya, pekerja industri ditugaskan untuk melakukan serangkaian tugas dengan keamanan tertentu / bahaya ergonomi. Untuk mengurangi paparan bahaya mereka, dianjurkan bahwa pekerja diputar di antara tugas-tugas secara periodik dalam setiap hari sehingga eksposur bahaya tidak melebihi batas yang diperbolehkan. Karena pekerja memiliki tingkat keterampilan yang tidak setara, praktek rotasi kerja dapat mempengaruhi produktivitas total sistem.

Dengan demikian, menempatkan hak pekerja untuk tugas yang tepat pada setiap periode dapat membantu meningkatkan produktivitas dan, pada saat yang sama, mencapai tujuan keselamatan. Dalam tulisan ini, kami menyajikan model keselamatan produktivitas tenaga kerja penjadwalan. Dari contoh numerik diberikan, kita membandingkan solusi optimal diperoleh dari produktivitas berbasis, keamanan berbasis, dan model tenaga kerja keselamatan produktivitas penjadwalan. Pendekatan heuristik untuk penjadwalan tenaga kerja dengan keselamatan dikombinasikan dan tujuan produktivitas juga dikembangkan untuk memecahkan masalah berukuran besar.

2.5 Teori Perhitungan Biaya Pembuatan Bangunan

Bagi orang awam, mengetahui liku-liku dalam pekerjaan pembuatan rumah tinggal akan lebih baik dan sangat menguntungkan dalam merencanakan pembangunan rumah nantinya. Dengan begitu, akan memudahkan pemilik rumah memahami berbagai hal yang berhubungan dengan pembangunan, antara lain memahami peralatan yang akan digunakan dalam membangun, bahan bangunan, kebutuhan bahan, pengendalian, dan penggunaaanya di dalam setiap tahapan pekerjaan.

Ada beberapa hal yang harus dipahami dalam membangun rumah. Salah satu diantaranya memahami gambar perencanaan, sehingga dapat dihitung jumlah dan jenis bahan bangunan yang akan dibeli untuk pembangunan. Dalam istilah bangunan hal ini dikenal dengan volume pekerjaan.

Volume adalah banyaknya macam pekerjaan atau bahan dengan satuan berbeda-beda, tergantung kebutuhan dalam setiap macam pekerjaan yang dilakukan. Volume yang dimaksud bisa dalam bentuk satuan panjang (m), luas (m2), isi (m3), buah (bh), unit, lum sum (Ls). Sedangkan harga bahan bangunan dan harga upah pekerjaan dapat berbeda-beda, tergantung tempat dan waktu pembuatan rumah.

A. Memahami Gambar Perencanaan

Sebelum melakukan perhitungan volume, harga satuan bahan, harga upah, harga satuan, analisis harga pekerjaan, dan hal-hal yang diperlukan untuk menghitung biaya pembuatan rumah, terlebih dahulu kita harus memahami gambar dari bangunan yang akan dibangun. Kemudian tentukan bahan yang akan dipakai dan macam pekerjaan serta pearalatan yang digunakan.

B. Menyusun Uraian Pekerjaan

Setelah luas bangunan direncanakan, kemudian ditentukan desain berupa gambar kerja, dan bahan bangunan yang akan dipakai, selanjutnya dapat disusun daftar macam pekerjaan. Daftar ini dapat menjadi acuan sehingga memudahkan menghitung volume, biaya, dan pengontrolan pelaksaan pembangunan melalui pengisisan daftar periksa atau check list.

Pekerjaan Persiapan, Galian, dan Urugan

Salah satu langkah awal yang perlu dikerjakan apabila akan memulai pembangunan rumah adalah persiapan lahan yang akan dibangun dalam kondisi yang mendukung pelaksaan pembangunan (pekerjaan pembersihan lahan), kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan galian dan urugan.

A. Persiapan Lahan

Lahan yang akan dibangun rumah harus dalam keadaan bersih terutama dari akar pohon. Hal tersebut untuk menghindari penururnan pada lantai keramik yang diakibatkan oleh sisa akar pohon yang membusuk.

Sebelum pekerjaan pengukuran dan pemasangan papan bouw plank dilakukan, yang pertama dikerjakan adalah pembersihan lahan dari pohon-pohon dan akarnya, semak-semak, rumput, dan semua hal yang dapat mengganggu pekerjaan.

B. Pengukuran dan Pemasangan Bouw Plank

Sebelum pekerjaan pengukuran dan pemasangan papan bouw plank dilakukan yang pertama perlu dipersiapkan adalah peralatan dan bahan, antara lain meteran, benang, kaso (usuk) 4/6, papan borneo 2/20, paku, palu, cat, dan lain-lain.

Bouw plank merupakan papan kayu sebagai pembatas lahan pekerjaan. Bouw plank dipasang mengikuti bentuk lahan yang akan dibangun dengan jarak 1m dari galian pondasi.

C. Galian Tanah dan Pondasi

Sebelum melakukan galian tanah pondasi, yang harus diperhatikan adalah letak titik-titik bangunan yang tertera pada papan bouw plank, berupa paku atau cat yang diberi warna merah. Tanda tersebut menunjukkan ukuran-ukuran ruangan maupun lebar tanah yang akan digali untuk pasangan pondasi.

D. Urugan Pasir dan Tanah

Setelah pekerjaan galian tanah pondasi selesai, selanjutnya dasar galian tanah diberi urugan pasir. Gunanya untuk menstabilkan tanah dan perletakkan adukan pasangan pondasi batu kali yang akan dipasang. Sementara itu urugan tanah berfungsi untuk menstabilkan tanah dan perletakan adukan beton lantai.

a) Urugan pasir dibawah pondasi

Volume pasir di bawah pondasi dihitung dengan satuan m3.

b) Urugan pasir dibawah lantai

Urugan pasir dibawah lantai berfungsi untuk menstabilkan tanah, juga sebagai landasan lantai kerja (adukan lantai) di atasnya untuk diteruskan ke daya dukung tanah. Biasanya urugan pasir dibawah lantai cukup dengan ketebalan 5cm 10cm padat.

c) Urugan tanah kembali sisi pondasi

Urugan tanah kembali di sisi kanan dan kiri pondasi berfungsi untuk mengisi sisa galian pondasi yang telah dipasang pondasi batu kali. Hal ini dilakukan untuk mencegah penurunan lantai bangunan. Volume urugan tanah kembali sisi pondasi dihitung dengan satuan m3.

d) Urugan tanah untuk peninggian lantai

Urugan tanah untuk peninggian lantai diperlukan agar peil lantai memiliki perbedaan ketinggian. Ketinggiannya tergantung tinggi lantai yang diinginkan. Volume urugan tanah untuk peninggian lantai dihitung dengan satuan m3.

BAB IIIDASAR TEORIIni merupakan beberapa jenis pekerjaan yang dikerjakan dalam proyek pembangunan gorong-gorong dan jalan

MACAM PEKERJAAN

I.PEKERJAAN PERSIAPAN

1Mobilisasi

2Pek. Pekerjaan Bowplank

3Pek. Pembersihan lokasi

4Pek. Pembuatan bedeng dan toilet

5Pek. Pembuatan gudang

II.PEKERJAAN TANAH

1Pek. Galian dan urugan

2Pek. Urugan pasir

3Pek. Urugan tanah kembali

3Pek. Pembuangan tanah

4Pek. Pemadatan Tanah

III.PEKERJAAN STRUKTUR

1Pek. Pondasi

2Pek. Plesteran

3Pek. Perkerasan Jalan

3.1 Pek. Jalan kelas II

3.1.1 Surface

3.1.2 Base

3.1.3 Subbase

3.2 Pek. Jalan Inspeksi

3.2.1 Surface

3.2.2 Base

3.2.3 Subbase

6Pek. Dinding Penahan

6.1 Pasangan Batu Kali

IV.PEKERJAAN FINISHING

1Tanam Rumput

BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil dari laporan perhitungan biaya proyek ini bangungan Proyek Bangunan gorong gorong dan jalan selesai selama 8 minggu mulai dari bulan. Total biaya bangunan rumah ini sebesar Rp. 77,099,382

5.2 Saran

Dalam perhitungan analisa ini sebaiknya dihitung dengan teliti dan sesuai data yang asli di dapatkan. Dan juga diperlukan ketelitian supaya pekerjaan ini benar dan selesai tepat waktu.7